Nomor
PUTUSAN /Pdt.G/2013/PA Ppg
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Cerai Gugat antara : PENGGUGAT, umur 29 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan mengurus rumah tangga, tempat tinggal di Kabupaten Rokan Hulu, selanjutnya disebut Penggugat; Melawan TERGUGAT, umur 25 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan tani, tempat tinggal dahulu di Kabupaten Rokan Hulu, saat ini tidak diketahui alamatnya di dalam maupun di luar wilayah Indonesia,
selanjutnya disebut
Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan meneliti berkas perkara; Telah mendengar keterangan para pihak dan saksi-saksi dalam persidangan;
TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang,
bahwa Penggugat
dengan surat
gugatannya tertanggal
12 Nopember 2013 yang didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasir Pengaraian Nomor
/Pdt.G/2013/PA-Ppg, tanggal 12 Nopember 2013 yang pada
pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal 24 Juni 2006, Penggugat dan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hulu sebagaimana tertera dari Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor 166/23/VIII/2006 tanggal 21 Oktober 2013; 2. Bahwa setelah akad nikah dilaksanakan, Tergugat ada mengucapkan sighat taklik talak atas Penggugat; 3. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul baik dan tinggal di rumah pemberian orangtua Penggugat dan telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan;
Halaman 1 dari 10 hal Put.No.441/Pdt.G/2013/PA.Ppg
4. Bahwa sejak bulan Agustus 2007 Tergugat pamit kepada Penggugat untuk pergi bekerja dan sejak Tergugat pergi Tergugat tidak pernah kembali dan tidak pernah mengirim kabar dan nafkah kepada Penggugat serta tidak diketahui lagi alamat yang pasti dan jelas baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia; 5. Bahwa Tergugat sudah tidak dapat lagi memberikan nafkah lahir maupun batin kepada Penggugat lebih dari 6 tahun; 6. Bahwa karena alasan tersebut di atas, Penggugat sudah tidak sabar dan tidak ridha lagi bersuamikan Tergugat, karena Penggugat sudah tidak mampu lagi hidup bersama Tergugat; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk berkenan memeriksa dan mengadili perkara ini dengan menjatuhkan putusan sebagai berikut; PRIMAIR: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu khul’i Tergugat ( TERGUGAT ) kepada Penggugat ( PENGGUGAT ) dengan iwadh sebesar
Rp. 10.000,- (sepuluh ribu
rupiah); 3. Menetapkan biaya menurut hukum; SUBSIDAIR: Apabila bapak hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya. Menimbang bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan Penggugat datang menghadap di persidangan sedang Tergugat tidak datang menghadap di persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain menghadap sebagai wakilnya, meskipun telah dipanggil dan diumumkan secara resmi dan patut untuk melalui bantuan media massa yang ditetapkan Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yaitu Radio Pemerintahan Daerah (RPD) Kabupaten Rokan Hulu sebagaimana relaas panggilan tanggal 13 Nopember 2013 dan tanggal 13 Desember 2013 dan tidak ternyata bahwa ketidakhadiranya itu disebabkan sesuatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa dalam perkara ini tidak dapat dilaksanakan Mediasi, karena Tergugat tidak hadir pada persidangan yang ditentukan namun Majelis Hakim berusaha mendamaikan dengan cara menasihati Penggugat supaya bersabar dan rukun kembali dengan Tergugat tetapi tidak berhasil, lalu dibacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan Penggugat; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalilnya Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa:
Halaman 2 dari 10 hal Put.No.441/Pdt.G/2013/PA.Ppg
-
Potokopi Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor: 166/23/VIII/2006, tanggal 21 Oktober 2013
telah bermeterai cukup dan sudah dicocokan dengan
aslinya ternyata cocok dengan aslinya dan oleh Ketua Majelis diberi tanda bukti P.1; -
Asli Surat Keterangan Ghoib yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Kepala Desa Kabupaten Rokan Hulu, setelah diperiksa oleh Ketua Majelis keabsahannya kemudian oleh Ketua Majelis diberi tanda bukti P.2; Menimbang, bahwa
disamping mengajukan bukti surat tersebut di atas,
Penggugat juga mengajukan 2 (dua) orang saksi di persidangan yang mengaku bernama: SAKSI I: Saksi I, umur 46 tahun, agama Islam, pendidikan SLTP, pekerjaan swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpah telah memberikan keterangan sebagai berikut: -
bahwa saksi adalah ayah kandung Penggugat.
-
bahwa saksi kenal dengan Tergugat bernama Tergugat, hubungan Penggugat
-
dan Tergugat adalah suami isteri menikah tahun 2006
di.
Bahwa saat pernikahan Penggugat dan Tergugat
saksi sebagai wali
Penggugat dan Tergugat ada mengucapkan sigat taklik talak. -
bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama membina rumah tangga di rumah saksi/orangtua Penggugat dan selama pernikahan belum dikaruniai anak.
-
bahwa setahu saksi sejak awal menikah rumah tangga Penggugat dengan Tergugat baik dan harmonis, akan tetapi sejak tahun 2007 bulan Agustus yang lalu Tergugat pergi dari kediaman bersama untuk mencari pekerjaan dan sejak kepergian tersebut sampai sekarang tidak pernah kembali dan tidak diketahui tempat tinggal yang jelas.
-
bahwa setahu saksi Tergugat tidak pernah kirim nafkah dan tidak pula meninggalkan harta benda untuk nafkah Penggugat sampai sekarang telah berjalan kurang lebih 6 tahun.
-
bahwa Penggugat dan saksi sebagai ayah Penggugat pernah berusaha mencari Tergugat akan tetapi tidak berhasil.
SAKSI II: Saksi II dibawah sumpahnya telah memberi keterangan sebagai berikut; -
bahwa saksi adalah abang sepupu Penggugat;
-
bahwa saksi kenal dengan Tergugat bernama Tergugat;
Halaman 3 dari 10 hal Put.No.441/Pdt.G/2013/PA.Ppg
-
bahwa hubungan Penggugat dan Tergugat sebagai suami isteri, menikah tahun 2006 di Desa.
-
bahwa saat akad nikah Tergugat ada mengucapkan sighat taklik talak;
-
bahwa selama perkawinan Penggugat dan Tergugat belum dikaruniai anak.
-
bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan harmonis, akan tetapi sejak tahun 2007 yang lalu Tergugat pergi mencari pekerjaan dengan izin Penggugat, namun sampai sekarang tidak pernah kembali, tidak ada kabar berita dan tidak diketahui dimana keberadaannya;
-
bahwa setahu saksi Tergugat tidak pernah mengirim nafkah dan tidak pula meninggalkan harta yang bisa dijadikan nafkah oleh Penggugat;
-
bahwa setahu saksi Penggugat dan keluarga pernah mencari mencari Tergugat, akan tetapi tidak berhasil. Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Penggugat menegaskan
terutama tentang kepergian Tergugat yang benar bulan Agustus 2007; Menimbang, bahwa dalam kesimpulan (konklusinya), Penggugat menyatakan tidak ada lagi bukti yang akan diajukan dalam persidangan ini dan tetap pada gugatannya serta mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasir Pengaraian menjatuhkan putusan, dan Penggugat juga menyerahkan uang iwadh sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) sebagai tebusan talak Tergugat; Menimbang, bahwa tentang jalannya persidangan selengkapnya telah dicatat dalam berita acara persidangan, untuk meringkas uraian putusan ini Majelis Hakim cukup menunjuk berita acara, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan dalam duduk perkaranya; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Penggugat hadir secara inperson sedangkan Tergugat atau wakil/kuasa hukumnya yang sah tidak pernah datang menghadap di persidangan sedangkan yang bersangkutan telah dipanggil dan diberitahu melalui media massa secara resmi dan patut, maka Majelis menilai relaas panggilan tersebut telah sah sebagaimana dimaksudkan ketentuan Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor. 9 Tahun 1975; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak datang menghadap di muka persidangan, maka perkara ini dinyatakan tidak layak dimediasi dikarenakan para pihak tidak lengkap, namun sesuai dengan Pasal 82 Undang-undang Nomor: 7 Tahun
Halaman 4 dari 10 hal Put.No.441/Pdt.G/2013/PA.Ppg
1989 jo. Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor: 9 Tahun 1975 dan Pasal 143 Kompilasi Hukum Islam, Majelis telah berupaya mendamaikan Penggugat dengan cara menasihati Penggugat untuk tetap membina rumah tangga dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok perkara ialah Penggugat menggugat agar Penggugat diceraikan dari Tergugat dengan menetapkan jatuh talak satu khul’i Tergugat terhadap Penggugat, dengan alasan sebagaimana tersebut uraian duduk perkaranya; Menimbang, bahwa karena Tergugat tidak hadir maka majelis tidak mengetahui jawaban atau bantahan dari Tergugat atas gugatan Penggugat tersebut, namun oleh karena perkara ini mengenai perceraian dan untuk memastikan gugatan Penggugat tidak melawan hak serta beralasan maka kepada Penggugat tetap dibebani wajib bukti; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 terbukti antara Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri masih terikat dalam perkawinan yang sah, akad nikah berlangsung pada tanggal 24 Juni 2006 dan sesaat sesudah akad nikah Tergugat ada mengucapkan sighat taklik talak; Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, selain bukti surat, Penggugat telah mengajukan bukti 2 (dua) orang saksi, dimana kedua saksi adalah orang yang tidak ada halangan hukum untuk menjadi saksi, telah pula disumpah di depan persidangan, terhadap dua orang saksi tersebut Majelis menilai bahwa secara formil, telah memenuhi syarat sebagai saksi; Menimbang, bahwa SAKSI I dan SAKSI II telah memberikan keterangan sebagai apa yang dilihat sendiri tentang kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat, keterangan mana kedua saksi tersebut telah saling bersesuaian dan telah mendukung dalil gugatan Pengugat, yaitu setidaknya sejak 6 (enam) tahun yang lalu (tahun 2007),Tergugat pergi meninggalkan Pengggugat untuk mencari pekerjaan dan sejak itu tergugat tidak kembali lagi dan antara Penggugat dan Tergugat telah tidak tinggal bersama lagi sampai dengan sekarang ini, sedangkan Tergugat sejak itu pula tidak pernah datang untuk menemui Penggugat, Tergugat tidak ada memberi dan mengirimkan nafkah untuk Penggugat dan juga Tergugat tidak ada meninggalkan barang sesuatu yang berharga untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup Penggugat, oleh karenanya berdasarkan Pasal 309 RBg kedua saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan materil sebagai saksi sehingga keterangan kedua saksi tersebut dapat diterima sebagai bukti dalam perkara ini;
Halaman 5 dari 10 hal Put.No.441/Pdt.G/2013/PA.Ppg
Menimbang, berdasarkan hasil pemeriksaan perkara ini dari bukti surat, keterangan dua orang saksi dihubungkan dengan dalil-dalil gugatan Penggugat, Majelis telah menemukan fakta-fakta sebagai berikut; -
bahwa sesaat setelah aqad nikah dahulu Tergugat ada mengucapkan sighat taklik talak;
-
bahwa setidaknya sejak bulan Agustus 2007, Tergugat pergi meninggalkan Pengggugat dan sejak itu antara Penggugat dan Tergugat tidak kembali lagi ketempat kediaman bersama sampai dengan sekarang ini, sedangkan Tergugat sejak itu pula tidak pernah datang untuk menemui Penggugat dan Tergugat juga tidak ada memberi dan mengirimkan nafkah
dan juga
Tergugat tidak ada meninggalkan barang sesuatu yang berharga untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup Penggugat; -
bahwa Penggugat dalam kesimpulannya tetap bersikeras untuk bercerai dengan Tergugat dan bersedia membayar uang iwadh sebesar Rp 10.000,(sepuluh ribu rupiah);
-
bahwa Majelis hakim telah berupaya memberikan nasehat kepada Penggugat untuk tidak bercerai namun usaha tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa untuk melakukan perceraian berdasarkan alasan-alasan
yang telah didalilkan Penggugat, maka harus terpenuhi syarat pelanggaran taklik talak yang harus terjadi sekurang-kurangnya 4 (empat) unsur (element) yang terdiri dari bagian inti, yaitu : Pertama, Tergugat mengucapkan sighat taklik talak. Kedua, Tergugat telah melanggar salah satu bunyi taklik talak tersebut. Ketiga, Penggugat tidak rela terhadap pelanggaran taklik talak oleh Tergugat, dan Keempat, Penggugat membayar iwadh; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang telah terbukti di atas yakni dari bukti P-1, yang merupakan akta otentik yang memiliki kekuatan pembuktian formil sesuai dengan pasal 1871 KUH Perdata, yang menyatakan segala keterangan yang tertuang didalam akta tersebut adalah dianggap benar (M.Yahya Harahap, dalam bukunya “Hukum Acara Perdata
tentang
gugatan, persidangan, penyitaan,
pembuktian dan putusan pengadilan” halaman 567) ditambah dengan keterangan 2 (dua) orang saksi yang melihat serta mendengar Tergugat ada mengucapkan sighat taklik talak, maka Majelis menilai terbukti Tergugat setelah akad nikah ada mengucapkan dan menandatangani sighat taklik talak, oleh karenanya syarat pelanggaran taklik talak unsur pertama telah terpenuhi; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang telah terbukti pada angka 2 tersebut di atas, Majelis menyimpulkan bahwa Perbuatan Tergugat meninggalkan
Halaman 6 dari 10 hal Put.No.441/Pdt.G/2013/PA.Ppg
Penggugat setidaknya sejak bulan Agustus 2007 sampai dengan perkara ini didaftarkan di kepaniteran Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, padahal dalam kurun waktu tersebut kondisi keduanya masih tetap status suami isteri sah, maka telah nyata Tergugat telah membiarkan dan tidak mengindahkan kewajibannya sebagai layaknya seorang suami yang bertanggung jawab kepada isterinya sehingga telah menghilangkan perlakuan mu’asyarah bil ma’ruf terhadap Penggugat, keadaan mana dalam kurun waktu tersebut, Tergugat
tidak pernah memberikan nafkah dan
meninggalkan barang sesuatu yang berharga untuk dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan hidup Penggugat, dengan demikian Majelis berpendapat terbukti Tergugat telah melanggar sighat taklik talak angka 2 dan 4 yang telah diucapkannya dahulu sesaat akad nikah, oleh karenanya syarat pelanggaran taklik talak unsur kedua inipun telah terpenuhi; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta angka 2 dan angka 4 tersebut di atas dapat disimpulkan pula bahwa Penggugat sudah tidak rela/ridho dengan pelanggaran yang telah dilakukan oleh Tergugat, halmana dapat dilihat dari sikap Penggugat yang tidak mau bersatu lagi dengan Tergugat, walaupun majelis telah berupaya secara maksimal menasehati Penggugat untuk berdamai lagi dengan Tergugat, namun upaya mana ternyata tidak berhasil, dan halmana juga terungkap dari kesediaan Penggugat membayar uang iwadh sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) sebagai tebusan dari talak Tergugat, oleh karenanya syarat ketiga dan keempat pelanggaran taklik talak telah terpenuhi; Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan diatas dengan melihat kondisi rumah tangga yang sedang dialami Penggugat maka bukan lagi kemaslahatan yang didapat dari perkawinan Pengggugat dan Tergugat, melainkan akan menimbulkan kemudharatan yaitu penderitaan yang dirasakan oleh Penggugat, oleh karenanya untuk menjamin hak-hak Penggugat selaku (isteri) serta melindunginya dari tindakan diskriminatif dan kesewenang-wenangan Tergugat, maka dalam keadaan demikian perceraian
merupakan
alternatif
terbaik
dan
upaya
terakhir
yang
dapat
menyelamatkan Penggugat dari ketidak pastian dan penderitaan yang terus berkepanjangan, hal mana sejalan dengan maksud kaidah fiqhiyyah : ” Menghindari kerusakan harus didahulukan daripada mendatangkan kemaslahatan”. Menimbang, bahwa berdasarkan uraian dan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis berpendapat gugatan Penggugat telah cukup beralasan menurut hukum, dan tuntutan Penggugat pada petitum angka 2 (dua) yaitu agar Majelis Hakim menetapkan jatuh talak satu khul’i Tergugat akibat pelanggaran taklik talak yang telah terbukti, hal mana sesuai dengan maksud Pasal 116 huruf (g)
Halaman 7 dari 10 hal Put.No.441/Pdt.G/2013/PA.Ppg
Kompilasi Hukum Islam, dan sesuai pula dengan doktrin dalam Kitab Syarqawi ’alat Tahrir Juz II halaman 302 yang dalam hal ini diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim yang berbunyi : ”Barang siapa yang menggantungkan talak dengan suatu keadaan, maka jatuhlah talak itu dengan adanya keadaan tersebut sesuai dengan apa yang dilafazkannya”, oleh karenanya petitum gugatan Penggugat angka 2 patut dikabulkan; Menimbang, bahwa kepada Tergugat telah dinyatakan tidak hadir di persidangan sedangkan gugatan Penggugat tersebut telah terbukti beralasan hukum oleh karena itu berdasarkan pasal 149 RBg maka gugatan Penggugat patut dikabulkan dengan verstek; Menimbang, bahwa karena gugatan Penggugat dikabulkan, maka untuk memenuhi kehendak Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor: 7 Tahun 1989 yang sudah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang No. 50 Tahun 2009 jo. Pasal 147 ayat (2) dan (5) Kompilasi Hukum Islam, diperintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah tempat kediaman dan tempat pernikahan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang telah disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini mengenai perceraian, maka berdasarkan pasal Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor: 7 Tahun 1989 yang sudah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006 dan perubahan ke dua dengan Undang-undang No. 50 Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Memperhatikan pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syar’i yang berkenaan dengan perkara ini;
MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menetapkan syarat taklik talak telah terpenuhi; 4. Menjatuhkan talak satu khul’i Tergugat ( TERGUGAT ) terhadap Penggugat ( PENGGUGAT ) dengan iwadh sejumlah Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah); 5. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat
Halaman 8 dari 10 hal Put.No.441/Pdt.G/2013/PA.Ppg
Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 6.
Membebankan
biaya
perkara
kepada
Penggugat
sebesar
Rp.406.000,-
( Empat ratus enam ribu rupiah). Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, pada hari Selasa tanggal 18 Maret 2014 M bertepatan dengan tanggal 16 Jumadil Awal 1435 H, oleh kami, Armen Ghani, S.Ag,. sebagai Ketua Majelis, Zulfikri, S.HI,.MH. dan Rahmiwati Andreas, S.HI. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis dengan didampingi oleh Hakim Anggota tersebut dengan dibantu oleh Syofyan, A.Md sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat.
KETUA MAJELIS ttd ARMEN GHANI, S.Ag. HAKIM ANGGOTA
HAKIM ANGGOTA
Ttd
ttd
ZULFIKRI, S.HI,.MH.
RAHMIWATI ANDREAS, S.HI.
PANITERA PENGGANTI ttd
SYOFYAN, A.Md.
Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,2. Biaya Proses : Rp. 50.000,3. Biaya Panggilan : Rp. 315. 000,4. Redaksi : Rp. 5.000,5. Materai : Rp. 6.000,-------------------------------------------------Jumlah : Rp.406.000,- ( Empat ratus enam ribu rupiah )
Salinan sesuai dengan aslinya Pasir Pengaraian, 20 Maret 2014
Halaman 9 dari 10 hal Put.No.441/Pdt.G/2013/PA.Ppg
PANITERA
AZWIR, SH.
Halaman 10 dari 10 hal Put.No.441/Pdt.G/2013/PA.Ppg