III.
3.1
METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran Tahapan awal yang dilakukan untuk menganalisis optimasi struktur modal pada PT Pusri adalah
dengan menganalisis laporan keuangan.
Selain itu melihat rencana jangka panjang tahun 2012-2014 untuk membiayai investasi-investasi yang akan dilakukan. Sumber dana sendiri terbagi menjadi dua yaitu sumber dana hutang yang akan dilihat pada hutang jangka panjang, dan sumber dana modal sendiri. Analisis lainnya yang akan dilakukan yaitu analisis perusahaan, analisis regresi linear sederhana dan analisis valuasi. Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis perusahaan yaitu analisis rasio serta analisis tren. Sedangkan pada analisis valuasi menggunakan metode penilaian langsung. Alat analisis yang digunakan dalam penilaian langsung yaitu discounted cash flow yang dikembangkan, untuk dapat mengantisipasi kelemahan DCF maka dibantu dengan metode Free Cash Flow of Firm (FCFF) dan Adjusted Present Value (APV). Hasil dari analisis ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai pedoman dalam menetapkan keputusan manajerial dimasa yang akan datang. Untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6.
31
PT Pupuk Sriwidjaya
Struktur modal dan strategi pendanaan
Kebutuhan modal yang dibutuhkan untuk membiayai investasi-investasi yang akan dilakukan
Periode 2006-2010 Sebelum pelaksanaan Spin Off
Laporan Keuangan
Analisis Perusahaan
Rencana Jangka Panjang
Kebutuhan Investasi
Analisis Valuasi
Analisis Regresi
FCFF, APV
Analisis Rasio, Tren
Analisis Optimasi Struktur Modal
- Regresi linear sederhana - Korelasi Pearson
Optimasi Struktur Modal Pada PT Pusri
Rekomendasi Solusi
Keterangan: : Alat Analisis Gambar 6. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini didasarkan pada suatu proses alur pikir peneliti. Alur pemikiran menggambarkan suatu proses pelaksanaan penelitian hingga mencapai suatu hasil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 7.
23
FBYDD: Biaya Modal, harga, maupun profit.
Existing Problem: Struktur modal penting untuk diperhatikan perusahaan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan
Lingkungan Eksternal: Kebijakan Politik, Globalisasi
Data Sekunder Data & Informasi : Profil Perusahaan, Laporan Keuangan (2006-2010), Rencana Jangka Panjang Internet, Buku, Annual Report.
FBYTDD: Kondisi Perekonomian, Waktu, Penilaian, Resiko.
Proses: Analisis perusahaan (anilisis rasio, analisis trend), Analisis valuasi (analisis FCFF, APV), analisis regresi dan korelasi linear sederhana.
Output : Kondisi keuangan perusahaan, debt berpengaruh terhadap laba berih, Nilai WACC minimum.
Parameter Kontrol : 1. komposisi hutang jangka panjang antara 0%-50% dari total kapitalisasi. 2. cost of capital akan minimum dalam komposisi hutang berbanding ekkuitas 1:2
Feed Back
Gambar 7. Alur Pikir
Outcome: Kombinasi Rasio hutang & ekuitas agar struktur modal optimal, Rumusan strategi, Implikasi manajerial
Impact : Struktur modal optimal, Peningkatan nilai perusahaan
33
3.2
Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah PT Pusri, Jalan Mayor Zen, kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan pada bulan Januari sampai Februari 2012. Penelitian ini didesain hanya untuk laporan keuangan, laporan rencana jangka panjang, dan laporan keuangan lainnya selama 5 tahun yaitu tahun 2006-2010 sebelum penetapan spin off, sehingga dapat diketahui struktur modal optimal dan dapat memprediksi strategi pendanaan kedepannya bagi PT Pupuk Sriwidjaja.
3.3
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu set pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskriptif, gambaran, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta. Sedangkan metode kuantitatif adalah penelitian yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya, tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk mengembangkan dan menggunakan model-model matematis. (Nazir M, 2005).
3.4
Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan (Nazir, 2005). Data yang dikumpulkan berupa data sekunder. Data sekunder adalah data yang pengumpulannya dilakukan oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui studi pustaka. Data ini diperoleh dari Laporan Keuangan PT Pusri pada tahun 2006-2010, rencana jangka panjang PT Pusri, artikel tentang PT Pusri, skripsi yang terkait, jurnal, dan internet.
34
3.5
Metode Analisis Data Metode
yang
digunakan
dalam
pengolahan
data
adalah
menggunakan beberapa alat analisis keuangan dan alat analisis statistik, yaitu: 3.5.1
Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan
dirancang untuk membantu direktur,
manajer, kreditor, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya untuk mengambil keputusan-keputusan bisnis. Analisis laporan keuangan yang akan digunakan dalam penelitian ini teknik analisis rasio, dan analisa tren, hal ini dikarenakan pada analisis rasio menggambarkan kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh yang tergambar dari rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas dan profitabilitas. Sedangkan analisis tren dipilih karena penelitian ini ingin melihat kecenderungan perkembangan dari struktur modal yang terlihat dari kewajiban jangka panjang, modal dan laba bersih. Analisa rasio diantaranya yaitu: 1. Analisis Rasio Analisis ini digunakan untuk melihat gambaran tentang baikburuknya posisi keuangan suatu perusahaan. Analisis rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas. a. Analisis Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Rasio likuiditas yang digunakan yaitu rasio lancar dan cepat karena kedua rasio tersebut cukup untuk menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan. a)
Rasio Lancar : .............................................. (3.1)
b)
Rasio Cepat : .................................... (3.2)
b. Analisis Rasio Aktivitas akan diketahui berbagai hal yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan sehingga manajemen
35
dapat mengukur kinerja mereka selama ini. Berikut ini ada beberapa jenis-jenis rasio aktivitas diantaranya yaitu: a)
Perputaran Persediaan : ........................ (3.3)
b)
Perputaran Aktiva Tetap : ................................ (3.4)
c)
Perputaran Total Aktiva : ................................. (3.5)
c. Rasio Solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan. Dalam praktiknya, terdapat beberapa jenis rasio solvabilitas yang sering digunakan, diantaranya yaitu: a)
Rasio Utang : .................................................... (3.6)
b)
Debt to Equity Ratio (DER) : ………………………………….……. (3.7)
d. Rasio Profitabilitas dapat dilakukan dengan melakukan perbandingan antar berbagai komponen yang ada dalam laporan keuangan. Ada beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan dalam analisis kinerja keuangan , yaitu: a)
Profit Margin : ....................................... (3.8)
b)
Return on Investment (ROI) : ................................................................. (3.9)
c)
Return on Equity (ROE) : ................................................................... (3.10)
(Kasmir, 2010)
36
2. Analisis Tren Analisis tren digunakan untuk menunjukkan kecenderungan dari suatu laporan keuangan. Dimana dalam penelitian ini menguji dengan menggunakan tiga model yaitu model tren linear, quadratic, dan exponential growth. model yang dipilih yaitu model yang menghasilkan tingkat MAPE, MAD, MSD terkecil karena MAPE, MAD, MSD menunjukkan tingkat kesalahan sehingga dipilih model yang memiliki tingkat kesalahan terkecil. Adapun perhitungan untuk ketiga model dijelaskan sebagai berikut (Suharyadi dan Purwanto, 2009): a. Model Tren Linear: ………………………………………………… (3.11) …………………………………………………… (3.12) ………………………………………………….. (3.13) b. Model Tren Quadratic ……………………………………………. (3.14) ……………………...………….. (3.15) ………………………………………………….. (3.16) ………………………………………. (3.17) c. Model Tren Exponential Growth ……………………………………………….(3.18) ………………………………………….. (3.19) ……………………………………... (3.20) Setelah dilakukan analisis tren maka akan dilakukan forecasting untuk tiga tahun kedepan dengan menggunakan persamaan yang diperoleh dari tren. Adapun asumsi yang digunakan dalam peramalan yaitu fungsi masa depan adalah fungsi masa lalu, dimana kondisi dianggap cateris paribus, dan
37
menganggap kondisi perekonomian tetap sesuai dengan kondisi data
historical.
Sehingga
dalam
peramalan
mengabaikan
ketidakpastian yang mungkin terjadi. 3.5.2
Analisis Korelasi dan Regresi Linear Sederhana Penelitian ini akan menguji pengaruh terlebih dahulu sebelum
dilakukan optimasi. Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan teori yang menyatakan bahwa hutang merupakan suatu tax dedictable atau sebagai pengurang pajak yang akan mengakibatkan biaya pajak menurun, dan beban ini akan berpengaruh terhadap peningkatan laba bersih. Fungsi linear memiliki bentuk persamaan sebagai berikut: Y = A + BX……………………………………………………. (3.21) Dimana: Y = variabel terikat (Profit) A = intersep B = Koefisien regresi/slop. X = Variabel bebas (Debt) …………………………………………………. (3.22) …………………………………...…………………... (3.23) Pada penelitian ini menggunakan koefisien korelasi yang didasarkan atas asumsi bahwa variabel X dan Y mempunyai distribusi gabungan. Jenis dari koefisien korelasi sederhana akan menggunakan koefisien korelasi pearson yang merupakan angka yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang datanya berupa data interval atau rasio yang disimbolkan dengan “r”. metode korelasi pearson ini ditentukan dengan dua metode yaitu: d. Metode least square ………………………………. (3.24) e. Metode product moment …...…………………………………………. (3.25)
38
Dimana: r
= Koefisien korelasi
x
= Deviasi rata-rata variabel X =
y
= Deviasi rata-rata variabel Y =
3.5.3
Perhitungan Biaya Modal Dalam perhitungan biaya modal yang kita utamakan adalah
biaya pendanaan yang akan datang, dan bukan biaya di masa lalu, oleh karena itu untuk mempertimbangkan suatu bentuk sumber dana di masa yang akan datang dapat dilihat dari dua metode, yaitu: 1.
Metode Penilaian. Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa harga pasar suatu sarana investasi mencerminkan tingkat pemulihan yang diminta oleh para investor.
2.
Metode Pemulihan dan Risiko. Metode ini menggunakan pendekatan garis pasar efek dalam metode penilaian aktiva modal. Perhitungan biaya modal dalam skripsi ini tidak akan membahas
metode yang kedua yaitu metode pemulihan dan resiko. 1. Biaya Ekuitas Dalam perhitungan biaya ekuitas akan menggunakan model CAPM (Capital Asset Pricing Model), hal ini dikarenakan model CAPM menggambarkan tingkat pengembalian yang diharapkan dan merupakan biaya yang timbul akibat adanya ekuitas. Dalam model
CAPM
ini
menggambarkan
tingkat
resiko
yang
mempengaruhi ekuitas yaitu resiko pasar atas saham disimbolkan dengan beta (β), selain itu juga CAPM menggambarkan tingkat bebas resiko serta premi resiko. Persamaan dibawah ini menguraikan nilai cost of unlevered equity yang mengacu pada capital asset pricing model (CAPM). ………………………….…. (3.26)
39
………………………….……….………… (3.27) Dimana: βunlevered = Beta kondisi tanpa hutang βcurrent = Beta sesungguhnya Runlevered = Biaya ekuitas kondisi tanpa hutang t
= pajak perseroan
Rf
= risk free rate
(rm-rf) = risk premium D/E
= current debt/equity ratio Dalam penelitian ini, beta yang diperhitungkan adalah nilai
beta saat kondisi unlevered dan kondisi levered dengan menggunakan berbagai tingkat hutang ekuitas. Beta unlevered adalah nilai resiko yang digambarkan dengan beta saat kondisi perusahaan
tanpa
hutang
dimana
beta
unlevered
dapat
diperhitungkan dari rata-rata beta unlevered industri sejenis. Sedangkan beta levered yaitu beta saat kondisi perusahaan berhutang, beta levered ini dapat dihitung dengan menggunakan metode CAPM. (Sundjaja RS, 2003) 2. Biaya Hutang Komponen kedua dalam perhitungan biaya modal adalah biaya hutang, biaya hutang timbul akibat adanya hutang. Secara umum biaya hutang disusun atas tiga komponen utama: a. Tingkat pengembalian dari investasi bebas resiko. b. Resiko default dari proyek. c. Keuntungan pajak atas penggunaan utang. Dengan demikian biaya hutang dihitung dengan rumus: Biaya hutang setelah pajak = biaya hutang sebelum pajak (1pajak)………………………………………………………. (3.28) 3.5.4
Analisis Valuasi Valuasi merupakan metode yang digunakan untuk menilai
perusahaan. Penelitian ini akan menggunakan metode DCF, hal ini dikarenakan metode DCF merupakan metode yang paling popular, dan
40
dasar perhitungan DCF yaitu menekankan pada present value yang dimana value dari berbagai asset merupakan suatu present value dari future cash flow. Karena dengan penerapan time value of money mempertimbangkan bahwa nilai sekarang lebih berharga daripada nilai yang akan datang, hal ini tergambar pada adanya ketidakpastian dimasa yang akan datang, karena faktor inflasi mengalami kecenderungan peningkatan setiap tahunnya yang berakibat pada penurunan nilai mata uang. Namun dengan konsep time value of money, resiko ketidakpastian diidentifikasi dengan menggunakan discount factor. Ada beberapa kategori dari model DCF yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu FCF dan APV, kedua metode ini dipilih karena menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungan, berdasarkan aksioma manajemen keuangan yang ketiga menyatakan bahwa arus kas merupakan gambaran perusahaan yang sesungguhnya bukan laba. Free cash flow dipandang sebagai arus kas masuk yang dapat digunakan sebagai salah satu sumber pendanaan bagi perusahaan. FCF sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu FCFF dan FCFE. Yang akan dibahas kali ini yaitu FCFF (free cash flow to firm), karena akan dilakukan valuasi perusahaan sedangkan FCFE hanya menilai dari segi ekuitas. Valuasi perusahaan dengan metode free cash flow to firm didasarkan pada rumusan berikut : FCFF= Net income + depresisi – biaya investasi awal – perubahan modal kerja................................................................................... (3.29) FCFF= EBIT(1-t)(1-reinvestment rate)………………………… (3.30) ……………………… (3.31) Berdasarkan rumusan diatas dapat dipahami bahwa arus kas perusahaan merupakan hasil bersih dari kas (tunai) setelah digunakan untuk mendanai investasi awal dan modal kerja. Selain menggunakan metode FCFF, DCF juga dibantu dengan metode APV. DCF memiliki kelemahan saat terjadi perubahan struktur modal. Hal ini diantisipasi dengan metode APV yang
41
dikembangkan oleh Stewart Myers. Langkah pertama dalam pendekatan ini adalah estimasi nilai perusahaan tanpa leverage. Hal ini dapat dicapai dengan menilai perusahaan jika tidak memiliki utang, yaitu, dengan mendiskontokan FCF untuk perusahaan leverage pada biaya ekuitas. Dalam kasus khusus di mana arus kas tumbuh pada tingkat konstan, nilai perusahaan dapat dihitung. ………….………………… (3.32) FCF memakai cost of unlevered equity (dengan asumsi 100% dibiayai oleh modal sendiri, seringkali disebut sebagai cost of asset). Sedangkan metode APV memisahkan free cash flow atas arus kas dari operasi dan arus kas dari sumber lain yang didominasi oleh perlindungan pajak (tax shield). Pada persamaan diuraikan APV dan perlindungan pajak atas bunga (ITS/interst tax shield) yang dikembangkan oleh Myers. APV = Nilai sekarang FCFF + Nilai sekarang ITS……………. (3.33) ITS = Biaya Bunga x T……………………………………….. (3.34)
....................................................................................... (3.35) Dimana : Kd
: Biaya Utang
T
: Pajak
D
: Total Utang Perusahaan selama periode tertentu
E
: Total ekuitas perusahaan selama periode tertentu
PS
: Total Saham preferen yang dimiliki perusahaan selama periode tertentu.
Ke
: Biaya Ekuitas
Kps
: Biaya Saham Preferen ………………….…………..….. (3.36)
42
3.5.5
Optimasi Struktur Modal Untuk memahami struktur modal yang optimal dapat dilihat dari
hubungan dasar keuangan. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan akan maksimal jika biaya modal dapat minimal. Nilai perusahaan dapat dilihat pada persamaan sebagai berikut: ............................................................................... (3.37) Keterangan : N
: Nilai Perusahaan
EBIT
: Laba sebelum bunga dan pajak
Pjk
: Tarif Pajak
WACC
: Biaya modal rata-rata tertimbang
Teori Struktur Modal Modigliani-Miller (MM) dapat digunakan untuk menilai optimasi struktur modal. Model MM terdapat dua jenis yaitu Modigliani-Miller Model 1 (MM Model without corporate taxes), dan Modiliani-Miller Model 2 (MM Model with corporate taxes). Dalam penelitian ini menggunakan teori MM yang kedua yaitu dengan memperhitungkan pajak. Dengan adanya pajak ini, MM menyimpulkan
bahwa
penggunaan
utang
(leverage)
akan
meningkatkan nilai perusahaan karena biaya utang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak. Bunga merupakan sebagai pengurang pajak yang sering dikenal dengan istilah Tax Dedictable. 3.6
Hasil yang Diharapkan Suatu penelitian tentunya mengharapkan suatu hasil yang menjawab tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini mengakaji mengenai optimasi struktur modal pada PT Pusri, oleh karena itu penelitian ini diharapkan memberikan jawaban struktur modal yang optimal bagi PT Pusri, memberikan gambaran yang dapat diterapkan PT Pusri mengenai struktur modalnya, selain itu juga memberikan strategi-strategi yang dapat dijalankan oleh PT Pusri yang berguna dalam menjalankan usaha kedepannya.