LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
DIREKTORAT PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TAHUN 2016
IKHTISAR EKSEKUTIF Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015
Tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, Pusat Promosi Kesehatan memiliki sasaran yang harus dicapai yaitu ”Meningkatnya Pelaksanaan Pemberdayaan dan Promosi KesehatankKepada Masyarakat”.
Hal ini didukung dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010
tentang
Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan yang menyebutkan tugas Pusat Promosi Kesehatan untuk melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, bimbingan, dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan.
Indikator sasaran yang akan dicapai pada tahun 2012 adalah: 1.
Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia sebanyak 3 kebijakan.
2.
Persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS sebesar 40%.
3.
Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10% untuk UKBM sebesar 10%.
4.
Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR nya untuk program kesehatan sebanyak 4 dunia usaha.
5.
Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan sebanyak 3 ormas.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Promosi Kesehatan tahun 2015 merupakan bukti tertulis serta wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Promosi Kesehatan sepanjang tahun 2012. Kinerja Pusat Promosi Kesehatan dapat dilihat dari pencapaian indikator 1) Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan sebanyak 4 kebijakan, 2) Persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS sebesar 44%, 3) Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10% untuk UKBM sebesar 1%, 4) Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR nya untuk program kesehatan sebanyak 5 dunia usaha, 5) Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan sebanyak 3 ormas
Dalam mencapai indikator tersebut, strategi yang dilaksanakan Pusat Promosi Kesehatan adalah: 1. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan, advokasi dan menggalang kemitraan dengan berbagai pelaku pembangunan termasuk pemerintah daerah. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
ii
2. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan. 3. Peningkatan jumlah dan kemampuan tenaga penyuluh kesehatan masyarakat/ dan tenaga kesehatan lainnya dalam hal promosi kesehatan. 4. Pengembangan metode dan teknologi promosi kesehatan yang sejalan dengan perubahan dinamis masyarakat.
Kegiatan inovatif yang dilakukan untuk mencapai target adalah menggalang komitmen lintas program, lintas sektor, pemerintah daerah, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan dan akademisi untuk mendukung pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat kesehatan prioritas khususnya pada 9 provinsi 64 kabupaten prioritas keluarga sehat. Selain itu juga dilaksanakan CSR Award yang bertujuan memberikan penghargaan dan motivasi pada dunia usaha untuk dapat memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan. Adanya model intervensi promosi kesehatan yang dikembangkan, yaitu model HIA di Kota Cilegon dan model PPIA di Kota Surabaya. Dalam rangka meningkatkan kapasitas tenaga promosi kesehatan, telah dilaksanakan pelatihan fasilitator/TOT pengelolaan advokasi, pengelolaan media, penggalangan kemitraan, promosi kesehatan di Puskesmas, dan Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) bagi petugas Puskesmas. Pada tahun 2016, pelatihan dilaksanakan di daerah dengan alokasi dana dekonsentrasi.
Keberhasilan yang dicapai oleh Pusat Promosi Kesehatan pada tahun 2015 didukung oleh hal-hal berikut: 1. Penetapan dokumen pelaksanaan kegiatan (DIPA) Satuan Kerja Pusat Promosi Kesehatan. 2. Adanya koordinasi dan dukungan komitmen dari pemangku kepentingan di pusat baik dari lintas program maupun lintas sektor. 3. Kepemimpinan di Pusat Promosi Kesehatan yang memberikan dukungan secara penuh terhadap kelancaran pelaksanaan tugas. 4. Adanya koordinasi dan dukungan komitmen dari pemangku kepentingan, baik dari lintas program dan lintas sektor di pusat dan daerah. 5. Adanya koordinasi dan kerjasama yang baik dari seluruh pejabat struktural, pejabat fungsional PKM, dan jabatan fungsional umum di Pusat Promosi Kesehatan.
Tantangan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan di Pusat Promosi Kesehatan adalah kurangnya komitmen lintas sektor di pemerintah daerah dalam LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
iii
mendukung capaian target dan anggaran kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, kurangnya kapasitas tenaga kesehatan di daerah dalam pelaksanaan dan pembinaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Promosi Kesehatan diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi masukan dalam penyusunan perencanaan tahunan, bahan evaluasi pelaksanaan program, penyempurnaan pelaksanaan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan kebijakan yang diperlukan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
iv
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan tugas unit organisasi yang lebih berdayaguna, bersih, dan bertanggungjawab, serta sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja tahunan Pusat Promosi Kesehatan, disusunlah laporan Akuntabilitas Kinerja setiap tahun.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015 menggambarkan pencapaian kinerja atas pelaksanaan tugas Pusat Promosi Kesehatan pada tahun anggaran 2015 berdasarkan rencana strategis, penetapan kinerja, dan janji kinerja yang telah disepakati sebelumnya. Substansi laporan mencerminkan hasil capaian sasaran strategis pelaksanaan
kegiatan
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Promosi
kesehatan
untuk
mendukung pencapaian visi kementerian kesehatan.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat promosi Kesehatan tahun 2015. Semoga laporan ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi bagi para pelaksanan kegiatan untuk merealisaskan seluruh kegiatan degan lebih baik pada tahun berikutnya.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
v
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
ii v vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN 1.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
1 1 2 2 3
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 PERENCANAAN KINERJA A. Visi Dan Misi B. Tujuan, Strategi, Dan Sasaran C. Luaran Dan Indikator Kinerja 2.2 PERJANJIAN KINERJA
5 6 6 7 8 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA A. Pengukuran Kinerja B. Analisis Akuntabilitas Kinerja
14 14 14 16
3.2
SUMBER DAYA A. Sumber Daya Manusia B. Sumber Daya Anggaran C. Sumberdaya Sarana dan Prasarana
39 39 42 25
BAB IV SIMPULAN
43
LAMPIRAN
vii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
vi
LAMPIRAN: 1. Pernyataan Penetapan Kinerja 2. Form Penetapan Kinerja 3. Form Rencana Kinerja Tahunan 4. Form Pengukuran Kinerja 5. Data Pendukung
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional:
1)
pilar
paradigma
sehat
di
lakukan
dengan
strategi
pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan
dengan
strategi
peningkatan
akses
pelayanan
kesehatan,
optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko Kegiatan Promosi Kesehatan
dalam RPJMN 2015-2019 diarahkan
untuk mampu meningkatkan upaya promotif kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, pembiayaan kegiatan promotif dan preventif, serta perilaku hidup bersih dan sehat. Mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan,
penyelenggaraan
kegiatan
promosi
kesehatan
dan
pemberdayaan masyarakat di Kementerian Kesehatan dilaksanakan oleh Pusat Promosi Kesehatan. Dalam peraturan menteri tersebut disebutkan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
1
bahwa dalam pelaksanaan tugasnya, Pusat Promosi Kesehatan dipimpin oleh seorang kepala dan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, bimbingan, dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan. Pusat Promosi Kesehatan sebagai sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan negara wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Hal ini sejalan dengan upaya reformasi birokrasi untuk menyelenggarakan negara yang bersih dan berwibawa serta memiliki kinerja yang baik (Good Governance) dan selaras dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 1999 dan Permen PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010. Sehubungan
dengan
hal
tersebut,
Pusat
Promosi
Kesehatan
menyampaikan laporan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja selama tahun
anggaran
2015
untuk
mempertanggungjawabkan
kesesuaian
pelaksanaan program yang dilaksanakan dengan tujuan dan sasaran program dalam mencapai hasil yang diharapkan. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Promosi Kesehatan merujuk pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015 – 2019 dan Penetapan Kinerja Kementerian Kesehatan tahun 2015. 1.2
MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Promosi Kesehatan merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis kepada Pusat Jenderal Kesehatan Masyarakat yang memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan program/kegiatan tahun anggaran 2015.
1.3
TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
:
1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan tata kerja Kementerian Kesehatan, Pusat promosi Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
2
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang Promosi Kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dalam
melaksanakan
tugas
tersebut,
Pusat
Promosi
Kesehatan
menyelenggarakan fungsi: 1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program di bidang pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan; 2. Pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehtaan; 3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan; 4. Pembinaan advokasi dan kemitraan kesehatan; 5. Pembinaan pemberdayaan dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan; 6. Pengembangan metode dan teknologi promosi kesehatan; dan 7. Pelaksanaan administrasi pusat.
1.4
SISTEMATIKA PENULISAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Promosi Kesehatan tahun 2015 ini menjelaskan pencapaian kinerja Pusat Promosi Kesehatan selama kurun waktu tahun 2015 - 2019. Capaian kinerja tersebut dibandingkan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya untuk mengukur keberhasilan/kegagalan kinerja Pusat Promosi Kesehatan.
Adapun sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Promosi Kesehatan adalah sebagai berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
3
Ikhtisar Eksekutif Berisi rangkuman dari isi Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Promosi Kesehatan tahun 2015. Bab I
Pendahuluan
berisi
penjelasan
singkat
tentang
latar
belakang
penyusunan, tugas pokok dan fungsi, urusan yang ditangani dan organisasi satuan kerja Pusat Promosi Kesehatan yang menjalankan dan menjabarkan tugas pokok fungsi atas urusan yang ditangani. Bab II
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja. Pada bab ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana stratejik dan rencana kinerja Pusat Pomosi Kesehatan
1.
Perencanaan Kinerja Uraian singkat tentang rencana stratejik organisasi, mulai dari visi, misi, tujuan, sasaran serta kebijakan dan program instansi.
2. Perjanjian Kinerja Disajikan
perjanjian
kinerja
antara
Kepala
Pusat
Promosi
Kesehatan dengan Kepala Jenderal Kesehatan Masyarakat pada tahun 2015, terutama menyangkut kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai sasaran sesuai dengan program pada tahun 2015 dan indikator keberhasilan pencapaiannya serta perbandingan capaian indiktor selama kurun waktu tahun 2015 – 2019. Bab III
Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis
keberhasilan/kegagalan,
hambatan/kendala,
dan
permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Bab IV
Penutup, menjelaskan kesimpulan hasil menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pusat Promosi Kesehatan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
4
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1
PERENCANAAN KINERJA Perencanaan pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 25 tahun 2004. Selain itu, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) telah ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Rensta merupakan dokumen perencanaan yang memuat program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan maupun untuk mendorong peran aktif masyarakat dalam kurun waktu 2015 – 2019. Renstra berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun. Penetapan kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima amanah/tanggungjawab/
kinerja
dengan
pihak
yang
memberikan
amanah/tanggungjawab/kinerja. Dengan demikian, penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya. Pernyataan penetapan kinerja merupakan suatu pernyataan kesanggupan dari
pimpinan
instansi/unit
kerja
penerima
amanah
kepada
atasan
langsungnya untuk mewujudkan suatu target kinerja tertentu. Pernyataan ini ditandatangani oleh penerima amanah sebagai tanda suatu kesanggupan untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, dan pemberi amanah atau atasan langsungnya sebagai persetujuan atas target kinerja yang ditetapkan tersebut. Penetapan dan pernyataan kinerja dilakukan setiap tahun untuk menjamin terlaksananya visi, misi, serta sasaran strategis yang termuat dalam Rencana LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
5
Strategis Kementerian Kesehatan yang telah ditetapkan. Adapun target kinerja tahun 2015 di lingkungan Pusat Promosi Kesehatan disusun untuk mencapai
penjabaran
visi,
misi,
sasaran
strategis,
arah
kebijakan
Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut : A. Visi dan Misi Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015- 2019 mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong¬royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu: 1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara. 2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
6
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 6. Meningkatkan
produktifitas
rakyat
dan
daya
saing
di
pasar
Internasional. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh
ke-Bhineka-an
dan
memperkuat
restorasi
sosial
Indonesia.
B. Tujuan, Strategi, dan Sasaran Salah satu agenda pembangunan nasional yang tercantum di dalam Nawa Cita adalah Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia dan Masyarakat Indonesia. Upaya meningkatkan kualitas hidup manusia dijalankan melalui pembangunan manusia sebagai insan dan sumber daya pembangunan, baik laki-laki maupun perempuan, mulai dari dalam kandungan ibu sampai usia lanjut. Peningkatan kualitas hidup manusia tercermin pada penyediaan pemenuhan hak-hak dasar warga negara untuk memperoleh layanan publik, antara lain pelayanan kesehatan. Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu: 1) meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan. Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja, maternal, dan kelompok lansia. Dalam upaya pencapaian tujuan Kementerian Kesehatan tersebut, Pusat
Promosi
Kesehatan
melakukan
upaya-upaya
meningkatkan
pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan kepada masyarakat, meningkatkan pembiayaan kegiatan promotif dan preventif, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Upaya-upaya tersebut akan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
7
dicapai melalui strategi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang meliputi: 1.
Pelaksanaan
penyuluhan
kesehatan,
advokasi
dan
menggalang
kemitraan dengan berbagai pelaku pembangunan termasuk pemerintah daerah. 2.
Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
3.
Peningkatan jumlah dan kemampuan tenaga penyuluh kesehatan masyarakat/ dan tenaga kesehatan lainnya dalam hal promosi kesehatan.
4.
Pengembangan metode dan teknologi promosi kesehatan yang sejalan dengan perubahan dinamis masyarakat.
Adapun sasaran pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan kepada masyarakat yaitu 1.
Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung pembangunan kesehatan.
2.
Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
3.
Meningkatnya jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program kesehatan.
4.
Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan sebanyak 15 ormas.
C. Luaran dan Indikator Kinerja Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
HK.02.02/MENKES/52/2015
Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, Sasaran kegiatan Promosi Kesehatan adalah meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat. Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
8
6. Jumlah
kebijakan
meningkatkan
publik
kualitas
yang
hidup
berwawasan
manusia
kesehatan
Indonesia
untuk
sebanyak
15
kebijakan. 7. Persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS sebesar 80%. 8. Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10% untuk UKBM sebesar 50%. 9. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR nya untuk program kesehatan sebanyak 20 dunia usaha. 10. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan sebanyak 15 buah
Tabel 2.1
Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Promosi Kesehatan
KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
STRATEGIS Pemberdayaan
Meningkatnya
Masyarakat dan
pelaksanaan
Promosi
pemberdayaan
Kesehatan
dan promosi kesehatan
1.
Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
2.
Persentase
kabupaten/kota
yang memiliki kebijakan PHBS 3.
Persentase
desa
yang
kepada
memanfaatkan dana desa 10%
masyarakat
untuk UKBM 4.
Jumlah
dunia
usaha
yang
memanfaatkan CSR nya untuk program kesehatan 5
Jumlah kemasyarakatan
organisasi yang
memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
9
Definisi operasional Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Pusat Promosi Kesehatan: 1. Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan Jumlah Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan adalah jumlah kebijakan yang dibuat sektoral (K/L maupun provinsi) berupa Peraturan Presiden/ Peraturan Menteri/
Instruksi Menteri/ Surat Edaran Menteri/ Surat
Keputusan Bersama Menteri yang mendukung kesehatan khususnya dalam upaya peningkatan perilaku sehat dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Untuk menghitung Jumlah Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan digunakan formula sebagai berikut: Jumlah absolut kebijakan publik berwawasan kesehatan yang ditetapkan pada satu tahun pelaporan
2. Kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS Persentase kabupaten dan kota yang membuat kebijakan yang mendukung PHBS minimal 1 kebijakan baru per tahun (Kebijakan yang mendukung kesehatan/PHBS/perilaku sehat adalah kebijakan dalam bentuk Peraturan Daerah, Peraturan Bupati/Walikota, Instruksi Bupati/Walikota, Surat Keputusan Bupati/Walikota, Surat Edaran/Himbauan Bupati/Walikota pada tahun tersebut)
Untuk menghitung presentase kabupaten dan kota yang membuat kebijakan yang mendukung PHBS digunakan formula sebagai berikut: % kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan PHBS
=
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
Jumlah kabupaten/kota yang mengeluarkan kebijakan PHBS dalam satu tahun pelaporan
x
100%
Jumlah kabupaten/Kota
10
3. Desa yang memanfaatkan dana desa 10% untuk UKBM Persentase Puskesmas yang memfasilitasi desa untuk memanfaatkan dana desa minimal 10% untuk UKBM.
Untuk menghitung jumlah Desa yang memanfaatkan dana desa 10% untuk UKBM digunakan formula sebagai berikut : % Desa yang memanfaatkan dana desa minimal 10 persen untuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
=
Jumlah desa yang mengalokasikan 10% dana desa untuk UKBM
x
100%
Jumlah desa
4. Dunia usaha yang memanfaatkan CSR nya untuk program kesehatan Jumlah dunia usaha yang melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Propinsi yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan Untuk menghitung jumlah Dunia usaha yang memanfaatkan CSR nya untuk program kesehatan digunakan formula sebagai berikut: Jumlah absolut dunia usaha yang melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam satu tahun pelaporan
5. Organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan Jumlah organisasi kemasyarakatan yang melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Propinsi yang memanfaatkan sumberdayanya untuk mendukung program kesehatan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
11
Untuk
menghitung
jumlah
organisasi
kemasyarakatan
yang
memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan digunakan formula sebagai berikut: Jumlah absolut organisasi kemasyarakatan yang melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam satu tahun pelaporan
2.2
PERJANJIAN KINERJA Tekad dan janji kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan unit kerja yang
menerima
amanah/tanggung
jawab/kinerja
dengan
pihak
yang
memberikannya sebagaimana ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Dengan demikian, penetapan kinerja merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya. Pada tahun 2015 telah ditetapkan target capaian indikator kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran hasil program, sebagai berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
12
Tabel 2.2 Target Capaian Indikator Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan.
NO
SASARAN
INDIKATOR
TARGET 2015
1. Jumlah kebijakan publik
3
STRATEGIS 1
Meningkatnya pelaksanaan
yang
pemberdayaan promosi
dan
berwawasan
kesehatan
kesehatan 2. Persentase
kepada masyarakat
40%
kabupaten/kota memiliki
yang
kebijakan
PHBS 3. Persentase desa yang memanfaatkan
10%
dana
desa 10% untuk UKBM 4
Jumlah
dunia
usaha
yang
memanfaatkan
4
CSR nya untuk program kesehatan 5
Jumlah
organisasi
kemasyarakatan
3
yang
memanfaatkan sumber dayanya
untuk
mendukung kesehatan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1
PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran
kinerja
adalah
kegiatan
manajemen
khususnya
membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Pusat Promosi Kesehatan selama kurun waktu tahun 2015 - 2019. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian setiap indikator. Berdasarkan
pengukuran kinerja tersebut, dapat diperoleh
informasi menyangkut masing-masing indikator sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perbaikan perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Renstra/Penetapan Kinerja. Berdasarkan
Keputusan
HK.02.02/MENKES/52/2015
Tentang
Menteri Rencana
Kesehatan Strategis
Nomor
Kementerian
Kesehatan Tahun 2015-2019, Pusat Promosi Kesehatan melaksanakan kegiatan Promosi Kesehatan dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Pusat Promosi Kesehatan dalam rumusan yang spesifik, terukur dalam kurun waktu satu tahun. Sasaran Pusat Promosi Kesehatan adalah : 1. Meningkatnya upaya peningkatan Promosi Kesehatan, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
14
2. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
Sesuai dengan dokumen Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, Indikator Kinerja Utama Pusat Promosi Kesehatan, dan Penetapan Kinerja Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015, telah ditetapkan 5 indikator dalam mencapai sasaran hasil program : 1. Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. 2. Persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS 3. Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10% untuk UKBM 4. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR nya untuk program kesehatan. 5. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan sebanyak
Besar target dan realisasi masing-masing indikator kinerja Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan adalah sebagai berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
15
Tabel 3.1 Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Tahun 2015 No
1
Sasaran Startegis
IKU
Meningkatnya
Jumlah
pelaksanaan
publik
kebijakan
Target
Realisasi
%
2015
2015
Capaian
3
4
133%
40%
44%
110%
10%
1%
10%
4
5
125%
3
3
100%
yang
promosi kesehatan berwawasan dan
kesehatan
pemberdayaan
Persentase
kepada
kabupaten/kota yang
masyarakat
memiliki
kebijakan
PHBS Persentase
desa
yang memanfaatkan dana
desa
10%
untuk UKBM Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR
nya
untuk
program kesehatan Jumlah
organisasi
kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber untuk
dayanya mendukung
kesehatan Ket *) : Laporan Provinsi per 31 Januari 2016
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Pusat Promosi Kesehatan pada tahun 2015 telah menetapkan target indikator yang ingin dicapai mencapai sasaran strategis meningkatnya pelaksanaan Promosi Kesehatan. Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, Pusat Promosi Kesehatan telah menyusun 5 (lima) indikator kinerja utama. Pengukuran keberhasilan kegiatan dilakukan dengan membandingkan antara output dan input melalui analisis deskriptif terhadap pelaksanaan kegiatan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
16
dan sub kegiatan. Analisis dilakukan dengan memantau berdasarkan definisi operasional, kriteria keberhasilan, kondisi yang dicapai, capaian kinerja, permasalahan yang dihadapi, serta potensi yang dimanfaatkan untuk memecahkan permasalahan. Uraian kinerja Pusat Promosi Kesehatan berdasarkan Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan adalah:
1. Jumlah kebijakan yang Berwawasan Kesehatan
Lintas sektor berperan penting dalam kesehatan, terutama untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung dapat meningkatkan perilaku hidup sehat masyarakat. Menyadari hal tersebut, Pusat promopsi Kesehatan mendiorong lintas sector untuk mengeluarkan kebijakan berwawasan kesehatan (Health in All Policy).
Jumlah Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan adalah jumlah kebijakan yang dibuat sektoral (K/L) berupa Peraturan Presiden/ Peraturan Menteri/ Instruksi Menteri/ Surat Edaran Menteri/ Surat Keputusan Bersama Menteri yang mendukung kesehatan khususnya dalam upaya peningkatan perilaku sehat dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
17
Gambar 1 Target dan Capaian Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan Tahun 2015
Jumlah kebijakan publik berwawasan kesehatan yang dikeluarkan oleh lintas sektor pada tahun 2015 adalah sebanyak 4 (empat) kebijakan atau 133% dari target. Hasil ini menunjukkan bahwa target Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan tahun 2015 telah tercapai.
Pada tahun 2015 telah terbit kebijakan publik berwawasan kesehatan sebagai berikut: 1. Peraturan
Menteri Keuangan
Perubahan
atas
Nomor 102/PMK.07/2015 tentang
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
115/PMK.07/2015 tentang Tata Cara Pemungutan dan Penyetoran Pajak Rokok yang menyebutkan bahwa penggunaan dana pajak rokok di bidang kesehatan dilakukan dengan berpedoman pada petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. 2. Kebijakan tarif cukai yg baru melalui PMK No. 198/PMK.010/2015 tentang Perubahan Kedua atas PMK Nomor: 179/PMK.011/2012 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau. 3. Surat
kawat
dari
T.900/2239/KEUDA
Kementerian kepada
Dalam
Gubernur
Negeri Se-Indonesia
Nomor: dan
Bupati/Walikota Se-Indonesia untuk pemenuhan anggaran kesehatan minimal 10% sesuai dengan amanah UU 36/2009. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
18
4. Surat
Edaran
Kementerian
Perhubungan
Januari
2015
untuk
menjadikan transportasi umum sebagai Kawasan tanpa Rokok (KTR) sesuai dengan PP 109 tahun 2012.
Gambar 2
Pembukaan
Pertemuan
Koordinasi
Penguatan
Pemberdayaan Masyarakat Menuju Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga oleh Menteri Kesehatan
Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya advokasi ke pemegang kebijakan baik lintas program maupun lintas sektor. Upaya– upaya yang telah dilakukan dalam rangka menghasilkan Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan adalah: 1. Penyusunan dan sosialisasi petunjuk teknis penggunaan dana pajak rokok ke daerah 2. Peyusunan regulasi pencantuman peringatan kesehatan dalam iklan rokok 3. Koordinasi pelaksanaan penggalangan komitmen dalam mendukung percepatan AKI dan AKB 4. Penggalangan komitmen dalam determinan sosial kesehatan 5. Penggalangan komitmen dalam peningkatan gaya hidup sehat
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
19
6. Koordinasi lintas program dan lintas sector dalam pengembangan PKRS dalam rangka penguatan promosi kesehatan di rumah sakit 7. Pengembangan startegi advokasi 8. Pemantauan dan evaluasi proses pembuatan dan implementasi kebijakan publik berwawasan kesehatan 9. Pelatihan pengelolaan advokasi petugas promkes provinsi
Adapun permasalah yang dihadapi dalam rangka sebagai berikut: 1. Mendorong munculnya kebijakan publik yang dikeluarkan oleh lintas sektor memerlukan proses dengan serangkaian kegiatan yang berjalan dalam rentang waktu yang cukup panjang. 2. Isu kebijakan publik yang diinisiasi merupakan isu yang sedang bergulir di lintas sektor, sehingga tidak dapat ditentukan oleh Pusat Promosi Kesehatan.
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, Pusat Promosi Kesehatan telah dilakukan upaya: 1. Meningkatkan upaya koordinasi dengan LS/LP secara intensif dan memastikan semua proses berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan hingga selesai. 2. Melakukan identifikasi isu kebijakan berwawasan yang diperlukan dengan
melibatkan
pihak
luar,
seperti
LSM,
organisasi
kemasyarakatan dan akademisi.
Nilai-nilai positif atau pembelajaran yang bisa diambil dari indikator kebijakan publik berwawasan kesehatan sehingga dapat menjadi acuan bagi program selanjutnya yaitu sebagai berikut : 1. Adanya peran serta dari LSM, organisasi kemasyarakatan dan akademisi untuk mendukung terbitnya kebijakan publik berwawasan kesehatan 2. Adanya peran serta pemerintah daerah dalam membuat kebijakan yang berwawasan kesehatan seperti kebijakan kawasan terutama LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
20
menindaklanjuti kebijakan berwawasan kesehatan yang diterbitkan di pusat.
Prestasi yang dicapai dalam kebijakan berwawasan kesehatan di tahun 2015 adalah: 1. Pemerintah provinsi juga melakukan advokasi dan koordinasi lintas sekror untuk menetapkan kebijakan berwawasan kesehatan tahun 2015, seperti: a. Provinsi Aceh mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Rakyat Aceh. b. Provinsi DI Yogyakarta mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Nomor 15/SE/XI/2015 tentang Implementasi Pergub DIY No 42 Tahun 2009 tentang Kawasan Dilarang Merokok. c. Provinsi Nusa Tenggara Barat mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 17 Tahun 2015 tentang Pengaturan tempat khusus merokok bertujuan untuk memberikan perlindungan yang efektif kepada kesehatan masyarakat terhadap dampak buruk asap rokok.
2.
Persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS Dalam rangka mendukung pelaksanaan perilaku hidup sehat, diperlukan kebijakan PHBS di daerah. Adapun yang dimaksud persentase kabupaten dan kota yang membuat kebijakan yang mendukung PHBS minimal 1 kebijakan baru per tahun. Kebijakan kesehatan/PHBS/perilaku
sehat
adalah
yang mendukung
kebijakan
kesehatan/PHBS/perilaku sehat dalam bentuk
mendukung
Peraturan Daerah,
Peraturan Bupati/Walikota, Instruksi Bupati/Walikota, Surat Keputusan Bupati/Walikota, Surat Edaran/Himbauan Bupati/Walikota pada tahun tersebut.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
21
Gambar 2. Target dan Capaian Persentase Kabupaten/Kota yang Memiliki Kebijakan PHBS Tahun 2015
Pada tahun 2015, capaian kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS sebanyak 44% atau sebayak 24 kabupaten/kota. Persentase ini mencapai 110% dari target yang ditetapkan. Hasil ini menunjukkan bahwa target Kabupaten/Kota yang memiliki kebijakan PHBS tahun 2015 telah tercapai.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
22
Gambar 3. Capaian Kabupaten/Kota yang memiliki Kebijakan PHBS per Provinsi Tahun 2015
Berdasarkan grafik di atas, provinsi yang mempunyai kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS pada tahun 2015 terbanyak adalah Sumatera Utara (4 kabupaten/kota), Aceh dan Lampung (masing-masing 3 kabupaten/kota). Sementara itu, sebanyak 490 kabupaten/kota yang lain belum memiliki kebijakan PHBS di tahun 2015.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
23
Gambar 4. Pembukaan Gebyar Remaja Indonesia Peduli HIV & AIDS oleh Menteri Kesehatan
Adapun hal-hal yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS adalah: 1. Melakukan advokasi kebijakan public berwawasan kesehatan di 3 (tiga) provinsi terpilih 2. Pembinaan teknis pada daerah yang telah diadvokasi 3. Pemantapan advokasi pada daerah yang telah diadvokasi 4. Pemantauan dan evaluasi proses pembuatan dan implementasi kebijakan 5. Kampanye Pencegahan HIV dan AIDS pada Kelompok Remaja melalui Kampanye Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) 6. Gebyar Remaja Peduli HIV AIDS “Kami Hebat Berani Beraksi –Cegah HIV AIDS Dengan Perilaku Sehat” 7. Workshop Strategi Komunikasi Peningkatan Cakupan Imunisasi Dasar Rutin
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
24
8. Studi Kohort Buku KIA dalam rangka meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap dan menurunkan kejadian Drop Out (DO) di Provinsi Jawa Barat 9. Revisi Modul Pelatihan bagi Pelatih Pelatihan Promosi Kesehatan bagi petugas Puskesmas. 10. Pengembangan media KIE Pencegahan Penularan HIV dari Ibu Ke Anak (PPIA). 11. Mengembangkan media KIE Keluarga Sehat, serta melakukan uji coba media tersebut di beberapa Kabupaten.
12. Pengembangan pesan dan media dalam bentuk animasi, video informasi, video graphis, video dokumenter, desain media, logo untuk program-progam prioritas Kementerian Kesehatan.
13. Pengembangan
draft
strategi
komunikasi
1000
Hari
Pertama
Kehidupan, Aktifitas fisik, Makan sayur dan buah, serta Keluarga Sehat 14. Penyebarluasan informasi melalui media elektronik (TV dan Radio) tentang: Pemberian ASI Eksklusif; Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan; Peningkatan Cakupan Imunisasi; Penimbangan Bayi dan Balita di Posyandu; Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan (IVA test), Dampak Rokok terhadap Kesehatan, P4K, 1000 Pertama Kehidupan, Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA), Filariasis dan PTM. 15. Peningkatan kapasitas tenaga promosi kesehatan melalui pelatihan media dan pesan kesehatan.
Adapun permasalah yang dihadapi dalam rangka sebagai berikut: 1. Proiritas
Pemda
lebih
pada
upaya
kuratif
dan
rehabilitative
dibandingkan dengan upaya promotif preventif. 2.
kebijakan PHBS yang dikeluarkan oleh Kabupaten/Kota mayoritas fokus pada satu isu yaitu Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok dan belum berdasarkan analisis masalah kesehatan yang terjadi di masing masing daerah
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
25
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, Pusat Promosi Kesehatan telah melakukan berbagai upaya diantaranya: 1. Penggalangan komitmen pemerintah daerah untuk memprioritaskan upaya promotif dan preventif. 2. Pendampingan penyusunan kebijakan PHBS disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di tiap daerah yang melakukan audiensi dengan Pusat Promosi Kesehatan
Nilai-nilai positif atau pembelajaran yang bisa diambil dari indicator kebijakan PHBS sehingga dapat menjadi acuan bagi program selanjutnya yaitu: a) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat menjadi program milik bersama antara pusat, daerah, lintas program, lintas sektor, dunia usaha dan masyarakat. b) Kebijakan PHBS di kabupaten/kota mendorong adanya pembiayaan dan pelaksanaan kegiatan dari pemerintah dkabupaten/kota agar masyarakat melakukan perilaku sehat.
Prestasi yang dicapai dalam kebijakan berwawasan kesehatan di tahun 2015 adalah: 1. Sebanyak 35 kebijakan PHBS dikeluarkan di tingkat kabupaten/kota tahun 2015 di 24 kbupaten/kota.
3.
Persentase Desa yang memanfaatkan dana desa minimal 10 persen untuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi,
memelihara,
dan
meningkatkan
kesehatan.
Dalam
pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, masyarakat didorong untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada di desa termasuk dana desa. Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat di desa adalah adanya Upaya LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
26
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Oleh karena itu, Pusat promosi Kesehatan mendorong agar desa dapat memanfaatkan dana desa minimal 10% untuk pengembangan dan pelaksanaan kegiatan UKBM.
Gambar 5 Target dan Capaian Persentase Desa yang memanfaatkan dana Desa Minimal 10% untuk UKBM
Persentase Desa yang memanfaatkan dana desa minimal 10% untuk UKBM tahun 2015 sebesar 1% atau 10% dari target yang ditetapkan. Jumlah desa yang telah memanfaatkan minimal 10% dana desa untuk UKBM sebanyak 535 desa dari 74.754 desa yang ada.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
27
Gambar 6. Capaian Persentase Desa yang memanfaatkan dana Desa Minimal 10% untuk UKBM per Provinsi tahun 2015
Apabila dijabarkan per provinsi, sebanyak 693 desa yang telah memanfaatkan dana desa minimal 10% untuk UKBM tersebar di 5 (lima) provinsi yaitu: Sumatera Utara, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
28
Tengah, DI Yogyakarta, dan Gorontalo. Oleh karena itu, perlu percepatan pencapaian indiaktor di 29 provinsi yang lain.
Gambar 7
Pelaksanaan Fasilitasi Penggalangan Kemitraan Lintas Sektor dan Daerah untuk Peningkatan Kebijakan Daerah dalam pembinaan Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Hal-hal yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan desa yang memanfaatkan minimal 10% dana desa untuk UKBM adalah sebagai berikut: 1.
Penguatan Kelembagaan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif melalui Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
2.
Sosialisasi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan dan Pedoman Pelaksanaan Upaya kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
3.
Sosialisasi Kebijakan Dana Desa untuk UKBM
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
29
4.
Pembentukan dan Pengaktivan Pokjanal Desa Siaga di daerah memalui Dana Dekonsentrasi
5.
Pertemuan Koordinasi Pengalangan Komitmen Lintas Sektor Daerah
6.
Penggalangan komitmen SKB tentang dana desa
7.
Koordinasi Lintas Sektor dan Lintas Program Tingkat Provinsi dan Pembinaan di Lokasi Binaan
8.
Forum Komunikasi dengan Petugas Puskesmas, Bidan dan Kader UKBM, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama
9.
Pengembangan
Model
dan
Pembelajaran
(Lesson
Learned)
Pemberdayaan Masyarakat 10. Pembinaan RT Ber-PHBS dalam Lomba PHBS dan Posyandu 11. Pengembangan Sistem Informasi UKBM 12. Penyusunan Petunjuk Teknis Pemberdayaan dengan Pendekatan Keluarga 13. Pelatihan bagi Pelatih (TOT) Pelatihan Promosi Kesehatan bagi Petugas Puskesmas sebanyak 70 orang yang terdiri dari petugas provinsi.
Adapun berbagai masalah yang dihadapi dalam pencapaian Desa yang memanfaatkan dana Desa Minimal 10% untuk UKBM adalah: 1.
Penggunaan dana desa masih banyak berupa pembangunan fisik posyandu dan poskesdes.
2.
Petugas Puskesmas dan bidan desa tidak ikut serta dalam kegiatan penyusunan RPJMDes melalui musrembangdes
3.
Sebagian
besar
dana
desa
di
kabupaten/kota
baru
turun
anggarannya di pertengahan tahun 2015 sehingga belum dapat diketahui realisasi dana desa untuk UKBM
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, Pusat Promosi Kesehatan telah melakukan berbagai upaya diantaranya:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
30
1.
Melakukan
advokasi
kepada
kepala
desa
dan
BPMD
agar
pengalokasian dana desa untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan RPJMDes tahun 2016 2.
Melakukan TOT kepada petugas promkes untuk melakukan advokasi kepada pemangku kepentingan
3.
Mendorong petugas puskesmas dan bidan desa dalam ikut serta dalam musrembangdes utnuk menetapkan prioritas penggunaan dana desa bagi kesehatan.
4.
Mendorong
Dinas
Kesehatan
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
melakukan koordinasi dengan BPMPD untuk mengetahui realisasi dana desa untuk UKBM. 5.
Melakukan advokasi kepada BPMD dan kepala desa tentang penggunaan dana desa untuk UKBM agar dapat dialokasikan pada tahun berikutnya.
Nilai-nilai positif atau pembelajaran yang bisa diambil dari indikator persentase desa yang memanfaatkan minimal 10% dana desa untuk UKBM sehingga dapat menjadi acuan bagi program selanjutnya yaitu sebagai berikut: 1. Adanya
peran
dari
masyarakat
dalam
penentuan
kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang diperlukan melalui dana desa dalam musrenbangdes. 2. Adanya komitmen dari kepala desa sebagai penentu kebijakan di desa untuk mendukung pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di desa.
Prestasi yang dicapai dalam desa yang memanfaatkan 10% dana desa untuk UKBM di tahun 2015 adalah: 1. Adanya peran INGO dalam pemberdayaan masyarakat di desa yaitu di Desa Lere, kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, INGO SurfAid dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima memfasilitasi proses advokasi pada kepala desa dan pemberdayaan masyarakat untuk membangun LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
31
sarana air bersih perpipaan beserta pemeliharaannya dan kebun gizi yang dilaksanakan oleh masyarakat sendiri.
4. Dunia
usaha
yang
Memanfaatkan
CSR
nya
untuk
Program
Kesehatan Dunia usaha dan swasta juga memiliki kewajiban untuk turut serta dalam pembangunan kesehatan. Melihat peluang besar dari dunia usaha melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya, Pusat promosi Kesehatan menggalang kemitraan dengan dunia usaha.
Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan adalah jumlah dunia usahayang telah melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kementerian Kesehatan untuk memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan. Berbagai kegiatan yang telah dilakukan melalui kemitraan ini pada tahun 2015 seperti pemberdayaan masyarakat di daerah model, mobilisasi massa, pemutaran ILM, dan lain sebagainya.
Gambar
8
Target
dan
Capaian
Jumlah
Dunia
Usaha
yang
Memanfaatkan CSR-nya untuk Program Kesehatan
Capaian jumlah dunia usaha baru yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan pada tahun 2015 adalah 5 (lima) dunia usaha atau 125% dari target yang telah ditetapkan. Dunia usaha yang melakukan perjanjian kerja sama tersebut adalah PT. K-24 Indonesia, PT. Herlina LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
32
Indah, PT. Media Inovasi Global, PT. Merck Sharp Dohme Pharma serta Center For Indonesia Medical Student`s Activities (CIMSA).
Gambar 9
Pelaksanaan
Penandatanganan
MoU
Kementerian
Kesehatan dengan Dunia Usaha
Selain dunia usaha yang baru, terdapat 14 Dunia Usaha yang memperpanjang MoU yaitu: PT. Adaro Energy Tbk, PT. Aventis Pharma, PT. Glaxo Wellcome Indonesia, PT. Johnson & Johnson Indonesia, PT. Novartis Indonesia, PT. Novo Nordisk Indonesia, PT. Nutrifood Indonesia, PT.
Pfizer
Indonesia,
PT.
Roche,
PT.
Smithkline
Beecham
pharmaceuticals, PT. Sterling Product Indonesia, PT. Unilever Indonesia, PT. Indofood Sukses Makmur. Sehingga sampai saat ini dunia usaha yang telah melakukan kerjasama dengan Kementerian Kesehatan berjumlah 43 dunia usaha. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
33
Hal-hal yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan adalah sebagai berikut: 1. Sosialisasi Program Prioritas Kesehatan kepada Dunia Usaha/Swasta 2. Penandatanganan MoU organisasi kemasyarakatan 3. Penyusunan Rencana Kerja Kemitraan Dunia Usaha/Swasta dengan Kementerian KesehatanPembinaan teknis pada dunia usaha yang bekerjasama 4. Monitoring Pelaksanaan Kegiatan PKS dengan Dunia Usaha 5. Pengembangan Media Komunikasi Pelaksanaan Kegiatan PKS 6. Koordinasi dengan Lintas Sektor/Program ABAT 7. Rapat Koordinasi Teknis Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan dengan Pengelola Kegiatan Provinsi 8. Penyusunan modul Pelatihan Penggalangan Kemitraan dengan Dunia Usaha melalui CSR bidang Kesehatan. 9. Pelaksanaan CSR Award
Adapun berbagai masalah yang dihadapi dalam dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan adalah: 1. Beberapa Dunia Usaha hanya ingin bekerjasama dalam event tertentu bukan bekelanjutan 2. Aturan/kebijakan yang berbeda antara Kemenkes dan Dunia Usaha sehingga perlu waktu lama untuk penyusunan MoU dan PKS
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, Pusat Promosi Kesehatan telah melakukan berbagai upaya diantaranya: 1. Menginformasikan kembali bahwa pelaksanaan kerjasama diarahkan pada kegiatan yang pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan 2. Melakukan pertemuan terkait legal aspek antara Legal Officer Perusahan dengan Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
34
Nilai-nilai positif atau pembelajaran yang bisa diambil dari kemitraan dunia usaha dalam pembangunan kesehatan adalah: 1. Dunia usaha dan swasta mendapatkan informasi tentang program kesehatan prioritas. 2. Dunia usaha dan swasta berkontribusi untuk penyelesaian masalah kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat. 3. Adanya daerah binaan dunia usaha dalam pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan untuk program prioritas Kemenkes.
Prestasi yang dicapai dalam kemitraan dengan dunia usaha di tahun 2015 adalah: 1. Pemerintah daerah menggalang kemitraan dengan 87 dunia usaha di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di tahun 2015, diantaranya Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Barat. 2. Pada tahun 2015 terpilih 4 (empat) dunia
usaha yang layak menerima Penghargaan Mitra Bakti Husada kategori CSR yaitu PT. Adaro, PT. ASTRA International, PT. Nutrifood dan PT. Unilever.
5.
Jumlah Organisasi Kemasyarakatan yang Memanfaatkan Sumber Dayanya untuk Mendukung Kesehatan Organisasi
kemasyarakatan
merupakan
kelompok
potensial
untuk
meningkatkan perilaku sehat masyarakat karena mereka memiliki sumberdaya sampai di grass root. Pusat promosi Kesehatan menggalang peran serta ormas baik ormas keagamaan, kepemudaan, dan wanita untuk
meningkatkan
jangkauan
akses
informasi
kesehatan
dan
pemberdayaan program kesehatan prioritas terhadap masyarakat luas.
Jumlah
Organisasi
Kemasyarakatan
yang
Memanfaatkan
Sumber
Dayanya untuk Mendukung Kesehatan adalah organisasi kemasyarakatan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
35
yang
telah
bekerjasama
dengan
Kementerian
Kesehatan
yang
memanfaatkan sumberdayanya untuk mendukung program kesehatan.
Gambar 10 Target dan Capaian Jumlah Organisasi Kemasyarakatan yang Memanfaatkan
Sumber
Dayanya
untuk
Mendukung
Kesehatan
Capaian jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk program kesehatan pada tahun 2015 adalah 3(empat) dunia usaha atau 100% dari target yang telah ditetapkan. Adapun ormas tersebut adalah Muslimat Nadhlatul Ulama, Perdhaki, dan Pramuka.
Selain itu, Pusat Promosi Kesehatan memperbarui Kesepakatan Bersama dengan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang terdiri dari Organisasi Keagamaan, Organisasi Wanita dan Organisasi Pemuda. Pada tahun 2015, sebanyak 19 (sembilan belas) Ormas melalui penandatanganan MoU bersepakat dan berkomitmen untuk melakukan upaya peningkatan Promosi Kesehatan bidang kesehatan. Gambar 11
Pelaksanaan
Pemberdayaan
Masyarakat
melalui
Organisasi Kemasyarakatan di Daerah Binaan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
36
( Ki-Ka): Desa Medani kabupaten Pati , Jawa Tengah; Kader PHBS desa Astomulyo Lampung Tengah
Hal-hal yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk program kesehatan adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan pedoman peran serta ormas dan pihak lain dalam mendukung peningkatan perilaku sehat 2. Pemetaan ormas dan pihak lain dalam mendukung peningkatan perilaku sehat 3. Sosialisasi program kerjasama peningkatan peran serta ormas dan pihak lain 4. Pelaksanaan Health Impact Assessment 5. Penganugerahan Tanda Penghargaan Bidang Kesehatan 6. Penyusunan PKS dengan organisasi kemasyarakatan 7. Penyusunan rencana kinerja ormas dan pihak lain 8. Penyusunan petunjuk pelaksanaan kegiatan organisai kemasyarakatan 9. Penggerakan masyarakat dalam peningkatan KIA 10. Pembinaan Saka Bhakti Husada 11. Bimbingan teknis pelaksanaan fasilitasi ormas 12. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan ormas 13. Pengembangan dan penggandaan dokumentasi kegiatan ormas bidang kesehatan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
37
Adapun
berbagai
Kemasyarakatan
masalah yang
yang
dihadapi
Memanfaatkan
dalam
Sumber
Organisasi
Dayanya
untuk
Mendukung Kesehatan adalah: 1. Tidak
semua
ormas
yang
bekerjasama
dengan
Kementerian
Kesehatan memiliki dokumen persyaratan untuk MoU sesuai Permenkes No 74 Tahun 2015 tentang Pengembangan Peran Serta Organisasi Kemasyarakatan Bidang Kesehatan. 2. Kegiatan fasilitasi ormas tertunda karena berakhirnya MoU pada tahun 2015. 3. Hasil evaluasi kinerja fasilitasi ormas tahun 2014 menunjukkan tiidak semua ormas mencapai target kinerja yang telah disepakati. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, Pusat Promosi Kesehatan telah melakukan berbagai upaya diantaranya: 1. Ormas yang beum memnuhi syarat sesuai peraturan yang belaku harus melengkapi persyaratan yang diperlukan sebelum dilakukan pelaksanaan kegiatan tahun 2016. 2. Pada tahun 2015 dilakukan perpanjangan MoU dengan 19 ormas sebagai dasar pelaksanaan fasilitasi kegiatan ormas. 3. Dilakukan pendampingan teknis dan administrasi yang lebih intens untuk meningkatkan kinerja ormas yang telah bekerjasama.
Nilai-nilai positif atau pembelajaran yang bisa diambil dari peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan untuk program kesehatan adalah: 1. Organisasi masyarakat mendapatkan informasi tentang program kesehatan prioritas yang perlu didukung. 2. Organisasi kemasyarakatan berperan sebagai mitra pemerintah termasuk Puskesmas dalam melakukan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa. 3. Kader ormas dapat menjadi agent of change untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan perubahan perilaku sehat masyarakat.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
38
Prestasi yang dicapai dalam peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan di tahun 2015 adalah: 1. Pemerintah daerah menggalang peran serta dengan 50 ormas di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di tahun 2015, diantaranya Provinsi Sumatera Utara, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.
3.2
SUMBER DAYA Pencapaian kinerja Pusat Promosi Kesehatan didukung oleh adanya sumber daya antara lain Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Anggaran, maupun Sumber Daya Sarana dan Prasarana. a. Sumber Daya Manusia Pegawai Pusat Promosi Kesehatan sampai tanggal 31 Desember 2015 sejumlah 83 orang dengan komposisi sebagai berikut:
Gambar 12 Sumber Daya Manusia berdasarkan Jenis Kelamin
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
39
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa pegawai di Pusat Promosi Kesehatan berdasarkan jenis kelamin perempuan sebanyak 59,26% atau 49 orang dan laki-laki sebanyak 40.74% atau 34 orang.
Adapun Sumber Daya Manusia menurut jabatan di Pusat Promosi Kesehatan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jumlah Pegawai Pusat Promosi Kesehatan Berdasarkan Jabatan
Gambar 13 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
40
Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa pejabat struktural ada 14 orang (17,50%), terdiri dari perempuan sebanyak 10 orang dan laki-laki 4 orang. Selain itu, di Pusat Promosi Kesehatan terdapat 4 (empat) jabatan fungsional, terbanyak yaitu Jabatan Fungsional Umum sebanyak 42 orang (51,85%), Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM) Ahli berjumlah 9 orang (11,11%), sementara PKM Terampil berjumlah 4 orang (4,94%), dan Analis Kepegawaian sebanyak 1 orang (1,23%). Sementara pegawai Non PNS di Pusat Promosi Kesehatan sebanyak 11 orang (13,58%).
Dari data di atas, dapat dilihat sebagaian besar pegawai pusat promosi kesehatan berada pada golongan III C dan III B masing-masing sebanyak 15 orang dan 16 orang, golongan paling sedikit berada pada golongan IV D, IV B, II D dan II C. Jumlah Pegawai berdasarkan tingkat pendidikan pada Pusat Promosi Kesehatan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Jumlah Pegawai Pusat Promosi Kesehatan Berdasarkan Pendidikan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
41
Dari data tersebut diatas, 2,4% pegawai memiliki tingkat pendidikan Strata 3, sedangkan 30,8% merupakan lulusan Strata 2 dan 42% dengan tingkat pendidikan Strata 1, untuk pegawai dengan tingkat pendidikan Diploma 3 terdapat 11% dari keseleruhan pegawai dan 13,5% lainnya berpendidikan setara Sekolah Menengah Tingkat Atas.
Tabel 3.3 Jumlah Pegawai Pusat promosi Kesehatan Berdasarkan Golongan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
42
Dari data di atas, dapat dilihat sebagaian besar pegawai pusat promosi kesehatan berada pada golongan III C dan III B masing-masing sebanyak 15 orang dan 16 orang, golongan paling sedikit berada pada golongan IV D, IV B, II D dan II C.
b. Sumber Daya Anggaran Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan Pusat Promosi Kesehatan didukung melalui anggaran dari APBN Kementerian Kesehatan RI dn berbagai sumber lainnya sesuai peraturan yang berlaku. Anggaran Pusat Promosi Kesehatan pada tahun 2015 sebelum efisiensi adalah Rp. 116.098.150.000,-
dan
anggaran
Dekonsentrasi
sebesar
Rp.
107.431.855.000,-. Setelah adanya efisiensi anggaran Pusat Promosi Kesehatan
menjadi
Rp.
109.216.370.000,-
dan
untuk
anggaran
Dekonsentrasi sebesar Rp. 67.688.083.000,-. Pusat Promosi Kesehatan mendapatkan bantuan dana dari luar negeri berupa hibah yang berasal dari GAVI, WHO dan UNICEF. Dana hibah tersebut dimasukan dalam DIPA Pusat Promosi Kesehatan hingga LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
43
anggaran Pusat Promosi Kesehatan setelah diakumulasikan dengan dana hibah menjadi Rp. 119.877.782.000,-. Realisasi anggaran Pusat Promosi Kesehatan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut Tabel 3.4 Realisasi Anggaran Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2015 SUMBER
PAGU
PEMBIAYAAN
REALISASI Rp
APBN (Rupiah Murni) 109,216,370,000*)
%
94,168,401,226 86.22
Hibah Luar Negeri : • UNICEF
1,640,528,000
• WHO
47,600,000
• GAVI
5,969,967,587
TOTAL
116,874,465,587
1,229,644,800 74.95 47,600,000 100 5,627,757,381 94.26 101,073,403,40 86.48
c. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Sarana
dan
Prasarana
yang
dimiliki
oleh
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
44
Pusat
Promosi
Kesehatan adalah: 1. Ruangan yang terdiri dari ruang kerja,
ruang
rapat,
ruang
audio
visual,
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
45
ruang perpustakaan, studio mini dan gudang 2. Peralatan kantor lain
antara Personal
Unit (komputer), LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
46
Laptop,
LCD,
Meubeulair, jaringan dan
LAN, lain
sebagainya 3. Perlengkapan Multimedia mencakup LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
47
peralatan studio mini,
peralatan
fotografi, peralatan video, peralatan dan
audio
peralatan
design grafis
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
48
4. Media elektronik seperti
film
dokumenter, spot radio, spot tv,
film/sinetron
dan
lain
sebagainya LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
49
5. Media
Cetak
berupa
poster,
lembar
balik,
permainan edukatif, leaflet, buku-buku 6. Media Pusat LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
Online Promosi 50
Kesehatan diantaranya official
website,
twitter, microsite ABAT, microsite SmokinggoKills, dan
microsite
PHBS LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
51
7. Perlengkapan Pameran 8. Kendaraan operasional roda 4,
kendaraan
operasional roda 2,
kendaraan
khusus pameran LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
52
dan
kendaraan
khusus promosi kesehat
Ringkasan Barang
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
Milik
53
Negara Per Tahun Anggaran 2015 1. Mutasi BMN per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
a. Barang Persediaan
Saldo Persediaan pada Promosi Kesehatan Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan
RI
per
31
Desember
2015
sebesar
Rp. 4.619.975.184,- (empat milyar enam ratus Sembilan belas juta Sembilan ratus tujuh puluh lima ribu serratus delapan puluh empat rupiah),
jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.
3.440.292.241,- (tiga milyar empat ratus empat puluh juta dua ratus empat puluh satu rupiah) dan total mutasi persediaan selama periode laporan sebesar Rp. 1.179.682.943,- (satu milayar serratus tujuh puluh Sembilan juta enam ratus delapan puluh dua ribu Sembilan ratus empat puluh tiga rupiah ). Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
117111 117113 117114 117199
Uraian Barang Konsumsi Bahan untuk Pemeliharaan Suku Cadang Persediaan Lainnya JUMLAH
Saldo Awal (Rp) 3,440,292,241 0 0 0 3,440,292,241
Mutasi (Rp) Saldo Akhir (Rp) 1,179,682,943 4,619,975,184 0 0 0 0 0 0 1,179,682,943 4,619,975,184
Total nilai barang persediaan yang dalam kondisi rusak dan usang adalah sebesar Rp.0 (nihil) yang terdiri dari barang persediaan dengan kondisi rusak senilai Rp.0 (nihil) dan kondisi usang senilai Rp. 0 (nihil).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
54
b. Tanah
Saldo tanah pada Promosi Kesehatan Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI per 31 Desember 2015 sebedar Rp.Nihil. Julah tersebut terdiri dari saldo awal tanah seluas Nihil m2 dengan nilai sebesar Rp Nihil, mutase seluas Nihil m2 dengan nilai sebesar Rp Nihil, dan mutasi kurang seluas Nihil m2 dengan nilasi sebesar Rp Nihil.
c. Peralatan dan Mesin
Saldo Peralatan dan Mesin pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 34.626.212.431,- (tiga puluh empat milyar enam ratus dua puluh enam juta dua ratus dua belas ribu empat ratus tiga puluh satu rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp. 34.488.527.456,- (tiga puluh empat milyar empat ratus delapan puluh delapan juta lima ratus dua puluh tujuh ribu empat ratus lima puluh enam rupiah), mutasi tambah sebesar Rp. 1.165.648.000,(satu milyar serratus enam puluh lima juta enam ratus empat puluh delapan ribu rupiah), dan mutasi kurang sebesar Rp. 1.027.963.025,(satu milyar dua puluh tujuh juta Sembilan ratus enam puluh tiga juta dua puluh lima rupiah). Rincian mutasi Peralatan dan Mesin per bidang barang adalah sebagai berikut: 1) Alat Angkutan (3.02) Saldo Alat Angkutan pada Satuan Kerja Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desemebr 2015 sebesar Rp 17.880.173.076,- (tujuh belas milyar delapan ratus delapan puluh juta seratus tujuh puluh tiga ribu tujuh puluh enam rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah
barang
sebesar
70
unit
dengan
nilai
sebesar
Rp. 17.880.698.076,- (tujuh belas milyar delapan ratus delapan puluh juta enam ratus Sembilan puluh delapan ribu tujuh puluh enam rupiah) mutasi tambah jumlah barang 0 Unit dengan nilai sebesar Rp. Nihil,-, dan mutasi kurang jumlah barang 0 dengan nilai sebesar Rp. Nihil. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
55
Mutasi Tambah Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Dari jumlah
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Alat Angkutan di atas, yang statusnya sedang
dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 unit dengan nilai sebesar
Rp
Nihil,
sedang
dalam
proses
penghapusan/pemindahtanganan adalah 0 Unit dengan nilai sebesar Rp Nihil.
Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
56
Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas (Unit)
Nilai (Rp) 0 0 0
0 0 0
Catatan: Nilai (Rp) pada tabel di atas hanya diisi pada tingkat Satker. CaLBMN tingkat Wilayah, Eselon I, dan Kementerian tidak perlu mengisi kolom nilai (sesuai S-171/KN/2014).
Kelompok barang Alat Angkutan yang statusnya dihentikan dari penggunaan
operasional
pemerintah
adalah
6
unit/
Rp. 2.392.300.000,- ( Dua milyar tiga ratus Sembilan puluh dua juta tiga ratus ribu trupiah).
Dalam kelompok barang alat angkutan yang statusnya dihentikan dari penggunaannya diantaranya 1 unit kendaraan (Sepeda Motor Honda) sedang dalam proses untuk dihapuskan, 1 Unit (sepeda motor Honda) kondisinya hilang, 5 Unit Ford Ranger statusnya akan dihibahkan.
2) Alat Bengkel dan Alat Ukur (3.03) Saldo Alat Bengkel dan Alat Ukur pada Satuan kerja Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2015 sebesar Rp Nihil. Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 1 unit dengan nilai sebesar Rp 350.000,- (tiga ratus lima puluhn ribu rupiah) mutasi tambah jumlah barang 0 Unit dengan nilai sebesar Rp Nihil, dan mutasi kurang jumlah barang
1 unit dengan nilai sebesar
Rp. 350.000 (tiga ratus lima puluh ribu rupiah).
3) Alat Kantor dan Rumah Tangga (3.05) Saldo Alat Kantor dan Rumah Tangga pada Satuan kerja Pusat Promosi Kesehatan per LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
31 Desember 2015 sebesar 1.421 unit 57
dengan nilai sebesar Rp 9.015.341.275,- (Sembilan milyar lima belas juta tiga ratus empat puluh satu juta dua ratus tujuh puluh lima rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 1.858 unit dengan nilai sebesar Rp 8.395.924.775,- (delapan milyar tiga ratus Sembilan puluh lima juta Sembilan ratus dua puluh empat ribu tujuh ratus tujuh puluh lima rupiah) mutasi tambah jumlah barang 5 Unit dengan nilai sebesar Rp 1.074.920.000,- (satu milyar tujuh puluh empat juta Sembilan ratus dua puluh ribu rupiah), dan mutasi kurang jumlah barang
442 unit dengan nilai sebesar Rp.
455.503.500 (empat ratus lima puluh lima juta lima ratus tiga ribu lima ratus rupiah).
Mutasi Tambah 7 Unit tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) 1,074,920,000 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) 455,503,500 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Alat Kantor dan Rumah Tangga di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
0 unit 58
dengan
nilai
sebesar
Rp
Nihil,
penghapusan/pemindahtanganan adalah
sedang
dalam
proses
422 unit dengan nilai
sebesar Rp 455.503.500 (empat ratus lima puluh lima juta lima ratus tiga ribu lima ratus rupiah).
Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas (Unit) 1,421 0 422
Nilai (Rp) 9,015,341,275 455,503,500
Catatan: Nilai (Rp) pada tabel di atas hanya diisi pada tingkat Satker. CaLBMN tingkat Wilayah, Eselon I, dan Kementerian tidak perlu mengisi kolom nilai (sesuai S-171/KN/2014).
Kelompok barang Alat Kantor dan Rumah Tangga yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 3.585 unit/Rp. 6.311.299.500,- (Enam miliar tiga ratus sebelas juta dua ratus embilan puluh sembilan ribu lima ratus rupiah).
4) Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar (3.06) Saldo Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar pada Satuan kerja Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2015 sebesar Rp 2.753.155.725,- (dua milyar tujuh ratus lima puluh tiga juta serratus lima puluh lima ribu tujuh ratus dua puluh lima rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 443 Unit dengan nilai sebesar Rp 2.763.204.725,- (dua milyar tujuh ratus enam puluh tiga juta dua ratus empat ribu tujuh ratus dua puluh lima rupiah) mutasi tambah jumlah barang 7 Unit dengan nilai sebesar Rp 4.268.000 (empat juta dua ratus enam puluh delapan ribu rupiah), dan mutasi kurang jumlah barang
22 unit dengan nilai sebesar Rp.
14.357.000 (empat belas milyar tiga ratus lima puluh tujuh ribu rupiah). LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
59
Dari jumlah Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 unit
dengan nilai sebesar Rp Nihil, sedang dalam proses
penghapusan/pemindahtanganan adalah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil.
Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas (Unit) 428 0 0
Nilai (Rp) 2,753,115,725
Kelompok barang Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 1.887 unit/Rp. 10.001.130.450,- (Sepuluh milyar satu juta serratus tiga puluh ribu empat ratus lima puluh rupiah).
5) Alat-alat Kedokteran dan Kesehatan (3.07) Saldo Alat-alat Kedokteran dan Kesehatan pada Satuan kerja Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2015 sebesar Rp 17.890.000,(tujuh belas juta delapan ratus sembilan puluh ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 30 unit dengan nilai sebesar Rp 15.390.000,- (lima belas juta tujuh tiga ratus sembilan puluh ribu rupiah) mutasi tambah jumlah barang 1 Unit dengan nilai sebesar Rp 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah), dan mutasi kurang jumlah barang 0 dengan nilai sebesar Rp. Nihil.
Mutasi Tambah 1 Unit tersebut meliputi:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
60
Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) 2,500,000 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Alat-alat Kedokteran dan Kesehatan di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 unit
dengan nilai sebesar Rp Nihil, sedang dalam proses
penghapusan/pemindahtanganan adalah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil.
Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Kuantitas (…satuan…) 31 0 0
Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kelompok
barang
Alat-alat
Kedokteran
dan
Nilai (Rp) 17,890,000
Kesehatan
yang
statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 100 unit/Rp. 79.000.000,- (Tujuh puluh sembilan juta rupiah). LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
61
6) Alat Laboratorium (3.08) Saldo Alat Laboratorium pada
Satuan kerja Pusat Promosi
Kesehatan per 31 Desember 2015 sebesar Rp 49.652.000,- (empat puluh Sembilan juta enam ratus lima puluh dua ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 13 unit dengan nilai sebesar Rp 49.652.000,- (empat puluh Sembilan juta enam ratus lima puluh dua ribu rupiah) mutasi tambah jumlah barang 0 Unit dengan nilai sebesar Rp Nihil, dan mutasi kurang jumlah barang 0 dengan nilai sebesar Rp. Nihil.
Mutasi Tambah Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Alat Laboratorium di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 unit dengan nilai LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
62
sebesar
Rp
Nihil,
sedang
dalam
proses
penghapusan
/
pemindahtanganan adalah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil.
Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas (…satuan…) 13 0 0
Nilai (Rp) 49,652,000
Kelompok barang Alat Laboratorium yang statusnya dihentikan dari penggunaan
operasional
pemerintah
adalah
30
unit/
Rp. 207.000.000,- (Dua ratus tujuh juta rupiah).
7) Alat Persenjataan (3.09) Saldo Alat Persenjataan pada
Satuan kerja Pusat Promosi
Kesehatan per 31 Desember 2015 sebesar Rp 88.462.500,- (delapan puluh delapan juta empat ratus enam puluh dua ribu lima ratus rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 3 unit dengan nilai sebesar
Rp 76.500.000,- (tujuh puluh
enam juta lima ratus ribu rupiah) mutasi tambah jumlah barang 6 Unit dengan nilai sebesar Rp 11.962.500 (sebelas juta Sembilan ratus enam puluh dua ribu lima ratus rupiah), dan mutasi kurang jumlah barang 0 dengan nilai sebesar Rp. Nihil. Mutasi Tambah Nihil tersebut meliputi:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
63
Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) 11,962,500 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Alat Persenjataan di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 unit dengan nilai sebesar
Rp
Nihil,
sedang
dalam
proses
penghapusan/pemindahtanganan adalah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil. Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas 9 0 0
Nilai (Rp) 88,462,500
Kelompok barang Alat Persenjataan yang statusnya dihentikan dari penggunaan
operasional
pemerintah
adalah
300
unit/
Rp. 360.000.000,- (Tiga ratus enam puluh juta rupiah).
8) Komputer (3.10) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
64
Saldo Komputer pada
Satuan kerja Pusat Promosi Kesehatan
per 31 Desember 2015 sebesar Rp 4.761.404.075,- (empat milyar tujuh ratus enam puluh sati juta empat ratus empat ribu tujuh puluh lima rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 567 unit dengan nilai sebesar Rp 5.237.909.100,(lima milyar dua ratus tiga puluh tuju juta Sembilan ratus Sembilan ribu seratus rupiah) mutasi tambah jumlah barang 9 Unit dengan nilai sebesar
Rp 74.497.500,- (tujuh puluh empat juta empat ratus
Sembilan puluh tujuh lima ratus rupiah), dan mutasi kurang jumlah barang 111 unit dengan nilai sebesar Rp. 551.002.525 (Lima ratus lima puluh satu juta dua ribu lima ratus dua puluh lima rupiah). Mutasi Tambah 9 unit tersebut meliputi:
Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) 74,497,500 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang 111 unit tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) 551,002,525 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Komputer di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
0 unit
dengan nilai sebesar 65
Rp Nihil, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah 111 unit dengan nilai sebesar Rp 551.002.525 (Lima ratus lima puluh satu juta dua ribu lima ratus dua puluh llima rupiah).
Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kelompok penggunaan
barang
Kuantitas
Nilai (Rp) 4,761,404,075 0 551,002,525
465 0 111
Komputer
operasional
yang
statusnya
pemerintah
dihentikan
adalah
737
dari unit/
Rp. 6.934.306.097,- (enam milyar Sembilan ratus tiga puluh empat juta tiga ratus enam ribu sembilan puluh tujuh rupiah).
9) Alat Peraga (3.16) Saldo Alat Peraga pada Satuan kerja Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2015 sebesar Rp 30.953.780,- (tiga puluh juta sembilan ratus lima puluh tiga ribu tujuh ratus delapan puluh rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 2 unit dengan nilai sebesar Rp 30.953.780,- (tiga puluh juta sembilan ratus lima puluh tiga ribu tujuh ratus delapan puluh rupiah) mutasi tambah jumlah barang 0 Unit dengan nilai sebesar Rp Nihil, dan mutasi kurang jumlah barang 0 dengan nilai sebesar Rp. Nihil.
Mutasi Tambah Nihil tersebut meliputi:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
66
Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Alat Peraga di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah
0 unit
dengan nilai sebesar
Rp Nihil, sedang dalam proses penghapusan/pemindahtanganan adalah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil.
Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas (Unit) 2
Nilai (Rp) 30,953,780 0 0
Kelompok barang Alat Peraga yang statusnya dihentikan dari penggunaan
operasional
pemerintah
adalah
200
unit/Rp.
107.750.000,- (Seratus tujuh juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).
10) Peralatan Olahraga (3.19) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
67
Saldo Peralatan Olahraga pada
Satuan kerja Pusat Promosi
Kesehatan per 31 Desember 2015sebesar Rp 7.200.000,- (tujuh juta dua ratus ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar
0 unit dengan nilai sebesar Rp 0,- (Nihil)
mutasi tambah jumlah barang 1 Unit dengan nilai sebesar Rp 7.200.000,- (tujuh juta dua ratus ribu rupiah), dan mutasi kurang jumlah barang 0 dengan nilai sebesar Rp. Nihil. Mutasi Tambah Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) 7,200,000 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang Nihil tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Dari jumlah Peralatan Olahraga
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
di atas, yang statusnya sedang
dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 unit dengan nilai sebesar
Rp
Nihil,
sedang
dalam
proses
penghapusan/pemindahtanganan adalah 0 unit dengan nilai sebesar Rp Nihil.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
68
Dari jumlah tersebut di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi
Kuantitas (Unit)
Baik Rusak Ringan Rusak Berat
1 0 0
Nilai (Rp) 7,200,000
Kelompok barang Alat-alat Kedokteran dan Kesehatan
yang
statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 0 unit/Rp. Nihil.
11) Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin. Akumulasi penyusutan peralatan dan mesin pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 22.975.798.055,- (dua puluh rupiah). Adapun rincian akumulasi penyusutan Peralatan dan Mesin pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 terdapat dalam Laporan Penyusutan Barang (KPB) Tahun 2014 (terlampir).
d. Aset Tetap Lainnya
Saldo Aset Tetap Lainnya pada
Pusat Promosi Kesehatan per
31
Desember 2015 sebesar Rp 14. 500.000,- (Empat belas juta lima ratus ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp 14.500.000,- (Empat belas juta lima ratus ribu rupiah), mutasi tambah sebesar Rp. 0 (Nihil), dan mutasi kurang sebesar Rp. 0,- (Nihil). Rincian mutasi Aset Tetap Lainnya per bidang barang adalah sebagai berikut: 1) Bahan Perpustakaan Saldo Bahan Perpustakaan pada
Pusat Promosi Kesehatan
per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 4.000.000,- (Empat Juta rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sejumlah 100 Buah dengan nilai sebesar Rp 4.000.000,- (Empat juta rupiah), mutasi tambah sejumlah 0 Buah dengan nilai sebesar Rp 0,- (Nihil), dan mutasi kurang sejumlah 0 Buah dengan nilai sebesar Rp 0,- (Nihil). LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
69
Mutasi Tambah Bahan Perpustakaan tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang Bahan Perpustakaan tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Aset Tetap Lainnya di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 Buah dengan nilai sebesar
Rp
Nihil,
sedang
penghapusan/pemindahtanganan adalah
dalam
proses
0 Buah dengan nilai
sebesar Rp Nihil.
Dari jumlah Bahan Perpustakaan di atas berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas (Buah) 100
Nilai (Rp) 4,000,000 0 0
Catatan:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
70
Nilai (Rp) pada tabel di atas hanya diisi pada tingkat Satker. CaLBMN tingkat Wilayah, Eselon I, dan Kementerian tidak perlu mengisi kolom nilai (sesuai S-171/KN/2014).
2) Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga Saldo Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 10.500.000,- (Sepuluh juta lima ratus ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sejumlah 1 Buah
dengan nilai sebesar
Rp 10.500.000,- (Sepuluh juta lima ratus ribu rupiah), mutasi tambah sejumlah
0 Buah dengan nilai sebesar Rp 0,- (Nihil), dan mutasi
kurang sejumlah 0 Buah dengan nilai sebesar Rp 0,- (Nihil).
Mutasi Tambah Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Pembelian Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Mutasi Kurang Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga tersebut meliputi:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
71
Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Aset Tetap Lainnya di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 Buah dengan nilai sebesar
Rp
Nihil,
sedang
penghapusan/pemindahtanganan adalah
dalam
proses
0 Buah dengan nilai
sebesar Rp Nihil.
Dari jumlah Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga di atas berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut: Uraian Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Kuantitas (Buah) 1
Nilai (Rp) 10,500,000 0 0
Catatan: Nilai (Rp) pada tabel di atas hanya diisi pada tingkat Satker. CaLBMN tingkat Wilayah, Eselon I, dan Kementerian tidak perlu mengisi kolom nilai (sesuai S-171/KN/2014).
3) Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2015sebesar Rp. 10.500.000,- (Sepuluh juta lima ratus ribu rupiah). Adapun rincian penyusutan Aset Tetap Lainnya terdapat dalam Laporan Penyusutan Barang (KPB) Tahun 2014 (terlampir).
e. Aset Lainnya
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
72
Saldo Aset lainnya pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 13.903.123.288,- (tiga belas milyar Sembilan ratus tiga juta serratus dua puluh tiga ribu dua ratus delapan puluh delapan rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp3.813.266.608,- (tiga milyar delapan raus tiga belas juta dua ratus enam puluh enam ribu enam ratus delapan
rupiah), mutasi tambah
sebesar Rp. 3.813.266.608,- (Tiga milyar delapan ratus tiga belas juta dua ratus enam puluh enam ribu enam ratus delapan rupiah), dan mutasi kurang sebesar Rp. 0,- (Nihil).
1) Aset Tak Berwujud Saldo Aset Tak Berwujud pada Pusat Promosi Kesehatan
per 31
Desember 2015 adalah sebesar Rp 13.039.203.288,- (tiga belas milyar tiga puluh Sembilan juta dua ratus tiga ribu dua ratus delapan puluh delapan rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 52
buah
dengan
nilai
sebesar
Rp.
8.163.808.470,-
(delapan milyar serratus enam puluh tiga juta delapan ratus delapan ribu empat ratus tujuh puluh rupiah), mutasi tambah 42Buah dengan nilai sebesar Rp 4.875.394.818,- (empat milyar delapan ratus tujuh puluh lima juta tiga ratus Sembilan puluh empat ribu delapan ratus delapan belas rupiah), dan mutasi kurang sejumlah 0 Buah dengan nilai sebesar Rp Nihil.
Mutasi Tambah Aset Tak Berwujud tersebut meliputi:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
73
Uraian Jenis Transaksi
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp)
Pembelian 4,875,394,818 Transfer Masuk Hibah (Masuk) Rampasan/Sitaan Penyelesaian Pembangunan Pembatalan Penghapusan Reklasifikasi Masuk Bangun Serah Guna Bangun Guna Serah Pertukaran Perolehan Lainnya Pengembangan Nilai Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset -
-
Mutasi Kurang Aset Tak Berwujud tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Transfer Keluar Hibah (Keluar) Pengurangan Reklasifikasi Keluar Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas Koreksi Pencatatan Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Penghentian BMN dari Penggunaan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Dari jumlah Aset Tak Berwujud di atas, yang statusnya sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga adalah sejumlah 0 Buah dengan nilai sebesar
Rp
Nihil
sedang
dalam
proses
penghapusan/pemindahtanganan adalah 0 Buah dengan nilai sebesar Rp Nihil.
Aset Tak Berwujud yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah 0 unit/Rp Nihil. Penambahan
nilai
Aset
Tidak
Berwujud
berasal
dari
pembelian/Pengadaan Produksi Video, ILM dan Software Aplikasi. Pengadaan tersebut menggunakan Mata Anggaran 5212. Nilai yang di input pada aplikasi SIMAK BMN tidak sama dengan nilai pada SPM. Itu dikarenakan nilai SPM terdapat nilai gabungan dengan lainnya.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
74
2) BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah Saldo BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah pada Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp. 26.918.636.925,-(dua puluh enam milyar
Sembilan ratus delapan belas juta enam ratus tiga puluh enam ribu Sembilan ratus dua puluh lima rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar
Rp. 26.150.970.900,-(dua puluh enam
milyar seratus lima puluh juta Sembilan ratus tujuh puluh ribu Sembilan ratus rupiah), mutasi tambah sejumlah 606 unit dengan nilai sebesar Rp 1.027.963.025 (satu milyar dua puluh tujuh juta Sembilan ratus enam puluh tiga ribu dua puluh lima rupiah), dan mutasi kurang sejumlah 3 unit dengan nilai sebesar Rp 260.297.000,- (dua ratus enam puluh juta dua ratus Sembilan puluh tujuh ribu rupiah)..
Mutasi Tambah BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah tersebut meliputi:
Uraian Jenis Transaksi Penghentian BMN dari Penggunaan
Mutasi
Kurang
BMN
Yang
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) 1,021,213,025 6,750,000
Dihentikan
Penggunaannya
dari
Operasional Pemerintah tersebut meliputi: Uraian Jenis Transaksi Penghapusan Penggunaan Kembali BMN Yang Dihentikan
Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp) 260,297,000 0 0 0
Rincian BMN yang telah dihentikan penggunaannya pada
Pusat
Promosi Kesehatan per 31 Desember 2014 per golongan barang adalah sebagai berikut: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
75
1 2 3 4 5
Golongan Barang Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Jembatan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya JUMLAH
Intrakomptabel (Rp) 0 26,918,636,925 0 0 0 26,918,636,925
Ekstrakomptabel (Rp) 0 0 0 0 0 0
Akumulasi Penyusutan BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional
Pemerintah
per
31
Desember
2015
sebesar
Rp. 26.054.716.925,- (dua puluh enam milyar lima puluh empat juta tujuh ratus enam belas ribu Sembilan ratus dua puluh lima rupiah) Adapun rincian penyusutan BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah tahun 2014 (terlampir).
2. Barang Milik Negara pada Satker Pusat Promosi Kesehatan per 31 Desember 2015 a. BMN per akun neraca Nilai BMN pada Satker Pusat Promosi Kesehatan Per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 30.142.870.848,- (tiga puluh milyar serratus empat puluh dua juta delapan ratus tujuh puluh ribu delapan ratus empat puluh delapan rupiah), nilai BMN dimaksud disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca yaitu: Persediaan, Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan, dan Aset Lainnya. Penyajian nilai BMN dalam pos perkiraan Neraca tersebut dengan rincian sebagai berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
76
No I
Intrakomptabel Rp %
Uraian Neraca
Aset Lancar 1 Persediaan
3.440.292.241 3.440.292.241
Sub Jumlah (1) II Aset Tetap 1 Tanah 2 Peralatan dan Mesin 3 Gedung dan Bangunan 4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 5 Aset Tetap Lainnya 6 KDP Sub Jumlah (2) III Aset Lainnya 1 Kemitraan dengan pihak ketiga 2 Aset Tak Berwujud Aset yang dihentikan dari 3 penggunaan operasional pemerintah Sub Jumlah (3) Total
4,76% 4,76%
Ekstrakomptabel Rp % 0 0
Gabungan Rp
%
0,00% 0,00%
3.440.292.241 3.440.292.241
4,76% 4,76%
0 0,00% 34.447.135.456 47,70% 0 0,00% 0 0,00% 14.500.000 0,02% 0 0,00% 34.461.635.456 47,72%
0 0,00% 41.392.000 100,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 41.392.000 100,00%
0 34.488.527.456 0 0 14.500.000 0 34.503.027.456
0,00% 47,73% 0,00% 0,00% 0,02% 0,00% 47,75%
0 0,00% 8.163.808.470 11,30%
0 0
0,00% 0,00%
0 8.163.808.470
0,00% 11,30%
26.150.970.900 36,21%
0
0,00%
26.150.970.900
36,19%
34.314.779.370 47,52% 72.216.707.067
0 41.392.000
0,00%
34.314.779.370 72.258.099.067
47,49%
Rincian nilai Akumulasi Penyusutan BMN pada Satker Pusat Promosi Kesehatan Per
31 Desember 2015 per perkiraan Neraca adalah
sebagai berikut: No
Intrakomptabel Rp %
Uraian Neraca
Aset Tetap 1 Peralatan dan Mesin 2 Gedung dan Bangunan 3 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 4 Aset Tetap Lainnya Sub Jumlah (1) II Aset Lainnya 1 Kemitraan dengan pihak ketiga Aset yang dihentikan dari 2 penggunaan operasional pemerintah Sub Jumlah (2) Total
Ekstrakomptabel Rp %
Gabungan Rp
%
I
22,975,798,055 46.88% 0 0.00% 0 0.00% 10,500,000 0.02% 22,986,298,055 46.88%
35,161,600 0 0 0 35,161,600
83.89% 0.00% 0.00% 0.00% 83.89%
0.00%
0
0.00%
0 0.00%
26,047,966,925 53.12%
6,750,000
16.11%
26,054,716,925 53.09%
26,047,966,925 53.12% 49,034,264,980
6,750,000 41,911,600
16.11%
26,054,716,925 53.09% 49,076,176,580
0
23,010,959,655 0 0 10,500,000 23,021,459,655
46.89% 0.00% 0.00% 0.02% 46.91%
BAB IV KESIMPULAN
Dari seluruh uraian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pusat Promosi Kesehatan telah melakukan berbagai upaya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Beberapa hal yang LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
77
dapat disimpulkan dari pelaksanaan program kerja tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut: 1.
Terdapat 4 (empat) dari 5 (lima) indikator Pusat promosi Kesehatan tahun 2015 yang dapat tercapai. Satu indikator yang tidak tercapai adalah Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10% untuk UKBM.
2.
Komitmen pemerintah daerah dalam memprioritaskan upaya promotif preventif mulai meningkat ditandai dengan meningkatnya jumlah kebijakan berwawasan kesehatan, kebijakan PHBS, kerjasama lintas sektor, dunia usaha, dan organisasi kemasyarakatan di beberapa provinsi. Selanjutnya perlu dilakukan advokasi dan koordinasi lebih lanjut agar pemerintah daerah mengalokasikan anggaran daerah dan melaksankan kegiatan promosi kesehatan yang berdaya ungkit dalam peningkatan perilaku sehat.
3.
Dalam
rangka
meningkatkan
kapasitas
petugas
pengelola
program
pemberdayaan dan promosi kesehatan di daerah, telah dilakukan berbagai pelatihan secara berjenjang seperti pengelolaan advokasi, penggalangan kemitraan, pengelolaan media, dan pelatihan teknis lainnya untuk mendukung pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis dari capaian kinerja, selanjutnya dirumuskan beberapa langkah penting sebagai upaya peningkatan kinerja pada tahun berikutnya, antara lain: 1.
Melakukan review indikator kinerja
sesuai dengan perubahan struktur
organisasi sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, penyelenggaraan kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di Kementerian Kesehatan dilaksanakan
oleh
Direktorat
Promosi
Kesehatan
dan
Pemberdayaan
Masyarakat. 2.
Mensinergikan lintas unit dalam upaya promosi kesehatan baik di Kementerian Kesehatan maupun di daerah.
3.
Meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung upaya promotif preventif baik dari dukungan anggaran daerah maupun ketersediaan dan kualitas SDM promosi kesehatan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
78
4.
Meningkatkan
peran
aktif
dari
mitra
strategis
(dunia
usaha/swasta,
LSM/NGO/INGO, dan ormas) untuk mendukung program kesehatan khususnya upaya promosi kesehatan. 5.
Meningkatkan kualitas sumber daya promosi kesehatan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan puskesmas melalui pelatihan maupun pembinaan teknis promosi kesehatan melalui menu dana pusat dekonsentrasi, DAK non fisik, maupun sumber dana lainnya.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
79
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
2
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2015
3