ELASU.,DAN PEMBAHGSAN
LIwsiI KuaIitas Lingkungan PengoIahan HwsiI Perikanan Tradisional (PHPT) Muara Angke Pengolahan air limbah damestik nelayan pengolah PHPT Mwra Angke ymg
dibangurmya PAL tersebut. Hal ini menyekbkan masyardcat nefaym pengoiafi
PHPT M u m Angke kwang me&m
Faktar - faktox yang mempengarufii b
damp& yang diberikan &ri PAL tersebut. g bdalannya poses pngulafian limbah
tersebut anbra lain a ) Proyek pemberdaym yang dilakukan kurang berkoordinasi dengm pi hak terkait
b) Kurangnya biaya
unbk member1 bah-bahan kimia d m baXlan pndukung
lainnya yang dibutuhkan untuk pmrosesan
c ) K e b u t u h tenaga f istrik yang tinggi Analisis Fkib-Kim% Znsblasi Pe~gofrthanAir Lim bah (PAL) Muam Angke
Rubungan wnbra Pemberdstyaan dengaa Perkembangan Usaha Masyamkt Pmiair Nelayan Pengolah Muara Angke
Tabel
11.
H u b u n p Kwratan antar Variabel - vstriabel Respanden Pernberdayaan dan Non Pemberdayaan
Rubungan Bebentpa Faktur dalam Pemberdayaan Masyairtht Peisir Nelayan Peagolah Mman Angke
Tabef 12. Jenis Kelamin Responden Nelayan Pengolafr P W T Muara Angke Pesertrn Pernhrdayam d m Non prnberdaym.
Takl I?.
Kesufitan Mam Pernstsaran Responden Nelayan Pengolah PHP'T Muara h g k e Pexrta Pemberdayw dan Non pmkrdayaan.
Tabel 14. Pendidikan Responden Nelaym Pengolah PHPT Mmra Angke Peserta Pemkrdayaan drnn Non Pemberdayaan.
Tabel I 5. fedaptan Responden NeXaym Pengolah Muma Angb Peserta Pembrdayam dan Non Pernberdaym.
Faktor-iaktor yang Berpngarubr terhrldap, Pemberdayolttn Masyamkt neIayan Pengolab Muam Angke Vrtriakl-variabef penjeirts yang diuji dalam analisis faktorial diskriminan dua
ppulasi (pemberdayaan dan non pmberdayaan) yaitu Jumfah tenaga kerja, lama
u
a pndapatan, jumlah produksi, d m tingkat kesadstran Iingkungan. Tabel 16. H a i l Amfisis Fakoriat Diskriminan P-Value 0.246
".
Lama U&
--
,,
-,
0.813
-
,,,,,,
Jumlah Pruduksi
u.uOOs 2.697 1
0.001* 0. 105
* B e h d a nyata penulis pada braf 5%
Tingbt Kesejfthteraan Nelolyan PengoIah Muara Angke Pengukuran tingkat kesejafiteraan nelayan pengolah Muara An&e dengin m e n g g m a h Indi kator Kesejahfcraan menurut Biro Pusat Statistik dalam SUSENAS ( I99 I ) diperoleh fiasil untuk nefayan ymg
non pernbcrdayaan skor terendah yaitu 23
dan skor tertinggi 30, sehingga diproleh skor rata-rats 26.5, yang tennasuk tinggi tingkat
kesejahtemya.
Sedangkan
untuk
nelrtyan
png
rnendapatkan
pemkrdayaan skor kesejahterartnnya yaitu terendah 25 dan tertinggi 30 dengan r a m
TabeX 17. Hasil Anafisis Tingkat Kesejahtexw Nelayan Pengolah Muara AMe Responden T x o r Pemberdaym
-
NonPembdayaztn
1 1
Term&-
-
25 23
Skor
1
1
I 30 30
Skor Tingkat Kesej&teraan Rata-mta 27.5 1 T+ 26.5 ) Tinggi
Arzrfian Pengembangan Usaha Baiam Pemberdayasn Masyarakat Pesbir Melayan Pengalah Muntra Angke
Analisis SWOT rnenggarnbarkm bagaimma pluang d m ancaman (faIctor eksternal) yang dihadapi oleh nelayan pengulah muara Angke yaixg disesuaikan dengan kelemalm dan kekuatan ( f a b r internal) ymg masingmasing dari. k d u a
Faktor Strat& Internal Kekuatan
> 2
> >
Terwdianya bahm h k u di Muara Angke
Tingkat t e b h g i m d a h Pilihan produk h i i a s i kei btwtaan nelayan pengoIah Potensi Tenaga Keja B r o s e s p e ~
Kelemahan P
>
-
,,,,,,,
Tingkat p e n d i d i h endah
Ketmbtasan Keterbatasm swam & prasarana 9 Rendahnp pengmian tentang sanitasi & hygiene 9 Kurangnp pengetafiuan clan pengawwan terhada~m u 3
Tabel 19. Faktor Eksternal Ber-kan F & O ~ St~ k s c d Pduang P Permintaan pasar yang calkup tin& P K e i n ~ ~ > Makin banyzhya pqmdang dana P Tersedianyawampdukung P Meningkath kerjasama pengobdl dm pmefintatr ,-
1
Analisis SWOT
4
u3
0.80 ~ 0.30
3
0.30
0.10
4 3
0.30
Lingkungan Persepsi
0.05
2
0.10
Mutu
I 3
0.10
Linghngan
0.15
Surnkdaya
2
0.20
Pmwataan
0.20
,-, ,,,
Pencawan . b Ketehhsan bahan &&I yaig sifat~ya musiman P Kuntng meratanya program pmeriniah
O.10 0.05
1
1.00
p
Nifai
I
f Skor
t
0.20 0.10 ~ 0.10
Ancaman P Kurang perhatian lembaga terkait ddm pmbinam terhadap industri tradisianal
,.,,,,
I
Rat&
W
1
0.10
1
Prakrksi Kesej8lxtmm M&l
0.80
I
1
3.05
Komentar
I
KE~IJATAN (STRENGTHS) ($1 TIYTEmAL P T~sedimyabahm di Muara m e > Tingkst rendah > Pilihan bervariasisi 9 Partisipasi pengofah k Patmsi Tenaga Kefja > Prosespasaran
PELUAlYG (QPPQRTUNrTXES) (0) k Permintaan pasat yang cukup tinggi k Keinghm untuk memajuIcan u d a > Malcin banyaknya ~en~mdmg > Tadanya maria ~ d h 8 Meningkadran kerjasama pgotah d m pemeFintah ANCAMAM [ (TREATHS) (T) 3 Kurang pahatian labagst td&t ddam pembinaan terfiadap industri tradisional i Penmaran > K~erbattassn bdan t r a h yang sifatnya musiman h Kurw matanya . ,,,,,,,-
-
,,
(WEAKNESSES) (W)
"rinw
K d e r b w m&I
STRATEGI, WO
STEMTEGI, SO
>
Pmingkatan kdicas dm kuantitas prod& k P m j u d a n pofa &a
>
pd&kan
3 P e r l m jetringan passlr
3 Penyemprrmaan m
a dan pmmana
kmitmm Pemantapan orgnnisasi kelompak
-"
STRATEGI, WT
STRATEGL ST
+
Perbaikan
3 Peningkam
rnanajmm
usaha
Peningkatm pembinaan proses produksi oleh instansi takait i Perbailcan penanganan p w panen i Peningkatan kerjasama ~nayarnkat dmgan pmmirmh. tp
/
pr~f&k~di~tlle pcmbina dilapangm xcara t a p d u & Peningkatan kqedu1ian dan perm instansi terkait.
Kurilitas Lingkingan PtmgoXahan H s i l Perikanan TmdkionaI (PIELPT) Muam Angke Peningkntan populasi manusia &pat menimbulh pertambahan kllantitas air Iirnbah yang dibuang, sehingga dibutuhkan suatu system pengolahm khusus agar tingkat pencemaran air limbah tersebut ti&
memkbani k e m m p w p e n g o l h
tingkungan sebagai badan penerirna B11a tidak d i l a k h pengotahan terhadap air limbah yang difiasilkan cfal.i aktiviitas manusia, m d a semakin lama daya dukung alam &an mtulr rnelakukan pengolahan secara almi semakin berkurang. Oleb h e m itu
dibutuhkm campur tangan manusia dafam melakukan pnanganan Wulr melakukan
pengoalahan air limbah tersebut. Karakteristik air limbah industri memiliki parameter pencemar yang lebih
bervariasi biIa dibandingkan dengan karakteristik Iirnbah domestik. Hal ini perlu
dipafiarni tenrtama dafstm genentuan system pengalahan yang aiczu3 d i w a n . Air Iimbah darnestik d i h i l k a n dari krbagai aictivitas rnanusia seprti air buangan kakus, k m a r mandi, cucian, dapw d m sebagninyn.
fnstalasi Pengolahztn Air Limbah (PAL) komplek nelayan pengolah PH:PT
Muara Angke di disain untuk mengolah air limbah dengan kapasitas 200 m'hari. Air limbah yang b e m l &ri komplek nelayan pengolah Muara Angke dialirkapt menuju Hurscree~yang dipsang parare1 sebanyak dua unit. Burscreen ini krfungsi sebagai
penahan sampah-sampah agar tidak masuk ke &lam I.PAT, dan mengganggu kerja perafatan yang terdapat di dalamnya.
Kemudian air limbah rnengalir rnenuju h k ekualisasi yang b e m i untuk: meminimallan flwktmsi aliran ymg b e d dari barscreen, =lain itu jqy digmah
sebagai bak pnarngungan sementara. Air limbah dari hk ekdisasi kemudian
dipompa dengm rnenggmakstxt dua unit pampa yang masing-masing memiliki kapasitas 0.15 m3/menit menuju unit pengolahan biologi. Unit pengolahan bioiogi
tersebut adalah bair aerasi. Air limbah
cfari bak aerab a h mengatir secara gravitasi menuju bak
pngendap. Di dalam bak pengendap berlangsung pengendapan secara gravitasi.
Lurnpur &if dm padatan-padatan lain yang mengendap ditampwg d i m a n dmw bak yang krkntulr kerncut. Secara berkala sebagan L u m p &bf &an dialirkan
oleh
uirl@ syscem
menuju bak penampungm Lumpur d m sebagian la&
dikernbalilcan ke &lam bak aerasi. Sementam iht air hail proses dialirkan secara p v i t a s i menuju bak klorinasi.
Aliran yang telah melalui proses Iclarimi di &lam W klorinasi kemudian mengalir secara gmfitxtsi rnenuju bak eflluent yang berfungsi sebagai bak pe;mpungan semen-
sebelurn air buangan hasil proses dialirkan ke saluran drainrrse terdeat
dengan menggunakan dua unit p o m p yang rnerniliki kapasitas 0.15 mihenit. Dalam penelitian ini dilakukan analisis fisika kimia terhadap air lirnbah
domestik ymg mas& Ire IPAL hingga krlangsungnya proses pngolahan air lirnbah
pa&
bak aerasi (setengah proses). It3asi1 ymg diproleh kurang menggambarlran
peran PAL tersebut untuk rnenanggulangi pncemam lingkwgan akibat dari
adanya limbah-limbah sisa ksil pengolahan. Hal ini dikarenhn air proses akhir
tidak &pat diproleh k w n a proses &ir tersebut tidak dapat krlangung selarna penelitian ini dilalukan &bat adanya factor-f&ox tersebut di am. Analisis Fbika-Umia Instalasi PengoIahstn Air Limbah (PAL) Muam Angke LOgm brat
Unsur l o p berat yang diukur dalm pnelitian ini acfa empat yaitu merkuri (Hg), timbl (Pb), ksadmium (Cd), tembaga (Cu). Berdasarkm tingkat toksisitasnya,
fogam berat dapat d i t d i h n rnenjadi ti@ yaitu : 1) Hg, Cd, Pb, Cu, Zn yang rnempunyai sifat tohik tinggi 2) Cr, Ni,Ca ymg rnempmyai sifat toksik menengah 3) Mn dm Fe yang rnernpmyai sifat tohik rendah.
Berdw~kanh i 1 analisis W r rnerkuri (Tabel 9 ) pada limbah PWT Mumi Angke sebelum proses pngolahan air Iimbah dan setengah proses berada di atas ambang batas bdar air untuk air proses yaitu 0.001 ppm. Tingginya kadar merkuri &pat disebat,h oleh h h kirnia yang d i g u n b n &lam proses pengolahan yang
dapat mengindung merkuri, seperti dalam penyamakan kulit yang berfungsi untuk:
membuat p n a m p a h groduk yang dihasilkan lebih putih. Kadar rnerkuri sebefurn prows dan setengah proses mengalami penurunan. Hal ini &pat d i x w k a n oleh adttnya lumpu &if dan mikr~orgnismeyang tterada di bak aerasi yang krfungsi untuk m e n b n h j a t polutm pada air f irnbah. B e r h r k m uji T-Berpmgan
pnurunan kradar merkuri yang terjad~ tidak nyata pada tamf a= S%, artinya pemrosesan yang terjadi cendemg b a n g kpngaruh.
Kadar h b a I a w l dari air Iimbah be& ppm), m u n setelah seten& tin&
di alas ambang batas (smdar 0.100
proses mengalmi pnurunan. Kadar timbal yang
&pat disebabkan ofeb limbah industri batemi, fimbah p e n g p a m cat dan
barang-barsng elektronik. P e n m a n kada: timbal yang terjadi &pat disebabkan ateh adanya mikroor&anisme dan Lumpur aktif
pakt bak aemi yang dapt
rnereduksi palutan serta bahan organic Berdasarkan uji T-Berpasangan pnunman
kadar timbd tersebut benifaf nyab pada taraf a= 5%, artinya
proses yang
berlangsung s e h a pengulahan limbah rnemberikan p e n g m h yang
bemi
dibmdingkm =be! um &proses. Kadar Cadmium awal dan setenph proses &ri air Iimbah mash tterada di atas ambang babs (stanch 0.010 ppm), meskipun setelah
mengalami p n m m m .
sekngah proses
Penmnan kztdar Cadmium yang terjadi dapat disebabkan
oleh adanya mikroorganisme dan lumpw &if pada bak aerasi yang &pat mereduksi palutan xrta Wan organik. Berdasmkan uji T-Berpasangan p e n m a n hdar
Cadmium tersebrat krsifat tidak nyata pada taraf a- 5%, yang berarti proses yang
berlmgsmg silama pngolahan tidak memkrikan pengaruh yang bemi .
Kadar ternbaga awal dari air limbah m a i h bemda di atas ambang batas (standar 1 ppm), namun setelah setengah proses mcngalami penurnan dm krada
dibawah ambang batas dari air proses. P e n h n a n kadar ternbaga yang terjadi &pat
disebabkan oleh ttdanya naikroarganisrne dm lumpur &if &pat mereduksi pofutan serb b&an organik.
pada bak aerasi yang
B e r h r k a n uji T-Bepsngan
pnurunttn kadar tembaga tersebut bersifat sangd~nyah p d a taraf a- 5%, yang
bemrti proses yang krhgsung selama pengolahan sangat rnemtrerib p n g m h ymg nyatzt. Proses yang dilakukan sangat bc:rpngamh kwena pnurunan kadaf yang
te~jadisangat ksar yang berakibat air yang dihasif kan memenuhi batas minimum air proses ymg diperbolehkan.
Kesixhhm dm dinitas dahm air sebagian besar kontaknya dengan tanah d m
Kesa&han
pembentukan battun. Pengamh Imgsmg terhadap kesehatan akiM penyimpangan
smdar rnaksimaI kaalahart tidak ada, tetapi kesadah.an &pat menyewIran sabun pembersih tidak efekif kerjanya,
tirnbulnya tapisan-lapisan kerak pda kete1
pernanm air atsu ppipartn.
Kesadaban air limbah PWT M w a Angke mta-rrtta sebesar 874.00 mgA, dan setelah seten*
prws mta-mta seksax 982.92 mdl. Air limbah ipengofahm di
iin&unl;axl PHPT M
m h g k e memifiki kadar sfinitas sebesar rata-rata 5558.030
mgll dan setelah xtmgah proses sebesar rata-mta 623 1.850 mg/l. Salinitas ymg tinggi sehetum p-s
&n
setelah wtengah proses tejadi karena intensitas
penggwaan garam yang tin@ daIm pengalahan ikan asin di PWT Muara Angke dm kadar ini kwh di atas ambang batas dari air proses yaitu setresar 600 mg1.
Peningkatau
ymg terjacfi seklum proses &n setelah setengah proses dapt
disehbkan oXeh penggwmn bahan-bahn kimia yang mengandung natrium dan
chlorida.
Berdasmkan uji T-Berpasangan pningkatan kesadahm dan dinitas tersebut
bemifat: tidak nyata padrt tamf a- 5%, ymg b e d proses yang berhgsung pengalahan ti&
memberikan p e n w p n g berarti .
Total solid Total solid adatah totd aat padatan yang terdapat dalam air limbah. Total solid merupah gabmgan dari Tutu&Dissolved Sulid (TDS) dm Total Suspension
Solid (TSS). TDS rnenrpakan total xiit terlantt sdangkm TSS mewpalran total mt
yang tersuspensi.
Makin tinggi TSS hrarti air Iimbah mengindung Lumpux
sehj ngga air menjadi k e d .
TDS sehfum proses sebesar 6949 mg/l d m seten& proses sebesar 58 12.4U0 rng/l. Kadar TDS ini masih kxada di atas ambang batas air proses seksar 1000
mglI. TSS d l u m p s e s s e k a r 1038 mgA dan setengah proses xtpesar 912 m d . Total salidnya sebe1um proses sebesar 7987 mg/f dm setengah proses sksax: 6724.500 mgA. S d a seten& proses terjadi pnunuran total solid ymg krarti
terjadi proses pengendapan selama pengolahan limbah.
Berdasarkan uji T-Berpasangan diperoteh hasil penunrnan total solid d m total disolved solid nyata, sedangkan TSS krsifat ti&
nyata pa& tmaf a=5%.
Proses ymg terjadi klah mernkrikan pengaruh yang nyak pa& pexlunrnan tots1
solid dm YDS. S h g k a n untuir TSS pnumm yang terjadi tidak berpenganrh texhadap proses.
DE.I Rata-rata pH yang tenzinu dari air Iimbah sebelum proses adalafi sebesar 7.950
dan setelah seten& proses xbesar 7.190. Nilai pH ymg tenrlnu masih bra& pa&
kisaran yang diperboIeM wtuk air proses yaitu 5-9. pH sangat mempengmhi kelanrtm ion lugam &n ihm fosfat sem proddctivitas perairan, air yang krsifat basa dm netraI cendewng lebih pmfuktif dibandingkan air y m g krsifat m. ~ e r a ' k uji m T-Bepasangan diperaleh hasit penunrnan pH bersifat nyata,
pads t a d a=5%. Proses yang terjadi telah rnernberikan ~ n g a n t hymg nyata pada
kernampun masyamkt secara kelumpk maupun perorangan, baik &his mrtupun
pengetahuarn ymg M i t a n dengm pengelolaan dan pernanfaatm sumkrcfaya untuk dapat ditingkatkan Xebih lanjut, sehingga berhasil bma dan marnpu rneningkah pndrtpatan g r t a kesejahtemnriya (Jul iarta, R.A. A, d m R. Silitunga, 200 '1 )
Pemberdayw bukan hanya meli puti pengutan individu angguta masyarakat tetapi juga pranata-pranatanya, sehinm p rnberdayaan yang dilakukan dapat
rneningkatkan kernampurn atau kernandinan rnasyarakat (S umodingrat, 1999). B e r d a d n Tabel 1 1 diperoleh hasir bahwa respanden peserta pemberdayaan rnernililci pndapatan dengan jumlah prduksi serb pendapa~nd m lama usaha
dengan nilai karelasi ymg posit if Pendapatrtn dan jumlah produksi seas harp dan jumIah prduksi (tonlbufan) krbeda nyab karma P-Value < a (0.05) . Hal ini
mengandung arti M w a pendapatsul dan harga memberikaii pngamh terhadap jrunlah prathhi. Ko~Iasipositif yang texjadi antar pub&-pubah ternbut berwi
bahwa dengm sem&in tingginya jumlah produksi maka semakin lammya ussha
clan k g juaI dan lama usaha terhadap
masing-masing ti&
signifilcan berpenganrh
pendapatm h e n a P-Vaf ue I a (0.05) .
Sedangkm wtuk respanden yang nun pemkrdayaan memil iki kurefasi p s i tif untuk semua variahi d m krbeda nyata untuk variakl pendapatm dan jumlah produksi; pndapatan dm Xxarga; serta jumI& produksi dan hargzt j ual karma P-value
u (0.05). Untuic mriaht Pendapatm dan lama d a ; jumlah praduksi dan Iama waha; lama &a
clan hargajual tidak behe& nyab.
Hubungan Bebempa F a b r drrlam femkrdayaan Rgttayarlrkrtt Pesiair NeIayan Pengolab Muara Angke
kemampuan individu yang bersenyawa dalam rnasyarakmt dan membangm
kehrdayaan masyardcat yang krsangkuhn.
Masyamkat yang %hat fisik dan
kegutongrayongan dm kebinekaan akrzn memi f iki keberdayam yang tinggi. Keberdayaan masyarakat rnerupakan unsur dasar yang mernungkinkan rnasyarakat k r h h a n mengemkngkan diri dan mencapai kernajuan.
Memberdaydm masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan harkat dan mutabat lapisan masyadstt yang dalam kondisi sekarang tidak rnampu untuk rnelepash diri drtri prangkap kerniskinan dan keterbelakangan. k n g a n kata lain,
memberdayah m w s y h t &lah
rnemampukm dan rnemandirikan masyankat
karena m y a d a t memiliki potensi untuk dikembztngh. Serdaswkm ujI Khi-hdmt diproleh has11 pubah-pubah yang memiliki
h u b u n p ymg ti& p n d i d i b den*
nyata adalmh pubah jenis k d m i n dengan pnberdayaatl,
p k r d a y a a n , serta kesulitm dalm pmmam yang dialami
dengan prnhrdayaan, karma P-value dari masing-masing peubah-pubah tersebut (0.461, 0.545, 0,690) lebih baar &pa&
nilai a (0.05).
Hal ini
krarti
pmkrdayaan y m g diiakukan di PWT Muara Angke d& dipengamhi oleh jenis kelmin, pendidikan, seria ada atau tidaknya kesulitan yang dialami &lam p m a m m produk yang &hasilkan. Sedangh yslng memilki hubungan =gat nyata krd6tsarkan uji mi-kuadrat
adaiah pubah penclapatan dengm gemkrdayaan, karma peubah-pubah tersebut memiIiki nifai P-Value (0.000) yang leblh kwil daripada a fO.OS), yang kmti pendaptm d i p m i aleh &pat atau tidaknya pernberdayaan untuk nelayan pngolah.
Berdasarkan data respanden jenis kelamin pemtperdayaan dan nun pernkrdayam d i p l e h masingmasing I&-laki sebesar 61.43 % dan 65.71 %.
Sedarrgkm perempuan masing-masing sebesar 42.86 % dan 34.29 O/o (Tabel X 2). Dalam haf
pernasaran
seksar 9 1.43 % dan
88.57 O/o
respanden
pernberc%ayamd m m>n pemkrdayaam menyatakan mengalami Icesutitan &lam ha1
pemasaran. Sedmgkin sebeslir 8.57 % dan X 1.43 % responden prnkrdayaan dan non pemberdayaan menyrttakan tidak mengalami kesulitan &lam prnasaran. Data
prnkrdayaan dm kmulitrtn dalam M pmsam
selengkapnya tentang hubdisajikan pada Tabel 13.
Masalafi yang tirnbul &tarn pemasluan yang dialami oleh nelayan pngolah PWPT Muara Angke pitu apabila produksi melimpah. Detlgan melirnpahnya
produksi merryeLrabh harp jual krsat;ng d m cendenmg rendah serta sulitnya rnencari pmtwli yang siap rnenampung produk yang dihasilkan. Selain itu nelayan pengulah Muara An@e juga memif iki tempat pnyimpanan prod& ymg terbatas
schingga apabila hasii produksinya terhmbat terjwl maka &an ada kesulitan untuk menarnpung h a i l prduksi tersebut s e a system penjunlan bsil produksi masih
d i l a k u h swam individual sehingga kurmg terorganisir dan terkwrdinasi. Sehingga
diprlukan prluasan jrlringan pemasaran dm prnbentukm p l a kemitraan usaha untuk: mengatmi m d a h tersebut. Mayoritas pididikan
responden adalah sekohh drtsar baik untuk
prnkrdayam dan nm prnbexdayam yang masing-masing sebesar 54.29 % d m 57.12 %, selebihnya tidaic sekolah, ti&
IuIw SD,SMP, SMA dm Diploma Data
selengkapnya disajikan pada Tabel 14.
Penclapatan responden nef ayan praduksi P W T Muara Angke dikategarikan rnenjadi tip yaitu mdah (< 600.000), sedang (600.000-1.000.000),dm tin@ (21.000.000).Responden nelayan pengalah PHPT Muara Angke yang mendapatka~f
pernkrdayaan mayoritas mem iliki pndapatan dalam kategori tinggi yaitu seksar 57.14 %. Sedangkan non pemberdayaan yang mayoritas rendah sebsar 57.24 %.
Data ~ n d a p a t mres-n
selengkapnya disajikan pada Tabel 1 5.
Fstktor-fstktor y a w krpengaruh terfradap Femkrdnrysae Masyamkilt nehyan PengaIw h Muam A q k e Variabel-vidxf penjefas yang diuji &lam anal isis faJrtorial diskriminan dua
ppuIasi (pernkrdayaan dan non pemkxdayam) yaititu Jml& @ n a p kerja, lama
usafxa, pndapataq jumlah produksi, dan tingkiit kesadamn lingkungan. Berdwsar$can hrmsil klasifikasi responden diperolah kekptan precfiksi A l a h 77.14 %, yang b e d bahwa orang yang rnendapatkan pernberdayaan terkfasifikasi
ke &lam kelompk pmkrdayaan dm xbaliknya.
Sedangkan xnisklmifikasi
sebesar 2.86 % ymg artinya orang yang mendapatkan pmberdayaan terklasifihsi ke &tam kelampak yang tidak meridapatkan pemberdaymn dan sebaliknya. Besstrnya koefisien determinasi (8)yang diperofeh adalah sebesar 33.1 %
yang wtinya keragarrtan variable pemberdayaan yang &pat dijelaskan ofeh model
diskriminan yang t e h t u k adafah sebesar 0.331. Dari hasi1 d i s i s ka&eri.stik masyamkat yang mernperoleh pemkrdayaan
dan ynng tidak memproleh pemkdayaan (XI, X2, X3, X4, dan X5), Secara simultan dipexoleh F hitung sebesar 25.986 &an 16.596 dan
peruang
nyata
seksar 0.QUO dan 0. 001. Hasil ini menunjukkan ada perkclaan yang nyata antam masyardat yang mmpraIeh prnkrdayaan &n
yang tidak.
Secara sirndtan
analisis f&oriaI diskriminan menunjukkan bah wa terdapt p e r k d m yang nyata
anm kerfua g m p atau kelornpok yaag tercermln dari nilai T~ Wuzelfing adalah masing-masing s e b 128.047 &n
81.777.
Variable yang paling menenaan
pabedam tersebut adalah pc:n&ipatan (X3) dan jumlah produksi fX4). Hal ini &pat
dilihat dari nilai P-value yang Iebih kecil dari cr (0.05) yaitu masing-masing sebesar
0,000dwn 0.001, artinya pemkrdayaan yang telah dilakulrm rnernbrikan irontribusi yang cukup &I
terhadap pndaptan dm jumlah prdufcsi r n ~ a s y m h tp i s i r
nelaym pgolah Muara Angke yang s e m tidak langstsung marnpu meningkatkan
kesejahteraan masymkat. Peirgadrtan pket prnbeidayaan bagi nelayan pengofah PWT Muara An&
memmg sanpt di prIukan gum menusljanl; proses produksi. h n g a n srtrana produksi yang memadai nelayan pengulah &pat mengolah bahan baku yang telah
tersedia den-
baik. Sebagai contoh pengadan para-para di areal PWT Muara
Angke =gat
m e m h t u nelayan pengofah untuk mengeringkan hasil olahwmya
sehingga terhindar dari kebusukan.
Penyrxfiaan alat-alat yang digunakan sepai mesin pengolah krasi, mesin pnepungan dapt menghemat waktu proses bagi nelayan pengolzth Muara Angke
serta nxenghemat biaya dan tenaga. Pemberian bak perendarnan, tong fiber, kumpr,
dandmg perebusan, alat pexryamakm kulit dan fari pngangkut ikan
sangat
rnenuxljang prases produksi yang dilrtkukan nelayrtn pengolah Muara Angke.
Tiagkat Kmejahterttan Nelolytin Pertgelah Muam Aagke
B e r d a w h nilai a d i s i s kesejahteraan (SUSENAS, 199 1) nelayan pengolah Muara Angke yang mendapatkan pemberdayaan dan non pernberdayaan memiliki tingkat
kesejahteraan yang tin@ dengin selisib skor kesejahtem yang kecil,
p&hI
jika ditinjau dari wndapatan terdapat perkdam yang nyah antar dm
kelampk raponden tersebut. Hal ini menyebabkan pengpnaan skor kesejahteraaxl SUSENAS (1 99 1) kurang dapat menggambarkan tingkat kesejahtem
yang
sesungphya. OIeh karem itu agar tidak terjadi bias rnalca d i p x 1 W kriteriakriteria lyang lebih m e n d m dan lebih s p ifik tentang kesejahteram.
Pengukwan krdasarkan tingkat pendapatan per kapita per tahun 2001
diperaleh hail untuk: nelaym yang nan pemberdayw 71.43 % responden nefayan pengofah Muara mgke termas& kateguri ti& miskin, 22.86 % miskin, dan 5.71 % miskin sekafi. Skor pendapatan wta-rata per Kapita per tahun adalatx 4 (tidak
miskin). Sedan*
wtuk yang rnendapatkan pernkrdayaan 71,43 % respnden
nefayan pgolah M m mgke temasuk kategoi t id& miskin, 28.57 % miskin. Berdrtsarkm analisis dm perhitungm terhadap kondisi ternpat tinggal rumah tmgga responden,non pmkr&yaan diperaI.eh status Semi Permanen (skor 1014) d e n p rincian kondisi ternpat tingga15.71 % permanen, 94.29% semi germanen.
Sedwngkm ymg mendapatkan pmberdayaan dipexoleh status yang m a yaitu semi permanen fskor 10-14) dmgan rincim kondisi tempt tinggal 62.86 % permanen, 37.14 % semi permmen Selumh responden menempati tempt tinggal dengan status sewit kepada pemerintah.
Kamkteristik responden nelayan pengofah M m a An&
cenderung kwmg
memprhatikrtn sanitasi lingkungn dan ampat tinggal, serta adanya angapan
dikalangm respandm bahwa tempat tinggal yang ditempati tidak perIu diperIakukan secara maksimal mengingat status m a h tersebut sewa. Pa& umumnya hampir
seluruh nelayan pengolah ymg menjadi responden hertempat tinggal dm menetap $i mmah s e w tersebut, meshpun
;rda
larangan dari pihak pngelolst untuk ti&
menempati nlmah dan menjadikannya tempt tinggal .
Failitas tempt tinggal responden nelayan pengolah Muwra h g k e mas&
kategori lengkap dengan skor 2 1-27 baik ymg m e n m h pernbercfayaan mupun ymg tidak.
Respanden nelayan pngofah Muaaa Angke knrsaha mengikuti
perkembangan tehof ogi yang terjadi dengin rnemprhitmgkan kemampuan ekonami serta ketersediaan komaditas rnaupun waxla mum termas& MCK dengan segala keterba-
yang ada. Hamgir seluruh respanden rnemiliki cilafian pekmngan
yang l w n y a kwmg dari 50 mZ,namun haf tersebut ti&
menjdikm masalah
untuk ktap melenglmpi tempat tinggaitnya dengm faif im yang modern. Kesehatan anggota nunahmgga responden nelayan pengolah Mwra An&e nan pemkrdayaan 71.43 % dikateprilran bagw(a5% sering &it);
c&up (25-50% sering &it);
I 1.43 % kurang ( ~ 5 0 % =ring &t).
f 7.14 %
Sdmgkan p g
mendaptdm prnbrdayaan 94.29 % dikategorikan bagus(<25% sering skit); 5.71 % cukup (25-50% sering sakit). Beberapa responden yang %ring sakit
rnengelufikan tentang lingkwgm yang rnemang k w n g sehat seprti t>au p n g tidak enak yang bertasal dari limbah pengolahan, serta banyaicnya ldat yang beterbangan
disekitar lin-gan
prnukiman.
Hal tersebut prlu menjadi perhatian bagi
pmerintah daerafi untuk mcnyediakan saraxla prasarana p e l a y m kesehatan yang
cukup memachi, penanggulangan smitasi d m hygiene lingkmgaxl, sem partisipasi
m a s y k t sekitar untuk: tetap berhati-hati dan selafu krusaha menjaga dan merawat lingkungai-mya.
Bercfasarh kernampurn membiayai an&-anaknya untuk krsekolah d i p l e h has3
7X .43 % responden mmyatakan biaya sekofah terjangkau, 23.3% c h p terjangkau, 8.57 % sulit tejangkstu. Tingkat kemudah mernsukkan anak ke suatu jenjang
pendidikm bagi responden yang rnendapakan pemberdayaan
diperoleh
hasif
94.29 % mudah; 5.71 % cukup. Sedangkan selunrh responden pemberdayaan
dan
non pmbexdaymn
menyatakan prasedm pnerimam sekolah mudah, ha1 ini sangat menunjag &lam peningkabn kualitas sumkrdaya rnanusia p e r i k m @a
hususnya, gma
meningkatkan prbai km spatus dm tar& hidup nelayan p d a akhimya. Pengukuran berdasarkan kemudafian mendaptIran failitas trmsprtasi bagi responden non mberdayaan
diperolefi h i 1 sebanyak 94.29 % respanden
rnenyatakm mudah dm 5.71 % responden rnenywkkan sulit.
Sadangkm yang
mendapatkan pernberdayaan 94.71 % menyatakan mudah dan 5.71 % cukup. Hal
ini mengingat lokasi kegiatan perikanan Muara h g k e yang cukup dinamis, hanya saja kmungkiraan tidetk diidogi dengm kemampwn untuk membayar ongkos dari
masyamkt rnasih tetap ada. Kehidugstn beragama di lingkungan sekitar pmukiman responden bemda pada tingkat tolemsi tinggi dengm nihi 3 baik yang pemberdayaan dan nan
pemberdayttan, derrgan rincian unkrlc yang non pemberdayaan 74.29 % responden
rnenyatakm talemi tinggi, 25.71 % taleransi cuk;up; sedangkan untuk yang pernberdayaan 94.29 % toleransi tinge dm 5.71 %I toleransi cukup. Toleransi yang tinggi antar m a t h & a m a kurartg didukung a1eh sacma dm prasarana pribadatan yang cukup, yang srdikit banyak mempengaruhi alaivitas i badah masyardcat sekitar.
Keamaxran di lingkungan skitar pnukimm tergalang aman bma 91.43 % responden non phxdayam m e n y a m man, 5.71 % c h p aman,dan 2.86 %
kurang man. Sedangkan mtuk yang rnen&patk:an pemberdayaaan 94.29 % am=, 5.71 % c k u p amm. Konflik-konflik kecil terkadaxlg
terjacli dimtam nelrrym
pengalah, naxnun hrrl tersebut masih d a m brabs-batas kewajam sehingga Eidak
menimbulkan &ibat ymg &pat menyebabkan tirnbulnya keresafian masyardcat
dan 22.86 % sulit. Sdngkan untwk yang mendapatkm pemkrdayaan 54.29 %
tidak dijadikan sehgai swtu masafah atau kemgim bagi para neIayan pengo1al.l
b&wa pekejaan ymg merekit IPtlrukan sehari-hari adalah sama dengan ol& raga.
Arahan Pengembaitgan Urnha DaXam Pem berdayaan Masyarmtkat Pmidr Nelilyan Pengolah Mwra Angke Dilihat dari perbandingan nilai yang diperoletx antam faktor internal dan
faktor ekstemai yaitu masing-masing sebesar 2.90 dan 3.05 menunjukkan bahwa pelwng yang ada k1um bisa dimanfaakin secm optimal, ha1 ini dishabkan aIeh ancaman yang sulie dihindarkan karma surnberdaya manusia di wilayah tersebut
masih rendah.
Dari hasil analisis SWOT kernudian dilaxljutkan dengan rnenyusun strate. Strategi ymg di&ud
adalah bagaimana memaksimalh kekuatm (Strength) dan
geluatzg (0pprfunrtie.s)maw prugmrn prnberdayaan. Dan secara h m a a n pufa
dapat, meminimalkan kelemnhan (Weaknesses) dm a n m a n (1'reutlas). Tabel 16 rnenyajikan tentang fumulasi strategi pengembangan &lam
pemberdayaan
masyardat: p i s i r neiayan pengalah Muara Angke.
Altemtif strate@ yang
diajukan sebagai prioritas p a
melaMan
pengembangan w a h dalam pembrdayaaxl masyardcat nelayan pengolalt Muara Angke adabb :
1. Perbaikan kualitas perairan laut; semakjn tinggi tinglrat pencemartan di Iaut
maka a k a krpngaruh tehadap kuatitas tfan h t i t a s balzan baku Serb.
keseham. HaX ini dapat di takdm dengan rnexlerapkm p e g a k a n hukum di perairan sekitar dan pembinm kesadam lingkungan.
2. Peningkatan pngetahwn pengalah d m sarana pmwma; dilaIrdm untuk memperluas wawasan sem rneningkatkatl proses prduksi, yang secara ti& Iangsung berpengaruh terhadap peningkatan penciapatan dm kesejahtexaatl
nelayan pengofah. 3. Pe~rujusllanpola usaha kemi~aancfan profesianaiisme; erst hubungannya
den@ i n-nsi,
lernbaga, scrta mitra usaha yang terkait. Hal ini &pat texcnpai
dengan memtrina kepercrtynan anbra pemerintah dan sruhholder ymg terlibat.