LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2010 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN Jl. Merdeka No. 72 Telp.(0711) 350651 Fax.(0711) 350523 Website : http://www.dinkes.palembang.go.id E-Mail :
[email protected] PALEMBANG
KATA PENGANTAR Dengan
senantiasa
bersyukur
kehadirat
Allah
SWT,
marilah
kita
bersamasama tetap melaksanakan amanah dalam bidang tugas kita masing-masing bagi kepentingan negara, nusa dan bangsa yang kita cintai ini. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan dan menindaklanjuti surat dari Walikota Palembang Nomor 005/000116/ITKO/2011 Perihal Penyampaian LAKIP Kota Palembang Tahun 2010 , RKT dan TAPKIN 2010 dan dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut di atas, kami telah berusaha menyajikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun Anggaran 2010 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2010 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Renstra), yang berisi informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi dan pemecahan masalahnya. Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam penyusunan Laporan Akunbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dan semoga Allah SWT. senantiasa memberikan petunjuk serta memberikan kekuatan kepada kita semua dalam melaksanakan pembangunan kesehatan.
Palembang,
Maret 2011
Kepala Dinas Kesehatan
Dr.Hj. GEMA ASIANI, M.Kes. PEMBINA UTAMA MUDA NIP : 1962090419892001
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
ii
Daftar Isi Kata Pengantar
i
Daftar Isi
ii
Ikhtisar Eksekutif
iii
I Pendahuluan
1
A. Latar Belakang
1
B. Tugas dan Fungsi
3
C. Struktur Organisasi
4
D. Sistematika Penyajian
6
II Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja Tahun 2008
7
A. Umum
7
B. Arah Kebijakan
9
C. Program Utama
9
D. Strategi
10
E. Program dan Kegiatan Pokok
12
F. Rencana Strategis Tahun 2008 – 2013
17
G. Penetapan Kinerja Tahun 2010
21
III Akuntabilitas Kinerja
24
A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2010
24
B. Analisis Capaian Kinerja
27
IV Penutup
46
A. Simpulan
46
B. Saran
47
Lampiran 1. Struktur Organisasi 2. RPJMD Kota Palembang 2008-2013 3. Penetapan Kinerja Tahun 2010 4. Tabel Pengukuran Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja Kegiatan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
iii
Ikhtisar Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun 2010 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Stratejik (Renstra), yang berisi informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi dan pemecahan masalahnya. Renstra Kota Palembang merupakan suatu rencana jangka menengah tahun 2008 - 2013 yang sangat menentukan dalam meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan dan memuat 1 (satu) pernyataan Visi, 4 (empat) pernyataan Misi yang diemban, serta 4 (Empat) tujuan yang harus dicapai pada akhir tahun 2010. Sesuai Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang telah disusun untuk tahun 2010 terdapat 9 sasaran, 5 kebijakan, 18 progam, 114 kegiatan yang harus dicapai / dilaksanakan, dengan dukungan anggaran DPA-SKPD Tahun 2010 yang tersedia sebesar Rp. 70.025.460.600,00. termasuk belanja pegawai. Dari evaluasi kinerja secara mandiri (Self assesment), dari 9 sasaran yang ditetapkan seluruhnya dikategori berhasil mencapai target indikator kerja 100%, namun masih ada beberapa sasaran yang masih diperlukan upaya perbaikan/ penyempurnaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran tersebut. Pencapaian Sasaran Nilai Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dari 33 indikator yang ada sebanyak 23 (dua puluh tiga ) indikator mencapai target dan 10 (sepuluh) indikator yang belum mencapai taget 100% yaitu : 1. Rasio Puskesmas per satuan penduduk ditargetkan 1 Puskesmasmelayani 35.000 penduduk dan baru tercapai 1 Puskesmas melayani 37.000 penduduk (95 %) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
iv
2. Cakupan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Target 70 % baru tercapai 64 % (91 %) 3. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, dari target 80 % baru tercapai 65 % (78,75%) 4. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani target 80% baru tercapai 33,60% (42%) 5. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin target 100 % terrealisasi 8,7 % (8,7%) 6. Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
target
100 % terrealisasi 94,4 % (94,4 %) atau dari 107 kelurahan yang baru UCI 99 kelurahan 7. Cakupan penemuan dan penanganan TB dari target 80 % tercapai 61,9 % (62,5 %) 8. Penemuan dan penanganan diare target 100 % tercapai 76,9 % (76,9 %), sedangan untuk penanganannya tercapai 100 % 9. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin dari target 100% yang berobat ke Puskesmas 63,0% 10. Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran dari target anggaran belanja langsung 100 % tercapai 96,9 % .
Kendala Yang Dihadapi Berdasarkan hasil pencapaian kinerja, kami menyadari bahwa pencapaian tingkat kinerja belum maksimal. Hal ini disebabkan adanya beberapa kendala, antara lain: Penyebab tidak tercapainya target indikator kinerja adalah sebagai berikut
1.
Alokasi dana untuk pembangunan baru Puskesmas dengan sumber dana APBD Kota Palembang terbatas, Tahun 2010 hanya dibangun 1 (satu) buah Puskesmas Baru.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
v
2.
Alokasi Dana untuk Tahun 2010 untuk pengembangan SIK tidak tersedia pada APBD Tahun 2010 hanya terdapat untuk service jaringan komputer dan SIK.
3.
Target Cakupan penanganan komplikasi kebidanan terlalu tinggi 80% (dari 20% ibu yang komplikasi kebidanan sebagai denominator terlalu tinggi karena dari ibu hamil 20% tersebut terdapat ibu hamil dengan faktor resiko dan komplikasi kebidanan) yaitu seebanyak 6.796 orang (80%) sedangkan kasus resiko tinggi yang ditemukan sebanyak 4.283 orang (63 %),
4.
Target Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditetapkan 15% sebagai denominator untuk indikator ini terlalu tinggi yaitu 4.759 orang (80%) sedangkan kasus komplikasi yang ditangani sebanyak 1.600 orang (33,6 %) dan banyak petugas kesehatan yang belum memahami arti komplikasi neonatus.
5.
Target Universal Child Immunization (UCI) belum tercapai dikarenakan masih ada masyarakat yang belum mengerti manfaat pentingnya Immunisasi bagi bayi, balita dan ibu hamil terutama yang jauh dari sarana kesehatan.
6.
Dana untuk pengadaan MP-ASI untuk balita gakin umur 6–24 bulan sangat terbatas baik dari Pusat, Propinsi maupun daerah.
7.
Masyarakat miskin belum seluruhnya memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu untuk mengobati penyakitnya dan umumnya berobat apabila sudah sakit.
8.
Pada Tahun 2010 pernah stop droping obat OAT (Obat Anti Tuberculosis) dan regensia, tidak semua penderita TB berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit dengan Strategi DOTS (Diretcly Observer Treatment Short Course),
9.
Penemuan Penderita Diare adalah jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di satu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun, Capaian atas indikator kegiatan P2 Diare 86,34 % dari target 100 %. Target ini dicapai dengan melaksanakan penemuan kasus dan diobati hingga sembuh dari 63.400 kasus ditemukan dan disembuhkan 54.738 kasus (86,34%) yang selebihnya sebanyak 13,6 % dirujuk ke rumah sakit dan kematian yang diakibatkan oleh penyakit diare tidak ada (0),
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
vi
10. Adanya beberapa kegiatan yang mengalami perubahan alokasi dana sehingga belum bisa dilaksanakan dan APBD-P baru disahkan pada Nopember 2010 dan ada beberapa kegiatan yang tidak terserap, misalnya dana dinas ke luar kota hal tersebut dikarenakan ada beberapa kegiatan koordinasi yang dilaksanakan hanya melalui telphone, fax atau e-mail dan ada beberapa kegiatan pusat dilaksanakan di Palembang sehingga dana konsultasi keluar daerah tidak digunakan serta sisa dana yang tidak terserap merupakan dana selisih dari pengadaan barang dan jasa.
Langkah – langkah yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Palembang mengatasi kendala : 1.
untuk
Melakukan koordinasi dan advokasi ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan serta Pemerintah Kota Palembang
untuk
menambah alokasi dana untuk pembangunan Puskesmas baru atau meningkatkan status Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas yang dilakukan secara bertahap. 2.
Merencanakan alokasi dana untuk melengkapi puskesmas dengan sistem informasi kesehatan (SIK) yang baik secara bertahap.
3.
Melaksanakan koordinasi dan advokasi dengan Pusat dan Propinsi dalam menentukan target komplikasi kebidanan yang ditangani terlalu tinggi dikarenakan status kesehatan ibu hamil di Kota Palembang semakin baik, sehingga perlu peninjauan kembali target yang ditetapkan.
4.
Melaksanakan koordinasi dan advokasi dengan Pusat dan Propinsi dalam menentukan target Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani terlalu tinggi dikarenakan status kesehatan Neonatus di Kota Palembang semakin baik, sehingga perlu peninjauan kembali target yang ditetapkan dan terus melakukan bimbingan teknis dan supervisi untuk memberikan pemahaman kepada petugas kesehatan tentang kasus komplikasi neonatus.
5.
Meningkatkan koordinasi lintas sektor (Rumah Sakit, Dokter Praktek Swasta)
dan
memberikan
penyuluhan
kepada
masyarakat
tentang
pentingnya memberikan immunisasi kepada bayi dan ibu hamil. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
vii
6.
Memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan dan melaksanakan supervisi ke tempat pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
7.
Melaksanakan koordinasi dan advokasi dengan Pusat, Propinsi, dan Pemerintah Kota Palembang untuk menambah alokasi dana MP-ASI, dan prioritas pemberian MP-ASI kepada Balita Kurang Gizi dari Keluarga Miskin.
8.
Meningkatkan koordinasi lintas sektor dengan Rumah Sakit, Dokter Praktek Swasta dalam penanggulangan masalah TB dengan system DOTS DOTS (Direcly Observer Treatment Short Course), dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemahaman penyakit TB dan Pola Hidup Bersih dan Sehat dalam mencegah penyakit TB.
9.
Peningkatan
pemahaman
masyarakat
tentang
pentingnya
menjaga
kebersihan lingkungan dan berperilkau hidup sehat untuk mencegah penyakit diare. 10. Membuat dan
merencanakan kegiatan prioritas yang berdampak pada
kesehatan masyarakat yang berdasarkan data (evidene base)
Rencana dan Realisasi Anggaran Anggaran yang tersedia untuk Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun 2010 sebesar Rp 70.025.460.600.00 Dana yang terealisasi sebesar Rp.70.025.460.600.00 atau 96,9 % dari anggaran tersebut Anggaran Belanja Pegawai sebesar Rp 42.013.029.766.00 dan terealisasi Rp 39.385.185,726 (98,55 %) sedangkan untuk Belanja Pembangunan Tahun 2009 dianggarakan Rp 27.214.847.600.00 dan terealisasi Rp 26.394.262.310,52 (96,98%) .
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
viii
BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG Tujuan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dalam pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung percepatan pembangunan nasional. Untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik
dimasa mendatang diperlukan Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2010, yang berisi visi, misi serta tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka mencapai target (indikator) yang telah ditetapkan. Dinas Kesehatan Kota Palembang sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Palembang mempunyai tugas untuk membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesehatan dalam rangka mewujudkan visi Kota Palembang yaitu “Palembang Kota Internasional, Sejahtera dan Berbudaya 2013” dan Misi Kota Palembang sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
1
1. Meningkatkan kualitas SDM yang cerdas, sehat, bermoral, berbudaya serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Meningkatkan kesejahteraan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan 3. Meningkatkan sarana dan prasarana perkotaan sesuai rencana tata ruang berkelanjutan. 4. Meningkatkan pertumbuhan perekonomian melalui peningkatan jejaring kerja antar daerah baik dalam negeri maupun luar negeri 5. Melanjutkan reformasi birokrasi baik secara kultural maupun struktural untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat 6. Meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat secara adil dan merata serta mendorong terlaksananya penegakan hukum 7. Melestarikan sumber daya alam, lingkungan hidup, warisan sejarah dan budaya
Dari 7 misi tersebut misi yang sangat erat terkait dengan sektor kesehatan adalah misi ke 1 (satu), 2 (dua), 3 (tiga) dan dalam mencapai Visi dan Misi Pemerintah Kota Palembang menetapkan Program Strategis yaitu :
1.
Peningkatan IPM Kota Palembang (Bidang Kesehatan,
Bidang
Pendidikan, Bidang Ekonomi) 2.
Pencegahan penurunan kualitas lingkungan
3.
Optimalisasi fungsi sistem drainase perkotaan
4.
Indikasi Rencana Program Prioritas untuk menurunkan angka pengangguran
5.
Menyusun sistem manajemen transportasi yang ramah lingkungan
6.
Meningkatkan luasan kawasan Hijau Perkotaan
7.
Optimasi pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan
8.
Peningkatan akses pelayanan air bersih
Program strategis tersebut seluruhnya
sangat berpengaruh terhadap
pembangunan bidang kesehatan, sedangkan Program Prioritas Kota Palembang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2008-2013 dalam meningkatkan IPM (Indek Pembangunan Manusia) adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
2
1.
Program Obat dan perbekalan kesehatan
2.
Program Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan
3.
Program Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Masyarakat
4.
Program Pengawasan Obat dan Makanan
5.
Program Peningkatan KB Sebagai pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang
selama tahun anggaran 2010, disusun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2010 sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan Menteri Penertiban Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Penyusunan Penetapan Kinerja
Tanggal 31 Januari 2010 Tentang Pedoman Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Hal ini semata-mata kita tunjukkan kepada masyarakat bahwa Dinas Kesehatan Kota Palembang mempunyai komitmen dan tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun outcomes, disisi yang lain, penyusunan LAKIP Dinas Kesehatan Kota Palembang juga dimaksudkan sebagai pengejawantahan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan pilar penting pelaksanaan good governance dan menjadi cermin untuk mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun agar dapat melaksanakan kinerja ke depan secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanannya.
B.
Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun 2008 Tanggal 20 Agustus 2008 Tentang Pembentukan , Susunan Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah Kota Palembang dan Peraturan Walikota Palembang Nomor 29 Tahun 2008 Tanggal 20 Agustsu 2008 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembentukan , Susunan Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah Kota Palembang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
3
1. Kedudukan Dinas Kesehatan Kota Palembang unsur pelaksana urusan daerah dibidang kesehatan berdasarkan kewenangan yang dimiliki berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah
2. Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kota Palembang mempunyai tugas membantu Walikota Palembang dalam
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah
berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kesehatan.
3. Fungsi. Dalam melaksanakan tugas pokok terrsebut, Dinas Kesehatan Kota Palembang menyelenggarakan fungsi : 1)
Perumusan kebijakan tekhnis dibidang kesehatan,
2)
Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kesehatan,
3)
Pembinaan dan Pelaksanaan Tugas di bidang kesehatan
4)
Pengaturan , pengawasan dan pemberian perizinan dibidang kesehatan
5)
Pelaksanaan pelayanan tekhnis ketatausahaan Dinas
6)
Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi
7)
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
C. Struktur Organisasi Untuk melaksanakan tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja tersebut, sesuai Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun 2008 Tanggal 20 Agustus 2008 Tentang Pembentukan , Susunan Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah Kota Palembang dan Peraturan Walikota Palembang Nomor 29 Tahun 2008 Tanggal 20 Agustsu 2008 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembentukan , Susunan Organisasi dan Tata kerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
4
Dinas Daerah Kota Palembang, Kepala Dinas Kesehatabn Kota Palembang, dibantu oleh:
1. Sekretariat, yang membawahi : 1) Sub Bagian Penyusunan Program 2) Sub Bagian Tata Usaha 3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
2. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi : 1) Seksi Kesehatan Dasar 2) Seksi Kesehatan Rujukan 3) Seksi Kesehatan Khusus
3. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, membawahi : 1) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit 2) Seksi Surveilens, Bencana dan Penyebaran Informasi 3) Seksi Kesehatan Lingkungan
4. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, membawahi 1) Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan 2) Seksi Pengawasan dan Pengendalian 3) Seksi Registrasi, Perizinan dan Akreditasi
5. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, membawahi : 1) Seksi Jaminan Kesehatan 2) Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan 3) Seksi Kefarmasian
6. Unit Pelaksana Tekhnis Dinas, 7. Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Palembang adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
5
D. Sistematika Penyajian Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang selama tahun 2010. Capaian kinerja (performance results) 2010 tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) 2010 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2010 adalah sebagai berikut ini. Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek strategis Dinas Kesehatan Kota Palembang dan struktur organisasi; Bab II – Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja 2010, menjelaskan berbagai kebijakan umum Dinas Kesehatan Kota Palembang , rencana strategis Dinas Kesehatan Kota Palembang untuk periode tahun 2008 - 2013 dan penetapan kinerja untuk tahun 2010. Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2010. Bab IV – Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang
tahun 2010 ini dan menguraikan
rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja dimasa datang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
6
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2010 A. Umum Dalam menyikapi perubahan lingkungan strategis yang ada di Kota Palembang, Dinas Kesehatan menyadari sepenuhnya akan peran di masa yang akan datang sebagai tumpuan dan harapan masyarakat kota untuk mengatasi masalah kesehatan yang timbul akibat perubahan pola hidup masyarakat perkotaan. Masalah kesehatan yang disadari antara lain masalah lingkungan pemukiman, gizi, kesehatan reproduksi maupun penanggulangan penyakit menular yang ada di lingkungan kota maupun yang datang dari luar kota.
Untuk menjalankan peran penting kesehatan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Palembang memiliki visi yaitu “Tercapainya Palembang Sehat ”. Dilandasi dengan pemikiran di atas maka selayaknya Dinas Kesehatan bertanggung jawab untuk mengemban amanah yang diberikan Walikota Palembang yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai standar Departemen Kesehatan RI pada masyarakat, seperti yang dinyatakan dalam visi GBHN yaitu “Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang didukung oleh manusia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air berkesadaran hukum dan lingkungan sehat, menguasai teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin” Visi tersebut dinyatakan sejalan dengan perubahan - perubahan di era reformasi ini, yaitu Palembang sehat adalah penduduk yang hidup di lingkungan sehat, memperaktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta mampu menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, sehingga memiliki derajat kesehatan yang optimal dengan indeks pembangunan manusia semakin baik antara lain dengan meningkatnya Umur Harapan Hidup dari 69,9 tahun menjadi 70,6 tahun; menurunnya Angka Kematian Bayi dari 35 menjadi 26 per 1.000 kelahiran hidup. menurunnya Angka Kematian Ibu dari 307 menjadi 266 per 100.000 kelahiran hidup. dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita sampai dengan < 5%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
7
Untuk mencapai visi tersebut diperlukan misi Dinas Kesehatan Kota Palembang sehingga hal yang abstrak pada visi akan terlihat lebih nyata. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh insan kesehatan dan pihak yang berkepentingan dapat lebih mengenal cara hidup sehat di tengah-tengah masyarakat mengetahui programprogram kesehatan serta hasil yang akan dicapai di masa yang akan datang.
Dalam mencapai visi yang telah ditetapkan, terdapat 4 (empat) misi yang diemban dan akan dilaksanakan yaitu: 1. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat; 2. Meningkatkan profesionalitas provider; 3. Meningkatkan dan memelihara upaya pelayanan kesehatan yang bermutu prima; 4. Menurunkan risiko kesakitan dan kematian.
Dalam mempercepat Tercapainya Palembang Sehat dan sesuai dengan misi yang telah ditetapkan
dijabarkan dalam bentuk kegiatan pembangunan
kesehatan yaitu Misi 1, Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat, kegiatannya pemberdayaan
antara lain
meningkatkan
masyarakat,
Misi
2.
kemitraan
Meningkatkan
pada lintas
sektor dan
profesionalitas
aparatur
pemerintah, kegiatan yang dilaksanakan antara lain tersedianya SDM yang berkualitas dan bekerja sesuai dengan Standard Of Procedure (SOP) yang ditetapkan.Misi 3 Meningkatkan pemerataan upaya pelayanan kesehatan yang bermutu prima, kegiatannya antara lain (1) Tersedianya obat generik di sarana kesehatan (2) Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan (3) Meningkatkan jumlah, Puskesmas dengan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) (4) Meningkatkan akses,
keterjangkauan
dan
kualitas
pelayanan
kesehatan
perorangan;
(5)
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang harus memenuhi persyaratan ilmiah medis dan bermutu melalui puskesmas dan jaringannya terutama neonatus, bayi, dan anak usia prasekolah; ibu hamil (bumil), ibu nifas (bufas), dan pasangan usia subur (PUS) yang diarahkan ke kelurahan siaga; (6) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang harus memenuhi persyaratan ilmiah medis dan bermutu melalui Puskesmas dan jaringannya terutama pada kelompok usia lanjut sedangkan untuk Misi 4..
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
8
Menurunkan risiko kesakitan dan kematian kegiatan (1) Terselenggaranya pencegahan dan pemberantasan penyakit; (2 mewujudkan mutu lingkungan hidup yang
sehat
melalui
pengembangan
sistem
kesehatan
kewilayahan
untuk
menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan; (3) Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi, dan balita serta usia produktif; (4) Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menimbulkan perilaku hidup bersih dan sehat serta mengembangkan upaya kesehatan berbasis masyarakat.
B.
Arah Kebijakan. Arah kebijakan pembangunan di Kota Palembang bidang kesehatan yang merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2008 – 2013 pada Sasaran 1.2.1.1 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kesehatan dan Sasaran 1.2.1.1.Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan sesuai dengan kesepakatan Millenium Development Goals (MDGs) bahwa Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran MDGs 2015, Arah kebijakan pembangunan kesehatan adalah : 1. Menyediakan sarana dan prasarana untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dasar 2. Penguatan Sistem Kewaspadaan Dini dan Penyelidikan Epidemiologi serta Penanggulangan Kejadian Luar Biasa / KLB melalui Deteksi Dini KLB 3. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 4. Memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat
C. Program Utama. Program Utama yang tercantum Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2008 – 2013 sejalan dengan sasaran pembangunan kesehatan nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional / RPJMN (Perpres No.7 Tahun 2005) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Palembang Tahun 2005 – 2025 (Perda Nomor 5 Tahun 2009) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional / RPJMN (Perpres No.7 Tahun 2005) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
9
(RPJMD) Kota Palembang Tahun 2008 – 2013 (Perda Nomor 6 Tahun 2009), Program Utama Dinas KesehatanKota Palembang sebagai berikut : 1) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 2) Program obat dan Perbekalan Kesehatan 3) Program Upaya Kesehatan Masyarakat 4) Program Pengawasan Obat dan Makananan 5) Program Perbaikan Gizi Masyarakat 6) Program Pengembangan Lingkungan Sehat 7) Program Pencegahan dan Penanggulangan penyakit Menular 8) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 9) Progran Pengadaan , peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya 10) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 11) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 12) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 13) Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan 14) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
D. STRATEGI Strategi pembangunan kesehatan dalam mempercepat tercapainya indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Ketetapan Kinerja (Tapkin) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2010 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat. 1)
Meningkatkan Cakupan kelurahan siaga aktif
2)
Meningkatkan Cakupan Posyandu Mandiri
3)
Meningkatkan Cakupan penjaringan kesehatan SD dan tingkatnya
2. Meningkatnya sarana prasarana dan kualitas pelayanan kesehatan 1)
Meningkatkan Penggunaan Obat Generik di sarana kesehatan
2)
Meningkatkan Rasio Puskesmas per satuan penduduk
3)
Meningkatkan Cakupan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
10
3. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus 1)
Meningkatkan Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin
2)
Meningkatkan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
4. Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi. 1) Meningkatkan Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) 2) Meningkatkan Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 3) Meningkatkan Cakupan Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 4) Meningkatkan Cakupan pelayanan nifas 5) Meningkatkan Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 6) Meningkatkan Cakupan kunjungan bayi
5. Meningkatnya status Gizi masyarakat : 1) Meningkatkan cakupan pelayanan anak balita 2) Meningkatkan cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan dari keluarga miskin. 3) Meningkatkan cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
6. Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit 1) Meningkatkan Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 2) Mengoptimalkan pelacakan Acute Flacid Paralisys (AFP 3) Meningkatkan Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita 4) Meningkatkan Cakupan Penemuan pasien baru TB-BTA Positif 5) Meningkatkan Cakupan Penderita DBD yang ditangani 6) Meningkatkan Cakupan Penemuan Penderita Diare 7) Meningkatkan Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
11
7. Meningkatnya kualitas lingkungan : 1)
Meningkatkan Cakupan Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan (TTU)
2)
Meningkatkan Cakupan Penggunaan Air Bersih Rumah Tangga
3)
Meningkatkan Cakupan Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan (TPM)
8. Meningkatkanya Kualitas Pelayanan Kantor. 1) Meningkatkan Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran 2) Meningkatkan Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur 3) Meningkatkan Tingkat Disiplin Aparatur 4) Meningkatkan Tingkat Ketersediaan aparatur yang kompeten 5) Meningkatkan Rasio dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang disusun tepat waktu
E. PROGRAM DAN KEGIATAN POKOK. Seluruh tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan hanya dapat dicapai apabila telah disusun, ditetapkan dan dilaksanakannya strategi yang tepat. Strategi yang dibangun ini dilandasi informasi dan data yang relevan dari analisis lingkungan, nilai-nilai yang ada dan faktor-faktor kunci keberhasilan. Penjabaran strategi ini diwujudkan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan pokok .
1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Meningkatkan pemahaman petugas mengenai toga 2) Peningkatan dan pemahaman tentang narkoba 3) Terlaksananya lomba toga 4) Meningkatkan pengetahuan peserta dalam bidang kesehatan 5) Penilaian posyandu di tingkat kecamatan Kota Palembang 6) Terlaksananya radio spot, talk show dan celah berita 7) Terlaksananya pembinaan guru UKS dan petugas UKM puskesmas 8) Terlaksananya peningkatan pemahaman DBD, ISPA, TBC dan infeksi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
12
9) Pemahaman peserta JPKM 10) Terlaksananya peningkatan pemahaman metode teknik promkes 11) Terlaksananya pembuatan spanduk dan leaflet 12) Terlaksananya penjaringan/skrining anak SD/MI, SLTP/MTS 13) Terlaksananya pemahaman tentang PHBS 14) Terlaksananya pelayanan kesehatan peduli remaja
2. Progam Obat dan Perbekalan Kesehatan Kegiatan Pokok program obat dan perbekalan kesehatan, yaitu : 1) Pengadaan obat PKD 2) Pengadaan reagen lab dan pestisida 3) Pengadaan obat PKD untuk masyarakat 4) Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 5) Terselenggaranya pengadaan obat PKD 6) Terselenggaranya pengadaan reagen lab dan pestisida 7) Transport obat dari gudang obat ke puskesmas
3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari progranm ini meliputi : 1) Terlaksananya Sharing program JAMSOSKES SEMESTA 2) Terlaksananya kegiatan DHS II 3) Terlaksananya Kegiatan NICE 4) Terlaksananya pembinaan RS penerintah dan swasta 5) Terlaksananya Senam Kesegaran Jasmani 6) Sharing program Jamkesmas 7) Terlaksananya tenaga kesehatan teladan tingkat Kota Palembang 8) Tersedianya biaya kunjungan perawatan kesehatan masyarakat 9) TerlaksananySurvey perizinan tenaga dan sarana kesehatan
4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1) Terlaksananya penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
13
2) Terlaksananya pemberian makanan tambahan bagi balita 3) Terlaksananya penanggulangan KEP, Anemia gizi, GAKY, Vitamin A 4) Terlaksananya pembinaan Kadarzi, pedoman gizi seimbang melalui radio 5) Terlaksananya pembinaan konsulatasi gizi bagi petugas gizi puskesmas
5. Program Pengembangan Lingkungan Sehat Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1)
Terlaksananya pengawasan dan pembinaan higiene sanitasi hotel
2)
Terlaksananya pengawasan dan pembinaan perumahan lingkungan sehat
3)
Terlaksananya pengawasan dan pembinaan sarana wisata/transport
4)
Terlaksananya pengawasan dan pembinaan pasar swalayan/tradisional
5)
Terlaksananya pengawasan dan monitoring sarana kesehatan
6)
Terlaksananya pengawasan sarana industri
7)
Terlaksananya pengendalian negatif dampak sampah di TPS/TPA
8)
Diperiksa sampel depot air minum, sumur gali, kolam renang
9)
Terlaksananya pembinaan petugas sanitasi puskesmas
10) Terlaksananya pengawasan dan pencegahan penyakit berbasis lingkungan 11) Terlaksananya pembinaan laik higiene sanitasi di TTU
6. Program Pencegahan dan Penangggulangan Penyakit Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari progran ini meliputi : 1)
Terlaksananya penyemprotan, fogging sarang nyamuk
2)
Terlaksananya pelayanan imunisasi TT bagi ibu hamil
3)
Terlaksananya pelayanan vaksinasi dasar bagi bayi
4)
Terlaksananya munisasi
5)
Terlaksananya Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
6)
Vaksinasi semua penderita gigitan hewan suspek rabies
7)
Terlaksananya pencegahan dan penanggulangan penyakit TB paru
8)
Terlaksananya penanggulangan diare
9)
Terlaksananya pengobatan penyakit kusta
10) Terlaksananya surveilans epidemiologi di seluruh unit pelayanan kesehatan kota Palembang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
14
7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari progran ini meliputi : 1)
Meningkatkan kemampuan petugas LAN di puskesmas
2)
Tersedianya data dasar kesehatan di dinas dan puskesmas
3)
Terpantaunya pelaksanaan pemantauan program kesehatan di puskesmas
4)
Tersedianya rumusan kinerja kesehatan Palembang
5)
Tersedianya karcis retribusi yankes dengan baik
6)
Tersedianya RKA-SKPD di setiap Subdin kesehatan
7)
Tersedianya dokumen kesehatan KW-SPM
8. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari progran ini meliputi : 1)
Terlaksananya pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
2)
Terlaksananya rujukan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
3)
Terlaksananya penemuan dan pengobatan balita dengan pneumonia
4)
Terlaksananya penemuan dan pengobatan sifilis dan HIV/AIDS
9. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari progran ini meliputi : 1)
Terselenggaranya pengadaan spektrofometer untuk obat di puskesmas
2)
Terselenggaranya pengadaan alat pallet untuk obat di puskesmas
3)
Terselenggaranya pengadaan ECG
4)
Terselenggaranya pengadaan alat centrifuge microhematokrit untuk puskesmas
5)
Terselenggaranya pengadaan alat dental unit untuk puskesmas
6)
Terselenggaranya Pengadaan alat bor diamond low and high speed untuk puskesmas
7)
Pemeliharaan rutin puskesmas terapung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
15
10. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari progran ini meliputi : 1)
Terselenggaranya peningkatan kualitas paramedis tentang BTLS
2)
Terselenggaranya peningkatan kualitas dokter tentang ATLS
3)
Terselenggaranya peningkatan kualitas paramedis tentang PPGD
4)
Terselenggaranya peningkatan kualitas petugas laboratorium puskesmas
5)
Terselenggaranya peningkatan kualitas petugas dan kader UKK puskesmas
6)
Terselenggaranya peningkatan kualitas petugas kesehatan olahraga
7)
Terselenggaranya peningkatan kualitas petugas puskesmas pembimbing PKL
8)
Terselenggaranya peningkatan kualitas mutu costumer service petugas puskesmas
11. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari progran ini meliputi : 1)
Terbinanya petugas puskesmas tentang tatalaksana BBLR
2)
Terbinanya pembinaan petugas tentang kesehatan peduli remaja
3)
Meningkatnya pembinaan SD/MI dan TK bagi petugas puskesmas
4)
Pembinaan guru TK/PAUD
5)
Pemahaman petugas poliklinik KIA puskesmas tentang autopsi verbal
6)
Penilaian balita di wilayah kerja puskesmas untuk dua kategori umur
7)
Monitoring tumbuh kembang balita apras di TK/PAUD
8)
Evaluasi kegiatan kesehatan anak di puskesmas
9)
Audit kematian neonatus, bayi dan balita di tingkat kota Palembang
12. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1)
Terselenggaranya pembinaan kebugaran kader as terhadap kesehatan usila
2)
Terselenggaranya pembinaan petugas usila
3)
Terselenggaranya lomba senam lansia
4)
Monitoring dan evaluasi kesehatan usila di posyandu dan panti
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
16
13. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1)
Pengidentifikasian makanan yang kadaluarsa maupun yang mengandung bahan bahaya
2)
Terlatihnya petugas DFI bagi petugas sanitasi Dinas dan Puskesmas
3)
Terbinanya dn terawasinya IRTP yang memenuhi syarat kesehatan
4)
Terlaksananya penarikan retribusi RITP
5)
Terbinanya jasaboga yang memenuhi syarat kesehatan
6)
Terlaksananya pembelian ATK
7)
Terpantaunya dan terbinanya rumah makan dan restoran
8)
Terlaksananya target penarikan retribusi rumah makan dan restoran
14. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi : 1)
Terselenggaranya peningkatan pemahaman kesehatan ibu hamil dan ibu bersalin
2)
Terselenggaranya pembinaan tentang manajemen PKRE
3)
Terbinanya pembinaan petugas GSI
4)
Terlaksananya bimbingan teknik program KIA
5)
Terlaksananya pertemuan bulanan Bidan Koordinator Puskesmas
6)
Terlaksananya pertemuan audit maternal
7)
Terlaksananya lomba GSI tingkat kota
8)
Terlaksananya pemantauan pemahaman kesehatan reproduksi
9)
Terlaksananya pengawasan Bidan Praktek Swasta dan klinik swasta
F. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2008 - 2013, merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang yang terdiri dari sasaran dan indikator kinerja yang harus dicapai Dinas Kesehatan Kota Palembang selama 5 tahun mulai 2008 – 2013, yaitu sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
17
Tabel 1 MATRIKS PROGRAM LIMA TAHUNAN RPJMD DI BIDANG KESEHATAN
Program Kota Palembng
Indikator Kinerja
Obat dan Perbekalan kesehatan
1
Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan
2
3
4
5
6 Optimalisasi pelayanan 7 kesehatan masyarakat
8
Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Obat essensial dan generik di sarana kesehatan Rasio puskesmas per satuan penduduk Cakupan kunjungan ibu hamil K4
US $ per pnddk
1
1
1
1,1
1,2
1,4
per 30.000 pnddk
0.76
0,8
0,
0,88
0.94
1
%
87
90
91
92
93
95
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan pelayanan nifas
%
70
75
80
80
80
80
%
84,5
87
90
92
94
95
%
90
90
90
90
90
90
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan kunjungan bayi
%
80
80
80
80
80
80
%
90
90
90
90
90
90
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
18
9
Cakupan kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan pelayanan anak balita
%
99
100
100
100
100
100
%
90
90
90
90
90
90
11
Cakupan balita gizi buruk mendapatkan perawatan
%
100
100
100
100
100
100
12
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
%
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
14
Cakupan pelayanan rujukan kesehatan dasar masyarakat miskin
%
100
100
100
100
100
100
15
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya
%
100
100
100
100
100
100
10
Optimalisasi pelayanan kesehatan masyarakat
13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
19
16
Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD
%
75
78
82
85
88
90
17
Cakupan penemuan dan penanganan TB
%
70
70
70
70
70
70
Cakupan kelurahan mengalami KLB dilakukan penyelidikan epidemiologi kurang< 24 jam 19 Cakupan desa siaga aktif
%
100
100
100
100
100
100
%
45,5
50
55
60
70
80
20
Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan Keluarga menggunakan air bersih
%
80
83
85
90
95
100
%
80
85
87
90
95
98
Tempat pengolahan makanan(TPM) memenuhi syarat kesehatan
%
80
83
85
90
95
100
18 Optimalisasi pelayanan kesehatan masyarakat
21
Program pengawasan obat dan makanan
22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
20
G. PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) TAHUN 2010 Sasaran umum pembangunan kesehatan Kota Palembang sejalan dengan sasaran pembangunan kesehatan nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional / RPJMN (Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2008 – 2013 (Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009) Sasaran dan Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2010 terdapat penambahan indikator kinerja dibanding dengan
RPJMD dan Rentra
dikarenakan pada Penetapan Kinerja Tahun 2010 disesuaikan dengan Keptusan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/2009 tentang Standar Pelayanan Minimal yaitu sebagai berikut : Tabel 2 Sasaran dan Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2010.
No
Sasaran
1
2
1
Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat
2
3
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Kesehatan Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus
Indikator Kinerja
1 2 3 4 5 6
3 Cakupan kelurahan siaga aktif Cakupan Posyandu Mandiri Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Obat Generik di sarana kesehatan Rasio Puskesmas per satuan penduduk Cakupan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
5
Target 2010 7
%
65
%
45
%
100
$US/pddk
1.1
1/30000 pddk
1/35.000
%
80
Satuan
7
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin
%
100
8
Cakupan Rujukan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin
%
100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
21
9 10
4
Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit
11 12 13 14 15
16 5
Meningkatnya kualitas lingkungan
17 18 19
6
Meningkatnya status Gizi masyarakat
20
21 22 23
7
Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi
24 25 26 27
Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Acute Flacid Paralysys (AFP) Penemuan Penderita Pneumonia Balita Penemuan pasien baru TBBTA Positif Penderita DBD yang ditangani Penemuan Penderita Diare Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan (TTU) Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan (TPM) Air Bersih Rumah Tangga Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan pelayanan nifas Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan kunjungan bayi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
%
100
/100.000
2/100000
%
100
%
85
%
85
%
85
%
100
%
85
%
85
%
85
%
90
%
100
%
100
%
93
%
90
%
90
%
90
%
80
%
90
22
8
Tumbuhnya budaya hidup bersih dan sehat di masyarakat
28
29 30 9
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kantor.
31 32 33
Cakupan PHBS
Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur Tingkat Disiplin Aparatur Tingkat Ketersediaan aparatur yang kompeten Rasio dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang disusun tepat waktu
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
%
80
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
23
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A.
PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA Pengukuran capaian kinerja yang mencakup penetapan indikator dan capaian kinerjanya digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan dan program yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis. Rincian pengukuran kinerja berisi indikator kinerja, target realisasinya, dan pencapaian target masing-masing kegiatan dan sasaran yang disajikan dalam bentuk fomulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), dilanjutkan dengan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS). Penetapan indikator kinerja didasarkan pada kelompok : masukan (inputs), proses (process), keluaran (outputs) dan hasil (outcomes). Sedangkan satuan pengukuran masing-masing indikator ditetapkan dalam bentuk : orang, rupiah, buah, hari dan sebagainya. Berdasarkan sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2008 – 2013, Visi,
Misi dan Tujuan, kegiatan yang akan
dilaksanakan pada tahun 2010, dituangkan dalam Penetapan
Kinerja (Tapkin)
Tahun 2010. Hasil Pengukuran Capaian Kineja Tahun 2010 adalah sebagai berikut
Tabel 3: Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2010 2010 No
Sasaran
1
Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat
Indikator Kinerja
1 2 3
Cakupan kelurahan siaga aktif Cakupan Posyandu Mandiri Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
Target
Realisa si
% Capaian Program
65,0
100,0
153,84
40.0
40.0
100.0
100.0
100.0
100.0
24
2
3
Meningkatnya Sarana dan Prasarana dan kualitas pelayanan kesehatan
4
Meningkatkan pelayanan kesehatan khusus
7
1
1.04
104
1/35000 pddk
1/37000 pddk
95,00
70,0
69,0
98,57
100.0
64.0
64.0
100.0
100.0
100.0
91.0
95,2
104,61
80.0
63,00
78,75
90.0
95,5
104,3
Cakupan pelayanan nifas
90.0
93,6
104
13
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
80.0
48,8
42,00
14
Cakupan kunjungan bayi
90.0
81,3
111,1
5 6
8 9 10
4
Meningkatnya 11 Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi 12
15
5
Meningkatnya 16 status Gizi masyarakat 17
6
Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulang an Penyakit
Obat Generik di sarana kesehatan
18
Rasio Puskesmas per satuan penduduk Cakupan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Cakupan Rujukan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
90.0
98,99
109,9
100.0
8,75
8,75
100.0
100.0
100.0
Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100.0
94.40
94.40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
24
19 20 Meningkatnya 21 Pencegahan dan Penanggulang 22 an Penyakit 23
24
25
7
Meningkatnya kualitas 26 lingkungan 27
8
9
Menigkatnya budaya hidup bersih dan sehat di masyarakat
AFP rate 2/100.000 pddk Penemuan Penderita Pneumonia Balita Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD Cakupan penemuan dan penanganan TB Penemuan Diare Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan (TTU) Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan (TPM) Air Bersih Rumah Tangga
2/ 100.000
4/ 100.000
200.0
100.0
100
100
82.0
99,1
120,8
80.0
61,9
62,5
100.0
76,9
76,9
100.0
100.0
100.0
85.0
89.60
105.4
85.0
88.66
104.3
87.0
86,69
99,64
28
Cakupan PHBS
80.0
76,04%
95.0
29
Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran
100.0
96.9
96.9
30
Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur
100.0
100.0
100.0
Tingkat Disiplin Aparatur
100.0
100.0
100.0
Tingkat Ketersediaan aparatur yang kompeten
100.0
100.0
100.0
Rasio dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang disusun tepat waktu
100.0
100.0
100.0
Meningkatnya Kualitas 31 Pelayanan Kantor. 32
33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
24
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Sesuai dengan Penetapan Kinerja Tahun 2010 terdiri dari 33 Indikator kinerja program untuk mendukung 9 sasaran strategik. Capaian kinerja (perfomance results) selama tahun 2010 terdapat 22 indikator kinerja yang mencapai 100 % dan 11 indikator kinerja yang belum mencapai target. Capaian untuk masing- masing sasaran dan indikator kinerja tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Sasaran 1 ”Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat” dengan 3 indikator kinerja yang seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : 1. Indikator Kinerja 1 Cakupan kelurahan siaga aktif, Cakupan kelurahan siaga aktif adalah desa yang mempunyai pos kesehatan kelurahan (poskeskel) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilans berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dibandingkan dengan jumlah kelurahan yang ada,
Target Tahun 2010
Cakupan Kelurahan Siaga 69 kelurahan (65 %) dan Cakupan kelurahan siaga Tahun 2010 seluruh kelurahan di Kota Palembang sebanyak 107 kelurahan (155 %) sudah menjadi Kelurahan Siaga, hal ini dikarenakan masyarakat sudah mengerti dan sadar akan pentingnya program desa/keluarga siaga.
2. Indikator Kinerja 2 Cakupan Posyandu Mandiri, Cakupan Posyandu Mandiri adalah Pos Pelayanan Terpadu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun, jumlah kader cakupan
kelima
kegiatan
utamanya
lebih
5 orang atau lebih, dari
50%,
mampu
menyelenggarakan program tambahan dengan sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat. Capaian atas indikator ini tercapai 100 %, Target Posyandu Mandiri Tahun 2010 sebanyak
249
Posyandu mandiri (40 %) dan Posyandu mandiri sebanyak 249 buah. (40 %) tercapai 100 %.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
25
3. Indikator Kinerja 3 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya, Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah cakupan siswa SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target SD/MI yang diperiksa kesehatannya Tahun 2010 adalah sebanyak 448 SD/MI (100%) dan SD/MI yang dijaring kesehatannya 448 SD/MI atau 100%. seluruhnya dilaksanakan penjaringan dengan tujuan sebagai deteksi dini terhadap gangguan kesehatan yang diderita siswa baru.
2) Sasaran ke 2 : “Meningkatnya Sarana dan Prasarana dan kualitas pelayanan kesehatan”, dengan 3 indikator kinerja yang seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : 1. Indikator kinerja 1 Obat essensial dan generik di sarana kesehatan yaitu obat dengan nama, kandungan zat aktifnya serta khasiatnya sama, yang diadakan dengan sumber dana APBD dan APBN
di sarana pelayanan
kesehatan pemerintah (Dinkes + RSUD BARI) dibandingkan dengan perkalian jumlah penduduk Kota Palembang dikalikan
standar WHO
(kebutuhan obat per orang), Target Tahun 2010 adalah $ 1 US per penduduk yaitu Rp 13.075.560.000 (jumlah penduduk di Kota Palembang berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010 adalah 1.452.840. jiwa dikalikan $1US atau Rp 9.000 per dolar US ) sedangkan dana yang tersedia untuk pengadaan obat adalah sebesar Rp 13.606.151.000.- (Dana Pengadaan obat Dinas Kesehatan
Rp 7.105.800.000.- dan Dana Pengadaan Obat RSUD
Palembang BARI sebesar Rp 6.500.351.000.), Target tersebut tercapai $ 1.04 US atau 104 %. 2. Indikator Kinerja 2 Rasio Puskesmas per satuan penduduk yaitu Rasio Puskesmas per satuan penduduk adalah persentasi jumlah puskesmas per satuan penduduk Target Tahun 2010 adalah 1 Puskesmas melayani 35.000 penduduk, di Kota Palembang ditargetkan jumlah Puskesmas sebanyak 41 buah Puskesmas (Jumah Penduduk Kota Palembang Sensus Penduduk 2010
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
26
sebanyak 1.452.840 jiwa dibagi 35.000) Puskesmas yang ada sekarang sebanyak 39 buah ( 95 %) atau 1 Puskesmas melayani 37.252 penduduk) 3. Indikator Kinerja 3 Cakupan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu persentasi pengelolaan informasi di seluruh puskesmas secara sistematis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat, Tahun 2010 ditargetkan sebanyak 75 % (29 buah) buah Puskesmas dilengkapi SIK yang baik, namun baru tercapai 64,1% ( 25 buah) Puskesmas.
3) Sasaran ke 3 : “Meningkatkan pelayanan kesehatan khusus” dengan 1 indikator kinerja, dengan penjelasan sbb : 1. Indikator Kinerja 11 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin adalah Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin adalah jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu, Target Tahun 2010 sebanyak 465.695 orang miskin (100%) yang berkunjung ke sarana kesehatan strata satu (Puskesmas dan Puskesmas Pembantu) sebanyak 298.044 orang ( 64 %). 2. Indikator Kinerja 12 Cakupan pelayanan rujukan kesehatan dasar masyarakat miskin adalah Cakupan Pelayanan Rujukan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin adalah jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu, Pada
Tahun 2010 sebanyak 35.178 masyarakat
miskin yang harus dirujuk dan 35.178 masyarakat yang dirujuk ke rumah sakit (100 %).
4) Sasaran ke 4 : “Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi” dengan 6 indikator kinerja yang seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : 1) Indikator Kinerja 1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) adalah Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu, Target Tahun 2010 adalah 32.706 ibu
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
27
hamil (91%) dan yang memeriksakan kehamilannya 4 kali sebanyak 34.032 ibu hamil (95%) meningkatnya
atau capaian program 104,3%. kesadaran
ibu
hamil
untuk
Hal ini dikarenakan sudah memeriksakan
kesehatan
kehamilannya dan membaiknya kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil di fasilitas kesehatan. 2. Indikator Kinerja 2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar rujukan
(Polindes, Puskesmas PONED, Rumah
Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK) pada tahun 2010 ditargetkan sebesar 80 % (6.796 orang) sedangkan jumlah kasus yang ditangani sebanyak 4.283 orang (63.0 %). 3. Indikator Kinerja 3 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah Cakupan Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target Tahun 2010 sebanyak 30.800 ibu bersalin (90 %) dan yang ditolong oleh tenaga kesehatan 32.797 ibu bersalin (93,9 %) hal ini dikarenakan sudah meningkatnya kesadaran ibu hamil untuk melakukan persalinan dengan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
dan semakin baiknya fasilitas pelayanan
kesehatan. 4. Indikator Kinerja 4 Cakupan pelayanan nifas adalah Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar. Target Tahun 2010 sebanyak 30.514 (90%) ibu nifas dan yang memeriksakan ke fasilitas kesehatan sebanyak sebanyak 32.617 ibu nifas (93,6 %) hal ini dikarenakan semakin sadarnya ibu nifas untuk memeriksakan kesehatannya dan sudah semakin baiknya akses pelayanan ibu bersalin dan nifas di sarana kesehatan. 6. Indikator Kinerja 5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus dengan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
28
komplikasi di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan, Tahun 2010 adalah sebesar 80 % (4.759 orang) sedangkan yang ditangani sebanyak 1.600 orang
(33,6 %).
7. Indikator Kinerja 6 Cakupan Kunjungan Bayi adalah Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pada Tahun 2010 Target kunjungan bayi 28.544 bayi (90,0 %) dan yang berkunjung ke pelayanan kesehatan minimal 4 kali sebanyak 31.724 bayi (100%). Hal ini dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan bayinya semakin baik dan semakin baiknya fasilitas kesehatan
5. Sasaran ke 5 : “Meningkatnya status gizi masyarakat” dari 3 indikator kinerja 2 indikator kinerja sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : 1) Indikator Kinerja 8 Cakupan pelayanan Anak Balita adalah Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, Target Tahun 2010 sebanyak 34.572 balita (90%) dan Cakupan Balita sebanyak 38.028 balita (98,99,9%). Hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya semakin baik. 2) Indikator Kinerja 9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6–24 bulan keluarga miskin adalah Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6–24 bulan keluarga miskin, Target Tahun 2010 sebesar 20.206 balita usia 6–24 bulan dari keluarga miskin dan yang mendapat MP-ASI sebanyak 1.766 anak (8,7 %). 3) IIndikator Kinerja 10 Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan adalah Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu, Jumlah Balita Gizi Buruk Tahun 2010 yang ditemukan sebanyak 24 orang dan seluruhnya 24 orang (100%) dirawat di rumah sakit.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
29
6. Sasaran ke 6 : “Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit” dari 7 indikator kinerja 5 indikator kinerja sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : 1)
Indikator Kinerja 7 Cakupan Kelurhan Universal Child Immunization (UCI) adalah Desa/Kelurahan dimana > 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Tahun 2010 target 100 % (seluruh kelurahan sudah UCI) Pencapaian program baru 101 kelurahan (94,4 %) kelurahan yang mencapai target UCI.
2)
Indikator Kinerja 13 Jumlah kasus Acute Flacid Paralysys (AFP) Non Polio yang ditemukan di antara 100.000 penduduk < 15 tahun pertahun di satu wilayah tertentu ditargetkan 2 / 100.000, yang ditemukan pada Tahun 2010 hasil surveilens adalah sebanyak 4 / 100.000.-, tercapai 200 %
3)
Indikator Kinerja 14 Penemuan Penderita Pneumonia Balita yaitu Persentasi balita dengan Pneumonia yang ditemukan dan diberikan pengobatan sesuai tatalaksana dan standar di sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu tahun, Target Tahun 2010 adalah 100 % (5.036 bayi) yang tercapai sebanyak 5.036 bayi atau 100 %.
4)
Indikator Kinerja 13 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penyakit DBD adalah Persentase penderita DBD yang ditangani sesuai dengan standar di satu wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang di temukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama. Pada tahun 2010 target penemuan kasus DBD sebanyak 553 kasus (82 %) dan Cakupan/Pencapaian untuk tahun 2010 sebanyak 668 kasus (120,8%).
5)
Indikator Kinerja 16 Cakupan penemuan dan penanganan TB adalah Angka penemuan pasien baru TB-BTA Positif atau Case Detection Rate (CDR) dimana persentasi jumlah penderita baru TB BTA Positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA Positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Target Tahun 2010 sebesar 80 % (1796 orang) tercapai sebanyak 1.112 orang (61,9%).
6)
Indikator Kinerja 17 yaitu Penemuan Penderita Diare adalah Penemuan Penderita Diare adalah jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di satu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun, Target
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
30
Tahun 2010 adalah 90 % atau 64.861 kasus, ditemukan pada tahun 2010 adalah sebanyak 49.898 kasus (76, 9 %)
7. Sasaran ke 7 : “Meningkatnya kualitas lingkungan” dengan 3 indikator kinerja yang seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : 1) Indikator Kinerja 23 Tempat–Tempat Umum (TTU) memenuhi syarat kesehatan adalah Tempat Tempat Umum (TTU) adalah jumlah tempat kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan maupun perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat umum, mempunyai tempat dan kegiatan yang tetap serta mempunyai fasilitas yang memenuhi syarat kesehatan. Target Tahun 2010 sebanyak 254 buah TTU (85 %) yang memenuhi syarat 259
TTU yang
memenuhi syarat (88,7%) atau 101,9 %. 2) Indikator Kinerja 24 Keluarga menggunakan air bersih adalah Air Bersih Rumah Tangga adalah Air yang memenuhi syarat kesehatan yang digunakan dalam kegiatan rumah tangga pada kurun waktu tertentu. Target Keluarga menggunakan Air Bersih sebanyak 1.257.473 jiwa (85 %) dan penduduk yang menggunakan air bersih sebanyak 1.313.394 jiwa (88.78 %) atau 104,44 %. 3) Indikator Kinerja 25 Tempat Pengolahan Makanan (TPM) memenuhi syarat kesehatan adalah Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan (TPM) adalah tempat dilakukannya upaya penyimpanan dan pengolahan bahan makanan serta penyajian makanan, yang keseluruhan proses tersebut memenuhi persyaratan kesehatan. Target Tahun 2010 jumlah TPM yang memenuhi syarat sebanyak
2.851 buah (85 %) setelah dibina dan
memenuhi syarat sebanyak 2.974 buah (88,7 %) atau 104 %
8. Sasaran ke 8 : “Menigkatnya budaya hidup bersih dan sehat di masyarakat” dengan 1 indikator kinerja yang seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : a.
Indikator Kinerja 22 Cakupan PHBS adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan kesehatan di masyarakat. Target PHBS Tahun 2010 adalah 80 % yaitu dari 125.924 rumah tangga
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
31
yang menjadi sampel dan setelah disurvei terdapat 112.824 rumah tangga (80 %) memenuhi syarat PHBS atau pencapaian program 100 %.
9.
Sasaran ke 9 : “Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kantor” dengan 5 indikator kinerja yang seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : 1) Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran adalah kegiatan yang terdapat dalam program pelayanan administrasi perkantoran. Kemudian dibandingkan dengan keseluruhan kegiatan yang ada dalam program pelayanan administrasi pada tahun tersebut. Target tahun 2010 adalah sebesar 100% Target dicapai dengan melaksanakan rekapitulasi seluruh segiatan di Dinas Kesehatan yang direncanakan dalam Rencana Kerja Tahun 2010. Target ini tercapai 96,9 % dimana dari 114 kegiatan dalam RKT yang dilaksanakan sebanyak 110 kegiatan,
2) Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur adalah membandingkan sarana dan prasarana aparatur yang telah ada dan dibandingkan dengan jumlah kebutuhan. Capaian indikator ini tercapai 100.0 % Target dicapai dengan melaksanakan menambah dan memperbaiki sarana dan prasarana perkantoran yang dibutuhkan sesuai dengan beban kerja
3) Tingkat Disiplin Aparatur adalah PNS yang tidak mendapat teguran (baik lisan/tulisan) pada tahun bersangkutan dibandingkan dengan jumlah PNS yang ada di SKPD. Capaian indikator ini tercapai 100.0 % Target dicapai dengan melaksanakan
pembinaan
aparatur
secara berjenjang dengan
metode
pengawasan melekat, dari 1311 pegawai (PNS /Honda/PHL) di SKPD Dinas Kesehatan tidak ada seorang Peawai pun yang mendapat teguran displin baik lisan maupun tertulis dari Walikota Palembang / atau aparat pengawasan intern / Inspektorat.
4) Tingkat Ketersediaan aparatur yang kompeten adalah Aparatur yang kompeten yang memiliki standar pendidikan formal, diklat fungsional dan diklat substansi dibandingkan dengan jumlah aparatur di SKPD Capaian indikator ini
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
32
tercapai 100.0 %. Target dicapai dengan melaksanakan penetapan pegawai sesuai dengan pendidikan formal / informal yang mendukung kepada tugas pokok dan fungsinya yang melekat pada jabatan aparatur tersebut.
5) Rasio dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang disusun tepat waktu adalah Indikator Kinerja Utama (IKU) SKPD, Renstra SKPD, Renja SKPD, Penetapan Kinerja SKPD dan Dokumen Pelaporan adalah Laporan Keuangan Prognosis SKPD, Lakip SKPD, LPPD SKPD, Capaian indikator ini tercapai 100.0 %. Target dicapai dengan melaksanakan pelaporan kegiatan sesuai waktu yang ditetapkan.
Dari 9 sasaran yang ada dan 33 indikator kinerja yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (TAPKIN) Tahun 2010 ada 10 indikator kinerja yang belum mencapai target yaitu sebagai berikut : Tabel 4 Indikator Kinerja yang belum tercapai Dalam Penetapan Kinerja (TAPKIN) Tahun 2010. 2010 Indikator Kinerja
% Capaian Program
Target
Realisasi 1/37000 pddk
95,00
1
Rasio Puskesmas per satuan penduduk
1/35000 pddk
2
Cakupan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
70,0
64,0
91,0
3
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
100.0
64.0
64.0
4
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
80.0
63,00
78,75
5 6 7 8
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
80.0
33,60
42,00
100.0
8,75
8,75
100.0
94.40
94.40
Cakupan penemuan dan penanganan TB
80.0
61,9
62,5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
33
9
Penemuan Diare
100.0
76,9
76,9
10
Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran
100.0
96.9
96.9
Penyebab tidak tercapainya target indikator kinerja (2) dan (3) adalah sebagai berikut
1) Alokasi dana untuk pembangunan baru Puskesmas dengan sumber dana APBD Kota Palembang terbatas, Tahun 2010 hanya dibangun 1 (satu) buah Puskesmas Baru. 2) Alokasi Dana untuk Tahun 2010 untuk pengembangan SIK tidak tersedia pada APBD Tahun 2010 hanya terdapat untuk service jaringan komputer dan SIK. 3) Target Cakupan penanganan komplikasi kebidanan terlalu tinggi 80% (dari 20% ibu yang komplikasi kebidanan sebagai denominator terlalu tinggi karena 20% tersebut terdapat ibu hamil dengan faktor resiko dan komplikasi kebidanan) yaitu seebanyak 6.796 orang sedangkan kasus resiko tinggi yang ditemukan sebanyak 4.283 orang (63 %), 4) Target Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditetapkan 15% sebagai denominator untuk indikator ini terlalu tinggi yaitu sebanyak 4.759 orang (80%) sedangkan kasus komplikasi yang ditangani sebanyak 1.600 orang (33,6 %) dan banyak petugas kesehatan yang belum memahami arti komplikasi neonatus. 5) Target Universal Child Immunization (UCI) belum tercapai dikarenakan masih ada masyarakat yang belum mengerti manfaat pentingnya Immunisasi bagi bayi, balita dan ibu hamil terutama yang jauh dari sarana kesehatan. 6) Dana untuk pengadaan MP-ASI untuk balita gakin umur 6–24 bulan sangat terbatas baik dari Pusat, Propinsi maupun daerah. 7) Masyarakat miskin belum seluruhnya memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu untuk mengobati penyakitnya dan umumnya berobat apabila sudah sakit. 8) Pada Tahun 2010 pernah stop droping obat OAT (Obat Anti Tuberculosis) dan regensia, tidak semua penderita TB berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit dengan Strategi DOTS (Directly Observer Treatment Short Course),
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
34
9) Penemuan Penderita Diare adalah jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di satu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun, Capaian atas indikator kegiatan P2 Diare 86,34 % dari target 100 %. Target ini dicapai dengan melaksanakan penemuan kasus dan diobati hingga sembuh dari 63.400 kasus ditemukan dan disembuhkan 54.738 kasus (86,34%) yang selebihnya sebanyak 13,6 % dirujuk ke rumah sakit dan kematian yang diakibatkan oleh penyakit diare tidak ada (0), 10) Adanya beberapa kegiatan yang mengalami perubahan alokasi dana sehingga belum bisa dilaksanakan dan APBD-P baru disahkan pada Nopember 2010 dan ada beberapa kegiatan yang tidak terserap, misalnya dana dinas ke luar kota hal tersebut dikarenakan ada beberapa kegiatan koordinasi yang dilaksanakan hanya melalui telhone, fax atau e-mail dan ada beberapa kegiatan pusat dilaksanakan di Palembang sehingga dana konsultasi keluar daerah tidak digunakan serta sisa dana yang tidak terserap merupakan dana selisih dari pengadaan barang dan jasa.
Langkah – langkah yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Palembang untuk mengatasi kendala : 1) Melakukan koordinasi dan advokasi ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan serta Pemerintah Kota Palembang untuk menambah alokasi dana untuk pembangunan Puskesmas baru atau meningkatkan status Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas yang dilakukan secara bertahap. 2) Merencanakan alokasi dana untuk melengkapi puskesmas dengan sistem informasi kesehatan (SIK) yang baik secara bertahap. 3) Melaksanakan koordinasi dan advokasi dengan Pusat dan Propinsi dalam menentukan target komplikasi kebidanan yang ditangani terlalu tinggi dikarenakan status kesehatan ibu hamil di Kota Palembang semakin baik, sehingga perlu peninjauan kembali target yang ditetapkan. 4) Melaksanakan koordinasi dan advokasi dengan Pusat dan Propinsi dalam menentukan target Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani terlalu tinggi dikarenakan status kesehatan Neonatus di Kota Palembang semakin baik, sehingga perlu peninjauan kembali target yang ditetapkan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
dan terus
35
memlakukan bimbingan tekhnis dan supervisi untuk memberikan pemahaman kepada petugas kesehatan tentang kasus komplikasi neonatus. 5) Meningkatkan koordinasi lintas sektor (Rumah Sakit, Dokter Praktek Swasta) dan
memberikan
penyuluhan
kepada
masyarakat
tentang
pentingnya
memberikan immunisasi kepada bayi dan ibu hamil. 6) Memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan dan melaksanakan supervisi ke tempat pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 7) Melaksanakan koordinasi dan advokasi dengan Pusat, Propinsi, dan Pemerintah Kota Palembang untuk menambah alokasi dana MP-ASI, dan prioritas pemberian MP-ASI kepada Balita Kurang Gizi dari Keluarga Miskin. 8) Meningkatkan koordinasi lintas sektor dengan Rumah Sakit, Dokter Praktek Swasta dalam penanggulangan masalah TB dengan system DOTS DOTS (Directly Observer Treatment Short Course), dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemahaman penyakit TB dan Pola Hidup Bersih dan Sehat dalam mencegah penyakit TB. 9) Peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan berperilkau hidup sehat untuk mencegah penyakit diare. 10) Membuat dan
merencanakan kegiatan prioritas yang berdampak pada
kesehatan masyarakat yang berdasarkan data (evidene base)
C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA ANGGARAN Pembiayaaan kesehatan secara garis besar berasal dari tiga sumber yaitu pemerintah, swasta (termasuk masyarakat), dan bantuan luar negeri. Di sektor pemerintah pembiayaan kesehatan digunakan untuk pembangunan, pengadaan fisik dan non fisik. Sumber pembiayaan pembangunan kesehatan Kesehatan
SKPD Dinas
Kota Palembang tahun anggaran 2010 berdasarkan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Tahun 2010 berjumlah Rp 70.025.460.600, - teridiri dari :
1. Belanja Langsung
Rp 27.214.847.600,00.-
2. Belanja Tidak Langsung
Rp 42.013.029.766,00.-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
36
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A.
PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA Pengukuran capaian kinerja yang mencakup penetapan indikator dan capaian kinerjanya digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan dan program yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis. Rincian pengukuran kinerja berisi indikator kinerja, target realisasinya, dan pencapaian target masing-masing kegiatan dan sasaran yang disajikan dalam bentuk fomulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), dilanjutkan dengan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS). Penetapan indikator kinerja didasarkan pada kelompok : masukan (inputs), proses (process), keluaran (outputs) dan hasil (outcomes). Sedangkan satuan pengukuran masing-masing indikator ditetapkan dalam bentuk : orang, rupiah, buah, hari dan sebagainya. Berdasarkan sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2008 – 2013, Visi,
Misi dan Tujuan, kegiatan yang akan
dilaksanakan pada tahun 2010, dituangkan dalam Penetapan
Kinerja (Tapkin)
Tahun 2010. Hasil Pengukuran Capaian Kineja Tahun 2010 adalah sebagai berikut
Tabel 3: Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2010 2010 No
Sasaran
1
Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat
Indikator Kinerja
1 2 3
Cakupan kelurahan siaga aktif Cakupan Posyandu Mandiri Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
Target
Realisa si
% Capaian Program
65,0
100,0
153,84
40.0
40.0
100.0
100.0
100.0
100.0
37
2
3
Meningkatnya Sarana dan Prasarana dan kualitas pelayanan kesehatan
4
Meningkatkan pelayanan kesehatan khusus
7
1
1.04
104
1/35000 pddk
1/37000 pddk
95,00
70,0
69,0
98,57
100.0
64.0
64.0
100.0
100.0
100.0
91.0
95,2
104,61
80.0
63,00
78,75
90.0
95,5
104,3
Cakupan pelayanan nifas
90.0
93,6
104
13
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
80.0
48,8
42,00
14
Cakupan kunjungan bayi
90.0
81,3
111,1
5 6
8 9 10
4
Meningkatnya 11 Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi 12
15
5
Meningkatnya 16 status Gizi masyarakat 17
6
Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulang an Penyakit
Obat Generik di sarana kesehatan
18
Rasio Puskesmas per satuan penduduk Cakupan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Cakupan Rujukan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
90.0
98,99
109,9
100.0
8,75
8,75
100.0
100.0
100.0
Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100.0
94.40
94.40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
38
19 20 Meningkatnya 21 Pencegahan dan Penanggulang 22 an Penyakit 23
24
25
7
Meningkatnya kualitas 26 lingkungan 27
8
9
Menigkatnya budaya hidup bersih dan sehat di masyarakat
AFP rate 2/100.000 pddk Penemuan Penderita Pneumonia Balita Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD Cakupan penemuan dan penanganan TB Penemuan Diare Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan (TTU) Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan (TPM) Air Bersih Rumah Tangga
2/ 100.000
4/ 100.000
200.0
100.0
100
100
82.0
99,1
120,8
80.0
61,9
62,5
100.0
76,9
76,9
100.0
100.0
100.0
85.0
89.60
105.4
85.0
88.66
104.3
87.0
86,69
99,64
28
Cakupan PHBS
80.0
76,04%
95.0
29
Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran
100.0
96.9
96.9
30
Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur
100.0
100.0
100.0
Tingkat Disiplin Aparatur
100.0
100.0
100.0
Tingkat Ketersediaan aparatur yang kompeten
100.0
100.0
100.0
Rasio dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang disusun tepat waktu
100.0
100.0
100.0
Meningkatnya Kualitas 31 Pelayanan Kantor. 32
33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
39
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Sesuai dengan Penetapan Kinerja Tahun 2010 terdiri dari 33 Indikator kinerja program untuk mendukung 9 sasaran strategik. Capaian kinerja (perfomance results) selama tahun 2010 terdapat 22 indikator kinerja yang mencapai 100 % dan 11 indikator kinerja yang belum mencapai target. Capaian untuk masing- masing sasaran dan indikator kinerja tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Sasaran 1 ”Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat” dengan 3 indikator kinerja yang seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : a. Indikator Kinerja 1 Cakupan kelurahan siaga aktif, Cakupan kelurahan siaga aktif adalah desa yang mempunyai pos kesehatan kelurahan (poskeskel) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilans berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dibandingkan dengan jumlah kelurahan yang ada,
Target Tahun 2010
Cakupan Kelurahan Siaga 69 kelurahan (65 %) dan Cakupan kelurahan siaga Tahun 2010 seluruh kelurahan di Kota Palembang sebanyak 107 kelurahan (155 %) sudah menjadi Kelurahan Siaga, hal ini dikarenakan masyarakat sudah mengerti dan sadar akan pentingnya program desa/keluarga siaga.
b. Indikator Kinerja 2 Cakupan Posyandu Mandiri, Cakupan Posyandu Mandiri adalah Pos Pelayanan Terpadu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun, jumlah kader cakupan
kelima
kegiatan
utamanya
lebih
5 orang atau lebih, dari
50%,
mampu
menyelenggarakan program tambahan dengan sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat. Capaian atas indikator ini tercapai 100 %, Target Posyandu Mandiri Tahun 2010 sebanyak
249
Posyandu mandiri (40 %) dan Posyandu mandiri sebanyak 249 buah. (40 %) tercapai 100 %.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
40
c. Indikator Kinerja 3 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya, Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah cakupan siswa SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target SD/MI yang diperiksa kesehatannya Tahun 2010 adalah sebanyak 448 SD/MI (100%) dan SD/MI yang dijaring kesehatannya 448 SD/MI atau 100%. seluruhnya dilaksanakan penjaringan dengan tujuan sebagai deteksi dini terhadap gangguan kesehatan yang diderita siswa baru.
2) Sasaran ke 2 : “Meningkatnya Sarana dan Prasarana dan kualitas pelayanan kesehatan”, dengan 3 indikator kinerja yang seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : a. Indikator kinerja 1 Obat essensial dan generik di sarana kesehatan yaitu obat dengan nama, kandungan zat aktifnya serta khasiatnya sama, yang diadakan dengan sumber dana APBD dan APBN
di sarana pelayanan
kesehatan pemerintah (Dinkes + RSUD BARI) dibandingkan dengan perkalian jumlah penduduk Kota Palembang dikalikan
standar WHO
(kebutuhan obat per orang), Target Tahun 2010 adalah $ 1 US per penduduk yaitu Rp 13.075.560.000 (jumlah penduduk di Kota Palembang berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010 adalah 1.452.840. jiwa dikalikan $1US atau Rp 9.000 per dolar US ) sedangkan dana yang tersedia untuk pengadaan obat adalah sebesar Rp 13.606.151.000.- (Dana Pengadaan obat Dinas Kesehatan
Rp 7.105.800.000.- dan Dana Pengadaan Obat RSUD
Palembang BARI sebesar Rp 6.500.351.000.), Target tersebut tercapai $ 1.04 US atau 104 %. b. Indikator Kinerja 2 Rasio Puskesmas per satuan penduduk yaitu Rasio Puskesmas per satuan penduduk adalah persentasi jumlah puskesmas per satuan penduduk Target Tahun 2010 adalah 1 Puskesmas melayani 35.000 penduduk, di Kota Palembang ditargetkan jumlah Puskesmas sebanyak 41 buah Puskesmas (Jumah Penduduk Kota Palembang Sensus Penduduk 2010
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
41
sebanyak 1.452.840 jiwa dibagi 35.000) Puskesmas yang ada sekarang sebanyak 39 buah ( 95 %) atau 1 Puskesmas melayani 37.252 penduduk) c. Indikator Kinerja 3 Cakupan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu persentasi pengelolaan informasi di seluruh puskesmas secara sistematis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat, Tahun 2010 ditargetkan sebanyak 75 % (29 buah) buah Puskesmas dilengkapi SIK yang baik, namun baru tercapai 64,1% ( 25 buah) Puskesmas.
3) Sasaran ke 3 : “Meningkatkan pelayanan kesehatan khusus” dengan 1 indikator kinerja, dengan penjelasan sbb : a. Indikator Kinerja 11 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin adalah Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin adalah jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu, Target Tahun 2010 sebanyak 465.695 orang miskin (100%) yang berkunjung ke sarana kesehatan strata satu (Puskesmas dan Puskesmas Pembantu) sebanyak 298.044 orang ( 64 %). b. Indikator Kinerja 12 Cakupan pelayanan rujukan kesehatan dasar masyarakat miskin adalah Cakupan Pelayanan Rujukan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin adalah jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu, Pada
Tahun 2010 sebanyak 35.178 masyarakat
miskin yang harus dirujuk dan 35.178 masyarakat yang dirujuk ke rumah sakit (100 %).
4) Sasaran ke 4 : “Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi” dengan 6 indikator kinerja yang seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : 2) Indikator Kinerja 1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) adalah Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu, Target Tahun 2010 adalah 32.706 ibu
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
42
hamil (91%) dan yang memeriksakan kehamilannya 4 kali sebanyak 34.032 ibu hamil (95%) meningkatnya
atau capaian program 104,3%. kesadaran
ibu
hamil
untuk
Hal ini dikarenakan sudah memeriksakan
kesehatan
kehamilannya dan membaiknya kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil di fasilitas kesehatan. 5. Indikator Kinerja 2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar rujukan
(Polindes, Puskesmas PONED, Rumah
Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK) pada tahun 2010 ditargetkan sebesar 80 % (6.796 orang) sedangkan jumlah kasus yang ditangani sebanyak 4.283 orang (63.0 %). 6. Indikator Kinerja 3 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah Cakupan Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target Tahun 2010 sebanyak 30.800 ibu bersalin (90 %) dan yang ditolong oleh tenaga kesehatan 32.797 ibu bersalin (93,9 %) hal ini dikarenakan sudah meningkatnya kesadaran ibu hamil untuk melakukan persalinan dengan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
dan semakin baiknya fasilitas pelayanan
kesehatan. 7. Indikator Kinerja 4 Cakupan pelayanan nifas adalah Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar. Target Tahun 2010 sebanyak 30.514 (90%) ibu nifas dan yang memeriksakan ke fasilitas kesehatan sebanyak sebanyak 32.617 ibu nifas (93,6 %) hal ini dikarenakan semakin sadarnya ibu nifas untuk memeriksakan kesehatannya dan sudah semakin baiknya akses pelayanan ibu bersalin dan nifas di sarana kesehatan. 8. Indikator Kinerja 5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus dengan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
43
komplikasi di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan, Tahun 2010 adalah sebesar 80 % (4.759 orang) sedangkan yang ditangani sebanyak 1.600 orang
(33,6 %).
9. Indikator Kinerja 6 Cakupan Kunjungan Bayi adalah Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pada Tahun 2010 Target kunjungan bayi 28.544 bayi (90,0 %) dan yang berkunjung ke pelayanan kesehatan minimal 4 kali sebanyak 31.724 bayi (100%). Hal ini dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan bayinya semakin baik dan semakin baiknya fasilitas kesehatan
5. Sasaran ke 5 : “Meningkatnya status gizi masyarakat” dari 3 indikator kinerja 2 indikator kinerja sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : 1) Indikator Kinerja 8 Cakupan pelayanan Anak Balita adalah Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, Target Tahun 2010 sebanyak 34.572 balita (90%) dan Cakupan Balita sebanyak 38.028 balita (98,99,9%). Hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya semakin baik. 2) Indikator Kinerja 9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6–24 bulan keluarga miskin adalah Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6–24 bulan keluarga miskin, Target Tahun 2010 sebesar 20.206 balita usia 6–24 bulan dari keluarga miskin dan yang mendapat MP-ASI sebanyak 1.766 anak (8,7 %). 3) IIndikator Kinerja 10 Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan adalah Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu, Jumlah Balita Gizi Buruk Tahun 2010 yang ditemukan sebanyak 24 orang dan seluruhnya 24 orang (100%) dirawat di rumah sakit.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
44
10. Sasaran ke 6 : “Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit” dari 7 indikator kinerja 5 indikator kinerja sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : 1)
Indikator Kinerja 7 Cakupan Kelurhan Universal Child Immunization (UCI) adalah Desa/Kelurahan dimana > 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Tahun 2010 target 100 % (seluruh kelurahan sudah UCI) Pencapaian program baru 101 kelurahan (94,4 %) kelurahan yang mencapai target UCI.
2)
Indikator Kinerja 13 Jumlah kasus Acute Flacid Paralysys (AFP) Non Polio yang ditemukan di antara 100.000 penduduk < 15 tahun pertahun di satu wilayah tertentu ditargetkan 2 / 100.000, yang ditemukan pada Tahun 2010 hasil surveilens adalah sebanyak 4 / 100.000.-, tercapai 200 %
3)
Indikator Kinerja 14 Penemuan Penderita Pneumonia Balita yaitu Persentasi balita dengan Pneumonia yang ditemukan dan diberikan pengobatan sesuai tatalaksana dan standar di sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu tahun, Target Tahun 2010 adalah 100 % (5.036 bayi) yang tercapai sebanyak 5.036 bayi atau 100 %.
4)
Indikator Kinerja 13 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penyakit DBD adalah Persentase penderita DBD yang ditangani sesuai dengan standar di satu wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang di temukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama. Pada tahun 2010 target penemuan kasus DBD sebanyak 553 kasus (82 %) dan Cakupan/Pencapaian untuk tahun 2010 sebanyak 668 kasus (120,8%).
5)
Indikator Kinerja 16 Cakupan penemuan dan penanganan TB adalah Angka penemuan pasien baru TB-BTA Positif atau Case Detection Rate (CDR) dimana persentasi jumlah penderita baru TB BTA Positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA Positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Target Tahun 2010 sebesar 80 % (1796 orang) tercapai sebanyak 1.112 orang (61,9%).
6)
Indikator Kinerja 17 yaitu Penemuan Penderita Diare adalah Penemuan Penderita Diare adalah jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di satu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun, Target
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
45
Tahun 2010 adalah 90 % atau 64.861 kasus, ditemukan pada tahun 2010 adalah sebanyak 49.898 kasus (76, 9 %)
11. Sasaran ke 7 : “Meningkatnya kualitas lingkungan” dengan 3 indikator kinerja yang seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : 4) Indikator Kinerja 23 Tempat–Tempat Umum (TTU) memenuhi syarat kesehatan adalah Tempat Tempat Umum (TTU) adalah jumlah tempat kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan maupun perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat umum, mempunyai tempat dan kegiatan yang tetap serta mempunyai fasilitas yang memenuhi syarat kesehatan. Target Tahun 2010 sebanyak 254 buah TTU (85 %) yang memenuhi syarat 259
TTU yang
memenuhi syarat (88,7%) atau 101,9 %. 5) Indikator Kinerja 24 Keluarga menggunakan air bersih adalah Air Bersih Rumah Tangga adalah Air yang memenuhi syarat kesehatan yang digunakan dalam kegiatan rumah tangga pada kurun waktu tertentu. Target Keluarga menggunakan Air Bersih sebanyak 1.257.473 jiwa (85 %) dan penduduk yang menggunakan air bersih sebanyak 1.313.394 jiwa (88.78 %) atau 104,44 %. 6) Indikator Kinerja 25 Tempat Pengolahan Makanan (TPM) memenuhi syarat kesehatan adalah Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan (TPM) adalah tempat dilakukannya upaya penyimpanan dan pengolahan bahan makanan serta penyajian makanan, yang keseluruhan proses tersebut memenuhi persyaratan kesehatan. Target Tahun 2010 jumlah TPM yang memenuhi syarat sebanyak
2.851 buah (85 %) setelah dibina dan
memenuhi syarat sebanyak 2.974 buah (88,7 %) atau 104 %
12. Sasaran ke 8 : “Menigkatnya budaya hidup bersih dan sehat di masyarakat” dengan 1 indikator kinerja yang seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : a.
Indikator Kinerja 22 Cakupan PHBS adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan kesehatan di masyarakat. Target PHBS Tahun 2010 adalah 80 % yaitu dari 125.924 rumah tangga
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
46
yang menjadi sampel dan setelah disurvei terdapat 112.824 rumah tangga (80 %) memenuhi syarat PHBS atau pencapaian program 100 %.
13. Sasaran ke 9 : “Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kantor” dengan 5 indikator kinerja yang seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb : 6) Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran adalah kegiatan yang terdapat dalam program pelayanan administrasi perkantoran. Kemudian dibandingkan dengan keseluruhan kegiatan yang ada dalam program pelayanan administrasi pada tahun tersebut. Target tahun 2010 adalah sebesar 100% Target dicapai dengan melaksanakan rekapitulasi seluruh segiatan di Dinas Kesehatan yang direncanakan dalam Rencana Kerja Tahun 2010. Target ini tercapai 96,9 % dimana dari 114 kegiatan dalam RKT yang dilaksanakan sebanyak 110 kegiatan,
7) Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur adalah membandingkan sarana dan prasarana aparatur yang telah ada dan dibandingkan dengan jumlah kebutuhan. Capaian indikator ini tercapai 100.0 % Target dicapai dengan melaksanakan menambah dan memperbaiki sarana dan prasarana perkantoran yang dibutuhkan sesuai dengan beban kerja
8) Tingkat Disiplin Aparatur adalah PNS yang tidak mendapat teguran (baik lisan/tulisan) pada tahun bersangkutan dibandingkan dengan jumlah PNS yang ada di SKPD. Capaian indikator ini tercapai 100.0 % Target dicapai dengan melaksanakan
pembinaan
aparatur
secara berjenjang dengan
metode
pengawasan melekat, dari 1311 pegawai (PNS /Honda/PHL) di SKPD Dinas Kesehatan tidak ada seorang Peawai pun yang mendapat teguran displin baik lisan maupun tertulis dari Walikota Palembang / atau aparat pengawasan intern / Inspektorat.
9) Tingkat Ketersediaan aparatur yang kompeten adalah Aparatur yang kompeten yang memiliki standar pendidikan formal, diklat fungsional dan diklat substansi dibandingkan dengan jumlah aparatur di SKPD Capaian indikator ini
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
47
tercapai 100.0 %. Target dicapai dengan melaksanakan penetapan pegawai sesuai dengan pendidikan formal / informal yang mendukung kepada tugas pokok dan fungsinya yang melekat pada jabatan aparatur tersebut.
10) Rasio dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang disusun tepat waktu adalah Indikator Kinerja Utama (IKU) SKPD, Renstra SKPD, Renja SKPD, Penetapan Kinerja SKPD dan Dokumen Pelaporan adalah Laporan Keuangan Prognosis SKPD, Lakip SKPD, LPPD SKPD, Capaian indikator ini tercapai 100.0 %. Target dicapai dengan melaksanakan pelaporan kegiatan sesuai waktu yang ditetapkan.
Dari 9 sasaran yang ada dan 33 indikator kinerja yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (TAPKIN) Tahun 2010 ada 10 indikator kinerja yang belum mencapai target yaitu sebagai berikut : Tabel 4 Indikator Kinerja yang belum tercapai Dalam Penetapan Kinerja (TAPKIN) Tahun 2010. 2010 Indikator Kinerja
% Capaian Program
Target
Realisasi 1/37000 pddk
95,00
1
Rasio Puskesmas per satuan penduduk
1/35000 pddk
2
Cakupan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
70,0
64,0
91,0
3
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
100.0
64.0
64.0
4
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
80.0
63,00
78,75
5 6 7 8
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
80.0
33,60
42,00
100.0
8,75
8,75
100.0
94.40
94.40
Cakupan penemuan dan penanganan TB
80.0
61,9
62,5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
48
9
Penemuan Diare
100.0
76,9
76,9
10
Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran
100.0
96.9
96.9
Penyebab tidak tercapainya target indikator kinerja (2) dan (3) adalah sebagai berikut
11) Alokasi dana untuk pembangunan baru Puskesmas dengan sumber dana APBD Kota Palembang terbatas, Tahun 2010 hanya dibangun 1 (satu) buah Puskesmas Baru. 12) Alokasi Dana untuk Tahun 2010 untuk pengembangan SIK tidak tersedia pada APBD Tahun 2010 hanya terdapat untuk service jaringan komputer dan SIK. 13) Target Cakupan penanganan komplikasi kebidanan terlalu tinggi 80% (dari 20% ibu yang komplikasi kebidanan sebagai denominator terlalu tinggi karena 20% tersebut terdapat ibu hamil dengan faktor resiko dan komplikasi kebidanan) yaitu seebanyak 6.796 orang sedangkan kasus resiko tinggi yang ditemukan sebanyak 4.283 orang (63 %), 14) Target Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditetapkan 15% sebagai denominator untuk indikator ini terlalu tinggi yaitu sebanyak 4.759 orang (80%) sedangkan kasus komplikasi yang ditangani sebanyak 1.600 orang (33,6 %) dan banyak petugas kesehatan yang belum memahami arti komplikasi neonatus. 15) Target Universal Child Immunization (UCI) belum tercapai dikarenakan masih ada masyarakat yang belum mengerti manfaat pentingnya Immunisasi bagi bayi, balita dan ibu hamil terutama yang jauh dari sarana kesehatan. 16) Dana untuk pengadaan MP-ASI untuk balita gakin umur 6–24 bulan sangat terbatas baik dari Pusat, Propinsi maupun daerah. 17) Masyarakat miskin belum seluruhnya memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu untuk mengobati penyakitnya dan umumnya berobat apabila sudah sakit. 18) Pada Tahun 2010 pernah stop droping obat OAT (Obat Anti Tuberculosis) dan regensia, tidak semua penderita TB berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit dengan Strategi DOTS (Directly Observer Treatment Short Course),
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
49
19) Penemuan Penderita Diare adalah jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di satu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun, Capaian atas indikator kegiatan P2 Diare 86,34 % dari target 100 %. Target ini dicapai dengan melaksanakan penemuan kasus dan diobati hingga sembuh dari 63.400 kasus ditemukan dan disembuhkan 54.738 kasus (86,34%) yang selebihnya sebanyak 13,6 % dirujuk ke rumah sakit dan kematian yang diakibatkan oleh penyakit diare tidak ada (0), 20) Adanya beberapa kegiatan yang mengalami perubahan alokasi dana sehingga belum bisa dilaksanakan dan APBD-P baru disahkan pada Nopember 2010 dan ada beberapa kegiatan yang tidak terserap, misalnya dana dinas ke luar kota hal tersebut dikarenakan ada beberapa kegiatan koordinasi yang dilaksanakan hanya melalui telhone, fax atau e-mail dan ada beberapa kegiatan pusat dilaksanakan di Palembang sehingga dana konsultasi keluar daerah tidak digunakan serta sisa dana yang tidak terserap merupakan dana selisih dari pengadaan barang dan jasa.
Langkah – langkah yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Palembang untuk mengatasi kendala : 11) Melakukan koordinasi dan advokasi ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan serta Pemerintah Kota Palembang untuk menambah alokasi dana untuk pembangunan Puskesmas baru atau meningkatkan status Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas yang dilakukan secara bertahap. 12) Merencanakan alokasi dana untuk melengkapi puskesmas dengan sistem informasi kesehatan (SIK) yang baik secara bertahap. 13) Melaksanakan koordinasi dan advokasi dengan Pusat dan Propinsi dalam menentukan target komplikasi kebidanan yang ditangani terlalu tinggi dikarenakan status kesehatan ibu hamil di Kota Palembang semakin baik, sehingga perlu peninjauan kembali target yang ditetapkan. 14) Melaksanakan koordinasi dan advokasi dengan Pusat dan Propinsi dalam menentukan target Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani terlalu tinggi dikarenakan status kesehatan Neonatus di Kota Palembang semakin baik, sehingga perlu peninjauan kembali target yang ditetapkan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
dan terus
50
memlakukan bimbingan tekhnis dan supervisi untuk memberikan pemahaman kepada petugas kesehatan tentang kasus komplikasi neonatus. 15) Meningkatkan koordinasi lintas sektor (Rumah Sakit, Dokter Praktek Swasta) dan
memberikan
penyuluhan
kepada
masyarakat
tentang
pentingnya
memberikan immunisasi kepada bayi dan ibu hamil. 16) Memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan dan melaksanakan supervisi ke tempat pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 17) Melaksanakan koordinasi dan advokasi dengan Pusat, Propinsi, dan Pemerintah Kota Palembang untuk menambah alokasi dana MP-ASI, dan prioritas pemberian MP-ASI kepada Balita Kurang Gizi dari Keluarga Miskin. 18) Meningkatkan koordinasi lintas sektor dengan Rumah Sakit, Dokter Praktek Swasta dalam penanggulangan masalah TB dengan system DOTS DOTS (Directly Observer Treatment Short Course), dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemahaman penyakit TB dan Pola Hidup Bersih dan Sehat dalam mencegah penyakit TB. 19) Peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan berperilkau hidup sehat untuk mencegah penyakit diare. 20) Membuat dan
merencanakan kegiatan prioritas yang berdampak pada
kesehatan masyarakat yang berdasarkan data (evidence base)
C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA ANGGARAN Pembiayaaan kesehatan secara garis besar berasal dari tiga sumber yaitu pemerintah, swasta (termasuk masyarakat), dan bantuan luar negeri. Di sektor pemerintah pembiayaan kesehatan digunakan untuk pembangunan, pengadaan fisik dan non fisik. Sumber pembiayaan pembangunan kesehatan Kesehatan
SKPD Dinas
Kota Palembang tahun anggaran 2010 berdasarkan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Tahun 2010 berjumlah Rp 70.025.460.600, - teridiri dari :
1. Belanja Langsung
Rp 27.214.847.600,00.-
2. Belanja Tidak Langsung
Rp 42.013.029.766,00.-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
51
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan : Berdasarkan hasi pengukuran evaluasi dan analisis pencapaian sasaran strategik yang telah melalui proses penyesuian dan penajaman terhadap sasaran yang didukung indikator setingkat outcome, dapat diperoleh hasil evaluasi kinerja secara mandiri menunjukan bahwa dari 33 indikator kinerja yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (TAPKIN) Tahun 2010 ada 8
indikator kinerja yang belum
mencapai target yaitu sbb :
1. Rasio Puskesmas per satuan penduduk 2. Cakupan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) 3. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 4. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 6. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin 7. Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 8. Cakupan penemuan dan penanganan TB 9. Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran
Pembiayaaan kesehatan dengan sumber pembiayaan dari APBD Tahun 2010 Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPA-SKPD) Tahun 2010 berjumlah
Rp 70.025.460.600, - teridiri dari (1). Belanja Langsung Rp 27.214.847.600,00.dan (2) Belanja Tidak Langsung Rp 42.810.603.000,00.- dan penyerapan Dana untuk Tahun 2010 sebesar 96,98 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
52
Saran. Untuk meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang pada tahun mendatang disarankan untuk setiap pengelola program melakukan kegiatan – kegiatan sebagai berikut : 1. Melakukan koordinasi dan advokasi ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan serta Pemerintah Kota Palembang untuk menambah alokasi dana untuk pembangunan Puskesmas baru atau meningkatkan status Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas yang dilakukan secara bertahap serta melengkapi sarana Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di setiap Puskesmas. 2. Melaksanakan koordinasi dan advokasi dengan Pusat dan Propinsi dalam menentukan target komplikasi kebidanan yang ditangani terlalu tinggi dikarenakan status kesehatan ibu hamil di Kota Palembang semakin baik, sehingga perlu peninjauan kembali target yang ditetapkan. 3. Melaksanakan koordinasi dan advokasi dengan Pusat dan Propinsi dalam menentukan target Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani terlalu tinggi dikarenakan status kesehatan Neonatus di Kota Palembang semakin baik, sehingga perlu peninjauan kembali target yang ditetapkan
dan terus
memlakukan bimbingan tekhnis dan supervisi untuk memberikan pemahaman kepada petugas kesehatan tentang kasus komplikasi neonatus. 4. Meningkatkan koordinasi dan pembinaan kepada seluruh pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan bayi ibu dan anak untuk secara rutin mengirimkan laporannya ke Dinas Kesehatan Kota Palembang serta sosialisasi tentang sistem pencatatan pelaporan dengan kohort bayi. 5. Meningkatkan koordinasi lintas sektor (Rumah Sakit, Dokter Praktek Swasta) dan
memberikan
penyuluhan
kepada
masyarakat
tentang
pentingnya
memberikan immunisasi kepada bayi dan ibu hamil. 6. Melaksanakan koordinasi dan advokasi dengan Pusat, Propinsi, dan Pemerintah Kota Palembang untuk menambah alokasi dana MP-ASI, dan prioritas pemberian MP-ASI kepada Balita Kurang Gizi dari Keluarga Miskin. 7. Memotivasi masyarakat khususnya masyarakat miskin untuk memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan dan melaksanakan supervisi ke tempat pelayanan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
53
kesehatan
untuk
meningkatkan
kualitas
pelayanan
kesehatan
kepada
masyarakat. 8. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dengan Rumah Sakit, Dokter Praktek Swasta dalam penanggulangan masalah TB dengan system DOTS DOTS (Direcly Observer Treatment Short Course), dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemahaman penyakit TB dan Pola Hidup Bersih dan Sehat dalam mencegah penyakit TB.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
54
Lampiran
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kota Palembang
55
KERTAS KERJA MATRIKS PROGRAM LIMA TAHUNAN RPJMD 2008-2013 DI BIDANG KESEHATAN
KEBIJAKAN
SASARAN
2
3
INDIKATOR KINERJA DAERAH 4
Satuan
Meningkatn 1.2.1 Meningkatk 1.2.1.1 Meningkatnya a. Obat essensial US $ ya derajat an jaminan kualitas generik di kesehatan kesehatan sarana dan sarana masyarakat bagi prasarana kesehatan masyarakat kesehatan b. Rasio per puskesmas per satuan penduduk
1.2.1.2 Meningkatnya a. Cakupan % kualitas kunjungan ibu sarana dan hamil K4 prasarana kesehatan b. Cakupan % komplikasi kebidanan yang ditangani c. Cakupan % pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki kompetensi kebidanan
2008
2009 2010 2011 2012 2013
1
1
0,76 0,8
1 1,1
1,2
0,84 0,88
1,4
PROGRAM KOTA 5 6 Obat dan Perbekalan kesehatan
0,94
CAPAIAN PROGRAM 6 - Obat essensial dan generik di sarana kesehatan
Satuan US $ per pnddk
1 7 Peningkatan - Rasio per sarana dan puskesmas per 30.000 prasarana satuan penduduk pnddk kesehatan
PROGRAM SKPD
2008 2009 2010 2011 2012 2013 1
1
0,76
0,8
1
1,1
1,2
0,84 0,88 0,94
1,4
Kesehatan
Dinkes
1
11 Program pengadaan, Kesehatan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesm as pembantu dan jaringannya
Dinkes
12 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Dinkes
87
90
91
92
93
95 8 Optimalisasi - Cakupan pelayanan kunjungan ibu kesehatan hamil K4 masyarakat
%
87
90
91
92
93
95
70
75
80
80
80
80
- Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
%
70
75
80
80
80
80
87
90
92
94
95
- Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki kompetensi kebidanan
%
84,5
87
90
92
94
95
84,5
7
d. Cakupan pelayanan nifas
%
90
90
90
90
90
90
- Cakupan pelayanan nifas
%
90
90
90
90
90
90
e. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
%
80
80
80
80
80
80
- Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
%
80
80
80
80
80
80
f. Cakupan kunjungan bayi
%
90
90
90
90
90
90
- Cakupan kunjungan bayi
%
90
90
90
90
90
90
g. Cakupan kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
%
99
100
100
100
100
100
- Cakupan kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
%
99
100
100
100
100
100
h. Cakupan pelayanan anak balita
%
90
90
90
90
90
90
- Cakupan pelayanan anak balita
%
90
90
90
90
90
90
i. Cakupan balita gizi buruk
%
100
100
100
100
100
100
- Cakupan balita gizi buruk
%
100
100
100
100
100
100
10 Program obat dan perbekalan kesehatan
Urusan SKPD Wajib/pilihn 8 9
Kesehatan
13 Program Peningkatan Kesehatan Pelayanan kesehatan anak balita
Dinkes
KEBIJAKAN 2 Meningkatn
Meningkatk
SASARAN 3 Meningkatnya
INDIKATOR KINERJA DAERAH 4
Satuan
2008
2009 2010 2011 2012 2013
PROGRAM KOTA 5 6 Obat dan
gizi buruk mendapatkan perawatan
CAPAIAN PROGRAM 6 - Obat essensial gizi buruk mendapatkan perawatan
Satuan US $
PROGRAM SKPD
2008 2009 2010 2011 2012 2013
7
Urusan SKPD Wajib/pilihn 8 9
1
1
1
1,1
1,2
1,4
10 Program obat dan
Kesehatan
Dinkes
Kesehatan
Dinkes
j. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
%
100
100
100
100
100
100
- Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 624 bulan keluarga miskin
%
100
100
100
100
100
100
14 Program Perbaikan gizi masyarakat
k. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
%
100
100
100
100
100
100
- Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
%
100
100
100
100
100
100
15 Progam pelayanan kesehatan penduduk miskin
l. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
%
100
100
100
100
100
100
- Cakupan pelayanan rujukan kesehatan dasar masyarakat miskin
%
100
100
100
100
100
100
m Cakupan . penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya
%
100
100
100
100
100
100
- Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya
%
100
100
100
100
100
100
16 Program Upaya kesehatan masyarakat
n. Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD
%
75
78
82
85
88
90
- Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD
%
75
78
82
85
88
90
17 Program Pencegahan Kesehatan dan penanggulangan panyakit menular
Dinkes
o. Cakupan penemuan dan penanganan TB
%
70
70
70
70
70
70
- Cakupan penemuan dan penanganan TB
%
70
70
70
70
70
70
p. Cakupan kelurahan mengalami KLB dilakukan penyelidikan epidemiologi kurang< 24 jam
%
100
100
100
100
100
100
- Cakupan kelurahan mengalami KLB dilakukan penyelidikan epidemiologi kurang< 24 jam
%
100
100
100
100
100
100
q. Cakupan desa siaga aktif
%
45,5
50
55
60
70
80
Cakupan desa siaga aktif
%
45,5
50
55
60
70
80
18 Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Dinkes
r. Tempat-tempat umum
%
80
83
85
90
95
100
%
80
83
85
90
95
100
19 Program Pengembangan
- Tempat-tempat umum memenuhi
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Dinkes
Dinkes
Dinkes
KEBIJAKAN 2 Meningkatn
Meningkatk
SASARAN 3 Meningkatnya
INDIKATOR KINERJA DAERAH 4
Satuan
2008
2009 2010 2011 2012 2013
PROGRAM KOTA 5 6 Obat dan
umum memenuhi syarat kesehatan
CAPAIAN PROGRAM 6
Satuan
PROGRAM SKPD
2008 2009 2010 2011 2012 2013
- Obat umumessensial memenuhi US $ syarat kesehatan
1
1
1
1,1
1,2
1,4
s. Keluarga menggunakan air bersih
%
80
85
87
90
95
98
- Keluarga menggunakan air bersih
%
80
85
87
90
95
98
t. Tempat pengolahan makanan(TPM) memenuhi syarat kesehatan
%
80
83
85
90
95
100
9 Program - Tempat pengawasan pengolahan obat dan makanan(TPM) makanan memenuhi syarat kesehatan
%
80
83
85
90
95
100
7
Urusan SKPD Wajib/pilihn 8 9
10 Program obat dan Pengembangan Lingkungan Sehat
Kesehatan
Dinkes
20 Program Pengawasan Obat dan makanan
Kesehatan
Dinkes
LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2010 NO
1
PROGRAM UTAMA
SASARAN
Program Promosi Kesehatan dan Pembinaan Sekolah Sehat Pemberdayaan Masyarakat
INDIKATOR KINERJA OUTPUT U R A I A N
TARGET
Terlaksananya pembinaan kesehatan di institusi pendidikan SD/Mi, SLTP/MTS,SMU
INDIKATOR KINERJA OUTCOME U R A I A N Memberikan motivasi dan meningkatkan pembinaan kesehatan di institusi pendidikan
16 Kecamatan
Tersedianya data dan terlaksanya pembinaan PHBS di institusi Pembinaan Kelurahan /Desa Siaga Kota Terlaksananya Pembinaan Kelurahan /Desa Palembang Siaga Kota Palembang Mapping PHBS (institusi)
268 Orang
100% Meningkatnya pengetahuan PHBS
terpilihnya 3 kelurahan siaga hasil pembinaan 107 Kelurahan 347 SD/MI, Penjaringan/skrining anak SD/ MI, SLTP/ Terlaksananya Penjaringan/skrining anak SD/ MI, 73SMP/MTs, Diketahuinya kesehatan secara dini MTS SLTP/ MTS 16 SMU Pembinaan Posyandu Lansia
Terlaksananya Pembinaan Posyandu Lansia
Penyediaan sarana/media promosi kesehatan
Tersedianya sarana/media promosi kesehatan
Radio spot, talk show, celah berita
Terlaksananya Radio spot, talk show, celah berita
Penyuluhan penyakit menular dan tidak menular
Terlaksananya kegiatan Penyuluhan penyakit menular dan tidak menular
Peningkatan Pemahaman Tentang Saka Terlaksananya Peningkatan Pemahaman Bhakti Husada Tentang Saka Bhakti Husada 2
Program obat dan Perbekalan Kesehatan
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan Pengadaan reagensia dan pestisida Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
3
Program Upaya Kesehatan Senam Kesegaran Jasmani Masyarakat Pembinaan RS Pemerintah dan Swasta Biaya pendukung kegiatan DHS II di Palembang Biaya pendukung kegiatan Proyek NICE Biaya Kampanye Campak Komputer SIK Dana sharing berobat gratis Biaya pendukung kegiatan Jamsoskes dan Jamkesmas Biaya Survei dan pengawasan tenaga medis Biaya supervisi mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Pustu
Terlaksananya Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan Terlaksananya pengadaan reagensia dan pestisida Terlaksananya pemerataan obat dan perbekalan kesehatan Terlaksananya kegiatan senam Kesegaran Jasmani Terlaksananya Pembinaan RS Pemerintah dan Swasta Tersedianya Biaya pendukung kegiatan DHS II di Palembang Tersedianya Biaya pendukung kegiatan Proyek NICE Tersedianya Biaya Kampanye Campak Tersedianya Komputer SIK Tersedianya dana sharing berobat gratis dan biaya operasional berobat gratis Tersedianya Biaya pendukung kegiatan Jamsoskes dan Jamkesmas Tersedianya Biaya Survei dan pengawasan tenaga medis Tersedianya Biaya supervisi mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Pustu
TARGET
72 Orang 1 Paket 2 Radio 1 Paket
65 orang 1 Paket 1 Paket 1 Paket 117 orang 52 RS 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket
Meningkatnya ketrampilan kader posyandu lansia Masyarakat mengetahui informasi tentang kesehatan Masyarakat mengetahui informasi tentang kesehatan Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit menular dan tidak menular Pramuka penegak di Kota Palembang memiliki kecakapan khusus masing-masing Krida bhakti Husada Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan Tersedianya reagensia dan pestisida Meratanya obat dan perbekalan kesehatan Meningkatnya kesehatan petugas kesehatan Meningkatnya mutu pelayanan RS Pemerintah dan Swasta Terlaksananya kegiatan DHS II di Palembang Terlaksananya Kegiatan Proyek NICE
Terlaksananya Kampanye campak Tersedianya Sistem Informasi Kesehatan Meningkatnya cakupan jaminan pelayanan 1 Paket kesehatan masyarakat Terlaksananya kegiatan Jamsoskes dan 1 Paket Jamkesmas Didapatnya PAD dari retribusi izin tenaga 230 objek kesehatan 78 PKM/ 140 Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan di Pustu Puskesmas dan Pustu
100% 100%
100% 100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
NO
4 5
6
PROGRAM UTAMA
INDIKATOR KINERJA OUTPUT U R A I A N Biaya survei dan pembinaan sarana Tersedianya Biaya survei dan pembinaan sarana pelayanan kesehatan swasta (RB, Apotik, pelayanan kesehatan swasta (RB, Apoik, Klinik,optik,toko obat dll) Klinik,optik,toko obat dll) Study comparative tentang perizinan Tersedianya study comparative tentang perizinan sarana pelayanan kesehatan sarana pelayanan kesehatan Tersedianya Biaya petugas kesehatan Biaya petugas kesehatan lapangan/P3K lapangan/P3K SASARAN
Program Pengawasan Obat Peningkatan Pengawasan Keamanan dan Makananan Pangan dan Bahan Berbahaya
Terlaksananya Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Penyusunan Peta informasi masyarakat kurang gizi Pemberian makanan tambahan dan vitamin Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi makro lainnya
Tersusunnya peta informasi masyarakat kurang gizi Terlaksananya pemberian makanan PASI bagi anak 6 - 24 bulan dan PMT Bumil
Pemberdayaaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
Tersedianya pemberdayaaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Terlaksananya Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi makro lainnya
Pengawasan, monitoring hygiene sanitasi Terlaksananya Pengawasan, monitoring hygiene hotel sanitasi hotel
TARGET
1 Paket 37 Lokasi
Pengendalian dampak negatif sampah terhadap kesehatan di TPA/TPS
Terlaksananya Pengendalian dampak negatif sampah terhadap kesehatan di TPA/TPS
Pengawasan, pembinaan hygiene sanitasi tempat pestisida
Terlaksananya Pengawasan, pembinaan hygiene sanitasi tempat pestisida
Pengawasan depot air minum, sumur gali, kolam renang, badan air Kegiatan lapangan sanitarian PKM dalan pencegahan penyakit berbasis lingkungan Peningkatan Pemahaman Petugas Sanitasi
Terlaksananya pengawasan depot air minum, sumur gali, kolam renang, badan air Terlaksananya Kegiatan lapangan sanitarian PKM dalan pencegahan penyakit berbasis lingkungan Terlaksananya Pelatihan Petugas Sanitasi
Pembinaan Laik Hygiene sanitasi di TTU
Terlaksananya Pembinaan Laik Hygiene sanitasi di TTU
Sharing pengetahuan tentang pengelolaan sanitasi lingkungan perkotaan
Terlaksananya Sharing pengetahuan tentang pengelolaan sanitasi lingkungan perkotaan
100% Didapatnya model sistem perizina sarana pelayanan kesehatan Terselenggaranya pelayanan kesehatan lapangan/P3K
100% 100%
Terpantaunya Bahan Makanan Berbahaya 75 Objek
100%
Terdeteksinya masyarakat kurang gizi secara 16 Kecamatan lebih dini 400 Balita/ 165 Terdeteksinya masyarakat kurang gizi secara Bumil lebih dini
1 Paket
1 Paket
22 Hotel
18 Lokasi Terlaksananya pengawasan, pembinaan perumahan dan lingkungan sehat
TARGET
Didapatnya PAD dari retribusi sarana kesehatan 133 objek
Pengawasan, monitoring hygiene sanitasi Terlaksananya Pengawasan, monitoring hygiene sarana transportasi dan wisata sanitasi sarana transportasi dan wisata Pengawasan monitoring sarana kesehatan
INDIKATOR KINERJA OUTCOME U R A I A N
22 Lokasi
1 TPA/ 12 TPS
30 Lokasi 125 Lokasi
Menurunnya temuan kasus Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi makro lainnya Meningkatnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang keluarga sadar gizi Terpeliharanya hygiene sanitasi hotel dan meningkatnya PAD dari retribusi hotel Terpeliharanya hygiene sanitasi sarana transportasi dan wisata dan meningkatnya PAD dari retribusi sarana transportasi dan wisata Terciptanya perumahan dan lingkungan sehat Terdeteksinya dampak negatif sampah terhadap kesehatan di TPA/TPS Terpeliharanya hygiene sanitasi tempat pestisida dan meningkatnya PAD dari retribusi tempat pestisida Terpeliharanya hygiene sanitasi depot air minum, sumur gali, kolam renang, badan air
100% 100%
100%
100%
100%
100% 100%
100%
100% 100%
Terdeteksinya penyakit berbasis lingkungan 38 Puskesmas
100%
Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman 107 Kelurahan Petugas Sanitasi 40 Lokasi
1 Paket
Terpeliharanya Laik Hygiene sanitasi di TTU Diperolehnya model tentang pengelolaan sanitasi lingkungan perkotaan
100% 100%
100%
NO 7
8
9
PROGRAM UTAMA Program Pencegahan dan Penanggulangan penyakit Menular
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
SASARAN
INDIKATOR KINERJA OUTPUT U R A I A N
Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
Terlaksananya penyemprotan/fogging sarang nyamuk
Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah, BIAS, pelayananan vaksinasi bayi dan ibu hamil Pencegahan dan penanggulangan penyakit diare Pencegahan dan penanggulangan penyakit TB Paru Pencegahan dan penanggulangan penyakit Rabies Pencegahan dan penanggulangan penyakit Kusta Penangulangan dan pengawasan penyakit kelamin dan HIV/AIDS
Terlaksananya Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging Terlaksananya Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah, BIAS, pelayananan vaksinasi bayi dan ibu hamil Terlaksananya Pencegahan dan penanggulangan penyakit diare Terlaksananya Pencegahan dan penanggulangan penyakit TB Paru Terlaksananya Pencegahan dan penanggulangan penyakit Rabies Terlaksananya Pencegahan dan penanggulangan penyakit Kusta Terlaksananya Penangulangan dan pengawasan penyakit kelamin dan HIV/AIDS
peningkatan surveilans epidemiologi & penanggulangan wabah
Terlaksananya surveilans epidemiologi
TARGET
820 Focus 1 Paket
1 Paket 39 Puskesmas 39 Puskesmas 39 Puskesmas 39 Puskesmas
INDIKATOR KINERJA OUTCOME U R A I A N Menurunnya temuan kasus penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Tersedianya alat fogging dan bahan-bahan fogging Meningkatnya kualitas pelayanan imunisasi bagi bayi, balita, ibu hamil dan anak sekolah Menurunnya temuan kasus diare Menurunnya temuan kasus TB Paru Menurunnya temuan kasus Rabies Menurunnya temuan kasus Kusta
Menurunnya temuan kasus penyakit kelamin dan 39 Puskesmas HIV/AIDS
Pengolahan dan entry data di Dinas dan PKM Pembuatan profil kesehatan kota Palembang
37 Puskesmas/ Terpantaunya KLB 15 RS Tersedianya operator LAN di Puskesmas dan Terlaksananya pembinaan/magang operator LAN 20 Orang Dinas Kesehatan Kota Palembang Terlaksananya pengolahan dan entry data di Tersedianya data dan informasi kesehatan di Dinas dan PKM 39 Puskesmas Puskesmas dan Dinas Kesehatan Terselenggaranya pembuatan profil kesehatan Tersedianya profil kesehatan kota Palembang kota Palembang 10 Buku
Pembuatan SAKIP
Terselenggaranya pembuatan SAKIP
Biaya pemilihan tenaga medis teladan
Tersedianya biaya pemilihan tenaga medis teladan
Mutu Pelayanan Kesehatan/ISO 9001;2008
Diperolehnya sertifikasi Mutu Pelayanan Kesehatan/ISO 9001;2008
Penyusunan analisis standar biaya pelayanan kesehatan (DHA)
Terlaksananya Penyusunan analisis standar biaya pelayanan kesehatan (DHA)
Pembinaan/magang operator LAN
Progran Pengadaan , peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pengadaan Puskesmas Keliling Puskesmas/Pustu dan Jarinfgan Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas Pengadaan Sarana Penunjang Puskesmas/Pustu Pemeliharaan dan biaya operasional PKM Terapung Pembangunan Baru Puskesmas Karya jaya
40 Orang 50 Orang
1 Paket 1 Paket
Tersedianya SAKIP kesehatan kota Palembang Terpilihnya tenaga medis teladan Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Palembang Diperolehnya data- data satandar biaya kesehatan di kota Palembang
100% 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100% 100% 15 Orang
100% 100%
Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Palembang
Terlaksananya Pengadaan Puskesmas Keliling 2 Unit Terlaksananya Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas Terlaksananya Pengadaan Sarana Penunjang Puskesmas/Pustu Terlaksananya Pemeliharaan dan biaya operasional PKM Terapung Terlaksananya Pembangunan Baru Puskesmas Karya jaya
TARGET
1 Paket 1 Paket 1 Unit 1 Unit
100% Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Palembang Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Palembang Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Palembang Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Palembang
100% 100% 100% 100%
NO
PROGRAM UTAMA
SASARAN Pembangunan Baru Puskesmas Pembantu Karang Anyar Pembangunan Baru Puskesmas Pembantu 36 Ilir Pembangunan Baru Puskesmas Pembantu Talang Kelapa Pembangunan Baru Puskesmas Pembantu Talang Kelapa Pembangunan Baru Puskesmas Pembantu Sungki Pangkal
10
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
TARGET 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit
Peningkatan Kualitas bidan tentang APN Terselenggaranya pelatihan APN
INDIKATOR KINERJA OUTCOME U R A I A N Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Palembang Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Palembang Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Palembang Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Palembang Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Palembang
Peningkatan kualitas petugas kesehatan olahraga Pembinaan/magang petugas tentang ATLS/BCLS Pembinaan/magang petugas tentang PPGD Pembinaan/magang petugas tentang ACLS Pengembangan Pelayanan Kesehatan Indra Penglihatan dan Pendengaran Peningkatan kualitas petugas PERKESMAS
Terselenggaranya pelatihan petugas laboratorium puskesmas Terselenggaranya pelatihan Petugas dan kader UKK Terselenggaranya pelatihan petugas kesehatan olahraga Terselenggaranya magang petugas tentang ATLS/BCLS Terselenggaranya magang petugas tentang PPGD Terselenggaranya magang petugas tentang ACLS Terlaksananya Pelayanan Kesehatan Indra Penglihatan dan Pendengaran Terlaksananya kunjungan petugas PERKESMAS ke lapangan
Pelayanan Kesehatan Haji
Terselenggaranya Pelayanan Kesehatan Haji
Peningkatan Petugas dan kader UKK
Program Peningkatan Pembinaan SDIDTK Balita bagi Guru Pelayanan Kesehatan Anak TK/PAUD Balita
Terselenggaranya pelatihan SDIDTK Balita bagi Guru TK/PAUD
Pembinaan MTBS Petugas Pustu
Terselenggaranya pelatihan MTBS petugas Pustu
Peningkatan Pemahaman petugas mengenai BBLR
Terselenggaranya pelatihan BBLR petugas Puskesmas
Peningkatan Pemahaman petugas mengenai Autopsi Verbal
Terselenggaranya pelatihan Autopsi verbal petugas Puskesmas
Penilaian Balita sehat di kota Palembang Terselenggaranya Lomba Balita Sehat Pertemuan Evaluasi Pengelola Program Anak
Terselenggaranya pertemuan evaluasi Pengelola Program Anak
Biaya Kegiatan Komite Kematian Ibu dan Terselenggaranya Kegiatan Komite Kematian Ibu Anak dan Anak Pelacakan dan audit kematian neonatal dan balita
Terselenggaranya Pelacakan dan audit kematian neonatal dan balita
TARGET 100% 100% 100% 100% 100%
Meningkatnya keterampilan bidan tentang APN 20 Orang
Peningkatan Kualitas petugas laboratorium Puskesmas
11
INDIKATOR KINERJA OUTPUT U R A I A N Terlaksananya Pembangunan Baru Puskesmas Pembantu Karang Anyar Terlaksananya Pembangunan Baru Puskesmas Pembantu 36 Ilir Terlaksananya Pembangunan Baru Puskesmas Pembantu Talang Kelapa Terlaksananya Pembangunan Baru Puskesmas Pembantu Talang Kelapa Terlaksananya embangunan Baru Puskesmas Pembantu Sungki Pangkal
100%
Meningkatnya keterampilan petugas laboratorium 10 Orang puskesmas Meningkatnya keterampilan petugas puskesmas 21 Prang tentang UKK Meningkatnya keterampilan petugas puskesmas 38 Puskesmas tentang kesehatan olahraga Meningkatnya kualitas dokter/paramedis tentang 11 Orang ATLS/BCLS Meningkatnya kualitas dokter/paramedis tentang 20 Orang PPGD Meningkatnya kualitas dokter/paramedis tentang 10 Orang ACLS Terdeteksinya gangguan penyakit indra 38 Puskesmas penglihatan dan pendengaran 38 Puskesmas 50 Orang 30 Guru TK/PAUD 15 Orang 18 Orang
24 Orang 64 Balita 38 Orang
38 Orang 1 Paket
Terpantaunya kasus penyakit resiko tinggi Terpantaunya status kesehatan calon jemaah haji Meningkatnya pengetahuan Guru TK/PAUD tentang SDIDTK Meningkatnya pemahaman dan pengetahuan petugas puskesmas tentang MTBS Meningkatnya pemahaman dan pengetahuan petugas puskesmas tentang BBLR Meningkatnya pemahaman dan pengetahuan petugas puskesmas tentang tentang Autopsi verbal Terpilihnya Balita Sehat Tk. Kota Palembang Terpantaunya program kesehatan anak di puskesmas Didapatnya dukungan lintas program dan lintas sektoral dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak Terdeteksinya penyebab kematian neonatal dan balita
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 6 Balita 100%
100% 100%
NO 12
13
14
PROGRAM UTAMA Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
SASARAN
INDIKATOR KINERJA OUTPUT U R A I A N
Lomba Senam usia lanjut Tk. Kota Palembang
Terselenggaranya Lomba Senam usia lanjut Tk. Kota Palembang
Pembinaan Kebugaran bagi kader usia lanjut
Terselenggaranya pelatihan Kebugaran bagi kader usia lanjut Terselenggaranya pelatihan Puskesmas santun Lansia Terselenggaranya Monitoring dan Evaluasi program usia lanjut Terlaksananya Pengawasan dan pengendalian keamanan & kesehatan makanan hasil produksi rumah tangga
TARGET
16 Kecamatan
INDIKATOR KINERJA OUTCOME U R A I A N Terpilihnya pemenang Lomba Senam usia lanjut Tk. Kota Palembang
Meningkatkan keterampilan kader posyandu 40 Orang tentang program usia lanjut Meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas Pembinaan Puskesmas santun Lansia 12 Orang terhadap Lansia Monitoring dan Evaluasi program usia Meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas lanjut 39 Puskesmas terhadap Lansia Program Pengawasan dan Pengawasan dan pengendalian Terpeliharanya keamanan & kesehatan makanan Pengendalian Kesehatan keamanan & kesehatan makanan hasil hasil produksi rumah tangga dan diperolehnya Makanan produksi rumah tangga 50 Lokasi PAD dari retribusi jasa boga pengawasan dan pengendalian Terpeliharanya keamanan & kesehatan makanan Terlaksananya pengawasan dan pengendalian keamanan & kesehatan makanan restaurant dan diperolehnya PAD dari retribusi keamanan & kesehatan makanan restaurant restaurant 150 RM restaurant Terpeliharanya keamanan & kesehatan makanan Monitoring keamanan dan kesehatan Terlaksananya Monitoring keamanan dan restaurant dan diperolehnya PAD dari retribusi makanan restaurant kesehatan makanan restaurant 150 RM restaurant Monitoring Lokmajan dan institusi khusus Terlaksananya Monitoring Lokmajan dan institusi Termonitornya Lokmajan dan institusi khusus (kantin sekolah,jasaboga) khusus (kantin sekolah,jasaboga) 60 institusi (kantin sekolah,jasaboga) Pembinaan P4K (Program perencanaan Terselenggaranya pelatihan P4K (Program Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman P4K Program Peningkatan Persalinan dan Pencegahan komplikasi) perencanaan Persalinan dan Pencegahan (Program perencanaan Persalinan dan Keselamatan Ibu bagi tenaga kesehatan & konsultasi komplikasi) bagi tenaga kesehatan & konsultasi Pencegahan komplikasi) bagi tenaga kesehatan & Melahirkan dan Anak keluar daerah keluar daerah 38 Orang konsultasi keluar daerah Bimtek/Evaluasi Program KIA di Terlaksananya Bimtek/evaluasi program KIA di Terpantaunya program KIA di Puskesmas Puskesmas Puskesmas 39 Puskesmas Pertemuan Triwulan Bidan koordinator terlaksananya Pertemuan Triwulan Bidan Terciptanya komitmen dari bidan koordinator Puskesmas koordinator Puskesmas 76 orang tentang program KIA Pelaksanaan audit maternal Tk. Kota Terselenggaranya Pelacakan dan audit kematian Terdeteksinya penyebab kematian neonatal dan Palembang neonatal dan balita 7 kasus balita Didapatnya dukungan lintas program dan lintas Terselenggaranya Sosialisasi Kelas Ibu bagi Sosialisasi Kelas Ibu bagi Lintas Sektor sektoral dalam menurunkan angka kematian ibu Lintas Sektor 80 Orang dan anak Peningkatan pemahaman kelas ibu bagi Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman Terselenggaranya pelatihan kelas ibu bagi tenaga kesehatan, ibu hamil dan ibu kelas ibu bagi tenaga kesehatan, ibu hamil dan tenaga kesehatan, ibu hamil dan ibu balita balita 20 Orang ibu balita Menyetujui WALIKOTA PALEMBANG
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang
H. EDDY SANTANA PUTRA
dr. Hj. Gema Asiani, M.Kes PEMBINA TIGKAT I NIP. 196209041989102001
TARGET
3 Kecamatan 100% 100% 100%
100%
100%
100% 100%
100% 100% 100% 100%
100%
100%
PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2010 BIDANG KESEHATAN
INDIKATOR KINERJA DAERAH INDIKATOR KINERJA a.
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kesehatan
Satuan 2008 US $
2009
1
2010
1
1 10 Obat dan Perbekalan kesehatan
Obat essensial generik di sarana kesehatan
b. Rasio puskesmas per per satuan penduduk
a. Cakupan kunjungan ibu hamil K4
b. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
%
d. Cakupan pelayanan nifas
0,76 0,8
87
%
70
c. Cakupan pertolongan % persalinan oleh nakes yang memiliki kompetensi kebidanan Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
PROGRAM KOTA (Program Prioritas)
84,5
%
90
0.84
90
75
87
90
11 Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan
91 12
PROGRAM SKPD
90
Optimalisasi pelayanan kesehatan masyarakat
Satuan 2008
2009 2010
- Obat essensial dan generik di sarana kesehatan
US $ per pnddk
1
1
- Rasio puskesmas per satuan penduduk
per 30.000 pnddk
0,76
0,8
%
87
90
- Cakupan kunjungan ibu hamil K4
80
90
INDIKASI CAPAIAN PROGRAM SKPD
- Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
%
- Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki kompetensi kebidanan
%
- Cakupan pelayanan nifas
%
70
84,5
75
87
1
PERHITUNGAN REALISASI 8 2010 1.04 13606151000 ------------ X 100 % 13075560000
0.84 0,84 %
91
80
90
104.3
78.75
104.3
39 ------X 100 % 41
KETERANGAN 9 1) Dana pengadaan obat dan perbekalan kesehatan masih terbatas dari APBD 2)Kekurangan obat PKD dapat dipenuhi dari bantuan prop. dan pusat. 1)Sarana Puskesmas secara bertahap ditambah dan untuk pemeliharaan tetap dilakukan
34.032 -----------x 100% 32.706
1)Ibu hamil sudah memahami tentang
4383 ---------- x 100% 6976
1) belum semua pasien kebidanan dg
32.797 -----------x 100% 30.800
1)Ibu hamil sudah memahami untuk
pentingnya pemeliharaan kesehatan saat masa hamil.
komplikasi dirujuk dan ditangani dan target terlalu tinggi
melahirkan anaknya ditolong oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan
90
90
90
104
32.617 ------------ x 100% 30.514
1)pelayanan kesehatan ibu nifas sudah semakin baik dan kesdadaran masyarakat meningkat
e. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
%
80
80
80
- Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
%
80
80
80
42
1.600 ---------- x 100 % 4.750
1) belum semua pasien kebidanan dg komplikasi dirujuk dan ditangani dan target terlalu tinggi
f. Cakupan kunjungan bayi
%
90
90
90
- Cakupan kunjungan bayi
%
90
90
90
111,1
31.724 -------------x 100% 28.544
1) Masyarakat sudah mengerti manfaat penting pola asuh anak
g. Cakupan kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
%
99
100
100
- Cakupan kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
%
99
100
100 94.4
101 -------------x 100% 107
1) Masih ada Masyarakat yang blm mengerti manfaat penting immunsasi
INDIKATOR KINERJA DAERAH INDIKATOR KINERJA
Satuan 2008
2009
PROGRAM KOTA (Program Prioritas) 2010 10 Obat dan
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
90
90
90
INDIKASI CAPAIAN PROGRAM SKPD PROGRAM SKPD
Satuan 2008
- Obat essensial dan - Cakupan pelayanan anak balita
US $ %
1 90
2009 2010 1 90
PERHITUNGAN
KETERANGAN
8
9
109.9
1) Masih ada balita yang memanfaatkan Posyandu 2) Jumlah Posyandu masih kurang 3) Peran serta masyarakat masih belum optimal 1) Seluruh balita dengan gizi buruk yang dilacak dirawat di RS.
h. Cakupan pelayanan anak balita
%
i. Cakupan balita gizi buruk mendapatkan perawatan
%
100
100
100
- Cakupan balita gizi buruk mendapatkan perawatan
%
100
100
100 100%
24 ----------- x 100 % 24
j. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 624 bulan keluarga miskin
%
100
100
100
- Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 624 bulan keluarga miskin
%
100
100
100 8,7
1.766 ---------- x 100% 20.206
1) MP-ASI bantuan Depkes/prov Tidak ada/Terbatas 2) Pengadaan MP-ASI APBD diutamakan untuk balita gakin kurang gizi
k. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
%
100
100
100
- Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
%
100
100
100 64
35.178 ------------ x 100 % 465.695
1) Masyarakat miskin yang berkunjung ke sarana yankes hanya yang sakit 2)Belum optimalnya masya rakat miskin memanfaatkan sarana kesehatan
- Cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin
%
100
100
100 75,05%
35.178 ------------ x 100 % 35.178
1) Di Puskesmas sudah ada dokter spesialis, sehingga banyak pasien yang bisa ditanggulangi di Puskesmas
448 -------- x 100 % 448
1) Penjaringan kesehatan bagi siswa baru SD/MI dilaksanakan oleh petugas Puskesmas.
Optimalisasi pelayanan kesehatan masyarakat
90
REALISASI 2010
38.028 ----------- x 100 % 34.752
l. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin
%
100
100
100
m Cakupan penjaringan . kesehatan siswa SD dan setingkatnya
%
100
100
100
- Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya
%
100
100
100 100%
n. Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD
%
75
78
82
- Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD
%
75
78
82
120,8
820 --------- x 100 % 965,
1) Masyarakat semakin sadar dalam pencegahan penyakit DBD
o. Cakupan penemuan dan penanganan TB
%
70
70
80
- Cakupan penemuan dan penanganan TB
%
70
70
80
52,28 %
1.098 --------- x 100 % 2.100
1) Belum sadarnya penderita TB Paru untuk berobat ke Puskemas yang menjalankan Program DOTS (Directly Observed Tratment Short Course.
INDIKATOR KINERJA DAERAH INDIKATOR KINERJA
Satuan 2008
2009
PROGRAM KOTA (Program Prioritas) 2010 10 Obat dan
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
p. Cakupan kelurahan mengalami KLB dilakukan penyelidikan epidemiologi kurang< 24 jam
%
100
100
q. Cakupan desa siaga aktif
%
45,5
50
r. Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan
%
80
83
%
80
85
t. Tempat pengolahan makanan(TPM) memenuhi syarat kesehatan
%
80
83
PROGRAM SKPD - Obat essensial dan
Satuan 2008 US $
2009 2010
1
1
REALISASI 2010
PERHITUNGAN
KETERANGAN
8
9
- Cakupan kelurahan mengalami KLB dilakukan penyelidikan epidemiologi kurang< 24 jam
%
100
100
100 100%
4 --------- x 100 % 4
1) Seluruh Kejadian Luar Biasa dapat diketahui dan ditangani sebelum 24 jam
65
Cakupan desa siaga aktif
%
45,5
50
65
153,8
107 --------- x 100 % 69
1) Peran serta masyarakat sudah baik 2)Tersedianya bantuan dana dari Pusat untuk pembinaan kelurahan siaga
85
- Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan
%
80
83
85
105,4%
254 -------- x 100 % 259
1) Kesadaran masyarakat pengelola TTU sudah baik dan pahan tentang pentingnya
100
Optimalisasi pelayanan kesehatan masyarakat
s. Keluarga menggunakan air bersih
INDIKASI CAPAIAN PROGRAM SKPD
87
- Keluarga menggunakan air bersih
13 Program - Tempat pengolahan pengawasan obat makanan(TPM) dan makanan memenuhi syarat kesehatan
kesehatan
%
80
85
87
104,4
1313394 ------------- x 100% 1257473
1) Kesadaran masyarakat tentang penggunaan air bersih sudah baik
%
80
83
85
104.3
2.974 -------- x 100% 2.851
1) Kesadaran masyarakat pengelola TPM sudah baik dan pahan tentang pentingnya
kesehatan
kesehatan
KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG
dr,Hj. GEMA ASIANI, M.Kes. NIP. 196209041989102001
PROGRAM PENCAPAIAN SASARAN DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2010
No
Sasaran
1
Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat
2
3
4
5
6
Meningkatnya Sarana dan Prasarana dan kualitas pelayanan kesehatan
Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus
Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi
Meningkatnya status Gizi masyarakat
Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
7
Meningkatnya kualitas lingkungan
8
Menigkatnya budaya hidup bersih dan sehat di masyarakat
9
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kantor.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
2009
2009
% Pencapapaian Target
1
Cakupan kelurahan siaga aktif
%
65,0
100,0
153,8
2
Cakupan Posyandu Mandiri
%
40,0
40,0
100,0
3
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya
%
100,0
100,0
100,0
4
Obat Generik di sarana kesehatan
$US/pddk
1,0
1,0
104,0
5
Rasio Puskesmas per satuan penduduk
1/30000 pddk
0,8
0,84
105,0
6
Cakupan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
%
70,0
64,0
91,4
7
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
%
100,0
64,0
64,0
8
Cakupan pelayanan rujukan kesehatan dasar masyarakat miskin
%
100,0
100,0
100,0
22
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)
%
91,0
95,0
104,4
23
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
%
80,0
63,0
78,8
24
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
%
90,0
93,9
104,3
25
Cakupan pelayanan nifas
%
90,0
93,6
104,0
26
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
%
80,0
33,6
42,0
27
Cakupan kunjungan bayi
%
90,0
100,0
111,1
19
Cakupan pelayanan anak balita
%
90,0
98,9
109,9
20
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin
%
100,0
8,7
8,7
21
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
%
100,0
100,0
100,0
9
Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
%
100,0
94,4
94,4
10
AFP rate 2/100.000 pddk
11
Penemuan Penderita Pneumonia Balita
%
100,0
100,0
100,0
12
Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD
%
82,0
99,1
120,9
13
Cakupan penemuan dan penanganan TB
%
80,0
61,9
77,4
14
Penemuan Diare
2/100.000
2/100000
4/100000
200,0
%
100,0
76,9
76,9
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang 15 dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
%
100,0
100,0
100,0
16
Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan (TTU)
%
85,0
89,6
105,4
17
Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan (TPM)
%
85,0
88,6
104,2
18
Air Bersih Rumah Tangga
%
87,0
87,0
100,0
28
Cakupan PHBS
%
80,0
88,0
110,0
29
Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran
%
100,0
96,9
96,9
30
Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur
%
100,0
100,0
100,0
31
Tingkat Disiplin Aparatur
%
100,0
100,0
100,0
32
Tingkat Ketersediaan aparatur yang kompeten
%
100,0
100,0
100,0
32
Rasio dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang disusun tepat waktu
%
100,0
100,0
100,0
Ket.