KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh HINDUN NIM 090388201139
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2013
Kemahiran Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Teks Wawancara Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013 oleh Hindun, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dosen Pembimbing I: Drs. H. Said Barakbah Ali, M.M., Dosen Pembimbing II: Drs. Wagiman, M. Pd.
[email protected]. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kemahiran dan menggambarkan tingkat kesulitan menulis karangan narasi dengan menggunakan teks wawancara siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Maitreyawira Tanjungpinang tahun pelajaran 2012/2013. Penilaian karangan narasi siswa berupa aspek isi yang meliputi (1) susunan kronologis dan (2) kesesuaian isi dengan teks wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes dan wawancara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan maksud mendeskripsikan kemahiran menulis karangan narasi siswa dengan menggunakan teks wawancara. Hasil tes kemahiran rata-rata yang diperoleh siswa secara umum adalah 67%, termasuk pada kriteria “tinggi”. Tingkat kesulitan siswa sekitar 12%. Kemahiran menulis karangan narasi dengan menggunakan teks wawancara siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013 tergolong pada kriteria tinggi, hasil wawancara dengan siswa membuktikan sedikit siswa yang mengalami kesulitan. Kata Kunci: Kemahiran, menulis karangan narasi. Abstract This study aims to describe and illustrate the difficulty level of proficiency writing narrative essay using student’s text interview class VII Maitreyawira Tanjungpinang Junior High School Academic Year 2012/2013. Students a narrative essay assessment aspect of the content which includes (1) chronological order and (2) compliance with the contents of the interview text. The research instrument used was a test and interview. This research uses descriptive quantitative methods in order to describe the narrative essay writing skills of students using text interview. Proficiency test results obtained by the average student in general was 67%, including the criteria for "high". Difficulty level students around 12%. Narrative essay writing skills by using a text interview class VII Maitreyawira Tanjungpinang Junior High School Academic Year 2012/2013 classified as high on the criteria, the results of interviews with students proving a few students who are having difficulty. Keywords: Proficiency, narrative essay writing.
1.
Pendahuluan Adanya penurunan pada proses pembelajaran menulis yang dialami siswa Sekolah Menengah Pertama Maitreyawira Tanjungpinang yaitu berdampak pada penurunan hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa dalam merangkai tulisan, rendahnya tingkat minat menulis siswa, dan sulitnya menemukan metode dan media yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa, salah satu penyebab masih banyak siswa yang kemahiran menulisnya
tergolong rendah. Selanjutnya, dengan menggunakan teks wawancara dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam menulis karangan narasi, sehingga membantu siswa untuk menceritakan kembali peristiwa atau kejadian secara kronologis, yang nantinya dapat menyuburkan kesempatan kreatif bagi siswa dalam menampilkan gagasan dan keahlian memilih kata serta merangkainya menjadi kalimat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kemahiran menulis karangan narasi dengan menggunakan teks wawancara siswa dan untuk menggambarkan tingkat kesulitan siswa dalam menulis karangan narasi dengan menggunakan teks wawancara. Penelitian yang relevan dengan penelitian peneliti adalah: Wita Sari Octaria. 2012. Kemampuan Menulis Karangan Narasi Berdasarkan Pengalaman Pribadi Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tanjungpinang. Tanjungpinang: UMRAH, Dedy Mashudy. 2012. Kemampuan Menulis Karangan Narasi pada Aspek Kesatuan Paragraf, Koherensi, dan Pengembangan Paragraf Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Tanjungpinang. Tanjungpinang: UMRAH, dan Zainurni. 2012. Efektivitas Media Cerita Bergambar dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2011/2012. Tanjungpinang: UMRAH. 2.
Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Maitreyawira Tanjungpinang. Subjek penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama Maitreyawira Tanjungpinang kelas VII yang berjumlah 120 siswa. Peneliti melakukan penarikan sampel secara random dengan cara undian (untung-untungan), yakni: peneliti melakukan random terhadap 4 (empat) kelas, yaitu kelas VII A, VII B, VII C, dan VII D. Sampel penelitian ini ditentukan sebanyak 35% dari jumlah populasi sebanyak 120 siswa, yaitu 42 orang. Tempat penelitian ini adalah Sekolah Menengah Pertama Maitreyawira Tanjungpinang, beralamat di jalan Ir. Sutami No. 38 Tanjungpinang. Waktu penelitian dan pengambilan data dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu mulai dari pertengahan Januari 2013 sampai dengan pertengahan Mei 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan wawancara. Objek penelitian ini adalah karangan siswa. Siswa diberi tugas menulis karangan narasi dengan menggunakan teks wawancara. Pengukuran hasil belajar siswa dilakukan dengan tes uraian. Penilaian karangan narasi siswa berupa aspek isi. Penilaian tersebut meliputi: (a) susunan kronologis dan (b) kesesuaian isi dengan teks wawancara. Pada penelitian ini digunakan analisis kuantitatif. Pengolahan data secara umum ditentukan dengan menjumlahkan nilai hasil karangan siswa secara keseluruhan, dan selanjutnya dibagikan dengan jumlah keseluruhan siswa yang diteliti, sehingga mendapatkan nilai rata-rata siswa. 3.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Dari hasil tes diperoleh nilai rata-rata siswa mencapai 66,62 tergolong pada kriteria “tinggi”. Kemahiran menulis karangan narasi dengan menggunakan teks wawancara secara umum, siswa tergolong pada kriteria sangat tinggi berjumlah 10 orang, kriteria tinggi berjumlah 18 orang, dan kriteria sedang 14 orang. Hasil tes kemahiran siswa dalam menyusun kronologis, kriteria sangat baik berjumlah 9 orang, kriteria cukup berjumlah 15 orang, dan kriteria sedang 18 orang. Kesesuaian isi dengan teks wawancara kriteria sangat baik berjumlah 2 orang, kriteria cukup berjumlah 9 orang, kritria sedang 17 orang, dan kriteria kurang 14 orang. Hasil wawancara dengan siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis karangan narasi dengan menggunakan teks wawancara 12%, sedangkan tingkat kemudahan siswa mencapai 88%.
Pembahasan hasil peneliti tentukan dengan menghitung nilai rata-rata siswa secara umum pada penilaian tes, pada aspek kemahiran siswa dalam menyusun kronologis dan kesesuaian isi dengan teks wawancara, peneliti menjumlahkan semua nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi dengan seluruh jumlah siswa kelas tersebut, sehingga diperoleh nilai rata-rata. Setelah diperolah nilai rata-rata siswa, peneliti menentukan klasifikasi penilaian dengan menggunakan kriteria tingkat keberhasilan siswa dalam % yang ditentukan sehingga diperoleh skor kriteria siswa secara keseluruhan. Sedangkan untuk menghitung nilai akhir siswa, pengolahan data persiswa ditentukan dengan menghitung perolehan skor nilai siswa dibagi skor maksimum yang peneliti tentukan, selanjutnya dikalikan skor ideal (100), sehingga diperoleh nilai akhir siswa, berdasarkan nilai akhir selanjutnya peneliti menentukan klasifikasi penilaian yang ditentukan, sehingga diperoleh skor kriteria persiswa. Kemahiran menulis karangan narasi dengan menggunakan teks wawancara dalam menyusun kronologis ketentuan penskoran meliputi: skor maksimum yang harus dicapai siswa dalam menyusun kronologis adalah “20” dan nilai minimum adalah “7”. Kemahiran kesesuaian isi dengan teks wawancara ketentuan penskoran meliputi: skor maksimum yang harus dicapai siswa pada kesesuaian isi dengan teks wawancara adalah “30” dan nilai minimum adalah “13”. Untuk mengetahui tingkat kesulitan siswa dalam %, yakni dengan cara menghitung jumlah siswa yang mengalami kesulitan dibagi jumlah seluruh siswa yang menjadi sampel penelitian dikalikan 100%. Hasil wawancara, terdapat beberapa siswa yang masih sulit dalam merangkai gagasan, ide dan merangkai kata terutama pada bagian awal dan akhir karangan, yang merupakan suatu kendala bagi keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi. Sedangkan dalam mengembangkan karangan pada bagian isi, siswa tidak mengalami kesulitan, karena teks wawancara dapat membantu siswa dalam menuangkan gagasannya. Sebagian besar rangkaian peristiwa dalam teks wawancara telah menguraikan permasalahan secara kronologis. 4.
Simpulan dan Rekomendasi Hipotesis dalam penelitian ini, “siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Maitreyawira Tanjungpinang mahir menulis karangan narasi dengan menggunakan teks wawancara. Hasil yang diperoleh siswa tergolong pada kriteria tinggi”. Hasil tes kemahiran rata-rata yang diperoleh siswa secara umum adalah 67%, termasuk pada kriteria “tinggi”. Berdasarkan susunan kronologis, skor rata-rata diperoleh 75% termasuk pada kriteria tinggi. Berdasarkan kesesuaian isi, skor rata-rata diperoleh 63% termasuk kriteria tinggi. Tingkat kesulitan siswa 12%. Dengan demikian hipotesis peneliti terbukti, yakni karangan narasi dengan menggunakan teks wawancara hasilnya “tinggi”. Simpulan penelitian ini adalah menulis karangan narasi dengan menggunakan teks wawancara dapat membantu siswa dalam menulis dan merangkai karangan narasi. Untuk itu media dalam pembelajaran menulis karangan narasi di lingkungan sekolah untuk dapat dijadikan perhatian sepenuhnya. Penggunaan media teks wawancara dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi siswa dalam menulis karangan narasi. Penggunaan media sebaiknya bervariasi, misalnya dengan menggunakan media gambar, tabel, dan diagram. Sehingga minat siswa dalam menulis karangan narasi dapat meningkat dan dapat memotivasi siswa dalam mengembangkan kecerdasan pola pikir. Daftar Pustaka Alwi, Hasan, dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka. Anggoro ,Toha M, dkk. 2011. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka. Anindyarini, Atikah, Ningsih, Sri. 2008. Bahasa Indonesia, Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departeman Pendidikan Nasional.
Arifin, Zaenal E, Tasai Amran. 2009. Karya Ilmiah, Guru Kreatif dan Inovatif. Jakarta: Pustaka Mandiri. Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arifin, Zainal M. Reality Tim. 2008. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality Publisher. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Asdi Mahayatsa. _______. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara. _______. 2010. Prosedur Penelitian, suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Ciptadi, Arifin M. 2009. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Bandung: Nusa Media. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Jakarta: BNSP. Durianto, Didik dan Dewi Indrawati. 2008. Aktif Berbahasa Indonesia, Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departeman Pendidikan Nasional. Dwitagama, Dedi dan Wijaya Kusumah. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Malta Pritindo. Hamid, Akib, M. H, Herrhyanto Nar. 2011. Statistik Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka. Hariningsih, Dwi, dkk. 2008. Membuka Jendela Ilmu Pengetahuan Bahsa dan Sastra 1, SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departeman Pendidikan Nasional. Hayon, Josep. 2007. Membaca dan Menulis Wacana, Petunjuk Praktis bagi Mahasiswa. Jakarta: Grasindo. Ismoyo, Romiyatun. 2008. Bahasa Indonesia Jendela Ilmu Pengetahuan, Kelas VII SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departeman Pendidikan Nasional. Keraf, Gorys. 1989. Komposisi. Flores: Nusa Dua. _______. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kushartanti, dkk. 2005. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kosasi,
E. 2008. Yrama Widya.
Ketatabahasaan
dan
Kesusasteraan.
Bandung:
CV.
Kusumah, Wijaya. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Malta Pritindo.
Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Malik, Abdul. 2011. Penelitian Pengajaran Bahasa. Tanjungpinang.