LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2014, merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja Kepala Pusat Promosi Kesehatan beserta jajarannya kepada Menteri Kesehatan dan seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. LAKIP Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2014 mencakup pencapaian hasil, permasalahan utama, upaya pemecahan masalah dan strategi keberhasilan untuk kurun waktu 2010 - 2014 sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi, misi dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2010 -2014. Adapun Indikator Kinerja Utama Kementerian Kesehatan yang menjadi tanggung jawab Pusat Promosi Kesehatan dalam pencapaian pada akhir RPJMN tahun 2010 2014 berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1099/Menkes/SK/VI/2011 adalah : 1. Meningkatnya persentase rumah tangga ber-PHBS sebanyak 70%. 2. Meningkatnya Desa Siaga Aktif sebesar 70%. 3. Meningkatnya Jumlah Poskesdes yang Beroperasi sebanyak 58.500 Poskesdes. Dalam upaya mencapai indikator sasaran tersebut Pusat Promosi Kesehatan menetapkan 8 (delapan) strategi pelaksanaan kegiatan yaitu : Meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder, pembuat kebijakan dan pengambil keputusan untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Meningkatkan koordinasi dan kolaborasi lintas program dan lintas sektor. Meningkatkan aliansi dan kemitraan dengan swasta/dunia usaha. Meningkatkan peran serta organisasi kemasyarakatan/kelompok potensial. Memperkuat gerakan masyarakat. Meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada individu, keluarga dan masyarakat. Meningkatkan kapasitas pengelola promosi kesehatan. Kinerja Pusat Promosi Kesehatan dapat dilihat dari pencapaian indikator (1) Presentase Rumah Tangga yang melaksanakan PHBS sebesar 56.6%; (2) Presentase Desa Siaga Aktif sebesar 65.3%; (3) Jumlah Poskesdes yang beroperasi sebanyak 55.517 Poskesdes. Prestasi lainya yang telah dicapai oleh Pusat Promosi Kesehatan selama kurun waktu 5 (lima) tahun antara lain penandatanganan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama dengan 39 dunia usaha; melatih fasilitator dan kader pemberdayaan 6.336 orang; pembuatan Modul Pelatihan bagi Pelatih pada Pelatihan Promosi Kesehatan bagi Petugas Puskesmas dan Pelatihan Modul. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
2
Keberhasilan yang dicapai oleh Pusat Promosi Kesehatan pada tahun 2014 didukung oleh hal-hal berikut : 1. Penetapan dokumen pelaksanaan kegiatan (DIPA) Satuan Kerja Pusat Promosi Kesehatan. 2. Adanya koordinasi dan kerjasama yang baik dari seluruh pejabat struktural, pejabat fungsional PKM, dan jabatan fungsional umum di Pusat Promosi Kesehatan. 3. Kepemimpinan di Pusat Promosi Kesehatan yang memberikan dukungan secara penuh terhadap kelancaran pelaksanaan tugas. 4. Adanya koordinasi dan dukungan komitmen dari pemangku kepentingan, baik dari lintas program dan lintas sektor di pusat dan daerah. 5. Adanya koordinasi dan dukungan dari organisasi kemasyarakatan dan sektor swasta. Tantangan utama yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan di Pusat Promosi Kesehatan dalam promosi kesehatan adalah pembangunan kesehatan belum menjadi arus utama pembangunan sektor-sektor lain sehingga peran serta sektor dalam promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat perlu ditingkatkan. Tantangan lainnya adalah: (1) jumlah dan mutu kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi masih perlu ditingkatkan; (2) fasilitasi kesehatan untuk menjamin efektivitas berlangsungnya promosi dan konseling kesehatan secara baik perlu ditingkatkan; (3) berbagai gerakan sosial, advokasi, serta kemitraan perlu diefektifkan; (4) kebijakan publik untuk menciptakan lingkungan sehat perlu ditumbuh kembangkan; dan (5) partisipasi UKBM, dan kerjasama dengan swasta perlu ditingkatkan. Laporan Akuntanbilitas Kinerja Pusat Promosi Kesehatan diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi masukan dalam penyusunan perencanaan tahunan, bahan evaluasi pelaksanaan program, penyempurnaan pelaksanaan keggiatan yang akan datang, serta penyempurnaan kebijakan yang diperlukan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
3
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan tugas unit organisasi yang lebih berdayaguna, bersih, dan bertanggungjawab, serta sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja tahunan Pusat Promosi Kesehatan, disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja setiap tahun. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Promosi Kesehatan tahun 2014 menggambarkan pencapaian kinerja atas pelaksanaan tugas Pusat Promosi Kesehatan pada tahun anggaran 2014 berdasarkan rencana strategis, penetapan kinerja, dan janji kinerja yang telah disepakati sebelumnya. Substansi laporan mencerminkan hasil capaian sasaran strategis pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan untuk mendukung pencapaian visi Kementerian Kesehatan. Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Promosi Kesehatan tahun 2014. Semoga laporan ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi bagi para pelaksana kegiatan untuk merealisasikan seluruh kegiatan dengan lebih baik pada tahun berikutnya.
Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Pusat Promosi Kesehatan
dr.Lily S. Sulistyowati, MM NIP.195801131988032001
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
4
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF …………………………………………………………………
i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................
iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................
1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN………………………….............................
2
1.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI………………………………………
2
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN…………………………………………
2
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
4
2.1 PERENCANAAN KINERJA…………………………………………..
4
A. Visi dan Misi……………………………………………………….
4
B. Tujuan, Strategi, dan Sasaran…………………………………..
5
C. Luaran dan Indikator Kinerja…………………………………….
6
2.2 PERJANJIAN KINERJA……………………………………………….
9
AKUNTABILITAS KINERJA
10
3.1 PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA……….
10
BAB II
BAB III
A. Pengukuran Kinerja………………………………………………..
10
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja……………………………………..
12
3.2 SUMBER DAYA……………………………………………………….
BAB IV
20
A. Sumber Daya Manusia……………………………………………
21
B. Sumber Daya Anggaran………………………………………….
23
C. Sumber Daya Sarana dan Prasarana……………………………
23
KESIMPULAN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
43
5
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG Amanat Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dengan
memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan. Pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau oleh setiap orang untuk memperoleh peluang dan mengembangkan kemampuan hidup pembangunan
kesehatan
diberikan
pada
sehat. Penekanan
peningkatan
perilaku
dan
kemandiran masyarakat serta upaya promotif dan preventif. Mengingat banyak masalah kesehatan dapat dicegah dengan peningkatan perilaku dan lingkungan
sehat.
Berbagai
strategi
telah
dilakukan
dalam
rangka
meningkatkan perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat, diantaranya meningkatkan komitmen pengambil kebijakan, menggalang kemitraan yang dinamis antara pemerintah, lintas sektor, dan swasta, meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan, serta meningkatkan potensi sumber daya yang dimiliki.
Dalam RPJMN 2010-2014, Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan diarahkan untuk mampu mengarusutamakan kesehatan dalam pembangunan kesehatan, meningkatkan perilaku sehat di masyarakat dan memandirikan masyarakat untuk hidup sehat. Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Promosi
Penyelenggaraan Kegiatan Kesehatan
di
Kementerian
Kesehatan dilaksanakan oleh Pusat Promosi Kesehatan, mengacu kepada Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1144/Menkes/Per/VIII/2010 tanggal 19 Agustus 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. Dalam peraturan menteri tersebut disebutkan bahwa dalam pelaksanaan tugasnya, Pusat Promosi Kesehatan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
6
dipimpin oleh seorang kepala dan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, bimbingan, dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 1999 dan Permen PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan stratejik yang ditetapkan oleh masing-masing instansi, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai.
Hal
ini sejalan
dengan
upaya
reformasi
birokrasi
untuk
menyelenggarakan negara yang bersih dan berwibawa serta memiliki kinerja yang baik (Good Governance). Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Pusat Promosi Kesehatan menyampaikan laporan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja selama tahun
anggaran
2014
untuk
mempertanggungjawabkan
kesesuaian
pelaksanaan program yang dilaksanakan dengan tujuan dan sasaran program dalam mencapai hasil yang diharapkan. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Promosi Kesehatan merujuk pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010 – 2014 dan Penetapan Kinerja Kementerian Kesehatan tahun 2014. 1.2
MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Promosi Kesehatan merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis kepada Sekretaris Jenderal yang memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan program/kegiatan tahun anggaran 2014.
1.3
TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
:
1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan,
Pusat
Promosi Kesehatan
memiliki
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
tugas melaksanakan
7
penyusunan kebijakan teknis, bimbingan, dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Promosi Kesehatan menyelenggarakan fungsi: 1. Penyusunan
kebijakan
teknis,
rencana,
dan
program
di
bidang
pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan; 2. Pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan; 3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan; 4. Pembinaan advokasi dan kemitraan kesehatan; 5. Pembinaan pemberdayaan dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan; 6. Pengembangan metode dan teknologi promosi kesehatan; dan 7. Pelaksanaan administrasi pusat.
1.4
SISTEMATIKA PENULISAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Promosi Kesehatan tahun 2014 ini menjelaskan pencapaian kinerja Pusat Promosi Kesehatan selama kurun waktu tahun 2010 - 2014. Capaian kinerja tersebut dibandingkan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya untuk mengukur keberhasilan/kegagalan kinerja Pusat Promosi Kesehatan.
Adapun sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Promosi Kesehatan adalah sebagai berikut: Ikhtisar Eksekutif Berisi rangkuman dari isi Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Promosi Kesehatan tahun 2014. Bab I
Pendahuluan
berisi
penjelasan
singkat
tentang
latar
belakang
penyusunan, tugas pokok dan fungsi, urusan yang ditangani dan organisasi satuan kerja Pusat Promosi Kesehatan yang menjalankan dan menjabarkan tugas pokok fungsi atas urusan yang ditangani.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
8
Bab II
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja. Pada bab ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana stratejik dan rencana kinerja Pusat Pomosi Kesehatan
1.
Perencanaan Kinerja Uraian singkat tentang rencana stratejik organisasi, mulai dari visi, misi, tujuan, sasaran serta kebijakan dan program instansi.
2. Perjanjian Kinerja Disajikan
perjanjian
kinerja
antara
Kepala
Pusat
Promosi
Kesehatan dengan Sekretaris Jenderal pada tahun 2014, terutama menyangkut kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai sasaran sesuai
dengan
program
pada
tahun
2014
dan
indikator
keberhasilan pencapaiannya serta perbandingan capaian indiktor selama kurun waktu tahun 2010 – 2014. Bab III
Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis
keberhasilan/kegagalan,
hambatan/kendala,
dan
permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Bab IV
Penutup, menjelaskan kesimpulan hasil menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pusat Promosi Kesehatan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
9
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1
PERENCANAAN KINERJA Perencanaan pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 25 tahun 2004. Selain itu, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) telah ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 32/Menkes/SK/1/2013 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010 – 2014. Rensta merupakan dokumen perencanaan yang memuat program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan maupun untuk mendorong peran aktif masyarakat dalam kurun waktu 2010 – 2014. Renstra berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun. Penetapan kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima amanah/tanggungjawab/
kinerja
dengan
pihak
yang
memberikan
amanah/tanggungjawab/kinerja. Dengan demikian, penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya. Pernyataan penetapan kinerja merupakan suatu pernyataan kesanggupan dari
pimpinan
instansi/unit
kerja
penerima
amanah
kepada
atasan
langsungnya untuk mewujudkan suatu target kinerja tertentu. Pernyataan ini ditandatangani oleh penerima amanah sebagai tanda suatu kesanggupan untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, dan pemberi amanah atau atasan langsungnya sebagai persetujuan atas target kinerja yang ditetapkan tersebut. Penetapan dan pernyataan kinerja dilakukan setiap tahun untuk menjamin terlaksananya visi, misi, serta sasaran strategis yang termuat dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan yang telah ditetapkan. Adapun target
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
10
kinerja tahun 2014 di lingkungan Pusat Promosi Kesehatan disusun untuk mencapai
penjabaran
visi,
misi,
sasaran
strategis,
arah
kebijakan
Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut : A. Visi dan Misi Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 32/Menkes/SK/1/2013 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra)
Tahun
2010-2014,
Visi
Kementerian
Kesehatan
adalah
:
“Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”. Adapun Misi Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani. 2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan. 3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan. 4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
B. Tujuan, Strategi, dan Sasaran Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2010 – 2014 menetapkan satu kegiatan dari Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya yaitu kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan. Untuk mengimplementasikan amanat Renstra tersebut, Pusat Promosi Kesehatan yang ditunjuk sebagai penanggungjawab membuat Rencana Aksi Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan. Rencana aksi berisi tentang tujuan, strategi, dan sasaran strategis Pusat Promosi Kesehatan. 1) Tujuan Tujuan Pusat Promosi Kesehatan adalah meningkatkan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan kepada masyarakat.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
11
2) Strategi Adapun
strategi
Promosi
Kesehatan
dalam
penyelenggaraan
pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat adalah : a. Meningkatkan
komitmen
dan
dukungan
stakeholder,
pembuat
kebijakan, dan pengambil keputusan untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan; b. Meningkatkan koordinasi dan kolaborasi lintas program dan lintas sektor; c. Meningkatkan aliansi dan kemitraan dengan swasta/dunia usaha; d. Meningkatkan
peran
serta
organisasi
kemasyarakatan/kelompok
potensial; e. Memperkuat gerakan masyarakat; f. Meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada individu, keluarga, dan masyarakat; g. Meningkatkan kapasitas promosi kesehatan. 3) Sasaran Untuk meningkatkan penyelenggaraan pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat, Pusat Promosi Kesehatan menetapkan sasaran yaitu meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan masyaakat dan promosi kesehatan kepada masyarakat. C. Luaran dan Indikator Kinerja Berdasarkan Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Nomor HK.03.01/VIII/0691/2012
tentang
Penetapan
Indikator
Kinerja
Utama
di Lingkungan Pusat Promosi Kesehatan tahun 2010 – 2014, IKU Pusat Promosi Kesehatan adalah sebagai berikut: Tabel 2.1
Indikator Kinerja Utama Pusat Promosi Kesehatan
KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
STRATEGIS Pemberdayaan
Meningkatnya
1.
Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS
Masyarakat dan
pelaksanaan
2.
Persentase Desa Siaga Aktif
Promosi Kesehatan
pemberdayaan dan
3.
Jumlah
promosi kesehatan
Pos
Kesehatan
Desa
yang
Beroperasi
kepada masyarakat
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
12
Indikator Pusat Promosi Kesehatan yang masuk dalam indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yaitu Presentase Rumah Tangga yang melaksanakan PHBS dan Jumlah Pos Kesehatan Beroperasi. Sedangkan dalam Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2010 2014, indikator Pusat Promosi Kesehatan adalah Presentase Rumah Tangga yang melaksanakan PHBS, Persentase Desa Siaga Aktif, dan Jumlah Poskesdes Beroperasi. Definisi operasional Indikator Kinerja Utama (IKU) Pusat Promosi Kesehatan: 1) Rumah Tangga Ber-PHBS Rumah Tangga ber-PHBS adalah rumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat, yang meliputi 10 indikator yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah. 1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan adalah ibu bersalin yang mendapatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (dokter kandungan dan kebidanan, dokter umum dan bidan). 2. Memberi bayi ASI Eksklusif adalah bayi usia 0 – 6 bulan mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. 3. Menimbang balita setiap bulan adalah balita (12-59 bulan) ditimbang setiap bulan dantercatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) atau Buku KIA. 4. Menggunakan
air
bersih
adalah
anggota
rumah
tangga
yang
menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari yang berasal dari : air dalam kemasan, air ledeng, air pompa, sumur terlindung, mata air terlindung dan penampungan air hujan dan memenuhi syarat air bersih yaitu tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna. Sumber air pompa,
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
13
sumur dan mata air terlindung berjarak minimal 10 meter dari sumber pencemar seperti tempat penampung kotoran atau limbah. 5. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun adalah penduduk 5 tahun keatas mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar, sebelum memegangbayi, setelah menceboki anak dan sebelum menyiapkan
makanan
menggunakan
air
bersih
mengalir
dan
menggunkakan sabun. 6. Menggunakan jamban sehat adalah rumah tangga yang memiliki dan menggunakan jamban leher angsa dengan tangki septik atau lubang penampung kotoran sebagai pembuangan akhir dan terpelihara kebersihannya. Untuk daerah yang sulit air dapat menggunakan jamban cemplung atau jamban plengsengan 7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu adalah rumah tangga melakukan pemberantasan sarang nyamuk di dalam rumah atau di luar rumah seminggu sekali dengan cara 3M plus/larvanisasi/ikanisasi atau cara lain yang dianjurkandalam seminggu agar bebas dari jentik. 8. Makan sayur dan buah setiap hari adalah anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas yang mengonsumsi minimal 2 porsi sayur dan 3 porsi buah atau sebaliknya setiap hari. 9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari adalah penduduk/anggota keluarga umur 10 tahun ke atas yang melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari. 10. Tidak merokok di dalam rumah adalah penduduk/anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas tidak merokok di dalam rumah ketika bersama anggota keluarga lainnya.
Rumah Tangga Ber-PHBS dihitung dari nilai komposit 10 indikator. Apabila dalam rumah tangga tersebut tidak ada ibu melahirkan, tidak ada bayi, dan tidak ada balita, maka Rumah Tangga ber-PHBS adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
14
Untuk menghitung persentase Rumah Tangga ber-PHBS digunakan formula sebagai berikut: % Rumah Tangga ber-PHBS
=
Jumlah Rumah Tangga yang ber-PHBS X 100% Jumlah Rumah Tangga yang dipantau
2) Desa Siaga Aktif Persentase Desa dan Kelurahan Siaga Aktif adalah Persentase desa dan kelurahan yang penduduknya dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar dan mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Kriteria Desa dan Kelurahan Siaga Aktif meliputi : 1) Kepedulian
Pemerintahan
Desa
atau
Kelurahan
dan
pemuka
masyarakat terhadap Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang tercermin dari keberadaan dan keaktifan Forum Desa dan Kelurahan. 2) Keberadaan Kader Pemberdayaan Masyarakat/kader teknis Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. 3) Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar yang buka atau memberikan pelayanan setiap hari. 4) Keberadaan UKBM yang dapat melaksanakan (a) penanggulangan bencana
dan
kedaruratan
kesehatan,
(b)
survailans
berbasis
masyarakat, (c) penyehatan lingkungan. 5) Tercakupnya (terakomodasikannya) pendanaan untuk pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dalam anggaran pembangunan desa atau kelurahan serta dari masyarakat dan dunia usaha. 6) Peran serta aktif masyarakat dan organisasi kemasyarakatan dalam kegiatan kesehatan di Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. 7) Peraturan di tingkat desa atau kelurahan yang melandasi dan mengatur tentang pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. 8) Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga di desa atau kelurahan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
15
Untuk menghitung presentase Desa atau Kelurahan Siaga Aktif digunakan formula sebagai berikut: % Desa dan Kelurahan = Siaga Aktif
Jumlah Desa dan Kelurahan Siaga Aktif (Pratama + Madya + Purnama + Mandiri) Jumlah Desa dan Kelurahan
X 100%
3) Pos Kesehatan Desa yang Beroperasi Definisi operasional Poskesdes yang beroperasi adalah Jumlah Poskesdes (Upaya
Kesehatan
Bersumberdaya
Masyarakat
yang
memberikan
pelayanan kesehatan dasar) buka setiap hari dan dapat diakses dengan mudah oleh penduduk di wilayah tersebut. Poskesdes diharapkan dapat melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa sekurang-kurangnya : 1) Melaksanakan
pelayanan
kompetensinya,
berupa:
kesehatan (a)
dasar
Pelayanan
sesuai
kesehatan
dengan
ibu
hamil,
(b) Pelayanan kesehatan ibu menyusui, (c) Pelayanan kesehatan anak, (d) Penemuan dan penanganan penderita penyakit. 2) Membina dan menumbuhkembangkan UKBM yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Untuk menghitung jumlah Poskesdes yang beroperasi digunakan formula sebagai berikut :
Jumlah Poskesdes yang beroperasi di satu wilayah Keterangan: Satu wilayah: Kecamatan/Kabupaten/Kota/Provinsi
2.2
PERJANJIAN KINERJA Tekad dan janji kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan unit kerja yang
menerima
amanah/tanggung
jawab/kinerja
dengan
pihak
yang
memberikannya sebagaimana ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
16
Dengan demikian, penetapan kinerja merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya. Pada tahun 2014 telah ditetapkan target capaian indikator kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran hasil program, sebagai berikut: Tabel 2.2 Target Capaian Indikator Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan. NO 1
SASARAN STRATEGIS Meningkatnya
pelaksanaan
INDIKATOR 1.
pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat
TARGET 2014
Persentase rumah tangga ber-
70%
perilaku hidup bersih dan sehat 2.
Persentase Desa Siaga Aktif
3.
Pos
Kesehatan
Desa
yang
70% 58.500 Poskesdes
Beroperasi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
17
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1
PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Pusat Promosi Kesehatan selama kurun waktu tahun 2010 - 2014. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian setiap indikator. Berdasarkan
pengukuran kinerja tersebut, dapat diperoleh informasi
menyangkut masing-masing indikator sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perbaikan perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Renstra/Penetapan Kinerja. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 32/Menkes/SK/1/2013 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010 – 2014, Pusat
Promosi
Kesehatan
melaksanakan
kegiatan
Pemberdayaan
Masyarakat dan Promosi Kesehatan dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Pusat Promosi Kesehatan dalam rumusan yang spesifik, terukur dalam kurun waktu satu tahun. Sasaran Pusat Promosi Kesehatan adalah : 1. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Masyarakat. 2. Meningkatnya Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
18
Sesuai dengan dokumen Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2013, Indikator Kinerja Utama Pusat Promosi Kesehatan, dan Penetapan Kinerja Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2014, telah ditetapkan 3 indikator dalam mencapai sasaran hasil program : 1. Persentase Rumah Tangga yang melaksanakan PHBS 2. Persentase Desa Siaga Aktif 3.
Jumlah Pos Kesehatan Desa Beroperasi
Besar target dan realisasi masing-masing indikator kinerja Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Tahun 2014 No
1
Sasaran Strategis
Menurunnya
IKU
Jumlah Pos Kesehatan
disparitas
status
kesehatan dan status
Desa
Target
Realisa
%
2014
si 2014
Capaian
58.500
55.517
94.9%
70%
56.6%
80.8%
70%
65.3%
93.3%
(Poskesdes)
beroperasi
gizi antar wilayah dan antar
tingkat
sosial
ekonomi serta gender 2
Meningkatnya
Persentase
Perilaku Hidup Bersih
Tangga
dan
(PHBS)
melaksanakan Perilaku
pada tingkat Rumah
Hidup Bersih dan Sehat
Tangga
(PHBS)
Sehat
Rumah yang
Persentase Desa Siaga Aktif Ket *) : Laporan Provinsi per 21 Januari 2015
Adapun perbandingan capaian kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan selama kurun waktu tahun 2010 - 2014, dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
19
Tabel 3.2 Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan tahun 2010 sampai tahun 2014 Indikator
1. Poskesdes
2010
2011
2012
2013
T
R
C
T
R
C
T
R
C
T
R
70.000
52.279
74,7%
72.000
52.850
73,4%
55.500
54.142
97,6%
57.000
54.731
50%
50,1%
100%
55%
53,9%
98%
60%
56,5%
94,2%
65%
15%
16%
100%
25%
32,3%
100%
40%
65,3%
100%
67%
2014 C
T
R
C
96%
58.500
55.517
94.9%
55%
84,7%
70%
56.6%
80.8%
67,1%
100%
70%
65.3%
93.3%
yang Beroperasi 2. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS 3. Desa Siaga Aktif Ket *) : Laporan Provinsi per 21 Januari 2015
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Pusat Promosi Kesehatan pada tahun 2012 telah menetapkan target indikator yang ingin dicapai dalam yaitu meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan. Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, Pusat Promosi Kesehatan telah menyusun 3 indikator kinerja utama. Pengukuran keberhasilan kegiatan dilakukan dengan membandingkan antara output dan input melalui analisis deskriptif terhadap pelaksanaan kegiatan dan sub kegiatan. Analisis dilakukan dengan memantau berdasarkan definisi operasional, kriteria keberhasilan, kondisi yang dicapai, capaian kinerja, permasalahan yang dihadapi, serta potensi yang dimanfaatkan untuk memecahkan permasalahan. Uraian kinerja Pusat Promosi Kesehatan berdasarkan Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan adalah : 1. Persentase Rumah Tangga yang Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan upaya untuk memberdayakan anggota keluarga agar tahu, mau, dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
20
Rumah Tangga Ber-PHBS didapatkan dari rumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat. Indikator ini merupakan indikator komposit dari 10 indikator, yaitu 1) pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, 2) bayi diberi ASI eksklusif, 3) balita ditimbang setiap bulan, 4) menggunakan air bersih, 5) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, 6) menggunakan jamban sehat, 7) memberantas jentik di rumah sekali seminggu, 8) makan sayur dan buah setiap hari, 9) melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan 10) tidak merokok di dalam rumah. Apabila dalam Rumah Tangga tersebut tidak ada ibu yang melahirkan, tidak ada bayi dan tidak ada balita, maka pengertian Rumah Tangga ber-PHBS adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator.
Gambar 1 Target dan Capaian Rumah Tangga Ber-PHBS Tahun 2010 sampai Tahun 2014
T T
R
T R
T
T R
R
R
Presentase realisasi Rumah tangga Ber-PHBS tahun 2014 sebesar 56,6% dari target sebesar 70% atau capaian sebesar 84,71% dari target yang ditetapkan yang merupakan target akhir Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2010 - 2014. Hasil tersebut menunjukkan bahwa target 70% rumah tangga yang Ber-PHBS pada tahun 2014 belum tercapai. Tetapi dibandingkan dengan tahun 2013, realisasi capaian indikator Rumah Tangga Ber-PHBS mengalami kenaikan sebesar 2,8% serta ada kenaikan 12,97% dari capaian tahun 2010. Jumlah rumah tangga yang ber-PHBS tahun 2014 sebanyak 13.303.862 rumah tangga dari LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
21
23.514.753 rumah tangga yang dipantau. Jumlah ini mengalami peningkatan dari jumlah rumah tangga yang ber-PHBS pada tahun 2013 yang sebanyak 11.650.412 rumah tangga dari 21.158.026 rumah tangga yang dipantau.
Berikut adalah persentase Rumah Tangga Ber-PHBS tiap provinsi berdasarkan laporan capaian kinerja dari provinsi tahun 2014:
Gambar 2. Capaian Kinerja Rumah Tangga Ber-PHBS per Provinsi Tahun 2014 80
Jawa Timur
53,3 53,4 53,6 53,8 49,7 51,4 51,9
60,5 61,1
74,2 75,3
76,6
56,58
44,1 44,5 37,4 37,5 37,8 38,4
40 29,5 30,3
30
49
Nusa Tenggara …
50
48,3
55
64,9
Bangka Belitung
60
60
64
Sumatera Selatan
69,3 69,4
70
71,1 72,4
40,7
31,4
25,5
20
Sulawesi Utara
Bali
Kalimantan Timur
Jambi
Gorontalo
Jawa Tengah
DKI Jakarta
Banten
Lampung
Indonesia
Sumatera Utara
Bengkulu
Maluku Utara
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Riau
Sumatera Barat
Jawa Barat
Kalimantan Selatan
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Tengah
Maluku
Kalimantan Barat
Kepulauan Riau
Papua
DI Yogyakarta
Aceh
Sulawesi Tengah
Papua Barat
0
Nusa Tenggara …
10
Berdasarkan grafik tersebut, terlihat bahwa sebanyak 5 provinsi telah melebihi angka nasional. Presentase Rumah Tangga Ber-PHBS tertinggi adalah provinsi Jambi (72,4%), Jawa Tengah (71,1%), Bali (74,2), Kalimantan Timur (75,3) dan Sulawesi Utara (76,6%). Sedangkan presentase rumah tangga yang ber-PHBS terendah adalah Papua Barat (25,5%), Nusa Tenggara Barat (29,5%), dan Aceh (30,3%).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
22
Upaya–upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan Rumah Tangga Ber-PHBS adalah: a) Melakukan penggalangan komitmen dan dukungan stakeholder guna mendukung peningkatan Rumah Tangga Ber-PHBS. b) Melakukan
koordinasi
dengan
lintas
program
dalam
rangka
sinkronisasi Rencana Kerja Tahunan. c) Melakukan
penggalangan
kemitraan
dengan
dunia
usaha/swasta/INGO dalam pembangunan kesehatan. d) Meningkatkan
peran
serta
organisasi
kemasyarakatan
dalam
mendukung pembangunan kesehatan. e) Melakukan
penguatan
Gerakan
Masyarakat
dalam
rangka
Peningkatan Rumah Tangga ber-PHBS melalui mobilisasi masyarakat dengan TP PKK dan pembinaan Saka Bakti Husada. f)
Melakukan peningkatan Akses Informasi dan Edukasi kepada Masyarakat melalui penyebarluasan informasi melalui berbagai saluran.
g) Melakukan penggerakan Masyarakat dakan peningkatan KIA melalui koordinasi secara intensif dengan TP-PKK/LS/LP. h) Melakukan penggerakan Masyarakat dalam pengendalian malaria dengan meningkatan koordinasi dengan LS/LP dalam rangka penguatan forum/jejaring pengendalian malaria. i)
Meningkatkan pengetahuan yang komprehensif dan benar tentang HIV dan AIDS Penduduk Usia 15-24 tahun dengan meningkatkan koordinasi dengan LS/LP dan melakukan orientasi bagi fasilitator Kampanye Aku Bangga Aku Tahu.
j)
Meningkatkan pengetahuan kelompok kunci tentang HIV dan AIDS.
k) Melakukan penguatan pemberdayaan masyarakat dalam PPIA melalui
koordinasi
dengan
LS/LP/Kelompok
Penjangkau
dan
pembinaan kelompok penjangkau dalam pembentukan kelompok dukung sebaya. l)
Melakukan
penguatan
pemberdayaan
masyarakat
dalam
pengendalian PTM melalui penguatan jejaring pengendalian Penyakit Tidak Menular. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
23
m) Melakukan Sosialisasi pengembangan Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan kepada LP/LS. n) Melakukan koordinasi LP/LS dalam rangka peningkatan promosi kesehatan di Institusi Kesehatan. o) Menyusun Rancangan Permenkes terkait upaya Promotif dan Preventif. p) Mengembangkan Model Pemberdayaan Masyarakat di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat. q) Meningkatkan kapasitas 70 orang pelatih Pelatihan Pengembangan Pesan dan Media. r)
Meningkatkan
kapasitas
70
orang
pelatih
Pelatihan
Promosi
Kesehatan di Rumah Sakit.
Realisasi Capaian indikator Rumah Tangga Ber-PHBS hingga akhir RPJMN 2014 tidak tercapai. Adapun permasalah yang dihadapi dalam rangka sebagai berikut: a) Pencapaian indikator Rumah Tangga ber-PHBS sangat dipengaruhi oleh
berbagai
determinan
diluar
sektor
kesehatan
sehingga
penanganannya memerlukan dukungan lintas sektor. b) Kurangnya
tanggung
jawab
nyata
pemerintah
daerah
dalam
memprioritaskan upaya promotif preventif sehingga capaian Rumah Tangga ber-PHBS tidak optimal. c) Tenaga promosi kesehatan yang ada di Puskesmas sangat terbatas yaitu 4.144 orang atau hanya 0,46% (Berdasarkan Risfaskes 2011) demikian
pula
masih
terbatasnya
tenaga
promosi
kesehatan
di daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota). d) Masih minimnya alokasi
pembiayaan promotif preventif dan
pemberdayaan masyarakat. e) Indikator PHBS merupakan indikator dampak (Impact) sehingga sangat sulit untuk diukur setiap tahun dan harus melalui mekanisme pengumpulan data khusus.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
24
f)
Indikator RT yang melakukan PHBS dihitung secara komposit dari 10 indikator. Bila salah satu indikator ada yang tidak tercapai akan mempengaruhi secara total capaian indikator.
g) Terdapat
beberapa
indikator
yang
sangat
dipengaruhi
oleh
ketersediaan sumber daya (sarana, prasarana, daya beli dan kebiasaan masyarakat) yang ada di daerah tersebut (Konsumsi Sayur dan Buah serta cuci tangan dengan benar).
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, Pusat Promosi Kesehatan telah dilakukan berbagai upaya diantaranya: a) Melakukan revisi indikator kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan untuk periode tahun 2015-2019 yaitu ; (1) Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan, (2) Persentase Kab/Kota yang memiliki kebijakan PHBS, (3) Persentase Desa yang memanfaatkan dana desa 10% untuk UKBM, (4) Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan, (5) Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumberdayanya untuk mendukung kesehatan. b) Meningkatkan
upaya
advokasi
kepada
pemegang
keputusan
(di pemerintah daerah) untuk meningkatkan dukungan kebijakan PHBS serta anggaran. c) Meningkatkan kerjasama dengan lebih banyak dunia usaha, NGO, dan ormas untuk berperan aktif dalam mencapai indikator PHBS yang spesifik. d) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas Tenaga Promosi Kesehatan. e) Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, apabila dilihat berdasarkan masing-masing
indikator
tunggal
(tidak
komposit),
terdapat
5 indikator tunggal PHBS yang telah mencapai target RT yang ber PHBS (diatas 70%). Indikator tersebut adalah Persalinan dibantu oleh tenaga kesehatan (87,6%), Sumber Air Bersih Baik (82,2%), BAB di Jamban (81,9%), Tidak Merokok di dalam rumah (78,8%) dan Perilaku cegah jentik (77,4%).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
25
Nilai-nilai positif atau pembelajaran yang bisa diambil dari indikator PHBS sehingga dapat menjadi acuan bagi program selanjutnya yaitu sbb : a) Adanya peran serta masyarakat dalam peningkatan derajat kesehatannya, melalui kegiatan cuci tangan pakai sabun, tidak merokok di dalam rumah, buang air besar (BAB) di jamban, menggunakan air bersih, dan kegiatan pencegahan jentik nyamuk. b) Adanya kebijakan
peran yang
serta
pemerintah
berwawasan
daerah
kesehatan
dalam
membuat
seperti
kebijakan
kawasan tanpa rokok (KTR) dalam rangka pencapaian indikator PHBS. Gambar : Kegiatan PHBS
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
26
Gambar : Rekor MURI Cap jari pada saat Hari Kesehatan Nasional
Prestasi : a) Provinsi Jawa Timur juara pelaksana terbaik di rumah tangga tingkat
nasional
tahun
2012
kabupaten
Madiun
(Prakarti
Pratama I), tahun 2013 kabupaten Ngawi (Prakarti Utama I), tahun 2014 kabupaten Magetan (Prakarti Utama II). b) Provinsi Jawa Tengah juara lomba PHBS Prakarti Madya Desa Pendowo kecamatan Godeh kabupaten Pemalang. c) Kalimantan Timur juara I lomba PHBS tingkat nasional. d) DKI Jakarta tahun 2009 dan 2011Prakarti Utama, tahun 2013 memperoleh Prakarti Madya. e) Sulawesi Tengah dari 10 indikator PHBS ada 9 indikator yang sudah mencapai target hanya indikator ke 10 yang belum mencapai target.
2. Jumlah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Beroperasi Pos
Kesehatan
Desa
(Poskesdes)
merupakan
upaya
kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes diselenggarakan oleh tenaga kesehatan (minimal seorang bidan) dengan dibantu sekurang-kurangnya 2 (dua) orang kader.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
27
Poskesdes yang beroperasi adalah jumlah Poskesdes (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan dasar) buka setiap hari dan dapat diakses dengan mudah oleh penduduk di wilayah tersebut. Poskesdes diharapkan dapat melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa sekurang-kurangnya : 1. Melaksanakan
pelayanan
kesehatan
dasar
sesuai
dengan
kompetensinya, berupa : (a) Pelayanan kesehatan ibu hamil, (b) Pelayanan kesehatan ibu menyusui, (c) Pelayanan kesehatan anak, (d) Penemuan dan penanganan penderita penyakit. 2.
Membina dan menumbuhkembangkan UKBM yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Gambar 3.Target dan Capaian Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Beroperasi Tahun 2010 sampai Tahun 2014
80000
T
T
72000
70000
70000
60000
R
52279
R
52850
T 55500 R
54142
T
57000
T
R 54731
58500
R
55517
50000
40000 30000 20000
10000 0 Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Jumah Poskesdes yang beroperasi pada tahun 2014 mencapai 55.517 Poskesdes. Persentase capaian sebesar 94.90% dari target yang ditetapkan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa target 58.500 Poskesdes yang Beroperasi pada tahun 2014 belum tercapai. Namun dari tahun ke tahun, jumlah Poskesdes yang Beroperasi meningkat. Jumlah target 58.500 Poskesdes adalah dari 69.249 desa sesuai dengan jumlah desa
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
28
menurut Permendagri Nomor 18 Tahun 2013. Perubahan target terjadi pada tahun 2012 dengan ditetapkannya Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2012 melalui Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2011. Menindaklanjuti hal tersebut, berdasarkan hasil Midterm Review Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2012 telah dilakukan revisi target indikator akhir Renstra tahun 2014 yang semula 78.000 menjadi 58.500 Poskesdes. Pada tahun 2014 pertambahan jumlah Poskesdes yang Beroperasi mencapai 786 unit Poskesdes dari capaian tahun 2013, dan bertambah 3.238 unit dari capaian tahun 2010. Gambar 4. Capaian Kinerja Poskesdes Beroperasi per Provinsi Tahun 2014
8.618
9.000
7.720
8.000 7.000 5.529
6.000 5.000
3.953
4.000
Tiga provinsi dengan jumlah Poskesdes yang beroperasi
Jawa Timur
Jawa Barat
Jawa Tengah
Sumatera Utara
Sulawesi Selatan
Sumatera Selatan
Aceh
Sumatera Barat
Kalimantan Selatan
Lampung
Bengkulu
Sulawesi Tengah
Kalimantan Barat
Riau
DKI Jakarta
Sulawesi Tenggara
Jambi
Papua
Nusa Tenggara Timur
Maluku
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Bali
Banten
DI Yogyakarta
Gorontalo
Kepulauan Bangka Belitung
Maluku Utara
Kepulauan Riau
Papua Barat
-
538 605 655672 310 312421 490 524 90 123 202 276 Sulawesi Barat
1.000
Sulawesi Utara
2.000
2.887 2.493 2.298 2.497 1.732 1386 1.559 1.152 1.177 1.467 1.073 1.176 1.064 738 826 954
Nusa Tenggara Barat
3.000
terbanyak
adalah Jawa Timur (8.618 Poskesdes), Jawa Tengah (7.720 Poskesdes), Jawa Barat (5.529 Poskesdes). Sedangkan provinsi yang memiliki Poskesdes
yang
beroperasi
paling
sedikit
adalah
Papua
Barat
(90 Poskesdes), Sulawesi Barat (123 Poskesdes), dan Kepulauan Riau (202 Poskesdes).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
29
Hal-hal yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan jumlah Poskesdes yang Beroperasi adalah: a) Melakukan koordinasi terkait perencanaan dengan PPSDM dan advokasi ke pemerintah daerah untuk menyediakan tenaga bidan di Poskesdes. b) Memasukkan
Pembangunan
Poskesdes
berserta
peralatan
kesehatan dan alat promosi kesehatan sebagai salah satu menu DAK Kabupaten/Kota Bidang Kesehatan pada tahun 2012 s.d 2014. c) Melakukan koordinasi dalam upaya meningkatkan keterpaduan dalam pembinaan Poskesdes dengan lintas program dan sektor melalui Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Bidang Pelayanan Kesehatan setiap 6 bulan sekali. Namun belum ada kegiatan evaluasi efektifitas pokjanal yang dilakukan. d) Membangun sistem Pencatatan dan Pelaporan Poskesdes dan UKBM terpadu dengan tujuan mengetahui pertumbuhan jumlah UKBM setiap tahun yang dimulai tahun 2014. e) Menyusun Pedoman Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan bagi kepala Puskesmas. f)
Menyusun Kurikulum/Modul Pelatihan Promosi Kesehatan bagi Petugas Puskesmas.
g) Meningkatkan kapasitas 3077 bidan dan 3259 kader dalam rangka pencapaian target indikator PHBS. h) Meningkatkan kapasitas 3.243 tenaga puskesmas dari 33 provinsi, dalam rangka peningkatan peran puskesmas dalam membina poskesdes yang berada di wilayah kerajanya.
Realisasi Capaian indikator Jumlah Poskesdes Beroperasi hingga akhir RPJMN 2014 tidak tercapai. Adapun permasalah yang dihadapi dalam rangka sebagai berikut: a) Proiritas
Pemda
lebih
pada
upaya
kuratif
dan
rehabilitative
dibandingkan dengan upaya promotif preventif. b) Kurangnya pemanfaatan dana DAK yang dialokasikan Pemerintah Pusat
oleh
daerah
dikarenakan
kurangnya
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
sosialisasi
internal 30
di Pemerintah Daerah dan tidak menjadi prioritas utama untuk pembangunan Poskesdes.
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, Pusat Promosi Kesehatan telah melakukan berbagai upaya diantaranya: a) Penggalangan komitmen pemerintah daerah untuk memprioritaskan upaya promotif dan preventif. b) Penggalangan mitra potensial dunia usaha, NGO, dan ormas untuk berperan
aktif
dalam
meningkatkan
jumlah
poskesdes
yang
beroperasi. c) Membangun rumah tempat tinggal bagi Bidan yang menyatu dengan Poskesdes. d) Membangun sistem pencatatan dan pelaporan Poskesdes yang akan dimulai pada tahun 2014.
Nilai-nilai positif atau pembelajaran yang bisa diambil dari program pembangunan Poskesdes sehingga dapat menjadi acuan bagi program selanjutnya yaitu sbb : a) Mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui pembangunan poskesdes. b) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan. c)
Poskesdes dibangun diatas tanah pemberian warga yang letaknya dekat dengan pemukiman warga dan aksesnya mudah dijangkau .
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
31
Gambar : Pembangunan Poskesdes yang Menggunakan Dana DAK Tahun 2014
3. Desa Siaga Aktif Desa Siaga Aktif adalah desa dan kelurahan yang penduduknya dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar dan mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
Kriteria Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif meliputi : 1) Keberadaan dan keaktifan Forum Desa dan Kelurahan, 2) Keberadaan Kader Pemberdayaan Masyarakat/kader teknis Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, 3) Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar yang buka atau memberikan pelayanan setiap hari, 4) Keberadaan UKBM yang dapat melaksanakan penanggulangan
bencana
dan
kedaruratan
kesehatan,
survailans
berbasis masyarakat, dan penyehatan lingkungan, 5) Terakomodasinya pendanaan untuk pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif dalam anggaran pembangunan desa/kelurahan, dari masyarakat dan dunia usaha, 6) Adanya peran serta aktif masyarakat dan organisasi kemasyarakatan dalam kegiatan kesehatan di Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, 7) Adanya Peraturan di tingkat desa atau kelurahan yang melandasi LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
32
dan mengatur tentang pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, 8) Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga di desa atau kelurahan. Gambar 5 Target dan Capaian Desa Siaga Aktif Tahun 2010 sampai Tahun 2014
R 65,3
70
T67
R67,1
T70
R
65,29
60
T
50
R
40 30 20
T T 16R
40
32,3
25
15
10 0 Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Persentase Desa Siaga Aktif tahun 2014 sebesar 65,3% atau 93,3% dari target yang ditetapkan. Dibandingkan realisasi persentase Desa Siaga Aktif tahun 2012 terdapat penurunan sebesar 2,7%. Jumlah Desa Siaga Aktif tahun 2014 sebanyak 53.052 desa dan kelurahan dari 81.253 desa dan kelurahan yang ada sesuai Permendagri Nomor 18 Tahun 2013. Pada tahun 2014 terdapat penurunan 1.430 Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
33
Gambar 6. Target dan Capaian Desa Siaga Aktif perProvinsi tahun 2014 100 100
98,86
100 98,84
90
85,43 85,39
89,31
90,84
91,01
91,3
100
99,99
95,65 92,09
79,58
80 77,53
70
67,63 67,82 68,61 65,29
70,32
70,88
61,9
60
57,21 49,04
50
48,97
40
35,76
36,53
39,09
39,87 43,54
30 20,92
20 10
15,69
1,99
0
Berdasarkan grafik di atas, terdapat 18 provinsi yang melebihi capaian nasional. Tiga provinsi dengan capaian Desa Siaga Aktif terbanyak adalah Sumatera Barat (100%), Bengkulu (100%), dan Nusa Tenggara Barat (100%). Sedangkan provinsi yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam pengembangan Desa Siaga Aktif dalah Papua Barat (1,99 %), NTT (15,69%), dan Papua (20,92%).
Hal-hal yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan Desa Siaga Aktif adalah: a) Melakukan koordinasi secara intensif dan rutin setiap semester kepada lintas program dan lintas sektor melalui Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di tingkat pusat dan daerah. b) Melakukan sosialisasi Pedoman Pelaksanaan Pencatatan dan Pelaporan Desa dan kelurahan Siaga Aktif. c) Melakukan sosialisasi Rencana Aksi Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di 5 Daerah Binaan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
34
d) Melakukan advokasi dan koordinasi secara berkesinambungan untuk meningkatkan komitmen seluruh provinsi agar membentuk dan mengaktifkan Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
Adapun berbagai masalah yang dihadapi dalam Desa Siaga Aktif adalah: a) Belum semua kabupaten/kota membentuk Pokjanal Desa/Kelurahan Siaga Aktif b) Kabupaten/Kota yang telah membentuk Pokjanal belum optimal melakukan pembinaan terhadap desa/kelurahan siaga aktif . c) Desa/Kelurahan Siaga Aktif menjadi SPM Kabupaten Kota, tetapi masih
banyak
menganggarkan
Pemerintah secara
Kabupaten/Kota
khusus
untuk
yang
tidak
pengembangan
Desa/Kelurahan Siaga Aktif.
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, Pusat Promosi Kesehatan telah melakukan berbagai upaya diantaranya: a) Mengoptimalkan upaya advokasi untuk menggalang komitmen pemegang keputusan di daerah (provinsi dan kabupaten/kota) untuk membentuk dan mengaktifkan Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. b) Melakukan
pembinaan
terhadap
kabupaten/kota
yang
telah
membentuk Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
Nilai-nilai positif atau pembelajaran yang bisa diambil dari program Desa/Kelurahan Siaga Aktif sehingga dapat menjadi acuan bagi program selanjutnya yaitu sbb : a) Adanya
peran
serta
masyarakat
untuk
mengidentifikasi
dan
mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di desanya, melalui kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Mufakat Desa (MMD). b) Meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bahaya/permasalahan kesehatan yang sewaktu-waktu bisa terjadi, melalui kegiatan simulasi bencana. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
35
Gambar : Program Desa Siaga Aktif
3.2
SUMBER DAYA Pencapaian kinerja Pusat Promosi Kesehatan didukung oleh adanya sumber daya antara lain Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Anggaran, maupun Sumber Daya Sarana dan Prasarana. a. Sumber Daya Manusia Pegawai Pusat Promosi Kesehatan tahun 2014 sampai tanggal 31 Desember 2014 sejumlah 81 orang dengan komposisi sebagai berikut: SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PROMOSI KESEHATAN
40,74% Laki-laki Perempuan
59,26%
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
36
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa pegawai di Pusat Promosi Kesehatan berdasarkan jenis kelamin perempuan sebanyak 59,26% atau 48 orang dan laki-laki sebanyak 40.74% atau 33 orang. Tabel 3.1 Jumlah Pegawai Pusat Promosi Kesehatan Berdasarkan Jabatan NO
A.
B.
C
JABATAN
JENIS KELAMIN
JUMLAH
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
STRUKTURAL
4
10
14
1. Eselon II
-
1
1
2. Eselon III
2
2
4
3. Eselon IV
2
7
9
FUNGSIONAL
20
36
56
1. PKM Ahli
4
5
9
2. PKM Terampil
2
2
4
3. Arsiparis
-
-
0
4. Analis Kepegawaian
1
-
1
5. Umum
13
29
42
NON PNS
9
2
11
Jumlah
33
48
81
Jumlah Pegawai Pusat Promosi Kesehatan Berdasarkan Jabatan Non PNS
Struktural
14%
17%
Struktural PKM Ahli
PKM Ahli PKM Terampil
11%
Analis Kepegawaian 5% JFU
52%
PKM Terampil
1%
JFU Non PNS
Analis Kepegawaian
Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa pejabat struktural ada 14 orang (17,50%), terdiri dari perempuan sebanyak 10 orang dan laki-laki 4 orang. Selain itu, di Pusat Promosi Kesehatan terdapat 4 (empat) jabatan fungsional, terbanyak yaitu Jabatan Fungsional Umum sebanyak 42 orang LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
37
(51,85%), Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM) Ahli berjumlah 9 orang (11,11%), sementara PKM Terampil berjumlah 4 orang (4,94%), dan Analis Kepegawaian sebanyak 1 orang (1,23%). Sementara pegawai Non PNS di Pusat Promosi Kesehatan sebanyak 11 orang (13,58%). Tahun 2014 terjadi pengurangan pegawai Pusat Promosi Kesehatan, yang disebabkan karena : 1. Pegawai yang purnabakti sebanyak 2 orang. 2. Pegawai yang pindah sebanyak 1 orang
Adapun Sumber Daya Manusia menurut jabatan di Promosi Kesehatan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Jumlah Pegawai Pusat Promosi Kesehatan Berdasarkan Golongan No
Golongan
Jenis Kelamin Laki-laki
Jumlah
Perempuan 1
1
2
2
4
IV A
2
8
10
4
III D
3
5
8
5.
III C
6
9
15
6.
III B
3
13
16
7.
III A
5
5
10
8.
II D
2
2
4
9.
II C
0
2
2
10.
II B
0
0
0
11.
II A
0
0
0
12.
Non PNS
9
2
11
Jumlah
32
49
81
1.
IV D
2
IV B
3.
Dari data di atas, dapat dilihat sebagaian besar pegawai pusat promosi kesehatan berada pada golongan III C dan III B masing-masing sebanyak 15 orang dan 16 orang, golongan paling sedikit berada pada golongan IV D, IV B, II D dan II C. b. Sumber Daya Anggaran Sumber Daya Anggaran yang termuat di DIPA Pusat Promosi Kesehatan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 101.042.999.000,- yang berasal dari APBN sebesar Rp.
94.791.940.000,-
dan Hibah Luar Negeri (WHO,
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
38
UNICEF, GAVI, dan Astellas) sebesar Rp
6.251.059.000,-
Secara
keseluruhan dari total anggaran yang terealisasi di Pusat Promosi Kesehatan tahun 2014 sebesar Rp 83.780.693.335,Tabel 3.3 Realisasi Anggaran Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2013 ANGGARAN NO
1
SASARAN
Peningkatan
REALISASI
%
APBN
PHLN
APBN
PHLN
59.507.969.000
6.251.059.000
51.178.391.605
5.757.913.263
86,59
rumah tangga berPHBS 2
Peningkatan
12.180.358.000
9.413.865.684
77,29
20.094.408.000
15.042.180.012
74,86
3.009.205.000
2.388.342.771
79,37
desa siaga aktif dan Poskesdes 3
Kegiatan pendukung promosi kesehatan
4
Layanan Perkantoran Jumlah
94.791.940.000
6.251.059.000
78.022.780.072
5.757.913.263
83,58
c. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Nilai Saldo Awal Laporan per 1 Januari 2014 sebesar 67.597.062.159,-, posisi Rp.
Barang
Milik
72.216.707.067,-
Negara dengan
per
31
Desember
akumulasi
2014
penyusutan
sebesar sebesar
Rp. 43.847.165.589,-.
Ringkasan Barang Milik Negara Per Tahun Anggaran 2014 1. Mutasi BMN per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: a. Barang Persediaan
Saldo Persediaan pada Promosi Kesehatan Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 3.440.292.241,- (tiga milyar empat ratus empat puluh juta dua ratus LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
39
sembilan puluh dua ribu dua ratus empat puluh satu rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp. 2.813.355.083,- (dua milyar delapan ratus tiga belas juta tiga ratus lima puluh lima ribu delapan puluh tiga rupiah) dan total mutasi persediaan selama periode laporan sebesar Rp. 609.017.158,- (enam ratus sembilan juta tujuh belas ribu seratus lima puluh delapan rupiah ). Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
117111 117113 117114 117199
Uraian Barang Konsumsi Bahan untuk Pemeliharaan Suku Cadang Persediaan Lainnya JUMLAH
Saldo Awal (Rp) 2,831,275,083 0 0 0 2,831,275,083
Mutasi (Rp) Saldo Akhir (Rp) 609,017,158 3,440,292,241 0 0 0 0 0 0 609,017,158 3,440,292,241
Total nilai barang persediaan yang dalam kondisi rusak dan usang adalah sebesar Rp.0 (nihil) yang terdiri dari barang persediaan dengan kondisi rusak senilai Rp.0 (nihil) dan kondisi usang senilai Rp. 0 (nihil). b. Peralatan dan Mesin
Saldo Peralatan dan Mesin pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 34.488.527.456,- (tiga puluh empat milyar empat ratus delapan puluh delapan juta lima ratus dua puluh tujuh ribu empat ratus lima puluh enam rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp. 33.790.026.152,- (tiga puluh tiga milyar tujuh ratus sembilan puluh juta dua puluh enam ribu seratus lima puluh dua rupiah), mutasi tambah sebesar Rp. 698.501.304,- (enam ratus sembilan puluh delapan juta lima ratus satu ribu tiga ratus empat rupiah), dan mutasi kurang sebesar Rp. 0,- (nihil). Rincian mutasi Peralatan dan Mesin per bidang barang adalah sebagai berikut: 1) Alat Angkutan (3.02) Saldo Alat Angkutan pada Satuan Kerja Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desemebr 2014 sebesar Rp 17.880.173.076,- (tujuh belas milyar delapan ratus delapan puluh juta seratus tujuh puluh tiga ribu tujuh puluh enam rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 67 unit dengan nilai sebesar Rp. 17.502.939.158,- (tujuh belas milyar lima ratus dua juta sembilan ratus tiga puluh sembilan ribu seratul lima puluh delapan rupiah) mutasi tambah jumlah barang 2 Unit dengan nilai sebesar Rp. 377.233.918,- (tiga ratus tujuh puluh tujuh juta dua ratus tiga puluh tiga ribu sembilan ratus delapan belas rupiah), dan mutasi kurang jumlah barang 0 dengan nilai sebesar Rp. Nihil. Mutasi Tambah 2 Unit tersebut meliputi: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
40
Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil 377,233,918 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Alat Angkutan di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil, sedang dalam proses penghapusan /pemindahtanganan adalah 0 Unit dengan nilai sebesar Rp Nihil. Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas (Unit) 69 0 0
Nilai (Rp) 17,880,173,076
Catatan: Nilai (Rp) pada tabel di atas hanya diisi pada tingkat Satker. CaLBMN tingkat Wilayah, Eselon I, dan Kementerian tidak perlu mengisi kolom nilai (sesuai S-171/KN/2014).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
41
Kelompok barang Alat Angkutan yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 10 unit/ Rp. 2.653.122.000,Dalam kelompok barang alat angkutan yang statusnya dihentikan dari penggunaannya diantaranya 3 unit kendaraan (Toyota Kijang, Isuzu Panther dan Isuzu Elf) sedang dalam proses untuk dihapuskan, 1 Unit (sepeda motor Honda) kondisinya hilang, 5 Unit Ford Ranger statusnya akan dihibahkan dan 1 unit lagi Lori dorong statusnya dalam keadaan rusak berat. 2) Alat Bengkel dan Alat Ukur (3.03) Saldo Alat Bengkel dan Alat Ukur pada Satuan kerja Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 sebesar Rp 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 1 unit dengan nilai sebesar Rp 350.000,- (tiga ratus lima puluhn ribu rupiah) mutasi tambah jumlah barang 0 Unit dengan nilai sebesar Rp Nihil, dan mutasi kurang jumlah barang 0 dengan nilai sebesar Rp. Nihil. 3) Alat Kantor dan Rumah Tangga (3.05) Saldo Alat Kantor dan Rumah Tangga pada Satuan kerja Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 sebesar 1900 unit dengan nilai sebesar Rp 8.062.653.775,- (delapan milyar enam puluh dua juta enam ratus lima puluh tiga ribu tujuh ratus tujuh puluh lima rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 1.893 unit dengan nilai sebesar Rp 7.838.936.389,- (tujuh milyar delapan ratus tiga puluh delapan juta sembilan ratus tiga puluh enam ribu tiga ratus delapan puluh sembilan rupiah) mutasi tambah jumlah barang 7 Unit dengan nilai sebesar Rp 223.717.386,- (dua ratus dua puluh tiga juta tujuh ratus tujuh belas ribu tiga ratus delapan puluh enam rupiah), dan mutasi kurang jumlah barang 0 dengan nilai sebesar Rp. Nihil.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
42
Mutasi Tambah 7 Unit tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) 223,717,386 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Alat Kantor dan Rumah Tangga di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil. Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas (Unit) 1,900 0 0
Nilai (Rp) 8,062,653,775
Catatan: Nilai (Rp) pada tabel di atas hanya diisi pada tingkat Satker. CaLBMN tingkat Wilayah, Eselon I, dan Kementerian tidak perlu mengisi kolom nilai (sesuai S-171/KN/2014). Kelompok barang Alat Kantor dan Rumah Tangga yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 3.215 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
43
unit/Rp. 6.217.312.000,- (Enam miliar dua ratus tujuh belas juta tiga ratus dua belas ribu rupiah). 4) Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar (3.06) Saldo Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar pada Satuan kerja Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 sebesar Rp 1.859.844.625,- (satu milyar delapan ratus lima puluh sembilan juta delapan ratus empat puluh empat ribu enam ratus dua puluh lima rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 310 Unit dengan nilai sebesar Rp 1.859.844.625,- (satu milyar delapan ratus lima puluh sembilan juta delapan ratus empat puluh empat ribu enam ratus dua puluh lima rupiah) mutasi tambah jumlah barang 0 Unit dengan nilai sebesar Rp Nihil, dan mutasi kurang jumlah barang 0 dengan nilai sebesar Rp. Nihil. Dari jumlah Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil. Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas (Unit) 310 0 0
Nilai (Rp) 1,859,844,625
Kelompok barang Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 1.998 unit/Rp. 10.890.133.550,- (Sepuluh milyar delapan ratus Sembilan puluh juta seratus tiga puluh tiga ribu lima ratus lima puluh rupiah). 5) Alat-alat Kedokteran dan Kesehatan (3.07) Saldo Alat-alat Kedokteran dan Kesehatan pada Satuan kerja Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 sebesar Rp 17.890.000,(tujuh belas juta delapan ratus sembilan puluh ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 30 unit dengan nilai sebesar Rp 15.390.000,- (lima belas juta tujuh tiga ratus sembilan puluh ribu rupiah) mutasi tambah jumlah barang 1 Unit dengan nilai sebesar Rp 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah), dan mutasi kurang jumlah barang 0 dengan nilai sebesar Rp. Nihil.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
44
Mutasi Tambah 1 Unit tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) 2,500,000 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Alat-alat Kedokteran dan Kesehatan di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil. Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas (…satuan…) 31 0 0
Nilai (Rp) 17,890,000
Kelompok barang Alat-alat Kedokteran dan Kesehatan yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 100 unit/Rp. 79.000.000,- (Tujuh puluh sembilan juta rupiah). 6) Alat Laboratorium (3.08) Saldo Alat Laboratorium pada Satuan kerja Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 sebesar Rp 8.252.000,- (delapan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
45
juta dua ratus lima puluh dua ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 7 unit dengan nilai sebesar Rp 8.252.000,- (delapan juta dua ratus lima puluh dua ribu rupiah) mutasi tambah jumlah barang 0 Unit dengan nilai sebesar Rp Nihil, dan mutasi kurang jumlah barang 0 dengan nilai sebesar Rp. Nihil. Mutasi Tambah Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Alat Laboratorium di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil, sedang dalam proses penghapusan / pemindahtanganan adalah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil. Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas (…satuan…) 7 0 0
Nilai (Rp) 8,252,000
Kelompok barang Alat Laboratorium yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 36 unit/ LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
46
Rp. 248.400.000,- (Dua ratus empat puluh delapan ribu empat ratus rupiah). 7) Alat Persenjataan (3.09) Saldo Alat Persenjataan pada Satuan kerja Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 sebesar Rp 76.500.000,- (tujuh puluh enam juta lima ratus ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 3 unit dengan nilai sebesar Rp 76.500.000,- (tujuh puluh enam juta lima ratus ribu rupiah) mutasi tambah jumlah barang 0 Unit dengan nilai sebesar Rp Nihil, dan mutasi kurang jumlah barang 0 dengan nilai sebesar Rp. Nihil. Mutasi Tambah Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Alat Persenjataan di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
47
Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas 3 0 0
Nilai (Rp) 76,500,000
Kelompok barang Alat Persenjataan yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 300 unit/ Rp. 360.000.000,- (Tiga ratus enam puluh juta rupiah). 8) Komputer (3.10) Saldo Komputer pada Satuan kerja Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 sebesar Rp 4.009.307.400,- (empat milyar sembilan juta tiga ratus tujuh ribu empat ratus rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 450 unit dengan nilai sebesar Rp 3.921.457.400,- (tiga milyar sembilan ratus dua puluh satu juta empat ratus lima puluh tujuh ribu empat ratus rupiah) mutasi tambah jumlah barang 14 Unit dengan nilai sebesar Rp 87.850.000,- (delapan puluh tujuh juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah), dan mutasi kurang jumlah barang 0 dengan nilai sebesar Rp. Nihil. Mutasi Tambah Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
Intrakomptabel (Rp) 87,850,000 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
48
Mutasi Kurang Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Komputer di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil. Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas 408 2 53
Nilai (Rp) 3,912,914,800 454,600 87,891,000
Kelompok barang Komputer yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 729 unit/ Rp. 7.611.906.150,- (tujuh milyar enam ratus sebelas juta sembilan ratus enam ribu seratus lima puluh rupiah). 9) Alat Peraga (3.16) Saldo Alat Peraga pada Satuan kerja Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 sebesar Rp 30.953.780,- (tiga puluh juta sembilan ratus lima puluh tiga ribu tujuh ratus delapan puluh rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 2 unit dengan nilai sebesar Rp 30.953.780,- (tiga puluh juta sembilan ratus lima puluh tiga ribu tujuh ratus delapan puluh rupiah) mutasi tambah jumlah barang 0 Unit dengan nilai sebesar Rp Nihil, dan mutasi kurang jumlah barang 0 dengan nilai sebesar Rp. Nihil.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
49
Mutasi Tambah Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Alat Peraga di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil. Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas (Unit) 2
Nilai (Rp) 30,953,780 0 0
Kelompok barang Alat Peraga yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 200 unit/Rp. 107.750.000,- (Seratus tujuh juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). 10) Peralatan Olahraga (3.19) Saldo Peralatan Olahraga pada Satuan kerja Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 sebesar Rp 7.200.000,- (tujuh juta dua ratus ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
50
jumlah barang sebesar 0 unit dengan nilai sebesar Rp 0,- (Nihil) mutasi tambah jumlah barang 1 Unit dengan nilai sebesar Rp 7.200.000,- (tujuh juta dua ratus ribu rupiah), dan mutasi kurang jumlah barang 0 dengan nilai sebesar Rp. Nihil. Mutasi Tambah Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) 7,200,000 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Peralatan Olahraga di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil. Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas (Unit) 1 0 0
Nilai (Rp) 7,200,000
Kelompok barang Alat-alat Kedokteran dan Kesehatan yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 0 unit/Rp. Nihil. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
51
11) Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin. Akumulasi penyusutan peralatan dan mesin pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 19.642.680.499,(sembilan belas milyar enam ratus empat puluh dua juta enam ratus delapan puluh ribu empat ratus sembilan puluh sembilan rupiah). Adapun rincian akumulasi penyusutan Peralatan dan Mesin pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 terdapat dalam Laporan Penyusutan Barang (KPB) Tahun 2014 (terlampir). c. Aset Tetap Lainnya
Saldo Aset Tetap Lainnya pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 sebesar Rp 14. 500.000,- (Empat belas juta lima ratus ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp 14.500.000,- (Empat belas juta lima ratus ribu rupiah), mutasi tambah sebesar Rp. 0 (Nihil), dan mutasi kurang sebesar Rp. 0,- (Nihil). Rincian mutasi Aset Tetap Lainnya per bidang barang adalah sebagai berikut: 1) Bahan Perpustakaan Saldo Bahan Perpustakaan pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 4.000.000,- (Empat Juta rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sejumlah 100 Buah dengan nilai sebesar Rp 4.000.000,- (Empat juta rupiah), mutasi tambah sejumlah 0 Buah dengan nilai sebesar Rp 0,- (Nihil), dan mutasi kurang sejumlah 0 Buah dengan nilai sebesar Rp 0,- (Nihil). Mutasi Tambah Bahan Perpustakaan tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
Intrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
52
Mutasi Kurang Bahan Perpustakaan tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Aset Tetap Lainnya di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 Buah dengan nilai sebesar Rp Nihil, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah 0 Buah dengan nilai sebesar Rp Nihil. Dari jumlah Bahan Perpustakaan di atas berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas (Buah) 100
Nilai (Rp) 4,000,000 0 0
Catatan: Nilai (Rp) pada tabel di atas hanya diisi pada tingkat Satker. CaLBMN tingkat Wilayah, Eselon I, dan Kementerian tidak perlu mengisi kolom nilai (sesuai S-171/KN/2014). 2) Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga Saldo Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 10.500.000,- (Sepuluh juta lima ratus ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sejumlah 1 Buah dengan nilai sebesar Rp 10.500.000,- (Sepuluh juta lima ratus ribu rupiah), mutasi tambah sejumlah 0 Buah dengan nilai sebesar Rp 0,- (Nihil), dan mutasi kurang sejumlah 0 Buah dengan nilai sebesar Rp 0,- (Nihil).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
53
Mutasi Tambah Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Aset Tetap Lainnya di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 Buah dengan nilai sebesar Rp Nihil, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah 0 Buah dengan nilai sebesar Rp Nihil. Dari jumlah Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga di atas berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas (Buah) 1
Nilai (Rp) 10,500,000 0 0
Catatan: Nilai (Rp) pada tabel di atas hanya diisi pada tingkat Satker. CaLBMN tingkat Wilayah, Eselon I, dan Kementerian tidak perlu mengisi kolom nilai (sesuai S-171/KN/2014).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
54
3) Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 10.500.000,- (Sepuluh juta lima ratus ribu rupiah). Adapun rincian penyusutan Aset Tetap Lainnya terdapat dalam Laporan Penyusutan Barang (KPB) Tahun 2014 (terlampir). d. Aset Lainnya
Saldo Aset lainnya pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 8.163.808.470,- (delapan milyar seratus enam puluh tiga juta delapan ratus delapan ribu empat ratus tujuh puluh rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp. 5.055.368.470,- (lima milyar lima puluh lima juta tiga ratus enam puluh delapan ribu empat ratus tujuh puluh rupiah), mutasi tambah sebesar Rp. 3.108.440.000,- (Tiga milyar seratus delapan juta empat ratus empat puluh ribu rupiah), dan mutasi kurang sebesar Rp. 0,- (Nihil). 1) Aset Tak Berwujud Saldo Aset Tak Berwujud pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp Rp 8.163.808.470,(delapan milyar seratus enam puluh tiga juta delapan ratus delapan ribu empat ratus tujuh puluh rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 52 buah dengan nilai sebesar Rp. 5.055.368.470,(lima milyar lima puluh lima juta tiga ratus enam puluh delapan ribu empat ratus tujuh puluh rupiah), mutasi tambah 27 Buah dengan nilai sebesar Rp 3.108.440.000,- (Tiga milyar seratus delapan juta empat ratus empat puluh ribu rupiah), dan mutasi kurang sejumlah 0 Buah dengan nilai sebesar Rp Nihil.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
55
Mutasi Tambah Aset Tak Berwujud tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Pembelian 3.108.440.000 Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset -
Mutasi Kurang Aset Tak Berwujud tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Aset Tak Berwujud di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 Buah dengan nilai sebesar Rp Nihil sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah 0 Buah dengan nilai sebesar Rp Nihil. Aset Tak Berwujud yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 0 unit/Rp Nihil. Penambahan nilai Aset Tidak Berwujud berasal dari pembelian/Pengadaan Produksi Video, ILM dan Software Aplikasi. Pengadaan tersebut menggunakan Mata Anggaran 5212. Nilai yang di input pada aplikasi SIMAK BMN tidak sama dengan nilai pada SPM. Itu dikarenakan nilai SPM terdapat nilai gabungan dengan lainnya. 2) BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah Saldo BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 28.686.373.700,-(Dua puluh delapan milyar enam LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
56
ratus delapan puluh enam juta tiga ratus tujuh puluh tiga ribu tujuh ratus rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp. 28.686.373.700,-(Dua puluh delapan milyar enam ratus delapan puluh enam juta tiga ratus tujuh puluh tiga ribu tujuh ratus rupiah), mutasi tambah sejumlah 0 buah dengan nilai sebesar Rp Nihil, dan mutasi kurang sejumlah 0 Buah dengan nilai sebesar Rp Nihil. Mutasi Tambah BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) 0 0
Mutasi Kurang BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Penggunaan Kembali BMN Yang Dihentikan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) 0 0 0 0
Rincian BMN yang telah dihentikan penggunaannya pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 per golongan barang adalah sebagai berikut: 1 2 3 4 5
Golongan Barang Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Jembatan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya JUMLAH
Intrakomptabel (Rp) 0 28,686,373,700 0 0 0 28,686,373,700
Ekstrakomptabel (Rp) 0 0 0 0 0 0
Akumulasi Penyusutan BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 24.224.922.690,- (Dua puluh empat milyar dua ratus dua puluh empat juta sembilan ratus dua puluh dua ribu enam ratus sembilan puluh rupiah) Adapun rincian penyusutan BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah tahun 2014 (terlampir). 2. Barang Milik Negara pada Satker Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 a. BMN per akun neraca Nilai BMN pada Satker Pusat Promosi Kesehatan Per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 28.369.541.478,- (Dua puluh delapan milyar tiga ratus enam puluh sembilan juta lima ratus empat puluh satu ribu empat ratus tujuh puluh delapan rupiah), nilai BMN dimaksud disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca yaitu: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
57
Persediaan, Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan, dan Aset Lainnya.
Penyajian nilai BMN dalam pos perkiraan Neraca tersebut dengan rincian sebagai berikut: No I
Uraian Neraca
Aset Lancar 1 Persediaan Sub Jumlah (1)
II 1 2 3 4 5 6 III 1 2 3
Aset Tetap Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya KDP Sub Jumlah (2) Aset Lainnya Kemitraan dengan pihak ketiga Aset Tak Berwujud Aset yang dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah Sub Jumlah (3) Total
Intrakomptabel Rp
Ekstrakomptabel Rp %
%
Gabungan Rp
%
3.440.292.241 3.440.292.241
4,76% 4,76%
0 0
0,00% 0,00%
3.440.292.241 3.440.292.241
4,76% 4,76%
0 34.447.135.456 0 0 14.500.000 0 34.461.635.456
0,00% 47,70% 0,00% 0,00% 0,02% 0,00% 47,72%
0 41.392.000 0 0 0 0 41.392.000
0,00% 100,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 100,00%
0 34.488.527.456 0 0 14.500.000 0 34.503.027.456
0,00% 47,73% 0,00% 0,00% 0,02% 0,00% 47,75%
0 8.163.808.470
0,00% 11,30%
0 0
0,00% 0,00%
0 8.163.808.470
0,00% 11,30%
26.150.970.900
36,21%
0
0,00%
26.150.970.900
36,19%
34.314.779.370 72.216.707.067
47,52%
0 41.392.000
0,00%
34.314.779.370 72.258.099.067
47,49%
Rincian nilai Akumulasi Penyusutan BMN pada Satker Pusat Promosi Kesehatan Per 31 Desember 2014 per perkiraan Neraca adalah sebagai berikut: No I 1 2 3 4 II 1 2
Uraian Neraca Aset Tetap Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Sub Jumlah (1) Aset Lainnya Kemitraan dengan pihak ketiga Aset yang dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah Sub Jumlah (2) Total
Intrakomptabel Rp %
Ekstrakomptabel Rp %
19.611.742.899 0 0 10.500.000 19.622.242.899
44,73% 0,00% 0,00% 0,02% 44,75%
30.937.600 0 0 0 30.937.600
100,00% 0,00% 0,00% 0,00% 100,00%
0
0,00%
0
0,00%
24.224.922.690
55,25%
24.224.922.690 43.847.165.589
55,25%
0 30.937.600
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
Gabungan Rp
%
19.642.680.499 44,77% 0 0,00% 0 0,00% 10.500.000 0,02% 19.653.180.499 44,79% 0
0,00%
0,00%
24.224.922.690 55,21%
0,00%
24.224.922.690 55,21% 43.878.103.189
58
b. Perbandingan Nilai BMN pada Laporan Barang dan Laporan Keuangan Perbandingan antara nilai BMN yang disajikan dalam laporan barang dan laporan keuangan pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 per akun neraca adalah sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Uraian Neraca Laporan Barang Laporan Keuangan Selisih Persediaan 3.440.292.241 3.440.292.241 Tanah 0 0 Peralatan dan Mesin 34.447.135.456 34.447.135.456 Gedung dan Bangunan 0 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 0 Aset Tetap Lainnya 14.500.000 14.500.000 KDP 0 0 Aset Tak Berwujud 8.163.808.470 8.163.808.470 Aset Lain-Lain *) 26.150.970.900 26.150.970.900 Total 72.216.707.067 72.216.707.067 *) Aset lain-lain pada laporan barang adalah nilai BMN yang dihentikan penggunaannya dari operasional pemerintah
Berdasarkan rekapitulasi data perbandingan nilai BMN tersebut di atas, tidak terdapat selisih penyajian nilai BMN antara laporan barang dan laporan.
3. Informasi BMN Lainnya a. Perkembangan Nilai BMN Perkembangan nilai BMN secara gabungan (intrakomptabel dan ekstrakomptabel) selama 5 (lima) periode laporan terakhir, dapat disajikan sebagai berikut: No 1 2 3 4 5
Periode Laporan 31 Desember 2010 31 Desember 2011 31 Desember 2012 31 Desember 2013 31 Desember 2014
Nilai BMN 30.085.329.025 30.774.463.309 39.991.006.852 59.995.497.052 60.653.998.356
Perkembangan Rupiah Persen -689.134.284 -2,24% -9.216.543.543 -23,05% -20.004.490.200 -33,34% -658.501.304 -1,09% -
b. Informasi Pengelolaan BMN 1) Penetapan Status Penggunaan BMN Nilai BMN yang sudah ditetapkan status penggunaanya pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
59
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
No 1 2 3 4 5
Sudah Ditetapkan Status Penggunaan (Rp)
Uraian Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Jumlah
Belum Ditetapkan Status Penggunaan (Rp)
0 40.760.473.554 0 0 0 40.760.473.554
19.893.524.802 0 0 0 19.893.524.802
Nilai Penetapan Status diatas adalah nilai yang sudah dalam keluar Surat Keputusan (SK) sedangkan yang masih dalam proses pengajuan sebesar Rp. 2.080.544.885,- (dua milyar delapan puluh jutalima ratus empat puluh empat ribu delapan ratus dua rupiah), Sehingga nilai BMN yang belum di PSP sebesar Rp. 17.812.979.917,- (tujuh belas milyar delapan ratus dua belas juta sembilan ratus tujuh puluh sembilan ribu sembilan ratus tujuh belas rupiah).
2) Pengelolaan BMN No
Uraian Dalam proses pengajuan 1 permohonan ke Pengguna Barang *) Dalam proses pengajuan 2 permohonan ke Pengelola Barang
Penggunaan Pemanfaatan Pemindahtanganan Penghapusan Jumlah 0
0
3 Dalam proses Pengelola Barang
0
Selesai di Pengelola Barang a. Dikembalikan b. Ditolak c. Disetujui Dalam proses tindak lanjut Pengguna Barang.Kuasa Pengguna Barang Telah diterbitkan Keputusan dari Pengguna Barang Tindak lanjut oleh Kuasa Pengguna Barang Selesai serah terima
0 0 0 0
4
5 6 7 8
0 0 0 0
Keterangan: *) hanya diperlakukan untuk proses pengelolaan di tingkat UAKPB, UAPPB-W, dan UAPPB-E1
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
60
Dalam proses pelaksanaan pengelolaan BMN tersebut di atas, terdapat proses pengelolaan yang gagal/batal dilaksanakan, dengan rincian sebagai berikut: a) Pada satker Pusat Promosi Kesehatan terdapat Proses Pemindahtanganan/hibah dalam proses pengajuan permohonan ke pengelola barang senilai Rp. 1.657.570.000,- (satu milyar enam ratus lima puluh tujuh juta lima ratus tujuh puluh rupiah). c. Informasi Terkait BMN yang telah diusulkan Penghapusannya kepada Pengelola Barang 1) Daftar Barang Hilang yang telah diusulkan Penghapusannya kepada Pengelola Barang. Nilai BMN hilang yang telah diusulkan penghapusannya kepada Pengelola Barang pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. Nihil. 2) Daftar Barang Dengan Kondisi Rusak Berat yang telah diusulkan Penghapusannya kepada Pengelola Barang. Nilai BMN dengan kondisi Rusak Berat yang telah diusulkan penghapusannya kepada Pengelola Barang pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp Nihil. Catatan : Realisasi adalah sebesar nilai yang dikapitalisasi ke aset yang bersangkutan bukan nilai SPM/SP2D. Terjadi selisih antara jumlah SPM dengan jumlah BMN yang di input ke Aplikasi SIMAK BMN dikarenakan pada pengusulan pencairan dana lewat PTUP yang digabungkan dengan kegiatan lainnya. Selain itu dari nilai total SPM tidak semuanya termasuk biaya produksi pada hak cipta.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
61
BAB IV KESIMPULAN
Dari seluruh uraian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pusat Promosi Kesehatan telah melakukan berbagai upaya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pelaksanaan program kerja tahun anggaran 2014 adalah sebagai berikut: 1.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pusat Promosi kesehatan dalam mencapai target kinerja. Tetapi karena indikator kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan bersifat impact (dampak) sehingga banyak faktor yang menyebabkan pencapaian indikator tidak sesuai dengan yang direncanakan.
2.
Kurangnya komitmen pemerintah daerah dalam memprioritaskan upaya promotif preventif merupakan salah satu hambatan utama dikarenakan indikator kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan bersifat dampak, sehingga diharapkan peran besar dari pemerintah daerah untuk dapat mengalokasikan dukungan anggaran daerah dan mengimplementasikan/menjalankan kegiatan yang mempunyai daya ungkit besar dalam pencapaian indikator tersebut.
Berdasarkan hasil analisis dari capaian kinerja, selanjutnya dirumuskan beberapa langkah penting sebagai upaya peningkatan kinerja pada tahun berikutnya, antara lain: 1.
Menetapkan indikator kinerja kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan lebih bersifat outcomes pada periode Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019.
2.
Mensinergikan lintas unit dalam upaya promosi kesehatan baik di Kementerian Kesehatan maupun di daerah.
3.
Meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung upaya promotif preventif baik dari dukungan anggaran daerah maupun ketersediaan dan kualitas SDM promosi kesehatan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
62
4.
Meningkatkan peran aktif dari mitra strategis (dunia usaha/swasta, LSM/NGO, dan ormas) untuk mendukung program kesehatan khususnya upaya promosi kesehatan.
5.
Meningkatkan kualitas sumber daya promosi kesehatan baik pusat dan daerah melalui pelatihan maupun pembinaan.
6.
Pelaksanaan koordinasi yang baik dan berkesinambungan dengan pengelola promosi kesehatan di daerah.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014
63