METODE KAJIAN
Tipe Dan Aras Kajian Tipe Kajian Tipe kajian dalam kajian ini adalah tipe evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif yaitu menentukan efektivitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan, dan lain- lain); penilaian dan perumusan tentang tipe-tipe intervensi yang efektif dan kondisi yang kondusif untuk mencapai efektivitas tersebut (Sitorus dan Agusta, 2005). Evaluasi sumatif ini diterapkan untuk mengetahui keswadayaan KUSP yang mencakup administrasi, manajemen dan aset, permasalahan KUSP yang mencakup kepengurusan, partisipasi anggota dan kemitraan usaha serta menganalisis peluang yang dapat mendukung upaya mengembangkan keswadayaan KUSP dalam aspek sosial dan ekonomi. Hasil evaluasi sumatif ini kemudian dijadikan dasar untuk merumuskan srategi yang efektif dalam mengembangkan kapasitas pengurus dan anggota KUSP, sehingga dapat memberikan pelayanan keuangan sesuai dengan kebutuhan anggota baik dalam aspek ekonomi maupun sosial.
Aras Kajian Kajian dilakukan pada aras mikro, dengan pendekatan subyektif- mikro. Pendekatan ini dilakukan dengan mengkaji program dan tindakan yang dilakukan oleh pengurus dan anggota KUSP dalam menyelenggarakan pelayanan dan menilai efektifitasnya dalam memenuhi kebutuhan anggota melalui interaksi langsung dengan pengurus dan anggota. Tujuannya adalah mengetahui efektifitas program dan tindakan dari pengurus dan anggota sehingga diketahui tingkat keswadayaannya serta realitas masalah yang mencakup kepengurusan, aset, partisipasi anggota dan kemitraan usaha yang menghambat atau mendukung keswadayaan KUSP.
26 Strategi Kajian
Kajian dilakukan dengan menggunakan studi kasus. Studi kasus adalah penerapan metode kerja penelitian untuk memperoleh pegetahuan/ pemahaman atas satu atau lebih kejadian/ gejala sosial, merupakan studi aras mikro yang menyoroti satu atau lebih kasus terpilih (Sitorus dan Agusta, 2005). Dalam kajian ini, kasus yang dipilih adalah keswadayaan KUSP. Pemahaman terhadap keswadayaan dilihat dari aspek-aspek keswadayaan organisasi yang mencakup kemand irian administrasi, manajemen dan aset serta faktor- faktor yang menghambat
atau
mendukung
keswadayaan.
Kajian
dilakukan
dengan
menerapkan metode kerja eksplanasi untuk menjelaskan keswadayaan dan permasalahan yang menghambat atau mendukung keswadayaan KUSP mencakup masalah kepengurusan, aset, anggota dan kemitraan usaha.
Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Lokasi Lokasi kajian adalah RT 02, RW IV Kwaluhan, Kelurahan Kertosari, Kabupaten Temanggung (lihat pada peta lokasi). Pertimbangan pemilihan lokasi adalah: 1.
Di RW IV Kwaluhan Kertosari terdapat kegiatan pengembangan masyarakat melalui Kelompok Usaha Simpan Pinjam Gotong Royong, namun demikian, masalah kepengurusan, aset, partisipasi anggota dan kemitraan usaha, berimplikasi pada kurangnya keswadayaan kelompok untuk memberikan pelayanan keuangan kepada anggota sesuai dengan kebutuhannya.
2.
KUSP Gotong Royong
mempunyai potensi berupa kedisiplinan anggota
dalam melaksanakan kewajiban pembayaran baik simpanan pokok, simpanan wajib,
angsuran
pinjaman
dan
bunga
pinjaman,
sehingga
dapat
dikembangkan untuk memberikan pelayanan baik dalam aspek sosial maupun ekonomi
kepada
anggota
secara
berkelanjutan.
Dengan
memahami
kemandirian dalam administrasi, manajemen dan aset serta permasalahan dalam hal kepengurusan, aset, partisipasi anggota dan kemitraan usaha, maka
27 dapat dianalisis peluang-peluang untuk memajukan KUSP ini. Hasil kajian dan analisis terhadap peluang kemajuan KUSP ini menjadi landasan untuk menyusun strategi pengembangan keswadayaan kelompok agar dapat memenuhi kebutuhan baik dalam aspek ekonomi maupun sosial.
Waktu Pelaksanaan Kajian dilaksanakan secara bertahap. Pengambilan data awal dilakukan melalui Praktek Lapangan I (Pemetaan Sosial) pada tanggal 1 sampai 23 November 2005 dan Praktek Lapangan II (Evaluasi Program) pada tanggal 17 Februari sampai dengan 13 Maret 2006. Penyusunan proposal dilaksanakan dari akhir bulan April sampai awal bulan Juni 2006, dilanjutkan dengan seminar kolokium pada awal bulan Juni 2006. Pengambilan data kajian dan penyusuna n program dilaksanakan pada pertengahan bulan Juni sampai dengan akhir bulan Juli 2006. Analisis data dilakukan secara terus menerus selama kajian berlangsung sejak penyusunan proposal sampai dengan perbaikan kajian setelah ujian. Penulisan laporan kajian dilakukan sejak pengambilan data kajian dilakukan sampai perbaikan kajian sesuai rekomendasi pada ujian akhir. Seminar akan dilakukan pada minggu pertama bulan Oktober 2006. Ujian dan perbaikan laporan akan dilaksanakan pada minggu pertama sampai minggu ketiga November 2006 dan penggandaan laporan pada minggu terakhir November 2006. Jadwal selengkapnya terlihat pada Tabel 1.
28 Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Kajian
NO
JENIS KEGIATAN
TAHUN 2005 11
12
TAHUN 2006 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Pemetaan Sosial Evaluasi Program Penyusunan Proposal Kajian Seminar kolokium Pengambilan Data dan Pengembangan Program
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Analisis data
7.
Penulisan Laporan
8.
Seminar
9.
Ujian
10.
Perbaikan Laporan Penggandaan Laporan
11.
Metode Pengumpulan Data
Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data dalam kajian meliputi: 1. Data primer: bersumber dari responden dan informan. a. Responden adalah orang-orang yang menjadi subjek kajian, terdiri dari: 1) Pengurus, yaitu pengurus int i (ketua, sekretaris, bendahara, pembantu) dan pengawas 2) Anggota, yaitu anggota yang aktif dan anggota yang tidak aktif. b. Informan, yaitu orang-orang di luar subjek kajian yang mengetahui informasi tentang KUSP, terdiri dari: 1) Pengurus RT dan RW.
29 2) Aparat Badan PMD. 3) Aparat Kantor Pelayanan Koperasi dan UKM. 2. Data sekunder; bersumber dari dokumen KUSP Gotong Royong (Laporan pertanggungj awaban pengurus, program kerja tahunan, AD/ART, dan buku catatan pengurus), dokumen kelurahan, Badan PMD dan Kantor Pelayanan Koperasi
dan
UKM
(program-program
pengembangan
keswadayaan
masyarakat) dan dokumen dari Bank, (program kredit mikro dan jenis layanan keuangan lain yang dapat disalurkan melalui KUSP).
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam kajian ini dilakukan dengan: 1. Studi dokumen, yaitu mempelajari data yang bersumber dari dokumen KUSP dan dokumen kelurahan, Badan PMD dan Kantor Pela yanan Koperasi dan UKM. Data yang dikumpulkan dari studi dokumen ini meliputi data tentang administrasi,
aset,
pengajuan
pinjaman,
kepengurusan,
keanggotaan,
kebutuhan pinjaman, pembagian kerja kelompok, dan program kerja KUSP serta program-program pengembangan keswadayaan masyarakat di kelurahan, Badan PMD dan Kantor Pelayanan Koperasi dan UKM yang dapat diimplementasikan untuk mendukung pengembangan KUSP. Pedoman studi dokumen disajikan pada Lampiran 2. 2. Pengamatan
berperan
serta,
yaitu
melakukan
pengamatan
untuk
mengumpulkan data dengan berinteraksi sosial dengan subjek kajian dalam lingkungan subjek kajian. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui aktivitas pengurus dan anggota dalam kegiatan pelayanan simpan pinjam. Data yang dikumpulkan melalui pengamatan peran serta ini adalah kecakapan (keterampilan)
pengurus
dalam
memberikan
pelayanan,
pelaksanaan
pelayanan KUSP, partisipasi pengurus dan anggota dalam kegiatan KUSP, pelaksanaan rapat/ musyawarah, dan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan. Pedoman pengamatan berperan serta tersaji di Lampiran 3. 3. Wawancara mendalam, yaitu mengumpulkan data dengan temu muka berulang antara peneliti dengan responden dan informan dalam suasana kesetaraan, keakraban dan informal untuk memahami pandangan hidupnya , pengetahuan
30 yang dimiliki, pengalaman-pengalamannya, motivasinya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam pengelolaan KUSP. Pedoman wawancara tersaji pada Lampiran 4. 4. Diskusi Kelompok, yaitu mengadakan diskusi secara sistematis dengan melibatkan pengurus dan anggota, aparat kelurahan, aparat BPMD, aparat Kantor Pelayanan Koperasi dan UKM, petugas dari perbankan/ konsultan manajemen untuk menyusun program pengembangan kapasitas pengurus dan anggota KUSP dalam rangka meningkatkan pelayanan KUSP dari aspek ekonomi dan sosial. Pada diskusi ini, peneliti berperan sebagai fasilitator. Untuk mendukung kegiatan diskusi, peneliti bekerjasama dengan dua orang pengurus Perkumpulan Pemuda dan Remaja RT 02 untuk membantu sebagai penulis. Pedoman diskusi tersaji pada Lampiran 5.
Data Kajian Data yang dikumpulkan dalam kajian ini meliputi: 1. Keswadayaan
organisasi,
mencakup
kemandirian
dalam
administrasi,
manajemen dan aset. Dalam kajian ini, yang dimaksud dengan keswadayaan organisasi adalah aktivitas yang dilaksanakan oleh kelompok usaha simpan pinjam dalam menyelenggarakan pelayanan simpanan, pinjaman dan jaminan sosial, yang terdiri dari: a. Kemandirian administrasi, yaitu aktivitas pengurus dan anggota dalam proses penyusunan rencana kerja tahunan secara partisipatif. b. Kemandirian manajemen, yaitu pelaksanaan pembagian tugas antara pengurus dan pelaksanaan pelayanan simpanan, pinjaman dan jaminan sosial. c. Kemandirian aset, yaitu keadaan dan sumber-sumber finansial kelompok. 2. Permasalahan dalam KUSP, yang mencakup: a. Kepengurusan, meliputi motivasi, pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola KUSP. Motivasi adalah keinginan yang mendorong pengurus untuk melaksanakan kegiatan pelayanan. Pengetahuan dan keterampilan adalah pengetahuan
31 dan keterampilan administrasi dan manajemen yang dimiliki pengurus, pendidikan dan pelatihan administrasi dan menajemen yang pernah ditempuh, dan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pengurus. b. Partisipasi anggota, yang meliputi: partisipasi dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan pelayanan keuangan. Partisipasi anggota adalah keterlibatan dan peran anggota dalam penyusunan rencana kerja tahunan dan dalam pelayanan simpan, pinjam dan jaminan sosial. c. Kemitraan usaha, yaitu kerjasama dengan pihak luar yang dapat mendukung peningkatan pelayanan KUSP. 3. Peluang pengembangan keswadayaan KUSP, yang mencakup: a. Peluang pengembangan kapasitas pengurus. b. Peluang pengembangan aset. c. Peluang pengembangan partisipasi anggota. d. Peluang pengembangan mitra usaha. e. Peluang pengembangan KUSP dalam kaitannya dengan pengembangan masyarakat. 3. Dukungan dari pihak luar, yaitu program-program dari pemerintah kelurahan, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Badan PMD) dan Kantor Pelayanan Koperasi dan UKM dan program-program kredit dari lembaga keuangan atau penyalur kredit (bank) yang dapat diimplementasikan dalam pengembangan KUSP. 4. Strategi yang dapat dilakukan oleh kelompok usaha simpan pinjam dalam mengembangkan kapasitas pengurus dan anggota untuk meningkatkan pelayanan dalam aspek ekonomi dan sosial . Metode pengumpulan data secara lebih rinci, mencakup masalah, topik, sub topik, sumber data, teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data lihat Lampiran 6.
32 Analisis Data Analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Reduksi data, yaitu melakukan katagorisasi data. Kegiatan dalam reduksi data ini adalah pemilihan, pemilahan dan penyederhanaan data. Pengkaji menyeleksi
data
yang
telah
dikumpulkan,
membuat
ringkasan
dan
mengkatagorikan data berdasarkan tujuannya. Hasil katagori data tentang permasalahan yang dikaji dijadikan konsep awal dalam diskusi kelompok. Selanjutnya dilakukan tukar pendapat dengan responden dan informan untuk memperoleh katagori data yang sesuai dengan kondisi nyata kelompok. 2. Penyajian data, yaitu mengkonstruksikan data dalam bentuk narasi dan grafik atau bagan, sehingga memudahkan dalam analisis masalah. Data yang telah dikatagorisasi bersama disajikan dalam bentuk bagan dalam diskusi kelompok. 3. Penarikan kesimpulan, yaitu menghubungkan suatu permasalahan dengan permasalahan lain secara kualitatif melalui diskusi, sehingga ditemukan permasalahan yang sesuai dengan kondisi nyata kelompok. Alur penarikan kesimpulan dimulai dari analisis terhadap aspek-aspek keswadayaan yang meliputi kemandirian administrasi, manajemen dan aset. Hasil analisis hubungan antar ketiga aspek tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat keswadayaan KUSP. Hasil analisis terhadap keswadayaan ini kemudian dihubungkan dengan permasalahan kepengurusan, partisipasi anggota dan kemitraan
usaha
untuk
mengetahui
bagaimana
faktor- faktor tersebut
menghambat atau mendukung keswadayaan. Setelah diketahui tingkat keswadayaan
dan
faktor- faktor
yang
menghambat
atau
mendukung
keswadayaan, dilanjutkan dengan identifikasi peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan untuk memajukan KUSP. Hasil analisis hubungan antara tingkat keswadayaan, faktor penghambat dan pendukung dan peluang memajukan KUSP digunakan sebagai dasar penyusunan program. 4. Verifikasi kesimpulan, yaitu meninjau kembali kesimpulan yang telah diperoleh dengan bertukar pendapat dengan responden dan informan.
33 Penyusunan Program Program untuk pengembangan KUSP adalah menerapkan delapan instrumen pengembangan keswadayaan Model Verhagen yang dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi KUSP. Penyusunan program pengembangan keswadayaan dilakukan dengan pendekatan partisipatif,
yaitu melibatkan
pengurus dan anggota serta pihak-pihak yang berkepentingan melalui diskusi kelompok agar program tersebut sesuai dengan kondisi dan kemampuan KUSP. Pertimbangan
penggunaan
model
keswadayaan
Verhagen
adalah
instrumen ini telah terbukti dapat mengembangkan kelompok swadaya masyarakat di beberapa negara , termasuk Indonesia. Berdasarkan kajian yang dilakukan Verhagen (1996) dikemukakan bahwa pengembangan keswadayaan terhadap Kelompok Usaha Bersama (UB) di Balerejo dan Pacing Daerah Istimewa Yogyakarta
berhasil meningkatkan surplus tabungan kelompok 2
sampai 3 persen. Pengembangan keswadayaan ini juga berdampak pada peningkatan produksi, distribusi dan konsumsi (aspek ekonomi), peningkatan kepedulian sosial dan tanggung jawab (aspek sosial), terjadi distribusi kekuasaan dalam pengambilan keputusan di tingkat desa (aspek politik) dan perubahan nilai masyarakat (aspek budaya). Pembahasan
dalam
diskusi
mencakup
penerapan
delapan
langkah
pengembangan keswadayaan yaitu: 1) Identifikasi partisipan, yang meliputi pihak-pihak yang perlu dilibatkan dan perannya dalam pengembangan KUSP, 2) Kajian dan perencanaan partisipatif yang mencakup identifikasi sumber-sumber dan penentuan masalah dan penyusunan rencana aksi, 3) Pendidikan dan pelatihan terhadap pengurus dan anggota KUSP, 4) Mobilisasi sumber-sumber, 5) Konsultasi
manajemen
untuk
memperbaiki
manajemen
KUSP;
6)
Mengembangkan jejaring (network) dengan mengembangkan kemitraan usaha dengan bank ; 7) Membangun jalinan antara KUSP dengan program-program pengembangan masyarakat di tingkat RW, pemerintah kelurahan, Badan PMD dan Kantor Pelayanan Koperasi dan UKM; dan 8) Monitoring dan Evaluasi. Pedoman penyusunan program secara lebih ringkas lihat pada Lampiran 7.