MODEL PEMBELAJARAN MENULIS RANGKUMAN DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KADUNGORA GARUT
MAKALAH
Oleh Dede Anisa 1021.0537
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS RANGKUMAN DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KADUNGORA GARUT Dede Anisa 1021.0537 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Model Pembelajaran Menulis Rangkuman Dengan Menggunakan Metode Inkuiri siswa kelas XI SMAM Kadungora Garut Tahun Ajaran 2011/2012" Masalah ini dilatarbelakangi oleh anggapan bahwa seorang guru harus mampu merancang model pembelajaran yang dapat mengatasi masalah siswa di kelas, ada pun masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Strategi dan metode yang dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan menulis rangkuman. 2. Bagaimana meningkatkan kemampuan menulis rangkuman setelah diberi tindakan sesuai dengan metode penelitian. Berdasarkan permasalahan diatas maka penelitian ini bertujuan: 1. mendeskripsikan tindakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran menulis rangkuman 2. mengetahui hasil tes siswa setelah mengikuti proses pembelajaran ini. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dan subjek yang dipergunakan dalam penelitian ini siswa kelas XI SMK Kadungora Garut . Hasil proses pembelajaran menulis rangkuman dengan metode Inkuri ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terutama dalam teknik menulis. Kata kunci :Pembelajaran menulis/inkuiri PENDAHULUAN Keterampilan menulis merupakan aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan media cetak yang semakin maju. Keterampilan berbahasa menulis merupakan keterampilan yang sulit dikuasai karena sifatnya kompleks. Keterampilan menulis pun tidak dapat dikuasai sejak lahir. Tarigan (1986:23) mengungkapkan bahwa keterampilan menulis dan membaca merupakan keterampilan yang kompleks dan sukar bila dibandingkan keterampilan berbicara dan menyimak. Tarigan (1986:25) juga mengungkapkan bahwa keterampilan yang mudah adalah menyimak dan berbicara, sedangkan yang sukar adalah membaca dan menulis. Keterampilan membaca dan menulis dianggap sukar karena keterampilan tersebut melibatkan keterampilan lain yang dipelajari secara teoretis. Dalam kegiatan belajar mengajar, keterampilan menulis bukan sesuatu yang dapat diajarkan melalui uraian atau penjelasan saja. Siswa tidak dapat memperoleh keterampilan menulis yang optimal hanya dengan duduk mendengarkan penjelasan guru dan mencatat apa yang didengarnya. Keterampilan menulis membutuhkan proses latihan terus menerus. Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar mengajar siswa perlu dibawa kedalam proses kegiatan secara langsung, yaitu, proses menulis tanpa adanya proses berlatih tidak mungkin muncul keterampilan menulis dalam diri siswa. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pembuatan rangkuman bukanlah pekerjaan mudah dan ringan. Hampir 85 % siswa merasakan kesulitan dalam menemukan gagasan - gagasan utama dalam sebuah artikel. Sebagian
besar siswa mengalami kesulitan dalam menemukan dan membedakan antara gagasan utama dan gagasan penjelas. Dengan demikian diperlukan konsep-konsep dan teknik teknik menulis rangkuman yang baik, benar dan mudah. KAJIAN DAN METODE Pengertian Model pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pembelajaran dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas. Sudjana (1991; 61) merumuskan bahwa model pembelajaran atau pendekatan mengajar ialah langkahlangkah guru untuk mengembangkan kegiatan belajar siswa sehubungan dengan balian yang harus di pelajari. Pengertian model mengajar berbeda dengan metode mengajar, pengertiau model lebih luas cakupannya dari metode mengajar untuk jelasnya ada beberapa pendapat ahli tentang metode pengertian metode pembelajaran sebagai bahan bandingan dengan model pembelajaran. ' Dalam kamus Bahasa Indonesia metode adalah cara yang mengatur atau berfikir yang lebih baik untuk mencapai maksud dalam ilmu pengetahuan, sedang model adalah pola atau contoh acuan ragam dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Menulis Para ahli memiliki pendapat yang berbeda mengenai definisi atau pengertian menulis Hernowo ( 2002;16 ) mengartikan menulis ditinjau dari segi bahasa adalah membuat huruf (angka-angka dan sebagainya ) dengan pena ( pensil, kapur ) atau dapat diartikan sebagai melahirkan pikiran atau perasaan ( seperti mengarang , membuat surat) dengan tulisan.
Sutari (1997; 26) mengungkapkan bahwa menulis bukan sekedar menggambar huruf-huruf akan tetapi ada pesan yang dibawa melalui gambar huruf-huruf tersebut yaitu; karangan-karangan sebagai ekspresi pikiran, gagasan, pendapat, pengalaman yang disusun secara sistimatis dan logis. Tarigan (1986; 21) mendefinisikan menulis yaitu menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh sesorang. Seliingga orang lain yang membaca lambanglambang grafis tersebut mereka inemahami bahasa dalam lambang grafis tersebut. Lebih lanjut Tarigan memaparkan bahwa menulis merupakan suatu refresentasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Berdasarkan pendapat Tarigan di atas menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sifatnya produktif, artinya pikiran kita di rangsang nntuk melhirkan ide-idebaru yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Dengan menulis kita dipaksa untuk menggali potensi yang ada dalam diri kita secara maksimal. Kegiatan menulis dapat mendorong kita untuk lebih menyerap informasi yang kita butuhkan untuk kepentingan menulis. Pengertian Rangkuman Merangkum berarti meringkas atau menyingkat yang artinya tidak banyak makan tempat (Depdikbud 1994; 995) jadi rangkuman adalah hasil dari rangkuman yang berarti saina dengan hasil dari menyingkat. rangkuman (precis) adalah suatu qara efektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat.Siuatu rangkiunan bertolak dari penyajian suatu karya asli secara singkat, oleh karena itu rangkuman merupakan suatu ketempilan untuk mengadakan reproduksi dari hasil karya yang sudah ada.Kata precis yang di pakai untuk pengertian ini berarti memotong atau memangkas, mengurangi. Dalam rangkuman keindahan gaya bahasa, ilustrasi, serta penjelasan-penjelasan yang Sutari Dkk (1997; 338) mengatakati baliwa istilali rangkuman di kenal juga dalam bahasa Prancis yakni Resume. Resume teks disebut juga kontraksi teks yang artinya sama dengan rangkuman. Dari uraian diatas maka penulis dapat mengabil kesimpulan bahwa rangkuman merupakan suatu penyajian singkat suatu buku atau wacana asli, jadi rangkuman isinya lebih padat dari pada teks yang asli dengan kata lain, menulis rangkuman adalah suatu cara efektif untuk menyajikan suatu karangan dalam bentuk singkat. Tujuan Menulis Rangkuman Latihan menulis rangkuman merupakan cara yang sangat berguna untuk mengembangkan ekspresi serta penghematan kata. Latihan-latihan intensif atau mengembangkan daya kreasi dan konsentrasi serta mempertajam kemungkinan pemahaman karya asli, sehingga karya rangkuman seperti hasil pematangan dalam diri penulis rangkuman. Suatu rangkuman yang cermat dan teliti tidak akan diperoleh dengan cennat tanpa memahami apa yang dibaca atau di dengar. Rangkuman sebagai suatu keterampilan untuk memprodnksi yang sebenamya sudah diperkenalkan sejak seorang siswa masih duduk di sekolah dasar, namun teknik dan sistimatikkanya diserahkan kepada siswa sendiri,
dengan membuat rangkuman pembaca sebenarnya mempelajari bagaimana seseorang penulis menyusun karangan-karangan, menyampaikan gagasan-gagasan dan bahasa, dan susunan yang baik, penulis rangkuman dapat memecahkan suatu masalah. Metode Inkuiri Metode inkuiri adalah metode yang lebih menekankan kreativitas siswa dalam mencari respon (reaksi) dan stimulus (rangsangan) yang ada menurut pemikirannya. .Alasan-alasan psikologis dalam menggunakan metode ini di kemukakan oleh Drs. Jazir Biirhan adalah setiap bahasa mempunyai serangkaian kebiasan tertentu. Rangkaian kebiasaan dalam berpikir, intonasi posisi katakata dalam kalimat, kata-kata rangkaian, hukum-hukum bahasa yang menimbulkan daya mampu bahasa itu. Tujuan tujuan memperoleh kebiasaan berbahasa yang menjadi penghalang adalah rangkaian kebiasaan berbahasa. Oleh karena itu, dalam pengajaran bahasa jangan menggunakan dua rangkaian kebiasaan berbahasa, yaitu rangkaian kebiasaan berbahasa yang sedang dipelajari dengan kata lain rangkaiaan kebiasaan berbahasa ibu (bahasa daerah) yang telah dikuasai siswa dihilangkan terlebih dahulu dengan menggantinya rangkaian kebiasaan bahasa Indonesia. Ciri utama metode inkuiri adalah ; kosa kata dan struktur bahasa yang diberikan adalah struktur bahasa sehari-hari. Pengertian kongkrit diajarkan melalui bendabend.a nyata, gambar-gambar, sedang pengertian absrtak diajarkan asosiasi gagasan.Tugas-tugas yang harus dikerjakan dilaksanakan di dalam kelas. Metode Penelitian Penelitian adalah satu cara untuk mencari kebenaran. Terdapat berbagai cara mengungkap sesuatu, sehingga sesuatu tadi dianggap benar. Cara-cara itu dapat diurutkan mulai dari cara penerapan yang lebih rendah hingga yang tertinggi. Penelitian ini mengunakan metode kuasi eksperimen karena disain pre-eksperimen adalah salah satu jenis disain satu variabel, eksperimen ini dalam segi validitasnya kurang bisa dipercaya karena jenis ini dapat di bagi kedalam studi kasus sekali tes, jadi yang memperoleh perlakuan satu kelompok tidak ada kelompok lain sebagai pembanding. Teknik Penelitian Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Studi Kepustakaan Sebagai bahan atau sumber untuk penelitian penulis mempersiapkan buku-buku yang relevan dengan pembahasan ini, karena penelitian tidak akan sempurna bila tidak ditunjang dengan berbagai buku sumber. 2. Kuasi eksperimen Pada kuasi eksperimen siswa tidak dikelompokan secara acak tetapi peneliti menerima keadaan subjek apa adanya, siswa tidak diacak kedalam kelompak baru, dalam skripsi ini metode penelitian yang dipergunakan adalah kuasi eksperimen dengan pre test dan pos test. Teknik Pengumpulan Data Mengumpulkan data memang pekerjaan yang melelahkan dan kadang-kadang sulit, karena kurangnya pengalaman pengumpulan data, semakin mudah
dipengaruhi oleh keinginan pribadinya, semakin bias data yang terkumpul. Oleh karena itu walau hanya mengumpulkan data tetapi harus mempunyai keahlian yang cukup untuk melakukannya.Data yang diungkap dalam penelitian dapat dibedakan menjadi tiga yaitu ; fakta, pendapat dan kemampuan. Untuk mengukur ada atau tidaknya besar kemampuan objek yang diteliti digunakan tes. Instrumen yang berupa tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi, untuk mengukur kemampuan dasar antara lain ; tes untuk mengukur minat, tes bakat khusus. Untuk tes prestasi belajar dapat digunakan di sekolah yaitu tes buatan guru. Tes buatan guru disusun oleh guru dengan prosedur tertentu, seperti penelitian dalam skripsi ini dengan menggunakan tes buatan guru. Teknik Mengolah Data Data yang diperoleh melalui tes adalah data mentah dan belum dapat dianalisis, agar data dapat bermakna maka memberi gambaran nyata mengenai masalah yang diteliti, maka sebelum dianalisa data harus diolah, tujuannya adalah menjadi lebih halus dan memberi arah untuk kajian lebih lanjut. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data adalah, memeriksa dan menganalisis hasil pre test dan post test Menyusun deskripsi data hasil pre tets dan post tets dalam bentuk tabel. mencari nilai t untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis rangkuman, untuk mencari nilai t digunakan rumus, Analisis Hasil Pretes Seperti telah di kemukakan dalam bab sebelumnya, maka dalam bab ini dikemukakan hasil analisis. Penulisan rangkuman pada siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Kadungora Garut tahun ajaran 20112012, sebagaimana dikemukakan dalam rumusan masalah bahwa menganalisis yang penulis lakukan terbatas kepada aspek tertentu yaitu; semua hasil analisis diperoleh dari hasil tes abjektif dan tes menulis karangan sesuai dengan kegiatan tersebut, maka data merupakan hasil tes dan tulisan siswa. Dalam bab ini penulis melakukan kegiatan pembelajaran tentang menulis rangkuman dan memberi tes membuat rangkuman. Persiapan Pengumpulan Data Langkah yang ditempuh sebelum melaksanakan kegiatan pengumpulan data siswa adalah sebagai berikut: Mengajukan permohonan ijin penelitian kepada STKIP Siliwangi Bandung. Menghubungi kepala SMK Muhammadiyah Kadungora untuk mohon ijin penelitian. Mempersiapkan perangkat pembelajaran. Pelaksanaan Pengumpulan Data Dalam melaksanakan pengumpulan data penulis terjun langsung mengajar di kelas XI SMK Muhammadiyah, kegiatan ini di lakukan dikelas XI dengan jumlah siswa 56 jumlah tersebut diharapkan dapat mewakili populasi sehingga kegiatan penulisan memenuhi syarat ketentuan penelitian.
Perhitungan mean dengan standar deviasi berdasarkan data di atas untuk kelas yang mendapat perlakuan. Dengan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa t hitung, untuk siswa yang tidak memdapat perlakuan adalah 0,55 dan untuk siswa yang mendapat perlakuan adalah 0,76. Dengan kata lain pembelajaran menulis rangkuman dengan metode langsung dapat meningkatkan hasil belajar, untuk siswa yang tidak mendapat perlakuaan adalah 0,20 % dan siswa yang mendapat perlakuan 58,6 %. Persentase kemampuan siswa yang tidak mendapat perlakuan Simpulan Setelah melakukan analisis dari hasil menulis rangkuman pada siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Kadungora, maka penulis dapat membuat kesimpulan sesuai dengan data yang dianalisa, dari data yang dianalisa yaitu hasil menulis rangkuman yang didalamnya terbagi dalam sepuluh soal objektif, dan membuat rangkuman dengan aspek yang dinilai adalah ejaan dan aturan penulisan, serta kerapihan tulisan. Kesimpulan yang dapat penulis simpulkan adalah sebagai berikut: 1 Pembelajaran menulis rangkuman dengan metode langsung dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 2 Metode langsung dapat meningkatkan belajar siswa menulis rangkuman khususnya dalam ejaan dan kerapihan penulisan, hal ini dapat ditunjukkan dengan hasil analisis pada bab sebelumnya yaitu, melalui pretest dan postest yang diperoleh siswa. Adanya perubahan yang signifikan yaitu kenaikan untuk siswa yang tidak mendapat perlakuan memperoleh kenaikan 0,20 %, sementara yang mendapat perlakuan memperoleh kenaikan 58,6 %, dapat dilihat dalam tabel t kenaikan nilai siswa, dalam rumus t skor siswa 0,55 dalam tabel 0,532, dengan demikian skor siswa lebih besar dari tabel. Setelah melakukan pembelajaran menulis rangkuman dengan metode langsung. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menulis rangkuman - Ketidaktahuan cara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar - Kebiasaan berbahasa yang kurang baik masih dilakukan oleh siswa. - Kurang mampunya siswa menuangkan bahasa lisan kedalam bentuk tulisan.
DAFTAR PUSTAKA Angkasa Subana. (tt ). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia ( berbagai pendekatan, metode, teknik dan media pengajaran ). Bandung : Pustaka Setia. Arikunto, Suharsimi. ( 1998 ). Metodoogi penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Tarigan, Hendry Guntur. ( 1984 ). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Bahasa.
Alfabeta. Russefendi. ( 2005 ). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidanan Non Eksakta Lainnya : Tarsito Bandung Bandung : Angkasa. Akhadiah Sabarti, Arsjad. G. maidar, Keraf, Gorys. ( 1984 ). Komposisi. Ende Flores. Nusa Indah. Depdiknas. ( 2004 ). Kurikulum Berbasis Kompetensi Bahasa Indonesia Untuk SMK.
Ridwan. H. Sakura ( 1988 ). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga. Hidayat, Kosadi. ( 1994 ). Evaluasi Pendidikan dan Penerapannya Dalam Pengajaran Bahasa Indonesia : Tarigan, Djago, ( 1990 ). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung : .