KESESUAIAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA DENGAN KARAKTERISTIK JASA DAN KARAKTERISTIK PASARNYA DI KALANGAN USAHA KECIL DI SEKITAR UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Oleh :
LILY SUSANTY NIM : 212007009
KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Tugas Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS
: EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI
: MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014
ii
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya ~ Abraham Lincoln ~
Jika anda memiliki keberanian untuk memulai, anda juga memiliki keberanian untuk sukses ~ David Viscoot ~
Jalan terbaik untuk bebas dari masalah adalah dengan memecahkannya ~ Alan Saporta ~
Kertas kerja ini saya persembahkan untuk orang – orang yang saya cintai, yang selalu memberi cinta kasih, doa, dukungan dalam suka dan duka dan teman-teman yang telah memberikan semangat.
iv
ABSTRAK Banyak usaha jasa di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana seperti misalnya jasa kos, jasa fotocopy, jasa warung makan, jasa laundry, jasa rental mobil dan motor yang melayani mahasiswa. Minat beli (selera), daya beli, perilaku pembelian dan gaya hidup kelompok konsumen pengguna jasa berbeda-beda sehingga menuntut pemilik usaha untuk menyesuaikan karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa dan karakteristik pasarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kesesuaian karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa dan karakteristik pasarnya di kalangan usaha kecil di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 pengusaha jasa yang dipilih dengan menggunakan teknik convinience sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi square, untuk melihat apakah ada kesesuaian antara karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa dan karakteristik pasarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kesesuaian antara karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa, kesesuaian antara karakteristik wirausaha dengan karakteristik pasar dan kesesuaian antara karakteristik jasa dengan karakteristik pasar. Kesesuaian antara karakteristik wirausaha dengan karakteristik pasar dan karakteristik jasa dapat dikatakan bahwa pada wirausaha yang dapat menyesuaikan karakteristik individunya dengan karakteristik pasar dan jasa akan mampu bertahan dan bahkan berkembang. Hal ini disebabkan karena wirausaha yang memiliki karakteristik individu yang kuat akan mampu memahami karakteristik pasar dengan baik dan selanjutnya pemahaman akan karakteristik pasar akan mendorong wirausaha untuk memiliki karakteristik jasa yang baik sehingga mampu memenuhi harapan pengguna jasa. Kata kunci : Karakteristik Wirausaha, Karakteristik Jasa, Karakteristik Pasar
v
ABSTRACT Many businesses services of Satya Wacana Christian University such as boarding house services, copy services, food stalls, laundry service, car rental and motor services that serve to college students. Interest in buying (taste), purchasing power, purchasing behavior and lifestyle consumer service users group vary so demanding business owners’ entrepreneurial characteristics to adjust to the characteristics of the service and its market characteristics. This research aims to analyze the suitability of entrepreneurial characteristics the characteristics of the service and its market characteristics among small businesses in the vicinity of Satya Wacana Christian University Salatiga. The sample in this study was 35 entrepreneurs selected services with the use of sampling techniques for convenience. Analytical techniques used in this research is the chi square test, to see if there is a conformity between entrepreneurial characteristics the characteristics of the service and its market characteristics. The results showed that there is conformity between entrepreneurial characteristics and the characteristics of the services, conformity between entrepreneurial characteristics the characteristics of the market and the conformity between the characteristics of the services to the characteristics of the market. Conformity between the entrepreneurial characteristics the characteristics of the market and the characteristics of the service can be said that the entrepreneur can adapt to the characteristics of individual market characteristics and services will be able to survive and even thrive. This is because the entrepreneurial individual characteristics that have the strong will be able to understand the characteristics of the market and further an understanding of the characteristics of the market will encourage entrepreneurs to have the characteristics of a good service so that it is able to meet the expectations of users of the service. Key words: Entrepreneurial Characteristics, Characteristics of Services, Market Characteristics
vi
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama, saya panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME atas karunia dan kasih setiaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Hari Sunarto,SE.MBA.PhD. selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2. Ibu Roos Kities Andadari, SE, MBA, PhD selaku prodgi manajemen. Terima kasih atas bantuan selama menuntut ilmu di FEB. 3. Ibu Rita Widayanti, SE, MM, Cik Lely Kristinawati Budhiyanto, SE dan Bapak Neil Semuel Rupidara, SE, MSc selaku wali studi dan wali studi pengganti. Terimakasih atas masukan dan bimbingannya selama penulis berkuliah. 4. Ibu Sri Sulandjri, SE, MSIE sebagai dosen pembimbing, terima kasih banyak untuk waktu dan pemikirannya selama membimbing penulis hinggga selesai. 5. Untuk Mbk Tin selaku Sekertaris Progdi Manajemen terima kasih sudah membantu dan mau direpotin selama penulis berkuliah. 6. Dosen-dosen FEB yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah di FEB. 7. Seluruh staf FEB dan Universitas Kristen Satya Wacana yang telah memfasilitasi penulis selama masa kuliah. 8. Tercinta Papa, Mama, Koko, Oky yang selalu memberi cinta, kasih, semangat, penghiburan dan dukungan kepada penulis. 9. Sayangku Jose yang selalu ada dalam suka dan duka love you so much. Dan keluarganya Pai, Mae, Kak Dhany, Kak Vira, Rachel, Arzel, Vhyo, Imel untuk cinta, semangat dan dukungannya. 10. Untuk penjagaku Boomer, Nikon, Ciki, Ninja, Embot dan dong yi yang selalu menjaga dan menemani penulis begadang. Terima kasih untuk kesetiaannya. 11. Untuk Yantri, Vhya terima kasih untuk semangat dan dukungannya. 12. Teman-teman 2007 seperjuangan January, Amel, Iik, Intan, Rina, Imelda, Rieska, Andre, Delima, Magda, Mima, Rani,Winda, Dian, Sindy, Meny, Agus, Diana, Galuh, Dewi,
viii
ix
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL …………………………………………………………...............
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KERTAS KERJA …………………..................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………................
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................................
iv
ABSTRAK ........................................................................................................................ v ABSTRACT …………………………………………………............................................ vi KATA PENGANTAR ......................................................................................................
vii
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................................
viii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………................. x DAFTAR TABEL ……………………………………………………………................. xii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................
xiii
PENDAHULUAN ............................................................................................................
1
Latar Belakang Penelitian ………………………………………………………….. 1 Masalah dan Persoalan Penelitian ………………………………………………….
3
Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………………………………..
4
TELAAH TEORITIS ........................................................................................................ 4 Karakteristik Wirausaha ……………………………………………………………
4
Karakteristik Jasa …………………………………………………………………... 8 Karakteristik Pasar …………………………………………………………………. 11 Pengembangan
Hipotesis
Kesesuaian
Karakteristik
Wirausaha
dengan
Karakteristik Jasa dan Karakteristik Pasar …………………………………………
16
Kesesuaian Karakteristik Wirausaha dengan Karakteristik Jasa ...............................
16
Kesesuaian Karakteristik Wirausaha dengan Karakteristik Pasar .............................
17
Kesesuaian Karakteristik Jasa dengan Karakteristik Pasar .......................................
19
METODE PENELITIAN ……………………………………………………………….
20
HASIL PENELITIAN …………………………………………………………………..
23
Gambaran Responden …………………………………………………....................
23
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ………………………………………………...
25
Gambaran Karakteristik Wirausaha ………………………………………………... 28 Gambaran Karakteristik Jasa ………………………………………………………. x
30
Gambaran Karakteristik Pasar ……………………………………………………...
32
Kesesuaian Karakteristik Wirausaha dengan Karakteristik Jasa ...............................
35
Kesesuaian Karakteristik Wirausaha dengan Karakteristik Pasar .............................
36
Kesesuaian Karakteristik Jasa dengan Karakteristik Pasar .......................................
38
PENUTUP ………………………………………………………………………………
40
Kesimpulan ……………………………………………………………....................
40
Saran ………………………………………………………………………………..
40
Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi Penelitian Mendatang …………………
41
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………...
xi
42
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.
Pengukuran Konsep ……………………………………………………...
13
Tabel 2.
Contoh Klasifikasi Penilaian Rata-rata Skor ….........................................
22
Tabel 3.
Crosstabulation Jenis Usaha dan Jenis Kelamin .......................................
23
Tabel 4.
Crosstabulation Jenis Usaha dan Pendidikan Terakhir …….....................
24
Tabel 5.
Crosstabulation Umur Usaha dan Usia .....................................................
25
Tabel 6.
Uji Validitas Variabel Karakteristik Wirausaha …………………………
26
Tabel 7.
Uji Validitas Variabel Karakteristik Jasa ………………………………... 26
Tabel 8.
Uji Validitas Variabel Karakteristik Pasar ………………………………. 27
Tabel 9.
Uji Reliabilitas ...........................................................................................
28
Tabel 10.
Gambaran Karakteristik Wirausaha ……………………………………...
28
Tabel 11.
Gambaran Karakteristik Jasa …………………………………….............
31
Tabel 12.
Gambaran Karakteristik Pasar ……………………………………...........
32
Tabel 13.
Kesesuaian Karakteristik Wirausaha dengan Karakteristik Jasa ...............
35
Tabel 14.
Kesesuaian Karakteristik Wirausaha dengan Karakteristik Pasar .............
37
Tabel 15.
Kesesuaian Karakteristik Jasa dengan Karakteristik Pasar ........................ 38
xii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.
Empat karakteristik jasa..............................................................................
.
xiii
10
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Namun hingga saat ini masih banyak penduduk Indonesia yang belum memiliki pendidikan yang cukup sehingga perlu adanya dorongan baik dari dalam diri sendiri maupun pihak terkait agar tingkat pendidikan penduduk Indonesia menjadi lebih baik. Dorongan untuk memiliki bekal pendidikan yang cukup memang diperlukan mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah sangat pesat. Hal ini menuntut manusia didalamnya untuk selalu menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tidak tertinggal. Salah satu bentuk penyesuaiannya adalah dengan belajar kembali, belajar terus, belajar tanpa henti atau dengan kata lain belajar sepanjang hayat. Pengetahuan perlu ditambah, diperbaharui, disesuaikan dengan kemajuan pengetahuan dan teknologi. Perguruan tinggi memberikan peluang bagi peserta didik untuk bisa mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan yang lebih baik juga dapat dicapai melalui perguruan tinggi (Rini, 2012). Melihat peranan perguruan tinggi bagi perkembangan pengetahuan dan teknologi maka semakin banyak bermunculan universitas di berbagai kota. Keberadaan sebuah universitas ternyata tidak saja membawa dampak positif bagi mahasiswa/i, tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang tinggal di sekitar area Universitas. Hal ini seperti yang ditemukan oleh Pratiwi (2010) yang melakukan penelitian terhadap usaha jasa mikro-kecil di sekitar kampus Universitas Diponegoro (Undip) Pleburan. Dalam penelitiannya tersebut disebutkan bahwa banyaknya mahasiswa yang kuliah di kampus Undip Pleburan merupakan pasar yang sangat potensial untuk dijadikan lahan bisnis. Hal inilah yang menyebabkan fenomena menjamurnya usaha jasa yang didirikan di sekitar kampus Undip Pleburan. Lebih lanjut Pratiwi (2010) menemukan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kesuksesan usaha jasa yang dijalankan oleh pemilik usaha di sekitar kampus Universitas Diponegoro (Undip) Pleburan diantaranya adalah faktor kedekatan dengan infrastruktur, lingkungan bisnis dan biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh lokasi yang strategis. Dampak positif dari keberadaan sebuah universitas bagi kelangsungan usaha kecil yang berada di sekitar universitas tersebut berada juga diperlihatkan dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh Wijaya (2012) yang melakukan kajian tentang dampak keberadaan Universitas HKBP Nommensen (UHN) Pematangsiantar. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa keberadaan Kampus UHN berdampak positif pada peningkatan pendapatan usaha di sekitarnya, hal ini ditunjukkan oleh lebih tingginya tingkat pendapatan usaha kecil pada saat masa aktif perkuliahan dibandingkan saat masa libur semester. Adapun usaha kecil pada lokasi penelitian didominasi oleh usaha jasa fotocopy. Kedua temuan penelitian sebelumnya di atas memperlihatkan dampak keberadaan sebuah universitas bagi masyarakat di sekitarnya terutama para pemilik usaha kecil. Tidak saja di Semarang maupun di Pematangsiantar, di kota Salatiga juga terdapat sebuah universitas swasta yaitu Universitas Kristen Satya Wacana yang keberadaannya juga memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar. Sebagaimana diketahui bahwa Universitas Kristen Satya Wacana berada pada peringkat ke 88 di Indonesia (Ranking Web Of Universities, 2014). Berdasarkan data dari BARA Universitas Kristen Satya Wacana bahwa saat ini jumlah mahasiswa/i mencapai 11.200 orang dari 14 fakultas. Dengan jumlah mahasiswa/i sebanyak itu dan sebagian besar merupakan pendatang dari luar kota Salatiga, hal ini menunjukan adanya potensi/peluang besar yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Salatiga terutama yang berada di sekitar kampus seperti yang terjadi pada Universitas Diponegoro (Undip) Pleburan dan Universitas HKBP Nommensen (UHN) Pematangsiantar. Potensi yang dimaksud adalah pemenuhan kebutuhan para mahasiswa/i seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Mahasiswa/i Universitas Kristen Satya Wacana yang umumnya adalah para perantau tentu perlu memenuhi berbagai kebutuhan mereka tersebut. Inilah yang menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha kecil di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana. Adanya berbagai peluang untuk memenuhi kebutuhan para mahasiswa/i mengakibatkan banyak bermunculan usaha jasa skala kecil di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana seperti misalnya jasa kos, jasa fotocopy, jasa warung makan, jasa laundry, jasa rental mobil dan motor. Pada umumnya para pengusaha yang membuka usaha jasa ini adalah pengusaha masyarakat lokal yang memanfaatkan tanah dan bangunan milik mereka untuk dipakai sendiri, ataupun pengusaha pendatang yang menyewa tempat usaha miliki masyarakat lokal. Kondisi tersebut yang selanjutnya menimbulkan persaingan bisnis yang ketat diantara para pelaku usaha. Menurut Hadiyanto (2011) bahwa persaingan yang terjadi bisa dalam hal image 2
perusahaan, pelayanan kepada pelanggan, efisiensi proses bisnis, peningkatan kualitas sumber daya manusia serta inovasi pengembangan bisnis. Menghadapi persaingan bisnis yang ketat tersebut maka para pelaku usaha harus bisa memenuhi apa yang dibutuhkan para mahasiswa/i tersebut. Dari sekian banyaknya mahasiswa/i tentu memiliki minat beli (selera), daya beli, perilaku pembelian dan gaya hidup yang berbeda-beda sehingga memberikan peluang kepada para pengusaha lokal maupun pengusaha pendatang untuk mendirikan usaha dengan menyesuaikan kebutuhan konsumen. Sebagai contoh misalnya mahasiswa/i yang berasal dari keluarga mampu tentu memiliki standar hidup yang berbeda dengan mahasiswa/i yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Pada umumnya mereka yang berasal dari keluarga mampu akan memilih warung makan yang bersih, nyaman, dan berkualitas seperti restoran bagus dan tempat kos yang memiliki fasilitas lengkap, bersih dan luas. Sedangkan mahasiswa/i dari keluarga kurang mampu tidak akan terlalu mementingkan hal itu, asalkan bisa makan dan tidur sudah cukup. Berangkat dari hal tersebut maka tentunya para pengusaha harus bisa menyesuaikan karakteristik wirauasaha yang ada dalam dirinya dengan karakteristik pasarnya serta karakteristik jasa yang diperlukan untuk dapat melayani pengguna jasanya. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan kajian tentang “Kesesuaian karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa dan karakteristik pasarnya di kalangan usaha kecil di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga“. Masalah dan Persoalan Penelitian Rumusan masalah berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas adalah sebagai berikut: “Kesesuaian karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa dan karakteristik pasarnya di kalangan usaha kecil di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga“. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka pada penelitian ini dapat dikembangkan persoalan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah ada kesesuaian karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa yang dijual? 2. Apakah ada kesesuaian karakteristik wirausaha dengan karakteristik pasar yang dimasukinya? 3. Apakah ada kesesuaian karakteristik jasa dengan karakteristik pasarnya? 3
Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan masalah dan persoalan penelitian yang dirumuskan, maka tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah untuk menganalisa kesesuaian karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa dan karakteristik pasarnya di kalangan usaha kecil di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah secara teoritis diharapkan menjadi sumbangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kewirausahaan. Selain itu, dalam manfaat praktisnya diharapkan menjadi masukan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan mengenai “Kesesuaian karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa dan karakteristik pasarnya di kalangan usaha kecil di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga“, serta dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya. TELAAH TEORITIS Karakteristik Wirausaha Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan “Entrepreneurship” yang secara harfiah diterjemahkan sebagai perantara. Wirausaha sendiri berasal dari kata “entrepreneur” berasal dari bahasa Perancis yang dalam bahasa Inggris berarti “go between” yang artinya antara (Hendro, 2011). Wirausaha dalam bahasa sansekerta terdiri dari kata wira dan usaha, wira artinya manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan/pendekar kemajuan, dan memiliki keagungan watak. Menurut Steinhoff dan Burgess (dalam Suryana, 2006) wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Sedangkan menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2006), kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan/usaha. Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah orang yang berani mengambil resiko dalam segala kesulitan dan menciptakan inovasi bagi perusahaannya dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Menurut Suryana (2006) bahwa terdapat enam karakteristik wirausaha diantaranya adalah: 4
1) Percaya diri Kepercayaan diri merupakan suatu panduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan (Wijandi, dalam suryana, 2006). Dalam kehidupan nyata, sikap dan kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan, dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu, kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Zimmerer dalam suryana, 2006). Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh sebab itu, wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri (Wirasasmita, dalam suryana, 2006). 2) Berorientasikan tugas dan hasil Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai sesuatu. Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat. Sekali sukses dan berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul, sehingga usahanya semakin maju dan berkembang. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila terdapat inisiatif. Perilaku inisiatif ini biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman selama bertahun-tahun, dan pengembanganya dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, dan semangat berprestasi (Suryana, 2006). 3) Keberanian mengambil risiko Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan susah memulai atau inisiatif. Menurut Bajaro (dalam Suryana, 2006), seorang wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang yang selalu ingin menjadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan dari pada usaha yang kurang menantang. Maka dari itu, seorang wirausaha berani untuk mengambil risiko yang menjadi nilai usaha kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan dan realistis (Suryana, 2006). 5
4) Kepemimpinan Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil beda, menjadi yang pertama, dan lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilakan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu, dan segera ada di pasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga menjadi pelopor dalam proses produksi maupun pemasaran (Suryana, 2006). 5) Berorientasi ke masa depan Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena memiliki pandangan yang jauh ke masa depan, maka ia selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada saat ini. Meskipun terdapat risiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada saat ini. Oleh sebab itu, ia selalu mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang (Suryana, 2006). 6) Keorisinilan: kreativitas dan inovasi Nilai inovatif, kreatif dan fleksibility merupakan unsur-unsur keorisinilan seseorang. Levit (dalam Suryana, 2006) mengemukan definisi kreativitas dan inovasi lebih mengarah pada konsep berpikir dan bertindak yang baru. Kreativitas adalah kemampuan menciptakan gagasan dan menemukan cara baru dalam melihat permasalahan dan peluang yang ada. Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk mengaplikasikan solusi yang kreatif dalam permasalahan dan peluang yang ada untuk lebih memakmurkan kehidupan masyarakat. Jadi, kreativitas adalah kemampuan menciptakan gagasan baru sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu yang baru. Oleh karena itu, menurut Levit (dalam Suryana, 2006) kewirausahaan adalah berpikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara yang baru (Suryana, 2006).
6
Scarborough dan Zimmerer (dalam Suryana, 2006)
mengemukakan
delapan
karakteristik kewirausahaan, yang meliputi: 1) Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggungjawab atas usaha-usaha yang dilakukannya. Seorang yang memiliki rasa dan tanggungjawab akan selalu mawas diri. 2) Preference for moderate risk, yaitu lebih memiliki resiko yang moderat, artinya ia selalu menghindari resiko, dan yang terlalu rendah maupun yang terlalu tinggi. 3) Confidence in their ability to succes, yaitu percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil. 4) Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik dengan segera 5) High
level
of energy,
yaitu memiliki semangat dan kerja
keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik. 6) Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan perspektif, dan berwawasan jauh ke depan. 7) Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah. 8) Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai prestasi dari pada uang. Sementara itu, menurut Bygrave (1994) bahwa terdapat sepuluh karakteristik wirausaha yang disebutnya dengan 10D yaitu: 1) Dream; seorang wirausahawan memiliki visi keinginan ke depan atas pribadi dan bisnisnya serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan impiannya. 2) Decisiveness; seorang wirausahawan dalam bekerja tidak lambat, di mana mereka membuat keputusan secara cepat dan tepat dengan penuh perhitungan. 3) Doers; seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan
langsung
menindaklanjuti. Dimana mereka tidak menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya, termasuk melaksanakan kegiatannya secara cepat.
7
4) Determination; seorang wirausahawan di dalam melaksanakan kegiatannya penuh dengan perhatian, rasa tanggung jawab yang tinggi dan tidak mau menyerah, walau dihadapkan pada halangan maupun rintangan. 5) Dedication; seorang wirausahawan dedikasinya sangatlah tinggi dengan bisnisnya kadangkala mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara. 6) Devotion; seorang wirausahawan mencintai pekerjaannya dan produk yang dihasilkan, sehingga mendorong keberhasilan dalam menjual produknya secara efektif. 7) Details; seorang wirausahawan sangat memperhatikan factor-faktor kritis secara rinci. 8) Destiny; seorang wirausahawan bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain. 9) Dollars; seorang wirausahawan tidak mengutamakan mencapai kekayaan, dimana mereka berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka ia pantas mendapat laba, bonus atau hadiah. 10) Distribute; seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya tersebut yaitu mereka yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam berbisnis. Karakteristik Jasa Menurut Kotler dan Armstrong (2008) jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual yang pada dasarnya tak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan akan sesuatu. Sementara itu menurut Rangkuti (2006), jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak terlihat mata dari satu pihak kepada pihak lain. Jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, dimana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut. Perusahaan harus mempertimbangkan empat karakteristik jasa tertentu ketika merancang program pemasaran antara lain (Kotler dan Armstrong, 2008): 8
1) Jasa tak berwujud (service intangibility) Jasa tidak bisa dilihat, dicicipi, dirasakan, didengarkan atau dibaui sebelum dibeli. Untuk mengurai ketidakpastian, pembeli mencari tanda dari kualitas jasa. konsumen mengambil kesimpulan mengenai kualitas dari tempat, orang, harga, peralatan, dan konsumsi yang dapat mereka lihat. Karena itu, tugas penyedia jasa adalah membuat jasa dapat berwujud dalam satu atau beberapa cara dan mengirimkan sinyal kualitas yang bener. 2) Jasa tak terpisahkan (service inseparability) Jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya, tanpa memperdulikan apakah penyedia tadi adalah orang atau mesin. Jika karyawan jasa menyediakan jasa, maka karyawan itu merupakan bagian dari jasa. Karena pelanggan juga hadir pada saat jasa itu diproduksi, interaksi penyedia jasa maupun pelanggan akan mempengaruhi hasil jasa. 3) Variabilitas jasa (Service variability) Kualitas jasa tergantung pada siapa yang menyediakan jasa, waktu, tempat, dan bagaimana cara mereka disediakan. 4) Jasa mudah musnah (Service perishability) Jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau digunakan beberapa saat kemudian. Tidak tahan lamanya jasa bukanlah masalah apabila permintaan selalu ada. Tapi ketika permintaan berfluktuasi, perusahan jasa sering kali mengalami masalah sulit. Oleh karena itu perusahaan jasa sering merancang strategi agar lebih baik lagi menyesuaikan permintaan dan penawaran.
9
Tidak berwujudan
Tidak terpisahan
Jasa tidak dapat dilihat, dirasa,
Jasa tidak dapat dipisahkan
diraba, didengar, atau dibaui
dari penyedianya
sebelum dibeli
Jasa/ Pelayanan
Bervariasi
Mudah Musnah
Kualitas jasa tergantung pada
Jasa tidak dapat disimpan
siapa yang menyediakannya dan
untuk penjualan atau pemakaian yang akan datang
kapan, dimana serta bagaimana
Gambar 1: Empat Karakteristik Jasa Sumber: Kotler and Armstrong (2008) Sama halnya dengan Kotler dan Armstrong, menurut Tjiptono (2001) bahwa jasa memiliki karakteristik-karakteristik yang membedakan dengan barang yaitu: 1) Intangibility (tidak berwujud) Intangibility artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, atau didengar sebelum membeli atau dikonsumsi. Konsep intangibility memiliki dua pengertian yaitu: (a) sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa, (b) sesuatu yang tidak dapat dengan mudah didefinisikan, diformulasikan, atau dipahami secara rohaniah. 2) Inseparibility (tidak terpisahkan) Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Tidak seperti barang fisik yag diproduksi, disimpan dalam persediaan, didistribusikan melewati berbagai penjual, dan kemudian baru dikonsumsi. Jika seseorang memberikan pelayanan, maka penyedianya merupakan bagian dari jasa tersebut. 3) Variability (bervariasi)
10
Jasa bersifat sangat variable karena merupakan non standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, jenis tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Dalam hal ini pengertian jasa dapat melakukan tiga tahapan dalam pengendalian kualitasnya yaitu: (a) melakukan investasi dalam seleksi dan pelatihan personil yang baik, (b) melakukan standarisasi proses pelaksana jasa (service performance process), (c) memantau kepuasan pelanggan melalui system saran dan keluhan, survey pelanggan dan melakukan perbandingan. 4) Perishability (mudah lenyap) Perishability artinya jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Dalam kasus tertentu, jasa bisa disimpan, yaitu dalam bentuk pemesanan, peningkatan permintaan akan suatu jasa pada saat permintaan sepi dan penundaan penyampaian jasa (misalnya asuransi). Karakteristik Pasar Organisasi yang berorientasi pasar perlu memahami karakteristik pasar karena itu merupakan hal yang sangat fundamental. Oleh karena itu, maka pola pikir yang dibangun organisasi juga harus mengikuti karakter pasar. Pada tataran ini akan timbul suatu perbedaaan letak tempat tinggal, pola pikir, gaya dan karakter yang lain. Kemampuan untuk mampu membaca keinginan pasar dan mampu memenuhinya, akan menjadi pemenang dalam persaingan bisnis serta guna meraih posisi pasar yang baik (Setyobudi, 2011). Sementara itu menurut Arief (2000) bahwa mengetahui karakteristik pasar merupakan salah satu bagian dari proses analisis peluang pasar. Dengan memahami karakteristik pasar maka organisasi dapat dengan jelas memetakan segmen pasar yang akan dipilih sebagai sasaran (targeting) untuk ditindaklanjuti dalam positioning dan pengelolaan pasarnya. Kasali (2007) menyatakan bahwa dengan memahami karakteristik pasar maka minimal ada lima keuntungan yang dapat diraih yaitu: (1) kemampuan mendesain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar, (2) mampu menganalisis pasar sasaran, (3) menemukan peluang (niche), (4) menguasai posisi yang superior dan kompetitif, (5) menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien. Menurut Wijaya (2013) pasar yang baik yang harus dimiliki oleh organisasi atau pemilik usaha setidaknya harus memiliki 11 karakteristik :
11
1. Ukuran. Semakin besar ukuran pasar, semakin baik. 2. Urgensi. Semakin mendesak orang membutuhkan produk di pasar itu, semakin baik. Misalnya, batu hias tidak memiliki urgensi, tetapi obat memiliki urgensi. 3. Kecepatan ke pasar. Semakin cepat memperoleh ide awal untuk mulai melakukan penjualan, semakin baik. 4. Potensi harga tinggi. Semakin tinggi harga yang dapat dikenakan perproduk, semakin baik. 5. Rendahnya biaya memperoleh pelanggan baru. Semakin mudah dan murah untuk mendapatkan pelanggan baru, semakin baik. 6. Biaya rendah dan kemudahan dalam menyediakan. Lebih murah dan mudah untuk memberikan produk, semakin baik. 7. Keunikan. Semakin unik produk yang ditawarkan (atau bagaimana menyampaikannya, atau bagaimana produk tersebut dikemas), semakin baik. 8. Rendah investasi awal. Semakin sedikit sumber daya yang dibutuhkan untuk menguji pasar, membangun bisnis dan memulai bisnis, semakin baik. 9. Potensi back end dan up sell. Semakin banyak produk terkait lainnya yang dapat dijual kepada konsumen yang ada, semakin baik. 10. Potensi evergreen. Semakin mudah untuk terus menjual dan menjual sekali dalam bisnis, semakin baik. 11. Addressability. Semakin mudah untuk mencapai dan berkomunikasi dengan pasar, semakin baik. Dari kesebelas karakteristik pasar di atas, selanjutnya untuk konteks usaha kecil yang menjadi fokus dalam penelitian ini maka ada empat karakteristik pasar yang tidak dipertimbangkan yaitu: ukuran, urgensi, keunikan dan rendahnya investasi awal. Karakteristik ukuran tidak dipertimbangkan karena usaha kecil dianggap tidak atau kurang mampu untuk menggunakan ukuran pasar sebagai kekuatan pasarnya mengingat umumnya pemilik usaha kecil terbatas dalam finansial dan sumber daya manusia seperti yang dikemukakan Tambunan (2002). Sementara itu karakteristik urgensi, keunikan dan rendahnya investasi awal tidak dipertimbangkan karena ketiga karakteristik ini tidak saja ada atau diperlukan pada usaha skala kecil saja, tetapi juga pada usaha skala menengah hingga skala besar. Dengan demikian, karakteristik pasar yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: kecepatan ke pasar, potensi harga tinggi, rendahnya biaya memperoleh pelanggan baru, biaya 12
rendah dan kemudahan dalam menyediakan, potensi back end dan up sell, potensi evergreen dan addressability. Berdasarkan uraian tentang karakteristik wirausaha, karakteristik jasa dan karakteristik pasar di atas, maka dapat disusun pengukuran konsep seperti tampak pada Tabel 1. berikut ini. Table 1: Pengukuran Konsep Konsep dan Definisi Operasional
Cakupan Karakteristik
Indikator Empirik
Karakteristik wirausaha: Percaya diri ciri khas yang melekat atau tampak dari seseorang wirausaha dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk perbaikan kehidupan/ usaha (Suryana, 2006)
1. Adanya keyakinan akan kemampuan diri untuk berhasil 2. Optimis dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi 3. Tidak mudah bergantung pada orang lain 4. Tidak menyerap pendapat atau opini orang lain dengan pertimbangan secara terlebih dahulu
Berorientasikan tugas dan hasil
1. Menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya 2. Bekerja keras 3. Keinginan untuk mencari dan memulai sesuatu hal yang baru 4. Memiliki kekuatan dorongan berhasil dalam setiap usaha
Keberanian mengambil resiko
untuk
1. Menyukai usaha yang menantang 2. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan 3. Memikili keinginan untuk pemenang dengan cara yang baik
menjadi
4. Keberanian berspekulasi untuk meraih kesuksesan dalam bisnis Kepemimpinan
1. Mempunyai dengan baik
kemampuan
memimpin
2. Ingin selalu tampil beda dibanding orang lain 3. Ingin selalu menonjol diantara orang disekitarnya 4. Mudah bergaul dengan orang lain terutama 13
Konsep dan Definisi Operasional
Cakupan Karakteristik
Indikator Empirik yang baru kenal
Berorientasi ke masa depan
1. Memiliki visi yang jelas untuk masa depan usahanya 2. Memiliki tujuan yang jelas dalam berusaha 3. Membuat perencanaan yang matang agar jelas pelaksanaannya 4. Tidak cepat puas dengan keberhasilan yang telah dicapai
Keorisinilan (kreativitas inovasi)
dan
1. Memiliki kemampuan gagasan baru
menciptakan
2. Memiliki kemampuan melakukan sesuatu yang berbeda dari lainnya 3. Memiliki cara berpikir yang maju 4. Tidak menjiplak ide/ karya orang lain Karakteristik jasa: ciri Jasa tak berwujud khas yang melekat atau (service intangibility) yang ditawarkan dari satu pihak kepada pihak lain, umumnya tidak terlihat dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu (Kotler dan Armstrong, 2008) Jasa tak terpisahkan (service inseparability)
1. Memberikan pelayanan yang baik sehingga konsumen membawa pulang perasaan puas atas pelayanan yang diterimanya 2. Memberikan pelayanan yang baik sehingga dalam diri konsumen timbul rasa ingin kembali datang untuk membeli/menggunakan jasa tersebut 1. Proses pelayanan dan konsumsi dilakukan pada saat yang sama
jasa
2. Penentuan spesifikasi layanan dan proses pelayanan dilakukan bersama oleh konsumen dan pemilik usaha Variabilitas jasa (service variability),
1. Sering menambah macam produk-jasa yang dilayankan yang sesuai keinginan konsumen. 2. Menyediakan beragam paket pelayanan sesuai kebutuhan konsumen
Jasa dapat musnah (service perishability).
1. Melayani konsumen dengan baik agar jasa yang ditawarkan selalu ada pembelinya 2. Melayani keluhan konsumen dengan baik agar konsumen mau kembali menggunakan jasa yang ditawarkan
14
Konsep dan Definisi Operasional
Cakupan Karakteristik
Indikator Empirik
Karakteristik pasar: ciri Kecepatan ke pasar khas yang melekat atau tampak dari sebuah pasar dan menjadi bagian dari proses analisis peluang pasar Potensi harga tinggi (Agus Wijaya, 2013)
1. Produk atau jasa yang dihasilkan dikenal dengan baik oleh konsumen 2. Produk atau jasa yang dihasilkan banyak permintaannya dan cenderung meningkat 1. Ada peluang untuk memberikan penawaran harga yang lebih tinggi 2. Posisi harga produk atau jasa yang ditawarkan terhadap harga yang diberikan pesaing
Rendahnya biaya memperoleh pelanggan baru
1. Tidak sulit untuk mendapatkan pelanggan baru 2. Tidak banyak biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelanggan baru
Biaya rendah dan kemudahan dalam menyediakan
1. Besaran biaya awal yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha 2. Tidak sulit untuk menjalankan usaha yang saat ini ditekuni
Potensi back end dan up sell
1. Ada peluang menawarkan produk-produk terkait pelengkapan dari produk yang saat ini dijual 2. Ada potensi meningkatkan penjualan atau pendapatan dengan menawarkan produk atau jasa pelengkap yang dibutuhkan konsumen
Potensi evergreen
1. Usaha yang dijalankan mempunyai prospek jangka panjang yang baik 2. Usaha yang dijalankan tidak tergantung musim (tidak bersifat musiman)
Addressability
1. Lokasi usaha yang dijalankan mudah dijangkau oleh konsumen 2. Menyediakan beragam saluran komunikasi sehingga mudah dihubungi
15
Pengembangan Hipotesis Kesesuaian Karakteristik Wirausaha dengan Karakteristik Jasa dan Karakteristik Pasar Kesesuaian Karakteristik Wirausaha dengan Karakteristik Jasa Membuka sebuah usaha baru sebenarnya tidaklah sulit, karena yang sulit adalah memelihara kontinuitas usaha itu. Apalagi kondisi ekonomi belum bisa diprediksikan. Untuk dapat menghadapi kondisi ketidakpastian tersebut diperlukan kemampuan lebih (Sunarso, 2010). Kemampuan lebih yang dimaksud tersebut hanya akan tampak dalam diri pengusahapengusaha yang memiliki karakteristik wirausaha yang kuat seperti percaya diri, berorientasikan tugas dan hasil, berani mengambil resiko, kepemimpinan, berorientasi ke masa depan, serta keorisinilan (Suryana, 2006). Dengan dimilikinya sejumlah karakteristik wirausaha seperti disebutkan di atas, maka seorang pengusaha akan dapat sukses dalam menjalankan usaha. Sebagaimana dikemukakan oleh tokoh entrepreneur Bob Sadino bahwa kesuksesan berwirausaha tidak semata-mata ditentukan oleh banyaknya modal dan sumber daya yang dimiliki pebisnis, melainkan juga dipengaruhi
oleh
karakteristik
wirausaha
yang
dimiliki
pebisnis
itu
sendiri
(http://netpreneur.co.id/5-karakter-wirausahawan-sukses-versi-bob-sadino/#.Us5t6PujJkg). Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah memberikan pelayanan atau jasa yang berkualitas. Hal tersebut diperlukan karena faktor kunci sukses terpenting yang dibutuhkan oleh pengusaha bagi usahanya adalah menyediakan pelayanan terbaik untuk para pelanggan. Pelanggan yang puas akan lebih besar peluangnya untuk kembali datang. Akan lebih baik apabila pengusaha memberikan yang lebih daripada apa yang diharapkan oleh pelanggan. (http://www.eciputra.com). Pelayanan kepada pelanggan setia haruslah terus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Pengusaha akan selalu menyediakan apa yang pelanggan butuhkan dan berupaya untuk tidak terjadi kekosongan persediaan (http://strategiusaha.com/kiat-usahasukses/). Pemilik usaha yang memiliki karakteristik wirausaha yang kuat seperti berorientasi terhadap tugas dan hasil akan memilih memberikan pelayanan yang baik dalam bentuk selalu murah senyum, lemah lembut dan ramah tamah, sopan santun dan hormat, fleksibel dan suka menolong pelanggan (Hatani, 2008). Selain itu, mengingat dibisnis jasa produk service diberikan secara simultan antara produksi dan konsumsinya maka tidaklah mungkin bagi pemilik usaha untuk menginspeksi tiap produk service yang diberikan. Oleh karena itu, 16
pemilik usaha harus memberikan kepercayaan kepada karyawannya untuk melakukan segala sesuatunya dengan benar (Thio, 2001). Disini tentu saja karakter kepemimpinan dari seorang pemilik usaha diperlukan sehingga ia dituntut untuk mau mendelegasikan kewenangannya dengan memberikan kepercayaan kepada karyawan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa kesuksesan usaha yang dijalankan oleh seorang pengusaha dapat ditentukan dari ada tidaknya kesesuaian diantara karakteristik wirausaha yang melekat dalam diri pengusaha tersebut dengan karakteristik jasa yang diperlukan bagi pengguna jasa dalam pelayanannya. Pengusaha yang memiliki beragam karakteristik wirausaha yang tinggi (kuat) akan sangat mementingkan pelayanan yang berkualitas bagi para pengguna jasanya. Sebagai contoh jika pengusaha memiliki karakteristik wirausaha yang kuat dalam hal berorientasi ke masa depan dimana ia memiliki visi dan tujuan yang jelas dalam berusaha maka tentunya ia menghendaki usahanya dapat bertahan lama. Untuk itu maka ia akan mementingkan karateristik jasa seperti service intangibility dimana ia memberikan pelayanan yang baik kepada pengguna jasanya sehingga nantinya akan menimbulkan kepuasan dalam diri pengguna jasa. Jika pengguna jasanya memperoleh kepuasan maka diharapkan muncul rasa ingin kembalia datang untuk membeli/ menggunakan jasa tersebut. Oleh karena itu, jika terdapat kesesuaian antara karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa yang menjadi perhatiannya maka wirausaha tersebut akan berhasil dalam menjalankankan bisnisnya. Berdasarkan hal tersebut maka dikembangkan hipotesis penelitian sebagai berikut: H1: diduga terdapat kesesuaian antara karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa Kesesuaian Karakteristik Wirausaha dengan Karakteristik Pasar Pasar terdiri dari para penjual dan pembeli. Setiap pembeli memiliki perbedaan dalam satu atau banyak hal. Perbedaan itu dapat berupa keinginan, sumber daya, lokasi, prilaku maupun praktek-praktek membelinya. Hal-hal yang disebut tadi dapat digunakan untuk memisah-misah pasar (Setyobudi, 2011). Pemahaman karakteristik pasar yang tepat merupakan hal yang sangat penting bagi pengusaha agar diketahui produk/ jasa apa yang cocok untuk suatu pasar, sehingga pengusaha dapat meraih pasar potensial untuk produk / jasa yang ditawarkannya.
17
Seorang pengusaha menghadapi dunia bisnis yang kompetitif. Untuk dapat merebut peluang yang ada, maka pengusaha tersebut harus jeli dalam melihat kebutuhan pasar, apa yang dapat disediakan pesaingnya. Sikap mental inovatif diperlukan untuk hal semacam ini (Sunarso, 2010). Masih berkaitan dengan inovasi, menurut Adinoto (2010) bahwa agar kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi dan menang dalam persaingan, pengusaha harus menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk mengetahui kebutuhan pelanggan, mengerti kekuatan dan kelemahan perusahaan, memahami kiat pesaing memenuhi kebutuhan pelanggannya, serta memahami bagaimana menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk menciptakan nilai tambah bagi pelanggannya. Untuk itu perusahaan harus bisa menjalankan inovasi yang merupakan bagian dari kewirausahaan (Barringer & Bluedorn, 1999 dalam Adinoto, 2010). Selain itu, menurut Miswan (2012) bahwa mencari pelanggan tentu saja bukan perkara mudah apalagi untuk mempertahankannya agar terus loyal pada produk yang ditawarkan. Setiap orang tentu saja ingin mencoba sesuatu yang baru, tidak mungkin jika selamanya mereka hanya setia pada satu produk saja kecuali jika ada monopoli. Jika produk yang ditawarkan tersebut tidak mampu berinovasi dan pemilik usaha hanya bertahan pada satu jenis produk dengan tampilan yang biasa-biasa saja maka impian mendapatkan pelanggan yang setia akan hilang dengan sendirinya. Sementara itu, menurut Suci (2009) bahwa pengusaha berkembang dan berhasil karena memiliki kemampuan penelitian dan pengembangan yang memadai sehingga tercipta strategi bisnis yang tepat untuk menciptakan barang- barang bernilai dan unggul di pasar (berkaitan dengan karakteristik pasar khususnya kecepatan ke pasar). Penelitian dan pengembangan dalam kewirausahaan merupakan strategi utama karena bersangkut paut dengan kreativitas dan inovasi yang merupakan bagian orientasi kewirausahaan. Hal ini berarti orientasi kewirausahaan berpengaruh terhadap strategi bisnis terutama dalam menganalisis lingkungan dan memformulasi strategi. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa kesuksesan usaha yang dijalankan oleh seorang pengusaha dapat ditentukan dari ada tidaknya kesesuaian diantara karakteristik wirausaha yang melekat dalam diri pengusaha tersebut dengan karakteristik pasar yang dimasukinya. Pengusaha yang memiliki beragam karakteristik wirausaha yang tinggi (kuat) akan sangat memperhatikan karakteristik pasar yang dimasukinya mengingat di 18
pasar tentunya setiap pembeli memiliki perbedaan dalam satu atau banyak hal. Sebagai contoh jika pengusaha memiliki karakteristik wirausaha yang kuat dalam hal keberanian mengambil resiko dimana ia berani berspekulasi untuk meraih kesuksesan dalam bisnis maka tentunya ia akan memperhatikan karateristik pasar yang bisa mendukung karakter berani mengambil resiko tersebut.
Salah satunya adalah dengan memperhatikan karakteristik pasar berupa
potensi back end dan up sell dimana ia dapat mencoba menawarkan produk atau jasa pelengkap yang dibutukan konsumen yang terkait dengan produk atau jasa utama yang dipasarkannya. Keberanian berspekulasi dengan cara menawarkan produk atau jasa pelengkap tentunya didasari atas survey pasar yang telah dilakukan terlebih dahulu. Oleh karena itu, jika terdapat kesesuaian antara karakteristik wirausaha dengan karakteristik pasar yang dimasukinya maka wirausaha tersebut akan berhasil dalam menjalankankan bisnisnya. Berdasarkan hal tersebut maka dikembangkan hipotesis penelitian sebagai berikut: H2: diduga terdapat kesesuaian antara karakteristik wirausaha dengan karakteristik pasar Kesesuaian Karakteristik Jasa dengan Karakteristik Pasar Inti pokok keberhasilan usaha jasa adalah bagaimana usaha tersebut mengelola jasa yang secara prinsip memerlukan manajemen profesional pada pemasaran, operasi maupun sumber daya manusia. Integrasi unsur-unsur tersebut akan menjadi kunci keberhasilan usaha jasa untuk meningkatkan performansi. Untuk itu maka pengelolaan elemen-elemen karakteristik jasa (seperti intangibility, inseparability, variability dan perishability) harus dilakukan secara baik agar lebih kasat mata, efisiensi kapasitas, serta lebih konsisten (Wibowo, 2009). Tidak cukup hanya memperhatikan karakteristik jasanya, pengusaha perlu juga memperhatikan karakteristik pasarnya, yang salah satunya dalam wujud komunikasi dengan pelanggan. Menurut Miswan (2012) bahwa komunikasi dengan pelanggan intinya membangun kedekatan emosional dengan mereka. Itu sebabnya, komunikasi akan lebih efektif bila si pengusaha langsung berkomunikasi dengan pelanggannya. Banyak cara yang bisa ditempuh seperti menelepon pelanggan, mengirim SMS, atau bahkan melakukan kunjungan. Pengusaha juga harus cerdik memilih saat yang tepat untuk menerapkannya. Selain itu menurut Thio (2001) bahwa kualitas menjadi salah satu kunci sukses dari setiap bisnis. Kualitas ini diberikan kepada konsumen untuk memenuhi ekspektasi konsumen 19
dengan menyediakan produk dan pelayanan pada suatu tingkat harga yang dapat diterima dan menciptakan “nilai” bagi konsumen serta menghasilkan profit bagi perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa kesuksesan usaha yang dijalankan oleh seorang pengusaha dapat ditentukan dari ada tidaknya kesesuaian diantara karakteristik jasa yang dilakukan oleh pengusaha tersebut dengan karakteristik pasar yang dimasukinya. Pengusaha yang melakukan beragam karakteristik jasa yang diinginkan pengguna jasa akan sangat memperhatikan karakteristik pasar yang dimasukinya. Sebagai contoh jika pengusaha memiliki karakteristik jasa yang baik dalam hal service intangibility dimana ia memberikan pelayanan yang baik sehingga pengguna jasa membawa pulang perasaan puas atas pelayanan yang diterima maka tentunya ia akan dapat memenuhi salah satu karakteristik pasar yaitu rendahnya biaya memperoleh pelanggan baru. Salah satu wujudnya adalah bahwa pengusaha tersebut tidak akan kesulitan untuk mendapatkan pelanggan baru, ia juga tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk mendapatkan pelanggan baru. Hal ini karena pengusaha tersebut memperhatikan karakteristik jasa yang diperlukan untuk dapat memuaskan pengguna jasanya. Oleh karena itu, jika terdapat kesesuaian antara karakteristik jasa dengan karakteristik pasar yang dimasukinya maka wirausaha tersebut akan berhasil dalam menjalankankan bisnisnya. Berdasarkan hal tersebut maka dikembangkan hipotesis penelitian sebagai berikut: H3: diduga terdapat kesesuaian antara karakteristik jasa dengan karakteristik pasar METODE PENELITIAN Penelitian tentang kesesuaian karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa dan karakteristik pasarnya di kalangan usaha kecil di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga diteliti dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Azwar (1998) bahwa penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan anlisisnya pada data-data numerical yang diolah dengan metode statistik. Pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian dalam rangka pengujian hipotesis dan nantinya akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Objek yang akan di teliti adalah para usaha kecil di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga karena usaha kecil ini yang menyediakan jasa yang dibutuhkan oleh mahasiswa/i. Kawasan objek penelitian ini mencakup Kecamatan Sidorejo khususnya 20
Kelurahan Salatiga (Universitas Kristen Satya Wacana, Stiba, Kemiri 1-3, Cemara 1-3, Cungkup) dan Kelurahan Sidorejo (Cemara 4), Kelurahan Sidorejo Lor (Seruni, Mongonsidi) (Pemerintahan Kota Salatiga, 2013). Populasi adalah keseluruhan elemen yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian (Supramono dan Sugiarto, 1993). Yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan pemilik usaha jasa tempat kos, pemilik usaha jasa fotocopy, pemilik usaha jasa warung makan, pemilik usaha jasa laundry, pemilik usaha jasa rental mobil dan motor di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Tidak semua populasi akan diteliti oleh karena itu dilakukan pengambilan sampel. Teknik sampel yang digunakan berupa convinience sampling yaitu peneliti mengambil sampel dari anggota populasi yang bersedia menjadi responden serta kemudahan mendapatkannya (Supramono dan Haryanto, 2003). Adapun jumlah sampel sebanyak 35 orang dengan rincian 8 orang pemilik usaha jasa tempat kos, 8 orang pemilik usaha jasa laundry, 8 orang pemilik usaha jasa warung makan, 5 orang pemilik usaha jasa rental mobil dan motor serta 6 orang pemilik usaha jasa fotocopy. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari lapangan (Kuncoro, 2003). Sumber data primer penelitian ini adalah pemilik usaha jasa tempat kos, pemilik usaha jasa fotocopy, pemilik usaha jasa warung makan, pemilik usaha jasa laundry, pemilik usaha jasa rental mobil dan motor di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana yang terpilih sebagai sampel penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode penyebaran kuesioner. Aras ukur konsep menggunakan aras ordinal dengan skala pengukuran yang digunakan yaitu dengan menggunakan skala Likert. Menurut Simamora (2008), skala Likert adalah teknik pengukuran sikap yang paling luas digunakan dalam riset pemasaran yang menggunakan metode survei. Skala ini memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan mereka, persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap masing-masing dari serangkaian pernyataan mengenai objek stimulasi. Dalam penelitian ini bobot nilai skala berkisar antara 1 sampai 5, sebagai contoh: jawaban Sangat Setuju dengan bobot nilai 5, jawaban Setuju dengan bobot nilai 4, jawaban Cukup Setuju dengan bobot nilai 3, jawaban Tidak Setuju dengan bobot nilai 2, jawaban Sangat Tidak Setuju dengan bobot nilai 1.
21
Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri atas beberapa bagian diantaranya adalah: 1. Uji validitas dan reliabilitas, digunakan untuk menguji akurasi dan keterandalan indikator empirik dari masing-masing variabel. Indikator empirik dikatakan valid jika nilai corrected item – total correlation (r hitung) > r tabel pada tingkat signifikan 5%. Sedangkan indikator empirik atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2005). 2. Uji statistik deskriptif berupa perhitungan rata-rata skor, digunakan untuk menilai karakteristik wirausaha, karakteristik jasa dan karakteristik pasar. Untuk dapat melakukan penilaian maka perlu dihitung rentang (range), dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Range (i) = (nilai terbesar – nilai terkecil) / jumlah kelas = (5 – 1) / 5 = 0,80 Penilaian karakteristik wirausaha, karakteristik jasa dan karakteristik pasar menyesuaikan pilihan jawaban masing-masing indikator empirik.
Sebagai contoh
misalnya untuk menilai tingkat keyakinan akan kemampuan diri untuk berhasil maka dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 2: Contoh Klasifikasi Penilaian Rata-rata Skor Rata-rata
Kategori
1,00 – 1,80
Sangat Tidak Yakin
1,81 – 2,60
Tidak Yakin
2,61 – 3,40
Cukup Yakin
3,41 – 4,20
Yakin
4,21 – 5,00
Sangat Yakin
3. Uji chi square, digunakan untuk menguji kesesuaian karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa dan karakteristik pasarnya di kalangan usaha kecil di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Dasar pengambilan keputusannya: jika nilai Pearson Chi-Square mempunyai Asymp. Sig < 0,05 maka Ho ditolak, Ha
22
diterima; sebaliknya jika nilai Pearson Chi-Square mempunyai Asymp. Sig > 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak. HASIL PENELITIAN Gambaran Responden Gambaran responden meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,jenis usaha dan umur usaha. Berikut ini disajikan crosstabulation di antara jenis usaha dan jenis kelamin seperti tampak pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Crosstabulation Jenis Usaha dan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Pria Jenis Usaha
Fotocopy
Count % of Total
Kost-kostan Count % of Total Laundry
Count % of Total
Rental
Count % of Total
Wr. Makan
Count % of Total
Total
Count % of Total
Sumber: Data Primer, 2013
23
Wanita
Total
1
5
6
2.9%
14.3%
17.1%
1
7
8
2.9%
20.0%
22.9%
3
5
8
8.6%
14.3%
22.9%
4
1
5
11.4%
2.9%
14.3%
1
7
8
2.9%
20.0%
22.9%
10
25
35
28.6%
71.4%
100.0%
Berdasarkan Tabel 3 di atas terlihat bahwa jenis usaha yang lebih banyak dijalankan oleh wanita adalah usaha fotocopy, kost-kostan, laundry dan warung makan. Sementara itu pria lebih banyak yang memilih menjalankan usaha rental kendaraan (mobil dan atau motor). Crosstabulation di antara jenis usaha dan pendidikan terakhir responden tampak seperti pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Crosstabulation Jenis Usaha dan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir SD Jenis Usaha
Fotocopy
Count % of Total
Kost-kostan
Laundry
Rental
Wr. Makan
Total
2
6
.0%
.0%
5.7%
5.7%
5.7%
17.1%
0
2
3
0
3
8
.0%
5.7%
8.6%
.0%
8.6%
22.9%
1
1
2
1
3
8
2.9%
2.9%
5.7%
2.9%
8.6%
22.9%
0
0
4
0
1
5
.0% 11.4%
.0%
2.9%
14.3%
5
0
2
8
2.9% 14.3%
.0%
5.7%
22.9%
3
11
35
.0% 0 .0%
Count % of Total
Total
2
Count % of Total
S1
2
Count % of Total
D3
0
Count % of Total
SMA
0
Count % of Total
SMP
1
1
4
16
2.9% 11.4% 45.7%
8.6% 31.4% 100.0%
Sumber: Data Primer, 2013 Berdasarkan Tabel 4 di atas terlihat bahwa kebanyakan pemilik usaha fotocopy memiliki latar belakang pendidikan terakhirnya minimal SMA hingga S1, untuk usaha kost-kostan ternyata ada juga pemiliknya yang memiliki latar belakang pendidikan terakhirnya SMP namun lebih banyak yang lulusan dari SMA dan S1. Untuk usaha laundry ternyata tingkat pendidikan terakhir pemilik usahanya bervariasi mulai dari lulusan SD hingga lulusan S1, namun paling 24
banyak dari lulusan S1. Sementara itu untuk usaha rental kendaraan dan warung makan ternyata pemilik usaha tersebut didominasi oleh mereka yang lulusan SMA. Crosstabulation di antara umur usaha dan usia responden tampak seperti pada Tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Crosstabulation Umur Usaha dan Usia Usia 21-40 Umur Usaha
<5
Count % of Total
5-10
Count % of Total
>10
Count % of Total
Total
Count % of Total
>40
Total
10
7
17
28.6%
20.0%
48.6%
6
4
10
17.1%
11.4%
28.6%
2
6
8
5.7%
17.1%
22.9%
18
17
35
51.4%
48.6%
100.0%
Sumber: Data Primer, 2013 Berdasarkan tabel 5 di atas tampak bahwa responden yang umur usahanya < 5 tahun dan antara 5-10 tahun ternyata lebih banyak yang usianya 21-40 tahun. Sementara itu bagi responden yang umur usahanya >10 tahun, kebanyakan usia mereka >40 tahun. Dengan demikian dari hasil penelitian ini bisa dikatakan bahwa umur usaha berbanding lurus dengan usia pemilik usahanya. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel karakteristik wirausaha terdiri dari 24 item pernyataan. Hasil pengujian validitasnya ditunjukkan pada Tabel 6 berikut ini.
25
Tabel 6: Uji Validitas Variabel Karakteristik Wirausaha Cakupan Karakteristik
Nomor Item
Percaya diri Berorientasikan tugas dan hasil Keberanian mengambil resiko Kepemimpinan Berorientasi ke masa depan Keorisinilan (kreativitas dan inovasi) Jumlah Item Valid
1, 2, 3*, 4 5, 6*, 7, 8 9, 10, 11, 12 13, 14, 15, 16* 17, 18, 19, 20 21, 22, 23, 24
Jumlah Item Valid 3 3 4 3 4 4 21
Sumber: Data Primer, 2013 Keterangan: * = item gugur Pada pengujian validitas tahap pertama diperoleh nilai corrected item-total correlation antara 0,207 s/d 0,763 dan ternyata terdapat 2 item gugur yaitu item no 3 “saya mudah bergantung pada orang lain” dan item no 16 “saya mudah bergaul dengan orang lain terutama yang baru saya kenal” karena nilai corrected item-total correlation-nya < r 0,05 sebesar 0,283. Karena ada item yang gugur maka pengujian validitas dilakukan kembali pada tahap kedua dengan tidak mengikutsertakan item yang gugur. Setelah diuji kembali, nilai corrected item-total correlation berkisar antara 0,267 s/d 0,776 dan ternyata terdapat 1 item gugur yaitu item no 6. Pengujian validitas dilakukan kembali pada tahap ketiga dan hasilnya menunjukkan nilai corrected item-total correlation berkisar antara 0,361 s/d 0,772 dan semua item dinyatakan valid karena nilai corrected item-total correlation-nya > r 0,05 sebesar 0,283.
Hasil
pengujian validitas karakteristik wirausaha selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran. Variabel karakteristik jasa terdiri dari 8 item pernyataan. Hasil pengujian validitasnya ditunjukkan pada Tabel 7 berikut ini. Tabel 7: Uji Validitas Variabel Karakteristik Jasa Cakupan Karakteristik
Nomor Item
Jasa tak berwujud Jasa tak terpisahkan Variabilitas jasa Jasa dapat musnah
1, 2, 3, 4* 5*, 6 7, 8 Jumlah Item Valid
Sumber: Data Primer, 2013 Keterangan: * = item gugur
26
Jumlah Item Valid 2 1 1 2 6
Pada pengujian validitas tahap pertama diperoleh nilai corrected item-total correlation antara -0,118 s/d 0,661 dan ternyata terdapat 2 item gugur yaitu item no 4 “penentuan spesifikasi layanan dan proses pelayanan dilakukan bersama oleh konsumen dan saya selaku pemilik usaha” dan item no 5 “saya sering menambah macam produk jasa yang dilayankan yang sesuai keinginan konsumen” karena nilai corrected item-total correlation-nya < r 0,05 sebesar 0,283. Setelah diuji kembali, nilai corrected item-total correlation berkisar antara 0,563 s/d 0,748 dan semua item dinyatakan valid karena nilai corrected item-total correlation-nya > r 0,05 sebesar 0,283. Hasil pengujian validitas karakteristik jasa selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran. Variabel karakteristik pasar terdiri dari 14 item pernyataan. Hasil pengujian validitasnya ditunjukkan pada Tabel 8 berikut ini. Tabel 8: Uji Validitas Variabel Karakteristik Pasar Cakupan Karakteristik
1, 2, 3, 4 5, 6*
Jumlah Item Valid 2 2 1
7*, 8
1
9, 10 11, 12 13*, 14
2 2 1 11
Nomor Item
Kecepatan ke pasar Potensi harga tinggi Rendahnya biaya memperoleh pelanggan baru Biaya rendah dan kemudahan dalam menyediakan Potensi back end dan up sell Potensi evergreen Addressability Jumlah Item Valid
Sumber: Data Primer, 2013 Keterangan: * = item gugur
Pada pengujian validitas tahap pertama diperoleh nilai corrected item-total correlation antara -0,074 s/d 0,594 dan ternyata terdapat 3 item gugur yaitu item no 6 “saya mengeluarkan banyak biaya untuk mendapatkan pelanggan baru, item no 7 “besaran biaya awal yang saya keluarkan untuk menjalankan usaha” dan item no 13 “lokasi usaha yang saya jalankan mudah dijangkau oleh konsumen” karena nilai corrected item-total correlation-nya < r 0,05 sebesar 0,283. Setelah diuji kembali, nilai corrected item-total correlation berkisar antara 0,286 s/d 0,626 dan semua item dinyatakan valid karena nilai corrected item-total correlation-nya > r 0,05 sebesar 0,283. Hasil pengujian validitas karakteristik pasar selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran. 27
Sementara itu hasil pengujian reliabilitas item-item yang valid pada masing-masing variabel ditunjukkan pada Tabel 9 berikut ini. Tabel 9: Uji Reliabilitas Variabel Karakteristik Wirausaha Karakteristik Jasa Karakteristik Pasar
Cronbach Alpha 0,925 0,830 0,790
Sumber: Data Primer, 2013 Pada pengujian reliabilitas item-item yang valid dari karakteristik wirausaha, karakteristik jasa dan karakteristik pasar dinyatakan reliabel karerna nilai Cronbach Alpha > 0,70. Gambaran Karakteristik Wirausaha Hasil penilaian terhadap karakteristik wirausaha dalam diri responden yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini. Tabel 10: Gambaran Karakteristik Wirausaha Cakupan Karakteristik Berorientasikan tugas dan hasil
Percaya diri
Rata-rata Skor
Penilaian
Menjalankan tugas dengan sebaikbaiknya
4,66
Selalu
Keinginan untuk mencari dan memulai sesuatu hal yang baru
3,97
Sering
Dorongan yang kuat untuk berhasil dalam setiap usaha
4,37
Sangat Kuat
Rata-rata total skor
4,33
Sangat Berorientasi
Adanya keyakinan akan kemampuan diri untuk berhasil
4,60
Sangat Yakin
Optimis dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi
3,97
Optimis
Tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini orang lain tanpa pertimbangan yang kritis
4,11
Jarang
Rata-rata total skor
4,23
Sangat Percaya
4,34
Sangat Jelas
Indikator Empirik
Berorientasi ke masa Memiliki visi yang jelas untuk 28
Cakupan Karakteristik depan
Keberanian mengambil resiko
Rata-rata Skor
Penilaian
Memiliki tujuan yang jelas dalam berusaha
4,34
Sangat Jelas
Membuat perencanaan yang matang agar jelas pelaksanaannya
4,23
Selalu
Tidak cepat puas dengan keberhasilan yang telah dicapai
3,69
Kurang Cepat Puas
Rata-rata total skor
4,15
Berorientasi
yang
3,34
Cukup Menyukai
Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan
3,66
Berani
Keinginan untuk menjadi pemenang dengan cara yang baik
4,40
Sangat Ingin
Keberanian berspekulasi sukses dalam bisnis
3,71
Berani
3,78
Berani
Memiliki kemampuan menciptakan dan gagasan baru
3,60
Mampu
Memiliki kemampuan melakukan sesuatu yang berbeda dari lainnya
3,51
Mampu
Memiliki cara berpikir yang maju
3,91
Maju
Tidak menjiplak ide/ karya orang lain
3,43
Jarang
Rata-rata total skor
3,61
Orisinil
kemampuan
3,51
Mudah
Ingin selalu tampil beda dibanding orang lain
3,49
Ingin
Ingin selalu menonjol orang disekitarnya
3,14
Cukup Ingin
3,38
Cukup baik
Indikator Empirik masa depan usahanya
Menyukai menantang
usaha-usaha
untuk
Rata-rata total skor Keorisinilan (kreativitas inovasi)
Kepemimpinan
Mempunyai memimpin yang baik
Rata-rata total skor
Sumber: Data Primer, 2013 29
diantara
Berdasarkan Tabel 10, berorientasi tugas dan hasil merupakan karakteristik yang paling menonjol diantara enam karakteristik wirausaha yang diukur, responden menyadari bahwa tidak mungkin mereka bisa sukses menjalankan usahanya jika mereka bermalasmalasan. Responden memiliki motivasi atau dorongan yang kuat untuk menjalankan pekerjaan sebaik-baiknya agar mencapai hasil yang baik pula. Pada ranking kedua, percaya diri bahwa masing-masing responden memiliki kemampuan untuk berhasil, merupakan karakteristik juga menonjol diantara enam karakteristik wirausaha yang diukur. Hal ini tentu sangat diperlukan oleh pemilik usaha karena dapat menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan usaha. Karakteristik yang paling menonjol dalam hal orientasi ke masa depan dalam menjalankan usahanya tampak dimana responden selalu membuat perencanaan yang matang agar jelas pelaksanaannya. Sehubungan dengan keberanian mengambil resiko, karakteristik yang paling menonjol adalah keinginan menjadi pemenang dengan cara yang baik, dan bukannya dengan cara-cara yang curang. Sebuah kemenangan yang diraih dengan cara-cara yang curang sama saja berarti membodohi diri sendiri. Dalam hal keorisinilan (kreativitas dan inovasi), karakter yang paling menonjol terlihat dari adanya cara berpikir yang maju ditengah persaingan usaha, sehingga mampu berpikir kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usaha yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Karakteristik yang paling menonjol dalam hal kepemimpinan adalah mudahnya responden bergaul dengan orang lain terutama yang baru dikenal. Dengan adanya kemudahan bergaul dengan orang lain terutama yang baru dikenal, maka akan memudahkan pemilik usaha untuk memperoleh pelanggan-pelanggan baru. Gambaran Karakteristik Jasa Hasil penilaian terhadap karakteristik jasa yang dilakukan responden yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini.
30
Tabel 11: Gambaran Karakteristik Jasa Cakupan Karakteristik
Rata-rata Skor
Penilaian
Jasa tak berwujud Memberikan pelayanan yang (service intangibility) baik sehingga konsumen membawa pulang perasaan puas atas pelayanan yang diterimanya
4,54
Selalu
Memberikan pelayanan yang baik sehingga dalam diri konsumen timbul rasa ingin kembali datang untuk membeli/ menggunakan jasa tersebut
4,66
Selalu
Rata-rata total skor
4,60
Selalu
Jasa dapat musnah Melayani konsumen dengan (service baik agar jasa yang ditawarkan perishability) selalu dibeli
4,43
Selalu
Melayani keluhan konsumen dengan baik agar konsumen mau kembali menggunakan jasa yang ditawarkan
4,46
Selalu
Rata-rata total skor
4,45
Selalu
Jasa tak terpisahkan Proses pelayanan dan konsumsi jasa dilakukan pada saat yang (service sama inseparability)
3,66
Pada Saat Yang Relatif Sama
Variabilitas jasa Menyediakan beragam paket (service variability) pelayanan sesuai kebutuhan konsumen
3,34
Cukup
Indikator Empirik
Sumber: Data Primer, 2013 Berdasarkan Tabel 11, karakter yang paling menonjol dilakukan responden dalam hal jasa tak berwujud adalah selalu memberikan pelayanan yang baik sehingga dalam diri konsumen timbul rasa ingin kembali datang untuk membeli/ menggunakan jasa tersebut. Hal ini mengingat ketika sekalinya memberikan pelayanan yang tidak atau kurang baik, maka akan menimbulkan ketidakpuasan yang berujung pada konsumen enggan untuk kembali datang dan menggunakan jasa tersebut. Sementara itu terkait dengan jasa yang dapat musnah, rata-rata responden selalu melayani konsumen dengan baik agar jasa yang ditawarkan selalu dibeli. Rata-rata responden juga selalu melayani keluhan konsumen dengan baik agar 31
konsumen mau kembali menggunakan jasa yang ditawarkan. Dengan melakukan hal tersebut maka tidak saja konsumen akan setia membeli dan atau menggunakan jasa tersebut tetapi juga merekomendasikan apa yang ia peroleh kepada orang terdekat lainnya yang dikenali. Dalam hal jasa tak terpisahkan, karakter yang paling menonjol yang dilakukan responden adalah melakukan proses pelayanan pada saat yang sama dengan konsumsi jasanya. Dengan melakukan secara bersamaan maka akan dapat menghindari waktu tunggu yang lama bagi konsumen untuk mengkonsumsi jasa tersebut. Sehubungan dengan variabilitas jasa, karakter yang paling menonjol yang dilakukan responden adalah sering menambah macam produk-jasa yang dilayankan yang sesuai keinginan konsumen. Hal ini dilakukan dengan harapan agar konsumen tidak perlu repot dalam memenuhi beberapa kebutuhan mereka di sejumlah tempat berbeda, melainkan bisa dipenuhi di satu tempat. Tentu saja penambahan macam produk jasa masih terkait dengan produk jasa utama yang ditawarkan responden kepada konsumen. Sebagai contoh misalnya usaha warung makan, selain menjual makanan dan minuman utama, penjualnya bisa menambahkan produk-produk lainnya seperti rokok, makanan dan minuman ringan. Contoh lainnya, usaha fotocopy, selain melayani jasa fotocopy dapat juga ditambahkan produk-produk pelengkapnya misalnya menjual juga alat tulis, buku tulis, dan perlengkapan kantor (ATK) lainnya. Gambaran Karakteristik Pasar Hasil penilaian terhadap karakteristik pasar yang dimiliki responden yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 12 berikut ini. Tabel 12: Gambaran Karakteristik Pasar Cakupan Karakteristik Potensi evergreen
Kecepatan ke pasar
Rata-rata Skor
Penilaian
Usaha yang dijalankan mempunyai prospek jangka panjang yang baik
3,91
Prospektif
Usaha yang dijalankan tidak tergantung musim
4,06
Tidak tergantung
Rata-rata total skor
3,98
Besar potensi
Produk yang dihasilkan dikenal dengan baik oleh konsumen
4,23
Dikenal
Indikator Empirik
32
Cakupan Karakteristik
Rata-rata Skor
Penilaian
Produk yang dihasilkan banyak permintaannya dan cenderung meningkat
3,57
Meningkat Pesat
Rata-rata total skor
3,90
Tinggi
Rendahnya biaya Tingkat kesulitan mendapatkan memperoleh pelanggan baru pelanggan baru
3,80
Mudah
Potensi back end dan Ada peluang menawarkan up sell produk terkait dengan yang saat ini dipasarkan kepada konsumen
3,51
Peluang luas
Ada potensi meningkatkan penjualan atau pendapatan dengan menawarkan produk/ jasa terkait yang dibutuhkan konsumen
3,46
Besar potensi
Rata-rata total skor
3,48
Besar potensi
Biaya rendah dan Tingkat kesulitan menjalankan kemudahan dalam usaha yang saat ini ditekuni menyediakan
3,43
Cukup
Addressability
Menyediakan beragam saluran komunikasi sehingga mudah dihubungi
3,11
Cukup beragam
Potensi harga tinggi
Ada peluang untuk memberikan penawaran harga yang lebih tinggi
3,09
Kadang-kadang
Posisi harga produk atau jasa yang ditawarkan terhadap harga yang diberikan pesaing
3,09
Cukup
Rata-rata total skor
3,09
Cukup
Indikator Empirik
Sumber: Data Primer, 2013 Berdasarkan Tabel 12, dalam hal potensi evergreen, karakter yang paling menonjol pada usaha yang ditekuni responden adalah bahwa usaha yang dijalankan tidak tergantung musim. Misalnya pada usaha warung makan, meskipun saat musim liburan perkuliahan mahasiswa UKSW namun usaha warung makan masih bisa tetap buka karena tidak semua mahasiswa pulang ke kota asalnya. Contoh lain misalnya pada usaha kost-kostan, meskipun pada masa liburan perkuliahan dan mahasiswa pulang ke kota asalnya, namun mahasiswa 33
tetap harus membayar uang kost. Terlihat juga bahwa karakter yang paling menonjol dalam hal kecepatan ke pasar adalah bahwa produk atau jasa yang dihasilkan responden dikenal dengan baik oleh konsumen. Hal in tentunya akan memberikan peluang untuk lebih banyak konsumen yang akan membeli dan menggunakan produk atau jasa tersebut. Karakter yang paling menonjol sehubungan dengan rendahnya biaya memperoleh pelanggan baru yaitu tidak sulit untuk mendapatkan pelanggan baru. Hal ini disebabkan karena produk atau jasa yang dihasilkan telah dikenal dengan baik oleh konsumen.Hal ini tentu saja memudahkan responden dalam mendapatkan pelanggan baru. Selain itu juga karena adanya pelayanan yang baik kepada konsumen sehingga konsumen yang puas atas pelayanan yang ia terima akan merekomendasikan kepuasannya tersebut kepada orang lain yang sebelumnya belum pernah menggunakan produk atau jasa responden. Sehubungan dengan potensi back end dan up sell, karakter yang paling menonjol yang dimiliki responden adalah rata-rata responden menyatakan bahwa ada potensi yang besar untuk meningkatkan penjualan atau pendapatan dengan menawarkan produk/ jasa terkait yang dibutuhkan konsumen. Oleh karena itu, tidak salah bila responden sering menambah macam produk-jasa terkait yang dilayankan yang sesuai keinginan konsumen. Dalam hal biaya rendah dan kemudahan dalam menyediakan, diakui responden bahwa tingkat kesulitan dalam menjalankan usaha yang saat ini ditekuni tergolong cukup. Ini berarti bahwa pilihan usaha yang ditekuni tidak terlalu sulit namun juga tidak terlalu mudah untuk ditekuni. Dianggap tidak terlalu mudah karena usaha yang ditekuni tersebut bukanlah tanpa ada pesaingnya sehingga menuntut strategi bersaing yang tepat, sementara itu dapat dianggap tidak terlalu sulit karena apapun usahanya bilamana pemilik usahanya mau menekuni usaha tersebut dengan serius maka apapun masalah yang dihadapi akan ada solusinya. Sehubungan dengan addressability, rata-rata responden menyediakan beberapa saluran komunikasi bagi konsumen sehingga mudah dihubungi. Menurut responden bahwa saluran komunikasi memiliki arti penting, tidak saja berguna bilamana konsumen mau melakukan order namun juga berguna bilamana konsumen hendak meminta informasi, memberi masukan, saran ataupun komplain. Sementara itu terkait dengan potensi harga tinggi, rata-rata responden menyatakan bahwa kadang-kadang ada peluang untuk memberikan penawaran harga yang lebih tinggi. Misalnya menurut salah satu responden yang menjalankan usaha rental kendaraan adalah saat ada kegiatan wisuda di kampus UKSW dimana banyak 34
wisudawan yang membutuhkan kendaraan untuk sarana transportasi bagi keluarganya. Ratarata responden juga menyatakan bahwa posisi harga produk atau jasa yang ditawarkan cukup bersaing dengan harga yang diberikan pesaing. Kesesuaian Karakteristik Wirausaha dengan Karakteristik Jasa Karakteristik-karakteristik wirausaha yang dimiliki oleh seorang pemilik usaha jasa dapat saja memiliki kesesuaian dengan karakteristik jasanya. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan analisis chi square kesesuaian karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa seperti ditampilkan pada Tabel 13. Tabel 13: Kesesuaian Karakteristik Wirausaha dengan Karakteristik Jasa Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square
14.312a
Asymp. Sig. (2-sided)
Df 4
.006
Sumber: Olahan SPSS, 2013
Berdasarkan Tabel 13 di atas diperoleh nilai Pearson Chi-Square 14,312 dengan nilai signifikansi 0,006 yang lebih kecil dari 0,05 sehingga H1 diterima yang berarti ada kesesuaian antara karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa. Responden dengan karakteristik wirausaha yang rendah (lemah) ternyata juga memiliki karakteristik jasa yang kurang menuntut kualitas pelayanan tinggi sementara itu bagi responden dengan karakteristik wirausaha yang tinggi (kuat) maka sesuai dengan karakteristik jasa yang menuntut kualitas pelayanan yang tinggi (kuat). Kesesuaian diantara karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa tampak dalam sejumlah perilaku, misalnya responden yang mempunyai karakter wirausaha seperti selalu menjalankan tugas sebaik-baiknya maka ia akan selalu memberikan pelayanan yang baik sehingga dalam diri konsumen timbul rasa ingin kembali datang untuk membeli/ menggunakan jasanya tersebut. Dengan menjalankan tugas sebaikbaiknya maka hal tersebut memperlihatkan bahwa responden memiliki salah satu karakter wirausaha yang kuat yakni berorientasikan tugas dan hasil, hal ini yang memacu responden untuk melayani semua konsumennya dengan baik agar mereka memperoleh kepuasan. Jika
35
konsumen puas tentunya konsumen akan mau kembali datang untuk membeli dan atau menggunakan jasa responden. Bentuk kesesuaian diantara karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa juga tampak dalam contoh lain misalnya responden yang mempunyai karakter wirausaha seperti sangat ingin untuk menjadi pemenang dengan cara yang baik maka ia akan menyediakan beragam paket pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Keinginan untuk menjadi pemenang merupakan ciri seseorang yang memiliki karakter wirausaha yang kuat yakni keberanian mengambil resiko. Karakter seperti ini perlu dimiliki oleh pemilik usaha, sehingga dengan keberaniannya dalam mengambil resiko maka ia berusaha memenuhi segala kebutuhan konsumen dengan cara menyediakan beragam paket pelayanan yang saling berkaitan. Karakter wirausaha yang berani menantang resiko tidak hanya dimiliki oleh orang muda, karena ternyata dari hasil penelitian ini tampak bahwa ada juga responden yang usianya sudah separuh baya (diatas 40 tahun) memiliki keberanian untuk menantang resiko. Salah satunya responden adalah yang mempunyai usaha warung makan. Responden tersebut ternyata juga berpendidikan dibawah rata-rata (SMP), namun hal tersebut tidak mengurangi keberaniannya untuk menantang resiko. Keberanian menantang resiko mendorong responden untuk meningkatkan service variability dengan cara menyediakan beragam paket pelayanan yang saling berkaitan pada usaha warung makannya. Adanya kesesuaian karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasanya, menjadikan usaha warung makan yang dijalankan responden tersebut bisa bertahan lama hingga lebih dari 30 tahun. Kesesuaian Karakteristik Wirausaha dengan Karakteristik Pasar Karakteristik-karakteristik wirausaha yang dimiliki oleh seorang pemilik usaha dapat saja memiliki kesesuaian dengan karakteristik pasarnya. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan analisis chi square kesesuaian karakteristik wirausaha dengan karakteristik pasar seperti yang ditampilkan pada Tabel 14.
36
Tabel 14: Kesesuaian Karakteristik Wirausaha dengan Karakteristik Pasar Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square
10.456a
Asymp. Sig. (2-sided)
Df 4
.033
Sumber: Olahan SPSS, 2013 Berdasarkan Tabel 14 di atas diperoleh nilai Pearson Chi-Square 10,456 dengan nilai signifikansi 0,033 yang lebih kecil dari 0,05 sehingga H2 diterima yang berarti ada kesesuaian antara karakteristik wirausaha dengan karakteristik pasar. Responden dengan karakteristik wirausaha yang rendah (lemah) ternyata cocok kalau masuk ke pasar yang memiliki karakteristik sederhana, kurang cerah prospeknya dan potensi harganya rendah. Sebaliknya bagi responden dengan karakteristik wirausaha yang tinggi (kuat) maka akan masuk ke pasar yang karakteristik kompleks, prospektif dan potensi harganya tinggi. Kesesuaian diantara karakteristik wirausaha dengan karakteristik pasar tampak dalam sejumlah perilaku. Sebagai contoh, karakter percaya diri yang dimiliki responden berupa adanya keyakinan akan kemampuan diri untuk berhasil akan membuat responden merasa tidak sulit untuk menjalankan usaha yang saat ini ditekuninya. Setiap usaha tentu akan menghadapi berbagai rintangan yang bisa membuat usaha yang dijalankan menjadi terasa lebih sulit, namun jika pemilik usahanya memiliki rasa percaya diri yang tinggi maka segala rintangan tersebut akan dengan mudah dihadapi. Bentuk kesesuaian diantara karakteristik wirausaha dengan karakteristik pasar juga tampak dalam contoh lain misalnya responden yang mempunyai karakter wirausaha seperti memiliki keberanian berspekulasi untuk sukses dalam bisnis maka usaha yang dijalankan mempunyai prospek jangka panjang yang baik. Berani berspekulasi untuk sukses merupakan ciri seseorang memiliki karakter wirausaha yang kuat dalam hal keberanian mengambil resiko. Karakter ini penting bila seorang wirausaha ingin sukses, karena jika tidak berani mengambil resiko maka produk/ jasa yang ditawarkan kepada konsumen-pun bisa jadi tidak ada bedanya dengan yang ditawarkan pesaingnya. Hal ini akan membuat usahanya tidak akan memperoleh keuntungan yang besar, dan jika sudah demikian maka tidak menutup kemungkinan usahanya tidak berlangsung lama atau tidak mempunyai prospek jangka panjang yang baik. 37
Karakteristik wirausaha yang berani menantang resiko juga dimiliki oleh responden yang tingkat pendidikan diatas rata-rata. Salah satu responden pemilik usaha kost-kostan yang berpendidikan SMA memiliki keberanian menantang resiko dengan menempatkan posisi pasarnya pada kategori potensi evergreen. Kategori pasar potensi evergreen menunjukan bahwa usaha yang dijalankan mempunyai prospek jangka panjang yang baik. Usaha kostkostan tersebut telah 26 tahun melayani permintaan sekmen pasar mahasiswa di sekitar UKSW. Kesesuaian Karakteristik Jasa dengan Karakteristik Pasar Karakteristik-karakteristik jasa yang dilakukan oleh seorang pemilik usaha dapat saja memiliki kesesuaian dengan karakteristik pasarnya. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan analisis chi square kesesuaian karakteristik jasa dengan karakteristik pasar seperti ditampilkan pada Tabel 15. Tabel 15: Kesesuaian Karakteristik Jasa dengan Karakteristik Pasar Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square
10.449a
Asymp. Sig. (2-sided)
Df 4
.034
Sumber: Olahan SPSS, 2013
Berdasarkan Tabel 15 di atas diperoleh nilai Pearson Chi-Square 10,449 dengan nilai signifikansi 0,034 yang lebih kecil dari 0,05 sehingga H3 diterima yang berarti ada kesesuaian antara karakteristik jasa dengan karakteristik pasar. Usaha jasa dengan karakteristik yang tidak menuntut kualitas pelayanan tinggi ternyata juga memiliki karakteristik pasar yang rendah (lemah) sementara itu bagi usaha jasa yang menuntut kualitas pelayanan tinggi sesuai dengan pasar yang prospektif dan memiliki potensi harga yang tinggi. Kesesuaian diantara karakteristik jasa dengan karakteristik pasar tampak dalam sejumlah perilaku. Sebagai contoh, responden yang mempunyai karakter jasa seperti selalu melayani keluhan konsumen dengan baik agar konsumen mau kembali menggunakan jasa yang ditawarkan maka ia tidak akan mengeluarkan banyak biaya untuk mendapatkan pelanggan-pelanggan baru. Penanganan keluhan yang baik tentu harus menjadi perhatian bagi pemilik usaha karena jika ia mampu 38
melakukan penanganan keluhan secara baik maka konsumen yang sebelumnya merasa tidak puas atas produk/layanan akan menjadi puas karena keluhan mereka ditangani dengan baik. Kepuasan yang dirasakan konsumen tersebut akan mendorongnya untuk tidak saja kembali menggunakan produk/ jasa tersebut tetapi juga mengajak orang lain untuk mau mencoba menggunakan produk/ jasa itu. Ini artinya pemilik usaha akan mendapatkan pelanggan baru dari hasil kemampuannya melayani keluhan konsumen dengan baik. Contoh lainnya, responden yang mempunyai karakter jasa seperti selalu memberikan pelayanan yang baik sehingga konsumen membawa pulang perasaan puas atas pelayanan yang diterimanya maka usaha yang dijalankan mempunyai prospek jangka panjang yang baik. Disaat produk bisa ditiru oleh pesaing, maka unsur pelayanan dapat menjadi pembeda dan penentu keberhasilan usaha, karena pelayanan tidak bisa ditiru oleh pesaing. Sudah semestinya pemilik usaha memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen sehingga menimbulkan kepuasan dalam diri konsumen. Jika konsumen merasa puas maka produk/ jasa yang ditawarkan oleh pemilik usaha akan terus diminati konsumen sehingga dengan sendirinya usaha tersebut akan memiliki prospek jangka panjang yang baik. Produk bisa ditiru pesaing, tetapi jasa atau pelayanan tidak bisa ditiru. Kemampuan memberikan pelayanan yang berkualitas mencakup unsur-unsur karakteristik jasa yang ada ternyata tidak hanya memandang usia ataupun tingkat pendidikan wirausaha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa salah satu responden pemilik warung makan berusia diatas 40 tahun, dengan pendidikan SMA mampu memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen, sesuai dengan tuntutan karakteristik jasa. Karakteristik jasa yang diusahakan responden sesuai dengan karakteristik pasar yang kuat dan prospektif sebagaimana kategori potensi evergreen. Wirausaha yang mampu menyesuaikan karakteristi jasa dan pasarnya dapat dalam jangka panjang (23 tahun). Berdasarkan penjelasan kesesuaian antara karakteristik wirausaha dengan karakteristik pasar dan karakteristik jasa dapat dikatakan bahwa pada wirausaha yang dapat menyesuaikan karakteristik individunya dengan karakteristik pasar dan jasa akan mampu bertahan dan bahkan berkembang. Hal ini disebabkan karena wirausaha yang memiliki karakteristik individu yang kuat akan mampu memahami karakteristik pasar dengan baik dan selanjutnya pemahaman akan karakteristik pasar akan mendorong wirausaha untuk memiliki karakteristik jasa yang baik sehingga mampu memenuhi harapan pengguna jasa. 39
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap Usaha Kecil di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa persoalan penelitian ini terjawab sebagai berikut: 1. Ada kesesuaian antara karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa 2. Ada kesesuaian antara karakteristik wirausaha dengan karakteristik pasar 3. Ada kesesuaian antara karakteristik jasa dengan karakteristik pasar Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kesesuaian antara karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa, kesesuaian antara karakteristik wirausaha dengan karakteristik pasar dan kesesuaian antara karakteristik jasa dengan karakteristik pasar. Kesesuaian antara karakteristik wirausaha dengan karakteristik pasar dan karakteristik jasa dapat dikatakan bahwa pada wirausaha yang dapat menyesuaikan karakteristik individunya dengan karakteristik pasar dan jasa akan mampu bertahan dan bahkan berkembang. Hal ini disebabkan karena wirausaha yang memiliki karakteristik individu yang kuat akan mampu memahami karakteristik pasar dengan baik dan selanjutnya pemahaman akan karakteristik pasar akan mendorong wirausaha untuk memiliki karakteristik jasa yang baik sehingga mampu memenuhi harapan pengguna jasa. Saran Saran ditujukan kepada pemilik usaha kecil di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dimana perlu upaya meningkatkan karakteristik wirausaha, karakteristik jasa serta karakteristik pasarnya agar usaha yang dijalankan bisa bertahan dalam jangka panjang, diantaranya adalah: 1. Wirausaha yang memiliki karakteristik wirausaha yang kuat, yang ingin selalu menonjol diantara pesaing di sekitarnya, pilihlah usaha-usaha yang menuntut kualitas pelayanan yang tinggi, yang karakteristik prospektif dan memiliki potensi harga yang tinggi agar dapat meraup keuntungan yang lebih besar. Hal tersebut diperlukan agar dapat menjadi pemenang dalam persaingan usaha.
40
2. Wirausaha harus cermat menilai, karena tidak selalu konsumen hanya mementingkan faktor harga yang murah. Ada peluang bagi pemilik usaha untuk memberikan penawaran harga yang sedikit lebih tinggi dibanding pesaing, namun untuk itu perlu didukung dengan faktor pendukung yang menjadi nilai tambah seperti pelayanan spesial yang disesuaikan karakteristik usahanya.
Pemilik usaha perlu juga
menyediakan beragam saluran komunikasi yang efektif agar konsumen dengan mudah dan cepat bisa berkomunikasi dengan pemilik usaha baik dalam hal melakukan order ataupun melakukan komplain. Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi Penelitian Mendatang Penelitian ini tentu saja tidak luput dari adanya keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki peneliti. Adapun keterbatasan tersebut adalah bahwa penelitian ini belum menganalisis perbedaan jenis usaha jasa, walaupun datanya telah ada. Penelitian ini juga belum menguji kesesuaian karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa dan karakteristik pasarnya secara simultan, walaupun datanya telah ada. Itu semua merupakan peluang bagi penelitian selanjutnya.
41
DAFTAR PUSTAKA Adinoto, 2010, Pengaruh Orientasi Pasar dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Kepekaan Perusahaan dan Implikasinya Pada Kinerja Perusahaan : Studi Pada Penyalur Sepeda Motor di Indonesia, Universitas Multimedia Nusantara, Tanggerang. Afriani, Iyan., 2009. Metode Penelitian Kualitatif. http://www.penalaran-unm.org Arief, Moh., 2000. Prinsip dan Dasar Manajemen Pemasaran Umum dan Farmasi. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Azwar, Saifuddin.,1998. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. BARA Universitas Kristen Satya Wacana., 2012, Data Mahasiswa Aktif Semester Genap Tahun 2011-2012, Salatiga, Jawa Tengah. Bilson, Simamora., 2008, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Bygrave, W.D., 1994. The Portable MBA in Entrepreneurship. John Willey & Sons Inc, New York. Ghozali, H. Imam., 2005. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS, Universitas Diponegoro, Semarang. Hadiyanto., 2011, Strategi Komunikasi Pemasaran Grand Wahid Hotel Salatiga, Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga (tidak dipublikasikan). Hatani.,La., 2008, Kewirausahaan, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Haluoleo, Kendari. Hendro.MM., 2011, Dasar-dasar kewirausahaan: panduan bagi mahasiswa untuk mengenal, memahami, dan memasuki dunia bisnis, Erlangga, Jakarta. Kasali, Rhenald., 2007. Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting dan Positioning. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kotler, Philip dan Gary Armstrong., 2008, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Penerbit Erlangga, Jakarta. Kuncoro, Mudrajad., 2003, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta. Miswan, 2012. Pelayanan Pelanggan. http://www.miswans.com/pelayanan-pelanggan.html Moleong, Lexy J., 2005. Bandung
Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya,
Pratiwi, Azizah., 2010. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Terhadap Kesuksesan Usaha Jasa (Studi pada Usaha Jasa Mikro-Kecil di 42
Sekitar Kampus UNDIP Pleburan). Fakultas Ekonomi UNDIP, Semarang. (Skripsi dipublikasikan). Rini, Esti Setya., 2012. Hubungan Tingkat Pendidikan Orang tua dan Prestasi Belajar Siswa dengan Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kalasan Tahun Ajaran 2011/2012. Fakultas Ekonomi UNY, Yogyakarta. (Skripsi dipublikasikan). Rangkuti, Fredy., 2006, Measuring Customer Satisfaction, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Setyobudi, Bambang., 2011. Application of Segmentation in Determining Policy Analysis Marketing Strategy. http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/Entrepreneur/article/view/117 Soemarsono, Wijandi., 1988, Pengantar Kewiraswastaan, Sinar Baru, Bandung. Suci., Rahayu Puji., 2009., Peningkatan Kinerja Melalui Orientasi Kewirausahaan, Kemampuan Manajeme, dan Strategi Bisnis (Studi Pada Industri Kecil Menengah Bordir di Jawa Timur), Fakultas Ekonomi Universitas Widyagama, Malang. Supramono dan Haryanto, 2003. Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran. Fakultas Ekonomi UKSW, Salatiga. Supramono dan Sugiarto., 1993. Statistika. Andi Offset, Yogyakarta. Sunarso, 2010. Sikap Mental Wirausahawan dalam Menghadapi Perkembangan Zaman. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 10, No. 2. Suryana., 2006. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Edisi Revisi. Salemba Empat, Jakarta. Tambunan, Tulus T.H., 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia: Beberapa Isu Penting, Salemba Empat, Jakarta. Thio, Sienny, 2001, Membangun Service Quality untuk Mencapai Kepuasan Konsumen di Industri Hospitalit, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Petra. Tjiptono, Fandy., 2001. Strategi Pemasaran. Andi Offset, Yogyakarta Wibowo, T. E., 2009. Manajemen Kualitas Jasa: Pemahaman tentang Persepsi Perilaku Konsumen. Gema Ekosos Vol 4 No 2. Wijaya,
Agus., 2013. A Good Market Has These 11 Characteristicc. http://dashausdesbuches.com/a-good-market-has-these-11-characteristics/
Wijaya, Chandra., 2012. Dampak Keberadaan Kampus Universitas HKBP Nommensen (UHN) Pematang Siantar terhadap Pendapatan Usaha Kecil serta Pola Ruang di Wilayah Sekitarnya. Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan. (Tesis dipublikasikan). 43
Wirasasmita, Yuyun., 1994, Kewirausahaan: Buku Pegangan. Jatinangor: UPT-Penerbitan IKOPIN. Zimmeerer, W. Thomas, Norman M. Scarborough., 1996, Entrepreneurship and The New Venture Formation, New Jersey: Prentice Hall International, Inc Sumber dari website : Anonim, 2012. Kiat Usaha Cepat Sukses. http://strategiusaha.com/kiat-usaha-sukses/ Anonim, 2012. Faktor Sukses dalam Bisnis. http://www.eciputra.com Ranking web of universities, http://www.webometrics.info/en/Asia/Indonesia (diunggah pada tanggal 03 January 2014) Pemerintahan Kota Salatiga, http://www.pemkot-salatiga.go.id/TentangKodepos.php (diunggah pada tanggal 06 Februari 2013) http://netpreneur.co.id/5-karakter-wirausahawan-sukses-versi-bob-sadino/#.Us5t6PujJkg
44
LAMPIRAN
45
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth. Bapak/ Ibu, Sdr/i Responden Perkenalkan saya Lily Susanty, mahasiswi pada Program Studi Manajemen FEB – UKSW yang saat ini sedang melakukan penelitian guna menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Kesesuaian karakteristik wirausaha dengan karakteristik jasa dan karakteristik pasarnya di kalangan usaha kecil di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga“, maka saya memohon kesedian Bapak/ Ibu, Sdr/i untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Dalam kuesioner penelitian ini tidak ada pilihan jawaban yang benar atau salah atas jawaban Bapak/ Ibu, Sdr/i. Semua informasi yang tersaji dalam kuesioner penelitian ini akan digunakan untuk kepentingan akademis dan terjaga kerahasiaannya. Demikian saya ucapkan terima kasih atas perhatian dan kesediaan serta bantuan Bapak/ Ibu, Sdr/i dalam meluangkan waktunya untuk menjawab kuesioner penelitian ini. Hormat Saya,
Lily Susanty
46
A. Gambaran Responden 1. Jenis kelamin 2. Usia 3. Pendidikan Terakhir 4. Jenis Usaha 5. Alamat Usaha 6. Umur Usaha B. Daftar Pernyataan
: : : : : :
Berikan pilihan jawaban dengan jujur sesuai dengan yang Anda alami atau rasakan pada pernyataan-pernyataan berikut ini dengan memberikan tanda contreng (√) pada kotak jawaban yang tersedia berikut alasannya. B1. Karakteristik Wirausaha 1. Saya mempunyai keyakinan akan kemampuan diri saya untuk berhasil Sangat tidak Tidak Cukup yakin Sangat yakin yakin yakin yakin Alasan : ………………………………………………………………………………… 2. Saya selalu optimis dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang saya hadapi Sangat Optimis Cukup Tidak Sangat optimis optimis optimis tidak optimis Alasan : ………………………………………………………………………………… 3. Saya mudah bergantung pada orang lain Sangat tidak Tidak Cukup Mudah Sangat mudah mudah mudah mudah Alasan : ………………………………………………………………………………… 4. Saya menyerap pendapat atau opini orang lain dengan pertimbangan secara terlebih dahulu Selalu Sering Kadang Jarang Tidak kadang pernah Alasan : ………………………………………………………………………………… 5. Saya menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya Selalu Sering Kadang Jarang Tidak kadang pernah Alasan : ………………………………………………………………………………… 6. Saya bekerja keras Selalu Sering
Kadang Jarang Tidak kadang pernah Alasan : …………………………………………………………………………………
7. Saya memiliki keinginan untuk mencari dan memulai sesuatu hal yang baru Selalu Sering Kadang Jarang Tidak kadang pernah Alasan : ………………………………………………………………………………… 47
8. Saya memiliki kekuatan dorongan untuk berhasil dalam setiap usaha Sangat Kuat Cukup Kurang Tidak kuat kuat kuat kuat Alasan : ………………………………………………………………………………… 9. Saya menyukai usaha-usaha yang menantang Sangat Menyukai Cukup menyukai menyukai
Kurang Tidak menyuk menyukai ai Alasan : …………………………………………………………………………………
10.
Saya memiliki keberanian mengambil resiko dengan penuh perhitungan Sangat Berani Cukup Kurang Tidak berani berani berani berani Alasan : …………………………………………………………………………………
11.
Saya memiliki keinginan untuk menjadi pemenang dengan cara yang baik Sangat Ingin Cukup Kurang Tidak ingin ingin ingin ingin Alasan : …………………………………………………………………………………
12.
Saya punya keberanian berspekulasi untuk meraih kesuksesan dalam bisnis Sangat Berani Cukup Kurang Tidak berani berani berani berani Alasan : …………………………………………………………………………………
13.
Saya mempunyai kemampuan memimpin dengan baik Sangat Mudah Cukup Kurang Tidak mudah mudah mudah mudah Alasan : …………………………………………………………………………………
14.
Saya ingin selalu tampil beda dibanding orang lain Sangat Ingin Cukup Kurang Tidak ingin ingin ingin ingin Alasan : …………………………………………………………………………………
15.
Saya ingin selalu menonjol diantara orang disekitarnya Sangat Ingin Cukup Kurang Tidak ingin ingin ingin ingin Alasan : …………………………………………………………………………………
16.
Saya mudah bergaul dengan orang lain terutama yang baru saya kenal Sangat Mudah Cukup Kurang Tidak mudah mudah mudah mudah Alasan : …………………………………………………………………………………
17.
Saya memiliki visi yang jelas untuk masa depan usaha saya Sangat jelas Jelas Cukup Kurang Tidak jelas jelas jelas Alasan : ………………………………………………………………………………… 48
18.
Saya memiliki tujuan yang jelas dalam berusaha Sangat jelas Jelas Cukup Kurang Tidak jelas jelas jelas Alasan : …………………………………………………………………………………
19.
Saya membuat perencanaan yang matang agar jelas pelaksanaannya Selalu Sering Kadang Jarang Tidak kadang pernah Alasan : …………………………………………………………………………………
20.
Saya cepat puas dengan keberhasilan yang telah dicapai Sangat Cepat Cukup Kurang Tidak cepat puas puas cepat puas cepat puas cepat puas Alasan : …………………………………………………………………………………
21.
Saya memiliki kemampuan menciptakan gagasan baru Sangat Mampu Cukup Kurang Tidak mampu mampu mampu mampu Alasan : …………………………………………………………………………………
22.
Saya memiliki kemampuan melakukan sesuatu yang berbeda dari lainnya Sangat Mampu Cukup Kurang Tidak mampu mampu mampu mampu Alasan : …………………………………………………………………………………
23.
Saya memiliki cara berpikir yang maju Sangat maju Maju Cukup Kurang Tidak maju maju maju Alasan : …………………………………………………………………………………
24.
Saya menjiplak ide/ karya orang lain Sering Selalu Kadang Jarang Tidak kadang pernah Alasan : …………………………………………………………………………………
B2. Karakteristik Jasa 1. Saya memberikan pelayanan yang baik sehingga konsumen membawa pulang perasaan puas atas pelayanan yang diterimanya Selalu Sering Kadang Jarang Tidak kadang pernah Alasan : ………………………………………………………………………………… 2. Saya memberikan pelayanan yang baik sehingga dalam diri konsumen timbul rasa ingin kembali datang untuk membeli/ menggunakan jasa tersebut Selalu Sering Kadang Jarang Tidak kadang pernah Alasan : ………………………………………………………………………………… 3. Proses pelayanan dan konsumsi jasa dilakukan pada saat yang sama Persis pada Pada Sebagian Sebagian Pada 49
saat sama
yg
saat yg pada saat kecil pd saat relatif yg sama saat yg yang sama sama berbeda Alasan : ………………………………………………………………………………… 4. Penentuan spesifikasi layanan dan proses pelayanan dilakukan bersama oleh konsumen dan saya selaku pemilik usaha Ditentukan Dominan Ditentukan Dominan Ditentukan konsumen konsume bersama penjual penjual n Alasan : ………………………………………………………………………………… 5. Saya sering menambah macam produk-jasa yang dilayankan yang sesuai keinginan konsumen Selalu Sering Kadang Jarang Tidak kadang pernah Alasan : ………………………………………………………………………………… 6. Saya menyediakan beragam paket pelayanan sesuai kebutuhan konsumen Sangat Beragam Cukup Kurang Tidak beragam beragam beragam beragam Alasan : ………………………………………………………………………………… 7. Saya melayani konsumen dengan baik agar jasa yang saya tawarkan selalu ada pembelinya Selalu Sering Kadang Jarang Tidak kadang pernah Alasan : ………………………………………………………………………………… 8. Saya melayani keluhan konsumen dengan baik agar konsumen mau kembali menggunakan jasa yang saya tawarkan Selalu Sering Kadang Jarang Tidak kadang pernah Alasan : ………………………………………………………………………………… B3. Karakteristik Pasar 1. Produk atau jasa yang saya hasilkan dikenal dengan baik oleh konsumen Sangat Dikenal Cukup Kurang Tidak dikenal dikenal dikenal dikenal Alasan : ………………………………………………………………………………… 2. Produk atau jasa yang saya hasilkan banyak permintaannya dan cenderung meningkat Sangat Meningkat Stabil Menurun Sangat meningkat pesat menurun pesat Alasan : ………………………………………………………………………………… 3. Ada peluang untuk memberikan penawaran harga yang lebih tinggi Selalu Sering Kadang Jarang Tidak kadang pernah Alasan : ………………………………………………………………………………… 50
4. Posisi harga produk atau jasa yang saya tawarkan terhadap harga yang diberikan pesaing Jauh lebih Lebih Cukup Rendah Jauh lebih tinggi tinggi rendah Alasan : ………………………………………………………………………………… 5. Saya kesulitan untuk mendapatkan pelanggan baru Sangat sulit Sulit Cukup mudah
Sangat mudah Alasan : …………………………………………………………………………………
6. Saya mengeluarkan banyak biaya untuk mendapatkan pelanggan baru Sangat Banyak Cukup Sedikit Sangat banyak sedikit Alasan : ………………………………………………………………………………… 7. Besaran biaya awal yang saya keluarkan untuk menjalankan usaha adalah Sangat Besar Cukup Kecil Sangat besar kecil Alasan : ………………………………………………………………………………… 8. kesulitan untuk menjalankan usaha yang saat ini saya tekuni Sangat sulit Sulit Cukup Mudah
Sangat mudah Alasan : …………………………………………………………………………………
9. Saya memiliki peluang menawarkan produk-produk terkait pelengkapan dari produk yang saat ini saya jual Peluang Peluang Cukup Sedikit Tidak ada sangat luas luas peluan peluang g Alasan : ………………………………………………………………………………… 10. Saya memiliki potensi meningkatkan penjualan atau pendapatan dengan menawarkan produk atau jasa pelengkap yang dibutuhkan konsumen Sangat Besar Cukup Kurang Tidak besar potensi potensi potensi ada potensi potensi Alasan : ………………………………………………………………………………… 11.
Usaha yang saya jalankan mempunyai prospek jangka panjang yang baik Sangat Prospektif Cukup Kurang Tidak ada prospektif prospektif prospektif prospektif Alasan : …………………………………………………………………………………
12.
Usaha yang saya jalankan tidak tergantung musim (tidak bersifat musiman) Sangat Tidak Cukup Tergantung Sangat tidak tergantun tergantun tergantung g g Alasan : …………………………………………………………………………………
13.
Lokasi usaha yang saya jalankan mudah dijangkau oleh konsumen 51
Sangat Mudah Cukup Kurang Tidak mudah mudah mudah mudah Alasan : ………………………………………………………………………………… 14.
Saya menyediakan beragam saluran komunikasi sehingga mudah dihubungi Sangat Beragam Cukup Kurang Tidak beragam beragam beragam beragam Alasan : …………………………………………………………………………………
52
HASIL PERHITUNGAN SPPS Reliability Karakteristik Kewirausahaan 1 Scale: ALL VARIABLES Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.916
24
UJI VALIDITAS ( DENGAN CORRECTED ITEM TO TOTAL CORRELATION ) Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted KW1 KW2 KW3 KW4 KW5 KW6 KW7 KW8 KW9 KW10 KW11 KW12 KW13 KW14 KW15 KW16 KW17 KW18 KW19 KW20 KW21 KW22 KW23 KW24
89.5429 90.1714 90.3429 90.0286 89.4857 89.4571 90.1714 89.7714 90.8000 90.4857 89.7429 90.4286 90.6286 90.6571 91.0000 90.4857 89.8000 89.8000 89.9143 90.4571 90.5429 90.6286 90.2286 90.7143
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.476 .570 .260 .574 .591 .294 .621 .593 .686 .699 .741 .634 .485 .545 .466 .207 .744 .763 .628 .499 .710 .613 .598 .379
.914 .912 .917 .912 .913 .916 .911 .912 .909 .909 .908 .910 .913 .912 .916 .922 .909 .909 .910 .913 .910 .911 .911 .915
129.785 125.323 130.055 124.087 128.728 132.020 121.911 127.064 119.929 121.787 120.903 122.605 124.240 121.467 120.588 128.610 124.400 122.635 122.963 125.432 123.961 125.299 124.946 127.092
r0.05 = 0.283
53
Reliability Karakteristik Kewirausahaan 2 Scale: ALL VARIABLES Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.924
22
UJI VALIDITAS ( DENGAN CORRECTED ITEM TO TOTAL CORRELATION ) Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted KW1 KW2 KW4 KW5 KW6 KW7 KW8 KW9 KW10 KW11 KW12 KW13 KW14 KW15 KW17 KW18 KW19 KW20 KW21 KW22 KW23 KW24
82.0857 82.7143 82.5714 82.0286 82.0000 82.7143 82.3143 83.3429 83.0286 82.2857 82.9714 83.1714 83.2000 83.5429 82.3429 82.3429 82.4571 83.0000 83.0857 83.1714 82.7714 83.2571
118.669 114.328 112.487 116.852 120.588 110.269 115.751 109.114 110.793 109.445 111.205 112.499 110.165 109.726 112.938 111.173 111.197 113.412 112.375 113.970 113.358 115.785
54
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.430 .544 .589 .623 .267 .642 .580 .668 .685 .757 .641 .504 .548 .452 .753 .776 .656 .534 .728 .608 .611 .368
.923 .921 .920 .921 .925 .919 .921 .918 .918 .917 .919 .922 .922 .926 .918 .917 .919 .921 .918 .920 .920 .925
Reliability Karakteristik Kewirausahaan 3 Scale: ALL VARIABLES Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.925
21
UJI VALIDITAS ( DENGAN CORRECTED ITEM TO TOTAL CORRELATION ) Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted KW1 KW2 KW4 KW5 KW7 KW8 KW9 KW10 KW11 KW12 KW13 KW14 KW15 KW17 KW18 KW19 KW20 KW21 KW22 KW23 KW24
77.4000 78.0286 77.8857 77.3429 78.0286 77.6286 78.6571 78.3429 77.6000 78.2857 78.4857 78.5143 78.8571 77.6571 77.6571 77.7714 78.3143 78.4000 78.4857 78.0857 78.5714
115.953 111.382 109.634 113.997 107.382 112.946 106.291 108.055 106.600 108.387 109.434 107.257 106.832 110.114 108.408 108.182 110.634 109.424 111.139 110.492 113.017
55
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.410 .549 .589 .618 .646 .573 .669 .679 .759 .640 .515 .551 .455 .750 .772 .667 .529 .735 .605 .611 .361
.924 .922 .921 .922 .920 .922 .919 .919 .918 .920 .923 .923 .927 .919 .918 .920 .922 .919 .921 .921 .926
Reliability Karakteristik Jasa 1 Scale: ALL VARIABLES Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.619
8
UJI VALIDITAS ( DENGAN CORRECTED ITEM TO TOTAL CORRELATION ) Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted KJ1 KJ2 KJ3 KJ4 KJ5 KJ6 KJ7 KJ8
28.6286 28.5143 29.5143 29.1143 29.1429 29.8286 28.7429 28.7143
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.483 .576 .490 -.118 .194 .661 .606 .454
.564 .563 .528 .810 .615 .469 .524 .559
13.652 13.904 11.316 14.869 14.655 10.558 12.491 13.210
Reliability Karakteristik Jasa 2 Scale: ALL VARIABLES Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.830
6
UJI VALIDITAS ( DENGAN CORRECTED ITEM TO TOTAL CORRELATION ) Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted KJ1 KJ2 KJ3 KJ6 KJ7 KJ8
20.5429 20.4286 21.4286 21.7429 20.6571 20.6286
10.432 10.958 7.899 8.550 9.232 9.534 56
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.592 .611 .642 .563 .748 .667
.810 .815 .805 .821 .776 .791
Reliability Karakteristik Pasar 1 Scale: ALL VARIABLES Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.725
14
UJI VALIDITAS ( DENGAN CORRECTED ITEM TO TOTAL CORRELATION ) Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14
46.3714 47.0286 47.5143 47.5143 46.8000 46.6000 47.7143 47.1714 47.0857 47.1429 46.6857 46.5429 46.1429 47.4857
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.594 .546 .589 .320 .568 -.074 -.054 .337 .362 .305 .581 .295 .268 .475
.683 .692 .672 .713 .689 .749 .777 .711 .707 .713 .686 .715 .717 .690
22.476 23.264 20.434 24.728 22.988 26.894 26.092 24.440 23.139 24.067 22.751 23.726 24.655 21.139
Reliability Karakteristik Pasar 2 Scale: ALL VARIABLES Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.790
11
57
UJI VALIDITAS ( DENGAN CORRECTED ITEM TO TOTAL CORRELATION ) Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP14
35.0286 35.6857 36.1714 36.1714 35.4571 35.8286 35.7429 35.8000 35.3429 35.2000 36.1429
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.553 .608 .589 .314 .539 .324 .415 .366 .626 .286 .424
.763 .761 .756 .786 .766 .785 .778 .782 .757 .792 .781
19.146 19.339 17.029 21.029 19.550 20.793 19.138 19.988 18.938 20.106 18.067
CROSSTABS Case Processing Summary Cases Valid Karakteristik Wirausaha * Karakteristik Jasa
Missing
Total
N
Percent
N
Percent
N
Percent
35
100.0%
0
.0%
35
100.0%
Karakteristik Wirausaha * Karakteristik Jasa Crosstabulation Karakteristik Jasa Karakteristik Wirausaha 2.61-3.40 3.41-4.20 4.21-5.00 Total
2.61-3.40
3.41-4.20
4.21-5.00
Total
Count
3
4
0
7
% of Total
8.6%
11.4%
.0%
20.0%
Count
3
7
8
18
% of Total
8.6%
20.0%
22.9%
51.4%
Count
0
1
9
10
% of Total
.0%
2.9%
25.7%
28.6%
Count
6
12
17
35
% of Total
17.1%
34.3%
48.6%
100.0%
58
Chi-Square Tests Value
Asymp. Sig. (2-sided)
df
Pearson Chi-Square 14.312a 4 .006 Likelihood Ratio 18.396 4 .001 Linear-by-Linear 12.704 1 .000 Association N of Valid Cases 35 a. 7 cells (77.8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.20.
CROSSTABS Case Processing Summary Cases Valid Karakteristik Wirausaha * Karakteristik Pasar
Missing
Total
N
Percent
N
Percent
N
Percent
35
100.0%
0
.0%
35
100.0%
Karakteristik Wirausaha * Karakteristik Pasar Crosstabulation Karakteristik Pasar Karakteristik Wirausaha
2.61-3.40 3.41-4.20 4.21-5.00
Total
2.61-3.40
3.41-4.20
4.21-5.00
Total
Count
5
2
0
7
% of Total
14.3%
5.7%
.0%
20.0%
Count
9
9
0
18
% of Total
25.7%
25.7%
.0%
51.4%
Count
1
7
2
10
% of Total
2.9%
20.0%
5.7%
28.6%
Count
15
18
2
35
% of Total
42.9%
51.4%
5.7%
100.0%
59
Chi-Square Tests Value
Asymp. Sig. (2-sided)
df
Pearson Chi-Square 10.456a 4 .033 Likelihood Ratio 11.441 4 .022 Linear-by-Linear 8.444 1 .004 Association N of Valid Cases 35 a. 6 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .40.
CROSSTABS Case Processing Summary Cases Valid Karakteristik Jasa * Karakteristik Pasar
Missing
Total
N
Percent
N
Percent
N
Percent
35
100.0%
0
.0%
35
100.0%
Karakteristik Jasa * Karakteristik Pasar Crosstabulation Karakteristik Pasar Karakteristik Jasa
2.61-3.40 3.41-4.20 4.21-5.00
Total
2.61-3.40
3.41-4.20
4.21-5.00
Total
Count
3
3
0
6
% of Total
8.6%
8.6%
.0%
17.1%
Count
9
3
0
12
% of Total
25.7%
8.6%
.0%
34.3%
Count
3
12
2
17
% of Total
8.6%
34.3%
5.7%
48.6%
Count
15
18
2
35
% of Total
42.9%
51.4%
5.7%
100.0%
Chi-Square Tests Value
df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 10.449a 4 .034 Likelihood Ratio 11.666 4 .020 Linear-by-Linear 5.294 1 .021 Association N of Valid Cases 35 a. 5 cells (55.6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .34. 60
61