MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI BERDASARKAN KTSP DI KELAS V SD NEGERI BARUDUA 1 MALANGBONG GARUT
MAKALAH
OLEH YULIA LESTARI NIM. 10.21.0978
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI BERDASARKAN KTSP Yulia Lestari NIM. 10.21.0978
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Kurikulum disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Para pengembang kurikulum selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan yang sesuai dengan tuntutan jaman. Penyempurnaan kurikulum dilakukan secara responsif terhadap penerapan hak asasi manusia, kehidupan berdemokrasi, globalisasi, dan otonomi daerah. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai bahan akurat dalam penelitian. Sebelum pelaksanaan penelitian, terlebih dahulu penulis merumuskan masalah : (1) Bentuk penyususnan silabus menulis karangan; (2) Penyususnan model pembelajaran; (3) Proses pembelajaran; (4) Penildian terhadap hasil pembelajaran. Uraian tersebut di atas ditetapkan sebagai batasan masalah. Pokok bahasan yang dijadikan penelitian dengan kompetensi dasar menulis karangan yang diajarkan di Kelas III SD Negeri Peundeuy 2 Garut Tahun Pelajaran 2008-2009. Sumber Kompetensi dasar tersebut diambil dari buku :. (1) KTSP, BP CIPTA JAVA, 2007. (2) Pengembangan Silabus KTSP kelas (II untuk SD/MI, 2007. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini penulis menggunakan deskriptif kualitatif yang meliputi penyususnan silabus, model pembelajaran, dan proses pembelajaran. Sedangkan deskriptif kuantitatf meliputi hasil pembelajaran dengan menggunakan uji t. Hasil belajar siswa kelas III pada kompetensi dasar menulis karangan dan model pembelajaran dengan teknik inkuiri berdasarkan KTSP dengan hasil penilaian 6,80 atau tiga siswa dari 25 sampel yang diteliti kualifikasi baik sekali (nilai 8,1 - 10 ), 80 %atau 20 siswa dari 25 siswa yang diteliti kualifikasi baik ( nilai 6,6 - 8,0 ), dan 20% atau enam siswa dari 5 sampel yang diteliti kualifikasi cukup ( 5,6- 6,5 ). Kata Kunci : Menulis Karangan Narasi/Inkuiri
PENDAHULUAN Dalam upaya mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan masa depan, Departemen Pendidikan Nasional menerbitkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 (KTSP) yang merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan serta bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan setara nasional. Fokus hasil pendidikan yang bermutu adalah siswa yang sehat, mandiri, berbudya, berakhlak mulia, beretos kerja, berpengetahuan, menguasai teknologi, serta cinta tanah air. Guna mewujudkan hal tersebut diperlukan kurikulum nasional mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang searah dengan jiwa perubahan yang mendasar dengan pengelolaan pendidikan.
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intlektual, sosial, dan emosional peserta didik serta merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut serta menemukan dan menggunakan kemampuan analisis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan Indonesia.
KAJIAN TEORITIS DAN METODE Pengertian Menulis Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang manggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan grafik tersebut ( Tarigan, 1989 : 15 ). Menulis adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa yang dimiliki dan digunakan oleh manusia sebagai alat komunikasi tidak langsung. Pengertian Menulis Narasi Menurut Karsana (1986 : 1.32) karangan narasi adalah karangan yang menceritakan peristiwa. Peristiwa yang diceritakan itu dapat terdiri atas satu kejadian atau lebih. Peristiwa-peristiwa itu berhubungan. Ilubungan bermacam-macam, berupa hubungan waktu, hubungan pelaku, hubungan sebab akibat, dan sebagainya. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, menulis karangan narasi merupakan suatu karangan yang berdasarkan urutan rangkaian kejadian yang sebenarnya; yanp dilukiskan dengan citra pengarang. Sekilas tentang KTSP KTSP merupakan perwujudan dari Kurikulum Pendidikan Dasar, dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah dengan berpedoman pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta panduan penyususnan kurikulum yang disusun oleh Badan Standar Nasienal Pendidikan (BSNP). Pengertian Teknik Inkuiri Teknik inkuiri merupakan teknik pembelajaran yang dapat mendorong siswa berpikir kreatif. Teknik ini memungkinkan siswa menjadi pusat kegiatan belajar mengajar sedangkan guru hanya berfungsi sebagai pembimbing dan pengarah dalam kegiatan tersebut. Kata inkuiri berasal dari bahasa latin yaitu inquirere yang berarti mencari, sedangkan teknik inkuiri dalam bahasa inggris berarti bertanya, meneliti, dan menguji. Dengan demikian inkuiri diartikan " membaca untuk mencari kebenaran atau pengetahuan dengan jalan bertanya." (Slamet 1982 : 3) Makna Pembelajaran Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Konsep pembelajaran menurut Corey (1986 : 195) adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk
memungkinkan ia untuk ikut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan. Mengajar menurut William H. Burton adalah upaya untuk memberikan stimulus, bimbingan pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Syaiful Sagala (2006 : 61) Metode Penelitian Metode penelitian terdiri dari kata metode dan penelitian. Metode memiliki arti " cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan" (KBBI : 1986 : 580), dari pengertian tersebut jelas bahwa metode merupakan suatu cara kerja yang memiliki aturan-aturan dan langkahlangkah yang teratur serta memiliki keterkaitan antara unsur yang satu dengan yang lainnya yang memiliki sifat memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. Penelitian memiliki arti " kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum." ( KBBI : 1986 : 920) Sesuai dengan pengertian di atas, maka metode penelitian merupakan sebagian penelitian yang sangat penting dalam pencapaian tujuan penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan eksperimen. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan kata lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Dalam penelitian ini metode deskriptif digunakan dalam menggambarkan silabus, skenario, proses, dan hasil pembelajaran. Sedangkan metode eksperimen digunakan ketika mempraktikan silabus dan skenario pembelajaran yang telah penulis susun. Dengan metode ini diharapkan penulis dapat memperoleh gambaran tentang kemampuan siswa kelas V SD Negeri Barudua 1 Garut Tahun ajaran 2011/2012 dalam menulis karangan sesuai dengan KTSP. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pembelajaran Keberhasilan proses belajar mengajar ditandai dengan adanya tes formatif serta tes lainnya, seperti tes pelaksanaan, tes produk dan sebagainya. Namun untuk kepentingan penelitian penulis
menganggap perlu mengukur kemampuan siswa sebelum kegiatan belajar mengajardan sesudahnya, maka digunakanlah pretes dan postes. Berdasarkan hal tersebut penulis sajikan data nilai pretes dan postes Tabel menulis karangan dengan skala 1-10
19
Siti A
6
7
6
7
6
32
6.4
20
Sandi
7
7
7
7
8
36
7.2
21
Siti S
7
7
6
7
7
34
6.8
22
Siti Mu
7
6
7
6
5
31
6.2
23
Sultan M
Tabel menulis karangan dengan skala 1-10 Tingkatan Skala Aspek yang. No dinilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Karangan
7
6
7
6
6
32
6.4
24
Yosep N
6
7
6
6
6
31
6.2
25
Yopiama
6
6
5
7
6
30
2
Kesesuaian isi karangan
3
Diksi
4
Huruf kapital
5
Ejaan
Ratarata
N o
Rata-rata
Nama Siswa
163
160
165
6.64
6.52
64
6.6
817 32.6 8
6 163 .4 6.5 4
Aspek yang Dinilai Hur Isi Diks uf Kara i Kapi ngan tal
Ej aa n
Jml
Nama Siswa
Bent uk Kara ngan
Aspek yang Dinilai Isi Kara ngan
Diks i
Huruf Kapit al
Ej aa n
Jml
Rata -rata
1
Anisa
8
8
7
7
7
37
7.4
2
Angga
7
6
6
7
7
33
6.6
3
Cimi
7
6
7
7
6
33
6.6
4
Desti
8
8
7
7
8
38
7.6
5
Diki
6
7
7
7
7
34
6.8
6
Dulkipli
7
7
7
7
7
35
7
6.4
7
Didah
7
7
6
6
7
33
6.6
Dendi
8
7
7
7
7
36
7.2
Tabel Jawaban Siswa Terhadap Butir Soal Pretes Menulis Karangan Siswa Kelas V SD Negeri Barudua 1 Malangbong Garut No
166
16 3 6. 52
Tabel Jawaban Siswa Terhadap Butir Soal Postes Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Barudua 1 Malangbong Garut
Jumlah skor
Bentu k Karan gan
Jumlah
Rat arata
1
Anisa
2
Angga
6
6
6
6
7
31
6.2
8
3
Cimi
7
6
6
7
6
32
6.4
9
Ike Y
8
7
8
7
7
37
7.4
4
Desti
7
7
7
7
7
35
7
10
Haris P
7
7
7
6
6
33
6.6
5
Diki
7
7
6
7
7
34
6.8
11
Lalan
8
7
7
8
8
38
7.6
6
Dulkipli
7
6
6
6
7
32
6.4
12
Lasti Y
7
7
7
6
6
33
6.6
7
Didah
7
6
6
6
7
32
6.4
13
Livi S
7
7
7
7
7
35
7
8
Dendi
7
7
7
6
6
33
6.6
14
Maulana
7
7
6
7
6
33
6.6
9
Ike Y
7
7
7
7
6
34
6.8
15
Moch
7
7
7
7
6
34
6.8
10
Haris P
6
6
6
6
7
31
6.2
16
Nani F
8
8
8
7
7
38
7.6
11
Lalan
7
8
7
7
7
36
7.2
17
Resti
8
7
7
7
6
35
7
12
Lasti Y
6
6
7
7
7
33
6.6
18
Rianti
7
7
6
6
6
32
6.4
13
Livi S
7
6
6
6
7
32
6.4
19
Siti A
7
7
7
6
6
33
6.6
14
Maulana
6
6
6
7
6
31
6.2
20
Sandi
7
8
8
7
7
37
7.4
15
Moch
6
6
7
7
6
32
6.4
21
Siti S
7
7
7
7
8
36
7.2
16
Nani F
8
8
7
7
7
37
7.4
22
Siti Mu
8
7
7
6
6
34
6.8
17
Resti
7
7
6
7
6
33
6.6
23
Sultan M
7
7
8
7
7
36
7.2
18
Rianti
6
6
7
6
6
31
6.2
24
Yosep N
7
6
6
7
7
33
6.6
6
6
6
7
7
32
25
Yopiama
7
7
6
7
182
176
173
170
7.28
7.04
6.92
6.8
Jumlah Ratarata
6 16 8 6. 72
33
6.6
869
173. 8
34. 76
6.95
Perbandingan Nilai Pretes dan Postes Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V SDN Barudua 1 Malangbong Garut Nilai Pretes Postes 32 37
1
Nama Siswa Anisa
2
Angga
31
33
2
3
Cimi
32
33
1
4
Desti
35
38
3
5
Diki
34
34
0
6
Dulkipli
32
35
3
7
Didah
32
33
1
8
Dendi
33
36
3
9
Ike Y
34
37
3
10
Haris P
31
33
2
11
Lalan
36
38
2
12
Lasti Y
33
33
0
13
Livi S
32
35
3
14
Maulana
31
33
2
15
Moch
32
34
2
16
Nani F
37
38
1
17
Resti
33
35
2
18
Rianti
31
32
1
19
Siti A
32
33
1
20
Sandi
36
37
1
21
34
36
2
22
Siti S Siti Mu
31
34
3
23
Sultan M
32
36
4
24
Yosep N
31
33
2
25
Yopiama
30
33
3
Jumlah
817
869
52
32.68
34.76
2.08
No
Rata-rata
Kenaikan
ket
5
Sebagai sampel, penulis sajikan kutipan jawaban siswa yang masuk kategori terbaik, sedang, dan rendah. 1) Sampel karangan jawaban siswa kategori terbaik diraih oleh Nani Fitriani dengan nilai rata-rata 7,6. 2) Sampel karangan jawaban siswa kategori sedang diraih oleh Dulkipli dengan nilai rata-rata 7 3) Sampel karangan jawaban siswa kategori rendah yaitu diraih oleh Rianti dengan nilai rata-rata 6,4. Pembahasan Hasil Analisis Data
Ada emput butir rumusan masalah yang dijadikan pertanyaan penelitian, selanjutnya keempat butir pertanyaan tersebut dijawab dalam analisis data sesuai data yang diperoleh yaitu : (1) penyususnan silabus menulis karangan; (2) model pcmbelajaran menilis karangan dungan menggunakan model induklif; (3) praktik pelaksanaan KBM menulis karangan; (4) hasil pembelajaran. Untuk lebih rincinya penulis paparkan dalam pembahasan analisis berikut ini. Silabus Menulis Karangan Rumusan masalah (1) yakni menyangkut bentuk silabus yang penulis buat. Setelah dianalisis ternyata bentuk silabus yang penulis buat : 1) Dilihat dari formatnya sudah sesuai dengan KTSP 2) Kompetensi dasar, hasil beajar dan indikator hasil belajar benar-benar diambil secara utuh dari KTSP yang harus diajarkan di kelas V SD 3) Tahapan KBM dalam silabus yang penulis buat pada dasarnya sudah menggambarkan yang dituntut dalam KTSP yang terdiri atas tiga tahapan yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 4) Selain itu tahapan pembelajaran yang penulis tetapkan juga sesuai dengan model yang telah ditetapkan yaitu model induktif 5) Saran dan sumber belajar yang penulis tetapkan sudah relevan dengan kompetensi dasar dan indikator hasil belajar 6) Butir-butir tes yang penulis gunakan untuk pretes dan postes telah menggambarkan aspek yang seharusnya dinilai seperti yang tergambar dalam indikatir. Bardasarkan pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa silabus yang penulis buat sudah benar. Hal ini silabus dijadikan pedoman KBM yang penulis lakuKan di kelas V SD. Jadi rumusan masalah pertama telah terjawab. Model Pembelajaran Menulis: Karangan dengan Model Indtiktif Berdasarkan analisis di atas dapat diambil kesimpulan berikut ini (1) Materi pembelajaran yang diterapkan benarbenar dapat menunjang kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator pencapaian hasil belajar seperti dituntut KTSP (2) Model induktif ternyata cocok untuk mengajarkan menulis karangan narasi (3) Pembelajaran menulis karangan terfokus kepada keterampilan menulis, sedangkan keterampilan lainnya hanya pendamping untuk keterampilan
menulis. (4) Waktu yang direncanakan diprediksikan sesuai dengan pelaksanaannya Berdasakan butir-butir kesimpulan analisis di atas, model pembelajaran yang ditetapkan sudah sesuai dengan model yang digunakan. Dengan demikian rumusan masalah berbunyi bagaiman penerapan model induktif untuk pembelajaran menulis karangan di kelas V SD berdasarkan KTSP ? dapat dijawab." Bahwa model pembelajaran yang penulis buat benar-benar dirancang dengan menggunakan model induktif yang dilandasi oleh silabus yang telah ditetapkan." Pelaksanaan KBM menulis karangan narasi dengan Menggunakan Model Induktif Berdasarkan analisis pelaksanaan KBM pada butir (2.3.4) dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : (1) KBM yang penulis lakukan berlandaskan pada silabus yang ditetapkan (2) Langkah-langkah yang penulis tempuh ketika melakukan KBM disesuaikan dengan model pernbelajaran yang penulis tetapkan (3) Waktu yang digunakan dalam KBM 2 jam pelajaran (4) Terdapat beberapa kendala kecil seperti anak merasa lelah karena harus beberapa kali membuat karangan. namun penulis berhasil mengatasi dengan cara memberi arahan. Berdasarkan pernyataan di atas pelaksanaan KBM menulis karangan narasi dengan menggunakan model induktif dapat menarik siswa, Hal ini dikemukakan KBM yang penulis lakukan relevan dengan silabus dan model yang ditetapkan. Hasil Pembelajaran Berdasarkan analisis yang telah dilakukan yaitu analisis kuantitatif dapat ditarik butir-butir hasilnya sebagai berikut Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretes dan postes. Hal ini dibuktikan dengan t hitung = 8.76 > t tabel = 135 (Taraf kepercayaan 75%) Bardasarkan kesimpulan analisis di atas baik ditinjau secara kuantutatif hasil proses pernbelajaran menulis karangan dengan model induktif berhasil baik. Pembuktian Hipotesis Suatu penelitian bila berdasarkan pada kebenaran maka perlu penelitian atas keterangan tersebut melalui liku-liku perjuangan yang panjang untuk mendapatkan hasil keterangan penelitian itu, oleh sebab itulah berdasarkan hipotesis pada bab (1) penyusunan silabus, (2) kemampuan menulis karangan, (3) pembelajaran metode inkuiri/induktif,
(4) hasil praktik pelaksanaan, menunjukkan bahwa setelah penelitian untuk mendapatkan hasil yang memperkuat argumen yang telah dikemukakan pada bab 1 tentang latar belakang, bab 2 tentang ihwal penelitian, dan bab 3 tantang metode penelitian. Setelah melalui uji coba dilapangan yang dilakukan langsung oleh peneliti untuk mandapatkan data tentang silabus menulis karangan dan model pembelajarannya dengan teknik inkuiri berdasarkan KTSP di kelas V SD Negeri Barudua 1 Malangbong Garut Tahun Ajaran 2011/2012 telah membuktikan bahwa hasil yang diperoleh sebagai berikut 1. Silabus menulis karangan narasi di kelas V SD Negeri Barudua 1 Malangbong Garut berhasil dengan baik sesuai tujuan. 2. Kemampuan menulis karangan di kelas V SD Negeri Barudua 1 Malangbong Garut berhasil baik dengan peningkatan yang signifikan setelah uji coba 3. Pembelajarn teknik inkuiri / induktif berhasil baik sesuai konsep yang dimiliki peneliti terbukti aktirnya siswa dalam proses pembelajaran. 4. Penerapan KBM yang telali dipraktekkan berhasil baik, berdasakan penelitian yang dilakukan menunjukkan pola penerauan KTSP. Berdasarkan pembahasan pada bab (4.3) dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1) Silabus yang pcnlis buat tcrnyala baik dan sudah dijadikan landasan KBM 2) Model pcmbelajaran yang penulis susun sudah benar dan sesuai dengan model induktif dan telah dijadikan landasan proses pembelajaran 3) KBM yang penulis lakukan benar-benar merupakan proses pembelajaran menulis karangan dengan model induktif 4) Hasil proses pembelajaran telah baik, dilihat dari segi kuantitatif t hitung = 8,76 > t tabel = 1,71 ). Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa hipotesis berbunyi," jika kompetensi dasar menulis karangan dengan model induktif dan sesuai dengan model induktif dan sesuai dengan silabus serta model yang ditetapkan maka hasilnya akan baik," telah terbukti secara meyakinkan. KESIMPULAN Penelitian ini beranjak dari adanya kurikulum baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan secara nasional dari tahun 2006. Karena adanya KTSP tersebut, penulis terdorong untuk melakukan penyususnan silabus, merancang model
pembelajaran, dan praktik pelaksanaannya untuk mendapat hasil menulis karangan siswa. Berikut ini penulis simpulkan hasil analisis silabus, model pembelajaran, proses pembelajaran, dan hasil karangan siswa sekaligus jawaban atas pertanyaan penelitian yang penulis rumuskan. Berdasarkan hasil analisis penulis dapat memberikan saran-saran yang berhubungan dengan pengajaran bahasa Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian. Jakarta : Bhineka Cipta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka Hasani, Aceng. (2005). Ihwal Menulis. Serang : UNTIRTA PRESS Indadi,
Agustinus. (2003). Cermat Indonesia. Malang : Dioma
Berbahasa
Jaraki, Muhammad. (2004). Tangkas Berbahasa Indonesia. Bandung : Rosda Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (2007). Jakarta : BP CIPTAJAYA Nasutiori. (1994 ). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Aksara Pengembangan Silabus KTSP. (2007). Jakarta Rustiyah. (1991). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Aneka Cipta Sagala,
Syaiful. (2003). Konsep dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Makna
Yusnandar. (1992). Strategi Belajar Mengajar, Bandung : IKIP