LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI KANTOR DINAS CIPTA KARYA DAN TATA KOTA KOTA SAMARINDA
Oleh
AGUNG WIBOWO NIM. 120 500 145
PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2015
HALAMAN PENGESAHAN Judul Laporan PKL
: Laporan Pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Kantor Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda
Nama
: Agung Wibowo
NIM
: 120 500 149
Program Studi
: Geoinformatika
Jurusan
: Manajemen Pertanian
Pembimbing,
Penguji I,
Yulianto.S.Kom, MMT NIP. 19830719 200912 1 007
Penguji II,
Ir. Suparjo, MP Andrew Stefano, ST, MT NIP. 19620817 198903 1 003 NIP. 19760315200912 1 002
Menyetujui/Mengesahkan, Ketua Program Studi Geoinformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Husmul Beze, S.Hut, M.Si NIP. 19790613200812 1 003
Lulus ujian pada tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan laporan PKL ini. Laporan ini disusun berdasarkan kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapang) yang telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan di Kantor Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda, yaitu dari bulan Maret-Mei 2015 sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya
kepada
pihak-pihak
yang
terlibat
secara
langsung
maupun
tidaklangsung didalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini,antara lain: 1.
Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan dukungan.
2.
Bapak Dian Ruhendra, ST, MM, selaku Kabid Penataan Kota
3.
Ibu Happy Maylita, ST selaku pembimbing PKL yang memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
4.
Yulianto,S.Kom, MMT, selaku dosen pembimbing PKL.
5.
Ir. Suparjo, MPdan Andrew Stefano,ST, MT,selakudosenpenguji.
6.
Seluruh staf dan karyawanKantor Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda.
7.
Teman-teman yang telah membantu dalam penulisan laporan PKL ini. Semoga Laporan PKL ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca
maupun bagi penulis sendiri.Saya menyadari dalam pembuatanLaporan PKL initerdapat banyak kekurangan dalam penulisan maupun penyajian. Makadariitu, Penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun, agar penulis dapat memberikan hasil yang lebih baik untuk kedepannya.
Penulis Kampus Sei. Keledang, 25 Mei 2015 iii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii DAFTAR ISI ..................................................................................................... v DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii BAB I. PENDAHULUAN A.
Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................ 1 C. Hasil yang Diharapkan .................................................................. 2 BAB II. KEADAAN UMUM INSTANSI PEMERINTAH A.
Tinjauan Umum Dinas Pekerjaan Umum ....................................... 4
B. Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum............................................. 5 C. Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum .................................... 7 D. Tinjauan Umum Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda...... 7 E. Tugas dan Fungsi............................................................................ 9 F.
Manajemen Instansi ........................................................................ 11
G. Visi dan Misi .................................................................................... 17 H.
Tempat dan Waktu Kegiatan PKL .................................................. 18
BAB III. HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN A.
Input Data ........................................................................................ 19
B. Pemindahan Data Excel Ke Arcgis ................................................. 25 C. Digitasi Dan Toponimi ..................................................................... 31 D. Layout Peta ..................................................................................... 39 BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan .................................................................................... 45
B. Saran ............................................................................................. 45 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL Nomor
Tubuh Utama
Halaman
2.1. Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
18
vi
DAFTAR GAMBAR Nomor
Tubuh Utama
Halaman
1.
Data Yang Kosong. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
23
2.
Hasil Input Data Bangunan Pemerintah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
24
3.
Add XY Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
27
4.
Export Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
27
5.
Membuka Atribut . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
28
6.
Zoom To Selected . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
29
7.
Hasil Pengolahan Data Excel ke Arcgis. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
30
8.
Cara Membuat Shapefile . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
35
9.
Hasil Pekerjaan Toponimi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
37
10.
Hasil Digitasi Dan Toponimi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
38
11.
Peta Sebaran Bangunan Pemerintah Kota Samarinda . . . . . . . . . . . . .
43
Lampiran 1.
Bagan Struktur Organisasi Dinas Cipta Karya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2.
Peta Sebaran Bangunan Pemerintah Kota Samarinda . . . . . . . . . . . . .
3.
Peta Sebaran Bangunan Pemerintah Kota Samarinda Kelurahan Harapan Baru . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
4.
Peta Sebaran Bangunan Pemerintah Kota Samarinda Kelurahan Sengkotek . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........
5.
Peta Sebaran Bangunan Pemerintah Kota Samarinda Kelurahan Simpang Tiga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...
vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) mahasiswa pada Politeknik Pertanian Negeri Samarinda merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu proses belajar mahasiswa. Hal ini ditempuh untuk lebih mendekatkan mahasiswa dengan dunia kerja yang sesuai dengan bidang ilmu yang mereka pelajari di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Kegiatan PKL mahasiswa di lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda merupakan salah satu persyaratan kelulusan. Mata kuliah ini memiliki 6 SKS dan dilaksanakan pada semester VI antara bulan Maret sampai dengan Mei. Dengan kata lain bahwa kegiatan PKL ini sangat penting bagi mahasiswa karena
kegiatan
PKL
ini
membantu untuk mengimplementasikan ilmu
pengetahuan yang diperoleh di kampus dalam dunia kerja yang sebenarnya. Di samping itu kegiatan PKL ini juga dapat menambah wawasan mahasiswa dalam berpola pikir dan bertindak dalam memecahkan masalah di lingkungan kerja karena mahasiswa hanya terbiasa memecahkan masalah di lingkungan kampus saja tanpa tahu kondisi yang terjadi sebenarnya dalam dunia kerja. B. Tujuan Maksud dan tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Politeknik Pertanian Samarinda adalah untuk mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan
mahasiswa
guna
memasuki
dunia
kerja.
Adapun
pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah : a. Membantu mahasiswa bekerja sambil belajar b. Meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap dunia kerja
tujuan
2
c. Memberikan kesempatan terhadap mahasiswa untuk belajar dari pengalaman dalam menghadapi era globalisasi d. Memperluas pengetahuan mahasiswa dalam memahami situasi, kondisi dalam lingkungan kerja. C. Hasil yang Diharapkan Sedangkan hasil yang di harapkan dari kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah sebagai berikut : a. Mengetahui bagaimana sebenarnya praktek dunia kerja di lapangan. b. Menambah pengetahuan dan wawasan serta pengalaman kerja sebelum nantinya terjun langsung dalam dunia kerja yang sesungguhnya. c. Dapat menambah kenalan orang-orang kantor yang bekerja di Instansi tersebut, sehingga dapat mempermudah apabila ingin bekerja di instansi tersebut. d. Memperoleh kesempatan untuk melayani masyarakat langsung dan mengimplementasikan / mempraktekkan ilmu yang di dapat di kampus dalam dunia kerja. Sedangkan manfaat PKL yang diperoleh bagi Instansi pemerintah atau swasta yaitu dapat membantu Instansi / Perusahaan tersebut dalam mengerjakan kegiatan yang bersifat rutin serta mendapatkan ide-ide dari mahasiswa yang bersifat umum untuk memecahkan masalah dalam lingkungan kerja.
BAB II KEADAAN UMUM INSTANSI PEMERINTAH A. Tinjauan Umum Dinas Pekerjaan Umum Menurut
Anonim
(2015),
setelah
Indonesia
memproklamasikan
Kemerdekaan pada tanggal 17-8-1945, maka semenjak itu pemuda-pemuda Indonesia mulai berangsur-angsur merebut kekuasaan Pemerintahan dari tangan Jepang baik di pusat pemerintahan (Jakarta/Bandung) maupun Pemerintahan daerah-daerah.
Sesudah Pemerintahan Indonesia membentuk Kabinet yang
pertama, maka para Menteri mulai menyusun organisasi serta sifatnya. Pekerjaan Umum (PU) pada waktu itu (1945) berpusat di Bandung. Gambaran garis besar organisasi PU diuraikan sebagai berikut: a. Sebelum tentara Belanda masuk ke Yogyakarta Susunan Kemerdekaan PU. Perhubungan dibagi menjadi 8 Jawatan dan 4 Balai. b. Khusus pada masa Republik Indonesia Serikat Kementerian Perhubungan dan PU RIS dibagi dalam beberapa Departemen dan beberapa Jawatan dan beberapa instansi yang berhubungan erat dengan tugas dari Departemen PU RIS. Kementerian Perhubungan PU RIS tersebut terdiri atas penggabungan 3 Departemen prae federal yaitu: a. Departemen Verkeer, Energie dan Mynbouw dulu (kecuali Mynbouw yang masuk dalam kementerian Kemakmuran). b. Departemen Van Waterstaat di Wederopbouw c. Departemen Van Scheepvaart. Penggabungan dari 3 Departemen dari pemerintahan prae federal dalam satu Kementerian yaitu Kementerian Perhubungan Tenaga dan PU RIS dianggap perlu, supaya hubungan 3 Departemen tersebut satu dengan lain menjadi sangat
5
erat. Khusus pada permulaan terbentuknya Negara Kesatuan RI, maka susunan Kementerian berbeda sebagai berikut: Nama Kabinet DwiKora atau Kabinet 100 Menteri, dimana pada masa ini dibentuk Koordinator Kementerian. Tidak luput Departemen PU yang pada masa itu ikut mengalami perubahan organisasi menjadi 5 Departemen di bawah Kompartemen PU Kabinet Dwikora, dipimpin Jenderal Suprajogi, antara lain: a. Departemen Listrik dan Ketenagaan b. Departemen Bina Marga c. Departemen Cipta Karya Konstruksi d. Departemen Pengairan Dasar e. Departemen Jalan Raya Sumatra B. Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum 1.
Visi Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Andal untuk Mendukung Indonesia Sejahtera 2025.
2.
Misi a. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari pembangunan nasional dan daerah serta keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan. b. Menyelenggarakan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air.
6
c. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan. d. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur permukiman yang terpadu, andal dan berkelanjutan. e. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan menjamin adanya
keterpaduan
pengelolaan
sektor
konstruksi,
proses
penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sektor konstruksi tumbuh dan berkembang. f. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan: IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur PU dan permukiman. g. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance. h. Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN di lingkungan Kementerian PU dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengawasan profesional. C. Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum 1.
Tugas Sesuai dengan Peraturan Menteri PU Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Oganisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pekerjaan Umum mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang
7
pekerjaan umum dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara . 2.
Fungsi a. Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pekerjaan umum. b. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum. c. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Pekerjaan Umum di daerah. e. Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional. D. Tinjauan Umum Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda Menurut Anonim, 2008, Dinas Cipta Karya dan Tata Kota merupakan
unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah dibidang pekerjaan umum khususnya urusan cipta karya, penataan ruang dan perumahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dalam merumuskan kebijakan perencanaan operasional program kegiatan pengaturan, pembangunan, pengawasan dan pengendalian kebijakan strategis dalam pelaksanaan kerjasama swasta dan masyarakat sesuai ijin
lokasi
kawasan
penanggulangan
dan
dan
lingkungan
pencegahan,
siap
bangun,
penanganan
kebijakan
kawasan,
strategis
pengelolaan
peremajaan/perbaikan kawasan kumuh, kebijakan strategis pemberdayaan
8
dalam pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung dan lingkungan, rumah negara, status bangunan dan gedung yang dilindungi dan dilestarikan, penetapan kriteria pemantauan dan perubahan fungsi ruang kawasan/lahan dan perbatasan kawasan strategi, penyusunan rencana strategi detail tata ruang, kebijakan strategis dan program pembangunan baru, perbaikan, pemanfaatan, pemugaran, perluasan dan pemeliharaan dalam pembinaan perumahan formal dan swadaya, sistem pembangunan kawasan, keterpaduan prasarana dan keserasian kawasan perumahan serta pembinaan hukum peraturan perundang-undangan dan pertanahan untuk perumahan, teknologi dan industri, pengembangan pelaksanaan pembangunan perumahan peran serta masyarakat dan sosial budaya, kebijakan strategis pembangunan pedesaan dan perkotaan, pengembangan air minum dan sistem penyediaan air minum serta prasarana sarana air limbah, jasa konstruksi bangunan gedung sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria serta norma, standar, pembinaan dan pemberdayaan manual yang ditetapkan pemerintah dan provinsi dan searah dengan kebijakan umum daerah. E. Tugas dan Fungsi DinasCipta Karya dan Tata Kota Samarinda 1.
Tugas Menurut Anonim, 2012, pada Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 11 Tahun 2008 Tanggal 11 Juli 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Samarinda, Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda mempunyai tugas pokok membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah di bidang pekerjaan umum khususnya urusan cipta
9
karya, penataan ruang dan perumahan yang ditetapkan pemerintah dan provinsi dan se-arah dengan kebijakan umum daerah. 2.
Fungsi Penjelasan mengenai fungsi dari Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda menurut Anonim, 2012, dalam menyelenggarakan tugas pokoknya Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda mempunyai fungsi : a. Perumusan
kebijakan
teknis
keciptakaryaan
dan
pengembangan,
koordinasi,
perencanaan
ketatakotaan
program
operasional
upaya
pembinaan,
dalam
monitoring,
evaluasi
penyelenggaraan
kegiatan urusan cipta karya dan tata kota sesuai norma, standar dan prosedur yang berlaku dan se-arah kebijakan umum daerah. b. Pelaksanaan pengkoordinasian penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum khususnya urusan cipta karya, penataan ruang dan perumahan serta pelayanan umum pengawasan dan pengendalian kebijakan strategis pengembangan perkotaan dan pedesaan, air minum dan sistem penyediaan air minum serta prasarana dan sarana air limbah, kebijakan strategis penyelenggaraan pembangunan dan pelaksanaan kerjasama swasta dan masyarakat pada kawasan dan lingkungan siap bangun, penanggulangan dan pencegahan timbulnya pemukiman kumuh, perumahan kumuh sesuai NSPK dan NSPM yang ditetapkan pemerintah dan provinsi yang se-arah kebijakan umum daerah. c. Pelaksanaan pengkoordinasian kebijakan strategis penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan bangunan dan lingkungan, rumah negeri asset pemda, penetapan status bangunan dan lingkungan yang dilindungi
10
dan dilestarikan, penetapan kriteria penentuan dan perubahan fungsi ruang kawasan/lahan dan kawasan strategi, penyusunan perencanaan detail tata ruang serta pemanfaatan kawasan strategi dan sebagai RTR kawasan strategi, dan pengendalian memanfaatkan ruang wilayah dan kawasan, penyusunan pengaturan zonasi yang se-arah dengan kebijakan umum daerah yang merujuk pada ketetapan pemerintah dan provinsi. d. Pelaksanaan dan pengkoordinasian kebijakan strategi dan program pembiayaan, pembinaan perumahan formal dan swadaya baik dalam pembangunan baru, perbaikan, pemanfaatan perluasan, pemugaran dan pemeliharaannya, sistem pengembangan, keterpaduan prasarana dan keserasian kawasan perumahan serta pembinaan hukum dan peraturan perundang-undangan dan pertanahan untuk perumahan, pembinaan teknologi
dan
industri
perumahan
serta
pengembangan
pelaku
pembangunan perumahan, peran serta masyarakat dan sosial budaya dengan memanfaatkan badan usaha baik BUMN, BUMD, koperasi, perorangan, swasta yang bergerak di bidang usaha industri bahan bangunan, konsultan, kontraktor dan pengembang yang se-arah kebijakan umum daerah merujuk pada ketetapan pemerintah dan provinsi; dan e. Pengkoordinasian teknis pengawasan dan pengendalian serta evaluasi pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan kawasan perkotaan dan pedesaan, penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum yang utuh, prasarana dan sarana air limbah, kasiba dan lisiba, pemulihan kawasan kumuh dan pembangunan kawasan pemukiman,
11
pelaksanaan peraturan pedoman dan standar teknis serta tertib penyelenggaraan pembangunan, yang dilindungi dan dilestarikan dan pelaksanaan penataan ruang dan kawasan perumahan sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria serta NSPM yang ditetapkan pemerintah dan provinsi yang se-arah kebijakan umum daerah serta pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan dan atau diperintahkan oleh Kepala Daerah sesuai tupoksi dan tanggung jawab kewenangannya. F. Manajemen InstansiDinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda 1.
Pengorganisasian Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda Struktur organisasiDinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda dapatdilihat pada lampiran 1.Adapunuraian tugas dan wewenang dari struktur organisasi Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda (Anonim, 2008) adalah sebagai berikut : a. Sekretariat dan Sub Bagian Sekretariat adalah Sekretariat Dinas Cipta Karya dan Tata Kota yang merupakan unsur staf yang bertugas dan berkewajiban membantu kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Kepala Dinas dalam menyusun perumusan kebijakan teknis kesekretariatan dan pengkoordinasian BidangBidang lingkup Dinas dengan menyelenggarakan pelayanan umum administratif kesekretariatan Dinas Cipta Karya dan Tata Kota. Sekretariat
dipimpin
oleh
seorang
Sekretaris
yang
dalam
menyelenggarakan kegiatan kedinasannya berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Kota.
12
b. Bidang Bangunan Gedung Bidang Bangunan Gedung yang merupakan unsur pelaksana teknis manajemen
keciptakaryaan
dan
ketatakotaan
yang
bertugas
dan
berkewajiban membantu kelancaran tugas-tugas Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Kota dalam merumuskan penyusunan kebijakan teknis bidang bangunan gedung serta pengkoordinasian tugas antar unsur lingkup dinas maupun dengan SKPD terkait dengan menyelenggarakan kegiatan pelayanan teknis kedinasan sesuai norma, standar dan prosedur yang berlaku. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya sebagaimana dimaksud Pasal 620 diatas, Kepala Seksi Pembangunan Bangunan Gedung mempunyai fungsi antara lain: 1) Pelaksanaan pembinaan dan pengkoordinasian kegiatan operasional program pengadaan pembangunan gedung; a) Kantor kelurahan dan balai pertemuannya b) Kantor kecamatan dan bangunan penunjangnya c) Balaikota Kota Samarinda dan bangunan penunjangnya d) Gedung untuk instansi setingkat kantor, dinas dan badan dan bangunan penunjangnya e) Gedung untuk instansi vertikal dan bangunan penunjangnya f)
Gedung untuk pelayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas induk, puskesmas pembantu, pos yandu dan sejenisnya)
g) Gedung untuk pelayanan pendidikan (setingkat TK, SD, SLTP, SLTA dan perguruan tinggi) dan bangunan penunjangnya
13
h) Gedung untuk Pasar dan bangunan penunjangnya i)
Gedung
untuk
pelayanan
perhubungan
dan
bangunan
penunjangnya j)
Gedung untuk rumah ibadah dan bangunan penunjangnya
k) Gedung untuk pusat kegiatan dan layanan masyarakat (pertemuan, organisasi kepemudaan dan sejenisnya); 2) Pendataan Terstruktur terhadap bangunan gedung yang telah dibangun; 3) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan dan atau diperintahkan oleh atasan sesuai ruang lingkup dan tanggung jawab kewenangannya. c. Bidang Perumahan Pemukiman Bidang Perumahan Permukiman yang merupakan unsur pelaksana teknis manajemen keciptakaryaan dan ketatakotaan yang bertugas dan berkewajiban membantu kelancaran tugas-tugas Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Kota dalam merumuskan penyusunan kebijakan teknis bidang perumahan permukiman serta pengkoordinasian tugas antar unsur lingkup dinas maupun dengan SKPD terkait dengan menyelenggarakan kegiatan pelayanan teknis kedinasan sesuai norma, standar dan prosedur yang berlaku. Dalam
menyelenggarakan
tugas
pokoknya
Kepala
Bidang
Perumahan Permukiman, mempunyai fungsi sesuai tanggung jawab dan kewenangannya antara lain : a. Pelaksanaan pernyusunan perumusan perencanaan program kebijakan teknis operasional program dan pengkoordinasian kegiatan pemberian pelayanan
teknis
di
bidang
perumahan
permukiman
dengan
14
menyelenggarakan kegiatan sesuai norma, standar dan prosedur yang berlaku yang diarahkan oleh Kepala Dinas yang searah kebijakan umum daerah; b. Pelaksanaan tugas kedinasan penanganan pengaturan penetapan kebijakan
dan
strategis
perencanaan
dan
pengawasan
teknis
pengendalian dan pembangunan sarana prasarana permukiman termasuk pembangunan perumahan, pembangunan dan revitalisasi sarana dan prasarana permukiman, pengendalian permukiman dan perumahan,
memberikan
bimbingan
dan
pembinaan
kepada
Pengembang dan memberikan perijinan, pemberian bimbingan dan pembinaan kepada masyarakat dalam usaha melibatkan peran serta masyarakat
untuk
bersama-sama
meningkatkan
tingkat
kualitas
perumahan (rumah sehat) yang diarahkan oleh Kepala Dinas sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan pemerintah dan provinsi dan searah kebijakan umum daerah; c. Pelaksanaan dan pengkoordinasian penyusunan pedoman dan petunjuk teknis untuk kelancaran tugas-tugas bawahan baik dengan unsur dinas maupun dengan SKPD terkait, pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
hasil
pelaksanaan
kegiatan
program
strategis
dan
pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan dan atau diperintahkan Kepala Dinas sesuai ruang lingkup tupoksi, tanggung jawab dan kewenangannya.
15
d. Bidang Penataan Kota Bidang Penataan Kota yang merupakan unsur pelaksana teknis manajemen
keciptakaryaan
dan
ketatakotaan
yang
bertugas
dan
berkewajiban membantu kelancaran tugas-tugas Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Kota dalam merumuskan penyusunan kebijakan teknis bidang penataan kota serta pengkoordinasian tugas antar unsur lingkup dinas maupun dengan SKPD terkait dengan menyelenggarakan kegiatan pelayanan teknis kedinasan sesuai norma, standar dan prosedur yang berlaku. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya Kepala Bidang Penataan Kota mempunyai fungsi sesuai tanggung jawab dan kewenangannya antara lain : a. Pelaksanaan pernyusunan perumusan perencanaan program kebijakan teknis operasional program dan pengkoordinasian kegiatan pemberian pelayanan teknis di bidang penataan kota dengan menyelenggarakan kegiatan sesuai norma, standar dan prosedur yang berlaku yang diarahkan oleh Kepala Dinas yang searah kebijakan umum daerah; b. Pelaksanaan tugas kedinasan penanganan pengaturan penetapan kebijakan
dan
strategis
perencanaan
dan
pengawasan
teknis
menyelenggarakan perijinan bangunan, pendataan, menganalisa dan mengolah data perencanaan fasilitas kota, penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Letak penempatan Papan Reklame, Baliho, Spanduk, Neon Box dan bangunan advertizing lainnya, evaluasi terhadap pelaksanaan aturan ketataruangan yang berlaku seperti RDTRK, RTRK,
16
RTBL, Sempadan Sungai, Jalan dan Bangunan, Jalur Hijau dan tata ruang parkir, penyusunan Peraturan Teknik ketataruangan yang meliputi Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK), Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK), Rencana Teknis Kawasan lainnya, penyusunan Peraturan Teknik Tata Bangunan yang meliputi Rencana Teknik Bangunan dan Lingkungan (RTBL) dan Rencana Teknis Arsitektur dan Konstruksi lainnya, pengawasan letak bangunan terhadap garis sempadan, ruang parkir, dan keselamatan bangunan, pengawasan perijinan dan konstruksi bangunan sesuai dengan ketetapan dalam surat ijin membangun, pengendalian dan pelaksanaan Rencana Tata Ruang serta Tata Bangunan dan Lingkungan yang berlaku yang diarahkan oleh Kepala Dinas sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan pemerintah dan provinsi dan searah kebijakan umum daerah; c. Pelaksanaan dan pengkoordinasian penyusunan pedoman dan petunjuk teknis untuk kelancaran tugas-tugas bawahan baik dengan unsur dinas maupun dengan SKPD terkait, pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
hasil
pelaksanaan
kegiatan
program
strategis
dan
pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan dan atau diperintahkan Kepala Dinas sesuai ruang lingkup tupoksi, tanggung jawab dan kewenangannya. G. Visi dan MisiDinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda 1.
Visi Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda Terwujudnya
pemerataan
pembangunan
di
bidang
infrastuktur
dansuprastuktur, lingkungan permukiman dan perumahan yang layak dan
17
serasi,tertib dan tertata pada lingkungan yang teduh, rapi,aman, dan nyaman sertaberkelanjutan dalam upaya meningkatkan harkat dan martabat terbentuknyamasyarakat yang berjati diri, produktif dan mandiri. 2.
Misi Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda a. Meningkatkan pembangunan dan pemanfataan potensi sumber daya manusia dan sumber dana yang ada baik dari APBD Kota, APBD Provinsi, APBNSwasta maupun Hibah dan memberikan pelayanan terbaik serta mendorongkepada para pemangku kepentingan, investor bersamasama masyarakat,untuk mewujudkan cita-cita pembangunan tanpa meninggalkan ciri/khaskota serta bentuk pelayanan sederhana,jelas,aman dan efesien dan tepatwaktu. b. Meningkatkan pembangunan pemukiman, perumahan dan fasilitas kota yanglayak, tertib dan tertata pada lingkungan yang teduh,rapi, aman dan nyamandan berkelanjutan dalam rangka untuk mendukung ketahanan masyarakat,maupun menjamin lingkungan hidup, dan meningkatkan kualitas masyarakat. c. Mengatur
dan
mengendalikan
pemanfaatan
ruang
kota
guna
meningkatkankemakmuran rakyat dan mencegah serta menanggulangi dampak negativeterhadap lingkunga hidup. d. Mendorong pembangunan lingkungan kota dengan memperhatikan budayalokal dan menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan ekonomirakyat.
18
e. Meningkatakan sumber daya manusia (SDM) baik secara internal maupuneksternal dalam melaksanakan kinerja dinas sesuai dengan tugas pokok danfungsi. H. Tempat dan Waktu Kegiatan PKL Praktik Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di Kantor Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda, jalan Kesuma Bangsa No. 84, Kecamatan Samarinda Ulu.Praktik Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan selama dua bulan terhitung mulai dari tanggal 23 Maret 2015 s/d tanggal 23 Mei 2015. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada saat praktek kerja lapang (PKL) dapat di lihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1.Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) No
Waktu
Kegiatan
1.
9-16April 2015
Input Data
2.
17-28 April 2015
3.
29 April-8 Mei 2015
4.
11-22 Mei 2015
Pemindahan data dari Excel ke Arcgis dan pengeditan data Digitasi dan Pemberian Atribut Pembuatan Layout Peta
Lokasi Kantor Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Kantor Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Kantor Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Kantor Dinas Cipta Karya dan Tata Kota
Keterangan Praktik
Praktik
Praktik Praktik
BAB III HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG A. Input Data 1.
Tujuan Tujuan dariinput data ini ialah untuk memproses data bangunan pemerintah se-Samarinda agar dapat diolah ke dalam arcgis.
2.
Dasar Teori Lukman (1993) menyatakan bahwa sistem informasi geografis menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu: a. Komponen masukan data, merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basisdata
(database).
Menurut
Anon
(2003)
basisdataadalah
pengorganisasian data yang tidak berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan, dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna. Beberapa contoh alat masukan data adalah digitizer, scanner, keyboard komputer, CD reader, diskette reader. b. Komponen pengelolaan data (data storage dan retrieval) ialah penyimpanan data pada komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat (penampilan pada layar monitor dan dapat ditampilkan/cetak pada
20
kertas). Alat penyimpan dan pengolah data adalah komputer dengan hard disk-nya, tapes or cartridge unit, CD writer. c. Komponen manipulasi dan analisis data ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya. Anon (2003) mengatakan bahwa manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial dan data atribut akan menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi. Dalam pembuatan GIS diperlukan software yang menyediakan fungsi tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian, elemen yang harus terdapat dalam komponen software GIS adalah: a. Tool untuk melakukan input dan transformasi data b. Sistem Manajemen Basisdata (DBMS) c. Tool yang mendukung query geografis, analisis dan d. Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi. Inti dari software GIS adalah software GIS itu sendiri yang mampu menyediakan fungsi-fungsi untuk penyimpanan, pengaturan, link, query dan analisis data geografi. Beberapa contoh software GIS adalah : 1) ArcView 2) MapInfo 3) ArcInfo untuk SIG; CAD system untuk entry graphic data; dan ERDAS serta ER-MAP untuk proses remote sensing data.
21
Modul dasar perangkat lunak SIGantara lain yaitu: modul pemasukan dan pembetulan data, modul penyimpanan dan pengorganisasian data, modul pemrosesan dan penyajian data, modul transformasi data, modul interaksi dengan pengguna (input query). 3.
Alat dan Bahan Alat dan bahan yang diperlukan pada saat proses pengolahan data adalah sebagai berikut: a. Komputer/PC b. Data Lapangan Bangunan Pemerintah c. Microsoft Excel
4.
Prosedur Kerja Prosedur yang dilakukan pada saat proses input data ke Microsoft Excel adalah: a. Buka program Microsoft Excel b. Setelah lembar kerja baru terbuka, klik tombol
ubah namanya
sesuai kecamatan. c. Isi pada kolom pertama di baris pertama Nomor disingkat “No” kolom kedua isi dengan nama Bangunan Pemerintah disingkat “B_Pem” kolom ketiga isi “Alamat” kolom empat isi dengan nama Kelurahan disingkat “Kel” kolom ke lima isi dengan nama Kecamatan disingkat “Kec” kolom ke enam isi Koordinat “X” kolom ke tujuh isi Koordinat “Y” kolom ke delapan isi Ruang Kelas Bangunan disingkat “RKB” kolom ke sembilan isi “Status” dan kolom ke sepuluh isiKeterangan di singkat “Ket”. d. Kemudian isi data sesuai dengan urutannya.
22
e. Setelah semua data dimasukkan, lakukan pengecekkan untuk mengecek apakah terdapat data bangunan yang sama atau tidak. f. Jika terdapat data yang sama pada satu tempat, misal SDN 01 ada dua di satu kecamatan, cek kembali data lapangannya. Tetapi jika tidak maka proses pengolahan data dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya. 1) Setelah proses pengecekkandata selesai, selanjutnya input data baru lakukan seperti sebelumnya. 2) Jika proses input data telah selesai, langkah selanjutnya yaitu pemisahan data, hal ini bertujuan untuk memisahkan antara kecamatan yang satu dengan kecamatan yang lainnya. Hal ini dilakukan supaya memudahkan dalam proses berikutnya. 3) Jika proses input data dan pembagian data sudah selesai, langkah selanjutnya menandai data yang kosong seperti pada gambar 1.
Gambar1.Data yang kosong 4) Menandai data dilakukan agar dapat di cek kembali ke lapangan.
23
5) Jika proses telah selesai, save data dalam satu folder agar lebih memudahkan dalam proses selanjutnya. 5.
Hasil Hasil yang didapatkan dari prosesinput data ke microsoft excel tampak pada gambar 2.
Gambar 2.Hasil input Data BangunanPemerintah 6.
Pembahasan Kegiatan penginputan data lapangan ke excel memerlukan waktu selama ± 1 minggu waktu kerja. Penyebab lamanya proses pengolahan data dikarenakan data yang masuk bertahap serta para pekerja lapangan terlambat memberikan data pada batas waktu yang ditentukan sehingga menghambat proses pengolahan data. Pada saat pengolahan data tentu terdapat beberapa kendala diantaranya yaitu beberapa titik koordinat yang tidak sesuai.
Hal ini
24
dikarenakan tidak semua data lapangan dimasukkan melalui proses download data, melainkan beberapa dimasukkan secara manualsehingga ada beberapa kesalahan dalam penulisan koordinat lapangan. Ini terjadi karena tidak semua pekerja menguasai cara men-download data, jadi cara yang diambil yaitu memasukkan data secara manual.
Karena data
melenceng, jadi harus dilakukan pengecekan ulang terhadap data-data lapangan sehingga titik kembali pada posisi yang seharusnya. Kendala lainnya yaitu banyaknya data yang informasinya kurang seperti alamat bangunan tidak dicatat. Hal ini menyebabkan data tersebut susah untuk di identifikasi. B. Pemindahan Data Excel ke ArcGIS 1.
Tujuan Tujuan dari pemindahan data Excel ke ArcGIS ialah agar dapat di proses menjadi sebuah Peta Sebaran Bangunan Pemerintah Kota Samarinda.
2.
Dasar Teori Sistem Informasi Geografi (SIG) dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem(Prahasta,2005:56), yaitu: a. Data Masukkan / Input Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
25
b. Data Keluaran / Output Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik, peta dan lain-lain. c. Data Management Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun data atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan di-edit. d. Data Manipulation & Analysis Subsistem ini merupakan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. 3.
Alat dan Bahan Alat dan bahan yang diperlukan pada saat proses pengolahan data adalah sebagai berikut: a. Komputer/PC b. Software ArcGIS 10 c. Data Bangunan Pemerintah (Softcopy) d. Peta adminstrasi Kota Samarinda e. Citra Kota Samarinda
4.
Prosedur Kerja Prosedur yang dilakukan pada saat proses pemindahan data Excel ke ArcGIS adalah: a. Buka program ArcGIS 10.2.2 b. Setelah terbuka, klik “file”.
26
c. Setelah itu “Add Data”, kemudian “Add XY Data” seperti pada gambar 3.
Gambar 3. Add XY Data d. masukkan data lapangan bangunan pemerintah Kota Samarinda yang telah di proses di microsoft excel. 1. Setelah proses input data XY selesai, selanjutnya adalah proses untuk merubah data XY yang masih dalam format excel ke data shp. Caranya adalah sebagai berikut: a. Klik kanan pada data excel, kemudian pilih “Data” lalu “Export Data” seperti pada gambar 4.
Gambar 4. Export Data
27
b. Selanjutnya pilih tempat penyimpanannya. c. Setelah itu klik tombol
untuk add data shp.
d. Lakukan cara yang sama untuk kecamatan berikutnya. e. Setelah semuanya selesai di ubah ke shp, klik tombol “save” kemudian pilih tempat penyimpanannya. 2. Jika proses perubahan data excel ke shp selesai, langkah selanjutnya yaitu pengecekkan, hal ini bertujuan untuk mengecek kembalidata XY yang masih tidak sesuai. Cara yang dilakukan untuk proses ini adalah: a. Klik “add data” lagi masukkan citra kota samarinda, hal ini untuk memudahkan dalam pengecekkan. b. Pada shp kecamatan klik kanan, kemudian “Open Attribute Table” seperti pada gambar 5.
Gambar 5. Membuka Atribut
28
c. Jika sudah, blok data bangunan yang akan di cek kemudian “Zoom to Selected” seperti pada gambar 6.
Gambar 6. Zoom to selected d. Setelah itu akan tampil koordinatnya di citra kota samarinda
lalu
lakukan pengecekkan, jika terdapat koordinat yg tidak sesuai lakukan perbaikan. e. Selanjutnya lakukan cara yang sama seperti sebelumnya pada data bangunan pemerintah di kecamatan lainnya, mulai dari merubah data excel ke shp hingga pengecekkan kembali koordinat XY nya. 3. Jika proses merubah data excel ke shp dan pengecekkan sudah selesai, segera savedatanya, agar dapat di proses ke tahap selanjutnya. 5.
Hasil Hasil yang didapatkan dari proses pengolahan data excel ke arcgis ini tampak pada gambar 7.?
29
Gambar 7. Hasil Pengolahan Data Excel ke Arcgis
6.
Pembahasan Kegiatan pemindahan data excel ke arcgis memerlukan waktu selama ± 1 minggu waktu kerja. Penyebab lamanya proses pengolahan data adalah kerana adanya pengecekkan kembali data XY nya yang dilakukan tidak cukup dalam waktu 1 atau 2 hari dikarenakan para pekerja lapangan salah mencatat data koordinat yang ada di GPS. Pada saat pengolahan data tentu terdapat beberapa kendala diantaranya yaitu beberapa titik koordinat melenceng dari tempat yang seharusnya. Hal ini dikarenakan tidak semua data lapangan dimasukkan melalui proses download data, melainkan beberapa dimasukkan secara manual ke dalam program Microsoft Excel sehingga ada beberapa kesalahan dalam penulisan koordinat lapangan. Karena data melenceng,
30
jadi dilakukan pengecekan ulang terhadap data-data lapangan dan mengubahnya sehingga titik kembali pada posisi yang seharusnya. Kendala lainnya yaitu adanya data koordinat yang sama, saat ditanya kepada pekerja yang mencatat di lapangan mereka kebanyakan sudah lupasehingga menghambat dalam proses pengecekkan. C. Digitasi Dan Toponimi 1.
Tujuan Tujuan daridigitasi dan toponimi ini ialah untuk menyajikan data Bangunan Pemerintah se-Samarinda agar dapat menjadi sebuah peta yang memberikan informasi yang sesuai dengan SIG.
2.
Dasar Teori Pemetaan adalah suatu proses penyajian informasi muka bumi yang fakta (dunia nyata), baik bentuk permukaan buminyamaupun sumbu alamnya, berdasarkan skala peta, system proyeksi peta, serta simbol simbol dari unsur muka bumi yang disajikan. Kemajuan di bidang teknologi khususnya di bidang komputer mengakibatkan suatu peta bukan hanya dalam bentuk nyata (pada selembar kertas,real maps, atau hardcopy), tetapi juga dapat disimpan dalam bentuk digital, sehingga dapat disajikan pada layar monitor yang dikenal dengan peta maya (Virtualmaps atau softcopy). Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam format digital yang dapat disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik dalam jumlah atau skala peta yang dihasilkan.Format digital terdiri dari 2 macamyaitu :
31
a. Raster Merupakan format data dengan satuan pixel (resolusi/kerapatan) ditentukan dalam satuan ppi (pixel per inch). Tipe format ini tidak bagus digunakan untuk pembuatan peta digital, karena akan terjadi korupsi data ketika dilakukan pembesaran atau pengecilan. Contoh format data rasteryaitu : bitmap (seperti tiff, targa, bmp), jpeg, gif, dan terbaru PNG. b. Vektor Merupakan format data yang dinyatakan oleh satuan koordinat (titik dan garis termasuk polygon) format ini yang dipakai untuk pembuatan peta digital atau sketsa. Contoh format ini : dxf (autocad), fix (xfig), tgif (tgif), dan ps/eps (postscrift). Sejalan dengan kemajuan teknologi komputer beserta perangkat lunaknya, maka informasi pada peta telah diubah menjadi suatu bentuk data digital yang siap dikelola. Oleh karena itu, pekerjaan pemetaan saat ini tidak hanya membuat peta saja, tetapi mengelolanya menjadi informasi spasial melalui pengembangan basis data. Basis data tersebut dapat diolah lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan berbagai informasi kebumian (geoinformasi) yang dibutuhkan oleh para perencana atau pengambilan keputusan.Adapun tahap-tahap dalam pemetaan digital yaitu: 1. Membangun basis geografi 2. Informasi sistem geologi terdiri dari batas batuan, nama batuan, sesar, kekar, dan morfologi 3. Untuk pemetaan sistem irigasi ini,seluruh data yang dibutuhkan dimasukkan kedalam bentuk digital.
32
Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang sebelumnya dalam format raster pada sebuah citra satelit resolusi tinggi dapat diubah ke dalam format digital melalui digitasi. Proses digitasi secara umum dibagi dalam dua metode, yaitu: a. Digitasi menggunakan digitizer Dalam proses digitasi ini memerlukan sebuah meja digitasi atau digitizer. b. Digitasi onscreen di layar monitor Digitasi on screen paling sering dilakukan karena lebih mudah, tidak memerlukan tambahan peralatan lain dan lebih mudah untuk dikoreksi bila terjadi kesalahan. 3.
Alat dan Bahan Alat dan bahan yang diperlukan pada saat proses digitasi dan toponomi adalah sebagai berikut: a. Komputer/PC b. Software ArcGIS 10 c. Data Bangunan Pemerintah (Softcopy) d. Peta adminstrasi Kota Samarinda e. Citra Kota Samarinda f. Peta jalan Samarinda
4.
Prosedur Kerja Prosedur yang dilakukan pada saat proses digitasi dan toponomi adalah sebagai berikut :
33
a. Buka program ArcGIS 10.2.2 b. Setelah lembar kerja baru terbuka, klik tombol
untuk add data.
c. Masukkan data bangunan pemerintah shp,batas administrasi Kota Samarinda, citra Kota Samarinda dan peta jalan Samarinda. 1. Setelah proses input data selesai, selanjutnya adalah proses digitasi peta. Cara digitasi peta adalah sebagai berikut: a. Klik menu editor, kemudian pilih Start Editing b. Selanjutnya klik icon “Create Features”
untuk membuat jenis
editor. c. Pada window Create Features pilih data yang akan dilakukan digitasi, misalnya SDN kemudian pilih tipe editor yaitu Polygon. d. Setelah itu arahkan anak panah ke titik koordinat yang ingin dilakukan digitasi. e. Klik keempat sisinya secara berurutan dan pada titik terakhir klik sebanyak 2x yang artinya poligon berhenti di titik tersebut. f. Lakukan cara yang sama untuk digitasi SMP dan SMA. g. Setelah semuanya selesai di digitasi, klik menu editor kemudian Stop Editing dan pilih Save pada question yang muncul. 2. Jika proses digitasi telah selesai, langkah selanjutnya yaitu klasifikasi, hal ini bertujuan untuk membedakan antara kecamatan yang satu dengan kecamatan yang lainnya. Cara yang dilakukan untuk proses klasifikasi adalah: a. Klik icon “Arc Catalog” b. Pada window Arc Catalog, cari tempat penyimpanan untuk hasil dari proses klasifikasi.
34
c. Jika sudah, klik kanan didalam folder tersebut, pilih New kemudian pilih Shapefile seperti pada gambar 8.
Gambar 8. Cara Membuat Shape file d. Setelah itu ubah nama menjadi nama salah satu kecamatan, misalnya “Kecamatan_SMD -Ulu”, lalu ubah Feature Type menjadi Polygon. Kemudian ubah sistem koordinatnya menjadi sistem UTMWGS84 zona 50s yang merupakan zona daerah Samarinda. e. Setelah selesai mengubah ketiga hal tersebut, klik OK f. Selanjutnya lakukan cara yang sama seperti pada saat digitasi, mulai dari Start Editing dan membuat Features hingga terbentuk poligon pada batas kecamatan yang didigitasi. g. Setelah itu Stop Editing dan Save Editing. 3. Jika proses digitasi dan klasifikasi sudah selesai, langkah selanjutnya yaitu proses “Toponimi” atau yang biasa disebut dengan proses penamaan pada peta. Langkah-langkah proses toponimi adalah sebagai berikut:
35
a. Open Attribute Layer pada bangunan pemerintah, kemudian buat kolom baru yaitu “Keterangan” dan isi kolom tersebut sesuai dengan data tentang bangunan yang telah ada. b. Karena layer bangunan pemerintah memiliki 4 koordinat pada setiap bangunannya, maka proses penggabungan harus dilakukan satupersatu
dengan
mencocokkan
data
pada
layer
bangunan
pemerintah dengan data pada layer SDN, SMPN, SMAN, Kantor Kecamatan dan Kantor Kelurahan. c. Jika nama tidak muncul pada peta, aktifkan Label Features dengan cara klik kanan pada layer yang diinginkan kemudian pilih Label Features. d. Apabila sudah diaktifkan tetapi hasil yang tertera pada Peta yaitu 0, maka ubah Label Field-nya dengan cara klik kanan pada layer yang diinginkan, klik properties. e. Pilih Label kemudian ubah Label Field menjadi “Keterangan” lalu klik OK. Maka hasilnya akan tampak seperti pada gambar 9.
36
Gambar 9. Hasil Pekerjaan Toponimi
f. Save lembar kerjanya agar dapat dipanggil kembali untuk proses selanjutnya. 5.
Hasil Hasil yang didapatkan dari proses pengolahan data tampak seperti pada gambar 10.
37
Gambar 10. Hasil Digitasi Dan Toponimi 6.
Pembahasan Kegiatan Digitasi dan Toponimi memerlukan waktu selama ± 1 minggu waktu kerja. Digitasi dan Toponimi dibagi menjadi per kecamatan sehingga layer digitasinya di sesuaikan dengan kecamatannya, hal ini dilakukan agar pada saat di layout bisa di tampilkan per kecamatan saja. Pada saat Digitasi dan Toponimi tentu terdapat beberapa kendala diantaranya yaitu beberapa digitasi polygonmelewati peta jalan.
Hal ini
dikarenakan penggunaan GPS yang memiliki akurasi 3 meter saja, sehinngga perlu adanya pengeditan data agar data bangunan tidak melawati peta jalan. Kendala lainnya yaitu adanya bangunan kelurahan yang tidak sesuai dengan kelurahannya misal bangunan kelurahan sempaja utara lokasinya
38
berada di sempaja selatan, hal ini terjadi bisa terjadi karena bangunannya berstatus sewa atau bisa jadi itu karena kesalahan dalam mencatat data. Proses pengolahan data yang memerlukan waktu paling lama yaitu proses toponimi. Pada proses toponimi, penamaan tidak hanya dilakukan pada bangunan pemerintah tetapi juga penamaan terhadap jalan agar tidak menjadi peta buta. Hal ini sangat berpengaruh dalam proses pembuatan peta karena menentukan apakah peta tersebut layak untuk menjadi konsumsi masyarakat atau hanya menjadi peta buta. D. Pembuatan Layout Peta 1.
Tujuan Tujuan dari pembuatan layout Peta Sebaran Bangunan Pemerintah ini ialah untuk mendata Bangunan Pemerintah se-Samarinda agar dapat memudahkan pemantauan Bangunan Pemerintah di Samarinda .
2.
Dasar Teori Peta merupakan gambaran wilayah geografis, biasanya bagian permukaan bumi. Peta dapat menunjukkan banyak informasi penting, misalnya: kota, batas kota, sungai, laut, danau, rumah sakit.Bagian-bagian pokok yang harus ada dalam setiap pembuatan peta: a. Judul Peta Setiap peta yang dibuat harus diberi judul untuk mencerminkan apa isi dan jenis peta yang dibuat. b. Garis Astronomis Garis astronomis berfungsi untuk menentukan lokasi suatu tempat.
39
c. Inset Inset berfungsi untuk menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah sekitar yang lebih luas. Untuk memperjelas salah satu bagian dari peta sehingga dapat menunjukkan lokasi penting yang kurang jelas dalam peta merupakan tujuan dibuatnya inset pada peta. d. Garis Tepi Peta Garis tepi peta berfungsi untuk membantu dalam membuat peta pulau, kota, ataupun wilayah yang tepat berada di tengah-tengahnya. Disarankan garis tepi peta dibuat rangkap, hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan penggambaran wilayah di dalam sebuah peta. e. Skala Peta Skalapetamerupakanangkayangberfungsimenunjukkanperbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya di lapangan. f. Sumber Peta dan Tahun Pembuatan Peta Sumberpetaberfungsisebagaiinformasidarimanasumberpeta
diperoleh,
dan tahun pembuatan peta sangat diperlukan terutama untuk peta-peta yang berisikan data yang mudah berubah, misalnya:peta hasil pertanian, peta penyebaran dan perpindahan penduduk. g. Tanda Arah / Mata Angin / Penunjuk Arah Untuk membantu pengguna peta dalam mengetahui arah mata angin. h. Simbol Peta Simbol peta berfungsi sebagai tanda-tanda umum yang digunakan untuk mewakili keadaan yang sebenarnya. Beberapa contoh simbol-simbol yang terdapat pada sebuah peta:
40
1) Simbol Garis Simbolini melambangkan rel kereta api,sungai, jalan, batas administrasi. 2) Simbol Titik Simbol ini melambangkan ketinggian, monumen (candi), tanaman. 3) Simbol Area Simbol ini melambangkan area pemukiman, perkebunan dan pertanian. 4) Warna Peta Warna peta digunakan untuk mewarnai objek-objek tertentu pada peta, misalnya warna biru digunakan untuk lautan, warna putih digunakan untuk pegunungan salju, warna coklat digunakan untuk pegunungan, warna merah digunakan untuk bentang hasil budi daya manusia, warna kuning digunakan untuk dataran tinggi, dan warna hijau digunakan untuk dataran rendah. 5) Legenda Legenda merupakan keterangan dari simbol-simbol yang ada dipeta agar lebih mudah dibaca dan dimengerti. 6) Lettering Merupakan semua tulisan dan angka-angka untuk mempertegas dan memperjelas arti dari simbol-simbol yang ada. 3.
Alat dan Bahan Alat dan bahan yang diperlukan pada saat proses pengolahan data adalah sebagai berikut: a. Komputer/PC b. Software ArcGIS 10 c. Data Bangunan Pemerintah (Softcopy)
41
d. Peta Jalan 4.
Prosedur Kerja Prosedur yang dilakukan pada saat proses pembuatan layout peta adalah sebagai berikut : a. Buka program ArcGIS 10.2.2 b. Setelah lembar kerja baru terbuka, klik “Open” kemudian cari lembar kerja yang sudah di save sebelumnya 1. Setelah proses digitasi dan toponimi selesai, proses berikutnya adalah tahap akhir pengolahan data yaitu proses pembuatan Layout Peta. Cara membuat Layout Peta adalah sebagai berikut: a. Klik Menu Insert, pilih Neatline dan buatlah mengelilingi peta sebagai batas dari peta tersebut. b. Kemudian Klik Menu Insert lagi, pilih Title untuk memasukkan Judul Peta. c. Setelah itu, klik pada menu Insert dan pilih North Arrow dan selanjutnya pilih Legend, Scale Bar, Scale Text dan Object. Tetapi sebelumnya jangan lupa untuk mengatur skala peta terlebih dahulu. d. Setelah semuanya dimasukkan kedalam peta, maka hanya perlu ditata rapi sehingga pembaca peta mudah dalam membaca maupun memahami isi dari peta tersebut. e. Selanjutnya yaitu membuat garis Grid untuk memberitahukan kepada pembaca tentang koordinat letak dari bangunan-bangunan tersebut. Caranya yaitu klik kanan pada Peta kmudian pilih Properties. f. Pada window Properties pilih Grids lalu klik New Grids.
42
g. Pilih tipe grid, karena yang dipakai pada peta adalah sistem koordinat UTM maka pilih Measured Grid. h. Setelah itu klik Next sampai dengan Finish dan Grids akan terbentuk secara otomatis. 2. Jika proses Layout telah selesai, maka pengolahan data juga selesai dan peta siap untuk di-print out. 5.
Hasil Hasil yang didapatkan dari proses pembuatan layout peta tampak seperti gambar 11.
Gambar 11. Peta Sebaran Bangunan Pemerintah Kota Samarinda 6.
Pembahasan Pembuatan Layout dilakukan per kelurahan, hal ini dikarenakan peta sebaran bangunan pemerintah tidak terlihat jika layout dilakukan per kecamatan. Dalam pembuatan layout peta judul peta dibagi menjadi 5 bagian yaitu: kecamatan Palaran dan Loajanan ilir, kecamatan Sambutan
43
dan Samarinda Seberang, Kecamatan Samarinda Ulu dan Sungai Kunjang, kecamatan Samarinda Utara dan Sungai Pinang, Kecamatan Samarinda Kota dan Samarinda Ilir. Hal ini di karenakan setiap konsultan mendapat masing-masing 2 kecamatan. Pada saat pengolahan data tentu terdapat beberapa kendala diantaranya yaitu adanya data bangunan yang tidak terdata seperti kecamatan Samarinda Kota dan Loajanan Ilir, ini terjadi karena para pekerja yang ditugaskan mengambil data tidak menemukan bangunannya sehingga informasi di peta menjadi berkurang. Kendala lainnya yaitu peta jalan yang digunakan oleh Dinas cipta karya dan Tata Kota Samarinda tidak sesuai dengan peta sebaran bangunan kota Samarinda sehingga harus menunggu peta jalan dari pihak ketiga yang sudah di perbaiki. Dari semua Proses pengolahan data yang memerlukan waktu paling lama yaitu proses Layout Peta. Hal ini di karenakan pada saat pembuatan layout harus di presentasikan terlebih dahulu agar peta yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada di Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari Hasil Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ( PKL) yang dilaksanakan di Kantor Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda dan dari hasil pengolahan data yang dilakukan, maka diambil kesimpulan menyangkut salah satu kegiatan di Kantor Dinas Cipta Karya danTata Kota Samarinda sebagai berikut: 1.
Kota Samarinda dengan adanya pertambahan penduduk menyebabkan fasilitas bangunan pemerintah juga bertambah, maka dari itu perlu adanya pengawasan terhadap bangunan pemerintah.
2.
Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda adalah suatu instansi pemerintah yang salah satu kegiatannya adalah mendata dan mengawasi bangunan pemerintah di kota samarinda, serta membuat peta sebaran bangunan pemerintah Kota Samarinda yang berbasis webgis agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat Kota Samarinda. B. Saran
Saran untuk instansi pemerintah : 1.
Dapat melaksanakan pekerjaan secara efisien, efektif, produktif dan berkualitas.
2.
Meningkatkan koordinasi yang baik antara pimpinan dan para staf agar program dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan.
3.
Pengembangan Sumber Daya Manusia agar dapat memaksimalkan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA Anonim.2008. Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda.http://dcktk-smd.org/ Anonim. 2012. Pengertian Digitasi. https://gisindonesiablog.wordpress.com/2012/10/25/digitasi/ Anonim.2012. Peraturan Walikota Samarinda Nomor 26 Tahun 2012.http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:FXaA2Qe nsX0J:satpolpp.samarindakota.go.id/upload/file/perwali-262012.pdf+&cd=1&hl=en&ct=clnk Anonim. 2013. Bidang smd.org/?page_id=1260
Prasarana
Perkotaan.
http://dcktk-
Anonim. 2013. Tugas Pokok. http://dcktk-smd.org/?page_id=1168 Anonim.2013. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas. http://ciptakota.samarindakota.go.id/content/tugas-pokok-dan-fungsi-dinas Astina, Fitria. 2014. Peran Dinas Cipta Karya Dan Tata Kota Dalam Menata Jalur Hijau Di Bantaran Sungai Karang Mumus Kota Samarinda.http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:Nup xX7POwqIJ:ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2014/03/Jurnal%2520Fitria%2520%2803-04-14-07-3122%29.pdf+&cd=4&hl=en&ct=clnk Triyadi. 2013. Layout Peta dengan SIG. http://triyadirikky06.blogspot.com/2013/01/layout-peta-dengan-sig.html
Lampiran 1.StrukturOrganisasi KEPALA DINAS H. ISMANSYAH, SE, M.Si NIP. 19600929 198902 1 001
KELOMPOK JAFUNG
SEKRETARIS HERWAN RIFA’I, S.Sos, M.Si NIP. 19660204 198609 1 001
SUB. BAGIAN UMUM
SUB. BAGIAN KEUANGAN
SUB. BAGIAN PERENCANAAN PROGRAM
Hj. MUSTIKA RETNO ANDRITA, SE NIP. 19700328 198912 2 002
INDRA WIJAYANTO, SE, M.P.Si NIP. 19791111 200312 1 005
NENENG CHAMELIA SHANTI, ST. M.Si NIP. 19751105 200112 2 003
BIDANG PRASARANA PERKOTAAN
BIDANG BANGUNAN GEDUNG
BIDANG PERUMAHAN PEMUKIMAN
BIDANG PENATAAN KOTA
H. MAHYUDIN, ST, MT NIP. 19601226 198903 1 005
Hj. SUSY SUKMAWATI, ST, MT NIP. 1969 1119 199605 2 001
DENNY ALFIAN NOORSHANDY, ST NIP. 19740713 199903 1 001
DIAN RUHENDRA, ST, MM NIP. 19750526 199903 1 004
SEKSI BINA TEKNIK PRASARANA PERKOTAAN
SEKSI BINA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG
SEKSI BINA TEKNIK PERUMAHAN PEMUKIMAN
SEKSI TATA RUANG
AGUS SUPRIYANTO, ST, MT NIP. 19670824 199902 1 003
H. ZUL HERMANA, ST NIP. 19751222 200112 1 003
SEKSI REVITALISASI PERKOTAAN
SEKSI PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG
SEKSI PRASARANA PERUMAHAN PEMUKIMAN
SYAIFULLAH NURWIJAYA YUDA, ST, MM NIP. 19720414 200012 1 003
ENDRO TOMO, ST, MT NIP. 19680410 199203 1 016
DARMADI, ST NIP. 19720705 199903 1 009
SEKSI FASILITAS UTILITAS KOTA
SEKSI REHAB & PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG
SEKSI PEMBANGUNAN PERUMAHAN PEMUKIMAN
SEKSI PENGENDALIAN BANGUNAN
NOVIAR AZWARI, ST NIP. 19740328 200112 1 005
SURYO PRIYO RAHARJO, ST, MM NIP. 19730915 199903 1 007
M. CECEP HERLY, ST, MM NIP. 19730927 200212 1 001
UPTD PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI
UPTD TINDAK DARURAT
UPTD DATA BASE
MUHAMMAD IMAN, ST, MT NIP. 19760214 200112 1 005
M. FIRMAN NIP. 19590404 198503 1 017
Hj. EMILIA SUKMA DEWI, ST NIP. 19740216 199603 2 002
UPTD OPERASIONAL PENGAWAS BANGUNAN
SUB BAGIAN TATA USAHA UPTD PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI
SUB BAGIAN TATA USAHA UPTD TINDAK DARURAT
Hj. MU’MINAH H.A RASYID NIP. 19620804 198811 2 002
MULYADI, SE NIP. 19671231 199401 1 009
SUNAR, ST, M.Si NIP. 19650 215 199103 1 012
EDDY DJUNAIDI, ST, M.Si NIP. 19691018 200212 1 003
SAID ADI TAQWAN, ST NIP. 19720402 200312 1 007
SEKSI TATA BANGUNAN M. FARID, BE NIP. 19660428 199001 1 001
JUSMARAMDHANA ALUS, SH NIP. 19711030 199403 1 002
SUB BAGIAN TATA USAHA UPTD DATA BASE
SUB BAGIAN TATA USAHA UPTD OPERASIONAL PENGAWAS BANGUNAN
Hj. ARBAYAH NIP. 19641207 198611 2 003
H. RUSTAM EFFENDI NIP. 19590103 198902 1 001 Samarinda, 31 Desember 2014 KepalaDinas
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda H. Ismansyah, SE, M.Si Pembina UtamaMuda / IV.c NIP. 19600929 198902 1 001
Lampiran 2. Layout Peta
Gambar 2. Peta Sebaran Bangunan Pemerintah Kota Samarinda
Lampiran 3. Layout Peta
Gambar 3. Peta Sebaran Bangunan Pemerintah Kota Samarinda Kelurahan Harapan Baru
Lampiran 4. Layout Peta
Gambar 4. Peta Sebaran Bangunan Pemerintah Kota Samarinda Kelurahan Sengkotek
Lampiran 5. Layout Peta
Gambar 5. Peta Sebaran Bangunan Pemerintah Kota Samarinda Kelurahan Simpang Tiga