PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP AL-TAMIMI KABUPATEN BANDUNG MARDINA NIM. 08210690 PRODI: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ABSRTAK Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah ”masih rendahnya hasil belajar siswa terhadap pembelajaran menulis karangan narasi di kelas VIII SMP Al-Tamimi Kabupaten Bandung. Hal ini, selain faktor internal yang menjadi penyebabnya, ternyata faktor eksternal juga mempengaruhi. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui langkah-langkah proses pembelajaran menulis karangan narasi pada siswa kelas VIII dengan menggunakan metode kontekstual; 2) Untuk mengetahui aktivitas siswa kelas VIII pada pembelajaran menulis karangan narasi selama penggunaan metode kontekstual; 3) Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII pada pembe-lajaran menulis karangan setelah menggunakan metode kontekstual. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah “metode eksperi-ment”. Alasan penggunaan metode aksperimen ini karena pada dasarnya untuk memusatkan diri pada pemecahanan masalah-masalah tentang masih rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui nontes dan tes. Nontes dilakukan dengan kegiatan observasi dan penyebaran angket, sedangkan tes dilakukan dengan cara pretes dan postes. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII dan pengambilan sampel penelitian dengan cara mengambil bagian dari keseluruhan populasi yang ada, yaitu siswa kelas VIIIA SMP AlTamimi Kabupaten Bandung berjumlah 30 orang. Dari 30 orang ini dianggap telah memenuhi kriteria penentuan sampel. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tertinggi prestes untuk kelas kontrol adalah 8,0 dan nilai paling rendah untuk kelas kontrol adalah 5,0. Sedangkan, hasil postes untuk kelas eksperimen tersebut, nilai paling tinggi adalah 8,5 dan nilai paling rendah adalah 5,5. Kemudian, rata-rata nilai postes untuk kelas kontrol adalah 6,3, dan rata-rata nilai postes untuk kelas eksperimen adalah 7,0. Kata Kunci: 1) Pembelajaran, 2) Menulis Karangan Narasi, 3) Metode Kontekstual.
A. Pendahuluan Berbicara masalah proses pembela-jaran, memang bukan merupakan sesuatu hal yang baru dalam dunia pendidikan. Namun, salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita saat ini adalah masih lemahnya proses pembelajaran termasuk pembelajaran
menulis karangan narasi di SMP Al Tamimi Kabupaten Bandung. Hal ini teridentifikasi dari hasil belajar siswa kelas VIII ternyata sebagian besar nilainya masih rendah atau hanya mencapai rata-rata di bawah 60. Sementara, karangan narasi itu adalah: Sebuah karangan yang menyajikan
serangkaian peristiwa atau kejadian me-nurut urutan terjadinya atau kronologis. (Surono, dkk, 2011: 4.31). Adapun, rendahnya hasil belajar siswa terhadap pembelajaran menulis karangan narasi dikarenakan adanya beberapa faktor yang menjadi penyebab-nya, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Padahal pembelajaran menulis karangan narasi tersebut merupakan pembelajaran yang mempelajari tentang dunia kesastraan dan sekaligus bagian dari ilmu sastra itu sendiri. E. Kosasih (2008: 4), mengemukakan bahwa; Ilmu sastra adalah pengetahuan yang menye-lidiki secara sistematis dan logis me-ngenai berbagai hal yang berkaitan dengan karya sastra, sehingga dengan adanya ilmu sastra seseorang dapat mempelajari dan menelaah suatu karya sastra secara baik. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, mengenai masalah masih rendah-nya hasil belajar siswa terhadap pem-belajaran menulis karangan narasi, selain faktor internal yang menjadi penyebabnya, ternyata faktor eksternal juga mempengaruhi juga. Memang yang menjadi penyebab tersebut tidak mutlak timbul dari keku-rangan siswa itu sendiri, melainkan kita perlu menyadari bahwa hal ini tentu ada pula kele-mahan dan kekurangan dari berbagai pihak khususnya dari pihak guru bahasa Indonesia yang secara langsung berha-dapan dengan siswa dalam setiap ber-langsungnya proses pembelajaran. Faktor-faktor yang menjadi kelemahan dan kekurangan dari pihak guru dalam menyampaikan materi menulis karangan narasi itu, di antara-nya guru kurang menguasai konsep tentang karangan narasi. Selain itu pula, guru tampak-nya jarang membaca cerita atau karangan terutama yang bersifat narasi, jarang melatih diri dalam dunia menulis baik cerita maupun menulis karya ilmiah, dan sebagainya. Di samping itu juga, kelemahan guru dalam menyampaikan pembelajaran menulis
karangan narasi tersebut akibat kurang tepatnya memilih metode atau model pembelajaran, sehingga proses pembela-jaran tersebut kurang menarik dan terasa monoton. Oleh karena itu, dalam hal ini pula peneliti akan mencoba berupaya membantu memecahkan permasalahan tersebut melalui penggunaan metode kontekstual dalam proses pembelajaran menulis karangan narasi khususnya di kelas VIII SMP Al Tamimi Kabupaten Bandung. Penggunaan metode kontekstual dalam suatu pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang memfasilitasi kegiatan belajar siswa untuk mencari, mengo-lah, dan menemukan pengala-man belajar yang lebih bersifat konkrit terkait dengan kehidupan nyata) melalui keterlibatan aktivitas belajar mencoba melakukan dan mengalami sendiri. Dalam hal ini berarti proses pembelajaran tidak sekedar dilihat dari sisi produk, akan tetapi yang terpenting adalah proses. Di samping itu pula, dengan model pembelajaran kontekstual, mengajar bukan transformasi penge-tahuan dari guru kepada siswa dengan menghapal sejumlah konsep-konsep atau fakta-fakta yang terlepas dari kehidupan nyata, akan tetapi lebih ditekankan pada upaya memfasilitasi siswa untuk men-cari kemampuan sendiri agar bisa hidup dari apa yang dipelajarinya. B. Kajian Teori dan Metode 1. Pembelajaran Pembelajaran adalah; Suatu kombi-nasi yang tersusun yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan. (Hamalik, 2008: 57). Adapun, istilah pembelajaran pada judul penelitian ini adalah salah satu kegiatan dalam mem-bahas materi menulis karangan narasi dengan melibatkan guru bahasa Indo-nesia, siswa kelas VIII, serta didukung oleh fasilitas, sarana dan prasarana, serta langkah-langkah pembelajaran itu sendiri.
2. Menulis Menulis adalah; Suatu kegiatan penyampaian informasi melalui tulisan. (Akhadiah, dkk, 1994: 212). Adapun, istilah menulis pada judul penelitian ini adalah kegiatan siswa kelas VIII untuk membuat atau menyusun karangan narasi. 3. Karangan Narasi Mengarang adalah; Mengungkapkan atau menyampaikan gagasan dengan bahasa tulis. (Surono, dkk. 2009: 3.1). Adapun, istilah mengarang dalam penelitian ini adalah kegiatan mengung-kapkan atau menyampaikan gagasan dalam bentuk narasi yang dilakukan oleh siswa kelas VIII dengan bimbingan guru. Dengan demikian, karangan narasi adalah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa atau kejadian secara berurutan. 4. Metode kontekstual Ishak Abdulhak, (2000: 51), mengemukakan bahwa; Metode adalah langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar. Sedangkan definisi kontekstual yang dikemukakan Nurhadi (2004: 19) sebagai berikut: Merode kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menem-patkan siswa di dalam konteks ber-makna yang menghubungkan pengeta-huan awal siswa dengan materi yang sedang dipelajari dan sekaligus mem-perhatikan faktor kebutuhan individual siswa dan peranan guru. Metode Penelitian Pada prinsipnya, metode adalah cara atau bentuk yang digunakan pada suatu kegiatan. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan metode penelitian adalah cara mencari suatu kebenaran atau fakta dari hasil penelitian. Dengan demikian, metode penelitian yang digu-nakan untuk memecahkan permasalahan yang diteliti ini adalah metode ekspe-riment. Alasan penggunaan metode eks-perimen ini karena pada dasarnya untuk memusatkan diri pada pemecahan
masalah tentang masih rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Di samping itu, penelitian ekspe-rimen merupakan bentuk penelitian yang menghubungkan sebab akibat. Hal ini sesuai dengan definisi metode ekspe-rimen yang dikemukakan oleh Sukardi (2004: 179), bahwa; Penelitian ekspe-rimen pada prinsipnya dapat didefini-sikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengan-dung fenomena sebab akibat (Causaleffect relationship). Sedangkan, menurut Riyanto (2001: 35), bahwa; Penelitian eksperimen merupa-kan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam melakukan penelitian eksperimen ini peneliti bertujuan untuk mengukur hasil manipulasi terhadap situasi dan objekyang diteliti, sehingga dapat menguji hipotesis penelitian tentang adanya peningkatan pada pembelajaran menulis karangan narasi. Teknik Pengumpulan Data Dalam kegiatan penelitian, teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah atau tahapan yang terencana untuk melaksanakan pengumpulan data. Dengan demikian, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup teknik yang bersifat tes dan nontes. 1. Tes Tes biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Menurut Susilana, dkk (2006: 42), mengemukakan; Seba-gai alat ukur dalam proses evaluasi, tes harus meiliki dua kriteria, yaitu kriteria validitas dan reliabilitas. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dalam pelaksanaan tes digunakan dua jenis tes, yaitu: a. Pretes Pretes adalah tes awal yang dibe-rikan untuk mengetahui tingkat kemam-
puan siswa terhadap materi sebelum siswa mempelajari materi yang disam-paikan oleh guru. b. Posttes Posttes atau tes akhir diberikan untuk mengetahui hasil belajar pada akhir pembelajaran atau setelah siswa menerima materi pelajaran. Sehingga, dengan adanya tes ini dapat diketahui pula prestasi belajar siswa maupun tingkat keberhasilan siswa termasuk dalam menulis karangan narasi. 2. Nontes Teknik pengumpulan data yang bersifat nontes dilakukan dengan teknik sebagai berikut. a. Teknik Observasi Observasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara me-ngamati dan mencatat kondisi lapangan dan kegiatannya yang menjadi objek penelitian. Hal ini sesuai dengan pen-dapat Suryana, dkk. (2007: 188), mende-finisikan bahwa: ”Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan secara sistematis dari fenomena-feno-mena yang diselediki. Observasi dilaku-kan untuk menemukan data dan informasi dari gejalagejala atau feno-mena (kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa) secara sistematis dan di dasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah dirumuskan. Selanjutnya, Sutaryat (2000: 32) bahwa; Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematik tentang feno-mena sosial dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa observasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan kondisi lapangan yang menjadi objek penelitian. Oleh karena itu, dalam melakukan observasi peneliti benar-benar menga-mati dan mencatat kegiatan-kegiatan pembelajaran serta kondisi pembelajaran di kelas VIII SMP Al-Tamimi Kabu-paten Bandung sesuai dengan fakta sebenarnya.
b. Angket/Kuesioner Angket dengan istilah asingnya kuesioner adalah suatu cara dalam me-ngumpulkan data yang dilakukan de-ngan menyebarkan daftar pertanyaan secara tertulis. Menurut Nasution (2001: 165), yang disebut angket adalah; Alat peneliti yang berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah siswa. Selanjutnya, Koentja-raningrat (1997: 173), berpendapat bahwa angket (kuesioner) adalah: Suatu pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran daftar yang beri-sikan suatu rangaian pertanyaan menge-nai hal atau dalam sesuatu bidang untuk memeproleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden (orang-orang yang menjawab). Pengertian di atas, dapat disimpul-kan bahwa angket adalah suatu alat atau teknik penelitian yang selalu digunakan untuk mengumpulkan data atau kete-rangan dalam proses penelitian yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan atau memberikan daftar pertanyaan secara tertulis kepada siswa kelas VIIIA. C. Pembahasan Analisis hasil menulis karangan narasi dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sesuai dengan kriteria penilaian berdasarkan 4 aspek, yaitu: a. Aspek Alur/Plot b. Aspek Penokohan c. Aspek Latar/Setting d. Aspek Sudut Pandang Keterangan: Penilaian pada aspek alur/plot lebih ditekankan pada pengenalan, timbulnya konflik, konflik memuncak, klimaks, dan pemecahan masalah. Penilaian pada aspek penokohan lebih ditekankan pada adanya tokoh yang berperan dalam cerita tersebut. Sedangkan, penilaian pada aspek latar atau setting lebih ditekankan pada gambaran lokasi yang menjadi tempat terjadinya peristiwa, dan penilaian pada aspek sudut pandang adalah ditekankan pada adanya peran
penulis dalam cerita tersebut, baik seba-gai orang pertama maupun orang ke dua atau ketiga. Untuk mengetahui lebih jelas ten-tang hasil analisis tersebut tertera pada tabel berikut ini. Tabel 1 Hasil Analisis Menulis Karangan Narasi Kelas Kontrol No Sis wa
Aspek yang dinilai La Sudut tar Pand Jml
Alur/ plot
To koh
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
4 3 4 2 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 2 3
3 3 4 3 3 3 4 2 2 2 3 4 4 3 4 2 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3
4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3
4 4 3 2 3 3 2 4 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3
15 13 14 10 11 13 14 12 10 9 10 13 14 13 15 9 12 10 11 13 14 9 15 13 15 12 14 11 10 12
Jml
99
94
87
86
366
Rt2
3,3
3,1
2,9
2,9
12,2
Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai yang diperoleh kelas kontrol dari hasil menulis karangan narasi dari berbagai aspek yang dinilai ternyata rata-rata kelasnya masih kurang memuaskan. Kurang-nya nilai tersebut karena pem-belajaran menulis karangan narasi bagi siswa kelas VIII tidak menggunakan metode kontekstual. Akan tetapi, nilai yang diperoleh siswa kelas eksperimen dalam pembelajaran yang sama ternyata cukup baik. Hal ini dikarenakan pembelajaran tersebut menggunakan metode kontekstual. Dengan demikian, dapat disimpul-kan bahawa suatu pembelajaran terma-suk pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan metode kontekstual ternyata: 1) dapat mengem-bangkan pemikiran siswa untuk melaku-kan kegiatan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan baru yang harus dimilikinya; 2) dapat melak-sanakan sejauh mungkin kegiatan inqu-iry untuk semua topik yang diajarkan; 3) dapar mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pertanyaanpertanyaan; 4) dapat mengembangkan siswa belajar melalui kegiatan kelompok diskusi, tanya jawab, dan lain sebagainya; 5) dapat menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran melalui ilustrasi, atau mefia yang sebenarnya; 6) dapat membiasakan anak untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan pemblajaran yang telah dilakukan; dan 7) dapat melakukan penilaian secara objektif, yaitu menilai kemampuan yang sebenar-nya pada setiap siswa. Untuk mengetahui lebih jelas tentang nilai yang diperoleh kelas ekspe-rimen dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan metode kontekstual itu tertera pada tabel di bawah ini.
Tabel 2 Hasil Analisis Menulis Karangan Narasi Kelas Eksperimen No Sis wa
Alur/ plot
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Aspek yang dinilai Tokoh
Latar
Sudut pand
Jml
3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4
3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4
3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3
3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3
12 13 15 15 14 12 13 16 13 11 12 15 12 13 16 13 13 16 15 14 15 15 13 12 15 16 15 15 14 14
Jml
105
106
103
103
417
Rt2
3,5
3,6
3,4
3,4
13,9
Berdasarkan data pada tabel di atas, ternyata nilai yang diperoleh oleh kelas eksperimen ini lebih baik dibanding dengan nilai yang diperoleh kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan narasi di kelas VIII dapat meningkatkan hasil belajar siswa, baik secara individu maupun secara kelompok.
D. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ten-tang beberapa masalah yang diajukan pada rumusan dan pertanyaan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Keaktifan siswa pada kegiatan awal pembelajaran tampaknya cukup aktif mengikuti proses kegaitan apersepsi, baik dalam membangun pemahaman sendiri tentang karangan narasi, serta terlihat aktif melakukan pengamatan untuk menemukan ide atau gagasan sebagai bahan dalam menulis ka-rangan narasi, dan aktif pula menga-jukan pertanyaan dan pengemukakan pendapatnya. 2. Dari hasil penelitian tentang nilai kemampuan siswa melalui tes, pene-liti menyimpulkan bahwa nilai kemampuan tes = 0,94. Ini berarti bahwa nilai tes tersebut sangat tinggi terutama dalam tingkatan kemam-puan dan sebagai kon-sekwensinya tes bisa digunakan sebagai suatu instrument dalam penelitian ini. 3. Hasil analisis nilai pretes di atas, maka nilai yang paling tinggi pada kelas kontrol mencapai 7,0, sedang-kan nilai paling rendah dari kelas kontrol ada-lah 4,0. Untuk kelas eksperimen, ternyata nilai yang paling tinggi adalah 7,5 dan nilai ternedah adalah 4,5. Sementara, rata-rata nilai kelas kontrol adalah 5,4, dan rata-rata nilai kelas eksperimen adalah 5,9. Sedangkan, hasil postes ternyata nilai tertinggi untuk kelas kontrol adalah 8,0 dan nilai paling rendah untuk kelas kontrol adalah 5,0. Sedangkan, hasil postes untuk kelas eksperimen tersebut, nilai paling tinggi adalah 8,5 dan nilai paling rendah adalah 5,5. Kemudian, rata-rata nilai postes untuk kelas kontrol adalah 6,3, dan ratarata nilai postes untuk kelas eksperimen adalah 7,0. Dengan demikian, sebagian besar siswa menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode kontekstual dapat meningkat-kan prestasi belajar siswa.
E. Daftar Pustaka Akhadiah, dkk. (1994). Pelajaran Bahasa Indonesia I. Jakarta: PGSD-UT.
Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Sinar Grafika.
Surono, dkk. (2011). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nasution. (2001). Metode Penelitian. Bandung: Jemmars.
Suryana, Yaya. dkk. (2007) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Azkia Pustaka.
Nurhadi. (2004). Pembelajaran kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Susilana, Rudi. (2006). Kurikulum Pembelajaran. Bandung: FIP UPI. --------------------------------------mar-----
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP AL TAMIMI KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011/2012
MAKALAH PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Disusun oleh MARDINA NIM. 08210690
PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012