RAPAT KONSULTASI REGIONAL (KONREG) BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2015
“DUKUNGAN DPR RI TERHADAP PROGRAM PEMBANGUNAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT” JAKARTA, 21 APRIL 2015 “MENINGKATKAN KETERPADUAN DAN MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN UNTUK MEWUJUDKAN INFRASTRUKTUR PUPR YANG ANDAL DALAM MENDUKUNG INDONESIA BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”
MUHIDIN M. SAID KOMISI V DPR RI 1
A. PENDAHULUAN
2
FORUM KONSULTASI REGIONAL PUPR 2015 KONSULTASI PROGRAM PEMBANGUNAN SKALA REGIONAL KENDALA, HAMBATAN, TANTANGAN DAN PELUANG DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KOORDINASI, SINKRONISASI DAN SINERGI ANTAR KEGIATAN PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH
PROGRAM PEMBANGUNAN 2016 3
KONSULTASI, SINKRONISASI, DAN SINERGI
Hal Yang Perlu Diperhatikan 1. Sinkronisasi 6.Efektif dan Efisien
2. Koordinasi
Penyusunan Program Kerja 5.Kualitas
3.Fokus 4.Tepat Sasaran
4
KOMISI V DPR RI PERJUANGKAN AMANAH SEBAGAI WAKIL RAKYAT
dukungan dan arahan pembangunan.
PEMERINTAH KEMEN PUPR MENINGKATKAN KETERPADUAN DAN MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN UNTUK MEWUJUDKAN INFRASTRUKTUR PUPR YANG ANDAL DALAM MENDUKUNG INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG
iklim investasi kondusif; kerja institusi efisien; Regulasi efektif,
MEMANTAPKAN PEREKONOMIAN NASIONAL (peningkatan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan) 5
B. INDONESIA DI TATARAN GLOBAL
6
KEMENKEU anggaran pembangunan infrastruktur pemerintah pendorong pertumbuhan ekonomi
2015: Rp. 290,3 Triliun 2014: Rp. 206,6 Triliun 2013: Rp. 184,3 Triliun
2010: Rp. 7
86 Triliun
ANGGARAN INFRASTRUKTUR
WORLD BANK: Peningkatan Anggaran Infrastruktur berkorelasi positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi infrastruktur kurang
investasi
memadai
merosotnya daya saing dan
infrastruktur 8
daya tarik investasi
Daya Saing Global The Global Competitiveness Index (World Economic Forum) Mengukur Daya Saing Suatu Negara Terhadap Negara Lain PERINGKAT UMUM GCI 2014-2015 Kualitas jalan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
144 negara
Daya saing kualitas jalan Indonesia 2014-2015 : peringkat 72 skor: 3,9 2013-2014 : peringkat 78 skor: 3,7 9
148 negara
Singapura Malaysia Thailand
: : :
peringkat peringkat peringkat
2 20 31
Indonesia India
: :
peringkat peringkat
34 71
OVERALL INFRASTRUCTURE 2014-2015 Singapura : peringkat 5 Jepang : peringkat 9 Malaysia : peringkat 20 China : peringkat 64 Laos : peringkat 66 Indonesia
:
peringkat
72 9
Daya Saing Infrastruktur Logistik Logistic Performance Index (World Bank) Mengukur kinerja logistik suatu negara
PERINGKAT UMUM LPI INDEX 2014
Infrastruktur adalah salah satu dari 6 faktor yang mempengaruhi
Singapura Malaysia Thailand Vietnam
: : : :
peringkat peringkat peringkat peringkat
5 25 35 48
Indonesia
:
peringkat
53
Kinerja Infrastruktur Indonesia 2015: peringkat 53 2014: peringkat 56 2012: peringkat 86
160 negara 10
LPI INFRASTRUCTURE INDEX 2014 Singapura Malaysia Thailand Vietnam
: : : :
peringkat peringkat peringkat peringkat
2 26 30 44
Indonesia
:
peringkat
56
Philiphine Cambodia Laos Myanmar
: : : :
peringkat peringkat peringkat peringkat
75 79 128 137 10
C. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR
11
PEMERINTAH Percepatan Pemerataan
KOMISI V DPR RI
NAWACITA antar wilayah terutama desa; KTI; kawasan perbatasan
DUKUNGAN POLITIK
MEWUJUDKAN INFRASTRUKTUR PUPR YANG ANDAL DALAM MENDUKUNG INDONESIA BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG
Infrastruktur dasar (KemenPUPR – Pemda ) Penguatan Konektivitas (Kemen PUPR – Perhubungan ) Ketahanan Pangan (KemenPUPR–Kementan–KemenLHK)
Ketahanan Air (Kemen PUPR – Kemen ESDM) 12
OUTPUT
?
OUTCOME
kesejahteraan rakyat yang berkeadilan
pemerataan pembangunan infrastruktur: kebinamargaan, sumber daya air, keciptakaryaan dan pengembangan infrastruktur perumahan dan permukiman, pengembangan infrastruktur wilayah, pembinaan konstruksi, implementasi litbang kompetensi SDM di bidang PUPR KESENJANGAN
BTI
BBI
prioritas utama. 13
strategis
E Q U A L I B R I U M
D. ISU/PERMASALAHAN TANTANGAN
14
ISU/PERMASALAHAN DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KE DEPAN Korelasi antara Program dalam RPJM 2015-2019 dan Renstra KemenPUPR 2015-2019 dengan Indikator Kinerja
Pemberlakuan ASEAN Economic Community 2015
Percepatan, Pemerataan Pembangunan dan Infrastruktur Yang Dibutuhkan Masyarakat Mitigasi, Penanganan dan Penanggulangan Bencana Alam serta Pembangunan Berkelanjutan Upaya Payung Hukum Sebagai Perlindungan Pembangunan 15
TANTANGAN TAHUN 2016 1) Korelasi antara Program dalam RPJM 2015-2019 dan Renstra KemenPUPR 2015-2019 dengan Indikator Kinerja.
16
tetap harus memperhatikan kontinuitas/kesinambungan dan program nyata untuk percepatan pembangunan ukuran kinerja tetap harus menggunakan indikator berbasis output dan outcome Program-program yang tidak logis, tidak sinkron, tidak tepat sasaran, tidak efektif dan efisien, seyogyanya dipertimbangkan kembali. Jangan lagi muncul catatan pengawasan yang kurang baik karena daya serap tidak tercapai di akhir tahun. Program yang belum selesai, juga harus menjadi prioritas penyelesaian
TANTANGAN TAHUN 2016 2) Pemberlakuan ASEAN Economic Community 2015.
17
ASEAN Economic Community 2015 atau era Masyarakat Ekonomi Asean 2015, tidak dapat ditawar lagi. Ritme MEA akan sangat berdampak pada tahun 2016. Terbukanya pasar yang luas untuk arus barang dan jasa, serta investasi antar negara Asean akan mempertajam persaingan dalam meningkatkan daya saing usaha dalam negeri di sektor konstruksi dan infrastruktur.
KemenPUPR, selaku pembina dunia konstruksi Indonesia: jangan sampai pelaku industri konstruksi Indonesia hanya menjadi penonton di negeri sendiri.
TANTANGAN TAHUN 2016 3) Percepatan, Pemerataan Pembangunan dan Infrastruktur Yang Dibutuhkan Masyarakat
Infrastruktur Dasar, Konektivitas, Ketahanan Pangan, maupun Ketahanan Air, causa needs, sebuah faktor kebutuhan mendesak yang utama program/kegiatan konkrit dijabarkan dalam strategi khusus
contoh: akan membangun infrastruktur jalan baru ± 2000 km dan memperbaiki kualitas jalan, terutama di luar Jawa dan daerah tertinggal. perbaikan sejumlah irigasi dan jaringan, peningkatan kapasitas air baku menjadi 118,6m3/detik. Kunker Komisi V DPR RI: Keluhan pemda, APBD tidak cover penanganan pemeliharaan dan kerusakan jalan daerah = aksesbilitas masyarakat terganggu. Dukungan infrastruktur terhadap proyek strategis ( akses ke bandara, pelabuhan maupun kawasan agroindustri.)
“Pembangunan” // “Percepatan Pembangunan” 18
TANTANGAN TAHUN 2016 4) Mitigasi, Penanganan dan Penanggulangan Bencana Alam serta Pembangunan Berkelanjutan INDONESIA Rawan Bencana! Cuaca ekstrem dan dampak perubahan iklim global
MITIGASI terhadap kerentanan sebuah daerah atau kawasan potensi tingkatkan anggaran sektor SDA & sektor Penyelenggaraan Jalan.
dukungan pembangunan infrastruktur terkait pembangunan berkelanjutan antara lain : menggalakkan konstruksi ramah lingkungan maupun dukungan infrastruktur terhadap perlindungan plasma nutfah. 19
TANTANGAN TAHUN 2016 5) Upaya Payung Hukum Sebagai Perlindungan Pembanguna
diperlukan penguatan payung hukum sebagai perlindungan pembangunan yang dilaksanakan. Sejumlah revisi maupun pembuatan Rancangan Undang-undang yang baru, diperlukan, antara lain: - RUU tentang Jasa Konstruksi,; - RUU tentang Arsitektur; - RUU tentang Jalan; - RUU tentang Sumber Daya Air. 20
E. PENGUATAN SINERGI PEMERINTAH DAN DPR ==== DUKUNGAN POLITIK DPR
21
DUKUNGAN POLITIK DPR RI KOMISI V DPR RI DPR menjalankan fungsi sebagai legislator, pengawasan dan penganggaran. Penguatan sinergi isu/permasalahan pembangunan nasional
percepatan dan pemerataan pembangunan infrastruktur 22
DUKUNGAN POLITIK DPR RI KOMISI V DPR RI
VISI SAMA
PEMERINTAH
POLITIK PENGANGGARAN INFRASTRUKTUR PENINGKATAN APBN
DITUNJANG
KOMPETENSI SDM
DAYA SAING INFRASTRUKTUR INDONESIA YANG KOMPREHENSIF 23
Mekanisme Penjaringan Aspirasi di Eksekutif
Musrenbang
Musrenbang
DAERAH
NASIONAL
KONREG PUPR
24
NOTA KEUANGAN
PRESIDEN
Mekanisme Penjaringan Aspirasi di Legislatif ANGGOTA DPR RI (REPRESENTASI RAKYAT)
Kunjungan Kerja Perorangan Kunjungan Kerja Komisi Kunjungan Kerja Spesifik
Penyampaian Melalui Rumah Aspirasi Penyampaian Aspirasi Rakyat ke DPR RI 25
SINERGI PENYUSUNAN PROGRAM PENJARINGAN ASPIRASI EKSEKUTIF
PENJARINGAN ASPIRASI LEGISLATIF
PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR/ PARAMETER PRIORITAS
26
MANFAAT SEBESAR-BESARNYA KESEJAHTERAAN RAKYAT
27