LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
BAB I PENDAHULUAN
1
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
DAFTAR ISI
KAT A PENGANTAR
...........................................................................................
i
IKHTISAR EXECUTIF ..........................................................................................
iii
DAFT AR ISI
.........................................................................................................
v
DAFT AR TABEL ..................................................................................................
vi
DAFT AR GRAFIK ................................................................................................
vii
BAB I
:
PENDAHULUAN A Latar Belakang ……...…………..……………......……….....……..
1
B Maksud dan Tujuan
2
..................................................................
C Tugas Pokok dan Fungsi RSJPDHK D Sistematika Penulisan BAB II
BAB III
:
:
........................................
2
..............................................................
5
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA RSJPDHK A Rencana Kerja Tahunan ….........................................................
6
B Penetapan Kinerja …..................................................................
9
AKUNTABILITAS KINERJA A Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja ..……….............. I. Peningkatan Kinerja Keuangan
12
............................................
14
II. Peningkatan Kinerja Cakupan Pelayanan ..…......................
19
III. Peningkatan Pertumbuhan Pembelajaran ……………………
49
IV. Peningkatan Mutu….……………………………………………. …......................................................................
52
KESIMPULAN .. ..............................................................................
59
B Sumber Daya BAB IV :
LAMPIRAN :
1) Form RKT (Rencana Kinerja Tahunan) TA 2014 2) Pernyataan Penetapan Kinerja TA 2014 3) Form Penetapan Kinerja TA 2014
2
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
A. LATAR BELAKANG Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) merupakan rumah sakit khusus yang menjadi Pusat Rujukan Nasional untuk pelayanan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Rumah sakit ini didirikan oleh Yayasan Harapan Kita di atas tanah seluas 22.389 m2 di Jl. S Parman Kaveling 87 Slipi, Jakarta Barat dan diresmikan pada tanggal 9 Nopember 1985. Pada tanggal 27 Maret 1985 Yayasan Harapan Kita melalui Surat Keputusan nomor 02/1985 menyerahkan kepemilikan rumah sakit ini kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan, tetapi pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Harapan Kita berdasarkan SK. No. 57/Menkes/ SK/II/1985. Pada tanggal 31 Juli 1997 Yayasan Harapan Kita menyerahkan kembali
pengelolaan
Kementerian
Rumah
Kesehatan
Sakit
Republik
Jantung
Indonesia
Harapan dan
Kita
selanjutnya
kepada melalui
Peraturan Pemerintah nomor 126 tahun 2000, status Rumah Sakit Jantung Harapan Kita pun berubah menjadi Perusahaan Jawatan di bawah naungan Kementerian BUMN. Pada tanggal 13 Juni 2005, ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang menyebutkan perubahan status rumah sakit yang semula berstatus Perusahaan Jawatan (Badan Usaha Milik Negara) menjadi Badan Layanan Umum (pasal 37 ayat 2). Dengan demikian, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita pun berubah statusnya menjadi BLU-RSJPD Harapan Kita, dan berada di bawah Kementerian Kesehatan RI sebagai Unit Pelaksana Teknis . RSJPD Harapan Kita sebagai Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, perlu menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dalam upaya mewujudkan Good Clinical Governance dan Good Corporate Governance sesuai Inpres No 7 Tahun
3
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan dalam
pengelolaan
pelaksanaan
sumber
daya
dan
tugas,
fungsi, dan peranannya
kebijakan
yang
dipercayakan
kepadanya berdasarkan perencanaan strategis dan indikator kinerja lainnya yang
sudah
ditetapkan,
2416/MENKES/PER/XII/2011
dan tentang
PERMENKES
Petunjuk
Pelaksanaan
RI
No
Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja RSJPD Harapan Kita Tahun 2014 disusun
sebagai
pelaksanaan
bentuk
tugas-tugas
pertanggungjawaban RSJPDHK
sebagai
secara UPT
tertulis di
atas
Lingkungan
Kementerian Kesehatan RI dalam kurun waktu tahun 2014. Laporan Akuntabilitas Kinerja RSJPD Harapan Kita merupakan rangkuman dari
suatu proses di mana setiap Unit Kerja per Direktorat
melakukan evaluasi kinerjanya masing-masing yang memuat keberhasilan maupun
kegagalan
dalam
pencapaian kinerja
selama
melaksanakan
kegiatan tahun anggaran 2014 yang wajib dipertanggung jawabkan. C. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI 1. Tugas Pokok Berdasarkan Permenkes RI No. 1682/MENKES/PER/XII/2005, RSJPD Harapan Kita mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan
pemulihan
yang
dilaksanakan
secara
serasi,
terpadu,
dan
berkesinambungan melalui peningkatan kesehatan dan pencegahan serta upaya rujukan. Berdasarkan SK Men-Kes No.1102/Men-Kes/SK/IX/2007 Tanggal 26 September 2007 RSJPDHK ditetapkan sebagai Pusat Jantung Nasional
4
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
yang mempunyai tugas menjadi World Class Hospital dan menerapkan layanan Kardiovaskuler berjenjang di seluruh Indonesia. Berdasarkan SK Men-Kes No.333/MenKes/SK/V/2011, pada Tanggal 7 Mei 2011 RSJPDHK ditetapkan sebagai RS khusus type A.
2. Fungsi RSJPDHK Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, RS jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita menyelenggarakan fungsi : a. Upaya pencegahan terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah; b. Upaya pelayanan dan penyembuhan bagi pasien penyakit jantung dan pembuluh darah c. Upaya rehabilitasi
terhadap pasien penyakit jantung dan pembuluh
darah; d. Upaya menjalankan pelayanan berjenjang melalui rujukan yang efektif e. Pengelolaan dan pembinaan sumber daya manusia f. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dalam bidang ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). g. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan dalam bidang ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). h. Pelaksanaan urusan administrasi umum dan keuangan.
5
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Adapun struktur organisasi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita adalah sebagai berikut : Gambar 1.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2014
6
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
D. SISTEMATIKA PENULISAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita tahun 2014 ini menjelaskan pencapaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan selama Tahun 2014, capaian kinerja tersebut dibandingkan dengan rencana kinerja (penetapan kinerja) yang ditetapkan pada awal tahun 2014 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasinya sejumlah perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Dengan kerangka
berpikir seperti
itu, sistematika penyajian Laporan
Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita disusun sebagai berikut : a. Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita, serta sistematika penyajian laporan. b. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan tentang program/kegiatan, indikator dan target yang akan dicapai Rumah Sakit Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita beserta anggaran yang direncanakan tahun 2014. c. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang pengukuran kinerja, capaian kinerja tahun 2014, analisis akuntabilitas kinerja dan realisasi anggaran serta sumberdaya yang digunakan dalam rangka pencapaian kinerja Rumah Sakit Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita selama Tahun 2014. d. Bab IV Simpulan, berisi kesimpulan atas Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2014.
7
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. A. RENCANA KERJA TAHUNAN Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan proses penetapan target capaian indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis. Rencana Kerja Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita 2014 ini merupakan rencana kerja tahun kelima (terakhir) dalam pencapaian sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis RSJPDHK 2010-2014 yang bervisi ”Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian kardiovaskular secara profesional dan ditopang oleh tatakelola korporasi yang baik”. B.
Dalam Rencana Kerja Tahunan 2014 dapat digambarkan sasaran strategis dan sasaran program / kegiatan yang ingin dicapai selama tahun 2014. yang secara garis besar memuat indikator yang meliputi aspek-aspek sesuai dengan visi dan tujuannya dalam Renstra RSJPDHK.
C. RKT yang dituangkan sebagai berikut : Tabel 2.2. Rencana Kerja Tahunan NO
SASARAN STRATEGIS
(1)
(2)
I
Peningkatan Kinerja Keuangan
INDIKATOR KINERJA (3)
a.
Tercapainya Rasio Kas (Cash Ratio)
b. c.
Tercapainya Rasio Lancar (Current Ratio) Tercapainya Periode Panagihan Piutang (Collection Period) Tercapainya Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) Tercapainya Imbalan atas Aktiva Tetap (Return on Asset) Tercapainya Imbalan Ekuitas (Return on Equity) Tercapainya Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
d. e. f. g.
8
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
h. II
Peningkatan Kinerja Cakupan Pelayanan 2.1. Pertumbuhan Produktivitas
a. b. c. d. e. f. g.
h. i. j. k. 2.2. Meningkatkan publikasi hasil penelitian baik di tingkat Nasional maupun Internasional 2.3. Peningkatan Efektifitas Pelayanan
a.
c. d. e.
IV
Tercapainya jumlah Kunjungan Rawat Jalan Umum Tercapainya jumlah Kunjungan Rawat Jalan Executive Tercapainya jumlah kunjungan MCU Tercapainya jumlah Kunjungan Rawat Darurat Tercapainya jumlah pemeriksaaan Radiologi pertahun Peningkatan jumlah pemeriksaan laboratorium Tercapainya Pertumbuhan Cakupan Layanan Pemeriksaan Diagnostik (ECHO, Nuklir, vaskuler, MSCT. MRI) Tercapainya Jumlah operasi Jantung Dewasa Tercapainya Jumlah operasi Jantung Anak Tercapainya Jumlah tindakan DI & INB Tercapainya Jumlah kunjungan Rehabilitasi Jantung Terlaksananya publikasi hasil penelitian
b.
III
Tercapainya Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional
Peningkatan Kinerja Pendidikan Kardiovaskuler / Pertumbuhan Pembelajaran
a.
4.1. Peningkatan Peningkatan Mutu Pelayanan
a.
b.
Kelengkapan Rekam Medik setelah selesai pelayanan < 24 jam Tercapainya pengembalian Rekam Medik yang baik < 24 jam Angka kegagalan hasil radiologi Angka Pengulangan Pemeriksaan laboratorium Tercapainya Prosentase pencapaian angka hunian (BOR) Tercapainya Jumlah Peserta Diklat internal RSJPDHK Tercapainya Jumlah Peserta Diklat Eksternal RSJPDHK Emergency ResponsceTime Rate
9
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
b. c.
e. f. g. h.
Door to ballon time pada PPCI di IGD Tercapainya waktu tunggu di poliklinik maksimal Tercapainya Jumlah angka hari rata2 perawatan pasein AvLOS (hari) Pelayanan resep obat jadi Waktu tunggu operasi Waktu tunggu Laboratorium Waktu tunggu hasil radiologi
a.
Angka Kematian UGD
b. c. d. e. f.
Angka Kematian Rawat Inap > 48 Jam Post Operative Death Rate Menurunnya angka ILO Menurunnya angka ISK Angka pasien jatuh
d.
4.2. Peningkatan Mutu Klinik
4.3. Kepedulian terhadap Masyarakat 4.4. Peningkatan Kepuasan Pelanggan
Ratio Tempat Tidur kelas III
a.
Kepuasan Pasien rawat jalan
b.
Kepuasan Pasien rawat inap
10
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
B. PENETAPAN KINERJA Unit Eselon II : Tahun Anggaran :
RS. JANTUNG HARAPAN KITA JAKARTA 2014
Tabel 2.2. Penetapan Kinerja NO
SASARAN STRATEGIS
(1)
(2)
I
Peningkatan Kinerja Keuangan
INDIKATOR KINERJA (3)
a. b. c. d. e. f. g. h.
II
Peningkatan Kinerja Cakupan Pelayanan 2.1. Pertumbuhan Produktivitas
TARGET 14
a. b. c. d. e.
f. g.
h.
Tercapainya Rasio Kas (Cash Ratio) Tercapainya Rasio Lancar (Current Ratio) Tercapainya Periode Panagihan Piutang (Collection Period) Tercapainya Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) Tercapainya Imbalan atas Aktiva Tetap (Return on Asset) Tercapainya Imbalan Ekuitas (Return on Equity) Tercapainya Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Tercapainya Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional
Tercapainya jumlah Kunjungan Rawat Jalan Umum Tercapainya jumlah Kunjungan Rawat Jalan Executive Tercapainya jumlah kunjungan MCU Tercapainya jumlah Kunjungan Rawat Darurat Tercapainya jumlah pemeriksaaan Radiologi pertahun Peningkatan jumlah pemeriksaan laboratorium Tercapainya Pertumbuhan Cakupan Layanan Pemeriksaan Diagnostik (ECHO, Nuklir, vaskuler, MSCT. MRI) Tercapainya Jumlah operasi Jantung Dewasa
(4)
245,00 % 602,00 % 27,00 hari 59,46 % 6,50 % 8,50 % 36,00 hari 94,81 %
127.455 pasien 38.000 pasien 400 pasien 11.899 pasien 34.502 tindakan
5 % 37.174 tind
1.150 tind
11
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
i. j. k. 2.2. Meningkatkan publikasi hasil penelitian baik di tingkat Nasional maupun Internasional 2.3. Peningkatan Efektifitas Pelayanan
Terlaksananya publikasi hasil penelitian
a. b.
c. d. e.
III
IV
Peningkatan Kinerja Pendidikan Kardiovaskuler / Pertumbuhan Pembelajaran
4.1. Peningkatan Peningkatan Mutu Pelayanan
Kelengkapan Rekam Medik setelah selesai pelayanan < 24 jam Tercapainya pengembalian Rekam Medik yang baik < 24 jam Angka kegagalan hasil radiologi Angka Pengulangan Pemeriksaan laboratorium Tercapainya Prosentase pencapaian angka hunian (BOR)
a.
Tercapainya Jumlah Peserta Diklat internal RSJPDHK
b.
Tercapainya Jumlah Peserta Diklat Eksternal RSJPDHK
a.
Emergency ResponsceTime Rate
b.
e. f. g. h.
Door to ballon time pada PPCI di IGD Tercapainya waktu tunggu di poliklinik maksimal Tercapainya Jumlah angka hari rata2 perawatan pasein AvLOS (hari) Pelayanan resep obat jadi Waktu tunggu operasi Waktu tunggu Laboratorium Waktu tunggu hasil radiologi
a.
Angka Kematian UGD
b.
Angka Kematian Rawat Inap
c. d.
4.2. Peningkatan Mutu Klinik
Tercapainya Jumlah operasi Jantung Anak Tercapainya Jumlah tindakan DI & INB Tercapainya Jumlah kunjungan Rehabilitasi Jantung
900 tind 9.000 tind 42.000 pasien 2 kali
95 % 98 %
0,5 % 2 % 68 %
619 orang
orang 186 5 menit 90 menit 30 menit 7 hari 7;30 1 2 3
menit hari jam jam
1% % 3 % 12
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
c. d. e. f. 4.3. Kepedulian terhadap Masyarakat 4.4. Peningkatan Kepuasan Pelanggan
>48 Jam Post Operative Death Rate Menurunnya angka ILO Menurunnya angka ISK Angka pasien jatuh
3 1,79 0.39 1
% % % %
Ratio Tempat Tidur kelas III
34 %
a.
Kepuasan Pasien rawat jalan
85 %
b.
Kepuasan Pasien rawat inap
85 %
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2014: Rp. Rp. 704.802.282.000,(Tujuh ratus empat milyar delapan ratus dua juta dua ratus delapan puluh dua ribu rupiah)
13
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
I.
PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA Pengukuran
kinerja
adalah
kegiatan
manajemen
khususnya
membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dalam kurun waktu Januari – Desember 2014. Tahun 2014 merupakan tahun kelima pelaksanaan dari Rencana Strategis Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2010–2014. Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator kegiatan di dalam Rencana Strategis, sehingga diperoleh
gambaran
tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing
indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran
kinerja
ini
Sekretariat
Direktorat
juga
dimaksudkan untuk
Jenderal
Bina
Upaya
mengetahui
Kesehatan
kinerja
khususnya
dibandingkan dengan target yang ingin dicapai dan sudah ditetapkan di awal tahun. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang
14
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
telah ditetapkan dalam Renstra Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dan Penetapan Kinerja. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran pada tahun 2014 maka Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita telah bekerja untuk memenuhi target-target yang ditetapkan dan tercantum dalam Rencana Kinerja Tahunan 2014. Sasaran Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita pada RKT 2014 masih mengacu pada Pedoman Indikator Kinerja BLU di Lingkungan Direktorat Jenderal BUK Kementerian Kesehatan dan dari PPK BLU Kementerian Kesehatan RI yang mencakup : 1. Peningkatan Kinerja Keuangan. 2. Peningkatan Produktifitas. 3. Peningkatan Mutu Pelayanan dan Manfaat bagi Masyarakat.
Uraian pengukuran kinerja utama berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2014 yang kemudian dituangkan kedalam Penetapan Kinerja Tahun 2014 dapat diuraikan sebagai berikut :
15
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
A. Peningkatan Kinerja Keuangan
Kinerja Keuangan di RSJPD Harapan Kita dituangkan kedalam beberapa indikator, diuraikan dalam bentuk tabel berikut :
Tabel 3.1. Indikator Kinerja Keuangan NO
I
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR
Peningkata 1 Tercapainya Rasio Kas (Cash n Kinerja Ratio) Keuangan
2 Tercapainya Rasio Lancar (Current Ratio) 3 Tercapainya Periode Panagihan Piutang (Collection Period) 4 Tercapainya Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) 5 Tercapainya Imbalan atas Aktiva Tetap (Return on Asset) 6 Tercapainya Imbalan Ekuitas (Return on Equity) 7 Tercapainya Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) 8 Tercapainya Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional
SATUAN TARGET
REAL 2013
REAL 2014
CAPAIAN
%
245,00
410,47 1146,08%
tercapai
%
602,00
771,51 1349,44%
tercapai
hari
27,00
34,76
6,71
tercapai
%
59,46
123,97
65,09%
tercapai
%
6,50
4,46
9,88%
tercapai
%
8,50
3,34
11,62%
tercapai
hari
36,00
14,43
13,25
%
94.81
91.03
93,73%
16
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Sasaran Indikator Meningkatnya kinerja keuangan Kondisi yang dicapai : 1. Rasio Kas (Cash Ratio) RSJPDHK pada tahun 2014 adalah 1146,08%. Rasio
ini
mengukur kemampuan rumah sakit dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas yang tersedia. Perhitungannya yaitu melalui perbandingan antara jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan (RSJPDHK) dengan jumlah kewajiban yang segera dapat ditagih, rasio ini digunakan untuk menilai tingkat likuiditas perusahaan; sin. nisbah kas. Semakin tinggi rasio semakin bagus sampai kondisi ideal. Rasio kas yang terealisasi di RSJPDHK adalah sebesar 1349.08% yang berarti RSJPDHK memiliki kemampuan tinggi dalam
membayar
hutang
jangka
pendeknya
dan
lebih
bagus
dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. 2. Rasio lancar (current ratio) adalah kemampuan rumah sakit menutupi kewajiban jangka pendeknya melalui seluruh aktiva lancar. Rasio ini adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar suatu perusahaan. Rasio lancar digunakan untuk mengungkapkan jaminan keamanan (margin of safety) perusahaan terhadap kreditor jangka pendek. Semakin tinggi current ratio berarti semakin bagus. Persentase rasio lancar yang terealisasi tahun 2014 adalah 1349,44 yang lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya (tahun 2013 adalah 771%). Menurut Van Home, rasio lancar yang baik bila berada pada 200%. RS memiliki kemampuan 5 kali putaran untuk memenuhi kewajibannya. Dalam perhitungan tahun 2014 RSJPDHK memiliki current ratio yang sangat tinggi sampai 1349,44% dan jauh diatas nilai ideal maka perlu dilakukan kajian lebih mendalam. 3. Periode Panagihan Piutang (Collection Period) pada tahun 2014 tercapai
17
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
6,71 hari, membaik dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2013 angka collection periodenya sebesar34,76 hari 4. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) , Rasio ini merupakan perbandingan antara pendapatan operasional BLU yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat. dengan aktiva tetap. Rasio
ini
berguna
untuk
mengevaluasi
kemampuan
perusahaan
menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Kalau perputarannya lambat (rendah), kemungkinan terdapat kapasitas terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun kurang bermanfaat, atau mungkin disebabkan hal hal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan dengan nilai output yang akan diperoleh. Jadi semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut. Pada tahun 2014, Nilai perputaran asset tetap di RSJPD Harapan Kita adalah 65,09%, nilai standar yang baik sesuai adalah < 20. 5. Imbalan atas Aktiva Tetap (Return on Asset) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis. Angka Return On Asset (ROA) pada tahun 2014 di RSJPD Harapan Kita adalah 9,88%, meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. 6. Imbalan Ekuitas (Return On Equity) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri, sekaligus menunjukkan tingkat efesiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi nilai rasio ini maka perusahaan tersebut semakin baik karena posisi perusahaan semakin kuat. Angka Return On Equtiy (ROE) pada tahun 2014 di RSJPD Harapan Kita adalah 11,62%. Data tersebut menunjukan bahwa jumlah modal yang dimiliki perusahaan mampu menghasilkan laba sebesar 11,62 % dari total modal yang dimiliki.
18
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
7. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Perputaran persediaan (inventory turnover). Rasio ini mengukur berapa kali rata-rata persediaan berputar atau terjual dalam satu periode waktu (biasanya satu tahun). Semakin tinggi perputaran persediaan adalah semakin bagus sehingga tidak perlu menumpuk banyak persediaan di gudang yang dapat menyebabkan tingginya sewa gudang, resiko barang rusak, kadaluarsa, dsb nya. Rumus : PP= Persediaan x 365 / beban pokok penjualan. Perputaran persediaan RSJPDHK tahun 2014 terlaksana 13,25 kali, Angka ini belum mencapai target dan angka ideal sesuai Peraturan Menteri Keuangan No.PMK.05/2013 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Satuan Kerja BLU Bidang Layanan Kesehatan.
8. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional, Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama, sewa, jasa lembaga keuanga, dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBN. Biaya operasional merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang terdiri dari belanja pegawai, barang dll. Sumber dananya berasal dari penerimaan APBN dan pendapatan PNBP Satker BLU. Rasio ini mengukur kemampuan pendapatan PNBP dalam menutup biaya operasional, semakin tinggi nilai rasio ini maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
19
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Rasio yang dicapai RSJPD Harapan Kita pada tahun 2014 adalah 93,73%, Angka Rasio tersebut belam mencapai target yang ditetapakan tapi termasuk kedalam standar ideal berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.PMK.05/2013 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Satuan Kerja
BLU
Bidang
Layanan Kesehatan.
Rasio
juga
mengalami
peningkatan 2,70% dari tahun 2013. ULASAN : Secara umum, rasio Likuiditas (Liquidity ratio) menunjukkan tingkat kesehatan yang tinggi, namun terlihat dana banyak yang idle karena seluruh current rasionya tinggi. Manajemen perlu mengatur cashflownya dengan mengidentifikasi seluruh kewajiban berdasarkan jangka waktu jatuh tempo, dana yang free untuk lebih dari 3 bulan harus ditempatkan pada instrument yang memberikan yield (hasil) yang lebih tinggi. Kendala : Pengumpulan Data di RSJPDHK, khususnya di Direktorat Keuangan relatif lambat karena data yang tersedia dalam bentuk berkas-berkas, sehingga untuk menghasilkan laporan keuangan dan rasio keuangan dibutuhkan ekstra waktu dan dilakukan secara manual. Belum adanya system informasi yang terintegrasi secara keseluruhan dalampengelolaan data keuangan Usulan Perbaikan : 1.
Pengelolaan keuangan RS diharapkan bisa lebih terintegrasi dengan menggunakan IT sehingga lebih cepat, tepat dan akurat serta lengkap sehingga menghasilkan pengelolaan keuangan yang transparan akuntabel. Diperlukan segera pengembangan aplikasi / sistem informasi keuangan.
2.
Penetapan target harus dikaji karena pada beberapa indikator targetnya terlalu tinggi, Target diharapkan mengacu pada standar Peraturan Menteri Keuangan No.PMK.05/2013 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Satuan Kerja BLU Bidang Layanan Kesehatan. 20
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
B. Peningkatan Kinerja Cakupan Pelayanan
1.
Pertumbuhan Produktifitas a. Pertumbuhan Cakupan Layanan Rawat Jalan Umum Tabel 3.2. Indikator Pertumbuhan Layanan Rawat Jalan Umum
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR
Pertumbuhan Tercapainya jumlah Cakupan Kunjungan Rawat Layanan Jalan Umum Rawat Jalan Umum
SATUAN
pasien
TARGET
REAL 2013
REAL 2014
127.455 109.807 103.402
CAPAIAN
81,13%
Instalasi Rawat Jalan adalah unit pelayanan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Medik dan Keperawatan. Tugas
dan
fungsi
menyediakan
fasilitas
terhadap
penyelenggaraan kegiatan pelayanan Poliklinik Rawat Jalan dari berbagai disiplin ilmu kedokteran klinik. Sasaran Indikator 1.
Tercapainya jumlah Kunjungan Rawat Jalan Umum.
Kondisi yang dicapai : Jumlah kunjungan rawat jalan pada tahun 2014 sebanyak 103.402 orang, capaian targetnya sebesar 92 %. Dengan ratarata kunjungan 424 pasien per hari. Kendala : 1. Target tidak tercapai antara lain dapat disebabkan adanya program rujuk balik. 2. Sistim penyediaan file belum terkoordinasi secara optimal karena masih menggunakan sistem manual (sistem IT belum terintegrasi penuh).
21
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Usulan Perbaikan : 1. Meningkatkan koordinasi dangan BPJS mengenai persediaan obat dan fasilitas di RSUD untuk pasien rujuk balik. 2. Koordinasi dengan Medical Record untuk memperbaiki sistem perjanjian berdasarkan slot waktu. 3. Meningkatkan pelayanan yang lebih baik dan menyeluruh. b. Tercapainya Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Executive Tabel 3.3. Indikator Pertumbuhan Layanan Rawat Jalan Executive NO
SASARAN STRATEGIS
Pertumbuhan Produktifitas
INDIKATOR
REAL 2013
REAL 2014
CAPAIAN
36.878
36.059
95%
SATUAN TARGET
Tercapainya jumlah Kunjungan Rawat pasien Jalan Executive
38.000
Sasaran Indikator : Tercapainya jumlah Kunjungan Rawat Jalan Executive. Kondisi yang dicapai : Pada
tahun
2014
jumlah kunjungan rawat jalan eksekutif
sebanyak 36.059 pasien, dengan capaian targetnya 99%, Rata-rata kunjungan per hari sebanyak 122 pasien, menurun ratarata 1 pasien dari tahun sebelumnya. Kendala :
Pasien masih terlalu ramai pada saat yang bersamaan & bercampur antara pasien anak dengan dewasa di Poli Eksekutif, sehingga terkesan kumuh
Pemeliharaan
Sarana
dan
prasarana
perlu ditingkatkan
sehingga kenyamanan pasien dapat optimal.
Sarana informasi/promosi seperti leaflet profil sering tidak tersedia. 22
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Tidak ada perbedaan antrian antara pasien perjanjian dengan tidak perjanjian
Usulan Perbaikan :
Pembuatan
pengaturan
sistem
antrian
pasien
dengan
perjanjian yang disesuaikan dengan lamanya (waktu) dokter periksa pasien (15 menit setiap pasien).
Perlu pemeliharaan yang bersifat kontinyuitas dalam hal sarana dan prasarana.
Berkoordinasi dengan Instalasi Promsar
Perlu pengembangan sistem IT yang lebih terintegrasi.
Gambar 3.1. Pelayanan / pendaftaran di Poliklinik Eksektif
c. Tercapainya Jumlah Kunjungan MCU Tabel 3.4. Pertumbuhan Kunjungan MCU NO
SASARAN STRATEGIS
Pertumbuhan Produktifitas
INDIKATOR
SATUAN TARGET
Tercapainya jumlah pasien Kunjungan MCU
400
REAL 2013
REAL 2014
CAPAIAN
565
808
201%
Sasaran Indikator : Tercapainya jumlah kunjungan Medical Check Up. Kondisi yang dicapai : Medical Check Up atau Deteksi Dini Kardiovaskular, sebagai salah satu produk pelayanan baru, yang mulai beroperasi pada tahun 2013 menargetkan jumlah kunjungan sebanyak 400 pasien pada tahun 2014,
23
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Realisasi kunjungan pada tahun 2014 mencapai 800 pasien, yang berarti menghasilkan capaian target sebesar 200%, dengan kenaikan kunjungan dari tahun 2013 sebesar 43%. Peningkatan disebabkan
dengan
banyaknya
kunjungan
pasien-pasien
perusahaan hasil dari kegiatan promosi dan pemasaran RSJPD Harapan Kita. Kendala : Kurangnya ketenagaan perawat khususnya perawat
yang
bertugas
sering
overtime/
MCU sehingga lembur,
hal
ini
dikhawatirkan dapat mengurangi kualitas pelayanan. Usulan Perbaikan :
Meningkatkan upaya promosi MCU KV di RSJHK via Website, Leaflet ataupun kerjasama dengan perusahaan-perusahaan mempunyai
peranan
yang
sangat
penting
dalam
meningkatkan jumlah kunjungan MCU
Kualitas sarana dan prasarana perlu ditingkatkan.
Perlu kajian dan usulan untuk penambahan tenaga perawat khusus MCU.
Gambar 3.2.
Foto Kegiatan Pelayanan MCU (Deteksi Dini Kardiovaskular)
24
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
d. Tercapainya Jumlah Kunjungan Rawat Darurat Tabel 3.5. Indikator Pertumbuhan Layanan Rawat Darurat NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR
Pertumbuhan Tercapainya jumlah Produktifitas Kunjungan Rawat Darurat
SATUAN
TARGET
REAL 2013
REAL 2014
CAPAIAN
pasien
11.899
11.210
11.471
96,40%
Sasaran Indikator 1. Tercapainya jumlah Kunjungan Rawat Darurat. Kondisi yang dicapai : 1) Jumlah kunjungan rawat darurat pada tahun 2014 sebanyak 11471, pencapaian targetnya sebesar 96,40 % dari 11899 pasien
yang
ditargetkan
pada
tahun
2014,
meskipun
mengalami kenaikan dari tahun 2013 sebesar 2,3 %. 2) Rata-rata kunjungan per hari pada tahun 2014 adalah 31 pasien. Kendala :. 1. Masih sering terjadinya stagnasi kepindahan pasien ke unit lain, terutama ke unit intensive dan intermediate. 2. Belum ada ruangan tersendiri untuk kasus False Emergency dan belum adanya ruangan triage khusus kardiovaskuler. 3. Belum optimalnya pemanfaatan ruang mini cathlab di IGD. Usulan Perbaikan : 1) Melakukan koordinasi harian dengan masing-masing unit untuk memperlancar alur pasien di UGD. 2) Koordinasi Team Work Service yang lebih baik agar Triage dapat dilakukan lebih cepat (penentuan jenis dan berat ringannya kasus). 3) Perlu ruang terpisah untuk kasus false emergency. 25
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
4) Perlu adanya kebijakan untuk kasus kasus yang seharusnya bisa dilakukan intervensi di ruang minicathlab. e. Tercapainya Jumlah Pemeriksaan Radiologi Tabel 3.6. Indikator Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR
SATUAN TARGET
Pertumbuhan Tercapainya Produktifitas
hari
34.502
REAL 2013
34.084
REAL 2014
CAPAIAN
35.700
107,59 %
Sasaran Indikator Tercapainya jumlah pemeriksaan radiologi tahun 2014 Kondisi yang dicapai : Kinerja
pelayanan
radiologi
pada
tahun
2014
mengalami
peningkatan sebesar 5,3 % dibandingkan tahun 2013. Target yang ditetapkan pun tercapai, dengan pencapaian sebesar 103,47%. Total jumlah pemeriksaan sebanyak 35.700 meliputi pemeriksaan rontgen, radiologi MSCT, Radiologi USG dan MRI. Kendala : 1) Ketenagakerjaan khususnya untuk SMF Radiologi masih kurang, mengingat pelayanan radiologi diperlukan selama 24 jam. Selain masih memerlukan tenaga pendukung lainnya. 2) Sarana dan prasarana yang belum optimal. Usulan Perbaikan : 1) Mengusulkan penambahan tenaga kerja, baik SMF atau tenaga pendukung lainnya. 2) Berkordinasi dengan bagian sarana dan prasarana terkait sarana yang belum memadai.
26
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
f. Peningkatan Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Tabel 3.7. Indikator Pertumbuhan Laboratorium NO
SASARAN STRATEGIS
Layanan
REAL 2013
INDIKATOR SATUAN TARGET
S
Pertumbuhan Peningkatan a Produktifitas jumlah s pemeriksaan laboratorium a
%
5
Pemeriksaan
REAL 2014
CAPAIAN
1.033.661 1.113.651
154,7 %
Naik 7,74%
Sasaran Indikator Tercapainya target peningkatan pemeriksaan laboratorium. Kondisi yang dicapai : Jumlah pemeriksaan lab pada tahun 2014 adalah 1.113.651, meningkat 7,74% dari jumlah pemeriksaan tahun 2013, dimana pemeriksaan pada tahun 2013 sebanyak 1.033.661. Target yang ditetapkan untuk pemeriksaan lab pada tahun 2014 adalah: kenaikan pemeriksaan sebesar 5 % dari tahun 2013. Pencapaian targetnya adalah 154,7%. Rata-rata pemeriksaan per hari sebanyak 3051 pemeriksaan. Kendala :. Sarana dan prasarana, khususnya mengenai penampilan fisik ruang laboratorium yang terlihat sempit dan kurang representatif. Usulan Perbaikan : Dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap pasien, Instalasi Patologi Klinik telah melaksanakan beberapa upaya perbaikan, yaitu dengan memperbaiki serta meningkatkan sistem layanan, antara lain : 1) Memperbaiki sistem pelayanan pasien 2) Mempercepat penggunakan Laboratory information system
27
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
3) Meningkatkan pelayanan analisa gas darah 4) Perbaikan mutu pemeriksaan laboratorium g. Tercapainya Pertumbuhan Cakupan Layanan Pemeriksaan Diagnostik (DNI,Vaskuler,Radiologi,Kardiologi Nuklir). Tabel 3.8. Indikator Pertumbuhan Cakupan Layanan Pemeriksaan Diagnostik NO
SASARAN STRATEGIS Pertumbuhan Produktifitas
INDIKATOR
SATUAN
TARGET
REAL 2013
REAL 2014
CAPAIAN
Tercapainya Jumlah Pemeriksaa n Diagnostik
pemerik saan
34.502
37.960
39.997
107,59%
* echo =28203 * echo =28578; * nuklir =1573 * nuklir =2761; * vask =4337 * vask =4936; * msct =3260 * msct =2991; * mri =587 * mri =731
Sasaran Indikator Tercapainya jumlah Pemeriksaan Cakupan Layanan Pemeriksaan Diagnostik, meliputi : Echo, Nuklir, Vaskuler, MSCT, MRI) Kondisi yang dicapai : Cakupan layanan pemeriksaan diagnostik tahun 2014 berjumlah 35.700 pemeriksaan, dengan realisasi meliputi : Echo:28.578; Nuklir:2761; Vaskular:4936; MSCT:2991; MRI: 731. Semua
pelayanan
pada
cakupan
pemeriksaan
diagnostik
mengalami peningkatan kecuali layanan MSCT, dikarenakan menurunnya rujukan pelayanan dan kompetitifnya persaingan eksternal untuk jenis layanan ini di sekitar Jabodetabek. Kendala : Pelaksanaan sering terkendala pada persediaan & kerusakan alat. Usulan Perbaikan : 1) Peningkatan koordinasi dengan SMF internal rumah sakit.
28
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
2) Maintenace alat perlu ditingkatkan dan koordinasi dengan pihak ke-3 lebih intens. 3) Promosi pelayanan di rumah sakit perlu ditingkatkan. h. Tercapainya Jumlah Operasi Jantung Dewasa Tabel 3.9. Pertumbuhan Layanan Operasi Jantung Dewasa NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR
SATUAN
TARGET
REAL 2013
REAL 2014
1.150
1.284
1.435
Pertumbuhan Tercapainya tindakan Produktifitas Jumlah tindakan operasi jantung dewasa
CAPAIAN
124,78 %
Sasaran Indikator Tercapainya target jumlah tindakan operasi jantung dewasa Kondisi yang dicapai : Jumlah tindakan operasi jantung dewasa pada tahun 2014 sebanyak 1.435, meningkat 151 pasien dari tahun 2013. Capaian targetnya 107,59% dari 1.150 tindakan yang ditargetkan di tahun 2014. Rata-rata operasi jantung dewasa per hari pada tahun 2014 sebanyak 6 pasien. Kendala : Ketersedian alat pada periode semester 1 ( sarana & prasarana) Usulan Perbaikan : a)
Menurunkan
angka
penundaan
operasi
dengan
meningkatkan kualitas perawatan pasca tindakan bedah dan non bedah. b)
Pemilihan kasus yang lebih selektif agar pasien pasca operasi sesuai dengan cliinical pathway.
c)
Maintenace alat perlu ditingkatkan dan koordinasi dengan pihak ke-3 lebih perlu lebih intens.
29
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Gambar 3.3. Tindakan Operasi Jantung Dewasa
i. Tercapainya Jumlah Operasi Jantung Anak (Bedah Pediatrik) Tabel 3.10. Pertumbuhan Layanan Operasi Jantung Anak NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR
Pertumbuhan Tercapainya Produktifitas Jumlah tindakan operasi jantung anak.
SATUAN TARGET
REAL 2013
REAL 2014
CAPAIAN
tindakan
1017
979
108,78%
900
Sasaran Indikator Tercapainya target jumlah tindakan operasi jantung anak. Kondisi yang dicapai : Jumlah tindakan operasi jantung anak pada tahun 2014 sebanyak 979, Capaian targetnya 108,78% dari 900 tindakan yang ditargetkan di tahun 2014, dengan rata-rata tindakan per hari sebanyak 4 pasien. Kendala : 1) Dalam hal sarana dan prasarana, terkadang masih terjadi kerusakan alat-alat pendukung. 2) Waiting list (penjadwalan) yang panjang.
30
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Usulan Perbaikan : a) Maintenace alat perlu ditingkatkan (koordinasi dengan bidang sarana medik) b) Mengusulkan penambahan Ruang OK Anak. Gambar 3.4. Tindakan Operasi Jantung Anak
j. Tercapainya Jumlah Tindakan DI & INB Tabel 3.11. Pertumbuhan Layanan DI dan INB NO
SASARAN STRATEGIS
SATUAN TARGET
REAL 2013
REAL 2014
tindakan
8849
9054
INDIKATOR
Pertumbuhan Tercapainya Produktifitas target jumlah tindakan DI & INB
9000
CAPAIAN
100,60 %
Sasaran Indikator Tercapainya target jumlah tindakan Diagnostik Invasif dan Intervensi Non Bedah. Kondisi yang dicapai : Jumlah tindakan Diagnostik Invasif dan Intervensi Non Bedah pada tahun 2014 adalah 9054, mengalami peningkatan sebanyak 205 pasien dibandingkan tahun 2013, Pencapaian targetnya sebesar 100,6% dari 9000 tindakan yang ditetapkan pada tahun 2014 sebesar 9000 pasien. Kendala :
31
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
1) Dalam hal sarana dan prasarana : masih ditemukan beberapa alat terkendala masalah teknis. 2) Ruangan perawatan (One Day Care) kurang refresentatif. Usulan Perbaikan : 1) Meningkatkan koordinasi dengan bagian Sarana Medik / Non Medik dan bagian SIRS. Gambar 3.5. Ruang Tindakan DI dan INB
k. Tercapainya Jumlah Kunjungan Layanan Rehabilitasi Medik Tabel 3.12. Indikator Pertumbuhan Layanan Rehabilitasi Medik NO
SASARAN STRATEGIS Pertumbuhan Produktifitas
INDIKATOR
Tercapainya Jumlah pasien Rehabilitasi Medik
SATUAN TARGET
pasien
42.000
REAL 2013
40.280
REAL 2014
41.990
CAPAIAN
99,98%
Sasaran Indikator Tercapainya target kunjungan Rehabilitasi Medik tahun 2014. Kondisi yang dicapai : 1) Target yang ditetapkan pada tahun 2014 sebanyak 42.000 pasien hampir tercapai, dengan realisasi sebanyak 41.990 pasien, atau secara prosentase pencapaiannya sebesar 99,98%.
32
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
2) Secara produktifitas pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebanyak
1710
pasien
atau
meningkat
4,25%
jika
dibandingkan dengan tahun 2013. Kendala :. 1) Kurangnya
ketenagaan
yang
dikhawatirkan
menurunkan
kualitas pelayanan. 2) Terdapat beberapa sarana dan prasarana yang belum optimal (alat rusak, ruang PKRS belum terealisasi), 3) Beberapa program rehab belum berjalan optimal atau kurang banyak dimanfaatkan 4) Program pelaksanaan kerjasama
dengan Dinkes
belum
berjalan optimal. Usulan Perbaikan : 1. Mengusulkan penambahan tenaga, sekaligus sebagai proses regenerasi. 2. Pengkajian kompetensi staf non keperawatan (fisioterapi, psikologi, penyuluh kesehatan) 3. Koordinasi dengan SMF terkait program-program yang belum banyak dimanfaatkan 4. Meningkatkan promosi ke masyarakat dan puskes-puskes.. 2.
Peningkatan Publikasi Hasil Penelitian Tabel 3.13. Indikator Peningkatan Publikasi Hasil Penelitian
NO
SASARAN STRATEGIS
Meningkatkan publikasi hasil penelitian baik di tingkat Nasional maupun Internasional
INDIKATOR
SATUAN
TARGET
REAL 2013
REAL 2014
CAPAIAN
Tercapainya target publikasi hasil penilitian
kali
2
3
12
600%
* nas :10 * int’l : 2
33
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Sasaran Indikator Tercapainya
target publikasi
hasil penelitian baik nasional
maupun internasional. Kondisi yang dicapai : Pada tahun 2014, terlaksana 12 kali publikasi hasil penelitian dari 2 kali target publikasi yang ditetapkan, Untuk publikasi hasil penelitian tingkat internasional terlaksana 2 kali, dan untuk tingkat nasional terlaksana 10 kali. Kendala :. 1)
Masalah Ketenagaan : - Belum memiliki tenaga khusus Medical Writing, yang dikhawatirkan memanjang
bisa
membuat
waktu
penelitian
jadi
dan sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas tulisan hasil penelitian. - Belum memiliki tenaga yang cukup dalam pengambilan dan pemantauan data klinik. 2)
Masalah sarana dan prasarana : - Ruang lab yang tersedia sebagai sarana penelitian di Gedung Litbang belum ideal.
Usulan Perbaikan : -
Perlu
pengkajian
untuk
kebutuhan
tenaga
dan
mengusulkannya. -
Sudah diajukan dalam RBA 2015 untuk pembangunan ruang lab yang digunakan untuk penelitian.
Gambar 3.6. Foto Kegiatan Penelitian di RSJPD Harapan Kita
34
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
3. Peningkatan Efektifitas Pelayanan Tabel 3.14. Peningkatan Efektifitas Pelayanan NO
SASARAN STRATEGIS
Peningkatan Efektifitas Pelayanan
INDIKATOR
a. Kelengkapan Rekam Medik setelah selesai pelayanan <24 jam b. Tercapainya pengembalian Rekam Medik yang baik <24 jam
SATUAN TARGET
REAL 2013
REAL 2014
CAPAIAN
%
95
98
98,9
%
%
98
98
98,02
100%
Sasaran Indikator a. Tercapainya target kelengkapan Rekam Medik setelah selesai pelayanan < 24 jam b. Tercapainya target pengembalian Rekam Medik yang baik < 24 jam Kondisi yang dicapai : a. Pencapaian target kelengkapan rekam medis setelah selesai pelayanan dalam waktu < 24 jam adalah 98,9 %. Pelayanan hanya meliputi pasien rawat jalan ( poli umum dan eksekutif). b. Jumlah pasien keluar rawat inap periode tahun 2014 sejumlah 14.231 dengan kelengkapan sejumlah 14.231 Rekam Medis, dengan angka pengembalian rekam medis dalam waktu <24jam mencapai sebesar 98% (sejumlah 13.946 rekam medis)
35
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Jumlah pasien keluar perawatan emergensi periode tahun 2014 sejumlah 5.793 dengan pengembalian rekam medis dalam waktu <24jam mencapai sebesar 98% (sejumlah 5.677 rekam medis). Kendala :. 1) Form assesmen perawat ada yang menggunakan formulir baru dan ada menggunakan formulir lama, sehingga tidak seluruhnya mengakomodir skrining
gizi, pengkajian nyeri & kebutuhan
edukasi 2) Form catatan perkembangan pengkajian ulang untuk pasien setiap hari tidak seluruhnya dilengkapi oleh DPJP, masih ada yang ditulis oleh PPDS 3) Form laporan operasi tidak ada catatan komplikasi, spesimen yang dikirim & waktu/jam operasi 4) Pada formulir anesthesi tidak ada kriteria pemulihan
Usulan Perbaikan : -
Perlu pengkajian ulang untuk mendesign formulir rekam medis yang lebih komperhensif.
-
Penetapan pemberlakuan formulir rekam medis yang baru
Tabel 3.15. Peningkatan Efektifitas Pelayanan (lanjutan) NO
SASARAN STRATEGIS
Peningkatan Efektifitas Pelayanan
INDIKATOR
c. Angka kegagalan hasil radiologi d. Tercapainya Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium e. Tercapainya target angka hunian (BOR)
SATUAN TARGET REAL 2013 REAL 2014 CAPAIAN
%
0,5
0,06
%
> 100%
%
2
1,16
%
172,41%
%
68
64,80
95,29%
36
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
c. Angka Kegagalan Hasil Radiologi Sasaran Indikator Tercapainya target angka kegagalan hasil radiologi. Kondisi yang dicapai : Total pemeriksaan radiologi yang terealisasi pada tahun 2014 sebanyak 35700 dengan kegagalan pemeriksaan sebanyak 23 pemeriksaan, secara prosentase kegagalan hasil radiologi dicapai angka 0,06% dari 0,5% target yang ditetapkan. Kegagalan
lebih
dikarenakan
faktor
human
error, seperti
kesalahan pencatatan keterangan nama, nomor MR dan lain-lain. Target untuk indikator ini tercapai dengan capaian kinerja > 100% Kendala :. Kegagalan
lebih
dikarenakan
faktor
human
error, seperti
kesalahan pencatatan keterangan nama, nomor MR dan lain-lain. Usulan Perbaikan : 1) Meningkatkan ketelitian dan kecermatan dalam pencatatan data-data / keterangan. 2) Melaksanakan pekerjaan/pelayanan sesuai SOP
d. Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium Sasaran Indikator Tercapainya angka pengulangan pemeriksaan laboratorium. Kondisi yang dicapai : Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium pada tahun 2014 sebesar 1,16 % dari target yang ditetapkan sebesar 2 %. Prosentase pengulangan
/
angka
pengulangan
pemeriksaan
sebanyak
diperoleh 12.924
dari
jumlah
dibandingkan
dengan total pemeriksaan sebanyak 1113644. Pencapaian kinerja untuk indikator ini sebesar 172%.
37
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Kendala :. Terjadinya pengulangan biasanya disebabkan karena beberapa faktor : -
Pada pemeriksaan tertentu dimana SOPnya mengharuskan dilaksanakan pemeriksaan ulang.
-
Pengulangan untuk memvalidasi hasil yang bernilai kritis, sehingga
hasil
yang
didapat
benar-benar
valid
dan
meyakinkan. Usulan Perbaikan : e. Tercapainya Prosentase Angka Hunian (BOR) Sasaran Indikator Tercapainya target angka hunian (BOR) sebesar 68% Kondisi yang dicapai : BOR rawat inap di RSJPD Harapan Kita yang terealisasi pada tahun 2014 sebesar 64,80, yang berarti target belum tercapai. Meskipun pada beberapa unit pelayanan atau perawatan terdapat BOR yang realisasinya diatas target. Kendala :. Kurang meratanya BOR atau tingkat hunian pada unit-unit pelayanan atau perawatan. Usulan Perbaikan : Perlu pengkajian untuk menghitung ulang bed yang dibutuhkan, dimana ada ruangan pelayanan/perawtan yang memerlukan penambahan bed atau sebaliknya.
38
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
C. Peningkatan Kinerja Pendidikan Kardiovaskular / Pertumbuhan Pembelajaran
Tabel 3.16. Peningkatan Kinerja Pendidikan Kardiovaskular / Pertumbuhan Pembelajaran NO
SASARAN STRATEGIS Peningkatan Kinerja Pendidikan Kardiovaskuler / Pertumbuhan Pembelajaran
INDIKATOR
SATUAN TARGET
REALI SASI
CAPAIAN
1. Tercapainya Jumlah Peserta Diklat internal RSJPDHK
orang
619
3231
> 100%
2. Tercapainya Jumlah Peserta Diklat eksternal RSJPDHK
orang
186
1466
>100%
Sasaran Indikator 1. Tercapainya Jumlah Peserta Diklat internal RSJPDHK 2. Tercapainya Jumlah Peserta Diklat eksternal RSJPDHK Kondisi yang dicapai : Peserta Diklat pada tahun 2014 baik internal maupun eksternal melebihi target yang ditetapkan. Program Diklat di RSJPD Harapan Kita meliputi : Program Medis, Program Keperawatan, Program Non Medis dan Kunjungan/ Studi Banding. Lonjakan kenaikan terjadi pada Program Pelatihan Medis yaitu pada Pelatihan Basic Cardiac Life Support (BCLS), dimana sebanyak 850 orang peserta untuk internal RSJPDHK dari yang direncanakan dalam RBA sebanyak 50 orang karyawan dan sebanyak 257 orang
39
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
peserta eksternal yang diakomodir. Total peserta BCLS yang direalisasi adalah 1107 peserta. Lonjakan kenaikan juga terjadi pada program non medis, dimana diakomodirnya
program
K3L
yaitu
pelatihan
APAR
(Alat
Pemadaman Api Ringan) yang melibatkan hampir seluruh pegawai RSJPD Harapan Kita. Kendala :. 1. Padatnya
penyelenggaraan
program,
sehingga
beberapa
program medis yang direncanakan menjadi tertunda seperti Program pengkajian kardiovaskular untuk dokter umum. 2. Keterampilan yang kurang maksimal dalam pemeliharaan alatalat pelatihan. 3. Terdapat beberapa
alat bantu pembelajaran yang kurang
memadai, khususnya yang digunakan untuk peragaan dan praktik
sehingga
dikhawatirkan dapat menghambat proses
pembelajaran ( seperti alat bantu pernapasan (resuscitator bag)). 4. Penempatan ketenagaan yang kompetensinya tidak sesuai dengan
kebutuhan
Divisi
Diklat,
menghambat
kelancaran
pelaksanaan program-program diklat. Usulan Perbaikan : 1. Meningkatkan koordinasi antara Divisi Diklat dengan Bagian Pelatihan dan Pengembangan SDM, serta unit-unit lain. 2. Melakukan koordinasi dengan bagian pemeliharaan sarana RS. 3. Pengkajian kebutuhan ketenagaan dan kompetensinya. Gambar 3.7. Foto Kegiatan Diklat di RSJPD Harapan Kita
40
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Peningkatan Mutu
1.
Peningkatan Mutu Pelayanan Tabel 3.17. Peningkatan Mutu Pelayanan
NO
SASARAN STRATEGIS 1. Peningkatan Mutu Pelayanan
INDIKATOR a. Emergency ResponsceTime Rate b. Door to ballon time pada PPCI di IGD c. Tercapainya waktu tunggu di poliklinik maksimal d. Tercapainya angka rata-rata lama rawat pasien AvLOS (hari) e. Pelayanan resep obat jadi f. Waktu tunggu operasi g. Waktu tunggu Laboratorium h. Waktu tunggu hasil radiologi
SATUAN TARGET
REALIS ASI
CAPAIA N
menit
5
1,22
409%
menit
90
87
103%
menit
30
27
111%
hari
7
5,5
127%
menit
7,5
16
47%
hari
1
1
100%
jam
2
2 jam 1 menit
99,2%
jam
3
3
100%
a. Emergency Responsce Time Rate Sasaran Indikator Tercapainya target rata-rata waktu respon pelayanan di IGD (Emergency ResponsceTime Rate). Kondisi yang dicapai :
41
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Sebagai upaya penanganan terhadap pasien gawat darurat, maka pada tahun 2014 dicapai
angka rata-rata respon time
sebesar 1,22 menit, dari target yang ditetapkan sebesar 5 menit. Kendala :. 1) Pencatatan masih bersifat manual, melalui lembar survey DTBT yang disimpan di UGD, dikhawatirkan terjadi faktor human error dalam proses pencatatan dan penyimpannya, seperti tercecer atau lupa tercatat. Usulan Perbaikan : Melaksanaan
pekerjaan
/ pelayanan sesuai
SOP
melalui
penyelenggaraan system pelayanan kegawat daruratan berbasis mutu dan keselamatan pasien.
b. Door to Ballon Time pada PPCI di IGD Sasaran Indikator Tercapainya target rata-rata waktu pasien mendapatkan tindakan intervensi (Door to ballon time) di IGD Kondisi yang dicapai : Door to balon time atau door to device time adalah waktu yang diperlukan saat pasien masuk ke pintu UGD dengan Sindroma Koroner Akut yang terindikasi dilakukan angioplasti koroner hingga dilakukan dilatasi balon koroner yang pertama kali, atau upaya penyedotan trombus pertama kali. Indikator pelayanan
digunakan
dengan
kegawatdaruratan
tujuan yang
agar
cepat,
terlaksananya
responsive
dan
mampu menyelamatkan pasien gawat darurat. Pada tahun 2014 didapat waktu rata-rata untuk pelaksanaan door to balon time sebesar 87 menit, dari target yang ditetapkan sebesar 90 menit. Kendala :. 42
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
1) Pencatatan masih bersifat manual, melalui lembar survey DTBT yang disimpan di UGD, dikhawatirkan terjadi faktor human error dalam proses pencatatan dan penyimpannya, seperti tercecer atau lupa tercatat. 2) SDM
: Masih banyak
yang
belum menuliskan kolom
keterangan (keterangan lama di UGD karena edukasi pasien atau menunggu keputusan pasien) 3) Sarana : Perbedaan waktu yang ada di SIRS (jam masuk pasien), EMG dan Ruang Cath 4) Prasarana
:
belum
terealisasikannya
jam digital yang
waktunya di setting sama antara SIRS, EMG dan Ruang Cath Usulan Perbaikan : 1) Perlunya sosialisasi mengenai tatacara pengisian lembar survey DTBT kepada Perawat di EMG dan Ruang Cath 2) Perlunya
pengusulan
ulang
jam
digital yang
waktunya
disetting sama untuk di EMG dan Ruang Cath, sehingga pengukuran bias lebih akurat. 3) Pembuatan media informasi mengenai tindakan PPCI ( door to ballon time) seperti lembar balik untuk mempermudah edukasi pasien dan mempercepat waktu door to balon time. 4) Melaksanaan pekerjaan / pelayanan sesuai SOP melalui penyelenggaraan
system
pelayanan
kegawat
daruratan
berbasis mutu dan keselamatan pasien.
c. Tercapainya target waktu tunggu di poliklinik maksimal. Sasaran Indikator Terwujudnya ketepatan waktu pelayanan di poliklinik (waktu tunggu rawat jalan umum) Kondisi yang dicapai :
43
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Rata-rata waktu tunggu di poliklinik rawat jalan selama tahun 2014 adalah 27 menit,
dengan target 30 menit maka target
untuk indikator ini dapat tercapai. Penghitungan dilakukan dengan mengeksklusi pelayanan poli yang disertai dengan pemeriksaan diagnostik. Kendala :. 1) Belum adanya sistem yang komperhensif. 2) Pencatatan masih bersifat manual, dikhawatirkan terjadi faktor human error dalam proses pencatatan dan, seperti tidak atau lupa tercatat. Usulan Perbaikan : 1) Dibuatkan sistem yang lebih komperhensif mengenai alur perjanjian pasien rawat jalan. d. Tercapainya angka rata-rata lama rawat pasien AvLOS (hari) Sasaran Indikator Tercapainya angka rata-rata lama pasien dirawat dengan target maksimal 7 hari Kondisi yang dicapai : AvLOS (Average Length Of Stay) pasien rawat inap Rumah Sakit selama tahun 2014 adalah 5,5 hari, target LOS maksimal 7 hari dapat tercapai. Kendala :. LOS
memanjang
biasanya
terjadi
pada
pasien
dengan
kompleksitas tinggi. Usulan Perbaikan : Melaksanakan pekerjaan / pelayanan sesuai dengan SOP dan Clinical Pathway. e. Pelayanan resep obat jadi 44
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Sasaran Indikator Terwujudnya ketepatan waktu pelayanan resep obat jadi, dengan definisi waktu yang dibutuhkan sejak pasien menyerahkan resep obat di loket apotek sampai dengan menerima obat jadi. Kondisi yang dicapai : Pada tahun 2014 rata-rata waktu pelayanan obat jadi terealisasi sebesar 16 menit. Target yang ditetapkan selama 7,5 menit belum tercapai. Kendala :. Peningkatan jumlah pasien tidak sebanding dengan jumlah tenaga yang tersedia, sehingga menyebabkan memanjangnya waktu pelayanan. Usulan Perbaikan : 1) Mengkaji ulang dalam penetapan target waktu pelayanan. 2) Mengkaji dan mengusulkan penambahan tenaga. f. Waktu tunggu operasi Sasaran Indikator Terwujudnya ketepatan waktu pelayanan untuk dilaksanakan operasi. Kondisi yang dicapai : Rata-rata waktu tunggu operasi pada tahun 2014 yaitu 1 hari (24 jam), sesuai dengan target yang ditetapkan selama 1 hari. Kendala :. Faktor pasien dalam hal ini yaitu kondisi tidak stabil Faktor pemeriksaan penunjang Usulan Perbaikan :
45
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Perlu kajian mengenai panduan pemeriksaan penunjang apa saja yang harus segera dilakukan. Perlu kajian mengenai panduan konsultasi wajib yang harus dilalui oleh seorang pasien yang akan di operasi sehingga pada awal masuk rumah sakit, agar kegiatan konsultasi dapat segera dilaksanakan.
Perbaikan
penyederhanaan
prosedur
sistim
administrasi
berupa
pengurusan maupun kemudahan
pengisian format laporan sehingga petugas tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
g. Waktu tunggu Laboratorium Sasaran Indikator Tercapainya ketepatan waktu pelayanan laboratorium, Kondisi yang dicapai : Waktu
tunggu
pelayanan
laboratorium
pada
tahun
2014
menghasilkan angka rata-rata selama 2 jam 1 menit, target 2 jam hampir tercapai dengan capaian sebesar 99,2% Kendala :. Ruang
atau
infrastruktur
kurang
representatif,
mengingat
Instalasi PKBD merupakan salah satu profit center RSJPDHK Usulan Perbaikan : 1) Memperbaiki sistem pelayanan pasien 2) Pengembangan Laboratory information system h. Waktu tunggu hasil radiologi Sasaran Indikator Tercapainya ketepatan waktu pelayanan untuk waktu tunggu radiologi. Kondisi yang dicapai :
46
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Realisasi untuk rata-rata waktu tunggu hasil radiologi pada tahun 2014 adalah 3 jam, sesuai target yang ditetapkan selam 3 jam Kendala :. Ketenagakerjaan khususnya untuk SMF Radiologi masih kurang, mengingat pelayanan radiologi diperlukan selama 24 jam. Usulan Perbaikan : Mengusulkan penambahan tenaga kerja, baik SMF atau tenaga pendukung lainnya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan. 2.
Peningkatan Mutu Klinik Tabel 3.18. Peningkatan Mutu Klinik
NO
SASARAN STRATEGIS 1. Peningkatan Mutu Pelayanan
INDIKATOR a. Angka Kematian UGD b. Angka Kematian Rawat Inap >48 Jam c. Menurunnya angka ILO d. Menurunnya angka ISK e. Angka pasien jatuh
SATUAN TARGET
REALIS ASI
CAPAIA N
%
1
0,61
164%
%
3
2,70
111%
%
1,79
1,85
97%
%
0,39
0,15
260%
%
1
0,028%
100%
a. Angka Kematian UGD Sasaran Indikator Menurunnya angka kematian di UGD dengan target 1 % Kondisi yang dicapai : Angka kematian di UGD berjumlah 65 pasien dari total kunjungan sebanyak 10584 pasien. Dengan ratio kematian 0,61%.
47
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Dari target yang ditetapkan sebesar 1 %, maka target untuk untuk indikator ini dapat tercapai dengan capaian targetnya sebesar 164%. Usulan Perbaikan : Melaksanaan
pekerjaan
/ pelayanan sesuai
SOP
melalui
penyelenggaraan system pelayanan kegawat daruratan berbasis mutu dan keselamatan pasien. b. Angka Kematian Rawat Inap > 48 jam Sasaran Indikator Menurunnya angka kematian pasien rawat inap dengan target 3% Kondisi yang dicapai : Total pasien keluar pada tahun 2014 berjumlah 14.231 pasien, dengan angka pasien meninggal >48 jam sebanyak 384 pasien. Dari data tersebut dihasilkan prosentase sebesar 2,70%, dengan prosentase tersebut mnaka target untuk angka kematian >48 jam di tahun 2014 dapat tercapai. c. Menurunnya angka ILO Sasaran Indikator Menurunnya angka kejadian Infeksi Luka Operasi dengan target 1,79% Kondisi yang dicapai : Dengan target 2% maka angka ILO pada tahun 2014 sebesar 1,8% mencapai target yang ditetapkan. Gambar 3.8.
Incidence Rate Infeksi Luka Operasi Tahun 20102014 di RSJPD Harapan Kita
48
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Tabel 3.19. Data Incidence Rate ILO Bulanan Tahun 2014 RUANG
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGST
SEP
OKT
NOP
DES
RATE
R. DEWASA
1,9
2,7
2,8
3
1,6
2,5
1,8
2,3
2,7
2,9
2,3
0,9
2,3
R. ANAK
1,4
1,4
1,4
1,4
0
2,7
1,5
0
2,7
2,7
2,5
0
1,3
RATE
1,6
2,0
2,1
2
1
2,6
1,6
1,1
3
2,8
2,4
0,4
1,8
Gambar 3.9. Angka Kejadian (Incidence Rate) ILO Tahun 2014
d. Menurunnya angka ISK Sasaran Indikator Menurunnya angka ISK dengan target 0,39‰. Kondisi yang dicapai : Angka ISK pada tahun 2014 sebesar 1,5 ‰, maka dengan target sebesar 1,5‰, indikator ini berhasil mencapai target.
49
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Gambar 3.10. Incidence Rate Infeksi Saluran Kemih Tahun 2010-2014 di RSJPD Harapan Kita
Tabel 3.20. Data Incidence Rate ISK Bulanan Tahun 2014 RUANG
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGU
SEP
OKT
NOP
DES
RATE
ICU D
0
0
3,4
0
0
4,6
3,6
0
0
3,2
3,1
3,2
1,7
ICU A
4,2
0
9,4
0
0
0
0
0
0
0
0
5
1,5
CVCU
0
4,3
0
0
0
5,2
0
4,8
0
4,1
4,3
0
1,9
IWM
3,5
0
0
0
0
0
7,2
0
0
4,1
0
0
1,2
4,1
0
0
1,3
3,1
1,4
1,5
1,5
IWB RATE
1,9
1,1
3,2
0
0
2,4
2,7
1,2
0
Gambar 3.11. Angka Kejadian (Incidence Rate) Tahun 2014
Kendala :. 1) Ruang laboratorium mikrobiologi belum sesuai standar. 2) Pada beberapa kejadian terkadang ditemukan lonjakan kenaikan yang tidak diketahui penyebabnya. Usulan Perbaikan :
50
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
1) Sarana dan prasarana dalam upaya pengendalian
infeksi
nosokomial perlu lebih diperhatikan, mengingat penilaian pengendalian infeksi nosokomial termasuk kedalam elemen penilaian kinerja dan tingkat kesehatan RS. 2) Belum tersedia kamar isolasi yang sesuai dengan transmisi kuman (transmisi airborne). 3) Meningkatkan pemahaman dan kerjasama seluruh pihak di RS, dimulai dari Direksi, Manajamen, Tenaga Medis dan Non
Medis
dalam
upaya
penanggulangan
infeksi
nosokomial. 4) Dalam mengendalikan infeksi nosokomial di rumah sakit, ada tiga hal yang perlu ada dalam program pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit, antara lain: a) Adanya Sistem Surveilan yang baik b) Adanya peraturan yang jelas dan tegas serta dapat dilaksanakan, dengan tujuan untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi c) Adanya program pendidikan yang terus menerus bagi petugas rumah sakit dengan tujuan mengembalikan sikap mental yang benar dalam merawat penderita
e. Angka Pasien Jatuh Sasaran Indikator Terwujudnya sistem pelayanan berbasis mutu dan keselamatan pasien, dengan menurun atau tidak terjadinya pasien jatuh. Kondisi yang dicapai : Angka kejadian pasien jatuh pada tahun 2014 di RSJPD Harapan Kita adalah 0028%, Data pasien jatuh selama tahun 2014 adalah 4 kejadian, rasio yang dihasilkan dengan membandingkan angka kejadian dengan total pasien rawat inap di tahun 2014. Dengan realisasi tersebut berarti target untuk indikator ini dapat tercapai. 51
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Kendala :. Beberapa kejadian pasien jatuh disebabkan : 1.
Kurangnya kepedulian keluarga pasien dalam mengawasi pasien (untuk kasus pada pasien anak)
2.
Kuraangnya kehati-hatian dikarenakan kondisi kamar mandi yang
licin
pada
saat
kejadian
menyebabkan
pasien
terpeleset.
Usulan Perbaikan : 1.
Melaksanakan
kegiatan
sesuai
SOP
dengan
demi
terwujudnya system pelayanan keperawatan yang berbasis mutu dan keselamatan pasien. 2.
Menganjurkan pasien untuk ditemani perawat/keluarga jika ke kamar mandi
3.
Melakukan koordinasi dengan Bidang Sarana Non Medis untuk mengevaluasi sarana yang tersdia (kamar mandi)
4.
Menganjurkan pemasangan karet anti slip di kamar mandi pasien.
3.
Kepedulian terhadap Masyarakat Tabel 3.21. Ratio Tempat Tidur Kelas III
NO
SASARAN STRATEGIS Kepedulian terhadap Masyarakat
INDIKATOR Tercapainya ratio tempat tidur kelas III
SATUAN TARGET REALISASI %
34
35,39
CAPAIAN 104%
Sasaran Indikator Tercapainya ratio tempat tidur kelas III sebanyak 34%.
Kondisi yang dicapai :
52
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Tahun 2014 RSJPD Harapan Kita mengoperasikan ruangan perawatan (average care) kelas III sebanyak 63 tempat tidur, terdiri dari kelas III dewasa sebanyak 40 tempat tidur dan kelas III pediatrik sebanyak 23 tempat tidur. Ratio tempat tidur kelas III yang dioperasikan sebesar 35,39%, diperoleh dari perhitungan jumlah tempat tidur average care kelas III dibanding total jumlah average care yang dioperasikan, yaitu : TT average care kelas III TT total average care
=
63 178
=
35,39%
Metoda perhitungan tidak membandingkan dengan seluruh tempat tidur yang tersedia sebanyak 331 TT, karena dari total tempat tidur tersebut selain terdiri dari averege care, terdapat pula tempat tidur untuk kategori high care dan intensive care yang diperuntukan semua kelas.
Kendala :. BOR pada ruang perawatan kelas III pediatrik sebesar 68,48 %, yang berarti termasuk dalam rentang BOR ideal, sementara untuk kelas III dewasa yang pemanfaatannya berada pada rentang yang kurang ideal dengan BOR sebesar 48,61. Tidak meratanya BOR menjadi salah satu kendala, sehingga menghasilkan
BOR
total
RS
yang
kurang
ideal.
Dampak
penggunaan BPJS telah mempengaruhi terhadap pemanfaatan tempat tidur kelas III, karena banyak pasien yang menggunakan BPJS untuk kelas I dan kelas II. Usulan Perbaikan : Manajemen
diharapkan mengkaji
ulang
tentang
pemanfaatan
tempat tidur pada seluruh kelas, khususnya ruangan dengan BOR yang terlampau tinggi dan ruangan dengan BOR yang terlampau rendah.
53
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
4.
Peningkatan Kepuasan Pelanggan Tabel 3.22. Indikator Kepuasan Pelanggan
NO
SASARAN STRATEGIS Peningkatan Kepuasan Pelanggan
INDIKATOR
SATUAN TARGET
REALIS ASI
CAPAIA N
a. Tercapainya kepuasan pasien rawat jalan
%
85
84
99%
b. Tercapainya kepuasan pasien rawat inap
%
85
85
100%
Sasaran Indikator Tercapainya angka kepuasan pasien rawat jalan dan rawat inap. Kondisi yang dicapai : -
Angka kepuasan pelanggan untuk pasien rawat jalan tercapai sebesar 84 %, dari target sebesar 85% yang ditetapkan.
-
Angka kepuasan pelanggan untuk pasien rawat inap sebesar 85%, target yang ditetapkan dapat tercapai. Untuk rawat inap survey dilaksanakan dalam 2 periode melalui questioner yang dilaksanakan oleh sub instalasi pelayanan pelanggan. Area pelaksanaan
survey
meliputi
pasien
rawat
inap
paviliun
eksekutif dr. Sukaman dan unit average care kelas I, II dan III. Kendala :. Hasil dari Survey kepuasan pelanggan belum digunakan sebagai bahan Evaluasi dari unit yang terkait Usulan Perbaikan : 1) Meningkatkan koordinasi bagi semua unit untuk menjadikan hasil survey sebagai dasar perbaikan dari mutu layanan unit. 2) Standar Kuesinor yang digunakan harus dapat menjadi daya tarik
bagi pasien atau responden untuk memberi masukan
bagi perbaikan RSJPDHK 54
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Gambar 3.12. Kegiatan Pelayanan pelanggan
II.
Sumber Daya Menggambarkan
beberapa
sumber
daya
yang
mendukung
dalam
pencapaian kinerja, misalnya : A.
Sumber Daya Manusia, Bagian ini menjelaskan kondisi sumber daya yang ada di UPT, menurut Jabatan, Golongan dan Pendidikan yang dapat di tuangkan dalam format sebagai berikut: Tabel 3.23. Keadaan SDM RSJPD Harapan Kita Tahun 2014 NO A
URAIAN
JAN 2014
DES. 2014
0 5 8 24 314 1.331
0 5 8 24 325 1.393
1.682
1.755
1 Golongan IV
87
91
2 Golongan III
717
744
MENURUT JABATAN 1
2 3 B
STRUKTURAL Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Pejabat Non Eselon STAFF JUMLAH
MENURUT GOLONGAN (PNS}
55
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
NO
URAIAN 3 Golongan II 4 Golongan I JUMLAH
C
JAN 2014
DES. 2014
456 17 1,277
431 17 1.283
15
15
93 380 7 717 2 433 30 5 1,682
100 442 7 727 2 433 24 5 1.755
MENURUT PENDIDIKAN 1
S3
2 3 4 5 6 7 8 9
S2 S1 D.IV D.III Akademi SMA SMP SD JUMLAH
Gambar 3.13. Keadaan Pegawai berdasarkan Golongan
Gambar 3.14. Keadaan Pegawai berdasarkan Pendidikan
56
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
B.
Sumber Daya Anggaran Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dalam melaksanakan tugas pokol dan fungsi didukung oleh Anggaran DIPA APBN dan DIPA BLU Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita yang dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut ;
Tabel 3.24.
Sumber Daya dan Realisasi Anggaran RSJPDHK Tahun 2014 TA 2014
NO
A
URAIAN
PENERIMAAN TRPNBP khusus BLU
TARGET / PAGU ( Rp )
588.750.000.000
REALISASI ( Rp )
656.753.192.549
%
111,55
57
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
B
BELANJA RS(APBN + BLU)
704.802.282.000
664.270.616.825
94,25
BELANJA APBN
116.052.282.000
113.986.664.315
98,22
70.260.100.000
69.779.568.707
1.000.000.000
996.075.575
1
Belanja Gaji Dan Tunjangan PNS
2
Belanja Barang
3
Belanja pemeliharaan
10.300.000.000
10.281.149.388
4
Belanja Modal
34.492.182.000
32.929.870.645
BELANJA BLU
588.750.000.000
550.283.952.510
1
Belanja Gaji Dan Tunjangan BLU
222.245.062.000
209.436.447.734
2
Belanja Barang
275.152.082.000
270.191.918.783
3
Belanja Jasa
24.571.146.000
20.312.372.756
4
Belanja Pemeliharaan
16.694.571.000
15.874.225.598
5
Belanja Perjalanan
2.500.000.000
2.349.419.590
6
Belanja Penyedian Barang dan Jasa
2.500.000.000
-
7
Belanja Modal
45.087.139.000
32.119.568.049
93,47
Realisasi Anggaran : Anggaran belanja APBN RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
sebesar
Rp.116.052.282.000,-
Rp.113.986.664.315,-
atau
98%
dan dari
terealisasi anggaran.
sebesar Anggaran
terealisasikan untuk Belanja pegawai, barang, pemeliharaan dan modal. Anggaran belanja BLU RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita sebesar
Rp.588.750.000.000,-,
Rp.550.283.952.510
atau
93,47%
terealisasi dari
anggaran.
sebesar Anggaran
terealisasikan untuk Belanja pegawai, barang, jasa, pemeliharaan, perjalanan, penyediaan barang dan jasa dan belanja modal. Gambar 3.15. Pagu dan Realisasi Anggaran RSJPDHK Tahun 2014
58
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
C.
Sumber Daya Sarana dan Prasarana Pengelolaan Barang Milik Negara RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita selama periode 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember
2014
dapat dilaporkan dalam bentuk
Intrakomtable,
Ekstrakomtable, Gabungan Intrakomtable dan Ekstrakomtable, Aset Tak Berwujud dan Konstruksi. Adapun Laporan perkembangan masing-masing Barang Milik Negara adalah sebagai berikut :
59
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
1.
2.
3.
4.
BMN Intrakomptabel Posisi Awal (1 Januari 2014)
:
Rp
908.828.446.956
Penambahan
:
Rp
88.123.891.610
Pengurangan
:
Rp
22.283.129.620
Posisi Akhir (31 Desember 2014)
:
Rp
974.669.208.946
Posisi Awal (1 Januari 2014)
:
Rp
125.172.684
Penambahan
:
Rp
11.852.290
Pengurangan
:
Rp
10.400.000
Posisi Akhir (31 Desember 2014)
:
Rp
126.624.974
BMN Ekstrakomptabel
BMN Gabungan Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel Posisi Awal (1 Januari 2014)
:
Rp
908.953.619.640
Penambahan
:
Rp
88.135.743.900
Pengurangan
:
Rp
22.293.529.620
Posisi Akhir (31 Desember 2014)
:
Rp
974.795.833.920
Posisi Awal (1 Januari 2014)
:
Rp
11.730.998.582
Penambahan
:
Rp
476.850.000
Pengurangan
:
Rp
-
Posisi Akhir (31 Desember 2014)
:
Rp
12.207.848.582
BMN Aset Tak Berwujud
Total Keseluruhan BMN keadaan per tanggal 31 Desember 2014 sebanyak Rp. 996.877.057.428 Gambar 3.16. Perkembangan Pengelolaan BMN Intrakomtabel Tahun 2014
60
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
Gambar 3.17. Perkembangan Tahun 2014
Pengelolaan
BMN
Ekstrakomtabel
Gambar 3.18. Perkembangan Pengelolaan BMN Aset tak Berwujud Tahun 2014
61
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
BAB IV KESIMPULAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan selama tahun 2014 mengacu kepada Tugas Pokok & Fungsi Organisasi dan Tata Kerja yang dijabarkan dalam Rencana Strategis. Pencapaian Rumah Sakit Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita tahun 2014 dalam meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas-tugas teknis dapat dilihat melalui hasil pengukuran pencapaian target tiap-tiap indikator yang mendukung sasaran program Pembinaan Upaya Kesehatan sesuai Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 dan capaian dari kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi di tiap-tiap Bagian/Subbagian. Pada umumnya kinerja pelaksanaan kegiatan yang mendukung programprogram yang ada telah mencapai atau mendekati pencapaian sesuai target yang telah direncanakan,
adapun
permasalahan-permasalahan
yang
dihadapi
antara
lain
diakibatkan keterlambatan dalam proses pencairan dan pertanggung jawaban keuangan sehingga upaya optimalisasi penyerapan anggaran terkendala oleh alokasi waktu dan sumber daya manusia yang ada. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya didukung oleh Anggaran DIPA APBN dan DIPA BLU, sebesar Rp 704.802.282.000,- dengan rincian sebagai berikut : 1. Belanja yang bersumber dari anggaran DIPA APBN dengan pagu anggaran sejumlah Rp 116.052.282.000,- telah terealisasi 98% sebesar Rp. 113.986.664.315,2. Belanja yang bersumber dari anggaran DIPA BLU dengan pagu anggaran sejumlah Rp 588.750.000.000,- telah terealisasi sebesar Rp
550.283.952.510,- atau dengan
prosentase 83%.
Secara umum upaya pencapaian sasaran strategis RSJPD Harapan Kita tahun 2014 tidak mengalami hambatan yang berarti, namun demikian untuk
62
LAKIP RSJPDHK TAHUN 2014
menjaga kinerja dan bahkan peningkatan kinerja di masa mendatang perlu kiranya beberapa saran sebagai berikut : 1. Peningkatan Koordinasi. Koordinasi perlu ditingkatkan baik di tingkat pimpinan maupun antara pimpinan dengan pelaksana program dan kegiatan. Hal ini penting untuk menjaga kualitas dari hasil program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh RSJPD Harapan Kita. 2. Peningkatan Kompetensi Pelaksana. Pelaksana program dan kegiatan adalah tulang punggung dari keberhasilan pencapaian sasaran kinerja pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan, penelitian, pendidikan maupun pelatihan. 3. Penciptaan Iklim yang Lebih Kondusif. Iklim kerja merupakan salah satu faktor dominan penentu kinerja organisasi. Dalam kaitan ini pimpinan perlu menciptakan iklim dan budaya kerja yang sehat dalam lingkungan kerja. Demikian uraian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 yang disusun sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RS Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita
Direksi RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
63