LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN RESES MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2014 – 2015 ANGGOTA FRAKSI PAN DPR RI KE DAERAH PEMILIHAN JAWA TENGAH VIII
OLEH: AMMY AMALIA FATMA SURYA, SH., M.Kn A-483
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2015
1. PENDAHULUAN Menyakitkan bagi rakyat yang diwakili jika wakilnya di lembaga perwakilan TIDAK melakukan beberapa hal; mendengarkan suaranya, membunyikan dan memperjuangkan suaranya itu diparlemen lalu melaporkan kepadanya bagaimana hasil perjuangan itu. Sedangkan terhadap person anggota dewan, konstituen selalu mempertanyakan tiga hal; (a) Apakah dia bekerja sesuai fungsinya di parlemen serta tidak korup? (b) Apakah dia berkontribusi positif secara langsung kepada konstituen yang diwakilinya ? dan (c) Apakah kepribadian dan perilaku sehari – harinya dapat dicontoh orang lain? Sementara itu, Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjelaskan fungsi,kewenangan dan hak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Anggota DPR dalam pasal 19, 20, 20A, 21, 22, 22A dan 22B. Fungsi utama DPR RI sebagai representasi rakyat adalah fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan. Dalam melaksanakan fungsinya itu, DPR RI dan/atau anggota DPR RI harus mengetahui suara dan aspirasi rakyat Indonesia. Kewajiban itu juga termaktub dalam UU No.17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3) dan Peraturan DPR RI No. 1Tahun 2014 tentang Tata Tertib. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh anggota DPR RI dalam usaha mencari aspirasi rakyat yang diwakilinya adalah dengan bertemu dan mendengarkan secara langsung dari konstituen. Untuk itulah dibutuhkan suatu jeda masa sidang (reses) yang mewajibkan para anggota DPR RI kembali ke daerah pemilihan masing – masing, membuka ruang partisipasi masyarakat menyampaikan uneg-uneg yang berkaitan secara langsung maupun tak langsung dengan penyelenggaraan pemerintahan negara dan pemerintahan daerah, transparansi pelaksanaan fungsi perwakilan, dan pertanggungjawaban kerja DPR kepada rakyat. Kegiatan di masa reses itu didanai oleh negara dan harus dipertanggungjawabkan dengan baik kepada DPR RI, kepada konstituen, dan lebih utama kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Selain kewajiban kepada negara, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional juga wajib mengemban amanat partai yang telah dituangkan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Manifesto Partai dan Peraturan Organisasi Partai. Aturan – aturan Partai Amanat Nasional tersebut dapat dimaknai sebagai “visi, misi dan cara PAN berbakti kepada negara sesuai Pancasila dan konstitusi yang berlaku”.
Karena itu, dalam pelaksanaan kegiatan di masa reses ini, saya berusaha untuk dengan sungguh – sungguh bekerja sebagai wakil rakyat di DPR RI, demi negara dan bangsa, dengan cara – cara yang sesuai dengan peraturan negara yang berlaku dan peraturan Partai Amanat Nasional serta amanat Fraksi Partai Amanat Nasional di DPR RI, agar saya menjadi wakil rakyat yang tidak menyakiti hati rakyat.
2. MAKSUD TUJUAN Kunjungan Kerja perorangan dalam rangka penyerapan aspirasi masyarakat di daerah pemilihan dilaksanakan dalam rangka melaksanakan fungsi dan wewenang DPR RI, yaitu fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran. Tujuan dari kunjungan perorangan pada masa reses ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi mengenai perkembangan situasu dan kondisi pembangunan yang ada di daerah pemilihan, permasalahan yang terjadi, baik yang menyangkut sarana dan prasarana, maupun kualitas sumber daya manusianya. Data dan informasi tersebut digunakan sebagai bahan masukan dan kajian untuk selanjutnya dibahas dalam sidang – sidang di DPR RI bersama pemerintah.
3. PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA A. Waktu Pelaksanaan Kegiatan – kegiatan di masa reses kali ini dilakukan selama 9 (sembilan) hari berturut – turut, dari tanggal 1 Mei – 9 Mei 2015 Kegiatan – kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut; B. Kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat Kegiatan reses ini menyerap dan menindaklanjuti aspirasi konstituen dan pengaduan masyarakat guna memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen di daerah pemilihan sebagai perwujudan perwakilan rakyat dalam pemerintahan. Maka dari itu, dalam reses ini menjelaskan terlebih dahulu kami menjelaskan tentang: 1. Sosialisasi tugas, fungsi, dan wewenang DPR RI serta alat kelengkatan yang ada.
2. Sosialisasi tentang berbagai produk dan kebijakkan yang telah dihasilkan oleh DPR RI selama periode masa sidang sekarang ini. 3. Melakukan penyerapan aspirasi dan tawaran alternatif diberbagai tingkat baik di tingkat Desa, Kabupaten, Provinsi maupun di tingkat nasional. 4. Pengawasan program – program pemerintah. 5. Perwujudan akuntabilitas antara anggota dan konstituen di daerah pemilihannya.
Hari Pertama. Kegiatan awal Reses ini Pertemuan dengan Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, dan Masyarakat Umum di Desa Gunungtilu Kecamatan Majenang, Kab. Cilacap. Kemudian hasil dari pertemuan tersebut adalah: 1. Masyarakat berharap agar kiranya sarana dan prasarana di Desa ini diperhatikan terutama akses jalan yang susah dan sudah rusak parah yang sudah tidak layak lagi untuk digunakan terutama di desa Gunungtilu. 2. Masyarakat berharap dana bantuan desa dari APBN segera diturunkan agar dapat membantu kegiatan pembangunan yang ada di Desa Bantarsari ini.
Kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat di Desa Gunungtilu Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap.
Hari Kedua. Kegiatan reses yang kedua adalah Pertemuan dengan Kepala Kecamatan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Guru, dan Masyarakat Umum Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap. Kemudian hasil dari reses kali ini adalah: 1. Masyarakat di Kecamatan Cilacap Tengah berharap masalah honor yang diterima guru – guru honorer perlu diperhatikan. Karena mereka menganggap dengan honor yang hanya Rp. 200.000,- per bulan itu tidak cukup untuk biaya hidup sehari – hari. 2. Masyarakat di Kecamatan Cilacap Tengah berharap ada solusi ditengah kenaikan harga kebutuhan bahan pokok dan sembako khususnya di Kecamatan Cilacap Tengah. Kenaikan harga kebutuhan pokok dan sembako ini di karenakan menjelang bulan puasa dan Lebaran.
Kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat di Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.
Hari Ketiga. Kegiatan reses yang ketiga, kami mengadakan pertemuan dengan Kepala Desa, dan Tokoh Masyarakat Desa Bener, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap. Kemudian hasil dari reses kali ini adalah: 1. Masyarakat Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap yang banyak bertani mengeluhkan kelangkaaan pupuk bersubsidi. Selain langka, harga pupuk dan desinfektan untuk padi juga dirasakan semakin mahal dan sulit dijangkau petani. Selain itu hama – hama juga sulit untuk dibasmi, oleh sebab itu, masyarakat berharap kiranya pemerintah segera menangani persoalan tersebut dan adanya subsidi untuk desinfektan. 2. Selain masalah pupuk dan subsidi desinfektan, masyarakat juga mengeluhkan banyaknya anak – anak usia sekolah yang tidak dapat bersekolah layaknya anak – anak yang lain. Hal ini disebabkan oleh mahalnya biaya pendidikan di Kabupaten Cilacap. Selain itu, saat ini belum ada perbaikan untuk sarana dan prasarana seperti perbaikan gedung sekolah. Jadi, saat ini masyarakat Kecamatan Jeruklegi meminta kepada pemerintah untuk segera memperbaiki sarpras pendidikan yang ada di Kecamatan Jeruklegi. 3. Lagi – lagi Persoalan infrastruktur menjadi kendala masyarakat Kecamatan Jerukegi, Kabupaten Cilacap, sebab dengan kondisi jalan yang rusak masyarakat mengalami kesulitan untuk mengeluarkan hasil pertanian, perkebunan, dan buah – buahan.
Kegiatan penyerapan Aspirasi Masyarakat di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap.
Hari Keempat. Kegiatan reses yang keempat kami melakukan pertemuan dengan Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama, dan Masyarakat Umum di Desa Cilopadang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap. Hasil penyerapan aspirasi di Kampung/Desa Cilopadang ini adalah: 1. Persoalan infrastruktur lagi – lagi menjadi kendala yang krusial di masyarakat Desa Cilopadang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, sebab dengan kondisi jalan yang rusak masyarakat mengalami kesulitan untuk mengeluarkan hasil pertanian, perkebunan, dan buah – buahan. 2. Masyarakat mengeluhkan kondisi perairan yang tidak terserap dengan baik, sehingga tidak sawah sering kekurangan air. Maka masyarakat sangat berharap agar pemerintah dapat membantu mencarikan solusi ini agar hasil padi yang diperoleh masyarakat dapat lebih baik lagi.
Kegiatan Penyerapan Masyarakat di Kampung Cilopadang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap Hari Kelima. Kegiatan reses yang kelima Pertemuan dengan Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan Masyarakat Umum Kecamatan Kampunglaut, Kabupaten Cilacap. Dari hasil dialog dengan masyarakat dapat kami tarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Persoalan infrastruktur menjadi kendala utama masyarakat di Kecamatan Kampunglaut, Kabupaten Cilacap, sebab dengan kondisi jalan yang rusak masyarakat mengalami kesulitan dalam segala hal, padahal mereka sudah melaporkan hal ini ke pemerintah setempat namun belum ada tidak lanjutnya. 2. Kekuatan roda ekonomi di desa Kampunglaut, ternyata banyak tergantung dari laut. sehingga para nelayan di Kecamatan Kampunglaut membutuhkan alat tangkap yang memadai. Sehingga, nelayan berharap bahwa mereka mempunyai alat tangkapan yang memadai sehingga hasil tangkapannya lebih memuaskan.
Kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat di Kecamatan Kampunglaut, Kabupaten Cilacap
Hari Keenam. Kegiatan Reses yang keenam kami melakukan pertemuan dengan Camat, Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama, dan Masyarakat Umum Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas. Dari hasil dialog dengan masyarakat dapat kami tarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Alokasi dana desa dari APBN ditunggu – tunggu oleh masyarakat desa untuk meningkatkan pembangunan di desa. Mengingat selama ini perhatian pemerintah dalam pembangunan dan anggaran desa masih minim. 2. Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan masalah kesehatan. Masyarakat berharap Balai kesehatan/puskesmas dan tenaga kesehatan di desa tersebut ditambah dan mudah dijangkau. karena selama ini jika masyarakat ingin berobat ke puskesmas harus menempuh jarak sekitar 10 km dan harus menyebrang sungai.
Kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat di Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas.
Hari Ketujuh. Kegiatan reses yang ketujuh ini melakukan Pertemuan dengan Kepala Desa, dan Masyarakat Umum di Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Adapun hasil dari reses adalah: 1. Kekuatan roda ekonomi di Kecamatan Kalibagor, ternyata banyak tergantung dari Sumber Daya Alam dari Kaku. Sehingga masyarakat di Kecamatan Kalibagor membutuhkan pelatihan untuk memanfaatkan bahan baku yang ada seperti kayu. 2. Dengan adanya pelatihan itu, maka penyerapan tenaga kerja akan lebih maksimal. Karena di Kecamatan Kalibagor ini banyak pemuda – pemuda yang menganggur.
Kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat di Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.
Hari Kedelapan. Kegiatan reses yang kedelapan ini melakukan Pertemuan dengan Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama di Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas. 1. Masyarakat terutama petani mengeluhkan harga jual gabah yang terus menurun. Padahal harga jual ke pengepul tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Karena mengingat harga pupuk yang langka dan harganya yang melambung tinggi. Sehingga, masyarakat berharap pemerintah dapat mengendalikan harga gabah ke pengepul agar kerugian para petani bisa diminimalisir. 2. Selain masalah harga jual gabah, masyarakat pada umumnya mengeluhkan akses menuju ke puskesmas yang sangat jauh dari masyarakat dan infrastruktur yang tidak layak. Masyarakat menuntut untuk segera bangun infrastruktur jalan yang layak.
Kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat di Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas.
4. PENUTUP Ada semacam kegalauan masyarakat terhadap realitas negara dan bangsa kita. Dalam banyak hal, rakyat belum mampu—mungkin juga tidak lagi mau—mengungkapkan kegalauan mereka dengan kondisi masa kini. Tetapi masih banyak rakyat yang menyimpan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi para keturunannya. Kehadiran seorang anggota DPR RI pun sering dianggap sebagai suatu jaminan bahwa apa pun yang mereka butuhkan pasti akan terpenuhi. Padahal tidak begitu kenyataannya. Para anggota DPR RI, khususnya dari fraksi Partai Amanat Nasional, perlu secara terus – menerus menjelaskan kepada konstituen di Dapil masing-masing bahwa tidak semua aspirasi dapat diperjuangkan hingga tuntas oleh seorang anggota DPR RI. Kita perlu menjelaskan kepada rakyat mengenai tata – negara; kewenangan, fungsi dan tugas lembaga – lembaga negara. Rakyat mesti tahu persis bahwa kekuasaan dan kewenangan terbesar untuk mengangkat derajat kehidupan seluruh rakyat tidak dipegang oleh DPR RI, tetapi ada di tangan Presiden Republik Indonesia. Demikian laporan kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat dalam rangka kunjungan kerja perorangan reses masa persidangan III tahun Sidang 2014 – 2015 ini dibuat dengan harapan laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan kegiatan yang kami laksanakan.
Jakarta, 09 Mei 2015 Anggota DPR RI
Ammy Amalia Fatma Surya, S.H., M.Kn A – 483