LAPORAN EKSEKUTIVE STUDI KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT WILAYAH GEDEBAGE (Kerjasama Kantor Litbang dengan LPM-UNPAD) Tahun 2001 1.1
Latar Belakang Pada hakekatnya pembangunan daerah adalah pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah dan dilaksanakan merata di seluruh wilayah serta benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat sebagai perbaikan tingkat kehidupannya. Pembangunan daerah dilaksanakan secara terencana, terpadu, bertahap dan berlanjut serta merupakan pembangunan dari, oleh dan untuk masyarakat sebagai pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan kemakmuran masyarakat secara merata. Pengembangan pembangunan di kawasan Gedebage merupakan sebagian kecil dari rencana pembangunan Kota Bandung dengan bertahap dan diharapkan menjadi pusat distribusi utama di Kota Bandung yang dipandang sebagai langkah strategis untuk dapat mendorong terwujudnya kot Bandung sebagai kota jasa. Untuk mendapatkan dukungan partisipasi masyarakat dalam tingkat implementasinya, maka diperlukan data-data akurat mengenai kondisi fisik wilayah studi dan kondisi masyarakat di wilayah studi serta dirangkum pendapat-pendapat masyarakat secara sistematis sehingga dapat diketahui sejauhmana kesiapan masayarakat kawasan tersebut dalam menerima dan mensukseskan program pengembangan kawasan Gedebage.
1.2
Maksud dan Tujuan Maksud • Membantu Pemerintah Daerah Kota Bandung khususnya dalam mengumpulkan informasi kondisi fisik dan kegiatan masyarakat di kawasan studi • Membantu Pemerintah Daerah Kota Bandung khususnya dalam neyusun dan menentukan studi-studi lebih lanjut yang terkait di kawasan studi • Mengintegrasikan pengembangan kegiatan kawasan studi dengan adanya rencana pengembangan kawasan Gedebage Tujuan • Mengetahui berbagai macam potensi dan permasalahan masyarakat di kawasan studi, yang dapat dijadikan sebagai bahan penentuan kebijakan operasional program pemerintah, sehingga antara pemerintah dan masyarakat setempat dapat bekerjasama secara sinergis. • Merangkum pendapat masyarakat di kawasan studi, mengenai rencana pengembangan kawasan Gedebage.
1.3.2
Sasaran • Untuk memperoleh deskripsi (gambaran) aktual mengenai sejauhmana akseptabilitas (keberterimaan) dan kesiapan masyarakat pada kawasan Gedebage dalam menerima program tersebut, sehingga dapat didukung oleh partisipasi aktif masyarakat, serta baik langsung maupun tidak langsung dapat menekan resiko kegagalan program tersebut.
1.4
Ruang Lingkup Penelitian Lingkup Materi Lingkup studi Sosial Ekonomi Masyarakat Gedebage adalah : 1. Inventarisasi potensi kawasan studi berdasarkan kondisi fisik kawasan 2. Inventarisasi potensi masyarakat di kawasan studi Lingkup Kawasan Studi Sejalan dengan tujuan studi, maka akan diarahkan untuk mengidentifikasikan terhadap kondisi dan karakteristik yang ada di kawasan studi. Adapun kawasan yang dijadikan objek adalah : - Batas Utara kawasan studi adalah Jalan Soekarno Hatta - Batas Selatan kawasan studi adalah Jalan Tol Padaleunyi - Batas Barat kawasan studi adalah Jalan Cipamokolan Batas Timur kawasan studi adalah Garis Batas Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Pendekatan Studi Sosial Ekonomi Masyarakat Gedebage ini secara garis besar akan melibatkan aspek yang melihat Kondisi Kawasan Studi secara fisik ketersediaan dan utilitas kawasan studi, serta kecenderungan perkembangan aktifitas masyarakat di kawasan studi. Kondisi Kawasan Studi
Kondisi Fisik Dasar
Penggunaan Lahan
Ketersediaan Fasilitas dan Utilitas
Daya dukung Lahan
Kapasitas Daya Dukung Lahan
Pendapat Masyarakat
Aanalisis : Potensi & Masalah peluang & Tantangan
Strategi Pengembangan
Gambar : Pendekatan Studi
Kecenderungan Perkembangan Aktifitas
1.5
Rekomendasi Pemahaman masyarakat terhadap rencana program Masyarakat dan organisasi-organisasi masyarakat di kawasan perencanaan (Gedebage) pada umumnya belum mengetahui secara utuh tentang rencana pembangunan yang ada di sekitar mereka. Sikap Masyarakat a. Masyarakat dilokasi perencanaan pada dasarnya setuju dengan rencana pemerintah Kota Bandung untuk mengembangkan kawasan Gedebage sebagaimana program fisik yang direncanakan. Namun demikian ada beberapa catatan yang perlu digaris bawahi dengan adanya sebagian masyarakat yang menproteksi diri dan cenderung menolak rencana program terutama dikalangan masyarakat transportasi. b. Sebagian masyarakat setempat terutama masyarakat kalangan petani dan masyarakat transportasi masih belum siap untuk menerima program saat ini, karena tidak mengetahui dampak yang akan dihadapi dan peluang yang dapat mereka manfaatkan sebagai perwujudan partisipasi mereka. Ketidaksiapan ini muncul terutama dikalangan petani, penggarap, buruh tani, dan penganggur. Harapan Masyarakat a. Sosialisasi yang utuh dan menyeluruh termasuk penjelasan dampak negatif dan upaya penanganannya, serta peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat seyogyanya dapat segera dilakukan oleh Pemerintah Kota. b. Masyarakat setempat mengharapkan masalah bencana banjir yang selama ini dihadapi mendapat perhatian khusus dan serius. c. Pengelolaan sarana terbangun agar dikelola dengan baik dan pelaksanaanya bekerjasama dengan masyarakat setempat d. Masyarakat yang terpaksa kehilangan mata pencaharian dan penganggur yang ada selama ini dapat diberikan pelatihan untuk dapat menangkap peluang yang muncul e. Dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunannya, masyarakat setempat mengharapkan agar dapat dilibatkan dan diajak berurun rembug. f. Kegiatan pembangunan di kawasan Gedebage perlu diimbangi dengan kegiatanpembinaan mental spiritual terutama bagi kalangan anak dan remaja sehingga pada gilirannya dapat menekan dampak negatif pembangunan tersebut. g. Priogram pengembangan kawasan Gedebage ini agar dapat mengedepankan aspek pemberdayaan masyarakat setempat.
GAMBAR 3.1 Model Pelaksanaan Pengembangan Seni dan Budaya Daerah di Kota Bandung .
Sikap dan Pandangan
. SK . Perda Potensi Seni dan Budaya Daerah
Agen/Lembaga
Birokrasi DPRD Swasta Assosiasi Seniman Publik (Wisatawan) Agen
Personil/ SDM
Program
Festival Pameran (symposium) Seminar Jadwal lain-lain
Dana
APBD (20 %) Sponsor/Swasta (60 %) Penjualan tiket/Publik (20 %)
Fasilitas/ Fisik
Gedung Pertunjukan Ruang Pameran Lapangan
5 Tahun INPUT PROSES
OUTPUT
Seni Budaya Daerah berkembang / Aktual