Korelasi Product Moment Korelasi product moment disebut juga korelasi Pearson adalah teknik analisis statistik yang mempunyai kegunaan untuk menganalisis data penelitian yang mempunyai karakteristik di antaranya: 1. Hipotesis yang diajukan adalah hipotesis asosiatif 2. Datanya berskala minimal interval 3. Penyebaran data berdistribusi normal
Contoh Kasus Seorang peneliti ingin mengetahui korelasi antara kemampuan kerja (X1), motivasi kerja (X2), dan produktivitas kerja karyawan (Y). Hipotesisnya dapat digambarkan di bawah ini: Kemampuan kerja Produktivitas kerja Motivasi kerja
Setelah dilakukan pengumpulan data maka didapat data sebagaimana tersaji dalam tabel 1 di bawah. Selanjutnya dilakukan entri data dimana karakteristik variabelnya adalah sebagai berikut: Entry Data di bawah ini! No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
X1 12 10 10 12 12 12 8 11 12 8 7 9 9 12 11 10 11 12 9 11
X2 10 12 9 12 14 15 10 12 13 12 9 7 14 11 10 13 13 12 9 12
Y 16 15 16 17 18 19 16 18 18 15 12 12 20 11 13 21 19 15 12 15
No. 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
X1 11 13 10 12 13 13 14 13 12 11 11 12 12 8 6 11 10 12 13 11
1
X2 12 14 9 11 10 14 15 14 15 12 15 13 11 13 14 10 14 13 15 14
Y 15 16 9 14 16 15 20 18 18 20 20 16 12 20 20 10 18 15 18 17
Langkah Korelasi Product Moment 1. Klik Analyze Correlate Bivariate…
2. Masukkan variabel yang akan dikorelasikan (X1, X2, Y) 3. Pilih Correlation Coefficients: Pearson 4. Klik Continue OK
Gambar3. Pilihan bivariate correlations
Output dan Interpretasi Korelasi Product Moment Correlati ons X1 X1
X2
Y
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 , 40 ,344* ,030 40 ,054 ,741 40
X2 ,344* ,030 40 1 , 40 ,731** ,000 40
Y ,054 ,741 40 ,731** ,000 40 1 , 40
*. Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-tailed). **. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
Korelasi Product Moment antara variabel Kemampuan Kerja (X1) dengan Produktivitas Kerja (Y) adalah sebesar 0,054 dengan arah positip. Hal ini berarti perubahan yang dialami oleh kemampuan kerja karyawan akan diikuti secara positip
oleh peroduktivitas kerjanya. Namun setelah diuji signifikansinya, hubungan antara kedua variabel tersebut tidak signifikan karena nilai P atau Sig. sebasar 0,741 atau lebih besar dari tingkat kesalahan yang kita pasang 0,05 (5%). Hal ini juga ditunjukkan oleh tidak adanya tanda bintang pada koefisien korelasi X1Y tersebut. Korelasi Product Moment antara variabel Motivasi Kerja (X2) dengan Produktivitas Kerja (Y) adalah sebesar 0,731 dengan arah positip. Hal ini berarti perubahan yang dialami oleh kemampuan kerja karyawan akan diikuti secara positip oleh peroduktivitas kerjanya. Setelah diuji signifikansinya, hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan karena nilai P atau Sig. sebasar 0,00 atau lebih kecil dari tingkat kesalahan yang kita pasang 0,05 (5%). Hal ini juga ditunjukkan oleh adanya tanda bintang dua ** pada koefisien korelasi X2Y tersebut.
Gambar Garis Scatterplots 1. Klik Graphs Scatter…
2. Klik Simple Scatter Define
3. Masukkan variabel Y sebagai Y axis 4. Masukkan variabel X1 sebagai X axis 5. Klik Titles… 6. Tulis judul pada Line1: “Scatterplots X1 dan Y”
7. Klik Continue
Output Scatterplots Scatter Plot X1 dan Y 22 20
Produktivitas kerja
18 16 14 12 10 8 6
8
10
Kemampuan kerja Gambar 9. Output scatterplots
Gambar Garis Regresi Gambarlah garis regresinya, dengan cara: 1. Klik 2x pada output scatterplot tersebut sehingga keluar window baru SPSS Chart Editor Klik Elements…
12
14
2. Pilih Fit Line at Total
3. Maka akan keluar tampilan seperti di bawah ini:
4. 5. 6. 7.
Pilih Linear Klik Apply lalu klik Close Simak garis regresinya!! Kemudian tutuplah Chat Editor dengan klik File lalu klik Close
GARIS SCATTER PLOT Scatter Plot X1 dan Y 22 20
Produktivitas kerja
18 16 14 12 10
R Sq Linear = 0.003
8 6
8
10
12
14
Kemampuan kerja
Korelasi Product Moment antara variabel Kemampuan Kerja (X1) dengan Produktivitas Kerja (Y) seperti telah kita dapatkan adalah sebesar 0,054 dengan arah positip. Grafik di atas juga menunjukkan ada hubungan positip antara kemampuan kerja dengan produktivitas, namun demikian hubungan tersebut tidak signifikan. Kita bisa melihat garis regresinya mempunyai slope yang tidak begitu miring, bahkan cenderung datar. Hal ini semakin membuktikan bahwa walaupun ada hubungan postif antara dua variabel tersebut namun tidak bermakna. Perhatikan garisnya, jika garisbya positif maka akan naik ke arah kanan. Jika korelasi tersebut signifikan maka kenaikannya akan semakin terjal. Secara visual bisa dilihat garis tersebut tidak terjal, dan hasil korelasi product moment pun (Pearson) menunjukkan X1 dan Y tidak ada korelasi yang signifikan walaupun korelasi tersebut arahnya positif.
Tugas hari ini: Gambarlah Scatterplot untuk X2 dan Y lalu jelaskan hasilnya. Kirim ke
[email protected]