Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KELURAHAN PARIT TOKAYA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN Oleh: NENI OKTAVIANTI NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 Email:
[email protected]
Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya partisipasi masyarakat dalam implementasi perencanaan pembangunan di Kelurahan Parit Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan sehingga apa yang menjadi keinginan bersama tidak berjalan optimal. Penelitian ini menggunakan konsep Ngusmanto untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat yaitu Faktor Eksternal yang terdiri Aktor Penggerak, Wahana yang Tersedia, dan Sumber Dana Kegiatan serta Faktor Internal yang terdiri dari Tingkat Kepedulian Warga dan Jenis Kelamin. Melalui metode penelitian deskriptif kualitatif penulis berusaha untuk mendeskripsikan tentang bagaimana faktorfaktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam implementasi perencanaan pembangunan di Kelurahan Parit Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan yang dilihat dari kelima indikator tersebut.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa partisipasi masyarakat dalam implementasi perencanaan pembangunan di Kelurahan Parit Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan dari segi partisipasi yaitu kurang aktifnya para aktor penggerak dalam mengajak masyarakat untuk membangun wilayah dan juga masih kurang aktif. Pada Wahana yang Tersedia pemerintah juga lamban dalam menanggapi usulan masyarakat didalam forum musyawarah perencanaan pembangunan ( musrenbang ). Pada Sumber Dana Kegiatan adanya keterbatasan dana oleh pemerintah sehingga semua usulan belum dapat direalisasikan. Pada Tingkat Kepedulian Warga rendahnya kepedulian warga terhadap pembangunan disekitar rumah mereka sehingga mereka saja tidak mau perduli tentang usulan apa saja yang telah diterima dan akan terealisasi. Pada Jenis Kelamin sedikit kaum perempuan yang berpartisipasi, mereka hanya mengganti dengan program-program yang telah diberikan oleh pemerintah seperti penghijauan. Saran dalam penelitian ini adalah perlu penyempurnaan tahapan pelaksanaan yang partisipatif agar dapat dilaksanakan secara simpel dan mudah dipahami oleh masyarakat , perangkat RT / RW, maupun pemerintah. Selain itu perlu pengoptimalan kegiatan identifikasi masalah agar pemerintah tau kebutuhan masyarakat dan juga perlu adanya program untuk masyarakat agar mereka jauh lebih berkreatifitas agar mereka dapat berkembang untuk meningkatkan penghasilan mereka juga Kata-kata Kunci : Partisipasi dan Masyarakat, Implementasi, Perencanaan Pembangunan
Abstract The main problem in this research was the low of communities participated implementation in development plan processed from the Parit Tokaya urban communities of South Pontianak Sub District in which the optimized common’s goal of the communities could not be achieved. This research referred to Ngusmanto Concept to measured communities participated implementation influences factors. There are external factors like; main actors, media existed and government financial resources. Also internal factors like; communities’awareness level and sexes. Through the qualitative descriptive method, the researcher tried to describes how those five factors of communities’ participated implementation influences factors in development plan processed from the ParitTokaya urban communities of South Pontianak Sub District were leveled. Results of the research showed, first; main actors were
1 NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
not actively gathered with the communities and collected important information from them. Second; media existed like Development Plan Media Gathering (Musrenbang) also slow to responded most of communities proposal and needs. Third; government financial resources were lack to covered most of communities proposals and needs. Fourth; communities’ awareness was in low level. Most of them did not aware with development project across their residences. They also did not care with what were their proposals granted and what was denied. Fifth;Sexes, number of woman involved in the development plan processed was very low. They also only changing the activities proposed by the government or activities has delivered previously, like; environmental planting. Recommendation of the research,first; processed of participated implementation plan must be reviewed, so the phase of participated implementation plan could be come in the simple way and easy to understood by the communities leader (RT/RW) and government official. Second; problem-identifying activities must be optimized, so the government official could be clear on to what were communities needs. Third; the government need to set up the activities to improve their creativities and their income. Keywords; participation, communities, implementation, development plan.
A. PENDAHULUAN
Tujuan adalah
Salah satu wujud penyelenggaraan pemerintah
adalah
pelaksanaan
pembangunan. Pembangunan merupakan suatu proses yang dilakukan secara terus menerus, pembangunan juga dilaksanakan secara bertahap dan berencana
yang
berorientasi pada suatu pertumbuhan untuk perubahan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya serta mencakup seluruh aspek kehidupan.
Pembangunan
itu
sendiri
kepada usaha mencapai tujuan bangsa dan negara yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk menciptakan pembangunan yang baik dan optimal maka pemerintah harus melibatkan masyarakat selaku pengguna pembangunan
karena
disadari
bahwa
masyarakat tidak akan berkembang tanpa adanya pembangunan dan didukung teori dan konsep secara konsisten.
untuk
pembangunan mewujudkan
nasional suatu
masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spiritual, yang jangkauannya ditujukan hingga keseluruh pelosok tanah air. Pembangunan disini tidak hanya dilaksanakan di kota-kota saja melainkan juga dilaksanakan hingga ke desa ataupun pada daerah terpencil sekalipun (Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Nasional). Pembangunan adalah suatu proses yang terencana dan berkesinambungan yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kemajuan yang lebih baik, salah satu mekanisme yang diperlukan melalui
musyawarah.
Musyawarah
perencana pembangunan pada tingkat kecamatan
merupakan
suatu
forum 2
NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
musyawarah
pemangku
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004.
kepentingan untuk mendapatkan masukan
Musrenbang adalah forum antar pelaku
kegiatan prioritas dari desa atau kelurahan
dalam
di kecamatan dan Rencana Kerja Satuan
pembangunan
Perangkat Daerah kabupaten/kota pada
pembangunan daerah yang di dalamnya
tahun berikutnya. (Undang-undang Nomor
melibatkan unsur pemerintah, masyarakat,
25
dan sector privat.
Tahun
tahunan
2004
para
Tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional). Berdasarkan
daftar
rangka
menyusun nasional
rencana
dan
rencana
Pembangunan di Kelurahan Parit
hadir
Tokaya
jika
dibandingkan
dengan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan
kelurahan lain yang ada di kecamatan
(musrenbang) Kelurahan Parit Tokaya
Pontianak Selatan masih jauh ketinggalan
Kecamatan Pontianak Selatan di atas dapat
baik dari segi fisik maupun non fisik, ini
dilihat dari 92 orang yang diundang hanya
disebabkan oleh beberapa faktor antara
sebanyak 50 orang yang dapat hadir dalam
lain warga masyarakat yang sebagian besar
musrenbang tingkat Kelurahan , dengan
adalah
persentase 54,35%. Unsur-unsur yang
mereka bekerja dan kesiapan pengurus
hadir dalam Musyawarah Perencanaan
RW dan RT. Kelurahan Parit Tokaya
Pembangunan (musrenbang) Kelurahan
meskipun letaknya berada dipusat kota dan
Parit Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan
keramaian, namun masih ada wilayahnya
adalah
yang
unsur-unsur
pemerintah
Kota
bukan
belum
warga
asli,
tersentuh
kesibukan
pembangunan.
Pontianak, kecamatan, kelurahan, dan
Kondisi ini dapat dilihat di beberapa jalan
masyarakat. Masyarakat diwakili oleh
dan komplek perumahan di jalan parit
tokoh masyarakat, PKK, ketua RT, RW,
demang dan sekitarnya.
dan akademisi, ormas. Bila
kita
Berdasarkan data di atas, terlihat keadaan
bahwa jumlah usulan pembangunan yang
Musyawarah Perencanaan Pembangunan
terlaksanadi tahun 2013 hanya mencapai
(musrenbang) Kelurahan Parit Tokaya
31,7 %, sedangkan di tahun 2014 jumlah
Kecamatan
usulan
Pontianak
menarik sebab
dalam
lihat
Selatan
sangat
pelaksanaannya
pembangunan
yang
terealisasi
sebanyak 22 % saja. Berdasarkan hal
belum terlihatnya peran sector privat
tersebut,
maka
sudah
sewajarnya
sebagaimana yang telah dimuat dalam
perencanaan pembangunan di Kelurahan 3
NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Parit Tokaya perlu dilakukan secara terorganisir dengan
antara
pengurus
masyarakat
RW/RT
sekitarnya
agar
Selanjutnya,
untuk
mengetahui
partisipasi masyarakat dalam implementasi perencanaan
pembangunan,
lingkungan fisik maupun non fisik mereka
menggunakan
tampak lebih baik dari yang lainnya. Hal
(2015:140)
ini dapat memberikan pengaruh positif
banyak
bagi kehidupan masyarakat berbangsa dan
mempengaruhi partisipasi yaitu variabel
bernegara
eksternal dan internal.
yang
dapat
dilihat
dari
peningkatan sarana dan prasarana baik ekonomi maupun sosial budaya. Fenomena
diatas
pendapat
peneliti
yang
faktor
Ngusmanto
menyatakan atau
bahwa
variabel
yang
a. Faktor Eksternal 1) Aktor Penggerak
merupakan
Dalam realitas, ada partisipasi warga
permasalahan awal yang akan diteliti
yang
untuk
sendiri untuk berpartisipasi dalam
mendapatkan
jawaban
yang
tumbuh
karena
kesadaran
sesungguhnya dengan cara melakukan
kegiatan bersama, hal
wawancara, observasi dan dokumentasi.
bermakna bahwa partisipasi yang
Berkaitan dengan masalah yang telah
tumbuh
digambarkan maka untuk mempersempit
orang lain lebih mendominasi atau
ruang
jumlahnya
lingkup
masalah
dan
untuk
karena
ini
digerakkan
lebih
juga
oleh
banyak
menghindari agar jangan sampai timbul
dibandingkan yang tumbuh karena
salah pengertian maka penulis membatasi
kesadaran. Untuk itu, kehadiran
masalah tersebut pada : Faktor Eksternal
aktor penggerak partisipasi warga
dan
dalam
Faktor
Internal
Perencanaan
Pembangunan di Kelurahan Parit Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan.
kegiatan
bersama
sangat
diperlukan. 2) Wahana yang tersedia Wahana dalam hal ini bermakna seberapa
B. TINJAUAN PUSTAKA
besar
peluang
atau
kesempatan yang tersedia bagi warga untuk berpartisipasi. Peluang ini
1.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan.
sangat
berpengaruh
oleh
sistem
demokrasi atau derajat keterbukaan yang
berlaku.
Semakin
terbuka 4
NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
sistem yang dibangun, semakin besar
Kondisi ekonomi merupakan salah
peluang warga untuk berpartisipasi.
satu faktor yang juga menghambat
3) Sumber dana kegiatan Sumber
dana
partisipasi warga, makin sulit secara atau
ekonomi,
dari
menggerakkan warga, penegasan ini
pemerintah dan swadaya masyarakat.
logis karena warga yang secara
Sumber
pemerintahan,
ekonomi mengalami kesulitan untuk
ketiga
atau
memenuhi kebutuhan pokok, akan
pinjaman dari luar dan dalam negeri.
semakin terganggu hidupnya apabila
pembangunan
kegiatan bisa
berasal
dari
sumbangan
pihak
4) Pemilik kegiatan
makin
pula
waktu mereka dipergunakan untuk
Permasalahan pemilik kegiatan tidak
berpartisipasi
berbeda
bersama.
dengan
sumber
dana
kegiatan dalam hal berpartisipasi masyarakat.
sulit
Apabila
pemilik
dalam
aktifitas
b. Tingkat pendidikan Tingkat
pendidikan
menjadi
kegiatan pemerintah dan diproyekan
gambaran status sosial seseorang.
kepada pihak ketiga maka kegiatan
Semakin tinggi pendidikan, maka
tersebut akan mengalami kesulitan
semakin
untuk
seseorang.
mendapatkan
partisipasi
masyarakat.
langsung
merupakan
sosial
sesuatu
Pengetahuan dan pemahaman yang dari
kegiatan
yang
dapat
dirasakan dan dinikmati oleh warga seperti
status
c. Tingkat pemahaman
5) Manfaat langsung Manfaat
tinggi
pembangunan
jalan,
baik
terhadap
menjadi
aktifitas
kunci
bersama
awal
untuk
menumbuhkan aktifitas warga. d. Tingkat kepedulian
jembatan, sekolah, dan kesehatan.
Orang yang memiliki kepedulian
Pembangunan
akan
terlihat dari perhatiannya, mau tau,
terhadap
mau berbuat, dan berkorban untuk
secara
orang lain atau aktifitas bersama
ini
semua
berpengaruh
langsung
kesejahteraan
masyarakat
materi maupun non materi. b. Faktor Internal
dalam kepentingan publik. e. Jenis kelamin
a. Tingkat ekonomi 5 NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Jenis
kelamin
menentukan
partisipasi seseorang, biasanya kaum lelaki lebih banyak berpartisipasi daripada kaum perempuan. f. Tingkat umur Pengaruh tingkat umur terhadap partisipasi dalam aktifitas bersama harus memperhatikan pula kegiatan bersama. Sehubungan dengan faktor yang
berpengaruh
partisipasi,
terhadap
maka
penulis
berpandangan bahwa faktor jenis
Teori Ngusmanto (2015:140) faktor eksternal : Aktor penggerak, Wahana yang tersedia, Sumber dana kegiatan, Pemilik kegiatan, Manfaat langsung. faktor internal : Tingkat ekonomi, Tingkat pendidikan, Tingkat pemahaman, Tingkat kepedulian warga, Rasa ego, Rasa memiliki warga, Jenis kelamin, Tingkat umur. OUTPUT: Partisipasi masyarakat dalam implementasi perencanaan pembangunan lebih optimal
kelamin dan umur bisa diabaikan karena dalam hal ini berkaitan dengan konteks dan kebutuhan untuk
C. METODE PENELITIAN
hal hal tertentu. Kedua diungkapkan peneliti
variabel akan
untuk
menganalisis masyarakat
yang
telah
Dalam
melakukan
penelitian
dipergunakan
oleh
dibutuhkan suatu metode penelitian yang
mengetahui
atau
berkaitan
tingkat dalam
partisipasi
dengan
memperoleh
data
bagaimana dalam
cara
penelitian.
implementasi
Moleong (2013:6) penelitian kualitatif
perencanaan pembangunan dikelurahan
adalah penelitian yang bermaksud untuk
parit tokaya kecamatan pontianak selatan.
memahami
Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Implementasi Perencanaan Pembangunan di Kelurahan Parit Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan Fenomena: Masih kurangnya tingkat kehadiran musrenbang baru mencapai 54,35% dan Perencanaan NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 pembangunan tidak semuanya dapat terealisasi Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN yang terlihat ditahun 2013 baru mencapai 31,7% dan ditahun 2014 baru 22% .
atau
mendeskripsikan
fenomena-fenomena yang terjadi pada subjek
penelitian
persepsi,
tindakan
misalnya dan
perilakau, lain
lain.
Selanjutnya menurut Sugiyono (2013:241) menegaskan
bahwa
tujuan
penelitian
kualitatif memang bukan semata-mata mencari kebenaran, tetapi lebih jauh pada
6
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pemahaman
subjek
terhadap
dunia
sekitarnya.
sebagai ukuran keberhasilan didalam suatu pembangunan untuk mencapai tujuannya.
Berdasarkan
penjelaskan
diatas,
Dari beberapa indikator yang digunakan
maka penulis memilih jenis penelitian
untuk
deskriptif
terdapat
kualitatif
dalam
melakukan
menilai
partisipasi
kesamaan
masyarakat
dasar
pada
Substansial
ini
penelitian ini. Melalui metode penelitian
substansialnya.
deskriptif kualitatif penulis berusaha untuk
dimaksudkan untuk mengertahui serta
mendeskripsikan
melihat
faktor-faktor
tentang yang
bagaimana
mempengaruhi
sejauh
mana
tingkat
dan
pencapaian hasil yang telah dilaksanakan
partisipasi masyarakat dalam implementasi
dalam
partisipasi
masyarakat
perencanaan pembangunan di Kelurahan
menjalankan pembangunan.
dalam
Parit Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan yang dilihat dari faktor eksternal dan
1. Faktor Eksternal
internalnya seperti yang dijelaskan pada
a. Aktor penggerak
kerangka pikir.
Partisipasi masyarakat dalam rapat pembangunan
dan
pembangunannya
pelaksanaan
mutlak
adanya.
Pelibatan para pelaku pembangunan sangat
D. PEMBAHASAN
jelas aturannya. Keterlibatan para pelaku Untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
partisipasi
implementasi
pembangunan bisa secara langsung dan
masyarakat
bisa juga melalui aspirasi yang dijaring
perencanaan
pada sub-komunitas. Adapun keterlibatan
pembangunan di Kelurahan Parit Tokaya
para
Kecamatan Pontianak Selatan dilihat dari
penggerak
beberapa
Aktor
Permberdayaan Masyarakat ( LPM ), ketua
yang
Tersedia,
RT, ketua RW, dan juga Lurah Parit
Kegiatan,
Tingkat
Tokaya sendiri. Agar hasil serap aspirasi
Kepedulian Warga, serta Jenis Kelamin.
berdaya guna dan berhasil guna tinggi,
Dengan begitu sangat penting untuk
maka perlu adanya penyadaran yang terus-
memberi penilaian terhadap partisipasi
menerus, agar aspirasi masyarakat tidak
masyarakat
menghasilkan daftar keinginan, melainkan
Penggerak, Sumber
indikator Wahana Dana
karena
seperti
dapat
digunakan
pelaku
untuk antara
menjadi lain
aktor
Lembaga
7 NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
menghasilkan daftar kebutuhan prioritas.
disebar hanya 50 orang saja yang bisa
Hal
sikap
datang
yang
pelaksanannya
ini
untuk
menghindari
ketergantungan
mutlak
berkepanjangan, sikap
menumbuhkembangkan
keberdayaan,
dan
menuju
menghadiri
Room
musrenbang
dilaksanakan
Kelurahan
Parit
yang
di
Balai
Tokaya.....”
(sumber : komunuikasi personal penulis
terwujudnya kemandirian yang nyata.
dengan informan, 4 Desember 2015)
Menurut bapak Sugeng Bejo selaku Kasi
Pernyataan bapak Sugeng Bejo di atas
Ekonomi & Pembangunan Kelurahan Parit
diperkuat oleh keterangan Ibu Hj. Winda
Tokaya,menyatakan :
Hernita selaku Lurah Parit Tokaya, berikut
“....berhasil
tidaknya
pelaksanaan
petikan wawancaranya :
pembangunan tergantung dari sikap dan
“....ya,
komitmen dari para aktor pelaksana. Di
perencanaan
kelurahan Parit Tokaya setiap usulan dan
berupaya
aspirasi
mensosialisasikannya kepada warga, baik
dari
masyarakat
biasanya
memang
dalam
pelaksanaan
pembangunan seoptimal
mungkin
diakomodir oleh ketua RT, ketua RW,
melalui
tokoh agama dan tokoh masyarakat, tokoh
langsung kemasyarakat. Namun pada saat
pemuda maupun perwakilan LSM juga
pelaksanaan
LPM
sedikit yang perduli terkadang. Kami
dan
BKM
menggerakkan
yang
warga
seharusnya untuk
turut
perwakilan,
kami
maupun
pembangunannya
terjun
hanya
memaklumi kesibukan warga, untuk pihak
berpartisipasi.....” (sumber : komunikasi
yang
biasanya
personal penulis dengan informan, 4
untuk
perduli
Desember 2015)
pembangunan hanyalah LPM atau BKM,
Selanjutnya bapak Sugeng Bejo,
karna
tanpa
mengajak
masyarakat
dalam
musyawarah
mereka
sedikit
juga
menambahkan :
kemungkinan usulan dapat terealisasi
“....setiap kali ada pemberitahuan dari
ditingkat
pihak
melakukan
komunikasi
kelurahan
informan, 4 Desember 2015)
kecamatan
musrenbang,
kami
mensosialisasikannya
untuk pihak
kecamatan...” personal
penulis
dengan
warga
dan
jadwal
tentang para aktor dalam musrenbang dan
Namun
yang
pelaksanaan pembangunan di Kelurahan
disayangkan dari 92 undangan yang
Parit Tokaya penulis mewawancarai salah
agenda
pelaksanaannya.
dalam
:
kepada
tentang
Selanjutnya
(sumber
menelusuri
8 NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
seorang yang bernama Bapak Parijo, ST
penulis dengan informan, 7 Desember
selaku ketua RW 03 Kelurahan Parit
2015).
Tokaya. Berikut petikan wawancaranya:
Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu
“....Wilayah kerja RW saya membawahi 7
Rusmiana Acu selaku ketua RT 05 RW 05
RT, dalam pelaksanaan pembangunan
yang berlamat di Komplek Pondok Agung
terutama ketika
4, berikut petikan wawancara :
didaerah
ini
usulan pembangunan diterima,
pada
saat
“......saya sibuk menjaga toko, disamping
pengerjaan jalan atau gotong royong tuh
itu saya juga antar jemput anak. Ketika
kami jarang turun langsung , paling biasa
ada gotong royong di kelurahan, kalau
kalo ada kegiatan bersihkan parit atau
tidak
gotong royong tambal jalan berlobang
kelapangan
biasanya kami diajak oleh pak Nanang
penghijauan
selaku ketua Lembaga Pemberdayaan
komunikasi
Masyarakat
informan, 8 Desember 2015)
di
Kelurahan
kami........(sumber : komunikasi personal
sibuk
saya
usahakan
juga
ikut
biasanya......” personal
Berdasarkan
turun program
sumber
penulis
kutipan
:
dengan
beberapa
penulis dengan informan, 7 Desember
wawancara di atas dapat dikatakan bahwa
2015)
para aktor penggerak dalam hal ini ketua Keterangan informan di atas juga
RT/RW
dan
LPM
sudah
diperkuat oleh pernyataan bapak A. Tahir
berpartisipasi
Sanusi selaku ketua RT 03 RW 10, berikut
pembangunan di Kelurahan Parit Tokaya.
petikan wawancaranya :
Namun karena adanya berbagai kesibukan
“.....kami di RW 10 hanya diwakili oleh
mereka tidak dapat hadir. Untuk beberapa
saya selaku ketua RT 03. Ketua RW 10,
usulan dan aspirasi masyarakat mereka
ketua RT 01 dan ketua RT 02 biasanya
merasa cukup mewakilkannya kesalah satu
berhalangan hadir kalo ada rapat-rapat
perwakilan diantara mereka.
dikampung ni. Biasa sih yang ajak kami
dalam
cukup
pelaksanaan
Berdasarkan fenomena di atas,
rapat tuh ketua LPM pak Nanang, orang
dapat
disimpulkan
bahwa
dalam
Bali Agung 2 tuh, beliau pun turut ajak
pelaksanaan pembangunan di Kelurahan
kami biasa kalo ada gotong royong
Parit Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan
ape.....” sumber : komunikasi personal
setiap usulan dan aspirasi dari warga masyarakat lebih banyak diakomodir oleh 9
NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
ketua RT, ketua RW, perwakilan LPM,
pernyataan Ibu Hj. Winda Hernita S.E
tokoh agama dan tokoh masyarakat, tokoh
selaku Lurah Parit Tokaya, berikut petikan
pemuda maupun perwakilan dari LSM.
wawancaranya :
Namun dalam pelaksanaannya yang diukur
“......saya rasa untuk ketersediaan wahana
dari kegiatan awal misalkan kegiatan
untuk masyarakat di Kelurahan Parit
musyawarah perencanaan pembangunan
Tokaya sudah cukup memadai dalam segi
dari 92 undangan yang disebar hanya 50
usulan.Memang
orang perwakilan yang dapat hadir dalam
pengumpulan
acara
kelurahan
musyawarah
memperhatikan
tersebut.
data
Dengan
usulan
pasti
pelaksanaan warga
selalu
setiap
mengadakan
dapat
musyawarah baik dilingkungan RT/RW
dikatakan bahwa partisipasi masyarakat
dan juga kelurahan atau yang biasa
dalam
disebut
implementasi
pembangunannya
di
tersebut,
dalam
musrenbang
dan
Kelurahan
Parit
Tokaya belum optimal.
musrenbang
dilaksanakan
di
ruangan ini.Jadi dalam kegiatan ini warga bebas mengajukan usulan sesuai dengan apa yang lingkungan mereka butuhkan, untuk
b. Wahana yang tersedia
partisipasi
mereka
dalam
Wahana yang tersedia merupakan
pembangunan jalan apa mereka jarang sih
salah satu faktor penentu keberhasilan
ikut serta biasanya pembangunan seperti
pelaksanaan pembangunan di Kelurahan
itu diberi pada pihak ketiga....” sumber :
Parit
komunuikasi personal penulis dengan
Tokaya.
Berdasarkan
hasil
pengamatan penulis wahana yang tersedia
informan, 4 Desember 2015)
untuk
di
Hal senada juga diutarakan oleh bapak
Kelurahan Parit Tokaya tidak cukup
Sugeng Bejo selaku Kasi Ekonomi &
memadai. Dalam faktor ini wahana yang
Pembangunan Kelurahan Parit Tokaya,
tersedia yang dimaksud adalah wadah
berikut petikan wawancaranya :
yang
masyarakat
“....untuk keikutsertaan masyarakat dalam
memberikan usulan yang berupa kuesioner
pelaksanaannya tergantung lok kegiatan
langsung atau tanya jawab dalam sebuah
ape, kalo hanye tampal-tampal lobang
forum. Disini peneliti akan melihat adakah
besar di gg atau komplek biase warga
forum
sediri , tapi kalo kerjaan besar-besar
pelaksanaan
menjadi
untuk
aspirasinya.
Hal
pembangunan
tempat
warga ini
mengajukan
seirama
dengan
paling suruh orang. Biase sih kalau untuk 10
NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
partisipasi dari warga berbentuk usulan tu
koordinasi
hanye sampai ditingkat RT/RW gitu, kalo
wawancara dengan Bapak Roni Bustami
untuk
musrenbang
ketua RT 02 RW 04 yang beralamat di
tergantung
Gg.Purnama Anggrek 1, 7 Desember
nyampaikan
biasenye
ketue
di
RT/RW
ke
saye.......”(sumber
:
perwakilan masing-masing, tapi biase RT
2015)
tu malu malu gak nak ngomong, kecuali
“.....untuk
biase kalo ade rencane nak bangun ape
pelaksanaan pembangunan tu jarang lah
gitu yang libatkan masyarakat langsung
mbak
barulah biase warga tu ngomong langsung
memproyekkan same orang, jadi bukan
same kami....” (sumber : komunuikasi
kita yang ikut serta.......” (sumber :
personal penulis dengan informan, 4
wawancara dengan ibu Karyani ketua RT
Desember 2015)
01 RW 08 yang beralamat di Gg.Purnama
Untuk
memperjelas
tentang
,
warga
bisanya
berpartisipasi
dinas
terkait
di
kan
Anggrek 1, 7 Desember 2015).
ketersediaan wahana tersebut, penulis juga
Berdasarkan kutipan wawancara di
mewawancara beberapa informan. Berikut
atas, dapat dikatakan bahwa wahana yang
petikan wawancaranya:
tersedia dalam pelaksanaan musrenbang di
“.....kami malas biase mau usulkan apa-
Kelurahan Parit Tokaya belum memadai.
tuh jarang diterima mbak, makanya biasa
Hal ini dapat dilihat dari pernyataan ketiga
kalo rapat apa kami iye-iyekan jak, tapi
informan di atas yang di perkuat oleh
biasa
pemerintah
pernyataan Ibu Hj. Winda Hernita S.E
anggaran terbatas jak biase......” (sumber
selaku Lurah Parit Tokaya dan bapak
: wawancara dengan Ny.Kristiana Hartati
Sugeng Bejo selakuKasi Ekonomi &
ketua RT 06 RW 03 yang beralamat di
Pembangunan Kelurahan Parit Tokaya
Puri Karya Indah Permai, 7 Desember
yang
2015)
masyarakat jarang sekali ikut serta dan
“.....kalo rapat mengenai pembangunan
berpartisipasi
sih biasa kalo mau ada musrenbang jak
pembangunan.Sehingga dapat dikatakan
baru kami rapatkan apa saja yg akan
wahana yang tersedia di kelurahan Parit
diusulkan, tapi kalau misalkan dalam
Tokaya
pelaksanaan pembangunannya kalo tidak
keberhasilan
sih
bukan
salah
sama-sama
menyatakan
dalam
belum
bahwa
pelaksanaan
dapat
pembangunan
menunjang melalui
sesuai dengan rencana biasa mereka 11 NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
partisipasi masyarakat di Kelurahan Parit
lebih
tinggi,
Tokaya.
perencanaan masyarakat urusan
dan
melalui
badan
(BAPPEDA)
usulan
dikategorisasikan
berdasar
dan
alokasi
anggaran
lalu
terlaksanalah pembangunan. Musrenbang c.
di kelurahan Parit Tokaya dilaksanakan
Sumber dana kegiatan Sumber
dana
kegiatan
atau
pembangunan bisa berasal dari pemerintah
pada tanggal 9 Januari 2015 di ruang serba guna Kantor Kelurahan Parit Tokaya.
maupun swadaya masyarakat, masyarakat
Dalam pelaksanaan Musyawarah
dalam hal ini jarang diikutsertakan mulai
perencanaan pembangunan (musrenbang)
dari
dan
dan juga pelaksanaan pembangunannya di
pelaksanaan.Dalam hal ini juga terdapat
Kelurahan Parit Tokaya sumber dana
banyak
menghambat
kegiatan sebagian besar bersumber dari
terealisasikan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
perencanaan,
masalah
pembangunan
pengawasan
yang tidak
sepenuhnya. Untuk melihat hal ini kita
Kota
juga perlu memperhatikan beberapa hal
bersumber dari dana swadaya masyarakat.
terkait dana dari masyarakat juga dana dari
Untuk memperjelas mengenai sumber dana
pemerintah, apakah dana yang didapat dari
dalam
masyarakat dikumpulkan setiap bulan atau
Kelurahan
hanya
melakukan
mewawancarai Bapak Sugeng Bejo selaku
pembangunan, dan juga apakah dana yang
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan
diberi bantuan oleh pemerintah untuk
Kelurahan
pembangunan berupa bantuan uang tunai
Pontianak Selatan di ruang kerjanya.
atau kah materil.
Adapun
pada
saat
Musrenbang
akan
merupakan
agenda
Pontianak.
Dan
pelaksanaan
petikan
lagi
pembangunan
Parit
Parit
sebagian
Tokaya
Tokaya
di
penulis
Kecamatan
wawacaranya
adalah
sebagai berikut:
tahunan di mana warga saling bertemu
“......sumber dana dalam pelaksanaan
mendiskusikan
masalah
mereka
musrenbang di Kelurahan Parit Tokaya
hadapi
memutuskan
prioritas
bersumber dari APBD dan sebagian lagi
Ketika
dari swadaya masyarakat.....”. Sumber :
dan
pembangunan
jangka
yang
pendek.
prioritas telah tersusun, kemudian di
Wawancara penulis
dengan informan
usulkan kepada pemerintah di level yang
tanggal 4 Desember 2015. 12
NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Keterangan
juga
maupun iuran suka rela dari warga.
diutarakan oleh Lurah Parit Tokaya Ibu Hj.
Dalam pelaksanaanya, kami berdiskusi
Winda Hernita, S.E. pernyataan beliau
dan membuat daftar usulan pembangunan
adalah sebagai berikut:
yang
“......dalam
yang
pelaksanaan
sama
pembangunan
diharapkan
pembangunan.
Di
jadi tahun
prioritas 2015
kami
setiap anggaran sudah disiapkan dalam
mengusulkan pembangunan jembatan dan
PAGU
Kita
pengerasan jalan. Alhamdulillah sudah
tinggal melaksanakan sesuai petunjuk
terealisasi, namun ada juga yang belum.
yang ada. Namun dalam pelaksanaan
Seperti pembersihan parit dan pembuatan
pembangunan
bank Sampah.......”. Sumber : Wawancara
APBD
bersumber
Kota
juga dari
Pontianak.
ada
dana
dana
yang
swadaya
masyarakat. Dana ini diperoleh dari dana
penulis
dengan
informan
tanggal
8
Desember 2015.
hibah, sumbangan warga, maupun iuran
Berdasarkan wawancara
masing RT. Di tingkatan RT, dana
bahwa
swadaya juga biasanya digunakan dalam
tertanam kesadaran untuk membangun
pelaksanaan pembangunan tingkat RT
wilayah lingkungannya. Hal ini dapat
maupun di tingkat RW. Kemudian apabila
terlihat dari kutipan wawancara di atas,
setelah kegiatan dilaksanakan mereka
dimana warga memberikan sumbangan
membuat daftar list tentang usulan dan
maupun iuran secara suka rela untuk
aspirasi
pelaksanaan
Wawancara penulis
Sumber
:
dengan informan
tanggal 4 Desember 2015.
dapat
kutipan
warga yang dikoordinir oleh masing-
masyarakat......”.
diatas
beberapa
dikalangan
disimpulkan
masyarakat
pembangunan.
sudah
Proses
penganggaran partisipatif ini menyediakan ruang bagi masyarakat untuk menyuarakan
Pernyataan kedua informan di atas
kebutuhan mereka pada pihak pemerintah.
diperkuat lagi oleh pernyataan ketua RT
Proses Musrenbang dari tingkat RT/RW
/ RW, berikut petikan wawancaranya:
selanjutnya dinaikkan ke level Kelurahan.
“......dalam
Musrenbang
pelaksanaan
ditingkat
RT/RW
berembug
dan
pembangunan
kami
senantiasa
bermuswarah.
Dalam
merupakan
pendekatan
bottom-up di mana suara warga bisa secara aktif mempengaruhi rencana anggaran kota
pelaksanaannya kami menggunakan dana
dan
bagaimana
kas RT yang bersumber dari sumbangan
pembangunan disusun.
proyek-proyek
13 NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Hal senada juga disampaikan oleh 2. Faktor Internal
Bapak Sugeng Bejo selaku Kepala Seksi
a. Tingkat kepedulian warga
Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan
Pada
dasarnya
satu
individu
Parit Tokayadiruang kerjanya, berikut
masyarakat secara alami akan cenderung
petikan wawancaranya :
memilih melakukan aksi bersama dengan
“........Dalam
individu lain ketika mereka merasa ada
pembangunan diwilayahnya, masyarakat
kesamaan dalam hal tujuan yang ingin
harus
dicapai dan ketika mereka merasa adanya
dengan melampirkan besaran swadaya
ketidakpastian dan resiko yang dihadapi
dari masyarakat itu sendiri. Adapun
jika bergerak sendirian.
bentuk
Disini perlu diketahui bagaimana proses
pelaksanaan
pembangunan
di
mengusulkan
mengusulkan
dari
menggambarkan perencanaan
program
melalui
proposal
proposal
tersebut
sebuah
bentuk
ataupun
gambaran
atas
tingkat RT/RW serta bagaimana tingkat
pekerjaan yang akan dilaksanakan serta
kepedulian
pelaksanaan
melampirkan besaran biaya pekerjaan dan
Berdasarkan
besaran swadaya dari masyarakat itu
wawancara yang peneliti lakukan dengan
sendiri baik itu materil maupun inmateril.
Ibu Hj. Winda Hernita S.E,selaku Lurah
Hal ini jika masyarakat merasa terdesak
Kelurahan Parit Tokaya dalam penelitian
kadang......”Sumber : Wawancara penulis
ini didapat keterangan sebagai berikut :
dengan informan tanggal 4 Desember
“......ada sih kepedulian masyarakat untuk
2015.
membangun, paling kalau misalkan ada
Berdasarkan
gotong royong yang bersumber dari dana
disimak
swadaya yang dihimpun oleh RT/RW yang
program
merupakan kepentingan bersama. Pada
yang
saat gotong royong kami juga turun
sekaligus
langsung
dikarenakan peran masyarakat itu sendiri
warga
pembangunan
dalam
tersebut.
untuk
berpartisipasi
penjelasan
bahwa
didalam
pembangunan
menjadi
kunci
menjadi
pelaksanaan masyarakatlah
ataupun objek,
dalam
dapat
subjek
hal
ini
kadang.....”Sumber : Wawancara penulis
sangat
dengan informan tanggal 4 Desember
sedangkan peran daripada pemerintah
2015.
disini sebagai
besar
diatas,
hanya sebagai sumber
pelaksanaannya
fasilitator serta
perangsang
untuk 14
NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
menciptakan
atau
meningkatkan
kepedulian masyarakat.
yang hadir hanya 9 orang perempuan (18%) masih banyak peserta laki-lakinya untuk ikut rapat dikantor lurah ya, padahal kate bu lurah tuh pemerintah nak
b. Jenis kelamin Untuk melihat tingkat partisipasi masyarakat
dalam
bantu buat tingkatkan ekonomi ibu ibu
musrenbangkel
lewat bekebon, nanti dikasi bibit cabe ,
(musyawarah perencanaan pembangunan)
sawi , kacang panjang pokok e yg
dan
bermanfaat lah yg bise dijual....”.
pelaksanaan
pembangunannya
sendiriberdasarkan jenis kelamin peneliti
Berdasarkan
beberapa
kutipan
melihat aspek kehadiran dalam forum
wanwacara di atas, dapat dikatakan bahwa
tersebut.Kehadiran peserta Musrenbangkel
keterlibatan
perempuan
dalam
Parit Tokaya tahun 2015 mayoritas masih
musrenbangkel
Parit
masih
didominasi oleh laki-laki dan pada saat
kurang. Sebagian peserta musrenbang
gotong royong pun masih didominasi laki-
lebih banyak didominasi oleh laki-laki.
laki. Pernyataan tersebut seperti yang
Begitu
disampaikan oleh Ibu Nopsiah (50 th)
kepanitiaan lebih banyak didominasi oleh
sebagai berikut :
laki-laki, kecuali Lurahnya. Karena selaku
”...
kalau
Musrenbangkel
juga
Tokaya
halnya
dalam
susunan
dan
penanggung jawab kegiatan musrenbang
pelaksanaannya langsung tahun ini jumlah
adalah Lurah yaitu Ibu Hj Winda Hernita,
perempuan yang datang juga banyak. Tapi
S.E.
laki-lakinya lebih banyak. Dari dulu
Forum
Musrenbangkeldan
pesertanya memang laki-laki lebih banyak.
pelaksanaan
Saya sendiri saja mewakili PKK terus dek
sekali dalam setahun, dalam prosesnya
dari dulu. Katenye tuh pemerintah nak
benar-benar dimanfaatkan oleh perempuan
kasi bibit buat penghijauan...”
sebagai
media
aspirasi,
kebutuhan,
Hal
ini
juga
diperkuat
oleh
pembangunannya
dalam
Adapun
hanya
menyampaikan
dan
kepentingan
pernyataan Ibu Agustini. S selaku ketua
perempuan.
RT 06/ RW 07 yang beralamat di Purnama
diperoleh
Agung 7 S-29, Kelurahan Parit Tokaya :
Pelaksnaan
”... kalau tahun ini pesertanya belum
Tokaya tahun 2015 , sebagai berikut :
dari
manfaat
Musrenbangkel
pembangunannya
di
yang dan Parit
memenuhi kuota 30 %. Dari 50 peserta 15 NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
1) Dapat
menyampaikan
usulan-usulan
terkait kebutuhan perempuan.
“...lha kalau perempuan itu ketemu pasti isinya cerita-cerita. Jadi ye kite bisa
Seperti yang disampaikan oleh
tambah informasi dari sana-sini. Bisa tahu
informan ”Ibu Nopsiah (50 th)”, sebagai
orang-orang warga Parit Tokaya tidak
berikut :
hanya dalam satu wilayah saja. Tapi yang
”...Ya tentunya yang pertama kita harus
paling
memperjuangkan
perempuan harus konsekuen kalau diberi
usulan
untuk
kepentingan perempuan. Kalau bukan kita
penting
juga
kita
sebagai
tanggung jawab...”
sendiri siapa lagi. Itu yang paling utama.
Musyawarah
perencanaan
Selain itu juga menambah pengalaman
pembangunan (Musrenbang) adalah forum
dan pengetahuan saya. Ke depannya agar
antar pelaku dalam rangka penyusunan
perempuan jadi lebih maju dan aktif
Rencana
lagi...”
Pembangunan
2) Menambah pengetahuan
pengalaman terutama
bagi
dan pribadi
Pembangunan
sebagai
Daerah.
wadah
Nasional
dan
Musrenbang
silahturahmi
masyarakat
antar dengan
perempuan yang terlibat. Seperti yang
stakeholderspembangunan lainnya untuk
disampaikan oleh ”Ibu Fatrilawati (38
mendapatkan keserasian antara kebijakan
th)”, sebagai berikut :
pembangunan
”...kalau
saya
pribadi
bisa
pengalaman
terutama
menyampaikan
usulan
tambah
yang
ada
serta
untuk
menjaring semua pemangku kepentingan.
dalam
Dengan
dalam
partisipasi untuk pembangunan diharapkan
Musrenbangkel juga turut berpartisipasi
tidak ada kegiatan-kegiatan pembangunan
dalam pembangunan untuk mempercantik
yang tumpang tindih yang mengakibatkan
wilayah ini. Selain itu juga bisa tahu
sumber daya pembangunan yang terbatas
kabar,
tidak teralokasikan dengan optimal dan
tambah
di
pengetahuan
tentang
rencana-rencana pembangunan yang akan
tidak
ada
dilakukan oleh kelurahan...”
terabaikan.
adanya
aspirasi
Musrenbang
masyarakat
dan
yang
3) Media informasi dan silahturahmi antar
Musrenbangkel Parit Tokaya tahun
peserta. Hal ini sesuai dengan informasi
2015 telah dilaksanakan pada tanggl 9
yang disampaikan oleh “Ibu Sutrisni
Januari 2015 pukul 07.30 -12.10 WIB
(49 th)’, sebagai berikut :
bertempat di Balai Pertemuan Kelurahan 16
NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Parit
Tokaya,
Jalan
Sutoyo
Indah
Pontianak Kode Pos 78121.
yang
disebar
hanya
50
orang
perwakilan yang dapat hadir dalam acara musrenbang tersebut. Dengan memperhatikan data tersebut, dapat
E. KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
pembahasan dan analisis peneliti tentang Partisipasi
bahwa
masyarakat
dalam
musrenbang
di
partisipasi implementasi
Kelurahan
Parit
Tokaya belum optimal.
Dalam
b. Berdasarkan hasil penelitian wahana
Implementasi Perencanaan Pembangunan
yang tersedia dalam pelaksanaan
di Kelurahan Parit Tokaya Kecamatan
pembangunannya di Kelurahan Parit
Pontianak Selatan , maka kesimpulan dari
Tokaya belum memadai. Hal ini
penelitian ini adalah :
dapat dilihat dari masyarakat yang
1. Pengaruh partisipasi faktor eksternal
tidak
dalam
Masyarakat
dikatakan
pelaksanaan
pembangunan
di
perencanaan
Kelurahan
Parit
memanfaatkan
pelaksanaan
wadah
musrenbang
untuk
mengusulkan aspirasi warga untuk
Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan
pembangunan
Pontianakbelum dilaksanakan secara
orang-orang
optimal, dengan uraian sebagai berikut:
pembangunan hanya beberapa orang
a. Adanya kesibukan aktor pelaksana di
saja yang perduli seperti melihat
tingkat
RT/RW
menyebabkan
mereka tidak dapat mempengaruhi masyarakat secara optimal untuk berpartisipasi
dalam
pembangunan
dikarenakan
LPM
ini
ketua
yang
dan
juga
mengusulkan
langsung proses pembangunan yang sedang berjalan c. Dalam pelaksanaan pembangunan di Kelurahan Parit Tokaya sumber dana kegiatan
pembangunan
dengan
besar
pekerjaannya.
Partisipasi
terlihat
Pendapatan dan Belanja Daerah
kurang
dalam
Tokaya.
juga
menghadiri
musrenbang Sehingga
di
Parit dalam
bersumber
(APBD)
Kota
dari
sebagian
sibuk
kegiatan
juga
pelaksanaan
wilayah
Anggaran
Pontianak.
Dan
sebagian lagi bersumber dari dana swadaya masyarakat.
pelaksanaannya dari 92 undangan 17 NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
2. Pengaruh partisipasi faktor internal
kelurahan serta masyarakat dengan
dalam pelaksanaan pembangunan di
tidak
mengurangi
Kelurahan Parit Tokaya Kecamatan
partisipatif.
Pontianak Selatan Pontianak masih
2. Pemerintah
prinsip-prinsip
kelurahan
perlu
rendah, dengan uraian sebagai berikut:
mengoptimalkan kegiatan identifikasi
a. Berdasarkan hasil penelitian dapat
masalah dan kebutuhan masyarakat
dikatakan bahwa tingkat kepedulian
mulai tingkat RT supaya kelurahan
masyarakat
mempunyai
terhadap
pelaksanaan
data
tentang
potensi,
pembangunan masih rendah, hal ini
masalah dan kebutuhan masyarakat
dibuktikan dengan masih adanya
serta
beberapa masyarakat yang tidak
mengoptimalkan
mengetahui tentang alur pelaksanaan
tersebut
pembangunan.
pembangunan
b. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa
Pemerintah
kelurahan
pemanfaatan
agar dapat
data
perencanaan mendekati
kebutuhan masyarakat.
tingkat keterlibatan warga dalam pelaksanaan pembangunan di Parit Tokaya lebih banyak didominasi oleh
para
G. REFERENSI
bapak-bapak/suami,
sedangkan keterlibatan perempuan masih kurang.
1. Buku-Buku: Abe, Alexander,, 2001, Perencanaan daerah memperkuat prakarsa rakyat dalam otonomi daerah, Lapera Pustaka Utama, Yogyakarta.
F. SARAN
Dari temuan penelitian disarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Perlu
penyempurnaan
tahapan
pelaksanaan perencanaan partisipatif
Abe, Alexander, 2002, Perencanaan Daerah Partisipatif, Penerbit Pondok Edukasi, Solo. Conyers, Diana, 1994, Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga: Suatu Pengantar, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
agar dapat dilaksanakan secara simpel dan
mudah
dipahami
baik
oleh
perangkat RT/RW maupun pemerintah
Fitriastuti, Nurwi Mayasri, 2005, Penjaringan Aspirasi Masyarakat dalamPerencanaan Pembangunan Daerah di Provinsi Jawa Tengah, 18
NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
(StudiOptimalisasi Fungsi DPRD), Tesis, Magister Administrasi PublikUniversitas Diponegoro, Semarang.
Riyadi dan Bratakusumah, D.S, 2004, Perencanaan Pembangunan Daerah, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hasibuan, Malayu, S.P.Drs, 1993, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, CV. Haju Masagung, Jakarta.
Rekso Putranto, Soemadi, 1992, Manajemen Proyek Pemberdayaan, Lembaga Penerbitan FE-UI, Jakarta.
Handoko, T.Hani, Organisasi, Lapera Yogyakarta.
Siagian, Sondang P, 1994, Administrasi Pembangunan, Gunung Agung, Jakarta.
2002, Perilaku Pustaka Utama,
Kunarjo, 2002, Perencanaan dan Pengendalian Program Pembangunan, Universitas Indonesia UI Press, Jakarta. Kartasasmita, Administrasi Jakarta.
Ginanjar, Pembangunan,
1997, LP3ES,
Moleong, Lexy, 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif , PT. Remaja RosadaKarya, Bandung. Mikkelsen, Britha, 2006, Metode Penelitian Partisipatoris dan Upayaupaya Pemberdayaan, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Michael, Todaro, 1977, Pembangunan ekonomi di dunia Ketiga, Erlangga, Jakarta. Muhadjir, H. Noeng, 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rakesarasin, Yogyakarta. Milles, MB & Hubberman, AM, (1992) Analisis Data Kualitatif , Terjemahan oleh Tjetjep Rohidi dan mulyarto, UI Percetakan, Jakarta. Ngusmanto, 2015, Pemikiran dan Praktik Administrasi Pembangunan. Jakarta : PT Mitra Wacana Media.
Sugiyono, 2003, Memahami Penelitian Kualitatif, Graha Pena, Jakarta. Soemarmo, 2005, Analisis Pelaksanaan Pendekatan Partisipatif Pada ProsesPerencanaan Pembangunan Di Kota Semarang (Studi KasusPelaksanaan Penjaringan Aspirasi Masyarakat Di KecamatanBanyumanik), Tesis, Magister Administrasi Publik, Universitas Diponegoro, Semarang. Tjokroamidjojo, Bintoro, manajemen Pembangunan, Agung,Jakarta.
1995, Gunung
Wijaya, Rina, 2001, Forum Pengambilan Keputusan dalam Proses PerencanaanPembangunan di Era Otonomi Daerah (Studi Kasus Di KelurahanJebres Kecamatan Jebres Kota Surakaarta), Tesis, Magister Perencanaan Kota dan Daerah, Universitas Gaaadjah Mada, Yogyakarta. 2. Perundang-undangan: Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem perencanaan pembangunanNasional. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah. Surat Edaran Bersama Mentri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ 19
NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Kepala Bappenas dan Mentri dalam Negeri Nomor0295/M.PPN/1/2005 dan 050/166/sj tertanggal 20 Januari 2005 diaturpetunjuk teknis Musrenbang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Daerah Kota PontianakTahun 2006-2010. 3. Karya Tulis Ilmiah Elisa. 2015. peran kepala desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada pembangunan jalan di desa nanga awin kecamatan putussibau utara kabupaten kapuas hulu. Universitas Tanjungpura Pontianak. Rico Rinaldo. 2014. Peran bappeda dalam meningkatkan partisipasi masyarakat melalui pembangunan dikota singkawang. Universitas Tanjungpura Pontianak. 4. Rujukan Elektronik http://arpansiregar.wordpress.com/2013/01 /17/model-dan-faktor-faktor-yangmempengaruhi-implementasi-kebijakan/. Diaksespada 20 Oktober 2015. http://konaweselatankab.go.id/pelayananpublik-pemerintah-daerah/.Diakses pada16 Desember 2015.
20 NENI OKTAVIANTI, NIM. E43011034 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip UNTAN
KEMENTERIAN
r
l,
RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
\
TINGGI
PENGELOLA JURNAL MAHASISWA Jatan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak Kotak Pos 78124 Homepage: http://urmaflS.untan.ac.id
I
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN UNGGAH / PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
·· t4Q~
O(~J6'-V\m~ :ro : ..~!r!?q.~~g ..?~ f. ??.\~~ ~.~
Nama Lengkap NlM I Periode lulus Tanggal Lulus Fakultasl Jurusan Program Studi E-mail addresl HP
\(0 ~f6 ~Ot~ •· •••••.•.•.•.•••.•••.••.•.• ~
.
.
•.•.•..••.••.•..•••• t:.: •..•.•.• \ •.•.•..•.•.•••.•..••.••....••.•.•.•.•..•.•••.•.•••.
: \~~~..2~.~
~.~
(. ~:~
.
: S.~
.
:
.
C).8./.-;]5.~~.~~Q
demi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemenuhan syarat administratif kelulusan mahasiswa (SI), .. un tuk mem b e rik an k epa d a P enge 101a J urna 1Mahasi *) pa d a menyetujui asiswa ~eV\\ V(L.bV\2Af'\ ..h Program Studi '?L Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas ..Tanjungpura, Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free .Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul**) :
\-"I.\Uc>("-
Y(A~r
"6(A_~
t..AQ.V~Q_Gl'6ja~·
~t1~StpoU¥l'
~t'l8Ijo..~t
····~(O:r;:A·····~~··"(e:~evc~···he(-·itAo~i:{····pe·~·················(;\·····~····f~kV'
····(j;A_~f····
... {~
:l
..········;;;;,:"(1~t::····~;:·:
(9.
.
.
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola Jurnal berhak menyimpan, mengalih-medial format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkanl mempublikasikannya di Internet atau media lain):
c::J Secara fulltex ~
content artikel sesuai dengan standar penulis jurnal yang berlaku.
untuk kepentingari akademis tanpa tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulisl pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Pengelola Jurnal, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Dibuatdi Pada tanggal
:
?o~24'\Ok, \ Co
~wj.JI~_
SvUj
)0,'-
.
....... l
.
og
.............. ~! ..q_~.~.~?x.\.b
I()b..s
NIM.
0> !U)o2/'Z
~A~O((
O?4
Catatan : *tulis nama jurnal sesuai prodi masing-masing (puh/ika/Govemance/ Aspirasi/Sociodev/Sosiologique) perse:l1uuan dari pengelola Jurnal, berkas ini hams di scan dalam format PDF dan ~~:......p~!uo..l'puJu .,~"p~ up!v...! :;ujjp!~'~i;:'llta.-yscsuai proses unggah penyerahan berkas (submission author) ~~t~l!lh m~ntl!l~t