36
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study dengan metode survey. Penelitian dengan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek riset dalam satu waktu tertentu saja, tidak berkesinambungan dalam jangka waktu yang panjang (Umar 2003). Cross Sectional
Study
dipilih
karena
keterbatasan
waktu
dan
biaya
peneliti.
Sementara itu, penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun & Effendy, 1989). Penelitian ini dilakukan di lingkungan kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor, yaitu pada mahasiswa TPB-IPB tahun ajaran 2010/2011. Penentuan lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive), dengan didasarkan pada: (1) belum pernah ada penelitian jiwa dan minat kewirausahaan mahasiswa TPB dalam bentuk laporan akhir (skripsi, tesis dan desertasi); (2) mahasiswa TPB-IPB memiliki keragaman asal daerah dan budaya dari seluruh Indoensia, sehingga akan mengahasilkan data yang heterogen dalam karakteristik individu, keluarga, sekolah, sosial, jiwa dan minat kewirausahaan; (3) semua mahasiswa TPB IPB diwajibkan mengikuti kuliah pendidikan kewirausahaan; (4) kemudahaan akses, karena berada di dalam kampus, sehingga lebih efektif dalam penelitian dan efisien dalam waktu dan biaya. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei hingga bulan Nopember 2011. Teknik Penarikan Contoh Populasi penelitian terdiri dari mahasiswa TPB-IPB TA. 2010/2011 di Kampus Dramaga, Bogor, Jawa Barat, berjumlah 3.646 mahasiswa (1.514 mahasiswa lakilaki dan 2.116 mahasiswa perempuan). Penarikan contoh dilakukan dengan cara proporsional random sampling. Jumlah contoh ditentukan dengan rumus Slovin (1960) dalam Umar (2003), yaitu: .
Keterangan: n = jumlah contoh minimum N = populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (%)
Berdasarkan rumus tersebut dengan toleransi kesalahan 6 pesen diperoleh jumlah contoh 258.11 ≈ 260 orang, dengan perbandingan proposi contoh sekitar 42:58 (%), terdiri dari 109 mahasiwa laki-laki dan 151 mahasiswa perempuan. Jumlah kuesioner yang disebar untuk penelitian sebanyak 300 orang yang terdiri
37
atas 150 mahasiwa laki-laki dan 210 mahasiswa perempuan. Setelah pengambilan data dilakukan dan dianalisis, diperoleh 252 contoh, terdiri dari 101 mahasiswa lakilaki dan 151 mahasiswa perempuan. Hal ini karena terdapat 110 mahasiswa laki-laki dan 155 mahasiswa perempuan yang mengembalikan kuesioner, dan setelah dianalisis terdapat sembilan mahasiswa laki-laki dan empat mahasiswa perempuan yang tidak memiliki data yang diperlukan untuk penelitian (Tabel 1). Tabel 1 Teknik Penarikan Contoh dengan Stratified Proportional Random Sampling Kategori Laki-laki Perempuan Total
Populasi 1,514 2,116 3,634
Proporsi (%) 42 58 100
∑ni estimasi 109 151 260
∑ni terkumpul 110 155 265*)
∑ni teranalisis 101 151 252
*)
Keterangan: Jumlah kuesioner tersebar 300 buah
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner tentang informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, seperti karakteristik individu, karakteristik keluarga, lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan sosial, jiwa dan minat kewirausahaan. Kuesioner dikembangkan oleh peneliti berdasarkan berbagai penelitian sejenis terdahulu dan konsep teoritis. Sementara itu, data sekunder yang dikumpulkan antara lain diperoleh dari studi dokumentasi berupa dokumen-dokumen resmi yang diterbitkan oleh Direktorat Tingkat Persiapan Bersama IPB, dan website Institut Pertanian Bogor, serta penelitian-penelitian sebelumnya yang sejenis yang berhubungan dengan topik penelitian. Sebelum digunakan, kuesioner yang sudah disusun diuji pada 20 mahasiswa yang terdiri dari 10 mahasiswa laki-laki dan 10 mahasiswa perempuan sebagai studi pendahuluan. Peserta diminta untuk mengisi kuesioner dan mengomentari kata-kata yang sulit, ambigu, atau membingungkan. Setelah mengumpulkan semua dua puluh kuesioner, peneliti menanyakan kepada lima orang contoh dengan wawancara tatap muka tentang konten, penampilan, dan pembacaan kuesioner. Semua item kuesioner ditulis dalam bahasa Indonesia. Uji coba kuesioner sebelum pengumpulan data dilakukan dengan tujuan: pertama, untuk mengevaluasi aspek bahasa kuesioner, yang meliputi tata bahasa, konten, dan kemudahan dibaca; kedua, untuk menyelidiki konsistensi item yang dijalankan untuk masing-masing skala (Harris 1999). Studi pendahuluan membantu peneliti dalam menentukan apakah layak untuk melanjutkan studi, dan memberikan kesempatan untuk menilai kewajaran dan kepraktisan instrumen pengumpulan data.
38
Selain itu, studi pendahuluan menunjukkan kecukupan prosedur dan langkahlangkah penelitian yang dipilih untuk masing-masing variabel. Hasil uji coba diperoleh bahwa lama waktu maksimal pengisian kuesioner adalah 20 menit. Variabel, Jenis, dan teknik pengambilan data disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Variabel, Jenis dan Teknik Pengambilan Data No.
Variabel Penelitian
Jenis Data Primer
Teknik Pengambilan Keusioner
Sumber Data Contoh
1
Karakteristik Individu, meliputi: Jenis kelamin, usia, urutan kelahiran, fakultas, indeks prestasi, wilayah tinggal dan daerah asal, tinggal bersama orang tua, pengalaman wirausaha dan kerja, uang saku, pengeluaran, Kepemilikan tabungan.
2
Karakteristik Keluarga, meliputi: Usia orangtua, status pernikahan orangtua, ukuran keluarga, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, serta penghasilan orangtua.
Primer
Keusioner
Contoh
3
Lingkungan keluarga, meliputi: Kualitas pengasuhan, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan latar belakang budaya.
Primer
Keusioner
Contoh
4
Lingkungan Pendidikan, meliputi Lingkungan pendidikan sekolah, lingkungan pendidikan universitas
Primer
Keusioner
Contoh
5
Lingkungan Sosial, meliputi Dukungan Teman, dukungan guru, dukungan masyarakat, ketersedian informasi, akses modal, dan jaringan sosial.
Primer
Keusioner
Contoh
6
Jiwa Kewirausahaan, meliputi: Percaya diri, kreativitas dan originalitas, berorientasi tugas dan hasil kerja, berorientasi masa depan, berani ambil resiko, kepemimpinan
Primer
Keusioner
Contoh
7
Minat Kewirausahaan
Primer
Keusioner
Contoh
8
Data Keadaan Umum TPB, meliputi: Jumlah mahasiswa, visi-misi, sejarah, tujuan, aturan akademik, fasilitas, dan daftar mata kuliah.
Sekunder
Kunjungan
Data TPB, Web IPB
Kuesioner karakteristik individu dan karakteristik keluarga dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada konsep dan penelitian-penelitian sebelumnya. Data karakteristik mahasiswa meliputi: jenis kelamin, usia, urutan kelahiran, fakultas, indeks prestasi, wilayah tinggal dan daerah asal, hidup bersama orang tua, pengalaman wirausaha dan kerja, uang saku, pengeluaran, Kepemilikan tabungan, sedangkan data karakteristik keluarga terdiri dari: Usia orangtua, status pernikahan orangtua, ukuran keluarga, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, serta penghasilan orangtua.
39
Kuesioner lingkungan keluarga merupakan kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan menggunakan konsep lingkungan keluarga dari Slameto (2003). Data lingkungan keluarga meliputi: kualitas pengasuhan, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, ekonomi keluarga, dan latar belakang kebudayaan. Lingkungan pendidikan terdiri dari lingkungan pendidikan universitas dan lingkungan pendidikan sekolah. Kuesioner lingkungan pendidikan universitas dimodifikasi dari College Student Experiences Questionnaire (Pace & Kuh, 1998 dalam Prasetyo, 2005) yang dikembangkan dari konsep Weidman (1989), sedangkan kuesioner lingkungan pendidikan sekolah dikembangkan dari konsep Chung, Loeb, & Gonzo (1996). Kuesioner lingkungan sosial dimodifikasi dari Prasetyo (2005) dan Farmer et al. (1981) untuk variabel dukungan teman dan dukungan guru, dan dukungan masyarakat, sedangkan variabel ketersedian info kewirausahaan, akses modal, dan kepemilikan jaringan sosial dimodifikasi dari Rudy (2010). Kuesioner jiwa kewirausahaan dimodifikasi dari Sephana (2010) dan dikembangkan dari konsep jiwa/karakter kewirausahaan Marbun dalam Alma (2009) dan Kemendiknas (2010) dan menjadi jiwa percaya diri, kreativitas dan originalitas, berorientasi tugas dan hasil kerja, berorientasi masa depan, berani ambil resiko, kepemimpinan. Adapun kuesioner yang mengukur minat kewirausahaan merupakan kuesioner yang dimodifikasi dari Rudy (2010) dan Alma (2009). Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan secara bertahap mulai data yang terkumpul di lapangan sampai siap untuk dianalisis. Tahapan pengolahan data tersebut antara lain: editing, coding, scoring, entrying, cleaning dan analyzing. Tahapan editing adalah pengecekan terhadap data-data yang telah dikumpulkan melalui pengisian kuesioner. Tahapan coding merupakan pemberian kode tertentu terhadap jawaban responden untuk memudahkan analisis data, kemudian dilakukan penyekoran (scoring), yaitu memberi nilai tertentu terhadap data yang diberikan contoh. Selanjutnya data dientri dengan menggunakan program lunak dan di-cleaning untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam proses pemasukan data (entry). Setelah data siap, lalu di lakukan analisis sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang dianalisis meliputi karakteristik individu, karakteristik keluarga, lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan sosial, jiwa dan minat kewirausahaan. Variabel penelitian, skala, dan kategori data dapat dilihat pada Tabel 3.
40
Tabel 3 Variabel Penelitian, Skala, dan Kategori Data No. 1
2
Skala Data
Cronbachα
Nominal
-
b. Jenis kelamin c. Usia
Nominal Rasio
-
d. Urutan kelahiran
Rasio
-
e. Hidup bersama orangtua f. Wilayah tinggal g. Daerah asal
Nominal Nominal Nominal
-
h. Indeks prestasi
Rasio
-
i. Uang saku bulanan
Rasio
-
j. Pengeluaran bulanan
Rasio
-
k. Rasio uang sakupengeluaran bulanan l. Pengalaman kerja m. Pengalam wirausaha n. Kepemilikan tabungan Karakteristik keluarga a. Usia orangtua • Usia Ayah • Usia Ibu
Rasio
-
Nominal Nominal Nominal
-
Rasio
-
Nominal
-
Rasio
-
Rasio
-
Nominal
-
Nominal
-
Nominal
-
Nominal
-
Variabel Penelitian Karakteristik Mahasiswa a. Fakultas
b. Status pernikahan Orangtua c. Ukuran Keluarga
d. Pendidikan Orangtua • Pendidikan Ayah • Pendidikan Ibu
e. Pekerjaan utama • Ayah
• Ibu
f. Pekerjaan sampingan • Ayah • Ibu
Kategori Data [1] Pertanian; [2] Kedokteran Hewan; [3] Perikanan dan Ilmu Kelautan; [4] Peternakan; [5] Kehutanan [6] Teknologi Pertanian; [7] Matematika dan IPA; [8] Ekonomi dan Manajemen [9] Ekologi Manusia [1] Laki-laki; [2] Perempuan [1] Usia 17; [2] Usia 18; [3] Usia 19 [4] Usia 20; [5] Usia 21 [1] Sulung (anak pertama) [2] Tengah (anak kedua – sebelum terakhir) [3] Bungsu (anak terakhir) [4] Tunggal (anak tanpa saudara) (Santrock, 2007) [1] Ya; [2] Tidak [1] Perkotaan; [2] Pedesaan [1] Sumatera dan Kepulauan [2] Jawa dan Madura; [3] Lain-lain [1] < 2.01; [2] 2.01 – 2.50 [3] 2.51 – 3.00; [4] 3.01 – 3.50 [5] > 3.50 [1] < 333,000; [2] 333,000–666,000; [3] 666,001–999,000; [4] 999,001– 1,332,000; [5] 1,332,001-1,665,000; [6] > 1,665,000. [1] Kurang dari 350.000; [2] 350.000700.000; [3] 700.001-1.050.000 [4] > 1.050.000 [1] Kurang (<1.00); [2] Impas (1.00) [3] Lebih (>1.00) [1] Belum pernah; [2] Pernah/sedang [1] Belum pernah; [2] Pernah/sedang [1] Ya; [2] Tidak [1] Dewasa awal (18-40 tahun); [2] Dewasa madya (41-60 tahun); [3] Dewasa akhir (>60 tahun) (Hurlock, 1991) [1] Menikah; [2] Janda/Duda [3] Menikah Lagi [1] Keluarga Kecil (≤4 orang) [2] Keluarga Sedang (5-7 orang) [3] Keluarga Besar (≥8 orang) (BKKBN, 2005) [1] Tidak sekolah (0 tahun); [2] SD/MI (6 tahun); [3] SMP/MTs (9 tahun); [4] SMA/K/MA (12 tahun); [5] Diploma (15 tahun); dan [7] Perguruan Tinggi (17 tahun) [1] Tidak Menjawab; [2] PNS/BUMN [3] Pegawai Swasta/Honorer [4] TNI/POLRI; [5] Wirausaha/Pedagang [6] Petani/Nelayan; [7] Tidak Bekerja/Pensiun [1] Tidak Menjawab; [2] PNS/BUMN [3] Pegawai Swasta/Honorer [4] TNI/POLRI; [5] Wirausaha/Pedagang [6] Petani/Nelayan; [7] Ibu Rumah Tangga/Pensiun [1] Tidak Punya; [2] Wirausaha/Pedagang; [3] Lain-lain [1] Tidak Punya; [2] Ibu Rumah Tangga/Pensiun; [3] Wirausaha/Pedagang
41
Tabel 3 (lanjutan) No.
3
4
5
6
7
Variabel Penelitian
Skala Data
g. Penghasilan orangtua • Ayah • Ibu
Ordinal
Lingkungan Keluarga a. Kualitas Pengasuhan b. Relasi antar anggota keluarga c. Suasana rumah d. Kondisi ekonomi keluarga e. Latar Belakang Budaya Lingkungan pendidikan a. Lingkungan Sekolah b. Lingkungan Universitas Lingkungan Sosial a. Dukungan Teman b. Dukungan Guru c. Dukungan Masyarakat d. Ketersedian Informasi e. Akses Modal f. Jaringan Sosial Jiwa Wirausaha a. Berorientasi tugas dan hasil kerja b. Berani mengambilan resiko c. Kepemimpinan d. Kreativitas dan Keorisinalan e. Berorientasi masa depan Minat Wirausaha
Ordinal
Cronbachα -
0.927 0.879 0.779
Kategori Data [1] Tidak berpenghasilan; [2] < Rp 1.000.000 [3] Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 [4] Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 [5] Rp 3.000.001 – Rp 5.000.000 [6] Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000 [7] > Rp 10.000.000 [1] Rendah (0%-33.3%) [2] Sedang (33.4%-66.7%) [3] Tinggi (66.8%-100%)
0.732 0.831 0.821 Interval
0.895 0.818 0.841
[1] Rendah (0%-33.3%); [2] Sedang (33.4%-66.7%) [3] Tinggi (66.8%-100%)
Ordinal
0.867 0.678 0.877 0.606
[1] Rendah (0%-33.3%) [2] Sedang (33.4%-66.7%) [3] Tinggi (66.8%-100%)
Ordinal
0.818 0.701 0.751 0.869
Ordinal
0.790
[1] Rendah (0%-33.3%) [2] Sedang (33.4%-66.7%) [3] Tinggi (66.8%-100%)
[1] Rendah (0%-33.3%) [2] Sedang (33.4%-66.7%) [3] Tinggi (66.8%-100%)
Berdasarkan kerangka penelitian, data dianalisis dalam lima langkah. Langkah pertama menganalisa karakteristik variabel karakteristik individu dan keluarga, lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan sosial, jiwa kewirausahaan, dan minat kewirausahaan berdasarkan jenis kelamin. Langkah kedua menganalisa perbedaan variabel karakteristik individu dan keluarga, lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan sosial dengan jiwa kewirausahaan maupun minat kewirausahaan berdasarkan jenis kelamin. Langkah ketiga menganalisa hubungan antara variabel karakteristik individu dan keluarga, lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan,
lingkungan
sosial
dengan
jiwa
kewirausahaan
maupun
minat
kewirausahaan. Langkah ketiga menganalisa pengaruh karakteristik individu, karakteristik keluarga, lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, dan linkungan sosial terhadap jiwa kewirausahaan. Langkah kelima menganalisa pengaruh karakteristik individu,
42
karakteristik keluarga, lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, dan linkungan sosial terhadap minat kewirausahaan. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan hubungan antara variabel yang independen, metode korelasi sederhana di gunakan dalam menganalisis data, sedangkan Untuk menjawab pertanyaan penelitian mengenai uji kombinasi terbaik dari prediktor jiwa dan minat kewirausahaan, analisis regresi berganda menggunakan metode stepwise, yaitu metode statistik yang meneliti hubungan antara dua atau lebih variabel kuantitatif. Metode stepwise sering digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data dan mencari model terbaik (Umar 2003). Definisi operasional
Definisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Minat kewirausahaan adalah kecenderungan atau ketertarikan seseorang untuk melakukan kegiatan kewirausahaan dengan senang hati dan memiliki keberanian mengambil resiko, serta berlatih dan mencoba mewujudkan dalam perilaku kewirausahaan. Jiwa Kewirausahaan adalah karakter atau sifat yang dimiliki oleh seorang wirausaha sukses, yang terdiri dari: kepercayaan diri, berorientasi tugas dan hasil, keberanian mengambilan resiko, kepemimpinan, kreativitas dan orisinalitas, dan berorientasi masa depan. Lingkungan Keluarga adalah kondisi dan situasi yang melingkupi contoh yang terjadi di dalam keluarga berdasarkan persepsi contoh terhadap dimensi yaitu kualitas pengasuhan, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, kondisi ekonomi keluarga, dan latar belakang budaya. Lingkungan pendidikan adalah proses interaksi yang mencakup pengembangan kompetensi akademis dan intelektual, membangun dan memelihara hubungan interpersonal, mengembangkan sebuah identitas, menentukan gaya karir dan kehidupan; menjaga kesehatan diri dan pribadi, serta mengembangkan filosofi hidup terpadu untuk menentukan keberhasilan contoh,
dibagi dalam
lingkungan pendidikan sekolah dan lingkungan pendidikan universitas. Lingkungan Sosial adalah interaksi antara mahasiswa dengan media massa dan orang-orang tertentu dari individu atau sekelompok orang yang mempengaruhi tingkat minat wirausaha contoh, baik karena mereka sebagai model atau karena mereka berkomunikasi dengan contoh tentang harapan tingkah laku bersama.