Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman Aplikasi
Soft Skill One Health
INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Bab:
Kepemimpinan
Buku ini dapat diterbitkan berkat dukungan United States Agency for International Development (USAID). Opini yang tertulis dalam buku ini murni merupakan pendapat tim penulis dan tidak merefleksikan pandangan USAID ataupun pemerintah Amerika Serikat. USAID menjamin hak bebas royalti noneksklusif dan permanen untuk mereproduksi, mempublikasi, serta mempergunakan buku ini dalam bentuk apapun, juga memberikan wewenang bagi pihak lain dalam menggunakannya untuk kepentingan Pemerintah.
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Editor: Tim Indohun ISBN 978-602-72509-0-1
Diterbitkan oleh: Indohun National Coordinating Office Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok, Jawa Barat 16424 Telp./Fax.: 021 2930 2084 E-mail:
[email protected] Website: www.indohun.org
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Contoh: Modul OH menjadi Paparan PowerPoint
Contoh Pemakaian Materi Dalam Mata Kuliah
Sub bab: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health
Sub bab: Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat
Sub Bab: Kolaborasi dan Kemitraan
Sub Bab: Komunikasi dan Informatika
Contoh Pemakaian Materi Dalam Pelatihan
Sub bab: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health
Sub bab: Kesehatan Ekosistem
Sub Bab: Kepemimpinan
Sub Bab: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika
i
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Kata Pengantar Dalam rahmat Tuhan YME kami dapat menyelesaikan terjemaahan Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health. Buku ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan para ahli yang mempunyai keahlian yang mendalam di dalam displin ilmu mereka untuk bekerjasama lintas disiplin dalam rangka menjawab permasalahan yang kompleks terkait One Health. Terdapat tujuh bab yang akan membantu membangun keahlian, pengetahuan, dan kemampuan para peserta kursus untuk dapat secara efektif mencari jawaban terhadap permasalahan-permasalahan kesehatan masyarakat melebihi disiplin ilmunya, dan juga agar para peserta dapat berfungsi sebagai satu bagian yang menyatu dengan tim ahli yang bersifat multi-disiplin. Tujuh bab di dalam Buku Panduan Aplikasi SoftSkill One Health meliputi: Kolaborasi dan Kemitraan Komunikasi dan Informatika Budaya, Kepercayaan, Nilai and Etika Kepemimpinan Manajemen Kebijakan, Advokasi and Regulasi Systems Thinking Buku ini dirancang oleh tim penyusun yang terdiri dari 33 ahli dari berbagai disiplin ilmu mulai dari ilmu kedokteran hewan, kedokteran, kesehatan masyakarat, ekologi, rancangan instruksional, meliputi lima negara termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat, yang telah bekerjasama selama hampir satu tahun untuk menyusun modul-modul One Health ini, tim penyusun terdiri dari: Dr. Abu Tholib Aman Mr. Irwin Fernandez Chavez Dr. Jeein Chung Dr. Ede Surya Darmawan Dr. Stanley Fenwick Ms. Louise Flynn Dr. Karin Hamilton Dr. Latiffah Hassan Dr. Douglas L. Hatch Dr. Raymond R. Hyatt Ms. Kimberly Kennedy
Dr. Nongyao Kasatpibal Dr. Sumalee Lirtmunlikaporn Dr. Roslaini Bin Abd. Majid Dr. Mohd Rizal Abdul Manaf Dr. Walasinee Moonarmart Dr. Saengduen Moonsom Ms. Pornthip Rujisatian Dr. Sarmin MP Dr. Pham Hong Ngan Dr. Felicia Nutter Dr. Mohd Sham Bin Othman
Dr. Pham Duc Phuc Dr. Trioso Purnawarman Dr. Jennifer Steele Dr. Agik Suprayogi Ms. Roberta Talmage Dr. Metawee Thongdee Dr. Kriangkrai Thongkorn Mr. Luu Quoc Toan Dr. Ronald Morales Vargas Dr. Le Thi Huong Dr. Le Thi Thanh Xuan
Buku ini berasal dari Modul One Health yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga mudah untuk diajarkan kepada mahasiswa kesehatan di Indonesia. Materi yang dirancang dalam buku ini telah dirancang agar anda dapat menyesuaikan isinya terhadap lokasi spesifik anda (universitas, wilayah, negara, dll.). Sebagai contoh, anda mungkin ingin menyesuaikan praktek di lapangan terhadap fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan atau satwa liar di wilayah anda; atau mungkin anda ingin memfokuskan perhatian anda pada penyakit-penyakit zoonotic yang prevalensinya paling tinggi di wilayah anda. Jika anda mengajar mahasiswa S2 dan bukan mahasiswa S1, maka anda mungkin ingin menambahkan pekerjaan akademis ke dalam tugas dan bahan bacaan mahasiswa anda. Anda mungkin dapat memasukkan beberapa aspek dari modul One Health ini di matakuliah mahasiswa S1, anda dapat menggunakan materi-materi di dalam modul untuk digunakan dalam workshop untuk para ahli, atau anda dapat memodifikasi materi-materi tersebut untuk disampaikan kepada para pemangku kepentingan di masyarakat. Setiap bab dan materi telah dirancang agar dapat menyesuaikan dan menyelaraskan dengan rencana pemakaiannya. Berkreasilah dan jadikanlah materi ini berguna untuk anda. Salam Koordinator INDOHUN iii
iv
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Pendahuluan “One Health” merupakan aktivitas global yang penting berdasarkan konsep bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan/ekosistem bersifat saling bergantung satu sama lain atau interdependen, dan tenaga profesional yang bekerja dalam area tersebut akan dapat memberikan pelayanan terbaik dengan saling berkolaborasi untuk mencapai pemahaman yang lebih baik mengenai semua faktor yang terlibat dalam penyebaran penyakit, kesehatan ekosistem, serta kemunculan patogen baru dan agen zoonotik, juga kontaminan dan toksin lingkungan yag dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas substansial, serta berdampak pada pertumbuhan sosioekonomik, termasuk pada negara berkembang. Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health dan Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health dapat digunakan secara bersamaan ataupun individual oleh para pengajar. Buku ini terdiri dari masing-masing tujuh bab atau modul. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health yaitu Konsep dan Pengetahuan tentang One Health; Dasar-dasar Penyakit Menular; Manajemen Penyakit Menular; Epidemiologi dan Analisis Risiko; Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat; Kesehatan Ekosistem; dan Perubahan Perilaku. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health yaitu Kolaborasi dan Kemitraan; Komunikasi dan Informatika; Budaya, Kepercayaan, Nilai and Etika; Kepemimpinan; Manajemen; Kebijakan, Advokasi and Regulasi; dan Systems Thinking. Pemanfaatan buku ini disesuaikan dengan kebutuhan dari pengajar. Pemodifikasian susunan bab dapat dilakukan. Setiap bab memiliki bobot pengajaran yang berbeda, sehingga dapat diajarkan dalam beberapa sesi. Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari buku ini adalah untuk: Informasi lebih lanjut mengenai buku ini, hubungi: INDOHUN NCO Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok, Jawa Barat 16424 Telp./Fax.: 021 2930 2084 E-mail:
[email protected] Website: www.indohun.org
menambah pengetahuan dan meningkatkan kolaborasi lintas-sektor serta antarprofesi; memberikan strategi praktis yang bermanfaat untuk investigasi lapangan wabah penyakit sekaligus menjadi paparan realistis bagi mahapeserta dan fakultas mengenai kemunculan penyakit infeksi, temasuk agen infeksi zoonotik, agen infeksi yang baru diidentifikasi yang mampu menyebabkan ancaman pandemi, kampanye peningkatan kesadaran publik dan manajemen penyakit, serta kesehatan ekosistem dan lingkungan; dan meningkatkan kerja sama di kalangan petugas kesehatan pemerintah tingkat nasional, regional, serta kabupaten yang tertarik pada prinsip One Health, bersama dengan agen kesehatan multilateral (misalnya Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization [WHO], Badan Makanan dan Pertanian Persatuan Bangsa-Bangsa/Food and Agriculture Organization of the United Nations [FAO], serta Badan Kesehatan Satwa Dunia/World Organisation for Animal Health [OIE]), juga lembaga swadaya masyarakat (LSM)/nongovernmental organizations (NGOs) dan pihak swasta. Keterangan berikut wajib dicantumkan oleh siapa saja yang hendak menduplikasi bahan atau isi rangkaian modul One Health: Modul Pendidikan One Health, Southeast Asia One Health Network (SEAOHUN), 2014. 1
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Bab 1
Bab 1: Kepemimpinan Deskripsi Modul dan Tujuan Pembelajaran:
Modul ini mendiskusikan kepemimpinan dalam konteks One Health sebagai ‘kemampuan mengkatalisasi aksi kolektif untuk perubahanan positif ’. Pada modul ini, mahasiswa akan membahas berbagai keahlian kepemimpinan, pengetahuan, dan perilaku yang harus ditunjukkan profesional One Health sehingga dapat bekerja secara efektif, melakukan penilaian gaya kepemimpinan pribadi mereka dan dampaknya terhadap kemampuan mereka untuk bekerja dalam kelompok dan mengkaji teknikteknik untuk memberdayakan orang lain untuk melakukan aksi kolektif. Outcome utama modul ini adalah kemampuan untuk: Memahami makna “kepemimpinan” dalam konteks One Health Mendeskripsikan keahlian, pengetahuan, dan perilaku yang membentuk seseorang menjadi pemimpin One Health yang efektif Mendiskuskikan dan menilai gaya kepemimpinan pribadi dan bagaimana hal ini berdampak pada aksi kolektif Menilai pertimbangan kultural dan sektoral ketika mempromosikan aksi kolektif Menunjukkan teknik untuk memberdayakan orang lain dalam mengambil tindakan kepemimpinan
Target Pelajar:
Mahasiswa Program Sarjana dan Pascasarjana; atau Mitra, Praktisi, dan Profesional One Health
Peta Pembelajaran Pendahuluan tentang Kepemimpinan dan Kepemimpinan dilihat dari sisi Pribadi, Kebudayaan, dan Sektoral
Melatih Keahlian, Kepemimpinan dan Mengadaptasi Gaya Kepemimpinan Pribadi
Teknik untuk Melibatkan dan Memberdayakan Orang Lain untuk Memimpin dan Melakukan Aksi Kolektif
Kepemimpinan dalam Konteks One Health
Strategi Adaptasi Gaya Kepemimpinan Pribadi
Aplikasi Keahlian Kepemimpinan
Keahlian, Pengetahuan, dan Perilaku Kepemimpinan One Health
Gaya Kepemimpinan Personal dan Aksi Kolektif
3
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Kompetensi Kompetensi #1
Tujuan Pembelajaran untuk Pembangunan Kompetensi
Membangun sebuah visi bersama tentang kepemimpinan.
Mendiskusikan apa itu kepemimpinan dan bagaimana sudut pandang kultural dan sektoral mempengaruhi persepsi kita tentang kepemimpinan yang efektif.
Kompetensi #2
Tujuan Pembelajaran untuk Pembangunan Kompetensi
Menunjukkan pemahaman tentang kepemimpinan yang efektif dalam konteks One Health.
Mendeskripsikan keahlian, pengetahuan, dan perilaku yang diperlukan dalam mempromosikan aksi bersama dalam konteks One Health.
Kompetensi #3
Tujuan Pembelajaran untuk Pembangunan Kompetensi
Memahami dan Mengadaptasi gaya kepemimpinan pribadi.
Menilai berbagai gaya kepemimpinan pribadi dan mendiskusikan kekuatan
Menilai situasi One Health untuk mengidentifikasi cara apa yang yang dapat berfungsi dan apa tantangan kepemimpinan yang harus dihadapi.
dan kelemahannya. Memahami bagaimana gaya kepemimpinan Anda berdampak pada aksi
kolektif saat bekerja dalam kelompok. Melakukan refleksi diri secara berlanjut untuk memahami dampak gaya
kepemimpinan Anda dalam berbagai situasi dan bagaimana beradaptasi secara efektif. Kompetensi #4
Tujuan Pembelajaran untuk Pembangunan Kompetensi
Membangun dan Mengaplikasikan strategistrategi untuk melibatkan dan memberdayakan orang lain untuk ikut serta dalam aksi bersama.
Memahami perspektif berbagai pemegang kepentingan dalam isu-isu
4
kompleks. Mengindentifikasi dan mengaplikasikan berbagai teknik untuk melibatkan,
memberdayakan, dan mempengaruhi orang lain untuk mengambil aksi kolektif dalam isu kepemimpinan One Health yang berbeda.
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Gambaran Umum Waktu
Topik
145 - 245 Pendahuluan Menit
Alat & Bahan Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau dinding putih dan spidol Modul Powerpoint
160 Menit Peran Kepemimpinan dalam One Health
Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau dinding putih dan spidol Modul Powerpoint Panduan Mahasiswa
135 Menit Gaya Kepemimpinan
Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau dinding putih dan spidol Modul Powerpoint Pengukuran Kepemimpinan Handouts Panduan Mahasiswa
60 Menit
Adaptasi Gaya Kepemimpinan – Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding putih Bekerja Bersama Flipchart atau dinding putih dan spidol Modul Powerpoint Selotip dan kertas
205 Menit Melibatkan dan Memberdayakan Orang Lain: Bagian I
Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau dinding putih dan spidol Modul Powerpoint Panduan Mahasiswa
165 Menit Melibatkan dan Memberdayakan Orang Lain: Bagian II
Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau dinding putih dan spidol Modul Powerpoint Panduan Mahasiswa
60 Menit
Refleksi Diri dan Evaluasi Pembelajaran
Panduan Mahasiswa
5
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Referensi bagi Fasilitator 1. Agile Vietnam. (2013). The Six Leadership Styles. Diambil pada 1 Desember 2013 dari http://agilevietnam. com/2013/01/11/the-six-leadership-styles/. 2. Center for Integrative Leadership, University of Minnesota Humphrey Institute: www.leadership.umn.edu 3. Center for Creative Leadership: www.ccl.org 4. Community Tool Box, “Styles of Leadership”: www.ctb.ku.edu 5. House, R. J., Hanges, P. J, Javidan, M., Dorfman P. W., and Gupta, Vipin. (2004) Culture, Leadership and Organizations: The GLOBE Study of 62 Societies. London: Thousand Oaks: Sage Publications. 6. Jogulu, Uma and Ferkins, Lesley, “Leadership and culture in Asia: the case of Malaysia,” Asia Pacific Business Review, Vol. 18, No. 4, October 2012, 531-549. 7. Kotter, J. P. (2012). Leading Change. United States: Harvard Business Review Press. 8. Long, W. Lam, Huang, Xu and Lau, Dora, “Leadership research in Asia: Taking the road less traveled?,” Asia Pacific Journal of Management (2012) 29:195-204. 9. McDonald, Paul, “Confucian foundations to leadership: a study of Chinese business leaders across Greater China and South-East Asia,” Asian Pacific Business Review, Vol. 18, No. 4, October 2012, 465-487. 10. Northouse, P. G. (2011) Introduction to Leadership: Concepts and Practice. United States: Sage Publications. 11. Royal Government of Thailand, Office of the Civil Service Commission. (n.d.). Challenging Issues of Leadership Development. By Nualpun Aneckvanich. Diambil dari www.ocsc.go.th/ocsc/en/files/ASEAN_Unit/Challenging_ Issues_of_Leadership_Development.pdf. 12. Tobert & Harthill Associates. (n.d). Seven Action Logics. Diambil pada 1 Desember 2013 dari www.harthill.co.uk/ leadership-development-framework/seven-action-logics.
6
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Sub Bab: Pengantar Kepemimpinan dan One Health Tujuan Pembelajaran: Cara Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan:
Mendiskusikan apa itu kepemimpinan dan bagaimana sudut pandang kultural dan sektoral mempengaruhi persepsi kita tentang kepemimpinan yang efektif. Aktivitas Kelompok Besar dan Kecil; Diskusi Kelompok Besar; Kuliah 145 – 245 Menit Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan putih dan spidol
Tugas Pra-Kelas:
Modul Powerpoint Dua tugas singkat
Catatan untuk Fasilitator Sebelum sesi pertama, mahasiswa harus melengkapi tugas berikut: Dengan kata-kata Anda sendiri, definisikan kepemimpinan. Tuliskan beberapa kalimat atau poin untuk diceritakan di depan kelas. Pra-kerja
Kuliah
Tentukan dua sosok pemimpin yang Anda kagumi. Tulis apa peran kepemimpinan mereka dan 2 atau 3 keahlian atau sifat yang menjadikan mereka pemimpin yang efektif menurut Anda. 20 Sambut mahasiswa dalam sesi pengantar tentang Kepemimpinan dan One Health. Menit Mulai dengan memberikan gambaran umum secara ringkas, Kompetensi Utama Kepemimpinan, dan agenda modul ini. Anda dapat merujuk pada “One Health Concepts and Knowledge” sebagai sumber dalam mempresentasikan pengantar pendekatan One Health. Kompetensi Utama Modul Kepemimpinan Membangun sebuah visi bersama tentang kepemimpinan Menunjukkan pemahaman tentang kepemimpinan yang efektif dalam konteks One Health. Memahami dan mengadaptasi gaya kepemimpinan pribadi. Membangun dan mengaplikasikan strategi-strategi untuk melibatkan dan memberdayakan orang lain untuk ikut serta dalam aksi bersama. Agenda Modul
145 – 245 Menit
Pendahuluan tentang Kepemimpinan dan One Health
160 Menit
Peran Kepemimpinan dalam One Health
135 Menit
Gaya Kepemimpinan
60 Menit
Adaptasi Gaya Kepemimpinan – Bekerja Bersama
205 Menit
Melibatkan dan Memberdayakan Orang Lain: Bagian I
165 Menit
Melibatkan dan Memberdayakan Orang Lain: Bagian II
60 Menit
Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran
7
INDOHUN
Aktivitas Kelompok Besar
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health 30 Berbagi Informasi tentang Definisi Kepemimpinan Menit Beri waktu 5 sampai 10 menit bagi mahasiswa untuk berdiri dan bercerita di kelas, berbagi definisi mereka tentang kepemimpinan satu sama lain. Setiap mahasiswa harus menemui sebanyak mungkin mahasiswa lain untuk bercerita dalam waktu yang telah ditentukan. Diskusi harus terjadi dalam pasangan atau kelompok beranggotakan tiga orang; tidak lebih! Saat mahasiswa berbagi definisi, dorong mereka untuk mencatat persamaan dan perbedaan antara berbagai definisi yag mereka temukan. Mereka juga harus menuliskan jumlah orang yang mereka temui. Pada akhir kegiatan, mahasiswa kembali ke tempat duduk dan menentukan siapa yang paling banyak menemui orang lain. (Untuk menentukannya, tanyakan pertanyaan seperti: Siapa yang berbagi ke setiap orang? Siapa yang berbagi ke lebih dari 10 orang?) Beri selamat pada mahasiswa ini dan tanyakan observasinya tentang definisi kepemimpinan. Tanyakan pertanyaan berikut dan catat respon yang ia temukan pada flipchart atau papan putih: Apa persamaan yang ada di antara definisi? Apakah ada istilah/konsep/gagasan yang diulang berkali-kali? Apa perbedaan yang ada di antara definisi-definisi?
Aktivitas Kelompok Besar
15 Setelah kelompok melengkapi definisi mereka, minta mahasiswa berjalan di sekitar Menit ruangan dan mengkaji pekerjaan tim lainnya. Setelah mereka membaca semua definisi, tminta mereka untuk memilih definisi favorit mereka dan menandainya pada flipchart atau papan putih. Jika pemilihan anonim lebih disukai, semua mahasiswa dapat menuliskan pilihan mereka dalam sepotong kertas. Beri peserta waktu 10 menit untuk latihan ini. Setelah setiap orang memilih, hitung hasil dan beri selamat pada pemenang. Tanyakan pada mahasiswa mengapa definisi itu menang (atau, jika pemilihan diadakan tertutup, tanyakan juga mengapa definisi lain juga baik). Fokus pada persamaan dan perbedaan di antara definisi. Tekankan bahwa tidak ada defisini tunggal tentang kepemimpinan, ada banyak hal yang secara umum setujui sebagaimana yang kita telah diskusikan.
Kuliah
10 Kuliah Kepemimpinan menit Berikan presentasi singkat yang mendefinisikan apa itu kepemimpinan dan apa yang tidak, dan bahas perbedaan kepemimpinan dan pemimpin. Definisi lain tentang kepemimpinan (dari ahli di bidang kepemimpinan): Kepemimpinan adalah sebuah proses pengaruh sosial, yang memaksimalkan usaha orang lain, menuju pencapaian sebuah tujuan. (Kevin Kruse, Forbes magazine) Kepemimpinan adalah seni memimpin orang lain yang dengan sengaja membuat hasil yang tidak akan terjadi tanpanya. (Search Inside Yourself [SIY] Leadership Institute)
8
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Kepemimpinan adalah kapasitas untuk mengubah visi menjadi kenyataan. (Warren Bennis) Kepemimpinan adalah pengaruh – tidak kurang, tidak lebih. (John Maxwell) Kepemimpinan adalah kesempatan untuk melayani. Dia bukan sebuah wujud kepentingan pribadi. (J. Donald Walters) Manajemen adalah tentang menyusun dan menceritakan. Kepemimpinan adalah tentang mendidik dan meningkatkan. (Tom Peters) Apa yang bukan kepemimpinan! Senioritas/pengalaman Posisi atau gelar Manajemen Catatan: Untuk artikel original mengenai konsep ini, lihat “What is Leadership,” oleh Kevin Kruse, di www.forbes.com.
Aktivitas Kelompok Kecil
20 Apa yang membuat seseorang jadi pemimpin? Menit Minta mahasiswa untuk membentuk kelompok-kelompok beranggotakan tiga orang untuk mengerjakan tugas berikut ini: Ceritakan nama-nama pemimpin yang telah Anda pilih pada tugas pra-kerja serta keahliannya dan sifat-sifatnya. Diskusikan keahlian dan sifat yang mirip di antara pemimpin yang dipilih teman-teman Anda. Minta satu orang dari tiap kelompok untuk menceritakan hasil diskusi di depan kelas.
Diskusi Kelompok Besar
15 Selagi mahasiswa menceritakan pikiran mereka, tunjuk ide-ide pada flipchart Menit atau papan putih yang menjelaskan kemiripan yang ada dari hasil diskusi dalam kelompok kecil. Lalu ceritakan beberapa contoh tentang bagaimana orang lain melihat pemimpin: Pemimpin terbaik adalah ketika sedikit orang yang mengetahui keberadaannya, ketika pekerjaannya tuntas, tujuannya terpenuhi, dan mereka berkata: kita semua telah melakukannya. (Lao Tzu) Seorang pemimpin yang baik dapat melibatkan orang dalam diskusi yang jujur, menyeluruh, serta menyadari bahwa pada akhirnya ia dan pihak lain harus lebih dekat dan menjadi lebih kuat. (Nelson Mandela) Seorang pemimpin adalah dia yang tahu caranya, melaluinya, dan menunjukkannya. (John Maxwell)
Aktivitas Kelompok Besar
15 Tujuan aktivitas ini adalah untuk melihat gabungan pemimpin dari kelompok Menit dipilih. Diskusi ini akan membuat Anda masuk ke bagian modul berikutnya tentang sudut pandang kepemimpinan dan bagaimana hal ini berdampak pada persepsi dan konsep kepemimpinan.
9
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Tanyakan mahasiswa tentang pemimpin yang telah mereka pilih. Lakukan perhitungan cepat dengan mengangkat tangan. Pertanyaan-pertanyaan mungkin dapat Anda tanyakan: Berapa orang yang memilih minimal satu orang pemimpin internasional yang terkenal? (tanyakan beberapa contoh) Siapa yang memilih seorang pemimpin dari negara sendiri? Dari daerah mana? Berapa banyak di antara Anda yang memilih pemimpin setempat? Berapa banyak di antara Anda yang memilih pemimpin dari bidang kesehatan? Kesehatan hewan? Kesehatan lingkungan? Siapa yang memilih seorang pemimpin wanita? Siapa yang memilih seorang individu yang mereka kenal secara pribadi? Akhiri sesi ini dengan rangkuman singkat tentang hal-hal yang umum dan perbedaan di antara pemimpin yang telah diskusikan sebelumnya.
Aktivitas Kelompok Kecil
60 Sudut Pandang Kepemimpinan: Pendahuluan Tugas Menit Catatan: Jika mahasiswa tidak mengenali topik-topik yang diangkat pada tugas (tugas ini, kelompok akan butuh waktu tambahan untuk mencari tahu. Penulusuran dalam dapat dilakukan di dalam kelas atau diberikan sebagai tugas pra-kerja pada kelas) sesi ini. Jika Anda memilih untuk melakukan penulusuran di dalam kelas, mahasiswa akan membutuhkan komputer dan akses internet. Sebelum kelas dimulai, tentukan suatu skenario penyakit zoonosis yang akan Anda gunakan dalam aktivitas ini. Bagi mahasiswa dalam kelompok untuk membahas suatu ‘sudut pandang kepemimpinan’ yang spesifik. Berikan mereka rangkuman singkat tentang aktivitas ini dan berikan contoh detail bagaimana aktivitas ini seharusnya dilakukan. Sebagai contoh, berikan mahasiswa sebuah contoh yang mengenai respon terhadap wabah brucellosis. Ceritakan pada mereka bahwa sudut pandang kepemimpinan yang mereka adopsi akan mengubah diskusi yang mereka punya tentang wabah yang dibahas. Berikan mahasiswa instruksi untuk aktivitas berikut: Perhatikanlah skenario penyakit zoonosis yang ditugaskan dan sudut pandang kepemimpinan pertama yang diberikan. Mengkaji skenario dengan kacamata kepemimpinan Anda dan identifikasi kualitas atau keahlian/sifat unik yang penting dari kacamata ini. Lalu, pertimbangkan skenario penyakit hewani yang ditunjuk dan kacamata kepemimpinan kedua yang diberikan. Mengkaji skenario dengan sudut pandang kepemimpinan Anda dan identifikasi kualitas atau keahlian/sifat yang penting dari sudut pandang ini. Bandingkan dan diskusikan perbedaan yang Anda temui antara dua pendekatan/kacamata yang berbeda dan siapkan diri untuk melaporankan temuan Anda di depan kelas. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat Anda pertimbangkan selama diskusi termasuk:
10
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
- Siapa yang Anda pimpin? Apakah kelompok tersebut homogen atau terdiri dari individu yang bermacam-macam? Apa ketertarikan atau motivasi mereka? - Apa konteksnya? - Apa hasil yang Anda harapkan? Contoh: Respon untuk Wabah Brucellosis Kepemimpinan dalam kesehatan manusia
Presentasikan contoh situasi ringkas tentang masalah kepemimpinan yang ditemui seperti persiapan rencana operasional untuk mengorganisir respon terhadap wabah brucellosis.
Kepemimpinan dalam Kelompok yang bervariasi
Presentasikan contoh situasi ringkas tentang tantangan kepemimpinan, seperti menyatukan kebutuhan kelompok yang beragam yang terlibat atau terkena wabah.
Contoh topik-topik untuk diberikan pada kelompok: Kepemimpinan Sektor Publik di wilayah Asia Tenggara Kepemimpinan Sektor Swasta di wilayah Asia Tenggara Kepemimpinan di Komunitas-komunitas Setempat Kepemimpinan di Bidang Kesehatan Manusia Kepemimpinan di Bidang Lingkungan Kepemimpinan di Bidang Kesehatan Hewan Kepemimpinan Bersama Perempuan Kepemimpinan Bersama Kelompok yang Beragam
11
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan pembelajaran:
Memperkenalkan topik kepemimpinan. Mendiskusikan apa itu kepemimpinan dan bagaimana sudut pandang budaya dan sektoral mempengaruhi persepsi kita tentang kepemimpinan yang efektif.
Tugas Pra-kelas
Perhatikan pertanyaan-pertanyaan yang ada di bagian pra-kelas di bawah.
Pra Kerja Apa itu kepemimpinan? Tuliskan dalam beberapa kalimat atau poin-poin. Siapa dua pemimpin yang Anda kagumi? Apa peran keduanya dan apa keahlian atau hal lain yang membuat mereka menjadi pemimpin yang efektif? Pra-kerja
Datang ke kelas dalam keadaan siap untuk berbagi jawaban Anda.
Berbagi Informasi tentang Definisi Kepemimpinan
Aktivitas Kelompok Besar
Ceritakan definisi kepemimpinan versi Anda kepada teman-teman sekelas dan dengarkan definisi versi mereka. Ambil beberapa catatan dari apa yang Anda dengar, mana yang serupa dan mana yang berbeda. Juga tuliskan berapa banyak orang yang bertukar definisi dengan Anda.
Berapa banyak orang yang Anda ceritakan? ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
12
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Dalam sebuah kelompok kecil, buat sebuah definisi bersama tentang kepemimpinan… dalam 32 kata atau kurang dari itu. Aktivitas Kelompok Kecil ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Catatan: --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Definisi-definisi lainnya tentang kepemimpinan:
Presentasi Kelompok Besar
Sebuah proses mempengaruhi dimana satu atau lebih orang bisa mendapatkan bantuan dan dukungan untuk mencapai sebuah tugas bersama. Kepemimpinan adalah seni memimpin orang lain untuk dengan sengaja menciptakan hasil yang tidak bisa terwujud tanpanya. (sebuah artikel blog) Kepemimpinan adalah kapasitas untuk mengubah visi menjadi kenyataan. (Warren Bennis) Kepemimpinan adalah pengaruh – tidak kurang, tidak lebih. (John Maxwell) Kepemimpinan adalah kesempatan untuk melayani. Dia bukan sebuah wujud kepentingan pribadi. (J. Donald Walters)
13
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Apa ciri pemimpin yang baik? Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sudut Pandang Kepemimpinan Topik yang ditugaskan untuk kelompok Anda: Aktivitas Kelompok Kecil
Diskusikan sifat, keahlian atau hal lainnya yang penting ketika Anda melihat kepemimpinan dari sudut pandang yang berbeda. Idetifikasi paling tidak satu pemimpin dalam sektor yang sedang yang dibicarakan. Anda dapat mencari tahu dari berbagai sumber, tapi masukkan juga opini dan ide pribadi Anda. Bersiaplah untuk presentasi selama 15 menit dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di sesi berikutnya.
Topik: Catatan: -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
14
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Sub Bab: Peran Kepemimpinan Dalam One Health Tujuan Pembelajaran:
Menggambarkan keahlian, pengetahuan, dan perilaku yang penting untuk memotivasi dan menginspirasi tim dari berbagai sektor untuk mengorganisir, mengatur, dan membantu mengembangkan aksi dalam konteks One Health. Menilai situasi One Health untuk mengidentifikasi cara apa yang yang dapat berfungsi dan apa tantangan kepemimpinan yang harus dihadapi.
Tipe Pembelajaran:
Kuliah; Aktivitas Kelompok Kecil; Diskusi Kelompok Besar
Waktu:
160 Menit
Alat dan Materi:
Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan putih dan spidol Modul Powerpoint Panduan Mahasiswa
Tugas Pra-Kelas
Baca artikel – Joint FAO/OIE Committee on Global Rinderpest Eradication with a focus on the Background and Findings sections (hal. 5–9).
Catatan untuk Fasilitator Minta mahasiswa mengkaji artikel di bawah sebelum kelas dimulai: Artikel – Joint FAO/OIE Committee on Global Rinderpest Eradication with a focus on the Background and Findings sections (hal. 5–9). Pra-kerja
Kuliah
15 Mengkaji Konsep One Health Menit Mulai sesi ini dengan memberikan gambaran umum Konsep One Health (yang diambil dari modul Pengetahuan dan Konsep One Health) One Health adalah upaya kolaboratif dari berbagai displin yang bekerja di tingkat lokal, nasional dan global untuk mencapai kesehatan yang optimal untuk manusia, hewan, dan lingkungan kita. (Barrett and Osofsky) One Health adalah upaya kolaboratif dari berbagai multidisplin ilmu yang bekerja di sebuah daerah, negara atau secara global untuk mencapai kesehatan optimal untuk setiap orang, hewan dan lingkungan kita. Bersama-sama, ketiganya membentuk triad One Health, dan kesehatan ketiganya terhubung erat satu sama lain. Pemahaman dan penanganan isu-isu kesehatan yang terbentuk pada titik temu triad ini adalah pondasi konsep One Health. (http:// www.onehealthinitiative.com/news.php)
15
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Berhenti dan tanyakan mahasiswa apakah mereka punya pertanyaan. Setelah itu, presentasikan beberapa tantangan utama kepemimpinan yang sering dihadapi dalam konteks One Health: Koordinasi yang penting antara lintas sektor dan disiplin ilmu. Isu-isu One Health yang terintegrasi. Aksi kolektif sering dibutuhkan untuk membuat perubahan. Isu-isu One Health mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pertimbangan sosial, politik, dan ekonomi. Aksi dapat dilakukan pada berbagai tingkat—lokal, nasional, regional dan global. 5 menit Berhenti dan tanyakan pada mahasiswa, “Berdasarkan apa yang telah Anda pelajari tentang tantangan yang berhubungan dengan One Health dan pengalaman pribadi Anda, kualitas, keahlian dan pengetahuan apa yang dibutuhkan seorang pemimpin One Health yang efektif?”. Minta mahasiswa untuk mencatat per individu.
Aktivitas Kelompok Kecil
Diskusi Kelompok Besar
Kuliah
15 Menggambarkan seorang Pemimpin One Health menit Minta mahasiswa menceritakan respon mereka untuk pertanyaan di atas dan minta mereka membuat gambaran seorang pemimpin One Health. Mahasiswa tidak boleh menggunakan kata-kata, hanya gambar. 20 Setelah 15 menit, perlihatkan setiap gambar dan minta yang lain menebak elemen menit kepemimpinan apa yang sedang ditunjukkan (minta pembuatnya untuk tetap diam!). Setelah Anda mendapatkan beberapa interpretasi, minta pembuatnya untuk menceritakan alasan/ide dari gambar tersebut. Hubungkan gambar mereka buat pada lingkup kepemimpinan One Health. 15 Presentasi Lingkup Kepemimpinan One Health menit Berikan presentasi singkat tentang lingkup Kepemimpinan One Health. Buat rangkuman singkat dari lingkup tersebut dan gambarkan maksudnya untuk mendemonstrasikan masing-masing lingkup. Catatan lengkap mengenai lingkup ini bisa didapatkan di Modul Powerpoint. Lingkup Kepemimpinan One Health Visi Bersama Berpikir Strategis dan Kritis Pengambilan Keputusan Solusi Kolaboratif Komitmen Tim
16
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Aktivitas Kelompok Kecil
INDOHUN
45 Analisis Studi Kasus Kepemimpinan One Health menit Arahkan mahasiswa ke tugas pra-kelas mereka dan tunjukkan video berikut tentang pemberantasan Rinderpest. YouTube – Eradicating Rinderpest http://www.youtube.com/ watch?v=tuG5_wdO050 Bagi mahasiswa dalam kelompok yang beranggotakan 3 sampai 4 orang dan minta mereka mempertimbangkan pertanyaan berikut. Setiap kelompok harus mempersiapkan sebuah rangkuman singkat dari diskusi mereka dan kesimpulannya untuk diceritakan di depan kelas. Siapa saja mitra yang terlibat dalam pemberantasan Rinderpest? Mengapa mereka membuat kemitraan yang efektif? Apa visi dan tujuan mereka, jika ada? Apakah itu tujuan bersama? Apa gaya kepemimpinan dan/atau keputusan yang berkontribusi pada pemberantasan Rinderpest? Menurut pendapatmu, apa rintangan kepemimpinan yang menghambat pemberantasan Rinderpest? 45 Berikan tiap kelompok maksimal 10 menit untuk menceritakan laporan mereka. menit Bandingkan dan bedakan pespektif dan kesimpulan dari mahasiswa.
Diskusi Kelompok Besar
Tekankan pentingnya “model kepemimpinan bersama”, yang dibutuhkan untuk keberhasilan dalam menangani tantangan-tantangan One Health.
17
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Latihan untuk Peserta Peran Kepemimpinan dalam One Health Tujuan Pembelajaran:
Menggambarkan keahlian, pengetahuan, dan perilaku yang penting untuk memotivasi dan menginspirasi tim dari berbagai sektor untuk mengorganisir, mengatur, dan membantu mengembangkan aksi dalam konteks One Health. Menilai situasi One Health untuk mengidentifikasi cara apa yang yang dapat berfungsi dan apa tantangan kepemimpinan yang harus dihadapi. Baca artikel – Joint FAO/OIE Committee on Global Rinderpest Eradication with a focus on the Background and Findings sections (hal. 5-9).
Pra-kerja
Kepemimpinan One Health Tantangan Utama Kepemimpinan One Health: Koordinasi yang penting antara lintas sektor dan disiplin ilmu. Kuliah
Isu-isu One Health yang terintegrasi. Aksi kolektif sering dibutuhkan untuk membuat perubahan. Isu-isu One Health mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pertimbangan sosial, politik, dan ekonomi. Aksi dapat dilakukan pada berbagai tingkat—lokal, nasional, regional dan global.
Menurut Anda, apa yang dibutuhkan oleh pemimpin-pemimpin One Health agar dapat berhasil? -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
18
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Catatan untuk Fasilitator
19
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Lingkup Kepemimpinan One Health Visi Bersama
Kuliah
Berpikir Strategis dan Kritis Pengambilan Keputusan Solusi Kolaboratif Komitmen Tim
Catatan: -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Studi Kasus Kepemimpinan One Health: Pembasmian Wabah Rinderpest Jadikan artikel Joint FAO/OIE Committee report on the Global Rinderpest Eradication sebagai rujukan yang Anda baca untuk pekerjaan rumah. Aktivitas Kelompok Kecil
Dalam kelompok kecil Anda, diskusikan dan persiapkan presentasi 10 menit tentang: Siapa saja mitra yang terlibat dalam pemberantasan Rinderpest? Mengapa mereka membuat kemitraan yang efektif? Apa visi dan tujuan mereka, jika ada? Apakah itu tujuan bersama? Apa gaya kepemimpinan dan/atau keputusan yang berkontribusi pada pemberantasan Rinderpest? Menurut pendapatmu, apa rintangan kepemimpinan yang menghambat pemberantasan Rinderpest?
Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
20
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Sub Bab: Gaya Kepemimpinan Tujuan Pembelajaran:
Menilai berbagai gaya kepemimpinan pribadi dan mendiskusikan kekuatan dan kelemahannya. Memahami bagaimana gaya kepemimpinanmu berdampak pada aksi kolektif saat bekerja dalam kelompok. Melakukan refleksi berkala dengan maksud memahami dampak gaya kepemimpinanmu sendiri dalam situasi-situasi yang berbeda dan bagaimana beradaptasi secara efektif.
Tipe pembelajaran:
Kuliah; Aktivitas Individu dan Kelompok Kecil; Diskusi Kelompok Besar
Waktu:
135 Menit
Alat dan Materi:
Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan putih dan spidol Modul Powerpoint Panduan Mahasiswa
Tugas Pra-Kelas:
Melengkapi Penilaian Gaya Kepemimpinan Peter Northouse Baca Artikel – Leadership Styles: Choosing the Right Style for the Situation, Mind Tools Baca Artikel – Core Leadership Theories: Learning the Foundations of Leadership
Catatan untuk Fasilitator
Pra-kerja
Sebelum sesi dimulai, tanyakan para peserta untuk melengkapi Pengukuran Gaya Kepemimpinan yang didesain oleh Peter G. Northouse, seorang peneliti terdepan dan ahli teori model-model kepemimpinan, kepemimpinan beretika, penilaian kepemimpinan, dan dinamika kepemimpinan. Anda bisa mencetak lembar pengukuran untuk mahasiswa atau minta mereka mengunduh dari tautan berikut: Pengukuran Kepemimpinan Northouse: www.sagepub.com/northouseintro2e/study/ resources/questionnaires/89527_03q.pdf Salinan pertanyaan tentang kepemimpinan dan rubrik penilaian bisa didapatkan di Catatan Ringkas Fasilitator pada akhir sesi ini. Catatan: Ada banyak alat pengukuran kepemimpinan di internet, mayoritas adalah berbayar. Anda disarankan untuk mencari tahu situs sumber-sumber lain dan menggantinya dengan alat lain jika Anda ingin. Sebagai tambahan, minta mahasiswa membaca artikel berikut: Leadership Styles: Choosing the Right Style for the Situation, Mind Tools Core Leadership Theories: Learning the Foundations of Leadership
21
INDOHUN
Aktivitas Kelompok Kecil
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health 20 Membahas Gaya Kepemimpinan Pribadi Menit Mengenalkan mahasiswa pada sesi ini dengan membahas berbagai gaya dan pendekatan kepemimpinan. Sebagai tambahan, mahasiswa akan membahas bagaimana menyesuaikan gaya kepemimpinan pribadi mereka sehingga bisa menjadi pemimpin yang efektif dalam berbagai situasi. Ceritakan di depan kelas bahwa penilaian pribadi tentang kepemimpinan diambil dari karya Kurt lewin, salah satu psikolog pertama yang bekerja dalam perkembangan dan kepemimpinan organisasi. Minta mahasiwa untuk menyiapkan flipchart dengan masing-masing gaya kepemimpinan yang tertulis di atasnya. Minta setiap mahasiswa untuk membuat tanda di samping gaya kepemimpinan mereka sebagaimana ditentukan pada tugas pra-kelas. Catatan: Istilah dalam tanda kurung adalah nama asli untuk setiap gaya kepemimpinan dan telah diperbarui oleh penulis aslinya. Nama dari gaya kepemimpinan terbaru harus digunakan dalam diskusi tentang hasil pengukuran gaya kepemimpinan mahasiswa. Direktif (sebelumnya Otoriter): Pemimpin direktif membuat keputusan secara mandiri dengan sedikit atau tidak sama sekali masukan dari kelompok. Partisipatif (sebelumnya Demokratis): Pemimpin partisipatif memberikan arahan kepada anggota-anggota kelompok, tapi mereka juga ikut serta dalam kelompok dan menerima masukan dari anggota kelompok yang lain. Delegatif (sebelumnya ”Biarkan Saja”): Pemimpin delegatif memberikan sedikit atau tidak ada arahan sama sekali kepada anggota-anggota kelompok dan membiarkan pengambilan keputusan bergantung anggota kelompok. Informasi tambahan tentang Gaya Kepemimpinan bisa didapatkan di Catatan Ringkas Fasilitator pada akhir sesi ini. Berdasarkan respon-respon yang ada, bagi mahasiswa ke dalam beberapa kelompok sesuai gaya kepemimpina mereka. Minta mereka mendiskusikan secara singkat beberapa pertanyaan berikut dalam kelompok: Apakah Anda setuju dengan deskripsi penulis tentang gaya kepemimpina Anda? Mengapa atau mengapa tidak? Ceritakan beberapa contoh tentang bagaimana gaya-gaya kepemimpinan ini terlihat dalam aksi nyata. Ambil 2 atau 3 contoh konkrit untuk diceritakan pada kelompok lain. Apa pro dan kontra tentang gaya kepemimpinan ini dalam konteks One Health? Ambil 1 atau 2 pro dan 1 atau 2 kontra.
Diskusi Kelompok Besar
22
20 Minta setiap kelompok untuk menceritakan rangkuman selama 2 menit tentang menit apa yang mereka diskusikan dan lalu mengkaji secara mendalam pro dan kontra dari gaya-gaya kepemimpinan yang berbeda dalam konteks One Health. Ceritakan di depan kelas bahwa setiap gaya bisa efektif, bagaimanapun, situasi-situasi yang berbeda sering membutuhkan kepemimpinan yang adaptif dan setiap individu butuh meningkatkan gaya komplementer ketika berhadapan dengan tantangan yang kompleks tentang kepemimpinan dalam konteks One Health.
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Gaya, Teori, dan Pendekatan Kepemimpinan Kuliah atau Kuis Kelompok
Ceritakan pada mahasiswa bahwa terdapat banyak tipe pemimpin dan banyak pendekatan yang berbeda tentang kepemimpinan. Berikan rangkuman singkat 20 mengenai poin-poin utama yang sudah tercakup dalam bacaan pra-kelas, juga menit gambaran umum tentang teori kepemimpinan sentral dan pendekatan-pendekatan yang ada di bawah dan dalam Modul Powerpoint; Atau buat kuis singkat untuk menguji pengetahuan mahasiswa. Catatan tentang Gaya Kepemimpinan dan Teori Kepemimpinan bisa didapatkan di Catatan Ringkas Fasilitator pada akhir sesi ini. Sediakan pendahuluan singkat tentang gaya kepemimpinan dan bagaimana menyeleksi gaya yang tepat untuk sebuah situasi. Tidak satu gaya kepemimpinan pun yang cocok untuk segala situasi. Perbedaan antara seorang pemimpin hebat dan pemimpin biasa adalah kebisaan mereka untuk menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka untuk skenario-skenario yang berbeda dan kebisaan mereka untuk memahami kecenderungan kepemimpinan pribadi mereka, kekuatan, dan kelemahannya. Pimpinan bisnis dan psikolog sudah membuat kerangka kerja untuk menolong individu-individu mulai memahami gaya kepemimpinan mereka, dan gaya kepemimpinan orang lain Gaya kepemimpinan yang umum termasuk: Kemudian, sediakan gambaran umum singkat tentang Teori Kepemimpinan Utama. Kepemimpinan direktif
Kepemimpinan berorientasi orang/relasi.
Kepemimpinan birokratis.
Kepemimpinan melayani.
Kepemimpinan karismatik.
Kepemimpinan berorientasi tugas.
Kepemimpinan partisipatif. Kepemimpinan transaksional. Kepemimpinan delegatif.
Kepemimpinan transformasional.
Seiring waktu, beberapa teori utama tentang kepemimpinan bermunculan. Teoriteori ini bisa dikelompokkan dalam empat kategori: Teori-teori sifat. Teori-teori perilaku. Teori-teori kemungkinan. Teori-teori kekuasaan dan pengaruh Simpulkan presentasi dengan menceritakan di depan kelas bahwa dengan mempelajari pro dan kontra dari masing-masing gaya kepemimpinan, mereka dapat mempelajari gaya mana yang paling efektif dalam berbagai situasi dan belajar bagaimana menyesuaikan pendekatan mereka sendiri dengan maksud menghadapi situasi apapun secara efektif.
23
INDOHUN
Kuliah
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health 10 Kerangka Kerja Logika Aksi Kepemimpinan (Rooke/Tobert) menit Perkenalkan konsep logika aksi kepemimpinan—sebuah teori kepemimpinan yang menyarankan bahwa ada beberapa pendekatan kepemimpinan dan kita dapat mengubahnya dari satu pendekatan ke pendekatan lain dengan berfokus pada pengembangan keahlian kepemimpinan. Poin-poin utama yang akan tercakup adalah sebagai berikut: Kebanyakan psikolog perkembangan sekarang setuju bahwa yang membedakan pemimpin-pemimpin yang ada bukan pada filosofi kepemimpinan, kepribadian atau gaya manajemen mereka, tapi pada pandangan dunia internal atau “logika aksi”, yaitu bagaimana mereka membentuk realitas dan memberikan respon pada situasi yang muncul, terutama ketika muncul krisis pada kekuasaan atau keamanan mereka. Tujuh Logika Aksi utama – Oportunis, Diplomatis, Ahli, Ambisius, Individualis, Penyusun Strategi dan Alkemis. Setiap Logika Aksi menggambarkan pendekatan keseluruhan dalam mengatur atau memimpin, memetakan kekuatan dan kelemahan, dan setiap Logika Aksi suksesif yang memasukkan Logika Aksi sebelumnya dan mengimplikasikan asumsi-asumsi baru. Catatan: Jika mahasiswa tertarik untuk melakukan pengukuran Logika Aksi, mereka bisa menemukan pengukuran secara gratis di www.harthill.co.uk. Setelah mahasiswa melakukan pengukuran, mereka harus menunggu sekitar tiga minggu untuk mendapatkan hasilnya. Mereka harus mencetak atau menuliskan hasilnya dan membaca petunjuk tentang gaya kepemimpinan yang dapat ditemukan di website. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Kerangka Kerja Logika Aksi, mohon kunjungi:
Aktivitas Kelompok Kecil
- www.harthill.co.uk/leadership-development-framework/seven-actionlogics.html
- www.harthill.co.uk/assets/files/Articles/05_Leadership_and%20_ Deming_Simcox.pdf
15 Jika mahasiswa tidak dapat mengambil data online dan mendapatkan hasilnya, menit minta mereka untuk mengkaji diagram Logika Aksi di Panduan Mahasiwa dalam kelompok yang beranggotakan tiga orang dan mendiskusikan pertanyaanpertanyaan berikut: Pada logika aksi mana Anda berada sekarang? Sebutkan beberapa contoh untuk mendukung pendapat Anda? Bagaimana model Rooke/Tobert jika dibandingkan dengan Lewin dan Northouse? Apakah model tersebut saling melengkapi atau bertentangan? Apa pro dan kontra antara masing-masing? Bagaimana kerangka kerja kepeimimpinan ini membantu Anda dalam menghadapi tantangan-tantangan kepemipinan One Health? Apa yang tidak dapat dihadapi olehnya?
24
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Diskusi Kelompok Besar
10 Dalam satu kelompok besar, minta mahasiswa untuk berbagi analisis mereka menit tentang kerangka-kerangka kerja dan contoh bagaimana kerangka kerja dan pendekatan yang berbeda untuk kepemimpinan bisa diaplikasikan atau tidak dalam konteks One Health.
Tantangan Kepemimpinan One Health Tugas Individu
5 menit
Presentasikan pada mahasiswa tantangan One Health di bawah ini dan minta mereka mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut secara individu: Tipe/gaya kepemimpinan apa yang dibutuhkan untuk menghadapi kasus ini? Sebagai seorang pemimpin, Anda akan butuh bekerja sama dengan siapa? Tantangan One Health: Penyebaran Wabah H5N1 Wabah H5N1 (Flu Burung yang sangat patogen) telah muncul di desa tetangga. Anda mengetahui bahwa banyak warga desa yang pergi ke pasar untuk menjual daging ayam tiap minggunya dan banyak orang bekerja di pabrik pengolahan daging ayam. Skenario kasus diadaptasi dari The Compendium of Case Studies yang ada di http://www. onehealthinitiative.com/publications/OHOW_Compendium_Case_Studies.pdf
35 Bagi mahasiswa dalam kelompok beranggotakan 4 sampai 5 orang dengan menit campuran gaya kepemimpinan. Beri peserta tugas sebagai berikut: Aktivitas Kelompok Kecil
Ceritakan tanggapan pribadi Anda terkait scenario diatas. Pertama, dengarkan tanggapan setiap orang sebelum memberikan komentar. Diskusikan berbagai pendekatan yang berbeda: Pendekatan mana yang paling mungkin dikerjakan? Yang mana paling kolaboratif? Buat satu pendekatan untuk bagaimana kelompok Anda akan mengatasi isu ayam H5N1 ini. Persiapkan diri untuk menceritakan pendekatanmu pada kelompok lain. Catatan: Di tengah aktivitas, Anda dapat memilih satu anggota dari setiap kelompok untuk dirotasi ke kelompok lain untuk memperkenalkan elemen perubahan yang memberi mereka tantangan untuk dihadapi sebagai seorang pemimpin. Menceritakan Tantangan Kepemimpinan One Health
Diskusi Kelompok Besar
Minta setiap kelompok untuk menceritakan pendekatan mereka dan diskusikan perbedaan dan kemiripannya di depan kelas. Rangkum aktivitas dan diskusi ini. Lalu, perhatikan bahwa, untuk sesi berikutnya, kelas akan menghadapi suatu tantangan kepemimpinan dalam tim dan menggunakan keahlian dan pengetahuan mereka dalam praktik.
25
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Catatan untuk Fasilitator tentang Gaya Kepemimpinan dan Teori Kepemimpinan Utama Kuesioner Pengukuran Kepemimpinan Peter Northouse
PDF bisa diunduh di http://www.sagepub.com/northouseintro2e/study/resources/questionnaires/89527_03q.pdf
26
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Penilaian: 1. Jumlahkan respon pada item bernomor 1, 4, 7, 10, 13 and 16 (Kepemimpinan direktif ) 2. Jumlahkan respon pada item bernomor 2, 5, 88, 11, 14 and 17 (Kepemimpinan partisipatif ) 3. Jumlahkan respon pada item bernomor 3, 6, 9, 12, 15 and 18 (Kepemimpinan delegatif ) Jumlah Nilai Kepemimpinan direktif ____ Kepemimpinan partisipatif ____ Kepemimpinan delegatif ____ Interpretasi Penilaian Kuesioner ini dirancang untuk mengukur tiga gaya kepemimpinan yang umum: direktif, partsipatif, delegatif. Dengan membandingkan nilai Anda pada setiap tiga dimensi ini, Anda dapat menentukan gaya kepemimpinan mana yang paling dominan dan paling tidak dominan dari gaya kepemimpinan pribadi Anda. Jika nilai Anda adalah 26-30, Anda berada di rentang sangat tinggi. Jika nilai Anda adalah 21-25, Anda berada di rentang tinggi. Jika nilai Anda adalah 16-20, Anda berada di rentang tengah. Jika nilai Anda adalah 11-15, Anda berada di rentang rendah. Jika nilai Anda adalah 6-10, Anda berada di rentang sangat rendah. Gaya Kepemimpinan – Memilih Gaya yang Tepat untuk Situasi Tertentu Diambil dari www.mindtools.com/pages/article/newLDR_84.htm Cari tahu bagaimana menjadi seseorang pemimpin yang hebat, dengan James Manktelow dan Amy Carlson. Dari Mahatma Gandhi dan Winston Churchill hingga Martin Luther King dan Steve Jobs, terdapat banyak cara memimpin sebanyak jumlah pemimpin yang ada. Untungnya, orang-orang yang melakukan bisnis dan psikolog telah membuat cara-cara yang sederhana dan sangat berguna untuk menggambarkan gaya-gaya kepemimpinan utama. Dengan memahami gaya-gaya ini dan dampaknya, Anda dapat membangun pendekatan Anda sendiri tentang kepemimpinan dan menjadi seorang pemimpin yang lebih efektif. Kita akan melihat beberapa gaya kepemimpinan yang umum diketahui dalam artikel ini, dan kita akan membahas situasi-stuasi dimana gaya-gaya ini menjadi efektif dengan subordinat Anda. Artikel-artikel dan sumber yang spesifik yang dirujuk pada bagian ini ditandai dengan logo Mind Tools yang didapatkan di website www. mindtools.com. Mengadaptasi Pendekatan Anda pada Kepemimpinan Dalam bisnis, sebuah gaya kepemimpinan yang disebut “kepemimpinan transformasional” sering menjadi pendekatan yang paling efektif untuk digunakan. Pemimpin-pemimpin transformasional mempunyai integritas, mereka menginspirasi orang lain dengan sebuah visi bersama di masa depan, mereka mengarahkan tujuan dengan jelas, mereka memotivasi orang lain menuju tujuan-tujuan ini, mereka mengarahkan penyampaian dan mereka berkomunikasi dengan baik dengan tim mereka. (Anda dapat mencari tahu lebih lanjut tentang kepemimpinan transformasional pada akhir artikel ini.)
27
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Bagaimanapun, kepemimpinan bukan sesuatu yang ‘satu untuk semua’; Anda harus menyesuaikan gaya Anda, mencocokkan dengan suatu situasi atau kelompok spesifik. Ini adalah alasan mengapa hal ini sangat berguna untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh dari gaya-gaya kepemimpinan yang lain; pada akhirnya, semakin banyak pendekatan yang Anda bisa gunakan, semakin mudah Anda membentuk pendekatan sesuai situasi. Anda dapat melihat beberapa gaya kepemimpinan yang Anda dapat digunakan. (Untuk memudahkan, penjelasan ini ditampilkan dalam urutan alfabetis.) 1. Kepemimpinan Direktif (Otoriter) – Kepemimpinan direktif adalah sebuah bentuk ekstrem dari kepemimpinan transaksional, dimana para pemimpin punya kekuasaan yang sangat besar atas anggotanya. Staf dan anggota tim punya sedikit kesempatan untuk memberikan saran, walaupun saran Anda bisa jadi memberikan dampak yang baik bagi kepentingan tim atau organisasi. Manfaat dari kepemimpinan otokratis adalah sangat efisien. Keputusan dibuat dengan cepat, dan pekerjaan selesai dengan efisien. Kekurangannya adalah kebanyakan orang tidak suka diperlakukan seperti ini. Oleh karena itu, kepemimpinan otokratis sering mengarah pada tingginya tingkat ketidakhadiran dan pertukaran staf yang cepat. Bagaimanapun, gaya ini bisa jadi efektif untuk beberapa pekerjaan rutin atau ringan; dalam situasi ini, manfaat dari kebisaan mengontrol lebih besar dari kekurangannya. Kepemimpian otokratis seringkali sangat baik digunakan saat krisis, ketika keputusan harus dibuat dengan sangat cepat dan tanpa perbedaan pendapat. Sebagai contoh, pihak militer sering menggunakan gaya kepemimpinan otokratis; pemimpin teratas bertanggung jawab untuk membuat keputusan yang kompleks sehingga para anggota bisa memusatkan perhatian dan energi mereka untuk menjalankan tugas dan misi yang telah diberikan pada meraka. 2. Kepemimpinan Birokratis – Pemimpin birokratis bekerja berdasarkan aturan. Mereka mengikuti peraturan dengan ketat dan memastikan bahwa anggota mereka mengikuti prosedur. Ini wajar untuk gaya kepemimpinan dengan pekerjaan yang melibatkan risiko keamanan yang serius (seperti bekerja dengan mesin, dengan materi yang beracun, atau pada ketinggian yang berbahaya) atau dimana terlibat uang dalam jumlah yang besar. Kepemimpinan birokratis juga berguna dalam organisasi dimana para pegawainya melakukan tugas rutin (seperti dalam manufaktur). Kelemahan dari gaya kepemimpinan ini adalah tidak efektif dalam tim dan organisasi yang bergantung pada fleksibilitas, kreativitas atau inovasi. Seringkali, pemimpin birokratis mendapatkan posisi mereka karena kemampuan mereka untuk menyesuaikan diri dan menjunjung peraturan, bukan karena kualifikasi mereka atau keahlian pada bidangnya. Ini dapat menyebabkan kebencian ketika keahlian atau saran anggota tim tidak dihargai. 3. Kepemimpinan Karismatik – Suatu gaya kepemimpinan karismatik dapat menyerupai kepemimpinan tranformasional karena pemimpin-pemimpin ini menginspirasi antusiasme dalam tim mereka dan bersemangat dalam memotivasi orang lain untuk terus maju. Kemampuan ini menciptakan semangat, dan komitmen adalah manfaat yang sangat besar. Perbedaan antara pemimpin yang karismatik dan transformasional ada pada tujuan mereka. Pemimpin transformasional ingin mengubah tim dan organisasi mereka. Pemimpin karismatik sering berfokus pada diri mereka dan mungkin tidak ingin mengubah apa-apa. Kelemahan dari pemimpin karismatik adalah mereka lebih memercayai diri mereka sendiri dibandingkan tim mereka. Hal ini dapat menimbulkan risiko bahwa proyek atau bahkan keseluruhan organisasi hancur saat pemimpin pergi. Seorang pemimpin karismatik mungkin percaya bahwa dia tidak pernah salah, bahkan ketika orang lain mengingatkannya tentang jalan yang sedang dia tempuh; dan perasaan tidak terkalahkan bisa menghancurkan sebuah tim atau organisasi. Selain itu, di mata timnya, sukses berhubungan langsung dengan kehadiran pemimpin karismatik itu. Oleh karenanya, pemimpin karismatik mengemban tanggung jawab yang besar, dan itu membutuhkan sebuah komitmen jangka panjang dari pemimpinnya. 4. Kepemimpinan Demokratis/Partisipatif – Pemimpin demokratis membuat keputusan akhir, tapi mereka menerima saran dari anggota tim dalam proses pengambilan keputusan. Mereka mendukung kreativitas, dan anggota tim seringkali sangat dilibatkan dalam proyek dan keputusan. Ada banyak manfaat dari kepemimpinan
28
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
demokratis. Anggota tim cenderung memiliki kepuasan yang tinggi atas pekerjaan mereka dan produktif karena mereka lebih terlibat dalam pengambilan keputusan. Gaya ini juga membantu membangun keahliankeahlian anggota. Anggota tim merasa memiliki kontrol atas takdir mereka sehingga mereka termotivasi untuk bekerja keras tidak sekadar untuk balasan finansial. Karena partisipasi memakan waktu, pendekatan ini dapat memperlambat pengambilan keputusan, tapi seringkali hasilnya baik. Pendekatan ini bisa jadi sangat cocok ketika bekerja sebagai sebuah tim dalag hal yang esensial dan ketika kualitas lebih penting dari pada efisiensi atau produktivitas. Kelemahan kepemimpinan demokratis adalah sering menghambat situasi ketika kecepatan dan efisiensi menjadi esensial. Misalnya, sewaktu krisis, sebuah tim membuang waktu mereka yang berharga untuk mengumpulkan masukan dari orang lain. Kelemahan lainnya adalah mungkin tidak semua anggota mempunyai pengetahuan atau keahlian untuk memberikan masukan yang berkualitas. 5. Kepemimpinan Laissez Faire (Delegatif ) – Frase asli dalam bahasa Perancis, laissez-faire, berarti “leave it be” dalam Bahasa Inggris, yang berarti “biarkan saja”, dan ini menggambarkan pemimpin yang memperbolehkan anggota mereka untuk bekerja sendiri. Tipe kepemimpinan ini bisa terjadi secara alami, ketika manajer tidak punya kontrol yang cukup atas pekerjaan dan anggota mereka. Pemimpin “biarkan saja” mungkin memberikan tim mereka kebebasan penuh untuk mengerjakan pekerjaan mereka dan membuat batas waktu sendiri. Mereka menyediakan dukungan pada tim dengan sumber daya dan saran, jika dibutuhkan, tapi jika tidak, mereka tidak terlibat sama sekali. Gaya kepemimpinan ini bisa jadi efektif jika pemimpin memonitor performa dan memberikan masukan kepada timnya secara reguler. Hal ini mungkin efektif ketika anggota tim individual adalah orang yang berpengalaman, seorang ahli yang memiliki insiatif. Manfaat utama dari gaya ini adalah memberikan anggota tim otonomi yang sangat besar dapat memberikan kepuasaan pekerjaan yang tinggi dan produktivitas yang meningkat. Kelemahannya adalah pemimpin dapat merusak anggota tim jika tidak mengatur waktu dengan baik atau jika mereka tidak punya pengetahuan, keahlian atau motivasi untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif. 6. Kepemimpinan Berorientasi Orang/Relasi – Dengan kepemimpinan berorientasi orang, pemimpin hanya berfokus pada mengorganisasi, mendukung, dan mengembangkan anggota tim mereka. Ini adalah gaya partisipatif dan cenderung mendukung kerja tim yang baik dan kolaborasi yang kreatif. Ini adalah kebalikan kepemimpinan berorientasi tugas. Kepemimpinan berorientasi orang memperlakukan setiap orang dalam tim sama rata. Mereka bersahabat dan bisa didekati, mereka menaruh perhatian pada kesejahteraan setiap orang dalam kelompok, dan mereka sendiri bersedia kapanpun jika anggota tim membutuhkan bantuan atau saran. Manfaat dari gaya kepemimpinan ini adalah pemimpinnya menciptakan tim-tim dimana setiap orang ingin menjadi bagiannya. Anggota tim seringkali lebih produktif dan mau mengambil risiko, karena mereka tahu bahwa pemimpin mereka akan menyediakan dukungan ketika mereka membutuhkannya. Kelemahannya adalah beberapa pemimpin mengambil pendekatan ini terlalu jauh; mereka mungkin meletakkan pengembangan anggota tim di atas arahan tugas atau proyek. 7. Kepemimpinan Melayani – Istilah ini, yang diciptakan oleh Robert Greenleaf pada dekade 1970, menggambarkan seorang pemimpin yang sering tidak dikenal secara formal. Ketika seseorang pada level apapun dalam sebuah organisasi memimpin hanya dengan menjawab kebutuhan tim, dia bisa digambarkan sebagai seorang pemimpin yang melayani.
Seorang pemimpin yang melayani sering memimpin dengan memberi contoh. Mereka mempunyai integritas yang tinggi dan memimpin dengan keramahan. Dalam banyak cara, kepemimpinan melayani adalah sebuah bentuk dari kepemimpinan demokratis karena keseluruhan tim cenderung untuk terlibat dalam pengambilan keputusan. Bagaimanapun, pemimpin yang melayani sering “memimpin dari belakang”, lebih suka untuk berada di luar sorot kamera dan membiarkan tim mereka menerima pengakuan atas kerja keras mereka. Pendukung gaya ini menyarankan bahwa kepemimpinan melayani adalah sebuah cara yang baik untuk
29
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
terus maju di sebuah dunia dimana nilai-nilai menjadi sangat penting dan dimana pemimpin yang melayani bisa mendapatkan kekuasaan karena nilai, ideology, dan etika mereka. Pendekatan ini dapat membantu menciptakan sebuah budaya kerja sama yang positif dan bisa mengarahkan ke moral yang tinggi di antara anggota tim. Bagaimanapun, orang lain percaya bahwa dalam situasi kepemimpinan yang kompetitif, orang yang mengamalkan kepemimpinan melayani bisa jadi menemukan diri mereka tertinggal dari pemimpinpemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan lainnya. Gaya kepemimpinan ini juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diaplikasikan dengan benar; tidak cocok dalam situasi-situasi yang membutuhkan keputusan cepat atau waktu yang singkat. Walaupun kepemimpinan melayani dapat digunakan dalam banyak situasi, kepemimpinan ini lebih praktis dalam politik, atau dalam posisi dimana pemimpin dipilih untuk melayani sebuah tim, komite, organisasi atau komunitas. 8. Kepemimpinan Berorientasi Tugas – Pemimpin berorientasi tugas hanya berfokus pada penyelesaian tugas dan bisa jadi otokratis. Mereka secara aktif mendefinisikan pekerjaan dan peran yang dibutuhkan, meletakkan struktur pada tempatnya, serta merencanakan, mengorganisasi dan memonitor pekerjaan. Pemimpin ini juga mengerjakan tugas-tugas utama, seperti menciptakan dan menjaga standar performa. Manfaat dari kepemimpinan berorientasi tugas ini adalah memastikan tenggat waktu terpenuhi, dan sangat berguna khususnya untuk anggota-anggota tim yang tidak mengatur waktu dengan baik. Namun, pemimpin berorientasi kerja cenderung tidak begitu peduli dengan kesejahteraan anggota-anggota timnya, kekurangan pendekatan ini adalah dapat mengakibatkan kepemimpinan otoratik, di antaranya menyebabkan masalah dalam motivasi dan penolakan.
Saran: Dalam praktiknya, sebagian besar pemimpin menggunakan gaya kepemimpinan berorientasi kerja dan berorientasi orang sekaligus. Artikel tentang “Blake Mouton Managerial Grid” menjelaskan bagaimana Anda bisa melakukannya.
9. Kepemimpinan Transaksional – Gaya kepemimpinan ini dimulai dengan gagasan bahwa anggota-anggota tim setuju untuk mengikuti pemimpin mereka ketika mereka menerima sebuah pekerjaan. Transaksi yang dimaksud biasanya melibatkan organisasi yang membayar anggota tim sebagai imbalan atas usaha dan kepatuhan mereka. Pemimpin punya hak untuk “menghukum” anggota-anggota tim yang tidak memenuhi sebuah standar.
Walaupun hal ini mungkin terdengar mengontrol dan paternalistis, kepemimpinan transaksional menawarkan beberapa manfaat. Pertama, gaya kepemimpinan ini memperjelas peran dan tanggung jawab seseorang. Manfaat lainnya adalah, karena kepemimpinan transaksional menilai anggota tim berdasarkan performanya, orangorang yang ambisius atau yang termotiviasi oleh balasan eksternal—termasuk kompensasi—seringkali menjadi bersungguh-sungguh dengan pekerjaannya. Kelemahan dari gaya kepemimpinan ini adalah anggota-anggota tim hanya bisa berbuat sedikit untuk meningkatkan kepuasan mereka atas pekerjaannya. Hal ini membuat pekerja merasa kelelahan dan mengarah kepada pertukaran staf yang cepat. Kepemimpinan transaksional merupakan sebuah tipe manajemen, kurang tepat jika dikelompokkan sebagai gaya kepemimpinan, karena berfokus pada tugas jangka pendek dan punya keterbatasan untuk pekerjaan yang berdasarkan pengetahuan dan kreativitas. Namun, gaya kepemimpinan ini dapat menjadi efektif dalam situasi-situasi lainnya.
10.Kepemimpinan Transformasional – Seperti yang telah kita diskusikan sebelumnya dalam artikel ini, kepemimpinan transformasional sering menjaidi gaya kepemimpinan terbaik dalam situasi bisnis. Pemimpin transformasional menginspirasi karena mereka mengharapkan yang terbaik dari seriap orang dalam timnya dan mereka sendiri. Hal ini mengarahkan pada produktivitas tinggi dan pelibatan dari setiap orang dalam tim mereka. Kelemahan kepemimpinan transformasional adalah, ketika antusiasme pemimpinnya diserahkan pada tim, dia butuh didukung oleh “orang yang detail”. Hal ini menyebabkan, dalam banyak organisasi, gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional sangat berguna. Pemimpin (atau manajer) transaksional
30
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
memastikan pekerjaan rutin dikerjakan dengan baik, sedangkan pemimpin transformasional memperhatikan inisiatif-inisiatif yang menambahkan nilai. Penting bagi Anda untuk menggunakan gaya kepemimpinan lain ketika diperlukan; ini bergantung pada orang-orang yang Anda pimpin dan situasi yang Anda hadapi. Poin-poin Penting Dalam bisnis, kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang sering digunakan. Tapi, tidak ada satu gaya kepemimpinan yang cocok untuk semua situasi, oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami gaya-gaya kepemimpinan lain. Gaya-gaya kepemimpinan yang umum termasuk: 1. Kepemimpinan direktif. 2. Kepemimpinan birokratis. 3. Kepemimpinan karismatik. 4. Kepemimpinan partisipatif. 5. Kepemimpinan delegatif. 6. Kepemimpinan berorientasi orang/relasi. 7. Kepemimpinan melayani. 8. Kepemimpinan berorientasi tugas. 9. Kepemimpinan transaksional. 10. Kepemimpinan transformasional. Teori-teori Kepemimpinan Utama: Mempelajari Dasar Kepemimpinan Mengapa sebagian pemimpin sukses, sedangkan yang lain gagal? Faktanya adalah tidak ada “kombinasi ajaib” dari karakter yang membuat seseorang menjadi pemimpin sukses, dan karakter-karakter yang berbeda berpengaruh terhadap kondisi-kondisi yang berbeda. Hal ini bukan berarti Anda tidak bisa belajar menjadi seorang pemimpin yang efektif. Anda hanya butuh memahami berbagai macam pendekatan tentang kepemimpinan sehingga Anda dapat menggunakan pendekatan yang tepat pada setiap situasi. Salah satu cara melakukannya adalah dengan mempelajari tentang teori-teori kepemimpinan yang utama yang memberikan landasan pemahaman tentang kepemimpinan. Sejak awal abad ke-20, empat kelompok utama dari teori-teori telah muncul. Kita akan melihat teori-teori kepemimpinan yang utama ini dalam artikel ini. Saran: Artikel tentang Gaya Kepemimpinan membahas gaya-gaya kepemimpinan yang umum yang telah muncul dari teori-teori kepemimpin yang utama ini. Salah satunya termasuk gaya “kepemimpinan transformasional”, yang sering jadi menjadi pendekatan yang paling efektif untuk digunakan dalam situasi-situasi bisnis. Empat Kelompok Teori Utama Ayo lihat masing-masing dari keempat kelompok utama teorinya dan bahas beberapa alat dan model yang cocok dengan masing-masingnya. (Ingat bahwa masih ada banyak teori lainnya.)
31
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
1. Teori Sifat – Tipe Orang Seperti Apa yang Dapat Menjadi Seorang Pemimpin yang Baik? Teori sifat berargumen bahwa pemimpin yang efektif memiliki karakter personal atau sifat yang umum dimiliki. Teori sifat yang awal mengatakan bahwa kepemimpinan adalah turunan, sifat yang instingtif yang Anda miliki atau tidak. Tapi saat ini, kita sudah tidak menggunakan gagasan ini, dan kita mempelajari lebih banyak tentang apa yang bisa kita lakukan untuk membentuk kualitas kepemimpinan dalam diri kita dan orang lain. Teori sifat membantu kita untuk mengidentifikasi sifat dan kualitas (sebagai contoh, integritas, empati, asertif, keahlian pengambilan keputusan yang baik dan disukai) yang sangat membantu saat memimpin orang lain. Bagaimanapun, tidak ada dari sifat-sifat ini, atau kombinasi spesifik di antaranya, yang akan menjamin keberhasilan seorang pemimpin. Sifat adalah kebiasaan eksternal yang muncul dari banyak hal yang ada di pikiran kita. Proses dan kepercayaan internal inilah yang penting untuk kepemimpinan yang efektif. Kita membahas beberapa sifat dan keahlian yang Anda butuhkan untuk menjadi seorang pemimpin yang baik dalam artikel “What a Real Leader Knows”, “Level 5 Leadership”, dan “What is Leadership?” 2. Teori Kebiasaan – Apa yang dilakuakan oleh Seorang Pemimpin yang Baik ? Teori kebiasaan berfokus pada bagaimana para pemimpin berperilaku. Sebagai contoh, apakah pemimpin mendikte apa yang harus dilakukan dan mengharapkan kerja sama? Atau apakah mereka melibatkan tim mereka dalam pengambilan keputusan untuk mendorong penerimaan dan dukungan? Pada tahun 1930an, Kurt Lewin membuat sebuah kerangka kerja berdasarkan kebiasaan seorang pemimpin. Dia berpendapat bahwa terdapat tiga tipe pemimpin: Pemimpin otokratis (sekarang disebut direktif ) membuat keputusan tanpa mengonsultasikannya pada tim. Gaya kepemimpinan ini tergolong wajar saat keputusan harus dibuat dengan cepat, ketika tidak ada kebutuhan untuk masukan dan ketika persetujuan tim tidak dibutuhkan untuk keberhasilan sebuah outcome. Pemimpin demokratis (sekarang disebut partisipatif ) memperbolehkan tim untuk menyediakan masukan sebelum sebuah keputusan dibuat, namun tingkat masukan bisa beragam dari pemimpin yang satu ke pemimpin yang lain. Gaya ini penting ketika persetujuan tim berpengaruh, tapi hal ini dapat menjadi sulit untuk diatur ketika ada banyak perspektif dan gagasan yang berbeda. Pemimpin Laissez-faire atau “biarkan saja” (sekarang disebut delegatif ) tidak ikut campur; mereka memperbolehkan orang lain dalam tim untuk membuat banyak keputusan. Hal ini dapat berfungsi dengan baik ketika timnya sangat mandiri, termotivasi, dan tidak membutuhkan pengawasan yang dekat. Bagaimanapun, kebiasaan ini bisa jadi disebabkan oleh pemimpin yang malas atau teralihkan fokusnya; dan hal ini yang dapat menyebebkan kegagalan pada gaya kepemimpinan ini. Penjelasan diatas telah menjelaskan bagaimana perilaku pemimpin mempengaruhi performa mereka. Peneliti telah menyadari bahwa banyak kebiasaan-kebiasaan kepemimpinan yang cocok pada waktu yang berbeda. Pemimpin yang terbaik adalah yang bisa menggunakan banyak perilaku yang berbeda dan memilih gaya yang tepat untuk tiap situasi. Artikel “Laissez Faire” ves Micromanagement melihat bagaimana Anda dapat menemukan keseimbangan yang tepat antara gaya kepemimpinan otokratis dan “biarkan saja”, sedangkan artikel tentang Blake-Mouton Managerial Grid (www.mindtools.com) membantu Anda memutuskan bagaimana berperilaku sebagai seorang pemimpin, tergantung pada pertimbangan Anda terhadap orang dan produksi.
32
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
3. Teori Kemungkinan – Bagaimana Situasi Mempengaruhi Kepemimpinan yang Baik? Kesadaran bahwa tidak ada tipe pemimpin yang benar secara mutlak mengarahkan kita kepada teori bahwa gaya kepemimpinan yang terbaik bergantung kepada situasi. Teori ini mencoba untuk menebak gaya mana yang terbaik untuk keadaan tertentu. Sebagai contoh, ketika Anda butuh membuat keputusan yang cepat, gaya mana yang paling cocok? Ketika Anda butuh dukungan penuh dari tim Anda, adakah cara yang lebih efektif dalam memimpin? Haruskah seorang pemimpin lebih berorientasi pada orang atau berorientasi pada tugas? Ini adalah semua pertanyaan yang teori kepemimpinan kemungkinan coba untuk sampaikan. Teori Kepemimpinan Situasional Hersey-Blanchard adalah sebuah kerangka kerja populer berdasarkan kemungkinan, yang mana menghubungkan gaya kepemimpinan dengan kedewasaan setiap anggota dalam tim. Model lainnya yang berdasarkan kemungkinan termasuk Teori Jalan-Tujuan House dan Model Kemungkinan Fiedler. Anda juga dapat menggunakan Model Proses Kepemimpinan untuk memahami bagaimana situasi Anda mempengaruhi faktor-faktor lain yang penting untuk kepemimpinan efektif dan bagaimana, sebaliknya, ini mempengaruhi kepemimpinan Anda. 4. Teori Kekuasaan dan Pengaruh – Apa Sumber Kekuasaan Pemimpin? Teori kekuasaan dan pengaruh dalam kepemimpinan mengambil pendekatan yang sama sekali berbeda; ini berdasarkan pada cara-cara yang berbeda bagaimana pemimpin menggunakan kekuasaan dan pengaruh untuk menyelesaikan pekerjaannya, dan mereka melihat gaya kepemimpinan yang muncul sebagai hasilnya. Mungkin yang paling terkenal dari teori-teori ini adalah Lima Bentuk Kekuasaasan French dan Raven. Model ini menyoroti tiga tipe kekuasaan berdasarkan posisi – legitimasi, balasan dan paksaan – dan dua sumber kekuasaan pribadi – keahlian dan kecenderungan (daya tarik pribadi Anda). Model ini mengatakan bahwa penggunaan kekuasaan personal adalah alternatif yang lebih baik dan bahwa Anda harus bekerja membangun kekuasaan berdasarkan keahlian (kekuasaan yang datang bersamaan dengan menjadi ahli dalam sebuah pekerjaan) karena ini adalah sumber yang paling sah dari kekuasaan pribadi. Gaya kepemimpinan lain yang menggunakan kekuasaan dan pengaruh adalah kepemimpinan transaksional. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa orang-orang mengerjakan sesuatu untuk balasan dan bukan karena alasan lain. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan ini berfokus pada merancang struktur tugas dan upah. Walaupun ini bukan strategi kepemimpinan yang paling menonjol dalam hal membangun hubungan dan membangun lingkungan kerja dengan motivasi tinggi, namun bisanya berguna, dan pemimpin dalam organisasi menggunakannya dalam basis harian untuk menyelesaikan pekerjaan. Serupa dengan hal itu, memimpin yang memberikan teladan adalah salah satu cara memimpin yang efektif dalam mempengaruhi tim Anda. Gaya Kepemimpinan Efektif Sebagaimana yang telah disampaikan di atas, kepemimpinan transformasional sering menjadi gaya kepemimpinan yang terbaik dalam bisnis. Pemimpin transformasional menunjukkan integritas, dan mereka tahu bagaimana membangun visi masa depan yang kokoh dan menginspirasi. Mereka memotivasi orang-orang untuk mencapai visi ini, mereka mengatur realisasinya, dan mereka membangun tim yang kuat dan sukses.
33
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Bagaimanapun, Anda harus menyesuaikan gaya Anda pada suatu kelompok atau situasi yang spesifik, dan hal inilaha yang menjadi alasan mengapa sangat berguna untuk memiliki pemahaman yang menyeluruh dari gayagaya lain. Artikel tentang Gaya Kepemimpinan mengambil pandangan yang lebih dalam pada gaya-gaya yang berbeda yang dapat Anda gunakan. Poin-poin Kunci Seiring waktu, beberapa teori utama tentang kepemimpinan bermunculan. Teori-teori ini dimasukkan dalam empat kategori: Teori-teori Sifat Teori-teori Kebiasaan Teori-teori Kemungkinan Teori-teori Kekuasaan dan Pengaruh “Kepemimpinan Transformasional” adalah gaya yang paling efektif untuk digunakan dalam kebanyakan situasi bisnis. Tapi, Anda dapat menjadi seorang pemimpin yang lebih efektif dengan mempelajari teori-teori penting tentang kepemimpinan ini dan memahami alat dan model yang sesuai dengan masing-masingnya.
34
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Menilai berbagai gaya kepemimpinan pribadi dan mendiskusikan kekuatan dan kelemahannya. Memahami bagaimana gaya kepemimpinanmu berdampak pada aksi kolektif saat bekerja dalam kelompok. Melakukan refleksi berkala dengan maksud memahami dampak gaya kepemimpinanmu sendiri dalam situasi-situasi yang berbeda dan bagaimana beradaptasi secara efektif.
Tugas Pra-Kelas:
Melengkapi – Pengukuran Gaya Kepemimpinan Peter Northouse Membaca Artikel – Leadership Styles: Choosing the Right Style for the Situation, Mind Tools Membaca Artikel – Core Leadership Theories: Learning the Foundations of Leadership
Penilaian Pribadi tentang Kepemimpinan Berdasarkan Pemikiran Kurt Lewin Melengkapi penialaian pribadi tentang kepemimpinan Northouse tersedia online di: www.sagepub.com/northouseintro2e/study/resources/questionnaires/89527_03q.pdf Bawa hasil pengukuran Anda ke kelas. Pra-kerja Catatan: Otoriter/Direktif
Demokratis/Partisipatif
Pembiaran/Delegatif
35
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Dalam kelompok kecil Anda, diskusikan:
Aktivitas Kelompok Kecil
Apakah Anda setuju dengan deskripsi penulis tentang gaya kepemimpinan Anda? Mengapa atau mengapa tidak? Ceritakan beberapa contoh bagaimana gaya kepemimpinan ini dalam aksi nyata. Ambil 2 sampai 3 contoh konkrit untuk dibagikan ke anggota kelompok lainnya. Apa pro-kontra tentang gaya kepemimpinan ini dalam konteks One Health? (Ambil 1-2 pro dan 1-2 kontra)
Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pengukuran Pribadi Kepemimpinan Berdasarkan Model Rooke/Tobert
Kuliah Logika Aksi
Oportunis
Diplomatis
Ahli
36
Rooke/Tobert mengajukan sebuah teori kepemimpinan yang berbeda, yang berfokus pada cara menumbuhkan keahlian kepemimpinan kita. Kerangka kerja Rooke/Tobert dapat dilihat di bawah ini:
Karakteristik
Kekuatan
Ingin menang bagaimanapun Baik dalam keadaan caranya. Berorientasi pribadi; darurat dan kesempatanmanipulatif; pembenaran. kesempatan yang menguntungkan.
Kelemahan Memaksakan kepentingan pribadi dan bersifat manipulatif. Menolak masukan dan mengalihkan kesalahan.
Menghindari konflik. Ingin Baik dalam mengeratkan; Menghindari konflik, mematuhi norma kelompok; membantu membawa kaku soal status. Melihat jarang berbuat yang hal aneh. orang-orang bersama-sama. umpan balik negatif sebagai hukuman. Mengatur berdasarkan logika Sendirinya baik sebagai dan bidang keahlian. Mencari seorang kontributor. efisiensi yang rasional.
Kritis dan dogmatis. Memilih efisiensi di atas efektivitas. Menolak umpan balik yang subyektif.
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Logika Aksi
Karakteristik
Kekuatan
Kelemahan
Ambisius
Memenuhi tujuan strategis. Mencapai tujuan bersama tim secara efektif; handal mengatur tugas manajerial dan kebutuhan bersama.
Cocok untuk peran Bisa jadi terlalu terbawa manajerial; berorientasi aksi dengan standar dan tujuan dan tujuan. pribadi. Buta terhadap subyektivitas yang kompleks.
Individualis
Menjalin persaingan antara logika aksi pribadi dan bersama. Menciptakan struktur yang unik dalam mengurangi ketimpangan antara strategi dan aksi.
Efektif dalam peran konsultan dan mencari keuntungan.
Bisa berlaku seperti orang asing, tidak konvensional, atau pemberontak. Kebebasannya bisa menghambat kolaborasi.
Efektif sebagai pemimpin transformasional dalam konteks yang luas seperti organisasi.
Terdorong oleh sisi gelap kekuasaan. Mungkin tidak menggunakan keahliannya dalam konteks tertentu.
Baik dalam memimpin transformasi masyarakat luas.
Masalah pribadi dapat mengganggu keahlian mereka.
Menghasilkan transformasi untuk organisasi dan pribadi. Memanfaatkan kekuatan keingintahuan, kewaspadaan, Penyusun Strategi dan keleluasaan kedua belah pihak yang menguntungkan untuk jangka pendek dan panjang.
Alkemis
Menghasilkan transformasi sosial. Mengintegrasikan transformasi materiil, spiritual dan komunitas.
Sumber: http://www.harthill.co.uk/leadership-development-framework/seven-action-logics.html
Catatan: ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Mari kita lihat model Rooke/Tobert: Aktivitas Kelompok Kecil
Pada logika aksi mana Anda berada sekarang? Sebutkan beberapa contoh untuk mendukung pendapat Anda? Bagaimana model Rooke/Tobert jika dibandingkan dengan Lewin dan Northouse? Apakah model tersebut saling melengkapi atau bertentangan? Apa pro dan kontra antara masing-masing? Bagaimana kerangka kerja kepeimimpinan ini membantu Anda dalam menghadapi tantangan-tantangan kepemipinan One Health? Apa yang tidak dapat dihadapi olehnya?
37
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tantangan Kepemimpinan One Health Tantangan One Health: Wabah H5N1 Aktivitas Individu Wabah H5N1 (Flu Burung yang sangat patogen) telah muncul di desa tetangga. Anda mengetahui bahwa banyak warga desa yang pergi ke pasar untuk menjual daging ayam tiap minggunya dan banyak orang bekerja di pabrik pengolahan daging ayam. Skenario kasus diadaptasi dari The Compendium of Case Studies yang ada di http://www. onehealthinitiative.com/publications/OHOW_Compendium_Case_Studies.pdf Bagaimana menurut Anda? Tipe/gaya kepemimpinan apa yang dibutuhkan untuk menghadapi kasus ini? Sebagai seorang pemimpin, Anda akan butuh bekerja sama dengan siapa? Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
38
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Sub Bab: Adaptasi Gaya Kepemimpinan Anda: Bekerja Sama Tujuan Pembelajaran:
Menilai gaya-gaya kepemimpinan pribadi dan mendiskusikan kekuatan dan kelemahannya. Memahami bagaimana gaya kepemimpinan pribadi Anda berdampak pada aksi kolektif ketika bekerja dalam kelompok. Merencanakan refleksi diri secara berlanjut untuk memahami dampak gaya kepemimpinan Anda dalam berbagai situasi dan bagaimana beradaptasi secara efektif.
Tipe Pembelajaran:
Latihan Tim dan Diskusi Kelompok Besar
Waktu:
60 Menit
Alat dan materi:
Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan putih dan spidol Modul Powerpoint Selotip dan kertas
Catatan untuk Fasilitator Sebelum kelas, gunakan selotip untuk menandai dua sisi yang paralel dari sebuah sungai imajiner. Jaraknya sekitar 3 sampai 5 meter. Persiapan Fasilitator
Tantangan Kelompok Besar
Catatan: Latihan ini mungkin melibatkan kontak fisik dan gerak tubuh yang menantang. Mohon bersikap sensitif kepada isu terkait kontak fisik dan keterbatasan fungsional para peserta. Instruktur harus memperbolehkan tim peserta untuk menyediakan solusi untuk isu ini. Tapi, dalam kasus dimana tim peserta ragu soal isu ini, instruktur boleh menyediakan sumber daya atau instruksi lain untuk semua tim atau hanya untuk sebagian saja. 30 Sungai Tercemar Menit Catatan: Dalam latihan ini, salah satu dari temuan pembelajarannya adalah walaupun kelas dibagi dalam tim-tim yang berbeda, setiap orang dalam kelas harus sukses menyelesaikan latihan ini agar dianggap sukses. Biarkan mahasiswa menemukan konsep ini sendiri. Jangan disamapaikan pada mereka. Perkenalkan aktivitas ini dengan menyampaikan bahwa kelompok akan menampilkan gaya-gaya kepemimpinannya—khususnya apa yang terjadi secara alamiah pada orang-orang ketika mereka dalam tekanan—lewat sebuah kompetisi. Bagi kelas dalam tim-tim yang beranggotakan 4 sampai 8 orang dan beri setiap tim cukup lembar kertas sehingga setiap dua orang mendapat satu lembar.
39
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Lalu, beri instruksi berikut: Tujuan dari latihan ini adalah untuk membuat tim One Health Anda melintaasi sungai yang deras dan beracun dengan aman. Sungai tersebut telah terkontaminasi oleh tumpahan zat kimia yang beracun yang mana jika ada bagian tubuh atau pakaian menyentuk airnya, Anda akan terinfeksi oleh penyakit yang paling mematikan. Tim One Health harus menyeberangi sungai untuk merespon pandemik baru di seberang sungai. Ketika Anda berada dalam satu tim yang spesifik, setiap orang adalah bagian dari keseluruhan tim One Health dan semua harus menyeberang. Berikut aturannya: Kertas-kertas yang diberikan adalah batu pijakan khusus yang memperbolehkan Anda melintasi sungai. Batu-batu pijakan tersebut harus disentuh setiap saat ketika mereka diletakkan di sungai. Jika mereka tidak disentuh, mereka akan tersapu oleh sungai yang deras. Anda tidak bisa menggeser baru-batu itu untuk bergerak ke depan. (Catatan: Ini adalah peraturan untuk alasan keselamatan.) Beri tim 5 menit untuk memikirkan strategi-strategi yang mungkin untuk menyeberangi sungai. Lakukan latihan ini sampai setiap orang dalam kelas menyeberangi sungai atau hentikan latihan setelah 20 menit.
Penjelasan Kelompok Besar
30 roses latihan di atas dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: Menit Apa yang terjadi? Apa yang Anda sadari tentang bagaimana orang-orang menyeberang sungai? Apa saja dinamika kepemimpinan yang terjadi? (contoh: Adakah diskusi mengenai siapa yang akan memimpin? Apakah orang berbeda menanggung kepemimpinan pada waktu yang berbeda?) Apa hal efektif yang dilakukan pemimpin? Apa yang tidak? Sebagai seorang anggota tim, bagaimana Anda mengkomunikasikan kebutuhan dan opini pribadi Anda pada kepemimpinan? Apakah Anda merasa Anda sedang berkompetisi dengan tim-tim lain untuk menjadi yang pertama menyeberang? Atau apakah tim-tim berkolaborasi? Apa yang Anda akan lakukan pada kesempatan lain… sebagai seorang pemimpin? Sebagai seorang bawahan? Catatan: Pembentukan tim-tim kecil sering memancing pemahaman bahwa tim-tim sedang berkompetisi melawan satu sama lain sehingga kelompok tidak berkolaborasi dalam membangun sebuah strategi untuk menyeberangi sungai. Instruksinya sebenarnya tidak menyarankan apapun tentang kompetisi. Konklusi yang salah ini, atau asumsi, membentuk pembahasan kolaborasi versus kompetisi. Sebagai contoh, daripada berkompetisi, kelompok-kelompok bisa jadi akan lebih sukses jika mereka saling menceritakan strategi mereka dan mendukung satu sama lain dalam eksekusinya. Lakukan pembahasan pilihan kompetisi versus kolaborasi antara tim-tim kecil dan kaitkan dengan konsepnya ke sebuah tim One Health yang lebih besar yang terdiri dari berbagai pemegang kepentingan. Tanyakan peserta untuk menceritakan pemikiran mereka tentang kesuksesan keseluruhan tim respon One Health jika dikaitan dengan kedua pendekatan ini.
40
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Simpulkan sesi ini dengan memberikan komentar berikut: Menyadari gaya atau kecenderungan kepemimpinan Anda dan bagaimana mereka berdampak pada kelompok. Mengakui ide-ide yang berbeda dari orang lain dan terbukalah untuk ide-ide baru. Menanyakan pertanyaan untuk memastikan bahwa Anda mendengar dan mengerti perspektif-perspektif orang lain. Fokus pada tujuan akhir.
41
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran
Menilai gaya-gaya kepemimpinan pribadi dan mendiskusikan kekuatan dan kelemahannya. Memahami bagaimana gaya kepemimpinan pribadi Anda berdampak pada aksi kolektif ketika bekerja dalam kelompok. Merencanakan refleksi diri secara berlanjut untuk memahami dampak gaya kepemimpinan Anda dalam berbagai situasi dan bagaimana beradaptasi secara efektif.
Sungai Tercemar Merefleksikan aktivitas ini, bagaimana pendapat Anda?
Penjelasan Kelompok Besar
Apa yang terjadi? Apa yang Anda sadari tentang bagaimana orang-orang menyeberang sungai? Apa saja dinamika kepemimpinan yang terjadi? (contoh: Adakah diskusi mengenai siapa yang akan memimpin? Apakah orang berbeda menanggung kepemimpinan pada waktu yang berbeda?) Apa hal efektif yang dilakukan pemimpin? Apa yang tidak? Sebagai seorang anggota tim, bagaimana Anda mengkomunikasikan kebutuhan dan opini pribadi Anda pada kepemimpinan? Apakah Anda merasa Anda sedang berkompetisi dengan tim-tim lain untuk menjadi yang pertama menyeberang? Atau apakah tim-tim berkolaborasi? Apa yang Anda akan lakukan pada kesempatan lain… sebagai seorang pemimpin? Sebagai seorang bawahan?
Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
42
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Sub Bab: Melibatkan dan Memberdayakan Orang Lain untuk Mengambil Aksi (bagian 1) Tujuan Pembelajaran:
Memahami perspektif berbagai pemegang kepentingan dalam isu-isu kompleks. Mengindentifikasi dan mengaplikasikan berbagai teknik untuk melibatkan, memberdayakan, dan mempengaruhi orang lain untuk mengambil aksi kolektif dalam isu kepemimpinan One Health yang berbeda.
Tipe Pembelajaran:
Aktivitas Individu, Kelompok Kecil dan Kelompok Besar; Diskusi Kelompok Besar; Kuliah
Waktu:
205 Menit
Alat dan Materi:
Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding polos Flipchart atau papan putih dan spidol Modul Powerpoint Panduan Mahasiwa
Catatan untuk Fasilitator
Aktivitas Kelompok Besar
15 Apa Isunya? Menit Untuk game “Apa Isunya”, baca dengan lantang artikel berita di bawah ini tentang gajah-gajah Sumatra. Lalu beri waktu 10 menit untuk memikirkan sebuah daftar pemegang kepentingan dan beberapa isu-isu utama yang penting untuk setiap pemegang kepentingan. Catatan: Jangan katakan pada mahasiswa untuk mengorganisasi percakapan/ aktivitas selain bercerita. Mempelajari bagaimana mengorganisasi percakapan adalah bagian dari proses penemuan. Ingatkan mahasiswa bahwa mereka akan memilih satu tipe pemegang kepentingan untuk pembahasan lebih lanjut dalam sesi ini.
43
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Apakah Isu Tantangan One Health: Invasi Gajah Sumatra JAKARTA, Indonesia (AP) — Penduduk desa dan petugas taman nasional menggunakan senter dan obor untuk mengarahkan ke luar desa sekitar 20 ekor gajah Sumatra yang merasa terancam dan masuk ke sebuah desa untuk mencari makanan. Kepala Dinas Kehutanan setempat, Warsito, mengatakan bahwa gajah-gajah tersebut memasuki desa Braja Indah di Lampung hari Kamis dan masih di sana sampai Jumat malam. Terdapat lebih dari 200 ekor gajah tinggal di sekitar Taman Nasional Way Kambas di dekat desa itu. Kurang dari 3000 ekor gajah tersisa di alam bebas, dan para pemerhati lingkungan memperingatkan bahwa gajah-gajah tersebut akan punah bila tidak mendapatkan perlindungan. Warsito menyampaikan pada radio El-Shinta bahwa negosiasi sedang berlanjut untuk memberikan kompensasi pada warga yang sawahnya dirusak akibat dilewati gajah yang kabur. Setidaknya lima gajah sudah diracun sejak April, sedangkan seorang petani ditindih gajah dan meninggal bulan Desember. Penduduk desa mengatakan mereka akan membunuh gajah-gajah tersebut bila pihak berwenang tidak melindungi sawah mereka.
Aktivitas Individual
20 Setelah 10 menit, minta mahasiswa untuk menuliskan tanggapan mereka untuk Menit pertanyaan berikut, “Apa isu yang terjadi dan dampaknya pada komunitas?” Beri mereka masing-masing 2 menit untuk menuliskan jawaban mereka dan minta setiap orang menceritakan perspektif mereka secara singkat. Setelah setiap orang bercerita, diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut: Apa kemiripan/perbedaan yang Anda dengar dari tanggapan yang ada?
Large Group Discussion
Apa yang menyebabkan sebagian dari kita memiliki interpretasi yang mirip? Mengapa interpretasi yang lain jauh berbeda? Apa yang mulai diditunjukkan pada studi kasus ini terkait keterlibatan pemegang kepentingan? Akhiri aktivitas ini dengan menghubungkannya pada proses melibatkan dan memberdayakan orang lain untuk mengambil aksi. 10 Definisi dan Contoh Aksi Kolektif Menit Ceritakan pada peserta dua definisi aksi kolektif:
Kuliah
Kebiasaan atau aksi dalam satu kelompok yang bekerja menuju satu tujuan bersama. Ketika individu-individu bersatu dalam aksi kolektif, kekuatan dari sumber daya, ilmu dan usaha kelompok dikombinasi untuk mencapai sebuah tujuan bersama semua pihak. (Business Dictionary) Kemampuan untuk mencegah aksi-aksi yang menguntungkan individu untuk kebaikan bersama. (Bandiera, Barankay dan Rasul 2005) Lalu tanyakan, “Apa contoh-contoh yang Anda miliki tentang orang yang mengambil aksi kolektif?”
44
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Dapatkan beberapa contoh dari mahasiswa dan berikan beberapa contoh lain yang Anda miliki dari pengalaman pribadi dan/atau topic/kejadian terkini, jelaskan tujuan dari aksi kolektif, kesuksesan dan tantangannya. Lihat Catatan Ringkas Fasilitator setelah sesi ini untuk beberapa contoh terkini dari imbauan untuk aksi kolektif.
Aktivitas Kelompok Kecil
15 Pemegang Kepentingan, Aksi Kolektif dan One Health Menit Bagi kelas dalam 3 kelompok dan berikan sebuah tingkatan—regional, nasional, atau komunitas—pada tiap kelompok. Minta mahasiswa untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut: Mengapa aksi kolektif sangat penting untuk kesuksesan One Health pada tingkatan ini? Apa tantangan-tantangan yang mungkin ditemui untuk melibatkan pemegang kepentingan dan melakukan kepemimpinan dalam One Health pada tingkatan ini?
Diskusi Kelompok Besar
20 Lalu berikan tiap kelompok waktu 3 menit untuk menceritakan ide-ide mereka Menit dan minta kelompok-kelompok lain menambahkan masukan tambahan untuk apa yang sudah diceritakan. Pastikan Anda menambahkan ide-ide lainnya yang dapat Anda berikan. Catatan: Untuk mempelajari isu-isu regional dan komunitas, kaji sumbersumber berikut: Collective Action Problems and Regional Integration in ASEAN: www.wrap. warwick.ac.uk/1907/ Tingkat nasional: Health Policy in Asia and the Pacific: Navigating Local Needs and Global Challenges www.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ app5.5/full Tingkat komunitas: www.onehealthtalk.org/index.cfm/pastdiscussions/ building-one-health-partnerships-with-traditional-communities/
Kuliah
10 Prinsip, Asumsi dan Proses Pelibatan Pemegang Kepentingan Menit Sampaikan pada kelas bahwa terdapat banyak interpretasi, teori, kerangka kerja dan metode yang berbeda untuk melibatkan pemegang kepentingan. Bagaimanapun, ada beberapa prinsip keterlibatan pemegang kepentingan dan beberapa langkah penting dalam proses pelibatan pemegang kepentingan yang terjadi di setiap tempat. Prinsip/Asumsi Melibatkan Pemegang Kepentingan Orang-orang sudah tahu isu-isu mereka dan memiliki keinginan untuk menyelesaikan isu tersebut. Mereka harus dilibatkan dalam proses pembuatan keputusan. Melibatkan pemegang kepentingan dari awal sebuah proses mengarah pada solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan. Transparansi dan dialog sangat penting untuk kesuksesan
45
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Mendapatkan dukungan dari pemegang kepentingan yang berkuasa bisa membantu Anda mendapatkan lebih banyak sumber daya; ini membuat proyek Anda lebih mungkin sukses. Dengan berkomunikasi dengan pemegang kepentingan lebih awal dan sering, Anda dapat memastikan bahwa mereka memahami sepenuhnya apa yang Anda sedang kerjakan dan manfaat dari kegiatan Anda, ini menunjukkan bahwa mereka dapat mendukung Anda secara aktif saat dibutuhkan. Anda dapat mengantisipasi reaksi orang-orang terhadap kegoatan Anda dan membangun rencana aksi Anda sehingga mendapatkan dukungan dari orang banyak. Langkah-langkah dasar Proses Melibatkan Pemegang Kepentingan: 1. Definisikan masalah 2. Identifikasi pemegang kepentingan 3. Lakukan analisis pemegang kepentingan 4. Membuat visi, tujuan, solusi dan rencana bersama. 5. Menetukan peran dan tanggung jawab dalam implementasinya. 6. Implementasi dan sesuaikan jika perlu. *Diadaptasi dari www.mindtools.com
Sampaiakan di depan kelas bahwa sesi ini akan berfokus pada identifikasi tipe pemegang kepentingan yang spesifik, juga metode-metode untuk melakukan analisis pemegang kepentingan.
Aktivitas Kelompok
30 Mendefinisikan Masalah Menit Katakan pada kelas bahwa adalah sangat penting untuk mendefinisikan sebuah masalah sebelum mengidentifikasi pemegang kepentingan utama. Bagi mahasiswa dalam sejumlah kelompok-kelompok kecil dan minta mereka membaca aktivitas “Mendefinisikan Masalah” yang ada di bawah ini, berfokus pada komunitas atau universitas mereka sekarang. Mahasiswa harus mengindentifikasi satu isu yang dapatmereka jelaskan secara mendetail dengan orang lain seperti mereka akan berbicara dengan pemegang kepentingan dalam aktivitas ini. Catatan: Pada tahap ini, pastikan bahwa setiap kelompok mendefinisikan satu masalah yang akan mereka gunakan untuk tugas berikutnya. Hal ini penting selama tahapan dimana mereka bertemu dan menanyakan pertanyaan dalam komunitas. Beri mahasiswa instruksi berikut: Bagi dalam tim-tim beranggotakan tiga orang. Tuliskan isu yang telah ditentukan kelompok untuk diselesaikan, juga tiga pertanyaan harus dijawab untuk menyelesaikan isu ini. Anda diberikan waktu 10 menit untuk menyiapkan sebuah benda yang mengilustrasikan masalah. Anda bisa menggunakan benda apapun yang bisa Anda temukan di ruangan.
46
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Setelah tim-tim menampilkan “benda” mereka, minta audiens menebak masalah yang mereka coba ilustrasikan. Minta setiap tim untuk membaca lantang dan tempelkan ‘masalah’ dan lembar pertanyaan mereka. *Aktivitas ini diambil dari Collective Action Toolkit from Frog Design. Untuk menemukannya, kunjungi www.frogdesign.com.
5 Menit Presentasi Identfikasi Pemegang Kepentingan Kuliah
Sebagai pengantar presentasi ini, berikan pertanyaan retoris, “Bagaimana Anda mengidentifikasi pemegang kepentingan dan kepentingan mereka?” Beri mahasiswa sebuah gambaran umum singkat dari langkah berikut: Pikirkan – identifikasi kategori dari pemegang kepentingan dan individu yang penting. Kumpulkan informasi dari informan kunci. Konsultasikan dengan organisasi yang bekerja atau telah bekerja dalam usaha serupa, dengan populasi yang sama. Kumpulkan lebih banyak ide dari pemegang kepentingan saat mereka teridentifikasi. Sampaikan. Ceritakan di depan kelas bahwa Anda akan mencoba satu metode diskusi sebagai satu ilustrasi dari latihan ini. Catatan: Slide dan penjelasan dalam sesi ini diadaptasi dari website The Community Toolbox (http://ctb.ku.edu/en/table-of-contents/participation/ encouraging-involvement/identify-stakeholders/main) dan sumber-sumber lainnya untuk menunjukkan keragaman cara mengindentifikasi dan menganalisis pemegang kepentingan yang bisa dilakukan.
Aktivitas Tim
15 Diskusi Pemegang Kepentingan Menit Minta mahasiswa untuk kembali ke kelompok mereka sebelumnya dalam sesi “Mendefinisikan Masalah” dan minta mereka datang dengan satu daftar pemegang kepentingan kunci yang terlibat dalam isu yang sudah dipilih. Minta mereka menuangkan ide mereka ke atas flipchart atau papan putih. Saat setiap kelompok menceritakan daftar mereka, sediakan ruang untuk kelompok-kelompok lain untuk menanyakan individu-individu yang ada dalam daftar dan merekomendasikan yang lain. Aktivitas Alternatif: Efek Riak (Ripple effect). Sebagai sebuah pilihan alternatif, Anda juga dapat mencoba aktivitas “Efek Riak” ini dari Collective Action Toolkit oleh Frog Design.
47
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Instruksi kegiatan: Minta kelas untuk kembali ke tim mereka yang beranggotakan tiga orang. Minta mereka menggambarkan sebuah lingkaran di tengah halaman dimana terdapat nama-nama anggota kelompok. Minta setiap tim menuliskan tentang lingkar terdekat mereka, efek apa yang ingin mereka rasakan sebagai teman dekat atau anggota keluarga. Gambar satu lingkaran besar di sekitar nama-nama ini dan beri label sebagai ‘individual’. Tulis efek yang tim ingin ada pada komunitas di sekitar lingkaran individual. Gambar sebuah lingkaran di sekitar efek-efek baru yang ditambahkan dan beri label ‘komunitas’. Lanjutkan latihan ini untuk efek-efek yang tim ingin miliki pada negara, bangsa dan dunia.
Minta setiap orang untuk menempelkan ‘Efek Riak’ mereka pada dinding dan ceritakan persamaan dan perbedaannya. Pilih satu lingkaran sebagai fokus dan efek-efek yang Anda ingin lihat. Tuliskan semua di atas satu lembar bersih kertas dan kapan Anda ingin melihat ini terjadi. Letakkan lembar ini di dinding sehingga tim dapat menggunakannya lagi.
10 Metode Pengumpulan Data Pemegang Kepentingan – Memahami Berbagai Menit Perspektif Kuliah
Ceritakan bahwa satu dari banyak bagian penting dari pelibatan pemegang kepentingan adalah, tentu saja, berdiskusi dengan pemegang kepentingan tentang tujuan, tantangan dan solusi potensial dari mereka untuk isu terkait. Diskusi ini penting untuk memahami pandangan dan hubungan mereka dengan isu ini dan Anda dapat memetakan pemegang kepentingan dan dimana mereka mungkin dapat membantu atau menghambat proses yang sedang berjalan. Ada banyak metode berbeda untuk pengumpulan data. Berikan sumber-sumber bacaan dari laporan berikut: Deskripsi Metode Pelibatan Pemegang Kepentingan dalam Apendiks F, Engaging Stakeholders to Identify and Prioritize Future Research Needs, Agency for Healthcare Research and Quality di www.ncbi.nlm.nih.gov. Deskripsi dari Kekuatan dan Keterbatasan Pemegang Kepentingan dari Metode Pelibatan Pemegang Kepentingan dalam Apendiks G, Engaging Stakeholders to Identify and Prioritize Future Research Needs, Agency for Healthcare Research and Quality di www.ncbi.nlm.nih.gov. 20 Menanyakan Pertanyaan Kritis Menit Tekankan bahwa sebagai tambahan untuk metode yang mereka pilih dalam pengumpulan data pemegang kepentingan, dibutuhkan individu yang menanyakan pertanyaan yang cocok dan sangat berguna untuk mendapatkan informasi yang dia butuhkan. Lakukan kajian terhadap beberapa tipe pertanyaan yang berbeda yang harusnya ditanyakan
48
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Pertanyaan Terbuka dan Tertutup
INDOHUN
Tipe-tipe Pertanyaan Sebuah pertanyaan tertutup biasanya menerima satu kata atau jawaban singkat yang faktual. Sebagai contoh, “Apakah Anda haus?” Jawabannya adalah “Ya” atau “Tidak”. “Dimana Anda tinggal?” Jawabannya umumnya nama kota atau alamat Anda. Pertanyaan terbuka mengharapkan jawaban yang lebih panjang. Mereka biasanya memulai dengan apa, mengapa, bagaimana. Sebuah pertanyaan terbuka menanyakan responden pengetahuan, opini, dan perasaan. “Ceritakan” dan “gambarkan” dapat digunakan untuk pertanyaan terbuka. Teknik ini memulai dengan pertanyaan yang umum, lalu mengacu pada setiap jawaban, menanyakan lebih detail dari jawaban sebelumnya. Ini sering digunakan oleh detektif dalam mengambil pernyataan dari saksi:
Pertanyaan Corong
“Berapa orang yang terlibat dalam perkelahian itu?” “Sekitar sepuluh.” “Apakah mereka anak-anak atau orang dewasa?” “Kebanyakan anak-anak.” “Kira-kira berapa umur mereka?” “Sekitar 14 sampai 15.”
Pertanyaan Menggali
Menanyakan pertanyaan menggali adalah salah satu strategi untuk mendapatkan lebih banyak detail. Terkadang hal ini sesederhana menanyakan responden Anda sebuah contoh, untuk membantu Anda memahami sebuah pernyataan yang mereka samapaikan Pada waktu yang lain, Anda butuh informasi tambahan untuk klarifikasi, “Kapan Anda butuh laporan ini paling lambat, dan apakah Anda ingin melihat draftnya sebelum saya memberikan Anda versi akhirnya?”. Atau untuk memeriksa apakah ada bukti untuk apa yang telah dikatakan, “Bagaimana Anda tahu bahwa basis data yang baru itu tidak dapat digunakan oleh tim penjualan?” Sebuah cara efektif untuk menggali adalah dengan menggunakan metode 5 Mengapa (5 Whys), yang bisa membantu Anda untuk mendapatkan akar masalah dengan cepat. Ada video mengenai teknik ini pada tautan di bawah: YouTube–5Whyswww.youtube.com/watch?feature=playerembedded&v=qWAWyZUvg kw (3:37)
49
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Lalu diskusikan dengan kelas maksud dari pertanyaan-pertanyaan. Pastikan untuk mengkaji poin-poin berikut: Belajar: Tanyakan pertanyaan terbuka dan tertutup, dan gunakan teknik pertanyaan menggali. Membangun hubungan: Orang biasanya merespon positif jika Anda menanyakana apa yang mereka lakukan atau meminta opini mereka. Jika Anda melakukan ini dengan cara yang afirmatif “Ceritakan apa hal yang Anda paling suka dari bekerja disini.” Anda akan membantu membangun dan memelihara sebuah dialog terbuka Mengatur dan melatih: Disini, pertanyaan-pertanyaan retoris dan mengarah sangat berguna juga. Pertanyaan jenis ini akan membantu dalam membuat orang merefleksikan dan berkomitmen terhadap aksi yang Anda sarankan: “Bukankah sangat baik untuk mendapatkan kualifikasi lebih lanjut?” Menghindari kesalahpahaman: Gunakan pertanyaan-pertanyaan menggali untuk mengklarifikasi, terutama ketika konsekuensinya signfikan. Dan untuk memastikan Anda tidak langsung mengambil kesimpulan, alat “Ladder of Inference” juga dapat membantu. Meredakan situasi yang panas: Anda dapat menenangkan seorang pelanggan atau kolega yang marah dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan corong yang membuat mereka mendapatkan detail yang lebih dari kemarahan mereka. Hal ini tidak hanya akan mengganggu mereka dari emosi mereka, tapi juga akan membatu Anda dalam mengindetifikasi satu hal praktikal yang Anda dapat lakukan, yang dapat membuat mereka merasa sudah “memenangkan” sesuatu dan tidak perlu lagi untuk marah. Membujuk orang lain: Tidak ada yang suka diceramahi, tapi ditanyakan satu set pertanyaan terbuka akan membantu orang lain mempercayai alasan di balik sudut pandang Anda. “Apa yang Anda pikirkan tentang meminta tim penjualan untuk meng-upgrade laptop mereka untuk setengah hari?” *Informasi di atas diambil dari www.mindtools.com/pages/article/newTMC_88.htm Kuncinya adalah Mendengarkan dengan Aktif Dalam menutup presentasi, sampaikan pada mahasiswa bahwa ketika mereka berbicara pada orang lain, mendengarkan menjadi sangat penting. Ceritakan video TED talk oleh Julian Treasure, pemimpin sebuah perusahaan yang memberikan saran pada bisnis kelas dunia—kanton, pengecer, hotel, dll.—tentang bagaimana menggunakan suara. YouTube – 5 Ways to Listen Better www.ted.com/talks/julian_treasure_5_ ways_to_listen_better.html (7:50) Cara lainnya, Anda dapat mempresentasikan model mendengarkan RASA: Receive (Terima): duduk dan dengar! Hentikan keinginan berkomentar. Appreciate (Apresiasi): gunakan bahasa tubuh dan sinyal verbal untuk menunjukkan bahwa Anda sedang mendengar dan mengerti. Summarize (Rangkum): ulangi apa yang sudah Anda dengar untuk mendemonstrasikan pemahaman Anda. Ask (Tanya): tindak lanjuti dengan pertanyaan yang membangun atas apa yang sudah mereka katakan atau pengalihan ke topik lain jika dibutuhkan.
50
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Aktivitas Tim
INDOHUN
30 Tugas Kelompok Metode Pelibatan Pemegang Kepentingan Menit Kembali ke kelompok proyek mereka, minta mahasiswa untuk mengkaji daftar informasi mereka dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut: Pikirkan komunitas Anda sendiri. Metode mana yang paling ampuh dan mengapa? Pikirkan tentang isu yang Anda telah identifikasi berserta pemegang kepentingannya. Metode mana yang Anda percayai akan ampuh dalam mengajak mereka? Buat sejumlah pertanyaan (3 sampai 5) yang Anda akan tanyakan dan metode mana yang Anda akan gunakan untuk mengumpulkan data. Mendekati akhir 30 menit, datangi setiap kelompok dan kaji pertanyaan mereka dan metode pengumpulan datanya, lalu beri mereka umpan balik. 5 Menit Instruksi Aktivitas Pelibatan Pemegang Kepentingan
Instruksi Tugas Kelompok Besar
Ceritakan pada mahasiswa bahwa mulai dari sekarang sampai sesi berikutnya, setiap kelompok harus menjalankan sebuah analisis pemegang kepentingan menggunakan metode-metode dan pertanyaan yang mereka telah buat. Mereka harus memilih tipe pemegang kepentingan yang spesifik (pemimpin komunitas, aktivitas komunitas, politisi, dokter, dll.) dan membuat analisis pemegang kepentingan. Setiap kelompok harus bersiap untuk memperesentasikan apa yang telah mereka pelajari tentang isu-isu ini dan perspektif mereka mengenai kelompok pemegang kepentingan yang mereka pilih. Ambil pertanyaan apapun sebagai penutup sesi. Catatan Ringkas Fasilitator Diambil dari berbagai sumber.
Contoh Imbauan untuk Aksi Perubahan Iklim: Bank Dunia (World Bank) mendesak aksi kolektif untuk menurunkan risiko bencana lewat adaptasi perubahan iklim. Direktur Sektor Pembangunan Berkesinambungan wilayah Asia Timur dan Pasifik Bank Dunia (EAP), John Room, mengatakan, dalam 4th Asian Ministerial Conference on Disaster Risk Reduction, bahwa orang miskin di wilayah Asia akan membayar paling besar untuk bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim dan urbanisasi yang cepat, sedangkan yang kaya sedang bergerak meningkatkan dan mengadaptasi infrastruktur, zona pantai, suplai air dan perlindungan banjir. Ia meminta untuk memotong kaitan antara kemiskinan urban, area penampungan ,dan penurunan risiko bencana lewat program pengembangan yang digerakkan komunitas, dan mempromosikan penggunakan lahan, investasi untuk sistem peringatan awal dan memberikan informasi tentang risiko tersedia luas. www.preventionweb.net/english/professional/news/v.php?id=16119
Ekonomi: Kebutuhan untuk aksi kolektif, kerjasama di wilayah Asia-Pasifik: PM Brunei: Imbauan untuk bekerja sama antara negara-negara Asia Pasifik untuk mengatasi ketidakpastian ekonomi global, Perdana Menteri Manmohan Singh hari ini mengatakan bahwa potensi pertumbuhan yang luas di India dan negara lainnya bisa diwujudkan hanya dengan menanamkan sebuah keseriusan bersama.”
51
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Menghadapi 8th East Asia Summit disini, Singh mengatakan pertemuan ini terjadi pada waktu “ketika kebutuhan aksi kolektif, kerjasama dan kolaborasi di wilayah Asia Pasifik tidak pernah terasa sepenting ini sebelumnya.” “Ketidakpastian ekonomi global dan pergolakan politik di belahan bumi lainnya telah berdampak pada negaranegara di wilayah ini secara merata. Sebagai tambahan, wilayah yang luas ini menghadapi tantangan yang muncul tidak hanya dari keragaman, tapi juga dari perbedaan. Hal ini mejelaskan potensi kemakmuran yang tidak dapat diprediksi dapat diwujudkan hanya dengan menumbuhkan “a cooperative temper,” kata Perdana Menteri India itu. “Pertemuan Asia Timur ini adalah sebuah forum, yang dalam pandangan saya, idealnya ditempatkan untuk membantu kita semua merealisasikan tujuan bersama kita untuk memajukan keamanan dan kemakmuran dalam sebuah kerangka kerja kooperatif,” beliau menambahkan. Pertemuan Asia Timur (EAS) ini adalah sebuah forum untuk kerja sama di antara sepuluh negara ASEAN dan negara-negara mitranya: Australia, Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Rusia,dan Amerika Serikat.. Kesepuluh negara ASEAN ini termasuk Brunei, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Laos, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Perdana Menteri India mengatakan dalam pertemuan ini bahwa implementasi dari komitmen sebelumnya untuk hubungan ASEAN membutuhkan perasaan urgensi dan “membangun infrastruktur fisik harus dilakukan bersama dengan pembentukan infrastruktur bersama koridor-koridor yang berhubungan” “India menyambut dialog dan kerja sama dengan negara-negara yang berpikiran sama dalam media inovatif untuk membiayai kebutuhan infrastruktur ini. Kami menyambut inisiatif dari Brunei Darussalam untuk mengadakan sebuah pertemuan di antara Komite Koordinasi Keterhubungan ASEAN dan pertemuan Asia Timur nanti, masih di tahun ini,” dia menambahkan. Singh lanjut mengatakan bahwa Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP, yang diluncurkan di Phnom Penh tahun lalu) telah menyediakan suatu peta kerja untuk integrasi ekonomi regional. Ia mengatakan bahwa hal ini dapat memacu pertumbuhan dan mempercepat pembangunan di seluruh wilayah regional, selain meningkatkan kepentingan bersama dalam keamanan dan stabilitas regional. India tetap terlibat dan berkomitmen pada proses RCEP, ia menambahkan. “Kita harus melengkapi usaha ini dengan kerja sama untuk tantangan energi, pangan, kesehatan dan pembangunan sumber daya manusia. Kami, oleh karena itu, menyambut adopsi dari Deklarasi Pertemuan Asia Timur ke-8 tentang Ketahanan Pangan.” “Kami mendukung Australia dan Vietnam sebagai ketua dari peluncuran Persekutuan Pemimpin Malaria Asia Pasifik. Kami sangat bahagia untuk menjadi ketua dua bersama Australia untuk Satuan Tugas untuk Obat Berkualitas untuk membasmi malaria. Kami juga telah mengusulkan inisiatif baru untuk kerja sama di antara anggota-anggota Pertemuan Asia Timur untuk penanganan trauma dan perawatan,” Singh menambahkan. www.firstpost.com/world/need-for-collective-action-cooperation-in-asia-pacific-region-pm-1163927.html?utm_source=hp-foote
52
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan: Aksi kolektif global dalam kesehatan: Lanskap WDR+20 untuk fungsi utama dan pendukung www.investinginhealth2035.org/sites/default/files/working-papers/global-collective-action-in-health.pdf
Air: Aksi Kolektif pada Air – Untuk apa tujuannya? PBB telah menetapkan 2013 sebagai Tahun Internasional Kerja Sama Air, yang menyorot kepentingan kritis dari kolaborasi lintas sektor dalam mempromosikan tata kelola air yang berkelanjutan. Tapi untuk membuat sebuah poin yang jelas, kemitraan-kemitraan pelayanan air publik-swasta tidak mengenai aksi kolektif; mereka sedang bersama-sama menyelesaikan tantangan air bersama, dan ini prirotias tertingginya. Beberapa tahun terakhir, perusahaan-perusahaan mulai memikirkan secara sistematis dan strategis tentang siapa dan perihal masalah air apa yang mereka lihat untuk terlibat dalam sebuah konteks aksi kolektif. Pertanyaan bernilai 2 milyar dolar Amerika Serikat (estimasi konservatif ) menjadi: Apakah dua segmen lainnya dari masyarakat—sektor publik dan masyarakat sipil—melakukan hal yang sama? Ketika mengamati pemberitahuan perusahaan kepada masyarakat mengenai air, kita sering melihat bahwa tindakan perusahaan menangani suatu tantangan terkait air yang tersebar sangat luas, termasuk tidak cukupnya infrastruktur, resapan air yang buruk, dampak potensial dari perubahan iklim, akses pada air bersih komunitas sekitar, perbaikan hulu tepian pantai, dan lain-lain. Program-program seperti itu menunjukkan bahwa saat efisiensi penggunaan air dan pengukuran pengurangan polusi tentu saja merupakan satu kompenen sangat penting dari pelayanan air korporat, mereka sederhananya tidak bisa jadi gambaran keseluruhan. Ini bisa dilihat dari ketika Anda melihat pada kompleksitas yang unik yang mendukung tantangan-tantangan air yang dihadapi perusahaan. Contohnya, ada banyak tempat di seluruh dunia dengan sumber air yang melimpah (pikirkan petakan besar Amerika Latin dan Asia Tenggara), tapi dimana pemerintah tidak dengan mudah memiliki kapasitas yang dipercaya untuk mengantarkan air bersih, mengatur dampak dari kejadiankejadian badai, dan dimana komunitas-komunitas mungkin tidak punya cara untuk mengakses air yang mereka membutuhkan. Apa arti dari peningkatan performa operasional air perusahaan dalam konteks ini? Pemimpin perusahaan air telah menyadari bahwa usaha pengaturan air dalam batasan dari garis-garis pagar pabrik saja tidak dapat menjawab risiko air yang mereka hadapi dan mereka mengambil pendekatan yang lebih luas untuk strategi-strategi pencegahan risiko air. Pendekatan-pendekatan ini secara meningkat melihat tidak hanya meminimalaisir dampak merugikan dari kegiatan perusahaan pada sumber air dengan mempromosikan efisiensi penggunaan air dan penangan limbah air yang sudah ditingkatkan, tapi juga untuk melibatkan secara aktif kepentingan eksternal untuk berama-sama menangani lanskap kompleks dari tantangan air. Usaha-usaha bersama seperti ini untuk menjawab risiko bersama termasuk mengadvokasi untuk kebijakan tentang air yang lebih berkelanjuatan dan efektif, berbagi pengetahuan dan data, memfasilitasi akses komunitas kepada akses air dan pelayanan sanitasi, meningkatkan perbaikan iklim dan masih banyak lagi. Panduan Aksi Kolektif terkait Air oleh Direktur Water Mandate yang baru saja dirilis menyediakan petunjuk langkah per langkah mengenai bagaimana perusahaan-perusahaan dapat merancang dan mengimplementasikan pendekatan-pendekatan kolaboratif dengan cara strategis untuk perusahaan dan juga menjawab masalahmalasah utama terkait air yang mempengaruhi berbagai pemegang kepentingan. Satu bagian kritikal dari “panduan” ini adalah membantu perusahaan-perusahaan dan pihak-pihak yang memilik kerja sama dengan mereka untuk berkolaborasi dalam membangun sebuah pemahaman bersama dari pendorong dan manifestasi, dari tantangan-tantangan terkait air. Ini, sebaliknya, akan memperbolehkan pihak-pihak menakar aksi kolektif dalam lingkup tujuan yang akan menurunkan manfaat bersama. Skema di bawah ini adalah sebuah alat panduan, yang memperbolehkan perusahaan memetakan tantangan air yang butuh ditindaklanjuti cepat dan pendorong-pendorong pokok dengan respon aksi kolektif yang dapat menjawab tantangan di masa depan.
53
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Di bagian atas skema ini, ada beberapa tantangan utama terkait air yang, sebaliknya, menciptakan risiko untuk perusahaan-perusahaan. Di bagian kiri dari diagram adalah kekurangan-kekurangan yang mendukung tantangan air akut. Matriks ini lalu diisi oleh 12 tipe aksi yang berbeda yang mungkin digunakan untuk mendorong pengaturan air yang lebih berkelanjutan. Pada dasarnya, skema ini menyediakan cara yang sederhana dan praktis untuk memulai mengidentifikasi aksi potensial yang akan mendorong perubahan yang dibutuhkan untuk menjawab risiko air yang mereka hadapi. Ini juga memperbolehkan satu titik awal untuk sebuah percakapan di antara calon mitra-mitra untuk memahami dimana kepentingan mereka berada dan membangun satu perasaan yang kuat dari kepentingan bersama dalam aksi koletkif. (Di sisi lain, untuk perusahaan-perusahaan yang tertarik untuk bergerak dari sekadar pengembangan strategi konseptual ke implementasi di lapangan langsung, 12 wilayah-wilayah aksi kolektif ini mirip dengan yang digunakan dalam Water Action Hub oleh Direktur Water Mandate, sebuah platform yang memfasilitasi kecocokan.) Kerangka kerja keputusan ini awalnya dikembangkan untuk dunia bisnis, khususnya mereka yang berkonfrontasi dengan imperatif aksi kolektif dalam suatu lingkup geografis dan yang merencanakan memulai sebuah proyek aksi kolektif dengan cara yang paling efektif dan efisien. Pertanyaan kami sekarangan adalah: Apakah model ini cocok dengan mitra potensial pelaku bisnis, seperti lembaga pemerintahan, kelompok masyarakat sipil dan akademisi, memahami tantangan-tantangan ini dan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menjawab mereka? Apakah ini menyediakan sebuah landasan yang kokoh untuk mulai mendapatkan konsensus
tentang bagaimana masalah terkait air pada level lokal bisa diselesaikan untuk memberi manfaat pada semua?
54
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Memahami perspektif berbagai pemegang kepentingan dalam isu-isu kompleks. Mengindentifikasi dan mengaplikasikan berbagai teknik untuk melibatkan, memberdayakan, dan mempengaruhi orang lain untuk mengambil aksi kolektif dalam isu kepemimpinan One Health yang berbeda.
What is the Issue? JAKARTA, Indonesia (AP) — Penduduk desa dan petugas taman nasional menggunakan senter dan obor untuk mengarahkan ke luar desa sekitar 20 ekor gajah Sumatra yang merasa terancam dan masuk ke sebuah desa untuk mencari makanan. Aktivitas Kelompok Besar
Kepala Dinas Kehutanan setempat, Warsito, mengatakan bahwa gajah-gajah tersebut memasuki desa Braja Indah di Lampung hari Kamis dan masih di sana sampai Jumat malam. Terdapat lebih dari 200 ekor gajah tinggal di sekitar Taman Nasional Way kambas di dekat desa itu. Ada kurang dari 3000 ekor gajah tersisa di alam bebas, dan para pemerhati lingkungan memperingatkan bahwa gajah-gajah tersebut akan punah bila tidak ada perlindungan. Warsito menyampaikanpada radio El-Shinta bahwa negosiasi sedang berlanjut untuk memberikan kompensasi pada warga yang sawahnya dirusak akbiat dilewati gajah yang kabur. Setidaknya lima gajah sudah diracun sejak April, sedangkan seorang petani ditindih gajah dan meninggal bulan Desember. Penduduk desa mengatakan mereka akan membunuh gajah-gajah tersebut bila pihak berwenang tidak melindungi sawah mereka.
Apa isu yang mendasar berdampak pada komunitas di atas? ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Bagaimana menurut Anda? Apa kemiripan/perbedaan yang Anda dengar dari tanggapan yang ada? Apa yang menyebabkan sebagian dari kita memiliki interpretasi yang mirip? Mengapa interpretasi yang lain jauh berbeda? Apa yang mulai diditunjukkan pada studi kasus ini terkait keterlibatan pemegang kepentingan? -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
55
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Aksi Kolektif Aksi kolektif adalah “Kebiasaan atau aksi sebuah kelompok menuju sebuah tujuan bersama. Ketika individu terlibat dalam aksi kolektif, kekuatan sumber daya kelompok, pengetahuan dan usaha adalah tergabung untuk mencapai tujuan bersama yang dimiliki semua pihak.”
Diskusi Kelompok Kecil Apa contoh-contoh yang pernah Anda lihat dari orang-orang yang mengambil aksi kolektif? Tugas Kelompok: Komunitas
Kabupaten/Kota
Nasional
Bagaimana menurutmu: Mengapa aksi kolektif sangat penting untuk kesuksesan One Health pada tingkat ini? Apa tantangan-tantangan yang mungkin ditemui untuk melibatkan pemegang kepentingan dan melakukan kepemimpinan dalam One Health pada tingkatan ini? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Catatan: -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Prinsip, Asumsi dan Proses Pelibatan Pemegang Kepentingan
Kuliah
56
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mendengarkan Secara Aktif Bagaimana mendengarkan pemegang kepentingan – RASA Receive (Terima): duduk dan dengar! Hentikan keinginan berkomentar. Kuliah
Appreciate (Apresiasi): gunakan bahasa tubuh dan sinyal verbal untuk menunjukkan bahwa Anda sedang mendengar dan mengerti. Summarize (Rangkum): ulangi apa yang sudah Anda dengar untuk mendemonstrasikan pemahaman Anda. Ask (Tanya): tindak lanjuti dengan pertanyaan yang membangun atas apa yang sudah mereka katakan atau pengalihan ke topik lain jika dibutuhkan.
Catatan: --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Bagaimana menurut Anda? Pikirkan komunitas Anda sendiri. Metode mana yang paling ampuh dan mengapa? Pikirkan tentang isu yang Anda telah identifikasi berserta pemegang kepentingannya. Metode mana yang Anda percayai akan ampuh dalam mengajak mereka? Buat sejumlah pertanyaan (3 sampai 5) yang Anda akan tanyakan dan metode mana yang Anda akan gunakan untuk mengumpulkan data.
57
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pekerjaan Rumah
Tugas
58
Dari sekarang sampai sesi berikutnya, setiap kelompok harus mengerjakan analisis pemegang kepentingan dengan menggunakan metode dan pertanyaan yang telah dibuat di atas. Persiapkan sebuah presentasi pendek yang menyoroti perspektif pemegang kepentingan dari pengukuran Anda.
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Sub Bab: Mengajak dan Memberdayakan Orang Lain untuk Beraksi (bagian 2) Tujuan Pembelajaran:
Memahami perspektif dari berbagai pemegang kepentingan dalam isu-isu kompleks. Mengindentifikasi dan mengaplikasikan berbagai teknik untuk melibatkan, memberdayakan, dan mempengaruhi orang lain untuk mengambil aksi kolektif dalam isu kepemimpinan One Health yang berbeda.
Tipe Pembelajaran:
Aktivitas Individu dan Kelompok Kecil; Kuliah; Diskusi Kelompok Besar
Waktu:
145-165 Menit
Alat dan Materi:
Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding polos Flipchart atau papan putih dan spidol Modul Powerpoint Panduan Mahasiswa
Catatan untuk Fasilitator
Presentasi Kelompok Kecil
40-60 Presentasi Data Keterlibatan Pemegang Kepentingan Menit Minta mahasiswa menceritakan rangkuman temuan mereka dari analisis pemengang kepentingan. Gali komentar dan gunakan waktu untuk sesi tanya jawab dan proses pengalaman mereka dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut: Apa yang membuat Anda berhasil melengkapi latihan ini? Apa, jika ada, yang menghambat Anda dalam latihan ini? Pertimbangkan: - Keahlian kepemimpinan yang penting untuk mengorganisisr tim. - Keahlian bertanya yang penting untuk mengumpulkan data yang relevan. - Keahlian mendengar yang penting untuk memahami pernyataan pemegang kepentingan Apa yang Anda telah pelajari tentang memahami isu-isu pemegang kepentingan?
Kuliah
15 Analisi Pemegang Kepentingan Menit Sampaikan kuliah singkat tentang analisis pemegang kepentingan. Catatan kuliah yang lengkap bisa ditemukan di modul PowerPoint. Sampaikan pada mahasiswa bahwa: Setelah mengidentifikasi pemegang kepentingan dan isu-isu mereka, langkah berikutnya dalam “mengambil aksi” adalah untuk memprioritaskan pemegang kepentingan. “Tabel Pengaruh/Kepentingan” adalah sebuah kerangka kerja standar untuk pemprioritasan pemegang kepentingan.
59
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Tabel Pengaruh dan Kepentingan
High Importance Low Influence
High Importance High Influence
Hal 60 buku biru
Importance
Catatan: Kerangka kerja ini juga digunakan dalam gambar Low Importance Low Importance moduldibuku Kolaborasi dan Low Influence High Influence Kemitraan dalam pelatihan diperbesar ini. Gambar diambil dari Influence sumber ICRA. Hasil dari mengidentifikasi posisi dari berbagai macam pemegang kepentingan bisa digunakan untuk membangun sebuah strategi tentang bagaimana pemegang kepetingan kunci harusnya berpartisipasi dalam inisiatif One Health. Mulai dengan membangun sebuah hubungan kerja yang kuat dan positif dengan pemegang kepentingan yang mempunyai pengaruh dan kepentingan yang tinggi untuk memastikan dukungan untuk inisiatif ini. Pemegang kepentingan yang memiliki kepentingan yang tinggi untuk sistem tapi pengaruh yang rendah cukup harus diberikan informasi mengenai apa yang sedang terjadi. Sebaliknya, pemegang kepentingan dengan pengaruh yang besar tapi kepentingan kecil butuh pengawasan hati-hati karena kepentingan mereka mungkin saja terpengaruhi oleh inisiatif ini dan mereka bisa jadi sumber risiko yang signifikan untuk pencapaian tujuan proyek.
Catatan: Model ini bisa juga dijadikan referensi dalam Modul Kolaborasi dan Kemitraan. Dari handout Matriks Pemegang Kepentingan ICRA www.icra-edu.org/objects/anglolearn/Stakeholder_Matrices-Guidelines%28new%29.pdf
Teknik untuk Melibatkan, Memberdayakan dna Mempengaruhi Pemegang Kepentingan Teruskan kuliah dengan menceritakan beberapa dari teknik umum untuk melibatkan, memberdayakan dan mempengaruhi pemegang kepentingan. Teknik-teknik Melibatkan Buat pemegang kepentingan berpartisipasi sejak proses awal. Jelaslah tentang tujuan dari pelibatan mereka dan usahakan transparansi dengan pemegang kepentingan Anda. Sering mengkomunikasikan dan manfaatkan jejaring sosial/struktur komunikasi yang sudah ada. Cari tahu cara apa yang dapat berfungsi, juga tantangannya; bangun dari kekuatan kita jika mungkin Membangun urgensi dan bentuk koalisi yang membantu mewujudkan perubahan.
60
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Teknik-teknik Memberdayakan Dengar dan tanggapi kepentingan, ide pemegang kepentingan, dll. Letakkan pengambilan keputusan di tangan pemegang kepetingan Fasilitasi prosesnya, bantu pemimpin mengindetifikasi dan dukung mereka jika dibutuhkan Identifikasi kemenangan ringan di awal sehingga orang-orang melihat perkembangannya. Teknik-teknik Mempengaruhi Pahami dan katakan apa yang penting dari perspektif mereka. Identifikasi tujuan bersama kalian. Jika mungkin, berikan tidak hanya perkataan tapi juga contoh. Gunakan contoh-contoh, demo, dll. untuk mempengaruhi pikiran orang lain, juga emosi mereka. Sadari bahwa proses mempengaruhi butuh waktu. Ingat, Anda meminta orang lain untuk membuat perubahan. Untuk tiap teknik yang fasilitator sebutkan, diskusikan dengan kelas pertanyaanpertanyaan berikut: Apa implikasi untuk kepemimpin ketika menggunakan metode ini? Apa yang yang dapat berfungsi di budaya Anda? Bagaimana Anda telah melihat pemimpin-pemimpin lain melibatkan memberdayakan dan mempengaruhi secara efektif? Catatan: Jika Anda punya waktu, berikan video oleh John Kotter tentang JantungPerubahan (The Heart of Change). http://vimeo.com/30522015
Small Group Activity
30 Analisis Pemegang Kepentingan dan Merencanakan Strategi Menit Kumpulkan kembali kelompok-kelompok kerja dan minta mereka untuk menggunakan informasi yang baru saja dipelajari untuk melengkapi tugas berikut: Buat sebuah tabel tingkat kepentingan/dampak untuk isu-isu dan pemegang kepentingan yang Anda telah identifikasi di awal kelas Berdasarkan analisis pemegang kepentingan Anda dan data yang telah dikumpulkan, bangun sebuah strategi untuk terus maju. Pertimbangkan elemen-elemen dari pelibatan, pemberdayaan dan pengaruh yang Anda butuhkan. Rangkum hasil diskusi Anda serta masukkan juga gagasan Anda.
Diskusi Kelompok Besar
30 Minta setiap kelompok untuk menceritakan dengan singkat kesimpulan mereka Menit dari aktivitas ini dan minta teman sekelas mereka untuk menawarkan masukan pada analisis mereka dan kemungkinan pendekatan-pendekatan yang dipakai itu terlaksana.
61
INDOHUN
Aktivitas Individu
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health 10 Tugas Refleksi Individual Menit Setelah semua kelompok menyampaikan laporan mereka, minta setiap mahasiswa untuk merefleksikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini dan menuliskan catatan mereka pada Panduan Mahasiswa. Refleksikan terhadap gaya kepemimpinan Anda pribadi, elemen apa dari gaya kepemimpinan Anda yang telah banyak membantu dalam kelompok kerja Anda? Aspek apa yang telah Anda sesuaikan? Bagaimana kompetensi utama One Health telah memainkan perannya dalam pekerjaan kita selama kelas berlangsung? Apa saja pelajaran penting dapat yang Anda bawa pulang tentang bekerja dengan pemegang kepentingan? Bagaimana pembelajaran Anda dalam modul ini diaplikasikan untuk isu-isu One Health
Diskusi Kelompok Besar
62
20 Diskusi Menit Diskusikan refleksi mereka dalam kelompok besar. Rangkum pesan-pesan utama dan simpulkan modul ini.
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Memahami perspektif dari pemegang-pemegang kepentingan yang berbeda dalam isu-isu yang kompleks. Mengindentifikasi dan mengaplikasikan berbagai teknik untuk melibatkan, memberdayakan, dan mempengaruhi orang lain untuk mengambil aksi kolektif dalam isu kepemimpinan One Health yang berbeda..
Pre-Class Assignment:
Mengerjakan analisis pemegang kepentingan dan mempersiapkan presentasi singkat yang menyoroti perspektif pemegang kepentingan dari pengukuran Anda.
Analisis Pemegang Kepentingan
High Importance Low Influence
Importance
Kuliah
Low Importance Low Influence
High Importance High Influence
Hal 60 buku biru
Low Importance High Influence
gambar dibuku diperbesar
Influence Referensi: ICRA
Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
63
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Analisis Pemegang Kepentingan dan Perencanaan Strategis Menggunakan data tentang komuntias yang Anda ukur: Aktivitas Kelompok Kecil
Buat sebuah tabel tingkat kepentingan/dampak untuk isu-isu dan pemegang kepentingan yang Anda telah identifikasi di awal kelas Berdasarkan analisis pemegang kepentingan Anda dan data yang telah dikumpulkan, bangun sebuah strategi untuk terus maju. Pertimbangkan elemen-elemen dari pelibatan, pemberdayaan dan pengaruh yang Anda butuhkan. Rangkum hasil diskusi Anda serta masukkan juga gagasan Anda.
Catatan: --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Bagaimana menurutmu? Refleksikan gaya kepemimpinan Anda sendiri. Apa yang paling membantu dari sesi-sesi yang lalu saat Anda bekerja dalam kelompok? Dimana Anda butuh penyesuaian? Bagaimana kompetensi kepemimpinan berperan dalam pekerjaan kita dalam kelas? Apa saja pelajaran penting yang dapatAnda bawa pulang saat bekerja dengan pemegang kepentingan nanti? Bagaimana pembelajaran ini diaplikasikan dalam isu-isu One Health? ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
64
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Sub Bab: Refleksi Belajar dan Evaluasi Tujuan Pembelajaran:
Merefleksikan pembelajaran dalam modul Kepemimpinan. Mendapatkan umpan balik dari mahasiswa mengenai kelebihan dan saran untuk perbaikan yang mungkin dapat dilakukan.
Tipe Pembelajaran:
Penilaian Individu; Umpan Balik Kelompok
Waktu:
60 Menit
Alat dan Materi:
Panduan Mahasiswa
Catatan untuk Fasilitator
Mengevaluasi/ Menciptakan
Mengaplikasikan
Bagaimana Anda menilai diri Anda mengenai Kompetensi Modul Kepemimpinan berikut:
Memahami
Pengukuran Pembelajaran Indvidu
Minta mahasiswa Anda melengkapi penilaian pembelajaran berikut dalam Panduan Mahasiwa mereka. Ketika mereka selesai, kumpulkan respon-respon mereka. Respon ini sangat berguna untuk modul ini ke depannya.
Membangun satu visi kepemimpinan bersama
Menunjukkan pemahaman kepemimpinan yang efektif dalam konteks One Health
Memahami dan menyesuaikan gaya-gaya kepemimpinan pribadi
Membangun dan mengaplikasikan strategi-strategi dalam melibatkan dan memberdayakan orang lain untuk mengambil aksi kolektif
65
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Tuliskan dua atau tiga hal yang Anda pelajari dari sesi ini. Pikirkan tentang: Hal baru apa yang Anda pelajari dari modul ini? Apakah pelajaran pada modul ini meyebabkan Anda mengubah keyakinan yang Anda pegang sebelumnya? Hal apa yang masih Anda ragukan? Apakah Anda masih memiliki pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab? Hal apakah yang menurut Anda menarik/apakah yang menarik minat Anda untuk dipelajari lebih lanjut? Adakah perilaku baru yang Anda ketahui dari kelas ini yang ingin Anda coba? Topik apa yang ingin Anda bagikan dengan orang lain di luar kelas ini?
20 Mintalah mahasiswa mendiskusikan hal-hal berikut dalam kelompok kecil: Menit Inti pelajaran yang mereka peroleh dari modul. Bagaimana mereka berencana menerapkan konsep, pengetahuan, keterampilan Diskusi Kelompok yang mereka peroleh dari modul Kccil
Umpan Balik Kelompok
10 Ajukan pertanyaan: Menit Elemen apa yang mereka suka/rasakan sebagai kelebihan dari modul. Hal apa yang mereka sarankan untuk diperbaiki. Adakah komentar tambahan yang ingin disampaikan
Referensi untuk Peserta 1. Agency for Healthcare Research and Quality. (2011). Engaging Stakeholders to Identify and Prioritize Future Resource Needs. Diambil dari www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK62565/pdf/TOC.pdf. 2. Agile Vietnam. (2013). The Six Leadership Styles. Diambil pada December 1, 2013 dari: http://agilevietnamcom/2013/01/11/ the-six-leadership-styles/. 3. Center for Creative Leadership, www.ccl.org. 4. Center for Integrative Leadership, University of Minnesota Humphrey Institute, www.leadership.umn.edu. 5. Community Tool Box, “Styles of Leadership,” www.ctb.ku.edu. 6. House, R. J., Hanges, P. J, Javidan, M., Dorfmar P. W., and Gupta, Vipin. (2004) Culture, Leadership and Organizations: The GLOBE Study of 62 Societies. London: Thousand Oaks: Sage Publications. 7. Jogula, Uma, and Ferkins, Lesley, “Leadership and culture in Asia: the case of Malaysia,” Asian 8. Pacific Business Review, Vol. 18, No. 4, October 2012, 531-549. 9. Kotter, J. P. (2008) A Force for Change: How Leadership Differs from Management. The Free Press. 10. Kotter, J. P. (2012). Leading Change. United States: Harvard Business Review Press. 11. Lam, Long W., Huang, Xu, and Lau, Dora C., “Leadership research in Asia: Taking the road less 12. traveled?” Asian Pacific Journal of Management (2012) 29:195-204. 13. McDonald, Paul, “Confucian foundations to leadership: a study of Chinese business leaders across Greater China and South-East Asia,” Asian Pacific Business Review, Vol. 18, No. 4, October 2012, 465-487. 14. Northouse, P. G. (2011) Introduction to Leadership: Concepts and Practice. United States: Sage Publications. 15. Royal Government of Thailand, Office of the Civil Service Commission. (n.d). Challenging Issues of Leadership Development. By Nualpun Aneckvanich. Diambil dari www.ocsc.go.th/ocsc/en/files/ASEAN_Unit/Challenging_ Issues_of_Leadership_Development.pdf. 16. “Stakeholder Analysis and Mapping,” SCD Knowledge Management Toolkit (2011). 17. Tobert & Harthill Associates. (n.d). Seven Action Logics. Diambil pada December 1, 2013 dari www.harthill.co.uk/ leadership-development-framework/seven-action-logics.
66
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Merefleksikan pelajaran-pelajaran dari Modul Kepemimpinan ini. Mendapatkan umpanbalik dari peserta mengenai kelebihan dan saran untuk perbaikan yang mungkin dapat dilakukan
Evaluasi/ menciptakan Create
Bagaimana Anda menilai diri Anda terkait kompetensi-kompetensi berikut:
Mengaplikasi
Pengukuran Pembelajaran Individu
Memahami
Catatan untuk Fasilitator
Menunjukkan pemahaman tentang kepemimpinan efektif dalam konteks One Health
Memahami dan mengadaptasi gaya kepemimpinan pribadi
Mengawasi implementasi dan memonitor inisiatif untuk memaksimalkan efektivitas aksi One Health dan hasil yang diharapkan
Membangun dan mengaplikasikan strategi untuk mengajak dan memberdayakan orang lain untuk mengambil aksi kolektif
Tuliskan dua atau tiga hal yang Anda telah pelajari dari sesi ini. Pikirkan tentang: Hal baru apa yang Anda pelajari dari modul ini? Apakah pelajaran pada modul ini meyebabkan Anda mengubah keyakinan yang Anda pegang sebelumnya? Hal apa yang masih Anda ragukan? Apakah Anda masih memiliki pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab? Hal apakah yang menurut Anda menarik/apakah yang menarik minat Anda untuk dipelajari lebih lanjut? Adakah perilaku baru yang Anda ketahui dari kelas ini yang ingin Anda coba? Topik apa yang ingin Anda bagikan dengan orang lain di luar kelas ini?
67
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ceritakan Pelajaran Dalam kelompok kecil, ceritakan: Pelajaran penting yang Anda dapat dari modul ini. Diskusi Kelompok Bagaimana Anda akan mengaplikasikan konsep, pengetahuan, dan keahlian yang Anda telah dapatkan dari modul ini. Kecil Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
68