III.
MATERI DAN METODE
3.1. TempatdanWaktu Penelitianinitelahdilaksanakan
di
LaboratoriumPemuliaandanGenetika,
FakultasPertaniandanPeternakanUniversitas Islam Negeri Sultan SyarifKasim Riau Pekanbaru, pada bulan Maret –September 2014.
3.2. BahandanAlat Bahan utama yang akandigunakanpadapenelitianiniadalahbuah nagadari Kabupaten Bandar
Pelalawan, KecamatanPangkalanKurasDesaSorek IdanKecamatan
SeikijangDesaMuda.
Alat-alat
yang
digunakandi
laboratorium
adalahtermometer, timbangan digital, penggaris, jangkasorong, blender, pipet isap, pinggan, oven, kain kasa, lensarefraktometer, dan labu takar.
3.3. MetodePenelitian Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan observatif terhadap karakter kuantitatif dan kualitatif berdasarkan pedoman pelepasan vaietas tanaman hortikultura. Pengambilan sampel buah dari kebun buah naga di Kecamatan Pangkalan Kuras dan kebun buah naga di Kecamatan Bandar Sekijang.
3.3.1 Persiapan Ruang Penyimpanan Persiapan ruang penyimpanan dilakukan satu hari sebelum sampel buah naga siap untuk disimpan. Penyimpanan dilakukan pada suhu ruang dengan kisaran suhu 29-300C.
10
Sampel
Katakter fisik
Karakter Kimia
Warna Ujung Sirip
Padatan Total Terlarut
Susut bobot buah Total Asam Tertitrasi Panjang Buah Diameter Buah
Kandungan Vitamin C Kadar Air
Rasio Daging Buah Dengan Kulit Buah Dan Edible Part
Warna Kulit Buah
Analisis Data Deskriptif
Tebal Kulit Buah
Gambar 3.1. Alur penelitian
3.3.2. Pengamatan KarakteristikSifat Fisikdan Kimia Padatahapinidilakukanpengamatanterhadapkarakteristikfisikdankimiabuah naga. Buah naga diambil dari masing- masing kebun di Kabupaten Pelalawan, selanjutnya buah disimpan pada suhu ruang sesuai perlakuan yaitu 3 hari, 6 hari, dan 9 hari. Setiap 0 hari, 3 hari, 6 hari, dan 9 hari buah naga diamati fisik dan kimia serta tingkat kerusakannya. Alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.
A. Karakter KuantitaatifFisik Yang Diamati:
11
1. Susut Bobot Pengukuran dilakukan dengan ditimbang dan membandingkan bobot buah naga sebelum penyimpanan dan saat pengamatan. Rumus yang digunakan: % Susut Bobot = Bobot awal – Bobot saat pengamatan x 100 % Bobot awal 2. PanjangBuah Diukurdaripangkalsampaiujungbuahdandiukurdenganpenggaris. 3. Diameter Buah Diukurdengancaramembelahbuahsecaravertikalkemudiandiukurdiametern yadarisisibuah
yang
telahdibelah.
Pengukuran
diameter
buahdilakukandibagiantenganbuahdenganmengunakanjangkasorong. 4. Edible Part Diukur dengan menimbang bobot buah sebelum dikupas dan setelah buah dikupas. Bobot daging buah yang telah diperoleh dibagi dengan bobot kulit buah. Bagian buah yang dapat dimakan (edible part) dihitung dengan menggunakan rumus: % Edible Part = Bobot daging buah x 100 % Bobot buah 5. Tebal Kulit Tebalkulitbuahnagadiukurdengancaramembelahbuahkemudiantebalsisikulit buahnaga diukur dengan menggunakan jangka sorong. 6. Panjang Sirip Panjangsiripbuahdiukurdenganpenggaris
yang
diukurdariujungsampaipangkalsirip. B. Karakter Kuantitatif Kimia Yang Diamati, Meliputi: Semua bahan hancuran yang digunakan pada setiap parameternya adalah dari bahan hancuran 100 g buah naga. 1. Kadar Air Diukurdenganmenimbang
10
g
bahan
yang
telahdihancurkan(x)
dimasukankedalamsebuahpinggan telahdiketahuibobotnya.Kemudiandimasukankedalam
yang oven
padasuhu
105oCselama 24 jam.
12
Setelahdiovenkemudianbahandidinginkandalamdesikatorlaluditimbang(y).Kadar Air(%) =x – y x100% x 2. PadatanTerlarut Total(PTT) Diukurdengan menghancurkan daging buah naga, kemudian diambil sarinya dengan menggunakan kain kasa. Sari buah yang telah diperoleh diteteskan pada lensa refraktometer. Kadar PTT dapat dilihat pada alat (oBrix). Sebelum dan sesudah digunakan, lensa refraktometer dibersihkan dengan aquades. 3. Total AsamTertitrasi Diukurdenganmengunakanbahanhancuran
yang
dandimasukankedalamlabutakar
diambilsebanyak
200
20g ml
danditambahaquadessampaitandateralaludisaring. Filtrathasilsaringandiambilsebanyak
25
dankemudiandiberiindikatorphenolphthalein
(PP)
ml(fp=200/25) sebanyaktigateteskemudian
dititrasidenganlarutan NaOH 0.1 Nsampaiterbentukwarnamerahmuda yang stabil. Total AsamTertitrasi(%)=ml NaOH x N x fp x 64 x 100% mg contoh 4. KandunganVitamin C Diukurdenganmengunakanbahanhancuran dandimasukankedalamlabutakar
yang
diambilsebanyak
200
20g ml
danditambahaquadessampaitandateralaludisaring. Filtrathasil saringan diambil sebanyak
25
ml
laluditambahkanindikatoramilumsebanyak
tiga
tetes
kemudiandititrasidenganIodin 0.01 N. Apabilasudahterbentukwarnabiru yang stabilmakatitrasidapatdihentikan. 1 ml Iodium 0.01 N=0.88 mg asamaskorbat (vitamin C) mg Vitamin C/100 g=ml I2 x 0.88x100 bobotcontoh (g) C. Karakter Kualitatif 1.
WarnaKulit
13
Dilihatdaripermukaankulitbuahnaga, warna kulit buah meliputi (hijau, kuning, merah, merah muda) dan warna tersebut di lihatmenggunakan munsell colour chart. Klasifikasi warna dengan sistem ini memakai tiga ciri yaitu: Hue (rona),Value (nilai), dan Chroma (kroma), contoh:5R 4 /14, angka 5 dan huruf R adalah nilai Hue, angka 4 adalah nilai Value dan angka 14 adalah nilai Chroma. Hue menunjukkan warna dominan dari objek yang diteliti (merah (R), hijau (G), atau kuning (Y)). Value menunjukkan gelap terangnya warna. Nilai Value berada pada angka 0 hingga 10. Nilai Value yang semakin tinggi menunjukkan warna semakin cerah. Chroma menunjukkan intensitas warna, dengan nilai berkisar antara 0 hingga 20. Nilai Chroma yang semakin tinggi menunjukkan intensitas warna semakin kuat. 2.
Warna Ujung Sirip Buah Untuk pengukuran warna pada ujung sirip buah naga diukur dengan
menggunakan munsell colour chart. 3.
Rasa Daging Pengujian rasa dagingbuah dilakukan melalui test, rasa daging buah
meliputi (hambar, manis asam, manis legit, asam) pengujian rasa menggunakan quisioner minimal 30 orang responden.
14