PENETAPAN Nomor : 006/Pdt.P/2013/PA.TPI BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Tanjungpinang yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis telah menjatuhkan penetapan sebagai berikut dalam perkara permohonan Wali Adhol yang diajukan oleh: Pemohon, umur 17 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Swasta, tempat tinggal di Jl. Gatot Subroto, RT.003 RW.005, Kelurahan Kecamatan, Kota Tanjungpinang, selanjutnya disebut sebagai “ Pemohon ”
Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara yang bersangkutan; Telah mendengar keterangan Pemohon serta memeriksa bukti surat dan dan saksisaksi di persidangan;
TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 09 Januari 2013, dan kemudian telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama tersebut pada hari itu juga dengan nomor Register: /Pdt.P/2012/PA.TPI, dengan dalildalil sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon bermaksud akan menikah secara Agama Islam dengan seorang laki-laki bernama, umur 25 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan Swasta, status Perjaka; 2. Bahwa antara Pemohon dengan calon suami Pemohon tersebut tidak terdapat hubungan nasab atau hal-hal lainnya yang menghalangi sahnya pernikahan; 3. Bahwa Pemohon telah melaporkan rencana pernikahan tersebut pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan, Kota Tanjungpinang, akan tetapi pihak KUA menolak menikahkan dengan alasan ayah Pemohon yang seharusnya menjadi wali nikah Pemohon, yaitu, umur 52 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak ada, alamat Jl. Kemboja, Gang Melur, RT.04 RW.13, Kelurahan Kemboja, Kecamatan
1
2
Tanjungpinang Barat, Kota Tanjungpinang, tetapi tidak mau (enggan) menjadi wali dalam pernikahan Pemohon; 4. Bahwa ayah Pemohon tidak mau menjadi wali pernikahan Pemohon adalah alasan uang hantaran tidak sesuai dengan apa yang diminta orang tua Pemohon; 5. Bahwa Pemohon sudah mengadakan pendekatan terhadap ayah Pemohon agar mau menjadi wali dalam pernikahan Pemohon, tetapi hingga saat ini tidak berhasil; 6. Bahwa agar pernikahan Pemohon tersebut dapat dilaksanakan, maka Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Tanjungpinang menetapkan adhalnya wali nikah Pemohon, dan memerintahkan kepada Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan, Kota Tanjungpinang, untuk melaksanakan pernikahan tersebut dengan wali hakim; Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Pemohon mohon dengan hormat kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Cq. Majelis Hakim sudilah kiranya memberikan penetapan atas permohonan Pemohon yang amarnya sebagai berikut: PRIMER: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Menyatakan bahwa wali nikah Pemohon yang bernama adalah Wali Adhal; 3. Memerintahkan kepada Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecaamtan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, untuk melaksanakan pernikahan Pemohon dengan seorang laki-laki beranma dengan wali hakim; 4. Membebankan biaya perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku; SUBSIDER: Ex aequo et bono (Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon penetapan yang seadil-adilnya); Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Pemohon telah datang sendiri secara pribadi menghadap di persidangan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha menasihati Pemohon agar mengurungkan niatnya yang hendak melangsungkan pernikahan dengan calon suaminya yang tidak mendapat restu dari wali (ayah kandung) tersebut, namun usaha tersebut tidak berhasil, maka
kemudian pemeriksaan perkara dimulai dengan
membacakan surat permohonan Pemohon, dan atas pertanyaan Ketua Majelis, Pemohon tetap teguh pada isi dan maksud permohonannya dengan tambahan keterangan secara lisan di persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
3
- Bahwa Pemohon dengan calon suami telah datang menemui ayah kandung Pemohon agar rencana pernikahan Pemohon direstui dan ayah kandung Pemohon pada awalnya merestui rencana pernikahan Pemohon dengan calon suami Pemohon bahkan hari pernikahan telah ditentukan dan ayah kandung Pemohon bersedia untuk menikahkan, namun pada hari pernikahan ayah kandung pemohon tidak hadir dan pernikahan tidak dapat dilaksanakan; -
Bahwa alasan ayah kandung Pemohon tidak mau menjadi wali nikah Pemohon karena tidak ada kesepakatan besarnya uang hantaran antara ayah kandung Pemohon dengan calon suami Pemohon;
-
Bahwa sebelumnya Pemohon belum sempat memperkenalkan calon suami kepada ayah kandung Pemohon karena Pemohon tidak mengetahui alamat ayah kandung Pemohon tersebut;
-
Bahwa kedua orang tua kandung Pemohon telah bercerai pada waktu Pemohon masih kecil (umur 1 tahun lebih), dan Pemohon dibesarkan oleh orang tua angkat karena Pemohon telah menjadi anak angkat sejak kecil;
-
Bahwa antara Pemohon dengan calon suami tidak ada larangan untuk menikah karena tidak hubungan keluarga baik hubungan sedarah ataupun hubungan sesusuan; Menimbang,
bahwa
atas
perintah
Majelis
Hakim,
Pemohon
telah
menghadirkan calon suaminya ke persidangan dan telah memberikan keterangan sebagai berikut: Nama : calon suami, umur 25 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan Swasta, status Perjaka, tempat tinggal di Jl. Sungai Carang, RT.03 RW.05, Kelurahan, Kecamatan, Kota Tanjungpinang, menerangkan: -
Bahwa benar saya calon suami dari Pemohon, kami sudah kenal selama 2 (dua) tahun, dan akan menikah dengan Pemohon atas dasar suka sama suka;
-
Bahwa Pemohon mengajukan permohonan Penetapan Wali Adhol karena ayah kandung Pemohon tidak mau menjadi wali nikah Pemohon, dan pihak Kantor Urusan Agama juga tidak mau menikahkan kalau ayah kandung Pemohon tidak mau menjadi wali nikah, sedangkan ibu kandung Pemohon setuju;
-
Bahwa saya dengan Pemohon sudah pernah datang menemui ayah kandung Pemohon untuk minta restu, pada mulanya ayah kandung
4
Pemohon setuju dan bersedia menjadi wali nikah bahkan hari nikah juga sudah ditentukan; -
Bahwa sebelumnya antara saya dengan ayah kandung Pemohon telah sepakat uang antaran sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah), kemudian
ayah
kandung
Pemohon
minta
tambah
menjadi
Rp.3.000.000,- dan saya juga menyatakan sanggup, kemudian saya bersama ayah kandung Pemohon datang ke KUA Tanjungpinang Timur untuk mendaftarkan rencana pernikahan, namun pada hari pernikahan akan dilaksanakan ayah kandung Pemohon tidak hadir dan pernikahan tidak dapat dilaksanakan; -
Bahwa saya juga telah menemui ayah angkat Pemohon untuk minta restu, dan ayah angkat Pemohon menyatakan tidak keberatan;
-
Bahwa antara saya dengan Pemohon tidak ada larangan untuk menikah karena tidak ada hubungan keluarga, baik hubungan sedarah maupun sesusuan;
-
Bahwa saya bekerja swasta dengan penghasilan lebih kurang sebesar Rp.1.000.000,00 (Satu juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulan;
-
Bahwa saya dengan Pemohon akan menikah atas dasar suak sama suka dan tetap akan melanjutkan rencana pernikahan ini;
-
Bahwa saya masih jejaka dan siap untuk bertanggung jawab terhadap Pemohon;
Menimbang, bahwa ayah kandung Pemohon yang bernama telah dipanggil supaya datang menghadap di persidangan tetapi tidak hadir, dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil/kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan
patut
sebagaimana
ternyata
dari
berita
acara
panggilan
nomor:
006/Pdt.P/2013/PA.TPI, tanggal 17 Januari 2013 dan tanggal 23 Januari 2013 yang dibuat oleh Jurusita Pengadilan Agama Tanjungpinang yang telah dibacakan dipersidangan dan tidak ternyata bahwa ketidakhadirannya itu disebabkan karena sesuatu halangan yang sah, sehingga tidak diperoleh keterangan tentang keengganannya untuk menjadi wali nikah Pemohon dengan calon suaminya; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan alat bukti surat berupa: 1. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nomor:, atas nama anak Pemohon yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Capil Kota Tanjungpinang, tanggal 04
5
Juli 2012, telah dicocokkan sesuai dengan aslinya, telah diberi materai cukup dan dinachtzagelen Kantor Pos dan Giro, sebagai bukti surat ( P.1 ); 2. Foto copy Surat Keterangan Kelahiran Nomor: /Bid Dinkes/V/2008, atas nama, yang dikeluarkan oleh Bidan Kasmani, tanggal 07 Januari 2013, telah dicocokkan sesuai dengan aslinya, telah diberi materai cukup dan dinachtzagelen Kantor Pos dan Giro, sebagai bukti surat ( P.2 ); 3. Foto copy Akta Cerai Nomor: /AC/1998/PA.TPI, atas nama dan, yang dikeluarkan oleh Panitera Pengadilan Agama Tanjungpinang, tanggal 14 Desember 1998, telah dicocokkan sesuai dengan aslinya, telah diberi materai cukup dan dinachtzagelen Kantor Pos dan Giro, sebagai bukti surat ( P.3 ); 4. Surat Pemberitahuan adanya Kekurangan Persyaratan Nomor: /PW.01/025/2013, atas nama, yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan, Kota Tanjungpinang, tanggal 07 Januari 2013, sebagai bukti surat ( P.4 ); 5. Surat Penolakan Pernikahan Nomor: /PW.01/025/2013, atas nama, yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan, Kota Tanjungpinang, tanggal 07 Januari 2013, sebagai bukti surat ( P.5 ); Menimbang, bahwa di samping alat bukti surat tersebut, Pemohon juga mengajukan dua orang saksi yang masing-masing telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya secara bergantian sebagai berikut : Saksi I:, Umur 67 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Pensiunan PNS Polri, Tempat tinggal di Jl. Gatot Subroto, RT.003 RW.005, Kelurahan, Kecamatan, Kota Tanjungpinang, hubungan dengan Pemohon adalah ayah angkat Pemohon, menerangkan: -
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon Nurafiani binti Halifi karena Pemohon adalah anak angkat saksi sejak berumur 1 (satu) tahun, tetapi saksi tidak kenal dengan ayah kandung Pemohon karena waktu ibu kandung Pemohon menyerahkan Pemohon kepada saksi antara ibu dan ayah kandung Pemohon telah bercerai;
-
Bahwa Pemohon ingin menikah dengan calon suaminya SAIDI bin SAPIRI;
-
Bahwa pada waktu Pemohon menyatakan ingin menikah dengan calon suaminya, saksi menyuruh Pemohon untuk menemui ayah kandungnya untuk minta restu, dan ayah kandung Pemohon merestui dan menyatakan bersedia untuk menikahkan Pemohon dengan calon suaminya bahkan hari pernikahanpun telah ditentukan;
6
-
Bahwa pada waktu akan menikah di Kantor Urusan Agama ternyata ayah kandung Pemohon tidak hadir, dan pernikahan Pemohon dengan calon suaminya tidak dapat dilaksanakan;
-
Bahwa alasan ayah kandung Pemohon tidak mau menikahkan Pemohon dengan calon suaminya karena antara ayah kandung Pemohon dengan calon suami Pemohon tidak ada kesepakatan dalam masalah uang antaran;
-
Bahwa sebelumnya antara ayah kandung Pemohon dengan calon suami Pemohon telah sepakat uang antaran sebesar Rp.2.000.000,(dua juta rupiah), kemudian ayah kandung Pemohon minta tambah menjadi Rp.3.000.000,- dan calon suami Pemohon juga menyatakan sanggup, namun pada hari pernikahan akan dilaksanakan ayah kandung Pemohon tidak hadir dan pernikahan tidak dapat dilaksanakan;
-
Bahwa saksi kenal dengan calon suami Pemohon, kedua orang tuanya telah meninggal dunia, dan yang masih ada sekarang adalah abang kandungnya;
-
Bahwa antara Pemohon dengan calon suaminya tidak ada halangan untuk menikah karena tidak ada hubungan keluarga baik hubungan sedarah ataupun hubungan sesusuan;
-
Bahwa Pemohon masih Perawan dan akan menikah dengan SAIDI karena mereka saling mencintai;
-
Bahwa calon suami Pemohon (Saidi) masih jejaka dan telah bekerja di swasta dengan gaji sekitar Rp.1.500.000,00 (Satu juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulan, cukup untuk menafkahi istrinya setelah menikah nanti;
Saksi II :, Umur 43 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Ibu rumah tangga, Tempat tinggal di Jl. Kemboja, RT.04 RW.13, Kelurahan, Kecamatan, Kota Tanjungpinang, hubungan dengan Pemohon adalah ibu tiri Pemohon, menerangkan: -
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon Nurafiani binti Halifi karena Pemohon adalah anak kandung suami Pemohon dengan istrinya yang pertama;
-
Bahwa Pemohon masih Perawan dan akan menikah dengan calon suaminya Saidi karena mereka saling mencintai;
7
-
Bahwa calon suami Pemohon telah melamar Pemohon kepada ayah angkat Pemohon, dan Pemohon dengan calon suaminya tiba-tiba datang datang menemui ayah kandung Pemohon dan menyampaikan niat mereka ingin menikah;
-
Bahwa sebelumnya calon suami Pemohon ataupun ayah angkat Pemohon tidak pernah datang menemui ayah kandung Pemohon;
-
Bahwa sepengetahuan saksi ayah kandung Pemohon tidak keberatan untuk menjadi wali nikah Pemohon, tetapi antara ayah kandung Pemohon dengan calon suami Pemohon tidak ada kesepakatan tentang
besarnya
uang
antaran,
semula
disepakati
sebesar
Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah), kemudian ayah kandung Pemohon minta tambah menjadi Rp.3.000.000,- dan calon suami Pemohon tidak keberatan, namun dengan uang sebanyak itu masih tidak cukup untuk biaya pesta, maka saksi meminjam uang lagi kepada orang lain sebesar Rp.5.000.000,- namun setelah dirunding dengan ayah angkat Pemohon, mereka bilang kita pesta masing-masing, oleh karena itu ayah kandung Pemohon jadi kesal. Dan kebetulan ada cucunya yang mau dikhitan di Malaysia maka ayah kandung Pemohon saat ini lagi berada di Malaysia dan belum dapat menikahkan Pemohon dengan calon suaminya; -
Bahwa ayah kandung Pemohon tidak pernah mengatakan tidak mau menikahkan Pemohon dengan calon suami Pemohon cuma waktunya saja yang belum tepat, tetapi ayah tiri Pemohon datang ke rumah saksi marah-marah dan mengatakan ayah kandung pemohon menghalangi Pemohon menikah dengan calon suaminya, padahal ayah kandung Pemohon telah menelepon ke KUA Kecamatan Tanjungpinang Timur memberitahukan bahwa dia belum ada waktu untuk menikahkan Pemohon dan saat ini masih berada di Malaysia, maka pihak KUA tidak mau menikahkan Pemohon dengan calon suaminya dengan alasan wali Pemohon enggan untuk menikahkan;
-
Bahwa antara Pemohon dengan calon suaminya tidak ada halangan untuk menikah karena tidak ada hubungan keluarga baik hubungan sedarah ataupun hubungan sesusuan;
Menimbang, bahwa terhadap keterangan para saksi tersebut, Pemohon menyatakan menerima tidak mengajukan keberatan maupun tanggapan;
8
Menimbang, bahwa selanjutnya Pemohon menyampaikan kesimpulan secara lisan tetap dengan permohonannya dan mohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan penetapan: Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian penetapan ini, segala hal yang terjadi dalam persidangan telah dicatat dalam berita acara, untuk itu merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan penetapan ini;
TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon yang dikuatkan dengan bukti surat P.1 harus dinyatakan benar bahwa perkara ini termasuk yurisdiksi Pengadilan Agama Tanjungpinang; Menimbang, bahwa berdasarkan permohonan Pemohon yang dikuatkan dengan bukti dan keterangan para saksi, Pemohon adalah calon mempelai perempuan yang telah cukup dewasa dan ingin menikah dengan seorang laki-laki yang telah cukup dewasa, sementara ayah kandung Pemohon yang akan bertindak sebagai wali nikah tidak hadir pada hari pernikahan Pemohon di Kantor Urusan Agama sehingga pernikahan Pemohon tidak dapat dilaksanakan, maka Pemohon harus dinyatakan sebagai pihak yang dibenarkan sebagai subyek hukum; Menimbang, bahwa ayah kandung Pemohon yang bernama, tidak datang menghadap di persidangan dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil/kuasanya, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, sehingga keberatannya untuk menjadi wali nikah Pemohon dengan calon suaminya, tidak dapat didengarkan keterangannya; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon yang dikuatkan dengan bukti surat P.2, harus dinyatakan terbukti bahwa pemohon adalah anak kandung dari pasangan suami istri dan, dan berdasarkan bukti surat P.3, kedua orang tua kandung Pemohon tersebut telah bercerai pada tahun 1998, maka orang yang berhak menjadi wali nikah Pemohon adalah ayah kandungnya sendiri yang bernama; Menimbang, bahwa dua orang saksi yang dijukan oleh Pemohon telah memberikan keterangan dibawah sumpahnya dipersidangan berdasarkan pengetahuan yang bersumber dari penglihatan dan atau pendengaran sendiri, keterangan satu
9
dengan lainnya telah saling mendukung serta telah sesuai dengan dalil-dalil dan alasan pokok
permohonan Pemohon, dengan demikian saksi-saksi tersebut
dipandang telah memenuhi syarat formil dan syarat materiil bukti saksi, sehingga keterangan saksi-saksi a quo telah dapat diterima sebagai bukti yang cukup mendukung kebenaran dalil-dalil dan alasan permohonan Pemohon; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon yang dikuatkan dengan bukti surat P.3 dan P.4 serta keterangan dua orang saksi di persidangan, harus dinyatakan terbukti bahwa ayah kandung Pemohon tersebut enggan untuk menikahkan (menjadi wali nikah Pemohon dengan calon suaminya) karena pada hari pernikahan Pemohon yang telah ditentukan ternyata ayah kandung Pemohon tidak hadir di Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, sehingga pernikahan Pemohon tidak dapat dilaksanakan, padahal sebelumnya ayah kandung Pemohon telah menyatakan bersedia untuk menikahkan Pemohon dengan calon suaminya/menjadi wali nikah Pemohon; Menimbang, bahwa berdasarkan peristiwa tersebut di atas Majelis telah dapat menemukan fakta bahwa keengganan ayah kandung Pemohon tersebut tanpa alasan, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa keengganan tersebut bukan merupakan alasan yang sah menurut hukum, oleh karena itu ayah kandung Pemohon sebagai wali nikah dapat dinyatakan sebagai wali yang adhol/enggan menikahkan; Menimbang, bahwa Pemohon berstatus Perawan dan belum pernah menikah, dan calon suami Pemohon berstatus jejaka dengan pekerjaan sebagai Karyawan Swasta, namun Pemohon telah menyatakan bahwa Pemohon siap menerima calon suaminya tersebut dan siap untuk membina rumah tangga bersama calon suaminya, dan antara Pemohon dengan calon suaminya tidak ada hubungan sedarah maupun hubungan sesusuan, maka pernikahan Pemohon dengan calon suaminya itu tidak ada halangan menurut hukum; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 19 Kompilasi Hukum Islam, wali nikah dalam perkawinan merupakan rukun yang harus dipenuhi bagi calon mempelai wanita yang bertindak untuk menikahkannya, sedangkan ayah kandung Pemohon yang bernama Adhol/enggan untuk menikahkan Pemohon, maka berdasarkan ketentuan pasal 23 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam jo pasal 2 ayat (2) Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 1987, dalam hal wali adhol atau enggan maka wali hakim baru dapat bertindak sebagai wali nikah setelah ada penetapan
10
Pengadilan Agama tentang wali tersebut, dan dalam hal ini sejalan pula dengan nash Hadits dalam kitab Subulussalam juz II yang berbunyi:
اﯿﻤﺎاﻤﺮاة ﻧﻛﺣﺖ ﺑﻐﯿﺮاذن ﻮﻟﯾھﺎ ﻧﻛﺎﺣھﺎ ﺒﺎﻄﻞ ﻔﺎناﺷﺗﺟﺮﻮا ﻔﺎﻟﺴﺎﻄﺎن ﻮﻟﻰ ﻤنﻻ ﻮﻟﻰﻟﮫ Artinya: “ wanita-wanita manapun yang menikah tanpa izin walinya, pernikahannya adalah batal, kemudian jika wali-wali nikah menolak menikahkannya, maka penguasa menjadi wali bagi orang yang tidak mempunyai wali”; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon, calon suami Pemohon serta keterangan dari dua orang saksi yang diajukan oleh Pemohon harus dinyatakan terbukti bahwa antara Pemohon dengan calon suaminya tidak terdapat halangan untuk menikah, sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 8, 9, dan 10 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, serta ketentuan pasal 39 sampai 44 Kompilasi Hukum Islam (KHI), dengan demikian pernikahan antara Pemohon dengan calon suaminya dapat dilangsungkan; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan calon suami Pemohon serta keterangan dari saksi-saksi di persidangan bahwa Pemohon dengan calon suaminya akan melaksanakan pernikahan atas dasar suak sama suka, dan oleh karena wali Pemohon adhol (enggan untuk menikahkan Pemohon) maka berdasarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.2 tahun 1987 tentang Wali Hakim, diperintahkan kepada Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, sebagai wali Hakim untuk menikahkan Pemohon) dengan seorang laki-laki yang bernama ( Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-petimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat dan berkesimpulan bahwa permohonan Pemohon dipandang telah terbukti dan beralasan hukum, untuk itu permohonan Pemohon tersebut dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kaidah hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; MENETAPKAN
1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Menetapkan wali nikah Pemohon yang bernama adalah wali yang Adhol;
11
3. Memerintahkan kepada
Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan, Kota
Tanjungpinang, sebagai wali Hakim untuk menikahkan Pemohon dengan seorang laki-laki yang bernama ( 4. Membebankan
kepada
Pemohon
untuk
membayar biaya perkara sebesar
Rp. 291.000,00 (Dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);
Demikian ditetapkan dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Tanjungpinang, pada hari selasa, tanggal 12 Pebruari 2013 M. bertepatan dengan tanggal 01 Rabi’ul Akhir 1434 H. oleh kami Dra. Hj. YULISMAR sebagai Ketua Majelis serta
H. GUSNAHARI, SH, MH dan Drs. AHD. SYARWANI
masing-masing sebagai Hakim Anggota, Penetapan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim-Hakim anggota tersebut di atas, dan dibantu oleh MUZAHAR, S.Ag sebagai Panitera Pengganti, serta dihadiri oleh Pemohon. Ketua Majelis ttd Dra. Hj. YULISMAR Hakim Anggota
Hakim Anggota
ttd
ttd
H. GUSNAHARI, SH, MH
Drs. AHD. SYARWANI Panitera Pengganti ttd MUZAHAR, S.Ag
Rincian Biaya Perkara 1. Pendaftaran
Rp. 30.000,00
2. Biaya Proses
Rp. 50.000,00
3. Panggilan
Rp.200.000,00
4. Redaksi
Rp. 5.000,00
12
5. Materai
Rp. 6.000,00
_________________________________________________ Jumlah
Rp.291.000,00
(Dua ratus sembilan puluh satu rupiah);
