III.
METODE KAJIAN
3.1. Tipe Kajian Tipe kajian yang digunakan dalam kajian ini adalah tipologi Kajian Deskripsi. Menurut Sitorus dan Agusta (2004) kajian deskripsi merupakan kajian yang mendokumentasikan suatu kejadian/gejala sosial secara lengkap, rinci dan mendalam. Pendekatan yang digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan Subyektif Mikro. P endekatan ini sangat tepat digunakan karena pendekatan kajian ini lebih menekankan pada pola perilaku, tindakan dan interaksi sosial serta mempelajari tentang persepsi, keyakinan dan ragam segi konstruksi realitas sosial. Disamping itu pendekatan ini mengharuskan interaksi langsung antara peneliti dan yang diteliti untuk mendapatkan suatu pemahaman yang holistic dan mendalam. 3.2. Lokasi dan Waktu Kajian 3.2.1. Lokasi Kajian Lokasi penelitian adalah di Desa Koto Teluk Rawang Kecamatan Hamparan Rawang Kabupaten Kerinci. Pemilihan lokasi ini di dasarkan: 1. Di Desa Koto Teluk pernah dilakukan Praktek Lapangan I, yaitu pada tanggal 10 s/d 30 Nopember 2004, dan Praktek Lapangan II selama dua minggu, yaitu pada tanggal 21 Pebruari s/d 5 Maret 2005. 2. Hasil dari kegiatan tersebut diperoleh data mengenai peta sosial dan evaluasi program pengembangan masyarakat yang sudah dilaksanakan. Dari evaluasi program pengembangan masyarakat pada Praktek Lapangan II tersebut, penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam dalam pengembangan ekonomi lokal di Desa Koto Teluk. 3. Luas lahan sawah tadah hujan tergolong kecil (24 hektar/ha) dibandingkan dengan desa-desa lain, sedangkan sebagaian besar penduduknya masih mengandalkan sektor pertanian padi sawah sebagai mata pencaharian. Melihat kondisi ini maka perlu adanya pengembangan ekonomi lokal yang tidak terlalu tergantung pada pertanian padi sawah. 4. Di Desa Koto Teluk terdapat banyak sumber daya lokal dan modal sosial yang dapat dikembangkan dalam mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat.
23
3.2.2. Waktu Kajian Penelitian telah dimulai sejak Praktek Lapangan I berupa Pemetaan Sosial pada bulan November 2004. Pemetaan sosial ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang permasalahan sosial yang ada di Desa Koto Teluk melalui pengamatan mengenai situasi sosial, budaya, ekonomi, dan ekologi serta demografi di lokasi kajian. Praktek Lapangan I ini dilanjutkan dengan Praktek Lapangan II berupa Evaluasi Program Pengembangan Masyarakat pada bulan Pebruari 2005. Kegiatan ini mengevaluasi program pengembangan masyarakat yang telah ada untuk mengetahui efektivitas program bila ditinjau dari pengembangan ekonomi lokal, pengembangan modal dan gerakan sosial, dan dari segi kebijakan sosial. Kajian Pengembangan Masyarakat berlangsung pada bulan Juli sampai Agustus 2005. Setiap tahap kajian dilaksanakan saling melengkapi dan berkesinambungan, artinya data yang diperoleh dalam praktek lapangan pertama dan kedua serta kajian akhir dipadukan dalam penyusunan laporan kajian. 3.3. Data dan Metode Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data Dan Sumber Data Berdasarkan sumber data penelitian, data dapat dibagi menjadi dua yaitu: Data Primer, yaitu data yang berasal dari responden dan informan mengenai masalah penelitian, dan : Data Sekunder, berupa data mengenai monografi desa, data-data kependudukan serta data-data statistik lainnya. Responden dan informan ditentukan dan dipilih berdasarkan teknik penarikan sampel secara tidak acak (non probability sampling) dengan tujuan tertentu sesuai dengan kepentingan kajian yaitu memperoleh data yang akan dikaji secara akurat dan mendalam dalam waktu yang tidak terlalu lama. Yang dijadikan responden dalam kajian ini adalah pengurus UED-SP dan anggota UED-SP. Pengurus UED-SP yang dijadikan responden adalah pengurus UED-SP tingkat desa yaitu ketua, sekretaris dan bendahara serta pengurus UEDSP ditiap-tiap RT yang ada. Responden dalam kajian ini juga berasal dari anggota UED-SP. Di mana dalam kajian ini ditentukan sebanyak 12 responden yang sengaja dipilih karena dirasa dapat mewakili kondisi 319 anggota yang ada. Pemilihan anggota kelompok yang dijadikan responden berdasarkan latar
24
belakang keragaman usaha para anggota, keterwakilan gender, serta yang bersangkutan ada di tempat ketika penelitian dilakukan. Selain itu responden juga diambil dari anggota UED-SP yang tidak pernah meminjam pada UED-SP. Jumlah seluruh responden dalam kajian ini adalah 22 (dua puluh dua) responden. Sedangkan yang menjadi informan dalam kajian ini adalah pihak-pihak lain yang mengetahui tentang permasalahan UEDSP dan ekonomi lokal seperti para tokoh masyarakat dan aparat pemerintahan d esa dan kecamatan. 3.3.2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dipakai dalam kajian ini adalah : 1. Pengamatan Berperan Serta Pengamatan berperan serta mempersyaratkan interaksi sosial peneliti dan subjek penelitian secara langsung dalam lingkungan subjek penelitian. Pengamatan berperan serta digunakan karena membuka kemungkinan untuk: (a) melihat, merasakan, memaknai dunia, peristiwa dan gejala sosial menurut subjek penelitian, dan (b) pembentukan pengetahuan bersama (Sitorus dan Agusta, 2004) 2. Wawancara mendalam. Wawancara mendalam merupakan proses temu muka berulang-ulang antara peneliti dan subjek penelitian. Melalui cara ini, peneliti hendak memahami pandangan subjek penelitian tentang hidupnya, pengalamannya, dan situasi sosial. Wawancara mendalam berlangsung dalam suasana kesetaraan, akrab, dan informal. 3. Diskusi Kelompok. Diskusi dengan responden dan informan ataupun masyarakat untuk mendapatkan data tentang permasalahan, potensi dan alternatif pemecahan masalah bagaimana menguatkan kelembagaan Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam di Desa Koto Teluk . 4. Studi Dokumentasi. Merupakan penulusuran data sekunder yang diperoleh dari sumber seperti dokuman yang ada pada kelompok UED-SP, monografi desa, kecamatan dalam angka, juga laporan lainnya yang diperoleh dari instansi terkait.
25
Berdasarkan tujuan kajian, data yang dibutuhkan, sumber data dan pengumpulan data dapat dilihat dalam Tabel 1. Tabel 1. Metode Pengumpulan Data pada Kajian Penguatan Kelembagaan UED-SP di Desa Koto Teluk Tahun 2005
No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tujuan Mengidentifikasi potensi-potensi yang ada di Desa Koto Teluk dalam rangka pengembangan ekonomi lokal Mengevaluasi program pengembangan masyarakat
Jenis Data 1. Sumber Daya Alam 2. Sumber Daya Manusia 3. Kelembagaan Ekonomi 1. Deskripsi program 2. Dampak program 3. Jangkauan program 1. Karakteristik Anggota. 2. Pengetahuan. 3. Ketrampilan 1. Kapasitas pengurus 2. Kepemimpinan 3. Manajemen 1.Kegiatan pengembangan Kelembagaan. 2.Hambatan pengembangan
Bagaimana Kapasitas Anggota Kelembagaan UEDSP Bagaimana Kapasitas Pengurus kelembagaan UEDSP Menganalisis Usaha-usaha yang Telah Dilakukan Untuk Mengembangkan Kelembagaan UED-SP. Bagaimana Meru- 1.Analisis faktor muskan program internal (kekuatan penguatan kapasitas dan kelemahan) kelembagaan UED- 2.Analisis faktor SP dalam pengemeksternal bangan ekonomi (Kesempatan dan lokal ancaman)
Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data Obs W SD DK
Pengurus & anggota UEDSP , tokoh masyarakat, aparat desa
v
v
v
v
Pengurus/pelaks ana program, anggota masyarakat tokoh masyarakat, Pengurus, anggota, tokoh masyarakat, aparat desa Pengurus, anggota, tokoh masyarakat, aparat desa Pengurus UEDSP
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
-
v
v
v
Pengurus, anggota, stake holder
-
v
-
v
Untuk memudahkan mendapatkan data yang lengkap , maka disusun variabel dan indikator kajian berdasarkan konsep-konsep yang digunakan dalam kajian ini. Konsep, variabel dan indikator kajian dapat ditunjukkan pada Tabel 2.
26
Tabel 2. Konsep, Variabel dan Indikator Kajian pada Kajian Penguatan Kelembagaan UED-SP di Desa Koto Teluk Tahun 2005 No
Konsep
1.
Potensi Ekonomi Lokal
2.
Kapasitas Kelembagaan
3.
Kapasitas Anggota
4.
Performa Kelembagaan
5.
Keberdayaan Kelembagaaan
Variabel a. Sumber daya saing ekonomi lokal b. Potensi pengembanga n a. Karakteristik Pengurus b. Manajemen Organisasi
Indikator - luas lahan produktif - kualitas dan kuantitas tenaga kerja - kepemilikan modal
- tingkat pendidikan, status sosial & ekonomi. - hubungan kerja di dalam & luar kelompok - norma/aturan yang ada dalam lembaga: aturan perguliran dana aturan penerimaan anggota mekanisme pengambilan keputusan a. Karakterisitik - pendidikan, jenis usaha, jumlah modal, Anggota tenaga kerja. b. Pengetahuan - pengetahuan tentang jenis usaha, bantuan c. Ketrampilan modal, mekanisme pengembaliannya, pengembangan usaha a. Perkembangan - meningkatnya jumlah modal dan Modal pergulirannya b. Perkembangan - menurunnya jumlah tunggakan Anggota - meningkatnya jumlah simpanan c. Perkembangan - meningkatnya jumlah anggota Kegiatan - adanya perencanaan kegiatan - adanya indikator keberhasilan dari kegiatan tersebut - adanya pelaksanaan dari kegiatan yang telah direncanakan - pelaksanaan pengelolaan perguliran dana - penangangan permasalahan organisasi - adanya evaluasi terhadap perguliran dana - adanya evaluasi terhadap pelayanan kepada anggota - adanya pelaporan yang transparan a. Kemandirian - mampu terlepas dari tekanan top down b. Partisipasi - mampu mengumpulkan dan mengelola c. Keberlanjutan modal secara mandiri - mampu membuat aturan dalam mengatasi permasalahan. - mampu mengambil keputusan - mampu membangun jejaring kerja baik dengan individu maupun lembaga lainnya. - Mampu berkoordinasi dengan instansi terkait - Meningkatnya Partisipasi anggota dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan.
27
3.3.3. Analisis Data Menurut Miles dan Huberman (1992) dalam Sitorus dan Agusta (2004), analisis data kualitatif dilakukan melalui tiga alur : reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. 1. Reduksi Data Dengan kondisi data yang diperoleh dari lapangan yang jumlahnya tidak terbatas, maka peneliti harus melakukan reduksi, yaitu hanya memilih hal-hal pokok dan tema-tema yang relevan dengan fokus kajian. Data yang direduksi itu akan memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil kajian dan dapat membantu dalam kode-kode tertentu. 2. Penyajian Data Yaitu menyajikan data dalam bentuk matriks, network dan sebagainya yang memungkinkan data hasil kajian tidak tercampur dengan setumpuk data yang belum diolah. 3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Yaitu upaya untuk mencari pola, model, tema atau hal-hal yang sering muncul sehingga di dapat suatu kesimpulan yang semakin lama menjadi semakin jelas seiring dengan semakin banyak data yang diperoleh. 3.4. Penyusunan Program Kerja Dalam melakukan penyusunan program kerja penguatan kelembagaan Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam dalam pengembangan ekonomi lokal digunakan pendekatan partisipatif, karena pemberdayaan masyarakat sebagai strategi pembangunan bukanlah ketergantungan melainkan kemandirian masyarakat. Data yang diperoleh dari wawancara, observasi maupun studi dokumentasi, dibahas pada diskusi-d iskusi kelompok pada tingkat Rukun Tetangga (RT). Diskusi kelompok di tingkat RT dihadiri oleh para pengurus UED-SP tingkat RT, ketua RT dan anggota UED-SP. Diskusi kelompok ini dilaksanakan setelah kegiatan pengajian rutin yang diadakan oleh tiap RT. Hasil d iskusi kelompok pada tingkat RT ini dibawa dalam diskusi pada tingkat desa. Teknik yang digunakan adalah diskusi kelompok terfokus (Focus Discussion Group ) dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait. Diskusi
28
kelompok terfokus ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2005 di Mesjid Al Falah Koto Teluk. Pihak-P ihak yang terlibat dalam Fokus Group Discussion adalah para responden serta informan dalam kajian ini, yang terdiri dari: 1. Pengurus Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam 2. Anggota Usaha Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam. 3. Aparat Pemerintahan Desa 4. Tokoh Masyarakat Secara ringkas tahapan yang akan dilakukan dalam perencanaan strategi dan program partisipatif adalah sebagai berikut 1. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan UED-SP serta menampung pendapat dan saran dari berbagai stakeholder guna menentukan masalah prioritas 2. Melakukan Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunies, Treaths (SWOT), dengan tahapan: a. Mengidentifikasi faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman) UED-SP yang selanjutnya dikonfirmasikan dengan masyarakat dalam forum diskusi kelompok terfokus. b. Mendiskusikan rencana strategi dengan menggunakan analisis matriks SWOT bersama masyarakat. c. Mendiskusikan strategi prioritas yang dapat merangkum alternatif strategi yang telah dihasilkan bersama masyarakat. d. Menyusun rencana program dan kegiatan secara partisipatif.