LAKIP 2015
BIRO KEUANGAN
BEKERJA KERAS, BERGERAK CEPAT, BERTINDAK TEPAT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BIRO KEUANGAN - SEKRETARIAT JENDERAL Jalan Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110. Telp/Fax (021) 72788887
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan rahmatnya, Biro Keuangan dapat menerbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja tahun 2015. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Keuangan, Sekretariat Jenderal, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dilakukan untuk memenuhi Inpres RI No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman kepada Permen PAN dan RB No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja (PK) dan Laporan Akuntabilias Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) serta Permen PU No 17 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Penetapan Kinerja di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah dalam rangka lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna pelaksanaan program kerja dan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan secara bertanggungjawab dan bersih sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi serta kewenangan dan kebijaksanaan dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Penyusunan LAKIP ini juga merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Biro Keuangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai tolok ukur dalam menilai tingkat capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan Tahun Anggaran 2015. Dalam rangka pencapaian kinerja pada tahun 2015, seluruh jajaran Biro Keuangan menyadari bahwa masih dijumpai adanya kekurangan dalam beberapa aspek. Sehubungan dengan hal tersebut kami sampaikan permohonan maaf kepada semua pihak. Atas dukungan dan peran serta semua pihak dalam pencapaian kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2015, kami juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Semoga ke depannya dengan tersusunnya LAKIP ini dapat bermanfaat dan memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
Jakarta, Januari 2016 KEPALA BIRO KEUANGAN,
Puja Samedhi, SE.,CES. NIP.195605151984121001
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii DAFTAR TABEL.......................................................................................................................... iii RINGKASAN EKSEKUTIF............................................................................................................... 1 BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3 1.1 1.2 1.3 1.4 BAB 2 2.1 2.2 2.3 2.4
Latar Belakang/Permasalahan ............................................................................................. 3 Tugas dan Fungsi ................................................................................................................. 3 Struktur Organisasi .............................................................................................................. 6 Isu Strategis Strategis .......................................................................................................... 7 PERENCANAAN/PENETAPAN/PERJANJIAN KINERJA ........................................................ 8 Uraian Singkat Renstra ........................................................................................................ 8 Penetapan/Perjanjian Kinerja ........................................................................................... 16 Metode Pengukuran.......................................................................................................... 20 Target tahun ini menurut renstra...................................................................................... 20
BAB 3 KAPASITAS ORGANISASI ............................................................................................... 21 3.1 3.2 3.3
Sumber Daya Manusia....................................................................................................... 21 Sarana dan Prasarana ........................................................................................................ 22 DIPA ................................................................................................................................... 23
BAB 4 AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................................................. 26 4.1 4.2 4.3 4.4
Capaian Kinerja Biro Keuangan ......................................................................................... 26 Perbandingan Kinerja Biro Keuangan ................................................................................ 27 Analisis Kinerja Biro Keuangan .......................................................................................... 38 Efisiensi dan Efektivitas ..................................................................................................... 45
BAB 5 PENUTUP ..................................................................................................................... 47 3.1 3.2
ii
Permasalahan .................................................................................................................... 47 Langkah ke Depan ............................................................................................................. 48
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
DAFTAR TABEL
Tabel 1- 1 : Struktur Organisasi Biro Keuangan ...................................................................................... 6 Tabel 2- 1 : Daftar Kegiatan Biro Keuangan Tahun 2015 ..................................................................... 12 Tabel 2- 2 : Tabel RKT Biro Keuangan TA 2015................................................................................... 16 Tabel 2- 3 : Tabel Penetapan Kinerja Biro Keuangan TA 2015 ............................................................. 17 Tabel 3 -1 : Tabel Jumlah Pegawai Biro Keuangan Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan ...................... 21 Tabel 3 -2 : Tabel Jumlah Pegawai Biro Keuangan Berdasarkan Golongan .......................................... 22 Tabel 4- 1 : Tabel Capaian Rencana Aksi Triwulan Biro Keuangan TA 2015 ......................................... 29 Tabel 4- 2 : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Biro Keuangan TA 2015 ............................................ 322 Tabel 4- 3 : Tabel Alokasi Anggaran Awal Biro Keuangan Tahun 2015 per Jenis Belanja ..................... 38 Tabel 4- 4 : Tabel Realisasi Anggaran Biro Keuangan per Jenis Belanja............................................... 38 Tabel 4- 5 : Tabel Nilai Pagu dan Progres Penyerapan Biro Keuangan per Output/ Kegiatan.............. 39
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
iii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO KEUANGAN
iv
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
Ringkasan Eksekutif
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Keuangan dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Berikut adalah ringkasan LAKIP Biro Keuangan Tahun 2015.
Sasaran Biro Keuangan Tahun 2015 merupakan penjabaran dari salah satu sasaran Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR yang terkait dengan “Meningkatnya koordinasi, administrasi dan kualitas perencanaan, pengaturan, pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN)” yang kinerjanya diukur dengan indikator kinerja outcome ‘Terwujudnya pelayanan administrasi pemerintah yang baik di lingkungan Kementerian PUPR’. Sesuai dengan sasaran Sekretariat Jenderal tersebut, Biro Keuangan berperan dalam pelayanan dan pembinaan administrasi penatausahaan keuangan. Sasaran Biro Keuangan berdasarkan Renstra Biro Keuangan 2015-2019 adalah meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Kementerian PUPR; meningkatnya koordinasi, administrasi, dan kualitas perencanaan, pengaturan, pengelolaan keuangan dan BMN; tersedianya petujuk pelaksanaan administrasi keuangan di lingkungan Kementerian PUPR, tersedianya SDM profesional dan handal di bidang keuangan.
Tujuan dan sasaran kerja Biro Keuangan ini dijabarkan dalam program dan kegiatan, meliputi: o
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2014.
o
Pembinaan SDM bidang keuangan melalui kegiatan bimbingan teknis dan fungsional maupun sosialisasi terkait peraturan bidang keuangan.
o
Pendampingan dan fasilitasi dalam penyusunan laporan keuangan dan penyelesaian tindak lanjut atas temuan hasil pemeriksaan auditor (BPK-RI/BPKP) bagi satker-satker PUPR dengan bersama-sama dengan APIP dan Unit Eselon I yang membawahi satkersatker tersebut.
o
Penyusunan norma dan pedoman terkait pelaksanaan penatausahaan keuangan di lingkungan Kementerian PUPR, untuk membantu efisiensi dan efektivitas kerja dari SDM bidang keuangan.
o
Pembinaan, pendampingan dan fasilitasi terkait dengan penyusunan dokumen target dan realisasi penerimaan PNBP di lingkungan Kementerian PUPR.
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
1
Ringkasan Eksekutif
o
Peningkatan kualitas Laporan Keuangan tingkat satker, satminkal dan kementerian, dengan dicapainya Opini WTP berdasarkan audit BPK atas Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat TA 2014;
Secara umum Biro Keuangan telah dapat melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang direncanakan untuk mencapai sasaran dimaksud dengan nilai pencapaian kinerja rata-rata sangat baik, dengan persentase capaian penyelesaian kegiatan mencapai 100%. Dengan terlaksananya seluruh rencana kegiatan tersebut, capaian kinerja berdasarkan sasaran utama Biro Keuangan sebenarnya baru dapat dinilai secara penuh apabila telah diterbitkan opini BPK atas Laporan Keuangan Kementerian PUPR TA 2015. Namun mengingat kegiatan penyusunan laporan keuangan TA 2015 baru dilakukan tahun ini, maka bisa dikatakan kegiatan Biro Keuangan sudah cukup memuaskan. Hal ini bisa dilihat dengan adanya opini BPK Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk Laporan Keuangan Kementerian PU TA 2014.
Pada aspek keuangan, pencapaian penyerapan anggaran Biro Keuangan sampai dengan Triwulan IV tahun 2015 mencapai Rp 26.052.291.406,- atau sekitar 85,42 % dari alokasi total pagu anggaran Satuan Kerja Biro Keuangan sebesar Rp. 30.500.000.
Kendala yang dihadapai dalam proses pencapain tujuan dan sasaran tersebut secara umum meliputi masalah koordinasi antar pihak dan ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan dari unit sektoral sehingga waktu penyusunan Laporan Keuangan Kementerian agak tersita saat menunggu tibanya laporan-laporan tersebut. Belum lagi terkadang kualitas LK yang diterima tersebut belum cukup lengkap dan tajam sehingga membutuhkan verifikasi lebih lanjut. Jumlah SDM Biro Keuangan yang terbatas baik secara jumlah maupun kompetensi yang ada juga cukup menghambat pelaksanaan kegiatan dimana tak jarang karena kurangnya SDM yang kompeten, pelaksanaan kegiatan harus tertunda dari yang dijadwalkan. Kendala lain yang cukup mempengaruhi kinerja penyerapan keuangan adalah dampak dari penerapan SPAN di Kementerian Keuangan, yang menyebabkan waktu pemrosesan dokumen pencairan anggaran menjadi lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya.
Semoga pelaksanaan program dan kegiatan Biro Keuangan Tahun 2015 dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan di lingkungan Kementerian PUPR, terutama dalam upaya kualitas pengelolaan keuangan Kementerian PUPR yang lebih baik.
2
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Merujuk pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 9 Tahun 2012 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntansi Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap Unit Organisasi Eselon II Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diwajibkan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan pelaporan terhadap perwujudan atas kinerja pencapaian visi dan misi, dan program Biro Keuangan tahun 2015 dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan di dalam Rencana Strategis (RENSTRA). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Keuangan ini dimaksudkan sebagai salah satu wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Keuangan dalam rangka mewujudkan good government, transparansi dan akuntabilitas sekaligus sebagai alat kendali dan pemicu peningkatan kinerja unit organisasi di lingkungan Biro Keuangan Sekretariat Jenderal, Kementerian PUPR.
1.2
Tugas dan Fungsi Berdasarkan Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Biro Keuangan adalah salah satu unit eselon II yang berada di lingkungan Sekretariat Jenderal. Tugas dan fungsi Biro Keuangan dilaksanakan oleh 4 (empat) bagian, yaitu Bagian Tata Laksana Keuangan dan Umum, Bagian Pembinaan dan Informasi Pengelolaan Keuangan, Bagian Perbendaharaan, dan Bagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan. Setiap bagian mempunyai 3 (tiga) Subbagian yang melaksanakan sebagian tugas dari masing-masing bagian. Tugas pokok Biro Keuangan berdasarkan Permen tersebut adalah untuk melaksanakan pembinaan dan penyusunan tata laksana keuangan, perbendaharaan, akuntansi, penatausahaan Pendapatan Negara Bukan Pajak dan Badan Layanan Umum, Laporan Keuangan Kementerian serta penetapan pejabat perbendaharaan satuan kerja.
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
3
Adapun untuk melaksanakan tugas tersebut, Biro Keuangan menyelenggarakan beberapa fungsi : i.
pembinaan tata laksana keuangan dan perbendaharaan;
ii.
pembinaan dan pelaksanaan sistem akuntansi ;
iii.
pembinaan penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Badan Layanan Umum;
iv.
penyusunan tata laksana keuangan dan sistem akuntansi;
v.
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan;
vi.
pembinaan dan penatausahaan penetapan pejabat perbendaharaan satuan kerja;
vii.
penatausahaan hasil pemeriksaan;
viii.
penyusunan laporan keuangan Sekretariat Jenderal;
ix.
penyusunan laporan keuangan Kementerian;
x.
pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.
Tugas dan fungsi tersebut dilakukan oleh Biro Keuangan dengan berkoordinasi dan bekerja sama dengan seluruh jajaran Bagian Keuangan yang ada di masing-masing unit Eselon I lain di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dimana target pencapaian kinerja dari pekerjaan bersama ini kemudian dicantumkan sebagai hasil kinerja Kementerian PUPR yang bersumber dari kinerja Biro Keuangan dan Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR. Seluruh tugas dan fungsi ini kemudian didelegasikan ke semua sub organisasi atau bagian yang ada di Biro Keuangan, yang kemudian didelegasikan juga ke masing-masing subbagian yang ada dibawahnya untuk pelaksanaan rincinya. Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh setiap bagian untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang didelegasikan ke masing-masing akan dipaparkan lebih lanjut dalam bagian selanjutnya dari laporan ini. Berikut adalah gambaran singkat pembagian tugas dan fungsi ini ke masing-masing bagian yang ada di Biro Keuangan. 1.2.1
Bagian Tata Laksana Keuangan dan Umum Bagian Tata Laksana Keuangan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penelaahan peraturan bidang keuangan, penyusunan tata laksana keuangan dan sistem akuntansi serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro. Bagian Tata Laksana Keuangan dan Umum terdiri atas : Subbagian Peraturan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelaahan, penyusunan dan evaluasi pedoman pelaksanaan peraturan keuangan; Subbagian Tata Laksana Keuangan mempunyai tugas melakukan penyusunan tata laksana bidang keuangan dan sistem akuntansi;
4
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian, BMN dan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan pelaporan serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro; 1.2.2 Bagian Pembinaan dan Informasi Pengelolaan Keuangan Bagian Pembinaan dan Informasi Pengelolaan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis perbendaharaan, penganggaran penerimaan dan belanja, penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Badan Layanan Umum dan penerapan sistem akuntansi serta layanan data dan informasi bidang keuangan . Bagian Pembinaan dan Informasi Pengelolaan Keuangan terdiri dari: Subbagian Bimbingan Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan bimbingan teknis dan pendampingan perbendaharaan serta PNBP dan BLU. Subbagian Bimbingan Penganggaran dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan bimbingan teknis dan pendmpingan penganggaran penerimaan dan belanja serta penerapan sistem akuntansi Subbagian Data dan Informasi Keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan data dan informasi bidang keuangan 1.2.3 Bagian Perbendaharaan Bagian Perbendaharaan mempunyai tugas melaksanakan penatausahaan penerimaan negara bukan pajak, badan layanan umum, pengelola keuangan, laporan hasil pemeriksaan, dan kerugian negara. Bagian Perbendaharaan terdiri dari: Subbagian Penatausahaan PNBP dan BLU mempunyai tugas melakukan penatausahaan PNBP dan BLU serta penyiapan bahan penyusunan target penerimaan dan pagu penggunaan PNBP dan BLU.
Subbagian Penatausahaan Pengelola Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan administrasi dan penilaian kinerja pengelola keuangan satuan kerja.
Subbagian Penatausahaan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Kerugian Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan administrasi tuntutan ganti rugi, penyelesaian kerugian negara, dan tindak lanjut hasil pemeriksaan.
1.2.4 Bagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan Bagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan mempunyai tugas melakukan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan, penyusunan Laporan Keuangan Sekretariat Jenderal dan Kementerian serta fasilitasi pemeriksaan Laporan Keuangan. Bagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan terdiri dari:
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
5
Subbagian Pemantauan Evaluasi Pengelolaan Keuangan mempunyai tugas melakukan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan dan penyiapan bahan rekomendasi pengelolaan keuangan
Subbagian Pelaporan Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan laporan keuangan, BMN, Akuntabilitas Kinerja serta penelaahan Laporan Keuangan satuan kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal.
Subbagian Pelaporan Kementerian mempunyai tugas melakukan penyusunan Laporan Keuangan Kementerian, pelaksanaan rekomendasi hasil reviu laporan keuangan, pendampingan penyusunan dan penelaahan laporan keuangan unit Eselon I, penyusunan asersi final laporan keuangan, serta fasilitasi pemeriksaan laporan keuangan.
1.3
Struktur Organisasi Dengan berlakunya Peraturan Menteri PUPR No. 15/PRT/M/2015, maka Peraturan Menteri PU
No. 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi, dan nomenklatur yang semula Kementerian Pekerjaan Umum berubah menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Adapun bagan organisasi Biro Keuangan, Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR dapat dilihat pada Gambar 1.1.
BIRO KEUANGAN KEUANGAN
BAGIAN TATA LAKSANA KEUANGAN DAN UMUM
BAGIAN PEMBINAAN DAN INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN
BAGIAN PERBENDAHARAAN
BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN KEUANGAN
SUBBAG PERATURAN KEUANGAN
SUBBAG BIMBINGAN PERBENDAHARAAN
SUBBAG PENATAUSAHAAN PNBP DAN BLU
SUBBAG PEMANTAUAN EVALUASI PENGELOLAAN KEUANGAN
SUBBAG TATA LAKSANA KEUANGAN
SUBBAG BIMBINGAN PENGANGGARAN DAN AKUNTANSI
SUBBAG PENATAUSAHAAN PENGELOLA KEUANGAN
SUBBAG PELAPORAN SEKRETARIAT JENDERAL
SUBBAG TATA USAHA BIRO
SUBBAG DATA DAN INFORMASI KEUANGAN
SUBBAG PENATAUSAHAAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN DAN KERUGIAN NEGARA
SUBBAG PELAPORAN KEMENTERIAN
JABATAN FUNGSIONAL
Gambar 1-1 Struktur Organisasi Biro Keuangan
6
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
1.4
Isu Strategis Kondisi dan tantangan pembangunan terkait dengan tugas dan fungsi Biro Keuangan selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1.
Adanya perubahan aturan dan kebijakan bidang keuangan dari Kementerian Keuangan yang memerlukan disusunnya petunjuk teknis dan pelaksanaan baru dalam penerapannya di lingkungan Kementerian PUPR.
2.
Adanya perubahan struktur organisasi pada Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Hal ini disebabkan karena salah satu tugas dan fungsi bagian pada Biro Keuangan beralih ke Ditjen Bina Konstruksi.
3.
Tingginya tingkat kebutuhan atas SDM pengelola keuangan dan pelaporan akuntansi yang berkualitas di satker di lingkungan Kementerian PUPR, sehingga Biro Keuangan perlu melakukan pembinaan SDM bidang keuangan.
4.
Tantangan bagi Biro Keuangan dalam kapasitasnya sebagai penyusun Laporan Keuangan Kementerian untuk mengimplementasikan akrual secara penuh, dimana basis akuntansi dan aplikasi yang baru diterapkan pada tahun 2015 dan akan digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tahun berikutnya, serta adanya tantangan untuk menuntaskan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan BPK-RI sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan opini WTP di tahun 2015.
5.
Adanya tantangan untuk meningkatkan besaran persentasi persetujuan penggunaan PNBP bagi unit pengguna PNBP di lingkungan Kementerian PUPR, sehubungan dengan ditetapkannya PP Nomor 38 Tahun 2012 dan Nota Kesepakatan antara Kementerian Pekerjaan Umum dengan Kementerian Keuangan No. PRJ-44/MK.02/2012 dan NO. 06/PKS/M/2012 tentang Optimalisasi Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada Kementerian Pekerjaan Umum.
6.
Adanya tantangan untuk mendorong unit Eselon I/satker untuk menyampaikan target PNBP umum melalui aplikasi TRPNBP (Target dan Realisasi PNBP) dalam rangka meningkatkan kualitas pelaporan dan penatausahaan PNBP di lingkungan Kementerian PUPR.
7.
Adanya tantangan organisasi untuk persiapan pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
8.
Adanya tantangan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan antara lain di bidang ketatalaksanaan
keuangan,
pengelolaan
PNBP,
pembinaan
akuntansi
dan
perbendaharaan untuk mendukung penyusunan laporan keuangan yang tepat waktu, akurat dan akuntabel.
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
7
BAB 2 RENCANA KINERJA TAHUNAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1
Uraian Singkat Renstra Perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah
agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategisnya. Melalui pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis Biro Keuangan lebih dapat menyelaraskan visi, misi, potensi, peluang dan kendala yang dihadapi serta bekerja keras, bergerak cepat dan bertindak tepat dalam upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR. 2.1.1
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Visi Kementerian PUPR Visi Kementerian PUPR adalah Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Handal dalam Mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.
Misi Kementerian PUPR 1.
Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk sumber daya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energy, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi;
2.
Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim;
3.
Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’;
4.
Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat secara terpadu dari pinggiran didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk
8
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI; 5.
Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan pengembangan untuk mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang ketat.
Tujuan dan Sasaran Strategis Kementerian PUPR Untuk mencapai visi dan misi Kementerian Pekerjaan Umum, maka ditetapkan 5 (lima) tujuan sebagai berikut: 1.
Menyelenggarakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang terpadu dan berkelanjutan didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan;
2.
Menyelenggarakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi;
3.
Menyelenggaraan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim;
4.
Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip “infrastruktur untuk semua”;
5.
Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan pengembangan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang efektif, efiesien, transparan dan akuntabel.
Sasaran Kementerian PUPR adalah merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur, untuk mendukung sasaran strategis Kementerian PUPR. Selanjutnya keterkaitan antara tujuan dan sasaran strategis adalah sebagai berikut:
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
9
Tujuan 1: Menyelenggarakan pembangunan pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang terpadu dan berkelanjutan didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan. Tujuan 1 ini akan dicapai melalui sasaran strategis, yaitu: a. Meningkatnya keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat antardaerah, antar sektor dan antar tingkat pemerintahan b. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman dan penganggaran. c. Meningkatnya kapasitas dan pengendalian kualitas konstruksi nasional. Tujuan 2: Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi, guna menggerakkan
sektor-sektor
strategis
ekonomi
domestik
dalam
rangka
kemandirian ekonomi. Tujuan 2 ini akan dicapai melalui sasaran strategis, yaitu: a. Meningkatnya dukungan kedaulatan pangan dan energi; dan b. Meningkatnya ketahanan air. Tujuan 3: Menyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim. Tujuan 3 ini akan dicapai melalui sasaran strategis, yaitu: a. Meningkatnya dukungan konektivitas bagi penguatan daya saing; dan b. Meningkatnya kemantapan jalan nasional Tujuan 4: Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip “infrastruktur untuk semua”, akan dicapai melalui sasaran strategis: a.
Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman dan perumahan.
b.
Meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur permukiman
c.
Meningkatnya penyediaan dan pembiayaan perumahan
Tujuan 5: Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan pengembangan untuk
10
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang efektif, efiesien, transparan dan akuntabel. Tujuan 5 ini akan dicapai melalui sasaran srategis, yaitu: a. Meningkatnya pengendalian dan pengawasan. b. Meningkatnya sumber daya manusia yang kompeten dan berintegritas. c. Meningkatnya budaya organisasi yang berkinerja tinggi dan berintegritas d. Meningkatnya kualitas inovasi teknologi terapan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat e. Meningkatnya pengelolaan regulasi dan layanan hukum, data dan informasi publik, serta sarana dan prasarana
Tujuan dan Sasaran Biro Keuangan Tujuan dan sasaran Biro Keuangan Tahun 2015 merupakan penjabaran tujuan dan sasaran Kementerian PUPR yang dimandatkan kepada Biro Keuangan yaitu terkait dengan “Meningkatnya koordinasi, administrasi dan kualitas perencanaan, pengaturan, pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN)” yang kinerjanya diukur dengan indikator kinerja outcome Terwujudnya pelayanan administrasi pemerintah yang baik di lingkungan Kementerian PUPR. Sesuai dengan tujuan dan sasaran Kementerian PUPR tersebut, sesuai dengan tugas dan fungsi yang ada, Biro Keuangan ikut berperan dalam pelayanan administrasi bidang penatausahaan keuangan. Adapun tujuan dan sasaran Biro Keuangan secara khusus adalah meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Kementerian PUPR, melalui pembinaan keuangan meliputi bidang perbendaharaan; perencanaan dan pelaksanaan anggaran baik umum maupun PNBP; serta akuntansi dan pelaporan keuangan, sehingga layak untuk mendapatkan opini terbaik dari BPK RI berupa opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pejabaran dari tujuan dan sasaran kerja Biro Keuangan ini dijabarkan dalam program dan kegiatan yang dapat diukur dengan indikator-indikator yang ada, meliputi: o
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian PU Tahun Anggaran 2014.
o
Pembinaan SDM bidang keuangan melalui kegiatan bimbingan teknis dan fungsional maupun sosialisasi terkait peraturan bidang keuangan.
o
Pendampingan dan fasilitasi dalam penyusunan laporan keuangan dan penyelesaian tindak lanjut atas temuan hasil pemeriksaan auditor (BPK-RI/BPKP) bagi satker-satker PU dengan bersama-sama dengan APIP dan Unit Eselon I yang membawahi satkersatker tersebut.
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
11
o
Penyusunan norma dan pedoman terkait pelaksanaan penatausahaan keuangan di lingkungan Kementerian PUPR, untuk membantu efisiensi dan efektivitas kerja dari SDM bidang keuangan.
o
Pembinaan, pendampingan dan fasilitasi terkait dengan penyusunan dokumen target dan realisasi penerimaan PNBP di lingkungan Kementerian PUPR.
2.1.2
Kebijakan, Program dan Kegiatan Sesuai dengan arah kebijakan program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berdasarkan agenda kebijakan pemerintah, maka kebijakan yang telah ditetapkan adalah Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM, kelembagaan dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik bidang pekerjaan umum dan permukiman. Pelaksanaan program Biro Keuangan sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Biro Keuangan tahun 2015-2019 adalah Program Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kemeterian Pekerjaan Umum. Pelaksanaan program sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Biro Keuangan tersebut kemudian diuraikan ke dalam beberapa kegiatan yang merupakan satu kesatuan dari tugas dan fungsi Biro Keuangan. Rincian kegiatan Biro Keuangan TA 2015 dapat dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2- 1 : Daftar Kegiatan Biro Keuangan Tahun 2015
NO
Sub Komponen Untuk Mendukung Kegiatan PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KEMENTERIAN
1.
Layanan Perkantoran 1. Pembayaran Gaji, Tunjangan, Honor Pegawai 2. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
2.
Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran 1. Penyusunan Renja-KL Biro Keuangan 2. Penyusunan LAKIP Biro Keuangan 3. Penyusunan RKA-KL DIPA dan POK Satker Biro Keuangan 2015
3.
Tatalaksana Keuangan 1. Persiapan Reformasi Birokrasi Biro Keuangan Kementerian PUPR
4.
Pembinaan Perbendaharaan 1. Pelatihan Administrasi Keuangan Bagi Calon Bendahara 2. Bimbingan Teknis Aplikasi Perbendaharaan
12
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
3. Pembinaan dan Evaluasi Hasil-Hasil Pemeriksaan (LHP) dan Tindak Lanjut BPKP dan ITJEN 4. Pembinaan Administrasi Dan Pengelolaan Keuangan 5. Penatausahaan Dan Penyusunan LPJ Bendahara 6. Penatausahaan Administrasi Piutang Tuntutan Ganti Rugi 7. Penyusunan Data Base SDM Bidang Keuangan 8. Penyusunan Aplikasi Pembukuan Bendahara Pengeluaran Pembantu 9. Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan Kementerian PUPR 10. Identifikasi dan Penelaahan Peraturan Bidang Keuangan 11. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 12. Pembuatan SK Pejabat Inti Satker di Lingkungan Kementerian PUPR 13. Sosialisasi Kebijakan Bidang Keuangan 14. Peningkatan Kompetensi Penatausahaan Keuangan Bendahara 5.
Fasilitasi Penyusunan Dan Pelaksanaan Anggaran, Pengembangan PNBP 1. Workshop Penyusunan Proposal dan Sosialisasi Aplikasi Target Penerimaan dan Pagu PNBP 2. Sosialisasi Peraturan PNBP 3. Pembinaan SDM Unit PNBP 4. Identifikasi Potensi PNBP di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 5. Fasilitasi Pembentukan Unit PNBP Baru di Lingkungan Kemen. PU 6. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Unit PNBP 7. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran 8. Peningkatan Kompetensi SDM Biro Keuangan
6.
Pembinaan Akuntansi Dan Penyusunan Laporan Keuangan 1. Penatausahaan Tindak Lanjut LHP BPK-RI Atas Laporan Keuangan Kementerian PUPR 2. Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan SAI di Lingkungan Kementerian PUPR 3. Peningkatan Kapasitas SDM Bidang Akuntansi Pemerintah 4. Pendampingan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Satker di Lingkungan Kementerian PUPR 5. Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian PUPR 6. Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat Eselon I Setjen Kementerian PUPR 7. Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Kementerian PUPR 8. Rakertas Akuntansi Pemerintah 9. Implementasi Database Monitoring Tindak Lanjut LHP BPK 10. Penyempurnaan Sistem Penyampaian LRA & Neraca Satker di Lingkungan Kementerian PUPR
7.
Sistem Pelaporan Secara Elektronik (e-Monitoring) Satker Kem. PU IV. 1. Persiapan dan Pemutakhiran Data Dasar. 2. Pencatatan dan Pemutakhiran Data Pelaksanaan.
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
13
3. Penyusunan dan Pencetakan Laporan. 8.
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1. Pengadaan Peralatan dan Mesin
2.1.3 Rencana Kinerja Tahunan Biro Keuangan telah berupaya secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip perencanaan sebagaimana diatur dalam ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yakni UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dengan turut ikut menyusun Rencana Strategis, yang kemudian dijabarkan lagi ke dalam Rencana Kinerja atau Rencana Kerja dan Anggaran untuk periode satu tahunan. Rencana Kinerja Tahunan adalah penetapan rencana dan target capaian kinerja (hasil kerja/kegiatan), berdasarkan sasaran strategis/sasaran program dan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis lima tahunan organisasi dan disesuaikan dengan kebijakan yang diambil Pemerintah setiap tahunnya, yang harus bisa diukur dengan indikator kinerja tertentu di akhir periode perencanaan. Seluruh rencana capaian kinerja dan indikator yang digunakan untuk mengukurnya dituangkan dalam sebuah Dokumen Penetapan Kinerja (PK), sebagai satu dokumen kontrak kinerja, yang ditandatangani oleh pihak pelaksana kerja dan atasan langsung pelaksana kerja sebagai pendelegasi kerja. Dalam hal ini Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR sebagai pemberi kerja dan Kepala Biro Keuangan sebagai pelaksana kerja. Dokumen PK ini bisa disusun setelah disetujuinya alokasi pagu anggaran yang diminta melalui penetapan DIPA. Dokumen inilah nantinya yang akan digunakan sebagai bahan acuan pengukuran kinerja unit organisasi saat menyusun LAKIP di akhir periode pelaksanaan kerja. Karena itu pilihan penetapan indikator kinerja harus meliputi unsur layak, terukur dan durabel. Berdasarkan Renstra Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019, maka Biro Keuangan mendapat mandat untuk mendukung pelaksanaan program Sekretariat Jenderal yakni Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Manfaat dari program ini akan diukur berdasarkan evaluasi pencapaian target pencapaian kinerja outcome Sekretariat Jenderal yakni “terwujudnya pelayanan administrasi pemerintah yang baik di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat” dengan mencapai
sasararan
strategis
“Meningkatnya
koordinasi,
administrasi
dan
kualitas
perencanaan, pengaturan, pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN)”. Target
14
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
kinerja ini diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) jumlah dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, keuangan dan BMN dan laporan triwulan. Adapun dukungan Biro Keuangan adalah terkait peningkatan kualitas pengelolaan bidang keuangan melalui kegiatan “PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KEMENTERIAN”. Hasil pencapaian dari kegiatan ini akan diukur dengan indikator kinerja kegiatan (IKK) jumlah dokumen laporan keuangan yang ditargetkan bisa mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK-RI. Dalam Renstra Biro Keuangan, target kinerja kegiatan ini dijabarkan lagi menjadi beberapa target kinerja output untuk mempermudah pencapaiannya dan juga untuk mengelompokkan paket kegiatan dengan target manfaat yang sama. Kinerja outcome Biro Keuangan tadi diturunkan menjadi 7 (tujuh) kinerja output yaitu:
1.
Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran dengan indikator kerja output Jumlah Dokumen Anggaran.
2.
Tatalaksana Keuangan dengan indikator kerja output Jumlah Dokumen Ketatalaksanaan Keuangan.
3.
Pembinaan Perbendaharaan dengan indikator kerja output Jumlah SDM Pembinaan Perbendaharaan.
4.
Fasilitasi Penyusunan Dan Pelaksanaan Anggaran, Pengembangan PNBP dengan indikator kerja output Jumlah Laporan Fasilitasi Penyusunan Dan Pelaksanaan Anggaran.
5.
Pembinaan Akuntansi Dan Penyusunan Laporan Keuangan dengan indikator kerja output Jumlah SDM Pembinaan Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan.
6.
Sistem Pelaporan secara Elektronik (e-Monitoring) Satker dengan indikator kerja output Jumlah Laporan e-Monitoring.
7.
Layanan Perkantoran dengan indikator kerja output Bulan Layanan.
Seluruh kegiatan dan indikator output diatas saling terkait, yang kemudian disusun dalam Rencana Kinerja Tahunan Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 yang menggambarkan target dan sasaran strategis yang ingin dicapai. Rencana Kinerja Kahunan Biro Keuangan dapat dilihat secara rinci pada Tabel 2.2.
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
15
Tabel 2- 2 : Tabel RKT Biro Keuangan TA 2015
No 1.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Meningkatnya koordinasi, administrasi dan kualitas perencanaan, pengaturan, pengelolaan keuangan dan BMN
INDIKATOR KINERJA OUTCOME Penyusunan dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, keuangan dan BMN dan laporan triwulan
Target 1 Laporan Keuangan Kementerian
INDIKATOR OUTPUT: Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Tatalaksana Keuangan
Pembinaan Perbendaharaan
Fasilitasi Penyusunan Dan Pelaksanaan Anggaran, Pengembangan PNBP
Pembinaan Akuntansi Dan Penyusunan Laporan Keuangan
Sistem Pelaporan secara Elektronik (e-Monitoring) Satker
3 Dokumen Anggaran 6 Dokumen Ketatalaksanaan Keuangan 14 Laporan Pembinaan Perbendaharaan 6 Laporan Fasilitasi Penyusunan Dan Pelaksanaan Anggaran 19 Laporan Pembinaan Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan 28 Laporan eMonitoring 12 Bulan layanan
Layanan Perkantoran
2.2 Perjanjian Kinerja Dokumen penetapan kinerja merupakan dokumen berupa pernyataan komitmen serta janji dalam mencapai target kinerja tertentu. Dokumen ini merupakan suatu kesepakatan kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah, sekaligus sebagai pimpinan kepada atasan langsungnya. Penetapan kinerja juga menggambarkan capaian kinerja yang ditargetkan untuk bisa diwujudkan dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Dokumen penetapan kinerja disusun setelah ada kejelasan mengenai alokasi anggaran. Hal ini dimaksudkan agar dokumen penetapan kinerja dapat disusun secara lebih realistis dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber dana yang nyata sudah akan diperoleh. Seperti halnya Rencana Kinerja Tahunan, dokumen Penetapan Kinerja juga merunut pada program serta sasaran strategis yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis Biro Keuangan yang diturunkan dari Renstra Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Berdasarkan program dan sasaran strategis Sekretariat Jendral yang diturunkan dalam Renstra Biro keuangan, maka didapat sasaran strategis dan indikator kinerja output yang digunakan dalam
16
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja Biro Keuangan, yakni: “meningkatnya koordinasi, administrasi dan kualitas pengelolaan dan pelaporan keuangan di lingkungan Kementerian PUPR”, dengan kegiatan Pembinaan Dan Pengelolaan Keuangan Kementerian yang indikator kinerja adalah Tersusunnya 1 buah Laporan Keuangan yang diharapkan bisa mendapatkan nilai terbaik berupa opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK-RI.
Pada tahun 2014, Kepala Biro Keuangan telah
menandatangani Perjanjian Kinerja terkait pelaksanaan sasaran dimaksud dengan target sebagaimana tampak pada Tabel 2.3. Tabel 2- 3 : Tabel Penetapan Kinerja Biro Keuangan TA 2015
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN (1)
INDIKATOR KINERJA (2)
TARGET (3)
1) PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PUPR a. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian PUPR
1 Opini WTP hasil audit BPK
Opini WTP
Kegiatan Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan Kementerian 1 Pembinaan bidang keuangan 1 Jumlah SDM yang mengikuti kegiatan pembinaan 1250 orang 2 Penatausahaan perbendaharaan
1 Jumlah laporan penatausahaan perbendaharaan
6 laporan
3 Laporan Keuangan 4 NSPK bidang keuangan 5 Pengelolaan administrasi perkantoran
1 Jumlah laporan penyusunan laporan keuangan 1 Jumlah dokumen peraturan bidang keuangan 1 Jumlah laporan pengelolaan administrasi perkantoran
17 laporan 8 dokumen 3 laporan
Dokumen Penetapan Kinerja Biro Keuangan merupakan agregat dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dari para Pejabat Eselon 3 yang mendukung pencapaian kinerja Kepala Biro Keuangan. Berikut adalah penjabaran dari SKP masing-masing Pejabat Eselon 3 di Biro Keuangan pada tabel 2-4.
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
17
2.2.1 Penetapan/Perjanjian Kinerja (Tabel 2.4)
Kegiatan Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan Kementerian
1
Pembinaan Indikator Bidang Keuangan Kinerja Fungsi
Paket
SDM yang Mengikuti Kegiatan Pembinaan Bidang Keuangan Peyiapan Pelaksanaan Bimbingan Teknis Penyiapan Penerapan Sistem Akuntansi Perbendaharaan, Penganggaran Penerimaan dan Belanja, Penerimaan Negara Bukan Pajak Peningkatan Kompetensi SDM Biro Keuangan Peningkatan Kapasitas SDM SDM Bidang Akuntansi Berbasis Akrual Bimbingan Teknis Aplikasi Perbendaharaan Bimbingan Teknis Pelaksanaan SAI di Lingkungan Kementerian PUPR Bimbingan Teknis Penatausahaan Keuangan Bendahara Bimbingan Teknis Administrasi Keuangan Bagi calon Bendahara Bimbingan Teknis Kebijakan Bidang Keuangan Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Penatausahaan PNBP di lingkungan Kementerian PUPR
2 Penatausahaan Indikator Perbendaharaan Kinerja Fungsi Paket
Laporan Penatausahaan Perbendaharaan Penatausahaan PNBP dan BLU
Penatausahaan pengelola Keuangan
Bimbingan Teknis Pengembangan dan Penatausahaan PNBP Fungsional dan BLU
Pembuatan SK Pejabat Perbendaharaan di Lingkungan Kem PUPR Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara Penilaian Kinerja Pejabat Perbendaharaan
18
Pelaksanaan Layanan Data dan Informasi Bidang Keuangan
Penatausahaan Laporan hasil Pemeriksaan dan Kerugian Negara
PenatausahaanTindak Lanjut LHP Auditor Fungsiona Penatausahaan Administrasi Piutang Tuntutan Ganti Rugi Penatausahaan Penyelesaian Kerugian Negara Penatausahaan Perhitungan Pertanggungjawaban Kerugian Negara
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
3
Laporan Keuangan
Indikator Kinerja Fungsi Paket
Laporan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan Rakertas Akuntansi Pemerintah
LK Setjen penyiapan penyusunan laporan Keuangan Sekretariat Jenderal Penyusunan LK Setjen Kem PUPR
Penyusunan LK Likuidasi Penysunan LK Neraca Awal penyiapan pelaksanaan fasilitasi pemeriksaan keuangan Fasilitasi Pemeriksaan BPK RI atas LK Kem PUPR
Fungsi Paket NSPK Bidang Keuangan
Indikator Kinerja Fungsi Paket
Dokumen Peraturan Bidang Keuangan Penyiapan pernelaahaan peraturan bidang keuangan Revisi Peraturam Bidang Keuangan di lingkungan Kementerian PUPR Penelaahan Peraturan Bidang Keuangan Penyusunan & Reviu Peraturan PNBP/BLU di lingkungan Kementerian PUPR
5
Pengelolaan administrasi Perkantoran
Indikator Kinerja Fungsi Paket
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
penyiapan penyusunan laporan Keuangan Kementerian Penyusunan LK Kem PUPR Penguatan Unit Akuntansi Kementerian PUPR
Sistem Pelaporan Secara Elektronik
4
LK PU
Penyiapan Penyusunan tata laksana keuangan dan sistem akuntansi Penyusunan Pedoman Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara dilingkungan Kementerian PUPERA Penyusunan Sistem Akuntansi Penyusunan Modul Layanan Bidang Keuangan
Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro Penyusunan RKA/KL Biro Keuangan
Laporan Pengelolaan Administrasi Perkantoran Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro Pembayaran Gaji dan Tunjangan Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
19
2.3
Metode Pengukuran Triwulan I Triwulan II No
1
Sasaran Strategis
Triwulan III
Triwulan IV
Bobot Kinerja (%)
Bobot Realisasi Kinerja Fisik (%) (%)
Satuan Indikator
Target
Laporan Keuangan
1
301,66%
215,45%
109,90%
85,42% 100,00%
Dokumen
3
0,00%
639,09%
150,11%
69,13% 100,00%
2. Tatalaksana keuangan
Dokumen
6
0,00%
11,21%
54,76%
63,15% 100,00%
3. Pembinaan perbendaharaan
Laporan
14
0,00%
43,41%
71,29%
72,24% 100,00%
6
58,82%
310,15%
133,70%
87,83% 100,00%
19
210,86%
133,63%
75,85%
95,65% 100,00%
28
0,00%
66,50%
28,50%
73,14% 100,00%
12
2621,43%
768,55%
180,88%
92,70% 100,00%
Indikator Kinerja
Meningkatnya koordinasi, administrasi dan kualitas perencanaan, pengaturan, Indikator Outcome : pengelolaan keuangan dan Penyusunan dokumen pelaporan akuntabilitas BMN kinerja, keuangan dan BMN dan laporan triwulan Indikator Output : 1. Dokumen perencanaan dan pengelolaan anggaran
4. Fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan anggaran, Laporan pengembangan PNBP 5. Pembinaan akuntansi dan penyusunan laporan Laporan keuangan 6. Sistem Pelaporan secara Elektronik (eLaporan Monitoring) Satker Kem. PU IV (Jml Paket 41-60) Bulan 7. Layanan Perkantoran Layanan
Bobot Kinerja (%)
Bobot Kinerja (%)
Progres Fisik: 60% (data e-monitoring) Hasil: 40% (Opini WTP Hasil Audit BPK)
Capaian Kinerja Biro Keuangan = (60% x 85.42) + (40% x 100) =
2.4
91,252%
Target Tahun ini Menurut Renstra Menyajikan Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Opini WTP
20
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
BAB 3 KAPASITAS ORGANISASI 3.1
Sumber Daya Manusia Jumlah pegawai Biro Keuangan pada tahun 2015 adalah 64 (enam puluh empat) orang PNS,
yang terdiri dari 1 (satu) orang pejabat Eselon II (Kepala Biro), 4 (empat) orang pejabat Eselon III (Kepala Bagian), 12 (dua belas) orang pejabat Eselon IV dan 47 (empat puluh tujuh) orang staf. Selain itu pada Biro Keuangan terdapat 8 (delapan) orang tenaga honorer, sehingga jumlah pegawai Biro Keuangan sebanyak 72 (tujuh puluh dua) orang. Jumlah SDM yang ada saat ini dirasa masih sangat terbatas untuk membantu pelaksanaan kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang ada saat ini. Hal ini cukup mempengaruhi kinerja Biro Keuangan, dimana ada beberapa orang pegawai yang beban kerjanya menjadi sangat besar karena kurangnya tenaga. Kondisi ini juga turut dipengaruhi oleh tidak meratanya penyebaran kompetensi SDM, yang selain dipengaruhi oleh faktor usia, juga cukup dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Komposisi tingkat pendidikan SDM di Biro Keuangan di akhir tahun 2015 ditunjukkan pada Tabel 3.1 dan Grafik 3.1. No. 1 2 3 4 5
Pendidikan S2 S1/D4 D3 SMU SMP TOTAL
Jumlah 15 29 5 14 1 64
Tabel 3.1 Jumlah Pegawai Biro Keuangan berdasarkan kualifikasi pendidikan
Tingkat Pendidikan Pegawai 2% S2 22%
23%
S1 D3
8% 45%
Grafik 3.1 Prosentase Pegawai Biro Keuangan Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
21
No. Golongan 1 Golongan IV 2 Golongan III 3 Golongan II TOTAL
Jumlah 9 48 7 64
Tabel 3.2 Jumlah Pegawai Biro Keuangan berdasarkan golongan
Golongan Pegawai 11%
14% Gol. IV
Gol. III 75%
Gol. II
Grafik 1.2 Prosentase Pegawai Biro Keuangan Berdasarkan Golongan
53.13%
53.13%
46.87%
Prosentase Perbandingan Pegawai Berdasarkan Gender
3.2
Sarana dan Prasarana Dukungan sarana dan prasarana baik yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak cukup banyak, walaupun dari segi kualitas sudah banyak yang tidak terkini. Misalnya peralatan dan mesin yang jumlahnya cukup banyak, namun yang benar-benar digunakan adalah tidak sebesar itu. Biro Keuangan berada di Lantai 6, Gedung Menteri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sehingga dukungan ruangan dalam tempat bekerja memadai.
22
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
Adapun sarana dan prasarana pendukung kegiatan Biro Keuangan antara lain: 1. Peralatan dan Mesin a. Alat kantor senilai Rp. 436.532.282 b. Alat Rumah Tangga senilai Rp. 283.850.817 2. Alat Studio dan Komunikasi a. Alat Studio senilai Rp. 176.987.000 b. Alat Komunikasi Rp. 48.750.000 3. Komputer a. Komputer unit senilai Rp. 1.855.973.727 b. Peralatan komputer senilai Rp. 486.992.635 4. Aset Lainnya a. Software senilai Rp. 4.361.077.600 b. Hasil Kajian Penelitian senilai Rp. 4.314.777.500 3.3 DIPA Untuk tahun anggaran 2015, satker Biro Keuangan mendapat anggaran sebesar Rp. 30.500.000.000 yang terdiri dari: a. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran sebesar Rp. 310.000.000 b. Tatalaksana Keuangan sebesar Rp. 1.905.000.000 c. Pembinaan Perbendaharaan sebesar Rp. 7.702.750.000 d. Fasilitasi Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran Pengembangan PNBP sebesar Rp. 4.384.915.000 e. Pembinaan Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan sebesar Rp. 7.263.000.000 f. Sistem Pelaporan secara Elektronik (e-Monitoring) sebesar Rp. 50.000.000 g. Layanan Perkantoran sebesar Rp. 8.884.335.000 Dengan rincian sebagai berikut: No 1
Output/ Kegiatan Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
Pagu (000) 310.000.000
23
2
3
4
24
i.
Penyusunan Dokumen Rencana Aksi dan Evaluasi Akuntabilitas
ii.
Penyusunan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran (RKA-KL)
Tatalaksana Keuangan
160.000.000 150.000.000 1.905.000.000
i.
Revisi NSPK Bidang Keuangan di Lingkungan Kementerian PUPR
ii.
Peningkatan Kompetensi SDM Biro Keuangan
1.101.326.000 803.674.000
Pembinaan Perbendaharaan
7.702.750.000
i.
Penelaahan Peraturan Bidang Keuangan
ii.
Penyusunan Pedoman Penatausahaan dan Penyusunan LPJ
iii.
Pembuatan SK Pejabat Perbendaharaan di lingkungan Kementerian PUPR
iv.
Bimbingan Teknis Aplikasi Perbendaharaan
v.
Bimbingan Teknis Penatausahaan Keuangan Bendahara
vi.
Bimbingan Teknis Administrasi Keuangan Bagi Calon Bendahara
vii.
Bimbingan Teknis Kebijakan Bidang Keuangan
viii.
Penatausahaan Perhitungan Pertanggungjawaban Keuangan Negara
240.056.000 363.280.000 207.629.000 686.000.000 715.000.000 495.000.000 728.000.000
ix
Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan
x.
Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara
xi.
Penatausahaan Administrasi Piutang TGR
xii.
Penatausahaan Penyelesaian Kerugian Negara
xiii.
Penilaian Kinerja Pejabat Perbendaharaan
xiv.
Penyusunan Modul Layanan Bidang Keuangan
586.215.000 942.532.000 214.088.000 311.808.000 988.912.000 703.674.000 520.556.000
Fasilitasi Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran, Pengembangan PNBP i.
Penyusunan dan Reviu Peraturan PNBP-BLU
ii.
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Keuangan
4.384.915.000 852.000.000 852.915.000
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
5
6
7
iii.
Penatausahaan PNBP umum di Lingkungan Kementerian PUPR
iv.
Bimbingan Teknis Pengembangan dan Penatausahaan PNBP
Pembinaan Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan i.
Penatausahaan Tindak Lanjut LHP Auditor Fungsional
ii.
Penyusunan Sistem Akuntansi
iii.
Peningkatan Kapasitas SDM Bidang Akuntansi Berbasis Akrual
iv.
Pendampingan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Satker
v.
Bimbingan Teknis Pelaksanaan SAI
vi.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian PUPR
vii.
Penyusunan Laporan Keuangan Setjen Kementerian PUPR
viii.
Penguatan Unit Akuntansi di Lingkungan Kementerian PUPR
ix
Rakertas Akuntansi Pemerintah
x.
Fasilitasi Pemeriksaan BPK RI atas LK Kementerian PUPR
xi.
Penyusunan Laporan Keuangan Likuidasi Kementerian PU
xii.
Penyusunan LK Neraca Awal Kementerian PUPR
Sistem Pelaporan Secara Elektronik (E-Monitoring) Satker Kem. PU IV (Jml Paket 41 - 60) i.
Persiapan dan Pemutakhiran Data Dasar
ii.
Pencatatan dan Pemuktahiran Data Pelaksanaan
iii.
Penyusunan dan Pencetakan Laporan
Layanan Perkantoran
1.280.000.000 1.400.000.000 7.263.000.000 409.000.000 290.000.000 1.333.000.000 349.000.000 313.000.000 698.000.000 670.000.000 960.000.000 440.000.000 206.000.000 975.000.000 620.000.000 50.000.000 19.800.000 10.200.000 20.000.000 8.884.335.000
i.
Pembayaran Gaji dan Tunjangan
ii.
Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran TOTAL
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
6.800.000.000 2.084.335.000 30.500.000.000
25
BAB 4 AKUNTABILITAS KINERJA 4.1
Capaian Kinerja Biro Keuangan Salah satu Indikator Kinerja Outcome (IKO) Sekretariat Jenderal (Setjen) adalah Penyusunan
Dokumen Pelaporan Akuntabilitas Kinerja, Keuangan dan BMN dan Laporan Triwulan. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan (LK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat didelegasikan kepada Biro Keuangan, dan target capaian kinerja pada tahun 2015 adalah tersusunnya 1 (satu) LK Kementerian Tahun Anggaran 2014. Adapun indikator keberhasilan pelaksanaan tugas tersebut adalah jumlah LK yang dihasilkan dan bagaimana kualitas LK yang dihasilkan yang dinilai berdasarkan opini yang ditetapkan oleh BPK-RI atas audit terhadap LK yang telah disusun. Dalam pelaksanannya, penyusunan LK Kementerian memerlukan data-data pengelolaan keuangan dari seluruh satker di lingkungan Kementerian PUPR yang tertuang dalam LK dari masingmasing Satuan Kerja (satker). LK satker yang akuntabel, berkualitas dan memenuhi persyaratan sesuai dengan SAP (Standar Akuntansi Pemerintah) akan sangat mempengaruhi kualitas LK pada organisasi diatasnya, termasuk Laporan Keuangan Kementerian yang disusun oleh Biro Keuangan (Sekretariat Jenderal). Untuk menghasilkan LK yang berkualitas, tentunya dibutuhkan SDM pengelola dan penatausaha keuangan yang berkualitas. Biro Keuangan ikut berperan dalam mendukung dihasilkannya LK yang berkualitas dengan memberikan pembinaan, pendampingan, dan fasilitasi dalam peningkatan kualitas dan kapasitas SDM pengelola, penatausaha, dan pelaporan keuangan di satker-satker di lingkungan Kementerian PUPR. Pembinaan dimaksud tersebut termasuk juga pendampingan dalam menyelesaikan atau menindaklanjuti temuan pemeriksa fungsional (BPK, BPKP dan Inspektorat Jenderal). Adapun SDM yang dibina adalah pelaksana langsung tugas penatausahaan dan pelaporan keuangan (bendahara pengeluaran dan penerimaan, petugas SAI dan SIMAK BMN) dan pejabat perbendaharaan pengelola anggaran (Kasatker, PPK, dan PSPM). Pada tahun 2015, Kementerian PU berhasil mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berdasarkan audit atas LK TA 2014. Ini merupakan suatu prestasi yang cukup luar biasa. Hal ini menunjukkan ada perbaikan dalam pengelolaan, penatausahaan dan pelaporan kinerja keuangan di Kementerian PUPR dibandingkan periode-periode sebelumnya. Yang artinya kegiatan Biro Keuangan dengan memberikan pembinaan, pendampingan dan fasilitasi penatausahaan dan pelaporan keuangan cukup berhasil. Sebagai perbandingan, opini hasil audit dari BPK-RI terhadap LK Kementerian PUPR pada tahun tahun 2009 - 2011 telah naik dari Disclaimer menjadi ”Wajar Dengan
26
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
Pengecualian (WDP)”. Dan Opini BPK-RI terhadap Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012 naik kembali menjadi “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) – Dengan Paragraf Penjelasan”. Kemudian untuk Laporan Keuangan Kementerian PU Tahun 2013 dan 2014 meningkat kembali menjadi “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)”
3,5 3 2,5
Ket: 1: Disclaimer 2: WDP 3: WTP OPINI
2
1,5 1 0,5 0
2008
4.2
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Perbandingan Kinerja Biro Keuangan Kinerja suatu organisasi diukur dengan membandingkan tingkat pencapaian terhadap target
yang telah disusun dalam rencana kerja. Sebuah rencana kerja/program mungkin saja diubah agar sesuai dengan dinamika perubahan yang terjadi dalam organisasi baik karena faktor internal maupun eksternal, tapi umumnya pasti mengacu pada target rencana induk. Karenanya sangat disarankan untuk membuat rencana aksi secara berkala dengan periode pendek sebagai pendukung rencana kerja induk. Dengan adanya rencana aksi periodik tersebut, monitoring dan evaluasi berkala terhadap progres yang dicapai akan lebih mudah dilakukan. Kendala yang dihadapi lebih mudah diidentifikasi dan altenatif tindakan yang harus dilakukan lebih cepat diputuskan. Biro Keuangan telah mencoba menyusun Rencana Aksi Triwulanan untuk melengkapi Renja dan RKAKL, dengan membuat target persentase capaian hasil kerja diakhir periode, dimana diakhir triwulan IV diharapkan bisa tercapai 100%. Bagaimana progres capaian di tiap akhir periode triwulanan untuk mengukur/mereviu kinerja dan mengidentifikasi kendala yang dihadapi. Hasil pengukuran tadi digunakan sebagai feedback dalam sebagai bahan menyusun rencana tindak yang paling tepat. Sayangnya mekanisme reviu triwulanan belum bisa dijalankan dengan baik oleh Biro Keuangan karena kekurangsiapan organisasi. Selain itu, reviu kinerja triwulan masih didasarkan pada progres penyerapan anggaran sebagai indikator. Padahal indikator tersebut, karena beberapa faktor, sering kali tak bisa menggambarkan progres pelaksanaan fisik di lapangan. Akibatnya hasil reviu didapat
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
27
terkadang tak tepat sasaran ataupun sesuai dengan harapan. Tapi paling tidak, hasil reviu kinerja triwulanan seperti tampak pada Tabel 4.1 bisa digunakan untuk melihat tren progres kinerja Biro Keuangan selama tahun 2015, khususnya progres penyerapan anggaran.
28
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
Tabel 4- 1 : Tabel Capaian Rencana Aksi Triwulan Biro Keuangan TA 2015
Triwulan I No
1
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Meningkatnya koordinasi, administrasi dan kualitas perencanaan, pengaturan, Indikator Outcome : pengelolaan keuangan dan Penyusunan dokumen pelaporan akuntabilitas BMN kinerja, keuangan dan BMN dan laporan triwulan Indikator Output : 1. Dokumen perencanaan dan pengelolaan anggaran
Satuan Indikator
Target
Target (%)
Realisasi (%)
Laporan Keuangan
1
1,81
5,46
Triwulan II Bobot Kinerja (%)
Target (%)
301,66%
10,42
Triwulan III
Bobot Realisasi Kinerja (%) (%)
22,45
215,45%
Target (%)
Triwulan IV
Bobot Realisasi Kinerja (%) (%)
39,19
43,07
13,550
Target (%)
109,90% 100,00
Bobot Realisasi Kinerja (%) (%)
Realisasi Fisik (%)
85,42
85,42% 100,00%
20,340 150,11% 100,000
69,130
69,13% 100,00%
Dokumen
3
0,280
0,000
0,00%
1,970
2. Tatalaksana keuangan
Dokumen
6
0,570
0,000
0,00%
11,780
1,320
11,21%
53,180
29,120
54,76% 100,000
63,150
63,15% 100,00%
3. Pembinaan perbendaharaan
Laporan
14
3,770
0,000
0,00%
13,890
6,030
43,41%
37,620
26,820
71,29% 100,000
72,240
72,24% 100,00%
6
0,850
0,500
58,82%
6,700
20,780 310,15%
33,590
44,910 133,70% 100,000
87,830
87,83% 100,00%
19
2,210
4,660
210,86%
14,480
19,350 133,63%
43,030
32,640
75,85% 100,000
95,650
95,65% 100,00%
28
4,100
0,000
0,00%
24,000
15,960
66,50%
56,000
15,960
28,50% 100,000
73,140
73,14% 100,00%
12
0,560
14,680 2621,43%
5,850
44,960 768,55%
37,980
68,700 180,88% 100,000
92,700
92,70% 100,00%
4. Fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan anggaran, Laporan pengembangan PNBP 5. Pembinaan akuntansi dan penyusunan laporan Laporan keuangan 6. Sistem Pelaporan secara Elektronik (eLaporan Monitoring) Satker Kem. PU IV (Jml Paket 41-60) Bulan 7. Layanan Perkantoran Layanan
>30%
30%-50%
50%-65%
65%-75%
12,590 639,09%
75%-85% 85%-100%
Keterangan :
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
29
Secara periodik triwulanan, berdasarkan data pada Tabel 4.1, progres pencapaian target kinerja masih terakumulasi di Triwulan ke IV. Peningkatan signifikan di Triwulan IV seakan-akan menggambarkan adanya upaya ‘mengejar’ progres penyerapan di periode tersebut. Tren demikian bisa dibaca sebagai suatu hal yang negatif dan positif. Dari sudut pandang negatif, Biro Keuangan bisa dinilai tak mampu mengikuti rencana yang telah disusunnya. Dari sudut pandang positif, Biro Keuangan tetap berupaya mencapai target yang disusunnya, hingga periode berakhir. Namun perlu diingat, reviu kinerja yang dilakukan baru didasarkan pada progres penyerapan anggaran, yang belum tentu sama dengan progres pelaksanaan fisik di lapangan. Karena meskipun tampak seakan-akan kinerja Biro Keuangan masih tidak sesuai dengan harapan, pelaksanaan kegiatan pembinaan, pendampingan dan fasilitasi penatausahaan dan pelaporan keuangan bisa dilakukan hampir sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang disusun, meskipun ada beberapa yang harus ditunda atau dimajukan dari jadwal karena adanya perubahan prioritas pelaksanaan kegiatan akibat beberapa faktor eksternal dari luar Biro Keuangan. Jika dilihat bobot nilai kinerja per indikator output yang ada, sebagai indikator kinerja setiap Unit Eselon III, umumnya tampak ada tren peningkatan kinerja dari Triwulan I hingga Triwulan IV. Adapun bobot nilai kinerja pada indikator output Pembinaan Perbendaharaan memang sedikit berbeda dimana justru tampak tren penurunan bobot nilai kinerja di Triwulan II dan III, sebelum naik secara signifikan di Triwulan IV. Hasil reviu kinerja yang dilakukan menunjukkan bahwa rendahnya atau menurunnya bobot nilai kinerja terjadi karena beberapa sebab. Sebab pertama adalah pengajuan dokumen pertanggungjawaban penggantian penggunaan anggaran tidak langsung begitu kegiatan selesai dilaksanakan. Ini terjadi karena padatnya jadwal pelaksanaan kegiatan dan kurangnya jumlah SDM yang kompeten untuk mengerjakannya. Sebab yang kedua adalah pengaruh penerapan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) oleh Kementerian Keuangan. Sistem baru ini menyebabkan adanya perubahan mekanisme teknis pelaksanaan pengajuan dan pencairan SPM/SP2D di KPPN, dan diperlukan penyesuaian di internal Biro Keuangan untuk pengaplikasiannya. Akibatnya pencairan SPM/SP2D membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebab ketiga adalah adanya perubahan prioritas pelaksanaan kegiatan yang mengakibatkan perubahan jadwal pelaksanaan. Hal ini harus dilakukan untuk menyesuaikan dengan pembaruan kebijakan oleh Kementerian Keuangan, khususnya dengan penerapan SPAN, SILABI (Sistem Laporan Bendahara Instansi), pengenalan SAIBA (Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual), dll. Selain itu Biro
30
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
Keuangan melalui Bagian Verifikasi dan Akuntansi, harus mendampingi masuknya tim pemeriksa eksternal yang melakukan pemeriksaan/audit di Kementerian PUPR. Sebab keempat adalah adanya arahan untuk mengurangi pelaksanaan perjalan dinas dari Menteri PAN dan RB mendekati akhir tahun anggaran. Hal ini juga cukup berpengaruh pada pencapaian kinerja, khususnya pada kegiatan dengan indikator output Fasilitasi Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran, Pengembangan PNBP dan indikator output Tata Laksana Keuangan. Untuk bisa menilai kinerja Biro Keuangan dengan lebih baik, khususnya yang terkait dengan kegiatan pembinaan dengan tujuan pembaruan informasi dan kompetensi teknis penatausahaan keuangan, sebenarnya baru bisa tampak pada tahun 2015, setelah ada opini BPK-RI berdasarkan audit atas LK Kementerian PUPR TA 2014. Adapun opini WTP dari audit BPK-RI atas LK TA 2014 diharapkan sudah cukup bisa digunakan sebagai gambaran kinerja tahun 2015 ini. Adapun pelaksanaan reviu kinerja triwulanan dengan indikator yang lebih tepat bisa tetap dilanjutkan pada masa yang akan datang.
Berikut adalah ringkasan beberapa hal yang telah dicapai Biro Keuangan selama tahun anggaran 2015 dalam mendukung pencapaian IKU dan outcome Sekretariat Jenderal. 1. Adanya peningkatan kualitas laporan keuangan tingkat satker, satminkal dan kementerian, yang tampak dari dicapainya Opini WTP berdasarkan audit BPK atas Laporan Keuangan Kementerian PUPR TA 2014; 2. Tersedianya usulan draft norma dan pedoman dalam pelaksanaan penatausahaan keuangan di lingkungan Kementerian PUPR; 3. Terlaksananya fasilitasi penyusunan dan pengelolaan pelaksanaan anggaran, khususnya terkait unit pengguna PNBP di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dengan dihasilkannya dokumen Target dan Realisasi PNBP tingkat Kementerian; 4. Berkurangnya jumlah indikasi temuan/temuan berulang auditor atas laporan keuangan satker/satminkal/kementerian dan bertambahnya jumlah temuan LHP yang bisa ditindaklanjuti;
Hasil pencapaian tersebut didasarkan pada realisasi pencapaian target output dari setiap kegiatan yang dilakukan di lingkungan Biro Keuangan selama tahun 2015. Ringkasan pengukuran capaian kinerja Biro Keuangan selama tahun 2015 dapat dilihat dalam Tabel 4.2. Uraian ringkas pengukuran kinerja untuk beberapa indikator kinerja output (IKO) utama yang ada di Biro Keuangan akan dijabarkan dalam bagian berikutnya dari laporan ini.
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
31
Tabel 4- 2 : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Biro Keuangan TA 2015
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN (1)
INDIKATOR KINERJA (2)
TARGET (3)
1) PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PUPR a. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian PUPR
1 Opini WTP hasil audit BPK
Opini WTP
Kegiatan Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan Kementerian 1 Pembinaan bidang keuangan 1 Jumlah SDM yang mengikuti kegiatan pembinaan 1250 orang 2 Penatausahaan perbendaharaan
1 Jumlah laporan penatausahaan perbendaharaan
6 laporan
3 Laporan Keuangan 4 NSPK bidang keuangan 5 Pengelolaan administrasi perkantoran
1 Jumlah laporan penyusunan laporan keuangan 1 Jumlah dokumen peraturan bidang keuangan 1 Jumlah laporan pengelolaan administrasi perkantoran
17 laporan 8 dokumen 3 laporan
4.2.1
IKO 1 : Jumlah SDM yang Mengikuti Kegiatan Pembinaan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan terkait output pembinaan bidang keuangan lebih ditekankan pada kegiatan Bimbingan Teknis Penatausahaan Keuangan Bendahara, Bimbingan Teknis Kebijakan Bidang Keuangan, Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan dan Bimbingan Teknis Administrasi Keuangan Bagi Calon Bendahara untuk bendahara dan calon bendahara serta Peningkatan Kapasitas SDM Bidang Akuntansi berbasis Akrual untuk petugas penyusun Laporan Keuangan di tingkat satker.
32
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
Melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan Biro Keuangan bisa berperan membantu para peserta dalam meningkatkan pemahaman dan kompetensi masing-masing dalam melaksanakan kegiatan penatausahaan keuangan di satker mereka masing-masing. Selain itu, kegiatan tersebut bisa menjadi sarana untuk memperbaharui kemampuan peserta dalam menggunakan aplikasi Perbendaharaan dan aplikasi Sistem Akuntansi Instansi yang selalu berubah sesuai dengan kebijakan Kementerian Keuangan sebagai pembina pengelolaan keuangan utama Pemerintah Pusat. Diharapkan setelah mengikuti kegiatankegiatan tersebut, para peserta dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan kementerian. Adapun SDM yang mengikuti kegiatan pembinaan dari semua kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pencapaian target keluaran output pembinaan bidang keuangan mencapai 1250 orang seperti yang telah ditargetkan sebelumnya. Sehingga capaian kinerja untuk output ini mencapai 100%.
4.2.2
IKO 2 : Jumlah Laporan Penatausahaan Perbendaharaan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai target keluaran Output Penatausahaan Perbendaharaan antara lain Pembuatan SK Pejabat Perbendaharaan di lingkungan Kementerian PUPR, Penatausahaan Perhitungan Pertanggungjawaban Keuangan Negara, Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara, Penatausahaan Administrasi Piutang TGR,
Penatausahaan
Penyelesaian
Kerugian
Negara,
Penilaian
Kinerja
Pejabat
Perbendaharaan, dan Bimbingan Teknis Pengembangan dan Penatausahaan PNBP Fungsional dan BLU. Di tahun 2015 juga dilakukan pembinaan terkait penatausahaan tuntutan perbendaharaan khususnya Piutang dari TGR atas hilangnya Kendaraan Dinas Operasional (KDO) dan akibat kelalaian pejabat perbendaharaan dan bendahara. Kegiatan lain yang dilakukan untuk mendukung pencapaian output penatausahaan perbendaharaan adalah penyusunan dokumen penilaian kinerja pejabat perbendaharaan, yang diharapkan bisa membantu Biro Keuangan untuk menyusun kegiatan untuk semakin meningkatkan kinerja satker khususnya yang terkait dengan bidang keuangan.
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
33
Untuk keperluan evaluasi kinerja, laporan pelaksanaan dari semua kegiatan yang dilakukan
untuk memenuhi target keluaran output Penatausahaan Perbendaharaan
dituangkan dalam 6 (enam) laporan seperti yang telah ditargetkan sebelumnya. Sehingga capaian kinerja untuk output ini mencapai 100%.
4.2.3
IKO 3 : Jumlah Laporan Penyusunan Laporan Keuangan Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai target keluaran Ouput Laporan Keuangan adalah pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Keuangan terkait pembinaan penatausahaan keuangan khususnya untuk keperluan penyusunan dan peningkatan Laporan Keuangan Kementerian PUPR. Sebagai bahan penyusunan Laporan Keuangan Kementerian PUPR, dibutuhkan laporan keuangan satuan kerja dan selanjutnya dihimpun dalam laporan keuangan per Eselon I/ Direktorat Jenderal. Selain secara langsung bertanggung jawab dalam penyusunan Laporan Keuangan tingkat kementerian, kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi pencapaian target output ini lebih difokuskan dalam mendampingi dan melakukan pembinaan kepada satker dalam menyusun laporan keuangan termasuk terkait Pelaksaaan Sistem Akuntansi Instansi (SAI), penyelesaian tindak lanjut (TL) atas laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari BPK–RI dan Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
34
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
Mengingat opini hasil audit dari BPK-RI terhadap laporan keuangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2009 - 2011 telah naik dari Disclaimer menjadi ”Wajar Dengan Pengecualian (WDP)”. Opini BPK-RI terhadap Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2012 telah naik menjadi “Wajar Tanpa Pengecualian – Dengan Paragraf Penjelasan”, maka kegiatan tahun 2015 difokuskan agar Laporan Keuangan Kementerian PUPR TA 2014 bisa mencapai “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)”.
Untuk semakin meningkatkan kualitas Laporan Keuangan tingkat kementerian, Biro Keuangan melalui Bagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan juga menfasilitasi pelaksanaan Rapat Kerja Terbatas bidang akuntansi pemerintahan dalam rangka penerapan Sistem Akuntansi Berbasis Akrual, dimana pada saat bersamaan untuk membahas lebih lanjut bagaimana tanggapan dan penyelesaian tindak lanjut LHP BPK-RI yang bersifat lintas sektoral termasuk temuan-temuan yang bersifat berulang. Selain dalam rakertas, monitoring dan evaluasi atas penyelesaian tindak lanjut LHP BPK-RI juga dilakukan dalam acara konsolidasi yang mengundang perwakilan satker-satker yang laporan keuangannya mendapat temuan saat audit BPK/BPKP. Saat konsolidasi ini dimonitor
mana-mana
saja
temuan
yang
belum
ditindaklanjuti
dan
sekaligus
mengusahakan/mengindentifikasi bagaimana cara penyelesaiannya.
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
35
Outcome yang bisa terlihat dari kegiatan pelaksanaan output ini adalah dengan didapatkannya opini WTP dari BPK-RI berdasarkan audit atas Laporan Keuangan Kementerian PUPR TA 2014. Hal ini menunjukkan kualitas pelaporan keuangan oleh satker-satker di Kementerian PUPR sudah jauh lebih baik.
Dalam pelaksanaan kegiatan ditemukan beberapa kendala, antara lain: 1. Masih terdapat beberapa temuan pemeriksaan BPK-RI yang sifatnya berulang. 2. Koordinasi antara satker dan unit eselon I yang kurang dalam menyelesaikan tindak lanjut temuan BPK RI. 3. Terdapat satker yang masih terdapat temuan belum selesai, akan tetapi satker sudah dibubarkan. 4. Tindak lanjut temuan yang dilaksanakan oleh satker masih belum sesuai rekomendasi dari BPK RI. 5. Kurangnya pemantauan dari unit eselon I terhadap temuan-temuan yang terdapat pada satker dilingkungannya. 6. Masih banyak temuan BPK RI terutama pencatatan penyusutan dan penatusahaan Aset tetap, persediaan, KDP, Aset Tak Berwujud, Aset Lain-lain dan Hibah. 7. Kurangnya pendampingan dari eselon I pada saat Satker melakukan koreksi. 8. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM Bidang Akuntansi Pemerintah kurang memadai sehingga perlu penambahan waktu pelaksanaan agar peserta dapat memahami materi dengan baik. Untuk keperluan penilaian kinerja terkait dengan pencapaian target rencana keluaran untuk output Laporan Keuangan ini, penilaian didasarkan pada pencapaian keluaran sesuai yang ditargetkan semula berupa laporan hasil pelaksanaan kegiatan sebanyak 17 (tujuh belas) laporan. Dari sisi keluaran, target 17 laporan telah berhasil dicapai. Sehingga nilai kinerja output (keluaran) bisa tercapai sebesar 100%. 4.2.4
IKO 4 : Jumlah Dokumen Peraturan Bidang Keuangan Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai target keluaran Ouput NSPK bidang keuangan meliputi kegiatan yang mendukung persiapan reformasi birokrasi di lingkungan Biro Keuangan dan peningkatan kompetensi Biro Keuangan. Kegiatan yang terkait persiapan reformasi birokrasi antara lain penyusunan SKP dan SOP. Untuk mendukung pencapaian peraturan bidang keuangan dilakukan pula kegiatan penelaahan peraturan bidang keuangan, penyusunan pedoman penatausahaan dan
36
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
penyusunan LPJ, penyusunan dan reviu peraturan PNBP-BLU, dan penyusunan sistem akuntansi. Untuk keperluan penilaian kinerja terkait dengan pencapaian target rencana keluaran untuk output NSPK bidang keuangan ini, penilaian didasarkan pada pencapaian keluaran sesuai yang ditargetkan semula berupa dokumen hasil pelaksanaan kegiatan sebanyak 8 (delapan) dokumen. Dari sisi keluaran, target 8 dokumen telah berhasil dicapai. Sehingga nilai kinerja output (keluaran) bisa tercapai sebesar 100%.
4.2.5
IKO 5 : Jumlah Laporan Pengelolaan Administrasi Perkantoran Indikator output pengelolaan administrasi perkantoran sangat terkait dengan pembayaran gaji dan tunjangan pegawai dan untuk mendukung kelancaran kegiatan penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran seperti persuratan, operasional satker, pemeliharaan BMN, operasional pimpinan, dll. Untuk keperluan penilaian kinerja terkait dengan pencapaian target rencana keluaran untuk output pengelolaan administrasi perkantoran, penilaian didasarkan pada pencapaian
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
37
keluaran sesuai yang ditargetkan semula berupa laporan pengelolaan administrasi perkantoran sebanyak 3 (tiga) laporan. Dari sisi keluaran, target 3 laporan telah berhasil dicapai. Sehingga nilai kinerja output (keluaran) bisa tercapai sebesar 100%.
4.3 Analisis Kinerja Biro Keuangan 4.3.1 Evaluasi dan Analisis Anggaran Angaran belanja Biro Keuangan Tahun Anggaran 2015 sesuai dengan yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor: DIPA-033.01.1.898003/2015 adalah sebesar Rp. 30.500.000.000,- dengan rincian per jenis belanja seperti pada Tabel 4.3. Tabel 4- 3 : Tabel Alokasi Anggaran Awal Biro Keuangan Tahun 2015 per Jenis Belanja
(dalam rupiah)
Kode
Uraian
51
Belanja Pegawai
52
Belanja Bahan
53
Belanja Modal
Pagu 6.800.000.000 23.700.000.000
Total
30.500.000.000
Adapun Pencapaian penyerapan anggaran Biro Keuangan sampai dengan Triwulan IV tahun 2015 adalah sebesar 85.42% dengan rincian per jenis belanja seperti tampak pada Tabel 4-4. Tabel 4- 4 : Tabel Realisasi Anggaran Biro Keuangan per Jenis Belanja
(dalam rupiah)
Kode 51 52 53
38
Uraian Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Total
Pagu Realisasi 6.800.000.000 6.258.590.565 23.700.000.000 19.793.700.841 0 0 30.500.000.000 26.052.291.406
% 92,04% 83,52% 0,00% 85,42%
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
Tabel 4- 5 : Tabel Nilai Pagu dan Progres Penyerapan (Tanpa Pagu Transito) Biro Keuangan per Output/Kegiatan No
1
2
3
Output/ Kegiatan
Persentase Realisasi Per Bulan
Pagu (000)
Jan
Feb
Mar
Mei
Jun
8,87
12,00
12,59
-
6,25
12,31
-
-
11,67
11,67
-
-
-
-
-
Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
310.000
-
-
-
i.
Penyusunan Dokumen Rencana Aksi dan Eval uasi Akuntabi l i tas
160.000
-
-
ii.
Penyusunan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran (RKA-KL)
150.000
-
1.905.000
Tatalaksana Keuangan
Apr
Jul
Agus
Sept
Okt
Nop
Des
17,95
20,34
20,34
20,34
31,82
69,13
12,31
17,03
17,03
17,03
17,03
17,03
60,78
12,89
18,93
23,87
23,87
23,87
47,59
78,04
1,32
4,51
8,78
29,12
32,12
34,60
63,15
5,51
6,60
12,63
17,82
22,10
57,46
3,14
3,14
11,77
51,72
51,72
51,72
70,95
i.
Revi si NSPK Bi dang Keuangan di Li ngkungan Kementeri an PUPR
1.101.326
-
-
-
-
-
ii.
Peni ngkatan Kompetensi SDM Bi ro Keuangan
803.674
-
-
-
-
-
7.702.750
-
-
-
0,98
2,73
6,03
10,92
16,48
26,82
35,86
45,38
72,24
79,98
79,98
82,49
96,37
5,47
5,47
9,16
52,49
Pembinaan Perbendaharaan
-
i.
Penel aahan Peraturan Bi dang Keuangan
240.056
-
-
-
17,59
28,82
33,22
44,21
48,26
ii.
Penyusunan Pedoman Penatausahaan dan Penyusunan LPJ
363.280
-
-
-
-
-
-
-
-
207.629
-
-
-
-
17,72
20,25
51,89
51,89
53,93
58,08
60,34
99,32
686.000
-
-
-
-
-
28,53
29,72
78,10
78,10
84,16
84,16
88,84
715.000
-
-
-
-
-
-
-
2,71
25,88
25,88
42,13
77,23
Bi mbi ngan Tekni s vi . Admi ni strasi Keuangan Bagi Cal on Bendahara
495.000
-
-
-
-
-
-
-
31,81
47,57
49,09
66,75
Bi mbi ngan Tekni s vi i . Kebi jakan Bi dang Keuangan
728.000
-
-
-
-
-
-
36,18
53,60
68,68
85,85
Pembuatan SK Pejabat Perbendaharaan di iii. l i ngkungan Kementeri an PUPR Bi mbi ngan Tekni s i v. Apl i kasi Perbendaharaan Bi mbi ngan Tekni s v. Penatausahaan Keuangan Bendahara
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
1,37
-
2,67
39
No
Output/ Kegiatan Penatausahaan Perhitungan viii. Pertanggungjawaban Keuangan Negara
Feb
Mar
Apr
Jun
10,22
10,22
Jul
Agus
Sept
Okt
Nop
Des
20,99
29,29
36,11
36,11
38,96
59,77
-
-
942.532
-
-
-
-
-
-
2,61
3,63
6,79
31,75
40,41
65,91
214.088
-
-
-
-
-
-
25,57
25,57
25,57
36,97
57,07
98,92
311.808
-
-
-
-
-
-
18,18
18,18
18,18
27,13
62,20
82,08
988.912
-
-
-
15,59
15,59
16,64
19,21
24,48
47,05
703.674
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5,68
25,49
68,61
520.556
-
-
-
-
-
-
-
-
9,44
26,31
32,79
82,87
4.384.915
-
0,50
0,50
3,08
12,66
20,78
27,89
37,98
44,91
52,43
60,43
87,83
852.000
-
0,94
0,94
1,11
3,42
3,42
11,39
11,39
16,17
29,66
39,94
64,53
852.915
-
-
-
2,58
11,50
11,50
11,50
27,08
31,77
92,93
Penatausahaan PNBP iii. umum di Lingkungan Kementerian PUPR
1.280.000
-
-
-
Bimbingan Teknis iv. Pengembangan dan Penatausahaan PNBP
1.400.000
-
xi.
xii.
xiii.
xiv.
Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara Penatausahaan Administrasi Piutang TGR Penatausahaan Penyelesaian Kerugian Negara Penilaian Kinerja Pejabat Perbendaharaan Penyusunan Modul Layanan Bidang Keuangan
Fasilitasi Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran, Pengembangan PNBP i.
Penyusunan dan Reviu Peraturan PNBP-BLU
Pelaksanaan Monitoring ii. dan Evaluasi Pengelolaan Keuangan
1,00
1,00
3,69
Mei
-
x.
40
Jan
586.215
ix
4
Persentase Realisasi Per Bulan
Pagu (000)
1,21
-
4,47
-
8,78
4,60
21,96
34,68
42,07
58,40
66,94
66,94
67,40
87,78
4,75
17,49
29,71
34,94
51,63
62,60
68,48
83,98
98,95
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
No
5
Output/ Kegiatan Pembinaan Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan
Persentase Realisasi Per Bulan
Pagu (000)
Jan
7.263.000
-
Feb 4,66
Mar 4,66
Apr 7,90
Mei
Jun
13,52
19,35
5,87
Jul
Agus
Sept
Okt
Nop
Des
24,30
28,27
32,64
43,58
62,51
95,65
12,08
20,07
21,45
21,88
37,26
42,90
98,24
8,27
11,28
42,50
90,75
i.
Penatausahaan Tindak Lanjut LHP Auditor Fungsional
409.000
-
-
-
-
ii.
Penyusunan Sistem Akuntansi
290.000
-
-
-
-
-
-
-
-
1.333.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
40,38
95,25
Pendampingan iv. Rekonsiliasi Laporan Keuangan Satker
349.000
-
-
-
-
12,71
21,04
39,77
46,77
81,64
86,97
99,02
Bimbingan Teknis Pelaksanaan SAI
313.000
-
-
-
-
-
3,09
21,49
22,25
22,25
39,18
43,73
97,62
Penyusunan Laporan vi. Keuangan Kementerian PUPR
698.000
-
17,89
17,89
19,28
19,28
20,05
30,53
52,80
63,56
66,74
87,92
99,47
Penyusunan Laporan vii. Keuangan Setjen Kementerian PUPR
670.000
-
31,92
31,92
32,92
33,01
33,01
42,85
46,52
46,52
54,21
81,38
97,61
960.000
-
-
-
1,51
11,83
45,11
55,67
56,48
58,98
66,96
78,58
99,60
440.000
-
-
-
40,91
95,03
99,07
99,07
99,07
99,07
99,07
99,07
99,86
206.000
-
-
-
11,65
19,25
19,25
19,25
32,45
43,72
43,72
43,72
98,49
975.000
-
-
-
-
-
1,64
1,64
1,64
16,51
41,86
61,54
91,20
620.000
-
-
-
-
-
2,58
2,58
2,58
2,58
26,87
36,02
84,69
Peningkatan Kapasitas iii. SDM Bidang Akuntansi Berbasis Akrual
v.
Penguatan Unit viii. Akuntansi di Lingkungan Kementerian PUPR Rakertas Akuntansi ix Pemerintah x.
Fasilitasi Pemeriksaan BPK RI atas LK Kementerian PUPR
Penyusunan Laporan xi. Keuangan Likuidasi Kementerian PU xii.
Penyusunan LK Neraca Awal Kementerian PUPR
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
8,94
41
No
6
7
Output/ Kegiatan Sistem Pelaporan Secara Elektronik (E-Monitoring) Satker Kem. PU IV (Jml Paket 41 - 60) Persiapan dan i. Pemutakhiran Data Dasar Pencatatan dan ii. Pemuktahiran Data Pelaksanaan Penyusunan dan iii. Pencetakan Laporan Layanan Perkantoran Pembayaran Gaji dan Tunjangan Penyelenggaraan Operasional dan ii. Pemeliharaan Perkantoran TOTAL i.
42
Persentase Realisasi Per Bulan
Pagu (000)
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agus
Sept
Okt
Nop
Des
50.000
-
-
-
-
15,96
15,96
15,96
15,96
15,96
33,96
33,96
73,14
19.800
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
39,90
10.200
-
-
-
-
78,24
78,24
78,24
78,24
78,24
78,24
78,24
99,80
20.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
45,00
45,00
92,46
8.884.335
5,56
11,88
14,68
26,03
35,71
44,96
54,12
62,68
68,70
75,29
81,98
92,70
6.800.000
7,27
13,79
17,46
29,04
36,26
47,56
57,85
66,47
73,93
80,85
88,07
92,04
5,64
5,64
16,21
33,92
36,46
41,98
50,28
51,64
57,14
62,12
94,88
4,64
5,46
10,24
16,28
22,45
28,81
35,39
43,07
51,17
61,45
85,42
2.084.335 30.500.000
1,62
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
4.3.2
Analisis Tingkat Capaian Jika melihat grafik progres realisasi anggaran per bulan di sepanjang tahun 2015 seperti tampak pada Grafik 4.1, penyerapan anggaran masih menumpuk di triwulan IV. Pada 2 (dua) triwulan pertama, pagu yang terserap hanya sekitar 22.45%. Sedangkan pada triwulan III dan IV penyerapan pagu masing-masing sekitar 43.07% dan 85.42%. Cukup rendahnya penyerapan anggaran pada tiga triwulan pertama dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah banyak kegiatan yang pertanggungjawaban keuangannya baru dilakukan setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Faktor yang kedua, dan cukup besar pengaruhnya, adalah dampak dari perubahan reorganisasi di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sehingga penarikan anggaran tidak dapat dilakukan pada awal tahun sehingga menumpuk pada Triwulan III dan Triwulan IV Tahun 2015. Adapun faktor yang ketiga adalah adanya perubahan prioritas pelaksanaan kegiatan, sehingga ada beberapa kegiatan yang harus ditunda. Kurangnya SDM baik dari segi jumlah dan kapasitas untuk membantu pelaksanaan kegiatan juga turut mempengaruhi lambatnya progres penyerapan.
Grafik 4.1 Progres Penyerapan Anggaran TA 2015 90
85,42
80
70 61,45
60 51,17 50
43,07
40
35,39
28,81
30
22,45 16,28
20 10,24 10
1,62
4,64
5,46
0
1
Jika dibandingkan terhadap persentase penyerapan anggaran pada 5 (lima) tahun sebelumnya yaitu tahun 2010 (sebesar 97,61%), 2011 (sebesar 89,79%), 2012 (sebesar 89,67%) dan 2013 (sebesar 91,63%), 2014 (sebesar 89.83%) pada tahun 2015 persentase
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
43
penyerapan anggaran Biro Keuangan mengalami sedikit penurunan. Namun nilai anggaran yang berhasil diserap pada tahun 2015 sebesar Rp 26.052.291.406 jauh lebih besar dibandingkan tahun 2014 yaitu naik sebesar Rp 1.977.331.822. Gambaran perbandingan nilai pagu (tanpa anggaran transito untuk membayar tunjangan kinerja) dan realisasi anggaran Biro Keuangan selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada Grafik 4.2. Sedangkan tren persentase penyerapan untuk lima tahun terakhir tampak pada Grafik 4.3.
Grafik 4.2 Tren Perbandingan Realisasi Penyerapan Anggaran Biro Keuangan Tahun Anggaran 2010 - 2015 35.000.000.000
30.000.000.000
25.000.000.000
20.000.000.000 Anggaran
15.000.000.000
Realisasi 10.000.000.000
5.000.000.000
-
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Anggaran
17.100.000.000
23.782.750.000
24.983.000.000
24.630.000.000
26.801.200.000
30.500.000.000
Realisasi
16.690.552.286
21.355.278.756
22.402.379.543
22.568.149.000
24.074.959.584
26.052.291.406
Grafik 4.3 Perbandingan Persentase Penyerapan Anggaran Biro Keuangan TA 2010-2015 97,61%
89,79%
89,67%
91,63%
89,83% 85,42%
2010
44
2011
2012
2013
2014
2015
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
4.4 Efisiensi dan Efektivitas 4.4.1 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Anggaran Indikator kinerja masing-masing program sesuai DIPA Tahun Anggaran 2015 adalah: 1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui DIPA Nomor : SP DIPA-033.01-1.898003/2015 sebesar Rp. 30.500.000.000 (Tiga Puluh Milyar Lima Ratus Juta Rupiah). Pada TA 2015 anggaran Satuan Kerja di Lingkungan Biro Keuangan adalah sebesar Rp 30.500.000.000,yang dimanfaatkan untuk: a.
Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran sebesar Rp. 310.000.000
b.
Tatalaksana Keuangan sebesar Rp. 1.905.000.000
c.
Pembinaan Perbendaharaan sebesar Rp. 7.702.750.000
d.
Fasilitasi Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran Pengembangan PNBP sebesar Rp. 4.384.915.000
e.
Pembinaan Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan sebesar Rp. 7.263.000.000
f.
Sistem Pelaporan secara Elektronik (e-Monitoring) sebesar Rp. 50.000.000
g.
Layanan Perkantoran sebesar Rp. 8.884.335.000
4.4.2 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Manusia Biro Keuangan memiliki pegawai sebanyak 64 (enam puluh empat) orang PNS dan 8 (delapan) orang tenaga honorer dengan didominasi oleh pegawai berlatar belakang pendidikan S1/S2 sebanyak 44 orang (68,75%) sedangkan proporsi tingkat pendidikan SLTP/SLTA/D3 sebanyak 20 orang (31,25%). Hal ini menunjukkan bahwa jumlah SDM yang ada saat ini dirasa masih sangat terbatas untuk membantu pelaksanaan kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang ada saat ini. Hal ini cukup mempengaruhi kinerja Biro Keuangan, dimana ada beberapa orang pegawai yang beban kerjanya menjadi sangat besar karena kurangnya tenaga. Kondisi ini juga turut dipengaruhi oleh tidak meratanya penyebaran kompetensi SDM, yang selain dipengaruhi oleh faktor usia, juga cukup dipengaruhi oleh tingkat pendidikan.
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
45
Sedangkan proporsi pegawai (PNS) berdasarkan usia didominasi oleh PNS dengan rentang usia 50 tahun ke atas sebanyak 27 orang (42.2%), usia 30-49 tahun sebanyak 24 orang (37.5%) dan proporsi yang paling rendah yaitu usia 30 tahun ke bawah yaitu sebanyak 13 orang (20.3%). Hal ini menunjukkan bahwa kualitas SDM Biro Keuangan tergolong cukup baik, namun jumlah pegawai tersebut masih kurang jika disandingkan dengan beban kerja yang sangat tinggi
4.4.3
Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Sarana Prasarana Dukungan sarana dan prasarana baik yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak
cukup banyak, walaupun dari segi kualitas sudah banyak yang tidak terkini. Misalnya peralatan dan mesin yang jumlahnya cukup banyak, namun yang benar-benar digunakan adalah tidak sebesar itu. Tempat bekerja Biro Keuangan berada di Lantai 6, Gedung Menteri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sehingga dukungan ruangan dalam tempat bekerja memadai.
4.4.4
Penghargaan Pihak Ke-3
Kementerian PUPR mendapatkan Opini WTP atas audit Laporan Keuangan TA 2014 oleh BPK, yang proses penyusunan akhirnya dilakukan oleh Biro Keuangan.
Kementerian PUPR mendapatkan penghargaan atas keberhasilannya menyusun dan menyajikan laporan keuangan TA 2014 dengan Capaian Standar Tertinggi dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah.
46
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
BAB 5 PENUTUP
5.1 Permasalahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan anggaran dan kegiatan tahun anggaran 2015. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 9 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Pusat yang berfungsi sebagai alat penilaian serta kendali atas pelaksanaan kegiatan dan sebagai bahan masukan pimpinan dalam pengambilan keputusan. Secara umum tujuan dan sasaran dari program dan kegiatan Biro Keuangan Tahun 2015 dapat dilaksanakan secara optimal dengan capaian kinerja mencapai 100%. Dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan, capaian sasaran utama dari indikator outcome Biro Keuangan untuk mendukung program Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR terkait “meningkatnya koordinasi, administrasi dan kualitas pengelolaan dan pelaporan keuangan di lingkungan Kementerian PUPR” untuk tahun 2014, sebenarnya baru bisa sepenuhnya terlihat setelah munculnya opini BPK-RI atas Laporan Keuangan Kementerian PUPR TA 2014. Namun mengingat kegiatan penyusunan laporan keuangan TA 2013 juga baru dilakukan tahun 2014, maka bisa dikatakan kegiatan Biro Keuangan sudah cukup memuaskan. Hal ini bisa dilihat dari tercapainya target nilai opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas Laporan Keuangan Kementerian PUPR TA 2013. Ini menunjukan ada peningkatan signifikan mengingat opini BPK sejak tahun 2009-2011 adalah Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan pada tahun 2012 naik menjadi “Wajar Tanpa Pengecualian – Dengan Paragraf Penjelasan”. Namun, hasil yang diperoleh harus tetap perlu dievaluasi untuk mendapatkan umpan balik dalam perencanaan kegiatan Biro Keuangan pada waktu yang akan datang. Adapun pencapaian penyerapan anggaran Biro Keuangan sampai dengan Triwulan IV tahun 2015 mencapai 85.42%, mengalami sedikit penurunan dibandingkan periode sebelumnya.
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
47
5.2 Langkah ke Depan Berdasarkan hasil evaluasi dari beberapa aspek yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya maka terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian untuk peningkatan kinerja Biro Keuangan. Beberapa hal tersebut dituangkan dalam kegiatan sehingga aspek pencapaiannya dalam pemenuhan dimasa yang akan datang dapat lebih ditingkatkan, antara lain: 1.
Dinamisnya peraturan keuangan yang dikeluarkan oleh Kementerian
Keuangan agak
menghambat proses pertanggungjawaban keuangan pelaksanaan kegiatan di lingkup internal Biro Keuangan selaku pelaksana anggaran maupun selaku pembina bidang keuangan satuan kerja di lingkungan Kementerian PUPR. 2.
Jika dimungkinkan perlu dilakukan penambahan SDM dengan kapasitas dan kompetensi yang lebih memadai. Dan jika penambahan itu tidak dimungkin, maka sangat perlu dilakukan upaya peningkatan kapasitas untuk SDM yang ada saat ini baik melalui proses pendidikan maupun pelatihan yang sesuai dan memadai. Secara khusus, perlu dilakukan pelatihan bagi seluruh SDM Biro Keuangan terkait aplikasi keuangan yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan, baik yang baru maupun pembaruannya dalam rangka kelancaran pelaksanaan anggaran yang tertib di lingkup internal Biro Keuangan dan juga mempermudah pelaksanaan pembinaan keuangan satuan kerja di lingkungan Kementerian PUPR khususnya dalam penggunaan aplikasi keuangan. Selain itu, pembagian tugas dan penugasan untuk masing-masing pegawai mungkin harus disusun ulang, agar pembagian tugas seimbang dan tepat. Dengan demikian potensi tiap-tiap pegawai bisa digunakan dengan maksimal.
3.
Perlu dilakukan perbaikan dalam proses perencanaan pelaksanaan kegiatan. Sebisa mungkin pelaksanaan kegiatan-kegiatan harus disesuaikan dengan jadwal yang sudah disusun sebelumnya. Penyusunan Rencana Aksi yang sudah dilakukan perlu dilanjutkan, namun harus ada kerjasama dan koordinasi dari semua unit Eselon III, sehingga tidak ada sasaran kegiatan yang tumpang tindih atau bentrok jadwal pelaksanaanya. Adapun rencana kerja yang sudah disusun ini harus siap untuk disesuaikan setiap saat, bilamana memang muncul perubahan prioritas pekerjaan seperti yang terjadi di tahun 2015.
4.
Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan di internal Biro Keuangan. Selain untuk segera bisa mengidentifikasi kendala yang dihadapi dan menyusun rencana tindak yang tepat. Jika memang ada perubahan prioritas pelaksanaan kegiatan, maka penjadwalan ulang semua kegiatan harus dilakukan dengan segera, sehingga semua target capaian kinerja bisa dipenuhi.
48
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
5.
Koordinasi yang berkesinambungan dengan pihak-pihak internal maupun eksternal yang terkait dengan tugas dan fungsi Biro Keuangan dalam rangka efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kegiatan dan pencapaian target yang telah dibuat.
6.
Aksi dan kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2015 yang mendapat apresiasi pihak lain harus bisa dipertahankan untuk tahun-tahun yang akan datang, untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang sudah diraih.
Pada akhirnya, diharapkan LAKIP Biro Keuangan ini akan memberikan gambaran riil atas pencapain kinerja Biro Keuangan dalam pelaksanaan anggaran pada tahun 2015. Semoga hasil evaluasi yang dituangkan dalam LAKIP ini bisa berguna sebagai umpan balik dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran Biro Keuangan untuk tahun-tahun yang akan datang.
L A K I P Biro Keuangan Tahun 2 0 1 5
49