24
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu pengambilan data dilakukan pada waktu yang bersamaan atau pada satu saat, baik variabel independen maupun variabel dependen. Lokasi penelitian dilakukan di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian ini menggunakan sebagian data penelitian yang berjudul ”Efikasi Temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb.) dengan bahan aktif Xanthorrhizol untuk meningkatkan Imunitas pada Orang Dewasa Obes”. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2010. Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Contoh dalam penelitian ini adalah pegawai di lingkungan Kampus IPB. Pemilihan contoh dilakukan berdasarkan kriteria: pegawai IPB berstatus gizi normal (IMT 18.5–25.0 kg/m2) atau berstatus gizi obes (IMT 27.0-35.0 kg/m2). Metode pengambilan contoh dengan cara purposif dengan kriteria jenis kelamin pria atau wanita, berumur lebih dari 21 tahun dan bersedia menjadi contoh dalam penelitian ini. Penelitian payung mensyaratkan pada contoh berstatus gizi obes memiliki kadar gula darak kurang dari 200 mmHg. Pegawai rektorat IPB yang secara fisik terlihat obes dikumpulkan sebanyak 50 orang, kemudian dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk dihitung nilai IMTnya. Selain pengukuran berat badan dan tinggi badan, dilakukan juga pengukuran kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat. Contoh yang memenuhi kriteria adalah 26 orang dan terdapat satu orang yang tidak bersedia menjadi contoh dalam penelitian ini, sehingga jumlah contoh yang sesuai dengan kriteria dan bersedia menjadi contoh adalah 25 orang. Cara Pengambilan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer mencakup karakteristik individu (umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, tingkat pendidikan, pendapatan, faktor genetik, pengetahuan gizi dan besar keluarga), konsumsi serat (jumlah konsumsi dan frekuensi konsumsi sumber serat), konsumsi fast food (jenis fastfood dan frekuensi konsumsi) dan aktivitas fisik (lama aktivitas dan jenis aktivitas). Data tentang karakteristik individu, konsumsi serat, konsumsi fast food dan aktivitas fisik diperoleh dari wawancara menggunakan kuesioner.
25
Penilaian status gizi contoh ditentukan berdasar pengukuran berat badan dan tinggi badan. Pengukuran berat badan diukur menggunakan timbangan digital. Subjek berpijak pada timbangan dan pandangan lurus ke depan tanpa menggenggam atau menyentuh apapun, sepatu, tas, barang lain dilepas, kemudian angka penunjuk dibaca. Tinggi badan diukur menggunakan alat pengukur tinggi badan berkapasitas 200 cm. Subjek berdiri tegak tanpa sepatu sejajar alat pengukur, tumit, bokong dan kepala bagian belakang menempel ke dinding dalam sikap tegak memandang ke depan, kemudian alat pengukur ditahan sampai menyentuh kepala bagian atas kemudian skala dibaca. Data konsumsi serat diperoleh melalui metode recall 1x24 jam yang dilakukan dua kali pada hari yang berbeda yaitu pada hari kerja dan hari libur. Data konsumsi yang dikumpulkan berupa jenis makanan yang dimakan dan jumlah makanan (dalam URT) pada hari kerja dan hari libur. Data frekuensi konsumsi buah dan sayur selama satu bulan terakhir dikumpulkan menggunakan Food Frequency Questionnairre (FFQ). Data frekuensi fastfood selama satu bulan terakhir pun dikumpulkan menggunakan Food Frequency Questionnairre (FFQ). Data pengetahuan gizi contoh diperoleh dengan cara wawancara langsung kepada contoh berdasarkan kuesioner. Kuesioner pengetahuan gizi berisi 20 buah pertanyaan pilihan berganda dengan memilih jawaban yang paling benar. Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan gizi seimbang (4 soal), fungsi zat gizi (4 soal), tanda-tanda obesitas (4 soal), faktor penyebab obesitas (4 soal), dan dampak obesitas (4 soal). Data aktivitas fisik diperoleh melalui metode recall 1x24 jam yang dilakukan dua kali pada hari yang berbeda yaitu pada hari kerja dan hari libur. Data aktivitas fisik yang dikumpulkan berupa jenis aktivitas yang dilakukan dan durasi waktu melakukan aktivitas dalam sehari. Cara pengambilan data dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Cara Pengambilan Data Data Karakteristik Contoh (Berat Badan, Tinggi Badan, Umur, Jenis Kelamin, Sosial Ekonomi) Pengetahuan Gizi Konsumsi Serat Konsumsi Buah dan Sayur Konsumsi Fast food Aktivitas Fisik
Cara Pengambilan Data Wawancara menggunakan kuesioner Wawancara menggunakan kuesioner Metode recall 1x24 jam yang dilakukan selama 2 hari (hari kerja dan hari libur) Food Frequency Quesioner Food Frequency Quesioner Metode recall 1x24 jam yang dilakukan selama 2 hari (hari kerja dan hari libur)
26
Pengolahan dan Analisa Data Data diolah baik secara manual maupun menggunakan program komputer Microsoft Excel 2007 dan SPSS version 16.0 for windows. Tahap pengolahan data adalah cleaning, editing, coding, dan processing. Penilaian status gizi contoh berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT). Contoh yang tergolong normal adalah contoh yang memiliki IMT 18.5-25.0 kg/m2 dan contoh yang tergolong obes adalah contoh yang memiliki IMT 27.0-35.0 kg/m2. Secara sederhana contoh dinilai status gizinya berdasarkan nilai IMT dengan rumus: IMT= Berat badan (kg)/Tinggi badan (m2) Data karakteristik contoh diolah dengan cara tabulasi. Data pengetahuan gizi dinilai berdasarkan jawaban yang paling benar. Setiap satu pertanyaan diberi nilai satu (1) bila jawaban benar dan skor nol (0) bila jawaban salah atau tidak memilih jawaban. Skor kemudian dijumlahkan dan dikategorikan baik, sedang, dan kurang. Pengetahuan gizi dikategorikan baik apabila skor yang diperoleh lebih dari 80% dari total skor, kategori sedang apabila skor yang diperoleh antara 60%-80% dari total skor, dan kategori kurang apabila skor yang diperoleh kurang dari 60% dari total skor (Khomsan 2000). Konsumsi serat pada hari kerja dan hari libur dihitung dengan mengacu daftar kadar serat makanan (Almatsier 2006). Frekuensi konsumsi buah dan sayur dikelompokkan menjadi >3kali/minggu, 1-2kali/minggu, dan <1 kali/minggu. Frekuensi
konsumsi
fastfood
dikelompokkan
menjadi
<7kali/minggu,
7kali/minggu, 3-6kali/minggu, 1-2kali/minggu, <1 kali/minggu. Tingkat aktivitas fisik dikategorikan menjadi empat, yaitu sangat ringan (PAL<1.40); ringan (1.4
sedang
(1.70
dan
berat
(2.00
Perbedaan antar variabel dianalisis dengan uji beda t-test (Independent t-test), sedangkan hubungan antar variabel dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Pearson dan uji korelasi Spearman. Tabel pengkategorian masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.
27
Tabel 5. Pengkategorian Masing-Masing Variabel Penelitian No. 1.
Umur
Variabel
2.
Pendidikan terakhir
3.
Pendapatan
4.
Besar Keluarga
5.
Faktor Genetik/Riwayat Obes pada Orangtua
6.
Pengetahuan Gizi
7.
Konsumsi Serat
8.
Frekuensi Konsumsi Buah dan sayur
9.
Frekuensi Konsumsi Fastfood
10.
Aktivitas Fisik
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Kategori 19-29 tahun 30-49 tahun 50-64 tahun Tidak sekolah SD SMP SMA Perguruan Tinggi < 1 juta 1-1.9 juta 2-3.9 juta 4-6 juta > 6 juta < 4 orang > 4 orang Ayah Ibu Keduanya Tidak keduanya Baik (>80%) Sedang (60%-80%) Kurang (<60%) <20 gram 20-35 gram >35 gram <3kali/minggu 1-2kali/minggu <1 kali/minggu <7kali/minggu 7kali/minggu 3-6kali/minggu 1-2kali/minggu <1 kali/minggu Sangat Ringan (PAL <1.40) Ringan (1.4≤PAL≤1.69) Sedang (1.70≤PAL≤1.99) Berat (2.00≤PAL≤2.39)
Sumber/keterangan Angka Kecukupan Gizi (2004) Sebaran Contoh
Sebaran contoh
BKKBN (1997) Sebaran Contoh
Khomsan (2000) Sebaran Contoh
Sebaran Contoh
Almatsier (2006)
FAO/WHO/UNU (2001)
28
Definisi Operasional Aktivitas fisik adalah jenis kegiatan fisik yang dilakukan bersamaan dengan hari pencatatan konsumsi makan 1x24 jam selama dua hari yang berbeda yaitu hari kerja dan hari libur. Besar keluarga adalah banyaknya individu yang tinggal bersama dalam satu atap dan bergantung pada sumber penghidupan yang sama. Faktor Genetik adalah faktor keturunan atau riwayat obes pada orangtua (ayah dan ibu). Fast food adalah makanan yang cepat saji dan praktis (ayam goreng, kentang goreng, burger, pizza, spaghetti dan lainnya) yang berasal dari restoranrestoran fast food : McDonald’s, Kentucky Fried Chicken (KFC), JCo, dll. Recall Makanan adalah konsumsi makan saat ini yang diketahui dengan pencatatan makanan 1x24 jam selama dua hari yang berbeda yaitu hari kerja dan hari libur. Konsumsi Pangan adalah jenis dan banyaknya makanan yang dikonsumsi oleh contoh. Konsumsi Serat Makanan adalah banyaknya serat makanan yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari diyatakan dalam satuan gram/kapita/hari dan diukur dengan Food Recall 1x24 jam selama dua hari yang berbeda yaitu hari kerja dan hari libur. Obes adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak, yang berdasarkan standar WHO (2007), memiliki IMT lebih dari 27.0 kg/m2. Status gizi adalah keadaan gizi contoh yang diukur secara antropometri berdasarkan indikator berat badan dan tinggi badan dengan ambang batas IMT untuk Indonesia. Status gizi normal adalah keadaan gizi contoh dengan kategori IMT 18.5-25.0 kg/m2 Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang telah diikuti oleh contoh meliputi tidak sekolah, tamat SD, tamat SLTP, tamat SMU, dan tamat perguruan tinggi. Pengetahuan gizi contoh adalah pemahaman contoh yang berkaitan dengan pola gizi seimbang.