NSPK SATPAM
Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL Assalammu’alaikum wr.wb
Bapak dan Ibu beserta hadirin sekalian yang saya hormati
Dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan pasal 115 huruf c, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal, serta pasal 115 huruf e, pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal sebagai penguatan sistem manajemen dan dukungan teknis pendidikan anak usia dini, nonformal, dan informal yang meliputi tata kelola dan akuntabilitas.
Hal-hal yang diatur dalam Norma, Standart, Prosedur dan Kriteria (NSPK) ini mencakup Peraturan Kapolri No.Pol. 24 tahun 2007 tentang Sistem Pengamanan Manajemen Perusahaan/Instansi Pemerintahan
Saya berharap para pelaksana (petugas Satpam) dapat menjalankan tugas sesuai dengan aturan dan dapat menaati segala peraturan yang telah disepakati sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan. Demikian juga untuk para pejabat,delegasi, tamu,tokoh masyarakat yang hendaknya dapat secara utuh dapat menerima norma-norma dan aturan yang di terapkan oleh para petugas keamanan di lapangan.
Semoga dengan adanya NSPK ini kegiatan keamanan gedung kantor Ditjen PAUDNI dapat berjalan dengan baik dan memberikan kenyamanan dan keamanan kepada seluruh pegawai yang bekerja di Gedung E Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
i
Pada akhirnya Saya selaku Direktur Jenderal mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran dan tenaga dalam penyusunan norma, standart, prosedur dan kriteria keamanan ini.
Demikian sambutan ini saya berikan, apabila ada kekurangan pada makalah ini saya sampaikan mohon maaf. Wabillahi taufik wal hidayah wassalammu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Jakarta Direktur Jenderal,
Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog NIP 195703221982112001
ii
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Penyusunan Makalah yang membahas mengenai Norma-Norma, Standart, prosedur dan Ktriteria Kegiatan kerotokolan yangh ada pada Ditjen PAUDNI ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Norma, Standart, Prosedur Dan Kriteria Keamanan Ditjen PAUDNI”
Makalah ini berisikan tentang informasi dan Pengertian Keamanan secara umum, prinsip-prinsip penuntut Satpam, kegiatan dan tugas pokok, fungsi, dan peranan Satpam pada Subbagian Rumah tangga Bagian Umum Setditjen PAUDNI.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pengelola dan petugas keamanan di semua jajaran Instansi Pemerintah agar lebih Profesional.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin.
Jakarta, Sekretaris,
Dr. Gutama NIP 195308181979031001
iii
DAFTAR ISI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. PRINSIP-PRINSIP PENUNTUN SATPAM B. DASAR C. PENGERTIAN D. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERANAN SATPAM E. SIKAP DAN PERILAKU ANGGOTA SATPAM F. PERLENGKAPAN ANGGOTA SATPAM BAB II NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA A. NORMA/DASAR HUKUM TUGAS SATPAM B. STANDAR TUGAS SATPAM C. PROSEDUR-PROSEDUR YANG DILAKUKAN SATPAM 1. PROSEDUR DALAM PENANGANAN TKP (LOKASI KEJADIAN) 2. PROSEDUR MENGATASI ORANG MABUK DAN PERKELAHIAN 3. PROSEDUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN 4. PROSEDUR ANCAMAN BOM VIA TELEPON 5. PROSEDUR PENGAMANAN LEDAKAN BOM D. KRITERIA UMUM KERJA SECURITY DI AREA TUGAS 1. AREA PARKIR 2. POS MASUK/KELUAR 3. PROSEDUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN
I III IV 1 1 1 2 2 4 4 5 5 5 7 7 9 9 10 11 12 12 12 13 14 14 14
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Prinsip-Prinsip Penuntun Satpam SK KAPOLRI NO. POL : T/842/1988 Tanggal 20 DESEMBER 1988 1. Kami anggota satuan pengamanan memegang teguh disiplin, patuh dan taat pada pimpinan, jujur dan bertanggung jawab. 2. Kami anggota satuan pengamanan senantiasa menjaga kehormatan diri dan menjunjung tinggi kehormatan satuan pengamanan. 3. Kami anggota satuan pengamanan senantiasa waspada dalam melaksanakan tugas sebagai pengamanan dan penertib dilingkungan kerja. 4. Kami anggota satuan pengamanan senantiasa bersikap terbuka, tidak menganggap remeh sesuatu yang terjadi di lingkungan kerja. 5. Kami anggota satuan pengamanan adalah petugas yang tangguh dan senantiasa bersikap ethis dalam menegakkan peraturan.
B. Dasar 1. Naskah Fungsi Bimmaspol dan Pedoman Dasar Bimmaspol tanggal 13 November 1980. 2. Surat Keputusan Kapolri NO. Pol SKEP/126/XII/1980 tanggal 30 Desember 1980, tentang Pola Pembinaan Satpam. 3. Surat Keputusan Kapolri No. Pol : SKEP/73/IV/1981 tanggal 11 April 1981, tentang Pelaksanaan Pembinaan Satuan-Satuan Pengaman. 4. Surat Keputusan Kapolri No. Pol : SKEP/74/IV/1981 tanggal 11 April 1981, tentang Pelaksanaan Seragam Satuan Pengamanan.
1
C. Pengertian Satuan Pengaman (Satpam) adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha untuk melaksanakan pengamanan phisik dalam rangka penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan/kawasan kerjanya. Instansi adalah Instansi pemerintah/swasta atau badan hukum lainnya. Proyek adalah bangunan dan atau sarana bangunan milik Negara atau swasta. Badan Usaha adalah perusahaan yang modalnya sebagian atau seluruhnya milik Negara (Perum, Perusahaan, Jawatan, Persero, dan Perusahaan Daerah) dan atau seluruhnya milik Swasta. Pengamanan phisik adalah segala usaha dan kegiatan mencegah/mengatasi timbulnya ancaman dan gangguan keamanan dan ketertiban lingkungan suatu instansi proyek.
D. Tugas Pokok, Fungsi Dan Peranan Satpam 1. Tugas Pokok Satpam Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan / kawasan kerja khususnya pengamanan phisik ( physical Security ).
2. Fungsi Satpam Segala usaha dan kegiatan melindungi dan mengamankan lingkungan / kawasan kerjanya dari setiap gangguan keamanan dan ketertiban serta pelanggaran hokum.
3. Peranan Satpam Dalam melaksanakan tugas Satpam mempunyai peranan sebagai : 1. Unsur pembantu pimpinan instansi / Proyek / Badan Usaha tempat ia bertugas di bidang keamanan dan ketertiban lingkungan / kawasan kerja. 2. Unsur pembantu POLRI dalam pembinaan keamanan dan ketertiban terutama dibidang penegakan hokum dan Security dalam lingkungan kawasan kerjanya.
2
4. Kegiatan Satpam Dalam melaksanakan tugasnya satpam melakukan kegiatan – kegiatan yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Mengadakan pengaturan dengan maksud menegakkan tata tertib yang berlaku dilingkungan kerjanya khususnya yang menyangkut keamanan dan ketertiban atau tugastugas lain yang diberikan oleh pimpinan seperti : Pengaturan tanda Pengenal. Pengaturan penerimaan tamu. Pengaturan parkir kenderaan. Dan sebagainya. 2. Melaksanakan penjagaan dengan maksud mengawasi masuk atau keluarnya orang atau barang dan mengawasi keadaan-keadaan atau hal-hal yang mencurigakan disekitar tempat tugasnya. 3. Melakukan perondaan sekitar kawasan kerjanya menurut rute dan waktu tertentu dengan maksud mengadakan, penelitian dan pemeriksaan terhadap segala sesuatu yang dapat atau diperkirakan menimbulkan ancaman dan gangguan. 4. Mengadakan pengawalan uang atau barang bila diperlukan dan disesuaikan dengan kebutuhan . 5. Mengambil langkah-langkah dan tindakan sementara bila terjadi sesuatu tindak pidana antara lani seperti : Mengamankan tempat kejadian perkara. Menangkap atau memborgol pelakunya. Menolong korban. Melaporkan/meminta bantuan ke POLRI. Memberikan bantuan serta menyerahkan penyelesaian kepada POLRI terdekat dan memberikan keterangan secukupnya. Memberikan tanda-tanda bahaya atau keadaan darurat melalui alat-alat alarm atau kodekode atau isyarat tertentu bila terjadi kebakaran, bencana alam atau kejadian-kejadian yang membahayakan jiwa, badan atau harta benda orang banyak disekitar kawasan kerja serta memberikan bantuan penyelamatan.
3
E. Sikap Dan Perilaku Anggota Satpam 1.
Memelihara kebersihan badan.
2.
Rambut dicukur rapi.
3.
Kumis dicukur rapi, jambang dan jenggot dicukur habis.
4.
Pakaian rapi, bersih sesuai ketentuan tentang seragam Satpam.
5.
Ulet, Tabah, Sabar dan Percaya Diri dalam mengemban tugasnya.
6.
Mentaati peraturan-peraturan Negara dan menghormati norma-norma yang berlaku didalam lingkungan kerja /kawasan kerja.
7.
Memegang teguh rahasia yang dipercayakan.
8.
Bertindak tegas, jujur, berani, adil bijaksana.
9.
Cepat tanggap (Responsif) dalam memberikan perlingdungan maupun pengamanan pada masyarakat lingkungan kerjanya.
10. Dapat dijadikan suri tauladan di tengah-tengah masyarakat atau lingkungan kerjanya terutama dalam mengemban tugasnya. 11. Melindungi dan menyelamatkan nyawa, badan, harta dan kehormatan personil dilingkungan atau kawasan kerjanya. 12. Menghormati dan menjunjung tinggi Hak Azazi Manusia. 13. Tidak menonjolkan kepentingan pribadi dan mencampuri urusan / bidang lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan tugas. 14. Memiliki rasa kebanggaan dan semangat KORPS serta senantiasa menjaga nama baik ditengah-tengah masyarakat atau lingkungan kerjanya.
F. Perlengkapan Anggota Satpam 1. Kartu Tanda Anggota Satpam. 2. Kartu Tanda Penduduk. 3. Buku Catatan. 4. Buku Saku. 5. Surat Keterangan Lainnya (SIM,Surat Keterangan Pemegang Borgol dan lainnya). 6. Pensil atau Ballpoint.
4
BAB II NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA
A. Norma/Dasar Hukum Tugas Satpam Peraturan Kapolri No.Pol. 24 tahun 2007 tentang Sistem Pengamanan Manajemen Perusahaan/Instansi Pemerintahan Peraturan Kapolri No.Pol. 18 tahun 2006 tentang Pelatihan dan Kurikulum Satuan Pengamanan Peraturan Kapolri No.Pol. 17 tahun 2006 tentang Pedoman Pembinaan Badan Usaha Jasa Pengamanan dan Penyelamatan Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/1021/XII/2002 tentang Nomor Registrasi dan KTA Satpam Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/1019/XII/2002 tentang Pakaian Seragam SatuanSatuan Pengamanan Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/302/III/1993 tentang Tanda Kualifikasi Pendidikan Anggota Satpam Surat Keputusan Bersama Menaker No. KEP.275/Men/1989 dan Kapolri No.Pol. Kep/04/V/1989 tentang Pengaturan Jam Kerja, Shift dan Jam Istirahat Serta Pembinaan Tenaga Kerja Satuan Pengamanan. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/591/XI/2009 tanggal 5 November 2009 tentang Pedoman Spesifikasi Teknis Seragam dan Atribut Satuan Pengamanan Surat Keputusan Kapolri No.Pol.: Skep/199/XII/2008 tentang Pedoman Pembuatan dan Penulisan Surat Tanda Lulus Peserta Pendidikan dan Pelatihan di Lingkungan Lemdiklat Polri
B. Standar Tugas Satpam Anggota Satpam/Security selain harus mempunyai fisik yang kuat juga dituntut untuk dapat melakukan tugas pelayanan yang baik terhadap nasabah atau pelanggan di tempat mereka bertugas. Security yang berpengalaman akan terlihat dari sikap mereka, dengan sikap yang baik maka pengguna jasa dan pelanggan atau nasabah akan merasa nyaman dan aman, dengan
5
demikian pelanggan atau nasabah akan semakin puas terhadap perusahaan dan tentunya imbas baiknya juga akan ke perusahaan.
Petugas Satpam dibagi menjadi dua, petugas bagian luar dan petugas bagian dalam gedung. Berikut gambaran yang seharusnya dilakukan oleh Petugas Satpam : 1. Petugas Satpam (Bagian Luar) Seragam dan Kelengkapan Baju seragam tidak kusam Atribut
lengkap
(topi,
tali
kur,
peluit,
nama,
emblem
kesatuan,
dan
kopel/tongkat/borgol/sangkur) Sepatu bersih dan dalam kondisi baik Kerapihan Rambut tercukur rapi Kumis tercukur rapi Tidak berjenggot dan berjambang Tersenyum dengan ramah Mengarahkan parkir kendaraan Membantu membukakan pintu mobil Mengucapkan Salam Mengawasi keadaan sekitar Menyediakan payung untuk nasabah saat hujan Tidak merokok dan bermain handphone Tidak mengobrol dengan rekan kerja/pekerja hingga melalaikan Tamu. Tidak duduk diatas kendaraan (mobil/motor)
2. Petugas Satpam (Bagian Dalam) Seragam dan Kelengkapan Baju seragam tidak kusam Atribut lengkap (topi, nama, emblem kesatuan, kopel/tongkat/borgol/sangkur) Sepatu bersih dan dalam kondisi baik Kerapihan 6
Rambut tercukur rapi Kumis tercukur rapi Tidak berjenggot dan berjambang Tidak bau badan
3. Sikap Saat Tamu/Pelanggan datang Membantu membukakan pintu Tersenyum mengucapkan salam dan menawarkan bantuan Mengawasi/mengatur antrian Membantu Tamu, jika ada Tamu yang bertanya menjawab dengan ramah dan jelas. Tidak melakukan hal yang tidak berhubungan dengan Tamu seperti mengobrol dengan rekan kerja/pekerja. Saat Tamu/Pelanggan keluar Tersenyum, membantu membukakan pintu.
Mengucapkan terima kasih dan salam
C. Prosedur-Prosedur Yang Dilakukan Satpam Adalah: alat yang terbuat dari karton/triplek yang digunakan sebagai pembatasan/penyekat arsip. Sekat ini mempunyai tab/tempat label yang letaknya disesuaikan dengan kebutuhan baik diatas maupun di samping.
1. Prosedur Dalam Penanganan TKP (Lokasi Kejadian) A. Tindakan terhadap lokasi kejadian
Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang-orang yang tidak berkepentingan.
Pertahankan keaslian TKP (status Quo) dan selama pemeriksaan pada TKP cegah barang bukti/bekas jangan sampai rusak/hilang.
Jangan memegang barang bukti dengan tangan telanjang/terbuka agar sidik jari pelaku tetap asli.
Hubungi polisi setempat secara langsung melalui telepon.
7
B. Tindakan terhadap korban
Memeriksa apabila msih ada tanda – tanda kehidupan pada korban.
Beri tanda – tanda letak korban di TKP ( gunakan kapur tulis )
Bila masih ada tanda – tanda kehidupan segera diberikan pertolongan dengan ( P3K )
Bila memungkinkan mintai indentitas pelaku
C. Tindakan terhadap pelaku
Tangkap pelaku bila masih ada di TKP dan melakukan penggeledahan.
Catat indentitas pelaku ( nama, umur, pekerjaan, alamat )
Adakan pencarian singkat jika pelaku kiranya berada disekitar TKP
Segera menghubungi pihak kepolisian setempat.
D. Tindakan terhdap saksi
Cara keterangan saksi – saksi yang mengetahui dan jaga jangan sampai berhubungan satu dengan yang lainnya.
Tahan saksi ditempat kejadian sambil menunggu sampai datangnya petugas penyidik cari kepolisian setempat.
Catat nama, pekerjaan dan alamat pada saksi dan memerintahkan siapapun yang dicurigai untuk tidak meninggalkan TKP.
E. Melakukan pemberitahuan kepada pihak kepolisian terdekat dan keluarga Korban melalui telepon.
F. Kewajiban memberi laporan singkat / khusus
Setelah penyidik dating, laporkan semua urutan – urutan tindakan yang telah dilikukan dan dibuat laporan secara singkat tentang nama, alamat korban, saksi dan pelaku tindak pidana yang dicurigai serta tindakan yang telah dilaksnakan di TKP.
Melaporkan ke General Manager dan koodinator setempat
8
2. Prosedur Mengatasi Orang Mabuk Dan Perkelahian A. Orang mabuk
Amankan orang yang mabuk sehingga tidak membahayakan orang lain.
Lakukan penangkapan apabila ada perlawanan gunakan tongkat polisi (KOPEL ) dengan tidak membahayakan diri orang yang sedang mabuk, setelah orang mabuk dapat dikendalikan, lakukan pemborgolan.
Apabila orang mabuk tersebut tidak melakukan perbuatan mengganggu keamanan segera amankan dan usahakan orang tersebut untuk menjauh dari lingkungan kerja.
Apabila terjadi pengrusakan oleh orang mbuk tersebut, sehingga peristiwa tersebut menyebabkan kerugian materi, kumpulkan barang bukti selanjutnya diserahkan kepada polisi guna kepentingan penyidikan.
Laporkan perihal tersebut kekoordinator setempat.
B. Perkelahian
Segera
melerai /
memisahkan
dengan
memberikan
peringatan
untuk
mengalihkan perhatiannya
Mendamaikan dengan cara membawa orang yang berkelahi ke pos penjagaan.
Laporkan hal tersebut ke koordinator setempat.
3. Prosedur Penanggulangan Kebakaran A. Jangan Panik, Usahakan tetap tenang :
Ingat setiap kepanikan akan mengurangi daya fikir dan gerak anda.
Pastikan lokasi kebakaran.
B. Bunyikan alarm:
Alarm dibunyikan guna memberitahukan kebakaran dan melakukan tindakan pengamanan.
Usahakan
melokalisir /
membatasi
daerah
kebakaran
guna
mencegah
menjalarnya api lebih luas.
9
C. Pergunakan alat pemadam api ringan ( APAR )
Kecepatan, keamanan dan ketepatan menggunakan APAR akan berpengaruh dalam pemadam kebakaran.
Jika api masih berkobar / membesar, segera usahakan pemadam api dengan peralatan yang lebih memadai.
D. Hindari menjadi korban yang sia – sia akibat kecerobohan diri sendiri sehingga terjebak dalam kebakaran api. E. Matikan aliran listrik, gas dan aliran bahan bakar
Dalam kebakarn kita harus berusaha mengurangi segala kemugkinan dapat membesarkan api dan jatuhkan korban bahaya lainnya.
Segera putuskan / matikan aliran listrik pada saklar induk dan disegel, pastikan sekring tidak dipegang.
F. Beritahukan dinas kebakaran Untuk menanggulangi bahaya kebakaran yang besar dibutuhkan bantuan dari dinas kebakaran jika dibutuhkan. G. Melaporkan kejadian tersebut pada Pimpinan dan Koordinator untuk ditindak lanjuti. H. Hubungi pihak kepolisian setempat
Usahakan orang – orang yang tidak berkepentingan dilarang keluar atau masuk area kerja.
Dilarang keluar atau masuk area kebakaran guna penyelidikan dari pihak kepolisian.
Melokalisir, membatasi area kebakaran, gunakan iota polisi (police line)
I. Segala tindakan agar tidak terlepas dari petunjuk atasan dan pihak manajemen Area kerja.
4. Prosedur Ancaman Bom Via Telepon A. Penerimaan telepon harus bersikap tenang, wajar dan jangan panik. B. Pancing penelepon agar bicara selama mungkin dengan
berbagai pertanyaan
untuk mengenali suara penelepon. 10
C. Ingat dan catat pesan-pesan penelepon dan perhatikan suasana lingkungan yang terdengar ditelepon, misalnya dialek/logat penelpon, suara mobil lalu lalang dan lain-lain. D. Segera hubungi pihak GM, koordinator dan kepolisian terdekat secara diam-diam guna menghindari kepanikan tamu/karyawan. E. Hubungi pihak telkom dari mana tempat/lokasi penelpon. F. Lakukan penyisiran untuk mencari apakah ada benda dilokasi dengan ciri-ciri yang disebutkan oleh penelepon. G. Apabila benda tersebut ditemukan jangan disentuh melainkan lakukan tindakan pengamanan ditempat kejadian perkara (TKP) sambil menunggu petugas kepolisian tiba. H. Koordinasi agar staff/karyawan dan tamu untuk segera keluar dengan tertib. I. Amankan semua akses keluar/masuk, orang-orang yang tidak berkepentingan “DILARANG MASUK”. J. Koordinasi secara terus menerus pada pihak manajemen pemberi kerja.
5. Prosedur Pengamanan Ledakan Bom 1. Evakuasi secara total dilakukan secara tertib, gunakan rute jalur yang aman dan jauh dari daerah ledakan. 2. Amankan TKP dengan radius 200 meter dari pusat ledakan. 3. Hubungi tim P3K dan pemadam kebakaran kemudian hubungi pihak kepolisian setempat serta team GEGANA JIHANDAK BRIMOB . 4. Koordinator mendampingi team JIHANDAK dalam melakukan penyisiran lokasi guna mencari kemungkinan adanya bahan peledak lainnya. 5. Bila ada daerah yang mencurigakan segera amankan dan kosongkan. 6. Buat laporan kejadian secara detail/rinci berdasarkan fakta-fakta dilapangan maupun saksi-saksi yang ada. 7. Segara laporkan secara detail/rinci kepada aparat kepolisian setibanya mereka di TKP tentang :
Perihal ledakan bom itu sendiri
Daerah/area yang diperikasa/disisir 11
Laporan lainnya yang terkait.
8. Segala tindakan agar tindakan agar terlepas dari petunjuk atasan dan pihak manajemen pemberi kerja.
D. Kriteria Umum Kerja Security Di Area Tugas Adalah sarana berupa map untuk tempat menyimpan arsip terutama arsip tekstual. Folder juga mempunyai bagian yang menonjol yang dinamakan tab pada bagian atas atau bagian kanan bawah sesuai dengan kebutuhan pengguna. 1.
Area Parkir a. Memberikan petunjuk diarea parkir bila area parkir padat b. Menunjukkan area parkir yang tepat kepada tamu. Bila ada kesalahan parkir tegur dengan kalimat yang sopan “Maaf, Bapak / ibu mohon untuk tidak parkir di tempat ini”, lalu tunjukkan/arahkan ketempat parkir yang sesuai. c. Membantu memberikan informasi urutan parkir yang benar.
2. Pos Masuk/Keluar a. Hentikan kendaraan, berikan penghormatan. b. Temui pengemudi dan tegur dengan kata - kata yang sopan “Selamat……. Bapak/ibu, mohon izin untuk memeriksa kendaraannya”. c. Kenali pengemudi dan penumpang lainnya. d. Arahkan pemeriksaan ketempat – tempat yang dicurigai. e. Setelah selesai ucapkan “ terima kasih atas bantuannya” dan arahkan. f. Bila keluar, hentikan kendaraan, tanyakan tentang pas masuk tadi. g. Ucapkan Terima kasih Bapak / ibu……. Selamat jalan. h. Berikan penghormatan.
12
3. Prosedur Penanggulangan Kebakaran a. Berikan penghormatan. b. Tegur dengan sopan, “Selamat…….Bapak/ibu ada yang dapat saya Bantu ?” c. Arahkan tamu sesuai dengan keperluannya. d. Untuk yang di Posko : Sapa tamu dengan sopan dan ramah, tanyakan keperluan dan mau bertamu siapa serta apakah sudah ada janji atau belum. Konfirmasikan dengan yang dituju, bisa ditemui atau tidak. Berikan penjelasan dengan sopan dan ramah jika yang dituju tidak bersedia ditemui. Bila ingin bertemu dengan pimpinan, konfirmasi dulu dengan sekretaris yang bersangkutan, serta apakah sudah ada janji atau belum dan apakah yang bersangkutan bersedia ditemui
13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Bagi anggota Security Guard dalam mengawal tersangka yang tertangkap tangan melakukan kejahatan, hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut : 1.
Tahanan tersebut harus diborgol terlebih dahulu.
2.
Bila tahanan 2 (dua) orang atau lebih, usahakan berjalan beriringan seperti orang berbaris.
3.
Pengawalan dilakukan minimal 3 (tiga) Security Guard, bila tahanan lebih dari satu orang, dengan formasi sebagai berikut :
4.
Satu orang Security Guard berjalan di muka tahanan.
Satu orang Security Guard berjalan di belakang tahanan.
Kemudian yang satu berjalan di kanan atau di kiri tahanan.
Jangan biarkan tahanan berbicara dengan orang umum dan jangan singgah di suatu tempat.
5.
Apabila tahanan lebih dari satu orang jangan biarkan mereka berbicara dengan lainnya.
6.
Apabila pengawalan tahanan menggunakan kendaraan, perlu diperhatikan :
Harus diborgol tangannya
Jangan mengawal tahanan di samping pengemudi
Jangan biarkan tahanan duduk sendirian
Sewaktu meninggalkan kendaraan, periksa apakah ada benda-benda yang sengaja ditinggalkan oleh tahanan di dalam kendaraan.
7.
Apabila pengawalan tahanan terpaksa menggunakan sepeda motor tahanan harus tetap diborgol
B. Saran Seluruh petugas satpam oleh karena tugas dan fungsinya melayani seluruh lapisan masyarakat dan pimpinan dalam kantor maka perlu memperhatikan hal-hal sbb: 1.
Memelihara kebersihan badan:
Rambut dicukur rapi
Kumis dicukur rapi 14
Jambang dan jengkot sebaiknya dicukur habis dan bersih.
Pakaian rapi,bersih sesuai ketentuan tentang seragam satpam
2.
Ulet, sabar, tabah, dan percaya diri dalam megemban tugas.
3.
Mentaati peraturan Negara dan menghormati norman-norma yang berlaku didalam lingkungan kerja/kawasan kerja serta masyarakat.
4.
Memegang teguh rahasia yang dipercayakan kepadanya.
5.
Bertindak tegas, jujur, berani, adil bijaksana.
6.
Cepat tanggap (responsif) dalam memberikan perlindungan/pengamanan pada masyarakat lingkungan tempat kerjanya.
7.
Dapat dijadikan suri tauladan ditengah tengah masyarakat/lingkungan.
8.
Melindungi
dan
menyelamatkan
nyawa,badan,harta
dan
kehormatan
personil
dilingkungan/kawasan kerja 9.
Menghormati dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia
10. Tidak menonjolkan kepentingan pribadi dan mencampuri urusan/bidang lain yang tidak
ada sangkut pautnya dengan tugas. 11. Memiliki rasa kebanggaan dan semangat KORSA (korp) serta senantiasa menjaga nama baik ditengah-tengah masyrakat atau lingkungan kerja.Penentuan Indeks.
15