METODOLOGI
Pendekatan dan Strategi Kajian Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan strategi studi kasus. Studi kasus merupakan pilihan yang relevan untuk mengkaji suatu komunitas, karena
karakter
pengembangan
dengan konteks lokal, dan
masyarakat yang harus menyesuaikan diri
karena instrumen yang digunakan dalam kajian ini
adalah manusia (pengkaji), maka disebut juga studi kasus instrumental (Sitorus & Agusta, 2006).
Tipe Kajian Studi kasus ini berupaya mendokumentasikan dan mendeskripsikan secara lengkap dan mendalam tentang pelayanan kegiatan Kelompok Belajar Usaha (KBU) yang dilakukan PKBM “Mitra Mandiri”, baik kuantitas, kualitas maupun jangkauan pelayanannya. Oleh karenanya penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Sedangkan tipe kajian yang digunakan adalah tipe evaluasi formatif, yaitu kajian yang dimaksudkan untuk memperbaiki suatu intervensi (program, kebijakan, dan lain-lain); sebagai rekomendasi untuk perbaikan (Sitorus & Agusta, 2006). Menurut Norman E. Grounloud evaluasi adalah suatu proses yang sistematik dan berkesinambungan untuk mengetahui efisiensi suatu kegiatan (Abied 2007). Evaluasi adalah suatu proses dimana keberhasilan yang dicapai dibandingkan dengan seperangkat keberhasilan yang diharapkan. Perbandingan ini kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada kegagalan dan keberhasilan. Evaluasi dilakukan setelah suatu kegiatan selesai dilaksanakan dan bisa dilakukan secara internal oleh mereka yang melakukan proses yang sedang dievaluasi ataupun oleh pihak lain. Tipe kajian ini digunakan untuk mengetahui pelayanan kegiatan Kelompok Belajar Usaha (KBU) yang dilakukan PKBM “Mitra Mandiri” yang mencakup jenis keterampilan, pelayanan informasi, jaringan informasi dan kemitraan yang telah dilakukan, pembinaan/peningkatan kualitas tenaga kependidikan/ pengelola PKBM, serta menganalisis pendukung dan penghambat upaya pengembangan pelayanan KBU PKBM kepada warga miskin. Hasil evaluasi sumatif ini selanjutnya akan dijadikan bahan untuk menyusun strategi pengembangan KBU PKBM “Mitra Mandiri” dimasa yang akan datang, sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal.
28
Aras Kajian Pendekatan yang digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan subyektifmikro, yaitu mengkaji pandangan, keyakinan dan kontruksi realitas sosial, dimana pendekatan ini mengharuskan adanya interaksi langsung antara peneliti dan tineliti (Sitorus & Agusta, 2006). Pada kajian ini, peneliti (pengkaji) melakukan interaksi langsung dengan subyek penelitian (subyek kajian) yang meliputi : pengelola PKBM, tutor, warga belajar, baik yang masih mengikuti KBU maupun yang sudah keluar, beberapa tokoh masyarakat, pengurus kelembagaan lokal dan aparat pemerintah lokal yang terkait dengan masalah penelitian untuk mengetahui pandangan, keyakinan dan realitas masalah yang berkaitan dengan kegiatan KBU PKBM “Mitra Mandiri”, serta faktor pendukung bagi pengembangan KBU PKBM.
Lokasi dan Waktu
Lokasi Penelitian Penelitian ini
dilaksanakan
di PKBM “Mitra Mandiri” yang berlokasi di
Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. PKBM “Mitra Mandiri” dipilih menjadi tempat penelitian dengan sengaja (teknik purposif) dengan pertimbangan : 1.
Kelurahan Leuwigajah merupakan salah satu dari tiga kantong kemiskinan yang ada di Kecamatan Cimahi Selatan. jumlah penduduk miskin di Kelurahan Leuwigajah adalah
2.240
KK atau 23,69 % dari 9.452 KK yang ada di
wilayah Kelurahan Leuwigajah (1.565 KK adalah penerima BLT), atau 15,91 % dari jumlah seluruh keluarga miskin yang ada di Kota Cimahi (14.078 KK). Sedangkan berdasarkan data BPMKB (2006) terdapat 4.684 orang yang tidak bekerja atau menjadi penganggur, termasuk didalamnya
warga yang
sebelumnya bekerja sebagai pemulung di TPA Leuwigajah. 2.
Pergeseran dari masyarakat desa menjadi masyarakat kota berkaitan dengan terbentuknya Kota Cimahi sebagai daerah otonom dari Kabupaten Bandung, membuat komunitas Kelurahan Leuwigajah menarik untuk diteliti.
3.
PKBM “Mitra Mandiri” merupakan satu-satunya pendidikan non formal yang menyelenggarakan
pendidikan
kesetaraan
dan
keterampilan
kerja
di
Kelurahan Leuwigajah dengan prinsip DOUM.
29
Waktu Penelitian
Penelitian (kajian) direncanakan pada pertengahan bulan Agustus sampai dengan September 2007. Penetapan waktu ini didasarkan pada kalender akademik peneliti. Jadwal selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2 Jadwal Rencana Pelaksanaan Kajian NO
Jenis Kegiatan
1 2 3
Pemetaan Sosial Evaluasi Program Penyusunan Proposal Kajian Seminar kolokium Kajian Pengembangan Masyarakat Penulisan Laporan dan Bimbingan Seminar Ujian Perbaikan Laporan Penggandaan Laporan
Tahun 2006 12
4 5
7 8 9 10 11
Tahun 2007 1
4
5
8
9
Tahun 2008 10
11
12
1
2
3
4
Metode Pengumpulan Data Data Kajian Data yang akan dikumpulkan dalam kajian ini meliputi : 1.
Peta sosial Kelurahan Leuwigajah, dan Profile PKBM “Mitra Mandiri”
2.
Pelayanan KBU dan permasalahannya, meliputi : a. Jenis keterampilan yang pernah diadakan dan yang sedang berjalan, serta latar belakang penentuan jenis keterampilan yang dipilih. b. warga belajar : Karakteristik, motivasi dan partisipasi. c. sarana dan prasarana (alat, bahan dan tempat), serta teknologi yang mendukung kegiatan KBU. d. Masalah pembiayaan dan pemasaran. e. Masalah koordinasi dan kemitraan dengan kelembagaan lokal dan dunia usaha (swasta) : pihak-pihak yang diharapkan dapat membantu, bentuk kerjasama yang diharapkan, faktor penghambat dan pendukung dalam usaha pengembangan kerjasama.
30
f.
Kualitas instruktur atau pengelola PKBM (Sesuai atau tidak dengan keterampilan yang dikembangkan).
3.
Permasalahan warga belajar yang telah mendapatkan keterampilan dalam pengembangan usahanya : a.
Hambatan yang berkaitan dengan motivasi dalam berusaha.
b.
Hambatan yang berkaitan dengan akses modal, tempat usaha dan pemasaran.
c.
Hambatan dalam menjalin kerjasama dengan kelembagaan lokal yang diharapkan dapat membantu.
4.
Dukungan dari pihak luar, berupa program-program dari pemerintah Kelurahan Leuwigajah, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMKB) Kota Cimahi, Dinas Perekonomian dan Koperasi, Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Koperasi Kelurahan Leuwigajah.
5.
Peluang-peluang pengembangan KBU PKBM “Mitra Mandiri” a. Peluang pengembangan keterampilan yang aspiratif dan berpotensi terhadap ekonomi lokal. b. Peluang pengembangan layanan informasi guna meningkatkan partisipasi warga masyarakat untuk mengikuti program KBU di PKBM “Mitra Mandiri”. c. Peluang pengembangan koordinasi dan kerjasama dengan kelembagaan lokal, termasuk dengan swasta (dunia usaha). d. Peluang akses pembiayaan kegiatan KBU dari pemerintah, pengelolaan KBU dan swadaya masyarakat. e. Peluang peningkatan peraserta masyarakat dalam pengembangan KBU PKBM “Mitra Mandiri”.
6.
Strategi atau model KBU yang dapat dikembangkan.
Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam kajian ini meliputi : 1.
Data Primer : bersumber dari responden dan informan a. Responden, yaitu : warga belajar yang mengikuti Kegiatan Belajar Usaha (KBU) di PKBM “Mitra Mandiri” b. Informan, terdiri dari : 1) Pengelola PKBM 2)
Instruktur KBU
3)
Aparat Kelurahan Leuwigajah
4)
Aparat BPMKB Kota Cimahi
31
5)
Aparat Dinas Pendidikan Kota Cimahi
6)
Aparat Dinas Perekonomian dan Koperasi Kota Cimahi
7)
Pengurus kelembagaan lokal
8)
Beberapa tokoh mayarakat (Ketua RW di wilayah Kelurahan Leuwigajah)
2.
Data Sekunder, bersumber dari dokumen PKBM (Laporan kegiatan, program kerja, buku catatan pengelola/instruktur), dokumen Kelurahan Leuwigajah (Data potensi kelurahan, buku laporan/profile kelurahan), BPMKB Kota Cimahi, Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Dinas Perekonomian dan Koperasi Kota Cimahi, dan kelembagaan lokal.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Studi dokumentasi, yaitu mempelajari data yang bersumber dari dokumen PKBM, dokumen Kelurahan Leuwigajah, BPMKB, Dinas Pendidikan, Dinas Perekonomian dan Koperasi. Data yang akan dikumpulkan dari studi dokumentasi ini meliputi data tentang potensi wilayah kelurahan Leuwigajah, dan program-program pemberdayaan
masyarakat yang berkaitan dengan
pengembangan KBU PKBM. 2.
Obervasi
partisipan
(pengamatan
berperan
serta),
yaitu
melakukan
pengamatan dengan berinteraksi sosial dengan subjek kajian dalam lingkungan subjek kajian. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui aktivtias Kegiatan Belajar Usaha yang dilakukan oleh warga belajar beserta instrukturnya, serta pihak-pihak yang terlibat. 3.
Wawancara mendalam, yaitu mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka dengan responden dan informan dalam suasana kesetaraan, keakraban dan informal untuk memahami pandangan-pandangan, pemikiran, ide dan gagasan,
pengalaman-pengalaman,
motivasi,
faktor-faktor
yang
mempengaruhi sikap dan perilaku subjek dalam aktivitas KBU. 4.
Diskusi kelompok, yaitu mengadakan diskusi secara sistematis dengan melibatkan warga belajar, pengelola/instruktur PKBM, aparat Kelurahan Leuwigajah, aparat BPMKB Kota Cimahi, aparat Dinas Perekonomian dan Koperasi Kota Cimahi, Aparat Dinas Pendidikan Kota Cimahi, pengurus kelembagaan lokal (PKK, LPM, IKPSM, KT), Tokoh masyarakat (Ketua RW 18 Kelurahan Leuwigajah).
32
Tabel 3 Kelengkapan Metode Penelitian No
Tujuan Kajian
1
Mengetahui permasalahan yang dihadapi KBU PKBM “Mitra Mandiri”
2
3
4
Mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi kekurang-berhasilan KBU PKBM “Mitra Mandiri”
Mengetahui hambatan dan permasalahan warga belajar dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif
Merumuskan atau menyusun strategi pengembangan KBU PKBM “Mitra Mandiri” dimasa yang akan datang
Variabel 1. Motivasi belajar
warga
Parameter
Sumber Data
Minat dan partisipasi
Warga belajar, Pengelola, Instrktur, Dokumen kepemilikan aset PKBM
Wawancara, observasi partisipan, studi dokumentasi
Pengelola dan Instruktur Pengurus kelembagaan lokal, pembina dan tokoh masyarkat
Wawancara, observasi
Mantan Warga belajar Pengurus, Pengelola/inst ruktur PKBM Pengurus kelembagaan lokal
Wawancara
2. Sarana dan Prasarana
Material alat dan bahan, serta ruang keterampilan
3. Pemasaran
Distribusi hasil KBU
1. Jenis keterampilan
SDM (Knowledge, skill & technology)
2. Jejaring/koordinasi dengan kelembagaan lokal dan swasta
Kerjasama dan kemitraan
3. Kualitas instruktur
SDM
4. Partisipasi masyarakat
Dukungan dari pembina dan tokoh masyarakat Kemauan berusaha
1. Motivasi berwirausaha
2. Dana & tempat Usaha
Modal
3. Pemasaran
Distribusi hasil produksi
4. Jejaring dengan kelembagaan lokal & swasta
Kerjasama yang bersinergi
1. Pendidikan Keterampilan yang partisipatif
SDM
2. jaringan dan kemitraan dengan kelembagaan lokal, dan swasta
Hubungan kerjasama yang bersinergi
3. Pembinaan/peningka tan kualitas tenaga teknis/instruktur/pen gelola PKBM
SDM
4. Peran serta masyarakat
Pemantauan oleh pembina, Masyarakat & swasta
Warga belajar, Pengelola/inst ruktur PKBM, Aparat Kelurahan, BPMKB, Disdik, Disperekop, Pengurus kelembagaan lokal
Instrumen
FGD
33
Analisis Data Analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1.
Reduksi data, yaitu melakukan katagorisasi data. Kegiatan dalam reduksi data ini meliputi
pemilihan data, pemilahan dan penyederhanaan data. Peneliti
menyeleksi data yang telah dikumpulkan, kemudian membuat ringkasan dan mengkategorisasikan data berdasarkan tujuannya. Hasil dari pengkategorian data tentang permasalahan yang dikaji dijadikan konsep awal dalam diskusi kelompok. Selanjutnya dilakukan tukar pendapat dengan responden dan informan untuk memperoleh kategori data yang sesuai dengan kondisi yang ada. 2.
Penyajian data, yaitu mengkonstruksi data dalam bentuk narasi dan grafik atau bagan, sehingga mempermudah dalam analisa data atau analisa masalah.
3.
Penarikan kesimpulan, yaitu menghubungkan suatu masalah dengan permasalahan yang lain secara kualitatif melalui diskusi, sehingga ditemukan permasalahan yang sesuai dengan kondisi yang ada. Alur penarikan kesimpulan dimulai dari analisis permasalahan dalam pelaksanaan KBU PKBM “Mitra Mandiri”, faktor-faktor yang mempengaruhi kekurangberhasilan KBU, dan hambatan yang dihadapi warga belajar dalam mengembangkan usaha ekonomi produktifnya setelah mendapat keterampilan dan pengalaman usaha di KBU dan hubungan dari ke tiga aspek tersebut. Selanjutnya pada tahap
akhir
analisis
dilakukan
dengan
menghubungkan
program
pengembangan KBU yang mampu mendorong pemberdayaan masyarakat berdasarkan peluang-peluang atau potensi-potensi yang ada.
34
Rancangan Penyusunan Program
Penyusunan
program
pengembangan
KBU
akan
dilakukan
dengan
pendekatan partisipatif yang melibatkan masyarakat melalui diskusi kelompok, baik dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan maupun evaluasi agar program tersebut sesuai dengan kondisi dan kemampuan masyarakat lokal. Penyusunan program dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1.
Identifikasi partisipan, meliputi : pengurus PKBM, warga belajar dan pihak luar berdasarkan hasil identifikasi dalam kajian.
2.
Penentuan masalah yang mencakup minat dan motivasi warga belajar, sarana dan prasarana, pemasaran, dan mengindentifkasi kebutuhan. Penyusunan rencana pemecahan masalah secara partisipatif dengan menyelenggarakan diskusi dengan responden dan informan.
3.
Pengembangan/model KBU yang diharapkan : a. Indentifikasi jenis keterampilan yang partisipatif dan berorientasi ekonomi lokal, b. Mengembangkan pelayanan informasi kepada warga masyarakat berkaitan dengan program kegiatan PKBM, c. Menciptakan jaringan koordinasi dan kerjasama dengan kelembagaan lokal d. Mengupayakan kemitraan dengan swasta e. Peningkatan kualitas instruktur/pengelola, dan f.
Peningkatan peranserta masyarakat (pembina, tokoh masyarakat dan swasta)
4.
Monitoring dan evaluasi Monitoring dan evaluasi melibatkan pengelola/instruktur, pembina dan warga belajar untuk melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan KBU dan penilaian terhadap pencapaian tujuan-tujuan yang telah dicapai.
35