Bidang TIK
LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN PEMANFAATAN MEDIA ONLINE SEBAGAI SARANA PEMASARAN HASIL PRODUKSI BAGI ASOSIASI PENGRAJIN INDUSTRI KECIL (APIK) KABUPATEN BULELENG
Kadek Surya Mahedy. S.T., M.Pd./198301132005011001 Putu Tika Parmawati. S.Pd/198229122005012001 Kadek Yota Ernanda A., S.Kom.,M.T./19780324 200501 1 001
Dibiayai dari Daftar isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikn Ganesha dengan SPK Nomor:121/UN48.16/PM/2016 tanggal 25 februari 2016
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2016 HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
1. Judul Program
2. Ketua tim Pengusul a. Nama Ketua b. NIP / NIDN c. Bidang Keahlian d. Jabatan/Pangkat/Golongan e. Jurusan/ Fakultas f. Alamat Rumah/Telp. 3. Jumlah Anggota Tim a. Identitas Anggota 1 - Nama Lengkap - NIP - Jabatan/Pangkat/Golongan b. Identitas Anggota 2 - Nama Lengkap - NIP - Jabatan/Pangkat/Golongan 4. Lokasi Kegiatan 5. Jumlah Biaya yang diusulkan
: Pelatihan Pemanfaatan Media Online Sebagai Sarana Pemasaran Hasil Produksi Bagi Asosiasi Pengarajin Industri Kecil (APIK) Kabupaten Buleleng : : Kadek Surya Mahedy, S.T., M.Pd. : 198301132005011001 : Teknik Informatika : Pranata Komputer Muda/Penata Muda Tingk. I/IIIb : Manajemen Informatika/ FTK : Jl. Sri Rama No 58 Baktisegara Singaraja : 2 (dua) orang : : Putu Tika Parmawati, S.Pd : 198229122005012001 : Pustakawan Pertama/Penata Muda/IIIa : : Kadek Yota Ernanda. A. S.Kom.,M.T. : 197803242005011001 : Lektor/Penata Muda Tingkat 1/IIIC : Desa Baktiseraga Kec. Buleleng : Rp. 12.700.000,(Dua Belas Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah) Singaraja, 25 Agustus 2016 Ketua Pelaksana,
Kadek Surya Mahedy, S.T., M.Pd. NIP : 198301132005011001
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran internet sebagai sarana atau media informasi online ternyata memberikan manfaat yang sangat besar bagi setiap aspek kehidupan yang ada. Baik dalam bidang pendidikan, sarana komunikasi tanpa batas, maupun dalam hal pengembangan usaha. Pemanfaatan media online memang menjadi pilihan tepat bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis yang dijalankannya. Mudahnya akses internet saat ini, besarnya manfaat yang didapatkan, serta murahnya biaya yang dibutuhkan menjadi alasan utama bagi para pelaku usaha sebelum akhirnya mereka memilih media online sebagai solusi tepat untuk memperluas jangkauan bisnisnya. Hal ini dibuktikan dengan hasil survey Asosiasi Penyelenggra Jasa Internet Indonesia (APIJII) tahun 2014, dari hasil survey ini fasilitas internet paling banyak digunakan untuk perdagangan.
Gambar 1. Grafik pengguna internet dari berbagai profesi.
Banyaknya sumber informasi yang tersedia
melalui media online atau
internet, memberikan dukungan tersendiri bagi perkembangan bisnis para pengrajin industri kecil. Dengan modal informasi yang ada pada media online, setidaknya
bisa menciptakan ide-ide baru yang tentunya bermanfaat bagi
kemajuan usaha. Selain itu juga bisa mendapatkan informasi penting lainnya terkait peluang usaha yang sedang dijalankan
saat ini. Misalnya saja informasi
kontak person supplier bahan baku, informasi harga jual produk
dipasaran,
informasi tips bisnis yang membantu permasalahan usaha, serta masih banyak lagi informasi lain yang berguna bagi perkembangan usaha. Pengrajin industri kecil merupakan salah satu bentuk usaha yang mampu memberikan konstribusi positif terhadap pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Pengrajin industri kecil juga menjadi roda penggerak ekonomi masyarakat, terutama masyarakat ekonomi menengah dan ekonomi bawah. Dalam upaya mempertahankan bisnis yang dijalankan, pengrajin industri kecil dituntut untuk mulai menerapkan berbagai macam strategi bisnis dalam upaya mengembangkan
usaha untuk mencapai pangsa pasar yang lebih luas dan
mendapatkan lebih banyak konsumen. Di kabupaten buleleng para pelaku pengajin industri kecil sudah mempunyai suatu organisasi yang bernama Asosiasi Pengrajin Industri Kecil (APIK), Setiap anggota APIK tidak hanya dituntut untuk bisa menciptakan produk-produk unik namun juga harus memiliki kemampuan dalam hal memasarkan produk. Tanpa didukung strategi pemasaran yang tepat, dapat dipastikan bahwa bisnis pengrajin industri kecil tidak akan berkembang dengan baik, bahkan bisa mengalami kebangkrutan. Salah satu upaya yang dapat diterapkan untuk mendukung pegenelolaan industri kecil adalah dengan menerapakan media online terutama dalam hal promosi atau pemasaran produk yang dihasilkan oleh para pengrajin.
Dalam rangka pengabdian
masyarakat ini akan dititik beratkan pada pemanfaatan media online sebagai sarana pemasaran hasil produksi dari para anggota APIK yang ada di Kabupaten Buleleng. Kesuksesan yang dicapai suatu usaha atau bisnis bisa dilihat dari pangsa pasar yang dimiliki. Semakin luas area cakupan pemasaran produk, kesempatan untuk mendapatkan keuntungan semakin besar dan permintaan produk juga akan terus mengalir. Jika hal ini bisa tercapai, maka suatu usaha atau bisnis dapat bertahan dalam persaingan dan keberlangsungan usaha juga terjamin. Namun, belum banyak pengelola usaha yang dapat memperluas dan mencapai pangsa pasar yang baru. Keterbatasan kemampuan dan modal yang dimiliki, serta SDM
menjadi salah satu kendala yang dihadapi. Masalah dalam pemasaran sebenarnya bisa diatasi dengan pemanfaatan media online yang ada dan saat ini banyak digunakan oleh masyarakat, misalnya media jejaring sosial, seperti facebook dan twitter. Kemudahan dalam pengaksesan media jejaring sosial menjadi peluang bagi pengelola usaha untuk memanfaatkanya sebagai media pemasaran baru.. Belum banyak pengelola suatu usaha atau bisnis yang memanfaatkan media online sebagai alat untuk memasarkan produknya agar lebih dikenali masyarakat. Padahal dengan memanfaatkan media online sebagai media untuk memasarkan produk akan memberikan banyak manfaat. Manfaat yang didapatkan diantaranya masyarakat dapat mengetahui produk yang ditawarkan dengan mudah, bagi calon pembeli dapat melakukan perbandingan dengan produk lain sebelum melakukan transaksi pembelian, peluncuran atau promosi produk baru bisa dilakukan seefektif mungkin, meminimalkan biaya promosi, dan jangkauan pasar atau pangsa menjadi tak terbatas karena bisa diakses darimana saja dan oleh siapa saja 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada analisis situasi di atas terlihat pemanfaatan media online sebagai sarana pemasaran produk yang dihasilkan oleh para pelaku industry kecil masih sangat rendah khususnya para anggota APIK. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan dalam kegiatan ini dapat diformulasikan sebagai berikut: -
Bagaimanakah caranya mensosialisasikan pemanfaatan media online sebagai sarana pemasaran produk yang dihasilkan oleh para pelaku industri khususnya para anggota APIK?
-
Bagaimanakan caranya meningkatkan partisipasi para anggota APIK untuk memasarkan hasil peroduksinya melalui media onlie?
1.3 Tujuan Kegiatan Tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan pemanfaatan media online sebagai media pemasaran adalah: 1.
Untuk mempromosikan produk-produk hasil kerajinan para anggota APIK kabupaten Buleleng.
2. Untuk memperluas pemasaran hasil produksi para
anggota APIK,
tidak hanya di kabupaten Buleleng akan tetapi dapat bersaing secara global. 3. Meningkatkan penjualan produk melalui media online dan media sosial yang sedang berkembang dewasa ini. 4. Memberikan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan media online sebagai sarana pemasaran pengarajin
produk industr kecil yang
tergabung dalam assosiasi pengrajin industri kecil. 5. Meningkatkan partisipasi dan peran aktif untuk memasarkan hasil produksi pengrajin industri kecil dengan media online.
1.4 Manfaat Kegiatan Manfaat yang dapat di berikan dengan kegiatan ini adalah; 1. Produk-produk hasil kerajinan anggota APIK dapat di kenal secara luas lewat sistem pemasalan secara online. 2. Meluasnya sektor pemasaran sehingga dapat memberikan imbas terhadap omset atau penjulan produk. 3. Meningkatnya hasil penjualan produk dengan sistem pemasaran melalui media online dan media sosial. 4. Bahwa dengan kegiatan ini, para pengrajin industri kecil yang tergabung dalam asosiasi pegrajin industri kecil (APIK) Kabupaten Buleleng dapat mengetahui sistem pemasaran online. 5. Dengan dilaksanakannya program sosialisasi dan pelatihan ini diharapkan para anggota asosiasi pengrajin industri kecil (APIK) dapat berperan aktif untuk menggunakan media online sebagai sarana pemasaran produk yang dihasilkan. 6. Dapat meningkatkan omset usaha dengan media pemasaran online.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Online Secara
umum,
sesuatu
dikatakan online adalah
bila
ia
terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebih spesifik yaitu: Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga „online„ lebih pada menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik. Dalam telekomunikasi, Istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut. Dengan Internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dari seluruh penjuru dunia. Kehadiran internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaran yang semakin interaktif serta mudah untuk dipelajari. . 2.2 Pemasaran Pemasaran (marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitanya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua
yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
2.3 Pemasaran Online Pemasaran Online adalah segala usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau menggunakan media internet. Internet yang merupakan salah satu penemuan mutakhir era globalisasi di bidang teknologi informasi sangat menguntungkan semua manusia di seluruh dunia untuk berbagi informasi dan berkomunikasi, termasuk berbagi informasi produk / jasa yang dijual. 2.4 jenis / macam Pemasaran Online a. E-mail marketing dan sales letter. Pemasaran melalui email dan surat penawaran atau sales letter saat ini menjadi andalan para marketer kelas dunia dalam memasarkan produk produknya secara online di internet. Bagaimana email dan sales letter ini bekerja? Anda pasti pernah menerima email yang berisi uraian, cerita, ajakan dan apapun yang akhirnya menuju ke sebuah atau beberapa link untuk dikunjungi bukan. Itulah email marketing. Cara kerjanya adalah mengirim email kepada seseorang atau beberapa orang secara masal yang berisi hal hal di atas dan pada akhirnya menuju ke satu arah yakni 'penjualan'. Email adalah media dan sales letter adalah isinya.
b. Video marketing Mendapatkan pengunjung dengan menggunakan video sebagai media marketing adalah salah satu yang terbaik saat ini. Buatlah video dan unggah (upload) ke situs situs video sharing terkenal seperti Youtube dan lain sebagainya. Bagaimana video marketing bekerja?. Video yang diunggah adalah
bersifat
publik
(Youtube)
yang artinya
siapa
saja
dapat
mengaksesnya. Dari video ini, seperti di Youtube bisa digunakan untuk menaruh link link. dari sanalah datang pengunjung. Hampir tidak ada persayaratan tertentu untuk mengunggah video seperti di Youtube. Video apa saja bisa disimpan disana dan siap disaksikan oleh pengguna internet di seluruh penjuru dunia. Kembali ke marketing video, masalahnya adalah bagaimana sebuah video disukai dan ditonton banyak orang. Banyak hal yang dapat kita masukkan dalam video yang menarik banyak pengunjung. Buatlah (uploadlah) video yang sekiranya banyak dicari dan disukai orang.
c. Social media marketing Seperti kita ketahui pengguna social media seperti facebook, twitter, dan BBM begitu banyak jauh diatas melampui media media lain di internet. Oleh karena itu pula social media khususnya facebook dan twitter menjadi media internet marketing yang paling baik. Bagaimana ini bekerja? mudah saja. Misal Anda mempunyai 1000 teman di facebook itu artinya ada 1000 orang yang akan melihat update Anda. Apa artinya ini, artinya jika 10 % saja mengklik link yang disertakan di update status Anda maka itu adalah 100 pengunjung.
d. Partnership / Affiliate Marketing (pemasaran metode afiliasi). Jenis internet marketing ini adalah dengan cara memanfaatkan para pengiklan. Para pengiklan yang menjual produknya dengan cara online bisa membangun jaringan afiliasi. Jaringan afiliasi adalah dengan melibatkan orang
lain
dalam
penjualan
produk
yang
ada.
contohnya
www.amazon.com, www.olx.com, www.kaskus.us, dan sebagainya.
ialah
e. Search Engine Marketing (pemasaran menggunakan mesin pencari). Jenis pemasaran ini melalui search engine seperti Google dan Yahoo. Sebagian besar orang yang tidak tahu di mana harus mencari dan mendapatkan informasi yang mereka inginkan biasanya mereka mencarinya di situs mesin pencari itu (Google atau Yahoo). Maka dari itu, jika perusahaan anda / usaha anda belum dikenali publik atau bahkan sudah dikenali banyak orang, cara paling istimewa dan spektakuler yang sebaiknya Anda lakukan yaitu berusaha untuk mendapat tempat teratas pada mesin pencari (Google atau Yahoo). Setidaknya pada halaman pertama di mesin pencari. Sesuatu hal yang sangat penting bagi Anda untuk memastikan bahwa situs Anda terdaftar dan terlampir dalam mesin pencari terkenal seperti google atau yahoo, apalagi pada halaman pertama . Banyak cara yang dapat Anda lakukan supaya website yang Anda miliki terindeks pada mesin pencari tersebut (Google atau Yahoo) yang dikenal dengan Search Engine Optimization (SEO).
1.1 Keuntungan / Kelebihan Pemasaran Online 1. Pemasaran Online memberi akses yang luas bagi para pelanggan 2. Internet merupakan media yang mampu melintas batas-batas geografi 3. Pemasaran Online memungkinkan bisnis anda akan tersedia 24 x 7 hari 4. Biaya lebih efisien 5. Menghemat banyak waktu dan usaha.
1.2 Kekurangan Pemasaran Online 1. Ketergantungan pada teknologi 2. Isu keamanan dan privasi 3. Akses teknologi yang belum merata 4. Transparansi harga, sehingga berakibat meningkatnya kompetisi harga 5. Kompetisi global.
2.5 Perbandingan Pemasaran Online dengan Pemasaran Offline No 1
Keterangan Media
Online Internet
Offline Brosur, papan Iklan
2
Waktu
24 jam
Terbatas
3
Biaya
Lebih efisien
Tidak efisien
4
Pekerja
Sedikit pekerja
Banyak Pekerja
5
Keuntungan
Lebih efisien
Kurang efisien
Tabel 1. Perbandingan pemasaran online dengan offline 2.6 Strategi Pemasaran Online Berikut adalah 5 strategi untuk mengembangkan strategi pemasaran online: a.
Ketahui pasar Anda (Consumen) Strategi pemasaran anda tidak akan pernah sukses jika Anda tidak
memiliki khalayak yang jelas. Sebelum anda menghabiskan uang pada pemasaran, sangat perlu untuk mencari tahu target pasar anda terlebih dahulu. Tidak perlu membayar mahal untuk menyewa sebuah perusahaan riset pasar mewah. Jika Anda tahu produk Anda, Anda harus dapat mengetahui pasar Anda sendiri. Misalnya, siapa yang akan paling tertarik pada produk Anda? Pria atau wanita? Apa kelompok usia mereka? Apa kepentingan pelanggan Anda? Apakah situasi kemungkinan keuangan mereka?
b. Tetapkan tujuan. Tentukan apa yang anda cari untuk mendapatkan dari pemasaran online. Peningkatan kesadaran? Peningkatan pendapatan? Atau anda mungkin akan memiliki beberapa tujuan, sehingga anda dapat mengukur keberhasilan Anda. Ketika anda mencapai tujuan awal anda, menetapkan tujuan baru sehingga perusahaan anda bisa terus meningkatkan.
c.
Tetapkan anggaran (Capital) Sekarang bahwa anda tahu siapa target pasar anda dan memiliki
tujuan yang ditetapkan, merencanakan anggaran yang sesuai. Hal yang baik tentang pemasaran online adalah bahwa anda dapat berhasil, bahkan ketika pada anggaran yang ketat. Banyak platform yang tersedia tanpa biaya. Namun, menempel semata-mata dengan bentuk bebas dari pemasaran online mungkin bukan strategi terbaik untuk perusahaan anda. Hati-hati menentukan apa yang paling diperlukan outlet untuk produk anda dan bersedia untuk mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkan hasil. d.
Merek sendiri. Tentukan sendiri merk produk anda terpisah dari kompetisi. Ada
ribuan perusahaan mencoba untuk menjual produk di Internet. Dengan demikian, anda perlu membuat merek yang tak terlupakan. Jika ada perusahaan lain online dengan nama yang mirip, pertimbangkan untuk mengubah nama anda ke salah satu yang tidak akan mudah bingung dengan produk lain.
e.
Kembangkan relasi. Membina hubungan antara produsen dan konsumen dengan cara
berkomunikasi yang dilakukan secara terus menerus memunculkan image mengenai produk itu sendiri. komunikasi dengan konsumen yang terus berjalan menimbulkan kedekatan. Kedekatan yang dibangun secara tidak langsung akan menimbulkan kepercayaan, sehingga orang tidak takut untuk membeli barang secara online.
BAB III METODE PELAKSAAAN
3.1 Rancangan Kegiatan Pengembangan model sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan media online sebagai sarana pemasaran hasil produksi, dilakukan dengan pendekatan kontekstual. Pendekatan ini akan diawali dengan orientasi lapangan, dilanjutkan dengan identifikasi masalah, studi literatur, pelaksanaan pelatihan, dan evaluasi keberhasilan kegiatan. Secara skematis alur kerja pemecahan masalah dalam kegiatan ini, dapat digambarkan dalam bagan di bawah ini.
Gambar 3.1. Bagan pemecahan masalah Kegiatan akan diawali dengan melakukan pembuatan jadwal yang visibel dan bisa disepakati oleh peserta pelatihan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian wawasan dengan sistem ceramah kepada anggota APIK Kabupaten Buleleng di satu lokasi pelatihan yang telah disepakati bersama secara terjadwal. Pelatihan pemanfaatan media online yang diberikan kepada anggota APIK Kabupaten Buleleng akan dilihat hasilnya secara periodik, apakah pelatihan ini dapat
meningkatkan
kemampuan
anggota
APIK
Kabupaten
untuk
mempromosikan dan memasarkan hasil produksinya secara online. Pada akhir pelatihan, akan dilakukan evaluasi untuk melihat keterampilan dari masingmasing peserta dalam hal mempromosikan dan memasarkan hasil produksinya melalui media online. Dalam evaluasi ini juga akan diberikan sertifikat sebagai sebuah penghargaan tentang keterampilan pemanfaatan media online sebagai sarana promosi dan pemasaran produk yang dimiliki oleh masing-masing peserta pelatihan. Sosialisasi pemanfaatan media online dan peningkatan pemanfaatan media online harus dilakukan secara berkesinambungan. Pelatihan dan sosialisasi pemanfaatan media online tidak dapat dilakukan hanya sekali saja. Para peserta atau anggota APIK diharapkan proaktif untuk melatih sendiri materi-materi yang didapat pada saat pelatihan untuk mempromosikan dan memasarkan hasil produksinya secara online. 3.2 Khalayak Sasaran Khalayak sasaran yang dianggap satrategis dalam kegiatan ini adalah para anggota APIK Kabupaten Buleleng memiliki kemampuan mengoperasikan komputer dan internet yang tidak sama, ada yang sudah mampu ada juga yang belum. kegiatan pelatihan ini dilaksanakan secara terjadwal.
Pada setiap
pertemuan (pelatihan), setiap peserta akan diberikan sosialisasi materi tentang pemanfaatan media online sebagai sarana pemasaran hasil produksi, mulai dari pengenalan pengenalan media online sampai dengan proses pemasaran produk, dan plus-minus teknologi internet. Di sisi lain, kepada setiap peserta akan diberikan softcpy seluruh bahan pelatihan, sehingga bisa dijadikan bahan acuan dan arsip kepada semua peserta pelatihan. Kepada para peserta yang telah dilatih, nantinya diharapkan dapat menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimilikinya kepada anggota APIK yang tidak dapat mengikuti pelatihan dengan program imbas. Melalui pelatihan ini, diharapkan para anggota APIK yang ada di Kabupaten Buleleng mampu memasarkan dan mempromosikan hasil produksinya dengan media online.
3.3 Keterkaiatan Kegiatan ini juga akan melibatkan berbagai pihak dengan peran dan nilai manfaat yang beragam. Adapun pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan ini antara lain:
(a) Pihak Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) Singaraja, khususnya jurusan Manajemen Informtika Undikhsa yang akan menyediakan tim pakar atau tim tutor yang akan memberikan pandangan-pandangan tentang esistem pemasaran secara online. (b) Pihak Asosiasi Pengrajin Industri Kecil Kabupaten Buleleng, yang memfasilitasi terlaksananya kegiatan ini, dengan turut serta mengikuti pelatihan pemanfaatan media online sebagai sarana pemasaran hasil produksil. Selain itu masyarakat luas khususnya masyarakat Buleleng dapat mengakses produk-produk pengarajin industri kecil yang ada di kabupaten Buleleng secara online.
3.4 Metode Prosedur kegiatan program pengabdian yang diusulkan dalam usulan ini meliputi tahapan: (a) studi pendahuluan, (b) pelatihan, (c) evaluasi . Perincian kegiatan di masing-masing tahapan diuraikan seperti berikut. a.
Studi Pendahuluan Pada tahapan studi pendahuluan akan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut: 1. Pengumpulan persoalan yang dihadapi anggota Asosiasi Pengrajin Industri Kecil Kabupaten Buleleng. 2. Klasifikasi persoalan anggota Asosiasi Pengrajin Industri Kecil Kabupaten Buleleng dan pencocokan dengan potensi yang ada pada institusi. 3. Penyusunan skala prioritas program dengan mendasarkan pada peluang untuk diimplementasikan, ketersediaan sumber daya dan ketersediaan sumber daya dari tim pendamping, 4. penyusunan rencana kerja dan instrumen pelaksanaan program, 5. penetapan tim pelaksana dan uraian kerjanya sesuai kepakaran yang dimiliki, 6. Diskusi/pembekalan tim dalam hal pelaksanaan teknis. b. Pelaksanaan Pada tahapan pelaksanaan akan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Pembagian materi dalam bentuk softcopy dan hardcopy 2. Penjelasan umum tentang sistem pemasaran online 3. Worskshop pemanfaatan meadia online sebagai sarana pemasaran hasil produksi pada anggota APIK kabupaten Buleleng.
c.
Evaluasi Pelaksanaan evaluasi dilakukan untuk dua tujuan yaitu: (a) umpan balik
untuk perbaikan dini tahap pelaksanaan dan (b) umpan balik untuk pelatihan berikutnya. Ada dua modus pelaksanaan evalusi yang dilakukan. Modus pertama adalah dalam pelaksaan pelatihan dan modus kedua adalah di akhir pelaksanaan pelatihan. Modus pertama untuk tujuan evaluasi melakukan perbaikan dini dan modus kedua untuk perbaikan program berikutnya. Hasil pada tahapan evaluasi dijadikan dasar dalam menyusun laporan pelaksanaan program pengambdian, yang mencakup uraian pelaksanaan program, hambatan-hambatan dalam pelaksanaan, capaian dari target yang ditetapkan dan solusi yang dilakukan dalam mengatasi hambatan. Pada akhirnya, laporan pelaksanaan program ini dijadikan dasar pertanggungjawaban pelaksanaan pengambdian kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
3.5 Rancangan Evaluasi Setelah program ini terlaksana, maka untuk mengukur tingkat keberhasilan dari keseluruhan rangkaian kegiatan tersebut, akan dilakukan evaluasi pada rentang proses dan akhir kegiatan, yaitu pada saat dilakukan pada akhir pelatihan, Kegiatan evaluasi ini akan melibatkan: ketua dan anggota pengabdian kepada masyarakat. Kriteria dan indikator pencapaian tujuan dan tolak ukur yang digunakan untuk menjustifikasi tingkat keberhasilan kegiatan dapat dijabarkan sebagai berikut: No. Jenis Data
1.
Pengetahuan tentang medi online
Sumber Data
Indikator
Pseserta Pengetahuan pelatihan peserta pelatihan
Kriteria Keberhasilan
Instrumen
Terjadi perubahan yang positif terhadap
Pedoman wawancara
pengetahuan media online 2
Keterampilan peserta dalam memanfaatkan internet dan komputer
peserta
Keterampilan peserta
Terjadinya perubahan yang positif terhadap keterampilan pseserta dalam menggunakan internet dan komputer
Pedoman wawancara dan Format Observasi
3
Kemampuan dan keterampilan peserta menggunakan media online sebagai sarana pemasaran hasil produksi
peserta
Kemampuan dan keterampilan peserta dalam memanfaatakn media online sebagai sarana pemasaran hasil produksi
Terjadinya perubahan kemampuan dan keterampilan pada peserta dalam media online sebagai sarana pemasaran hasil produksi
Pedoman wawancara dan Format Observasi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pelatihan pemanfaatan media online ini diikuti oleh 8 anggota APIK, dan setiap anggota APIK diwakili oleh 2 orang untuk mengikuti kegiatan pelatihan. Adapun profil dari anggota APIK yang mengikuti pelatihan pemanfaatan media online sebagai sarana pemasaran prosuk adalah sebagai berikut: 1. Puji Jiwa Seni Alamat
: Jl. Pulau Irian Penarungan, Singaraja
Kontak
:I Wayan Natih
Telp
:08123862548
Posisi
:Pemilik
Produk
:Kerajinan Dulang Bahan Baku :Kayu manga dan gamelina (kombinasi batok kelapa dan batang kayu manis
Jenis usaha
:Industri Rumah Tangga
Legalitas
:SIUP No. 503-12/247/SIUP/KPT/2009
Jumlah Karyawan:4 orang
2. Nyiur Indah Alamat
: Dusun Pondok Desa Petandakan Ke. Buleleng
Kontak
:Gede Merta Sariada
Telp
:08123947399
Posisi
:Pemilik
Produk
:Kerajinan dan Mebel Bahan Baku :Kayu manga dan gamelina (kombinasi batok kelapa dan batang kayu manis
Legalitas
:SIUP No. 503/411/PERINDAG/XIII/2004
Jumlah Karyawan:20 orang
3. Tia Mandiri Alamat
: Jl. Laksamana Nomor 89, Singaraja
Kontak
:Ketut Praba Wijayanti, S.T
Telp
:
Posisi
:Pemilik
Produk
: Mebel
Bahan Baku
:Kayu gamelina dan kayu jati
Legalitas
:SIUP No. 503-12/025/SIUP/KPT/2009/P.I
Jumlah Karyawan:5 orang
4. UD. Dolog Alamat
: Dusun Bengkel, Desa Alasangker, Buleleng
Kontak
:I Kadek Parta
Telp
:0818568741
Posisi
:Pemilik
Produk
: Sanggah, ukiran bangunan, dan mebel
Bahan Baku
:Kayu nangka, cempaka, majegau
Legalitas
:SIUP No. 503-12/151/SIUP/KPT/2012
Jumlah Karyawan: 8 orang
5. UD. Jati Usaha Alamat
:Banjar
dinas
Brongbong,
Desa
Celukan
Gerokgak, Buleleng Kontak
:I Putu Gede Astawa
Telp
:081338612501
Posisi
:Pemilik
Produk
: Kerajinan dan Mebel
Bahan Baku
:Kayu Jati, Intaran,dan Gamelina
Legalitas
:SIUP No. 503-12/576/SIUP/KPT/2009
Jumlah Karyawan: 5 orang
Bawang,
6. UD. Jati Jaya Alamat
:Banjar dinas Bubunan, Desa Tinga tinga, Gerokgak, Buleleng
Kontak
:Gede Wijaya
Telp
:081338538589
Posisi
:Pemilik
Produk
: Kerajinan dan Mebel
Bahan Baku
:Kayu Jati, dan Gamelina
Legalitas
:SIUP No. 503-12/540/SIUP/KPT/2010
Jumlah Karyawan: 7 orang
7. Sinar Jaya Alamat
: Desa Sidtapa, Lovina Singaraja-Bali
Kontak
:Putu Sinar Jaya
Telephone
:08563839022
Produk
: Handycraft Gifts dan Souvenirs
8. Pengrajin Perak dan Kuningan Alamat
: Dusun Delod margi, Desa Sari Mekar, Singaraja -Bali
Kontak
:Wayan Wenten
Telephone
:081936638575
Produk
: Bokor, Sangku, Kapar, Dulang, Caratan, dan Gelang bayi
Setelah dilaksanakan sosialisasi pemanfaatan media online sebagai media pemasaran produk bagi para anggota APIK, maka tingkat keberhasilan penyelenggaraan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini, dapat dilihat dari hasil evaluasi selama pelaksanaan kegiatan, yakni: a). Evaluasi proses yaitu untuk mengetahui pelaksanaan dari program yang dibuat serta keterlibatan peserta atau khalayak sasaran antara strategis selama mengikuti kegiatan. Evaluasi ini dilakukan dari awal sampai akhir kegiatan workshop pemanfaatan media online, dengan melihat tanggapan peserta terhadap studi kasus yang diberikan, praktik dapat diselesaikan dengan baik,dan hanya ada beberapa peserta yang belum bisa menguasai dengan baik b). Evaluasi hasil/produk yaitu untuk mengetahui
seberapa jauh tingkat keberhasilan tujuan yang telah dirumuskan, dapat dilihat dari respon (tanggapan) peserta terhadap sosialisasi pelatihan yang telah dilakukan, yang diberikan berupa angket pada akhir kegiatan dan hasil workshop pengisian media online oleh peserta workshop, alamat web dapat diakses pada laman www.apikbuleleng.com. Berikut adalah hasil pengisian media online oleh masing-masing anggota APIK.
Gambar 4.1 Halaman Utama Galeri produk anggota APIK 1.
Puji Jiwa Seni Url: http://apikbuleleng.com/index.php?album=Puji-Jiwa-Seni
Gambar 4.2 Halaman Utama pengrajin Puji Jiwa Seni
2.
Nyiur Indah Url: http://apikbuleleng.com/index.php?album=Nyiur-Indah
Gambar 4.3 Halaman Utama pengrajin Nyiur Indah 3.
Sinar Dewata Url: http://apikbuleleng.com/index.php?album=Sinar-Jaya
Gambar 4.4 Halaman Utama pengrajin Sinar Dewata
4.
Tia Mandiri Url: http://apikbuleleng.com/index.php?album=Tia-Mandiri
Gambar 4.5 Halaman Utama pengrajin Tia Mandiri 5.
UD. Dolog Url: http://apikbuleleng.com/index.php?album=UD.-Dolog
Gambar 4.6 Halaman Utama pengrajin UD. Dolog
6.
UD. Jati Usaha Url: http://apikbuleleng.com/index.php?album=UD.-Jati-Usaha
Gambar 4.7 Halaman Utama pengrajin UD. Jati Usaha 7.
UD. Jati Jaya Url: http://apikbuleleng.com/index.php?album=UD.-Jati-Jaya
Gambar 4.8 Halaman Utama pengrajin UD. Jati Jaya Pelatihan dilakukan selama dua hari penuh, dan diadakan pada tanggal 1 Agustus dan 3 Agustus 2016 dihadiri sebanyak 16 peserta dari 8 anggota Asosiasi Pengrajin Industri Kecil Kabupaten Buleleng. Semua peserta mengikuti kegiatan
secara penuh dikarenakan semua peserta antusias mengikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan. Dari respon (tanggapan peserta) yang diberikan peserta 20% menyatakan bahwa kegiatan
pelatihan dengan topik ini tidak perlu dilakukan, 80%
menyatakan merasa perlu dengan kegiatan pelatihan ini, karena sangat membantu atau mendukung proses pemasaran prosuk secara online sebagai media promosi produk dan peningkatan omset usaha. 80% berpendapat bahwa kegiatan pelatihan ini akan dapat memperluas pasar tidak hanya pada pasar lokal Buleleng saja, namun sisanya 20% menyatakan kurang perlu dikarenakan belum mampu memanfaatkan media secara penuh. Kemudian 100% menjawab bahwa materi yang diberikan dengan cara menarik karena bersentuhan langsung dengan pemanfaatan media online untuk pemasaran produk, 100% dari semua peserta pelatihan mengaggap bahwa dengan kegiatan ini dapat memberikan peluang untuk meningkatkan omset usaha, dan 100% dari semua peserta mengharapkan pelatihan-pelatihan semacam ini diberikan secara rutin. Adapun
beberapa faktor pendorong terlaksananya kegiatan pelatihan ini
adalah sebagai berikut: 1. Dari pihak peserta begitu antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pengabdian pada masyarakat ini. 2. pelaksanaan
kegiatan
ini
dapat
memberikan
pengetahuan
tambahan/menambah wawasan bagi peserta mengenai pemanfaatan media online sebagai sarana pemasaran produk. 3. Kesiapan dan semangat para peserta kegiatan ini begitu besar untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang disiapkan oleh panitia pelaksana. 4. Faktor pendorong lainnya adalah kesiapan anggota TIM pelaksana yang telah menyiapkan diri, terutama dalam pemberi materi pada kegiatan pengabdian ini.
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis kegiatan tersebut dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kegitan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan peserta anggota APIK Buleleng
dalam memanfaatkan media online sebagai
sarana pemasaran produk, sehingga memberikan peluang untuk memper luas pasar produk yang dapat berimbas pada peningkatan omset usaha. 2. Pengabdian pada masyarakat untuk anggota APIK Buleleng berupa sosialisasi dan pelatihan media online sebagai sarana pemasaran produk
sangat perlu karena perkembangan era
teknologi yang menuntut para pelaku usaha untuk bersaing secara global dengan media online. 5.2 Saran Pada masa berikutnya, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini tidak hanya dilakukan untuk anggota Asosiasi Pengrajin industri Kecil Kabupaten Buleleng, namun kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa sosialisasi dan pelatiahan pemanfaatan media online sebagai serana pemasaran perlu dilakukan untuk pengrajin-pengrajin yang ada di luar Kabupaten Buleleng.
a. Daftar Pustaka Bachwell, A. (2000). The contextual approachs: New Paradigm Thinking in Education. California, Tokyo, Darwin: Open University Press. Candiasa I Made, 2005, Pengelolaan Kelas, Makalah disajikan di Program Studi Teknologi Candiasa I Made, 2006, Pendidikan Berbhineka, Orasi Pengenalan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Matematika Terapan IKIP Negeri Singaraja. Harina Yuhetty, 2002, ICT and Education in Indonesia,
http://gauge.u-
gakugei.ac.jp diakses tanggal 30 Oktober 2006 Keller, J. M. (1987). Development and use of the ARCS model of instructional design. Journal of Instructional Development, 10(3), 2-10. Kontoghiorghes, C. (2002). Predicting motivation to learn and motivation to transferlearning back to the job in a service organization: A new systemic model for training effectiveness. Performance Improvement Quarterly, 15(3), 114-129. Lopez, Antonio M. & Donlon, James, 2001, Knowledge Engineering and Education, Educational Technology Volume XLI Number 3 Michaelson, R., Michie & Boulanger, A., 1985, The Technology of Expert Systems, Byte. Montgomery. (2002). The New Learning Model. New York: Wiley & Son. Plomp. (1999). Development Research in/on Education and Training. Netherlands : Twente Richey
& Nelson. (1996). “Developmental Research “. In Jonassen (Ed).
Handbook of Research for Educational Communications and Technology. hal. 1213-1245. New York : Macmillan Simon & Schuster Sidi, Indra Djati. (2001). ”Strategi Pendidikan Nasional”. Makalah Disajikan dalam Simposium dan Musyawarah Nasional I Alumni Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang Tanggal 13 Oktober 2001
Lampiran-lampiran