MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI PADA SISWA KELAS IX MTs. AL-MU`AWANAH SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012
MAKALAH
Disusun oleh : DADAN SUHENDAR NIM. 1021.0248
PROGRAM STUDI PBS INDONESIA DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI PADA SISWA KELAS IX MTs. AL-MU`AWANAH SINGAJAYA SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 DADAN SUHENDAR NIM. 1021.0248 Program Studi PBS Indonesia dan Daerah Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran menulis di kelas IX MTS Al-Mu`awanah Singajaya Kabupaten Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dalam metode eksperimen ini, penulis melakukan uji coba model pembelajaran penulisan karangan argumentasi dengan teknik inkuiri untuk mengukur sejauh mana efektivitas rumusan tersebut dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kemampuan awal pada kedua kelompok, menunjukkan kemampuan yang seimbang. Hal ini ditunjukkan dengan pencapain rata-rata kemampuan siswa dalam membuat karangan pada kelompok kontrol 47,86 dan pada kelompok eksperimen sebesar 45,60. Sementara itu kemampuan siswa setelah pembelajaran dilakukan yaitu pada kelompok kontrol sebesar 69,4 dan pada kelompok eksperimen sebesar 77,8. Dengan demikian pada kedua kelompok terjadi peningkatan kemampuan antara sebelum pembelaajaran dengan setelah pembelajaran Peningkatan hasil pembelajaran pada kedua kelompok meunjukkan peningkatan hasil yang berbeda. Pada kelompok kontrol terjadi peningkatan sebesar 21,54 (69,4 -47,86). Sementara itu peningkatan kemampuan siswa pada kelompok eksperimen mencapai 32,2 (77,8 - 45,6). Dengan demikian pada kelompok eksperimen terjadi peningkatan yang lebih besar jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri efektif dalam mencapai keberhasilan pembelajaran menulis. Hasil ini pun didukung dengan hasil perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa perbedaan pencapaian rata-rata tersebut menunjukkan perbedaan yang signifikan, yang ditunjukkan dengan thitung = 5,1 > ttabel = 1,66, yang berarti perbedaan pencapai rata-rata tersebut signifikan atau berarti Dengan demikian maka penggunaan metode inkuiri pada pembelajaran menulis efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa. Kata kunci : Karangan Argumentasi; Teknik Inkuiri
PENDAHULUAN Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa di samping "keterampilan lainnya, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, dan keterampilan membaca. Keterampilan menulis akan dikuasai dengan baik apabila sering dilatih. Tetapi, kenyataan yang penulis lihat selama ini, guru-guru di sekolah pada umumnya agak mengabaikan pelajaran menulis (dalam bidang mengarang). Memang, ada kalanya pelajaran menulis dilaksanakan, tetapi biasanya guru kurang bersemangat untuk memeriksa hasil karya siswa satu persatu. Mungkin karena memeriksa karangan siswa itu bukan pekerjaan yang ringan, melainkan pekerjaan yang memerlukan kecermatan, ketelitian, dan membutuhkan waktu yang cukup banyak.
Karena guru menganggap hal itu sebagai beban tambahan, akhirnya tidak jarang guru yang "melewatkan" pembelajaran menulis. Sehubungan dengan kurang tercapainya pembelajaran mengarang dengan menggunakan teknik yang lain, penulis mencoba menawarkan suatu teknik lain dalam pembelajaran mengarang yaitu teknik inkuiri. Tujuannya untuk menumbuhkan minat siswa terhadap pembelajaran mengarang. Teknik inkuiri ini mengandung proses mental yang bernilai tinggi tingkatannya, misalnya mulai dari merumuskan masalah, hipotesis, pengumpulan data, menguji hipotesis dengan data dan menarik simpulan. Hal ini jelas, bahwa metode inkuiri merupakan metode yang dapat membimbing siswa untuk menggunakan
pendekatan ilmiah dan berpikir secara objektif dalam memecahkan masalah. Jadi dengan menggunakan teknik inkuiri, siswa melakukan suatu proses mental yang lebih tinggi tingkatannya di samping proses kegiatan lainnya. Dengan demikian. teknik inkuiri ini dalam pelaksanaannya menitikberatkan kepada siswa. Mulamula siswa menganalisis sebuah karangan dan ciri-ciri karangan, setelah itu barulah mereka berlatih mengarang. Dengan cara seperti itu dimaksudkan agar siswa lebih memahami ciri-ciri karangan karena mereka sendiri yang numencari, menemukan dan mengaplikasikannya. KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu teknik yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas serta menentukan perangkat-perangkat pembelajaran yang didalamnya termasuk buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lainnya. Pengertian Menulis Menulis adalah merangkai, menyusun secara cermat buah pikiran ke dalam bentuk tulisan yang beruntun dan teratur tentang suatu masalah. (Alwasilah, 1994:78). Pengertian Karangan Argumentasi Argumentasi adalah karangan yang mengutarakan alasan untuk membuktikan sesuatu, dengan maksud untuk meyakinkan pembaca akan sesuatu dan mendorongnya untuk berbuat sesuai dengan keyakinan itu. Dalam karangan jenis ini diadakan pembuktian. misalnya tentang keberan atau kepalsuan atau keburukan. Pembuktian itu mungkin untuk mempertahankan sesuatu. Rusyana (1991:9) Pengertian Teknik Inkuiri Yang dimaksud dengan Teknik inkuiri adalah cara penyajian pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses mental dalam rangka penemuannya (Sudirman, 1987 : 168). Seorang guru yang akan menggunakan Teknik inkuiri atau penemuan dalam kegiatan belajar mengajar tersebut harus mempersiapkan data, membimbing siswa untuk mengolah data yang telah tersedia dan akhirnya guru menyelidiki hasil penemuan siswa (Hidayat, 1986 : 50 - 51). Teknik inkuiri itu merupakan penelaahan sesuatu yang bersifat mencari sesuatu secara kritis analitis. Jadi kesimpulannya, Teknik inkuiri adalah suatu Teknik yang banyak melibatkan siswa dalam proses penemuannya yang bersifat mencari sesuatu secara kritis analitis, karena didukung oleh data atau kenyataan yang meyakinkan.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Winarno Surachmad (1989 : 1949), bereksperimen adalah mengadakan percobaan untuk melihat suatu hasil. Hasil ini yang akan menegaskan kedudukan antara variabelvariabel yang diselidiki. Dalam metode eksperimen ini, penulis melakukan uji coba model pembelajaran penulisan karangan argumentasi dengan teknik inkuiri untuk mengukur sejauh mana efektivitas rumusan tersebut dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan. Dalam rancangan kegiatan penelitian ini, hal pertama dilakukan adalah mengukur kemampuan dasar siswa sebagai objek penelitian, lalu dikenakan perlakuan untuk jangka waktu tertentu. Setelah itu, dilakukan pengukuran kembali untuk mengetahui perubahan setelah perlakuan dalam PBM dilakukan rancangan eksperimen ini dapat di gambarkan sebagai berikut. K TI XI T2 E
Tl
X2
T2
Teknik Penelitian Teknik penelitian yang penulis lakukan mencakup teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data. 1. Teknik Pengumpulan Data a) Telaah pustaka, yaitu kegiatan membaca buku-buku yang berhubungan dengan penelitian. b) Tes awal (pretes), yaitu tes yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum proses belajar mengajar, tes awal ini adalah tes menulis karangan argumentasi c) Uji coba. yaitu menyajikan bahan pelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan teknik inkuiri. d) Tes akhir (postes). yaitu tes yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa sesudah proses belajar mengajar dilaksanakan. 2. Teknik Pengolahan Data Setelah data diperoleh, maka dilakukanlah pengolahan sebagai berikut: a. Analisis data tes menulis karangan argumentasi (pretes dan postes); b. Penghitungan signifikasi antara tes praktik menulis karangan argumentasi; c. Membuktikan hipotesis. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi dan Analsis Data Kelompok Eksperimen Berdasarkan data skor tes awal kelompok eksperimen, diperoleh nilai tertinggi 70 dan nilai
terendah 20, sedangkan data skor tes akhir kelompok eksperimen diperoleh nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 56. Data skor hasil tes awal dan tes akhir kelompok eksperimen tersebut penulis uraikan dalam tabel berikut ini. Deskripsi Data Kelompok Kontrol Berdasarkan data skor hasil tes awal kelompok kontrol, diperoleh nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 23 sedangkan data skor tes akhir kelompok kontrol diperoleh nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 35. Data skor hasil tes awal dan tes akhir kelompok kontrol tersebut penulis uraikan dalam tabel di bawah ini. Pengujian Hipotesis Sesuai dengan rumusan masalah yang telah penulis kemukakan pada bab I di muka, hipotesis penelitian yang penulis ajarkan berbunyi "terdapat perbedaan nilai antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol". Berdasarkan uji signifikansi yang telah penulis lakukan diperoleh hasii yang menunjukkan bahwa t hitung (5.1) > t tabel (1,66) pada taraf kepercayaan 95% dengan dk 82. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan dinyatakan dapat diterima Pembahasan Data Berdasarkan data hasil tes awal kedua kelompok, diperoleh nilai rata-rata untuk kelompok eksperimen sebesar 47,86 dan nilai untuk rata-rata kelompok kontrol sebesar 45,60. Bila diperhatikan, nilai rata-rata tersebut tidak jauh berbeda besarnya. Hasil uji kesamaan rata-rata menunjukan bahwa t (0,84) < t tabel (1,66) yang mengindentifikasikan hitung bahwa kemampuan awal (tes awal) siswa tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Nilai rata-rata tes awal kesua kelompok sejalan sekali dengan hasil uji kesamaan rata-rata. Hal tersebut memberi arti bahwa peneliti mamulai penelitian dengan menggunakan sampel yang berkarakteristik hampir sama (tidak terdapat perbedaan yang signifikan di antara kedua kelompok tersebut). Hasil tes akhir siswa menunjukan peningkatan bila dibandingkan dengan hasil tes awal. Kedua kelompok rnenunjukan peningkatan nilai pada tes akhir. Akan tetapi, bila diperhatikan lebih seksama, hasil tes akhir kelompok eksperimen menunjukan hasil yang lebih baik daripada kelompok kontrol. Hal tersebut menunjukan bahwa perlakuan yang diberikan penulis kepada kelompok eksperimen mempunyai urutan yang berarti terhadap pencapaian nilai yang lebih besar. Dengan demikian, perlakuan yang diberikan penulis kepada siswa tidak diabaikan begitu saja.
Dengan dihasilkannya data yang berdistribusi normal dan data yang homogen, maka perhitungan yang penulis gunakan untuk menguji hipotesis adalah uji t (uji signifikan). Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini tertuang dalam rangkaian kalimat yang berbunyi "terdapat perbedaan nilai antarta kelompok eksperimen dan kelompok kontrol" Berdasarkan hasil uji t tersebut hipotesis yang penulis ajukan dinyatakan dapat diterima. Keberhasilan siswa sangat bergantung kepada berbagai macam faktor. Model pembelajaran yang baik pun belum tentu membuahkan keberhasilan bila tidak ditunjang oleh keterampilan guru berperan di dalam kelas. Hal yang sama akan terjadi pula bila siswa dikelas tidak merespon hal-hal yang disampaikan guru. Tidak ada metode yang tidak baik bila ternyata hasil yang diharapkan tidak terpenuhi. Pada dasarnya semua metode itu baik adanya, tergantung pada para pelaksana metode itu sendiri. Model yang penulis sodorkan dalam penelitian ini kiranya merupakan suatu urutan yang bermanfaat bagi para praktisi pendidikan yang menaruh perhatian terhadap keberhasilan anak didiknya. Dari berbagai aspek penunjang keberhasilan menulis, usaha pemerkaya menulis paragraf dalam karangan argumentasi dengan menggunakan metode inkuiri merupakan satu usaha positif yang perlu disokong oleh faktor lainnya. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang penulis peroleh, serta didasarkan pada rumusan masalah yang tertuang pada bagian sebelumnya, penulis menarik kesimpulan bahwa secara umum kemampuan awal pada kedua kelompok, baik yang mengunakan metode inkuiri maupun yang tidak menunjukkan kemampuan yang seimbang. Hal ini ditunjukkan dengan pencapain ratarata kemampuan siswa dalam membuat karangan pada kelompok kontrol 47,86 dan pada kelompok eksperimen sebesar 45.60. Sementara itu kemampuan siswa setelah pembelajaran dilakukan yaitu pada kelompok eksperimen menggunakan metode inkuiri dan pada kelompok kontrol menggunakan metode konfensional diperoleh rata-rata untuk kelompok kontrol sebesar 69,4 dan pada kelompok eksperimen sebesar 77,8. Dengan demikian pada kedua kelompok terjadi peningkatan kemampuan antara sebelum pembelajaran dengan setelah pembelajaran Peningkatan hasil pembelajaran pada kedua kelompok meunjukkan peningkatan hasil yang berbeda. Pada kelompok kontrol terjadi peningkatan sebesar 21,54 (69,4 - 47,86). Ementara itu peningkatan kemampuan siswa pada kelompok eksperimen mencapai 32,2 (77,8 - 45,6). Dengan demikian pada kelompok eksperimen terjadi peningkatan yang lebih besar jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa periakuan pembelajaran dengan
menggunakan metode inkuiri efektif dalam mencapai keberhasilan pembelajaran menulis. Hasil ini pun didukung dengan hasil perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa perbedaan pencapaian rata-rata tersebut menunjukkan perbedaan yang signifikan, yang ditunjukkan dengan thitung = 5,1 > ttabel = 1,66, yang berarti perbedaan pencapai rata-rata tersebut signifikan atau berarti dengan demikian maka penggunaan metode inkuiri pada pembelajaran menulis efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa.
Sudirman. (1987). Ilmu Pendidikan. Bandung; Remaja Rosdakarya. Sudjana, N. (1995). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung; Sinar Baru Algensindo.
DAFTAR PUSTAKA
Suhendar, M. E. dan Sapinah, P. (1992). Pengajaran dan Ujian Keterampilan Menyimak dan Keterampilan Menulis; Bandung; Pionir Jaya.
Arikunto, S. (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta; Rineka Cipta.
Surachmad, W. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda dan Teknik. Bandung; Tarsito.
Hidayat, K. (1991). Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung; Tri Mitra Mandiri. Hidayat K.(1987). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung; Bina Cipta. Keraf, G. (1980). Komposisi. Jakarta; Nusa Indah. Keraf, Gorys (1989). Komposisi. Jakarta; Nusa Indah.
Syamsuddin A. R. (1987). Bimbingan Karang Mengarang Teknik dan Redaksional. Bandung; FPBS IKIP. Poerwadarminta, W. J. W. (1989). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta; Balai Pustaka.