Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Tahun 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Tahun 2012 Hak Cipta © 2012, Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Jalan Prof. Dr. R. Soeharso Nomor 28, Surakarta Telp. (0271) 713055 Fax. (0271) 713055, 72002
www.bbkpmsurakarta.com email :
[email protected]
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan hidayahNya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta tahun 2012 dapat diselesaikan. LAKIP BBKPM Surakarta tahun 2012 ini disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP BBKPM Surakarta merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi yang dibebankan kepada BBKPM Surakarta selama kurun waktu 2012. Selain itu, laporan ini disusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan instansi pemerintah yang baik dan bersih (Good Corporate and Clean Government). LAKIP BBKPM Surakartadisusun mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Nomor : HK.02.04/I/1568/12 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. LAKIP BBKPM Surakarta ini memuat pencapaian kinerja BBKPM Surakarta sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI yang menyelenggarakan tugas pokok melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, pelayanan kesehatan, penunjang kesehatan, promosi kesehatan dan kemitraan serta pengembangan sumberdaya di bidang kesehatan paru masyarakat sebagaimana diamanatkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 532/MENKES/PER/VII/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2354/MENKES/PER/XI/2011. Semoga penyusunan LAKIP BBKPM Surakarta ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam upaya pengembangan BBKPM Surakarta kedepan. Kepala,
Dr. Sigit Priohutomo, MPH. NIP.195812131984101001 LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
i
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) menuntut pelaksanaan kegiatan di setiap lingkungan instansi pemerintahan yang transparan, akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan. Setiap pelaksanaan kegiatan di satuan kerja pemerintah, utamanya di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI harus dilaporkan secara berkala, termasuk pelaksanaan kegiatan di BBKPM Surakarta. Pada umumnya pencapaian indikator yang telah ditetapkan BBKPM Surakarta tahun 2012 telah memenuhi target. Dari total 24 indikator yang telah ditetapkan, sebanyak 18 indikator telah mencapai bahkan melebihi dari target yang ditetapkan. Sedangkan 6 indikator tidak bsa mencapai target yang telah ditetapkan diawal tahun 2012. Untuk indikator pendapatan, pada tahun anggaran 2012 BBKPM Surakarta mendapat alokasi anggaran total sebesar Rp. 18.215.206.000,- (setelah ditambah dengan tambahan anggaran untuk alokasi belanja pegawai) dengan rincian anggaran yang bersumber dari Rupiah Murni (RM) sebesar Rp. 14.203.354.000 dan anggaran yang bersumber dari BLU/PNBP sebesar Rp.4.011.852.000,-.Realisasi pendapatan BBKPM Surakarta tahun 2012 sebesar Rp. 4.146.249.347 atau 103,35% dari target pendapatan BBKPM Surakarta tahun 2012, yaitu sebesar Rp. 4.011.852.000,-. Realisasi belanja BBKPM Surakarta tahun 2012 sebesar Rp. 16.576.102.009 atau mencapai 91% dari alokasi anggaran yang diterima BBKPM Surakarta sebesar Rp. 18.215.206.000,Dalam melaksanakan tupoksi, BBKPM Surakarta mengalami kendala-kendala diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Perencaan kinerja belum dilakukan secara optimal sehingga harus dilakukan revisi dokumen anggaran (DIPA) sampai beberapa kali; 2. Belum adanya pemisahan ruang infeksius dan non infeksius; 3. Pembukaan UGD 24 Jam belum didukung dengan pelayanan penunjang lain yang buka 24 Jam; 4. Terlambatnya pengesahan dokumen tarif oleh Kementerian Kesehatan, sehingga menyebabkan penerapan tarif menjadi terlambat.
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
ii
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, BBKPM Surakarta telah mengambil langkahlangkah yang komprehensif guna mengatasi kendala yang ada. Langkah-langkah yang telah diambil tersebut antara lain : 1. Melakukan pemisahan ruang rawat inap infeksius dan non infeksius. 2. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan berkaitan dengan pengesahan dokumen tarif yang telah diusulkan. 3. Pemisahan ruang untuk pasien TB, pasien non TB, pasien anak dan poli eksekutif. 4. Meningkatkan mutu pelayanan BBKPM Surakarta kepada pelanggan.
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i RINGKASAN EKSEKUTIF .......................................................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ iii DAFTAR TABEL ......................................................................................................................................... `iv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1 1. Latar belakang .................................................................................................................................. 1 2. Maksud dan Tujuan .......................................................................................................................... 1 3. Tugas pokok dan fungsi.................................................................................................................... 2 4. Sistematika penulisan ....................................................................................................................... 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2012 .................................... 8 1.
Perencanaan Kinerja ........................................................................................................................ 13
2.
Perjanjian Kinerja ............................................................................................................................. 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................................................................... 17 A. Pengukuran dan Analisis Kinerja ...................................................................................................... 17 B. Sumber Daya.................................................................................................................................... 34 1. Sumber Daya Manusia ............................................................................................................. 36 2. Sumber Daya Anggaran ........................................................................................................... 36 3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana ....................................................................................... 37 BAB IV KESIMPULAN ............................................................................................................................... 38 LAMPIRAN
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
iv
DAFTAR TABEL -
Tabel 1.Indikator Sasaran dan Rencana Tingkat Capaian BBKPM Surakarta tahun 2010 - 2014 ..... 7
-
Tabel 2. Perencanaan Kinerja BBKPM Surakarta tahun 2012 ........................................................... 12
-
Tabel 3. Penetapan Kinerja BBKPM Surakarta tahun 2012 ............................................................... 13
-
Tabel 4. Realisasi Indikator jumlah unit layanan kesehatan paru ....................................................... 17
-
Tabel 5.Jenis unit layanan ISO yang disertifikasi ISO ........................................................................ 19
-
Tabel 6. Jumlah kunjungan rawat jalan .............................................................................................. 20
-
Tabel 7. Jumlah kunjungan UGD ....................................................................................................... 21
-
Tabel 8. Bed Occupation Rate ........................................................................................................... 22
-
Tabel9. Jumlah kunjungan Fisioterapi ................................................................................................ 23
-
Tabel 10. Jumlah kunjungan laboratorium.......................................................................................... 24
-
Tabel 11. Jumlah kunjungan radiologi ................................................................................................ 25
-
Tabel 12. Jumlah SDM terlatih yang mengikuti diklat fungsional (medis/paramedik) ......................... 27
-
Tabel 13.Jumlah SDM terlatih yang mengikuti pelatihan non fungsional/umum ................................. 27
-
Tabel 14.Jumlah kegiatan litbang kesehatan paru ............................................................................. 28
-
Tabel 15.Tersedianya dokumen usulan tarif....................................................................................... 30
-
Tabel 16.Tersedianya laporan keuangan tepat waktu ........................................................................ 31
-
Tabel 17.Tersedianya dokumen perencanaan dan anggaran ............................................................ 31
-
Tabel 18. Pengadaan gedung BBKPM Surakarta tahun 2012 ........................................................... 32
-
Tabel 19. Realisasi pemeliharaan gedung dan taman........................................................................ 33
-
Tabel 20.Realisasi penyelenggaraan kalibrasi alkes ......................................................................... 34
-
Tabel 21. Realisasi pemeliharaan alat transportasi ............................................................................ 34
-
Tabel 22.Realisasi kegiatan pemberdayaan...................................................................................... 35
-
Tabel 23.Realisasi kegiatan kampanye kesehatan paru ................................................................... 36
-
Tabel 24.Realisasi kegiatan fasilitasi kesehatan paru ........................................................................ 37
-
Tabel 25.Realisasi kegiatan penyuluhan, screening kesehatan paru dan promkes paru lainnya (pameran, visitasi dll)........................................................................................................ 38
-
Tabel 26. Realisasi kegiatan advokasi kesehatan paru ...................................................................... 39
-
Tabel 27.Jumlah pertemuan jejaring kesehatan paru ......................................................................... 40
-
Tabel 28.Pegawai PNS BBKPM Surakarta berdasar Jabatan ............................................................. 41 LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
v
-
Tabel 29.Pegawai PNS BBKPM Surakarta berdasar golongan ........................................................... 41
-
Tabel 30. Pegawai PNS BBKPM Surakarta berdasar Pendidikan .......................................................... 42
-
Tabel 31. Rincian Penyerapan Anggaran BBKPM Surakarta T.A. 2012 ................................................. 43
-
Tabel 32. Perkembangan Barang Milik Negara (BMN) BBKPM Surakarta TA. 2012 ............................ 44
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan yang merupakan bagian dari pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.Tujuan tersebut dapat dicapai melalui upaya kesehatan yang merata, bermutu dan dilaksanakan secara berkelanjutan, terencana dan terarah. Permasalahan kesehatan paru masih menjadi penyebab kesakitan dan kematian utama di Indonesia.Penanganan masalah kesehatan paru tersebut harus dilaksanakan terintegrasi dan komprehensif meliputi upaya promosi, pencegahanpengobatan, rehabilitasi.Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta adalah sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan kesehatan paru masyarakat dan mendekatkan pelayanan spesialistik paru kepada masyarakat. BBKPM Surakarta berdasar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 532/MENKES/PER/VII/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2354/MENKES/PER/XI/2011 mempunyai tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) yang dilakukan di dalam dan di luar gedung.Pelayanan UKM meliputi upaya promosi kesehatan paru, skrining kesehatan paru, surveilans, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan kesehatan paru. Pelayanan UKP yang dilakukan meliputi pelayanan rawat jalan, laboratorium, radiologi, farmasi, diagnostik paru, fisioterapi, gawat darurat, one day care (rawat inap) dan konseling kesehatan paru. Sebagai
instansi
pemerintah,
BBKPM
Surakarta
berkewajiban
untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja. Pelaporan kinerja atau LAKIP dimaksudkan untuk mengevaluasi dan mengkomunikasikan capaian kinerja BBKPM Surakarta dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran, serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya sehingga kinerja ke depannyadapat dilaksanakan secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya. Disisi lain, penyusunan LAKIP BBKPM Surakarta juga LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
1
dimaksudkan untuk mengaplikasikan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan pilar penting pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance).
B. Maksud dan Tujuan Maksud
penyusunan
LAKIP
BBKPM
pertanggungjawaban kepada publik atas
Surakarta
adalah
sebagai
bentuk
pengelolaan anggaran dan pelaksanaan
program/kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi BBKPM Surakarta. Tujuan penyusunan LAKIP BBKPM Surakarta menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja kegiatan dan sasaran BBKPM Surakarta. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan beberapa rekomendasi. Diharapkan rekomendasi yang dihasilkan ini dapat menjadi salah satu masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja BBKPM Surakarta.
C. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi. Berdasar Pasal 2 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :532/MENKES/PER/VII/2007 sebagaimana
telah
diubah
dengan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
:2354/MENKES/PER/XI/2011, BBKPM Surakarta mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, pelayanan kesehatan, penunjang kesehatan, promosi kesehatan dan kemitraan serta pengembangan sumberdaya di bidang kesehatan paru masyarakat. Dalam melaksanakan tugas sebagaimanadiamanatkanpasal 2 tersebut, BBKPM Surakarta menyelenggarakan fungsi : 1. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan rujukan paru spesialistik dan atau subspesialistik yang berorientasi kesehatan masyarakat; 2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan paru masyarakat; 3. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kemitraan dan pengembangan sumberdaya di bidang kesehatan paru masyarakat; 4. Perencanaan,
pelaksanaan
dan evaluasi
pendidikan dan pelatihan teknis di bidang
kesehatan paru masyarakat; 5. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penelitian dan pengembangan kesehatan paru masyarakat; LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
2
6. Pelaksanaan urusan Tata Usaha. Susunan Organisasi BBKPM Surakarta terdiri atas : 1. Bidang Pelayanan dan Penunjang Kesehatan Bidang Pelayanan dan Penunjang Kesehatan mempunyai tugas pokok : melaksanakan perencanaan dan evaluasi di bidang pemeriksaan, pengobatan dan pelayanan rehabilitasi kesehatan paru spesialistik dan subspesialistik yang berorientasi masyarakat serta rujukan dengan sarana pelayanan kesehatan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Pelayanan dan Penunjang Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan perencanaan dan evaluasi pemeriksaan dan pengobatan kesehatan paru masyarakat; b. Penyusunan
perencanaan dan evaluasi pelayanan rehabilitasi kesehatan paru
masyarakat; c. Penyusunan perencanaan dan evaluasi pelayanan rujukan; d. Penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan penunjang kesehatan; e. Penyusunan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pemeliharaan dan pengembangan sarana kesehatan; Bidang Pelayanan dan penunjang Kesehatan terdiri dari : a. Seksi Pelayanan Kesehatan Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan evaluasi pemeriksaan dan pengobatan kesehatan paru masyarakat, pelayanan rehabilitasi kesehatan paru masyarakat, serta pelayanan rujukan. b. Seksi Penunjang Kesehatan Seksi Penunjang Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan penunjang kesehatan, serta pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan sarana kesehatan.
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
3
2. Bidang Promosi Kesehatan dan Pengembangan Sumber Daya. Bidang Promosi Kesehatan dan Pengembangan Sumber Daya mempunyai tugas pokok : melaksanakan perencanaan dan evaluasi penyuluhan kesehatan dan konseling pemberdayaan masyarakat, kerjasama, serta pengembangan sumber daya di bidang kesehatan paru masyarakat. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Promosi Kesehatan dan Pengembangan Sumber Daya menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan
perencanaan dan evaluasi kegiatan penyuluhan kesehatan dan
konseling; b. Penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan pemberdayaan masyarakat; c. Penyusunan perencanaan dan evaluasi kerjasama; d. Penyusunanperencanaan dan evaluasi kegiatan pengembangan sumber daya. Bidang Promosi Kesehatan dan Pengembangan Sumber Daya terdiri atas : a. Seksi Promosi Kesehatan Seksi Promosi Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan penyuluhan kesehatan dan konseling, pemberdayaan masyarakat dan kerjasama. b. Seksi Pengembangan Sumber Daya Seksi Pengembangan Sumber Daya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan sumber daya meliputi pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan paru masyarakat. 3. Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, pengelolaan informasi, evaluasi dan laporan, urusan tata usaha, ekuangan, kepegawaian, kerumahtanggaan, perlengkapan dan hubungan masyarakat. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan rencana program dan anggaran, penyajian informasi, evaluasi dan laporan; b. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha, perlengkapan dan rumah tangga serta hubungan masyarakat; c. Pelaksanaan urusan keuangan. LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
4
Bagian Tata Usaha terdiri dari : a. Subbagian Umum Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program dan anggaran, penyajian informasi, evaluasi dan laporan, urusan kepegawaian, tata usaha, perlengkapan dan rumah tangga. b. Subbagian Keuangan Subbagian keuangan mempunyai tugas melakukan urusan verifikasi, perbendaharaan dan akuntansi. 4. Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 532/MENKES/PER/VII/2007 sebagaimana
telah
diubah
dengan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
:2354/MENKES/PER/XI/2011 struktur organisasi BBKPM Surakarta terdiri dari: a. Kepala b. Kepala Bagian Tata Usaha
1) Kepala Sub Bagian Umum 2) Kepala Sub Bagian Keuangan c. Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Kesehatan
1) Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan 2) Kepala Seksi Penunjang Kesehatan d. Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan membawahi:
1) Kepala Seksi Promosi Kesehatan 2) Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan e. Kepala Instalasi f. Kelompok Jabatan Fungsional berangka kredit dan non angka kredit
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
5
Gambar 1. Struktur Organisasi BBKPM Surakarta berdasar Permenkes Nomor : 532/MENKES/PER/VII/2007
D. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Surakarta tahun 2012 adalah sebagai berikut : Kata Pengantar Ikhtisar Eksekutif Daftar Isi BAB I.PENDAHULUAN Bab I menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, gambaran umum organisasi, serta sistematika penulisan pelaporan BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam Bab II dijelaskan mengenai rencanastrategi dan rencana kinerja.
Pada bab ini juga
disampaikan tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan serta indikator kinerja yang akan dilaksanakan tahun 2012 dalam rangka pencapaian visi dan misi BBKPM Surakarta LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
6
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Dalam Bab III diuraikan pengukuran kinerja, sumber daya manusia dan sumber daya anggaran yang menggambarkan kekuatan yang dimiliki, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. BAB IV.SIMPULAN Dalam Bab IV mengemukakan simpulan menyeluruh dalam pencapaian kinerja BBKPM Surakarta serta rekomendasi yang dibutuhkan untuk perbaikan kinerja dimasa datang. LAMPIRAN - LAMPIRAN
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
7
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2012
Rencana Strategi Bisnis (RSB) BBKPM Surakarta 2010-2014 disusun sebagai pedoman bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama lima tahun secara sistematis, terarah dan terpadu. Dalam RSB ini disusun suatu visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan sesuai dengan tupoksi BBKPM Surakarta dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki. Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis BBKPM Surakarta sebagai berikut : Tabel 1. Indikator Sasaran dan Rencana Tingkat Capaian BBKPM Surakarta tahun 2010 2014 No
Sasaran
Pengembangan pelayanan spesialistik 1 kesehatan paru sesuai kebutuhan masyarakat Tercapainya peningkatan mutu 2 dan pemanfaatan pelayanan Peningkatan profesionalisme 3 SDM Peningkatan penelitian dan pengembangan 4 dibidang kesehatan paru masyarakat Terwujudnya struktur organisasi 5 dan personalia sesuai kebutuhan Peningkatan pengelolaan 6 keuangan dan anggaran yang akuntabel dan
Indikator Sasaran
Satuan
Rencana Tingkat Capaian 2010
2011
2012
2013
2014
Jenis
17
18
19
20
20
Unit
0
7
10
18
20
26
38
38
39
39
Kali
3
3
3
3
3
orang
0
10
12
15
20
Orang
115
129
150
164
180
1
2
2
2
2
1
1
1
1
1
Jumlah jenis layanan kesehatan paru
Jumlah unit pelayanan kesehatan yang terstandar ISO
Jenis kegiatan Diklat/ peningkatan kapasitas SDM yang Kegiatan diselenggarakan dan yang diikuti Jumlah kegiatan litbang kesehatan paru
Jumlah pegawai BLU Jumlah SDM sesuai kebutuhan
Adanya dokumen dokumen RKAKL dan RBA Adanya audit keuangan yang akuntabel dan Kali transparan
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
8
transparan
Jumlah pemenuhan kebutuhan obat dan Paket bahan habis pakai Adanya kegiatan pemeliharaan sarana Persen dan prasarana Pengembangan Jumlah kegiatan upaya pemberdayaan dan 8 pemberdayaan dan promosi kesehatan paru Kali promosi kesehatan paru masyarakat Peningkatan Jumlah kegiatan advokasi dan advokasi dan kemitraan 9 kemitraan kesehatan kesehatan paru Kali paru dengan stakeholder
4
4
4
4
4
90
90
95
95
97
6
12
13
14
15
4
4
5
5
5
Dalam rangka memberikan arah pandang kedepan terkait dengan kinerja dan peranan BBKPM Surakarta serta untuk memberikan gambaran tentang kondisi masa depan yang ingin dicapai oleh BBKPM Surakarta maka diperlukan visi yang mencerminkan keadaan yang ingin dicapai pada akhir periode perencaan. BBKPM Surakarta telah menetapkan visinya yaitu :
VISI BBKPM SURAKARTA “ MENJADI PUSAT PELAYANAN PRIMA KESEHATAN PARU”
Sejalan dengan visi BBKPM Surakarta maka diperlukan rumusan mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanan untuk mewujudkan visi yang akan dicapai BBKPM Surakarta. Adapun misi BBKPM Surakarta adalah :
MISI BBKPM SURAKARTA 1. MENYELENGGARAKAN
PELAYANAN
MEDIK,
PENDIDIKAN
DAN
PELATIHAN SERTA PENELITIAN KESEHATAN PARU YANG BERKUALITAS. 2. MENDORONG
KEMANDIRIAN
HIDUP
SEHAT
DAN
MENJALIN
KEMITRAAN DI BIDANG KESEHATAN PARU MASYARAKAT.
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
9
Tujuan merupakan kondisi yang ingin diwujudkan oleh BBKPM Surakarta yang selaras dengan visi dan misi yang telah ditetapkan, tujuan BBKPM Surakarta dirumuskan sebagai berikut : 1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan paru. 2. Mengembangkan pelaksanaan upaya kesehatan paru. 3. Meningkatkan manajemen dan kegiatan pendukung lainnya dalam pengembangan
pelayanan kesehatan paru. 4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan paru. 5. Meningkatkan dukungan stakeholder.
Berdasar perumusan tujuan BBKPM Surakarta diatas, maka dirumuskan lebih lanjut mengenai strategi dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi, yaitu : 1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan paru dengan tarif kompetitif. 2. Memanfaatkan penerapan SOP untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai tuntutan
pelanggan. 3. Memanfaatkan SDM yang kompeten untuk menghadapi globalisasi bidang kesehatan. 4. Memanfaatkan PP Nomor 23 tahun 2005 untuk pengelolaan keuangan yang lebih fleksibel. 5. Mengoptimalkan kerjasama dengan penyelenggara jaminan kesehatan dan pihak lain
untuk mengurangi keterbatasan anggaran. 6. Mengupayakan sertifikasi mutu pelayanan untuk menghadapi persaingan RS lain dan
globalisasi. 7. Peningkatan promosi lembaga dan produk layanan untuk menghadapi persaingan. 8. Mengembangkan kegiatan pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan paru. 9. Mengembangkan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan paru.
Untuk meningkatkan akselerasi pencapaian kinerja merujuk pada visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, maka ditetapkan kebijakan BBKPM Surakarta yang merupakan pedoman dalam pengembangan dan pelaksanaan program dan kegiatan, yaitu: 1.
Pengembangan layanan kesehatan paru;
2.
Meningkatkan upaya pemasaran lembaga dan produk layanan;
3.
Peningkatan kualitas pelayanan melalui sistem manajemen mutu pelayanan yang didukung sistem informasi kesehatan;
4.
Peningkatan profesionalisme SDM melalui diklat dan peningkatan kapasitas SDM; LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
10
5.
Pelaksanaan penelitian dan pembangunan melalui kerjasama dengan institusi pendidikan, profesi, dan pihak terkait lainnya;
6.
Penyusunan rencana program dan anggaran sesuai aturan BLU;
7.
Pembayaran gaji dan tunjangan pegawai tepat waktu dan sesuai aturan penggajian;
8.
Penambahan gedung, alat kesehatan dan sarana penunjang lainnya sebagai investasi;
9.
Pemenuhan kebutuhan obat dan bahan habis pakai sesuai perencanaan;
10. Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana secara berkala; 11. Menyelenggarakan upaya kesehatan paru masyarakat dalam gedung dan luar gedung; 12. Mendapatkan dukungan kebijakan dan sumberdaya dalam upaya kesehatan paru. Pelaksanaan kebijakan rencana strategi diatas, akan diimplementasikan melalui program dan kegiatan BBKPM Surakarta tahun 2010-2014 yaitu: 1)
Penambahan jenis pelayanan spesialistik kesehatan paru. Tujuannya untuk mengembangkan jumlah dan jenis pelayanan spesialistik paru agar dapat meningkatkan mutu dan manfaat pelayanan bagi masyarakat
2)
Pemasaran lembaga dan produk layanan. Pemasaran lembaga dan produk layanan diperlukan sebagai sarana untuk mempromosikan BBKPM Surakarta sebagai unit pelayanan kesehatan paru yang komprehensif dan paripurna.
3)
Penerapan sistem manajemen mutu. Sistem manajemen mutu diperlukan sebagai upaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan.Sistem manajemen mutu dilakukan melalui sertifikasi ISO.
4)
Peningkatan pelayanan prima. Sesuai dengan visi BBKPM Surakarta maka diperlukan peningkatan terus menerus dalam mewujudkan pelayanan prima kepada pelanggan.
5)
Diklat dan peningkatan kapasitas SDM pegawai. Diklat dan peningkatan kapasitas SDM dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan, sehingga mampu menjalankan tugas profesinya dengan baik.
6)
Penelitian dan pengembangan kesehatan paru. Penelitian yang dilaksanakan merupakan riset operasional yang bertujuan untuk mengevaluasi hambatan dan keberhasilan program kesehatan paru.Hasil penelitian ini dimanfaatkan untuk menyusun rencana pengembangan kedepan. LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
11
7)
Penyusunan struktur organisasi sesuai aturan BLU. Struktur organisasi disusun sesuai aturan BLU dimasudkan agar dalam melaksanakan kegiatan dapat lebih efektif dan efisien serta dalam pertanggung jawabannya dapat lebih transparan dan akuntabel.
8)
Pengusulan formasi CPNS. Dilakukan untuk mencukupi kebutuhan SDM sesuai dengan standar minimal yang telah ditetapkan sebagai PK BLU.
9)
Rekruitmen pegawai BLU. Dilakukan untuk mencukupi kebutuhan SDM profesional yang tidak dapat dialokasikan melalui formasi CPNS.
10) Penyusunan rencana program dan anggaran. Rencana program dan anggaran disusun setiap tahunnya sesuai dengan aturan BLU berdasarkan rencana strategis bisnis. 11) Audit keuangan internal dan eksternal. Audit keuangan eksternal dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan akuntabilitas keuangan yang dilakukan oleh auditor keuanganindependen. 12) Pengelolaan tunjangan dan gaji pegawai. Gaji dan tunjangan pegawai dibayarkan tepat waktu. 13) Pengadaan gedung, alkes dan sarana penunjang lainnya sebagai investasi. Gedung dan sarana penunjang yang memadai dan berkualitas diperlukan untuk menunjang kelancaran pelayanan minimal sesuai SPM yang meliputi gedung pelayanan, peralatan medis, dan peralatan non medis serta sarana transportasi dan komunikasi. 14) Pengadaan kebutuhan obat dan bahan habis pakai. Pengadaan obat dan bahan habis pakai diperlukan untuk menunjang kelancaran pelayanan dalam gedung 15) Pemeliharaan sarana dan prasarana. Pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan untuk menjaga fungsi sarana dan prasarana yang dilakukan secara rutin sesuai SOP. 16) Dukungan Manajemen lainnya. Dukungan manajemen yang dimaksud meliputi langganan daya dan jasa serta dukungan operasional untuk menunjang fungsi pelayanan dan manajemen.
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
12
17) Pemberdayaan masyarakat. Program pemberdayaan masyarakat dilakukan sebagai implementasi tugas pokok dan fungsi BBKPM khususnya dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenali masalah kesehatan paru secara dini. 18) Promosi kesehatan paru lainnya. Promosi kesehatan paru dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan perilaku masyarakat dalam upaya peningkatan dan pencegahan penyakit paru. 19) Advokasi kesehatan paru. Advokasi kesehatan paru dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan dukungan stakeholders dalam pelaksanaan tugas dan fungsi BBKPM Surakarta 1. Perencanaan Kinerja Perencanaan kinerja disusun berdasar program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis. Dalam rencana kinerja BBKPM Surakarta tahun 2012 ditampilkan rencana tingkat capaiam dan target masing-masing indikator untuk mencapai sasaran strategis organisasi. Perencanaan kinerja BBKPM Surakarta tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 2. Perencanaan Kinerja BBKPM Surakarta tahun 2012 NO
1
2
Sasaran Indikator Kinerja Pengembangan Jumlah unit layanan pelayanan kesehatan paru spesialistik kesehatan paru sesuai kebutuhan masyarakat Tercapainya 1 Jenis unit layanan yang peningkatan mutu disertifikasi ISO dan pemanfaatan 2 Jumlah kunjungan rawat pelayanan jalan 3 Jumlah kunjungan UGD 4 Bed Occupation Rate 5 Jumlah kunjungan fisioterapi 6 Jumlah kunjungan laboratorium 7 Jumlah kunjungan radiologi
Satuan
Target
unit
19
Jenis
8
kunjungan
55.174
kunjungan persen kunjungan
827 75 3.225
kunjungan
32.445
kunjungan
15.122
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
13
NO
3
4
5
Sasaran Peningkatan profesionalisme SDM
Indikator Kinerja 1 Jumlah SDM terlatih yang mengikuti diklat fungsional (medis/paramedik) 2 Jumlah SDM terlatih yang mengikuti pelatihan non fungsional/ umum Peningkatan Jumlah kegiatan litbang penelitian dan kesehatan paru pengembangan di bidang kesehatan paru masyarakat Pengelolaan keuangan anggaran akuntabel transparan
1 Tersedianya dokumen dan usulan tarif yang 2 Tersedianya laporan dan keuangan tepat waktu 3 Tersedianya dokumen perencanaan dan anggaran Peningkatan sarana 1 Terselenggaranya dan prasarana pengadaan gedung kesehatan paru 2 Terselenggaranya pemeliharaan gedung dan taman
Satuan
Target
orang
30
orang
100
kegiatan
3
dokumen
1
laporan
6
Dokumen
2
unit
1
M2
6.000
unit
60
unit
18
kegiatan
18
kegiatan
1
kegiatan
4
kegiatan
7
kegiatan
1
kegiatan
1
6
Pengembangan upaya pemberdayaan dan promosi kesehatan paru masyarakat 7
8
Peningkatan advokasi dan kemitraan kesehatan paru dengan stakeholder
3 Terselenggaranya kalibrasi alkes 4 Terselenggaranya pemeliharaan alat transportasi 1 Jumlah kegiatan pemberdayaan 2 Jumlah kegiatan kampanye kesehatan paru 3 Jumlah kegiatan fasilitasi kesehatan paru 4 Jumlah kegiatan penyuluhan, screening kesehatan paru dan promkes paru lainnya (pameran, visitasi dll) 1 Jumlah kegiatan advokasi kesehatan paru 2 Jumlah pertemuan jejaring kesehatan paru
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
14
2. Perjanjian kinerja Tahun 2012 telah ditetapkan sasaran strategis dan indikator kinerja yang ingin dicapai yaitu : Tabel 3. Penetapan Kinerja BBKPM Surakarta tahun 2012 NO
1
2
3
4
5
Sasaran Indikator Kinerja Satuan Pengembangan Jumlah unit layanan unit pelayanan kesehatan paru spesialistik kesehatan paru sesuai kebutuhan masyarakat Tercapainya 1 Jenis unit layanan yang Jenis peningkatan mutu disertifikasi ISO dan pemanfaatan Jumlah kunjungan rawat 2 kunjungan pelayanan jalan 3 Jumlah kunjungan UGD kunjungan 4 Bed Occupation Rate persen 5 Jumlah kunjungan fisioterapi kunjungan Jumlah kunjungan 6 kunjungan laboratorium 7 Jumlah kunjungan radiologi kunjungan Peningkatan 1 Jumlah SDM terlatih yang profesionalisme mengikuti diklat fungsional orang SDM (medis/paramedik) 2 Jumlah SDM terlatih yang mengikuti pelatihan non fungsional/ umum orang
Peningkatan Jumlah kegiatan litbang penelitian dan kesehatan paru pengembangan di bidang kesehatan paru masyarakat Pengelolaan 1 Tersedianya dokumen keuangan dan usulan tarif anggaran yang 2 Tersedianya laporan akuntabel dan keuangan tepat waktu transparan 3 Tersedianya dokumen perencanaan dan anggaran
Target
19
8 55.174 827 75 3.225 32.445 15.122 30
100
kegiatan
3
dokumen
1
laporan
6
Dokumen
2
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
15
NO
6
7
8
Sasaran Indikator Kinerja Peningkatan sarana 1 Terselenggaranya dan prasarana pengadaan gedung kesehatan paru 2 Terselenggaranya pemeliharaan gedung dan taman 3 Terselenggaranya kalibrasi alkes 4 Terselenggaranya pemeliharaan alat transportasi Pengembangan 1 Jumlah kegiatan upaya pemberdayaan pemberdayaan dan 2 Jumlah kegiatan kampanye promosi kesehatan kesehatan paru paru masyarakat 3 Jumlah kegiatan fasilitasi kesehatan paru 4 Jumlah kegiatan penyuluhan, screening kesehatan paru dan promkes paru lainnya (pameran, visitasi dll) Peningkatan 1 Jumlah kegiatan advokasi advokasi dan kesehatan paru kemitraan 2 Jumlah pertemuan jejaring kesehatan paru kesehatan paru dengan stakeholder
Satuan
Target
unit
1
M2
6.000
unit
60
unit
18
kegiatan
18
kegiatan
1
kegiatan
4
kegiatan
7
kegiatan
1
kegiatan
1
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja BBKPM Surakarta, merupakan bentuk pertanggungjawab kinerja berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2012. Pada bab ini akan diuraikan pengukuran, evaluasi dan analisis kinerja BBKPM Surakarta selama tahun 2012, keberhasilan yang dicapai maupun permasalahan terkait, beserta rekomendasi untuk peningkatan kinerja di masa mendatang. A. PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA Pengukuran dan analisis pencapaian kinerja bertujuan untuk mendapat informasi mengenai masing-masing sasaran dan indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja BBKPM Surakarta apabila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai dan ditetapkan di awal tahun. Adapun hasil pencapaian sasaran dan indikator masing-masing sasaran tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1. Sasaran Pengembangan pelayanan spesialistik kesehatan paru sesuai kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai sasaran pengembangan Pengembangan pelayanan spesialistik kesehatan paru sesuai kebutuhan masyarakat maka telah ditetapkan indikator, yaitu : 1) Jumlah unit layanan kesehatan paru Target dan realisasi indikator jumlah unit layanan kesehatan paru ditampilkan dalam tabel berikut : Tabel 4. Realisasi Indikator jumlah unit layanan kesehatan paru NO 1
Indikator Jumlah unit layanan kesehatan paru
KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi % 19 19 100
Kondisi yang dicapai Capaian yang dicapai untuk indikator ini adalah sebesar19 unit atau 100% dari target yang ditetapkan, adapun 19 unit layanan kesehatan paru tersebut adalah : 1) Klinik pasien umum; 2) Klinik TB; 3) Klinik non TB; LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
17
4) Klinik anak; 5) Klinik Kkonsulen; 6) Klinik Fisioterapi; 7) Klinik Berhenti Merokok (KBM); 8) Klinik DOTS/PITC; 9) Instalasi Pendaftaran dan Rekam Medik; 10) Instalasi Rawat Inap; 11) Unit Gawat Darurat; 12) Instalasi Laboratorium; 13) Instalasi Radiologi; 14) Instalasi Farmasi; 15) Unti Gizi; 16) Konseling Kesehatan Paru; 17) Pendidikan dan pelatihan kesehatan; 18) Penelitian kesehatan paru 19) Klinik MDR. Pada tahun 2012, jumlah unit layanan kesehatan paru di BBKPM Surakarta berjumlah 19 unit. Jumlah ini sama dengan jumlah layanan kesehatan paru di tahun 2011. Pengembangan
dilakukan
di
masing-masing
unit,
sebagai
contoh
adanya
pengembangan pelayanan dengan membuka pelayanan sore hari dan pelayanan perjanjian, Unit Gawat Darurat yang membuka pelayanan selama 24 Jam dari sebelumnya hanya 8 Jam. Permasalahan yang dihadapi 1) Penyelenggaraan pelayanan di klinik MDR belum maksimal dikarenakan fungsi klinik MDR sebagai satelit RSUD Dr Moewardi saat ini fungsinya hanya sebagai penjaringan suspek. 2) Klinik PITC belum dapat memberikan obat ARV karena keterbatasan SDM.
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
18
Usul pemecahan masalah 1) Koordinasi dengan RSUD Dr. Moewardi untuk lebih mengoptimalkan fungsi klinik MDR 2) Memberikan pelatihan CST HIV kepada tenaga medis maupun paramedis yang ada 2. Sasaran Tercapainya peningkatan mutu dan pemanfaatan pelayanan Untuk mencapai sasaran tercapainya peningkatan mutu dan pemanfaatan pelayanan telah ditetapkan indikator-indikator sebagai berikut : 1) Jenis unit layanan yang disertifikasi ISO Tabel 5. Jenis unit layanan ISO yang disertifikasi ISO KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi %
NO
Indikator
1
Jenis unit layanan yang disertifikasi ISO
8
8
100
Kondisi yang dicapai Untuk mencapai sasaran peningkatan mutu dan pemanfaatan pelayanan telah dilaksanakan kegiatan surveilans ISO untuk 8 unit layanan, yaitu : a. UGD; b. Rawat Jalan; c. Laboratorium; d. Rawat Inap; e. Promkes (Konseling); f. Farmasi; g. Radiologi; h. Diklat. Permasalahan Belum optimalnya komitmen seluruh karyawan dalam pelaksanaan sistem manajemen mutu sehingga mempengaruhi perbaikan dalam menyelesaikan temuan auditor mutu internal maupun eksternal.
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
19
Usul Pemecahan Masalah 1) Memperkuat komitmen seluruh karyawan dengan mengadakan sosialisasi kontinyu tentang pentingnya sistem manajemen mutu dalam memberikan pelayan kepada pelanggan. 2) Mengadakan pelatihan audit mutu internal untuk meningkatkan kualitas auditor. Anggaran. Total anggaran yang tersedia pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 30.000.000,-. Dengan rincian : -
Biaya untuk belanja bahan sebesar
: Rp. 6.000.000,-
-
Biaya untuk kegiatan surveilans ISO sebesar
: Rp. 24.000.000,,-
Total realisasi anggaran pada tahun 2012 mencapai Rp. 29.000.000,- atau mencapai 96,67% 2) Jumlah kunjungan rawat jalan Tabel 6. Jumlah kunjungan rawat jalan NO 1
Indikator Jumlah kunjungan rawat jalan
KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi % 55.174 50.131 90,86
Kondisi yang dicapai Pada tahun 2012 kunjungan di rawat jalan mengalami penurunan 4,6 % dibandingkan tahun 2011 dan belum mencapai target. Dimana target kunjungan rawat jalan pada tahun 2012 adalah 55.174 dan realisasinya 50.132 yaitu 90,86 % dari target yang ditetapkan pada tahun 2012. Permasalahan Penurunan ini bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi mutu, kecepatan, keramahan, dan kemudahan dalam proses pelayananan tersebut. Disamping itu juga karena adanya perubahan pola tarif dan pemberlakuan tarif baru yang cukup signifikan.Tarif diberlakukan telah disesuaikan dengan biaya yang harus dikeluarkan tiap layanan, dengan tetap memperhatikan kemampuan masyarakat. LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
20
Sosialisasi kepada masyarakat perlu ditingkatkan, dan perlunya persetujuan dari pasien untuki setiap tindakan yang akan dilakukan. Faktor eksternal karena adanya tuntutan dari masyarakat untuk pelayanan yang cepat, tepat, nyaman dan dengan harga terjangkau maka perlu adanya perbaikan yang secara berkesinambungan yang harus tetap dilakukan. Banyaknya rumah sakit yang memberikan pelayanan yang lebih baik menjadi pemacu buat BBKPM Surakarta untuk lebih baik dalam memberikan Upaya pelayanan perorangan. Usul Pemecahan Masalah 1) Mulai bulan Februari 2012 dibuka pelayanan sore dan klinik perjanjian. Inovasi ini meningkatkan akses pelayanan kita kepada masyarakat terutama yang memerlukan pelayanan di sore hari. 2) Peningkatan mutu selalu diutamakan dengan adanya surveilans ISO setiap 6 bulan 3) Pembenahan sarana dan prasarana yang ada untuk kenyamanan dan kemudahan pasien, selalu diupayakan dengan pemisahan ruang untuk pasien TB, pasien non TB, pasien anak dan poli eksekutif. 4) Pelatihan Customer Service secara periodik dengan koordinasi antar bidang untuk meningkatkan sikap dan ketrampilan petugas dalam melayani pelanggan. 5) Home care dan adanya poli eksekutif untuk menambah pelanggan dengan tingkat ekonomi yang lebih tinggi. 6) Meningkatkan promosi lembaga dan produk layanan. 3) Jumlah kunjungan UGD Tabel 7. Jumlah kunjungan UGD NO 1
Indikator Jumlah kunjungan UGD
KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi % 827 1.173 141,8
Kondisi yang dicapai Kunjungan di Unit Gawat Darurat mengalami peningkatan sebesar 48,9 % dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pencapaian target di UGD sebesar 141,8 %.
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
21
Peningkatan jumlah kunjungan ini disebabkan antara lain karena pembukaan UGD 24 jam sejak bulan Februari 2012. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan ini sangat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sedangkan pencapain target sebesar 141, 8 % . Hal ini bisa dikarenakan penetapan target yang belum optimal dengan adanya pembukaan UGD yang 24 jam. Karena pada penetapan target tersebut, UGD belum beroperasional 24 jam. Oleh karena itu perlu adanya penyesuaian target di tahun depan disesuaikan dengan kondisi tahun ini. Capaian ini harus dipertahankan dan ditingkatkan agar memberikan manfaat kepada masyarakat sebagai pelanggan eketrenal. Adanya persaingan dengan instansi kesehatan yang lain memberikan motivasi untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan dan kompetensi dari paramedis dan medis yang ada dengan pelatihan kegawat daruratan. Permasalahan 1) Belum adanya ruang isolasi 2) UGD 24 jam belum didukung dengan pelayanan penunjang seperti pendaftaran, kasir, laboratorium, radiologi dan farmasi. Usul Pemecahan Masalah 1) Penataan ruang UGD untuk menyediakan ruang isolasi 2) Pengadaan dan mengoptimalkan SDM yang ada untuk pelayanan penunjang seperti pendaftaran, kasir, laboratorium, radiologi dan farmasi buka 24 jam. 4) Bed Occupation Rate Tabel 8. Bed Occupation Rate NO 1
Indikator Bed Occupation Rate
KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi % 75% 69% 92,00
Kondisi yang dicapai Tahun 2012, target Instalasi Rawat Inap ditetapkan berupa pencapaian BOR sebesar 75 %. Adapun realisasinya adalah 69 %.Dibandingkan tahun 2011, BOR mengalami peningkatan 15 %. Akan tetapi pemenuhan target tahun 2012 sebesar 92 LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
22
% . Peningkatan BOR ini dipengaruhi kenaikan jumlah pasien yang ada di Instalasi rawat inap sebesar 22%, dimana pada tahun 2011 sebanyak 544 dan ditahun 2012 menjadi 669. Akan tetapi belum bisa memenuhi target BOR yang ada. Dari tahun ke tahun BOR dan kunjungan di Instalasi Rawat Inap mengalami peningkatan. Hal ini membuktikan tingkat kepercayaan masyarakat semakin meningkat terhadap pelayanan yang ada di BBKPM Surakarta. Peningkatan ini juga dipengaruhi adanya pembukaan UGD 24 jam sejak awal tahun 2012, sehingga menambah kontribusi terhadap kunjungan di rawat inap. Permasalahan 1) Belum optimalnya pemanfaatan perawatan pada kasus-kasus paru tertentu, seperti pemasangan WSD. 2) Adanya penyakit penyerta yang membutuhkan pengananan dokter spesialis lain. 3) Terbatasnya sarana dan prasarana 4) Izin operasional ODC/Rawat Inap belum diperbarui, izin operasional masih dari Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat sementara BBKPM Surakarta saat ini berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Usul Pemecahan Masalah 1) Optimalisasi pemanfaatan perawatan kasus-kasus paru tertentu. 2) Mengusulkan dokter spesialis penyakit dalam pada tahun 2013. 3) Pengadaan sarana dan prasarana. 4) Mengupayakan untuk memperbarui izin operasional Rawat Inap. 5) Jumlah kunjungan fisioterapi Tabel 9. Jumlah kunjungan Fisioterapi NO 1
Indikator Jumlah kunjungan Fisioterapi
KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi % 3.225 3.894 120,76 %
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
23
Kondisi yang dicapai Jumlah tindakan di fisioterapi mengalami peningkatan 26,6 % dari tahun yang lalu. Dan pencapaian targetnya 120,76 %. Jumlah tindakan ini meliputi postural drainage, latihan napas,micro wave diathermy, ultrasound, treadmill, infra red, tens, exercise terapi, traksi, dan manajemen batuk efektif. Peningkatan kunjungan ini karena adanya program terapi yang lebih dari satu kali pada kasus tertentu, misalnya terapi latihan nafas minimal 6 kali kunjungan sehingga meningkatkan jumlah kunjungan. Disamping itu pelayanan di fisioterapi saat ini juga melayani di instalasi rawat inap.Hal ini menjadi pemicu untuk lebih meningkatkan skill, pengembangan kreatifitas dan meningkatkan kerjasama lintas bidang sehingga kunjungan maupun tindakan semakin meningkat. Permasalahan 1) Belum adanya dokter spesialis rehabilitasi medik 2) Masih bercampurnya pasien anak dan pasien dewasa untuk tindakan fisioterapi Usul Pemecahan Masalah 1) Mengusulkan dokter konsultan rehabilitasi medik. 2) Memisahkan ruang tindakan fisioterapi untuk pasien anak dan pasien dewasa. 6) Jumlah kunjungan laboratorium Tabel 10. Jumlah kunjungan laboratorium NO 1
Indikator Jumlah kunjungan Laboratorium
KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi % 32.445 34.428 106,11
Kondisi yang dicapai Pemeriksaan laboratorium dibedakan menjadi pemeriksaan patologi klinik dan mikrobiologi. Pemeriksaan patologi klinik meliputi hematologi (darah rutin, kimia darah), serologi dan kimia klinik. Pemeriksaan mikrobiologi terdiri dari pemeriksaan mikroskopis langsung (BTA), kultur/biakan TB, DST OAT 1)
Jumlah pemeriksaan patologi tahun 2012 meningkat 46,7% dibandingkan tahun 2011 dan jumlah pemeriksaan mikrobiologi tahun 2012 mengalami penurunan
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
24
6,2% dari tahun 2011. Secara keseluruhan di laboratorium tahun 2012 mengalami kenaikan 16,8% dari tahun 2011. Pemeriksaan HIV tahun 2012 ada 88 pemeriksaan, pemeriksaan ini tidak dipungut
2)
biaya pemeriksaan. Berdasarkan cara membayar tahun 2012 jumlah pemeriksaan masih dominan
3)
dengan membayar sendiri tidak menggunakan fasilitas jaminan kesehatan. Pemeriksaan pasien dengan jaminan kesehatan tahun 2012 yaitu 23,3%. Jumlah pemeriksaan berdasarkan target yang ditetapkan tahun 2011 tidak
4)
tercapai, hanya tercapai 98%. Tahun 2012 bisa mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 106%. Permasalahan 1)
Pelayanan laboratorium tergantung dengan pelayanan yang lain untuk mendukung diagnostik dan terapi pasien.
2)
Terbatasnya prasarana gedung sehingga tidak bisa mendukung kinerja yang optimal
3)
Kalibrasi dan pemeliharaan alat belum terjadwal secara rutin.
Usul Pemecahan Masalah 1)
Peningkatan mutu pelayanan laboratorium dengan pemenuhan kepuasan pelanggan.
2)
Peningkatan mutu pemeriksaan dengan peningkatan kompetensiSDM.
3)
Peningkatan mutu peralatan (pemeliharaan dan kalibrasi alat).
4)
Peningkatan keamanan pasien dan petugas dengan pengusulan ruangan/gedung yang representatif dan aman.
5)
Pengembangan laboratorium dan peningkatan layanan laboratorium.
7) Jumlah kunjungan radiologi Tabel 11. Jumlah kunjungan radiologi NO 1
Indikator Jumlah kunjungan Radiologi
KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi % 15.122 13.129 86,82
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
25
Kondisi yang dicapai Instalasi radiologi melaksanakan pemeriksaan foto radiologi, USG dan Bronkoskopi. 1)
Pelayanan foto radiologi sebagian besar yang dilakukan adalah foto thoraks. Foto rontgen tahun 2012 mengalami penurunan 7,3% dibanding tahun 2011.
2)
Tahun 2012 tidak ada kunjungan ke pelayanan bronkoskopi
3)
Pelayanan USG sudah dimulai tahun 2006, tetapi tahun 2011- bulan Oktober 2012 ada kerusakan alat dan baru mulai pelayanan pada bulan November dengan adanya pengadaan alat USG baru, sehingga hanya ada 32 tindakan USG pada tahun 2012
4)
Berdasarkan cara membayar, pelayanan radiologi dengan jaminan kesehatan di BBKPM Surakarta hanya 20%.
5)
Pencapaian kinerja tahun 2011 berdasarkan target hanya tercapai 98% dan tahun 2012 hanya tercapai 87% dari target.
Permasalahan 1)
Pelayanan radiologi hanya terbatas pada foto tharaks karena BBKPM adalah pelayanan kesehatan paru
2)
Pelayanan bronkoskopi sangat tergantung dari kasus dan SDM pelaksana
3)
Peralatan USG yang ada tidak dapat berfungsi lagi, sementara pengadaan alat yang baru di akhir tahun 2012
4)
Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan belum terjadwalkan secara rutin
5)
Terbatasnya prasarana gedung sehingga tidak bisa mendukung kinerja yang optimal
6)
Belum adanya kerjasama dengan institusi / perusahaan / klinik swasta
Usul Pemecahan Masalah 1)
Pengembangan jenis layanan pemeriksaan radiologi
2)
Peningkatan mutu pelayanan radiologi dengan pemenuhan kepuasan pelanggan
3)
Peningkatan mutu pemeriksaan dengan peningkatan kompetensiSDM
4)
Peningkatan mutu peralatan (pemeliharaan dan kalibrasi alat) secara rutin
5)
Peningkatan keamanan pasien dan petugas dengan pengusulan ruangan/gedung yang representatif dan aman
6)
Peningkatan kerjasama dengan institusi / perusahaan dengan jaminan kesehatan dan klinik swasta untuk meningkatkan kunjungan pemeriksaan radiologi LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
26
c. Peningkatan profesionalisme SDM 1) Jumlah SDM terlatih yang mengikuti diklat fungsional (medis/paramedik) Tabel 12. Jumlah SDM terlatih yang mengikuti diklat fungsional (medis/paramedik) KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi
NO
Indikator
1
Jumlah SDM terlatih yang mengikuti diklat fungsional (medis/paramedis)
30
%
30
100
Kondisi yang dicapai Untuk kegiatan yang sifatnya diikuti, apabila dilihat dari jumlah realisasi kegiatan sudah memenuhi target. Tetapi, apabila dilihat dari persebaran berdasarkan profesi belum terdistribusi secara merata. Permasalahan 1) Jenis kegiatan dan tempat kegiatan yang akan diikutin belum dapat dilaksanakan secara rinci dan detail 2) Jumlah peserta yang akan mengikuti dalam setiap kegiatan bervariasi/tidak tetap sehingga hal ini mempengaruhi jumlah anggaran yang terserap dalam setiap kegiatan Usul Pemecahan Masalah 1) Masing-masing profesi melakukan inventarisir standart kompetensi sehingga dapat diformulasikan dan direncanakan jenis kegiatan apa yang direncanakan. 2) Dibuat skala prioritas atau urutan pegawai yang akan diikutkan dalam kegiatan diklat. 2) Jumlah SDM terlatih yang mengikuti pelatihan non fungsional/umum Tabel 13. Jumlah SDM terlatih yang mengikuti pelatihan non fungsional/umum NO 1
KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi %
Indikator Jumlah SDM terlatih yang pelatihan non fungsional/umum
mengikuti
100
211
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
211
27
Kondisi yang dicapai Pada tahun 2012, ditargetkan jumlah SDM terlatih yang mengikuti pelatihan non fungsional/umum sebanyak 100 orang, sedangkan realisasinya pada tahun 2012 jumlah SDM yang mengikuti pelatihan non fungsional/umum sebanyak 211 orang atau mencapai 211% dari target yang telah ditetapkan di tahun 2012. Permasalahan Dilihat dari jumlah orang yang mengikuti kegiatan memang telah melebihi target, tetapi apabila dilihat dari jenis kegiatan yang diikuti baru sebatas kegiatan bimtek dan refresing bukan pelatihan yang sesuai kaidah dan teknis kediklatan. Usul Pemecahan Masalah 1. Perlu adanya data base tentang standar kompetensi setiap profesi 2. Merencanakan konsep pengembangan SDM secara terstruktur sesuai profesi 3. Kesempatan pengembangan SDM merupakan salah satu bentuk reward bagi karyawan d. Peningkatan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan paru masyarakat 1) Jumlah kegiatan litbang kesehatan paru Tabel 14. Jumlah kegiatan litbang kesehatan paru NO
Indikator
1
Jumlah kegiatan litbang kesehatan paru
KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi % 3 4 133
Kondisi yang dicapai Konsep penelitian yang dilaksanakan oleh internal BBKPM Surakarta lebih difokuskan kepada konsep pengembangan kualitas pelayanan. Untuk Tahun 2012 ada tiga topik yang dilakukan kajian atau riset operasional yaitu : - Studi Pengembangan BBKPM Surakarta; - Uji Diagnostik Pemerikasaan Mikroskopis BTA beberapa merk pewarnaan Ziehl Nelsen dan Kulturpada tersangka TB Paru;
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
28
- Perbedaan antara asupan makan dan status gizi terhadadap frekuensi konseling pada pasien TB anak yang diberi PMT Penyuluhan. Tetapi, pada realisasinya jumlah penelitian yang dilakukan sebanyak 4 penelitian atau sebanyak 133 % dari konsep penelitian yang daijukan di tahun 2012. Penambahan penelitian yang dilaksanakan ditahun 2012 adalah penelitian mengenai kepuasan pelanggan terhadap pelayanan BBKPM Surakarta. Permasalahan Penelitian yang dilaksanakan oleh pihak internal BBKPM sudah menunjukkan kemajuan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kegiatan operasional research yang dilaksanakan melebihi dari yang direncanakan.Akan tetapi, pemanfaatan hasil penelitian tersebut belum dimanfaatkan secara optimal bagi pelayanan BBKPM Surakarta. Usul Pemecahan Masalah Memberikan pembekalan kepada karyawan BBKPM Surakarta mengenai penelitian dengan mengadakan kegiatan-kegiatan pelatihan atau workshop dalam kaitannya dengan penelitian.Diantaranya adalah melalui workshop metodoli penelitian yang diselenggarakan bagi pegawai BBKPM Surakarta perwakilan dari masing-masing Seksi dan Subagian. Anggaran Anggaran kegiatan penelitian di BBKPM Surakarta tahun 2012 dapat dirinci sebagai berikut : -
Penelitian Studi Pengembangan BBKPM Surakarta
: Rp. 63.060.000,-
-
Penelitian Kesehatan Paru (Penelitian PMT Gizi, Penelitian Kepuasan Pelanggan, Penelitian Laboratorium) total anggaran sebesar : Rp. 33.965.000,Realisasi anggaran kegiatan penelitian BBKPM Surakarta selama tahun 2012
dirinci sebagai berikut :
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
29
-
Realisasi anggaran penelitian studi pengembangan BBKPM Surakarta sebesar Rp. 59.862.750,- atau sebesar 94,9% dari anggaran yang tersedia tahun 2012.
-
Realisasi anggaran penelitian kesehatan paru adalah sebesar Rp. 33.079.800,- atau sebesar 97,4% dari anggaran yang tersedia tahun 2012.
e. Pengelolaan keuangan dan anggaran yang akuntabel dan transparan 1) Tersedianya dokumen usulan tarif Tabel 15. Tersedianya dokumen usulan tarif NO
Indikator
1 Tersedianya dokumen usulan tarif Kondisi yang dicapai
KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi % 1 1 100
Usulan tarif pelayanan tahun 2013 sudah disampaikan kepada Kementerian Kesehatan untuk ditindaklanjuti. Permasalahan Persetujuan penetapan tarif oleh Kemeterian Kesehatan terlambat diterima oleh BBKPM Surakarta sehingga penerapan tarif baru tersebut menjadi terhambat. Usul Pemecahan Masalah Melakukan koordinasi secara intensif dengan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dalam rangka penetapan tarif agar dapat terbit lebih awal sehingga tidak menghambat penerapan tarif tersebut. Anggaran Anggaran yang tersedia untuk kegiatan penyusunan tarif BBKPM Surakarta sebesar Rp. 21.600.000,-. Sedangkan realisasi anggaran hanya sebesar Rp. 8.500.000,-. atau 39,35%. Penyerapan anggaran yang hanya mencapai 39,35% dikarenakan adanya anggaran untuk penyelenggaran pertemuan yang yang tidak terserap, karena penyusunan tarif pelayanan BBKPM Surakarta cukup dilaksanakan di BBKPM Surakarta. LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
30
2) Tersedianya laporan keuangan tepat waktu Tabel 16. Tersedianya laporan keuangan tepat waktu NO
Indikator
KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi %
Tersedianya laporan keuangan tepat waktu Kondisi yang dicapai 1
6
6
100
Pencapaian dari indikator tersedianya laporan keuangan tepat waktu mencapai 100%.
Laporan keuangan BBKPM Surakarta sebanyak 6 laporan
keuangan yang meliputi : 2 Laporan SAP dan 4 Laporan SAK telah diselesaikan dengan tepat waktu dan sudah disampaikan ke pihak pihak terkait Permasalahan Belum adanya Sistem Informasi yang terintegrasi dengan pelayanan mengakibatkan pencatatan data keuangan dari pelayanan belum bisa dilakukan secara real time. Pencatatan data keuangan yang berasal dari pelayanan masih dilakukan secara manual. Hal ini harus mendapat perhatian mengingat laporan keuangan secara periodik harus dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan secara tepat waktu. Usul Pemecahan Masalah Melakukan upaya untuk mengintegrasikan Sistem Informasi yang terintegrasi antara pelayanan dengan bagian keuangan guna mendapat data keuangan secara lebih efisien dan efektif serta meningkatkan koordinasi antar pihak di lingkungan BBKPM Surakarta dalam penyusunan laporan keuangan, baik antara penanggungjawab aset (SIMAK BMN) dan penanggungjawab keuangan (SAK). 3) Tersedianya dokumen perencanaan dan anggaran Tabel 17. Tersedianya dokumen perencanaan dan anggaran KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi %
NO
Indikator
1
Tersedianya dokumen perencanaan dan anggaran
2
2
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
100
31
Kondisi yang dicapai Dokumen perencanaan RKAKL dan RBA dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Permasalahan Penysunan RBA dilakukan sebelum RKAKL disusun, namun persetujuan RBA dari Kementerian Kesehatan diterima pada pertengahan tahun. Usul Pemecahan Masalah Melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam rangka pengesahan RBA yang telah dilakukan oleh BBKPM Surakarta f.
Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan paru 1) Terselenggaranya pengadaan gedung Tabel 18. Pengadaan gedung BBKPM Surakarta tahun 2012 KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi %
NO
Indikator
1
Terselenggaranya pengadaan gedung (IPAL)
1
1
100
Kondisi yang dicapai Pengadaan gedung pada tahun 2012 difokuskan pada pembangunan IPAL dalam
rangka
mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi BBKPM Surakarta dalam pemberian pelayanan kesehatan paru.Pembangunan IPAL telah selesai 100% dan telah dilakukan uji fungsi serta serah terima dari pihak rekanan.,-. Permasalahan Permasalahan yang dihadapai adalah IPAL tersebut belum dapat mengcover seluruh bak pembuangan yang ada di BBKPM Surakarta, masih ada kurang lebih 3 bak pembuangan/septic tank yang belum terhubung dengan jaringan IPAL. LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
32
Usul Pemecahan Masalah Mengusulkan pengembangan pembangunan IPAL di
tahun-tahun
mendatang agar dapat mencakup keseluruhan bak pembuangan/Septic tank yang ada di BBKPM Surakarta. Anggaran Anggaran yang tersedia Rp. 500.000.000,-
sedangkan realisasinya
sebesar Rp. 499.304.500,- atau mencapai 99,86% 2) Terselenggaranya pemeliharaan gedung dan taman Tabel 19. Realisasi pemeliharaan gedung dan taman NO 1
Indikator Pemeliharaan gedung dan taman
KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi % 6.000 m2 8.000 m2 133
Kondisi yang dicapai Pemeliharaan
gedung
dan
taman yang telah dilakukan BBKPM Surakarta mencapai 8.000 m2, jumlah tersebut lebih tinggi dari yang direncanakan di tahun 2012 yaitu 6.000 m2. Pemeliharaan gedung antara lain pengecatan ulang, memplester dak gedung rawat jalan, penggantian jendela, perbaikan sekat ruangan. Permasalahan Dengan anggaran yang ada belum semua gedung, taman serta lahan yang ada di BBKPM dapat terpelihara. Mengingat, luas total lahan BBKPM Surakarta yang cukup luas, yaitu sebesar ±19.830 m2 dan gedung ±8.629 m2.
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
33
Usul Pemecahan Masalah Dengan luas lahan dan gedung yang sedemikian besar perlu membuat skala prioritas bagian mana yang lebih mendesak untuk dilakukan pemeliharaan dan perbaikan. 3) Terselenggaranya kalibrasi alkes Tabel 20. Realisasi penyelenggaraan kalibrasi alkes NO 1
Indikator Terselenggaranya kalibrasi Alkes
KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi % 60 40 66,6
Kondisi yang dicapai Pada tahun 2012, direncanakan alat kesehatanyang dilakukan kalibrasi sebanyak 60 unit, tetapi realisasi selama tahun 2012 alat yang telah dikalibrasi sebanyak 40 buah atau hanya mencapai 66,6%. Permasalahan Tidak semua alat kesehatan terkalibrasi karena terbatasnya anggaran yang tersedia dan ada beberapa alat kesehatan yang cukup hanya satu saja yang dikalibrasi dan dijadikan sebagai master untuk alat yang lain. Usul Pemecahan Masalah Untuk tahun-tahun yang akan datang diidentifikasi alat-alat yang bisa dijadikan master, sehingga tidak semua alat dikalibrasi oleh pihak ke III. Anggaran Alokasi
anggaran sebesar Rp. 24.000.000,-, sedangkan
realisasinya
sebesar Rp. 23.241.406,- atau sebesar 96,84%. 4) Terselenggaranya pemeliharaan alat transportasi Tabel 21. Realisasi pemeliharaan alat transportasi KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi %
NO
Indikator
1
Terselenggaranya pemeliharaan alat transportasi
18
17
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
94,4% 34
Kondisi yang dicapai Tahun
2012
pemeliharaan
telah alat
dilakukan transportasii
sebanyak 17 unit, meliputi : 7 kendaraan roda 4 serta 11 unit sepeda motor. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan di awal tahun 2012 yaitu sebanyak 18 unit.Apabila dibandingkan dengan target berdasar penetapan kinerja tahun 2012, pencapaian tersebut mencapai 94,4%. Permasalahan. Tidak tercapainya target pemeliharaan alat trasnportasi dikarenakan adanya 1 sepeda motor yang kondisi nya sudah tua dan rusak berat. Selain itu, ada beberapa mobil operasional yang sudah berumur tua, biaya yang harus dikeluarkan untuk pemeliharaan kendaraan tersebut sangat besar. Usul Pemecahan Masalah Mengusulkan
pengadaan
kendaraan
operasional
baru
dengan
mempertimbangkan terlebih dahulu untuk melakukan penghapusan kendaraan operasional yang sudah berumur tua, rusak berat dan memerlukan biaya yang sangat besar dalam perawatannya. f.
Pengembangan upaya pemberdayaan dan promosi kesehatan paru masyarakat 1) Jumlah kegiatan pemberdayaan Tabel 22. Realisasi kegiatan pemberdayaan NO 1
Indikator Jumlah kegiatan pemberdayaan
KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi % 2 2 100
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
35
Kondisi yang dicapai Kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
dilakukan sebanyak 2 kali dan sesuai target yang
bertujuan
pengetahuan kesehatan
dan
untuk
meningkatkan
kemampuan
khususnya
dalam
kader upaya
penanggulangan TB di Kabupaten Boyolali dan Kelurahan Bumi Kota Surakarta. Permasalahan Kurangnya koordinasi internal di DKK dan BKPM terkait yang mempengaruhi perbedaan persepsi terhadap kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh BBKPM Surakarta Usul Pemecahan Masalah Koordinasi untuk persiapan kegiatan pemberdayaan masyarakat lebih ditingkatkan dengan BKPM terkait maupun DKK. 2) Jumlah kegiatan kampanye kesehatan paru Tabel 23. Realisasi kegiatan kampanye kesehatan paru NO 1
Indikator Jumlah kampanye kesehatan paru
KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi % 1 1 100
Kondisi yang dicapai Kegiatan kampanye kesehatan paru tahun 2012 dilakukan dengan tema “Anti rokok” yang dilaksanakan di Kabupaten Banyumas bekerjasama dengan DKK Banyumas dan BP4 Purwokerto.
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
36
Permasalahan Koordinasi kegiatan kampanye di wilayah binaan dilakukan pada tahun berjalan sehingga kurang sinkron dengan rencana kegiatan pada institusi terkait Usul Pemecahan Masalah Koordinasi dan sinkronisasi rencana kegiatan dengan pihak-pihak terkait dilakukan sebelum tahun pelaksanaan kegiatan. 3) Jumlah kegiatan fasilitasi kesehatan paru Tabel 24. Realisasi kegiatan fasilitasi kesehatan paru NO
Indikator
1
Jumlah kegiatan fasilitasi kesehatan paru
KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi % 4 2 50
Kondisi yang dicapai Kegiatan
fasilitasi
kesehatan
paru
merupakan kegiatan yang dilakukan di wilayah binaan untuk membantu dalam meningkatkan capaian upaya atau program di bidang kesehatan paru. Pada tahun 2012 kegiatan ini hanya bisa dilakukan 2 kali yaitu kegiatan fasilitasi dan bimbingan teknis program TB-HIV di kabupaten Sragen propinsi Jawa Tengah. Permasalahan Target jumlah kegiatan fasilitasi kesehatan paru hanya tercapai 50% karena alokasi anggaran hanya mencukupi untuk 2 kali kegiatan fasilitasi dengan jumlah peserta lebih dari yang direncanakan.
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
37
Usul Pemecahan Masalah - Penambahan alokasi anggaran untuk kegiatan fasilitasi kesehatan paru - Perlu adanya petunjuk teknis untuk pelaksanaan kegiatan fasilitasi kesehatan paru - Perlu fasilitasi dari Ditjen BUK untuk memudahkan dalam koordinasi dengan wilayah binaan 4) Jumlah kegiatan penyuluhan, screening kesehatan paru dan promkes paru lainnya (pameran, visitasi dll) Tabel 25. Realisasi kegiatan penyuluhan, screening kesehatan paru dan promkes paru lainnya (pameran, visitasi dll) KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi %
NO
Indikator
1
Jumlah kegiatan penyuluhan, screening kesehatan paru dan promkes paru lainnya (pameran, visitasi dll)
7
10
142, 9
Kondisi yang dicapai Kegiatan penyuluhan, screening dan promosi kesehatan paru lainnya tahun 2012 meliputi 6 jenis kegiatan yaitu pameran kesehatan paru, visitasi kesehatan paru, penyuluhan pengunjung, monitoring penderita tb, talkshow kesehatan paru di radio, rubrik paru sehat di media cetak. Jumlah frekuensi kegiatan sebanyak 10 kali dari target sebanyak 7 kali. Permasalahan Kurangnya sumber daya manusia yang diperlukan untuk perencanaan dan pengembangan kegiatan promosi kesehatan terbatas. Pelaksanaan kegiatan melibatkan bagian/unit lain dan kadang-kadang menyebabkan kurang optimalnya proses dan hasil kegiatan.
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
38
Usul Pemecahan Masalah - Penambahan SDM promosi kesehatan yang berkompeten sesuai analisis beban kerja yang telah dibuat. - Koordinasi dilakukan lebih awal dengan dengan unit terkait g. Peningkatan advokasi dan kemitraan kesehatan paru dengan stakeholder 1) Jumlah kegiatan advokasi kesehatan paru Tabel 26. Realisasi kegiatan advokasi kesehatan paru KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi %
NO
Indikator
1
Jumlah kegiatan advokasi kesehatan paru
1
1
100
Kondisi yang dicapai Kegiatan bersamaan
advokasi dengan
tahun
2012
kegiatan
dilakukan kampanye
kesehatan paru dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia dengan sasaran Bupati Banyumas yang memberikan dukungan langsung. Permasalahan Kegiatan advokasi belum dilakukan secara mendalam dan belum ada evaluasi tindak lanjut. Usul Pemecahan Masalah Perlu perencanaan kegiatan advokasi yang lebih sistematis dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
39
2) Jumlah pertemuan jejaring kesehatan paru Tabel 27. Jumlah pertemuan jejaring kesehatan paru NO 1
Indikator Jumlah pertemuan jejaring kesehatan paru
KELUARAN (OUTPUT) Target Realisasi % 1 1 100
Kondisi yang dicapai Kegiatan jejaring kesehatan paru tahun 2012 dilakukan 1 kali dengan melaksanakan pertemuan penguatan jejaring
program TB-HIV
se-eks
Karesidenan Surakarta.
Permasalahan Pengorganisasian jejaring program TB-HIV belum jelas yang menyebabkan koordinasi dan peran masing-masing pihak menjadi kurang optimal, serta dukungan yang masih kurang dari anggota jejaring. Usul Pemecahan Masalah Hasil evaluasi jejaring dan kemitraan yang telah dilakukan perlu ditindaklanjuti untuk memperkuat organisasi, komitmen dan peran masing-masing anggota jejaring. B. SUMBER DAYA MANUSIA 1. Sumber Daya Manusia Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana diamanatkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 532/MENKES/PER/VII/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2354/MENKES/PER/XI/2011, BBKPM Surakarta perlu didukung dengan adanya Sumber Daya manusia yang memadai, Sumber Daya Manusia selama kurun waktu 2012 adalah sebagai berikut :
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
40
Tabel 28. Pegawai PNS BBKPM Surakarta berdasar Jabatan No
1.
2. 3.
Jabatan Jan 2012 Tambah Kurang Des 2012 Pejabat Struktural 10 0 0 10 a. Pejabat Eselon II B 1 0 0 1 b. Pejabat Eselon III 3 0 0 3 c. Pejabat Eselon IV 6 0 0 6 Jabatan Fungsional 58 1 1 58 Tertentu Jabatan Fungsional Umum 48 0 2 46 Jumlah 116 1 3 114 Berdasar data pada tabel diatas, pegawai BBKPM Surakarta dengan Status Pejabat
Struktural berjumlah 10 Orang (8.8%), dengan rincian 1 Orang Pejabat Struktural Eselon II B (0.9%), 3 Orang Pejabat Struktural Eselon III (2.6%) dan 6 Orang Pejabat Struktural Eselon IV (5.2%).Pegawai dengan Jabatan Fungsional tertentu berjumlah 58 Orang (50%), sedangkan Pegawai dengan Jabatan Fungsional Umum berjumlah 46 Orang (41.2%). Selama tahun 2012 terdapat pengurangan pegawai sebanyak 3 orang, 2 orang karena memasuki usia pensiun dan 1 orang karena mutasi ke daerah lain. Selain itu, BBKPM Surakarta juga mendapat tambahan pegawai Dokter Spesialis Radiologi yang mutasi dari daerah lain. Tabel 29. Pegawai PNS BBKPM Surakarta berdasar Golongan No Golongan 1. Golongan IV 2. Golongan III 3. Golongan II TOTAL
Jan 2012 5 68 43 116
Tambah 0 1 0 1
Kurang 0 2 1 3
Des 2012 5 67 42 114
Berdasar data pada tabel diatas, terlihat bahwa jumlah PNS BBKPM Surakarta Golongan IV berjumlah 5 Orang (4,4%), Golongan III berjumlah 67 Orang (58,8) dan Golongan II berjumlah 42 (36,8%). Selama tahun 2012, berdasar golongan terdapat penambahan 1 orang pegawai golongan III dan terdapat pengurangan pegawai golongan III sebanyak 2 orang dan golongan II sebanyak 1 orang. Pengurangan tersebut dikarenakan adanya pegawai yang pensiun sebanyak 2 orang dan mutasi ke daerah lain sebanyak 1 orang.
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
41
Tabel 30. Pegawai PNS BBKPM Surakarta berdasar Pendidikan No 1. 2. 3. 4 5. 6. 7 8
Pendidikan SLTP SLTA DIPLOMA 1 DIPLOMA III/AKADEMI DIPLOMA IV SARJANA (S1) S2 DAN DOKTER SPESIALIS
Jan 2012 2 15 1 54 2 23 18 2
Tambah 0 0 0 0 0 0 0 1
Kurang 1 1 0 0 0 0 0 1
Jumlah 1 14 1 54 2 23 18 2
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar Pegawai memiliki latar belakang pendidikan Diploma, Sarjana serta Pasca Sarjana. Potensi ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam upaya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan disiplin dan jenjang pendidikan yang dimiliki oleh masing-masing pegawai.
2. Sumber Daya Anggaran Pada tahun anggaran 2012 BBKPM Surakarta mendapat alokasi anggaran total sebesar Rp. 18.215.206.000,-dengan rincian Anggaran yang bersumber dari Rupiah Murni (RM) sebesar Rp. 14.203.354.000 dan anggaran yang bersumber dari BLU/PNBP sebesar Rp.4.011.852.000,-. Jumlah total anggaran tersebut telah ditambah dengandana untuk alokasi belanja pegawai sebesar Rp. 1.335.480.000,-. Penambahan anggaran tersebut dikarenakan adanya kenaikan belanja gaji pokok dan tunjangan seiring dengan bertambahnya pegawai. Selain itu juga karena dipindahkannya status kepegawaian 32 orang pegawai yang pembayaran gajinya semula berada di Kementerian Kesehatan ke BBKPM Surakarta. Realisasi pendapatan BBKPM Surakarta tahun 2012 sebesar Rp. 4.146.249.347 atau 103,35% dari target pendapatan BBKPM Surakarta tahun 2012, yaitu sebesar Rp. 4.011.852.000,Realisasi belanja BBKPM Surakarta tahun 2012 sebesar Rp. 16.576.102.009 atau mencapai 91% dari alokasi anggaran yang diterima BBKPM Surakarta sebesar Rp. 18.215.206.000,-
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
42
Tabel 31 Rincian Penyerapan Anggaran BBKPM Surakarta T.A. 2012 Jenis Belanja Belanja Pegawai Belanja Barang - Belanja Barang Operasional - Belanja Barang non Operasional - Belanja Jasa - Belanja Pemeliharaan - Belanja Perjalanan Belanja Modal - Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja BLU - Belanja barang BLU
Jumlah 5.404.970.000 4.798.384.000 1.007.490.000 2.043.029.000 458.750.000 808.900.000 480.215.000 4.000.000.000 3.500.000
Realisasi 4.573.342.137
% 84.61%
919.959.173 1.952.204.395 256.338.318 778.160.850. 475.906.100 3.991.270.938 3.491.966.438
91.31% 95.55% 55.88% 96.20% 99.10% 99.78% 99.47%
500.000.000
499.304.500
99.86%
3.629.860.098
99,77% 90.48%
4.011.852.000 4.011.852.000
Alokasi anggaran BBKPM Surakarta tersebut digunakan untuk membayar gaji pegawai dan operasional kantor serta untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan paru masyarakat.
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
43
3. Sumber Daya Sarana Dan Prasarana Perkembangan Barang Milik Negara selama tahun 2012 ditampilkan sebagai berikut : Tabel 32. Perkembangan Barang Milik Negara (BMN) BBKPM Surakarta TA. 2012 No
1.
2.
3.
4.
5.
JENIS BMN BMN INTRAKOMPTABLE - Posisi Awal (1 Januari) - Penambahan - Pengurangan - Posisi Akhir (31 Desember) BMN EKSTRAKOMPTABLE - Posisi Awal (1 Januari) - Penambahan - Pengurangan - Posisi Akhir (31 Desember) GABUNGAN INTRA & EKSTRA - Posisi Awal (1 Januari) - Penambahan - Pengurangan - Posisi Akhir (31 Desember) BMN ASET TAK BERWUJUD - Posisi Awal (1 Januari) - Penambahan - Pengurangan - Posisi Akhir (31 Desember) BMN KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN - Posisi Awal (1 Januari) - Penambahan - Pengurangan - Posisi Akhir (31 Desember) Total BMN Per 31 Desember 2012
JUMLAH 43.827.375.297 4.437.134.636 479.780.698 47.784.729.235 101.923.479 13.720.399 10.945.399 104.698.479 43.929.298.776 4.450.855.035 490.726.097 47.889.427.714 1.300.000 1.300.000 2.928.578.000 2.928.578.000 0 49.425.635.792
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
44
BAB IV KESIMPULAN LAKIP BBKPM Surakarta ini menunjukkan pencapaian kinerja BBKPM Surakarta sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan RI yang berada dibawah pembinaan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan selama kurun waktu dari Bulan Januari – Desember 2012 sesuai dengan tugas pokok yaitu melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, pelayanan kesehatan, penunjang kesehatan, promosi kesehatan dan kemitraan serta pengembangan sumberdaya di bidang kesehatan paru masyarakat. Tahun 2012 telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan oleh masing – masing bagian dan bidang, kegiatan-kegiatan tersebut mencakup bagian ketatausahaan, bidang pelayanan dan penunjang kesehatan serta bidang promosi kesehatan dan pengembangan sumber daya kesehatan. Salah satu unsur penting dalam penilaian organisasi adalah kinerja aparatur yang diaktualisasikan dengan perencanaan program yang tepat sasaran, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi hasil kegiatan. Pengukuran terhadap berbagai indikator yang telah ditetapkan BBKPM Surakarta selama tahun 2012 memberikan hasil yang beragam, sebagaian besar indikator telah mencapai bahkan melebihi dari target yang ditetapkan. Meskipun, masih tetap ada beberapa indikator yang tidak
bsa mencapai target yang telah ditetapkan diawal tahun 2012. Secara keseluruhan,
pencapaian indikator yang telah ditetapkan selama tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan pelayanan spesialistik kesehatan paru sesuai kebutuhan masyarakat. a. Indikator jumlah unit layanan kesehatan paru sebesar 19 unit atau 100% dari target yang telah ditetapkan 2. Tercapainya peningkatan mutu dan pemanfaatan pelayanan a. Indikator jenis unit layanan yang disertifikasi ISO sebesar 8 jenis atau 100% dari target yang ditetapkan; b. Indikator jumlah kunjungan rawat jalan sebesar 50.131 kunjungan atau 90,86% dari target yang ditetapkan sebesar 55.174; c. Indikator jumlah kunjungan UGD sebesar 1.173 kunjungan atau sebesar 141,77% dari target yang ditetapkan sebesar 827; d. Indikator Bed Occupation Rate sebesar 69% dari target sebesar 75%;
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
45
e. Indikator jumlah kunjungan fisioterapi sebesar 3.894 atau 120,76% dari target yang ditetapkan sebesar 3.225; f. Indikator jumlah kunjungan laboratorium sebesar 32.445 atau 106,11% dari target yang ditetapkan sebesar 34.428; g. Indikator jumlah kunjungan radiologi sebesar
13.129 atau 86,82% dari target yang
ditetapkan sebesar 15.122. 3. Peningkatan profesionalisme SDM a. Indikator jumlah SDM terlatih yang mengikuti diklat fungsional (medis/paramedik) sebesar 30 orang atau 100% dari target yang ditetapkan; b. Indikator jumlah SDM terlatih yang mengikuti pelatihan non fungsional/umum sebesar 211 orang atau sebesar 211% dari target yang ditetapkan sebesar 100 orang. 4. Peningkatan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan paru masyarakat. a. Indikator jumlah kegiatan litbang kesehatan paru sebesar 4 kegiatan atau 133% dari target yang ditetapkan sebesar 3 kegiatan. 5. Pengelolaan keuangan dan anggaran yang akuntabel dan transparan. a. Indikator tersedianya dokumen usulan tarif sebesar 1 dokumen atau 100% dari target; b. Indikator tersedianya laporan keuangan tepat waktu sebanyak 6 laporan atau 100% dari target yang ditetapkan; c. Indikator tersedianya dokumen perencanaan dan anggaran sebanyak 2 dokumen atau 100% dari target. 6. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan paru. a. Indikator terselenggraanya pengadaan gedung sebanyak 1 gedung (IPAL) atau 100% dari target; b. Indikator terselenggaranya pemeliharaan gedung dan taman sebesar 8.000 m2 at atau 133% dari target yang ditetapkan di tahun 2012 sebesar 6.000 m2; c. Indikator terselenggaranya kalibrasi alkes sebanyak 40 alat atau sebesar 67% dari target sebesar 60 alat; d. Indikator terselenggaranya pemeliharaan alat transportasi sebesar 17 kendaraan atau sebesar 94% dari target yang ditetapkan sebesar 18. 7. Pengembangan upaya pemberdayaan dan promosi kesehatan paru masyarakat. a. Indikator kegiatan pemberdayaan sebesar 2 kegiatan atau sebesar 100% dari target;
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
46
b. Indikator jumlah kegiatan kampanye kesehatan paru sebesar 1 kegiatan atau 100% dari target yang ditetapkan; c. Indikator jumlah kegiatan fasilitasi kesehatan paru sebesar 3 kegiatan atau 75% dari target yang ditetapkan sebesar 4 kegiatan; d. Indikator jumlah kegiatan penyuluhan, screening kesehatan paru dan promkes paru lainnya (pameran, visitasi dll) sebesar 8 kegiatan atau 133% dari target yang ditetapkan sebesar 7 kegiatan. 8. Peningkatan advokasi dan kemitraan kesehatan paru dengan stakeholder a. Indikator jumlah kegiatan advokasi kesehatan paru sebesar 1 kegiatan atau 100% dari target yang ditetapkan; b. Indikator jumlah pertemuan jejaring kesehatan paru sebesar 1 kegiatan atau 100% dari target yang ditetapkan. Pada tahun anggaran 2012 BBKPM Surakarta mendapat alokasi anggaran total sebesar Rp. 18.215.206.000,- dengan rincian Anggaran yang bersumber dari Rupiah Murni (RM) sebesar Rp. 14.203.354.000 dan anggaran yang bersumber dari BLU/PNBP sebesar Rp.4.011.852.000,-. Jumlah total anggaran tersebut telah ditambah dengan dana untuk alokasi belanja pegawai sebesar Rp. 1.335.480.000,-. Penambahan anggaran tersebut dikarenakan adanya kenaikan belanja gaji pokok dan tunjangan seiring dengan bertambahnya pegawai. Selain itu juga karena dipindahkannya status kepegawaian 32 orang pegawai yang pembayaran gajinya semula berada di Kementerian Kesehatan ke BBKPM Surakarta. Realisasi pendapatan BBKPM Surakarta tahun 2012 sebesar Rp. 4.146.249.347 atau 103,35% dari target pendapatan BBKPM Surakarta tahun 2012, yaitu sebesar Rp. 4.011.852.000,Realisasi belanja BBKPM Surakarta tahun 2012 sebesar Rp. 16.576.102.009 atau mencapai 91% dari alokasi anggaran yang diterima BBKPM Surakarta sebesar Rp. 18.215.206.000,Dalam setiap pelaksanaan kegiatan, tidak terlepas dari hambatan ataupun kendala. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2012 diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Perencaan kinerja belum dilakukan secara optimal sehingga harus dilakukan revisi dokumen anggaran (DIPA) sampai beberapa kali; 2. Belum adanya pemisahan ruang infeksius dan non infeksius;
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
47
3. Pembukaan UGD 24 Jam belum didukung dengan pelayanan penunjang lain yang buka 24 Jam; 4. Terlambatnya pengesahan dokumen tarif oleh Kementerian Kesehatan, sehingga menyebabkan penerapan tarif menjadi terlambat. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, BBKPM Surakarta telah mengambil langkahlangkah yang komprehensif guna mengatasi kendala yang ada. Langkah-langkah yang telah diambil tersebut antara lain : 1. Melakukan pemisahan ruang rawat inap infeksius dan non infeksius. 2. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan berkaitan dengan pengesahan dokumen tarif yang telah diusulkan. 3. Pemisahan ruang untuk pasien TB, pasien non TB, pasien anak dan poli eksekutif. 4. Meningkatkan mutu pelayanan BBKPM Surakarta kepada pelanggan.
LAKIP BBKPM SURAKARTA Tahun 2012
48
RENCANA KINERJA TAHUNAN Unit Pelaksana Teknis Tahun Anggaran
1
2
3
: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta : 2012
Sasaran Indikator Kinerja Pengembangan pelayanan spesialistik 1 Jumlah unit layanan kesehatan paru kesehatan paru sesuai kebutuhan masyarakat Tercapainya peningkatan mutu dan 1 Jenis unit layanan yang disertifikasi ISO pemanfaatan pelayanan 2 Jumlah kunjungan rawat jalan 3 Jumlah kunjungan UGD 4 Bed Occupation Rate 5 Jumlah kunjungan fisioterapi 6 Jumlah kunjungan laboratorioum 7 Jumlah kunjungan radiologi Peningkatan profesionalisme SDM 1 Jumlah SDM terlatih yang mengikuti (medis/paramedik) 2 Jumlah SDM terlatih fungsional/umum
4
5
6
7
8
yang
mengikuti
Satuan
Target 19
unit jenis kunjungan kunjungan persen kunjungan kunjungan kunjungan diklat fungsional pelatihan
non
Peningkatan penelitian dan 1 Jumlah kegiatan litbang kesehatan paru pengembangan di bidang kesehatan paru masyarakat Pengelolaan keuangan dan anggaran 1 Tersedianya dokumen usulan tarif 2 Tersedianya laporan keuangan tepat waktu yang akuntabel dan transparan 3 Tersedianya dokumen perencanaan dan anggaran+O47 Peningkatan sarana dan prasarana 1 Terselenggaranya pengadaan gedung kesehatan paru 2 Terselenggaranya pengadaan alkes 3 Terselenggaranya pengadaaan obat 4 Terselenggaranya pengadaan BHP Medis 5 Terselenggaranya pengadaan BHP Non Medis 2 Terselenggaranya pemeliharaan gedung dan taman 3 Terselenggaranya kalibrasi alkes 4 Terselenggaranya pemeliharaan alat transportasi Pengembangan upaya pemberdayaan 1 Jumlah kegiatan pemberdayaan dan promosi kesehatan paru 2 Jumlah kegiatan kampanye kesehatan paru masyarakat 3 Jumlah kegiatan fasilitasi kesehatan paru 4 Jumlah kegiatan penyuluhan, screening kesehatan paru dan promkes paru lainnya (pameran, visitasi dll) Peningkatan advokasi dan kemitraan 1 Jumlah kegiatan advokasi kesehatan paru kesehatan paru dengan stakeholder 2 Jumlah pertemuan jejaring kesehatan paru
orang orang
8 55.174 827 75 3.225 32.445 15.122 30 100 3
kegiatan dokumen laporan Dokumen unit paket paket Paket Paket M2 unit unit kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan
1 6 2 1 1 1 1 1 6.000 60 18 2 1 4 7 1 1
Surakarta, 2 Januari 2012 Kepala BBKPM Surakarta,
Dr. Sigit Priohutomo, MPH NIP. 195812131984101001
PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BALAI BESAR KESEIIATAN PARU MASYARAKAT
SUFAKARTA
KEME NTERIAN KESEHATAN RI
PENETAPAN KINERJA TAIIIII\ 2OI2 Dalam rangJ
: dr. Sigit Priohutomo, MPH
Jabatan
: Kepala Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta
Selanjutnyadisebut pihak pertama
Nama
: dr. Supriyantoro, Sp.P MARS
Jabatan
: Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI
Selaku atasanlangsung pihak pertama
Selanjutnyadisebut pihak kedua
Pihak pertama pada tahun 2012 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja t,rsebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evahrasi akuntabiltas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberianpenghargaandan sanksi.
Iaruari?012
ihakKedualJr,
antoro,Sp.P,MARS NrP.'195408 I 1201006100I
Sigit '.."NIP. I :ii
lvtPH
3 1984101001
PENETAPAN KINERJA Unit Eselaonll Tahun Anggaran
No 1
2
Balai Besar KesehatanParu MasyarakatSurakarta 2012
Indikator Kineria Sasaran paru pelayanan Pengembangan 1 Jumlahunitlayanan kesehatan parusesuai kesehatan spesialistik kebutuhan masyarakat peningkatan yangdisertifikasi Tercapainya mutu 1 Jenis lS0 unitlayanan pemanfaatan pelayanan Jumlah kunjungan rawatjalan kuniunoan Jumlah UGD
Satuan unit
Jenis
BedOccupation Rate
Target 19
I 55.174 827 75
3
profesionalisme Peningkatan SDM
4
paru penelitian litbangkesehatan Peningkatan 1 Jumlahkegiatan dan pengembangan kesehatan dibidang
fungsional/umum
^^-,.
o
Pengembangan upaya pemberdayaan danpromosi parumasyarakat kesehatan I
dokumen laporan Dokumen unit
1 6 2
[r2 unit unit <egiatan
kalibrasi alkes 3 Terselenggaranya
7
3
-^^.'+-l-J
rengelolaan usulan tarif keuangan 1 Tersedianya dokumen dananggaran yang akuntabel danfansparan laporan keuangan tepatwaktu 2 Tersedianya perencanaan dananggaran 3 Tersedianya dokumen )eningkatan gedung prasarana Terselenggaranyapengadaan 1 sarana dan paru <esehatan gedung pemeliharaan dantaman 2 Terselenggaranya
5
kegiatan
pemeliharaan alatbansportasi 4 Terselenggaranya pemberdayaan kegiatan 1 Jumlah paru kegiatan kampanye kesehatan 2 Jumlah paru kesehatan Jumlah kegiatan fasilitasi 3
<egiatan <egiatan parudan<egiatan penyuluhan, kesehatan screening 4 Jumlahkegiatan paru <egiatan advokasi kesehatan Peningkatan advokasi dankemitaan 1 Jumlahkegiatan paru jejaring kesehatan dengan paru sfakeholder Jumlah pertemuan <egiatan kesehatan
JumlahAnggaran
1
6.000 60 18
2 1
4 7 4
1
: Rp. 16.879.726.000
AJanuari2012 Surakarta
DirekturJenderalBinaUpayaKesehatan F @ d " : .
Sigt 12010061001 N I P .1954081
19581
bmo.MPH 984101001
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA Unit Eselon I Unit Eselon II Tahun Anggaran
: Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan : Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta : 2012
Indikator Kinerja No Sasaran 1 Jumlah unit layanan kesehatan paru 1 Pengembangan pelayanan spesialistik kesehatan paru sesuai kebutuhan masyarakat 2 Tercapainya peningkatan mutu dan 1 Jenis unit layanan yang disertifikasi ISO pemanfaatan pelayanan 2 Jumlah kunjungan rawat jalan 3 Jumlah kunjungan UGD 4 Bed Occupation Rate 5 Jumlah kunjungan fisioterapi 6 Jumlah kunjungan laboratorioum 7 Jumlah kunjungan radiologi 3 Peningkatan profesionalisme SDM 1 Jumlah SDM terlatih yang mengikuti diklat fungsional (medis/paramedik) 2 Jumlah SDM terlatih yang mengikuti pelatihan non fungsional/umum 1 Jumlah kegiatan litbang kesehatan paru 4 Peningkatan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan paru masyarakat 5 Pengelolaan keuangan dan anggaran 1 Tersedianya dokumen usulan tarif yang akuntabel dan transparan 2 Tersedianya laporan keuangan tepat waktu 3 Tersedianya dokumen perencanaan dan anggaran 6 Peningkatan sarana dan prasarana 1 Terselenggaranya pengadaan gedung kesehatan paru 2 Terselenggaranya pemeliharaan gedung dan taman 3 Terselenggaranya kalibrasi alkes 4 Terselenggaranya pemeliharaan alat transportasi 7
8
1 2 3 4 Peningkatan advokasi dan kemitraan 1 kesehatan paru dengan stakeholder 2 Pengembangan upaya pemberdayaan dan promosi kesehatan paru masyarakat
Jumlah kegiatan pemberdayaan Jumlah kegiatan kampanye kesehatan paru Jumlah kegiatan fasilitasi kesehatan paru Jumlah kegiatan penyuluhan, screening kesehatan paru dan promkes paru lainnya Jumlah kegiatan advokasi kesehatan paru Jumlah pertemuan jejaring kesehatan paru
Jumlah Anggaran Program Tahun 2012 : Rp. 16.879.726.000 Jumlah Anggaran Program Tahun 2012 Setelah Revisi : Rp. 18.215.206.000 Jumlah Realisasi Anggaran Program Tahun 2012 : Rp. 16,576,102.009 (91%)
Satuan unit
Target 19
jenis kunjungan kunjungan persen kunjungan kunjungan kunjungan orang orang
Realisasi
%
19
100%
8 50.131 1.173 69 3.894 34.428 13.129
100% 91% 142% 92% 121% 106% 87%
30
30
100%
100
121
121%
4
133%
1 6 2 1 8.000 40
100% 100% 100% 100% 133% 67%
8 55.174 827 75 3.225 32.445 15.122
kegiatan 3 dokumen laporan Dokumen unit M2 unit unit
1 6 2 1 6.000 60 18
17
94%
kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan
2 1 4 7 1 1
2 1 3 8 1 1
100% 100% 75% 114% 100% 100%