PUTUSAN Nomor :
/Pdt.G/2014/PA Ppg
ﺑﺴﻢ ﷲ اﻟﺮ ﺣﻤﻦ اﻟﺮ ﺣﯿﻢ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis telah menjatuhkan putusan perkara Cerai Gugat antara: Penggugat, umur 52 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Mengurus rumah tangga, tempat tinggal di Kabupaten Rokan Hulu, selanjutnya disebut sebagai Penggugat ; melawan; Tergugat, umur 63 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Pensiun (PNS), tempat tinggal di Kabupaten Rokan Hulu, selanjutnya disebut sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut, Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan Penggugat serta saksi-saksi di muka sidang; DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tanggal 25 Maret 2014 telah mengajukan permohonan cerai gugat, yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasir Pengaraian dengan Nomor
/Pdt.G/2014/PA.Ppg tanggal
25 Maret 2014 dengan dalil-dalil sebagai berikut: 1.
Bahwa
pada
tanggal
12
Nopember
2012,
Penggugat
dan
Tergugat
melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama sebagaimana tertera dari Kutipan Akta Nikah Nomor : 188/16/IX/2012 tanggal 12 Nopember 2012; 2.
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul baik dan tinggal di rumah kediaman Penggugat di Desa Dayo selama 3 hari, terakhir Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah kediaman Tergugat di;
3.
Bahwa selama pernikahan antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah melakukan hubungan layaknya suami istri (Qabla Dukhul);
4.
Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat pada awalnya berjalan baik-baik dan rukun, namun sejak 3 hari setelah menikah mulai terjadi perselisihan dan
Halaman 1 dari 9 hal Put.No.150/Pdt.G/2014/PA Ppg
pertengkaran yang terus menerus dan sulit untuk dirukunkan lagi yang disebabkan antara lain: a. Tergugat bersifat egois; b. Tergugat tidak pernah memberi nafkah batin kepada Penggugat; 5.
Bahwa puncak dari perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadi pada tanggal 03 Maret 2013, yang akhirnya menyebabkan antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah dan yang pergi meninggalkan kediaman bersama adalah Penggugat, karena diusir oleh Tergugat;
6.
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah pernah didamaikan oleh pihak keluarga namun tidak berhasil; Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat
mohon agar
Ketua
Pengadilan Agama Pasir Pengaraian segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi : PRIMAIR: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat); 3. Menetapkan biaya menurut hukum. SUBSIDAIR: Apabila Majelis Hakim bependapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan untuk pemeriksaan perkara tersebut, Penggugat dan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut menghadap di persidangan; Bahwa terhadap panggilan tersebut Penggugat datang menghadap sindiri ke muka sidang, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap ke muka sidang dan tidak menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil/ kuasa hukumnya meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut tanggal 28 Maret 2014 dan tanggal 16 April 2014 yang relaas panggilannya dibacakan di dalam sidang, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah, selanjutnya sidang dilaksanakan tanpa hadirnya Tergugat; Bahwa proses mediasi atas perkara ini tidak dapat dilaksanakan, karena Tergugat tidak pernah hadir dalam sidang; Bahwa majelis hakim telah berusaha menasehati dan menyarahswnkan kepada Penggugat supaya bersabar dan mengurungkan niatnya untuk bercerai dan membina rumah tangga kembali bersama Tergugat, namun tidak berhasil,
Halaman 2 dari 9 hal Put.No.150/Pdt.G/2014/PA Ppg
selanjutnya majelis mulai memeriksa perkara ini dengan terlebih dahulu membaca surat gugatan Penggugat yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut tidak ada bantahan dari Tergugat karena tidak hadir dalam sidang, namun oleh karena perkara ini adalah perkara sengketa perkawinan, maka Penggugat dibebani kewajiban membuktikan dalil-dalil gugatannya; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti berupa: A.
Surat: -
Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor 188/16/XI/2012 tanggal 12 Nopember 2012 yang dikeluarkan oleh KUA, Kabupaten Rokan Hulu. Bukti tersebut telah dinazegeling dan dicocokkan dengan aslinya selanjutnya di atas bukti tersebut ditanda tangani oleh Ketua Majelis dan diberi tanda bukti P;
B. Saksi: 1.
Saksi I, umur 49 Tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut: -
bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah tetangga Penggugat;
-
bahwa
hubungan Penggugat
dengan Tergugat
adalah
suami
isteri
melangsungkan pernikahan tahun 2012 di rumah orang tua Penggugat di Kecamatan Tandun; -
bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat terakhir bertempat tinggal di sampai dengan sekarang dan selama perkawinan belum dikaruniai anak;
-
bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat berjalan rukun dan harmonis selama 4 bulan, namun sejak awal tahun 2013 rumah tangga mereka sudah tidak rukun dan telah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;
-
bahwa setahu saksi pertengkaran tersebut disebabkan Tergugat bersifat egois, Tergugat selalu menolak dan tidak pernah memberi nafkah batin dan selalu marah jika ditanya kemana pergi;
-
bahwa saksi tidak pernah melihat dan mendengar mereka bertengkar, hanya saja Penggugat sering menceritakan soal rumah tangganya kepada saksi terutama tentang telah terjadinya pertengkaran dengan Tergugat;
Halaman 3 dari 9 hal Put.No.150/Pdt.G/2014/PA Ppg
-
bahwa Penggugat tidak tinggal bersama lagi dengan Tergugat/pisah tempat tinggal sejak bulan Maret 2013 yang lalu;
-
bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah didamaikan oleh pihak keluarga, namun tidak berhasil;
2.
Saksi Ii, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut: -
bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah tetangga Penggugat;
-
bahwa
hubungan Penggugat
dengan Tergugat
adalah
suami
isteri
melangsungkan pernikahan tahun 2012 di rumah orang tua Penggugat di; -
bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat terakhir bertempat tinggal di sampai dengan sekarang dan selama perkawinan belum dikaruniai anak;
-
bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat berjalan rukun dan harmonis selama 3 bulan, namun sejak awal tahun 2013 rumah tangga mereka sudah tidak rukun dan telah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;
-
bahwa setahu saksi pertengkaran tersebut disebabkan Tergugat bersifat egois, suka marah tanpa sebab, tidak pernah memberi nafkah batin dan tidak peduli dalam urusan rumah tangga;
-
bahwa saksi tidak pernah melihat dan mendengar mereka bertengkar, hanya saja Penggugat sering menceritakan soal rumah tangganya kepada saksi terutama tentang telah terjadinya pertengkaran dengan Tergugat;
-
bahwa Penggugat tidak tinggal bersama lagi dengan Tergugat/pisah tempat tinggal sejak bulan Maret 2013 dimana Penggugat diusir oleh Tergugat dari tempat kediaman bersama;
-
bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah didamaikan oleh pihak keluarga, namun tidak berhasil;
Bahwa atas keterangan kedua saksi tersebut, penggugat menyatakan tidak keberatan dan mencukupkan dengan bukti-bukti yang telah diajukan tersebut dan mohon putusan majelis hakim ; Selanjutnya untuk singkatnya uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi di persidangan sebagaimana terdapat dalam berita acara persidangan dianggap telah termuat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ; PERTIMBANGAN HUKUM
Halaman 4 dari 9 hal Put.No.150/Pdt.G/2014/PA Ppg
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan penggugat adalah sebagaimana terurai di atas ; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 118 HIR jo pasal 73 ayat (1) Undangundang Nomor.7 Tahun 1989 diubah dengan Undang-undang Nomor.3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, gugatan diajukan ke Pengadilan Agama wilayah hukum dimana penggugat bertempat tinggal, sehingga oleh karena penggugat bertempat tinggal di wilayah hukum Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, maka Pengadilan Agama Pasir Pengaraian berwenang untuk memeriksa dan mengadili gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa Tergugat tidak pernah hadir dipersidangan, tanpa sebab yang sah menurut hukum, maka sesuai pasal 125 jo pasal 126 HIR, Tergugat harus dinyatakan
tidak
hadir
dan
perkara
ini
dapat
diputus
tanpa
hadirnya
Tergugat/verstek; Menimbang, bahwa maksud PERMA RI Nomor.1 Tahun 2008 tidak dapat dilaksanakan, akan tetapi Majelis tetap menasehati Penggugat agar rukun bersama tergugat, akan tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, dan keterangan saksi-saksi yang diajukan penggugat terbukti sejak tanggal bulan Nopember 2012, Penggugat dan Tergugat telah terikat dalam perkawinan yang sah belum pernah terjadi perceraian menurut peraturan yang berlaku; Menimbang, bahwa setelah akad nikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orangtua Penggugat dan terakhir di rumah kediaman bersama di , dan selama perkawinan belum dikaruniai anak; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok dalam gugatan Penggugat adalah rumah tangga Penggugat sejak 3 hari setelah menikah sudah tidak rukun lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan masalah nafkah batin yang tidak dipenuhi oleh Tergugat, Tergugat bersifat egois, suka menang sendiri. Puncak masalah rumah tangga Penggugat terjadi tanggal 3 Maret 2013 Penggugat diusir oleh Tergugat dari tempat kediaman bersama /telah pisah rumah kurang lebih satu tahun lamanya, meskipun telah diusahakan mendamaikan oleh keluarga Penggugat, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa dimuka persidangan Majelis Hakim telah mendengar keterangan saksi-saksi yang diajukan Penggugat masing-masing bernama Saksi I dan Saksi Ii, saksi-saksi tersebut dekat hubungannya dengan Penggugat dan Tergugat masing-masing tetangga Penggugat, hal ini sudah sesuai pula dengan ketentuan pasal
Halaman 5 dari 9 hal Put.No.150/Pdt.G/2014/PA Ppg
76 ayat (1) Undang-Unadang Nomor 7 Tahun 1989 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama; Menimbang, bahwa saksi tersebut menerangkan mengetahui keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat terutama tentang perselisihan dan pertengkaran dan meskipun tidak melihat langsung, akan tetapi setiap pertengkaran Penggugat menceritakan masalahnya kepada saksi dan saksi melihat mereka telah hidup secara terpisah tempat tinggal semenjak bulan Maret 2013 hal ini menunjukkan bahwa rumah tangga mereka tidak rukun, dan selama berpisah kedua saksi tidak melihat Penggugat dengan Tergugat berkumpul dalam satu rumah tangga sudah kurang lebih 10 bulan bulan lamanya, meskipun telah diusahakan mendamaikannya akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan Penggugat bila dihubungkan dengan keterangan Penggugat serta keterangan saksi-saksi tersebut, maka Majelis Hakim dapat menemukan fakta : -
Bahwa berdasarkan bukti (P) Penggugat dan Tergugat telah terikat dalam perkawinan yang sah semenjak tanggal 12 Nopember 2012 belum dikaruniai anak;
-
Bahwa benar sejak 4 bulan sesudah menikah rumah tangga Pengugat dan Tergugat telah mulai pecah / tidak rukun dan tidak harmonis, karena sering berselisih dan bertengkar disebabkan Tergugat tidak bertanggungjawab memberi nafkah batin dan bersifat egois dan suka marah tanpa sebab yang jelas;
-
Bahwa benar antara Penggugat dan tergugat telah pisah tempat tinggal kurang lebih 10 (sepuluh) bulan lamanya dan tidak mungkin akan rukun lagi dalam satu rumah tangga meskipun pihak keluarga telah mendamaikan namun tidak berhasil;
-
Bahwa dipersidangan Penggugat menyatakan tidak mau rukun dengan Tergugat, dan bermohon kepada Majelis untuk menceraikan; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka Majelis
Hakim menyimpulkan bahwa rumah tangga Pengguat dan Tergugat benar-benar sudah tidak harmonis (pecah), karena seringnya terjadi perselisihan dan pertengkaran terbukti antara kedua belah pihak telah hidup secara terpisah sampai sekarang telah 10 (sepuluh) bulan dan tidak mungkin dirukunkan dalam satu rumah tangga; Menimbang bahwa dalam suatu rumah tangga manakala suami istri telah pisah selama 10 bulan dan saling meninggalkan kewajibannya, tidak ada kecocokkan lagi walaupun telah diusahakan perdamaian akan tetapi tidak berhasil, maka keadaan
Halaman 6 dari 9 hal Put.No.150/Pdt.G/2014/PA Ppg
tersebut menurut Majelis Hakim telah merupakan bukti rumah tangga Penggugat tidak rukun dan tujuan perkawinan itu sendiri tidak akan terwujud sebagaimana maksud pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Al qur’an surat Ar Ruum ayat 21 karenanya Majelis Hakim berpendapat lebih baik diputuskan perkawinannya agar masing-masing suami istri terbebas dari penderitaan dan tekanan batin yang berkepanjangan ; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas, maka alasan Penggugat menuntut cerai dari Tergugat telah terbukti, dan telah sesuai dengan maksud pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang,
bahwa
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
di atas, maka gugatan Penggugat a quo telah beralasan dan dapat dikabulkan dengan verstek; Menimbang, bahwa untuk menjamin terciptanya tertib administrasi perceraian sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 pasal 35 ayat (1) Peratuan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan SEMA RI Nomor 28/TUADA-AG/X/2002, tangggal 22 Oktober 2002, diperintahkan kepada Panitera untuk mengirimkan salinan putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada PPN KUA dimana pernikahan itu dilaksanakan agar mencatat perceraian tersebut ; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka segala biaya yang timbul dibebankan kepada Penggugat, hal tersebut bersesuaian dengan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 ; Mengingat Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dan segala peraturan perundang-undangan lainnya serta dalil-dalil syara’ yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI 1.
Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;
2.
Mengabulkan gugatan penggugat dengan Verstek;
3.
Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat);
Halaman 7 dari 9 hal Put.No.150/Pdt.G/2014/PA Ppg
4.
Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Pasir
Pengaraian
untuk
mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Kabupaten Rokan Hulu untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5.
Membebankan biaya perkara kepada Pengggugat sebesar Rp. 341.000,( tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian
diputuskan
dalam
rapat
permusyawaratan
Majelis
yang
dilangsungkan pada hari Selasa tanggal 22 April 2014 Maseh, bertepatan dengan tanggal 22 Jumadil Akhir 1435 Hijriyah, oleh kami Armen Ghani, S.Ag,. sebagai Ketua Majelis, Fithriati AZ, S.Ag,. dan Rahmiwati Andreas, S.HI,. masingmasing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis serta didampingi oleh Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Syofyan, AMd. sebagai Panitera Pengganti dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat. KETUA MAJELIS ttd ARMEN GHANI, S,Ag. HAKIM ANGGOTA
HAKIM ANGGOTA
ttd
ttd
FITHRIATI AZ, S.Ag.
RAHMIWATI ANDREAS, S.HI. PANITERA PENGGANTI ttd
SYOFYAN, A.Md.
Rincian biaya perkara: 1.Biaya pendaftaran 2. Biaya proses 2.Biaya panggilan 3.Biaya Redaksi 4.Biaya Materai Jumlah
: Rp. 30.000,: Rp. 50.000,: Rp.250. 000,: Rp. 5.000,: Rp. 6.000,Rp.341.000,- (tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah) Salinan sesuai dengan aslinya Pasir Pengaraian, 24 April 2014 PANITERA
AZWIR. SH.
Halaman 8 dari 9 hal Put.No.150/Pdt.G/2014/PA Ppg