Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman Aplikasi
Hard Skill One Health
INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Bab:
Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat
Buku ini dapat diterbitkan berkat dukungan United States Agency for International Development (USAID). Opini yang tertulis dalam buku ini murni merupakan pendapat tim penulis dan tidak merefleksikan pandangan USAID ataupun pemerintah Amerika Serikat. USAID menjamin hak bebas royalti noneksklusif dan permanen untuk mereproduksi, mempublikasi, serta mempergunakan buku ini dalam bentuk apapun, juga memberikan wewenang bagi pihak lain dalam menggunakannya untuk kepentingan Pemerintah.
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Editor: Tim Indohun ISBN 978-602-72509-1-8
Diterbitkan oleh: Indohun National Coordinating Office Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok Jawa Barat 16424 Telp./Fax. (021) 29302084 Email :
[email protected] Website : www.indohun.org
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Kata Pengantar Dalam rahmat Tuhan YME kami dapat menyelesaikan terjemaahan Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health. Buku ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan para ahli yang mempunyai keahlian yang mendalam di dalam displin ilmu mereka untuk bekerjasama lintas disiplin dalam rangka menjawab permasalahan yang kompleks terkait One Health. Terdapat tujuh bab yang akan membantu membangun keahlian, pengetahuan, dan kemampuan para peserta kursus untuk dapat secara efektif mencari jawaban terhadap permasalahanpermasalahan kesehatan masyarakat melebihi disiplin ilmunya, dan juga agar para peserta dapat berfungsi sebagai satu bagian yang menyatu dengan tim ahli yang bersifat multi-disiplin. Tujuh bab di dalam Buku Panduan Aplikasi Hard Skill One Health meliputi: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health Dasar-dasar Penyakit Menular Manajemen Penyakit Menular Epidemiologi dan Analisis Risiko Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat Kesehatan Ekosistem Perubahan Perilaku Buku ini dirancang oleh tim penyusun yang terdiri dari 33 ahli dari berbagai disiplin ilmu mulai dari ilmu kedokteran hewan, kedokteran, kesehatan masyakarat, ekologi, rancangan instruksional, meliputi lima negara termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat, yang telah bekerjasama selama hampir satu tahun untuk menyusun modul-modul One Health ini, tim penyusun terdiri dari: Dr. Abu Tholib Aman Mr. Irwin Fernandez Chavez Dr. Jeein Chung Dr. Ede Surya Darmawan Dr. Stanley Fenwick Ms. Louise Flynn Dr. Karin Hamilton Dr. Latiffah Hassan Dr. Douglas L. Hatch Dr. Raymond R. Hyatt Ms. Kimberly Kennedy
Dr. Nongyao Kasatpibal Dr. Sumalee Lirtmunlikaporn Dr. Roslaini Bin Abd. Majid Dr. Mohd Rizal Abdul Manaf Dr. Walasinee Moonarmart Dr. Saengduen Moonsom Ms. Pornthip Rujisatian Dr. Sarmin MP Dr. Pham Hong Ngan Dr. Felicia Nutter Dr. Mohd Sham Bin Othman
Dr. Pham Duc Phuc Dr. Trioso Purnawarman Dr. Jennifer Steele Dr. Agik Suprayogi Ms. Roberta Talmage Dr. Metawee Thongdee Dr. Kriangkrai Thongkorn Mr. Luu Quoc Toan Dr. Ronald Morales Vargas Dr. Le Thi Huong Dr. Le Thi Thanh Xuan
Buku ini berasal dari Modul One Health yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga mudah untuk diajarkan kepada mahasiswa kesehatan di Indonesia. Materi yang dirancang dalam buku ini telah dirancang agar anda dapat menyesuaikan isinya terhadap lokasi spesifik anda (universitas, wilayah, negara, dll.). Sebagai contoh, anda mungkin ingin menyesuaikan praktek di lapangan terhadap fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan atau satwa liar di wilayah anda; atau mungkin anda ingin memfokuskan perhatian anda pada penyakit-penyakit zoonotic yang prevalensinya paling tinggi di wilayah anda. Jika anda mengajar mahasiswa S2 dan bukan mahasiswa S1, maka anda mungkin ingin menambahkan pekerjaan akademis ke dalam tugas dan bahan bacaan mahasiswa anda. Anda mungkin dapat memasukkan beberapa aspek dari modul One Health ini di matakuliah mahasiswa S1, anda dapat menggunakan materi-materi di dalam modul untuk digunakan dalam workshop untuk para ahli, atau anda dapat memodifikasi materi-materi tersebut untuk disampaikan kepada para pemangku kepentingan di masyarakat. Setiap bab dan materi telah dirancang agar dapat menyesuaikan dan menyelaraskan dengan rencana pemakaiannya. Berkreasilah dan jadikanlah materi ini berguna untuk anda. Salam, Koordinator INDOHUN
ix
INDOHUN
x
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Pendahuluan “One Health” merupakan aktivitas global yang penting berdasarkan konsep bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan/ekosistem bersifat saling bergantung satu sama lain atau interdependen, dan tenaga profesional yang bekerja dalam area tersebut akan dapat memberikan pelayanan terbaik dengan saling berkolaborasi untuk mencapai pemahaman yang lebih baik mengenai semua faktor yang terlibat dalam penyebaran penyakit, kesehatan ekosistem, serta kemunculan patogen baru dan agen zoonotik, juga kontaminan dan toksin lingkungan yag dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas substansial, serta berdampak pada pertumbuhan sosioekonomik, termasuk pada negara berkembang.
Informasi lebih lanjut mengenai buku ini, hubungi: INDOHUN NCO Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok Jawa Barat 16424 Telp./Fax. (021) 29302084 Email :
[email protected] Website : www.indohun.org
Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health dan Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health dapat digunakan secara bersamaan ataupun individual oleh para pengajar. Buku ini terdiri dari masing-masing tujuh bab atau modul. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health yaitu Konsep dan Pengetahuan tentang One Health; Dasar-dasar Penyakit Menular; Manajemen Penyakit Menular; Epidemiologi dan Analisis Risiko; Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat; Kesehatan Ekosistem; dan Perubahan Perilaku. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health yaitu Kolaborasi dan Kemitraan; Komunikasi dan Informatika; Budaya, Kepercayaan, Nilai and Etika; Kepemimpinan; Manajemen; Kebijakan, Advokasi and Regulasi; dan Systems Thinking. Pemanfaatan buku ini disesuaikan dengan kebutuhan dari pengajar. Pemodifikasian susunan bab dapat dilakukan. Setiap bab memiliki bobot pengajaran yang berbeda, sehingga dapat diajarkan dalam beberapa sesi. Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari buku ini adalah untuk: menambah pengetahuan dan meningkatkan kolaborasi lintas-sektor serta antarprofesi; memberikan strategi praktis yang bermanfaat untuk investigasi lapangan wabah penyakit sekaligus menjadi paparan realistis bagi mahapeserta dan fakultas mengenai kemunculan penyakit infeksi, temasuk agen infeksi zoonotik, agen infeksi yang baru diidentifikasi yang mampu menyebabkan ancaman pandemi, kampanye peningkatan kesadaran publik dan manajemen penyakit, serta kesehatan ekosistem dan lingkungan; dan meningkatkan kerja sama di kalangan petugas kesehatan pemerintah tingkat nasional, regional, serta kabupaten yang tertarik pada prinsip One Health, bersama dengan agen kesehatan multilateral (misalnya Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization [WHO], Badan Makanan dan Pertanian Persatuan BangsaBangsa/Food and Agriculture Organization of the United Nations [FAO], serta Badan Kesehatan Satwa Dunia/World Organisation for Animal Health [OIE]), juga lembaga swadaya masyarakat (LSM)/non-governmental organizations (NGOs) dan pihak swasta. Keterangan berikut wajib dicantumkan oleh siapa saja yang hendak menduplikasi bahan atau isi rangkaian modul One Health: Modul Pendidikan One Health, Southeast Asia One Health Network (SEAOHUN), 2014.
1
INDOHUN
2
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Contoh: Modul OH menjadi Paparan PowerPoint
Buku: Panduan Aplikasi One Health: Hard Skill
Sub bab: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health
Sub bab: Kesehatan Ekosistem
Sub Bab: Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat
Sub Bab: Perubahan Perilaku
Buku: Panduan Aplikasi One Health: Soft Skill
Sub bab: Kepemimpinan
Sub bab: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika
Sub Bab: Komunikasi dan Informatika
Sub Bab: Kolaborasi dan Kemitraan
3
INDOHUN
4
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Bab 3: Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat
BAB 3
Deskripsi Modul dan Keluaran Pembelajaran
Modul ini mencakup pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar kesehatan masyarakat yang juga berhubungan dengan konteks dan pendekatan One Health. Di akhir modul, mahasiswa harus memiliki pemahaman yang mencukupi tentang kesehatan masyarakat untuk dapat berkontribusi dalam pengembangan kebijakan One Health.
Sasaran Pembelajar
Mahasiswa Sarjana dan Pascasarjana; atau Mitra, Praktisi dan Profesional One Health
Peta Pembelajaran Memahami konsep dasar kesehatan masyarakat.
Mendesain model integrasi One Health ke dalam inisiatif kesehatan masyarakat
Menganalisis bagaimana kesehatan masyarakat dapat diperkuat dengan mengadaptasi pendekatan One Health.
Menganalisis dan menciptakan kemitraan antara komunitas pemangku kepentingan dalam mengembangkan, merevisi, dan mengimplementasikan kebijakan dan inisiatif kesehatan masyarakat.
Menguji program dan kebijakan kesehatan masyarakat.
Menggunakan pendekatan One Health dalam mengembangkan, merevisi, dan mengimplementasikan kebijakan dan program kesehatan masyarakat.
Kompetensi Kompetensi #1 Memahami praktek kesehatan masyarakat dan hubungannya dengan One Health.
Tujuan Pembelajaran untuk Membangun Kompetensi Memahami luasan dan lingkup praktek kesehatan masyarakat di negara asal mahasiswa terkait dengan One Health, mencakup: Lingkungan dan kesehatan masyarakat. Hewan, penyakit infeksi dan kesehatan masyarakat. Hewan ternakdan kesehatan masyarakat. Keamanan dan higiene makanan. Monitoring kesehatan komunitas, surveilans penyakit, investigasi penyakit dan respon terhadap wabah.
119
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Kompetensi #2 Memahami keterkaitan antara otoritas pemerintah, pembuat kebijakan, industri dan peneliti berkaitan dengan implementasi program kesehatan masyarakat.
Tujuan Pembelajaran untuk Membangun Kompetensi Jelaskan bagaimana program kesehatan masyarakat dibangun dan diimplementasikan untuk: Air
Kompetensi #3 Menganalisis kebijakan kesehatan masyarakat nasional atau lokal.
Tujuan Pembelajaran untuk Membangun Kompetensi Memeriksa kebijakan kesehatan masyarakat tingkat nasional dan lokal yang sedang berjalan dan mempertimbangkan pertanyaan berikut: Apakah pembuat kebijakan dan lembaga yang bertanggung jawab untuk kesehatan masyarakat telah menggunakan pendekatan One Health? Mana yang sudah dan mana yang belum?
Pangan – buah-buahan dan sayuran, ternak Satwa liar Hewan ternak Vermin, Satwa liar peri-urban
Apakah pendekatan One Health sesuai dengan topik atau konteksnya? Mengapa pendekatan One Health belum digunakan? Apakah terdapat kesulitan untuk menggunakan pendekatan One Health dalam topik atau konteks tersebut? Kompetensi #4 Berpikir sistem untuk menganalisis/membuat kebijakan kesehatan masyarakat.
Tujuan Pembelajaran untuk Membangun Kompetensi Berpikir sistem untuk mengembangkan model baru bagi kebijakan dan regulasi kesehatan masyarakat regional yang mempromosikan pendekatan One Health untuk isu kesehatan masyarakat. Siapa saja pemangku kepentingan? Apa saja faktor pendorong/penarik dalam melibatkan pemangku kepentingan dan mendapatkan penerimaan mereka?
Gambaran Umum Waktu 60 Menit
Topik Pengantar Kesehatan Masyarakat
Bahan Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dengan spidol Presentasi PowerPoint
60 Menit
Panduan Mahasiswa Kesehatan Ekosistem, Perubahan Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Iklim dan Kesehatan Masyarakat Flipchart atau papan tulis dengan spidol Presentasi PowerPoint
120 Menit
Panduan Mahasiswa Kesehatan Hewan dan Masyara- Presentasi PowerPoint kat: Interaksi Manusia/Satwa Liar Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih (Zoonosis) Koneksi internet dan komputer untuk mahasiswa Kartu binatang Panduan Mahasiswa
120
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Waktu 160 Menit
150 Menit
Topik Bahan Kesehatan Hewan dan Masyarakat: Presentasi PowerPoint Interaksi Manusia/Hewan Domes- Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih tifikasi Koneksi internet dan komputer untuk mahasiswa Panduan Mahasiswa Penyakit melalui Makanan, Ke- Presentasi PowerPoint amanan Makanan dan Produksi Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Makanan Flipchart atau papan tulis dan spidol Koneksi internet (untuk mahasiswa)
60 Menit
Panduan Mahasiswa Kualitas Air, Sanitasi dan Penyakit Presentasi PowerPoint dengan Perantaraan Air Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dan spidol
60 Menit
Panduan Mahasiswa Monitoring dan Surveilans Penya- Presentasi PowerPoint kit: Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Istilah-Istilah Dasar Epidemiologi/ Flipchart atau papan tulis dan spidol Investigasi Penyakit Sedotan, cangkir, reagen sihir
Panduan Mahasiswa 60-90 Menit Monitoring dan Surveilans Penya- Presentasi PowerPoint kit: Surveilans Penyakit Lokal dan Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Global Flipchart atau papan tulis dengan spidol Paket Nipah (1 per meja) 240 Menit
Kesehatan Komunitas
Panduan Mahasiswa Presentasi PowerPoint Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Akses ke area di mana mahasiswa dapat berjalan berkeliling dan berbicara dengan penduduk lokal
120 Menit
Kebijakan dan Program
Panduan Mahasiswa Presentasi PowerPoint Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dengan spidol
60 Menit
90 Menit
60 Menit
Panduan Mahasiswa Menggunakan Pendekatan One Presentasi PowerPoint Health untuk Kebijakan dan Pro- Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih gram Kesehatan Masyarakat Flipchart atau papan tulis dengan spidol Panduan Mahasiswa Berpikir Sistem: Membangun Presentasi PowerPoint Konsensus Pemangku Kepentin- Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih gan Menggunakan Pendekatan One Health untuk Isu Kesehatan Flipchart atau papan tulis dan spidol Masyarakat Panduan Mahasiswa Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran Panduan Mahasiswa 121
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Desain Modul Modul ini didesain untuk menjabarkan beberapa konsep inti kesehatan masyarakat dan menghubungkannya dengan One Health (ekosistem, zoonosis, pangan dan air). Sesi Monitoring dan Surveilans Penyakit serta Kesehatan Komunitas dalam dokumen ini, yang dikembangkan oleh Southeast Asia One Health University Network (SEAOHUN), merepresentasikan aktivitas pembelajaran di mana konsep kesehatan masyarakat diaplikasikan dan diintegrasikan menggunakan pendekatan One Health. Tiga sesi terakhir dari Modul Kesehatan Masyarakat didesain sebagai unit di mana aktivitas pembelajaran dibangun dari satu sesi ke sesi berikutnya. Satu atau lebih dosen tamu yang dapat memfasilitasi diskusi mengenai pengembangan kebijakan dan program dapat diundang untuk memberikan manfaat tambahan bagi pembelajaran mahasiswa tergantung pada keterampilan dan pengalaman fasilitator/profesor yang membawakan modul ini. Dosen tamu harus mengenal baik konsep One Health, begitu pula dengan pengembangan dan implementasi kebijakan dan program, serta dapat mencakup akademisi dari ilmu politik, pegawai pemerintahan atau advokator kebijakan. Selain itu, bisa jadi terdapat beberapa topik kesehatan masyarakat (evaluasi sistem surveilans penyakit) di mana fasilitator meyakini bahwa ahli dalam subjek tersebut dapat memberi manfaat lebih jauh bagi tujuan yang bersifat edukasi dari modul ini.
Referensi untuk Fasilitator 1. Daszak, Peter, Cunningham, Andrew A. and Hyatt, Alex D., “Emerging infectious diseases of wildlife: threats to biodiversity and human health,” Science, Vol. 287 (2000) 2. Keesing F., L.K. Belden, P. Daszak, A. Dobson, C.D. Harvell, R.D. Holt, P. Hudson, A. Jolles, K.E. Jones, C.E. Mitchell, S.S. Myers, T. Bogich, and R.S. Ostfeld. “Impacts of biodiversity on the emergence and transmission of infectious diseases.” Nature 2010 Dec 2; 468(7324):647-52. doi: 10.1038/nature09575. 3. Overview of Public Health,” Jones and Bartlett Publishers 4. Patz et al. 2004. “Unhealthy Landscapes: Policy Recommendations on Land Use Change and Infectious Disease Emergence.” Environmental Health Perspectives: VOLUME 112, NUMBER10, July 2004.
122
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Sub Bab: Pengantar Kesehatan Masyarakat Tujuan Pembelajaran: Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan:
Mengartikulasikan peran dan posisi kesehatan masyarakat dalam pendekatan One Health. Kuliah; Diskusi Kelompok Besar 60 Menit Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dengan spidol Presentasi PowerPoint Panduan Mahasiswa
Catatan untuk Fasilitator
Kuliah
15 Gambaran Umum Modul Menit Mahasiswa diperkenalkan Modul Kesehatan Masyarakat dan sediakan gambaran umum singkat tentang agenda modul dan kompetensi inti. Kompetensi Inti untuk Kesehatan Masyarakat Memahami praktek kesehatan masyarakat dan hubungannya dengan One Health. Memahami hubungan antara otoritas pemerintah, pembuat kebijakan, industri dan peneliti dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat dan implementasi program kesehatan masyarakat. Menganalisis kebijakan dan aktivitas kesehatan masyarakat nasional atau lokal. Berpikir sistem untuk menganalisis/membuat kebijakan. Module Agenda 60 Menit Pengantar Kesehatan Masyarakat 60 Menit Kesehatan Ekosistem, Perubahan Iklim dan Kesehatan Masyarakat 120 Menit Kesehatan Hewan dan Masyarakat: Interaksi Manusia/Satwa Liar (Zoonosis) 160 Menit Kesehatan Hewan dan Masyarakat: Interaksi Manusia/Hewan Domestifikasi 150 Menit Penyakit melalui Makanan, Keamanan Makanan dan Produksi Makanan 60 Menit Kualitas Air, Sanitasi dan Penyakit dengan Media Air 60 Menit Monitoring dan Surveilans Penyakit: Istilah-Istilah Dasar Epidemiologi/Investigasi Penyakit 60-90 Menit Monitoring dan Surveilans Penyakit: Surveilans Penyakit Lokal dan Global 240 Menit Kesehatan Komunitas 120 Menit Kebijakan dan Program 60 Menit Menggunakan Pendekatan One Health untuk Kebijakan dan Program Kesehatan Masyarakat 90 Menit Berpikir Sistem: Membangun Konsensus Pemangku Kepentingan Menggunakan Pendekatan One Health untuk Isu Kesehatan Masyarakat 60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran
123
INDOHUN
Kuliah
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
30 Pengantar Kesehatan Masyarakat Menit Sampaikan presentasi pembuka mengenai kesehatan masyarakat. Kuliah akan mencakup poin-poin tercantum di bawah ini dan catatan detail kuliah dapat ditemukan dalam Presentasi PowerPoint. Apakah kesehatan masyarakat itu? Apakah kesehatan veteriner masyarakat itu? Siapa saja profesional kesehatan masyarakat? Apakah EcoHealth itu? Apakah One Health itu? Bagaimana sejarah One Health? Apakah pendekatan One Health itu? Apa kaitan antara One Health dan kesehatan masyarakat?
Diskusi Kelompok Besar
124
15 One Health dan Kesehatan Masyarakat Menit • Dalam kelas, diskusikan pertanyaan berikut. “Bagaimanakah penerapan pendekatan One Health ke dalam Kesehatan Masyarakat dapat memperkuat kemampuan komunitas untuk mengatasi isu kesehatan yang kompleks?”
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Mengartikulasikan kesehatan masyarakat sebagai komponen One Health
Gambaran Umum Istilah dan Konsep Kunci dalam Kesehatan Masyarakat dan One Health Kesehatan masyarakat adalah praktik pencegahan penyakit dan promosi kesehatan yang baik dalam sekelompok masyarakat, dari komunitas kecil hingga seluruh negara. American Public Health Association Kuliah Konsep One Health telah dikarakteristikkan menggunakan berbagai pendekatan tetapi seluruhnya melibatkan risiko kesehatan pada hubungan manusia – hewan – ekosistem. One Health bekerja dengan inklusif melintasi disiplin, profesi dan sektor dari tingkat lokal hingga global, untuk meningkatkan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. One Health Talk Catatan:
Human health sector
Health related disciplines in the environmental sector
Agricultural, Animal production, Veterinary medicine sector
125
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Apa yang Anda Pikirkan? Bagaimanakah penerapan pendekatan One Health ke dalam Kesehatan Masyarakat dapat memperkuat kemampuan komunitas untuk mengatasi isu kesehatan yang kompleks?
Catatan:
126
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
127
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Sub Bab: Kesehatan Ekosistem, Perubahan Iklim dan Kesehatan Masyarakat Tujuan Pembelajaran:
Mendefinisikan istilah ‘ekosistem’ dan memahami pentingnya hubungan antara ekosistem dan kesehatan manusia dan hewan. Mendeskripsikan contoh perubahan ekologis dan sosial dan dampaknya bagi kesehatan global.
Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan:
Menjelaskan mengapa dan bagaimana perubahan lingkungan (seperti perubahan iklim) mempengaruhi kesehatan global. Kuliah; Diskusi Kelompok Besar 60 Menit Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putihl Flipchart atau papan tulis dengan spidol Presentasi PowerPoint
Panduan Mahasiswa Penugasan Pra-kelas: Baca – Patz, J.A., P. Daszak, G.M. Tabor, A.A. Aguirre, et al. “Unhealthy Landscapes: Policy Recommendations on Land Use Change and Infectious Disease Emergence.” Environ Health Perspect. 2004 Jul; 112(10): 1092–8. Baca – McMichael, A.J., R.E. Woodruff, and S. Hales. “Climate change and human health: risks and responses.” Lancet 2006 Mar 11; 367(9513): 859–69. Catatan untuk Fasilitator
Pra-kerja
Kuliah
Sebelum kelas berlangsung, berikan tugas kepada mahasiswa dengan bacaan berikut mengenai perubahan bentang alam dan perubahan iklim: Patz, J.A., P. Daszak, G.M. Tabor, A.A. Aguirre, et al. “Unhealthy Landscapes: Policy Recommendations on Land Use Change and Infectious Disease Emergence.” McMichael, A.J., R.E. Woodruff, and S. Hales. “Climate change and human health: risks and responses.” 45 Pengantar Kesehatan Ekosistem, Perubahan Iklim dan Kesehatan Masyarakat Menit Sampaikan kuliah pengantar yang meliputi topik berikut. Lihat presentasi pada Presentasi PowerPoint untuk catatan kuliah secara detail. Gambaran umum ekosistem, kesehatan ekosistem dan jasa ekosistem. Ekosistem Asia Tenggara Penggangu dan Penekan Ekosistem Jasa Ekosistem dan Kesehatan Masyarakat Efek perubahan iklim pada lingkungan dan kesehatan masyarakat
15 Kesehatan Masyarakat dan Perubahan Iklim Menit Sebagai kesatuan kelas, diskusikan bacaan tentang perubahan bentang alam dan perubahan iklim serta gali bagaimana perubahan tersebut dapat berdampak bagi kesehatan masyarakat. Kemudian, kemukakan pertanyaan berikut untuk diskusi kelompok, “Mengapa pendekatan Diskusi One Health dibutuhkan untuk mengatasi dampak dari perubahan bentang alam dan iklim Kelompok terhadap ancaman emerging and reemerging pandemic secara efektif?” Besar
128
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Mendefinisikan istilah ‘ekosistem’ dan memahami pentingnya hubungan antara ekosistem dan kesehatan manusia dan hewan. Mendeskripsikan contoh perubahan ekologis dan sosial dan dampaknya bagi kesehatan global.
Menjelaskan mengapa dan bagaimana perubahan lingkungan (seperti perubahan iklim) mempengaruhi kesehatan global. Penugasan Pra- Patz, J.A., P. Daszak, G.M. Tabor, A.A. Aguirre, et al. “Unhealthy Landscapes: Policy Reckelas ommendations on Land Use Change and Infectious Disease Emergence.” Environ Health Perspect. 2004 Jul; 112(10): 1092К8. McMichael, A.J., R.E. Woodruff, and S. Hales. “Climate change and human health: risks and responses.” Lancet 2006 Mar 11; 367(9513): 859–69.
Gambaran Umum Istilah dan Konsep Kunci dalam Kesehatan Ekosistem
Kuliah
Sebuah ekosistem merupakan komunitas dari organisme hidup (tanaman, hewan dan mikroba) bersama dengan komponen tidak hidup dari lingkungannya (seperti udara, air dan tanah mineral), yang berinteraksi sebagai sebuah sistem. Komponen biotik dan abiotik ini dianggap saling berhubungan bersama melalui siklus nutriea dan aliran energi. Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Ecosystem)
Catatan:
129
INDOHUN
Catatan:
130
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Catatan:
131
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Apa yang Anda Pikirkan? Apa dampak dari perubahan lanskap dan perubahan iklim bagi kesehatan masyarakat? Bagaimana pendekatan One Health dapat secara efektif mengatasi dampak dari perubahan tersebut terhadap ancaman kemunculan dan kemunculan kembali pandemi? Apa Anda Pikirkan? Catatan:
132
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Sub Bab: Kesehatan Hewan dan Masyarakat: Interaksi Manusia/Satwa Liar (Zoonosis) Tujuan Pembelajaran:
Mendefinisikan zoonosis dan emerging diseases Menjelaskan pentingnya zoonosis terhadap One Health dan Kesehatan Masyarakat Mendiskusikan penyebab-penyebab inti dari disease emergence and re-emergence
Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan:
Memberikan contoh zoonosis tertentu yang sering terjadi di tingkat regional Kuliah, Aktivitas Kelompok Kecil dan Besar 120 menit Presentasi PowerPoint Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Panduan Mahasiswa Koneksi internet dan komputer untuk mahasiswa Kartu binatang
Catatan untuk Fasilitator
Kuliah
20 Satwa Liar dan Kesehatan Masyarakat Menit Sampaikan kuliah mengenai satwa liar dan kesehatan masyarakat yang membahas topik berikut. Lihat Presentasi PowerPoint untuk catatan kuliah secara detail. Mendefinisikan istilah – zoonosis, host, agen, vektor, reservoir, fomite, emerging and reemerging diseases Mode transmisi Sejarah disease emergence Faktor-faktor yang diasosiasikan dengan disease emergence Zoonosis di Asia Tenggara Dampak zoonosis
133
INDOHUN
Aktivitas Kelompok Kecil
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health 50 Pengerat, Kelelawar dan Primata: Persiapan Menit Bagi kelas ke dalam tiga kelompok: Pengerat, Kelelawar dan Primata. Anda dapat membagi kelas secara acak dengan meminta mahasiswa memilih sebuah kartu atau tanya mahasiswa jika mereka ingin menjadi binatang tertentu. Sebelum memulai aktivitas, arahkan mahasiswa untuk membaca gambaran umum penyakit yang dimuat dalam bagian referensi modul. Mereka harus mengidentifikasi informasi berikut berkaitan dengan virus yang ditularkan di taksa mereka: Sejarah penyakit zoonosis Reservoir penyakit zoonosis Mode penularan Karakteristik penyakit Taksa
Virus #1
Kelelawar
Nipah, SARS, Hendra
Pengerat
Leptospirosis, Plague, Hantavirus
Primata
Demam Kuning
Setelah membaca gambaran umum penyakit, mehasiswa harus melakukan penugasan kelompok dan menyiapkan 10 menit presentasi untuk menyampaikan pada kelas tentang hewan yang ditugaskan. Setiap presentasi harus mencakup topik berikut: Virus zoonosis yang umum ditemukan di kelompok taksonomi (sebanyak yang dapat mereka temukan dalam waktu yang dialokasikan) Jalur penularan Efek kesehatan bagi manusia
Aktivitas Kelompok Besar
134
50 Pengerat, Kelelawar dan Primata: Presentasi Grup Menit Berikan waktu 10 menit pada setiap kelompok untuk menyampaikan presentasi pada kelas. Setelah semua presentasi diberikan, jelaskan beberapa pertanyaan berikut: Apa kesamaan yang dimiliki semua penyakit zoonosis itu? Apa yang membuat setiap penyakit unik/berbeda? Seberapa mampu adopsi pendekatan One Health dapat membantu mengontrol ancaman emerging atau reemerging pandemik penyakit itu?
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Mendefinisikan istilah zoonosis dan emerging diseases Menjelaskan pentingnya zoonosis terhadap One Health dan Kesehatan Masyarakat Mendiskusikan penyebab-penyebab utama disease emergence and re-emergence Memberikan contoh zoonosis tertentu yang sering terjadi di regional
Satwa Liar dan Kesehatan Masyarakat
Kuliah
Zoonosis adalah penyakit infeksius yang ditularkan antara spesies dari hewan, selain dari manusia ke manusia atau dari manusia ke hewan lain. • Vektor: organisme yang menularkan patogen dari reservoir kepada host • Reservoir: host dalam jangka waktu lama bagi patogen • Fomite (wahana): objek tidak hidup yang dapat menularkan agen infeksius
Catatan:
135
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Apa yang Anda Pikirkan? Apa kesamaan yang dimiliki semua penyakit zoonosis itu? Apa yang membuat setiap penyakit unik/berbeda? Seberapa mampu adopsi pendekatan One Health dapat membantu mengontrol ancaman emerging atau reemerging pandemik penyakit itu?
136
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Sub Bab: Kesehatan Hewan dan Masyarakat: Interaksi Manusia/Hewan Domestifikasi Tujuan Pembelajaran: Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan:
Mendiskusikan bagaimana interaksi antara manusia dan domestifikasi hewan dapat berdampak bagi kesehatan manusia dan hewan. Diskusi Kelompok Besar; Brainstorming dan Presentasi Kelompok Kecil; Refleksi Individual 120 menit Presentasi PowerPoint Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dan spidol Koneksi internet dan komputer untuk mahasiswa
Panduan Mahasiswa Penugasan Pra- Baca Artikel – “The origin of human pathogens: evaluating the role of agriculture and Kelas: domestic animals in the evolution of human disease” (Jessica M. C. Pearce-Duvet) Beri tanggapan pada Pertanyaan Pemandu Catatan untuk Fasilitator
Pra-kerja
Sebelum kelas, mintalah mahasiswa membaca artikel berikut dan pikirkan pertanyaan yang tercantum di bawah ini: “The origin of human pathogens: evaluating the role of agriculture and domestic animals in the evolution of human disease,” by Jessica M. C. Pearce-Duvet Pertanyaan Pemandu: Seberapa banyak bukti bahwa patogen manusia berasal dari manusia? Apa peran yang dimainkan domestifikasi hewan dalam transmisi patogen ke manusia? Apakah anda setuju dengan kesimpulan penulis paper ini? Mengapa tidak atau ya?
Diskusi Grup Kecil
20 Sambut mahasiswa ke dalam kelas dan bagi mereka ke dalam kelompok kecil untuk Menit mendiskusikan opini mereka tentang asal mula patogen manusia dan tanggapan mereka terhadap pertanyaan pemandu di atas.
137
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
20 Mengobservasi Interaksi Manusia/Hewan Domestifikasi Menit Sebagai persiapan untuk ativitas selanjutnya, perkenalkan konsep photovoice pada mahasiswa. Photovoice merupakan sebuah metode yang biasanya digunakan dalam ranah Aktivitas pembinaan komunitas (community development), kesehatan dan pendidikan masyarakat, Kelompok yang mengombinasikan fotografi dengan aksi sosial di akar rumput. Peserta diminta Besar untuk merepresentasikan komunitas atau titik pandang mereka dengan mengambil fotografi, mendiskusikannya secara bersama, dan melakukan penjangkauan atau aksi lainnya. Apa yang akan dilakukan oleh mahasiswa adalah versi photovoice yang telah dimodifikasi. Catatan: Diskusikan dengan mahasiswa mengenai perlunya menghormati privasi seseorang yang diambil gambarnya dan untuk menghormati penolakannya, begitu pula untuk mengenali budaya dan kebiasaan komunitas lokal apabila fotografer dianggap mengambil foto yang akan membuat anggota komunitas merasa malu atau mungkin menciptakan situasi di tingkat lokal merasa berada dalam “cahaya buruk.” Tunjukkan gambar di bawah ini pada layar dan minta mahasiswa pelajari gambar tersebut selama 5 menit. Jelaskan bahwa gambar merupakan langkah-langkah operasional pemberian pakan hewan yang terkonsentrasi dan minta mahasiswa untuk berpikir mengenai jalur penularan yang potensial terpapar dan terinfeksi patogen. Panggil seorang sukarelawan untuk menjelaskan apa yang mereka lihat dan bagaimana hal tersebut menjadi penting ketika berpikir tentang penularan penyakit. Cobalah untuk mendorong partisipasi dari mahasiswa yang pendiam atau pemalu, yang belum berpartisipasi secara aktif. Sebagai fasilitator cobalah temukan jawaban berikut: Pekerja yang kurang dalam hal pakaian protektif atau kesempatan menjaga kebersihan individu atau dekontaminasi di lokasi Kurangnya manajemen kotoran hewan, padahal sering digunakan pada tanah namun tanpa penanganan Lalat dan serangga lain yang membawa patogen masuk dan keluar melalui sistem ventilasi dan bukaan kecil Ventilasi dengan kipas volume tinggi menghasilkan pergerakan material yang cukup besar ke dalam lingkungan eksternal
Sumber: Concentrated Animal Feeding Operation, gambar oleh Salvador Saenz 138
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Slide PowerPoint
Aktivitas Kelompok Kecil
INDOHUN
Mengobservasi Interaksi Manusia/Hewan Ternak (lanjutan) Tunjukkan kepada mahasiswa seri gambar interaksi manusia/hewan yang terdapat dalam Handout. Minta mahasiswa secara sukarela untuk memberikan komentar singkat tentang apa yang mereka lihat dan yang dapat mereka simpulkan dari gambar tersebut. 60 Kemudian, buat kelompok-kelompok kecil dan minta setiap kelompok menggunakan Menit internet untuk membuat esai dari foto yang mengilustrasikan: Penyakit yang secara historis ditularkan dari hewan (peliharaan dan ternak) kepada manusia. Apakah penyakit tersebuttelah menjadi sporadis atau telah menjadi pandemik dan/atau pandemik. Metode transmisi umum dari setiap penyakit. Karakteristik tipe transmisi yang biasanya menghasilkan epidemik luas atau bahkan pandemik. Metode yang potensial untuk mencegah penularan.
Diskusi Kelompok Besar
60 Beri waktu yang sama kepada setiap kelompok untuk membawakan presentasinya. Menit Untuk penutup, diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut: Pertimbangkan kembali presentasi. Apa yang akan dimodifikasi—tambah, ubah atau hapus—dalam presentasi Anda? Bagaimanakah pemahaman mengenai interaksi manusia/hewan ternak memperkuat pemahaman tentang kesehatan manusia?
139
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan Mendiskusikan bagaimana interaksi antara manusia dan hewan peliharaan dapat berdampak Pembelajaran: bagi kesehatan manusia dan hewan. Penugasan Pra-kelas:
Baca Artikel - ”The origin of human pathogens: evaluating the role of agriculture and domestic animals in the evolution of human disease” (Jessica M. C. Pearce-Duvet) Hadir dengan persiapan untuk mendiskusikan: Seberapa banyak bukti bahwa patogen manusia berasal dari manusia? Apa peran yang dimainkan domestifikasi hewan dalam transmisi patogen ke manusia? Apakah anda setuju dengan kesimpulan penulis paper ini? Mengapa tidak atau ya?
Asal Mula Patogen Manusia Dengan kelompok kecil rekan mahasiswa Anda, diskusikan artikel dan sampaikan ide Anda mengenai pertanyaan dalam tugas pra-kelas. Photovoice Photovoice merupakan sebuah metode yang biasanya digunakan dalam ranah pembinaan komunitas (community development), kesehatan dan pendidikan masyarakat, yang mengombinasikan fotografi dengan aksi sosial di akar rumput. Peserta diminta untuk merepresentasikan komunitas atau titik pandang mereka dengan mengambil fotografi, mendiskusikannya secara bersama, dan melakukan penjangkauan atau aksi lainnya. Catatan:
140
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Sumber: Concentrated Animal Feeding Operation, gambar oleh Salvador Saenz Gambar menunjukkan sebuah operasi pemberian pakan hewan yang terkonsentrasi. Apa jalur potensial bagi pemaparan dan perpindahan patogen yang Anda lihat dalam gambar?
Mengamati Interaksi Manusia/Hewan Peliharaan
PowerPoint
141
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Catatan:
Dengan menggunakan internet, dengan kelompok kecil dari kawan kelas Anda, buatlah sebuah presentasi Photovoice yang menggambarkan: Penyakit yang ditularkan dari hewan (peliharaan dan peternakan) ke manusia sepanjang sejarah, dan identifikasi penyakit mana yang sporadis atau yang telah menjadi pandemik dan/atau pandemik Bagaimana penyakit tersebut biasanya ditularkan Tipe penularan sangat mungkin menyebabkan epidemik luas atau bahkan pandemik. Apa saja karakteristik dari penularan yang demikian Cara-cara potensial untuk mencegah penularan. Catatan:
142
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Apa yang Anda Pikirkan? Dari presentasi, modifikasi – penambahan, perubahan atau penghilangan – apa yang Anda lakukan untuk presentasi Anda? Bagaimana pemahaman tentang interaksi manusia/hewan peliharaan dapat memperkuat pemahaman tentang kesehatan manusia?
Catatan:
143
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Sub Bab: Penyakit Melalui Makanan, Keamanan Makanan dan Produksi Makanan Tujuan Pembelajaran:
Mengidentifikasi agen penyebab, sumber, habitat dan faktor risiko serta beban penyakit dari kesakitan melalui makanan. Mendeskripsikan praktek higiene yang bagus dan ukuran keamanan makanan. Mendefinisikan bahaya dan pengendalian titik kritis dalam proses produksi makanan.
Kuliah; Diskusi kelompok dalam kelas atau setelah kunjungan lapangan dan presentasi mahasiswa Waktu: 150 Menit Alat dan Bahan: Presentasi PowerPoint Tipe Pembelajaran:
Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dan spidol Koneksi internet (untuk mahasiswa) Catatan untuk Fasilitator
Kuliah
40 Penyakit Melalui Makanan dan Keamanan Makanan dari Ladang hingga Garpu Menit Sampaikan presentasi PowerPoint tentang penyakit melalui makanan dan keamanan makanan. Topik yang dicakup antara lain: Penyakit akibat makanan, agen penyakit yang umum; sumber dan habitat serta faktor risiko akibat makanan. Rantai produksi makanan dan faktor yang terkait dengan pertumbuhan mikroba. Detail mengenai praktek higiene yang baik dan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dari fase pembelian hingga disajikan. Catatan: Presentasi PowerPoint memuat sebuah video “Introduction to Food Safety” (http://www.youtube.com/watch?v=HqFPFsJo9zA)
Aktivitas Kelompok Kecil
Diskusi Kelompok Besar
144
20 Melakukan Penilaian Higiene dan Sanitasi Menit Buat tiga kelompok dan tugaskan salah satu dari industri makanan berikut untuk setiap kelompok: Rumah pemotongan/penyembelihan (ayam, sapi, kambing, babi) Industri makanan (susu, daging, telur) Pasar (dengan banyak bahan makanan) Mintalah setiap kelompok bertukar pandangan mereka mengenai higiene dan sanitasi dari industri tersebut dan kemudian buatlah daftar langkah ringkas dalam flipchart. 30 Kumpulkan flipchart dan tempelkan pada dinding. Berkelilinglah untuk melihat semua Menit daftar langkah tersebut sehingga mahasiswa dapat mendalami rencana yang dibuat oleh setiap kelompok. Mintalah setiap kelompok menjelaskan daftar higiene dan sanitasi yang mereka buat lalu sediakan waktu untuk mahasiswa untuk bertanya atau memberikan saran yang dapat ditambahkan ditambahkan dalam pandangan mereka.
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Diskusi Kelompok Besar
55 Keamanan dan Sanitasi Makanan: Daftar Praktek Pengolahan yang Baik/Good Menit Manufacturing Practices (GMPs) Tinjau kembali keamanan dan sanitasi makanan untuk GMPs saat mengulas: Jelaskan mengapa setiap hal tersebut penting. Berikan contoh. Ceritakan pengalaman inspeksi yang telah dilakukan atau baca, berikan contoh kriteria yang digunakan dan situasi yang dihadapi di lapangan. Catatan: Daftar makanan dan keamanan biasanya dibuat oleh pemerintah pusat sehingga Anda harus mencari daftar tersebut yang digunakan untuk negara Anda. Daftar GMP biasanya ditemukan dalam website kementerian/biro pertanian, pangan, pembangunan desa dan/atau kesehatan. 5 Simpulkan sesi ini dengan mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut dengan Menit kelompok:
Diskusi Kelompok Besar
Bagaimana kebersihan dan sanitasi yang baik dalam industri makanan secara positif berdampak pada kesehatan manusia? Bagaimanakah HACCP berhubungan dengan kesehatan masyarakat? Penyakit zoonosis apa yang berasal dari hewan dan dapat ditularkan melalui makanan? Apakah seharusnya kebersihan dan sanitasi diawasi secara rutin, atau cukupkah inspeksi atau evaluasi tunggal saja?
Keamanan dan Sanitasi Makanan Checklist untuk Good Manufacturing Practices (GMPs): Bangunan dan Fasilitas Kriteria
Baik
Perlu Upaya
Apakah area sekitar perusahaan Anda bersih dari sampah, gulma, rumput dan semak? Apakah terdapat air tergenang di lantai Anda (yang juga dapat membuat hama tertarik)? Apakah lantai, dinding, langit-langit, jendela dan sekat-sekat secara benar dipelihara dan dibersihkan? Seharusnya tidak ada cat yang terkelupas di area produksi manapun. Apakah pintu dan jendela keluar di area produksi memiliki sekat jaring untuk menghindarkan serangga? Jika tidak apakah mereka tertutup rapat? Apakah sebuah pinsil dapat melalui bawah pintu? Sudahkah setiap lubang dan celah telah ditutup sehingga tidak tersedia ruang bersembunyi atau jalan masuk bagi hama? Apakah ada suatu bukti kehadiran hewan lain seperti kucing atau anjing? Apakah kamar kecil dibersihkan secara rutin? Apakah terdapat fasilitas pencucian tangan untuk pekerja dan pengunjung yang dilengkapi dengan sabun atau pengering kertas atau udara? Apakah terdapat kebocoran di atap, jendela loteng, jendela, sekat atau pipa langitlangit? Apakah lampu di langit-langit ditutupi dengan pelindung untuk mencegah produk terkontaminasi oleh pecahan kaca jika terjadi kasus kaca pecah/meledak Jumlah Dicek: 145
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Checklist untuk GMPs: Kontrol Produksi dan Proses Kriteria
Baik
Perlu Upaya
Baik
Perlu Upaya
Apakah produk dan stok disimpan dengan basis first-in/first-out untuk mengurangi kemungkinan kontaminasi melalui pembusukan? Apakah produk yang masuk diberi tanggal untuk memastikan rotasi stok yang tetap dan untuk tujuan penelusuran internal? Apakah barang-barang tertimbun? Ini meningkatkan peluang pembusukan dan kontaminasi. Apakah kendaraan yang masuk diinspeksi? Apakah kontainer yang berdebu, luntur atau kotor diperiksa secara rutin? Apakah produk yang cacat oleh kerusakan, serangga, pengerat atau penyebab lain disimpan dalam “area karantina” yang dibuat untuk mencegah kontak mereka dengan produk yang aman? Apakah barang-barang yang dikarantina tersebut dimusnahkan secepatnya untuk mencegah berkembang tempat pembenihan hama? Apakah bahan-bahan yang masuk diperiksa sehingga barang yang rusak atau terkontaminasi dapat ditolak? Apakah bahan-bahan yang tidak terpakai disegel kembali secara benar untuk mencegah kontaminasi? Apakah bahan-bahan disimpan dengan perlakuan yang aman? Barang-barang yang terkait makanan seharusnya tidak disimpan dengan barang yang tidak berkaitan dengan makanan. Bahan-bahan seharusnya ditumpuk sehingga ventilasi dan suplai udara tidak terblok. Tumpukan bahan-bahan harus disusun untuk kepentingan keamanan. Apakah Anda memiliki prosedur recall yang efektif? Jumlah Dicek: Checklist untuk GMPs: Peralatan Kriteria Apakah semua peralatan yang berkontak dengan makanan dibersihkan dan disterilkan sesering yang diperlukan untuk mencegah kontaminasi produk? Jadwal pembersihan yang sesuai untuk setiap peralatan harus ditaati. Apakah peralatan didesain atau sesuai dengan penggunaannya pada pembuatan makanan? (Sebagai contoh: peralatan untuk memegang atau memproses makanan tidak boleh mengandung polychlorinated biphenyls [PCB], yang sangat beracun; hal ini tidak berlaku untuk transformer dan kondenser listrik yang mengandung PCB dalam kontainer tersegel.) Apakah terdapat sisa-sisa makanan atau bahan lain pada peralatan? Hal ini dapat menjadi tempat pembenihan serangga, jamur/cendawan dan/atau bakteri Apakah terdapat sisa-sisa atau rembesan larutan atau lubrikan pembersih pada peralatan, yang dapat mengontaminasi makanan? Semua perbaikan pada peralatan harus bersifat permanen (contohnya tidak ada jepitan pada pasak), karena perbaikan sementara dapat rusak atau pecah dan masuk ke dalam produk makanan. Apakah peralatan sulit untuk dibongkar dalam rangka pembersihan dan inspeksi? Jika semakin sulit, maka kecenderungan Anda atau pekerja juga semakin sedikit untuk membersihkannya. Apakah banyak terdapat “ruang mati” di dalam atau sekitar peralatan di mana makanan dan puing lain dapat menjadi sarang untuk serangga dan bakteri? Dapatkah permukaan peralatan disterilkan? Jumlah Dicek: 146
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Checklist untuk GMPs: Higiene Personal Kriteria
Baik
Perlu Upaya
Baik
Perlu Upaya
Apakah pekerja terlatih dengan baik mengenai apa yang mereka lakukan? Anda dapat mencegah banyak masalah dengan memastikan keadaan pegawai Anda secara jelas memahami fungsinya Dalam memegang produk makanan, apakah pegawai Anda menggunakan tutup rambut, tutup dada, sarung tangan sekali pakai dan seragam bersih yang benar? Apakah pegawai Anda menggunakan perhiasan, cincin, arloji, semir kuku atau perban? Apakah pegawai Anda memiliki suatu penyakit, infeksi atau luka (contohnya bisul, luka) yang dapat mengontaminasi makanan di area produksi? Apakah pegawai Anda mencuci dan membersihkan tangannya setelah setiap kali memasuki toilet? Apakah pegawai Anda menjaga kebiasaan bersih personalnya? Apakah lalu lintas di dalam perusahaan Anda diatur untuk mencegah kontaminasi area produksi? Apakah pengunjung menggunakan pakaian dan helm? Sudahkah pegawai Anda diberi tahu alasan mengapa mereka harus secara rutin mengobservasi dan mempraktekkan tindakan kehati-hatian di atas? Sudahkah pegawai Anda mengikuti pelatihan GMP? Jumlah Dicek : Checklist untuk GMPs: Operasi Sanitasi – Kontrol Hama Kriteria Apakah Anda memiliki layanan profesional pengontrol hama? Apakah Anda memeriksa secara rutin apa yang dilakukan operator pengontrol hama? Apakah Anda memiliki dokumentasi bahan kimia apa yang digunakan? Apakah tungai, kumbang atau kecoa hadir di tempat pengolahan? Seharusnya tidak ada kejadian atas keberadaan mereka. Apakah Anda memiliki cukup bait station (penjerat hama)? Apakah Anda menggunakan pengamanan pengasapan? Apakah catatan dan dokumentasi pengontrolan hama tersedia selalu? Apakah pestisida atau peralatan aplikasi disimpan secara aman? Apakah produk disimpan di atas palet dan setidaknya dijauhkan 18 inci dari dinding? Apakah fasilitas Anda dipelihara secara baik? Jumlah Dicek:
147
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Checklist untuk GMPs: Fasilitas dan Kontrol Sanitasi Kriteria Apakah sampah, puing dan serakan kotoran dibersihkan, baik di dalam maupun di luar tempat pengolahan, sehingga tidak tersedia tempat untuk persembunyian hama? Apakah semua bahan kimia untuk sanitasi yang digunakan di tempat pengolahan mengikuti Departemen Pertanian, Administrasi Pangan dan Obat-Obatan atau standar lainnya? Apakah pegawai makan, minum dan menggunakan produk tembakau hanya di area yang ditentukan dan tidak di area produksi atau gudang? Apakah makanan yang tumpah atau tidak dimakan oleh pegawai dibersihkan segera sehingga tidak menarik hama atau bakteri? Apakah kotoran pengerat yang telah lama sudah dibersihkan sehingga Anda dapat menempatkan suatu aktivitas baru? Apakah sampah segera dibuang dan disimpan di tempat pembuangan yang sesuai? Tidak seharusnya sampah berada di tempat tersebut yang dapat mengakibatkan adanya hama dan bau. Apakah sampah ditutup? Tumpukan sampah yang tidak tertutup merupakan tempat sempurna untuk serangga dan pengerat berkembang biak. Apakah air yang digunakan perusahaan Anda berasal dari sumber yang diakui (apakah dari suplai kota atau sumber swasta yang teruji)? Apakah Anda memeriksa bahwa tidak ada selang yang teruntai di bak atau di atas lantai? Hilangnya tekanan dapat menyebabkan aliran balik yang akan mengkontaminasi suplai air Anda. Apakah fasilitas Anda memiliki katup aliran balik dan pemutus vakum untuk mencegah kontaminasi suplai air? Apakah terdapat air tergenang di sekitar perusahaan Anda (secara khusus, di area produksi, gudang dan area pengepakan?) Jumlah Dicek:
Baik
Perlu Upaya
Baik
Perlu Upaya
Checklist untuk GMPs: Prosedur Sanitasi untuk Kebersihan dan Sanitasi Kriteria Apakah peralatan dirapihkan/dibongkar? Apakah puing-puing produk dibuang? Apakah peralatan disterilkan dengan sanitizer yang diakui dan dicuci dengan air yang baik, jika dibutuhkan? Apakah fasilitas dibersihkan dengan pembersih yang diakui menurut arahan/instruksi perusahaan/pabrik? Apakah fasilitas dicuci dengan air bersih jika perlu? Apakah pegawai membersihkan tangan, lengan, sarung tangan, celemek, sepatu boot, dll sesering yang diperlukan selama prosedur pemegangan? Apakah pegawai membersihkan kemudian mensterilkan peralatan (minimal) sesering yang diperlukan selama prosedur pemegangan untuk mencegah kontaminasi makanan atau bahan pengemasan? Jumlah Dicek
148
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Checklist untuk GMPs: Analisis Bahaya (Hazard) dan Perencanaan (Penanganan) Bahaya Kriteria
Baik
Perlu Upaya
Apakah analisis bahaya juga mencakup bahaya keamanan makanan? Apakah analisis bahaya juga mencakup diagram alur (flow chart) yang mendeskripsikan langkah dari setiap aliran proses produksi dalam tahapan pembuatan? Apakah analisis bahaya juga mengidentifikasi tujuan penggunaan produk akhir? Apakah rencana Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) mencantumkan bahaya keamanan makanan yang diidentifikasi dalam analisis bahaya? Apakah rencana HACCP mencantumkan pengendalian titik kritis ) untuk setiap bahaya keamanan makanan? Apakah rencana HACCP mencantumkan keterbatasan untuk dipenuhi dalam setiap pengendalian titik kritis? Apakah rencana HACCP mencantumkan prosedur untuk digunakan dalam mengawasi setiap pengendalian titik kritis dan frekuensi -- yang dengannya prosedur ini akan dilaksanakan? Apakah rencana HACCP mengidentifikasi aksi korektif untuk ditaati dalam merespon kesalahan dalam batas kritis pengendalian titik kritis? Apakah sistem pencatatan rencana HACCP mendokumentasikan pengawasan pengendalian titik kritis dan/atau berisi rekaman dengan nilai dan observasi aktual?
149
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan Mengidentifikasi agen penyebab, sumber, habitat dan faktor risiko serta beban penyakit dari Pembelajaran: kesakitan melalui makanan. Mendeskripsikan praktek higiene yang bagus dan ukuran keamanan makanan. Mendefinisikan bahaya dan pengendalian titik kritis dalam proses produksi makanan. Penyakit Melalui Makanan dan Keamanan Makanan: Dari Ladang hingga Garpu
Perkuliahan
Perkuliahan berfokus pada: Kesakitan akibat makanan, agen kausatif penyakit yang umum; sumber dan habitat serta faktor risiko untuk kesakitan akibat makanan. Rantai produksi makanan dan faktor yang diasosiasikan dengan pertumbuhan mikrobial. Detail mengenai praktek higiene yang baik dan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dari pembelian hingga ke meja saji.
Catatan:
150
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
151
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Penilaian Keamanan Makanan Lakukan diskusi bagaimana Anda akan menilai higiene dan sanitasi dari salah satu industri berikut: Instruktur Anda akan menugaskan satu industri. Rumah pemotongan/penyembelihan (ayam, sapi, kambing, babi) Industri makanan (susu, daging, telur) Pasar (dengan banyak bahan makanan)
152
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Catatan:
Siapkan checklist dalam flipchart untuk menyampaikan ide anda di depan kelas. Setelah melengkapi checklist – jawab pertanyaan berikut: Bagaimana higiene dan sanitasi yang baik dalam industri makanan secara positif berdampak pada kesehatan manusia? Bagaimanakah HACCP berhubungan dengan kesehatan masyarakat? Penyakit zoonosis apa yang berasal dari hewan dan dapat ditransmisikan melalui makanan? Apakah seharusnya higiene dan sanitasi dimonitor secara rutin, atau cukupkah inspeksi atau evaluasi tunggal saja? Catatan:
Kunjungan Lapangan Bersiaplah untuk sebuah kunjungan lapangan ke salah satu rumah penyembelihan, industri makanan atau pasar makanan. Gunakan checklist dalam halaman selanjutnya untuk menilai fasilitas.
www.washingtonpost.com 153
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Keamanan dan Sanitasi Makanan Checklist untuk Good Manufacturing Practices (GMPs): Bangunan dan Fasilitas Kriteria
Baik Perlu Upaya
Apakah area sekitar perusahaan Anda bersih dari sampah, gulma, rumput dan semak? Apakah terdapat air tergenang di lantai Anda (yang juga dapat membuat hama tertarik)? Apakah lantai, dinding, langit-langit, jendela dan sekat-sekat secara benar dipelihara dan dibersihkan? Seharusnya tidak ada cat terkelupas di area produksi. Apakah pintu dan jendela ke luar di area produksi memiliki sekat jaring untuk menghindarkan serangga? Jika tidak apakah mereka tertutup rapat? Apakah sebuah pinsil dapat melalui bawah pintu? Sudahkah setiap lubang dan celah telah ditutup sehingga tidak tersedia ruang bersembunyi atau jalan masuk bagi hama? Apakah ada suatu bukti kehadiran hewan lainseperti kucing atau anjing? Apakah kamar kecil dibersihkan secara rutin? Apakah terdapat fasilitas pencucian tangan untuk pekerja dan pengunjung yang dilengkapi dengan sabun atau pengering kertas atau udara? Apakah terdapat kebocoran di atap, jendela loteng, jendela, sekat atau pipa langitlangit? Apakah lampu di langit-langit ditutupi dengan pelindung untuk mencegah produk terkontaminasi oleh pecahan kaca jika terjadi kasus kaca pecah/meledak Jumlah Dicek:
Catatan:
Checklist untuk GMPs: Kontrol Produksi dan Proses Kriteria Apakah produk dan stok disimpan dengan basis first-in/first-out untuk mengurangi kemungkinan kontaminasi melalui pembusukan? Apakah produk yang masuk diberi tanggal untuk memastikan rotasi stok yang tetap dan untuk tujuan penelusuran internal? Apakah barang-barang tertimbun? Ini meningkatkan peluang pembusukan dan kontaminasi. 154
Baik
Perlu Upaya
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Kriteria
Baik
Perlu Upaya
Apakah kendaraan yang masuk diinspeksi? Apakah kontainer yang berdebu, luntur atau kotor diperiksa secara rutin? Apakah produk yang cacat oleh kerusakan, serangga, pengerat atau penyebab lain disimpan dalam “area karantina” yang dibuat untuk mencegah kontak mereka dengan produk yang aman? Apakah barang-barang yang dikarantina tersebut dimusnahkan secepatnya untuk mencegah berkembang tempat pembenihan hama? Apakah bahan-bahan yang masuk diperiksa sehingga barang yang rusak atau terkontaminasi dapat ditolak? Apakah bahan-bahan yang tidak terpakai disegel kembali secara benar untuk mencegah kontaminasi? Apakah bahan-bahan disimpan dengan perlakuan yang aman? Barang-barang yang terkait makanan seharusnya tidak disimpan dengan barang yang tidak berkaitan dengan makanan. Bahan-bahan seharusnya ditumpuk sehingga ventilasi dan suplai udara tidak terblok. Tumpukan bahan-bahan harus disusun untuk kepentingan keamanan. Apakah Anda memiliki prosedur recall yang efektif? Jumlah Dicek: Catatan:
Checklist untuk GMPs: Peralatan Kriteria
Baik
Perlu Upaya
Apakah semua peralatan yang berkontak dengan makanan dibersihkan dan disterilkan sesering yang diperlukan untuk mencegah kontaminasi produk? Jadwal pembersihan yang sesuai untuk setiap peralatan harus ditaati. Apakah peralatan didesain atau sesuai dengan penggunaannya pada pembuatan makanan? (Sebagai contoh: peralatan untuk memegang atau memproses makanan tidak boleh mengandung polychlorinated biphenyls [PCB], yang sangat beracun; hal ini tidak berlaku untuk transformer dan kondenser listrik yang mengandung PCB dalam kontainer tersegel.) Apakah terdapat sisa-sisa makanan atau bahan lain pada peralatan? Hal ini dapat menjadi tempat pembenihan serangga, jamur/cendawan dan/atau bakteri
155
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Kriteria
Baik
Perlu Upaya
Baik
Perlu Upaya
Apakah terdapat sisa-sisa atau rembesan larutan atau lubrikan pembersih pada peralatan, yang dapat mengontaminasi makanan? Semua perbaikan pada peralatan harus bersifat permanen (contohnya tidak ada jepitan pada pasak), karena perbaikan sementara dapat rusak atau pecah dan masuk ke dalam produk makanan. Apakah peralatan sulit untuk dibongkar dalam rangka pembersihan dan inspeksi? Jika semakin sulit, maka kecenderungan Anda atau pekerja juga semakin sedikit untuk membersihkannya. Apakah banyak terdapat “ruang mati” di dalam atau sekitar peralatan di mana makanan dan puing lain dapat menjadi sarang untuk serangga dan bakteri? Dapatkah permukaan peralatan disterilkan? Jumlah Dicek: Catatan:
Checklist untuk GMPs: Higiene Personal Kriteria Apakah pekerja terlatih dengan baik mengenai apa yang mereka lakukan? Anda dapat mencegah banyak masalah dengan memastikan keadaan pegawai Anda secara jelas memahami fungsinya Dalam memegang produk makanan, apakah pegawai Anda menggunakan tutup rambut, tutup dada, sarung tangan sekali pakai dan seragam bersih yang benar? Apakah pegawai Anda menggunakan perhiasan, cincin, arloji, semir kuku atau perban? Apakah pegawai Anda memiliki suatu penyakit, infeksi atau luka (contohnya bisul, luka) yang dapat mengontaminasi makanan di area produksi? Apakah pegawai Anda mencuci dan membersihkan tangannya setelah setiap kali memasuki toilet? Apakah pegawai Anda menjaga kebiasaan bersih personalnya? Apakah lalu lintas di dalam perusahaan Anda diatur untuk mencegah kontaminasi area produksi? Apakah pengunjung menggunakan pakaian dan helm?
156
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Kriteria
Baik
Perlu Upaya
Baik
Perlu Upaya
Baik
Perlu Upaya
Sudahkah pegawai Anda diberi tahu alasan mengapa mereka harus secara rutin mengobservasi dan mempraktekkan tindakan kehati-hatian di atas? Sudahkah pegawai Anda mengikuti pelatihan GMP? Jumlah Dicek : Checklist untuk GMPs: Operasi Sanitasi – Kontrol Hama Kriteria Apakah Anda memiliki layanan profesional pengontrol hama? Apakah Anda memeriksa secara rutin apa yang dilakukan operator pengontrol hama? Apakah Anda memiliki dokumentasi bahan kimia apa yang digunakan? Apakah tungai, kumbang atau kecoa hadir di tempat pengolahan? Seharusnya tidak ada kejadian atas keberadaan mereka. Apakah Anda memiliki cukup bait station (penjerat hama)? Apakah Anda menggunakan pengamanan pengasapan? Apakah catatan dan dokumentasi pengontrolan hama tersedia selalu? Apakah pestisida atau peralatan aplikasi disimpan secara aman? Apakah produk disimpan di atas palet dan setidaknya dijauhkan 18 inci dari dinding? Apakah fasilitas Anda dipelihara secara baik? Jumlah Dicek: Catatan:
Checklist untuk GMPs: Fasilitas dan Kontrol Sanitasi Kriteria Apakah sampah, puing dan serakan kotoran dibersihkan, baik di dalam maupun di luar tempat pengolahan, sehingga tidak tersedia tempat untuk persembunyian hama? Apakah semua bahan kimia untuk sanitasi yang digunakan di tempat pengolahan mengikuti Departemen Pertanian, Administrasi Pangan dan Obat-Obatan atau standar lainnya? Apakah pegawai makan, minum dan menggunakan produk tembakau hanya di area yang ditentukan dan tidak di area produksi atau gudang?
157
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Kriteria
Baik
Perlu Upaya
Baik
Perlu Upaya
Apakah makanan yang tumpah atau tidak dimakan oleh pegawai dibersihkan segera sehingga tidak menarik hama atau bakteri? Apakah kotoran pengerat yang telah lama sudah dibersihkan sehingga Anda dapat menempatkan suatu aktivitas baru? Apakah sampah segera dibuang dan disimpan di tempat pembuangan yang sesuai? Tidak seharusnya sampah berada di tempat tersebut yang dapat mengakibatkan adanya hama dan bau.. Apakah sampah ditutup? Tumpukan sampah yang tidak tertutup merupakan tempat sempurna untuk serangga dan pengerat berkembang biak.. Apakah air yang digunakan perusahaan Anda berasal dari sumber yang diakui (apakah dari suplai kota atau sumber swasta yang teruji)? Apakah Anda memeriksa bahwa tidak ada selang yang teruntai di bak atau di atas lantai? Hilangnya tekanan dapat menyebabkan aliran balik yang akan mengkontaminasi suplai air Anda. Apakah fasilitas Anda memiliki katup aliran balik dan pemutus vakum untuk mencegah kontaminasi suplai air? Apakah terdapat air tergenang di sekitar perusahaan Anda (secara khusus, di area produksi, gudang dan area pengepakan?) Jumlah Dicek: Catatan:
Checklist untuk GMPs: Prosedur Sanitasi untuk Kebersihan dan Sanitasi Kriteria Apakah peralatan dirapihkan/dibongkar? Apakah puing-puing produk dibuang? Apakah peralatan disterilkan dengan sanitizer yang diakui dan dicuci dengan air yang baik, jika dibutuhkan? Apakah fasilitas dibersihkan dengan pembersih yang diakui menurut arahan/instruksi perusahaan/pabrik? Apakah fasilitas dicuci dengan air bersih jika perlu?
158
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Apakah pegawai membersihkan tangan, lengan, sarung tangan, celemek, sepatu boot, dll sesering yang diperlukan selama prosedur pemegangan? Apakah pegawai membersihkan kemudian mensterilkan peralatan (minimal) sesering yang diperlukan selama prosedur pemegangan untuk mencegah kontaminasi makanan atau bahan pengemasan? Jumlah Dicek Catatan:
Checklist untuk GMPs: Analisis Bahaya (Hazard) dan Perencanaan (Penanganan) Bahaya Kriteria
Baik
Perlu Upaya
Apakah analisis bahaya juga mencakup bahaya keamanan makanan? Apakah analisis bahaya juga mencakup diagram alur (flow chart) yang mendeskripsikan langkah dari setiap aliran proses produksi dalam tahapan pembuatan? Apakah analisis bahaya juga mengidentifikasi tujuan penggunaan produk akhir? Apakah rencana Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) mencantumkan bahaya keamanan makanan yang diidentifikasi dalam analisis bahaya? Apakah rencana HACCP mencantumkan pengendalian titik kritis untuk setiap bahaya keamanan makanan? Apakah rencana HACCP mencantumkan keterbatasan untuk dipenuhi dalam setiap CCP? Apakah rencana HACCP mencantumkan prosedur untuk digunakan dalam mengawasi setiap pengendalian titik kritis dan frekuensi -- yang dengannya prosedur ini akan dilaksanakan? Apakah rencana HACCP mengidentifikasi aksi korektif untuk ditaati dalam merespon kesalahan dalam batas kritis pengendalian titik kritis? Apakah sistem pencatatan rencana HACCP mendokumentasikan pengawasan pengendalian titik kritis dan/atau berisi rekaman dengan nilai dan observasi aktual? Jumlah Dicek:
159
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Catatan:
Penjelasan Kunjungan Lapangan Sampaikan hasil observasi Anda mengenai di mana Anda menyaksikan praktik higiene dan sanitasi yang baik dan area yang perlu peningkatan serta peningkatan apa yang seharusnya dilaksanakan di tempat.
Apa yang Anda Pikirkan? Apa dampak higiene dan sanitasi yang baik dalam industri pangan bagi kesehatan manusia? Bagaimana hal tersebut terhubung dengan analisis bahaya dan pengendalian titik kritis dan kesehatan masyarakat? Apa saja penyakit zoonosis yang dapat ditularkan melalui makanan yang bersumber dari hewan? Catatan:
160
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Sub Bab: Kualitas Air, Sanitasi dan Penyakit Dengan Perantara Air Tujuan Pembelajaran:
Menjelaskan pentingnya kualitas air dan sanitasi karena hal tersebut berkaitan dengan kesehatan manusia. Menjelaskan sumber, penggunaan, infrastruktur air dan ancaman terhadap kualitas air. Menjelaskan status global dari air minum dan sanitasi. Mendiskusikan hubungan antara air dan kesehatan.
Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan:
Memberikan contoh penyakit dengan media air dan patogen yang berhubungan dengannya. Kuliah; Latihan Kelompok Kecil dan Besar 60 Menit Presentasi PowerPoint Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipcharts atau papan tulis dengan spidol Panduan Mahasiswa
Catatan untuk Fasilitator
Kuliah
30 Pengantar Kualitas Air, Sanitasi dan Penyakit dengan Media Air Menit Dalam kuliah ini, Anda akan menghantarkan topik berikut. Lihat presentasi PowerPoint dan catatan detail kuliah. Sumber dan penggunaan air Siklus air dan mengapa air memiliki peran dalam kesehatan Air sebagai hak asasi manusia Air minum – perspektif global Sanitasi – perspektif global Infrastruktru air dan ancaman terhadap kualitas air Ancaman terhadap kualitas air Penyakit dan patogen dengan perantaraan air 30 Sebelum kelas dimulai, pilih salah satu latihan di bawah ini untuk dilaksanakan sebagai Menit bagian dari kuliah. Pilih aktivitas berdasarkan tingkat pengalaman kelas Anda.
Aktivitas Kelompok Kecil
Opsi 1 – Tingkat Novice (Belum Berpengalaman): Sampaikan kepada mahasiswa untuk mendalami dua pertanyaan berikut: Apa saja beban penyakit yang terkait dengan penyakit dengan media air yang terjadi di area Anda? Arahkan mahasiswa untuk melakukan pencairan melalui website: http:// apps.who.int/gho/data/node.main.168?lang=e. Apa saja penyakit-penyakit penting yang ditularkan dengan media air di regional? Arahkan mahasiswa ke ProMed-Mail atau website epidemiologi milik pemerintah.
161
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Opsi 2 – Tingkat Intermediate (Menengah)
Aktivitas Kelompok Kecil
Bagi kelas ke dalam dua kelompok dan bagikan lembar fakta penyakit dengan media air kepada setiap kelompok. Mintalah kelompok untuk medalami bagaimana proses penularan patogen dan kemudian diskusikan bagaimana pemerintah mengatur penyebaran penyakit tersebut. Berikan salah satu dari pertanyaan berikut kepada setiap mahasiswa dalam kelompok dan mintalah mereka melakukan pencarian literatur di internet: Apa saja ukuran peraturan pengendalian patogen yang terdapat secara alamiah? Apakah ada pengukuran untuk mencegah patogen memasuki air atau rantai persediaan makanan? Apakah ada pengukuran yang efektif mencegah transmisi patogen apabila memasuki rantai persediaan makanan? Apakah ada pengukuran untuk mencegah transmisi patogen dalam persediaan air? Apakah ada pengukuran untuk mencegah patogen menginfeksi ketika Anda makan di luar (rumah)? Apa yang terjadi bila terdapat wabah/kejadian luar biasa? Mintalah mahasiswa untuk mempresentasikan hasil pencariannya di depan kelas.
162
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Menjelaskan pentingnya kualitas air dan sanitasi karena hal tersebut berkaitan dengan kesehatan manusia. Menjelaskan sumber, penggunaan, infrastruktur air dan ancaman terhadap kualitas air. Menjelaskan status global dari air minum dan sanitasi. Mendiskusikan hubungan antara air dan kesehatan. Memberikan contoh penyakit dengan media air dan patogen yang berhubungan dengannya.
Air dan Kesehatan
Kuliah
Topik mencakup: Sumber dan penggunaan air Siklus air dan mengapa air memiliki peran dalam kesehatan Air sebagai hak asasi manusia Air minum – perspektif global Sanitasi – perspektif global Infrastruktru air dan ancaman terhadap kualitas air Ancaman terhadap kualitas air Penyakit dan patogen dengan perantaraan air Catatan:
163
INDOHUN
Catatan:
Catatan:
Catatan:
164
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Latihan – Berdasarkan Penugasan Instruktur
Catatan:
165
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Sub Bab: Monitoring dan Surveilans Penyakit: Istilah-istilah Dasar Epidemiologi/Investigasi Penyakit Tujuan Pembelajaran: Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan:
Menjelaskan prinsip-prinsip epidemiologi dasar dan mendiskusikan aplikasinya dalam surveilans dan monitoring penyakit. Kuliah; Game Kelompok Besar 60 Menit Presentasi PowerPoint Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dengan spidol Sedotan, cangkir, reagen sihir Panduan Mahasiswa
Catatan untuk Fasilitator Untuk mempersiapkan latihan Kelas Rawan Penularan, kumpulkan/susun bahan-bahan tercantum berikut. Bahan-bahan ini dapat ditemukan di laboratorium kimia konvensional. Tabung/cangkir tes dan dropper/pipet transper untuk setiap peserta. Persiapan Fasilitator
Air suling. Anda membutuhkan air suling yang cukup untuk mengisi wadah mahasiswa hingga setengah penuh, volume tergantung pada ukuran wadah yang digunakan. 0.1 mol sodium hidroksida (NaOH). Larutan Phenolphthalein, larutkan dalam alkohol dan encerkan dengan air (indikator pH). Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, lakukan beberapa langkah berikut: Isi wadah setengah penuh dengan 0.1 mol NaOH dan sisa setengahnya dengan air suling. Anda dapat memberi nomor untuk setiap wadah untuk kejelasan dan menggambarkan “kerahasiaan” pengumpulan data pada latihan.. Apabila Anda memiliki kelompok besar (30 hingga 35 orang atau lebih) Anda bisa memulai dengan dua tabung uji NaOH. Nomor akhir tabung uji yang “terinfeksi” akan berbeda tergantung pada (1) jumlah pertukaran dan (2) berapa banyak pertukaran yang terjadi antara dua tabung yang sudah terinfeksi.
166
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Kuliah
INDOHUN
15 Definisi Epidemiologis Menit Sampaikan presentasi yang menyajikan definisi-definisi epidemiologis berikut. Lihat Presentasi PowerPoint untuk slide dan catatan detail kuliah. Epidemiologi: Studi tentang bagaimana penyakit menyebar di populasi, dan faktor yang mempengaruhi atau menentukan penyebaran tersebut. Endemik: Kehadiran suatu penyakit dalam area geografi tertentu secara tetap. Epidemik: Munculnya penyakit dengan sifat serupa di suatu komunitas atau area, yang secara jelas melampaui jumlah normal, dan diakibatkan dari sumber yang umum atau tersebar. Insiden: Jumlah kasus baru suatu penyakit yang terjadi selama periode waktu tertentu di sebuah populasi yang berisiko untuk berkembangnya penyakit. Prevalens. Jumlah orang terdampak yang terdapat di populasi pada waktu tertentu dibagi dengan jumlah orang dalam populasi pada waktu tersebut. Surveilans Pasif: Pelaporan rutin kasus penyakit. Notifiable Diseases (Penyakit Dilaporkan): Setiap negara memiliki daftar penyakit yang harus dilaporkan ke departemen kesehatan. Surveilans Aktif: Pencarian suatu kasus penyakit tertentu secara proaktif di suatu area – hal ini dapat dilakukan melalui survei pintu ke pintu atau dengan menghubungi penyedia layanan kesehatan atau fasilitas kesehatan.
Aktivitas Kelompok Besar
45 Ruang Kelas Rawan Penularan: Mensimulasikan sebuah Epidemik/Wabah Menit Dalam aktivitas ini, peserta akan membuat model penularan sebuah penyakit. Mereka akan saling bertukar beberapa isi wadah mereka dengan peserta lain. Sampaikan bahwa salah satu dari wadah sudah ‘terinfeksi’ dengan sebuah penyakit menular tertentu (rekayasa). Sebelum memulai aktivitas pastikan untuk memberikan peringatan berikut ini kepada mahasiswa: Sodium hidroksida (NaOH) dan phenolphthalein dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit. Hindari tumpahan dan JANGAN PERNAH meminum apa yang terdapat dalam wadah. Hati-hati untuk TIDAK memegang cairan milik orang lain ketika bertukar cairan. Distribusikan wadah persiapan awal dan pipet kepada kelas. Ingatlah siapa yang menerima tabung uji yang mengandung NaOH. Mintalah peserta berjalan berkeliling ruangan dengan wadah dan tabung uji mereka. Ketika Anda mengatakan “Berhenti!” setiap peserta harus menggunakan pipet untuk menukar cairan (beberapa tetes, setengah pipet-untuk lebih jelas) dengan orang terdekat dengan mereka. Ulangi hingga setidaknya tiga kali pertukaran telah terjadi. Sekarang tiba saatnya untuk menguji infeksi rekayasa. Teteskan satu kali phenolphthalein di setiap wadah. Apabila cairan berubah menjadi pink, maka wadah “terinfeksi” dengan NaOH. Berapa banyak peserta yang “terinfeksi”?
167
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Ruang Kelas Rawan Penularan: Menelusuri Sumber Infeksi Sekarang terhadap bagian kelompok yang telah “terinfeksi”, berikan peran sebagai ahli epidemiologi kepada peserta. Tantangan mereka adalah mengumpulkan data yang akan membantu mereka menelusuri alur epidemik, menempatkan pembawa penyakit (carrier) awal dan menjelaskan wabah dengan menggunakan istilah yang tepat. Dalam kelompok, gunakan data untuk mencoba menyimpulkan individu mana yang menjadi pembawa asal penyakit. Mintalah peserta untuk memikirkan beberapa pertanyaan berikut: Mengapa penting untuk mencari titik sumber penularan? Kesulitan apa yang muncul untuk mengumpulkan dan menginterpretasikan data? Catat bahwa penyakit yang disimulasikan memiliki tingkat infeksi 100% yang muncul segera setelah pengujian. Beberapa penyakit, seperti HIV dan cacar air masih dapat tinggal dalam tubuh untuk jangka waktu yang lama. Yang lainnya, seperti Ebola, menyebabkan kematian host secara cepat.. Seberapa mungkin faktor-faktor ini berdampak pada penyebaran penyakit dan kemampuan untuk mengidentifikasi pembawa penyakit? Cara yang mungkin untuk menentukan “nol pasien” adalah dengan meminta peserta untuk menuliskan nomor wadah dan nama mereka di papan dan di bawah tersebut nama dan nomor peserta lain yang bertukar cairan, secara berurutan, ketika proses pertukaran wadah terjadi. Kemudian, sebagai satu kelompok, tandai nama yang baru saja ‘terinfeksi” (ditunjukkan dengan cetak tebal pada contoh). Representasi visual dapat membantu mengklarifikasi peserta mana yang menginfeksi peserta lain dengan urutan tertentu. Peserta yang “teruji positif” dan peserta lain yang bertukar dengannya juga teruji positif bisa jadi merupakan sumber pembawa penyakit. Nampaknya akan ada beberapa calon “pasien nol.” Cek ulang riwayat setiap kontak dapat mempersempit kemungkinan, tetapi mungkin tidak sampai lebih sedikit dari dua kandidat. Apabila peserta tidak dapat mencapai kesimpulan yang jelas, latihan akan memunculkan pertanyaan yang bermanfaat mengenai tantangan yang dihadapi ahli epidemiologi yang nyata saat mereka mencoba menelusuri sumber infeksi. Contoh Tabel Penelusuran Infeksi Orang 1
Orang 2
Orang 3
….
Kontak 1 Kontak 2 Kontak 3 Data yang dikumpulkan dari “wabah” ruang kelas dapat digunakan dengan berbagai variasi cara. Beberapa contoh di antaranya: Mintalah mahasiswa menghitung insiden (sebagai contoh, jumlah kasus per putaran kontak dibagi dengan jumlah orang yang berpartisipasi dalam putaran tersebut; Anda dapat memisalkan setiap putaran dengan hari, pekan, dll.) Mintalah mahasiswa menghitung prevalens (jumlah kasus [semua putaran] dibagi jumlah peserta).
168
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Menjelaskan prinsip-prinsip epidemiologi dasar dan mendiskusikan aplikasinya dalam surveilans dan monitoring penyakit.
Definisi Epidemiologi
Kuliah
Epidemiologi: Studi tentang bagaimana penyakit menyebar di populasi, dan faktor yang mempengaruhi atau menentukan penyebaran tersebut. Endemik: Kehadiran suatu penyakit dalam area geografi tertentu. Epidemik: Munculnya penyakit dengan sifat serupa di suatu komunitas atau area, yang secara jelas ‘melampaui’ jumlah ‘normal’, dan diakibatkan dari sumber yang umum atau tersebar. Insidens: Jumlah kasus baru penyakit yang terjadi selama periode waktu tertentu di sebuah populasi yang berisiko untuk berkembangnya penyakit. Prevalens: Jumlah orang terdampak yang terdapat di populasi pada waktu tertentu dibagi dengan jumlah orang dalam populasi pada waktu tersebut. Surveilans Pasif: Pelaporan rutin kasus penyakit. Notifiable diseases (penyakit dilaporkan): Setiap negara memiliki daftar penyakit yang harus dilaporkan ke departemen kesehatan. Surveilans Aktif: Pencarian suatu kasus penyakit tertentu secara proaktif di suatu area – hal ini dapat dilakukan melalui survei pintu ke pintu atau dengan menghubungi penyedia layanan kesehatan atau fasilitas kesehatan.
Catatan:
Ruang Kelas Rawan Penularan
Apa yang Anda Pikirkan? Refleksi tentang Ruang Kelas Rawan Penularan
Catatan:
169
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Sub Bab: Monitoring dan Surveilans Penyakit: Surveilans Penyakit Lokal dan Global Tujuan Pembelajaran:
Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan:
Membangun keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menganalisis informasi surveilens penyakit yang ada (lokal dan global) serta sumber untuk menetapkan isu kunci dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam kecenderungan penyakit, dan wabah atau epidemik. Diskusi Kelompok Besar dan Kecil; Aktivitas Kelompok Kecil 60–90 Menit Presentasi PowerPoint Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dengan spidol Paket Nipah (1 per table) Panduan Mahasiswa
Penugasan Pra-kelas
Disease Surveillance Website Investigation
Catatan untuk Fasilitator Sebelum kelas dimulai, mintalah mahasiswa untuk menjelajah website surveilans penyakit berikut. Pra-kerja
Websites Surveilans Penyakit World Health Organization (WHO) – Global Health Observatory: http://www. who.int/gho/publications/world_health_statistics/2013/en// U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Morbidity and Mortality Weekly Report: http://www.cdc.gov/mmwr/ Promed: http://www.promedmail.org/ Health Map: http://healthmap.org/en/ Global alert and response: http://www.who.int/csr/en/ Google flu: http://www.google.org/flutrends/about/how.html Mekong Basin Disease Surveillance: http://www.mbdsoffice.com/index_vn.php Mahasiswa harus mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut ketika mereka membuka setiap website: Apa tujuan dari website? Apakah website dianggap sebagai sumber primer? Dari manakah website mendapat data/informasinya? Apakah website tersebut menjadi sumber referensi jika Anda mencoba untuk menetapkan jika telah terjadi wabah di area tertentu? Siapa yang dapat mengakses website? Kapan mereka akan mengaksesnya? Sebagai tambahan, mereka harus memikirkan pertanyaan-pertanyaan berikut: Apakah terdapat sumber yang mengawasi apa yang sedang terjadi di bidang keahlian Anda? Dapatkah Anda menemukan data insiden dan prevalens di negara/region Anda?
170
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health 20 Menit
Riset Surveilens Penyakit Lokal dan Global Mintalah mahasiswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan selama latihan. Tujuan dari latihan ini adalah untuk membangun rujukan untuk diri mereka sendiri dan agar mereka memahami keterbatasan setiap website. Pastikan bahwa mahasiswa memahami perbedaan sumber-sumber informasi utama yang mereka lihat dalam website. Sebagai contoh, WHO mendapat laporannya dari negaranegara, data surveilans penyakit pada website CDC dilaporkan dari setiap negara bagian AS, dan website Google “flu” didasarkan pada pencarian internet Google untuk istilah “influenza” dan istilah terkait, jadi, tidak terkait secara langsung dengan laporan penyakit atau penyakit yang telah dikonfirmasi.
Aktivitas Kelompok Kecil
4 0 Surveilans Penyakit selama Wabah Nipah Catatan: Latihan berikut ini dapat dilakukan di kelas atau dimasukkan dalam penugasan Menit yang dikerjakan di rumah sebelumnya. Bagi peserta ke dalam empat kelompok kecil. Beri setiap kelompok seperempat file promed secara berurutan. Minta peserta merekronstruksi apa yang terjadi terkait pengalaman mereka terhadap wabah dan periksa aspek One Heallth dari wabah dengan menyelesaikan gambar berikut. Ringkas peristiwa yang berhubungan dengan wabah Nipah di Malaysia dari November 1998 hingga 1999 hanya dengan memanfaatkan laporan bulan ProMed menggunakan perspektif One Health. Kemudian alokasikan waktu kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan periode waktu atas tanggung jawab mereka terhadap setiap peristiwa kolaborasi One Health, dan diskusikan ide yang berkaitan dengan ukuran pencegahan penyakit dengan yang diimplementasikan. Topik lain yang bisa jadi bahan diskusi adalah untuk menyebutkan bahwa pegawai kesehatan masih cukup fleksibel dalam mempertimbangkan tentang ketersediaan informasi baru mengenai wabah. Sebagai contoh, ketika sudah jelas bahwa diagnosis awal (kemungkinan Japanese encephalitis) dianggap tidak mungkin dan tambahan kasus terus bermunculan dibandingkan dengan menggunakan vaksin encephalitis dan melakukan tindakan pengontrolan nyamuk. Uji laboratorium menunjukkan bahwa di antara kasus yang fatal, virus Nipah memang sepertinya yang menyebabkan wabah.
Bulan
Apa yang terjadi dengan Kesehatan Hewan dan siapa pemangku kepentingan
Apa yang terjadi dengan Kesehatan Manusia dan siapa pemangku kepentingan
Apakah faktor lingkungan dipertimbangkan? Jika ya, bagaimana?
Apa yang salah? Mengapa?
Apa yang sudah benar? Mengapa?
November 1998 Desember 1998 Januari 1999 Februari 1999 Maret 1999 April 1999
171
INDOHUN
Bulan
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Apa yang terjadi dengan Kesehatan Hewan dan siapa pemangku kepentingan
Apa yang terjadi dengan Kesehatan Manusia dan siapa pemangku kepentingan
Apakah faktor lingkungan dipertimbangkan? Jika ya, bagaimana?
Apa yang salah? Mengapa?
Apa yang sudah benar? Mengapa?
Mei 1999 Juni 1999 Juli 1999 Agustus 1999 September 1999 Catatan: Paket berisi daftar ProMed dari November 1998 hingga 2000. Paket tersebut berjumlah 198 halaman. Bagikan paket sehingga mahasiswa memiliki rangakaian peristiwa yang berkelanjutan. Harap dicatat bahwa banyak aktivitas yang terjadi antara November 1998 dan Mei 1999. Apabila jumlah peserta sedikit, Anda dapat mendistribusikan hingga halaman 107 dari paket, mahasiswa dapat mengulas 10-12 halaman. Ringkasan Virus Nipah dari ProMed Tahun 1998, di Malaysia, sejumlah orang tercatat memiliki penyakit yang tidak biasa dengan gejala demam, sakit kepala dan nyeri otot parah, serta teridentifikasi gejala encephalitis atau meningis. Gejala tersebut terjadi, terutama, pada laki-laki dewasa yang memiliki riwayat kontak langsung dengan babi. Berbarengan dengan kasus pada manusia, penyakit dan kematian juga terjadi di antara babi pada daerah yang sama. Awalnya, Japanese encephalitis (JE) dianggap sebagai agen etiologis yang mungkin untuk wabah ini, dan beberapa spesimen manusia teruji positif terhadap infeksi virus JE. Karena nyamuk adalah vektor yang biasanya menjadi penyebab penularan JE, dilakukanlah upaya-upaya yang berfokus pada pemberantasan sarang nyamuk dan pengasapan insektisida. Vaksinasi terhadap JE dilaksanakan, dan epidemik diumumkan pada Desember 1998. Masyarakat diyakinkan bahwa mengonsumsi babi tidak menyebabkan penularan penyakit tersebut. Vaksinasi babi dengan vaksin JE kemudian dilanjutkan, sejumlah besar babi dimusnahkan, dan akitivitas-aktivitas yang melibatkan kuda dan sapi dihentikan. Para ahli dari Malaysia, Australia, Taiwan dan CDC Amerika Serikat diundang untuk bekerja dengan tenaga kesehatan Malaysia untuk memahami lebih mendalam mengenai penyebab wabahsekaligus merancang upaya pengendalian penyakit yang lebih efektif. CDC menganalisa sampel manusia dari beberapa kasus pada manusia dengan dampak yang fatal dan hasil menunjukkan bahwa virus yang menyebabkan penyakit tersebut sebenarnya mirip dengan paramyxovirus dan bereaksi-silang dengan antibodi virus Hendra. Jadi, pada 19 Maret 1999, diskusi dimulai dengan sebuah virus mirip Hendra yang menjadi penyebab pasti virus Japanese encephalitis. Pada tanggal 25 Maret 1999, jumlah kematian mencapai 58 jiwa. Kerugian finansial di antara industri peternakan babi terjadi secara signifikan, kemudian penjualan produk daging babi menurun secara hebat di Malaysia, saat Thailand, Singapura dan Filipina melarang impor babi. Pada tanggal 10 April 1999, uji laboratorium menunjukkan bahwa virus Nipah merupakan penyebab infeksi di antara kasus fatal yang terjadi pada manusia, dan diskusi mengenasi hubungan penyakit dengan kelelawar buah mulai terjadi segera setelahnya. Uji laboratorium juga dilakukan untuk menentukan alasan mengapa banyak jenis hewan telah mati secara misterius di dalam daerah wabah. Tim riset mulai mengumpulkan sampel dari kelelawar buah.
172
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Pada pertengahan April 1999, 98 kematian manusia dikaitkan dengan infeksi virus Nipah, lalu 640.500 babi dimusnahkan. Biaya kerugian industri babi diperkirakan 395 juta dolar AS. Akibat adanya beberapa anjing teruji positif virus Nipah, anjing liar di beberapa daerah juga dimusnahkan. Tindakan pencegahan dimulai pada penanganan babi. Pekerja departemen produksi dasar dan tenaga penyembelihan diminta untuk menggunakan pakaian perlindungan diri. Program surveilans penyakit dimulai untuk peternakan babi dan pemotongan hewan/penyembelihan. Pada akhir April 1999, pemerintah mendirikan komite lintas-kementerian untuk menangani penyakit zoonosis akibat virus. Pada 8 Mei 1999, peternakan babi masih dalam proses karantina, terdapat 258 kasus pada manusia dengan 100 meninggal akibat infeksi Nipah, setidaknya 901.228 babi telah dimusnahkan, hingga wabah pada akhirnya berakhir. (HAL. 107 dari dokumen) Catatan: Lihat website dan artikel berikut tentang wabah Nipah di Asia Tenggara sebagai informasi tambahan: Ringkasan pendahuluan wabah Nipah 1998 dan hasil uji diagnostik laboratorium: http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/00057012.htm Encephalitis virus dispages/nipah.htm
Nipah:
http://www.cdc.gov/ncidod/dvrd/spb/mnpages/
173
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Latihan untuk Peserta Membangun keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menganalisis informasi Tujuan Pembelajaran: surveilens penyakit yang ada (lokal dan global) serta sumber untuk menetapkan isu kunci dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam kecenderungan penyakit, dan wabah atau epidemik. Pra-Kerja Untuk setiap website yang tercantum di bawah ini, pikirkan pertanyaan berikut: Apa tujuan dari website? Apakah website dianggap sebagai sumber primer? Dari manakah website mendapat data/ informasinya? Apakah website tersebut menjadi sumber referensi jika Anda mencoba untuk menetapkan jika telah terjadi wabah di area tertentu? Siapa yang dapat mengakses website? Kapan mereka akan mengaksesnya? Sebagai tambahan, pikirkan juga pertanyaan berikut Apakah terdapat sumber yang mengawasi apa yang sedang terjadi di bidang keahlianAnda? Dapatkah Anda menemukan data insiden dan prevalens di negara/region Anda? Website Surveilans Penyakit World Health Organization (WHO) – Global Health Observatory: http://www.who.int/gho/ publications/world_health_statistics/2013/en// U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Morbidity and Mortality Weekly Report: http://www.cdc.gov/mmwr/ Promed: http://www.promedmail.org/ Health Map: http://healthmap.org/en/ Global alert and response: http://www.who.int/csr/en/ Google flu: http://www.google.org/flutrends/about/how.html Mekong Basin Disease Surveillance: http://www.mbdsoffice.com/index_vn.php Catatan:
174
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Menggunakan ProMed untuk Merekonstruksi suatu Wabah Using ProMed, reconstruct the 1998 Nipah virus outbreak in Malaysia. Note: Your instructor will assign your group a timeframe to study. Aktivitas Kelompok Kecil
Bulan
Apa yang terjadi dengan Kesehatan Hewan dan siapa pemangku kepentingan
Apa yang terjadi dengan Kesehatan Manusia dan siapa pemangku kepentingan
Apakah faktor lingkungan dipertimbangkan? Jika ya, bagaimana?
Apa yang salah? Mengapa?
Apa yang sudah benar? Mengapa?
November 1998 Desember 1998 Januari 1999 Februari 1999 Maret 1999 April 1999 Mei 1999 Juni 1999 Juli 1999 Agustus 1999 September 1999
175
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Sub Bab: Kesehatan Komunitas Tujuan Pembelajaran: Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan:
Menguji kesehatan komunitas dari perspektif One Health. Observasi Lapangan 240 Menit Presentasi PowerPoint Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Panduan Mahasiswa Akses ke area di mana mahasiswa dapat berjalan berkeliling dan berbicara dengan orang lokal.
Catatan untuk Fasilitator
Aktivitas Kelompok Besar
Penjelasan Kelompok Besar
176
60 Persiapan Kelas untuk Observasi Komunitas menit Sampaikan kepada mahasiswa bahwa terdapat banyak cara untuk melakukan penilaian kesehatan komunitas. Pada sesi ini, kelas akan berfokus untuk menginvestigasi aspek One Health dari kesehatan komunitas di lingkungan kemahasiswaan mereka (contohnya pada fasilitas kampus atau pelatihan). Mahasiswa akan mengkombinasikan pengetahuan mereka, observasi dan memeriksa untuk menginvestigasi hal-hal berikut: Komunitas Hubungan komunitas dengan lingkungan Hewan jinak Hewan liar Dalam kelompok besar, mintalah mahasiswa melakukan tukar pendapat terhadap lembar periksa yang akan digunakan selama penilaian kesehatan komunitas. Lembar periksa harus digunakan untuk mengevaluasi bagaimana dan di mana komunitas berada di posisi rawan terhadap paparan patogen lingkungan dan zoonosis. Rujuklah mahasiswa ke contoh lembar periksa dalam Panduan bagi Mahasiswa milik mereka. Akhirnya, mintalah mahasiswa untuk mengingat beberapa pertanyaan berikut ini selama penilaian. Apa hubungan komunitas dalam kampus dengan lingkungan? Apa hubungan komunitas dalam kampus dengan hewan liar dan jinak? 120 Penilaian Kampus Menit 60 Penjelasan Penilaian Kesehatan Komunitas Kampus Menit Setelah penilaian dilakukan, mintalah mahasiswa menyampaikan dan membandingkan observasinya. Sebagai kesatuan kelas, buatlah persetujuan tentang tiga isu teratas yang perlu diselesaikan kampus untuk menjadi lebih “One Healthy.” Kemudian munculkan daftar rekomendasi untuk mengatasi isu tersebut.
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Kesehatan Komunitas Contoh Checklist KONTROL/MANAJEMEN HEWAN PENGGANGGU Pengerat dan hama satwa liar lain dapat membawa penyakit zoonosis dan tertarik pada penyimpanan makanan, area pertanian dan limbah. 1. Apakah di tempat tersebut terdapat hal yang dapat menarik satwa liar (penyimpanan makanan, penyimpanan limbah makanan, akumulasi sampah, sumber air terbuka, produksi pertanian – produksi gandum atau buah, peternakan, hewan peliharaan)? 2. Apakah terdapat pengukuran kontrol/manajemen hama untuk meminimalisasi interaksi dengan satwa liar atau untuk mencegah satwa liar mengakses fasilitas? a. Apakah hal itu mencakup: i. Penyediaan perlindungan penyimpanan makanan ii. Penyimpanan dan pembuangan limbah makanan iii. Perlindungan perumahan iv. Pembersihan secara aman kotoran dan sarang hewan v. Kontrol area pembuangan vi. Perlindungan tanaman pangan vii. Perlindungan peternakan 3. Apakah terdapat tindakan spesifik untuk mengatasi spesies berikut: a. Pengerat b. Kelelawar c. Primata non-manusia d. Spesies lain yang perlu diperhatikan INFRASTRUKTUR DALAM LOKASI Pemeliharaan tubuh mahasiswa yang sehat dan reduksi kontak dengan hewan atau eksretanya yang berpotensi paparan dapat mengurangi risiko penularan penyakit. PERUMAHAN DALAM LOKASI Hama dapat tinggal di perumahan. Selain itu, ketidakcukupan ruang, tempat penyimpanan makanan, sanitasi, dll dapat memperbesar insiden suatu penyakit.
Ya
Tidak
N/A
Ket.
Ya
Tidak
N/A
Ket.
1. Apakah mahasiswa tinggal di dalam area? a. Apakah terdapat cukup tempat tidur untuk mahasiswa? b. Apakah fasilitas mencuci mencukupi? c. Apakah fasilitas sanitasi mencukupi? d. Apakah fasilitas pembuangan limbah cair mencukupi? MAKANAN Makanan dapat terkontaminasi oleh hewan dimulai dari proses mendapatkannya hingga sampai tahap konsumsi. Selain itu, beberapa daging dapat terkontaminasi penyakit. 1. Apakah mahasiswa makan di kampus? a. Apakah terdapat sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) atau program keamanan yang serupa? (lihat: http://www. fda.gov/food/guidanceregulation/haccp/ucm2006800.htm)
177
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INFRASTRUKTUR DALAM LOKASI Pemeliharaan tubuh mahasiswa yang sehat dan reduksi kontak dengan hewan atau eksretanya yang berpotensi paparan dapat mengurangi risiko penularan penyakit. b. Apakah Lima Kunci WHO untuk Makanan yang Lebih Aman diimplementasikan? (Lihat: http://www.who.int/foodsafety/ consumer/5keys/en/) c. Apakah makanan disimpan di lokasi atau wadah anti-pengerat?
Ya
Tidak
N/A
Ket.
Ya
Tidak
N/A
Ket.
d. Apakah terdapat tindakan untuk memastikan bahwa daging hanya dibeli dari penyedia yang tidak menjual daging satwa liar? e. Apakah terdapat tindakan untuk menginspeksi buah-buahan dan sayuran untuk mencegah penyediaan makanan yang telah terkontaminasi oleh hewan (adanya bekas feses, gigitan). AIR Air dapat menarik satwa liar dan menjadi terkontaminasi. Air juga dapat menjadi habitat untuk vektor penyakit. 1. Apakah area dicek secara rutin dari genangan/air yang stagnan, struktur, atau puing-puing yang dapat menjadi area pembenihan serangga? 2. Apakah pekerja memiliki akses untuk persediaan air minum gratis yang cukup dan nyaman, dan apakah selalu tersedia untuk pekerja? 3. Apakah air minum memenuhi standar air minum nasional/lokal atau WHO? a. Apakah kualitas air minum diawasi atau dijaga secara rutin? 4. Apakah tanki penyimpanan air yang digunakan untuk air minum ditutup untuk mencegah air tercemari atau terkontaminasi? LIMBAH PADAH Limbah padat, sampah, dan sisa makanan dapat menarik hama. 1. Apakah limbah cair, sampah, makanan dan bahan limbah lain dibuang menurut standar Bank Dunia? 2. Apakah wadah tempat mengumpulkan sampah disediakan dan dikosongkan secara rutin? 3. Apakah kontrol dan disinfeksi hama/vektor dilakukan ke seluruh fasilitas yang ada? SUMBER DAYA BIOLOGIS TERESTRIAL Gangguan dan degradasi habitat dapat mengubah ekologi dan dapat menyebabkan perubahan dinamika penyakit satwa liar. Perubahan keanekaragaman hayati juga berdampak pada potensi untuk penularan penyakit zoonosis. 1. Kehilangan vegetasi/habitat dan hadirnya efek samping a. Apakah ada tindakan untuk meminimalisasi bertambahnya kerugian dari habitat/fragmentasi satwa liar? b. Apakah ada tindakan untuk menanami area yang terganggu oleh konstruksi atau pemeliharaan dengan vegetasi asal? 2. Apakah terdapat perencanaan untuk mengelola vegetasi alam di area yang berdekatan dengan area yang dikosongkan/proyek? 3. Monitoring Keanekaragaman Hayati
178
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health SUMBER DAYA BIOLOGIS TERESTRIAL Gangguan dan degradasi habitat dapat mengubah ekologi dan dapat menyebabkan perubahan dinamika penyakit satwa liar. Perubahan keanekaragaman hayati juga berdampak pada potensi untuk penularan penyakit zoonosis. a. Apakah terdapat tindakan untuk meminimalisasi gangguan terhadap satwa liar (misalnya migrasi)? b. Apakah terdapat perencanaan pengawasan keanekaragaman hayati?
Ya
Tidak
N/A
Ket.
Ya
Tidak
N/A
Ket.
i. Apabila ada, apakah telah diintegrasikan dengan pelaksanaan untuk menjamin praktik manajemen yang terbaik/best management practices (BMPs) telah dilakukan? c. Apakah terdapat tindakan untuk mengatasi kehilangan keanekaragaman hayati? Hubungan Orang Lokal dengan Satwa Liar 1. Apakah satwa liar lokal mungkin untuk menjadi pembawa penyakit zoonosis? 2. Apakah daging satwa liar(a) digunakan sebagai sumber protein dan spesies apa yang diburu? (a) Definisi dari daging satwa liar (bushmeat) beragam tergantung regional atau negara. Dalam konteks ini, daging satwa liar digunakan untuk daging yang berasal dari hewan yang tidak dipelihara. 3. Bagaimanakah daging satwa liar/hewan peliharaan didapatkan, dipotong, diangkut dan disiapkan? 4. Bagaimana orang-orang lokal berinteraksi dengan pengerat, kelelawar dan primata non-manusia? 5. Apa jalur paparan potensial yang ada antara hewan tesebut dengan manusia di area?
179
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Menguji kesehatan komunitas dari perspektif One Health.
Persiapan untuk Mengobservasi Komunitas Anda Pertanyaan keseluruhan yang akan Anda jawab saat mengobservasi komunitas adalah: Apa hubungan komunitas dalam kampus dengan lingkungan? Apa hubungan komunitas dalam kampus dengan hewan liar dan peliharaan? Kembangkanlah sebuah checklist untuk mengevaluasi bagaimana dan di mana komunitas rawan terhadap paparan patogen lingkungan atau zoonosis. Untuk membuat checklist, Anda mungkin akan menggunakan beberapa pertanyaan dari contoh checklist kesehatan komunitas di bawah ini. Kesehatan Komunitas - Contoh Checklist KONTROL/MANAJEMEN HEWAN PENGGANGGU Pengerat dan hama satwa liar lain dapat membawa penyakit zoonosis dan tertarik pada penyimpanan makanan, area pertanian dan limbah. 1. Apakah di tempat tersebut terdapat hal yang dapat menarik satwa liar (penyimpanan makanan, penyimpanan limbah makanan, akumulasi sampah, sumber air terbuka, produksi pertanian – produksi gandum atau buah, peternakan, hewan peliharaan)? 2. Apakah terdapat pengukuran kontrol/manajemen hama untuk meminimalisasi interaksi dengan satwa liar atau untuk mencegah satwa liar mengakses fasilitas? a. Apakah hal itu mencakup: i. Penyediaan perlindungan penyimpanan makanan ii. Penyimpanan dan pembuangan limbah makanan iii. Perlindungan perumahan iv. Pembersihan secara aman kotoran dan sarang hewan v. Kontrol area pembuangan vi. Perlindungan tanaman pangan vii. Perlindungan peternakan 3. Apakah terdapat tindakan spesifik untuk mengatasi spesies berikut: a. Pengerat b. Kelelawar c. Primata non-manusia d. Spesies lain yang perlu diperhatikan
180
Ya
Tidak
N/A
Ket.
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INFRASTRUKTUR DALAM LOKASI Pemeliharaan tubuh mahasiswa yang sehat dan reduksi kontak dengan Ya hewan atau eksretanya yang berpotensi paparan dapat mengurangi risiko penularan penyakit. PERUMAHAN DALAM LOKASI Hama dapat tinggal di perumahan. Selain itu, ketidakcukupan ruang, tempat penyimpanan makanan, sanitasi, dll dapat memperbesar insiden suatu penyakit. 1. Apakah mahasiswa tinggal di dalam area? a. Apakah terdapat cukup tempat tidur untuk mahasiswa? b. Apakah fasilitas mencuci mencukupi? c. Apakah fasilitas sanitasi mencukupi? d. Apakah fasilitas pembuangan limbah cair mencukupi? MAKANAN Makanan dapat terkontaminasi oleh hewan dimulai dari proses mendapatkannya hingga sampai tahap konsumsi. Selain itu, beberapa daging dapat terkontaminasi penyakit. 1. Apakah mahasiswa makan di kampus? a. Apakah terdapat sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) atau program keamanan yang serupa? (lihat: http://www.fda. gov/food/guidanceregulation/haccp/ucm2006800.htm) b. Apakah Lima Kunci WHO untuk Makanan yang Lebih Aman diimplementasikan? (Lihat: http://www.who.int/foodsafety/ consumer/5keys/en/) c. Apakah makanan disimpan di lokasi atau wadah anti-pengerat? d. Apakah terdapat tindakan untuk memastikan bahwa daging hanya dibeli dari penyedia yang tidak menjual daging satwa liar? e. Apakah terdapat tindakan untuk menginspeksi buah-buahan dan sayuran untuk mencegah penyediaan makanan yang telah terkontaminasi oleh hewan (adanya bekas feses, gigitan). AIR Air dapat menarik satwa liar dan menjadi terkontaminasi. Air juga dapat menjadi habitat untuk vektor penyakit. 3. Apakah area dicek secara rutin dari genangan/air yang stagnan, struktur, atau puing-puing yang dapat menjadi area pembenihan serangga? 4. Apakah pekerja memiliki akses untuk persediaan air minum gratis yang cukup dan nyaman, dan apakah selalu tersedia untuk pekerja? 5. Apakah air minum memenuhi standar air minum nasional/lokal atau WHO? a. Apakah kualitas air minum diawasi atau dijaga secara rutin? 6. Apakah tanki penyimpanan air yang digunakan untuk air minum ditutup untuk mencegah air tercemari atau terkontaminasi? LIMBAH PADAH Limbah padat, sampah, dan sisa makanan dapat menarik hama. 7. Apakah limbah cair, sampah, makanan dan bahan limbah lain dibuang menurut standar Bank Dunia?
INDOHUN
Tidak N/A
Ket.
181
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INFRASTRUKTUR DALAM LOKASI Pemeliharaan tubuh mahasiswa yang sehat dan reduksi kontak dengan Ya hewan atau eksretanya yang berpotensi paparan dapat mengurangi risiko penularan penyakit. 8. Apakah wadah tempat mengumpulkan salah disediakan dan dikosongkan secara rutin? 9. Apakah kontrol dan disinfeksi hama/vektor dilakukan ke seluruh fasilitas yang ada? SUMBER DAYA BIOLOGIS TERESTRIAL Gangguan dan degradasi habitat dapat mengubah ekologi dan dapat menyebabkan perubahan dinamika penyakit satwa liar. Perubahan keanekaragaman hayati juga berdampak pada potensi untuk penularan penyakit zoonosis. 1. Kehilangan vegetasi/habitat dan hadirnya efek samping a. Apakah ada tindakan untuk meminimalisasi bertambahnya kerugian dari habitat/fragmentasi satwa liar? b. Apakah ada tindakan untuk menanami area yang terganggu oleh konstruksi atau pemeliharaan dengan vegetasi asal? 2. Apakah terdapat perencanaan untuk mengelola vegetasi alam di area yang berdekatan dengan area yang dikosongkan/proyek? 3. Monitoring Keanekaragaman Hayati a. Apakah terdapat tindakan untuk meminimalisasi gangguan terhadap satwa liar (misalnya migrasi)? b. Apakah terdapat perencanaan pengawasan keanekaragaman hayati? i. Apabila ada, apakah telah diintegrasikan dengan pelaksanaan untuk menjamin praktik manajemen yang terbaik/best management practices (BMPs) telah dilakukan? c. Apakah terdapat tindakan untuk mengatasi kehilangan keanekaragaman hayati? Hubungan Orang Lokal dengan Satwa Liar
Tidak N/A
Ket.
Ya
Tidak
N/A
Ket.
Ya
Tidak
N/A
Ket.
1. Apakah satwa liar lokal mungkin untuk menjadi pembawa penyakit zoonosis? 2. Apakah daging satwa liar(a) digunakan sebagai sumber protein dan spesies apa yang diburu? (a) Definisi dari daging satwa liar (bushmeat) beragam tergantung regional atau negara. Dalam konteks ini, daging satwa liar digunakan untuk daging yang berasal dari hewan yang tidak dipelihara. 3. Bagaimanakah daging satwa liar/hewan peliharaan didapatkan, dipotong, diangkut dan disiapkan? 4. Bagaimana orang-orang lokal berinteraksi dengan pengerat, kelelawar dan primata non-manusia? 5. Apa jalur paparan potensial yang ada antara hewan tesebut dengan manusia di area? * Catatan: Sebagian besar pertanyaan dalam Infrastruktur dalam Lokasi diambil atau diadaptasi dari International Finance Corporation (IFC) dan European Bank for Reconstruction and Development (EBRD). n.d. Workers’ Accommodation: Processes and Standards - A guidance note by IFC and the EBRD
182
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Persiapan untuk Mengobservasi Komunitas Anda Ya
Tidak
N/A
Catatan
Observasi Tambahan:
183
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Apa yang Anda Pikirkan? Bagaimanakah observasi lainnya dibandingkan dengan milik Anda? Apa tiga isu teratas yang perlu diselesaikan kampus untuk menjadi lebih “One Healthy.” Tentukan 3 isu utama tersebut bersama-sama dalam satu kelas. Apa yang akan menjadi rekomendasi Anda untuk mengatasi isu tersebut? Catatan:
184
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Sub Bab: Kebijakan dan Program Tujuan Pembelajaran:
Memahami hubungan antara kementerian pemerintah, organisasi lokal, kebijakan dan program. Aktivitas Kelompok Besar
Tipe Pembelajaran: Waktu: 120 Menit Alat dan Bahan: Presentasi PowerPoint
Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dengan spidol Panduan untuk Mahasiswa Catatan untuk Fasilitator Aktivitas 60 Kebijakan dan Program Penugasan ini dapat dilakukan di kelas atau sebagai pekerjaan rumah. Berpasangan Menit Dengan berpasangan, mahasiswa harus melengkapi tabel di akhir dari sesi ini (salinan tersedia di Panduan untuk Mahasiswa), mengidentifikasi berbagai organisasi pemerintah di negara asal yang memiliki kebijakan dalam topik berikut: Konsumsi/penggunaan air Padi-padian/buah-buahan/sayuran Sapi/babi/unggas Kucing/anjing/hewan eksotis Kelelawar/primata Pengerat Kemudian, pasangan mahasiswa harus mengidentifikasi sumber/informasi untuk setiap area topik: Kebijakan kesehatan masyarakat Badan pelaksana Program Pemangku kepentingan Isi tabel dengan sebuah contoh program dan kebijakan untuk setiap kategori. Selain organisasi pemerintah, lakukan brainstorm dengan mahasiswa tentang siapa pemangku kepentingan yang mungkin akan berpotensial memiliki kepentingan dalam kebijakan terkait topik tersebut. Catatan: Tabel ini ditampilkan hanya sebagai contoh, tetapi akan butuh modifikasi untuk setiap negara yang berbeda karena nama dan yurisdiksi dimungkinkan juga berbeda. Apabila Anda tidak merasa nyaman mendiskusikan pengembangan kebijakan dan program, Anda dapat mengundang perwakilan pemerintah atau bidang kebijakan publik di universitas sebagai fasilitator/dosen tamu. Dosen tamu yang telah memiliki pengalaman dalam pengembangan kebijakan dan program dapat memfasilitasi diskusi atau berkontribusi untuk diskusi untuk memastikan apa yang relevan dengan kondisi negara. Diskusi sebaiknya mengarah tentang cara umum kebijakan dan program kesehatan dikembangkan. Apakah kebijakannya? Apakah programnya? Fasilitator harus memastikan mahasiswa mengetahui perbedaan sebuah kebijakan dan sebuah program serta apa yang diperlukan untuk mengembangkan masing-masingkebijakan dan program.
185
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health 60 Presentasi Menit Tampilkan label header dan baris dari tabel dalam sebuah papan tulis. Saat pasangan mahasiswa mempresentasikan penemuannya, lengkapilah tabel.
Aktivitas Kelompok Besar Sumber Sanitasi Air
Catatan: Minta satu atau dua mahasiswa untuk berpartisipasi mencatat tabel karena Anda akan membutuhkan salinannya untuk sesi berikutnya. Topik
Badan Program Pelaksana
Pemangku Kepentingan
Kementerian Sumber Daya Alam, Pertanian
Pengguna, petani, industri dalam kota
Kualitas
Kementerian Kesehatan, Lingkungan
Pengguna, petani, nelayan dalam kota dan desa
Kuantitas
Kementerian Sumber Daya Alam
Semua pengembang, pengguna
Kementerian Pertanian
Petani, tengkulak, distributor, konsumen
Kementerian Pertanian, Lingkungan
Petani; produsen, penjual grosiran, distributor pestisida; produsen, penjual grosiran, distributor pupuk; penggiat lingkungan; konsumen
Penggunaan pestisida atau pupuk
Air lungsuran Kementerian (Runoff)/ Kesehataan, Limbah cair Pemerintah Kota
Pengguna sungai, pengguna lautan
Penggunaan air
Kementerian Lingkungan
Petani
Produksi
Kementerian Pertanian
Petani, Peternak
Kementerian Lingkungan, Sumber Daya Alam
Petani, Peternak
Penggunaan Air
Kementerian Air lungsuran/ Lingkungan, Limbah cair Pertanian Pembuangan Air
186
Kebijakan
Konsumsi/ Penggunaan
Buah-Buahan dan Sayuran Produksi
Sapi dan Babi
Kementerian
Kementerian Lingkungan, Sumber Daya Alam
Petani, peternak, pengguna sungai (seperti pemancing) Petani, Peternak, penduduk desa, warga kota
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Sumber Kucing Anjing
Pengerat
Kelelawar
Topik
Kementerian
Kebijakan
Badan Program Pelaksana
Pemangku Kepentingan
Penjualan
Kementerian Perdagangan
Pemilik binatang peliharaan, penjual binatang peliharaan
Liar
Kementerian Kesehatan, dinas pengawasan hewan setempat
Penduduk di area yang terdapat hewan liar
Sampah
Dinas Sanitasi Setempat
dan
Pengawas Kementerian pengerat kota Kesehatan
Penduduk kota
Pengawas Kementerian pengerat di Pertanian area pertanian
Petani
Penyakit melalui pengerat
Kementerian Kesehatan
Penduduk di area yang terdapat kelelawar.
Konservasi
Kementerian Sumber Daya Alam
Penggiat lingkungan
Keleawar sebagai peliharaan
Kementerian Pertanian
Petani buahbuahan, penduduk di area dengan kelelawar
Penyakit melalui kelelawar
Kementerian Kesehatan
Penduduk di area dengan kelelawar
187
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Memahami hubungan antara kementerian pemerintah, organisasi lokal, kebijakan dan program.
Kebijakan dan Program Nasional dan Lokal LECTO
Gunakan tabel dalam halaman selanjutnya: Identifikasi berbagai organisasi pemerintah di negara asal Anda yang memiliki kebijakan dalam salah satu topik berikut: Konsumsi/penggunaan air Padi-padian/buah-buahan/sayuran Sapi/babi/unggas Kucing/anjing/hewan eksotis Kelelawar/primata Pengerat Berikan contoh program dan kebijakan untuk setiap kategori.
Catatan:
188
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Sumber daya
Topik
Kementerian
Kebijakan
Badan Program Pelaksana
Pemangku Kepentingan
Sanitasi Air
Padi-Padian, Buah-Buahan, Sayuran
Sapi, Babi, dan Unggas
Kucing, Anjing dan Hewan Eksotis Kelelawar dan Primata
Pengerat
Catatan:
189
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Sub Bab: Menggunakan Pendekatan One Health untuk Kebijakan/Program Kesehatan Masyarakat Tujuan Pembelajaran: Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan:
Menganalisis kesehatan masyarakat menggunakan pendekatan One Health. Diskusi Kelompok Besar 60 Menit Presentasi PowerPoint Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dengan spidol Panduan untuk Mahasiswa
Catatan untuk Fasilitator 6 0 Gunakan tabel dari sesi sebelumnya, periksa kebijakan dan program kesehatan masyarakat Menit yang tercantum dan untuk setiap hal tersebut, ulas pertanyaan berikut: Apakah pembuat kebijakan menggunakan pendekatan One Health (OH)? Diskusi Kelompok Besar
Apakah pendekatan OH sesuai untuk memperbaharui kebijakan tersebut? Jika pendekatan OH belum digunakan hingga saat ini, apa alasannya? Apakah terdapat hambatan dalam meggunakan pendekatan One Health untuk kebijakan ini? Catatan: Sesi serupa digunakan juga di Modul Kebijakan, Advokasi dan Regulasi. Apabila Anda tidak merasa nyaman mendiskusikan pengembangan kebijakan dan program, Anda dapat mengundang perwakilan pemerintah atau kebijakan publik untuk berbicara. Untuk hal ini bisa saja seseorang dari Kementerian Kesehatan, Pertanian, dll. Setelah semua kebijakan dan program ditinjau, mintalah mahasiswa mengidentifikasi tiga kebijakan (atau program) yang paling penting yang akan berguna jika menggunakan pendekatan One Health.
Pekerjaan Rumah (Opsional)
Mintalah mahasiswa untuk mengembangkan rencana implementasi pendekatan One Health untuk salah satu kebijakan dirasa dapat dicapai menggunakan pendekatan One Health. Makalah akhir harus terdiri dari 10-12 halaman dan harus: Mendeskripsikan satu program berjalan yang akan mendapat manfaat dari pendekatan One Health, termasuk siapa yang menjalankan dan siapa penerima manfaat program. Mendeskripsikan kesuksesan dan kegagalan program saat ini. Mendeksripsikan kesenjangan dalam cakupan program. Uraikan bagaimana program ini dapat ditingkatkan menggunakan pendekatan One Health dan bagaimana hal tersebut dapat terealisasi.
190
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Sub Bab: Berpikir Sistem: Membangun Konsensus Pemangku Kepentingan Menggunakan Pendekatan One Health untuk Isu Kesehatan Masyarakat Tujuan Pembelajaran:
Mengaplikasikan sistem berpikir untuk menganalisis isu kesehatan masyarakat menggunakan pendekatan One Health. Bermain peran, diskusi kelompok
Tipe Pembelajaran: Waktu: 90 Menit Alat dan Bahan: Komputer. Proyektor LCD dan layar/dinding putih Presentasi PowerPoint Flipchart atau papan tulis dengan spidol Panduan untuk Mahasiswa Catatan untuk Fasilitator
Catatan: 1) Bermain peran ini sama dengan yang digunakan di Modul Kebijakan, Advokasi dan Regulasi. 2) Bagian modul ini adalah untuk tingkat lanjut (advanced-level) dan mengasumsikan bahwa mahasiswa telah menyelesaikan semua sesi sebelumnya dari Modul Dasar-Dasar Kesehatan Masyarakat dan juga telah menyelesaikan Modul Sistem Berpikir, dan/atau familiar dengan berpikir sistem.
Aktivitas Kelompok 30 Bermain Peran untuk Membangun Konsensus Pemangku Kepentingan: Persiapan Kecil Menit Jelaskan kepada mahasiswa bahwa mereka akan terlibat dalam bermain peran tentang mengembangkan kebijakan konservasi/manajemen/pengawasan kelelawar. Mintalah Persiapan mahasiswa menghitung mulai dari 1 dan 8 dan tugaskan mereka ke dalam kelompok berikut: Individu kemudian Organisasi Lingkungan Non-Pemerintah Kementerian Pertanian/Petani Tanaman Kelompok – Bat Conservation International, World Buah-Buahan Wildlife Fund Kecil Kementerian Kesehatan
Populasi Lokal/Pengumpul Pupuk Burung (Guano)
Kementerian Perdagangan dan Pariwisata
Departemen Satwa Liar di Universitas/ Pusat riset nasional
Kementerian Sumber Daya Alam
Pihak Lainnya
Selama 15 menit ke depan, individu akan diminta untuk membaca skenario yang sesuai dalam Panduan untuk Mahasiswa dan kemudian memikirkan posisi mereka dalam konservasi/ manajemen/ kontrol kelelawar. Mereka harus memikirkan beberapa pertanyaan berikut: Dalam sebuah dunia yang ideal, kebijakan seperti apa yang Anda inginkan? Isu apa yang ingin Anda kompromikan? Isu apa yang tidak ingin Anda kompromikan? Setelah waktu berpikir individual, mintalah mahasiswa selama 15 menit dalam kelompok pemangku kepentingan mereka untuk merencanakan bagaimana mereka akan melaksanakan skenario.
191
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Virus Nipah Atangua – Studi Kasus Atangua merupakan sebuah negara berbentuk sebuah pulau yang terletak 20 mil dari tepi Mathaindoviet. Pulau ini terkenal dengan keindahan alamnya karena ditutupi hutan hujan dan dikeliling mangrove. Di dalamnya terdapat beberapa suku asli sebagai penduduk lokal yang bergantung pada produk hutan dan laut. Di sana terdapat dua pusat urban yang sedang berkembang. Industri di pulau ini mencakup wisata, perikanan, produksi bunga, produksi mangga dan pengumpul pupuk burung. Pengembang mengusulkan untuk membangun sebuah tempat peristirahatan mewah tingkat tinggi di dalam hutan. Belakangan, sebagai akibat kebakaran di hutan hujan tropis, banyak kelelawar mulai memakan mangga di kebun buah-buahan. Petani yang marah mulai menembaki kelelawar untuk membuat mereka takut memakan mangga. Kelelawar adalah spesies yang dilindungi dan hanya penduduk asli yang diizinkan untuk memburunya untuk kepentingan ritual dan makanan. Kelelawar memainkan peranan penting dalam penyerbukan dan penyebaran benih pohon-pohon hutan hujan. Di antara populasi lokal, kelelawar buah dianggap sakral. Mereka juga mengumpulkan pupuk kotoran burung sebagai salah satu sumber pendapatan. Wabah Nibah telah terjadi di daratan utama di antara orang yang memanen getah kurma. Getah kurma dikonsumsi secara luas oleh populasi Atangua. Biro wisata negara khawatir bahwa ketakutan akan Nipah akan menghambat kedatangan turis ke pulau. Pengembang resort merasa terancam untuk tidak membangun resort kecuali kelelawar dihilangkan dengan radius 10 mil persegi dari area resort. Gubernur membentuk sekelompok komite untuk mengatasi isu manajemen konservasi kelelawar dengan mandat bahwa di akhir sesi mereka harus menghasilkan kerangka kerja untuk kebijakan mengenai kelelawar. Setiap orang harus berperan dan mengadvokasi atas nama Gubernur. Gubernur akan mendengar arahan dari setiap kelompok selama 3 menit. Fasilitator akan mencatat pada flipchart posisi dari setiap kelompok dan usulannya. Fasilitator akan menugaskan kelompok dengan kebijakan atau pandangan yang bersebrangan untuk bertemu, untuk mencapai konsensus, dan untuk secara kooperatif mengembangkan kebijakan mengenai kelelawar yang akan diimplemetasikan di pulau tersebut.
Bermain Peran
30 Bermain Peran Menit Gunakan waktu 30 menit untuk bermain peran. Catatan: Tidak ada jawaban benar dalam permainan peran ini. Tujuan dari latihan ini adalah untuk membantu mahasiswa memahami pemangku kebijakan yang terlibat dalam pengembangan kebijakan apabila pendekatan One Health digunakan dan untuk membantu mereka memahami bagaimana pandangan yang beragam dan tujuan dari berbagai kepentingan muncul. Hal ini juga merupakan latihan yang membutuhkan keterampilan kolaborasi yang bijak. 30 Berikan penjelasan sesi dengan pertanyaan berikut: menit Apa yang terjadi selama pertemuan? Apa hasil dari pertemuan?
Aktivitas Kelompok Besar
Apakah Anda puas dengan hasilnya? Jika “Ya” mengapa? Jika “Tidak”, mengapa tidak?
Apakah Anda berhasil mencapai konsensus dan menciptakan kebijakan One Health?
Apa yang Anda rasa sebagai kekuatan dari kebijakan itu?
192
Area apa yang menurut Anda masih butuh diperkuat?
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Mengaplikasikan sistem berpikir untuk menganalisis isu kesehatan masyarakat menggunakan pendekatan One Health.
Persiapan Simulasi
dan
Tandai peran yang ditugaskan untuk Anda: o Organisasi Lingkungan Non-Pemerintah – Bat Conservation International, World Wildlife Fund o Kementerian Kesehatan o Kementerian Perdagangan dan Pariwisata o Kementerian Pertanian/Petani Tanaman Buah-Buahan o Kementerian Sumber Daya Alam o Populasi Lokal/Pengumpul Pupuk Burung (Guano) o Departemen Satwa Liar di Universitas/Pusat riset nasional o Pihak lain
Arahan: Untuk 15 menit ke depan, setiap individu persiapkan: ‒ Baca skenario di bawah ini ‒ Pikirkan posisi mereka dalam konservasi/ manajemen/ kontrol kelelawar. ‒ Dalam sebuah dunia yang ideal, kebijakan seperti apa yang Anda inginkan? Isu apa yang ingin Anda sepakati? Isu apa yang tidak ingin Anda sepakati?. Setelah refleksi individual, gunakan 15 menit dalam kelompok pemangku kepentingan untuk merencanakan bagaimana mereka akan melaksanakan skenario.
Skenario: Mengembangkan Kebijakan tentang Kelelawar Atangua merupakan sebuah negara berbentuk sebuah pulau yang terletak 20 mil dari tepi Mathaindoviet. Pulau ini terkenal dengan keindahan alamnya karena ditutupi hutan hujan dan dikeliling mangrove. Di dalamnya terdapat beberapa suku asli sebagai penduduk lokal yang bergantung pada produk hutan dan laut. Di sana terdapat dua pusat urban yang sedang berkembang. Industri di pulau ini mencakup wisata, perikanan, produksi bunga, produksi mangga dan pengumpul pupuk burung. Pengembang mengusulkan untuk membangun sebuah tempat peristirahatan mewah tingkat tinggi di dalam hutan. Belakangan, sebagai akibat kebakaran di hutan hujan tropis, banyak kelelawar mulai memakan mangga di kebun buah-buahan. Petani yang marah mulai menembaki kelelawar untuk membuat mereka takut memakan mangga. Kelelawar adalah spesies yang dilindungi dan hanya penduduk asli yang diizinkan untuk memburunya untuk kepentingan ritual dan makanan. Kelelawar memainkan peranan penting dalam penyerbukan dan penyebaran benih pohon-pohon hutan hujan. Di antara populasi lokal, kelelawar buah dianggap sakral. Mereka juga mengumpulkan pupuk kotoran burung sebagai salah satu sumber pendapatan. Wabah Nibah telah terjadi di daratan utama di antara orang yang memanen getah kurma. Getah kurma dikonsumsi secara luas oleh populasi Atangua.
193
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Biro wisata negara khawatir bahwa ketakutan akan Nipah akan menghambat kedatangan turis ke pulau. Pengembang resort merasa terancam untuk tidak membangun resort kecuali kelelawar dihilangkan dengan radius 10 mil persegi dari area resort. Gubernur membentuk sekelompok komite untuk mengatasi isu manajemen konservasi kelelawar dengan mandat bahwa di akhir sesi mereka harus menghasilkan kerangka kerja untuk kebijakan mengenai kelelawar. Setiap orang harus berperan dan mengadvokasi atas nama Gubernur. Gubernur akan mendengar arahan dari setiap kelompok selama 3 menit. Fasilitator akan mencatat pada flipchart posisi dari setiap kelompok dan usulannya. Fasilitator akan menugaskan kelompok dengan kebijakan atau pandangan yang bersebrangan untuk bertemu, untuk mencapai konsensus, dan untuk secara kooperatif mengembangkan kebijakan mengenai kelelawar yang akan diimplemetasikan di pulau tersebut.
Catatan:
194
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Apa yang Anda Pikirkan? Apa yang terjadi selama pertemuan? Apa hasil dari pertemuan? ‒ Apakah Anda puas dengan hasilnya? Large Group Exercise
‒ Jika “Ya” mengapa? Jika “Tidak”, mengapa tidak?
Apakah Anda berhasil mencapai konsensus dan menciptakan kebijakan One Health? ‒ Apa yang Anda rasa sebagai kekuatan dari kebijakan itu? ‒ Area apa yang menurut Anda masih butuh diperkuat?
Catatan:
195
INDOHUN
Catatan:
196
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Sub Bab: Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran Tujuan Pembelajaran:
Untuk merefleksikan pembelajaran dalam Modul Kesehatan Masyarakat.
Tipe Pembelajaran:
Penugasan Individu; Umpan Balik Kelompok
Waktu:
60 Menit
Alat dan Bahan:
Panduan untuk Mahasiswa
Untuk mendapat umpan balik dari peserta tentang apa yang mereka yakini sebagai kekuatan modul dan area mana dari modul ini yang dapat ditingkatkan.
Catatan untuk Fasilitator
Evaluasi/ Kreasi
Aplikasi
Bagaimana Anda menilai tingkat diri anda dalam memahami Kompetensi Modul Konsep dan Pengetahuan tentang One Health:
Memahami
Penilaian Pembelajaran Individual
Mintalah mahasiswa Anda untuk mengisi penilaian pembelajaran berikut, yang terdapat pada satu halaman di Panduan untuk Mahasiswa. Setelah mereka menyelesaikannya, kumpulkan respon sebagai saran untuk penyampaian modul di masa yang akan datang.
Memahami praktik kesehatan masyarakat dan hubungannya dengan One Health. Memahami interrelasi antara otoritas pemerintah, pembuat kebijakan, industri dan peneliti berkaitan dengan implementasi program kesehatan masyarakat. Menganalisis kebijakan kesehatan masyarakat nasional atau lokal. Berpikir sistem untuk menganalisis/membuat kebijakan kesehatan masyarakat. Tuliskan dua atau tiga hal yang Anda pelajari dari sesi ini. Pikirkan tentang: Apa yang baru atau mengejutkan Anda? Apa yang telah Anda ubah dari pemikiran Anda? Tentang hal apa yang Anda masih belum yakin? Apa yang menarik bagi Anda/Apa yang Anda ingin pelajari lebih detail? Apakah ada perilaku baru yang akan Anda coba dalam kelas ini? Topik apa dari kelas yang akan Anda bagikan pada orang lain di luar kelas? 10 Dalam kelompok kecil, setiap mahasiswa menyampaikan: Menit Pembelajaran utama mereka dari modul. Diskusi Kelompok Kecil
Bagaimana mereka akan mengaplikasikan konsep, pengetahuan, keterampilan yang didapatkan dari modul.
197
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
10 Tanyalah mahasiswa (dan coba untuk menghitung hasil dari semua mahasiswa Menit sebagai umpan balik bagi Anda): Sebutkan satu elemen dalam modul yang Anda sukai/rasa sebagai kekuatan? Sebutkan satu hal dalam modul yang ingin Anda ubah? Diskusi Apakah Anda memiliki komentar tambahan? Kelompok Besar
Referensi untuk Peserta 1. Bass, Aviram, R. M., and Parker K, “Extracting hope for bushmeat: case studies of oil, gas, miing and logging industries efforts for improved wildlife management,” Report for Bushmeat Crisis Task Force (2002). 2. Brander, Luke M., Wagtendonk, Alfred J., Hussain, Salman S. and McVitte, Alistair, “Ecosystems service values for mangroves in Southeast Asia: A meta-analysis and value transfer application,” Ecosystem Services (2012). 3. “Contributing to One World, One Health: A Strategic Framework for Reducing Risks of Infectious Diseases at the Animal-Human-Ecosystem Interface,” FAO, OIE, WHO (2008). 4. Calisher, Charles H., Childs, James E., Field, Hume E., Holmes, Kathryn, V. and Schoutz, Tony, “Bats: Important Reservoirs Hosts of Emerging Viruses,” Microbe, Volume 3, Number 11 (2008). 5. Disease Fact Sheets - ProMed a. Hanta b. Hendra and Nipah c. Leptospriosis d. Plague e. SARs f. Yellow Fever 6. Dufour, Al, Bartram, Jamie, Bos, Robert and Gannon, Victor, “Animal Waste, Water Quality and Human Health,” WHO, EPA, IWA. 7. Graham, Jay, Leibler,Jessica, Price, Lance, Otte, Joachim, Pfeiffer, Dirk, Tiennsin, T., and Silbergeld, Ellent, “The animal-human interact and infectious disease in industrial food animal production: rethinking biosecurity and biocontainment,” Public Health Reports, Volume 123 (2008). 8. Leibler, Jessica, Otte, Joachim, Roland-Holst, David, Pfeiffer, Dirk, Magalhaes, Richardo Soares, Rushton, Jonathan, Graham, jay P., and Silbergeld, Ellen, “Industrial food animal production and global health risks: exploring the ecosystems and economics of Avian influenza,” EcoHealth, (2009). 9. McMichael et al. (eds) 2006 Climate change and human health: risks and responses. 10. Morel, Alexandra, “Ecosystem services of Southeast Asia: Major Threats and Opportunities,” Global Canopy Programme (2007). 11. NIPAH Reports, ProMed 12. Otte, Joachim, Pfeiffer, Dirk, Roland-Hoist, “Avian influenza, public health and smallholder livelihoods in the greater Mekong sub-region,” DFID. 13. Patz et al. 2004. Unhealthy Landscapes: Policy Recommendations on Land Use Change and Infectious Disease Emergence. Environmental Health Perspectives: VOLUME 112, NUMBER 10, July 2004. 14. Pearce-Duvet, Jessica M. C., “The origin of human pathogens: evaluating the role of agriculture and domestic animals in the evolution of human disease,” Biology Review, 81, pp. 369-382 (2006). 15. “The Ecosystems and human well-being: health synthesis,” WHO (2005). 16. “The Emergency of Zoonotic Diseases: Understanding the Impact of Animal and Human Health,” Board on Global Health, Institute of Medicine (2003). 17. “Water Quality for Ecosystem and Human Health,” Gems Water, UNEP, ERCE, UNESCO, Water and Research Management. 18. “Water for Health: Taking Charge,” WHO 19. “Water Quality and Human Health Strategy: 2013–2020,” WHO
198
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan Untuk merefleksikan pembelajaran Anda dalam Modul Pembelajaran: Kesehatan Masyarakat. Untuk mendapat umpan balik tentang kekuatan modul dan area mana dari modul ini yang dapat ditingkatkan.
Evaluasi/ Kreasi
Bagaimana Anda menilai tingkat diri anda dalam memahami Kompetensi Modul Konsep dan Pengetahuan tentang One Health:
Aplikasi
Penilaian Pembelajaran Individual
Memahami
Evaluasi Mandiri
Memahami praktik kesehatan masyarakat dan hubungannya dengan One Health. Memahami interrelasi antara otoritas pemerintah, pembuat kebijakan, industri dan peneliti berkaitan dengan implementasi program kesehatan masyarakat. Menganalisis kebijakan kesehatan masyarakat nasional atau lokal. Berpikir sistem untuk menganalisis/membuat kebijakan kesehatan masyarakat. Tuliskan dua atau tiga hal yang Anda pelajari dari sesi ini. Pikirkan tentang: Apa yang baru atau mengejutkan Anda? Apa yang telah Anda ubah dari pemikiran Anda? Tentang hal apa yang Anda masih belum yakin? Apa yang menarik bagi Anda/Apa yang Anda ingin pelajari lebih detail? Apakah ada perilaku baru yang akan Anda coba dalam kelas ini? Topik apa dari kelas yang akan Anda bagikan pada orang lain di luar kelas?
Catatan:
199
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health
Berbagi yang Dipelajari Dalam kelompok kecil, berbagilah: Pembelajaran utama Anda dari modul. Bagaimana Anda akan mengaplikasikan konsep, pengetahuan, keterampilan yang didapatkan Diskusi dari modul Kelompok Kecil
Catatan:
200