PUTUSAN Nomor : 00/Pdt.G/2015/PTA.Btn
BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat banding, dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara : PEMBANDING, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan Tidak Bekerja, alamat JAKARTA TIMUR, sekarang di Jalan Kencana RT.03 RW.08 No.18, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, selanjutnya disebut “Tergugat/Pembanding”;
MELAWAN TERBANDING, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan Swasta, alamat KOTA TANGERANG, dalam hal ini memberi kuasa kepada Mara NK Siregar, SH., Marelang Harahap, SH., Mahruzar Rizal, Muslim Bakri, SH., R. Karmawan, SH., Azwar Hijra, Advokat pada Kantor Hukum Mara Siregar & Partners yang beralamat di Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jl. Ciputat Raya No. 6 C, Jakarta Selatan (12310), berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 27 September 2014 yang tercatat dalam register kuasa tanggal 10 Oktober 2014 Nomor 190/2014, selanjutnya disebut “Penggugat/Terbanding”; Pengadilan Tinggi Agama tersebut ; Telah membaca berkas perkara dan semua surat-surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding ;
TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip segala uraian sebagaimana termuat dalam putusan yang dijatuhkan Pengadilan Agama Tangerang Nomor : 0000/Pdt.G/2013/PA. Tng tanggal 6 Agustus 2014 M. bertepatan dengan tanggal 9 Syawwal 1435 H. yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
Dalam Eksepsi
-
Menolak Eksepsi Tergugat;
Dalam Pokok Perkara 1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian; 2. Menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING); 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Tangerang untuk
mengirimkan
salinan putusan perkara ini kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, dan kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan yang mewilayahi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat, untuk dicatat dalam buku register yang disediakan untuk itu; 4. Menolak/tidak diterima gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 861.000,- (Delapan ratus enam puluh satu ribu rupiah); Membaca surat pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Tangerang yang menyatakan bahwa pada hari Rabu tanggal 3 September 2014 pihak Pembanding telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama tersebut, permohonan banding mana telah diberitahukan secara seksama kepada pihak lawannya pada hari Kamis tanggal 18 September 2014; Telah pula membaca dan memperhatikan memori banding yang diajukan oleh Pembanding tertanggal 8 September 2014 dan telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Agama Tangerang tanggal 8 September 2014 dan memori banding tersebut telah diserahkan kepada pihak lawannya pada tanggal 18 September 2014. Dan pihak Terbanding sampai saat perkara a quo disidangkan tidak mengajukan kontra memori banding; Bahwa Pembanding dan Terbanding tidak mempergunakan haknya memeriksa berkas perkara banding (inzage) meskipum Pembanding telah diberitahu untuk inzage pada tanggal 9 Desember 2014 sedangkan Terbanding pada tanggal 22 Januari 2015
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa Permohonan banding Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara sebagaimana di atur menurut peraturan perundang undangan yang berlaku, karenanya permohonan banding tersebut dinyatakan dapat diterima. DALAM EKSEPSI
Menimbang, bahwa apa yang dipertimbangkan dalam putusan Sela Pengadilan Agama Tangerang tanggal 22 Januari 2014 mengenai Eksepsi Tergugat/Pembanding sepenuhnya dapat disetujui oleh Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten, oleh karenanya diambil alih menjadi pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten, namun Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten memandang perlu menambah pertimbangan serta alasan alasan sendiri sebagai mana tersebut di bawah ini . Menimbang, bahwa Tergugat/Pembanding dalam memori bandingnya ad. 2 huruf C menyatakan bahwa antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding telah berpisah rumah, dan yang meninggalkan kediaman bersama adalah Penggugat/ Terbanding, terkait dengan dalil tersebut, maka Hakim Pengadilan Agama Tangerang seharusnya
tidak
berhak
untuk
melaksanakan
sidang
perkara
ini,
karena
Penggugat/Terbanding telah melanggar ketentuan Pasal 132 ayat ( 1 ) Kompilasi Hukum Islam yang menyatakan bahwa gugatan perceraian diajukan oleh Isteri atau kuasanya pada Pengadilan Agama yang daerah hukumnya mewilayahi tempat tinggal Penggugat/ Terbanding, kecuali Penggugat/Terbanding pergi meninggalkan tempat kediaman bersama tanpa izin Tergugat/Pembanding . Menimbang, bahwa alasan Penggugat/Terbanding pergi meninggalkan kediaman bersama Tergugat/Pembanding menurut keterangan saksi Penggugat/Terbanding yang bernama SAKSI I selaku ibu kandung Penggugat/Terbanding dan SAKSI II selaku teman Penggugat/Terbanding adalah karena antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding sering terjadi pertengkaran, dan dalam pertengkaran tersebut Tergugat/Pembanding suka mengusir Penggugat/ Terbanding, penyebabnya adalah karena Tergugat/Pembanding sudah berjalan kurang lebih 3 (tiga) tahun tidak bekerja karena di PHK oleh perusahaan tempat Tergugat/Pembanding bekerja yaitu PT Djakarta LLOYD, selama Tergugat/Pembanding tidak bekerja, kebutuhan hidup rumah tangga Penggugat/Terbanding yang menanggungnya. Menimbang, bahwa yang sebenarnya sebelum kepergian Penggugat/ Terbanding meninggalkan kediaman bersama pada tanggal 5 September 2013 malam, Penggugat/ Terbanding sudah menyampaikan maksud kepada Tergugat/Pembanding untuk pulang ke rumah orang tua Penggugat/Terbanding di Tangerang. Jadi tidak benar kalau Penggugat/Terbanding pergi meninggalkan kediaman bersama tanpa ijin Tergugat/ Pembanding, bahkan Tergugat/Pembanding pernah menyatakan kalau Penggugat/ Terbanding mau pergi kerumah orang tuanya di Tangerang silahkan saja, tetapi anak jangan dibawa (kesimpulan Penggugat poin nomor 11). Menimbang, bahwa sesuai dengan bukti P - 1 kartu tanda penduduk Penggugat/
Terbanding Nomor 3671096505750002 bahwa Penggugat/Terbanding sekarang berdomisili di jalan Betet X11 Perumnas 1 Rt 06 Rw 01 NO 68 Kelurahan Cibodasari, Kecamatan Cibodas Kota Tangerang Banten, telah terbukti bahwa Penggugat/ Terbanding sejak bulan September 2013 berdomisili di Daerah Kota Tangerang Banten, sesuai dengan ketentuan Pasal 73 ayat ( 1 ) Undang Undang Nomor 7 Tahun l989 bahwa gugatan perceraian di ajukan oleh Isteri atau kuasannya kepada Pengadilan Agama yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman Penggugat atau Isteri. Dengan demikian Eksepsi kewenangan Relatip Tergugat/Pembanding dinyatakan di tolak. DALAM POKOK PERKARA. Menimbang, bahwa apa yang dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Tangerang dalam pokok perkara telah tepat dan benar, kemudian diambil alih menjadi pertimbangan Hukum Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten dengan menambah dan mempertegas pertimbangan tersebut. Menimbang, bahwa segala keberatan Tergugat/Pembanding yang terdapat dalam memori bandingnya telah terjawab dalam pertimbangan hukum Majelis Hakim tingkat pertama, namun demikian Majelis Hakim tingkat banding perlu menambah dan mempertegas pertimbangan sebagai berikut : Menimbang, bahwa berdasarkan bukti adanya pengakuan Tergugat/Pembanding dan keterangan saksi Penggugat/Terbanding yang bernama SAKSI I, umur 58 tahun agama Islam selaku ibu kandung Penggugat/Terbanding dan SAKSI II umur 39 agama Islam selaku teman Penggugat/Terbanding. Dan juga saksi Tergugat/Pembanding yang bernama
SAKSI
III
umur
68
tahun
agama
Islam
selaku
ibu
kandung
Tergugat/Pembanding dan SAKSI IV umur 63 tahun agama Islam selaku teman kerja Tergugat/Pembanding
telah
terbukti
bahwa
Penggugat/Terbanding
dengan
Tergugat/Pembanding sudah berpisah rumah sejak tanggal 5 September 2013 yang di dahului dengan pertengkaran dan percekcokan yang mengakibatkan kedua belah pihak tidak bertegur sapa lagi, pokok permasalahannya adalah karena Tergugat/Pembanding sudah hampir berjalan 3 (tiga) tahun tidak bekerja karena di PHK dari kantor tempat bekerja yaitu Djakarta LLOYD, akhirnya Penggugat/Terbanding sejak tanggal 5 September 2013 pergi meninggalkan Tergugat/ Pembanding pulang kerumah orang tuanya di Tangerang Banten sampai sekarang. Dan Tergugat/Pembanding pada tanggal 6 September 2013 datang kerumah orang tua Penggugat/Terbanding dengan alasan bukan ingin rukun dengan Penggugat/Terbanding, tetapi ingin mengambil anak. Kedatangan Tergugat/Pembanding kerumah orang tua Penggugat/Terbanding tersebut bersikap tidak sopan karena berteriak teriak diteras rumah orang tua Penggugat/Terbanding memanggil
anaknya
dan
Tergugat/Pembanding
berusaha
masuk
kerumah
orang
tua
Penggugat/Terbanding lalu secara sepontan orang tua Penggugat/Terbanding berusaha menghalangi Tergugat/Pembanding masuk kerumah, akan tetapi Tergugat/Pembanding melawan, kemudian Bapak/orang tua Penggugat/Terbanding memegang tangan Tergugat/ Pembanding, dan tidak bermaksud mau memukul Tergugat/Pembanding, kemudian Tergugat/Pembanding memaki maki orang tua Penggugat/Terbanding dengan kata kata yang kasar. Dengan kejadian tersebut diatas patut diduga bahwa rumah tangga Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding sudah tidak rukun lagi dan sudah pecah. Menimbang, bahwa usaha perdamaian telah dilakukan, baik oleh pihak keluarga atau orang dekat dengan kedua belah pihak, dan juga melalui Hakim Mediator Drs Arwendi dari Pengadilan Agama Tangerang maupun oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Tangerang sendiri pada setiap kali persidangan, namun usaha perdamaian tersebut tidak membuahkan hasil karena Penggugat/Terbanding tetap ingin bercerai dengan Tergugat/Pembanding karena Penggugat/Terbanding sudah merasa sakit hati, capek pikiran dan capek badan hidup dengan Tergugat/Pembanding, sedangkan Tergugat/Pembanding keberatan berpisah dengan Penggugat/Terbanding, hal ini merupakan fakta bahwa antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding sudah sulit dan tidak ada harapan kedua belah pihak akan bisa rukun kembali, sehingga tujuan perkawinan yaitu untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana yang dimaksud oleh Pasal 1 Undang undang Nomor 1 Tahun l974 sudah tidak mungkin lagi terwujud. Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan tersebut diatas, sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 237/K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 yang mengandung abstraksi Hukum bahwa berselisih , cekcok, hidup berpisah tidak satu tempat kediaman bersama, salah satu pihak tidak berniat ingin meneruskan kehidupan bersama dengan suaminya dalam hal ini, adalah merupakan fakta hukum yang cukup untuk dijadikan alasan perceraian sesuai dengan maksud Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun l975, dan sesuai pula dalam Kitab Al - Mar'ah Bainal Fiqh Wal Qonun oleh DR. Musthafa As - Siba'i halaman 100 yang kemudian diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten sebagai berikut :
جتماع بين متباغضين و مھما يكن أسباب ھذا النّزاع خطيراًو والخيرفي إ ٍ كان أوتافھا فإنّه من الخير أن تنتھي العالقة ال ّزوجية بين ھذين ال ّزوجين
Artinya : " Dan tidak ada manfaatnya yang dapat diharapkan dalam mengumpulkan dua orang yang saling benci membenci, terlepas dari masalah apakah penyebab terjadinya pertengkaran ini besar atau kecil, namun sesungguhnya yang lebih baik adalah dengan mengakhiri kehidupan berumah tangga antara suami isteri tersebut " Menimbang, bahwa selama perkawinan antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding, telah dikaruniai anak satu orang yaitu yang bernama ANAK P&T (perempuan) lahir tanggal 8 April 2007 (umur 8 tahun) Penggugat/Terbanding selaku ibu kandungnya sejak awal sampai akhir persidangan mengajukan permohonan untuk memelihara dan mengasuh anak, karena masih dibawah umur belum mumayyiz, Majelis Hakim Pengadilan Agama Tangerang menolak permohonan pemeliharaan anak tersebut dengan alasan karena Penggugat/Terbanding tidak mengajukan bukti tertulis, dan faktanya sekarang kedua orang tua anak tersebut bercerai, dengan demikian harus ada kepastian hukum bahwa anak tersebut ikut bapaknya atau ibunya. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten khusus mengenai pemeliharaan anak
tidak sependapat dengan
pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Agama Tangerang, oleh karena itu Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten mempertimbangkan sendiri sebagai berikut : Bahwa sekalipun Penggugat/Terbanding tidak mengajukan bukti tertulis (Akta Kelahiran) terhadap anak tersebut, tetapi baik Penggugat/Terbanding selaku ibu kandungnya maupun Tergugat/Pembanding selaku ayah kandungnya sama sama mengakui bahwa benar anak yang bernama ANAK P&T, adalah anak kandungnya, dan kedua belah mengakui bahwa anak tersebut
lahir tanggal 8 April 2007, dengan
pengakuan tersebut, telah terbukti bahwa anak tersebut adalah anak kandung Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding. Menimbang, bahwa
karena Penggugat/Terbanding ingin memelihara anak
tersebut, sesuai dengan ketentuan Pasal 105 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam " bahwa pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya" karena faktanya anak tersebut sekarang baru berumur 8 tahun atau belum mumayyiz dan secara kebetulan sekarang anak tersebut sudah ikut dengan Penggugat/ Terbanding dan Penggugat/Terbanding sendiri tidak cacat hukum untuk memelihara anak tersebut, berdasarkan pertimbangan diatas maka majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten mengabulkan permohonan Penggugat/Terbanding untuk memelihara anak yang bernama ANAK P&T lahir tanggal 8 April 2007. Menimbang, bahwa Tergugat/Pembanding selaku ayah kandung dari anak tersebut, sesuai dengan ketentuan Pasal 41 huruf (b) Undang undang Nomor 1 Tahun
l974 bahwa bapak bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak itu, bilamana bapak dalam kenyataan tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut, Pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut. Menimbang, bahwa akibat perceraian sekalipun anak dipelihara oleh Penggugat/ Terbanding selaku ibu kandung, hak-hak dan kewajiban Tergugat/Pembanding selaku ayah kandungnya tetap melekat terhadap anak tersebut artinya Tergugat/Pembanding berhak menengok, memberikan kasih sayang terhadap anak, dan berkewajiban memberi nafkah, memberi biaya pendidikan dan kesehatan dan keperluan hidup anak lainnya. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten berpendapat bahwa putusan Pengadilan Agama Tangerang Nomor 0000/Pdt.G/2013/PA. Tng, tanggal 6 Agustus 2014 M bertepatan dengan tanggal 9 Syawwal 1435 H yang dalam amarnya mengabulkan perceraian dan tidak menetapkan pemeliharaan anak yang belum mumayyiz harus dibatalkan, dan Pengadilan Tinggi Agama Banten sebagai judex facti mengadili sendiri dengan amar sebagaimana tersebut dalam putusan a quo. Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang undang Nomor 7 Tahun l989 sebagai mana yang telah diubah dengan Undang undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir di rubah dengan Undang undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara pada tingkat pertama dibebankan kepada Penggugat/Terbanding, sedangkan pada tingkat banding dibebankan kepada Tergugat/Pembanding. Memperhatikan pasal pasal dari peraturan perundangan yang berlaku dan dalil Hukum Syar'i yang berkaitan dengan perkara ini : MENGADILI - Menerima permohonan banding Pembanding; - Membatalkan Putusan Pengadilan Agama Tangerang
Nomor
0000/Pdt.G/2013/
PA.Tng, tanggal 6 Agustus 2014 M bertepatan dengan tanggal 9 Syawwal 1435 H. DENGAN MENGADILI SENDIRI : Dalam Eksepsi : -
Menolak Eksepsi Tergugat
Dalam Pokok Perkara : 1.
Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya.
2.
Menjatuhkan talak satu ba'in shugro Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING).
3.
Menetapkan anak perempuan yang bernama : ANAK P&T lahir tanggal 8 April 2007, dipelihara dan di asuh oleh Penggugat selaku Ibu Kandungnya, dengan tetap memberi hak kepada Tergugat selaku ayah kandungnya untuk menengok dan mencurahkan kasih sayangnya terhadap anak tersebut.
4.
Memerintahkan
kepada
Panitera
Pengadilan
Agama
Tangerang
untuk
mengirimkan salinan putusan perkara ini kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, dan kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan yang mewilayahi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat, untuk dicatat dalam buku register yang disediakan untuk itu 5.
Membebankan kepada Penggugat untuk membayar baiaya perkara pada tingkat pertama sebasar Rp 861.000 (delapan ratus enam puluh satu ribu rupiah) .
- Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp. 150.000, (seratus lima puluh ribu rupiah) Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten pada hari Rabu tanggal 18 Maret 2015 M, bertepatan dengan tanggal 27 Jumadil Awal 1436 H, oleh Drs. H. Muhsin Halim., S.H., M.H. sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Abd. Razak Bachtiar., S.H., M.H. dan H. Asril Nasution., S.H., M.Hum., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 26 Maret 2015 M, bertepatan dengan tanggal 5 Jumadil Tsani 1436 H oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-hakim anggota yang sama dan dibantu oleh Dra.Hj. Fauziah Sy Anasi sebagai Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara. Ketua Majelis Ttd Drs. H. Muhsin Halim., S.H., M.H. Hakim Anggota,
Hakim Anggota,
Ttd
Ttd
Drs. H. Abd. Razak Bachtiar., S.H., M.H.
H. Asril Nasution., S.H., M.Hum.
Panitera Pengganti, Ttd Dra.Hj. Fauziah Sy Anasi
Perincian Biaya Perkara 1. Materai 2. Redaksi 3. Biaya Proses JUMLAH
: : : : :
Rp. 6.000,Rp. 5.000,Rp. 139.000,Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)
Untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya oleh: Wakil Panitera,
Rfiki, S.H., M. Hum.