Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman Aplikasi
Hard Skill One Health
INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Bab:
Perubahan Perilaku
Buku ini dapat diterbitkan berkat dukungan United States Agency for International Development (USAID). Opini yang tertulis dalam buku ini murni merupakan pendapat tim penulis dan tidak merefleksikan pandangan USAID ataupun pemerintah Amerika Serikat. USAID menjamin hak bebas royalti noneksklusif dan permanen untuk mereproduksi, mempublikasi, serta mempergunakan buku ini dalam bentuk apapun, juga memberikan wewenang bagi pihak lain dalam menggunakannya untuk kepentingan Pemerintah.
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Editor: Tim Indohun ISBN 978-602-72509-1-8
Diterbitkan oleh: Indohun National Coordinating Office Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok Jawa Barat 16424 Telp./Fax. (021) 29302084 Email :
[email protected] Website : www.indohun.org
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Kata Pengantar Dalam rahmat Tuhan YME kami dapat menyelesaikan terjemaahan Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health. Buku ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan para ahli yang mempunyai keahlian yang mendalam di dalam displin ilmu mereka untuk bekerjasama lintas disiplin dalam rangka menjawab permasalahan yang kompleks terkait One Health. Terdapat tujuh bab yang akan membantu membangun keahlian, pengetahuan, dan kemampuan para peserta kursus untuk dapat secara efektif mencari jawaban terhadap permasalahanpermasalahan kesehatan masyarakat melebihi disiplin ilmunya, dan juga agar para peserta dapat berfungsi sebagai satu bagian yang menyatu dengan tim ahli yang bersifat multi-disiplin. Tujuh bab di dalam Buku Panduan Aplikasi Hard Skill One Health meliputi: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health Dasar-dasar Penyakit Menular Manajemen Penyakit Menular Epidemiologi dan Analisis Risiko Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat Kesehatan Ekosistem Perubahan Perilaku Buku ini dirancang oleh tim penyusun yang terdiri dari 33 ahli dari berbagai disiplin ilmu mulai dari ilmu kedokteran hewan, kedokteran, kesehatan masyakarat, ekologi, rancangan instruksional, meliputi lima negara termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat, yang telah bekerjasama selama hampir satu tahun untuk menyusun modul-modul One Health ini, tim penyusun terdiri dari: Dr. Abu Tholib Aman Mr. Irwin Fernandez Chavez Dr. Jeein Chung Dr. Ede Surya Darmawan Dr. Stanley Fenwick Ms. Louise Flynn Dr. Karin Hamilton Dr. Latiffah Hassan Dr. Douglas L. Hatch Dr. Raymond R. Hyatt Ms. Kimberly Kennedy
Dr. Nongyao Kasatpibal Dr. Sumalee Lirtmunlikaporn Dr. Roslaini Bin Abd. Majid Dr. Mohd Rizal Abdul Manaf Dr. Walasinee Moonarmart Dr. Saengduen Moonsom Ms. Pornthip Rujisatian Dr. Sarmin MP Dr. Pham Hong Ngan Dr. Felicia Nutter Dr. Mohd Sham Bin Othman
Dr. Pham Duc Phuc Dr. Trioso Purnawarman Dr. Jennifer Steele Dr. Agik Suprayogi Ms. Roberta Talmage Dr. Metawee Thongdee Dr. Kriangkrai Thongkorn Mr. Luu Quoc Toan Dr. Ronald Morales Vargas Dr. Le Thi Huong Dr. Le Thi Thanh Xuan
Buku ini berasal dari Modul One Health yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga mudah untuk diajarkan kepada mahasiswa kesehatan di Indonesia. Materi yang dirancang dalam buku ini telah dirancang agar anda dapat menyesuaikan isinya terhadap lokasi spesifik anda (universitas, wilayah, negara, dll.). Sebagai contoh, anda mungkin ingin menyesuaikan praktek di lapangan terhadap fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan atau satwa liar di wilayah anda; atau mungkin anda ingin memfokuskan perhatian anda pada penyakit-penyakit zoonotic yang prevalensinya paling tinggi di wilayah anda. Jika anda mengajar mahasiswa S2 dan bukan mahasiswa S1, maka anda mungkin ingin menambahkan pekerjaan akademis ke dalam tugas dan bahan bacaan mahasiswa anda. Anda mungkin dapat memasukkan beberapa aspek dari modul One Health ini di matakuliah mahasiswa S1, anda dapat menggunakan materi-materi di dalam modul untuk digunakan dalam workshop untuk para ahli, atau anda dapat memodifikasi materi-materi tersebut untuk disampaikan kepada para pemangku kepentingan di masyarakat. Setiap bab dan materi telah dirancang agar dapat menyesuaikan dan menyelaraskan dengan rencana pemakaiannya. Berkreasilah dan jadikanlah materi ini berguna untuk anda. Salam, Koordinator INDOHUN
ix
INDOHUN
x
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Pendahuluan “One Health” merupakan aktivitas global yang penting berdasarkan konsep bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan/ekosistem bersifat saling bergantung satu sama lain atau interdependen, dan tenaga profesional yang bekerja dalam area tersebut akan dapat memberikan pelayanan terbaik dengan saling berkolaborasi untuk mencapai pemahaman yang lebih baik mengenai semua faktor yang terlibat dalam penyebaran penyakit, kesehatan ekosistem, serta kemunculan patogen baru dan agen zoonotik, juga kontaminan dan toksin lingkungan yag dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas substansial, serta berdampak pada pertumbuhan sosioekonomik, termasuk pada negara berkembang.
Informasi lebih lanjut mengenai buku ini, hubungi: INDOHUN NCO Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok Jawa Barat 16424 Telp./Fax. (021) 29302084 Email :
[email protected] Website : www.indohun.org
Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health dan Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health dapat digunakan secara bersamaan ataupun individual oleh para pengajar. Buku ini terdiri dari masing-masing tujuh bab atau modul. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health yaitu Konsep dan Pengetahuan tentang One Health; Dasar-dasar Penyakit Menular; Manajemen Penyakit Menular; Epidemiologi dan Analisis Risiko; Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat; Kesehatan Ekosistem; dan Perubahan Perilaku. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health yaitu Kolaborasi dan Kemitraan; Komunikasi dan Informatika; Budaya, Kepercayaan, Nilai and Etika; Kepemimpinan; Manajemen; Kebijakan, Advokasi and Regulasi; dan Systems Thinking. Pemanfaatan buku ini disesuaikan dengan kebutuhan dari pengajar. Pemodifikasian susunan bab dapat dilakukan. Setiap bab memiliki bobot pengajaran yang berbeda, sehingga dapat diajarkan dalam beberapa sesi. Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari buku ini adalah untuk: menambah pengetahuan dan meningkatkan kolaborasi lintas-sektor serta antarprofesi; memberikan strategi praktis yang bermanfaat untuk investigasi lapangan wabah penyakit sekaligus menjadi paparan realistis bagi mahapeserta dan fakultas mengenai kemunculan penyakit infeksi, temasuk agen infeksi zoonotik, agen infeksi yang baru diidentifikasi yang mampu menyebabkan ancaman pandemi, kampanye peningkatan kesadaran publik dan manajemen penyakit, serta kesehatan ekosistem dan lingkungan; dan meningkatkan kerja sama di kalangan petugas kesehatan pemerintah tingkat nasional, regional, serta kabupaten yang tertarik pada prinsip One Health, bersama dengan agen kesehatan multilateral (misalnya Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization [WHO], Badan Makanan dan Pertanian Persatuan BangsaBangsa/Food and Agriculture Organization of the United Nations [FAO], serta Badan Kesehatan Satwa Dunia/World Organisation for Animal Health [OIE]), juga lembaga swadaya masyarakat (LSM)/non-governmental organizations (NGOs) dan pihak swasta. Keterangan berikut wajib dicantumkan oleh siapa saja yang hendak menduplikasi bahan atau isi rangkaian modul One Health: Modul Pendidikan One Health, Southeast Asia One Health Network (SEAOHUN), 2014.
1
INDOHUN
2
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Contoh: Modul OH menjadi Paparan PowerPoint
Buku: Panduan Aplikasi One Health: Hard Skill
Sub bab: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health
Sub bab: Kesehatan Ekosistem
Sub Bab: Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat
Sub Bab: Perubahan Perilaku
Buku: Panduan Aplikasi One Health: Soft Skill
Sub bab: Kepemimpinan
Sub bab: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika
Sub Bab: Komunikasi dan Informatika
Sub Bab: Kolaborasi dan Kemitraan
3
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
BAB 4
Modul 4: Perubahan Perilaku
Deskripsi Pada modul ini, mahasiswa akan mempelajari mengenai model perubahan perilaku pada Modul dan Hasil tingkat individu, organisasi, dan komunitas. Mahasiswa akan melakukan evaluasi modelBelajar model yang seringkali digunakan dalam konteks pelayanan kesehatan dan bisnis, kemudian mendiskusikan model pendekatan perubahan perilaku dalam konteks One Health. Model ini menyadari bahwa perubahan perilaku manusia tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan manusia, tetapi juga berdampak terhadap hewan dan lingkungan. Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan untuk dapat: Memahami konsep modifikasi perilaku pada teori manajemen perubahan.
Target Pelajar
Menciptakan modifikasi perilaku/strategi perubahan organisasi dan komunitas untuk intervensi One Health. Mahasiswa sarjana dan pascasarjana; atau mitra, praktisi, dan profesional One Health
Peta Pembelajaran
Pengalaman Perubahan Perilaku Pribadi
Perubahan Perilaku dalam Intervensi One Health
Perubahan Perilaku yang Diarahkan oleh Profesional dan Dipusatkan pada Pasien
Memperluas Model Perubahan Perilaku yang Dipusatkan pada Pasien Melebihi Konteks Kesehatan Manusia
Model untuk Perubahan Perilaku yang Dipusatkan pada Pasien dari Konteks Kesehatan
Model Organisasi dan Perubahan Level Komunitas
Kompetensi Kompetensi #1 Menjelaskan teoriteori perubahan perilaku dan konsepkonsep manajemen perubahan.
Tujuan Pembelajaran untuk Pengembangan Kompetensi Memahami prinsip-prinsip, konsep-konsep, dan teori-teori pada modifikasi perilaku, dengan: Mendefinisikan perilaku dalam terminologi yang dapat diamati dan diukur. Menjelaskan teori-teori perubahan perilaku individu, organisasi, maupun di tingkat komunitas. Meninjau tahap-tahap perubahan.
Kompetensi #2 Menyesuaikan dan menerapkan model perubahan perilaku individu pada konteks One Health.
Tujuan Pembelajaran untuk Pengembangan Kompetensi Mengevaluasi beberapa model perubahan perilaku dan menyesuaikan model-model tersebut dengan One Health. Mengevaluasi beberapa model perubahan organisasi dan komunitas yang berbeda dan menyesuaikan model-model tersebut dengan One Health.
201
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Kompetensi #3 Menunjukkan kompetensi kebudayaan dan profesionalisme dalam memimpin perubahan.
Tujuan Pembelajaran untuk Pengembangan Kompetensi Menunjukkan sensitivitas terhadap konteks dan integritas pofesional dalam menyesuaikan dan menerapkan modifikasi perilaku/model perubahan, dengan: Melakukan penilaian dampak budaya, kepercayaan, dan nilai-nilai terhadap perubahan perilaku.
Kompetensi #4 Menyusun strategi perubahan perilaku untuk intervensi One Health pada komunitas.
Tujuan Pembelajaran untuk Pengembangan Kompetensi Menyusun strategi perubahan perilaku untuk intervensi One Health, dengan: Menyesuaikan dan mengembangkan strategi perubahan perilaku pada kesehatan manusia untuk diaplikasikan pada interaksi kesehatan manusia, hewan, dan ekologi.
Menyadari dan memberikan respon yang tepat terhadap isu-isu etik pada perubahan perilaku.
Menentukan skor kesiapan terhadap perubahan pada individu dan komunitas. Menjelaskan kompleksitas perubahan perilaku pada konteks One Health. Menyusun katalog pertanyaan-pertanyaan mendasar.
Gambaran Umum Waktu --60 Menit
Topik Bahan Pra-Kerja: Pengalaman Perubahan Handout Perilaku Pribadi Pengantar Perubahan Perilaku Flipchart atau papan tulis dan spidol Komputer, LCD Proyektor, layar/dinding putih Modul PowerPoint
60 Menit
Panduan Mahasiswa Pendekatan Perubahan Perilaku Flipchart atau papan tulis dan spidol yang Diarahkan oleh Profesional Komputer, LCD Proyektor, layar/dinding putih dan Dipusatkan pada Pasien Modul PowerPoint Panduan Mahasiswa
60 Menit
120 Menit
180 Menit
Handouts Model Perubahan yang Dipusatkan Flipchart atau papan tulis dan spidol pada Pasien: Model Keyakinan Komputer, LCD Proyektor, layar/dinding Kesehatan Modul PowerPoint Panduan Mahasiswa Model Perubahan yang Dipusatkan Flipchart atau papan tulis dan spidol pada Pasien: Kesiapan Terhadap Komputer, LCD Proyektor, layar/dinding putih Perubahan dan Wawancara Modul PowerPoint Memotivasi Panduan Mahasiswa Model Perubahan Organisasi dan Flipchart atau papan tulis dan spidol Komunitas: Kotter dan Lewin Komputer, LCD Proyektor, layar/dinding putih Modul PowerPoint Panduan Mahasiswa Akses internet dan komputer Alat dan bahan untuk membuat presentasi poster
202
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Waktu 120 Menit
90 Menit
Topik Perubahan Perilaku dan Intervensi One Health: Mengembangkan Model Perubahan yang Dipusatkan pada Pasien Melebihi Konteks Kesehatan Manusia Perubahan Perilaku pada Intervensi One Health
Bahan Flipchart atau papan tulis dan spidol Komputer, LCD Proyektor, layar/dinding putih Modul PowerPoint Panduan Mahasiswa Flipchart atau papan tulis dan spidol Komputer, LCD Proyektor, layar/dinding putih Modul PowerPoint
60 Menit
Panduan Mahasiswa Refleksi Pembelajaran dan Evaluasi Panduan Mahasiswa
Referensi untuk Fasilitator 1. Readiness Assessment and Developing Project Aims. Retrieved from http://www.hrsa.gov/quality/toolbox/508pdfs/ readinessassessment.pdf. 2. Stephen Rollnick, William R. Miler and Christopher C. Butler. (November 2009). Motivational Interviewing in Health Care: Helping Patients Change Behavior. American Journal of Pharmaceutical Education. 73(7). Retrieved from: http:// www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2779641. 3. U.S. Department of Health and Human Services. (n.d.) The Pink Book: Making Health Communications Programs Work. Retrieved from: http://www.cancer.gov/cancertopics/cancerlibrary/pinkbook/Pink_Book.pdf. 4. U.S Department of Health and Human Services, Health Resources and Services Administration. (n.d.).
203
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Sub Bab: Pra-Kerja: Pengalaman Perubahan Perilaku Pribadi Tujuan Pembelajaran: Tipe Belajar: Waktu: Alat dan Bahan:
Pengalaman perubahan perilaku pribadi Refleksi Individu NA Surat Pra-kerja/Handout Panduan Mahasiswa
Catatan untuk Fasilitator Pengantar dan Tugas Pertama Setidaknya satu minggu sebelum kelas dimulai, kirimkan surat selamat datang kepada mahasiswa bersama tugas pra-kerja berikut: Satu minggu sebelum kelas dimulai, pilihlah satu perilaku kesehatan atau kesejahteraan yang ingin Tugas Pra-Kerja Anda ubah. Misalnya, Anda mungkin ingin menggunakan waktu istirahat selama 15 menit untuk mengurangi stres atau mengurangi konsumsi kopi harian Anda atau mengikuti saran dokter untuk membatasi konsumsi garam. Tulislah perilaku yang ingin Anda ubah dan buat daftar langkah-langkah positif yang akan Anda lakukan dalam tujuh hari ke depan untuk mencapai perubahan yang Anda harapkan. Kemudian, tulislah beberapa refleksi awal mengenai bagaimana perasaan Anda dalam melakukan perubahan. Persiapkan diri Anda untuk membagi pengalaman Anda pada hari pertama masuk kelas. Tujuh hari ke depan, saya akan:
Saya akan melakukan langkah-langkah berikut: 1. . 2. . 3. .
Pilih pernyataan yang sesuai dengan perasaan Anda: Tujuan ini…
o Tidak penting bagi saya
Saya . . .
o Tidak yakin bahwa saya o Agak yakin bahwa saya o Sangat yakin bahwa saya dapat berubah dapat berubah dapat berubah o Tidak siap melakukan o Agak siap melakukan o Sangat siap melakukan perubahan perubahan perubahan
Saya . . .
204
o Agak penting bagi saya
o Sangat penting bagi saya
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Jurnal Perubahan Perilaku Seberapa baik saya Apa yang saya Apa yang Seberapa yakin saya melakukannya? Apa yang butuhkan untuk membuat bahwa saya akan Dalam skala 1 membuat melanjutkan hal hingga 10 hal ini berhasil? hal ini tersebut atau untuk dengan 1=Tidak mudah Dalam skala 1 hingga 10 sulit untuk melakukan hal Baik untuk Dengan 1=Tidak Yakin dilakukan? berbeda di waktu dan dilakukan? Dan 10=Sangat Yakin yang akan datang? 10=Sangat Baik Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7
205
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Tugas Pra-Kerja
Pengalaman perubahan perilaku pribadi Satu minggu sebelum kelas dimulai, pilihlah satu perilaku kesehatan atau kesejahteraan yang ingin Anda ubah. Misalnya, Anda mungkin ingin menggunakan waktu istirahat selama 15 menit untuk mengurangi stres atau mengurangi konsumsi kopi harian Anda atau mengikuti saran dokter untuk membatasi konsumsi garam. Tulislah perilaku yang ingin Anda ubah dan buat daftar langkah-langkah positif yang akan Anda lakukan dalam tujuh hari ke depan untuk mencapai perubahan yang Anda harapkan. Kemudian, tulislah beberapa refleksi awal mengenai bagaimana perasaan Anda dalam melakukan perubahan. Persiapkan diri Anda untuk membagi pengalaman Anda pada hari pertama masuk kelas. o Tidak penting bagi saya
o Agak penting bagi saya
o Sangat penting bagi saya
o Tidak yakin bahwa saya o Agak yakin bahwa saya o Sangat yakin bahwa saya dapat berubah dapat berubah dapat berubah o Tidak siap melakukan o Agak siap melakukan o Sangat siap melakukan perubahan perubahan perubahan JURNAL PERUBAHAN PERILAKU Seberapa baik saya Apa yang saya melakukannya? Apa yang Seberapa yakin saya Apa yang butuhkan untuk Dalam skala 1 membuat bahwa saya akan membuat melanjutkan hal hingga 10 hal ini berhasil? hal ini tersebut atau untuk dengan 1=Tidak mudah Dalam skala 1 hingga 10 sulit untuk melakukan hal Baik untuk Dengan 1=Tidak Yakin dilakukan? berbeda di waktu dan dilakukan? Dan 10=Sangat Yakin yang akan datang? 10=Sangat Baik Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7
206
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Catatan:
Tujuan Pembelajaran:
Tugas Pra-Kerja
Pengalaman perubahan perilaku pribadi Satu minggu sebelum kelas dimulai, pilihlah satu perilaku kesehatan atau kesejahteraan yang ingin Anda ubah. Misalnya, Anda mungkin ingin menggunakan waktu istirahat selama 15 menit untuk mengurangi stres atau mengurangi konsumsi kopi harian Anda atau mengikuti saran dokter untuk membatasi konsumsi garam. Tulislah perilaku yang ingin Anda ubah dan buat daftar langkah-langkah positif yang akan Anda lakukan dalam tujuh hari ke depan untuk mencapai perubahan yang Anda harapkan. Kemudian, tulislah beberapa refleksi awal mengenai bagaimana perasaan Anda dalam melakukan perubahan. Persiapkan diri Anda untuk membagi pengalaman Anda pada hari pertama masuk kelas.
o Tidak penting bagi saya
o Agak penting bagi saya
o Sangat penting bagi saya
o Tidak yakin bahwa saya o Agak yakin bahwa saya o Sangat yakin bahwa saya dapat berubah dapat berubah dapat berubah o Tidak siap melakukan o Agak siap melakukan o Sangat siap melakukan perubahan perubahan perubahan
207
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
JURNAL PERUBAHAN PERILAKU Seberapa baik saya Apa yang saya melakukannya? Apa yang Seberapa yakin saya Apa yang butuhkan untuk Dalam skala 1 membuat bahwa saya akan membuat melanjutkan hal hingga 10 hal ini berhasil? hal ini tersebut atau untuk dengan 1=Tidak mudah Dalam skala 1 hingga 10 sulit untuk melakukan hal Baik untuk Dengan 1=Tidak Yakin dilakukan? berbeda di waktu dan dilakukan? Dan 10=Sangat Yakin yang akan datang? 10=Sangat Baik Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7
Catatan:
208
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Sub Bab: Pengantar Perubahan Perilaku Tujuan pembelajaran:
Menganalisis upaya untuk mengubah perilaku individu.
Memahami peran perubahan perilaku terhadap pendekatan One Health. Tipe Belajar: Aktivitas Kelompok Kecil; Ceramah Waktu: 60 Menit Alat dan Bahan: Flipchart atau papan tulis dan spidol Komputer, LCD Proyektor, layar/dinding Modul PowerPoint Panduan Mahasiswa Catatan untuk Fasilitator 45 Petunjuk untuk Pengalaman Perubahan Perilaku Pribadi Menit Bagilah mahasiswa menjadi kelompok-kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas prakerja mereka. Mintalah setiap kelompok untuk mempersiapkan ringkasan tentang apa Aktivitas yang menurut mereka bermanfaat dalam mengubah perilaku (enablers) dan apa yang Kelompok menghambat perubahan perilaku (barriers). Kecil Tuliskan tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut pada dua Flipchart berlabel “Enablers: Mempermudah Tercapainya Perubahan” dan “Barriers: Menghambat Perubahan” Hal apa yang membuat perubahan perilaku Anda mudah dilakukan? Hal apa yang menghambat usaha Anda dalam perubahan perilaku? Kemudian, ajukan pertanyaan, “Apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu orangorang yang bekerja dengan Anda untuk mengubah perilaku mereka?” Berikan mahasiswa petunjuk berikut: Jika Anda seorang perawat dan Anda ingin pasien meminum obat tiga kali sehari sebelum makan, bagaimana Anda bisa membantu mereka membuat perubahan? Jika Anda seorang dokter hewan dan Anda ingin orang untuk mencuci tangan setelah memegang ayam mereka, apa yang dapat Anda lakukan? Jika Anda seorang pekerja kesehatan masyarakat dan Anda ingin orang untuk membuang sampah mereka di pusat pembuangan sampah, apa yang dapat Anda lakukan? Catat jawaban mahasiswa pada Flipchart atau papan tulis. Simpan jawaban mereka untuk membandingkan dengan model perubahan perilaku yang disajikan dalam dua sesi mengenai Model Perubahan Perilaku yang Dipusatkan pada Pasien.
Ceramah
15 Gambaran Singkat Modul Menit Berikan gambaran singkat mengenai kompetensi dan aktivitas pada modul. Kompetensi Modul Perubahan Perilaku: Menjelaskan teori-teori perubahan perilaku dan konsep-konsep manajemen perubahan. Menyesuaikan dan menerapkan model perubahan perilaku individu pada konteks One Health. Menunjukkan kompetensi kebudayaan dan profesionalisme dalam memimpin perubahan. Menyusun strategi perubahan perilaku untuk intervensi One Health pada komunitas. 209
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health 15 Menit
Ceramah
Gambaran Singkat Modul -Pra-Kerja: Pengalaman Perubahan Perilaku Pribadi 60 Menit Pengantar Perubahan Perilaku 60 Menit Pendekatan Perubahan Perilaku yang Diarahkan oleh Profesional dan Dipusatkan pada Pasien 60 Menit Model Perubahan yang Dipusatkan pada Pasien: Model Keyakinan Kesehatan 120 Menit Model Perubahan yang Dipusatkan pada Pasien: Kesiapan Terhadap Perubahan dan Wawancara Memotivasi 180 Menit Model Perubahan Organisasi dan Komunitas: Kotter dan Lewin 120 Menit Perubahan Perilaku dan Intervensi One Health: Mengembangkan Model Perubahan yang Dipusatkan pada Pasien Melebihi Konteks Kesehatan Manusia 90 Menit Perubahan Perilaku pada Intervensi One Health 60 Menit Refleksi Pembelajaran dan Evaluasi Jelaskan bahwa perubahan perilaku merupakan domain penting bagi praktisi One Health karena banyak jenis pekerjaan membutuhkan individu, komunitas, dan lembaga untuk berperilaku berbeda. Untuk meanghadapi tantangan One Health, masyarakat perlu untuk mengubah cara-cara menjaga diri dan keluarga mereka aman dari agen infeksi, masyarakat mungkin harus mengubah cara mereka merawat ternak yang sakit, dan pembuat peraturan mungkin harus mengubah pendekatan peraturan mereka agar mengisolasi ternak yang diduga terkena penyakit menular. Praktisi One Health harus mahir mengidentifikasi akar penyebab perilaku, serta melibatkan individu dan komunitas dalam proses perubahan perilaku.
210
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Latihan untuk Peserta Tujuan pembelajaran:
Menganalisis upaya untuk mengubah perilaku individu. Memahami peran perubahan perilaku terhadap pendekatan One Health.
Source: tewn.files.wordpress.com
Petunjuk untuk Pengalaman Perubahan Perilaku Pribadi
Aktivitas Kelompok Kecil
Dalam kelompok, ceritakan pengalaman perubahan perilaku Anda. Diskusikan pertanyaanpertanyaan berikut: Hal apa yang membuat perubahan perilaku Anda mudah dilakukan? Hal apa yang menghambat usaha Anda dalam perubahan perilaku? Apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu orang-orang yang bekerja dengan Anda untuk mengubah perilaku mereka?
211
INDOHUN
Catatan:
212
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Sub Bab: Pendekatan Perubahan Perilaku yang Diarahkan oleh Profesional Hingga yang Dipusatkan pada Pasien Tujuan pembelajaran:
Memahami prinsip-prinsip, konsep, dan teori perubahan perilaku individu.
Mengetahui elemen-elemen perubahan perilaku yang dipusatkan pada pasien dan yang diarahkan oleh professional. Tipe Belajar: Bermain Peran, Diskusi Kelompok Besar Waktu: 60 Menit Alat dan Bahan: Flipchart atau papan tulis dan spidol Komputer, LCD Proyektor, layar/dinding putih Modul PowerPoint Panduan Mahasiswa Handouts – Kartu Bermain Peran Agen Perubahan Catatan untuk Fasilitator
Persiapan Fasilitator
Bermain Peran
Sebelum sesi dimulai, cetak ‘kartu peran’ untuk bermain peran Agen Perubahan sesuai jumlah yang dibutuhkan. Kartu terletak di akhir modul ini pada bagian handout. Pastikan untuk membagi kelas merata di antara tiga peran berikut: Pasien, Agen Perubahan 1, Agen Perubahan 2.
40 Bermain Peran Agen Perubahan Menit Perkenalkan kegiatan ini sebagai latihan dalam memfasilitasi perubahan perilaku individu. Ada tiga peran dalam kegiatan ini: Pasien, Agen Perubahan 1, Agen Perubahan 2. Mintalah mahasiswa membentuk kelompok yang terdiri dari tiga orang dan bagikan kartu peran secara acak pada setiap orang dalam kelompok: Pasien, Agen Perubahan 1, Agen Perubahan 2. Informasikan bahwa akan ada dua babak dengan setiap babak berlangsung selama 10 Menit. Babak I – Pasien dan Agen Perubahan 1 (10 Menit) Dalam babak ini, Pasien dan Agen Perubahan 1 harus mengikuti petunjuk pada kartu mereka. Setelah 10 Menit, hentikan kegiatan dan mintalah Pasien untuk merenungkan pertanyaan berikut dan menulis jawabannya pada selembar kertas: “Pada skala 1 sampai 10, seberapa besar kemungkinan Anda untuk mengubah perilaku berdasarkan percakapan dengan Agen Perubahan 1?” Babak II – Pasien dan Agen Perubahan 2 (10 Menit) Di babak kedua, Pasien dan Agen Perubahan 2 harus mengikuti petunjuk pada kartu mereka. Setelah 10 Menit, hentikan kegiatan dan mintalah Pasien untuk merenungkan pertanyaan berikut dan menulis jawabannya pada selembar kertas: “Pada skala 1 sampai 10, seberapa besar kemungkinan Anda untuk mengubah perilaku berdasarkan percakapan dengan Agen Perubahan 2?” Diskusi Kelompok (20 Menit) Mintalah pasien untuk menyampaikan pada masing-masing Agen Perubahan: Seberapa besar kemungkinan dia untuk mengubah perilaku pada skala 1 sampai 10. Elemen-elemen yang efektif dari pendekatan Agen Perubahan. Elemen-elemen yang tidak efektif dari pendekatan Agen Perubahan.
213
INDOHUN
Petunjuk Kelompok Besar
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health 20 Petunjuk Aktivitas Agen Perubahan Menit Berikan mahasiswa arahan berikut: Mintalah pasien menceritakan bagaimana bagaimana perasaan mereka berinteraksi dengan Agen Perubahan 1 dan Agen Perubahan 2. Tanyakan Agen Perubahan pendekatan manakah, 1 atau 2, yang paling sesuai dengan cara kerja atau yang paling dirasa nyaman. Ajukan pertanyaan berikut pada semua kelompok:
- - - -
Keterampilan apa yang sama-sama dibutuhkan dalam kedua pendekatan tersebut? Keterampilan apa yang Anda lihat pada Agen Perubahan 1? Keterampilan apa yang Anda lihat pada Agen Perubahan 2? Dari sudut pandang pasien, metode manakah yang paling efektif?
Catatan Penutup Agen Perubahan 1 merupakan ciri khas/bersifat pendekatam yang diarahkan oleh profesional sedangkan Agen Perubahan 2 merupakan ciri khas/bersifat pendekatan yang dipusatkan pada pasien. Dalam pendekatan yang diarahkan oleh profesional, petugas medis bertanggung jawab penuh atas perawatan berkelanjutan pasien. Mereka bertanggung jawab untuk meninjau kondisi pasien, mendorong langkah-langkah kepatuhan dan pencegahan, membuat rekomendasi untuk referensi tambahan, dan menyelesaikan konflik yang mungkin terjadi dalam rekomendasi perawatan dari profesional medis lainnya. (Diadaptasi dari Sekolah Kedokteran dan Sekolah Hukum, Universitas Wake Forest). Pendekatan yang dipusatkan pada pasien berusaha untuk memfokuskan perhatian medis pada kebutuhan atau masalah individu pasien. Dalam pendekatan ini, hasil yang dicapai melalui sistem komprehensif pendidikan positif di mana pasien dan petugas kesehatan bekerja sama sebagai sebuah tim, berbagi pengetahuan, dan bekerja untuk tujuan bersama penyembuhan dan pemulihan yang optimal. Pasien tidak hanya mematuhi perintah kesehatan, tetapi sepenuhnya terlibat dalam proses perawatan dan pengobatan. Mereka terlibat dalam proses harmonisasi saran profesional dengan kebutuhan dan preferensi yang mereka inginkan.
214
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Latihan untuk Peserta Tujuan pembelajaran:
Memahami prinsip-prinsip, konsep, dan teori perubahan perilaku individu. Mengetahui elemen-elemen perubahan perilaku yang dipusatkan pada pasien dan yang diarahkan oleh professional.
Petunjuk untuk Pengalaman Perubahan Perilaku Pribadi Peran apa yang Anda peroleh? o Pasien o Agen Perubahan 1 Bermain Peran
o Agen Perubahan 2
Dalam perspektif pasien, diskusikan dengan kelompok Anda: Seberapa mungkin pasien dapat mengubah perilakunya dalam skala 1 hingga 10. Elemen-elemen yang efektif dari pendekatan agen perubahan. Elemen-elemen yang tidak efektif dari pendekatan agen perubahan.
Catatan:
215
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Bagaimana Menurut Anda?
Pertanyaan Kelompok Besar Catatan:
216
Keterampilan apa yang sama-sama dibutuhkan dalam kedua pendekatan tersebut? Keterampilan apa yang Anda lihat pada Agen Perubahan 1? Keterampilan apa yang Anda lihat pada Agen Perubahan 2? Dari sudut pandang pasien, metode manakah yang paling efektif?
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Sub Bab: Model Perubahan Perilaku yang Dipusatkan pada Pasien: Model Keyakinan Kesehatan Tujuan pembelajaran: Tipe Belajar: Waktu: Alat dan Bahan:
Memahami prinsip-prinsip, konsep, dan teori pendekatan perubahan perilaku yang dipusatkan pada pasien. Ceramah; Diskusi Kelompok Besar; Pengukuran Individu 60 Menit Flipchart atau papan tulis dan spidol Komputer, LCD Proyektor, layar/dinding putih Modul PowerPoint
Catatan untuk Fasilitator
Ceramah
30 Model Perubahan Perilaku yang Dipusatkan pada Pasien: Model Keyakinan Menit Kesehatan Sampaikan ceramah singkat tentang Model Keyakinan Kesehatan dengan latar belakang dan prinsip-prinsip inti dari model. Catatan Lengkap Fasilitator dapat ditemukan di bagian ‘catatan’ dari Modul PowerPoint. Berikan pengantar berikut untuk kelas: Pada sesi sebelumnya, kita telah melakukan dua pendekatan yang berbeda untuk mengubah perilaku kesehatan: pendekatan yang diarahkan oleh profesional dan pendekatan yang dipusatkan pada pasien. Dalam sesi ini, kita akan meninjau prinsip-prinsip, konsep, dan teori di balik pendekatan yang dipusatkan pada pasien dan mempelajari Model Keyakinan Kesehatan atau Health Belief Model (HBM), untuk perubahan perilaku kesehatan. HBM adalah model perubahan perilaku kesehatan psikologis yang dikembangkan untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, terutama dalam hal pemanfaatan pelayanan kesehatan. Model ini dikembangkan pada tahun 1950an oleh beberapa psikolog sosial di Lembaga Pelayanan Kesehatan Masyarakat AS agar lebih memahami kegagalan program skrining TB. Model ini awalnya dirancang untuk memprediksi respon perilaku terhadap pengobatan yang diterima oleh pasien TB akut atau kronis, namun dalam beberapa tahun terakhir, model ini telah digunakan untuk memprediksi perilaku kesehatan yang lebih umum. HBM menunjukkan bahwa keyakinan Anda dalam kerentanan dan beratnya ancaman, dikombinasikan dengan keyakinan terhadap efektivitas dan kemudahan perubahan perilaku yang diusulkan, akan memprediksi kemungkinan Anda mengadopsi perilaku baru.
Model Keyakinan Kesehatan
Menumbuhkan motivasi untuk menerima adanya masalah
Meyakini manfaat perubahan melebihi hambatan
Membantu pasien menyelesaikan dan mengantisipasi masalah
Mengukur inisiatif dan membertahankan perubahan perilaku
217
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health HBM menganjurkan agar pasien dapat mengubah perilakunya, mereka harus: Mengetahui bahwa mereka menderita suatu masalah kesehatan. Meyakini bahwa masalah kesehatan yang diderita merupakan kondisi yang serius dan dapat membahayakan. Meyakini bahwa manfaat dari perubahan perilaku lebih besar daripada hambatanhambatan yang harus dilalui. Mengetahui bahwa ada beberapa pilihan perawatan. Merasakan adanya panggilan untuk melakukan perubahan. Meyakini bahwa mereka dapat melakukan perubahan perilaku.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemungkinan untuk Berubah pada Model Keyakinan Kesehatan
Diagram retrieved from the National Institute of Neurological Disorders and Stroke, United States National Institutes of Health, www.ninds.nih.
218
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
30 Kelebihan dan Kekurangan Model Keyakinan Kesehatan Menit Ajukan pertanyaan, “Menurut Anda apa kelebihan dari HBM?” Tulis jawaban mahasiswa pada Flipchart dengan judul “Kelebihan Model Keyakinan Kesehatan.” Berikut beberapa contoh jawaban: Diskusi Merupakan pendekatan logis yang dapat dengan mudah diterapkan oleh praktisi, Kelompok professional, dan mitra kesehatan. Besar Berdasarkan pada bukti-bukti penelitian terkait teori perubahan perilaku. Memberi bobot lebih terhadap manfaat daripada biaya yang diperlukan sehingga pasien dapat memutuskan apakah manfaat yang diperoleh lebih besar daripada kerugian yang ditimbulkan oleh perubahan tersebut. Ajukan pertanyaan lanjutan, “Menurut Anda apa kekurangan atau keterbatasan dari HBM?” Tulis jawaban mahasiswa pada Flipchart dengan judul “Keterbatasan Model Keyakinan Kesehatan.” Berikut beberapa contoh jawaban: Tidak memperhitungkan sikap, keyakinan, atau faktor individu lain yang menyebabkan penerimaan perilaku kesehatan. Tidak memperhitungkan perilaku kesehatan yang berhubungan dengan kebiasaan (misalnya, merokok, menggunakan sabuk pengaman) yang biasanya relatif independen dari proses pengambilan keputusan terkait kesehatan yang dilakukan dengan sadar. Mengabaikan perilaku yang dilakukan untuk alasan non-kesehatan seperti penerimaan sosial (misalnya, penyesuaian estetika). Tidak memperhitungkan faktor lingkungan atau ekonomi yang dapat menghambat atau mendorong tindakan yang direkomendasikan. Tidak mempertimbangkan dampak dari emosi, terutama rasa takut, terhadap perilaku yang berhubungan dengan kesehatan. Menganggap bahwa setiap orang memiliki akses yang sama terhadap sejumlah informasi tentang penyakit. Menganggap bahwa isyarat untuk bertindak tersedia secara luas dalam mendorong orang untuk bertindak dan bahwa tindakan ‘kesehatan’ adalah tujuan utama dalam proses pengambilan keputusan. Contoh jawaban diadaptasi dari situs Sekolah Kesehatan Masyarakat, Universitas Boston, pada www.sphweb.bu.edu. Catatan Penutup Tidak ada satu cara terbaik atau ‘peluru ajaib’ untuk mendorong individu agar mengubah perilaku. Sementara pendekatan yang dipusatkan pada pasien mungkin memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dengan orang-orang tertentu atau budaya tertentu, beberapa pasien hanya ingin penyedia layanan kesehatan untuk memberitahu mereka apa yang harus dilakukan. HBM menganggap tingkat pengetahuan dan pemahaman dalam aplikasi dunia nyata cukup bervariasi pada individu dan budaya yang berbeda. Pemahaman tentang ancaman dan risiko kesehatan diperlukan dan dapat dipengaruhi oleh norma-norma budaya, cerita rakyat, kesalahan informasi, dan faktor lainnya. Hal ini terutama berlaku pada titik-titik di mana kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan lingkungan ikut terlibat. Perspektif One Health sangat penting dan berguna dalam menjembatani kesenjangan informasi ini dengan membentuk permulaan dasar pengakuan tentang kesalingterkaitan antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Ketika kita beranjak dari membahas perubahan perilaku individu kepada pembahasan mengenai interaksi kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan, pasien menjadi mitra yang semakin penting dalam mendorong dan menciptakan perubahan. 219
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Latihan untuk Peserta Memahami prinsip-prinsip, konsep, dan teori pendekatan perubahan perilaku yang dipusatkan pada pasien.
Tujuan pembelajaran:
Model Keyakinan Kesehatan Agar pasien dapat mengubah perilakunya, mereka harus: Mengetahui bahwa mereka menderita suatu masalah kesehatan. Kuliah Singkat
Meyakini bahwa masalah kesehatan yang diderita merupakan kondisi yang serius dan dapat membahayakan. Meyakini bahwa manfaat dari perubahan perilaku lebih besar daripada hambatan-hambatan yang harus dilalui. Mengetahui bahwa ada beberapa pilihan perawatan. Merasakan adanya panggilan untuk melakukan perubahan. Meyakini bahwa mereka dapat melakukan perubahan perilaku.
Model Keyakinan Kesehatan
Menumbuhkan motivasi untuk menerima adanya masalah
Meyakini manfaat perubahan melebihi hambatan
Membantu pasien menyelesaikan dan mengantisipasi masalah
Menurut Anda apa kelebihan dari model keyakinan kesehatan? Dan apakah kelemahannya?
Catatan:
220
Mengukur inisiatif dan membertahankan perubahan perilaku
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemungkinan untuk Berubah pada Model Keyakinan Kesehatan
Catatan:
221
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Sub Bab: Model Perubahan yang Dipusatkan pada Pasien: Kesiapan terhadap Perubahan dan Wawancara Memotivasi Tujuan pembelajaran: Tipe Belajar: Waktu: Alat dan Bahan:
Memahami prinsip, konsep, dan teori dari pendekatan perubahan yang dipusatkan pada pasien. Aktivitas Individu dan Kelompok Besar; Diskusi Kelompok Besar; Ceramah 120 Menit Flipchart atau papan tulis dan spidol Komputer, LCD Proyektor, layar/dinding putih Modul PowerPoint
Tugas Pra-Kelas
Panduan Mahasiswa Baca – Facilitating Behavior Change, American Society on Aging and American Society of Consultant Pharmacists Foundation Baca – handout “Readiness to Change” instructions and tool (ruler), Adult Medication
Catatan untuk Fasilitator 30 Sebelum sesi dimulai, mahasiswa diharapkan membaca materi berikut: Menit Facilitating Behavior Change Handout “Readiness to Change” instructions and tool (ruler) Pra-Kerja
Aktivitas Kelompok Besar
25 Menilai Kesiapan terhadap Perubahan Menit Berikan petunjuk pengerjaan latihan brikut: Pikirkan perubahan perilaku yang Anda usahakan pada tugas pra-kerja untuk modul ini, bagaimana Anda menilai kesiapan Anda untuk berubah pada skala 1 hingga 10? Menanyai seseorang tentang kesiapan mereka untuk berubah pada skala 1 sampai 10 adalah metode kuantitatif umum untuk menilai kesiapan untuk mengadopsi perilaku baru. Variasi dari metode ini termasuk bertanya mengenai pendapat mereka tentang pentingnya perubahan pada skala 1 sampai 10, seberapa yakin mereka bahwa mereka dapat membuat perubahan pada skala 1 sampai 10, dll. Penggaris Kesiapan terhadap Perubahan digunakan untuk menilai kemauan atau kesiapan seseorang terhadap perubahan. Penggaris Kesiapan terhadap Perubahan digunakan untuk menilai kemauan atau kesiapan seseorang untuk berubah, untuk menentukan di mana mereka berada di kontinum antara ‘tidak siap untuk berubah’ dan ‘sudah berubah, dan untuk mengidentifikasi dan mendiskusikan hambatan yang dirasakan untuk berubah. Penggaris dapat digunakan sebagai penilaian cepat terhadap kondisi motivasi seseorang untuk mengubah perilaku tertentu, dan dapat berfungsi sebagai dasar intervensi berbasis motivasi untuk memperoleh perubahan perilaku.
222
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
10 Wawancara Memotivasi Menit Catatan: Jangan keliru antara “ruler” (penggaris) Kesiapan terhadap Perubahan dengan konsep “RULE” di bagian ini. Ruler adalah alat bagi pasien untuk menilai diri sendiri Diskusi di mana posisi mereka dalam proses perubahan perilaku. RULE (dan ACE) adalah Kelompok singkatan (mnemonic) yang digunakan untuk mengingat prinsip-prinsip Wawancara Besar Memotivasi. Ajukan pertanyaan, “Berdasarkan apa yang Anda baca mengenai Wawancara Memotivasi…” Bagaimana bertanya mengenai kesiapan, pentingnya, atau keyakinan dapat membantu seseorang dalam proses perubahan perilaku? Pada skenario apa Anda dapat menggunakan penggaris berskala?
Ceramah
20 Berikan pengantar singkat mengenai Wawancara Memotivasi kepada mahasiswa dan Menit kemudian lanjutkan dengan ceramah sesuai dengan modul PowerPoint: Wawancara Memotivasi adalah seperangkat perilaku tertentu yang diarahkan oleh filosofi membimbing yang menekankan pada kemitraan dan memunculkan motivasi internal pasien. Hal ini digunakan untuk menentukan kesiapan seseorang untuk terlibat dalam perilaku sasaran dan mengidentifikasi rencana aksi berdasarkan keterampilan, strategi, keinginan, dan kebutuhan. Wawancara Memotivasi berusaha melibatkan pasien dan meningkatkan motivasi mereka untuk berubah dengan mengeksplorasi dan menyelesaikan ambivalensi dan keengganan terhadap perubahan. Prinsip-prinsip Wawancara Memotivasi dapat diingat dengan singkatan “ACE” dan “RULE”.
223
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Semangat Wawancara Memotivasi : ACE A Autonomy
Dokter menghormati kemampuan pasien untuk membuat keputusan sendiri dan menerapkan perilaku baru. Sekedar memerintahkan pasien untuk berperilaku tertentu tidak akan efektif dalam membantu mereka melakukan perubahan. Mengakui hak seseorang untuk TIDAK berubah dan kebebasan untuk memilih cara melakukan perubahan dapat mengurangi sikap defensif dan mendorong pasien pada pemikiran yang lebih terbuka.
C Collaboration
Dokter dan pasien seharusnya bekerja sama sebagai mitra untuk mencapai tujuan yang sama. Dokter menilai pasien sebagai orang yang paling mengetahui kehidupannya sendiri dan berusaha menciptakan lingkungan yang aman dan bersifat kolaboratif. Hal ini akan mendorong terciptanya pengambilan keputusan dan pemecahan masalah bersama.
E Evocation
Dokter dapat menumbuhkan ide dan motivasi untuk berubah pada pasien. Pasien akan cenderung lebih mudah berubah jika mereka mengemukakan pendapat dan menemukan sendiri nilai-nilai dan tujuan yang dapat mendukung perubahan perilaku kesehatan.
Pedoman Prinsip Wawancara Memotivasi : RULE R Resist the Righting Reflex
Terdapat kecenderungan pada petugas kesehatan untuk menganjurkan pasien mengenai cara-cara yang benar untuk sehat. Wawancara Memotivasi menuntut petugas kesehatan untuk menekan refleks untuk mengajari pasien sehingga mereka dapat menggali motivasi untuk berubah. Orang cenderung lebih mempercayai apa yang mereka dengar dan katakan sendiri, dan dapat menentang apa yang dianjurkan oleh orang lain.
U Understand your Patient’s Motivations
Alasan pribadi seorang pasien dapat dipastikan akan menghasilkan perubahan perilaku. Dengan melakukan pendekatan pada kepentingan, perhatian, dan nilai-nilai yang dianut pasien dan secara terbuka menggali motivasi pasien untuk berubah, praktisi kesehatan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap motivasi dan hal-hal yang berpotensi menghambat perubahan perilaku pasien.
L Listen to your Patient
Kemampuan mendengarkan secara efektif sangat penting dalam mengidentifikasi hal-hal yang memotivasi, demikian pula hambatan-hambatan yang mungkin dihadapi pasien. Jawaban-jawaban terhadap berbagai hal terletak pada diri pasien.
E Empower the Patient
Keberhasilan pasien dapat meningkat jika mereka terlibat langsung dalam proses perawatan. Pemberdayaan pasien melibatkan eksplorasi ide-ide mereka mengenai cara-cara yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan kesehatan dan menggunakan pengalaman pribadi pasien tentang cara-cara yang telah berhasil mereka lakukan di masa lalu.
224
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
20 Keterampilan dasar yang terangkum dalam ACE dan RULE sangat penting dalam Menit Wawancara Memotivasi. Terdapat empat keterampilan, yaitu: Pengukuran Berempati Individu Mengajukan pertanyaan Mendengar Memberi informasi Gunakan Flipchart dari sesi “Pengantar” di mana Anda menulis respon mahasiswa terhadap pertanyaan, “ Apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu orang-orang yang bekerja dengan Anda untuk mengubah perilaku mereka?” Baca Flipchart dan ajukan pertanyaan, “Bagaimana ide Anda dibandingkan dengan/melengkapi dua model (misalnya, Wawancara Memotivasi dan Kesiapan terhadap Perubahan) Kemudian, minta mahasiswa melakukan Pengukuran Keterampilan Wawancara Memotivasi pada Panduan Mahasiswas untuk menilai diri mereka saat ini dalam keterampilan utama Wawancara Memotivasi, serta tujuan pengembangan keterampilan tersebut. Pengukuran Individu Keterampilan Wawancara Memotivasi Keterampilan
Keterampilan Saat Ini
Level Yang Saya Inginkan
Buruk
Sedang
Baik
Sangat Baik
Buruk
Sedang
Baik
Sangat Baik
Berempati
O
O
O
O
O
O
O
O
Mengajukan Pertanyaan
O
O
O
O
O
O
O
O
Mendengarkan
O
O
O
O
O
O
O
O
Memberi Informasi
O
O
O
O
O
O
O
O
30 Mintalah mahasiswa untuk merefleksikan pengukuran individu dan mengidentifikasi Menit satu keterampilan yang ingin mereka kembangkan dengan ‘rencana perubahan’. Mintalah mereka menjelaskan rencana perbaikan pribadi yang akan membawa mereka ke tingkat yang mereka harapkan pada “Level Yang Saya Inginkan” di tabel pengukuran. Diskusi Ketika menutup diskusi, ajukan pertanyaan bagaimana mahasiswa dapat saling bertanggung Kelompok jawab untuk mencapai rencana perubahan mereka. Mintalah mereka melakukan sesuatu Besar untuk mengesahkan ‘kontrak’ (misalnya, berjabat tangan, dll.) 5 Catatan Penutup Menit Empati, kemampuan untuk mengajukan pertanyaan, mendengarkan, dan mengetahui kapan harus memberikan informasi merupakan keterampilan- keterampilan inti untuk PowerPoint melakukan Wawancara Memotivasi dan pengukuran Kesiapan terhadap Perubahan. Slide Ingatlah untuk: Menggunakan pertanyaan terbuka (open-ended questions) untuk menggali perasaan pasien. Menegaskan komentar dan perilaku yang menunjukkan adanya peningkatan keinginan untuk berubah. Menggali manfaat dan kerugian dari perubahan. Meminta pasien membayangkan masa depan dan tanyakan apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkannya. 225
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan pembelajaran:
Memahami prinsip-prinsip, konsep, dan teori pendekatan perubahan perilaku yang dipusatkan pada pasien.
Menilai Kesiapan untuk Berubah Bacalah artikel berjudul “Facilitating Behavior Change” dan lakukan tinjauan “Readiness to Change Instructions and Tool” pada bagian referensi modul ini. Pra-Kerja
Aktivitas Kelompok Besar
226
Pikirkan kembali mengenai perubahan yang Anda lakukan sebagai tugas pra-kerja modul ini. Pada penggaris di bawah ini, lingkarilah angka 1 hingga 10 sesuai dengan seberapa pentingnya perubahan itu menurut Anda, seberapa yakin Anda berhasil membuat perubahan tersebut, dan seberapa siap Anda untuk berubah.
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Bagaimana Menurut Anda? Berdasarkan apa yang Anda baca mengenai Wawancara Memotivasi… Bagaimanakah bertanya mengenai kesiapan, pentingnya, atau keyakinan akan dapat membantu seseorang dalam proses perubahan perilaku? Pada skenario apa Anda dapat menggunakan penggaris-penggaris berskala?
Catatan:
Wawancara Memotivasi
Diskusi Kelompok Besar Semangat Wawancara Memotivasi: ACE A Autonomy
Dokter menghormati kemampuan pasien untuk membuat keputusan sendiri dan menerapkan perilaku baru. Sekedar memerintahkan pasien untuk berperilaku tertentu tidak akan efektif dalam membantu mereka melakukan perubahan. Mengakui hak seseorang untuk TIDAK berubah dan kebebasan untuk memilih cara melakukan perubahan dapat mengurangi sikap defensif dan mendorong pasien pada pemikiran yang lebih terbuka.
C Collaboration
Dokter dan pasien seharusnya bekerja sama sebagai mitra untuk mencapai tujuan yang sama. Dokter menilai pasien sebagai orang yang paling mengetahui kehidupannya sendiri dan berusaha menciptakan lingkungan yang aman dan bersifat kolaboratif. Hal ini akan mendorong terciptanya pengambilan keputusan dan pemecahan masalah bersama.
E Evocation
Dokter dapat menumbuhkan ide dan motivasi untuk berubah pada pasien. Pasien akan cenderung lebih mudah berubah jika mereka mengemukakan pendapat dan menemukan sendiri nilai-nilai dan tujuan yang dapat mendukung perubahan perilaku kesehatan.
227
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Pedoman Prinsip Wawancara Memotivasi: RULE R Resist the Righting Reflex
Terdapat kecenderungan pada petugas kesehatan untuk menganjurkan pasien mengenai cara-cara yang benar untuk sehat. Wawancara Memotivasi menuntut petugas kesehatan untuk menekan refleks untuk mengajari pasien sehingga mereka dapat menggali motivasi untuk berubah. Orang cenderung lebih mempercayai apa yang mereka dengar dan katakan sendiri, dan dapat menentang apa yang dianjurkan oleh orang lain.
U Understand your Patient’s Motivations
Alasan pribadi seorang pasien dapat dipastikan akan menghasilkan perubahan perilaku. Dengan melakukan pendekatan pada kepentingan, perhatian, dan nilai-nilai yang dianut pasien dan secara terbuka menggali motivasi pasien untuk berubah, praktisi kesehatan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap motivasi dan hal-hal yang berpotensi menghambat perubahan perilaku pasien.
L Listen to your Patient
Kemampuan mendengarkan dengan efektif sangat penting dalam mengidentifikasi halhal yang memotivasi, demikian pula hambatan-hambatan yang mungkin dihadapi pasien. Jawaban-jawaban terhadap berbagai hal terletak pada diri pasien.
E Empower the Patient
Keberhasilan pasien dapat meningkat jika mereka terlibat langsung dalam proses perawatan. Pemberdayaan pasien melibatkan eksplorasi ide-ide mereka mengenai cara-cara yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan kesehatan dan menggunakan pengalaman pribadi pasien mengenai cara-cara yang telah berhasil mereka lakukan di masa lalu.
Catatan:
Refleksi Individu
Keterampilan dasar terangkum dalam ACE dan RULE yang sangat penting dalam Wawancara Memotivasi, yaitu: Berempati Mengajukan pertanyaan Mendengar Memberi informasi Seberapa terampilkah menurut Anda diri Anda pada masing-masing area di bawah ini?
228
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Keterampilan
Keterampilan Saat Ini
Level Yang Saya Inginkan
Buruk
Sedang
Baik
Sangat Baik
Buruk
Sedang
Baik
Sangat Baik
Berempati
O
O
O
O
O
O
O
O
Mengajukan Pertanyaan
O
O
O
O
O
O
O
O
Mendengarkan
O
O
O
O
O
O
O
O
Memberi Informasi
O
O
O
O
O
O
O
O
Identifikasi satu keterampilan pada penilaian di atas yang ingin Anda kembangkan dan susunlah rencana perubahan pribadi untuk mengembangkan keterampilan tersebut: Rencana Pribadi:
Catatan:
229
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Sub Bab: Model Perubahan Organisasi dan Komunitas (Kotter dan Lewin) Tujuan pembelajaran: Tipe Belajar: Waktu: Alat dan Bahan:
Meneliti dua teori utama mengenai perubahan organisasi. Penelitian; Pengajaran Sebaya 180 Menit Flipchart atau papan tulis dan spidol Komputer, LCD Proyektor, layar/dinding putih Akses Internet dan Komputer (untuk mahasiswa) Modul PowerPoint Peralatan untuk membuat poster presentasi bagi mahasiswa (spidol, papan poster /kertas/ Flipcharts, dll.)
Catatan untuk Fasilitator
Ceramah
10 Model Perubahan Organisasi dan Komunitas Menit Berikan petunjuk berikut untuk ceramah Model Perubahan Organisasi dan Komunitas. Bacalah bagian catatan pada modul PowerPoint sebagai catatan lengkap fasilitator dan catatan singkat facilitator pada modul ini (halaman 25-32) sebagai tambahan informasi mengenai dua model yang dikembangkan oleh Kotter dan Lewin. Pada sesi sebelumnya, kita telah mendiskusikan mengenai perubahan perilaku individu. Apa yang terjadi ketika kita berusaha mengubah perilaku individu atau kelompok? Atau organisasi? Atau komunitas? Selanjutnya kita akan membahas dua teori utama manajemen perubahan, yang pertama dikemukakan oleh John Kotter, seorang professor bisnis dari Universitas Harvard, dan yang kedua oleh Kurt Lewin, ahli psikologi terkemuka. John Kotter mengajukan delapan langkah penting dalam melakukan perubahan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Memunculkan kepentingan untuk perubahan Menyusun koalisi pemandu perubahan Membangun visi dan strategi Mengkomunikasikan perubahan visi Memberdayakan aksi berbasis lembaga Menciptakan keberhasilan jangka pendek Memperkuat keberhasilan dan menghasilkan lebih banyak perubahan Mempertahankan pendekatan-pendekatan baru pada budaya organisasi.
Kurt Lewin mengajukan model yang terdiri dari tiga langkah:
230
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
90 Minta mahasiswa untuk memilih salah satu model yang ingin mereka pelajari lebih lanjut. Menit Kemudian kelompokkan mahasiswa berdasarkan model yang mereka pilih. Beri waktu Aktivitas 90 menit untuk mahasiswa mendiskusikan model mereka dan mempersiapkan presentasi Kelompok selama 20 menit yang akan disampaikan di depan kelas. Kecil Arahkan mahasiswa pada Panduan Mahasiswa mengenai beberapa pedoman dan referensi untuk membantu diskusi mereka. (Lihat referensi yang disarankan di bawah ini.) Berikan bantuan dan arahan jika dibutuhkan dan dukung kreativitas kelompok. Referensi yang Disarankan John Kotter John Kotter’s website, www.kotterinternational.com John Kotter, “Leading Change: Why Transformation Efforts Fail,” http://hbr. org/2007/01/leading-change-why-transformation-efforts-fail/ar/1 John Kotter Explains the 8 Steps to Create Successful Change, http://hbr.org/web/ tools/2008/12/kotter-8-steps Kurt Lewin Bernard Burnes, “Kurt Lewin and a Planned Approach to Change,” http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1467-6486.2004.00463.x/pdf Lewin’s 3-Stage Model of Change: Unfreezing, Changing and Refreezing. http:// education-portal.com/academy/lesson/lewins-3-stage-model-of-change-unfreezingchanging-refreezing.html 50 Beri giliran setiap kelompok untuk menyampaikan presentasi mereka (masing-masing 20 Menit menit dengan jeda 10 menit). Setelah presentasi kelompok, diskusikan pertanyaan berikut: Apa yang Anda sukai dari masing-masing model? Presentasi 30 Hal apa lagi yang Anda butuhkan untuk mempelajari masing-masing model? dan Arahan Menit Kelompok Apakah kedua model tersebut berdiri sendiri? Ataukah dapat saling melengkapi? Catatan Singkat Fasilitator Tentang Model 8 Langkah Perubahan Kotter dan Model Perubahan Lewin Ringkasan bersumber dari MindTools pada www.mindtools.com. John Kotter adalah seorang professor pada Sekolah Bisnis Harvard dan ahli perubahan terkemuka di dunia. Kotter memperkenalkan proses perubahan yang terdiri dari delapan langkah pada tahun 1995 melalui bukunya yang berjudul “Leading Change.” Berikut delapan langkah dalam memimpin perubahan. Langkah 1: Munculkan Kepentingan Terhadap Perubahan Demi terciptanya perubahan, sangat penting bagi keseluruhan perusahaan atau organisasi untuk menginginkan perubahan tersebut. Bangun rasa adanya kepentingan yang mendesak terhadap kebutuhan akan perubahan. Ini akan membantu munculnya motivasi awal untuk memulai perubahan. Hal ini bukan berarti sekedar menunjukkan statistik penjualan yang jelek atau membicarakan megenai kompetisi bisnis yang semakin ketat. Namun, bukalah forum diskusi yang jujur dan meyakinkan mengenai perkembangan pasar dan perusahaan saingan Anda. Jika banyak orang mulai membicarakan tentang perubahan yang Anda usulkan, kebutuhan akan perubahan akan muncul dan berkembang dengan sendirinya.
231
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Hal-hal yang dapat Anda lakukan: Identifikasi potensi hambatan dan susun berbagai skenario peristiwa yang mungkin terjadi di masa depan. Periksa peluang-peluang yang harus dan mungkin digali. Mulailah diskusi yang jujur dan kemukakan alasan-alasan dinamis dan meyakinkan yang dapat mengundang orang-orang untuk mulai berpikir dan berpendapat. Minta dukungan dari pelanggan, pemegang kepentingan (stakeholder), dan kalangan industri untuk memperkuat argumen Anda. Catatan: Kotter menyarankan untuk menciptakan perubahan yang sukses, 75 persen dari pihak manajemen perusahaan harus setuju dan mendukung perubahan tersebut. Dengan kata lain, Anda harus bekerja keras pada langkah pertama, dan membutuhkan waktu dan tenaga yang signifikan untuk membangun kebutuhan terhadap perubahan sebelum maju ke langkah berikutnya. Jangan panik dan terburu-buru karena dapat berisiko adanya kerugian jangka pendek; jika Anda bertindak tanpa persiapan yang matang, Anda akan menempuh jalan yang berliku dan sukar. Langkah 2: Bentuk Koalisi yang Kuat Yakinkan orang-orang bahwa perubahan itu penting. Ini membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan dukungan yang jelas dari orang-orang penting dalam organisasi. Sekedar mengelola tidaklah cukup; Anda harus memimpin perubahan. Anda dapat menemukan pemimpin perubahan yang efektif di dalam perusahaan, tidak harus sesuai dengan jenjang hierarki tradisional perusahaan. Untuk memimpin perubahan, Anda perlu membentuk suatu koalisi, atau tim yang terdiri dari orang-orang berpengaruh yang kekuasaannya berasal dari berbagai sumber, termasuk jabatan, status, keahlian, dan kedudukan politik. Jika sudah terbentuk, koalisi ini harus dapat bekerja sebagai suatu tim, yang terus menerus membangun kepentingan dan momentum perubahan. Hal-hal yang dapat Anda lakukan: Identifikasi pemimpin sejati dalam organisasi. Mintalah komitmen emosional dari pihak-pihak kunci ini. Bangun kerjasama tim dalam koalisi perubahan. Periksa kekurangan-kekurangan pada tim Anda, dan pastikan tim ini terdiri dari gabungan orang-orang dari departemen dan level yang berbeda. Langkah 3: Ciptakan Visi untuk Perubahan Ketika Anda pertama kali memikirkan tentang perubahan, mungkin banyak ide dan saran yang muncul. Susun konsep-konsep tersebut menjadi suatu visi yang dapat dimengerti dan diingat dengan mudah. Suatu visi yang jelas dapat membantu orang-orang untuk memahami alasan dari tindakan yang Anda perintahkan. Ketika mereka mengerti apa yang ingin Anda wujudkan dalam perubahan, mereka cenderung akan lebih mematuhi perintah Anda. Hal-hal yang dapat Anda lakukan: Tentukan nilai-nilai sentral dari perubahan. Buat ringkasan (satu atau dua kalimat) yang mencakup apa yang Anda lihat sebagai masa depan perusahaan. Ciptakan strategi untuk melaksanakan visi tersebut. Pastikan koalisi perubahan Anda dapat mendeskripsikan visi tersebut dengan singkat (5 menit atau kurang). Latihlah “pidato visi” Anda dengan baik.
232
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Langkah 4: Komunikasikan Visi Tindakan yang Anda lakukan setelah menciptakan visi baru akan menentukan kesuksesan Anda. Pesan yang Anda sampaikan mungkin akan harus bersaing dengan komunikasi harian lainnya dalam perusahaan, jadi Anda perlu menyampaikannya sesering dan sekuat mungkin, serta menerapkannya dalam setiap kegiatan Anda. Jangan sekedar mengadakan rapat khusus untuk menyampaikan visi Anda. Sebaliknya, bicarakan visi tersebut dalam setiap kesempatan yang ada. Gunakan visi tersebut dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sehari-hari. Ketika Anda terus-menerus mengingatkan, orang akan mengingat dan merespon visi tersebut. Juga sangat penting untuk mengamalkan apa yang Anda bicarakan. Apa yang Anda lakukan jauh lebih penting— dan terpercaya—daripada apa yang Anda ucapkan. Tunjukkan pada diri Anda perilaku yang Anda harapkan dari orang lain. Hal-hal yang dapat Anda lakukan: Sering-sering berbicara mengenai visi perubahan. Bicarakan hal-hal yang menjadi perhatian dan kekhawatiran orang-orang dengan terbuka dan jujur. Terapkan visi Anda pada semua aspek operasi, mulai dari pelatihan hingga pengukuran kinerja. Kaitkan segala hal ke visi tersebut. Jadilah teladan. Langkah 5: Singkirkan Rintangan Ketika Anda mengikuti langkah-langkah dan mencapai titik ini dalam proses perubahan, artinya Anda berbicara tentang visi dan membangun dukungan pada semua tingkatan dalam organisasi. Semoga saja staf Anda bersedia bekerja dan mengusahakan tercapainya manfaat yang sedang Anda promosikan. Tapi, mungkinkah ada yang menolak perubahan? Adakah proses atau struktur yang menghambat jalannya perubahan? Tetapkanlah struktur perubahan dan selalu waspada terhadap hambatan-hambatan yang mungkin muncul. Upayaupaya menghilangkan hambatan dapat memberdayakan pihak-pihak yang Anda butuhkan untuk melaksanakan visi, dan dapat mempercepat tercapainya perubahan. Hal-hal yang dapat Anda lakukan: Mengidentifikasi, atau mempekerjakan, para pemimpin perubahan yang peran utamanya adalah mengawal perubahan. Pastikan bahwa struktur organisasi, uraian tugas, serta kinerja dan kompensasi sistem sejalan dengan visi Anda. Mengakui dan menghargai orang-orang yang terlibat dalam menciptakan perubahan. Mengidentifikasi orang-orang yang menolak perubahan, dan membantu mereka memahami alasan pentingnya perubahan tersebut. Mengambil tindakan untuk segera menghilangkan segala hambatan (baik manusia atau faktor lainnya). Langkah 6: Ciptakan Kemenangan-Kemenangan Jangka Pendek Tidak ada alat motivasi yang lebih baik daripada kesuksesan. Berikan perusahaan Anda rasa kemenangan sejak awal proses perubahan. Anda perlu menunjukkan perubahan-perubahan yang nyata terlihat dalam jangka waktu yang singkat (misalnya satu bulan atau satu tahun, tergantung pada jenis perubahan). Tanpa hal ini, akan muncul kritik dan pendapat-pendapat negatif yang dapat menghambat kemajuan Anda. Buatlah beberapa target jangka pendek, bukan hanya satu tujuan jangka panjang. Target-target jangka pendek ini semestinya dapat tercapai dengan kemungkinan gagal yang kecil. Tim Perubahan Anda mungkin harus bekerja sangat keras untuk mencapai target tersebut, tetapi masing-masing “kemenangan” akan memotivasi seluruh staf untuk bergerak maju.
233
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Hal-hal yang dapat Anda lakukan: Terapkan proyek yang Anda yakin akan berhasil tanpa bantuan dari pihak-pihak yang mengkritik perubahan. Jangan memilih target awal yang mahal. Anda diharapkan dapat mempertanggungjawabkan jumlah investasi dalam setiap proyek. Analisis pro dan kontra setiap target yang Anda tetapkan dengan seksama. Kegagalan dalam mencapai target awal dapat menggagalkan seluruh inisiatif perubahan. Berikan ‘reward’ bagi orang-orang yang membantu Anda memenuhi target. Langkah 7: Bangun Perubahan Kotter berargumen bahwa banyak proyek perubahan gagal karena kemenangan dinyatakan terlalu dini. Perubahan yang nyata tertanam hingga dalam. Keberhasilan instan hanyalah awal dari apa yang perlu dilakukan untuk mencapai perubahan jangka panjang. Kesuksesan sistem baru dalam penjualan suatu produk baru merupakan hal yang baik. Namun, ketika Anda bisa menjual 10 produk, berarti sistem baru tersebut bekerja dengan baik. Untuk mencapai keberhasilan ke-10, Anda perlu terus-menerus melakukan peningkatan. Setiap keberhasilan memberikan kesempatan untuk membangun apa yang benar dan mengidentifikasi apa yang dapat Anda tingkatkan. Hal-hal yang dapat Anda lakukan: Setelah setiap kemenangan, analisis apa yang benar dan apa yang perlu diperbaiki. Tetapkan tujuan untuk terus membangun momentum yang telah Anda capai. Pelajari tentang “kaizen”, gagasan mengenai perbaikan yang terus-menerus. Jaga ide-ide tetap segar dengan membawa agen dan pemimpin perubahan baru bagi koalisi perubahan. Poin Penting Anda harus bekerja keras untuk mensukseskan suatu perubahan dalam organisasi. Ketika Anda merencanakan dengan baik dan membangun fondasi yang tepat, menerapkan perubahan dapat menjadi jauh lebih mudah, dan meningkatkan kemungkinan untuk sukses. Jika Anda tidak sabar dan mengharapkan hasil yang banyak dalam waktu yang singkat, rencana perubahan Anda kemungkinan tidak akan berhasil. Ciptakan kebutuhan mendesak terhadap perubahan, pekerjakan pemimpin perubahan yang kuat, bangun dan komunikasikan visi dengan efektif, hilangkan hambatan-hambatan, ciptakan kemenangan-kemenangan kecil, dan bangun momentum Anda. Jika Anda dapat melakukan hal-hal tersebut, Anda dapat membuat perubahan sebagai bagian dari budaya organisasi. Dengan demikian, Anda dapat merayakan kemenangan yang sesungguhnya. Kemudian bersandarlah dan nikmati perubahan yang dulunya Anda impikan.
234
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Alat Manajemen Perubahan Lewin Memahami Tiga Tahapan Perubahan Perubahan adalah benang merah yang pasti hadir dalam semua bisnis, terlepas dari ukuran, industri, dan usia bisnis tersebut. Dunia kita berubah dengan cepat dan, dengan demikian, organisasi harus berubah dengan cepat pula. Organisasi yang menangani perubahan dengan baik akan berkembang, sementara yang tidak akan berjuang untuk bertahan hidup. “Manajemen perubahan” adalah konsep yang umum di kebanyakan bisnis saat ini. Tapi, bagaimana bisnis mengelola perubahan (dan seberapa sukses mereka dalam hal itu) sangat tergantung pada sifat dari bisnis perubahan, perubahan, dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Bagian terpenting dari perubahan ini tergantung pada seberapa jauh orang di dalamnya memahami proses perubahan. Salah satu model landasan untuk memahami perubahan organisasi dikembangkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1940 dan masih berlaku hingga saat ini. Model yang dikenal sebagai Unfreeze – Change - Refreeze, mengacu pada tiga tahap proses perubahan. Lewin, yang merupakan seorang ahli fisika serta ilmuwan sosial, menjelaskan perubahan organisasi menggunakan analogi perubahan bentuk sebuah balok es. Memahami Model Lewin Jika Anda memiliki sebuah balok es yang besar, padahal yang Anda inginkan adalah es berbentuk kerucut, apa yang akan Anda lakukan? Pertama, Anda harus mencairkan es untuk dapat mengubah bentuknya (unfreeze). Kemudian Anda harus memasukkan air es ke dalam wadah dengan bentuk yang Anda inginkan (change). Terakhir, Anda harus membekukan bentuk baru tersebut (refreeze). Dengan melihat perubahan sebagai proses dengan tahap yang berbeda, Anda dapat mempersiapkan diri terhadap kemungkinan yang akan datang dan membuat rencana untuk mengelola transisi – ibarat kata, melihat sebelum melompat. Seringkali terjadi, orang membuat perubahan dengan membabi buta, yang menyebabkan munculnya banyak gejolak dan kekacauan yang tidak perlu. Untuk sebuah proses perubahan yang berhasil, Anda harus terlebih dahulu mulai dengan memahami mengapa perubahan harus terjadi. Seperti Lewin mengatakan, “Motivasi untuk perubahan harus dibangkitkan sebelum perubahan dapat terjadi. Seseorang harus dibantu untuk memeriksa kembali asumsi-asumsi yang diharapkan mengenai dirinya dan hubungannya dengan orang lain”. Ini adalah tahap unfreezing di mana perubahan dimulai.
Unfreeze Tahap pertama perubahan merupakan usaha mempersiapkan organisasi untuk menerima perubahan yang diperlukan, yang melibatkan pemecahan status quo sebelum Anda dapat membangun cara-cara pengoperasian baru. Kuncinya terletak pada pengembangan pesan yang menunjukkan mengapa cara pengoperasian yang ada saat ini sudah tidak dapat dilanjutkan. Pesan seperti ini paling mudah
235
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
dibentuk ketika Anda dapat menunjukkan penurunan angka penjualan, hasil keuangan yang buruk, survei kepuasan pelanggan yang mengkhawatirkan, atau sejenisnya yang dengan jelas menunjukkan perlunya perubahan dalam berbagai hal. Untuk mempersiapkan organisasi dengan sebaik-baiknya, Anda perlu mulai dari intinya; Anda perlu mempertanyakan keyakinan, nilai-nilai, sikap, dan perilaku yang saat ini mendefinisikan organisasi tersebut. Menggunakan analogi bangunan, Anda harus memeriksa dan bersiap untuk mengubah fondasi yang ada karena Unfreeze–Change–Refreeze. mungkin tidak mendukung bagian-bagian di atasnya; hal ini ha© iStockphoto/doram rus dilakukan agar bangunan dapat berdiri dengan kokoh. Bagian pertama dari proses perubahan ini biasanya yang paling sulit dan penuh tekanan. Ketika Anda mulai membuang “cara biasanya melakukan sesuatu”, Anda menempatkan semua orang dan segala hal pada ketidakseimbangan. Anda dapat membangkitkan reaksi kuat pada orang-orang, dan itulah yang perlu dilakukan. Dengan memaksa organisasi untuk memeriksa kembali intinya, Anda secara efektif menciptakan krisis (yang terkontrol), yang pada gilirannya dapat membangun motivasi yang kuat untuk mencari keseimbangan baru. Tanpa motivasi ini, Anda tidak akan mendapatkan kepercayaan dan partisipasi yang diperlukan untuk membuat perubahan yang berarti. Change Setelah memunculkan gejolak dan ketidakpastian dalam tahap unfreeze, tahap change atau perubahan adalah di mana orang mulai menyelesaikan ketidakpastian dan mencari cara baru untuk melakukan sesuatu. Orang-orang mulai percaya dan bertindak dengan cara yang mendukung arah baru. Transisi dari unfreeze ke change tidak terjadi dalam semalam; orang-orang membutuhkan waktu untuk menerima arah baru dan berpartisipasi secara proaktif dalam perubahan. Sebuah model perubahan terkait, Kurva Perubahan (Change Curve), berfokus pada isu tertentu mengenai transisi pribadi dalam lingkungan yang berubah dan berguna untuk memahami aspek tertentu ini secara lebih rinci. Untuk menerima dan berkontribusi terhadap suksesnya suatu perubahan, orang perlu memahami bagaimana perubahan akan menguntungkan mereka. Tidak semua orang akan memberikan dukungan hanya karena perubahan itu diperlukan dan menguntungkan perusahaan. Ini adalah asumsi umum dan kesalahan yang harus dihindari. Tips: Sayangnya, beberapa orang akan benar-benar dirugikan oleh perubahan, terutama mereka yang mendapatkan keuntungan dari status quo. Orang lainnya mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mengenali manfaat yang dibawa oleh perubahan. Anda perlu untuk memprediksi dan mengelola situasi ini. Waktu dan komunikasi adalah dua kunci sukses untuk tercapainya perubahan. Orang-orang perlu waktu untuk memahami perubahan dan mereka juga perlu merasa sangat terhubung dengan organisasi selama periode transisi. Ketika Anda mengelola perubahan, Anda perlu memberikan banyak waktu dan usaha, dan manajemen langsung merupakan pendekatan yang terbaik. Refreeze Ketika perubahan mulai terbentuk dan orang-orang telah menerima cara-cara kerja baru, organisasi ini siap memasuki tahap refreeze. Tanda-tanda lahiriah refreeze adalah grafik organisasi yang stabil, deskripsi pekerjaan yang konsisten, dan sebagainya. Tahap refreeze juga diperlukan untuk membantu orang dan organisasi menginternalisasi atau melembagakan perubahan. Ini berarti memastikan bahwa perubahan akan digunakan terus menerus dan dimasukkan ke dalam bisnis sehari-hari. Dengan rasa stabilitas baru, karyawan merasa percaya diri dan nyaman dengan cara-cara baru dalam bekerja.
236
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Dasar pemikiran untuk menciptakan rasa stabilitas di dunia yang selalu berubah sering dipertanyakan. Meskipun perubahan bersifat konstan dalam banyak organisasi, tahap refreezing ini tetap penting. Tanpa itu, karyawan terjebak dalam perangkap transisi di mana mereka tidak yakin bagaimana melakukan sesuatu, sehingga mereka tidak dapat bekerja dengan kapasitas penuh. Dengan tidak adanya keadaan baru yang menetap, sangat sulit untuk mengelola inisiatif perubahan berikutnya dengan efektif. Bagaimana Anda meyakinkan orang bahwa sesuatu perlu berubah jika Anda belum memberikan kesempatan pada perubahan baru untuk meresap? Perubahan akan dianggap sebagai perubahan demi perubahan, dan motivasi yang diperlukan untuk menerapkan perubahan baru tidak akan muncul. Sebagai bagian dari proses refreezing, pastikan bahwa Anda merayakan keberhasilan perubahan. Ini membantu orang menemukan penutupan, mengucapkan terima kasih atas pengorbanan waktu yang telah diberikan, dan membantu mereka meyakini bahwa perubahan masa depan akan berhasil. Langkah Praktis dalam Menggunakan Kerangka Berpikir Lewin Unfreeze 1. Tentukan hal apa yang perlu diubah. Lakukan survei di perusahaan untuk mengetahui kondisi saat ini. Pahami alasan perlunya melakukan perubahan. 2. Pastikan adanya dukungan yang kuat dari pimpinan manajemen. Gunakan analisis pemegang kepentingan (Stakeholder Analysis) dan manajemen pemegang kepentingan (Stakeholder Management) untuk mengidentifikasi dan memperoleh dukungan dari pihak-pihak kunci dalam perusahaan. Jadikan isu ini sebagai kepentingan seluruh organisasi. 3. Ciptakan kebutuhan akan perubahan. Ciptakan suatu pesan yang meyakinkan tentang alasan perlunya dilakukan perubahan. Gunakan visi dan strategi Anda sebagai bukti pendukung. Komunikasikan visi dalam menyampaikan perubahan yang perlu dilakukan. Tekankan alasan di balik setiap perubahan. 4. Kelola dan pahami adanya keraguan dan kekhawatiran. Bersikap terbuka terhadap kekhawatiran pekerja dan selesaikan dengan menjelaskan perlunya dilakukan perubahan. Change 1. Berkomunikasi sesering mungkin. Komunikasikan melalui perencanaan dan penerapan perubahan. Jelaskan manfaat perubahan. Jelaskan bagaimana perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap setiap orang. Persiapkan setiap orang untuk menghadapi kemungkinan yang akan terjadi. 2. Hilangkan rumor. Jawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dengan terbuka dan jujur. Tangani setiap masalah yang muncul secepatnya. Hubungkan kebutuhan akan perubahan dengan kepentingan operasional. 3. Berdayakan aksi. Sediakan banyak peluang bagi karyawan untuk berpartisipasi. Minta manajer untuk memberikan petunjuk atau arahan harian.
237
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
4. Libatkan setiap orang dalam proses. Buatlah kemenangan-kemenanan jangka pendek untuk menerapkan perubahan. Bernegosiasi dengan pemegang kepentingan luar sesuai kebutuhan. Refreeze 1. Lekatkan perubahan pada budaya. Identifikasi hal-hal yang mendukung perubahan. Identifikasi hal-hal yang menghambat bertahannya perubahan. 2. Bangun cara-cara untuk mempertahankan perubahan. Pastikan dukungan dari pimpinan. Ciptakan sistem reward atau hadiah. Ciptakan sistem feedback atau umpan balik. Adaptasi struktur organisasi, jika diperlukan. 3. Sediakan dukungan dan pelatihan. Pastikan setiap orang memperoleh informasi dan dukungan. 4. Rayakan kesuksesan! Poin Kunci Model perubahan Lewin merupakan suatu kerangka berpikir yang sederhana dan mudah dimengerti dalam mengelola perubahan. Dengan mengenali tiga tahapan perubahan ini, Anda dapat merencanakan penerapan perubahan yang dibutuhkan. Mulailah dengan menciptakan motivasi untuk berubah (unfreeze). Kemudian bergerak pada proses perubahan dengan menerapkan komunikasi efektif dan memberdayakan orang-orang agar mau menerima cara-cara baru dalam bekerja (change). Proses akan berakhir ketika Anda mengembalikan stabilitas pada organisasi (refreeze), yang sangat penting dalam menciptakan keyakinan yang akan mengawali perubahan selanjutnya yang tidak dapat dielakkan.
238
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Latihan untuk Peserta Tujuan pembelajaran:
Memahami prinsip, konsep, dan teori dari pendekatan perubahan yang dipusatkan pada pasien.
Pengantar Dua Teori Perubahan Organisasi: Kotter dan Lewin John Kotter mengemukakan delapan langkah Kurt Lewin mengajukan model yang terdiri dari tiga langkah: penting dalam melakukan perubahan: 1. Memunculkan kepentingan untuk perubahan 2. Menyusun koalisi pemandu perubahan 3. Membangun visi dan strategi 4. Mengkomunikasikan perubahan visi 5. Memberdayakan aksi berbasis lembaga 6. Menciptakan keberhasilan jangka pendek 7.
Memperkuat keberhasilan dan menghasilkan lebih banyak perubahan
8. Mempertahankan pendekatan-pendekatan baru pada budaya organisasi Tugas Anda Pilihlah satu dari dua model di atas untuk dipelajari lebih dalam. Kemudian, dalam kelompok kecil, persiapkan sebuah presentasi selama 20 menit mengenai model tersebut untuk disampaikan di depan kelas. Buatlah presentasi Anda semenarik mungkin dengan menggunakan permainan peran, video, atau cerita. Berikut beberapa referensi yang dapat Anda gunakan: John Kotter John Kotter’s Website, www.kotterinternational.com John Kotter, “Leading Change: Why Transformation Efforts Fail,” http://hbr.org/2007/01/leading-changewhy-transformation-efforts-fail/ar/1 John Kotter Explains the 8 Steps to Create Successful Change, http://hbr.org/web/tools/2008/12/kotter-8steps Kurt Lewin Bernard Burnes, “Kurt Lewin and a Planned Approach to Change”. http://onlinelibrary.wiley.com/ doi/10.1111/j.1467-6486.2004.00463.x/pdf Lewin’s 3-Stage Model of Change: Unfreezing, Changing and Refreezing. http://education-portal.com/ academy/lesson/lewins-3-stage-model-of-change-unfreezing-changing-refreezing.html Bagaimana Menurut Anda? Hal apa yang Anda sukai dari masing-masing model? Hal apa lagi yang Anda butuhkan untuk mempelajari masing-masing model? Apakah kedua model tersebut berdiri sendiri? Ataukah dapat saling melengkapi?
239
INDOHUN
Catatan:
240
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Sub Bab: Perubahan Perilaku dalam Intervensi One Health: Memperluas Model Perubahan Perilaku yang Dipusatkan pada Pasien Melebihi Konteks Kesehatan Manusia Tujuan pembelajaran: Tipe Belajar: Waktu: Alat dan Bahan:
Menggunakan konsep yang diambil dari model perubahan perilaku yang dipusatkan pada pasien untuk menggali perubahan perilaku pada batasan manusia, hewan, dan lingkungan. Aktivitas Individu dan Kelompok Kecil; Diskusi Kelompok Besar 120 Menit Komputer, LCD Proyektor, layar/dinding putih Modul PowerPoint Flipcharts, papan tulis, atau kertas poster dan spidol (untuk mahasiswa) Panduan Mahasiswa
Catatan untuk Fasilitator 100 Menggali Model Perubahan Perilaku yang Dipusatkan pada Pasien dalam Konteks Menit One Health Bagi mahaisiswa dalam kelompok berdasarkan daerah/desa/kebudayaan atau disiplin Aktivitas ilmu. Mintalah masing-masing kelompok untuk membuat flipchart berisi ringkasan dari Kelompok jawaban mereka atas pertanyaan-pertanyaan berikut: Kecil Bagaimana cara kerja Model Keyakinan Kesehatan pada daerah atau kebudayaan Anda? Bagaimana Anda akan memodifikasi Wawancara Memotivasi dan Kesiapan terhadap Perubahan agar dapat berfungsi dengan efektif di daerah atau kebudayaan Anda? Kemudian, bagi partisipan dalam beberapa kelompok lintas-disiplin. Mintalah masingmasing kelompok membuat flipchart untuk menunjukkan bagaimana mereka akan mengadaptasi model perubahan yang didiskusikan pada sesi sebelumnya, mulai dari konteks pelayanan kesehatan hingga penyesuaian pada disiplin keilmuan mereka. Berikut contoh pertanyaan yang dapat diajukan: Bagaimana seorang dokter hewan meyakinkan peternak untuk menjaga ayamnya tetap di dalam kandang, bukan berkeliaran dengan bebas? Jika Anda seorang pekerja kesehatan masyarakat, bagaimana Anda menginstruksikan orang-orang untuk merebus air sebelum dikonsumsi? Jika Anda seorang professional kesehatan lingkungan, bagaimana Anda meyakinkan pemilik Abettor untuk mengelola limbah dan produk sampingan sehingga tidak membahayakan sumber air dan hewan? Mintalah masing-masing kelompok berbagi modelnya dengan kelas dan berikan waktu untuk sesi tanya-jawab singkat. 30 Arahkan sesi ini dengan mengajukan pertanyaan: Menit Adakah kesamaan pada model Anda yang dapat melintasi daerah, kebudayaan, atau disiplin keilmuan Anda? Diskusi Kelompok Besar
Apa perbedan antardaerah, kebudayaan, atau disiplin keilmuan yang perlu diperhatikan dan sensitif ketika bekerja sebagai bagian dari tim One Health? Bagaimana pemahaman mengenai persamaan dan perbedaan pada pendekatan yang digunakan dapat membantu Anda dalam bekerja?
241
INDOHUN
Aktivitas Individu
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health 20 Refleksi Penutup Menit Mintalah mahasiswa untuk mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut secara individu dan menulis jawaban mereka pada Panduan Mahasiswa: Sebagai bagian dari tim One Health, menurut Anda apa peran Anda dalam mengubah perilaku seseorang? Buatlah sebuah model perubahan perilaku yang dapat Anda gunakan sebagai bagian dari tim One Health. Hubungkanlah model tersebut dengan keahlian atau disiplin ilmu yang Anda pelajari.
242
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Latihan untuk Peserta Tujuan pembelajaran:
Menggunakan konsep yang diambil dari model perubahan perilaku yang dipusatkan pada pasien untuk menggali perubahan perilaku pada batasan manusia, hewan, dan lingkungan.
Dalam Ruang Lingkup Anda…. Pada daerah, budaya, atau disiplin keilmuan Anda: Bagaimana cara kerja Model Keyakinan Kesehatan pada daerah atau kebudayaan Anda? Aktivitas Kelompok Kecil
Bagaimana Anda akan memodifikasi Wawancara Memotivasi dan Kesiapan untuk Berubah agar dapat berfungsi dengan efektif di daerah atau kebudayaan Anda?
Buatlah sebuah flipchart untuk mendiskusikan jawaban Anda dengan teman sekelas:
Bagaimana Menurut Anda? Sebagai seorang anggota tim One Health, menurut Anda apa peran Anda dalam mengubah perilaku seseorang? Buatlah sebuah model perubahan perilaku yang dapat Anda gunakan sebagai bagian dari tim One Health. Hubungkanlah model tersebut dengan keahlian atau disiplin ilmu yang Anda pelajari.
243
INDOHUN
Catatan:
244
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Sub Bab: Perubahan Perilaku dalam Intervensi One Health Tujuan pembelajaran: Tipe Belajar: Waktu: Alat dan Bahan:
Mengembangkan strategi modifikasi perilaku untuk digunakan pada intervensi One Health. Refleksi Individu; Diskusi Kelompok 90 Menit Komputer, LCD Proyektor, layar/dinding putih Modul PowerPoint Flipcharts, papan tulis atau poster dengan spidol (untuk masing-masing mahasiswa)
Catatan untuk Fasilitator
Diskusi Individu
30 Model Perubahan pada Intervensi One Health Menit Sampaikan arahan berikut untuk aktivitas yang akan dilakukan: Sekarang saatnya untuk mengumpulkan segala sesuatu yang telah kita pelajari tentang perubahan perilaku dan menerapkannya ke situasi yang mungkin Anda hadapi sebagai seorang praktisi One Health. Pikirkan suatu situasi yang telah atau mungkin akan Anda hadapi dalam mengubah perilaku individu dan/atau komunitas. Apakah model perubahan yang Anda gunakan? Gunakan waktu 30 menit ke depan untuk merefleksikan ide-ide Anda dari sesi sebelumnya di mana Anda diminta untuk membuat model sendiri mengenai perubahan perilaku dan dua model perubahan organisasi, Kotter dan Lewin. Buat rangkuman model Anda pada sebuah flipchart. Di akhir sesi, Anda akan saling membagi model Anda dengan teman sekelas. 50 Pasang semua model di dinding dan mintalah mahasiswa berkeliling mencermati setiap Menit model. Berhenti sebentar di masing-masing model dan berdiskusi.
10 Akhiri sesi dengan meminta setiap mahasiswa untuk memberikan satu kata yang Arahan Menit menggambarkan apa yang menurut mereka merupakan peran mereka dalam menciptakan Kelompok perubahan. Tulis tanggapan pada flipchart. Besar
245
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan pembelajaran:
Mengembangkan strategi modifikasi perilaku untuk digunakan pada intervensi One Health.
Buatlah Model Perubahan Organisasi untuk Sebuah Inisiatif One Health
Refleksi Individu
Pikirkan suatu situasi yang telah atau mungkin akan Anda hadapi dalam mengubah perilaku individu dan/atau masyarakat. Apakah model perubahan yang Anda gunakan? Gunakan waktu 30 menit ke depan untuk merefleksikan ide-ide Anda dari sesi sebelumnya di mana Anda diminta untuk membuat model sendiri mengenai perubahan perilaku dan dua model perubahan organisasi, Kotter dan Lewin. Buat rangkuman model Anda pada sebuah flipchart. Di akhir sesi, Anda akan saling membagi model Anda dengan teman sekelas.
Bagaimana Menurut Anda? Ketika melihat model yang dirangkum oleh teman sekelas Anda, elemen apa yang mungkin ingin Anda ambil untuk memastikan keberhasilan inisiatif perubahan One Health?
246
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Catatan:
Ungkapkan dalam satu kata peran Anda dalam menciptakan perubahan!
247
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Sub Bab: Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran Tujuan pembelajaran: Tipe Belajar: Waktu: Alat dan Bahan:
Mempertimbangkan hal-hal yang telah dipelajari dalam modul Perubahan Perilaku. Memperoleh umpan balik dari partisipan tentang pendapat mereka mengenai kelebihan modul dan saran untuk perbaikan yang mungkin dapat dilakukan. Penilaian Individu; Umpan Balik Kelompok 60 Menit Panduan Mahasiswa
Catatan untuk Fasilitator
Menilai/ Menciptakan
Menerapkan
Bagaimana Anda menilai kemampuan Anda dalam kompetensi Modul Perubahan Perilaku berikut:
Mengerti
20 Mintalah mahasiswa mengerjakan pengukuran belajar berikut pada Panduan Mahasiswa. Menit Kumpulkan hasil pengukuran untuk memberi masukan tentang pengembangan modul di Pengukuran masa depan. Belajar Individu
Menjelaskan teori-teori perubahan perilaku dan konsep-konsep manajemen perubahan. Mengadaptasi dan menerapkan model-model perubahan perilaku individu dalam konteks One Health. Menunjukkan kompetensi kebudayaan dan profesionalisme dalam memimpin perubahan. Merancang strategi perubahan perilaku untuk intervensi One Health pada komunitas. Tulislah hal-hal yang Anda pelajari dari sesi belajar. Pikirkan: Hal baru apa yang Anda pelajari dari modul ini? Apakah pelajaran pada modul ini telah mengubah pandangan Anda mengenai keyakinan kesehatan yang Anda miliki sebelumnya? Hal apa yang masih Anda ragukan? Apakah Anda masih memiliki pertanyaanpertanyaan yang perlu dijawab? Hal apakah yang menurut Anda menarik/apakah yang menarik minat Anda untuk dipelajari lebih lanjut? Adakah perilaku baru yang Anda ketahui dari kelas ini yang ingin Anda coba? Topik apa yang ingin Anda bagikan dengan orang lain di luar kelas ini? 20 Mintalah mahasiswa mendiskusikan hal-hal berikut dalam kelompok kecil: Menit Inti pelajaran yang mereka peroleh dari modul. Diskusi Kelompok Kecil 248
Bagaimana mereka berencana menerapkan konsep, pengetahuan, keterampilan yang mereka peroleh dari modul.
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Umpan Balik Kelompok
20 Ajukan pertanyaan: Menit Elemen apa yang mereka suka/rasakan sebagai kelebihan dari modul. Hal apa yang mereka sarankan untuk diperbaiki. Adakah komentar tambahan yang ingin disampaikan?
Pasien
Agen Perubahan #1
Agen Perubahan #2
Anda adalah seorang pasien wanita setengah baya yang sedang menemui ahli kesehatan Anda. Anda telah didiagnosis mengidap osteopenia dan diminta mengkonsumsi dua pil kalsium dan satu pil vitamin D setiap hari. Masing-masing pil kalsium diminum pagi dan malam hari. Anda tidak suka meminum pil karena ukurannya besar dan sulit ditelan. Seringkali Anda juga lupa meminum pil pada malam hari. Di samping itu, Anda merasa telah memperoleh kalsium yang cukup dari makanan dan sebisa mungkin tidak mau mengkonsumsi obat.
Anda adalah seorang ahli kesehatan. Pasien Anda adalah seorang wanita setengah baya yang didiagnosis menderita osteopenia. Anda ingin pasien mengkonsumsi dua pil kalsium dan satu pil vitamin D setiap hari. Pasien Anda tidak suka minum obat. Tugas Anda adalah membuat pasien mematuhi aturan yang Anda ajukan. Ingat, Anda adalah seorang ahli dan Anda tahu apa yang terbaik bagi pasien. Merupakan tugas Anda untuk langsung menyarankan pasien untuk membuat perubahan dan mencegah dia dari menunda atau tidak berubah.
Anda adalah seorang ahli kesehatan. Pasien Anda adalah seorang wanita setengah baya yang didiagnosis menderita osteopenia. Anda ingin pasien mengkonsumsi dua pil kalsium dan satu pil vitamin D setiap hari. Pasien Anda tidak suka minum obat. Tugas Anda adalah membuat pasien mematuhi aturan yang Anda usulkan. Anda dapat menggunakan keterampilan berikut: Mengajukan pertanyaan terbuka untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana pendapat pasien tentang membuat perubahan.
Mendengarkan pasien untuk lebih memahami Teknik yang dapat Anda coba kekhawatirannya. untuk membuat pasien mengubah Jangan memberikan saran. perilakunya meliputi: Menjelaskan mengapa penting Beberapa saran pertanyaan yang bagi pasien untuk berubah. dapat diajukan meliputi: Memperingatkan pasien apa Bagaimana perasaan Anda yang mungkin terjadi jika tentang membuat perubahan? perubahan tersebut tidak Apa, jika ada, kekhawatiran dilakukan. Anda tentang membuat Menyarankan tentang perubahan? bagaimana pasien melakukan Apa yang membuat perubahan perubahan. penting bagi Anda? Memberitahu pasien secara Apa lagi yang membuatnya langsung apa yang “sebaiknya,” penting? “harus” dan “perlu dilakukan.” Apa saja pilihan alternatif? Jika pasien membuat alasan apapun, Apa jenis langkah yang Anda pikir perlu dilakukan untuk tetap tenang dan berikan penjelasan bergerak ke arah yang benar? logis mengapa alasan tersebut hanyalah alat untuk mengelak dari Apa satu hal yang dapat segera Anda lakukan untuk memulai perubahan. proses perubahan, jika Anda memilih untuk berubah? 249
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Referensi untuk Peserta 1. American Society on Aging and American Society of Consultant Pharmacists Foundation. (2012). Facilitating Behavior Change. Retrieved from www.adultmeducation.com/FacilitatingBehaviorChange.html. 2. Bernard Burnes. (2004). Kurt Lewin and the Planned Approach to Change: A Re-appraisal. Journal of Management Studies, 31(6). Retrieved from http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1467-6486.2004.00463.x/full. 3. Multicultural Health and Support Service. (March 2008). Working with Culturally and Linguistically Diverse Communities on Issues Related to Blood Borne Viruses (BBV) and Sexually Transmissible Infections (STI). Retrieved from: http://www.ceh.org.au/downloads/mhss_resource_manual_april08_2nd_ed.pdf.
4. Plested, B.A., Edwards, R.W., and Jumper-Thurman, P. (2006, April). Community Readiness: A handbook for successful change. Fort Collins, CO: Tri-Ethnic Center for Prevention Research.
250
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan pembelajaran:
Mempertimbangkan hal-hal yang telah dipelajari dalam modul Perubahan Perilaku. Memperoleh umpan balik dari partisipan tentang pendapat mereka mengenai kelebihan modul dan saran untuk perbaikan yang mungkin dapat dilakukan.
Graphic from ilifejourney.files.wordpress.com
Meni/ Menciptakan
Bagaimana Anda menilai kemampuan Anda dalam kompetensi Modul Perubahan Perilaku berikut:
Menerapkan
Penilaian Belajar Individu
Mengerti
Evaluasi Diri
Menjelaskan teori-teori perubahan perilaku dan konsep manajemen perubahan. Mengadaptasi dan menerapkan model-model perubahan perilaku individu dalam konteks One Health. Menunjukkan kompetensi kebudayaan dan profesionalisme dalam memimpin perubahan. Merancang strategi perubahan perilaku untuk intervensi One Health pada masyarakat. Tulislah hal-hal yang Anda pelajari dari sesi belajar. Pikirkan: Hal baru apa yang Anda pelajari dari modul ini? Apakah pelajaran pada modul ini mengubah pandangan Anda mengenai keyakinan kesehatan yang Anda miliki sebelumnya? Hal apa yang masih Anda ragukan? Apakah Anda masih memiliki pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab? Hal apakah yang menurut Anda menarik/apakah yang menarik minat Anda untuk dipelajari lebih lanjut? Adakah perilaku baru yang Anda ketahui dari kelas ini yang ingin Anda coba? Topic apa yang ingin Anda bagikan dengan orang lain di luar kelas ini?
251
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Catatan:
Berbagi Pembelajaran Dalam kelompok kecil, bicarakan: Inti pelajaran yang Anda peroleh dari modul. Diskusi Kelompok Kecil
Catatan:
252
Bagaimana Anda berencana menerapkan konsep, pengetahuan, keterampilan yang Anda peroleh dari modul.