MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di usaha peternakan rakyat yang terletak di Desa Tanjung, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai pertengahan Agustus 2010 hingga akhir September 2010. Materi Ternak Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi PO betina sebanyak 16 ekor, umur 2-6 tahun dengan kisaran bobot badan awal sebesar 240,25-338,56 kg. Kandang Kandang yang digunakan adalah kandang individu dengan kapasitas 16 ekor. Kandang ini beratapkan asbes dengan tipe shade, berdinding tembok dan lantai dibuat dari semen. Pakan dan Minum Pakan yang diberikan adalah pakan yang berbasis jerami padi. Bahan pakan lain yang digunakan terdiri atas dedak padi, tepung ikan, tepung daun lamtoro, tepung daun singkong, tepung daun turi, molases, campuran mineral dan minyak kelapa. Air minum disediakan dalam bak minum. Peralatan Peralatan yang digunakan adalah timbangan pakan, tongkat ukur dan pita ukur. Prosedur Sapi-sapi yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi empat kelompok dan setiap kelompok terbagi ke dalam empat perlakuan. Pemberian pakan dilakukan berdasarkan bahan kering sebesar 3,5% bobot badan sapi. Pakan yang diberikan pada waktu pagi, siang dan sore hari. Pemberian minum dilakukan ad libitum. Pemeliharaan ternak dilakukan secara intensif yang berlangsung selama 40 hari (terdiri dari: 15 hari masa adaptasi dan 25 hari masa evaluasi pertumbuhan).
Percobaan penelitian ini menggunakan empat taraf perlakuan yaitu: 1. R1 adalah pemberian jerami padi tanpa penambahan konsentrat. 2. R2 adalah pemberian jerami padi dengan penambahan 2 kg dedak padi. 3. R3 adalah pemberian jerami padi dengan penambahan 2 kg dedak padi dan 0,4 kg suplemen kaya nutrien. Suplemen kaya nutrien terdiri dari: 10% tepung ikan, 60% dedak padi, 15% tepung daun singkong, 9% tepung daun lamtoro, 5% tepung daun turi dan 1% campuran mineral. 4. R4 adalah pemberian ransum komplit. Ransum komplit terdiri dari: 40% jerami padi dan 60% konsentrat (8,5% tepung ikan, 30,5% dedak padi, 5,7% tepung daun singkong, 3% tepung daun lamtoro, 0,3% tepung daun turi, 10% molases, 1% campuran mineral dan 1% minyak kelapa). Peubah yang Diamati Konsumsi Bahan Kering Konsumsi bahan kering (kg/ekor/hari) dihitung berdasarkan selisih antara jumlah pemberian pakan dengan sisa pakan yang kemudian dikalikan dengan kandungan bahan kering pakan. Pertambahan Bobot Badan Harian Pertambahan bobot badan harian (kg/hari) dihitung berdasarkan bobot badan akhir dikurangi bobot badan awal dibagi dengan jumlah hari pemeliharaan. Sapi PO betina sebanyak 16 ekor diestimasi bobot badan awal dan akhir dengan menggunakan rumus Schoorl (Williamson dan Payne, 1986), yaitu sebagai berikut: (LD + 22)2 BB = 100 Keterangan : BB = Bobot Badan (kg) LD = Lingkar Dada (cm)
10
Peubah Tubuh : 1. Panjang badan (cm), diukur dari sendi bahu (humerus) sampai tulang duduk (tuber ischii) dengan menggunakan tongkat ukur. 2. Lingkar dada (cm), diukur melingkar pada bagian dada di belakang kaki depan dengan menggunakan pita ukur. 3. Tinggi pundak (cm), diukur di titik tertinggi pundak tegak lurus sampai ke tanah dengan menggunakan tongkat ukur. 4. Lebar dada (cm), diukur dari tonjolan sendi bahu (os scapula) kiri sampai tonjolan sendi bahu (os scapula) kanan dengan menggunakan tongkat ukur. 5. Dalam dada (cm), diukur dari pundak sampai dasar dada tepat di belakang kaki depan dengan menggunakan tongkat ukur. Pengukuran peubah tubuh yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 1.
Keterangan : PB : Panjang Badan (cm) LD : Lingkar Dada (cm) TP : Tinggi Pundak (cm) DD : Dalam Dada (cm) LeD : Lebar Dada (cm)
Gambar 1. Pengukuran Peubah Tubuh Pertambahan Panjang Badan Harian Pertambahan panjang badan harian (cm/hari) dihitung berdasarkan panjang badan akhir dikurangi panjang badan awal dibagi dengan jumlah hari pemeliharaan.
11
Pertambahan Lingkar Dada Harian Pertambahan lingkar dada harian (cm/hari) dihitung berdasarkan lingkar dada akhir dikurangi lingkar dada awal dibagi dengan jumlah hari pemeliharaan. Pertambahan Tinggi Pundak Harian Pertambahan tinggi pundak harian (cm/hari) dihitung berdasarkan tinggi pundak akhir dikurangi tinggi pundak awal dibagi dengan jumlah hari pemeliharaan. Pertambahan Lebar Dada Harian Pertambahan lebar dada harian (cm/hari) dihitung berdasarkan lebar dada akhir dikurangi lebar dada awal dibagi dengan jumlah hari pemeliharaan. Pertambahan Dalam Dada Harian Pertambahan dalam dada harian (cm/hari) dihitung berdasarkan dalam dada akhir dikurangi dalam dada awal dibagi dengan jumlah hari pemeliharaan. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat kelompok bobot badan awal. Unit percobaan yang diamati adalah sapi PO betina. Perlakuan yang diberikan pada unit percobaan sebanyak empat taraf perlakuan yaitu: R1 = 100 % pemberian pakan jerami padi. R2 = R1 + 2 kg dedak padi. R3 = R2 + 0,4 kg suplemen kaya nutrien. R4 = pemberian ransum komplit Penelitian ini menggunakan empat kelompok bobot badan awal yang berbeda yaitu: K1 = empat sapi dengan bobot badan awal tertinggi peringkat 1-4 yang memiliki rataan kelompok sebesar 335,81 ± 1,84 kg. K2 = empat sapi dengan bobot badan awal tertinggi peringkat 5-8 yang memiliki rataan kelompok sebesar 320,86 ± 3,06 kg. K3 = empat sapi dengan bobot badan awal tertinggi peringkat 9-12 yang memiliki rataan kelompok sebesar 297,19 ± 9,48 kg. K4 = empat sapi dengan bobot badan awal tertinggi peringkat 13-16 yang memiliki rataan kelompok sebesar 262,63 ± 16,17 kg.
12
Model rancangan percobaannya berdasarkan Steel dan Torie (1991) adalah: Yij = µ + αi + βj + εij Dimana: i = Perlakuan R1, R2, R3, R4 j = Kelompok K1, K2, K3, K4 Keterangan: Yij
= Respon pengaruh faktor pemberian pakan terhadap sapi PO betina pada taraf perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
µ
= Nilai rataan umum
αi
= Pengaruh perlakuan pemberian pakan ke-i
βj
= Pengaruh kelompok ke-j
ℇij
= Pengaruh galat percobaan Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA)
software MINITAB 14. Pengaruh perlakuan yang nyata pada penelitian ini dilanjutkan dengan uji Tukey (Steel dan Torie, 1991).
13