LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 2012
BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) lingkup Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB-Pascapanen) Tahun 2012 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999. Penyusunannya mengacu pada Permenpan Nomor per/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Permenpan dan RB Nomor 25 tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Permenpan No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini merupakan media komunikasi pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi kepada para pengguna yang dibuat sebagai perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang dipercayakan kepada BB-Pascapanen berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai, sesuai dengan Inpres Nomor 7 tahun 1999. Semoga laporan ini dapat memenuhi harapan masyarakat dan dalam rangka membangun kinerja khususnya dalam kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pengembangan IPTEK pascapanen pertanian.
Bogor, Januari 2013 Kepala Balai Besar,
Ir. Rudy Tjahjohutomo, MT
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
i
IKHTISAR EKSEKUTIF Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB-Pascapanen) telah menetapkan tujuan utama yang ingin dicapai sebagaimana yang tertuang dalam Renstra BB-Pascapanen tahun 2010-2014 (edisi revisi), sebagai berikut : 1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pengolahan pangan pokok baru dan substitusi bahan pangan impor untuk mendukung ketahanan pangan, 2. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi penanganan dan pengolahan untuk mengurangi kehilangan hasil, mempertahankan mutu, keamanan produk pertanian serta memiliki nilai tambah dan daya saing, 3. Mempercepat alih teknologi dan penguasaan IPTEK melalui kemitraan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen. Tujuan utama BB-Pascapanen tahun 2010-2014 tersebut, menjadi dasar dalam menentukan sasaran yang ingin dicapai pada TA. 2012, yaitu : 1. Tersedianya teknologi penanganan segar produk pertanian untuk memperpanjang kesegaran dan daya simpan (termasuk didalamnya transportasi dan distribusi untuk pemasarannya), 2. Tersedianya teknologi dan produk untuk peningkatan diversifikasi pangan, dan substitusi pangan impor, 3. Tersedianya teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing. Dalam rangka mengetahui kuantitas dan kualitas inovasi teknologi yang dihasilkan BB-Pascapanen, dilakukan pengukuran terhadap pencapaian kinerja sasaran yang ditargetkan BB-Pascapanen pada TA. 2012. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, BB-Pascapanen telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Jika dibandingkan antara target dan capaian indikator utamanya, sasaran yang telah ditetapkan dapat
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
dicapai dengan hasil baik. Rata-rata persentase capaian sebesar 107% dengan kisaran antara 100-112,5%. Dua indikator utama pada TA. 2012, yaitu teknologi penanganan segar produk pertanian serta teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor berhasil mencapai target (100%), sedangkan satu indikator utama, yaitu teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing pencapaiannya melebihi target (112,5%). Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut didorong oleh kerja keras dan komitmen para peneliti serta dukungan manajemen baik pada aspek pelayanan keuangan, perpustakaan, dan sarana penelitian (laboratorium). Selain itu, keberhasilan tersebut juga karena telah diterapkannya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di BB-Pascapanen termasuk monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan secara periodik. Selain faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran, terdapat beberapa kendala yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan, antara lain : ketersediaan bahan baku penelitian yang sangat tergantung pada musim panen, penyediaan bahan kimia spesifik (khusus) sering terlambat karena harus diadakan melalui inden, beberapa jenis peralatan analisis laboratorium sangat padat pemakaiannya, dan penelitian yang bekerjasama dengan pihak lain sering terhambat karena kesiapan mitra kerjasama. Langkah antisipatif untuk mengatasi hambatan dan kendala yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan tahun-tahun mendatang, yaitu merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan kegiatan secara cermat baik terkait dengan kebutuhan bahan baku maupun bahan kimia serta metode penelitian, pengadaan bahan-bahan kimia khusus (spesifik) dimulai pada awal tahun anggaran, mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penelitian dengan manajemen laboratorium,
ii
khususnya dalam pengaturan jadwal pemakaian peralatan dengan lebih baik, melakukan revisi dokumen perencanaan jika terdapat perubahan dari rencana, menyusun analisis dan penanganan risiko secara cermat untuk mengantisipasi kendala-kendala yang mungkin terjadi selama pelaksanaan penelitian, dan koordinasi yang lebih intensif dengan mitra kerjasama sejak perencanaan penelitian. Untuk membiayai operasional kegiatannya, BB-Pascapanen pada TA. 2012 mendapat anggaran sebesar Rp 20.225.678.000. Setelah mengalami tiga kali revisi, anggaran BB-Pascapanen menjadi Rp 20.101.287.000. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan 31 Desember 2012 sebesar Rp 18.946.199.034 (94,25%), sehingga dana yang tidak terserap sebesar Rp 1.155.087.966 (5,75%). Dana yang tidak terserap sebagian besar terjadi pada kegiatan penunjang, antara lain karena adanya penghematan pada belanja modal. Walaupun anggaran tidak dapat diserap seluruhnya, namun capaian fisik seluruh kegiatan TA. 2012 dapat dicapai 100%. Dengan demikian, pencapaian kinerja akuntabilitas keuangan BB-Pascapanen berhasil dengan baik dalam mendukung pencapaian sasaran yang ditargetkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
iii
DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar ........................................................
i
Ikhtisar ...................................................................
ii
Daftar Isi ..................................................................
iv
Daftar Tabel ............................................................
v
Daftar Gambar ........................................................
vi
Daftar Lampiran .....................................................
vii
I.
Pendahuluan ....................................................
1
II.
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja ..............
6
2.1. Rencana Strategis .........................................
6
2.2. Rencana Kinerja Tahun 2012 .........................
11
2.3. Perjanjian Kinerja .........................................
11
III. Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen ............
13
3.1. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran ............. Tahun 2012
13
3.2. Evaluasi dan Analisis Akuntabitas Kinerja ........
15
3.3. Akuntabilitas Keuangan .................................
26
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
Halaman IV. Penutup ...........................................................
28
Lampiran ................................................................
30
iv
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.
Jumlah pegawai BB-Pascapanen tahun ........ 2012 berdasarkan kelompok jabatan fungsional dan pendidikan
3
Tabel 2.
Indikator Kinerja Utama BB-Pascapanen ...... TA. 2010-2014
10
Tabel 3.
Rencana kinerja tahunan (RKT) ................... BB-Pascapanen TA. 2012
11
Tabel 4.
Penetapan kinerja (PK) BB-Pascapanen ........ TA. 2012
12
Tabel 5.
Matriks tingkat capaian kinerja .................... BB-Pascapanen TA 2012
14
Tabel 6.
Target dan realisasi pencapaian indikator ..... kinerja 1
15
Tabel 7.
Perbandingan capaian kinerja tahun ............ 2011 dan 2012
15
Tabel 8.
Target dan realisasi pencapaian indikator ..... kinerja 2
18
Tabel 9.
Perbandingan capaian kinerja tahun ............ 2011 dan 2012
18
Tabel 10. Target dan realisasi pencapaian .................. indikator kinerja 3
19
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
Halaman Tabel 11. Perbandingan capaian kinerja tahun ............ 2011 dan 2012
19
Tabel 12. Pagu dan realisasi anggaran ........................ BB-Pascapanen TA 2012 berdasarkan sasaran
27
v
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.
Struktur Organisasi BB-Pascapanen ...........
5
Gambar 2.
Vinegar berbasis kulit pisang dan air ......... kelapa serta karkas ayam yang diawetkan dengan vinegar
16
Gambar 3.
Pembuatan edible film berbasis ................. komposit puree buah mangga dan nanoserat selulosa
17
Gambar 4.
Pemasyarakatan teknologi diversifikasi ....... produk olahan pangan di lokasi KRPL
19
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
Halaman Gambar 5. Praktek pengolahan sari buah skala ........... UKM dan contoh produknya
20
Gambar 6. Praktek pengolahan gambir dan ................ produk sebelum dan setelah pelatihan
21
Gambar 7. Sosialisasi metode pengukuran susut ........ pascapanen padi
22
Gambar 8. Komposisi pagu anggaran berdasarkan ...... jenis belanja
26
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1.
Formulir Rencana Strategik (RS)............. Tahun 2010-2014
31
Lampiran 2.
Formulir Rencana Kinerja Tahunan ......... (RKT) BB-Pascapanen Tahun 2012
32
Lampiran 3.
Formulir Penetapan Kinerja (PKT) .......... BB-Pascapanen Tahun 2012
33
Lampiran 4.
Formulir Pengukuran Kinerja (PK) .......... BB-Pascapanen Tahun 2012
35
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
vii
BAB I PENDAHULUAN Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB-Pascapanen) merupakan salah satu unit kerja yang berada dibawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. Tugas pokok BB-Pascapanen berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 632/Kpts/OT.140/12/2003 tanggal 30 Desember 2003 adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen pertanian. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang tertuang dalam SK Menteri Pertanian tersebut, BB-Pascapanen menyelenggarakan fungsi : 1) Penyusunan program dan evaluasi penelitian dan pengembangan pascapanen, 2) Pelaksanaan penelitian identifikasi dan karakterisasi sifat fungsional dan mutu hasil pertanian, 3) Pelaksanaan penelitian pengolahan hasil, perbaikan mutu, pemanfaatan limbah, dan pengembangan produk baru, 4) Pelaksanaan penelitian teknologi proses fisik, kimia, dan biologi hasil pertanian, 5) Pelaksanaan penelitian sistem mutu dan keamanan pangan hasil pertanian, 6) Pelaksanaan pengembangan sistem informasi teknologi pascapanen pertanian, 7) Pelaksanaan pengembangan komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis bidang pascapanen pertanian, 8) Pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian pascapanen pertanian, dan 9) Pengelolaan tata usaha dan rumah tangga BB-Pascapanen. Dalam menjalankan peran dan fungsinya ke depan, permasalahan yang dihadapi BB-Pascapanen akan semakin
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
kompleks, antara lain karena kebutuhan terhadap bahan pangan yang berkualitas, sehat, dan aman dikonsumsi semakin meningkat. Sementara itu, masih banyak kendala yang dihadapi oleh produsen pangan dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan yang berkualitas, antara lain tingkat susut yang tinggi, beragamnya kualitas produk yang dihasilkan, kurang disukainya produk lokal oleh konsumen serta ketersediaan dan penguasaan teknologi pengolahan hasil yang masih terbatas. Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, BB-Pascapanen terus berinisiatif melakukan langkahlangkah visioner melalui optimalisasi pemanfaatan dan peningkatan sumberdaya penelitian yang dimiliki. Paradigma BB-Pascapanen dalam era pembangunan yang semakin kompetitif, diarahkan untuk penciptaan inovasi teknologi pertanian yang memiliki nilai tambah ekonomi tinggi untuk mewujudkan peran litbang dalam pembangunan pertanian (impact recognition) dan nilai ilmiah tinggi (scientific recognition) untuk pencapaian status sebagai lembaga penelitian berkelas dunia. Perubahan lingkungan strategis baik internal maupun eksternal harus dijawab dengan meningkatkan prioritas dan kualitas hasil litbang yang berorientasi pasar baik domestik maupun internasional serta berdaya saing tinggi. Guna menjawab hal tersebut, ke depan BB-Pascapanen akan meningkatkan kerja sama baik dengan pemerintah daerah, lembaga penelitian, perguruan tinggi dan pelaku usaha nasional maupun internasional.
1
Selama kurun waktu 2005-2009, BB-Pascapanen telah menghasilkan berbagai inovasi teknologi penanganan dan pengolahan komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Sebagian inovasi teknologi pascapanen tersebut sudah diadopsi oleh masyarakat pengguna. Dalam kurun waktu 2010-2014, kuantitas dan kualitas hasil litbang pascapanen terus ditingkatkan seiring dengan semakin besarnya permasalahan dan tuntutan masyarakat pengguna. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi, BB-Pascapanen mempunyai 1 (satu) bagian dan 2 (dua) bidang yaitu Bagian Tata Usaha, Bidang Program dan Evaluasi, dan Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian serta 3 (tiga) Sub Bagian dan 4 (empat) Seksi. Di samping jabatan struktural tersebut, BB-Pascapanen didukung oleh kelompok jabatan fungsional (Gambar 1). Kelompok jabatan fungsional terdiri atas peneliti, teknisi litkayasa, dan arsiparis. Kelompok jabatan fungsional peneliti terdiri atas dua kelompok peneliti (kelti) yaitu Kelti Teknologi Penanganan Hasil Pertanian dan Kelti Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Sumberdaya Manusia. Dalam upaya mewujudkan BB-Pascapanen sebagai pranata penelitian dan pengembangan yang terakreditasi dan mampu berperan sebagai inisiator teknologi pascapanen yang diakui pada skala nasional dan internasional, BB-Pascapanen sejak awal tahun 2010 telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008. Untuk penerapan dan pelaksanaan sertifikasi ini diperlukan dukungan sumber daya manusia berkualitas yang memiliki kompetensi tinggi, profesional dan amanah. Kompetensi merupakan persyaratan mutlak bagi
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
SDM Badan Litbang Pertanian untuk menjamin terselenggaranya kegiatan penelitian dan pengembangan yang berkualitas. BB-Pascapanen memberikan prioritas tinggi terhadap peningkatan kualitas SDM dalam upaya menjamin tersedianya tenaga profesional dalam melaksanakan program penelitian pascapanen pertanian. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan BB-Pascapanen yang terakreditasi secara berkelanjutan serta mampu memberikan kontribusi nyata dalam inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian. Pembinaan SDM antara lain dilakukan dengan mendorong setiap pegawai untuk memasuki jenjang fungsional yang sesuai, meningkatkan kegiatan pelatihan internal serta melaksanakan kegiatan seminar secara berkala. Pengembangan SDM dilakukan pula dengan cara memberikan kesempatan kepada pegawai BB-Pascapanen untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di dalam maupun luar negeri. Keragaan SDM BB-Pascapanen tahun 2012 berdasarkan pendidikan dan kelompok jabatan fungsional, disajikan pada Tabel 1. Kelompok jabatan fungsional peneliti berjumlah 61 orang, terdiri atas Peneliti Utama 8 orang, Peneliti Madya 17 orang, Peneliti Muda 15 orang, Peneliti Pertama 13 orang, dan Peneliti Non Kelas 8 orang. Jumlah kelompok fungsional teknisi likayasa 20 orang, yang terdiri atas Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 4 orang, Teknisi Likayasa Pelaksana 8 orang, Teknisi Litkayasa Non Kelas 8 orang. Dari jumlah tenaga fungsional tersebut terdapat 4 orang peneliti yang merangkap jabatan sebagai pejabat struktural.
2
Tabel 1. Jumlah pegawai BB-Pascapanen tahun 2012 berdasarkan kelompok jabatan fungsional dan pendidikan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Kelompok Jabatan Fungsional Peneliti Litkayasa Arsiparis Perekayasa Madya Fungsional Umum Jumlah
S3
S2
S1
SM/D3
SLA
< SLA
Jumlah
9 -
30 1 3
21 10
1 9 1
11 1 35
7
61 20 1 1 56
9
34
31
11
47
7
139
Sumberdaya Sarana/Prasarana. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, BB-Pascapanen memiliki sarana penelitian berupa laboratorium pengujian dan laboratorium pengembangan yang memadai, berlokasi di Bogor dan Karawang. Laboratorium pengujian di Bogor merupakan laboratorium induk dengan akurasi tinggi yang memiliki kompetensi di bidang analisis kimia, biokimia, mikrobiologi, serta pengujian mutu dan keamanan produk pangan. Laboratorium Karawang memiliki kompetensi di bidang analisis sifat fisik dan rheology bahan (aneka tepung) serta analisis mutu gabah dan beras. Laboratorium pengujian BB-Pascapanen sudah mendapatkan Akreditasi ISO 17025:2008 dari KAN dengan nomor LP-366-IDN pada tanggal 27 Juli 2007 untuk ruang lingkup pengujian penetapan sifat amilografi. Akreditasi tersebut berhasil diperpanjang pada tahun 2011. Dalam rangka meningkatkan penjaminan mutu kepada customer baik internal maupun eksternal, laboratorium pengujian BB-Pascapanen telah mengajukan perluasan ruang lingkup pengujian, yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
hasilnya berdasarkan surat Komite Akreditasi Nasional Nomor 374/3.a2/LP/01/12 tanggal 30 Januari 2012, BB-Pascapanen mendapatkan re-akreditasi sebagai laboratorium penguji dengan nomor akreditasi LP-366-IDN. Dengan re-akreditasi tersebut, ruang lingkup pengujian laboratorium BB-Pascapanen bertambah dengan uji proksimat biskuit, gula total untuk makanan dan minuman, pengawet benzoat dan sorbat untuk minuman serta mutu gabah dan beras. Pengembangan laboratorium pengujian kedepan, diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensinya, serta memperluas ruang lingkup pengujian yang diakreditasi. Laboratorium pengembangan di Bogor dilengkapi fasilitas bangsal penanganan segar, pengolahan minyak atsiri dan produk turunannya, pengolahan hasil ternak, bangsal pengolahan kedelai (tahu), bangsal pengolahan sari buah dan pengemasannya, serta bangsal pengolahan produk roti berbasis aneka tepung, teknologi kimia dan bioproses. Laboratorium Karawang dilengkapi dengan
3
fasilitas bangsal pengolahan aneka tepung dan produk hilirnya (proses kering dan basah) dan bangsal pengolahan beras. Selain kompetensi laboratorium yang sudah ada, pengembangan laboratorium ke depan diarahkan pada pengembangan teknologi baru yaitu teknologi nano untuk bidang pangan dan pertanian, sedangkan laboratorium Karawang akan difungsikan sebagai laboratorium diversifikasi pangan. Sumberdaya Keuangan. Sumberdaya keuangan merupakan faktor yang menentukan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi guna merealisasikan tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Selama periode 2005-2011, BB-Pascapanen mengelola dana DIPA yang terus meningkat berturut-turut sebesar Rp 7,974 milyar (2005), Rp 12,390 milyar (2006), Rp 13,425 milyar (2007), Rp 10,489 milyar (2008), Rp 14,981 milyar (2009), Rp 15,965 milyar (2010), Rp 17,950 milyar (2011). Pada TA. 2012, total anggaran yang tersedia dalam DIPA BB-Pascapanen setelah mengalami tiga kali revisi adalah sebesar Rp 20.101.287.000,00 (Dua puluh milyar seratus satu juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah). Alokasi anggaran tersebut digunakan untuk mendanai kegiatan utama BB-Pascapanen, yaitu kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian dan kegiatan manajemen (penunjang) lainnya. Kegiatan manajemen lebih ditekankan pada pengelolaan satker yang bersifat rutin dan pelayanan terhadap seluruh pegawai BB-Pascapanen. Realisasi penyerapan anggaran BB-Pascapanen TA. 2012 hingga 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 18.946.199.034,00 (94,25%), lebih rendah Rp 1.155.087.966 (5,75%) dibanding dengan target penyerapan anggaran Rp 20.101.287.000,00 (100%).
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
Tata Kelola. Implementasi reformasi perencanaan dan penganggaran sebagai manifestasi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengisyaratkan bahwa penyusunan strategi pembangunan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang menjamin konsistensi antara perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan. Penyusunan kebijakan, rencana program dan kegiatan harus mengedepankan semangat yang berpijak pada sistem perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi perspektif jangka menengah dan berbasis kinerja yang mencakup 3 (tiga) aspek berupa unified budgeting, performance based budgeting, dan medium term expenditure frame work. Untuk menjamin tercapainya good governance dan clean government di BB-Pascapanen, pelaksanaan program dan anggaran dikawal dengan penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI). Dalam rangka pelaksanaan SPI untuk mendukung reformasi birokrasi, BB-Pascapanen telah membentuk Satuan Pelaksana Pengendali Intern (Satlak PI), menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP), serta melakukan Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK). BB-Pascapanen telah memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada tanggal 1 Maret 2010 sebagai komitmen dalam melaksanakan penataan aparatur melalui SPI, SOP, Anjab, ABK serta penerapan ISO 9001:2008, yang akan berdampak pada efektifitas dan efisiensi organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan SPI, peran monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan secara periodik dan terus menerus sangat
4
penting untuk menjamin kelancaran dan tercapainya target pelaksanaan program/kegiatan dan anggaran BB-Pascapanen. Monitoring dilaksanakan untuk memantau proses pelaksanaan dan kemajuan yang telah dicapai dari setiap program/kegiatan yang dituangkan di dalam Renstra beserta turunannya (RKT, PK). Evaluasi ditujukan dalam rangka pengawasan dan penilaian
terhadap perencanaan, pelaksanan program agar berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, dan pemanfaatan sumber daya yang efektif dan efisien. Hasil monev menjadi dasar pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk melakukan penyempurnaan kebijakan dan perencanaan pada masa mendatang, serta pelaksanaan program yang sedang berjalan.
Gambar 1. Struktur Organisasi BB-Pascapanen
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
5
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB-Pascapanen) disusun dalam rangka memenuhi amanat INPRES No. 7 tahun 1999 tentang kewajiban bagi setiap K/L untuk menyusun Renstra dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Renstra BB-Pascapanen 20102014 (edisi revisi) merupakan lanjutan dari Renstra 20052009. Penyusunan Renstra BB-Pascapanen 2010-2014 berpedoman pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Renstra Kementerian Pertanian 20102014, dan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2010-2014. Renstra BB-Pascapanen merupakan dokumen perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan, strategi, program, dan kegiatan penelitian dan pengembangan yang akan dilaksanakan oleh BB-Pascapanen selama lima tahun ke depan (2010-2014). Dokumen ini disusun berdasarkan analisis strategis atas potensi, peluang, tantangan dan permasalahan termasuk isu strategis terkini yang dihadapi pembangunan pertanian dan perkembangan IPTEK dalam lima tahun ke depan. Dengan penetapan Rencana Strategis BB-Pascapanen 2010-2014 yang digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan serta manajemen sumber daya, diharapkan kegiatan di lingkup BB-Pascapanen dapat dilakukan secara efektif dan efisien, menghasilkan inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan berkelanjutan. Reformasi perencanaan dan penganggaran 2010-2014 mengharuskan BB-Pascapanen merestrukturisasi program dan kegiatan dalam kerangka Penganggaran Berbasis Kinerja (Performance-based Budgeting). Untuk itu, dokumen renstra ini dilengkapi dengan indikator kinerja utama sehingga akuntabilitas pelaksanaan kegiatan dapat dievaluasi selama periode tahun 2010-2014. 2.1.1. Visi dan Misi BB-Pascapanen menetapkan visinya sejalan dengan visi pembangunan pertanian dan visi Badan Litbang Pertanian. Visi BB-Pascapanen dirumuskan berdasarkan kajian orientasi masa depan (future oriented), perubahan paradigma pembangunan pertanian, serta kebutuhan institusi yang profesional. Visi BB-Pascapanen dalam kurun waktu 2010-2014 ditetapkan sebagai berikut :
6
“Menjadi institusi penelitian dan pengembangan andalan yang menghasilkan inovasi teknologi pascapanen untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat pertanian”. Dalam upaya mewujudkan visi yang telah dirumuskan, maka disusun misi sebagai suatu kesatuan gerak dan langkah dalam mencapai visi. Misi BB-Pascapanen dirumuskan sebagai berikut : 1. Menghasilkan inovasi teknologi diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya domestik untuk mendukung ketahanan pangan, 2. Menghasilkan inovasi teknologi pascapanen dalam rangka peningkatan nilai tambah, daya saing, mutu dan keamanan produk pertanian, 3. Membangun kerjasama dalam dan luar negeri untuk mempercepat alih teknologi dan penguasaan IPTEK. 2.1.2. Tujuan dan Sasaran a. Tujuan Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misinya, dalam lima tahun kedepan BB-Pascapanen menetapkan tujuan sebagai berikut : 1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pengolahan pangan pokok baru dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
substitusi bahan pangan impor untuk mendukung ketahanan pangan, 2. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi penanganan dan pengolahan untuk mengurangi kehilangan hasil, mempertahankan mutu, keamanan produk pertanian serta memiliki nilai tambah dan daya saing, 3. Mempercepat alih teknologi dan penguasaan IPTEK melalui kemitraan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen. b. Sasaran Sasaran strategis yang hendak dicapai BB-pascapanen dalam lima tahun kedepan adalah meningkatnya inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor, dengan sasaran sebagai berikut : 1. Tersedianya teknologi penanganan segar produk pertanian untuk memperpanjang kesegaran dan daya simpan (termasuk didalamnya transportasi dan distribusi untuk pemasarannya), 2. Tersedianya teknologi dan produk untuk peningkatan diversifikasi pangan, dan substitusi pangan impor,
7
3. Tersedianya teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing. 2.1.3. Target Utama BB-Pascapanen Sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, target utama yang akan dicapai secara bertahap dalam kurun waktu 2010 – 2014 sebagai berikut : 1. Dua puluh satu (21) teknologi penanganan segar produk pertanian yang dapat memperpanjang daya simpan dan menekan kerusakan untuk tujuan ekspor dan domestik. Diharapkan 7 teknologi dapat teradopsi dalam bentuk kemitraan. 2. Lima belas (15) teknologi dan produk diversifikasi pangan, substitusi pangan impor berupa produk berbasis sumber daya lokal mendukung penurunan konsumsi beras dan substitusi terigu impor. Diharapkan 5 teknologi dapat teradopsi dalam bentuk kemitraan. 3. Tiga puluh tujuh (37) teknologi dan produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian. Diharapkan 8 teknologi dapat teradopsi dalam bentuk kemitraan. 2.1.4. Arah Kebijakan dan Strategi Arah kebijakan dan strategi penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian merupakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
bagian yang tidak terpisahkan dengan Renstra Badan Litbang Pertanian 2010-2014 khususnya yang terkait dengan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam upaya peningkatan diversifikasi pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor. a. Arah Kebijakan Litbang Pascapanen Pertanian Sasaran kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian adalah menghasilkan inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor. Arah kebijakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah : 1. Memfokuskan penciptaan teknologi dalam rangka diversifikasi pangan, meningkatkan nilai tambah, daya saing, dan ekspor, 2. Meningkatkan penguasaan iptek dan kualitas penelitian melalui penerapanan teknologi baru dan memperdalam penelitian rintisan (basic research) sehingga diperoleh hasil penelitian pascapanen yang valid dengan akurasi tinggi; 3. Meningkatkan kapasitas SDM, sarana/ prasarana dan manajemen penelitian yang akuntabel.
8
b. Strategi Strategi penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian dalam tahun 2010-2014 sebagai berikut : 1. Memprioritaskan kegiatan penelitian untuk pengembangan produk pangan berbasis sumber daya lokal dan penanganan segar produk pertanian, 2. Peningkatan kerjasama penelitian dengan lembaga nasional/internasional dan kemitraan dalam rangka adopsi teknologi, 3. Peningkatan kualitas SDM dan fasilitas penelitian serta penerapan sistem manajemen mutu dalam rangka memacu peningkatan kuantitas dan kualitas inovasi teknologi yang dihasilkan, 4. Pemanfaatan iptek mutakhir (diantaranya: nanotechnology dan bioprocessing) untuk meningkatan kualitas inovasi teknologi yang dihasilkan. 2.1.5. Program dan Kegiatan Kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen difokuskan untuk menghasilkan inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung pencapain target diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor. Kegiatan dilakukan baik dalam skala
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
laboratorium, pilot maupun skala operasional meliputi penanganan segar produk pertanian, diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor, serta pengembangan produk dan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing. Dalam penanganan segar produk pertanian, akan diterapkan iptek mutakhir antara lain teknologi nano, bioprocessing, teknologi nondestructive dan bio-sensing serta pengembangan pengawet alami dan kemasan aktif. Penggunaan teknologi nano juga akan menjadi andalan utama dalam kegiatan penelitian diversifikasi pangan dan pangan fungsional baru untuk mengurangi konsumsi beras dan substitusi pangan impor. Dalam pengolahan produk pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing ditargetkan menghasilkan produk baru, formulasi baru, bahan aktif, anti mikroba, sediaan enzim serta produk baru lainnya yang inovatif. Untuk menciptakan teknologi skala operasional akan dilakukan difusi, diseminasi, kerjasama penelitian, serta kerjasama komersial. Selain kegiatan penelitian dan pengembangan yang menghasilkan inovasi teknologi, juga akan dilakukan kegiatan analisis kebijakan untuk menghasilkan rumusan kebijakan di bidang pascapanen sebagai bahan rekomendasi bagi pemangku kepentingan.
9
2.1.6. Indikator Kinerja Utama Indikator kinerja utama BB-Pascapanen tahun 2010-2014 terkait dengan program penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian yang mencakup kegiatan teknologi penanganan segar produk pertanian; teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor; serta teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing, adalah: 1. Tersedia dan diadopsinya teknologi penanganan segar produk pertanian,
2. Tersedia dan diadopsinya teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor, 3. Tersedia dan diadopsinya produk dan teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing. Secara rinci indikator kinerja utama BB-Pascapanen tahun 2010-2014 dan target capaian kinerja setiap tahun, disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Indikator Kinerja Utama BB-Pascapanen TA 2010-2014 Kegiatan Penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian
Target Sub Kegiatan Utama
Indikator Kinerja Utama
Teknologi penanganan segar produk pertanian
Jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian
Teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor
Jumlah teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor
Teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing
Jumlah teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
2010
2011
2012
2013
2014
5
4
4
4
4
6
2
2
2
3
2
7
8
10
10
10
2.2. RENCANA KINERJA TA. 2012 Penyusunan rencana kinerja tahunan diselaraskan dengan sasaran pada Renstra BB-Pascapanen 2010-2014. Sejalan dengan hal tersebut BB-Pascapanen setiap tahun menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang memuat : 1) sasaran strategis kegiatan yang akan dilaksanakan, 2) indikator kinerja berupa hasil yang akan dicapai secara terukur, efektif, efisien, dan akuntabel, dan 3) target yang
akan dihasilkan. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) BB-Pascapanen TA. 2012 disajikan pada Tabel 3. RKT yang telah disusun tersebut, selanjutnya ditetapkan menjadi Penetapan Kinerja (PK) 2012 sebagai perjanjian kinerja guna mendorong pengembangan profesionalisme institusi BB-Pascapanen menuju good governance.
Tabel 3. Rencana kinerja tahunan (RKT) BB-Pascapanen TA. 2012 Sasaran Strategis Terciptanya inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor
Indikator Kinerja
Target
Jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian
4 teknologi
Jumlah teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor
2 teknologi/ Produk
Jumlah teknologi dan produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing
8 teknologi/ Produk
2.3. PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, pada tahun 2012 BB-Pascapanen telah menetapkan target yang akan dicapai dalam bentuk
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
perjanjian atau penetapan kinerja. Penetapan kinerja (PK) adalah perjanjian kerja yang merupakan tolok ukur keberhasilan dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja BB-Pascapanen pada akhir tahun
11
anggaran 2012. Penetapan Kinerja 2012 disusun setelah disetujui dan diterbitkannya DIPA 2012 berdasarkan RKT yang disusun pada tahun sebelumnya (tahun 2011). Penetapan Kinerja BB-Pascapanen tahun 2012 telah ditandatangani oleh Kepala Badan Litbang Pertanian pada bulan Januari 2012 (Tabel 4). Penetapan kinerja BB-Pascapanen TA. 2012 didukung oleh anggaran yang berjumlah Rp 20.225.678.000. Namun
selama pelaksanaan kegiatan TA. 2012, anggaran BB-Pascapanen mengalami revisi menjadi Rp 20.101.287.000. Revisi tersebut akibat penghematan anggaran karena adanya kebijakan pemerintah terkait subsidi BBM serta adanya tambahan anggaran karena penerimaan PNBP fungsional yang melebihi target dan mendapat hibah luar negeri.
Tabel 4. Penetapan kinerja (PK) BB-Pascapanen TA. 2012 Sasaran Strategis Terciptanya inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
Indikator Kinerja
Target
Jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian
4 teknologi
Jumlah teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor
2 teknologi/ Produk
Jumlah teknologi dan produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing
8 teknologi/ Produk
12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BB-PASCAPANEN Inovasi teknologi pascapanen pertanian yang dihasilkan BB-Pascapanen telah memberikan kontribusi mendukung 4 (empat) target sukses Kementerian Pertanian. Teknologi yang telah dihasilkan melalui penelitian dan pengembangan pascapanen meliputi penciptaan teknologi penanganan segar produk seperti pengawet alami dan kemasan edible untuk memperpanjang daya simpan produk, diversifikasi olahan pangan non beras, dan teknologi pengolahan untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing seperti teknologi produksi sari buah, produk neutrasetikal dan produk hasil perkebunan. Hasil-hasil penelitian dan pengembangan BB-Pascapanen telah disebarluaskan melalui berbagai media, antara lain publikasi tercetak dalam bentuk jurnal, prosiding, laporan tahunan, brosur/leaflet, dan buku teknologi serta penyebarluasan informasi melalui media internet (website). BB-Pascapanen juga aktif mengikuti berbagai kegiatan seperti pameran, pertemuan ilmiah seperti seminar, workshop dan ekspose di berbagai daerah baik yang diselenggarakan di internal Badan Litbang Pertanian maupun eksternal. Pada tahun 2012, BB-Pascapanen telah menetapkan 1 (satu) sasaran strategis dalam rangka mendukung 4 (empat) target sukses Kementerian Pertanian dengan 3 indikator kinerja sasaran yang ingin dicapai. Realisasi kegiatan sampai akhir tahun 2012 menunjukkan bahwa indikator sasaran seluruhnya telah dapat dicapai dengan hasil baik. Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut didorong oleh kerja keras dan komitmen para peneliti serta dukungan manajemen baik pada aspek pelayanan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
keuangan, perpustakaan, sarana penelitian (laboratorium) dan sarana pengolah data yang berfungsi dengan baik sehingga para peneliti dapat melaksanakan kegiatan penelitian sesuai yang direncanakan. Selain itu, keberhasilan tersebut juga karena telah diterapkannya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di BB-Pascapanen. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara periodik baik pada tingkat Eselon I dan II sejak perencanaan kegiatan. Mekanisme monitoring dan evaluasi penelitian di BB-Pascapanen dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali setiap tahun anggaran baik melalui penelaahan dokumen kegiatan maupun peninjauan ke lapang. Realisasi keuangan dipantau oleh Eselon I menggunakan program i-Monev berbasis web yang dilakukan updating setiap hari Jumat oleh setiap satker dan penerapan Permenkeu No. 249 tahun 2011 setiap bulan. 3.1. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA SASARAN TAHUN 2012 BB-Pascapanen terus berupaya meningkatkan akuntabilitas kinerja yang dilaksanakan dengan menggunakan indikator kinerja yang meliputi efisiensi masukan (input), kualitas perencanaan dan pelaksanaan (proses) dan keluaran (output). Metode yang digunakan dalam pengukuran pencapaian kinerja sasaran adalah membandingkan antara target indikator kinerja setiap sasaran dengan realisasinya. Berdasarkan perbandingan
13
tersebut dapat diperoleh informasi capaian kinerja setiap sasaran pada tahun 2012. Informasi ini menjadi bahan tindak lanjut untuk perencanaan ke depan. Metode ini dimanfaatkan untuk memberi gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang sejauh mana pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan tujuan, misi, dan visi BB-Pascapanen.
Berdasarkan data hasil akhir seluruh kegiatan di lingkup BB-Pascapanen, pencapaian indikator kinerja sasaran kegiatan utama BB-Pascapanen pada tahun 2012 disajikan pada Tabel 5. Berdasarkan tabel tersebut, capaian indikator kinerja sasaran BB-Pascapanen tahun 2012 menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik. Rata-rata persentase capaian sebesar 107% dengan kisaran antara 100-112,5%.
Tabel 5. Matriks tingkat capaian kinerja BB-Pascapanen TA 2012 No
Sasaran Strategis
1.
Terciptanya inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
Indikator Kinerja Uraian
%
Target
Realisasi
Jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian
4 teknologi
4 teknologi
100
Jumlah teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor
2 teknologi/ produk
2 teknologi/ produk
100
Jumlah teknologi dan produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing
8 teknologi/ produk
9 teknologi/ produk
112,5
14
3.2. EVALUASI DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Evaluasi dan analisis capaian kinerja BB-Pascapanen tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut : Sasaran: Terciptanya inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran, yaitu : 1) Teknologi Penanganan Segar Produk Pertanian, 2) Teknologi dan Produk untuk Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan Impor, dan 3) Teknologi dan Produk Baru untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing. Pencapaian target indikator kinerja sasaran “Teknologi Penanganan Segar Produk Pertanian” (indikator kinerja 1) disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Target dan realisasi pencapaian indikator kinerja 1 Indikator Kinerja Teknologi Penanganan Segar Produk Pertanian
Target
Realisasi
%
4 Teknologi
4 Teknologi
100
Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran “Teknologi Penanganan Segar Produk Pertanian”, pada
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
tahun 2012 BB-Pascapanen berhasil menyelesaikan 4 teknologi penanganan segar sesuai target (persentase capaian 100%). Dana yang dialokasikan untuk mencapai indikator kinerja ini sebesar Rp 594.050.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp 581.729.416 (97,93%), dengan melibatkan SDM peneliti sebanyak 25 orang. Sebagai perbandingan, persentase realisasi capaian indikator kinerja 1 pada tahun 2012 dan tahun sebelumnya (2011) menunjukkan persentase yang sama (100%), yang berarti target yang ditetapkan selama dua tahun berturutturut dapat dicapai dengan baik (Tabel 7). Tabel 7. Perbandingan capaian kinerja tahun 2011 dan 2012 Indikator Kinerja Teknologi penanganan segar produk pertanian
2011 Jumlah Realisasi 4 Teknologi
100%
2012 Jumlah Realisasi 4 Teknologi
100%
Secara lengkap rincian kegiatan dan teknologi yang dihasilkan pada indikator kinerja sasaran “Teknologi Penanganan Segar Produk Pertanian” sebagai berikut : 1. Teknologi aplikasi pengawet memperpanjang masa simpan
alami untuk daging segar/ karkas ayam (1 teknologi). Semakin banyaknya penggunaan bahan pengawet untuk karkas ayam yang tidak diijinkan seperti formalin, memerlukan pengawet
15
alternatif yang aman dan tidak memberikan efek negatif bagi kesehatan. Vinegar sebagai pengawet alami penghasil asam asetat merupakan salah satu alternatif pilihan untuk memperpanjang masa simpan karkas ayam. Untuk menyediakan produk vinegar sebagai bahan pengawet alami telah diperoleh teknologi pembuatan vinegar berbasis limbah pertanian (kulit pisang dan air kelapa). Aplikasi vinegar dari kulit pisang dan air kelapa pada konsentrasi 1%, mampu memperpanjang masa simpan karkas ayam sampai 9 jam (suhu ruang) dan 9 hari (suhu dingin).
2. Teknologi
produksi biopreservatif dari buah mangga rucah (1 teknologi). Trend masyarakat modern untuk kembali ke alam menyebabkan posisi biopreservatif (pengawet alami) menjadi lebih strategis untuk dapat diterima oleh konsumen. Hal tersebut memerlukan penggalian sumber baru bahan baku biopreservatif. Buah mangga rucah (buah mangga yang tidak mempunyai nilai ekonomi) sangat potensial sebagai bahan baku biopreservatif karena mengandung bahan aktif resorsinol yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba perusak. Untuk mendapatkan sumber baru bahan baku biopreservatif telah diperoleh teknologi produksi biopreservatif dari buah mangga rucah, yang meliputi dosis aplikasi salicylic acid untuk merangsang terbentuknya resorsinol dalam mangga rucah dan teknologi ekstraksinya. Aplikasi ekstrak resorsinol mampu menghambat kapang terutama kapang G. Pada ekstrak yang dievaporasi hingga 1/6 menunjukkan daya hambat lebih baik dari benlate.
3. Teknologi non-destruktif untuk grading ukuran dan kualitas buah tropika (1 teknologi). Permintaan
Gambar 2. Vinegar berbasis kulit pisang dan air kelapa serta karkas ayam yang diawetkan dengan vinegar
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
pasar akan kualitas produk pertanian yang tinggi merupakan kriteria yang sangat penting. Teknologi maju yang dapat diterapkan pada proses grading buahbuahan adalah dengan teknologi non-destruktif menggunakan pengolahan citra. Buah-buahan dengan
16
ukuran dan mutu yang seragam dapat diperoleh secara efektif dan efisien melalui penerapan teknologi tersebut. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah korelasi karakter fisik buah tropika (mangga, pisang, dan pepaya) dengan nilai nutrisinya. Selanjutnya diperoleh perangkat lunak yang digunakan untuk grading ukuran dan kualitas buah tropika secara non-destruktif yang meliputi mangga, pisang, dan pepaya.
jerami padi, dan teknologi pengkompositan edible film dengan nanoserat selulosa yang dapat memberikan peningkatan sifat kekuatan mekanis dan barrier kemasan edible film terhadap oksigen dan uap air.
4. Teknologi pengembangan edible film dari komposit puree buah nanoserat selulosa dengan
sifat antimikroba sebagai kemasan bahan pangan segar (1 teknologi). Penyediaan kemasan edible atau biodegradable sangat penting dalam upaya penyelamatan lingkungan. Salah satu pilihan yang potensial yaitu pengembangan kemasan edible dari puree buah dengan memanfaatkan buah bermutu rendah. Namun, komersialisasi kemasan edible masih terbatas karena sifat mekanis dan barrier kemasan edible yang lebih rendah dari polimer sintetik. Pengkompositan edible film dengan serat selulosa berukuran nano diharapkan dapat memperbaiki sifat mekanis dan barrier kemasan terhadap baik oksigen dan uap air. Hasil yang telah diperoleh yaitu teknologi sintesis edible film berbasis puree buah mangga yang dapat memperbaiki kekuatan tarik dan elongasi, teknologi sintesis nano serat selulosa dari tongkol jagung dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
Gambar 3. Pembuatan edible film berbasis komposit puree buah mangga dan nanoserat selulosa Indikator kinerja sasaran “Teknologi dan Produk untuk Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan Impor” (indikator kinerja 2) yang ditargetkan pada tahun 2012 telah tercapai seluruhnya sesuai target (persentase capaian 100%), yaitu sebanyak 2 teknologi seperti disajikan pada Tabel 8. Dana yang dialokasikan untuk mencapai indikator kinerja ini sebesar Rp 183.000.000, sedangkan realisasinya sebesar
17
Rp 181.690.250 (99,28%), dengan melibatkan SDM peneliti sebanyak 7 orang. Tabel 8. Target dan realisasi pencapaian indikator kinerja 2 Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
Teknologi dan Produk untuk Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan Impor
2 Teknologi
2 Teknologi
100
Sebagai perbandingan atas kemajuan yang telah dihasilkan pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2011) disajikan pada Tabel 9. Tabel tersebut menunjukkan persentase realisasi capaian indikator kinerja 2 selama dua tahun berturut-turut berhasil dengan baik. Tabel 9. Perbandingan capaian kinerja tahun 2011 dan 2012 Indikator Kinerja Teknologi dan Produk untuk Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan Impor
2011 Jumlah Realisasi 2 Teknologi
100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
2012 Jumlah Realisasi 2 Teknologi
100%
Secara lengkap rincian kegiatan dan teknologi yang dihasilkan pada indikator kinerja sasaran “Teknologi dan Produk untuk Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan Impor”, sebagai berikut : Teknologi diversifikasi produk olahan pangan non beras mendukung KRPL (2 teknologi). Dalam upaya menciptakan kemandirian pangan dan diversifikasi konsumsi pada tingkat rumah tangga, Kementerian Pertanian telah menyusun suatu konsep yang disebut Rumah Pangan Lestari (RPL), yaitu optimalisasi pemanfaatan pekarangan. Sumber karbohidrat lokal sebagai cadangan pangan yang dianjurkan untuk ditanam di KRPL antara aneka umbi dan rimpang. Untuk mendukung pengembangan KRPL tersebut diperlukan teknologi diversifikasi produk olahan berbasis aneka umbi dan rimpang serta pemasyarakatkannya. Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini berupa 2 teknologi, yaitu : 1) Teknologi diversifikasi produk olahan pangan berbasis berbasis aneka umbi (ubikayu, ubi jalar, dan talas); dan 2) Teknologi diversifikasi produk olahan pangan berbasis berbasis rimpang (garut dan ganyong). Teknologi diversifikasi produk olahan pangan berbasis aneka umbi telah diimplementasikan di lokasi KRPL Desa Salam, Kecamatan Karang Pandan, Kabupaten Karang Anyar, Jawa Tengah, sedangkan teknologi diversifikasi produk olahan berbasis aneka rimpang diimplementasikan di lokasi KRPL Desa Kebun Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
18
Sebagai perbandingan atas kemajuan yang dihasilkan pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2011) disajikan pada Tabel 11. Pada tahun 2012 persentase realisasi capaian sebesar 112,5% lebih tinggi daripada persentase realisasi capaian tahun 2011 (100%). Tabel 11. Perbandingan capaian kinerja tahun 2011 dan 2012 Gambar 4. Pemasyarakatan teknologi diversifikasi produk olahan pangan di lokasi KRPL Pencapaian target indikator kinerja sasaran “Teknologi dan Produk Baru untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing” (indikator kinerja 3) disajikan pada Tabel 10. Pada indikator kinerja ini, tahun 2012 BB-Pascapanen berhasil mendapatkan 9 teknologi dari target 8 teknologi (persentase capaian 112,5%). Dana yang dialokasikan untuk mencapai indikator kinerja ini sebesar Rp 1.495.360.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp 1.467.197.233 (98,12%), dengan melibatkan SDM peneliti sebanyak 42 orang. Tabel 10. Target dan realisasi pencapaian indikator kinerja 3 Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
Teknologi dan Produk Baru untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing
8 Teknologi
9 Teknologi
112,5
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
Indikator Kinerja Teknologi dan Produk Baru untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing
2011
2012
Jumlah
Realisasi
Jumlah
Realisasi
7 Teknologi
100%
9 Teknologi
112,5%
Secara lengkap rincian kegiatan dan teknologi yang dihasilkan pada indikator kinerja sasaran “Teknologi dan Produk Baru untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing”, sebagai berikut : 1. Teknologi proses produksi sari buah tropika skala UKM di Kalimantan Timur (2 teknologi). Potensi buah-buahan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur cukup besar. Pemanfaatan buahbuahan tersebut baru terbatas untuk konsumsi segar dan belum dimanfaatkan menjadi bahan baku olahan, termasuk produk sari buah. Untuk mendukung rencana
19
pengembangan industri pengolahaan sari buah skala UKM oleh Pemda Kutai Kartanegara diperlukan modifikasi teknologi proses sari buah skala UKM. Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini berupa 2 teknologi pengolahan sari buah, yaitu : 1) teknologi pemeraman buah cempedak yang menghasilkan susut bobot dan total asam rendah dengan TPT dan vitamin C yang tinggi dan 2) teknologi proses produksi sari buah campuran (mix juice) antara nenas – cempedak dan nenas – pepaya skala UKM. Produk sari buah tersebut lebih disukai konsumen dibandingkan produk sari buah yang ada dipasaran. Daya simpan produk mencapai 265 hari pada suhu penyimpanan 5oC. Teknologi proses produksi sari buah campuran skala UKM telah diimplementasikan pada Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Gambar 5. Pengolahan sari buah skala UKM dan contoh produknya
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
2. Teknologi pengolahan hasil perkebunan (gambir, nilam dan kopi) di Pakpak Barat Sumatera Utara (2 teknologi). Komoditas perkebunan unggulan yang dikembangkan di Kabupaten Pakpak Bharat adalah gambir, nilam dan kopi. Namun demikian, komoditas tersebut belum tergarap secara optimal dan kualitas produk yang dihasilkan belum sesuai dengan persyaratan standar SNI sehingga perlu perbaikan teknologi pengolahan gambir, minyak nilam dan kopi di tingkat petani atau kelompok tani. Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini meliputi : 1) perbaikan teknologi pengolahan gambir (antara lain introduksi alat pencetak) dapat meningkatkan mutu gambir tingkat petani (produk lebih padat, warna lebih cerah, kadar air rendah dan kadar katekin meningkat), 2) perbaikan teknologi pengolahan dan pemurnian minyak nilam dengan larutan Na-EDTA 3% dapat memperbaiki warna minyak dan dan meningkatkan kadar patchouli alkohol, dan 3) perbaikan teknologi pengolahan kopi dengan mengintroduksikan proses pengolahan basah dan pengemasan dapat memperbaiki mutu kopi. Perbaikan teknologi pengolahan gambir, minyak nilam dan kopi telah disosialisasikan kepada petani di Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara bekerjasama dengan Disperindagkop dan UMKM Kabupaten Pakpak Bharat.
20
(a)
(b)
Gambar 6. Praktek pengolahan gambir dan produk sebelum (a) dan setelah pelatihan (b) 3. Teknologi nanoenkapsulasi minyak biji pala sebagai bahan preservatif puree jambu merah dan sari buah apel (1 teknologi). Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat meningkatkan kebutuhan bahan pangan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi. Selama ini, proses pengawetan bahan pangan olahan termasuk puree dan sari buah banyak tergantung pada pengawet kimia yang kurang aman. Kondisi tersebut meningkatkan peluang pengembangan bahan pengawet alami yang lebih aman bagi kesehatan. Nanoenkapsulasi minyak biji pala sebagai pengawet alami akan meningkatkan aktivitas antimikroba sehingga akan meningkatkan efekitfitasnya sebagai pengawet. Hasil yang telah diperoleh dari kegatan ini adalah teknologi nanoenkapsulasi minyak biji pala dengan ukuran partikel < 300 nm yang memiliki kemampuan sebagai antimikroba. Produk nanoenkapsulasi minyak
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
pala dengan konsentrasi 30 mg/ml mampu menghambat pertumbuhan mikroba S. cereviseae hingga 2 log dalam pengujian MIC (Minimum Inhibitory Concentration). 4. Teknologi penanganan susut pascapanen padi mendukung P2BN (1 teknologi). Susut pascapanen padi terjadi pada setiap tahapan produksi, mulai dari pemanenan, perontokan, pengeringan, pengangkutan, penggilingan dan penyimpanan. Teknologi penekanan susut padi pada proses penggilingan sangat penting diketahui karena susut pada tahapan tersebut baik kuantitas maupun kualitas cukup tinggi. Selain aspek teknologi, metode pengukuran susut pascapanen padi yang tepat sangat penting karena tidak tepatnya metode pengukuran akan menyebabkan kesalahan dalam menentukan ketersediaan stok beras dan menentukan prioritas ekspor atau impor. Pada tahun 2011 telah diperoleh perbaikan metode pengukuran susut pemanenan padi, namun perlu disosialisasikan kepada pengguna untuk meningkatkan pemahaman metode pengukuran susut. Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini, yaitu teknologi penggilingan padi untuk menekan susut penggilingan baik kuantitas maupun kualitas. Konfigurasi penggilingan dengan 1 kali husker – 1 kali separator – 2 kali polisher mampu mengurangi susut 1,16% dan meningkatkan rendemen giling 2,47%. Hasil lainnya yaitu
21
meningkatnya tingkat pemahaman metode pengukuran susut pascapanen padi pada tingkat pengguna melalui sosialisasi di 6 propinsi (D.I. Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan). Pedoman Umum Pengukuran Susut Pascapanen Padi yang dihasilkan telah dipergunakan Direktorat Pascapanen Kementerian Pertanian dalam penyempurnaan Buku Pedoman Survei Susut Hasil Padi Tahun 2012.
Gambar
7.
Sosialisasi metode pascapanen padi
pengukuran
susut
5. Teknologi penerapan pemodelan dinamis untuk perencanaan pencapaian target perberasan nasional (1 teknologi). Penekanan susut padi dalam rangka pencapaian target perberasan dengan pendekatan sistem dinamis merupakan sebuah upaya untuk melihat persoalan susut padi ini secara komprehensif, integratif dan melibatkan seluruh faktor yang berpengaruh
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
langsung maupun tidak langsung yang menyebabkan terjadinya susut. Berdasarkan pendekatan sistem ini dapat dibuat causal loop diagram, model, validasi yang kemudian dilakukan simulasi dengan menggunakan berbagai skenario kebijakan, sehingga target dan sasaran dalam menurunkan susut ini dapat tercapai. Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini adalah teknologi penerapan sistem penunjang keputusan berbasis pemodelan dinamis untuk perencanaan pencapaian target perberasan nasional : studi kasus penekanan susut pascapanen padi di Jawa Barat. Penerapan skenario penurunan susut padi, baik melalui penerapan mekanisasi pertanian maupun simulasi percepatan penerapan sistem mutu (GAP, GHP, GMP, GSP dan GDP) dapat menurunkan susut cukup signifikan. Sistem Penunjang Keputusan ini telah dibuat menggunakan powersim 2005 dan didukung dengan perangkat pengolah peta yaitu : ArcView GIS 3.1 dan Quantum GIS 1.7.4. 6. Teknologi nanoenkapsulasi ekstrak temulawak dalam pendispersi minyak sawit kaya beta karoten untuk meningkatkan bioavaibilitas dan sifat antiinflammasi (1 teknologi). Temulawak mengandung berbagai senyawa fitokimia dalam bentuk minyak atsiri, kurkumin, demethoxycurcumin dan non-fenolik. Senyawa diketahui memiliki berbagai aktivitas fungsional, seperti
22
antikanker, anti-inflamasi, menghambat karsinogen pada DNA, mencegah tumbuhnya tumor, dan menghambat reaksi oksigen radikal bebas. Kemampuan aktivitas fungsional dan bioavaibilitas dari senyawa fitokimia temulawak dapat ditingkatkan dengan menerapkan nanoteknologi. Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini adalah teknologi emulsifikasi dengan metode High Pressure Homogenizer (HPH) pada formula ekstrak temulawak 5,94%, tween 80 1,5%, dan tween 20 1,5% menghasilkan emulsi stabil dengan ukuran partikel 74,7 nm dan nilai Polydispersity Index (PDI 0,272) serta mampu meningkatkan bioaksesibilitas kurkumin sampai dengan 98,29%. 7. Teknologi sintesis nano-katekin dari daun gambir untuk aplikasi pada produk neutrasetikal (1 teknologi). Perhatian masyarakat akan manfaat kesehatan dari daun gambir yang semakin meningkat, memerlukan penelitian terintegrasi untuk menghasilkan komponen bioaktif seperti senyawa katekin dalam bentuk serbuk serta pemanfaatannya dalam kehidupan seharihari. Salah satu manfaat yang berpeluang dikembangkan adalah pemanfaatan komponen bioaktif gambir sebagai produk suplemen. Untuk meningkatkan efektifitas produk maka penerapan teknologi nanoenkapsulasi selain
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
meningkatkan stabilitasnya, juga dapat meningkatkan solubilitas dan bioavaibilitas senyawa katekin. Hasil yang telah diperoleh pada kegiatan ini adalah teknologi emulsifikasi dengan metode low energy pada formula kitosan 0,2%, katekin 0,4% dan larutan Na-TPP 0,1% mampu menghasilkan nanoenkapsulasi katekin dengan ukuran partikel 137,6 nm yang berfungsi sebagai antioksidan.
Kegiatan Pendukung : Diseminasi teknologi dan kerjasama
Kegiatan penunjang penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian adalah diseminasi inovasi teknologi pascapanen pertanian dan kerjasama. Badan Litbang Pertanian dan UK/UPT dibawahnya menganut pola Sistem Diseminasi Multi Channel (SDMC) dalam menyebarluaskan hasil-hasil penelitiannya. Artinya penyebarluasan hasil-hasil penelitian yang prospektif kepada para penggunanya dilakukan melalui berbagai channel komunikasi seperti pembuat kebijakan di pusat dan daerah, penyuluh, petani dan swasta serta melalui berbagai kegiatan seperti ekspose/pameran, seminar, open house, publikasi maupun kerjasama. Adapun kegiatan diseminasi yang dilaksanakan BB-Pascapanen selama tahun 2012, antara lain melalui : a) Publikasi, b) Ekspose/pameran/seminar ilmiah dan pertemuan ilmiah lainnya, dan c) Kerjasama dalam dan luar
23
negeri. Dana untuk kegiatan diseminasi dan kerjasama sebesar Rp 894.451.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp 878.819.570 (98,25%). Capaian kinerja kegiatan publikasi tahun 2012, yaitu : a) Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian sebanyak 3 nomor (realisasi 100%), b) Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian sebanyak 3 nomor (realisasi 100%), c) Buku teknologi sebanyak 3 judul berupa pedoman teknis dan kumpulan teknologi (realisasi 100%), d) Leaflet/brosur teknologi sebanyak 16 judul (realisasi 145%), e) Poster teknologi sebanyak 4 judul (realisasi 33%), dan f) Laporan tahunan sebanyak 1 judul (100%). Rendahnya poster yang dicetak karena telah ada digital poster yang menggantikan poster tercetak. Pada tahun 2012, jurnal dan buletin pascapanen berhasil memperoleh sertifikat akreditasi yang ke-3 dengan masa berlaku akreditasi selama tiga tahun. Pada tahun 2012, BB-Pascapanen berpartisipasi dalam 12 kegiatan ekspose/pameran dan mengadakan satu kali seminar ilmiah. Ke-7 kegiatan ekspose/pameran tersebut adalah a) Agrinex-Expo yang dilaksanakan pada 30 Maret-2 April 2012 di Jakarta, b) Pameran dalam rangka Rakornas TMMD-AD pada tanggal 18 April 2012, c) Climate Change Education Forum and Expo pada tanggal 19-21 April 2012, d) Chief Editorial Meeting pada tanggal 8 Mei 2012, e) Pameran dalam rangka HUT Bogor pada tanggal 15 Mei 2012, f) Agro Food pada tanggal 31 Mei-3 Juni 2012 di Jakarta Convention Center, dan g) Hari Susu Nusantara pada tanggal 1-3 Juni 2012 di Jogja Expo Center, h) Pentas
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
Hortikultura pada tanggal 4-6 Juli 2012 di Subang, i) Hari Krida Pertanian Ke-40 pada tanggal 17 Juli 2012 di Kementan, j) Riteks Expo pada tanggal 8-11 Agustus 2012 di ITB, k) Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian pada tanggal 30-31 Oktober 2012 di Serpong, dan l) Pameran dalam rangka International Maize Conference pada tanggal 22-24 Nopember 2012 di Gorontalo. Adapun kegiatan seminar ilmiah yang dilaksanakan yaitu Lokakarya Nasional Nano Teknologi Pangan dan Pertanian : Status dan Strategi Inovasi Penelitian pada tanggal 13 Juni 2012 di Bogor. Capaian kinerja kegiatan kerjasama pada tahun 2012, yaitu : a) Trial Eskspor buah mangga arumanis dan manalagi (kerjasama dengan PT. Alamanda Sejati Utama), b) Pengembangan teknologi pengolahan lada putih higienis (kerjasama dengan PT. Motasa Indonesia), dan c) Pengembangan teknologi nano untuk pangan dan pertanian (kerjasama dengan Masyarakat Nano Indonesia), d) Program Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa (Kerjasama dengan Ristek), e) Pemanfaatan Laboratorium Pengujian BB-Pascapanen untuk Analisis Mutu Beras (Kerjasama dengan PT. Agri Mandiri Lestari), f) Pengembangan Produk Tepung Kedelai sebagai Bahan Baku Minuman Kesehatan (Kerjasama dengan PD. Gama), g) Pengembangan Sup Jamur Instan Skala UKM (Kerjasama dengan Dinas Pertanian, Kehutanan dan Peternakan, Karawang), h) Pengembangan Produk Snack Bar Ubijalar di Pasuruan, Jawa Timur (Kerjasama dengan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu), i) Pengembangan mi
24
dari tepung jagung termodifikasi (Kerjasama dengan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung), j) Persiapan Kegiatan Laboratorium Lapang Bersama (Kerjasama dengan Kab. Pakpak, Papua Barat), k) Kerjasama Konsorsium Badan Litbang Pertanian dengan Pemda Pakpak Bharat (Kerjasama dengan Pemda Pakpak Bharat, Sumatera Utara), l) Analisis Kebijakan Model Diversifikasi Pangan dengan Pendekatan Sistem Modelling (Kerjasama dengan Badan Litbang Pertanian) dan m) Establishment of Network and Model Manual of Postharvest Technology of Horticultural Crops in Indonesia (Kerjasama dengan AFACI-RDA, Korea). Kegiatan a-c merupakan lanjutan dari kerjasama tahun 2011.
kimia yang diajukan oleh peneliti (antara lain karena perubahan metode) sehingga menyebabkan keterlambatan pengadaannya. 3. Jadwal pemakaian beberapa peralatan analisis di laboratorium sangat padat sehingga banyak terjadi antrian pemakaian alat. Selain itu, untuk kegiatan penelitian berbasis nanoteknologi banyak menggunakan peralatan di instansi lain karena peralatan tersebut di BB-Pascapanen belum tersedia. 4. Kegiatan penelitian yang bekerjasama dengan pihak lain sering terhambat pelaksanaannya yang disebabkan oleh kesiapan mitra kerjasama.
Selain faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran seperti telah dijelaskan di atas, pada pelaksanaan kegiatan terdapat beberapa kendala yang menjadi hambatan, antara lain : 1. Bahan baku yang diperlukan pada beberapa kegiatan penelitian ketersediaannya sangat tergantung pada musim panen sehingga pelaksanaan kegiatan harus menunggu datangnya musim panen. Selain itu, adanya pergeseran musim menyebabkan perubahan musim panen pada beberapa komoditas. 2. Kegiatan penelitian yang dilaksanakan di BB-Pascapanen banyak menggunakan bahan kimia baik untuk proses maupun analisisnya. Beberapa bahan kimia spesifik (khusus) sering terlambat penyediaannya karena harus diadakan melalui inden yang waktunya cukup lama. Selain itu, sering terjadi perubahan spesifikasi bahan
Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengantisipasi hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ke depan, yaitu : 1) merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan kegiatan secara cermat baik terkait dengan kebutuhan bahan baku maupun bahan kimia serta metode penelitian, 2) pengadaan bahan-bahan kimia khusus (spesifik) dimulai pada awal tahun anggaran, 3) mengkoordinasikan kegiatan penelitian dengan laboratorium, khususnya dalam pengaturan jadwal pemakaian peralatan dengan lebih baik, sedangkan untuk peralatan yang terkait dengan nanoteknologi pada tahun 2013 sedang dilakukan pengadaannya melalui dana SMARTD Badan Litbang Pertanian, 4) melakukan revisi dokumen perencanaan jika terdapat perubahan dari rencana, 5) menyusun analisis dan penanganan risiko secara cermat untuk mengantisipasi kendala-kendala yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
25
mungkin terjadi selama pelaksanaan penelitian, dan 6) koordinasi yang lebih intensif dengan mitra kerjasama sejak perencanaan penelitian.
42.43%
14.21% 43.36%
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
1.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN Pencapaian kinerja akuntabilitas keuangan BB-Pascapanen berhasil dengan baik dalam mendukung pencapaian sasaran yang ditargetkan. Untuk membiayai operasional, BB-Pascapanen pada tahun 2012 mendapat anggaran sebesar Rp 20.225.678.000, kemudian mengalami tiga kali revisi anggaran. Revisi pertama mengalami penurunan anggaran menjadi Rp 19.817.678.000, akibat kebijakan pemerintah terkait dengan subsidi BBM, revisi kedua anggaran meningkat menjadi Rp 20.041.516.000, karena penerimaan PNBP fungsional TA. 2012 yang melebihi target, dan pada revisi ketiga anggaran meningkat menjadi Rp 20.101.287.000, karena mendapatkan hibah dari Agriculture Cooperation Initiative, Rural Development Administration (AFACI-RDA), Suwon, Republik Korea. Belanja dalam rangka operasional kegiatan BB-Pascapanen dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya seluruh kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Pagu anggaran BB-Pascapanen dialokasikan untuk belanja pegawai Rp 8.715.786.000 (43,36%), belanja barang Rp 8.529.459.000 (42,43%), dan belanja modal Rp 2.856.042.000 (14,21%). Komposisi pagu berdasarkan jenis belanja disajikan pada Gambar 8.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
Gambar 8. Komposisi pagu anggaran berdasarkan jenis belanja Realisasi penyerapan anggaran BB-Pascapanen sampai dengan 31 Desember 2012 berdasarkan sasaran disajikan pada Tabel 12. Berdasarkan data pada tabel tersebut anggaran yang berhasil diserap untuk membiayai seluruh kegiatan BB-Pascapanen sebesar Rp 18.946.199.034 (94,25%), sehingga dana yang tidak terserap sebesar Rp 1.155.087.966 (5,75%). Sebagian besar dana yang tidak terserap terjadi pada kegiatan penunjang antara lain belanja pegawai yang meliputi belanja gaji pokok/tunjangan, uang makan, TKK dan transito. Adanya sejumlah pegawai yang tugas belajar dan pegawai yang mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan tugas belajarnya serta pegawai yang berhenti sementara dari jabatan fungsional sangat mempengaruhi penyerapan belanja pegawai. Selain itu, dana yang tidak terserap tersebut merupakan hasil penghematan pada belanja modal. Namun demikian, walaupun tidak seluruh anggaran diserap untuk membiayai kegiatan BB-Pascapanen, capaian fisik seluruh kegiatan TA. 2012 dapat tercapai 100%.
26
Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala yang sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur capaian efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
BB-Pascapanen berdasarkan peraturan yang berlaku juga diwajibkan untuk mengumpulkan dan menyetorkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Secara umum target PNBP yang ditetapkan dapat tercapai bahkan terlampaui. Realisasi penerimaan PNBP fungsional sampai dengan 31 Desember 2012 sebesar Rp 1.014.454.545 atau 93,2% dari target PNBP sebesar Rp 525.000.000.
Tabel 12. Pagu dan realisasi anggaran BB-Pascapanen TA 2012 berdasarkan sasaran No.
1.
2.
3.
Program/Kegiatan/ Sub Kegiatan
Sasaran
Terciptanya inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor
Diseminasi teknologi dan kerjasama Penunjang
Total
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
Anggaran (Rp)
Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing 1. Teknologi penanganan segar 594.050.000 produk pertanian 2. Teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan 183.000.000 substitusi pangan impor 3. Teknologi dan produk baru 1.495.360.000 untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing 1. Pelaksanaan diseminasi 580.140.000 teknologi 1. Pelaksanaan kerjasama 314.311.000 Lainnya (gaji, kegiatan manajemen, operasional, 16.934.426.000 modal) 20.101.287.000
Realisasi s/d 31 Desember 2012 Rp
%
581.729.416
97,93
181.690.250
99,28
1.467.197.233
98,12
570.782.070
98,39
308.037.500
98,00
15.836.762.565
93,52
18.946.199.034
94,25
27
BAB IV PENUTUP Peran BB-Pascapanen sebagai lembaga penelitian dan pengembangan di bidang pascapanen pertanian menjadi semakin strategis, karena kebutuhan terhadap bahan pangan yang berkualitas, sehat, dan aman dikonsumsi semakin meningkat. Sementara itu, masih banyak kendala yang dihadapi oleh produsen pangan dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan yang berkualitas, antara lain tingkat susut yang masih besar, sangat beragamnya kualitas produk yang dihasilkan, kurang disukainya produk lokal oleh konsumen serta ketersediaan dan penguasaan teknologi pengolahan hasil pertanian yang masih terbatas. Permasalahan tersebut masih terus berlangsung hingga saat ini walaupun BB-Pascapanen telah memberikan kontribusi melalui inovasi teknologi pascapanen yang didiseminasikan. Namun demikian, upaya yang sudah dilakukan tersebut nampaknya belum mencukupi dan perlu terus ditingkatkan. Seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan dan meningkatnya kebutuhan masyarakat pengguna terhadap inovasi teknologi pascapanen, maka kuantitas dan kualitas inovasi teknologi pascapanen yang dihasilkan perlu terus ditingkatkan. Dalam rangka mengetahui kuantitas dan kualitas inovasi teknologi yang dihasilkan BB-Pascapanen, dilakukan pengukuran terhadap pencapaian kinerja sasaran yang ditargetkan BBPascapanen pada TA. 2012. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, BB-Pascapanen telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Jika dibandingkan antara target dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
capaian indikator utamanya, sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan hasil baik (rata-rata capaian 107%). Dua indikator utama pada TA 2012, yang terdiri atas teknologi penanganan segar produk pertanian serta teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor berhasil mencapai target (100%), sedangkan teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing pencapaiannya melebihi target (112,5%). Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut didorong oleh kerja keras dan komitmen para peneliti serta dukungan manajemen baik pada aspek pelayanan keuangan, perpustakaan, dan sarana penelitian (laboratorium). Selain itu, keberhasilan tersebut juga karena telah diterapkannya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di BB-Pascapanen termasuk monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan secara periodik. Selain faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran, terdapat beberapa kendala yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian antara lain : ketersediaan bahan baku yang sangat tergantung pada musim panen, penyediaan bahan kimia spesifik (khusus) sering terlambat karena harus diadakan melalui inden, beberapa jenis peralatan analisis laboratorium sangat padat pemakaiannya, dan penelitian yang bekerjasama dengan pihak lain sering terhambat karena kesiapan mitra kerjasama.
28
Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengantisipasi hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ke depan, yaitu merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan kegiatan secara cermat baik terkait dengan kebutuhan bahan baku maupun bahan kimia serta metode penelitian, pengadaan bahan-bahan kimia khusus (spesifik) dimulai pada awal tahun anggaran, mengkoordinasikan kegiatan
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
penelitian dengan laboratorium, khususnya dalam pengaturan jadwal pemakaian peralatan dengan lebih baik, melakukan revisi dokumen perencanaan jika terdapat perubahan dari rencana, menyusun analisis dan penanganan risiko secara cermat untuk mengantisipasi kendala-kendala yang mungkin terjadi selama pelaksanaan penelitian, dan koordinasi yang lebih intensif dengan mitra kerjasama sejak perencanaan penelitian.
29
LAMPIRAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
30
Lampiran 1 RENCANA STRATEJIK TAHUN 2010-2014 Instansi
: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian
Visi
: Menjadi institusi penelitian dan pengembangan andalan yang menghasilkan inovasi teknologi pascapanen untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat pertanian
Misi
: 1. Menghasilkan inovasi teknologi diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya domestik untuk mendukung ketahanan pangan 2. Menghasilkan inovasi teknologi pascapanen dalam rangka peningkatan nilai tambah, daya saing, mutu dan keamanan produk pertanian 3. Membangun kerja sama dalam dan luar negeri untuk mempercepat alih teknologi dan penguasaan IPTEK SASARAN TUJUAN
1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pengolahan pangan penanganan dan pengolahan untuk mengurangi kehilangan hasil, mempertahankan mutu, keamanan produk pertanian serta memiliki nilai tambah dan daya saing 2. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pengolahan pangan pokok baru dan substitusi bahan pangan impor untuk mendukung ketahanan pangan 3. Mempercepat alih teknologi dan penguasaan iptek melalui kemitraan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen
CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN
INDIKATOR
KEBIJAKAN
PROGRAM
Peningkatan inovasi teknologi pascapanen yang unggul dan adaptif berbasis sumber daya lokal mendukung diversifikasi pangan dan peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor.
1. 21 teknologi penanganan segar produk pertanian yang dapat memperpanjang daya simpan dan menekan kerusakan untuk tujuan ekspor dan domestik 2. 15 produk/teknologi untuk diversifikasi pangan,dan substitusi pangan impor 3. 37 produk/teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian.
1. Memfokuskan penciptaan teknologi dalam rangka diversifikasi pangan, meningkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspor 2. Meningkatkan penguasaan iptek dan mempercepat proses alih teknologi 3. Memperkuat kapasitas SDM, sarana/prasarana dan manajemen penelitian yang akuntabel.
1. Penelitian dan pengembangan teknologi penanganan segar produk pertanian 2. Penelitian dan pengembangan produk dan teknologi mendukung diversifikasi pangan dan subsitusi pangan impor 3. Pengembangan produk dan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
KET
31
Lampiran 2 RENCANA KINERJA TAHUNAN BB-PASCAPANEN TA. 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
32
Lampiran 3 PENETAPAN KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
33
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
34
Lampiran 4 PENGUKURAN KINERJA BB-PASCAPANEN TA. 2012 SASARAN STRATEGIS (1) Terciptanya inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
%
(2) A. Teknologi Penanganan Segar Produk Pertanian
(3) 4 teknologi
(4) 4 teknologi
(5) 100
1. Teknologi aplikasi pengawet alami untuk memperpanjang masa simpan daging segar 2. Teknologi produksi biopreservatif dari buah mangga rucah 3. Teknologi nondestruktif untuk grading ukuran dan kualitas buah tropika 4. Teknologi pengembangan edible film dari komposit puree buah dan sayur nanoserat selulosa dengan sifat antimikroba sebagai kemasan bahan pangan segar
1 teknologi 1 teknologi 1 teknologi 1 teknologi
B. Teknologi dan Produk untuk Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan Impor
2 teknologi/ produk
2 teknologi/ produk
100
2 teknologi
2 teknologi
100
8 teknologi/ produk
9 teknologi/ produk
112,5
1 teknologi 2 teknologi
1 teknologi 3 teknologi
100 150
1 teknologi
1 teknologi
100
1 teknologi 1 teknologi
1 teknologi 1 teknologi
100 100
1 teknologi
1 teknologi
100
1 teknologi
1 teknologi
100
1. Teknologi diversifikasi produk olahan pangan non beras mendukung KRPL C. Teknologi dan Produk untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing 1. Teknologi proses produksi sari buah tropika skala UKM di Kalimantan Timur 2. Teknologi pengolahan hasil perkebunan (gambir, nilam dan kopi) di Pak Pak Barat, Sumatera Utara 3. Teknologi nanoenkapsulasi minyak biji pala sebagai bahan preservatif puree jambu merah dan sari buah apel 4. Teknologi penanganan susut pascapanen padi mendukung P2BN 5. Teknologi penerapan pemodelan dinamis untuk perencanaan pencapaian target perberasan nasional 6. Teknologi nanoenkapsulasi ekstrak temulawak dalam pendispersi minyak sawit kaya beta karoten untuk meningkatkan bioavaibilitas dan sifat anti inflammasi 7. Teknologi sintesis nano-katekin dari gambir untuk aplikasi pada produk nutraseutikal fungsional
Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012
1 1 1 1
teknologi teknologi teknologi teknologi
100 100 100 100
35