LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN PENELUSURAN SUMBER PUSTAKA SECARA ONLINE DAN PENULISAN DAFTAR PUSTAKA BERBASIS WORD 2010 BAGI GURU-GURU SMP/SMA DI KABUPATEN BULELENG Oleh Dr. Dewa Putu Ramendra, S.Pd., M.Pd. NIP. 197609022000031001 A. A. Gede Yudha Paramartha, S.Pd., M.Pd. NIP. 198806222014041001 Ni Putu Pramita Utami, S.Pd NIP: 198102252005012001 Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No. 98/UN48.16/PM/2016 2016 Tanggal 25 Februari 2016
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2016
LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN PENELUSURAN SUMBER PUSTAKA SECARA ONLINE DAN PENULISAN DAFTAR PUSTAKA BERBASIS WORD 2010 BAGI GURU-GURU SMP/SMA DI KABUPATEN BULELENG Oleh Dr. Dewa Putu Ramendra, S.Pd., M.Pd. NIP. 197609022000031001 A. A. Gede Yudha Paramartha, S.Pd., M.Pd. NIP. 198806222014041001 Ni Putu Pramita Utami, S.Pd NIP: 198102252005012001 Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No. 98/UN48.16/PM/2016 2016 Tanggal 25 Februari 2016
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2016 i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur tim pelaksana P2M panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karuniaNya tim pelaksana P2M dapat menyelesaikan “Pelatihan Penelusuran Sumber Pustaka Secara Online dan Penulisan Daftar Pustaka Berbasis Word 2010 bagi Guru-Guru SMP/SMA Jurusan Bahasa Inggris di Kabupaten Buleleng”. Tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan guru-guru SMP/SMA di kabupaten Buleleng menemukan sumber pustaka yang relevan dan menuliskan daftar pustaka. Kegiatan P2M ini dapat diselesaikan tepat waktu berkat kerjasama, bantuan, motivasi, arahan, saran dan kritik dari berbagai pihak yang terkait. Sebagai ucapan terimakasih, dengan ini ketua pelaksana P2M menyampaikan penghargaan kepada: 1.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNDIKSHA yang telah berkenan memberikan bimbingan, arahan dan juga bantuan dana bagi terlaksananya penelitian ini.
2.
Kepala Puskom yang telah berkenan meminjamkan Lab.Puskom untuk tempat pelatihan.
3.
Narasumber yang telah berkenan berbagi pengetahuan dan pengalamannya kepada peserta P2M
4.
Tim kepanitiaan P2M yang telah memberikan bantuan dalam persiapan dan pelaksanaan pelatihan. Tim pelaksana P2M menyadari bahwa pelatihan ini masih memiliki
keterbatasan dan juga kekurangan, sehingga bisa dikatakan jauh dari sempurna. Untuk itu, masukan, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan bagi perbaikan pelatihan ini.
Singaraja, November 2016 Ketua Pelaksana P2M
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................ii KATA PENGANTAR ...........................................................................................iii DAFTAR ISI..........................................................................................................iv BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................1
1.1
Analisis Situasi ......................................................................................1
1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah.....................................................4
1.3
Tujuan Kegiatan ....................................................................................5
1.4
Manfaat Kegiatan .................................................................................5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................7
2.1
Jenis-Jenis Sumber Pustaka ...................................................................7
2.2
Penelusuran Sumber Pustaka.................................................................8
2.2.1 Pengertian Penelusuran Sumber Pustaka...............................................8 2.2.2 Jenis-Jenis Penelusuran Sumber Pustaka ..............................................8 2.2.3 Penelusuran online.................................................................................11 2.2.4 Search Engine ........................................................................................13 2.2.5 Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pencarian .....................14 2.2.6 Menentukan Kata Kunci ........................................................................14 2.3
Penulisan Daftar Pustaka Melalui Aplikasi Program Word 2010 .........15
2.3.1 Cara Membuat Kutipan dan Sumbernya ...............................................15 2.3.2 Cara Mencari Sumber Kutipan yang Tersedia .......................................16 2.3.3 Cara Edit Sumber Kutipan.....................................................................17 2.3.4 Cara Membuat dan Edit Placeholder Kutipan .......................................17 2.3.5 Cara Membuat Daftar Pustaka (Bibliografi) .........................................18
iv
BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................................20 3.1
Khalayak Sasaran Strategis ...................................................................20
3.2
Kerangka Pemecahan Masalah..............................................................22
3.3
Metode Pelaksanaan Kegiatan...............................................................22
3.4
Rancangan Evaluasi...............................................................................22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................24 4.1
Hasil Kegiatan P2M ..............................................................................24
4.1.1 Uraian Pelaksanaan Kegiatan.................................................................24 4.1.2 Pelatihan Penelusuran Sumber Pustaka Online dan Penulisan Sitasi Berbasis Microsoft Word.............................................................25 4.1.3 Efektivitas Pelatihan ..............................................................................28 4.2
Pembahasan ...........................................................................................33
BAB V
PENUTUP ............................................................................................33
5.1
Simpulan................................................................................................33
5.2
Saran ......................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................34 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1: Daftar Hadir.......................................................................................35 Lampiran 2: Foto-Foto Hasil Kegiatan ..................................................................37 Lampiran 3 Materi Pelatihan..................................................................................40
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisis situasi Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya memasukkan unsur publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal sebagai bagian penting dari proses naik pangkat. Hal itu berarti bahwa kompetensi menulis suatu karya ilmiah merupakan suatu kompetensi yang esensial bagi guru. Karya ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.” (Ekosusilo & Kasihadi, 1985). Ekosusilo & Kasihadi (1985) selanjutnya mengungkapkan bahwa tujuan dari pembuatan karangan ilmiah adalah: (1) memberi penjelasan, (2) memberi komentar,
atau penilaian, (3) memberi saran, (4) menyampaikan
sanggahan, dan (5) membuktikan hipotesa. (Ekosusilo & Kasihadi, 1985) Sejalan dengan hal itu, berdasarkan wawancara dan penyelidikan informal yang penulis lakukan di lapangan, penulis menemukan bahwa banyak guru yang terkendala naik pangkat karena terbentur oleh tantangan menulis karya ilmiah itu sendiri. Bagi guru yang kesehariannya mengajar dan berfokus pada bagaimana cara meningkatkan kemampuan/pengetahuan siswa kurang memperhatikan pengembangan diri sendiri, khususnya terkait dengan menulis. Mereka mengungkapkan bahwa mereka sangat sulit untuk bisa menghasilkan karya tulis ilmiah karena hal itu melibatkan suatu proses yang rumit dan berbelit-belit. Sebagai akibatnya, pengembangan profesi guru dapat menjadi mandeg dan pada gilirannya, menyulitkan guru untuk naik pangkat. Situasi tersebut tentu saja perlu mendapat perhatian segera dari berbagai pihak yang berkepentingan. Seorang guru adalah seorang abdi negara yang 1
memiliki tugas penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui generasigenerasi yang akan datang, dan demi tujuan itu, guru perlu untuk selalu mengembangkan profesionalisme mereka. Selain itu, seorang guru diwajibkan untuk naik pangkat. Oleh sebab itu, upaya-upaya untuk membantu peningkatan kompetensi guru dalam menulis karya ilmiah perlu dilakukan secara terus menerus. Penulisan karya ilmiah pada pokoknya meliputi tiga subkompetensi yang saling melengkapi, yakni (1) kompetensi melakukan penelusuran sumber pustaka, (2) kompetensi melakukan tindakan penelitian (mengumpulkan data), dan (3) kompetensi menulis. Kompetensi melakukan penelusuran sumber pustaka melibatkan upaya mencari dan menemukan sumber pustaka yang relevan dengan topik karya ilmiah; kompetensi melakukan tindakan penelitian meliputi kemampuan untuk menentukan dan menerapkan metode penelitian yang sesuai, prosedur penelitian, instrumen penelitian, dan mengumpulkan dan menganalisis data; sedangkan, kompetensi menulis berkaitan dengan kemampuan untuk melaporkan hasil penelitian secara tertulis melalui penggunaan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti. Dari ketiga kompetensi tersebut, kompetensi penelusuran sumber pustaka merupakan kompetensi yang paling sedikit memperoleh perhatian. Sebab pertama berkaitan dengan masih rendahnya budaya masyarakat di Indonesia, dan bahkan di kalangan guru, yang berujung pada kurangnya perhatian pada sumber-sumber pustaka (Sulistiorini, 2014 & Rodin, 2013). Selain itu, banyak perpustakaan, khususnya perpustakaan sekolah, yang kurang dikelola secara profesional sehingga sumber pustaka ilmiah sangat sulit untuk ditemukan (Wicaksono-Arief, 2012). Sebagai tambahan, pada zaman informasi ini, banyak guru yang kurang menguasai internet dan kurang sering online sehingga kurang menyadari bahwa di internet banyak sumber referensi relevan yang dapat diakses demi penulisan karya ilmiah. Berpijak pada ketiga sebab itu, banyak guru perlu untuk memperoleh pelatihan penelusuran
sumber pustaka online dan penulisan daftar pustaka.
Pelatihan penelusuran daftar pustaka online perlu dilakukan karena di internet tersedia sumber pustaka dengan jumlah tidak terbatas dan murah untuk dapat 2
diakses oleh siapa pun. Selain itu, guru-guru perlu untuk mampu mengekstrak sumber refensi online secara cepat dan efektif. Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk menelusur sumber pustaka; namun, yang paling dikenal dan paling mudah adalah penggunaan search engine. Search Engines atau disebut sebagai piranti pencari, merupakan sebuah alamat web yang mempunyai fungsi pencarian sumber-sumber informasi yang terkandung di dalam jaringan internet. Cara kerjanya menggunakan dan membaca informasi yang ada di dalam tag-tag metadata yang tersedia dalam sebuah alamat situs atau web. Selain itu ada satu buah piranti yang bekerja dengan memanfaatkan banyak search engines, yakni apa yang disebut dengan metasearch engines. Meta Search Engines merupakan piranti pencarian yang menggunakan banyak search engines sebagai sumber data untuk pencarian oleh penggunanya. Jenis-jenis (Meta) Search Engines, misalnya, Google, Yahoo, InfoSeek, Excit, Goto, Caccha, AOL Anywhere,Error! Hyperlink reference not valid.Sumber pustaka yang dapat diperoleh di internet juga beragam; namun, dari sumber pustaka yang beragam itu, buku ilmiah, biografi, artikel ilmiah, website bersponsor, ensiklopedia, dan buku komersial merupakan sumber pustaka yang paling mendapat perhatian dan paling valid. Buku ilmiah terdiri atas buku teks, skripsi/thesis/disertasi, modul, dan lain-lain. Buku ilmiah telah melalui proses editing yang serius sebelum diterbitkan. Biografi merupakan karya yang memaparkan tentang sejarah, rekam jejak, dan reputasi orang-orang/penulis terkenal. Biografi dapat digunakan untuk untuk mengetahui posisi dan reputasi seseorang yang karyanya akan dikutip, apalagi jika karya yang dibuat menyangkut suatu teori yang mana pencetusnya dirasakan perlu untuk diungkap secara lebih detail. Selain itu, biografi juga membahas kehidupan seorang penulis kreatif dalam kaitannya dengan karya-karyanya. Artikel Ilmiah dapat muncul di majalah, surat kabar, jurnal, atau secara online. Secara umum, isi artikel jurnal lebih dapat dipercaya daripada informasi di majalah popular. Website Bersponsor menyediakan informasi yang akurat maupun yang ‘tidak jelas’. Oleh karena itu, informasi yang disediakan pada web perlu untuk dinilai menurut keakuratannya melalui pertanyaan berikut: Apakah tepat bagi karya saya? Apakah reliable dan authoritative? Apakah disponsori oleh suatu institusi atau organisasi? 3
Tuntutan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya mengharuskan guru untuk mampu menghasilkan karya tulis ilmiah sebagai suatu bentuk profesionalisme. Namun, dalam realitas berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, banyak guru SMP/SMA yang merasakan bahwa untuk membuat karya tulis sulit dilakukan. Salah satu kesulitan mereka adalah dalam menemukan sumber pustaka yang relevan dan menulis daftar pustaka secara tepat. Di internet secara online, tersedia sumber referensi yang hampir tidak terbatas. Namun, untuk mengakses sumber-sumber itu seorang guru perlu untuk tidak hanya mampu menggunakan internet secara fasih, tetapi juga memiliki keterampilan yang memadai untuk melakukan penelusuran. Keterampilan penelusuran diperlukan supaya guru dapat melakukan penelusuran secara cepat dan efektif, dan sekaligus membedakan berbagai sumber informasi yang ada, karena banyak di antaranya sesungguhnya merupakan informasi yang kurang berharga bagi keperluan penulisan karya ilmiah. Selain itu, guru juga teridentifikasi memiliki kesulitan dalam menuliskan sumber rujukan/daftar pustaka. Metode penulisan daftar pustaka itu sendiri banyak ragamnya, seperti MLA, APA, CBE, CMS, dan lain-lain. Terkait dengan hal itu, guru, pertama, harus menentukan metode penulisan yang tepat karena setiap metode dibutuhkan untuk bidang ilmu yang berbeda. Selain itu, setiap metode penulisan cukup rumit dan membutuhkan kedetailan tertentu terkait dengan jenis sumber pustaka. Selanjutnya, guru perlu menuliskan daftar pustaka secara konsisten.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Sejalan dengan analisis situasi di atas, masalah yang akan ditangani dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: (1) perlunya guru-guru SMP/SMA memiliki keterampilan yang memadai dalam melakukan penelusuran, dan (2) perlunya guru-guru SMP/SMA memiliki keterampilan menulis daftar pustaka secara tepat. Oleh karena itu, rumusan masalah pada pelatihan ini secara operasional adalah apakah melalui pelatihan penelusuran sumber pustaka secara 4
online dan penulisan daftar pustaka berbasis word 2010 dapat meningkatkan kemampuan guru-guru SMP/SMA di kabupaten Buleleng menemukan sumber pustaka yang relevan dan menuliskan daftar pustaka.
1.3 Tujuan Kegiatan Secara umum tujuan kegiatan pelatihan penelusuran sumber pustaka secara online dan penulisan daftar pustaka berbasis word 2010 bagi guru-guru SMP/SMA di kabupaten buleleng adalah untuk meningkatkan kemampuan guruguru SMP/SMA dalam melakukan penelusuran sumber pustaka dan menulis daftar pustaka. Sedangkan, tujuan khusus pengabdian ini dapat dijabarkan sebagai berikut. (1) Meningkatkan kemampuan guru-guru SMP/SMA untuk melakukan penelusuran sumber pustaka secara online; dan (2) Meningkatkan keterampilan guru-guru SMP/SMA untuk menuliskan daftar pustaka melalui penerapan program word 2010.
1.4 Manfaat Kegiatan Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan memberikan kontribusi yang positif terhadap kemampuan guru-guru SMP/SMA di kabupaten buleleng dalam melakukan penelusuran sumber pustaka online dan menulis daftar pustaka demi terwujudnya suatu karya ilmiah yang bermutu baik. Secara eksplisit dapat diuraikan manfaat kegiatan sebagai berikut. (1) Bagi guru-guru SMP/SMA, kegiatan pengabdian ini akan memberikan wawasan dan keterampilan untuk menelusur sumber pustaka online dan menuliskan daftar pustaka demi terwujudnya suatu karya ilmiah yang baik. Dengan
demikian,
pengembangan
guru-guru
tersebut
profesionalismenya
sebagai
akan
terfasilitasi
pendidik
seperti
dalam yang
diamanatkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya. (2) Bagi siswa, kegiatan pengabdian ini secara tidak langsung akan bermanfaat terutama karena kegiatan ini dapat membekali guru-guru 5
dengan kemampuan untuk memperoleh pengetahuan ilmu pendidikan yang relevan dan up to date. Hal itu selanjutnya dapat berakibat pada kemampuan untuk mengelola dan mengisi kelas yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa yang belajar. (3) Bagi jurusan pendidikan bahasa Inggris, kegiatan pengabdian ini diharapkan bermanfaat dalam menghadapi persaingan global terutama dengan adanya kehadiran internet. Sebagai jurusan yang bertugas untuk mencetak tenaga pengajar bahasa Inggris, kegiatan ini dapat menjadi tambahan pengalaman dan wawasan praktek untuk memahami dan membantu guru-guru dalam memecahkan masalah-masalah mereka terkait dengan profesionalisme keguruan.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jenis-Jenis Sumber Pustaka Ada beragam jenis sumber pustaka yang dapat digunakan sebagai rujukan pada penulisan suatu karya ilmiah. Sumber pustaka itu menurut kekuatan validitasnya dari yang lebih valid ke kurang valid dirumuskan sebagai berikut (Lester dan Lester Jr, 2003). (1) Buku ilmiah; seperti artikel jurnal, buku ilmiah telah melalui proses editing yang serius sebelum diterbitkan. Buku ilmiah diterbitkan karena buku itu mengupas tentang suatu topik secara detail dan luas. Buku ilmiah meliputi buku teks, skripsi/thesis/disertasi, modul, dan lain-lain. (2) Biografi; biografi dapat digunakan untuk tujuan sebagai berikut: - Untuk mengetahui posisi dan reputasi seseorang yang karyanya akan dikutip; - Untuk menyediakan detail-detail biografi pada pendahuluan, apalagi jika karya yang dibuat menyangkut suatu teori yang mana pencetusnya dirasakan perlu untuk diungkap secara lebih detail; - Untuk membahas kehidupan seorang penulis kreatif dalam kaitannya dengan karya-karyanya. (3) Artikel Ilmiah; artikel ilmiah dapat muncul di majalah, surat kabar, jurnal, atau secara online. Secara umum, isi artikel jurnal lebih dapat dipercaya daripada informasi di majalah popular (4) Website Bersponsor; internet menyediakan, baik informasi yang akurat maupun yang ‘tidak jelas’. Oleh karena itu, informasi yang disediakan pada web perlu untuk dinilai menurut keakuratannya melalui pertanyaan berikut. - Apakah tepat bagi karya saya? - Apakah reliable dan authoritative? - Apakah disponsori oleh suatu institusi atau organisasi?
7
(5)
Hasil Wawancara; wawancara yang dilakukan dengan ahli atau orang yang berwawasan menyediakan informasi yang sangat baik bagi karya penelitian. Hasil wawancara akan memberikan perspektif ahli pada karya seseorang.
(6)
Buku ‘populer’ atau komersial; buku komersial merupakan buku-buku yang diterbitkan untuk tujuan komersil. Jenis buku itu umumnya tidak membahas tentang topik-topik ilmiah secara dalam dan tidak melalui peer review yang mendalam. Buku itu secara umum juga berfokus pada hal-hal yang bersifat pemberian tips-tips tentang suatu situasi/kegiatan.
(7)
Ensiklopedia; ensiklopedia biasanya memberikan penjelasan singkat, bukan perspektif kritis
(8)
Majalah populer; seperti buku komersial, artikel majalah jarang memberikan ulasan yang mendalam tentang suatu subjek tertentu. Penerbitannya juga tidak melewati peer review yang kritis. Oleh sebab itu, penggunaannya perlu dilakukan secara hati-hati.
(9)
Surat kabar; artikel surat kabar sering dibuat dengan tergesa-gesa, sementara reporternya kerap berada di bawah tekanan deadline ketika menulis. Hal itu membuat waktu penulisan yang terbatas dan kerap tidak berdasarkan hasil penyelidikan yang intensif. Memang ada juga surat kabar yang ditulis oleh penulis yang berkualifikasi khusus, seperti New York Times, Atlanta Constitution, and Street Journal. Meskipun demikian, informasi pada artikel surat kabar tetap perlu disikapi secara hati-hati dan kritis.
(10) Listserv; informasi e-mail melalui listserv perlu diperhatikan ketika informasi itu berfokus ada isu-isu akademis, seperti masalah dan solusi dalam pembelajaran karena diskusi yang terjadi di sana kerap berasal dari universitas atau organisasi ilmiah. Bahkan, banyak instruktur yang membuat laman listserv bagi kelas-kelas tertentu. Listserv dapat membantu untuk menemukan topic-topik penelitian yang baik. (11) Website milik individu; homepage/blog seseorang dengan berbagai link ke informasi yang lainnya menyediakan publikasi bagi seseorang yang mungkin (tidak) memiliki suatu pengetahuan tertentu. Homepage/blog tersebut sulit untuk dihindari karena selalu pop up pada berbagai mesin pencari. Oleh karena itu, kehati-hatian sangat diperlukan. 8
(12) Usenet; banyak kelompok usenet yang mempost informasi pada suatu laman tertentu. Usenet tersebut mengundang opini, ada yang dapat diandalkan dan ada yang tidak,
tentang suatu subjek tertentu dari berbagai kelompok.
Partisipan yang berkontribusi sebagai usenet kerap anonimus sehingga informasi yang disajikan juga perlu dievaluasi secara kritis. (13) Chat; percakapan real time di internet kerap tidak bernilai bagi penelitian akademis, dan tidak merupakan sumber yang sah bagi karya ilmiah.
2.2 Penelusuran Sumber Pustaka 2.2.1Pengertian Penelusuran Sumber Pustaka Penelusuran pustaka merupakan bagian dari proses untuk mendapatkan informasi yang relevan sebagai bahan masukan bagi karya tulis ilmiah yang akan dibuat oleh seorang penulis/peneliti. Proses penelusuran tersebut mencakup beberapa fase, yakni mencari, menyeleksi, dan memilih informasi yang diperlukan. Hal itu berarti bahwa penelusuran daftar pustaka tidak hanya tentang menemukan informasi yang relevan, tetapi juga tentang evaluasi terhadap informasi tersebut dalam hal kelayakan dan ketepatan untuk dikutip/dibahas dalam karya penulis. Secara singkat strategi pencarian online diperlukan karena: (a) informasi yang tersedia sangat banyak dan luas dan beraneka ragam, (b) untuk memperoleh informasi yang relevan, (c) untuk menghemat waktu pencarian, dan (d) untuk mempermudah pencarian. Bagi seorang penelusur, penelusuran digunakan untuk : (a) menemukan masalah untuk ide yang menarik dan bermanfaat. (b) membandingkan karya terdahulu sebagai pendukung bahan penulisan (c) membantu memilih desain atau metodologi penelitian (d) membantu menghindari kesalahan penelitian terdahulu.
2.2.2Jenis-Jenis Penelusuran Sumber Pustaka Jenis-jenis penelusuran pustaka berdasarkan alat Pencarian dan Jenis Dokumen/Informasi yang diperoleh dapat dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
9
Tabel 1. Penelusuran Pustaka berdasarkan Alat Pencarian dan Jenis Dokumen/Informasi (Gash, 2000) No
Sumber/Alat Pencarian
Dokumen/Informasi yang diperoleh
1
Katalog Perpustakaan
2
Buku Bibliografi
3
Abstrak dan Indeks Jurnal
4
Current Awareness Services
5
Indeks Khusus
6 7
Lembaga dan Orang Database Elektronik
8
Sumber-sumber Online
Kebanyakan berupa Buku, tapi terkadang juga laporan, prosiding, koleksi multimedia atau audio visual, terbitan berkala, tabloid, dll Buku, seringkali berupa laporan, prosiding konferensi, dan publikasi monografi lainnya. Artikel jurnal, tapi juga laporan, makalah konferensi, terkadang buku, paten, dan juga standar. Biasanya berupa Artikel Jurnal, Majalah atau Terbitan Berkala Laporan, prosiding konferensi, tesis, disertasi, paten, standar, dan publikasi resmi dari institusi Apapun Sumber-sumber elektronik yang berupa data, artikel, makalah, audio-visual, dll Apapun khususnya sumber-sumber digital seperti artikel, buku, gambar, video, dll.
Tabel 1 secara sederhana mengungkapkan sumber/alat pencarian sumber pustaka dapat dibedakan menjadi delapan yang terentang dari sumber/alat pencarian yang sederhana - canggih. Dari sinilah, Nugroho (2007) membedakan cara penelusuran sumber pustaka menjadi 2 (dua), yaitu: (1) penelusuran sumber pustaka konvensional (manual/offline), yakni penelusuran yang dilakukan dengan dan melalui cara-cara konvensional/manual seperti menggunakan kartu katalog, kamus, ensiklopedi, bibliografi, indeks, dan sebagainya; (2) penelusuran sumber pustaka digital, yakni penelusuran yang dilakukan dengan dan melalui media digital atau elektronik seperti melalui OPAC (Online Public Access Catalog), Search Engine (di Internet), Database Online, Jurnal Elektronik, Reference Online, dan informasi lain yang tersedia secara elektronik/digital. Berbeda dengan metode penelusuran offline, metode penelusuran digital/online menggunakan teknologi informasi dan komputer untuk menelusur koleksi atau sumber-sumber informasi yang berupa file elektronik atau digital. Sehingga pada penelusuran informasi digital atau elektronik ini, apa yang dicari dan alat yang digunakan untuk dicaripun sama-sama merupakan hasil dari sebuah pengembangan teknologi informasi dan komputer yang berupa digital atau elektronik.
10
2.2.3 Penelusuran Online Penelusuran online yang umum digunakan untuk memperoleh sumber pustaka adalah: (1) OPAC (Online Public Access Catalog) OPAC merupakan alat penelusuran informasi yang bersifat elektronik dan digital yang dapat digunakan untuk menemukan informasi pustaka/koleksi baik dalam bentuk tercetak maupun elektronik/digital. Namun memang pada kenyataannya untuk saat ini OPAC ini masih banyak digunakan ‘hanya’ untuk keperluan temu kembali informasi pustaka terutama yang tercetak atau dengan kata lain fungsinya tak lain hanya sebagai pengganti katalog tercetak. (2) E-Journal (Electronic Journal) Journal elektronik atau orang sering menyebut sebagai e-journal merupakan suatu bentuk sumber digital yang dapat digunakan dalam penelusuran informasi yang berasal dari jurnal ilmiah atau popular, baik jurnal tercetak yang dielektronikan maupun jurnal yang memang ‘hanya’ terbit secara elektronik. (3) E-Book E-book atau buku elektronik merupakan satu sumber digital atau elektronik yang dapat digunakan oleh pengguna yang ingin mendapatkan informasi dari sebuah buku yang dikemas dalam format elektronik atau digital. Pengguna dapat melakukan penelusuran sekaligus membaca bahkan mendownload file buku elektronik yang tersedia di banyak situs di internet. Buku elektronik ini bisa berasal dari buku tercetak yang dielektronikan atau didigitalkan, atau bisa juga hanya terbit dalam versi digital/elektronik. (4) E-Publications E-Publications atau publikasi elektronik merupakan sumber informasi digital yang diterbitkan oleh berbagai institusi atau penerbit atau organisasi atau bahkan perorangan baik yang bersifat ilmiah atau tidak. Bentuknya dapat apapun seperti e-news, e-newspaper, e-bulletine, e-gallery dan sebagainya. (5) Online Database Online
Database atau
Basis
Data Online merupakan
sumber
informasi
digital/elektronik yang berisi berbagai macam jenis informasi digital seperti ejournal, e-book, e-proceeding, e-articles, abstracts, images, dan publikasi lainnya 11
yang dapat diakses dari satu situs web atau pangkalan data elektronik. Basis data ini seringkali mengalami distorsi pengertian dengan e-journal, hal ini dikarenakan memang sebagian besar informasi yang ada di dalamnya berupa jurnal elektronik. Namun perlu ditekankan bahwa basis data online (database online) ‘berbeda’ dengane-journal. Selain itu, database online ini kebanyakan merupakan layanan berbayar atau berlangganan tapi ada pula yang gratis. (6) Other Resources & Searches Tools Internet telah memberikan penelusur kesempatan untuk menikmati berbagai sumber informasi digital dan juga alat untuk menemukan sumber informasi digital/elektronik yang berjumlah jutaan bahkan miliaran itu. Nah, ada beberapa sumber informasi digital dan juga alat penelusuran digital yang dapat dimanfaatkan selain beberapa yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, diantaranya adalah: (a) Search Engine & Meta-Search Engine Search Engines atau disebut sebagai piranti pencari, merupakan sebuah alamat web yang mempunyai fungsi pencarian sumber-sumber informasi yang terkandung di dalam jaringan internet. Cara kerjanya menggunakan dan membaca informasi yang ada di dalam tag-tag metadata yang tersedia dalam sebuah alamat situs atau web. Selain itu ada satu buah piranti yang bekerja dengan memanfaatkan banyak search engines, yakni apa yang disebut denganmeta-search engines. Meta Search Engines merupakan piranti pencarian yang menggunakan banyak search engines sebagai sumber data untuk pencarian oleh penggunanya. Jadi, ketika penelusur mencari sebuah topic tertentu menggunakanmeta search engines, maka dia akan mencari ke seluruh search engines yang berada dalam jangkauannya. (b) Subject Directories Subject Directories merupakan sumber informasi digital yang menyediakan informasi dengan metode penyajian menggunakan direktori atau folder dengan topik-topik tertentu yang telah ditetapkan. Dibuat dan dikelola oleh manusia bukan mesin atau program (berbeda dengan search engine yang dikelola oleh program/mesin) dengan mengklasifikasikan subyek ke dalam kategori subyek. Cakupannya tentu lebih sempit dari search engines, akan tetapi secara kualitas isi 12
dan sumber informasi yang ada di dalamnya lebih dapat dipertanggungjawabkan. Hanya sayang dalam direktori subyek ini, dokumen atau informasi yang ditampilkan jarang sekali dalam bentuk fulltext. (c) Newsgroups dan Mailing-List Newsgroups atau Mailing-List merupakan komunitas atau kelompok diskusi dalam bidang dan minat tertentu di internet. Keduanya sangat potensial juga untuk digunakan dalam penelusuran informasi digital atau elektronik. Paling tidak interaksi diskusi yang dilakukan melalui keduanya dapat memberikan keuntungan apabila penelusur membutuhkan informasi tertentu yang bisa jadi dimiliki oleh anggota lain dalam kelompok diskusi tersebut.
2.2.4 Search engine Search engines(mesinpencari) perlu untuk dibahas secara khusus pada bagian
ini
kaitannya
karena dengan
merupakan
bagian
penelusuran
yang
terpenting
dalam
informasi.
Search
engines
merupakanprogramkomputeryangberfungsiuntukmencari
informasi
diInternet
melaluikata kunci. Banyak sekali search engines terdapat diInternet dan memilikikelebihan masing-masing. Berikut adalah berbagai search engine yang dapat digunakan untuk menelusur sumber pustaka. - Google: http://www.google.com - Yahoo: http://www.yahoo.com - InfoSeek: http://www.infoseek.com - Excit:http://www.excite.com - Goto: http://www.goto.com - Caccha: http://www.catcha.com - http://www.lycos.com - Alltheweb: http://www.alltheweb.com - Ask : http://www.ask.com - Theoma : http://www.theoma.com
13
2.2.5 Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pencarian Banyaktersediafasilitaspencarian padasearchengine,secaraumumfasilitastersebut hampir ada pada mesin pencari seperti : -
Logika Boolean (Boolean logic) AND , OR , NOT, pada saat menelusur bisa memperluas maupun memfokuskan dengan menggunakan operator ini
-
Frasa (Phrasesearch),yaitu penggabungan beberapa kata agar tidak tidak ditelusur secara terpisah oleh mesin pencari
-
Pemenggalan (Truncation), yaitu fasilitas untuk pemenggal kata
-
Pembatasan field, fasilitas ini dipergunakan untuk penelusur yang ingin membatasi format tertentu yang diinginkan, misalnya format pdf., ppt., doc dan sebagainya
-
Langsung ke alamat situs (URL) tertentu yang kita inginkan
-
Case sensitive , yaitu pencarian dengan huruf besar dan huruf kecil yang akan menghasilkan temuan berbeda
-
Dan masih banyak lag ifasilitas pencarian yang tersedia pada searchengine,misalnya penelusuran dengan menggunakan Basic search, Advanced Search, Publication search, dan sebagainya.
2.2.6 Menentukan Kata Kunci Penentuan kata kunci adalah suatu hal yang sangat penting bagi hasil penelusuran karena kata kunci merupaka search command yang membatasi pencarian, oleh sebab itu dalam memasukkan kata kunci harus diketik dengan benar, kesalahan dalam penulisan walaupun hanya satu huruf dapat menyebabkan hasil pencarianyang berbeda dari diinginkan, setiap patah kata yang dimasukkan ke dalam kotak pencarian akan dicari sesuai dengan yang diketikkan. Pendit (2005) secara spesifik menjelaskan bahwa penelusuran sumber pustaka secara online meliputi tahap-tahap sebagai berikut : -
Pelajari topik yang akan dicari sampai paham, apa sebenarnya yang diperlukan oleh pencari informasi
-
Dapatkan akses ke sebuah jasa informasi terpasang 14
-
Mandaftar (logon) ke penyedia jasa yang dilanggan
-
Memilih pangkalan data yang sesuai dengan kebutuhan pencari informasi
-
Merumuskan pertanyaan untuk memulai pencarian informasi
-
Memilih format tampilan
-
Merumuskan kembali pertanyaan, jika diperlukan
-
Menetapkan modus pengiriman hasil pencarian.
2.3. Penulisan Daftar Pustaka Melalui Aplikasi Program Word 2010 2.3.1 Cara Membuat Kutipan dan Sumbernya Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat kutipan dan sumbernya: (1) Pada References tab, Citations & Bibliography group, klik tanda panah pada Style.
(2) Pilih gaya penulisan, misalnya APA atau MLA. (3) Klik pada bagian di halaman dokumen yang akan disisipkan kutipan. (4) Pada References tab, Citations & Bibliography group, klik Insert Citation. (5) Klik Add New Source untuk membuka kotak dialog Create Source.
(6) Pada Type of source, pilih tipe sumber. Misalnya Book, Journal Article, Web site dan sebagainya. Perhatikan kotak isian akan berubah sesuai tipe sumber yang dipilih. 15
(7) Ketik informasi yang diperlukan pada kotak isian. Perhatikan contoh yang muncul di bagian bawah kotak dialog. (8) Pada beberapa bagian seperti Author akan muncul tombol Edit. Klik tombol ini untuk mempermudah menulis nama dan mengatur urutannya. (9) Centang kotak Show All Bibliography Fields untuk menambah data lain. (10) Klik OK bila sudah selesai. (11) Pada dokumen sekarang sudah muncul kutipan yang dibuat. Bila Anda hanya ingin membuat daftar sumber untuk digunakan belakangan, hapus kutipan tersebut pada dokumen.
2.3.2 Cara Mencari Sumber Kutipan yang tersedia Gunakan fitur ini untuk mencari kutipan pada daftar yang panjang atau untuk menemukan kutipan yang digunakan pada dokumen MS Word yang lain. (1) Pada References tab, Citations
&
Bibliography group,
klik Manage
Sources.
(2) Perlu diperhatikan bahwa, (a) Bila membuka dokumen baru, semua sumber yang pernah digunakan pada dokumen sebelumnya akan muncul di bagian Master List. (b) Jika membuka dokumen yang memiliki kutipan, sumber untuk kutipan tersebut akan muncul di bagian Current List. (3) Untuk mencari sumber tertentu, lakukan hal berikut: (a) Pada kotak sortiran, pilih apakah sumber akan diurutkan berdasarkan tahun (Sort by Year), penulis (Sort by Author), judul (Sort by Title), atau berdasarkan tag (Sort by Tag). (b) Pada kotak Search, ketik judul atau nama penulis yang ingin dicari. (4) Klik Close bila sudah selesai. 16
2.3.3 Cara Edit Sumber Kutipan (1) Cari sumber yang ingin diedit dengan cara di atas (menggunakan Manage Sources). (2) Klik sumber tersebut di bagian Master List (bila ingin merubah data di Master List). Atau klik sumber di Current List bila ingin mengubah data di sini. (3) Klik tombol Edit dan lakukan perubahan yang diinginkan. (4) Klik OK bila sudah selesai. Microsoft Word akan meminta konfirmasi apakah Anda ingin melakukan perubahan diMaster List dan Current List. a.
Klik Yes, bila ingin perubahan disimpan pada kedua daftar tersebut.
b. Klik No, bila perubahan hanya untuk daftar yang dipilih. (5) Klik Close untuk menutup kotak dialog. Tip: Cara cepat untuk mengedit sumber adalah dengan meng-klik kutipan pada dokumen dan kemudian klik tanda panah dan pilih Edit Source.
2.3.4 Cara Membuat dan Edit Placeholder Kutipan Kadang-kadang kita mungkin ingin membuat sebuah place holder kutipan untuk menandai posisi kutipan tersebut pada dokumen dan kemudian mengisi datanya. (1) Cara Membuat Placeholder Kutipan a. Pada References tab, Citations & Bibliography group, klik tanda panah pada Style. b. Pilih gaya penulisan, misalnya APA atau MLA. c. Klik pada bagian di halaman dokumen yang akan disisipkan placeholder. d. Pada References tab, Citations & Bibliography group, klik Insert Citation. e. Klik Add New Placeholder . f. Ketik nama untuk placeholder dan klik OK bila sudah selesai. (2) Mengedit Placeholder Kutipan a. Pada References tab, Citations
&
Sources. 17
Bibliography group,
klik Manage
b. Pada Current List, klik placeholder yang ingin diedit (placeholder ditandai dengan tanda tanya dan diurutkan berdasarkan abjad). c. Klik tombol Edit dan isi informasi yang diperlukan. d. Klik OK bila sudah selesai. Tip : Cara cepat untuk mengedit placeholder adalah dengan mengkliknya pada dokumen; klik tanda panah; dan pilih Edit Source.
2.3.5 Cara Membuat Daftar Pustaka (Bibliografi) Sebelum membuat daftar pustaka (bibliografi), kita harus memiliki sumber (kutipan) terlebih dahulu (minimal 1). (1) Klik pada bagian halaman dokumen untuk membuat daftar pustaka (bibliografi). Bila perlu gunakan Section Break untuk membuatnya di section yang baru. (2) Pada References tab,
in
the Citations
&
Bibliography group,
klik Bibliography.
(3) Klik pada Bibliography yang tersedia untuk menyisipkannya pada dokumen.
18
(4) Klik pada daftar pustaka (bibliografi) untuk memberi format yang diinginkan (mengubah tipe dan ukuran font, warna dan sebagainya). (5) Bila ada perubahan data, klik pada daftar pustaka (bibliografi) sehingga muncul tampilan seperti pada gambar berikut.
(6) Klik Update Citations and Bibliography.
19
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Khalayak Sasaran Strategis Khalayak sasaran strategis dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah para guru SMP/SMA di Kabupaten Buleleng. Meskipun zaman ini kerap disebut dengan zaman informasi yang didominasi oleh penggunaan internet yang tinggi, banyak guru yang masih belum memanfaatkan fungsi internet dengan baik, khususnya dalam kaitannya dengan penelusuran suber pustaka secara online dan penulisan daftar pustaka secara otomatis.
3.2 Kerangka Pemecahan Masalah Bertolak dari masalah perlunya guru-guru SMP/SMA untuk memiliki keterampilan dalam melakukan penelusuran sumber pustaka secara online dan penulisan daftar pustaka melalui word 2010, maka alternatif pemecahan masalah yang ditawarkan melalui kegiatan pengabdian ini dapat divisualisasikan melalui bagan 1 berikut ini.
20
Bagan 1. Kerangka Pemecahan Masalah
Berdasarkan bagan 1 tersebut, pemecahan masalah diawali dengan mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi guru-guru SMP/SMA dalam menulis karya ilmiah, khususnya berhubungan dengan penelusuran sumber pustaka secara online dan penulisan daftar pustaka. Sumber pustaka yang relevan merupakan dasar yang sangat penting dan menentukan bagi kualitas sebuah karya ilmiah, sehingga perannya dalam suatu karya tidak dapat diremehkan.
Identifikasi
tersebut
dilanjutkan
dengan
analisis
kebijakan
pemerintah yang dirumuskan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya tentang penulisan karya ilmiah dan analisis tentang faktor-faktor penyebab kesulitan guru-guru SMP/SMA dalam menelusur sumber pustaka secara online dan menulis daftar pustaka. Melalui analisis tersebut, data tentang kesulitan guru-guru SMP/SMA dalam menulis karya ilmiah yang bermutu, khususnya berhubungan dengan penelusuran dan penulisan daftar pustaka dapat dikumpulkan, dan selanjutnya, ditindak lanjuti dengan “Pelatihan Penelusuran Sumber Pustaka Secara Online dan 21
Penulisan Daftar Pustaka Berbasis Word 2010 Bagi Guru-Guru SMP/SMA di Kabupaten Buleleng”.
Evaluasi terhadap kegiatan P2M dilakukan setelah
memberi pelatihan yang diikuti dengan pemberian rekomendasi dan tindak lanjut kepada pihak-pihak yang terkait dengan kepentingan guru.
3.3 Metode Pelaksanaan Kegiatan Berdasarkan kerangka pemecahan masalah yang digambarkan pada gambar 1, maka berbagai alternatif pemecahan masalah tersebut dapat dilaksanan melalui dua sesi kegiatan yaitu: (1) ceramah dan diskusi dan (2) Praktek. (1) Ceramah dan Diskusi Kegiatan ceramah dilakukan bertujuan untuk memberikan pemahaman kognitif kepada guru-guru SMP/SMA agar dapat memahami fungsi sumber pustaka, cara menelusur sumber pustaka secara online, cara mengevaluasi sumber pustaka, dan cara menuliskan daftar pustaka secara tepat. Tahap selanjutnya adalah diskusi. Melalui diskusi diharapkan guru-guru SMP/SMA dapat lebih memahami secara mendalam tentang apa dan bagaimana cara melakukan penelusuran sumber pustaka secara online dan menulis daftar pustaka. (2) Praktek Kegiatan tahap selanjutnya adalah praktek melakukan penelusuran sumber pustaka secara online dan menuliskan daftar pustaka dengan mengaplikasikan program word 2010.
3.4 Rancangan Evaluasi Untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, maka dilakukan evaluasi. Aspek-aspek yang dievaluasi, instrumen yang digunakan dan teknik analisa data dipaparkan pada tabel 2.
22
Tabel 2 Aspek dan Instrumen Evaluasi No 1
Aspek Kualitas pelatihan
Instrumen Pedoman observasi
Teknik Observasi
Analisis Deskripsi kualitatif
2
Respon
Kuesioner dan pedoman wawancara
Angket
Deskripsi kuantitatif
Secara eksplisit indikator keberhasilan dari pelaksanaan pengabdian ini adalah: (1) tingkat pemahaman peserta pelatihan dan keterampilan peserta dalam melakukan penelusuran sumber pustaka secara online dan menuliskan daftar pustaka melalui aplikasi program word 2010, dan (2) tingkat respon peserta dalam diskusi dan praktek, yang tercermin dalam kuantitas pertanyaan yang muncul. Evaluasi dilakukan dengan dua cara, yaitu penilaian proses dan penilaian produk. Penilaian proses dilakukan mulai dari penyemaian informasi terkait dengan penelusuran sumber pustaka secara online dan menuliskan daftar pustaka melalui aplikasi program word 2010. Sedangkan, penilaian produk dilakukan dengan melihat keberhasilan peserta dalam menemukan sumber-sumber pustaka yang relevan dan menuliskan daftar pustaka melalui aplikasi program word 2010.
23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan tentang hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan pembahasan dari hasil kegiatan tersebut. Pada bagian hasil kegiatan akan diuraikan tiga hal yaitu: (1) uraian pelaksanaan kegiatan; (2) pelatihan penelusuran sumber pustaka online dan penulisan daftar pustaka otomatisberbasismicrosoft word; dan (3) efektivitas pelatihan.
4.1 Hasil Kegiatan P2M 4.1.1 Uraian Pelaksanaan Kegiatan Berdasarkan rapat tim pelaksana P2M, maka pelaksanaan P2M diputuskan pada tanggal 12 Agustus 2016 bertempat di Laboratorium Pusat Komputer Undiksha. Pemilihan Lab. Puskom Undiksha sebagai tempat pelaksanaan P2M merujuk pada ketersediaan sarana dan prasana teknologi informasi serta akses internet yang sangat memadai, sehingga peserta tidak perlu lagi membawa laptop. Selain menentukan tempat dan tanggal pelaksanaan kegiatan, juga disusun tim kepanitiaan P2M yang terdiri dari ketua panitia, sekretaris, bendahara, sie konsumsi, sie acara, sie perlengkapan, dokumentasi dan tenaga ahli serta tenaga lapangan. Seluruh tim P2M tersebut bertugas sesuai tugas pokok yang sudah ditetapkan sebelumnya. Penyebaran surat undangan pelatihan ke sekolah-sekolah (SMP, SMA, dan SMK) di kabupaten Buleleng dilakukan dua minggu sebelum pelatihan. Surat undangan tersebut disebar ke 30 sekolah yang menjadi perwakilan/sampel dalam kegiatan pelatihan. Sampel peserta berasal dari kecamatan buleleng, sukasada, sawan, kubutambahan, busung biu, banjar dan seririt. Terkait dengan peminjaman tempat di Lab. Puskom Undiksha, maka surat permohonan peminjaman tempat juga disampaikan kepada Kepala Puskom Undiksha. Dalam surat tersebut diutarakan permohonan untuk disediakan akses internet selama satu hari untuk memudahkan peserta pelatihan dalam praktek penelusuran sumber pustaka online. 24
Pelatihan tersebut dirancang dalam waktu satu hari, yaitu dari pukul 08.00 sampai pukul 15.30 WITA (susunan acara pelatihan terlampir). Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan berdoa yang dipandu oleh pembawa acara. Dilanjutkan dengan penyampaian laporan dari ketua pelaksana P2M yang sekaligus menyambut serta membuka acara pelatihan. Dalam pelatihan ini, ada dua narasumber yang menyajikan materi. penyaji pertama Bapak Ketut Resika Artana, M.T. menyajikan materi fokus melatih peserta membuat sitasi/daftar pustaka berbasis mocrosoft word. Bapak Ketut Resika Artana, M.T dengan dibantu oleh ketua pelaksana secara bersama-sama membawakan materi dan pelatihan tentang penelusuran sumber pustaka online dan membuat sitasi/daftar pustaka berbasis mocrosoft word. Selama pelatihan tersebut, narasumber juga dibantu oleh tim pelatih yang bertugas mendampingi peserta. Keberadaan tim pendamping tersebut sangat membantu narasumber dalam memandu pelatihan sehingga pelatihan berjalan dengan lancar. Disamping itu, peserta juga telah mendapatkan modul pelatihan yang dapat dijadikan literatur pendamping pasca pelatihan maupun untuk digunakan atau dimanfaatkan oleh pihak lain dikemudian hari.
4.1.2 Pelatihan Penelusuran Sumber Pustaka Online dan Penulisan Sitasi Berbasis Microsoft Word Pelatihan diawali dengan penyampaian materi dari narasumber yang menjelaskan tentang penelusuran sumber pustaka online. Kompetensi penelusuran sumber pustaka mutlak diperlukan bagi guru-guru dalam mencari bahan rujukanuntuk menunjang penulisan karya ilmiah. Kompetensi tersebut meliputi kemampuan dalam mengidentifikasi informasi, menemukan, mengevaluasi serta menggunakan informasi tersebut secara efektif sesuai dengan kaidah yang benar. Narasumber I juga menekankan bahwa dalam penelusuran sumber pustaka online ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikansebagaiberikut. 1. Jenis sumber pustaka seperti: buku, artikel, majalah, direktori, kamus, ensiklopedi, audio/video, dan lain-lain.
25
2. Alat telusur dan atau search engine (mesin pencari) seperti OPAC, google, MSN, Yahoo, dan lain-lain. 3. Teknik penelusuran menggunakan batasan tertentu seperti logika boolean AND, OR, NOT, frasa, dan lain-lain. 4. Penentuan kata kunci saat penelusuran
Berdasarkan hasil observasi terhadap ke-30 orang peserta pelatihan, hanya sebagian kecil saja yang memahami tentang aspek penting dalam penelusuran sumber pustaka online. Wawancara lebih lanjut dengan beberapa peserta pelatihan mengungkapkan bahwa google merupakan mesin pencari favorit dalam penelusuran dan mereka tidak pernah hirau dengan penggunaan boolean logic, ataupun pemakaian huruf (font size) yang dapat menghasilkan informasi yang berbeda. Implikasi dari model penelusuran itu menghasilkan daftar informasi yang umumnya berasal dari blog perseorangan yang tentunya kredibilitas informasinya sangat diragukan. Sebagai contoh, pemilihan mesin pencari google dalam menelusur artikel ilmiah akan menghasilkan berbagai sumber informasi yang kurang tepat seperti blog perseorangan yang tidak authoritative. Semestinya, mesin pencari scholar google atau google cendekia yang seharusnya digunakan dalam menelusur artikel ilmiah khususnya yang berbahasa Indonesia. Selain situs scholar google, peserta pelatihan juga dikenalkan pada beberapa situs lain yang credible seperti: web perpustakaan nasional RI (www.pnri.go.id) khususnya koleksi e-resources yang dapat diakses melalui eresources.pnri.go.id,
search.proquest.com,
infotrac.galegroup.com,
online.sagepub.com, garuda dikti, dan lain-lain (materi pelatihan terlampir) Selama pelatihan peserta dibimbing dan diberikan beberapa soal untuk kemudian ditemukan sumber informasinya. Selama pelatihan tim tenaga ahli menyebar ke berbagai tempat peserta sesuai dengan yang telah ditentukan untuk membimbing penelusuran. Berdasarkan pengamatan tim pelatih, kemampuan peserta pelatihan meningkat jika dibandingkan dengan kemampuan sebelum pelatihan. Peserta sudah dapat menentukan sumber informasi yang relevan berdasarkan jenis pustaka yang ingin dicari. Walaupun masih ada beberapa
26
peserta yang agak canggung dalam menentukan kata kunci yang tepat sehingga menghasilkan informasi yang kurang tepat. Narasumber selanjutnya menyajikan materi tentang tata cara penulisan daftar pustaka secara otomatis berbasis microsoft word. Penyaji menjelaskan bahwa penulisan daftar pustaka dalam pembuatan karya ilmiah wajib dilakukan sebagai bentuk etika penggunaan informasi. Pencantuman nama pemilik informasi dalam karya ilmiah akan menghindarkan penulis dari jeratan plagiarisme. Terkait dengan issue plagiarisme,
penyaji mengungkapkan bahwa terdapat beberapa
fungsi dari daftar pustaka sebagai berikut. 1. Menunjukkan kejujuran penulis bahwa tulisannya tidak semata-mata hasil pemikiran sendiri, tetapi sebagian mengambil dari sumber pustaka lainnya. 2. Memberi pengakuan atau penghargaan kepada penulis lain. 3. Membantu pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh tentang sumber rujukan yang digunakan. 4. Memenuhi kelaziman penulisan karya ilmiah. Penyaji menjelaskan bahwa dalam dunia kepustakawanan, daftar pustaka dikenal dengan istilah bibliografi, referensi atau sumber rujukan. Cara penulisan daftar pustaka disesuaikan dengan jenis sumber pustaka itu sendiri seperti buku, artikel dari jurnal, majalah dan surat kabar, audio/video, laporan penelitian, web, prosiding dan lain-lain. Selanjutnya, penyaji memaparkan bahwa terdapat beberapa unsur yang dimuat dalam setiap bibliografi tersebut seperti nama penulis, tahun terbit, judul buku, tempat terbit dan penerbit. Selain itu untuk sumber yang berupa artikel wajib mencantumkan nama jurnal/majalah/buletin serta volume/edisi dan no seri. Penyaji juga menjelaskan bahwa dalam pembuatan daftar pustaka ada beberapa model standar yang dapat diikuti dan dalam sebuah karya ilmiah model yang digunakan harus signifikan pada satu jenis saja. Beberapa model yang terkenal dan yang banyak digunakan dalam penulisan karya ilmiah antara lain: APA (american psychological association), Harvard style, MLA, CBE, CMS dan lain-lain.
27
Berdasarkan paparan konsep penulisan daftar pustaka tersebut, penyaji selanjutnya melatih peserta membuat daftar pustaka secara otomatis berbasis microsoft word.
Selama pelatihan, peserta dibimbing dengan tekun dan
didampingi tim ahli agar kendala yang muncul dapat ditanggulangi(materi pelatihan terlampir). Praktek menjadi target utama dalam pelatihan P2M ini, sehingga diakhir pelatihan peserta memiliki kompetensi yang baik dalam menelusur informasi dan menulis daftar pustaka secara otomatis dalam menunjang karya ilmihanya.
4.1.3 Efektivitas Pelatihan Efektivitas pelatihan penelusuran sumber pustaka dan penulisan daftar pustaka berbasis microsoft word diukur dengan menggunakan instrumen kuesioner, pedoman observasi, dan pedoman wawancara. Kuesioner efektivitas pelatihan memuat lima belas pernyataan yang harus diisi oleh peserta pelatihan seusai praktek. Sedangkan, observasi dan wawancara dilakukan oleh tim pelatih selama proses pelatihan berlangsung dengan mengacu pada pedoman observasi dan wawancara yang telah disediakan. Berikut akan dipaparkan hasil dari kuesioner, observasi dan wawancara secara berurut. Tabel 4.1 berikut adalah persentase hasil kuesioner yang disebar pada saat pelatihan. Peserta pelatihan diminta untuk mengisi/menjawab antara pilihan YA atau TIDAK.
Tabel. 4.1 Data Kuesioner Efektivitas Pelatihan NO 1
PERNYATAAN
RESPON (%) YA
TIDAK
98
2
90
10
Pelatihan ini mampu meningkatkan pemahaman saya tentang teknik penelusuran sumber pustaka secara online dan penulisan daftar pustaka otomatis berbasis microsoft word.
2
Pelatihan ini mampu meningkatkan keterampilan saya dalam menelusur sumber pustaka secara online dan menulis daftar pustaka otomatis berbasis microsoft word. 28
3
Kompetensi yang saya miliki setelah pelatihan ini dapat mendukung penulisan karya ilmiah.
4
96
4
94
6
88
12
98
2
90
10
100
0
100
0
90
10
95
5
98
2
95
5
100
0
94,86
4,85
Pelatihan ini membuka wawasan saya tentang berbagai jenis sumber pustaka beserta laman web yang menyediakan informasi yang akurat.
5
Penulisan daftar pustaka berbasis microsoft word sangat mudah.
6
Pelatih dan tim mampu membimbing peserta pelatihan dengan baik
7
Materi yang disajikan pelatih/narasumber mudah dipahami
8
Kegiatan pelatihan sesuai dengan tujuan pelatihan
9
Peserta pelatihan mendapat layanan dan bimbingan pelatihan yang baik
10
Saya percaya dapat menelusur dan menulis daftar pustaka secara otomatis setelah pelatihan ini berakhir
11
Fasilitas
dan
ruang
pelatihan
memadai
dan
mendukung pelatihan 12
Konsumsi memadai
13
Tindak lanjut dari kegiatan pelatihan sangat diharapkan
14
Kami senang mengikuti pelatihan serupa dalam rangka
mengembangkan
profesionalisme
guru/pendidik. Rata-rata
Tabel 4.2 Konversi Nilai Agket 85% – 100% 70% – 84% 55% – 69% 45% – 54% 0% – 44%
Sangat efektif Efektif Cukup efektif Kurang efektif Tidak efektif 29
Berdasarkan tabel 4.1, rerata perolehan hasil angket adalah sebesar 94,86 % peserta yang menyatakan setuju dan hanya 5,13 % peserta yang menyatakan tidak setuju. Perolehan rerata 94,86 % jika dikonversikan menurut tabel 4.2 termasuk dalam kategori sangat efektif. Terkait dengan hal tersebut, maka dapat ditarik suatu simpulan bahwa pelatihan penelusuran sumber pustaka online dan penulisan daftar pustaka berbasis microsoft word terkategori sangat baik. Berdasarkan
data
angket,
peserta
pelatihan
berpendapat
bahwa
penyampaian materi pelatihan baik secara teori maupun praktek dapat diterima dan dipahami dengan baik. Peserta juga berpendapat bahwa tim pelatih sudah bertugas dengan sangat baik dalam memandu dan mendampingi peserta yang mengalami kesulitan selama pelatihan. Selain itu, fasilitas, sarana dan prasarana serta penyediaan konsumsi pelatihan terkategori sangat baik. Untuk selanjutnya, peserta berharap agar pelatihan serupa dilaksanakan secara kontinu untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru-guru di kabupaten Buleleng. Lebih lanjut berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama kegiatan pelatihan berlangsung, didapat bahwa peserta pelatihan mengikuti pelatihan dengan sangat tertib dan tekun. Motivasi peserta untuk menelusur sumber pustaka dan teknik penulisan sitasi otomatis cukup tinggi. Peserta bekerja dengan mandiri sesuai panduan pelatih dan tim. Disamping itu, peserta juga melakukan sharing dengan peserta lainnya dalam pelatihan untuk menemukan informasi-informasi penting yang digunakan dalam penulisan PTK. Kesulitan yang muncul selama pelatihan dapat segera ditanggulangi oleh tim pendamping yang terus berkeliling ke setiap peserta. Hasil wawancara mengungkapkan hal yang sama dengan hasil kuesioner dan observasi. Wawancara dilakukan secara random kepada beberapa peserta pelatihan. Wawancara tersebut dilakukan untuk menggali lebih dalam respon yang diungkapkan oleh peserta pelatihan. Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh data bahwa peserta sangat senang diundang pada acara pelatihan penelusuran sumber pustaka online karena peserta merasa terbuka wawasannya dalam menemukan sumber yang valid dan terpercaya.Peserta merasa senang sudah mendapatkan banyak sumber pustaka seperti e-book, ejournal, thesis dan lainnya dan merasa tidak perlu khawatir lagi terhadap kekurangan referensi dalam penyelesaian karya 30
ilmiahnya. Peserta juga senang dengan dikenalkannya aplikasi penulisan daftar pustaka secara otomatis berbasis microsoft word. Hal ini disebabkan karena sebelum mengikuti pelatihan, mereka merasa kewalahan dalam menuliskan kembali daftar rujukan yang telah mereka gunakan mengingat kekurangtahuan mereka terhadap standar model bibliograpi yang digunakan sebagai pedoman yang benar. Selanjutnya, peserta juga mengungkapkan bahwa sarana dan prasarana pelatihan sangat memadai dan mendukung kelancaran acara pelatihan. Keramahan dan
pelayanan
para
panitia
pelaksana
P2M
sangat
dirasakan
selain
pelatih/narasumber yang handal dalam melatih peserta. Peserta pelatihan berharap agar pelatihan sejenis terus dilaksanakan untuk meningkatkan profesionalisme guru-guru di kabupaten Buleleng.
4.2 Pembahasan Terkait dengan hasil kuesioner, observasi dan wawancara maka, pelaksanaan pelatihan penelusuran sumber pustaka online dan penulisan sitasi berbasis microsoft word dapat dikategorikan berjalan dengan sangat baik. Hal ini sesuai dengan ketercapaian dari tujuan kegiatan pelatihan yaitu meningkatkan kemampuan serta keterampilan guru-guru dalam menelusur sumber pustaka dan menulis sitasi secara otomatis. Seluruh peserta pelatihan mampu mempraktekkan materi pelatihan baik secara mandiri maupun terbimbing. Ditinjau dari segi kualitas pelatihan, peserta berpendapat bahwa pelatih/narasumber mampu memberikan pemahaman dan bimbingan yang baik. Fasilitas, sarana dan prasarana pelatihan sangat memadai, sehingga semua peserta dapat bekerja dengan baik dan nyaman. Ketekunan peserta selama pelatihan mengindikasikan bahwa pelatihan terlaksana dengan sukses. Kesuksesan tersebut tidak terlepas dari kerja keras tim P2M mulai dari persiapan pelatihan sampai pada saat pelatihan berlangsung yang ditunjukkan melalui kesigapan, keramahan layanan dan ketersediaan konsumsi yang sangat memadai. Melalui pelatihan tersebut, peserta merasakan manfaat praktis terutama dalam menelusur sumber pustaka online dan penulisan sitasi secara otomatis.
31
Keterlibatan teknologi, informasi dan komunikasi menjadi preferensi tersendiri bagi guru-guru dalam mengembangkan karier sebagai tenaga pendidik. Seluruh peserta berharap agar terus diupayakan bimbingan dan pelatihan teknis terutama tentang pengembangan kompetensi guru berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
32
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan dan pembahasan sebelumnya, maka dapat diformulasikan suatu simpulan sebagai berikut. Kegiatan pelatihan dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam menelusur sumber pustaka online dan mengetahui laman web yang menyediakan informasi yang akurat dan terpercaya. Kegiatan pelatihan mampu meningkatkan keterampilan peserta dalam membuat daftar pustaka secara otomatis berbasis microsoft word. Respon peserta terhadap kualitas dan efektivitas pelatihan yang diperoleh berdasarkan hasil kuesioner, wawancara dan observasi mengindikasikan bahwa pelatihan berlangsung dengan sangat baik.
5.2 Saran Peserta pelatihan berharap agar pelatihan dan bimbingan teknis berbasis teknologi informasi dan komunikasi dilaksanakan secara kontinu untuk meningkatkan profesionalitas guru. Hal ini terkait dengan tuntutan dunia pendidikan di era digital yang memiliki preferensi serba digital, menarik dan interaktif.
33
DAFTAR PUSTAKA
Ekosusilo, M., & Kasihadi, R. B. (1985). Dasar-Dasar Pendidikan. Semarang: Effhar Publishing. Pendit, P. L. (2005). Perpustakaan Digital : perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. Depok: Perpustakaan Universitas Indonesia, (Seri Perpustakaan dan Informasi 1). Pendit, P. L. (2008). Perpustakaan digital dari A sampai Z. Jakarta: Cita Karyakarsa Mandiri. Purwono. (2008, April 30). Strategi Penelusuran Informasi Melalui Internet. http://mpetipstrikpenelusuranjurnal.blogspot.com/2013/12/strategipenelusuran-informasi-yang_10.html. Retrieved Nopember 2, 2015 Rodin, R. (2013). Literasi Informasi di Perpustakaan Perguruan Tinggi. Media Pustakawan, (20) 4. Sulistiorini. (2014). Kumpulan Pidato Sukarno: Membangkitkan Semangat Nasionalisme Pemuda Pemudi Indonesia (Upaya meningkatkan Minat Baca Pemuda Pemudi Indonesia). Jurnal JPUA, (4) 1. Wicaksono-Arief. (2012). Manajemen Berbasis Perpustakaan: Penerapan Konsep Pemberdayaan Masyarakat untuk Membangun Perpustakaan. Media Pustakawan (19) 4.
34
Lampiran 1: Daftar Hadir Peserta
35
36
Lampiran 2 Foto-Foto Hasil Kegiatan
37
38
39
Lampiran 3: Materi Pelatihan MATERI PELATIHAN PENELUSURAN SUMBER PUSTAKA SECARA ONLINE DAN PENULISAN DAFTAR PUSTAKA BERBASIS WORD 2010
I Ketut Resika Arthana, S.T., M.Kom
[email protected]
disampaikan dalam PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - PENERAPAN IPTEK Pelatihan Penelusuran Sumber Pustaka Secara Online Dan Penulisan Daftar Pustaka Berbasis Word 2010 Bagi Guru-guru Bahasa Inggris SMP/SMA Di Kabupaten Buleleng Tim : Dr. Dewa Putu Ramendra, S.Pd., M.Pd. A.A. Gede Yudha Paramartha, S.Pd., M.Pd. Ni Putu Pramita Utami, S.Pd
Universitas Pendidikan Ganesha 2016
40
I.
PENELUSURAN PUSTAKA ONLINE
Kehadiran komputer dan internet memudahkan peneliti dalam penelusuran pustaka. Komputer membantu pencarian menjadi lebih efektif dan efisien serta internet menyediakan banyak basis data sumber pustaka. Secara umum, langkah pencarian informasi di internet adalah sebagai berikut:
Gambar 1 Alur penelurusan informasi di Internet.
1. Peneliti memasukkan kata kunci pada program komputer (browser) 2. Komputer mengolah masukan user tersebut dan menghubungkan dengan internet 3. Diinternet akan didapatkan informasi yang relevan terkait kata kunci 4. Komputer menampilkan hasil penelusuran pada program komputer Aspek teknis yang diperlukan dalam penelusuran pustaka secara online adalah ketersediaan perangkat keras, perangkat lunak dan koneksi internet. Perangkat keras yang dimaksud meliputi perangkat komputer dan perangkat jaringan (modem, kabel jaringan, dsb). Perangkat lunak yang dibutuhkan meliputi program yang berjalan pada komputer seperti Browser atau aplikasi lainnya. Browser membantu menampilkan informasi yang didapatkan melalui internet. contoh browser adalah Mozzila Firefox, Google Chrome, Safari, Internet Explorer, Edge dan lain sebagainya. koneksi internet dibutuhkan agar komputer bisa mengakses basis data di internet. Koneksi internet bisa menggunakan layanan internet mobile seperti yang disediakan oleh provider seluler, ataupun berlangganan(fixed line). Sedangkan aspek non teknis yang dibutuhkan dalam pencarian pustaka online meliputi penggunaan kata kunci dan alamat website yang dituju. Penggunaan kata kunci yang tepat dan penentuan alamat website yang tepat akan memberikan keakuratan informasi yang didapatkan.
41
koneksi internet dibutuhkan agar komputer bisa mengakses basis data di internet. Koneksi internet bisa menggunakan layanan internet mobile seperti yang disediakan oleh provider seluler, ataupun berlangganan(fixed line). Sedangkan aspek non teknis yang dibutuhkan dalam pencarian pustaka online meliputi penggunaan kata kunci dan alamat website yang dituju. Penggunaan kata kunci yang tepat dan penentuan alamat website yang tepat akan memberikan keakuratan informasi yang didapatkan. Sumber pustaka online
A. Website/program 1. OPAC (Online Public Access Catalog) OPAC merupakan program yang membantu dalam penelusruan informasi pustaka baik untuk koleksi cetak maupun digital. OPAC menyimpan informasi katalog cetak secara online. OPAC biasanya digunakan sebagai petunjuk lokasi dimana suatu koleksi berada. OPAC umumnya tersedia pada setiap perpustakaan untuk memudahkan pengunjung mencari koleksi pustaka.
Gambar 2. Contoh OPAC (Lontar, 2016)
2. Ejournal Ejournal (Electronic Journal) merupakan jurnal online yang memuat koleksi digital yang tersedia di internet. Saat ini seluruh jurnal sudah mulai berubah menjadi online untuk memudahkan pembaca mengakses jurnal tersebut. Salah satu contoh jurnal yaitu EJournal Undiksha (http://ejournal.undiksha.ac.id). E-Journal Undiksha memuat koleksi jurnal yang ada di UNDIKSHA .
42
Gambar 3. EJournal Undiksha (Ejournal Undiksha, 2016)
43
Berikut salah contoh jurnal yang ada di Ejournal Undiksha :
Gambar 4. JPP Ejournal UNDIKSHA (Ejournal Undiksha, 2016)
44
3. E-Book E-Book merupakan buku yang dikemas dlam format digital. E-Book memudahkan kita dalam membaca buku, tanpa harus membawa secara fisik serta dapat dibaca melalui perangkat mobile (smartphone dan tablet). Beberapa contoh E-Book : a. Buku-e LIPI www.buku-e.lipi.go.i
Gambar 5. Ebook LIPI (BUKU-e LIPI, 2016)
Pada Buku-e LIPI, kita bisa menemukan informasi koleksi buku digital yang disediakan oleh LIPI. Kita bisa melakukan pencarian berdasarkan kata kunci ataupun pengarang.
45
Gambar 6. Pencarian E-Book LIPI (BUKU-e LIPI, 2016)
Gambar 7. Contoh hasil pencarian E-Book LIPI
46
Contoh lain E-Book Online adalah Buku Sekolah Elektronik (http://bse.kemdikbud.go.id/)
Gambar 8, Buku Sekolah Elektronik (BSE, 2016)
47
B. Mesin Pencari (Gateway) 4. GOOGLE SCHOLAR (http://scholar.google.com) Google Scholar menyediakan layanan pencarian literatur ilmiah secara sederhana. Cara kerjanya mirip dengan mesin pencari Google. Pada Google Scholar, pengguna bisa mencari artikel ilmiah, Tesis Buku, Abstrak dan pendapat dari pengadilan yang diterbitkan oleh penerbit akademik, komunitas sosial, online repository, universitas dan berbagai website. Fitur-fitur yang disediakan oleh Google Scholar diantaranya adalah pencarian semua publikasi ilmiah melalui satu lokasi pencarian, ekplorasi penelitian yang berhubungan, pengutip, penulis dan hal lain yang terkait dengan publikasi ilmiah. Selain itu, pengguna bisa menaruh (bookmark) dokumen kedalam library di website. Fasilitas unggulan lain dalam Google Scholar adalah penulis bisa mengetahui siapa yang mengutip publikasi dan membuat profil penulis. a. Pencarian Publikasi Pada Google Scholar 1) Masuk ke website google scholar (http://scholar.google.com)
Gambar 9. Pencarian di Google Scholar (Google Scholar, 2016)
48
2) Masukkan kata kunci artikel publikasi yang akan dicari, contohnya mobile computing
Gambar 10. Hasil Pencarian di Google Scholar (Google Scholar, 2016)
3) Klik salah satu artikel ilmiah untuk menuju ke website sumber artikel tersebut.
Gambar 11. Salah satu contoh Hasil Penelusuran Google Scholar
49
b. Melihat profile peneliti : 1) Klik salah satu nama penulis, maka akan muncul profil penulis tersebut
Gambar 12. Profil di Google Scholar (Google Scholar, 2016)
2) Atau search profil peneliti yang ingin dicari
50
Gambar 13. Profil Google Scholar
51
5. PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Akses ke jurnal elektronik Internasional bisa diperoleh juga melalui Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Saat ini PNRI berlangganan berbagai jurnal elektronik yang bisa diakses secara gratis oleh anggota PNRI. Berikut daftar jurnal langganan perpusnas : SAGE, Taylor and Francis, Proquest, Gale-Cengage Learning, @My Library, Ulrichs-Periodicals Directory, EBSCO Host, IGI Global, Westlaw, ISEAS dan ALA Publishing
52
a. Mendaftar Menjadi Anggota Perpustakaan 1) Agar bisa mengakses koleksi jurnal pada PNRI, pengunjung harus mendaftar terlebih dahulu pada di (http://keanggotaan.pnri.go.id/) 2) Masuk ke web keanggotan perpusnas (http://keanggotaan.pnri.go.id/)
53
Gambar 14. Halaman Depan Keanggotaan PNRI (PNRI, 2016)
3) Klik menu Daftar
Gambar 15. Halaman Login PNRI (PNRI, 2016)
4) Muncul petunjuk pendaftaran anggota yang terdiri dari persyaratan, kartu anggota, tata tertib, hak dan kewajiban. Silakan baca terlebih dahulu lalu klik lanjutkan pendaftaran.
54
5) Isi form pendaftaran, lalu klik tombol daftar
6) Terakhir, akan muncul pemberitahuan bahwa pendaftaran berhasi.
55
b. Mencari tulisan ilmiah melalui PNRI 1) Log In ke keanggotan Perpustakaan Nasional RI. http://e-resources.pnri.go.id/
2) Kemudian akan muncul dashboar pengguna :
56
3) Masukkan kata kunci ada form yang sudah disediakan, lalu tekan tombol search.
57
c. Advance Searching Advance Searching menyediakan fasilitas pencarian yang lebih canggih. Pada advance searching pengguna bisa memasukkan kata kunci berdasarkan dengan field yang diinginkan.
58
Pencarian bisa di jurnal tertentu. Contohnya adalah ProQUest
59
6. GARUDA DIKTI Garuda (Garba Rujukan Digital) adalah portal penemuan referensi ilmiah dan umum karya bangsa Indonesia, yang memungkinkan akses e-journal dan e-book domestik, tugas akhir mahasiswa, laporan penelitian, serta karya umum. Portal ini dikembangkan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dikti Kemdiknas RI. Melalui Garuda Dikti, pengguna bisa mengakses publikasi-publikasi nasional yang menjadi kontributor dalam Garuda Dikti. Saat ini terdapat 401 lembaga/universitas yang menjadi kontributor garuda Dikti, salah satunya adalah E-Journal Universitas Pendidikan Ganesha. Cara untuk mencari publikasi ilmiah di Garuda Dikti cukup sederhana, pengguna hanya perlu memasukkan kata kunci yang ingin dicari, lalu tekan tombol Telusuri.
Gambar 16. Garuda DIKTI (Garuda Dikti, 2016)
Setelah menekan tombol telusuri, maka Garuda Dikti akan menampilkan daftar koleksi artikel yang berhubungan dengan kata kunci tersebut.
60
Untuk melihat keseluruhan isi artikel, pengguna bisa menekan link Lihat Sumber, maka selanjutnya akan mengarah ke website sumber artikel tersebut.
61
Prinsip 6W & 1 H dalam Strategi Penelusuran Informasi yang Efektif
II.
PEMANFAATAN
MICROSOFT
WORD
DALAM
PENYUSUNAN PUSTAKA ONLINE Daftar pustaka merupakan bagian penting dari tulisan ilmiah karena memberikan informasi sumber referensi materi-materi yang dibahas. Penulisan daftar pustaka secara konvensional sering menimbulkan masalah seperti tidak semua daftar pustaka ditulis, kesalahan format penulisan, urutan alfabetis. Microsoft word menyediakan cara mudah dan otomatis untuk menangani penulisan daftar pustaka. Berikut langkah-langkah dalam menulis daftar pustaka otomatis di Microsoft Word. 1. Buka Microsoft Word 2. Tulis satu paragraf yang dianggap sebagai tulisan yang dikutip
3. Untuk menambahkan kutipan, taruh kursor pada akhir paragraf. Lalu klik menu References dan pilih Style kutipan
62
4. Klik menu Insert Citation lalu Add New Source
63
5. Tentukan jenis sumber. Setiap jenis sumber akan menampilkan field yang berbedabeda
Gambar 17. Memilih jenis sumber
6. Masukkan Pengarang (Author) dan isian lainnya. Dalam memasukkan Author, klik menu edit. Setelah selesai memasukkan semua field, klik tombol Ok
Gambar 18. Memasukkan Author
64
Gambar 19. Memasukkan Author
7. Kutipan akan tercantum pada paragraf tersebut.
8. Jika ingin melakukan pengubahan kutipan tersebut, klik kanan pada kutipan. Pilih Edit Citation untuk mengubah kutipannya yang tampil saja, klik Edit Source untuk mengubah sumbernya.
65
9. Lakukan langkah ketiga sampai ketujuh untuk memasukkan sitasi lainnya. Untuk menampilkan daftar pustaka pad amenu references, klik menu Bibliography, lalu pilih salah satu style.
66
67
III.
DAFTAR PUSTAKA
BSE. (2016, Agustus). Buku Sekolah Elektronik. Retrieved from Buku Sekolah Elektronik: http://bse.kemdikbud.go.id BUKU-e LIPI. (2016, Agustus 11). BUKU-e LIPI. Retrieved from Buku Dijital & Terbuka: http://www.buku-e.lipi.go.id/utama.cgi?depan Ejournal Undiksha. (2016, Agustus). Ejournal Undiksha. Retrieved from Ejournal Undiksha: http://ejournal.undiksha.ac.id/ Garuda Dikti. (2016, Agustus). Garda Rujukan Digital. Retrieved from Garda Rujukan Digital: http://garuda.dikti.go.id/ Google Scholar. (2016, Agustus). Google Scholar. Retrieved from Google Scholar: https://scholar.google.co.id/ Lontar. (2016, Agustus). Library Automation and Digital Archive (LONTAR). (FASILKOM UNIVERSITAS INDONESIA) Retrieved Agustus 2016, from http://lontar.cs.ui.ac.id/Lontar/opac/themes/newui/detail.jsp?id=35082&lo kasi=lokal PNRI. (2016, Agustus). Perpustakaan Nasional RI . Retrieved from Perpustakaan Nasional RI : http://keanggotaan.pnri.go.id/
68