MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN TEKNIK PENUGASAN BERDASARKAN KTSP DI KELAS VIII MTS ASSALAM BANYURESMI GARUT
MAKALAH
OLEH YANTI YULIANTI NIM. 10.21.0933
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN TEKNIK PENUGASAN BERDASARKAN KTSP DI KELAS VIII MTS ASSALAM BANYURESMI GARUT YANTI YULIANTI NIM. 10.21.0933 Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian ini berangkat dari latar belakang bahwa pembelajaran menulis puisis kurang menarik, hal ini berawal dari permasalah bahwa pemahaman siswa kurang terhadap sastra itu sehingga ketika siswa dihadapkan pada tugas menulis puisi siswa merasakan kesulitan. Selain itufaktor guru, administrasi guru serta lingkungan sangat berpengaruh terhadap proses belajar. Oleh karena itu, siswa memerlukan banyak latihan untuk merangsang imajinasi agar kemempuan siswa dalam menulis puisi menjadi lebih baik dan menarik. Sehubungan dengan kurang tercapainya pengajaran menulis puisi tersebut maka penulis mengujicobakan kepada peserta didik kelas VIII MTS Cokroaminoto Karangtengah Garut , dengan menggunakan suatu teknik, yaitu teknik penugasan. Teknik penugasan memiliki kelebihan dan kekurangan. Kebebihan teknik penugasan anata lain: (1) Pengetahuan yang diperoleh murid dari hasil belajar, hasil percobaan atau hasil penyelidikan yang banyak berhubungan dengan minat atau bakat yang berguna untuk hidup mereka akan lebih meresa, tahan lama dan lebih otentik; (2) mereka berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggungjawab dan berdiri sendiri; (3) tugas dapat lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas wawasan tentang apa yang dipelajari. Adapun yang menjadi kekurangannya antara lain: 1) seringkali siswa melakukan penipuan diri di mana mereka hanya meniru pekerjaan orang lain, tanpa mengalami peristiwa belajar; (2) adakalanya tugas itu dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi data tentang menulis puisi bebas dengan menggunakan teknik penugasan berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Hal tersebut berawal dari dugaan sementara jika pembelajaran menulis puisi bebas dengan menggunakan teknik penugasan, maka hasilnya akan baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil menulis puisi bebas dengan menggunkan teknik penugasan mengalami peningkatan. Selain itu juga hasil pembelajaran menulis puisi bebas dengan menggunakan teknik latihan, telah dapat meningkatkan kemampuan dan merangsang imajinasi siswa kelas VIII MTS Cokroaminoto Karangtengah Garut , ini terlihat dari selisih ratarata (mean) Pretes = 69,75 sedang Postes = 76,83 dengan selisih rata-rata 7.08. sehingga dapat dinyatakan signifikan. Dengan kata lain, terdpat perbedaan signifikan antara pretes dan pastes setelah diadakan kegiatan belajar mengajar yang mengacu kepada silabus dan rencana pembelajaran kompetensi dasar menulis puisi bebas dengan teknik penugasan berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kata Kunci : Menulis Puisi Bebas / Penugasan
PENDAHULUAN Pengajaran bahasa dan pengajaran sastra merupakan pengajaran yang selalu sejalan, karena keduanya dapat saling menambah wawasan pengetahuan, yakni kosakata dan keterampilan bahasa siswa. Dalam kaiatannya dengan pengajaran di sekolah, tidak setiap karya sastra dapat disajikan sebagai bahan ajar, karya sastra yang dapat dijadikan bahan ajar perlu dipertimbangkan dari berbagai segi yaitu dari segi estetik, ideologis, psikologis, dan pedagogis (Sarwadi dalam Jabrohim 1994 : 178) Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Standar Kompetensi Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki beberapa aspek yaitu aspek kemampuan berbahasa dan aspek kemampuan bersastra. Salah satu aspek kemampuan bersastra adalah menulis. Kompetensi Dasar menulis di antaranya adalah menulis puisi bebas. Keberhasilan Proses belajar mengajar pada masa kini terlebih pada masa mendatang tidak hanya ditentukan oleh banyaknya buku-buku, tetapi ditentukan pula oleh kompetensi guru dan siswa dalam menyerap pemahaman tentang karya sastra. Pentingnya sastra juga ditunjukan oleh tetap bertahannya sastra dalam kurikulum pengajaran di sekolah dari tahun ke tahun. Rusyana (1982: 6)
berpendapat bahwa bertahannya pengajaran satra dalam kurikulum karena pengajaran sastra mempunyai peranan penting dalam mencapai berbagai aspek pendidikan, susila, sosial, perasaan, sikap, penilaian dan keagamaan. KAJIAN TEORITIS DAN METODE Pengertian Menulis Sebelum berlanjut ke dalam materi pokok permasalahan yang penulis ungkapkan mengenai menulis puisi. Penulis puisi akan mengajukan dulu teori mengenai menulis. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang didapat oleh manusia dalam kehidupannya, yang dipergunakan sebagai alat komunikasi secara tidak langsusng melalui tulis. Tarigan (1982:3) mengemukakan bahwa menulis merupakan suatau kegiatan yang produktif dan ekspresif maka dengan demikian kegitatan menulis puisi ini, penulis dituntut untuk dalam pilihan kata. Pengertian Puisi Puisi merupakan struktur yang tersusun atas bermacam-macam unsur dan sarana kepuitisan. Puisi juga dapat dikaji jenis-jenis atau ragam-ragamnya, mengingat bahwa ada beragam puisi. Begitu juga, puisi dapat dikaji dari sudut kesejahteraannya, mengingat bahwa dari waktu ke waktu puisi selalu ditulis dan selalu dibaca. Menurut Teeuw (dalam Pradopo 2005:3) Hal ini mengingat hakikatnya sebagai karya seni yang selalu terjadi ketegangan antara konvensi dan pembaharuan (inovasi). Riffaterre (dalam Pradopo, 2005:5) mengatakan "Puisi selalu berubah-ubah sesuai dengan evolusi selera dan perubahan konsep estetikanya." Menurut Altenberad (1970:2), puisi adalah pendramaan pengalaman yang bersifat penafsiran (menafsirkan) dalam bahasa berirama (bermetram). Pengertian Model Pembelajaran Untuk mengatasi berbagai problematik dalam pelaksanaan pembelajaran, tentu diperlukan modelmodel mengajar yang dipandang mampu mengatasi kesulitan guru dalam melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan belajar peserta didik. Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Model dapat dipahami sebagai (1) suatu tipe atau desain; (2) suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat langsung diamati; (3) suatu sistem asumsi-asumsi, data-data, dan efisiensiefisiensi yang dipakai untuk menggambarkan secara matematis suatu objek atau peristiwa; (4) suatu desain yang disederhanakan; (5) suatu deskripsi dari suatu sistem yang mungkin atau imajiner, dan (6) penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan
dan menunjukan sifat bentuk aslinya (Komarudin,2000:152). Pengertian Teknik penugasan Teknik penugasan adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan caras guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan kegian belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkan. Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam bahan pelajaran, dan dapat pula mengecek bahan yang telah dipelajari. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun kelompok. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah deskriptif. Dengan menggunakan metode ini penulis berusaha untuk mengumpulkan masalah aktual, menyusun dan mengklasifikasikan data dengan langkah-langkah yang ditempuh, adalah: (1) Membaca berbagai macam puisi, (2) tanya jawab untuk menentukan puisi yang akan ditulis, (3) mengamati objek yang dipilih, (4) Mendeskripsikan Objek, (5) Menyunting pilihan kata. Teknik Penelitian Teknik Penelitian adalah cara yang dilakukan penulis untuk mendapatkan data yang diperlukan. Data penelitian yang dimaksud disini adalah data mengenai menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai yang mencakup: kosakata, denotasi, konotasi, bahasa kiasan, citraan, gaya bahasa dan retorika, serta faktor ketatabahasaan. Sehingga dapat diketahui keberhasilan pendidik dalam mengajarkan sastra di sekolah. Untuk memperoleh data-data ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Data yang dideskripsikan untuk dijadikan bahan analisis dalam penelitian ini adalah: (1) Persiapan mengajar, yang terdiri dari silabusteknik pembelajaran; (2) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar; dan (3) Hasil pembelajaran. Deskripsi Model Persiapan Pembelajaran Menulis Puisi Bebas Persiapan pembelajaran menulis puisi bebas adalah salah satu aspek penting dalam kegiatan sebelum proses belajar mengajar berlangsung. Para pengajar sangat perlu membuat dan merancang persiapan pembelajaran menulis puisi bebas untuk dipelajari siswa. Dan para pengajar juga diwajibkan mengumpulkan bahan-bahan yang menunjang dalam proses belajar mengajar is puisi bebas sehingga KBM di dalam kelas berjalan lancar.
Menulis puisi bebas merupakan salah satu kompetensi dasar bersastra dalam aspek menulis persiapan pembelajaran menulis puisi bebas harus dirancang dengan baik yang dapat membantu siswa memecahkan masalah-masalah sederhana maupun yang rumit dalam menulis puisi bebas. Deskripsi model pelaksanaan pembelajaran menulis Puisi bebas Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi bebas harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, pada penelitian ini kurikulum yang digunakan adalah KTSP (Kurikulum Model Satuan Pembelajaran), dalam kurikulum ini siswa berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dan pelaksanaan uji coba proses pembelakaran dilaksanakan di kelas VIII A MTs Assalam Banyuresmi Garut. Dalam kegiatan ini penulis berperan langsung sebagai guru pengajar. Deskripsi Hasil Proses Pembelajaran Kompetensi dasar menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat yang diuji cobakan di MTs Assalam Banyuresmi Garut menghasilkan nilai postes dan pretes. Adapun data hasil nilai pretes dan postes tersebut yaitu: 1) Nilai Pretes Nilai pretes dan pembelajaran kompetensi dasar menulis puisi bebas di kelas VIIIA MTs Assalam Banyuresmi Garut tersaji dalam bentuk tabel berikut: Nilai pretes Pembelajaran Menulis Puisi Bebas Kelas VIII A MTs Assalam Banyuresmi Garut Nilai No Nama Siswa keterangan Pretes 1
Ade Hermawan
55
2
Agus Supardi
65
3
Ai Nurani
70
4
Ai Rismawaty
75
5
Ai Yuliawati
65
6
Angga Juliana
75
7
Dahliawati
75
8
Dede Sopiandi
60
9
Derry Abdul Muhtar
75
10
Devi Pratiwi
75
11
Diansyah Rahayu
70
12
Elis Nirawati
85
13
Eneng Nurmala
55
14
Ermi Susilawati
75
15
Gunawan
60
16
Hermansyah
75
17
Iman
55
18
Jemi Purwanto
70
19
Lilis Sumarni
75
20
Meliasari
70
21
Miranti
80
22
Meli Yudianingsih
60
23
Niawati
70
24
Ratih Amelia
80
25
Rian Hermawati
70
26
Ridwan Saepulloh
70
27
Rika Kartika
75
28
Rina Roswati
70
29
Riska Antika
80
30
Riski Yuliani
75
31
Rismayanti
70
32
Ruswati
75
33
Saepul Maulana
55
34
Sestian Damayanti
65
35
Silmi Nurmalia
60
36
Siti Aisyah
70
37
Suhendi
70
38
Tati Sulastri
75
39
Ujang Anwar
80
40
Ijang Lim
75
41
Yusuf
60
Nilai Postes Pembelajaran Menulis Puisi Bebas Kelas VIII A MTs Assalam Banyuresmi Garut Nilai No Nama Siswa keterangan Postes
30
Riski Yuliani
80
31
Rismayanti
75
32
Ruswati
75
1
Ade Hermawan
70
33
Saepul Maulana
75
2
Agus Supardi
75
34
Sestian Damayanti
75
3
Ai Nurani
80
35
Silmi Nurmalia
75
4
Ai Rismawaty
75
36
Siti Aisyah
80
5
Ai Yuliawati
75
37
Suhendi
75
6
Angga Juliana
80
38
Tati Sulastri
80
7
Dahliawati
80
39
Ujang Anwar
85
8
Dede Sopiandi
70
40
Ijang Lim
75
9
Derry Abdul Muhtar
80
41
Yusuf
70
10
Devi Pratiwi
80
11
Diansyah Rahayu
75
12
Elis Nirawati
85
13
Eneng Nurmala
70
14
Ermi Susilawati
80
15
Gunawan
75
16
Hermansyah
80
17
Iman
65
18
Jemi Purwanto
75
19
Lilis Sumarni
80
20
Meliasari
70
21
Miranti
85
22
Meli Yudianingsih
75
23
Niawati
80
24
Ratih Amelia
80
25
Rian Hermawati
75
26
Ridwan Saepulloh
75
27
Rika Kartika
80
28
Rina Roswati
75
29
Riska Antika
85
Jumlah
3150
Itulah data penelitian yang penulis deskripsikan sebagai hasil penelitian yang telah dilakukan. Selanjutnya, data tersebut penulis analisis seperti berikut ini. Analisis Data Sesuai dengan rancangan penelitian pada bab tiga, analisis data akan dilaksanakan dengan dua teknik analisis. Pertama, teknik analisis kualitatif digunakan untuk mengolah data: (1) Model persiapan pembelajaran dan data (2) tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Kedua, teknik analisis kualitatif dengan menggunakan statistic (uji-t) untuk mengolah data, (3) yakni hasil pembelajaran yang berbentuk nilai pretes dan postes. Dalam pelaksanannaya analisis terhadap data nomor 91)., nomor (2), dan nomor (3) penulis meminta bantuan tiga orang guru sebagai penilai untuk menilainya. Selanjutnya untuk menentukan kualifiksi penilaian, penulis menggunkan system persentase seperti berikut ini. - Jika seorang penilai memberi penilaian tertentu, maka persentasenya 33.3% atau ditafsirkan sebagaian kecil; - Jika dua orang guru penilai memberi penilaian yang sama dipersentasekan 66.6% atau sebagaian besar; - Jika penilai memberikan penilaian yang sama dipersentasekan 100% atau ditafsirkan secara keseluruhan.
Agar lebih jelas pelaksanaan dan hasil analisis setiap data tersebut, secara rinci penulis sajikan satu persatu. Nilai Pretes dan Postes No
Nama Siswa
Pretes
Postes
1
Ade Hermawan
55
70
2
Agus Supardi
65
75
3
Ai Nurani
70
80
4
Ai Rismawaty
75
75
5
Ai Yuliawati
65
75
6
Angga Juliana
75
80
7
Dahliawati
75
80
8
Dede Sopiandi
60
70
9
Derry Abdul Muhtar
75
80
10
Devi Pratiwi
75
80
11
Diansyah Rahayu
70
75
12
Elis Nirawati
85
85
13
Eneng Nurmala
55
70
14
Ermi Susilawati
75
80
15
Gunawan
60
75
16
Hermansyah
75
80
17
Iman
55
65
18
Jemi Purwanto
70
75
19
Lilis Sumarni
75
80
20
Meliasari
70
70
21
Miranti
80
85
22
Meli Yudianingsih
60
75
23
Niawati
70
80
24
Ratih Amelia
80
80
25
Rian Hermawati
70
75
26
Ridwan Saepulloh
70
75
27
Rika Kartika
75
80
28
Rina Roswati
70
75
29
Riska Antika
80
85
30
Riski Yuliani
75
80
31
Rismayanti
70
75
32
Ruswati
75
75
33
Saepul Maulana
55
75
34
Sestian Damayanti
65
75
35
Silmi Nurmalia
60
75
36
Siti Aisyah
70
80
37
Suhendi
70
75
38
Tati Sulastri
75
80
39
Ujang Anwar
80
85
40
Ijang Lim
75
75
41
Yusuf
60
70
Berdasarkan tabel di atas dapat penulis katakana bahwa proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik penugasan yang penulis uji cobakan pada siswa kelas VIII di MTs Assalam Banyuresmi Garut tahun pelajaran 2011/2012 tersebut di atas dapat berhasil dengan baik. Hal ini tergambar bahwa siswa yang menjawab soal benar pada saat pretes dan rata-rata menjawab benar pula pada saat postes. Dilihat dari tabel perbandingan antara pretes dan postes, nilai postes lebih tinggi dibandingkan nilai pretes Pembuktian Hipotesis Sebagaimana hipotesis pada bab 1 yang berbunyi "Diduga bahwa model pembelajaran kompetensi dasar menulis puisi bebas akan berhasii baik apabila menggunakan model pembelajaran yang variatif dengan teknik penugasan dengan baik." Berdasarkan hasil uji coba dapat dibuktikan sebagai berikut: a. t-hitung = 6.936 b. db = 80 c. t-tabel t(0,995) (80) = 3.193 Berdasarkan hasil perhitungan derajat kebebasan diperoleh angka 80 pada taraf signifikansi 0,1% atau tingkat keterpercayaan 99.9% dapat dibuktikan bahwa t hitung (6,936) lebih besar dari t tabel (3,193) dengan selisih 3,743 sehingga dapat dinyatakan signifikan. Dengan kata lain hipotesis terbukti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pretes dan postes setelah dilaksanakan proses embelajaran yang mengacu pada silabus dan model
pembelajaran menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang sesuai berdasarkan Kurikulum MTs Assalam Banyuresmi Garut . KESIMPULAN Berdasarkan tujuan penelitian ini adalah memperoleh hasil yang baik berupa persiapan pembelajaran menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat dan pelaksanaan pembelajaran menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat dari data yang diperoleh hasil penelitian di kelas VIII SMP, dan data hasil siswa berupa pretes dan postes. Seluruh data hasil peneliatian yang telah penulis susun dan telah penulis peroleh, maka semua hasil penelitian tersebut akan penulis simpulkan. 1) Materi pembelajaran menulis puisi dengan teknik penugasaan di kelas VIII SMP berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidiakan , penulis menyertakan model persiapan pembelajaran kepada tiga orang penilai, setelah dianalisis oleh ketiga penilai menyatakan baik. 2) Materi pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik penugasaan di kelas VIII SMP berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidiakan , penulis menyertakan model pelaksanaan pembelajaran kepada tiga orang penilai, setelah dianalisis oleh ketiga penilai menyatakan baik 3) Penilaian pembelajaran menulis puisi bebas dengan teknik penugasaan di kelas VIII SMP, setelah dianalisis mengalami peningkatan penilai siswa dilihat dari nilai pretes lebih kecil dibandingkan dengan postes. Secara keseluruhan dari hasil penilaian ini, baik penyususn model persiapan pembelajaran maupun pelaksanaan serta hasil pretes dan postes siswa dapat penulis simpulkan penelitian ini telah berjalan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka cipta. Depdiknas, (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Mulyanto Agus. 2006. Penelitian Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung. Muslich, Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta: PT Bumi Aksara Jakarta.
Pradopo, Djoko, Rachmat.2005. Pengkajian Puisi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Ridawan, Sakura. 1979. Pembinaan Pengajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Rusyana, Yus. (1984). Bahasa dan Sastra dalam gamitan Pendidikan. Bandung: Diponegoro. Subada, dan Sunarti. 2002. Metode dan Teknik dalam Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sujana, N (1997). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru. Sutari, dkk. 1997. Kemampuan Menulis. Bandung: FPBS. Tarigan, Guntur, Henry. 1984. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra, Bandung: Angkasa Bandung. Yogaswara, Yogi. (2005). Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta: PT Nimas Multima.