Monitoring Harian
1
2
3
4
5
6
7
17
18
19
20
21
22
23
TANGGAL 8 9 24 25
10 26
11 27
12 28
13 29
14 30
15 31
16
OCT
NOV
DEC
14 18
15 19
16 20
17 21
BULAN - TAHUN
KEMENTERIAN SOSIAL RI
JAN
FEB
MAR
APR
MAY
JUN
JUL
AUG
SEP
Overview : Jumlah Media Meliput : 7 Media Volume Pemberitaan
: 18 Artikel
Leading Media
: Media Indonesia
Leading Isu
: Bencana Alam
Sentimen Isu
: Negatif Pada pemberitaan hari ini tidak terdapat isu dengan sentiment negatif Positif : Pada pemberitaan hari ini tidak terdapat isu dengan sentiment positif Netral : Pemberitaan pada hari ini di dominasi oleh sentimen isu bertendensi netral
Catatan : Pemberitaan pada hari ini di dominasi oleh sentimen isu bertendensi netral. Dengan pemberitaan terbesar salah satunya adalah Gunung Sinabung Luncurkan Awan Panas seputar pemberitaan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, meletus lagi pada Minggu malam pukul 19.29 WIB. Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Minggu malam, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, letusan menyebabkan munculnya luncuran awan pranas sejauh 4.500 meter menunju arah tenggara. Sedangkan semburan awan panas dari gunung yang awalnya berstatus $iaga (level III) mencapai ketinggian 4.000 meter. Peningkatan aktivitas Gunung Sinabung itu telah disosialisasikan kepada warga sehingga peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Hingga Senin malam, jumlah pengungsi mencapa 14.382 jiwa (4.475 KK) yang ditampung di 28 lokasi pengungsian dan sejumlah rumah sewa. Pemerintah telah memberikan uang sewa rumah tersebut kepada pengungsi yang direncanakan untuk direlokasi nantinya.
Berikut adalah kutipan pernyataan narasumber pada pemberitaan; Saleh Idoan Siregar, Kepala BPBD Sumut “Kebutuhan pangan untuk pengungsi masih cukup aman dan hingga hari ini (Senin), belum ada tambahan pengungsi dari jumlah sebelumnya yang tinggal sebanyak 14.382 orang 14.475 KK.”
Persentase pembagian isu dominan di media pada hari ini: Bencana Alam
5 4 3 5 2 3 1
2 1
0
1
1
1
1
1
1
1
Persentase pembagian Media Cetak hari ini: 7 Media
Jurnal Nasional 5%
Republika 5%
Media Indonesia 28% Suara Pembaruan 11%
Koran Tempo 17% Kompas 17%
Harian Pelita 17%
No
Media, hal & jurnalis
Judul / Topik
Isu
Tone
1
Kompas, hal 15, RAZ/ WSI/WIE
2
Harian Pelita, hal 13, ah
3
Koran Tempo, hal 6, Sahat Simatupang/ Fransisco Rosarians
Refleksi Pemberitaan
Jauhi Gunung Sinabung Erupsi eksplosif Gunung Sinabung di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, bisa terjadi kembali sewaktu-waktu. Oleh karena itu, warga harus tetap waspada dan menjauhi zona larangan dalam radius 5 kilometer dari gunung tersebut. Kepala Bidang Mitigasi pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) I Gede Suantika mengatakan, erupsi eksplosif terakhir terjadi pada Minggu (29/6) malam. Hingga Senin sore, tidak ada tanda-tanda letusan eksplosif akan terulang. Namun, bisa saja terjadi lagi. Status sekarang tetap Siaga III, ujarnya ketika dihubungi dari Medan, Sumatera Utara. Saat letusan terjadi, kolom letusan mencapai 4.000 meter dan disertai awan panas yang meluncur hingga 4,5 kilometer ke arah tenggara. I Gede Suantika, Kepala Bidang Mitigasi pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) “Erupsi terjadi terus. Karena itu, wilayah larangan dalam radius 5 kilometer tetap tidak boleh dihuni.” Hendrasto, Kepala PVMBG “Keputusan relokasi permanen atau tidak bukan di kami. Kami hanya menyampaikan kondisinya.”
Bencana Alam
Netral
Erupsi eksplosif Gunung Sinabung di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, bisa terjadi kembali sewaktu-waktu. Oleh karena itu, warga harus tetap waspada dan menjauhi zona larangan dalam radius 5 kilometer dari gunung tersebut. Kepala Bidang Mitigasi pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) I Gede Suantika mengatakan, erupsi eksplosif terakhir terjadi pada Minggu (29/6) malam. Hal ini harus bisa tersosialisasikan dengan baik ke warga sekitar sinabung.
Gunung Sinabung Luncurkan Awan Panas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, meletus lagi pada Minggu malam pukul 19.29 WIB. Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Minggu malam, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, letusan menyebabkan munculnya luncuran awan pranas sejauh 4.500 meter menunju arah tenggara. Sedangkan semburan awan panas dari gunung yang awalnya berstatus $iaga (level III) mencapai ketinggian 4.000 meter. Peningkatan aktivitas Gunung Sinabung itu telah disosialisasikan kepada warga sehingga peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Hingga Senin malam, jumlah pengungsi mencapa 14.382 jiwa (4.475 KK) yang ditampung di 28 lokasi pengungsian dan sejumlah rumah sewa. Pemerintah telah memberikan uang sewa rumah tersebut kepada pengungsi yang direncanakan untuk direlokasi nantinya. Saleh Idoan Siregar, Kepala BPBD Sumut “Kebutuhan pangan untuk pengungsi masih cukup aman dan hingga hari ini (Senin), belum ada tambahan pengungsi dari jumlah sebelumnya yang tinggal sebanyak 14.382 orang 14.475 KK.” Agung Laksono, Menko Kesra “Tapi yang diluar radius tiga kilometer sudah kembali kerumah masing-masing dan sudah beraktifitas seperti biasa dengan catatan tentu sudah disediakan tanah oleh pemda.” Pemerintah Daerah Siaga Erupsi Susulan Sinabung Pemerintah Kabupaten Karo, Sumatera Utara, bersiaga menghadapi adanya kemungkinan erupsi susulan Gunung Sinabung. Sinabung kembali aktif memuntahkan awan panas pada Ahad malam lalu. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karo, Jhonson Tarigan, mengatakan sejumlah permukiman warga disebelah timur dan tenggara, Gunung Sinabung, yakni di Desa Namanteran, Sukandbedi, Sigarang-garang, dan Sukanalu, dihujani debu vulkanik sejak Ahad hingga kemarin pagi. Jhonson Tarigan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karo “Namun pada siang hari hujan debu mulai berhenti dan cuaca cerah. Meski begitu, Pemerintah Kabupaten Karo tetap siaga menghadapi adanya kemungkinan erupsi susulan.” Agung Laksono, Menko Kesra “Tanah akan disediakan oleh pemerintah daerah. Mereka akan dipulangkan setelah ketemu tempat yang aman buat mereka.”
Bencana Alam
Netral
Erupsi eksplosif Gunung Sinabung di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, bisa terjadi kembali sewaktu-waktu. Oleh karena itu, warga harus tetap waspada dan menjauhi zona larangan dalam radius 5 kilometer dari gunung tersebut. Kepala Bidang Mitigasi pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) I Gede Suantika mengatakan, erupsi eksplosif terakhir terjadi pada Minggu (29/6) malam. Hal ini harus bisa tersosialisasikan dengan baik ke warga sekitar sinabung. Hingga Senin malam, jumlah pengungsi mencapai 14.382 jiwa (4.475 KK) yang ditampung di 28 lokasi pengungsian dan sejumlah rumah sewa.
Bencana Alam
Netral
Pemerintah Kabupaten Karo, Sumatera Utara, bersiaga menghadapi adanya kemungkinan erupsi susulan Gunung Sinabung. Sinabung kembali aktif memuntahkan awan panas pada Ah ad m al am la l u. Kepal a Ba dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karo, Jhonson Tarigan, mengatakan sejumlah permukiman warga disebelah timur dan tenggara, Gunung Sinabung, yakni di Desa Namanteran, Sukandbedi, Sigarang-garang, dan Sukanalu, dihujani debu vulkanik sejak Ahad hingga kemarin pagi. Siaga bencana menjadi kunci dalam meningkatkan kewaspadaan menghadapi letusan sinabung dengan kordinasi langsung dilapangan.
No
Media, hal & jurnalis
Judul / Topik
Isu
Tone
15
Media Indonesia, hal 11, SONNY BUDHI
Status Sinabung belum Dinaikkan Kebutuhan pangan untuk pengungsi Sinabung masih cukup aman pascameletusnya Gunung Sinabung, Minggu (29/6) malam. Gunung Sinabung masih berstatus level III atau siaga meski terjadi letusan pada Minggu (29/6) malam. Hal itu disebabkan tidak ada peningkatan gempa vulkanis dalam. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Muhammad Hendrasto mengatakan, meski terjadi letusan, peningkatan status tidak ada. Dari hasil laporan di lapangan, imbuhnya, tidak ada peningkatan gempa vulkanis dalam. Selama belum ada peningkatan gempa vulkanis dalam, belum ada peningkatan status, ujar Toto, panggilan akrab Muhammad Hendrasto, kemarin. Toto juga menyebutkan pihaknya meminta para pengungsi tetap pada posisi mereka. Dia mengatakan belum ada anjuran dari pihaknya untuk memperluas area untuk pengungsi. Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatra Utara, meletus dua kali, Minggu (29/6) malam. Kedua letusan yang membubung hingga 4,5 kilometer itu terjadi hanya dalam tempo 5 jam. Saleh Idoan Siregar, Kepala BPBD Sumut “Kebutuhan pangan untuk pengungsi masih cukup aman dan hingga hari ini (Senin), belum ada tambahan pengungsi dari jumlah sebelumnya yang tinggal sebanyak 14.382 orang (4.475 KK).”
Bencana Alam
Netral
18
Media Indonesia, hal 10, LD/ Ant/T-2
Kerusakan Akibat Longsor Didata Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah, memverifikasi kerusakan rumah warga akibat bencana tanah longsor yang melanda tujuh desa di kabupaten itu, pada Kamis (26/6). Hari ini, kami akan mengecek rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan, kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Supriyanto, di Cilacap, kemarin. Ke depan, ungkapnya, harus ada upaya terstruktur yang dilakukan dinas terkait karena lokasi bencana merupakan daerah rentan longsor. Yakni, Desa Kuta Agung, Bolang, Sumpinghayu, Datar, Bingkeng, Cijeruk, dan Cilumping.
Bencana Alam
Netral
Refleksi Pemberitaan Kebutuhan pangan untuk pengungsi Sinabung masih cukup aman pascameletusnya Gunung Sinabung, Minggu (29/6) malam. Gunung Sinabung masih berstatus level III atau siaga meski terjadi letusan pada Minggu (29/6) malam. Hal itu disebabkan tidak ada peningkatan gempa vulkanis dalam. Sekalipun status belum dinaikkan, sinabung tetap harus diwaspadai dengan cara siaga bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah, memverifikasi kerusakan rumah warga akibat bencana tanah longsor yang melanda tujuh desa di kabupaten itu, pada Kamis (26/6). Hari ini, kami akan mengecek rumahrumah warga yang mengalami kerusakan, kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Supriyanto, di Cilacap, kemarin.Tindak lanjut dari pendataan dilapangan sangat diharapkan tindakan pemulihan dan solusi kedepan. Bukan tidak mungkin kondisi cuaca yang tak dapat diprediksi akan kembali menimbulkan permasalahan lagi di lokasi tersebut. Pemetaan lokasi rawan bencana menjadi kunci dalam pencegahan dampak bencana.
No 4
Media, hal & jurnalis
Judul / Topik
Isu
Republika, hal 16, c85/ antara ed: karta raharja ucu
Pengemis akan Dipidanakan Para pengemis yang tertangkap bakal dikembalikan ke daerah asal. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengancam menyeret pengemis ke meja hijau. Ahok mengatakan, Dinas Sosial sudah membuat formulir untuk para pengemis yang tertangkap. Saat mereka dipulangkan ke daerah masing-masing, mereka disuruh bikin perjanjian tidak akan balik ke Jakarta lagi. Nah, Kalau ketahuan mereka balik lagi, mereka bisa dipidanakan, kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (30/6). Mantan bupati Belitung Timur ini mengatakan, langkah itu sebagai antisipasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk mengurangi jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Ibu Kota. Basuki Tjahaja Purnama, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta “Nah, kalau pengemis yang tertangkap punya KTP DKI, mereka akan diserahkan ke lurah masingmasing.”
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Tone Netral
Refleksi Pemberitaan Para pengemis yang tertangkap bakal dikembalikan ke daerah asal. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengancam menyeret pengemis ke meja hijau. Ahok mengatakan, Dinas Sosial sudah membuat formulir untuk para pengemis yang tertangkap. Sikap tegas ini perlu diapplikasikan di lapangan guna menimbulkan efek jera bagi para pengemis yang masih terus berdatangan ke Jakarta.
No 5
Media, hal & jurnalis Harian Pelita, hal 6, kim
Judul / Topik Hanya 14.510 Orang Mengakses Layanan Rehabilitasi Dari total penyalahguna Narkoba di Indonesia, hanya sekitar 14.510 orang yang mengakses layanan rehabilitasi di seluruh Indonesia, dengan jumlah terbanyak pada kelompok usia 26-40 tahun yaitu sebanyak 9.972orang. Sejauh ini BNN menerima respon positif dari berbagai elemen masyarakat yang turut berpartisipasi dalam menangani permasalahan Narkoba. Untuk itu, perlu adanya kesamaan persepsi agar terjadi keselarasan antara BNN, instansi pemerintah lainnya serta masyarakat yang peduli terhadap korban penyalahgunaan Narkoba. Guna meningkatkan akses layanan rehabilitasi adiksi swadaya masyarakat bagi pecandu narkotika, Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat Badan Narkotika Nasional yang diwakili oleh dr. Susanti Lengkong, Sp.Rad, M. Retno Daru Dewi, S.Psi, M.Si, dan drg. Atik Farilah, berupaya melakukan peningkatan kualitas lembaga rehabilitasi komponen masyarakat melalui bimbingan teknis dan pendampingan konselor di lembaga rehabilitasi. Kunci dan Galilea Elkana pada tanggal 26-28 Juni 2014.
Isu NAPZA
Tone Netral
Refleksi Pemberitaan Dari total penyalahguna Narkoba di Indonesia, hanya sekitar 14.510 orang yang mengakses layanan rehabilitasi di seluruh Indonesia, dengan jumlah terbanyak pada kelompok usia 26-40 tahun yaitu sebanyak 9.972 orang. Sejauh ini BNN menerima respon positif dari berbagai elemen masyarakat yang turut berpartisipasi dalam menangani permasalahan Narkoba. Untuk itu, perlu adanya kesamaan persepsi agar terjadi keselarasan antara BNN, instansi pemerintah lainnya serta masyarakat yang peduli terhadap korban penyalahgunaan Narkoba. Akses ini memerlukan upaya sosialisasi yang kuat di seluruh lapisan masyarakat sehubungan vitalnya manfaat dari akses layanan ini.
No 6
Media, hal & jurnalis
Judul / Topik
Harian Pelita, hal 17, ck256
Dua ABG Subang Jadi Korban “Traficking” Dua orang Anak Baru Gede (ABG) warga Kecamatan Binong Kabupaten Subang, yaitu WS warga Dusun Krajan 2 Desa Binong dan LS warga Kampung Jungklang Desa Mulyasari Kecamatan Binong menjadi korban Perdagangan Orang dan Tindak Pidana Eksploitasi Ekonomi dan Seksual terhadap anak dibawah umur. Informasi yang berhasil dikumpulkan Harian Pelita menyatakan, permasalahan berawal ketika kedua korban mendapatkan tawaran bekerja di Jakarta sebagai penjaga Counter handphone dari Endang, salah satu warga Kampung Cicadas Desa Cicadas Kec. Binong sekitar bulan Maret 2014 lalu. Tati, Kaka Korban “Setelah mendapatkan telepon, saya kesana. Tapi adik saya tidak bisa di bawa. Harus ditebus, satu orangnya lima juta.”
Isu Human Trafficking
Tone Netral
Refleksi Pemberitaan Dua orang Anak Baru Gede (ABG) warga Kecamatan Binong Kabupaten Subang, yaitu WS warga Dusun Krajan 2 Desa Binong dan LS warga Kampung Jungklang Desa Mulyasari Kecamatan Binong menjadi korban Perdagangan Orang dan Tindak Pidana Eksploitasi Ekonomi dan Seksual terhadap anak dibawah umur. Serapan informasi ini bisa menjadi perhatian serius pihak dinas terkait di Subang agar ekstra kerja keras memantau kejadian sejenis ini agar tidak terulang kembali.
No 7
Media, hal & jurnalis
Judul / Topik
Koran Tempo, hal 25, Sita Planasari Aquadini
Hormati Ramadhan Lokalisasi Ditutup Untuk menghormati datangnya bulan Ramadan, sejumlah lokalisasi di berbagai daerah ditutup seperti tahun-tahun sebelumnya. Seperti di Dolly, misalnya. Lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu mulai ditinggalkan penghuninya sejak pekan lalu. Beberapa hari sebelum bulan puasa, seluruh kegiatan hiburan malam di kawasan tersebut tidak beroperasi. Beberapa orang tampak mengangkut barang-barangnya keluar dari sejumlah wisma. Tidak ada lagi suara ingar-bingar musik dan barisan para perempuan berpakaian mini yang biasanya selalu mewarnai kawasan Putat Jaya saban malam. Para pekerja seks pun telah mudik ke kampong halaman. Rokani, muncikari “Nanti setelah Lebaran, ya buka Iagi.” Endang, salah satu pengurus lokalisasi Saritem “Mereka juga kan manusia, punya keluarga.”
Isu Wanita Tuna Susila (WTS)
Tone Netral
Refleksi Pemberitaan Untuk menghormati datangnya bulan Ramadan, sejumlah lokalisasi di berbagai daerah ditutup seperti tahun-tahun sebelumnya. Seperti di Dolly, misalnya. Lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu mulai ditinggalkan penghuninya sejak pekan lalu. Beberapa hari sebelum bulan puasa, seluruh kegiatan hiburan malam di kawasan tersebut tidak beroperasi. Kondisi ini menjadi refleksi paska ramadhan apakah bisa dipertahankan tutup atau buka kembali diam-diam.
No 8
Media, hal & jurnalis
Judul / Topik
Kompas, hal 11, rony ariyanto nugroho (Berita Foto) (30-06-2014)
Bantu Anak Jalanan Belajar Komunitas Save Street Child Bandung mengajari anak-anak jalanan di perempatan Cikapayang Bandung Jawa Barat, untuk belajar, Minggu (29/6). Komunitas yang terdiri atas anak-anak muda yang rata-rata mahasiswa ini memfasilitasi anak-anak jalanan ini untuk belajar sesuai kebutuhannya, seperti membaca dan menulis, keterampilan, menggambar, pelajaran sekolah, hingga pengetahuan umum.
Isu Anak Jalanan (Anjal)
Tone Netral
Refleksi Pemberitaan Komunitas Save Street Child Bandung mengajari anakanak jalanan di perempatan Cikapayang Bandung Jawa Barat, untuk belajar, Minggu (29/6). Gambaran ini merupakan pesan dari elemen diluar pemerintah yang turut berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan sosial yang perlu diapresiasi.
No
Media, hal & jurnalis
Judul / Topik
Isu
Tone
9
Kompas, hal 1,15, GREGORIUS MAGNUS FINESSO
Gelora Simfoni dalam Gulita... Jemari Ahmad Faizun (15) lincah memainkan tuts kibor sambil sesekali membetulkan kacamata hitam di atas bola matanya yang terkatup. Lagu band Armada berjudul “Hargai Aku” sayup mengalun dari ruangan kecil yang mirip gudang itu. Simfoni nan menggelora terbetik dari mereka yang dianggap tak terlahir sempurna. Kala Kompas berkunjung pekan lalu, Faizun, yang akrab disapa Faiz, bersama kawankawannya dalam Netra Band tengah berlatih serius di ruang musik sederhana di teras Sekolah Luar Biasa (SLB) ABC Putra Manunggal di Desa Patemon, Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Personel kelompok musik yang juga siswa SLB itu tengah mempersiapkan diri tampil memenuhi undangan hajatan. Budi Prabowo, Anggota Netra band “Saya pilih drum. Pengin seperti Mas Gilang Ramadhan atau Yoyok (drumer Padi).”
Peyandang Disabilitas
Netral
10
Koran Tempo, hal 2, aris novia hidayat (Berita Foto)
Tadarus Tiga penyandang tunanetra membaca kitab Al-Quran Braitle di Masjid An-Nur, UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Dinas Sosial. Provinsi Jawa Timur, Malang, kemarin. Rutinitas pada Ramadan ini untuk meningkatkan kualiias ibadah dan melatih kemampuan baca kitab.
Penyandang Disabilitas
Netral
Refleksi Pemberitaan Jemari Ahmad Faizun (15) lincah memainkan tuts kibor sambil sesekali membetulkan kacamata hitam di atas bola matanya yang terkatup. Lagu band Armada berjudul “Hargai Aku” sayup mengalun dari ruangan kecil yang mirip gudang itu. Simfoni nan menggelora terbetik dari mereka yang dianggap tak terlahir sempurna. Kala Kompas berkunjung pekan lalu, Faizun, yang akrab disapa Faiz, bersama kawan-kawannya dalam Netra Band tengah berlatih serius di ruang musik sederhana di teras Sekolah Luar Biasa (SLB) ABC Putra Manunggal di Desa Patemon, Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. kegiatan ini menginspirasi para penyandang disabiltas lainnya untuk terus berkreasi dan menghasilkan karya yang bisa dinikmati semua orang. Tiga penyandang tunanetra membaca kitab AlQuran Braitle di Masjid An-Nur, UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Dinas Sosial. Provinsi Jawa Timur, Malang, kemarin. Rutinitas pada Ramadan ini untuk meningkatkan kualiias ibadah dan melatih kemampuan baca kitab. Aktivitas ini memiliki sisi positif yang sangat bernilai dan bermanfaat, untuk kedepan perlu ada pengembangan kegiatan bisa dengan bentuk apresiasi.
No 11
Media, hal & jurnalis
Judul / Topik
Isu
Suara Pembaruan, hal b7, PR/M-6 (30-06-2014)
Perbaikan Raskin Tanggung Jawab Bersama Semua pihak harus turut serta memperbaiki kekurangan kelemahan program pengadaan beras untuk rakyat miskin (Raksin) sebagaimana hasil kajian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yang harus memperbaikinya, ya semua, mulai dari pemerintah pusat, daerah, aparat, dan terutama masyarakat juga harus ikut saling mengawasi. Tidak bisa hanya Bulog, karena bukan hanya tanggung jawab Bulog semata, kata Koordinator Pokja Kebijakan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Suahasil Nazara di Jakarta, Minggu (29/6). Menurutnya, semua pihak harus terlibat dalam memperbaiki program yang masih dibutuhkan rakyat msikin tersebut. Sebab, program ini melibatkan berbagai institusi, mulai dari kementerian, pemerintah daerah (pemda), Perum Bulog hingga masyarakat. Adapun hal-hal yang harus dibenahi dalam program raskin, kata Suahasil, adalah ketepatan sasaran penerima dan waktu penyaluran, kualitas beras, dan harga harus sesuai yang tetah ditentukan. Juga diperlukan peran masyarakat untuk mencegah kebocoran. Suahasil Nazara, Koordinator Pokja Kebijakan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) “Bulog bertanggung jawab sampai titik distribusi. Kemudian ketika dibagaikan kepada masyarakat, itu sudah tanggung jawab kepala desa, aparat desa, dan tanggung jawab masyarakat juga. Jadi bukan hanya tanggung jawab Bulog, Kemenkokesra, Kemsos, tapi semua, termasuk masyarakat.”
Beras Masyarakat Miskin (Raskin)
Tone Netral
Refleksi Pemberitaan Semua pihak harus turut serta memperbaiki kekurangan kelemahan program pengadaan beras untuk rakyat miskin (Raksin) sebagaimana hasil kajian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yang harus memperbaikinya, ya semua, mulai dari pemerintah pusat, daerah, aparat, dan terutama masyarakat juga harus ikut saling mengawasi. Tidak bisa hanya Bulog, karena bukan hanya tanggung jawab Bulog semata, kata Koordinator Pokja Kebijakan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Suahasil Nazara di Jakarta, Minggu (29/6). Kondisi memberikan gambaran jalannya program raskin secara kualitas maupun kuantitas adalah tanggung jawab bersama. Artinya program ini masuk dalam program pro rakyat yang harus terus ditingkatkan kinerjanya.
No 12
Media, hal & jurnalis
Judul / Topik
Media Indonesia, hal 12, VL/N-2
Ribuan WNI Terancam Dideportasi Sebanyak 5.366 WNI asal Kabupaten Kepulauan Talaud dan Sangihe, Sulawesi Utara, terencam dideportasi dari Filipina. Mereka selama bertahun-tahun bermukim secara illegal di salah satu pulau di Filipina bagian selatan. Belum lama, sebanyak 60 warga Sangihe dan Talaud sudah dipulangkan dari Filipina. Bukan tidak mungkin, yang lain akan menyusul, kata Sekretaris Komisi I DPR Sulawesi Utara Frangky Wongkar, di Manado, kemarin. Para WNI yang tinggal di Filipina itu sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Frangky Wongkar, Sekretaris Komisi I DPR Sulawesi Utara “Pemprov Sulawesi Utara juga harus proaktif menggantisipasi masalah ini. Jika ribuan orang itu dipulangkan, pemprov wajib menyediakan lahan dan tempat tinggal.”
Isu Pekerja Migran
Tone Netral
Refleksi Pemberitaan Sebanyak 5.366 WNI asal Kabupaten Kepulauan Talaud dan Sangihe, Sulawesi Utara, terencam dideportasi dari Filipina. Mereka selama bertahuntahun bermukim secara ilegal di salah satu pulau di Filipina bagian selatan. Harus ada langkah kongkret dari seluruh pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini yang menyangkut kehidupan selanjutnya dengan cara membawa kembali ke Indonesia.
No
Media, hal & jurnalis
Judul / Topik
Isu
Tone
13
Media Indonesia, hal 13, Ant/H-2
Kekerasan terhadap Anak Capai 459 Kasus Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni’am Sholeh mengungkapkan kasus kekerasan seksual terhadap anak terus meningkat dengan angka mencapai 459 kasus sepanjang Januari hingga Juni 2014. Selama 2013 tercatat ada 590 pengaduan kasus kekerasan seksual pada anak, sedangkan hingga pertengahan 2014 angka pengaduan sudah mencapai 459 kasus, kata Asrorun, di kantor KPAI, Jakarta, kemarin. KPAI mencatat dari 2011 hingga 2014 terdapat total 2.124 kasus kekerasan seksual pada anak berupa pemerkosaan, sodomi, pencabulan, dan pedofilia. Menurut dia, pelaku kekerasan seksual terhadap anak didominasi orang-orang terdekat korban seperti guru dan orangtua. Asrorun Ni’am Sholeh, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) “Pada 2011 tercatat ada 329 kasus, 2012 terdapat 746 kasus, dan pada 2013 ada 590 kasus.”
Perlindungan Anak
Netral
14
Jurnal Nasional, hal 14, Rusman
Bentuk Reaksi Cepat Perlindungan Anak Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menyarankan pembentukan Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak sampai tingkat desa, sebagai tindak lanjut Inpres tentang Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual terhadap Anak (GNAKSA). Pelaksanaan GN-AKSA, seperti tertulis dalam inpres, hanya diperintahkan lintas kementerian dan kelembagaan, kata Arist ditemui di Jakarta, Senin. Menurut Arist, tidak dilibatkannya masyarakat akan menjadi salah satu penyebab Inpres GNAKSA menjadi inpres yang mati suri. Intinya, ujar Arist, GN-AKSA sebagai wujud respons kemarahan presiden terhadap kasus kekerasan seksual yang mengemuka pada tahun 2014 tidak akan jalan tanpa peran masyarakat dalam implementasinya, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial. Selain menyarankan pembentukan Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak, Arist juga mengharapkan inpres tersebut wajib menggerakkan sistem pendataan kasus kekerasan seksual anak. Arist Merdeka Sirait, Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak “Ironis, sebagai sebuah negara besar, kita tidak punya data tentang kekerasan seksual terhadap anak tapi setiap hari melihat beritanya di media.” Asrorun Ni’am Sholeh, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) “Sepanjang 2013 tercatat ada pengaduan sebanyak 590 kasus kekerasan seksual pada anak, sementara hingga pertengahan 2014 angka pengaduan itu sudah mencapai 459 kasus.”
Perlindungan Anak
Netral
17
Media Indonesia, hal 8, Ver/ Kim/ Ssr/J-5
5 Orang Jadi Tersangka Tewasnya Arfiand Kepolisian Resor Jakarta Selatan menetapkan lima siswa senior SMAN 3 Setiabudi berinisial D, K, P, T, dan A sebagai tersangka atas kasus tewasnya Arfiand Caesar Al Irhami, 16, yang diduga dianiaya saat kegiatan pelatihan pecinta alam di kawasan Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Kita sudah mendapatkan kesimpulan. Dari 30 saksi yang diperiksa, lima orang telah ditetapkan menjadi tersangka. Kelima nama ini keluar setelah peserta menyebutkan dianiaya oleh mereka, jelas Kapolres Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat, kemarin. Kelima tersangka ialah siswa kelas 2 SMAN 3 Setiabudi yang masih aktif bersekolah. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka, kelima tersangka akan dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan. Indra Fadilah Siregar, Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan “Mereka semua siswa kelas 2 SMAN 3, tidak ada siswa kelas 3 dan alumni.” La Ode, Wakil Kepala SMAN 3 Setiabudi “Kami ada di bawah dinas, kalau dari atasan bilang keluarkan, ya akan kami ikuti instruksinya. Untuk sementara ini, karena kondisi masih libur dan kegiatan belajar baru mulai lagi 14 Juli, jadinya lihat dulu perkembangannya besok seperti apa.”
Perlindungan Anak
Netral
Refleksi Pemberitaan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni’am Sholeh mengungkapkan kasus kekerasan seksual terhadap anak terus meningkat dengan angka mencapai 459 kasus sepanjang Januari hingga Juni 2014. Selama 2013 tercatat ada 590 pengaduan kasus kekerasan seksual pada anak, sedangkan hingga pertengahan 2014 angka pengaduan sudah mencapai 459 kasus, kata Asrorun, di kantor KPAI, Jakarta, kemarin. Angka yang cukup tinggi seperti yang dipaparkan KPAI seharusnya menjadi perhatian serius semua pihak. Angka tersebut bisa menjadi indikator bahwa anak masih dalam kondisi yang bisa diterjang kekerasan. Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menyarankan pembentukan Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak sampai tingkat desa, sebagai tindak lanjut Inpres tentang Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual terhadap Anak (GN-AKSA). Pelaksanaan GN-AKSA, seperti tertulis dalam inpres, hanya diperintahkan lintas kementerian dan kelembagaan. Serapan informasi ini bisa menjadi pertimbangan sebagai dorongan membangun kebijakan yang pro perlindungan anak-anak.
Kepolisian Resor Jakarta Selatan menetapkan lima siswa senior SMAN 3 Setiabudi berinisial D, K, P, T, dan A sebagai tersangka atas kasus tewasnya Arfiand Caesar Al Irhami, 16, yang diduga dianiaya saat kegiatan pelatihan pecinta alam di kawasan Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Usut tuntas kasus ini dan menjadi contoh gambaran buruk dunia pendidikan dan kekerasan anak dan remaja.
No 16
Media, hal & jurnalis
Judul / Topik
Isu
Suara Pembaruan, Hal a24, LEN/F-5 (30-062014)
Saling Lempar Petasan, Ratusan Remaja Tawuran Ratusan remaja terlibat tawuran di pinggir rel kereta api (KA) Buaran, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (30/6). Tawuran yang melibatkan ratusan remaja dari Kampung Sumur dan Buaran ini diduga terjadi karena saling ejek dan saling melempar petasan. Menggunakan batu, kayu, bambu hingga senjata tajam, dua kelompok remaja itu tawuran sejak pukul 06:00 WIB hingga sekitar pukul 09:00 WIB. Akibat peristiwa ini, seorang anggota kepolisian dari Polsek Cakung, yang belum diketahui identitasnya terluka di bagian kepala akibat terkena lemparan batu saat mencoba melerai aksi tawuran tersebut. Seorang pedagang bensi eceran di sekitar lokasi, Sukijo (45) menuturkan, tawuran remaja dari dua kampung ini sudah terjadi sejak Minggu (29/6) pagi. Sukijo, Warga “Tawuran di sini sudah terjadi dua kali ini. Kemarin tawurannya sampai pukul 11.00 dan massa bubar sendiri. Yang sekarang cuma sekitar 3 jam dan dibubarkan polisi. Kalau tidak ada polisi ya bisa sampai siang juga kaya kemarin.”
Bencana Sosial
Tone Netral
Refleksi Pemberitaan Ratusan remaja terlibat tawuran di pinggir rel kereta api (KA) Buaran, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (30/6). Tawuran yang melibatkan ratusan remaja dari Kampung Sumur dan Buaran ini diduga terjadi karena saling ejek dan saling melempar petasan. Menggunakan batu, kayu, bambu hingga senjata tajam, dua kelompok remaja itu tawuran sejak pukul 06:00 WIB hingga sekitar pukul 09:00 WIB. Kondisi ini seperti tradisi yang seharusnya tidak ada. Kesadaran di tengah masyarakat juga belum menyentuh nilainilai kebersamaan yang tentunya beriring dengan berbagai unsur tokoh dan pemerintah.