BAB III METODE KAJIAN
A. Jenis Observasi Penulisan observasi ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan sebagai mengumpulkan data, analisis data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi dalam mengambil kesimpulan. Sehingga data yang digunakan adalah data kuantitatif berbentuk angka atau data yang diangkakan. Dari hasil observasi yang telah dilakukan maka didapat hasil lapangan. Kajian tentang evaluasi di Jalan Suniaraja ini lalu disusun secara induktif yaitu mencari dan mengumpulkan data yang ada di lapangan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi kapasitas parkir on street parking , dampak penggunaan on street parking dan kepatuhan terhadap Peraturan Daerah No. 16 Tahun 2012 di ruas Jalan Suniaraja tersebut.
B. Kondisi Keberadaan Ruas Jalan Suniaraja Jalan Suniaraja merupakan salah satu jalan kolektor primer berada di Kecamatan Sumur Bandung Kelurahan Braga Kota Bandung, merupakan jalan dengan status jalan Kota Bandung (Dinas Bina Marga Kota Bandung) memiliki panjang 0,24 Km, dengan lebar 12 meter, yang berfungsi untuk melayani perjalanan jarak sedang, kecepatan rata–rata sedang, dan jumlah jalan masuk yang dibatasi. Ruas jalan Suniaraja merupakan salah satu pusat pergerakan yang ada di Kota Bandung karena berada pada pusat kota. On street parking tersebut terletak 5 meter dari Terminal Satsiun Hall Bandung. Yaitu dimulai dari Jalan Suniaraja No. 90 sampai Jalan Suniaraja No. 134, Bandung, Jawa Barat. Memiliki sudut parkir sebesar 60°, sudut ini dipilih berdasarkan luas jalan dan luas lahan yang tersedia serta kepadatan volume yang ada di Jalan Suniaraja, agar kendaraan yang masuk dan keluar parkiran tidak mengalami kesulitan dan memakan banyak waktu saat bermanuver.
Fitria Jauharotul Islamiyah Dieska Putri, 2014 Kajian Tentang Evaluasi On Street Parking di Jalan Suniaraja Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
Gambar 3.1 Lokasi Jalan Suniaraja Kota Bandung Sumber : Google Maps
Karena semakin pesatnya perkembangan pembangunan pergerakan lalu lintas di Kota Bandung pun semakin ramai. Apalagi jika di posisikan Jalan Suniaraja memiliki banyak pertokoan di sepanjang jalannya. Selain itu jalan satu arah ini merupakan salah satu jalan yang dapat diakses untuk berkunjung ke Pasar Baru, pusat perbelanjaan yang selalu ramai setiap harinya. Keberadaan terminal Stasiun Hall yang hanya berjarak 5 meter dari Jalan Suniaraja sehingga banyak angkutan umum yang keluar masuk terminal dan berhenti di pinggiran jalan Suniaraja untuk mengangkut penumpang. Dengan adanya hal tersebut kepadatan lalu – lintas di Jalan Suniaraja semakin ramai.
C. Tahapan Observasi Secara umum observasi ini dilakukan melalui beberapa tahap seperti terlihat pada bagan alir di bawah ini :
Fitria Jauharotul Islamiyah Dieska Putri, 2014 Kajian Tentang Evaluasi On Street Parking di Jalan Suniaraja Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
Identifikasi Masalah Tujuan Observasi Pendahuluan Kajian Pustaka Observasi Karakteristik Parkir
-
Sudut Parkir Ukuran Parkir Kendaraan yang Masuk Kendaraan yang Keluar Volume Arus Lalu Lintas Tingkat Pelayanan Lalu Lintas
Akumulasi Parkir On Street Kapasitas Parkir On Street Pemecahan Masalah Parkir Kesimpulan
Gambar 3.2 Diagram Alir Pelaksanaan Metode Observasi
1. Daerah Studi dan Wilayah Observasi Observasi ini dilakukan di sebuah Jalan di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat, yaitu Jalan Suniaraja. Penentuan tempat observasi didasarkan pada kriteria dan pertimbangan bahwa lokasi jalan yang dipilih telah ditetapkan secara resmi sebagai parkir pada badan jalan di kota tersebut. Jalan Suniaraja dipilih juga berdasarkan seringnya terjadi kemacetan dikarenakan lokasinya yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan (Pasar Baru) dan terminal (Stasiun Hall). Jalan ini termasuk kedalam pusat kota yang otomatis menjadi ruang pergerakan bagi penduduknya.
Fitria Jauharotul Islamiyah Dieska Putri, 2014 Kajian Tentang Evaluasi On Street Parking di Jalan Suniaraja Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
2. Jenis Pengumpulan Data Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia data adalah keterangan yang benar dan nyata. Atau keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan). Data yang diperlukan dalam observasi ini adalah data primer dan data sekunder.
a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dengan observasi langsung di lapangan baik dengan melalui metode observasi maupun wawancara. Data primer yang didapatkan kali ini adalah melalui observasi lapangan. Observasi lapangan di lakukan guna mengetahui keadaan lalu lintas serta mengetahui volume parkir on street di Jalan Suniaraja tersebut. Ada beberapa jenis kendaraan yang dihitung memasuki lahan parkir on street yaitu semua kendaraan bermotor, termasuk mobil, motor dan truk. Berikut adalah langkah–langkah untuk mendapatkan data primer, antar lain : 1) Dilakukan pengukuran panjang dan lebar jalan setempat dalam kasus ini Jalan Suniaraja. 2) Pengukuran ukuran dan sudut lahan parkir yang disediakan. 3) Observasi hanya dilakukan di lokasi on street parking pada Jalan Suniaraja. 4) Observasi dilakukan dengan cara mencatat jumlah kendaraan yang masuk dan keluar parkir dengan periode permenit dan perjam sehingga dapat diketahui kapasitas parkir yang diperlukan.
b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang berupa dokumentasi yang telah ada sebelumnya yang digunakan untuk melengkapi data primer. Adapun data sekunder yang diperoleh berupa Peraturan Daerah No. 16 Tahun 2012 sebagai pembanding untuk evaluasi parkir pada saat
Fitria Jauharotul Islamiyah Dieska Putri, 2014 Kajian Tentang Evaluasi On Street Parking di Jalan Suniaraja Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
observasi dan beberapa buku sumber serta bahan bacaan lainnya yang digunakan sebagai landasan teori. 3. Waktu, Metode dan Pelaksanaan Observasi a. Waktu Observasi Waktu observasi dilaksanakan mulai pada jam–jam puncak (peakhour) serta pada hari sibuk (peakday) yaitu pada hari–hari yang mewakili volume parkir dan keramaian lalu–lintas dalam seminggu. Sebelum observasi dilaksanakan, diadakan wawancara terhadap petugas parkir setempat untuk menetapkan waktu observasi yang paling tepat untuk mewakili kondisi lalu–lintas di lapangan. Setelah melakukan wawancara kemudian dilakukanlah observasi lapangan selama 11 jam yang dimulai dari pukul 07.00 yaitu waktu kegiatan dimulai, dilakukan sampai pukul 18.00 yaitu waktu kegiatan berakhir. Pengambilan waktu observasi tidak dipengaruhi oleh musim liburan panjang sekolah, kantor dan Hari Raya sehingga pengambilan observasi merupakan pengambilan data selama hari biasa berlangsung. Pemilihan hari adalah pada saat hari kerja, yaitu pada hari Rabu yang mewakili dan diasumsikan kondisi lalu–lintas serta perparkiran yang standar atau sama selama satu minggu dan hari Minggu yang mewakili sebagai hari libur selama satu minggu. Observasi ini dimulai pada tanggal 18 September 2013 dan 25 September 2013 sebagai hari kerja serta tanggal 22 September 2013 dan 29 September 2013 sebagai hari libur. Tabel 3.1. Waktu Pelaksanaan Observasi No
Hari/Tanggal
Waktu
1
Rabu / 18 September 2013
07.00 – 18.00
2
Minggu / 22 September 2013
07.00 – 18.00
3
Rabu / 25 September 2013
07.00 – 18.00
4
Minggu / 29 September 2013
07.0 – 18.00
Fitria Jauharotul Islamiyah Dieska Putri, 2014 Kajian Tentang Evaluasi On Street Parking di Jalan Suniaraja Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46
b. Metode dan Peralatan Observasi Metode yang digunakan pada observasi primer dalam pengambilan data volume lalu–lintas adalah dengan melakukan manual count dan menggunakan digital, yaitu : 1) Manual Count adalah cara pencatatan jumlah kendaraan yang paling sederhana dengan menggunakan tenaga manusia. Pencatatan dilakukan pada kertas formulir pengambilan data, setiap ada kendaraan yang masuk dan keluar ke lahan parkir on street dicatat. Dengan menggunakan counter atau jam dapat dilihat waktu yang tertera berapa lama kendaraan tersebut parkir di lahan parkir tersebut. Hal ini dilakukan selama 11 jam berulang – ulang selama waktu observasi. 2) Digital adalah cara evaluasi parkir badan jalan dengan merekam dan mengambil foto keadaan sekeliling tempat observasi, yaitu Jalan Suniaraja.
c. Pelaksanaan Observasi Observasi lapangan sangat penting dilakukan pada evaluasi on street parking di Jalan Suniaraja guna mendapatkan data primer sebagai gambaran nyata dari kondisi lapangan. Pelaksanaan observasi dimulai pada tanggal 18 September 2013 dilakukan selama 11 jam. Observasi dilakukan dengan datang ke lapangan menyiapkan peralatan observasi seperti : alat tulis, counter atau jam, kamera, alat pengukur jalan (meteran) dan formulir pengambilan data parkir. Kamera digunakan untuk mengambil gambar yang akan digunakan sebagai bukti bahwa observasi telah dilakukan. Alat pengukur jalan (meteran) diperlukan untuk mengukur luas dan panjang ruas Jalan Suniaraja. Formulir pengambilan data parkir digunakan untuk mencatat masuk dan keluarnya kendaraan yang parkir di badan Jalan Suniaraja. Sedangkan counter atau jam digunakan untuk menghitung waktu lamanya kendaraan terparkir (waktu yang Fitria Jauharotul Islamiyah Dieska Putri, 2014 Kajian Tentang Evaluasi On Street Parking di Jalan Suniaraja Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47
digunakan adalah per jam dan per menit). Pelaksanaan observasi berakhir pada tanggal 29 September 2013 dengan waktu dan tahapan yang sama dengan observasi sebelumnya.
D. Teknik Pengolahan Data Berdasarkan data yang dikumpulkan maka pengolahan data yang dilakukan adalah pengolahan data yang berkaitan dengan kapasitas dan volume parkir di badan jalan, penentuan waktu jam puncak kepadatan, penyebab kemacetan yang terjadi di Jalan Suniaraja tersebut. 1. Pengolahan Data Yang Berkaitan Dengan Kapasitas Dan Volume Parkir Pengolahan data pada tahap ini merupakan rekapitulasi dari data yang telah diperoleh dari hasil observasi selama 1 hari dalam satu minggu. 2. Penentuan Waktu Jam Puncak Kepadatan Penentuan waktu puncak kepadatan di dapatkan dari hasil akumulasi dan volume parkir, dari data tersebut kita dapat mengetahui kapan terjadinya puncak kepadatan parkir. Penentuan waktu jam puncak kepadatan parkir ditentukan pada saat kendaraan sudah tidak dapat parkir di badan Jalan Suniaraja dan volume lalu–lintas yang mulai memadati ruas Jalan Suniaraja. Atau ketika lalu–lintas di ruas jalan tersebut sudah tidak terkendali. Banyaknya kendaraan yang memasuki lahan parkir menjadi tolak ukur utama mengenai puncak kepadatan parkir. 3. Penyebab Kemacetan Karena semakin maraknya masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi di Kota Bandung dan juga banyaknya pendatang yang berkunjung ke Kota Bandung setiap harinya, sudah dipastikan jalanan di Kota Bandung mengalami kepadatan lalu–lintas yang cukup tinggi. Dalam hal ini penyebab kemacetan dapat diketahui berdasarkan observasi yang dilakukan di lapangan, apakah selain parkir di badan jalan ada hal lain lagi yang menyebabkan kemacetan di Jalan Suniaraja tersebut. Serta
Fitria Jauharotul Islamiyah Dieska Putri, 2014 Kajian Tentang Evaluasi On Street Parking di Jalan Suniaraja Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
mengevaluasi ketersediaan parkir badan jalan yang terdapat di Jalan Suniaraja sesuai dengan Peraturan Daerah No. 16 Tahun 2012.
E. Cara Pengolahan Data Data yang didapatkan dari hasil observasi akan diolah dengan menggunakan beberapa rumus, antara lain : a. Rumus Akumulasi Parkir AkumulasiParkir = Km - Kk Yang dimaksud Km adalah kendaraan yang memasuki lahan parkir, sedangkan Kk adalah kendaraan yang keluar lahan parkir. Rumus ini dapat dilakukan saat lahan parkir sebelumnya dalam keadaan kosong. AkumulasiParkir = x + Km - Kk = Perhitungan akumulasi parkir seperti diatas digunakan saat lahan parkir Km sudah ditempati oleh= kendaraan sebelum waktu perhitungan observasi dimulai. b. Rumus Durasi Parkir DurasiParkir = Ti - To = Perhitungan durasi parkir diatas digunakan untuk mengetahui rentang Kmwaktu kendaraan yang masuk waktu kendaraan yang parkir, dengan =cara (Ti) dikurangi dengan waktu kendaraan yang keluar (To). Dengan menggunakan kedua rumus tersebut maka akan diketahui kapasitas parkir yang dibutuhkan. c. Rumus Rata – rata Parkir Lama rata – rata parkir adalah durasi dimana lamanya waktu yang dihabiskan pengguna parkir. Lamanya parkir dinyatakan dalam jam. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata – rata durasi parkir adalah : (
) ( ) ()
Fitria Jauharotul Islamiyah Dieska Putri, 2014 Kajian Tentang Evaluasi On Street Parking di Jalan Suniaraja Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
Keterangan : D = Rata – rata lama parkir atau durasi (jam/kendaraan) Nx = Jumlah kendaraan yang parkir selama interval waktu observasi (kendaraan) X = Jumlah dari interval l = Interval waktu observasi (jam) Nt = Jumlah total kendaraan selama waktu observasi (kendaraan) d. Rumus Indeks Parkir Perhitungan Indeks parkir adalah perbandingan antara akumulasi parkir dengan kapasitas parkir. Nilai indeks parkir dapat menunjukkan seberapa besar kapasitas parkir yang terisi. Rumus yang digunakan adalah :
e. Rumus Perhitungan Faktor Kebutuhan Parkir Ada beberapa rumus perhitungan faktor kebutuhan parkir. Untuk kajian kali ini rumus yang digunakan adalah perhitungan faktor kebutuhan parkir berdasarkan durasi rata – rata parkir. Cara yang digunakan adalah dengan perhitungan perkalian volume kendaraan selama observasi dengan durasi parkir rata – rata, kemudian dibagi dengan banyaknya waktu pengamatan. Dari perhitungan tersebut akan dihasilkan jumlah ruang parkir yang harus tersedia. Dapat dilihat rumusnya adalah sebagai berikut :
Z= Keterangan : Z = Durasi parkir Y = Volume kendaraan D = Durasi rata – rata T =Lama waktu pengamatan
Fitria Jauharotul Islamiyah Dieska Putri, 2014 Kajian Tentang Evaluasi On Street Parking di Jalan Suniaraja Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
f. Kapasitas Jalan Kapasitas jalan perlu diketahui untuk mengetahui kelayakan sebuah ruas jalan yang terdapat di perkotaan. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan kapasitas jalan adalah :
C=CO . FCW . FCSP . FCSF . FCCS Dimana : C
= Kapasitas aktual (smp/jam)
Co
= Kapasitas dasar (smp/jam)
FCw
= Faktor penyesuaian lebar jalur lalu-lintas
FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah (hanya untuk undividedroad) FCsf
= Faktor penyesuaian hambatan samping/ bahu/ kerb jalan
FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota g. Tingkat Pelayanan (Level of Service) Tingkat pelayanan di sebuah ruas jalan perkotaan penting untuk dipertimbangkan saat akan menentukan on street parking dan tingkat penggunaan jalan tersebut, berikut adalah rumus yang digunakan : LoS = Dimana : V = Volume Lalu Lintas C = Kapasitas Jalan Raya
Fitria Jauharotul Islamiyah Dieska Putri, 2014 Kajian Tentang Evaluasi On Street Parking di Jalan Suniaraja Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu