PENETAPAN Nomor : 188/Pdt.G/2010/PA.NTN
BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Natuna yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan Penetapan dalam perkara cerai gugat sebagai berikut antara:
PENGGUGAT, Umur 34 tahun, Agama Islam, Pendidikan terakhir SLTA, Ibu rumah tangga, Kabupaten Natuna. Untuk selanjutnya disebut sebagai Penggugat ;
LAWAN
TERGUGAT , umur 33 tahun, Agama Islam, Pendidikan terakhir SMP, Pekerjaan Swasta, Bertempat tinggal di Kelurahan Ranai Kota. Untuk selanjutnya disebut sebagai Tergugat ;
Pengadilan Agama tersebut ; Telah mempelajari berkas perkara yang bersangkutan; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat di muka persidangan ;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Bahwa Penggugat telah mengajukan surat gugatanya tanggal 26 April 2010 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Natuna di bawah Nomor : 188/Pdt.G/2010/PA.Ntn tanggal 09 Desember 2010 telah mengajukan dalil-dalil sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah isteri sah, menikah pada tanggal 22 Jumadil Awal 1420 H, bertepatan dengan tanggal 04 September 1999 M, dan telah tercatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Midai,
Kabupaten
Natuna,
dengan
Duplikat
Akta
Nikah
Nomor
:
Kk.84.86.3/KP.88/55/2004, tanggal 22 Mei 2004, yang saat itu Penggugat berstatus perawan dan Tergugat berstatus jejaka ;
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat, membina rumah tangga dan tinggal di Tanjung Pinang selama lebih kurang 1 (satu) tahun, kemudian pindah ke Semarang lebih kurang 3 (tiga) bulan kemudian pindah ke ranai sampai sekarang ; 3. Bahwa selama pernikahan tersebut, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 (dua) orang anak, yaitu : 3.1. ANAK I PENGGUGAT dan TERGUGAT, umur 10 tahun 3.2. ANAK II PENGGUGAT dan TERGUGAT, umur 3 tahun 4. Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis hanya 3 (tiga) bulan, namun setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran secara diam-diam, disebabkan : 4.1. Tergugat suka berjudi ; 4.2. Tergugat sering berhutang dengan orang lain tanpa sepengetahuan Penggugat, sehingga Penggugat merasa tertekan/stres akibat orang banyak meminta hutang kepada Penggugat ; 4.3. Kurang perhatian terhadap keluarga dan cuek terhadap Penggugat dan anakanak, misalkan Penggugat sakit atau anak sakit Tergugat tidak pernah mau mengantar untuk berobat ; 5. Bahwa terakhir perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada bulan Februari 2010, yang kemudian Penggugat dan Tergugat memilih pisah rumah hingga sekarang ; 6. Bahwa pada bulan Agustus 2010 Tergugat ditangkap Polisi karena menabrak orang dan sekarang berada dalam tahanan Polres Natuna ; 7. Bahwa oleh karena kelakuan Tergugat tersebut di atas, Penggugat sangat merasa menderita lahir dan batin, sehingga untuk mewujudkan tujuan rumah tangga yang sakinah mawadah dan rohmah sudah sangat sulit untuk diwujudkan, karena Tergugat harus menjalani hukumannya di penjara selama kurang lebih 2 tahun 8 bulan ; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Natuna C.q Majelis Hakim segera memeriksa dan mengadili perkara ini selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut : Primer : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menjatuhkan talak satu Tergugat terhadap Penggugat ; 3. Menetapkan perkara menurut hukum ; Subsider : Ex aequo et bono (Apabila Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya) ;
2
Bahwa pada hari sidang pertama, Penggugat datang menghadap sendiri ke persidangan, sedangkan Tergugat tidak datang dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah untuk hadir dipersidangan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut, tetapi pada sidang selanjutnya Tergugat hadir maka selanjutnya Penggugat dan Tergugat diperintahkan untuk melakukan Mediasi dan atas kesepakatan kedua belah pihak telah memilih Moh. Muhibuddin, S.Ag, SH, MSI, sebagai mediator, namun
berdasarkan
laporan dari Mediator mediasi tidak
berhasil/gagal ; Bahwa meskipun mediasi tidak berhasil/gagal Majelis Hakim tetap berupaya menasehati dengan memberikan pandangan, saran, dan nasehat kepada Penggugat dan Tergugat secara maksimal untuk kembali membina rumah tangganya dengan baik dan harmonis, namun juga tidak berhasil selanjutnya dibacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat ; Bahwa atas surat gugatan Penggugat, Tergugat memberikan jawaban yang pada pokoknya membenarkan dalil-dalil gugatan Penggugat tetapi Tergugat memberikan penjelasan seperlunya di muka persidangan dan meluruskan khususnya pada point 4 surat gugatan Penggugat, yang selengkapanya termuat dalam Berita Acara Persidangan ; Bahwa atas jawaban Tergugat, dalam repliknya Penggugat tetap dalam jawaban semula, sedangkan Tergugat dalam dupliknya tidak memberikan tanggapan apapun lagi, hanya saja Tergugat mohon kepada Majelis Hakim minta tenggang waktu untuk berupaya damai dan rukun kembali membina rumah tangga dengan Penggugat, dan Penggugatpun menyetujuinya maka Majelis hakim mengabulkan permohonannya; Bahwa pada sidang selanjutnya atas pertanyaan Majelis Hakim, Penggugat menyatakan bahwa Penggugat dan Tergugat telah berdamai dan akan kembali melanjutkan rumah tangganya, oleh karena itu Penggugat menyatakan mencabut gugatannya dan atas pertanyaan Majelis hakim Tergugat menyetujui pencabutan tersebut ; Bahwa untuk meringkas uraian penetapan ini segala sesuatu yang tercatat dalam Berita Acara Persidangan perkara ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari penetapan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas ;
3
Menimbang, bahwa berdasarkan Berita Acara Persidangan tanggal 01 Juni 2011 Penggugat menyatakan mencabut gugatannya karena upaya damai dengan Tergugat telah dapat tercapai, dan pencabutan gugatannya telah mendapat persetujuan dari Tergugat, maka Penggugat dipandang memiliki hak untuk mencabut gugatannya tersebut, dan telah sesuai dengan maksud pasal 271, 127 Rv. ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka pencabutan gugatan Penggugat dapat dikabulkan ; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat ; Memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini ;
MENETAPKAN
1.
Mengabulkan permohonan Penggugat untuk mencabut gugatannya ;
2.
Menyatakan perkara Nomor : 188/Pdt.G/2010/PA.Ntn telah selesai karena dicabut ;
3.
Membebankan kepada Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 101.000,- (Seratus satu ribu rupiah) ; Demikian Penetapan ini ditetapkan pada hari Rabu tanggal 01 Juni 2011
Masehi bertepatan dengan tanggal 28 Jumadil Akhir 1432 Hijriyah, oleh kami DAHRON, S.Ag, MSI sebagai Ketua Majelis, MOH. MUHIBUDDIN, S.Ag, SH, MSI, dan SURYA DARMA PANJAITAN, SHI masing-masing sebagai Hakim Anggota, penetapan mana pada hari itu juga dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum dengan dibantu oleh Drs. NASARUDIN sebagai Panitera Sidang dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat ;
Ketua Majelis,
Ttd Ttd DAHRON, S.Ag, MSI
4
Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II,
d Ttd
Ttd td
MOH. MUHIBUDDIN, S.Ag, SH, MSI
SURYA DARMA PANJAITAN, SHI
Panitera Sidang,
Ttd
Drs. NASARUDIN
Perincian biaya perkara : 1. Biaya pendaftaran
Rp. 30.000,-
2. Biaya Panggilan
Rp. 60.000,-
3. Biaya Redaksi
Rp. 5.000,-
4. Biaya Materai
Rp. 6.000,-
Jumlah
Rp. 101.000,(Seratus satu ribu rupiah)
Untuk
5