LAPORAN EXECUTIVE KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN SENI DAN BUDAYA DAERAH KOTA BANDUNG (Kerjasama Kantor Litbang dengan PT. BELAPUTERA INTERPLAN) Tahun 2005
1.1
Latar Belakang • Seni dan budaya daerah mempunyai peranan penting dalam pembangunan daerah. • Di Bali, seni dan budaya daerah telah mengangkat daerahnya menjadi salah satu daerah tujuan wisata berskala internasional. • Di Jepang, seni dan budaya telah mengangkat negaranya menjadi salah satu macan Asia dalam perekonomian dunia. • Kesadaran akan pentingnya peran seni dan budaya daerah dalam pembangunan juga mulai muncul di kalangan masyarakat, stakeholders dan Pemerintah Kota Bandung. • Dalam konteks perkembangan seni dan budaya daerah di Kota Bandung dewasa ini menunjukkan adanya fenomena semakin terpinggirnya dan semakin menjauh dari kehidupan masyarakatnya. • Visi Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang "BERMARTABAT" dengan salah satu misinya mengembangakan sosial budaya dimana pada tahun 2008 Walikota Bandung mencanangkan Kota Bandung sebagai Kota Tujuan Wisata dan Kota Seni Budaya.
1.2
Permasalahan • Belum lengkapnya informasi tentang komponen yang merupakan bagian seni dan budaya daerah, baik dari sisi kuntitas maupun kualitas, • Belum optimalnya kemampuan pengelolaan atraksi seni dan budaya daerah sehingga kurang mendapat perhatian pengunjung, • Belum efektifnya networking (jaringan kerja) diantara para pengelola atraksi seni dan budaya daerah sehingga seluruh potensi seni dan budaya daerah yang ada di Kota Bandung belum dapat optimal ditampilkan secara berkelanjutan, • Belum adanya kebijakan yang mendasar tentang pelestarian, pemberdayaan, pengembangan dan pemanfaatan seni dan budaya daerah yang diunggulkan, • Belum mempunyai model untuk mengoptimalkan pengembangan potensi seni dan budaya di daerah.
1.3
Tujuan Dan Sasaran Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas maka studi ini diarahkan untuk mencapai tujuan, sebagai berikut :
1.3.1
Tujuan • Mengidentifikasi potensi-potensi seni dan budaya daerah yang ada di Kota Bandung baik secara kuantitas maupun kualitas, • Memetakan potensi seni dan budaya di wilayah Kota Bandung yang dianggap unggul dan layak untuk dikembangkan bagi kepariwisataan Kota Bandung serta seni dan budaya yang perlu dilindungi dan dilestarikan, • Menyusun pola dan strategi pengembangan potensi seni dan budaya daerah di Kota Bandung,
•
Menyusun model pengembangan seni dan budaya daerah terpadu dengan Pilot Project berlokasi di Kecamatan Ujungberung sebagai kawasan wisata terpadu yang berwawasan lingkungan dengan tatanan kehidupan budaya Sunda yang bermartabat.
1.3.2
Sasaran • Terinventarisirnya potensi seni dan budaya daerah yang ada di Kota Bandung, • Teridentifikasinya potensi dan permasalahan dalam pengembangan seni dan budaya daerah di Kota Bandung, • Terpetakannya seni dan budaya daerah di Kota Bandung secara sistematis dan terintegrasi, • Tersusunnya konsep sistem informasi seni dan budaya daerah di Kota Bandung yang lengkap, sistematis, dan terintegrasi, • Tersusunnya arahan, strategi dan tahapan dalam pengembbangan seni dan budaya daerah di Kota Bandung • Tersusunnya materi untuk kebijakan pengembangan seni dan budaya daerah di Kota Bandung, • Tersusunnya Pra Feasibility Study kawasan wisata seni dan budaya daerah terpadu di Kecamatan Ujungberung • Tersusunnya Model Pengembangan seni dan budaya daerah di Kecamatan Ujungberung.
1.4
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini terdiri dari lingkup wilayah, lingkup materi dan lingkup kajian seni dan budaya daerah.
1.4.1
Lingkup Wilayah Lingkup wilayah merupakan pembatasan wilayah yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian. Lingkup wilayah dalam penyusunan kajian model pengembangan seni dan budaya daerah akan dibatasi pada wilayah administratif Kota Bandung, sedangkan lingkup wilayah dalam penyusunan grand design pengembangan kawasan wisata agro akan dibatasi pada Kecamatan Ujungberung yang diarahkan sebagai sentra wiasata berbasis seni dan budaya daerah.
1.4.2
Lingkup Materi Lingkup materi merupakan pembatasan mengenai substansi yang akan dijadikan sebagai bahan kajian. Lingkup materi dalam penelitian ini akan dibatasi pada beberapa aspek, sebagai berikut : • Mengidentifikasi potensi dan permasalahan seni dan budaya daerah Kota Bandung. • Mengkaji kebijakan yang terkait dengan pengembangan potensi seni dan budaya daerah dan kepariwisataan di Kota Bandung • Menyusun model pengembangan seni dan budaya daerah yang terpadu di Kota Bandung • Menyusun kebijakan strategis tentang potensi pengembangan seni dan budaya daerah di Kota Bandung • Menyusun pra studi kelayakan untuk potensi Kecamatan Ujungberung sebagai sentrawisata terpadu dengan basis seni dan budaya daerah dan berwawasan lingkungan sehingga tercipta grand design kawasan wisata agro. • Menyusun rencana investasi untuk potensi Kecamatan Ujungberung sebagai sentrawisata terpadu dengan basis seni dan budaya daerah dan
berwawasan lingkungan sehingga tercipta grand design kawasan wisata agro. 1.4.3
Lingkup Kajian Seni dan Budaya Mengingat sedemikian luasnya aplikasi dari budaya, maka dalam studi ini lingkup kajian budaya yang akan dikaji adalah menyangkut seni dan budaya daerah/tradisional.
1.4.4
Pengertian Kota Seni Budaya Suatu kota disebut sebagai Kota Seni Budaya jika dalam kota tersebut memiliki indikator sebagai berikut : • Memiliki keragaman potensi seni budaya • Adanya kegiatan festival seni budaya yang teratur • Banyaknya tokoh seni dan budaya
REKOMENDASI 3.1 Model Pengembangan Seni dan Budaya Model pelaksanaan pengembangan seni dan budaya daerah yang diusulkan untuk diterapkan dalam pengembangan seni dan budaya daerah di Kota Bandung mengacu pada kondisi aktual saat ini berupa potensi dan masalah seni dan budaya. Untuk mengembangankan seni dan budaya terdapat berbagai stakeholders yang terlibat (pemerintah, lembaga non pemerintah), SDM, program-program, dana dan fasilitas. Berdasarkan keterlibatan stakeholders dan berdasarkan kondisi saat ini dan analisis SWOT didapatkan program-program untuk 4 tahun kedepan 2006-2010 seperti terlihat pada gambar 3.1 dibawah ini : Sikap & pandangan
- SK - Perda
Potensi Seni dan Budaya Daerah
INPUT
Agen/ Lembaga
- Birokrasi - DPRD
Personil/ SDM
Program
- Birokrat
- Festifal
- Legislatif DPRD - Event Organizer - Para seniman - Manajer Pertunjukan - Dramatur - Kurator
- Pameran - Simposiaum - seminar - Jadwal - dll
5 tahun PROSES
Dana
- APBD (20%) - Sponsor / swasta (60%) - Penjualan tiket publik (20%)
Fasilitas/ fisik
- Gedung pertunjukan - Ruang Pameran - Lapangan
Seni Budaya Daerah berkembang/ Aktual
OUTPUT
3.2
Strategi Pengembangan Seni Dan Budaya Daerah di kota Bandung Startegi Pengembangan Seni dan Budaya dibagi menjadi empat tahap seperti diuraikan sebagai berikut : 1. Tahap I (2006-2007), ditekankan pada upaya memanfaatkan seluruh kekuatan guna merebut dan memanfaatkan peluang yang ada dalam pengembangan seni dan budaya daerah di Kota Bandung, dengan uraian sebagai berikut : Menyelenggarakan pengembangan produk seni daerah Menyelenggarakan pelatihan dan pembinaan seni dan budaya daerah secara terjadwal Menyelenggarakan kegiatan seni dan budaya daerah secara terjadwal menyelenggarakan suatu forum informasi dan komunikasi bagi para pelaku seni dan budaya daerah. 2. Tahap II (2007-2008), ditekankan pada upaya memanfaatkan kekuatan yang ada untuk mengatasi ancaman dalam pengembangan seni dan budaya daerah di Kota Bandung Menyelenggarakan pembangunan sarana dan prasarana wisata budaya Menyelenggarakan kegiatan pengembangan seni dan budaya tradisional Menyelenggarakan kegiatan pengembangan pemasaran seni dan budaya daerah Menyelenggrakan kegiatan pelestarian seni dan budaya daerah 3. Tahap III (2008-2009), ditekankan pada upaya memanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan ancaman dalam pengembangan seni dan budaya daerah di Kota Bandung Menyelenggarakan program bantuan dana Menyelenggarakan program bantuan penyediaan fasilitas penunjang bagi lembaga seni dan budaya daerah 4. Tahap IV (2009-2010), ditekankan pada upaya meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman dalam pengembangan seni dan budaya daerah di Kota Bandung Menyelenggrakan program peningkatan fasilitas penunjang bagi lembaga seni dan budaya daerah Menyelenggrakan program pemasaran seni dan budaya daerah yang melibatkan lembaga seni dan budaya daerah yang ada Menyelenggrakan suatu bentuk kegiatan bersama antara lembaga seni dan budaya secara terjadwal menyelenggrakan program peningkatan aksesibilitas ke lokasi seni dan budaya daerah
3.3
Usulan Studi Lebih Lanjut a. "Studi Identifikasi Peran Dan Nilai-Nilai Luhur dan Seni Budaya Daerah Bagi Kepentingan Pembangunan Kota bandung", berupa penelaahan lebih detail mengenai pentingnya memahami peran dan kondisi aspek nilai-nilai luhur seni budaya yang terdapat di suatu daerah, sebagai salah satu pilar yang strategis dalam pembangunan Kota Bandung b. "Strategi Pengembangan Seni Budaya Daerah Sebagai Basis Pengembangan Wisata Perkotaan (Urban Tourism) Kota Bandung", yang substansinya adalah bagaimana mengkaitkan potensi seni dan budaya daerah kini bagi kepentingan pengembangan pariwisata kota Bandung
c. Penyusunan "Rencana Tindak (Action Plan) Pengembangan Aspek Seni Budaya Daerah, Dalam Rangka Mewujudkan Kota Bandung Sebagai Kota Wisata dan Seni Budaya Tahun 2008 d. "Feasibility Studi Kawasan Ujungberung Sebagai Salah Satu Kawasan Potensial Pengembangan Seni dan Budaya Daerah, Di Wilayah Bandung Timur Kota Bandung.
GAMBAR 3.1 Model Pelaksanaan Pengembangan Seni dan Budaya Daerah di Kota Bandung .
Sikap dan Pandangan
. SK . Perda Potensi Seni dan Budaya Daerah
Agen/Lembaga
Birokrasi DPRD Swasta Assosiasi Seniman Publik (Wisatawan) Agen
Personil/ SDM
Program
Festival Pameran (symposium) Seminar Jadwal lain-lain
Dana
APBD (20 %) Sponsor/Swasta (60 %) Penjualan tiket/Publik (20 %)
Fasilitas/ Fisik
Gedung Pertunjukan Ruang Pameran Lapangan
5 Tahun INPUT PROSES
OUTPUT
Seni Budaya Daerah berkembang / Aktual