MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan. Pemeliharaan di kandang dilakukan selama 7 minggu dengan 1 minggu masa adaptasi pakan dan 6 minggu berikutnya menggunakan ransum perlakuan. Materi Ternak Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam arab silver periode pullet umur 19 minggu sebanyak 80 ekor yang dialokasikan ke dalam 4 perlakuan dengan 4 ulangan secara acak. Setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam arab silver. Kandang Kandang yang digunakan adalah kandang baterai. Masing-masing kandang disediakan tempat pakan dan tempat air minum. Peralatan yang digunakan di kandang adalah tempat pakan yang terbuat dari bambu, tempat air minum, lampu penerangan, timbangan, tangki untuk penyimpanan air berukuran 30 liter, dan ember. Ransum Ransum yang diberi pada ternak sesuai dengan perlakuan, yang terdiri dari konsentrat ayam petelur dicampur dengan bahan pakan sumber energi, yaitu jagung, pollard, CPO (Crude Palm Oil), dan tepung kulit pisang. Jenis kulit pisang yang digunakan adalah pisang uli yang diperoleh dari limbah pengolahan pisang aroma dan pisang goreng di daerah sekitar kampus. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan tepung kulit pisang adalah pisau, oven 60 oC, dan alat pengiling. Tepung kulit pisang yang telah diproduksi dilakukan analisis proksimat dan kadar betakaroten. Hasil analisis proksimat dan kadar beta-karoten tepung kulit pisang dapat dilihat pada Tabel 7. Konsentrat ayam petelur merupakan hasil formulasi ransum dengan kandungan protein kasar sebesar 36,87%. Formula dan kandungan nutrien konsentrat dan ransum perlakuan dapat dilihat pada Tabel 8 dan Tabel 9.
15
Tabel 8. Kandungan Nutrien dan Beta-Karoten Tepung Kulit Pisang Uli (as fed) Kandungan Nutrien Bahan Kering (%)
Jumlah 80,98
Protein Kasar (%)
6,76
Lemak Kasar (%)
1,18
Serat Kasar (%)
11,51
BETN (%)
45,48
Abu (%)
16,05
Kalsium (%)
0,65
Phospor Total (%)
0,44
Gross energi (kkal/kg)
3842
Beta-Karoten (mg/100 g)*
5,127
Sumber: Hasil analisis proksimat Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Fakultas Perternakan, IPB (2011) *) Hasil analisis Laboratorium Terpadu Fakultas Peternakan, IPB (2011)
Tabel 7. Formula dan Kandungan Nutrien Konsentrat Ayam Petelur Bahan Pakan Bungkil Kedelai (%)
Jumlah 29
Bungkil Kelapa (%)
11
Tepung Ikan (%)
40
CaCO3 (%)
19
Premix (%) Kandungan Nutrien (as fed) Bahan Kering (%)
1 90,73
Protein Kasar (%)
36,87
Lemak Kasar (%)
4,22
Serat Kasar (%)
3,89
BETN (%)
33,69
Abu (%)
12,05
Kalsium (%)
9,36
Phospor Tersedia (%)
1,30
Lysin (%)
2,63
Methionin (%)
0,86
Energi Metabolis (kkal/kg)
1914
Sumber: Hasil perhitungan formulasi konsentrat ayam petelur
16
Tabel 9. Formula dan Kandungan Nutrien Ransum Perlakuan Bahan Pakan Jagung (%)
R0 50
R1 30
R2 20
R3 10
Tepung Kulit Pisang (%)
0
20
30
40
Pollard (%)
15
11
9
5,3
CPO (Crude Palm Oil) (%)
5
9
11
13,2
Konsentrat (%) Kandungan Nutrien (as fed) Bahan Kering (%)1
30
30
30
31,5
89,78
89,03
85,33
86,74
Protein Kasar (%)2
15,12
14,56
14,54
14,43
Lemak Kasar (%)1
6,48
9,24
10,81
11,07
Serat Kasar (%)2
3,56
6,15
6,32
7,42
BETN (%)2
53,48
46,54
41,44
40,61
11,34
12,54
12,22
13,21
3,93
4,08
4,16
4,42
Phospor Total (%)2
1,26
1,10
1,03
0,75
Phospor Tersedia (%)3
0,46
0,46
0,46
0,48
Lysin (%)3
1,01
0,96
0,89
0,89
0,38
0,34
0,31
0,30
3624
3766
3667
3694
2794
2766
2752
2760
4,634
7,438
6,453
6,189
Abu (%)2 Kalsium (%)
2
Methionin (%)3 2
Gross Energi (kkal/kg)
Energi Metabolis (kkal/kg)
3
Beta-Karoten (mg/100 g)*
Sumber : (1)Analisis proksimat Laboratorium Ilmu Hayati, PAU, IPB (2011). (2) Analisis proksimat Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Fakultas Perternakan, IPB (2011) (3)Hasil perhitungan formulasi ransum *)Analisis beta-karoten Laboratorium Terpadu Fakultas Peternakan, IPB (2011)
Prosedur Pembuatan Tepung Kulit Pisang Pembuatan tepung kulit pisang dilakukan sebelum pemeliharaan. Limbah kulit pisang yang digunakan adalah limbah kulit pisang uli yang didapatkan dari limbah pengolahan pisang aroma dan pisang goreng di daerah sekitar kampus. Secara singkat, pembuatan tepung kulit pisang dapat dilihat pada Gambar 4.
17
Limbah kulit pisang uli Dipotong hingga berukuran kecil dengan ukuran 3-5 cm Ditiriskan Penjemuran sinar matahari selama ± 9 jam Pengeringan pada oven 60 oC selama 2 hari Digiling Tepung kulit pisang Gambar 4. Proses Pembuatan Kulit Pisang Persiapan Kandang Kegiatan yang dilakukan dalam mempersiapkan kandang adalah sanitasi kandang, peralatan kandang, dan lingkungan sekitar kandang. Peralatan kandang yang disiapkan berupa kandang baterai, tempat pakan, tempat air minum, dan bambu yang digunakan untuk menyangga kandang baterai dan sebagai tempat pakan. Kegiatan persiapan kandang ini dilakukan sekitar 2 minggu sebelum pemeliharaan dilaksanakan. Pencampuran Pakan Pencampuran pakan dilakukan dengan cara pencampuran manual. Pertama, dilakukan pencampuran konsentrat terlebih dahulu. Setelah konsentrat dicampur secara merata, dilakukan pencampuran ransum yang berasal dari konsentrat dan bahan sumber energi, yaitu jagung, pollard, CPO (Crude Palm Oil), dan tepung kulit pisang. Pemeliharaan Pemeliharaan ayam arab periode pullet umur 19 minggu di kandang dilaksanakan selama 7 minggu. Pada minggu pertama, dilakukan adaptasi pakan, sedangkan 6 minggu berikutnya, diberi ransum sesuai dengan perlakuan. Pada awal
18
dan akhir pemeliharaan, dilakukan penimbangan bobot badan ayam arab. Setiap hari, ayam arab diberi pakan sekitar 100 g/ekor/hari yang diberi pada pagi dan sore hari. Air minum diberi ad libitum. Setiap hari, juga dilakukan penimbangan berat telur yang diproduksi. Setiap minggu, dilakukan penimbangan sisa pakan untuk mengetahui konsumsi pakan. Pada minggu ke-2, ke-4, dan ke-6 dilakukan pengamatan skor warna kuning telur dengan menggunakan yolk color fan. Perhitungan Performa Ayam Arab Performa ayam arab yang diukur pada penelitian ini adalah produksi hen day (%), berat telur (g/butir), konsumsi ransum (g/ekor/hari), dan konversi ransum. Produksi Hen Day (%) =
x 100
Konversi ransum =
Analisis Kolesterol, Vitamin A, dan Asam Lemak Kuning Telur Kolesterol Kuning Telur. Pengukuran kadar kolesterol dilakukan berdasarkan metode Libermann-Buchard. Sampel telur untuk analisis kolesterol didapatkan dari produksi minggu ke-6 pemberian ransum pelakuan. Setiap ulangan kurang lebih mempunyai 3 butir telur dan kemudian dikomposit menjadi 1 sampel. Sampel telur yang digunakan sebanyak 16 sampel. Telur dipecah kemudian diambil kuningnya untuk dianalisis. Cara kerjanya adalah sampel ditimbang sebanyak 0,2 g dan dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse berskala 15. Kemudian ditambahkan cairan alkohol eter 3:1 sebanyak 12 ml, diaduk hingga homogen. Larutan didiamkan sambil dikocok satu sampai dua kali selama 30 menit. Pengaduk dibilas dengan menggunakan alkohol eter 3:1 dan disetarakan menjadi 15 ml, lalu disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit. Supernatan dipindahkan ke dalam gelas piala 50 ml dan dipanaskan pada penangas air sampai kering. Ekstrak residu dilarutkan dengan 2,5 ml kloroform sedikit demi sedikit atau dicuci sebanyak dua kali dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi 10 ml untuk disetarakan volumenya menjadi 5 ml. Selanjutnya kolesterol standar 5 ml (0,4 mg kolesterol dalam 5 ml klorofrom) dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang lain. Keduanya ditambahkan 2 ml asetat anhidrida dan 100µl H2SO4 pekat, kemudian dikocok sampai timbul warna hijau, lalu disimpan selama 15 menit di dalam ruang gelap. Selanjutnya dilakukan pembacaan dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 420 19
nm. Nilai kolesterol tersebut diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan persamaan kurva standar kolesterol sebagai berikut: Kadar Kolesterol(mg/100mg) = [(0,214 x Absorbansi Sampel) + 0,005] : Vitamin A Kuning Telur. Penentuan kandungan vitamin A dalam kuning telur dilakukan analisis dengan menggunakan HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Sampel yang digunakan untuk analisis sebanyak 4 sampel, yaitu 1 sampel untuk setiap perlakuan yang dikomposit dari setiap ulangan. Prosedur analisis yang dilakukan adalah sampel ditimbang kira-kira 0,5 g, kemudian dimasukkan ke dalam labu dan ditambahkan 30 ml ethanol 95%. Labu digoyang agar tercampur merata. Kemudian dipanaskan selama 30 menit suhu 80 oC menggunakan penangas air dan pendingin balik. Setelah selesai dipanaskan, kondensor dibilas dengan 20 ml air. Sampel diekstrak dengan diethyl ether. Kemudian sampel disaring dengan kertas saring berlipat untuk menghilangkan sisa air yang ada. Pelarut ekstrak vitamin diuapkan dengan menggunakan rotary evaporator. Residu dilarutkan dengan ethanol dan kemudian diinjekkan ke alat HPLC. Hasil vitamin A kuning telur akan dianalisis secara deskriptif. Asam Lemak Kuning Telur. Kandungan asam lemak kuning telur dianalisis dengan menggunakan metode AOAC. Sampel yang digunakan untuk analisis ini sebanyak 4 sampel, yaitu 1 sampel untuk setiap perlakuan yang dikomposit dari setiap ulangan. Telur tersebut dipecah dan diambil kuningnya untuk dianalisis. Prosedur analisis yang dilakukan adalah sampel ditimbang kira-kira 0,5 g, kemudian ditambahkan NaOH 0,5 N sebanyak 5 ml, setelah itu dipanaskan dalam waterbath pada suhu 80 oC selama 20 menit. Kemudian diangkat dan dibiarkan dingin. Setelah itu, ditambahkan BF3 sebanyak 5 ml, dipanaskan kembali dalam waterbath pada suhu 80 oC selama 20 menit. Kemudian didinginkan pada suhu kamar dan ditambahkan NaCl jenuh sebanyak 2 ml. Selanjutnya ditambahkan n-HEXAN 2 ml, lalu dikocok dan didiamkan. Setelah itu, diambil fase atas (lapisan n-HEXAN), kemudian larutan siap untuk diinjekkan ke alat GC. Hasil asam lemak kuning telur akan dianalisis secara deskriptif.
20
Rancangan dan Analisis Data Perlakuan Penelitian ini menggunakan 4 ransum perlakuan berdasarkan taraf penggunaan jagung dan tepung kulit pisang dalam ransum. Perlakuan kontrol menggunakan 50% jagung dan tanpa tepung kulit pisang, sedangkan pada perlakuan 2, 3, dan 4, penggunaan jagung menurun dan disubstitusi dengan penggunaan tepung kulit pisang yang meningkat. Penggunaan CPO (Crude Palm Oil) yang meningkat dengan meningkatnya tepung kulit pisang dalam ransum untuk mencapai kondisi isoenergi pada keempat ransum perlakuan. Hal ini karena tepung kulit pisang memiliki energi metabolis yang lebih rendah dari pada jagung. Ransum perlakuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : R0 = Ransum mengandung 50% jagung + 0% tepung kulit pisang R1 = Ransum mengandung 30% jagung + 20% tepung kulit pisang R2 = Ransum mengandung 20% jagung + 30% tepung kulit pisang R3 = Ransum mengandung 10% jagung + 40% tepung kulit pisang Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan yang disusun secara acak untuk seluruh satuan percobaan. Adapun model matematika yang digunakan adalah sebagai berikut (Steel dan Torrie, 1993): Yij = μ + τi + εij Keterangan: Yij = nilai pengamatan untuk perlakuan yang diberi μ = rataan umum τi = efek perlakuan ke-i εij = eror perlakuan ke-i dan ulangan ke-j Analisis Data Data hasil analisis performa ayam arab, kolesterol kuning telur, skor warna kuning telur yang diperoleh dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan jika terdapat perbedaan nyata, maka dilakukan uji lanjut Duncan. Data hasil analisis kadar asam lemak dan vitamin A kuning telur dianalisis secara deskriptif.
21
Peubah yang Diamati Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah kolesterol kuning telur, skor warna kuning telur, vitamin A kuning telur, asam lemak kuning telur, dan performa ayam arab petelur. Performa ayam arab petelur terdiri dari produksi hen day (%), berat telur (g/butir), konsumsi pakan (g/ekor/hari), dan konversi pakan.
22