PERBANDINGAN KEGIATAN UKS DENGAN USAHA KESEHATAN DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT BINA MANDIRI CIPAGERAN KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN KELURAHAN CIPAGERAN KOTA CIMAHI Oleh : WAHYU AKBAR NPM. 10030064 ABSTRAK Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui apakah ada perbedaan kegiatan UKS dengan usaha kesehatan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Bina Mandiri Cipageran Kota Cimahi terhadap kesehatan lingkungan. Kegiatan yang dijalankan di sekolah adalah memberikan pengertian tentang segala sesuatu yang bersangkut paut dengan kesehatan, dan menanamkan dasar-dasar kebiasaan hidup sehat, serta mendorong anak didik untuk ikut serta secara aktif dalam setiap usaha kesejahteraan diri, keluarga, dan lingkungan. Metode penelitian pada penelitian ini adalah metode deskriptif yang menitikberatkan tidak hanya pada upaya menemukan sebab dan akibat hubungan, tetapi juga menggambarkan Variabel yang berperan dalam memberikan situasi atau keadaan, dan kadang-kadang juga menggambarkan hubunagan yang eksis diantara variabel-variabel tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah Random sampling darim keseluruhan populasi siswa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Bina Mandiri Cipageran Kota Cimahi Sebanyak 30 siswa dan total sampling pada warga belajar sejumlah 17 Dari Hasil Penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa mekanisme organisasi UKS di Pusat Kegiatan Belajar Cipageran Kota Cimahi termasuk kategori cukup dengan porsentase 78,33% . Sementara di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Bina Mandiri Cipageran Kota Cimahi termasuk kategori kurang dengan persentase 62,55%, pelaksanaan program kerja UKS di Pusat Kegiatan Belajar Kta Cimahi termasu kategori baik dengan porsentase 83,49% . Sementara di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Bina Mandiri Cipageran kota Cimahi termasuk kategori cukup dengan porsentase 77,22% dan kesediaan sarana dan prasarana UKS Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di Kota Cimahi dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Bina Mandiri Cipageran Kota Cimahi termasuk kategori bai dengan persentase 66,67%. Kata Kunci : Kegiatan UKS di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Bina Mandiri Cipageran PENDAHULUAN Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan salah satu wadah pendidikan Non Formal berusaha melaksanakan kegiatan proses perubahan tingkah laku warga belajar melalui program pendidikan dan pengajaran setelah kehidupan di lingkungan keluarga. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dapat dikatakan merupakan lembaga penerus dan Pembina budaya bangsa Indonesia. Salah satu hasil budaya yang harus dibina dan dikembangkan sebagai budaya bangsa, baik dalam keluarga maupun di sekolsh adalah hidup sehat. Yang merupakan satu wadah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
ini yaitu : suatu kegiatan usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu usaha yang bertujuan agar warga belajar yang berada di sekolah dapat memiliki kebiasaan hidup sehat melalui proses perubahan tingkah lakunya sehari-hari di sekolah dengan bimbingan tutor dan pengelola bahkan staf pegawai sekolah lainnya.Sehubungan dengan hal ini penulis mengangkat judul “ Profil Kegiatan Usaha Kesehatan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Bina Mandiri Cipageran Kota Cimahi” ini untuk terus dapat dikembangkan dan ditingkatkan hasilnya positif dapat dicapai dengan baik sesuai dengan kepentingan pembangunan bangsa Indonesia seutuhnya,
khususnya di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Bina Mnandiri Cipageran Kota Cimahi. Kegiatan usaha kesehatan sekolah di dalam kurikulum diperkuat dengan pengajaran pendidikan jasmani dan olahraga KAJIAN TEORI DAN METODE 1. Kajian Teori Pendidikan adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang bertujuan untuk mengubah perilaku seseorang menjadi baik bagi kehidupan diri sendiri dan masyarakat serta bertanggungjawab dalam melaksanakan kegiatannya. Hal ini, dikemukakan dalam undang-undang pokok pendidikan tahun 1954 nomor 12 sebagai tujuan pendidikan yang membentuk manusia susila yang cakap, warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Pendidikan kesehatan berarti menanamkan kebiasaan hidup sehat dan mendorong anakanak didik untuk turut serta dalam usaha-usaha kesehatan dan bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri beserta lingkungannya. Kegiatan yang dijalankan di sekolah adalah memberikan pengertian tentang segala sesuatu yang bersangkut paut dengan masalah kesehatan, dan menanamkan dasar-dasar kebiasaan hidup sehat, serta mendorong anak didik untuk ikut serta sercara aktif dalam setiap usaha kesejahteraan diri, keluarga, dan lingkungannya. Caranya adalah dengan mengintegrasikan pendidikan kesehatan kedalam berbagai mata pelajaran yang relevan,dan semua kegiatan yang dilakukan di sekolah. Mata pelajaran yang sangat relevan adalah pendidikan jasmani atau olahraga. Pendidikan kesehatan bertujuan menanamkan pengetahuan, pandangan dan kebiasaan hidup sehat kepada para siswa agar siswa berprilaku hidup sehat dan dapat ikut bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri serta lingkungannya, memiliki daya tangkal terhadap narkotika, alkohol dan zat-zat kesehatan. Menurut informasi yang diperoleh dari Departemen kesehatan kota Cimahi, semua
sekolah dasar yang ada di kota Cimahi memiliki struktur organisasi UKS. Selama ini pihak Departemen Kesehatan berusaha menggalakkan kegiatan UKS dengan mengadakan lomba dokter kecil, penyuluhan kesehatan, serta lomba lingkungan sehat. Tetapi pada kenyataanya sekolah dasar di Pekalongan belum seluruhnya melaksanakan program UKS denga baik, hanya sebagian kecil saja yang melaksanakan program UKS secara baik khususnya pada sekolah- sekolah favorit. Hal ini ditandai adaya kegiatan dokter kecil, serta penyuluhan-peyuluah kesehatan yang bekerja sama dengan pihak puskesmas setempat. Serta didukung adanya sarana dan prasarana yang mendukung dalam kegiatan UKS di sekolah, serta adanya piket jaga di sekolah dasar.Kebanyakan pelaksanaan UKS yang berfungsi sebagai saluran utama pembinaan kesehatan terhadap peserta didik berjalan hanya pada sekolah– sekolah favorit atau inti) hal ini ditandai dengan adanya sarana prasarana yang lengkap sehingga untuk menjalankan kegiatan UKS berjalan dengan baik, misalnya dengan adanya alat-alat yang digunakan dalam kegiatan seperti tabel yang diatas. Serta adanya kegiatan piket jaga di SD tersebut untuk membantu murid-murid SD bila ada yang sakit. Sedangkan di sekolah yang kurang favorit pelaksanaan dan sarana prasarana kurang sehingga pelaksanaannya kurang berjalan secara optimal. Usaha kesehatan Sekolah yang berfungsi sebagai saluran utama pembinaan kesehatan terhadap peserta didik, terasa sangat kurang dalam pelaksanannya. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya sekolah yang belum sungguh-sungguh melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah secara terencana, terpadu dan terarah. Selain itu masih banyak sekolah ditingkat dasar yang belum mampu mengorganisasi Usaha kesehatan sekolah dengan baik, belum adanya kerja sama dengan pihak-pihak yang terkait misal Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan Nasional ,orang tua siswa dan pihak lain. Sehingga terkesan bahwa kesehatan anak didik adalah tangung jawab orang tua semata. Sedangkan program pelayanan kesehatan di sekolah dasar juga jarang dilaksanakan, apabila
siswa yang sakit disekolah maka siswa yang sakit diantar pulang kerumah dan diserahkan oleh orang tuanya. Terlebih apabila menjumpai siswa yang sakit yang memerlukan tindak lanjut maka banyak guru kurang memperhatikan hal tersebut. Kondisi tersebut diatas semakin tidak terdukung dengan tidak tersedianya sarana dan prasarana Usaha Kesehatan Sekolah yang memadai sebagaimana yang kita lihat bahwa di sekolah dasar banyak yang tidak memiliki ruangan UKS, begitu juga dengan perlengkapan dan peralatan lainnya belum mendapat perhatian dari pihak-pihak yang berwenang. Anak adalah modal bangsa yang sangat penting sebagai generasi penerus bangsa. Sekolah dasar merupakan tonggak utama dalam pendidikan terhadap anak. Pada mulai usia dini sekolah dasar dalam perannya memegang peranan penting, karena terdapat berbagai program seperti UKS. Program UKS pada sekolah dasar sangat mempunyai peranan yang sangat besar pada kesehatan siswa serta memdidik pola hidup sehat sejak usia sekolah dasar. Sekolah merupakan sebuah lembaga, tempat anak didik memperoleh pendidikan dan pelajaran yang diberikan oleh guru. Sekolah mempersiapkan anak didik memperoleh ilmu pengetahuan dan ketrampilan, agar mampu berdiri sendiri dalam masyarakat. Anak merupakan investasi dalam bidang tenaga kerja dan pewaris negara masa depan, sehingga pembinaan terhadap golongan ini perlu dimulai sedini mungkin. Sehubungan dengan ini, bidang pendidikan dan kesehatan mempunyai peranan yang besar karena secara organisatoris sekolah berada dibawah Departemen Pendidikan Nasional, secara fungsional Departemen Kesehatan bertanggung jawab atas kesehatan anak didik. (Sonja Poernomo dkk,1978:17-18) Salah satu dari tujuan pendidikan di Indonesia adalah untuk menyebarluaskan informasi yang bersifat mendidik dan keahliankeahlian yang berguna serta praktis, supaya pembangunan terus berlangsung dan seluruh masyarakat dapat hidup dalam kebiasaan yang layak dan sehat. Salah satu di antara bidang-
bidang yang terpenting adalah kesehatan. Sekolah mempunyai peranan penting dalam menyampaikan informasi kesehatan kepada murid dan masyarakat. Kebutuhan kesehatan bagi murid dan masyarakat hampir sama. Keduanya dapat berkembang bersama karena baik kesehatan maupun kesejahteraan murid tak dapat dimajukan apabila kondisi kesehatan masyarakat tidak juga maju. 2. Metode Suatu penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Dalam usaha untuk menemukan dan menguji kebenaran tersebut dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam suatu penelitian ilmiah selalu berdasarkan metode yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Penelitian ilmiah juga merupakan penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena-fenomena alami dengan dipandu oleh teori-teori dan hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang dikira terdapat antara fenomena-fenomena itu. Metode penelitian juga sering disebut sebagai cara atau langkah-langkah yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya. Metode penelitian yang dipakai di sini ialah metode deskriptif. Populasi Populasi dapat diartikan sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama (Hadi, 1994 : 220). Menurut Arikunto (2002 : 108) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dari pembahasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian, dalam hal ini populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah warga belajar Pusat Kegiatan Masyarakat Bina Mandiri Cipageran Kota Cimahi sebanyak 30 orang Sampel Setelah diketahui besarnya populasi langkah selanjutnya adalah menentukan sampel yang akan diteliti. Sampel dalam hal ini adalah
sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2002 : 109). Sampel dalam hal ini adalah Random sampling dari keseluruhan populasi warga belajar Cipageran Kota Cimahi sejumlah 30 warga belajar total sampling pada warga belajar Pusat Kegiatan Masyarakat Bina Mandiri Cipageran Kota Cimahi
HASIL DAN PEMBAJASAN Pelaksanaan program kerja UKS tersebut termasuk kategori cukup. Lebih jelasnya berikut ini disajikan hasil analisis deskriptif persentase pelaksanaan program kerja UKS dari Sekolah Dasar Negeri 1 Cipageran Kota Cimahi dan Pusat Kegiatan Masyarakat Bina Mandiri Cipageran Kota Cimahi. Tabel 4.4 Hasil Analsisis Deskriptif Persentease tentang Pelaksanaan Program UKS di Sekolah Dasar Negeri 1 Cipageran Kota Cimahi dan Pusat Kegiatan Masyarakat Bina Mandiri Cipageran Kota Cimahi Indikator Krite Pend. ria & Penyuh an Baik 46.67% Cuk 43.33% up 10.00% Jelek
Pelayan an Kesehat an 43.33% 40.00% 16.67%
Ling. Sek Yang Sehat 83.33% 16.67% 0.00%
Pelaksa naan Progra m UKS 56.67% 43.33% 0.00%
Juml ah
100%
100%
100%
100%
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa tingkat pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar Negeri 1 Cipageran Kota Cimahi dan Pusat Kegiatan Masyarakat Bina Mandiri Cipageran Kota Cimahi ditinjau dari tiap-tiap aspek menunjukkan bahwa yang paling baik adalah lingkungan sekolah yang sehat yaitu 83.33% telah masuk dalam kategori
baik. KESIMPULAN Dari hasil Penelitian dan pembahasan maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Mekanisme organisasi UKS di Sekolah Dasar Negeri 1 Cipageran Kota Cimahi termasuk kategori cukup dengan persentase 78,33%. Sementara di Pusat Kegiatan Masyarakat Bina Mandiri Cipageran Kota Cimahi termasuk kategori jelek dengan persentase 62,55% 2. Pelaksanaan program kerja UKS di SD Negeri se-Kota termasuk kategori baik dengan persentase 83,49%. Sementara di Pusat Kegiatan Masyarakat Bina Mandiri Cipageran Kota Cimahi termasuk kategori cukup dengan persentase 77,22% 3. Ketersediaan sarana dan prasarana UKS di Sekolah Dasar Negeri 1 Cipageran Kota Cimahi dan pengelola Pusat Kegiatan Masyarakat Bina Mandiri Cipageran Kota Cimahi termasuk kategori baik dengan persentase 66,67%. Dari kesimpulan dari hasil penelitian di atas maka peneliti menyarankan sebagai berikut : 1. Bagi pihak sekolah hendaknya meningkatkan jalinan kerjasama dengan puskesmas setempat dalam rangka agar tujuan untuk menciptakan masyakat sekolah yang sehat dapat terwujud. 2. Bagi guru pendidikan jasmani dan kesehatan serta pengelola PKBM, hendaknya mempertahankan usaha kesehatan sekolah yang sudah berjalan dan lebih menintikberatkan pada kesehatan masyarakat sekolah. 3. Bagi para siswa sekolah dan warga belajar untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan sekolah, karena merupakan tanggung jawab bersama DAFTAR PUSTAKA Adi Wibowo, Asmirah Suharto dan Guntur Bambang, (1983), Usaha Kesehatan Sekolah, Departemen Kesehatan RI, Jakarta Aip Sjarifudin, (1979) : Olahraga dan Kesehatan, Jakarta, CV Baru. A..Muis A.Y, Djonet Soetatmo dan Marjoko, (1979), Kesehatan Sekolah, Depdikbud,
Depdikbud, (1983) : Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar, Jakarta. Depdikbud, (1986) : Tuntutan Pendidikan Kesehatan Perbadi.Jakarta. Djoened Soetatmo, Kesehatan Pribadi, Jakarta ; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , (1983), Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta Direktoran Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, (1985), Petunjuk Pelaksanaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah tingkat Sekolah Dasar, Depdikbud, Jakarta Djonet Soetatmo, (1982), Ilmu Kesehatan, Depdikbud, Jakarta Engkos Kosasih, (1993) : Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan, Jakarta. Indan Entjan, (1983), Kesehatan Masyarakat, PT Citra Aditya Bakti, Jakarta M. Dwijo Martoyo, Sutrisno,(1987), Pendidikan Kesehatan dan Usaha Kesehatan Sekolah, Tiga Serangkai, Solo Mu’rifah, dan Hardianto Wibowo, (1992), Pendidikan Kesehatan, Deparemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta Sonja Poernomo, Suharto dan Maidi Siswanto, (1978), Usaha Kesehatan Sekolah, Departemen Kesehatan RI, Jakarta Suharsimi Asrikunto, (1998), Prosedur Penelitian, Renika Cipta, Jakarta Toni Sajimin dan Pieter Whiticar, (1979), Pedoman Kesehatan Sekolah dan Masyarakat , Yayasan Essentia Medica, Yogyakarta