BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Data Hasil Penelitian
4.1.1
Pengujian validitas Dan Reliabilitas
1.
Uji Validitas Soal Variabel X dan Y Uji analisis dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur validitas setiap
item soal.Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment, yakni dengan memasukkan data βπ, βπ, βπΒ², βπΒ², βππ kedalam rumus yang telah dijelaskan sebelumnya pada bab 3. Kemudian menghitung nilai βrβ untuk setiap item soal(data terlampir), maka dapat di interpretasikan bahwa skor masing-masing item setiap variabel memiliki korelasi yang signifikan atau dapat dikatakan bahwa setiap item adalah valid.
2.
Hasil Uji Reliabilitas variabel X Pada hasil perhitungan yang ada pada lampiran 3 untuk menghitung jumlah
varians butir didapatkan bahwa harga atau jumlah varian butir πΏ 2 (b)=12,22 varians total yang diperoleh adalah β(π‘)=47,10. Maka harga r hitung yang diperoleh adalah 0,75. Jika dibandingkan dengan r daftar product moment untuk taraf signifikan 5% atau taraf kepercayaan 95% n=70 yakni r daftar=0,235. Jadi hasil tersebut r hitung > r daftar. Oleh karena itu, instrumen penelitian variabel X dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai instumen penelitian.
35
36
3.
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y Pada hasil perhitungan yang ada pada lampiran untuk menghitung jumlah
varians butir didapatkan bahwa harga atau jumlah varian butir πΏ 2 (b)=12,21 varians total yang diperoleh adalah β(π‘)=37,61. Maka harga r hitung yang diperoleh adalah 0,68. Jika dibandingkan dengan r daftar product moment untuk taraf signifikan 5% atau taraf kepercayaan 95% n=70 yakni r daftar=0,235. Jadi hasil tersebut r hitung > r daftar.Oleh karena itu, instrumen penelitian variabel Y dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai instumen penelitian.
4.2.1 Data Hasil Penelitian Untuk dapat digunakan dalam rangka pengujian hipotesis maka digunakan analisis secara statistik.Dengan melakukan pengukuran antara pengaruh budaya kerja terhadap produktivitas pegawai di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Gorontalo, dengan instrumen penelitian yang digunakan, maka hasil penelitian ini tergambar dalam bentuk data skor baik variabel (X) yaitu budaya kerja maupun variabel (Y) yaitu produktivitas pegawai yang secara lengkap sebagaimana terlihat pada lampiran 4 dan 5. Pengukuran indikator dari variabel budaya kerja dan produktivitas pegawai digunakan angket sebanyak 20 item pertanyaan setiap variabel, dengan menggunakan 5 pilihan jawaban yang terdiri dari : Sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.Sedangkan data yang diperoleh dalam bentuk interval ratio.
37
Untuk mempertanggungjawabkan keabsahan dari data ini, maka terlebih dahulu diadakan pengujian reliabilitas angket pada variabel (X) yaitu budaya kerja dan variabel (Y) atau produktivitas pegawai.
1.
Deskripsi Tentang Budaya Kerja (X) Pada instrumen pengumpulan data angket yang diperoleh dari 72 orang
responden bahwa pemberian skor serta penilaian data penelitian diperoleh dari rentang data terbesar yaitu 97 sedangkan data terendah yaitu 70, kelas interval 7 dan panjang kelasnya yaitu 4. Sehingga distribusi frekuensi pengamatan variabel X dapat dijabarkan seperti pada tabel berikut : Tabel 4.2 : Daftar distribusi frekuensi pengamatan variabel X No
Kelas Interval
Frekuensi
1 2 3 4 5 6 7
70-73 74-77 78-81 82-85 86-89 90-93 94-97 Jumlah
11 12 18 12 8 6 5 72
Dari tabel di atas menunjukan bahwa responden paling banyak menjawab diatas angka 78-81 dengan frekuensi 18.Agar lebih memperjelas distribusi frekuensi pengamatan tersebut dapat dilihat melalui grafik sebagai berikut :
38
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 70-73
74-77
78-81
82-85
86-89
90-93
94-97
(Gambar 2 : Histogram Distribusi Frekuensi Pengamatan Variabel X) Pada pengolahan data hasil penelitian variabel X (budaya kerja) dijelaskan pada lampiran menunjukkan bahwa nilai rata-rata (π)=81,28 dan simpangan baku=7,04.Selanjutnya nilat tengah atau median menunjukkan nilai 79,82.Sedangkan untuk nilai modus diperoleh skor yakni 79,5 pada kelas interval 78-81 dengan frekuensi 18 (data terlampir).
2.
Deskripsi Tentang Produktivitas Pegawai (Y) Pada instrumen pengumpulan data angket diperoleh bahwa pemberian skor
serta penilaian data penelitian diperoleh dari rentang data terbesar yaitu 98 sedangkan data terendah yaitu 68, kelas interval 8 dan panjang kelasnya yaitu 4.Sehingga distribusi frekuensi pengamatan variabel Y dapat dijabarkan seperti pada tabel berikut:
39
Tabel 4.3 : Daftar distribusi frekuensi pengamatan variabel Y No
Kelas Interval
Frekuensi
1 2 3 4 5 6 7 8
68-71 72-75 76-79 80-83 84-87 88-91 92-95 96-99 Jumlah
2 9 13 22 13 6 5 2 72
Dari tabel di atas menunjukan bahwa responden paling banyak menjawab diatas angka 80-83 dengan frekuensi 22. Agar lebih memperjelas distribusi frekuensi pengamatan tersebut dapat dilihat melalui grafik sebagai berikut : 25 20 15 10 5 0 68-71
72-75
76-79
80-83
84-87
88-91
92-95
96-99
(Gambar 3 : Histogram Distribusi Frekuensi Pengamatan Variabel Y) Pada pengolahan data hasil penelitian variabel Y (Produktivitas Pegawai) dijelaskan pada lampiran menunjukkan bahwa nilai rata-rata (π)=82,11 dan simpangan baku=6,36. Selanjutnya nilai tengah atau median menunjukkan nilai
40
81,66. Sedangkan untuk nilai modus diperoleh skor yakni 81,5 pada kelas interval 80-83 dengan frekuensi 22 (data terlampir).
4.2.2
Analisis Data Analisis data pada penelitian ini meliputi proses pengujian normalitas yang
bertujuan untuk mengetahui data ini berdistribusi normal atau tidak dan sebagai penentu dalam pengujian hipotesis, uji linieritas.tujuannya yaitu untuk mengetahui apakah regresi X atas Y berbentuk linier atau non linier. Dan proses penentu koofisien korelasi disertai interprestasi serta indeks determinasinya.
1.
Uji Normalitas Data Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data hasil
penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak pada taraf nyata Ξ±=0,01 dengan hipotesis skor variabel X (Budaya kerja) dan variabel Y (produktivitas Pegawai) berdistribusi normal. 1.1
Uji Normalitas Data variabel X (Budaya Kerja) Dari
hasil
uji
normalitas
pada
variabel
X
diperoleh
perhitungan
xΒ²hitung =10,28 dengan derajat kebebasan(dk)=4 pada taraf nyata 0,01 diperoleh xΒ²daftar =13,277.Karena xΒ²hitung β€ xΒ²daftar , maka data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 1.2
Uji Normalitas Data Variabel Y (Produktivitas Pegawai) Dari hasil uji normalitas pada variabel Y diperoleh perhitungan xΒ²hitung =6,22
dengan
derajat
kebebasan(dk)=5
pada
taraf
nyata
0,01
diperoleh
41
xΒ²daftar =15,086.Karena xΒ²hitung β€ xΒ²daftar , maka data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2.
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam penelitian diadakan pengujian melalui
persamaan regresi, linieritas, keberartian persamaan regresi dan koofisien korelasi. 2.1
Persamaan Regresi Untuk mencari persamaan regresi digunakan rumus π = a+bX sehingga hasil
penelitian diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:Y=33,52+0,60X. Dari persamaan regresi tersebut dapat dijabarkan setia terjadi perubahan sebesar 1 unit pada variabel X akan diikuti oleh perubahan rata-rata pada variabel Y sebesar 0,60 yaitu budaya kerja.(Data terlampir) 2.2
Uji Linieritas Dan Keberartian Persamaan Regresi Pengujian ini dimaksudkan untuk menggambarkan hubungan linieritas, apakah
berarti atau tidak.Untuk lebih memperjelas dapat dilihat pada tabel Analisis Varians.Pada lampiran diperoleh linier persamaan regresi harga πΉπππ‘π’ππ =0,51 sedangkan πΉπππ‘π’ππ
πΉππππ‘ππ =(0,99)(25,45)=2,70.
β€ πΉππππ‘ππ
Kriteria
pengujian
linieritas
jika
maka hipotesis yang menyatakan uji linieritas persamaan regresi
adalah linier dan dapat diterima. Sedangkan untuk pengujian keberartian diperoleh harga πΉπππ‘π’ππ =57,40 pada taraf nyata Ξ±=0,05 dengan dk pembilang=25 dan dk penyebut 45, maka diperoleh F
42
(0,95)(25,45)=1,78. Kriteria pengujian keberartian jika πΉπππ‘π’ππ
β₯ πΉππππ‘ππ
, maka dapat
disimpulkan bahwa uji keberartian persamaan regresi sangat berarti. 2.1.3
Menghitung Analisis Korelasi Dari perhitungan koofisien korelasi diperoleh r=0,671 dan kofisien
determinasi rΒ²=0,4502 atau 45,02%.Jadi dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara budaya kerja terhadap produktivitas pegawai atau 45,02% produktivitas pegawai di LPMP Provinsi Gorontalo dipengaruhi oleh budaya kerja. 2.1.4 Menguji keberartian koofisien Korelasi Dari data diperoleh π‘πππ‘π’ππ =7,58 pada taraf nyata Ξ±=0,01 dan Ξ±=0,05 dengan dk=70
maka
dari
daftar
distribusi
t
didapat(0,99)(70)=2,390
dan
(0,95)(70)=1,67.Karena π‘πππ‘π’ππ lebih besar dari π‘ππππ‘ππ dan π‘ππππ‘ππ tidak berada pada daerah penerimaan yaitu=-1,67+1,67 maka hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian kofisien korelasi sangat signifikan.Maka gambar penolakan Ho dan penerimaan Ha adalah sebagai berikut :
Penerimaan Ha
-1,67
1,67
(Gambar 3 : penolakan Ho dan penerimaan Ha)
7,5
43
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan maksud dari hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yakni budaya kerja serta produktivitas pegawai yang ada di LPMP Provinsi Gorontalo serta Pengaruh Budaya kerja Terhadap Produktivitas Pegawai di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).
1. Budaya Kerja Budaya kerja itu terbentuk oleh satuan kerja itu berdiri. Artinya pembentukan budaya kerja terjadi tatkala lingkungan kerja atau organisasi belajar menghadapi masalah , baik yang menyangkut perubahan eksternal atau internal yang menyangkut persatuan dan keutuhan organisasi. (Ndraha, 2003:76). Di dalam proses budaya terdapat saling mempengaruhi dan saling ketergantungan (interdependensi) baik sosial maupun lingkungan sosial. Pada hakikatnya, bekerja merupakan bentuk atau cara manusia mengaktualisasikan dirinya, di samping itu bekerja juga merupakan bentuk nyata dari nilai-nilai, keyakinan yang dianutnya dan dapat menjadi motivasi untuk melahirkan karya yang bermutu dalam pencapaian tujuan. Budaya kerja yang ada di LPMP provinsi Gorontalo sudah cukup baik diterapkan di lembaga ini, antara lain budaya disiplin serta peraturan yang berlaku. Di LPMP kedisiplinan merupakan hal yang paling penting diterapkan disana. Hanya saja masih ada pegawai yang kurang menaati hal tersebut. Banyak pegawai yang beralasan bahwa lokasi LPMP cukup jauh dari lokasi rumah mereka, ini disebabkan
44
karena banyak pegawai yang ada di LPMP memiliki lokasi rumah yang cukup jauh dari lembaga tersebut. Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa di LPMP Provinsi Gorontalo bukan hanya budaya kerja saja yang dapat mempengaruhi produktivitas pegawai tetapi juga faktor lainnya. Faktor tersebut antara lain lokasi serta lingkungan kerja yang ada di lembaga tersebut.
2. Produktivitas Pegawai Tenaga kerja atau pegawai adalah manusia yang merupakan faktor produksi yang dinamis memiliki kemampuan berpikir dan motivasi kerja, apabila pihak manajemen perusahaan mampu melihat potensi mereka, maka produktivitas kerja akan meningkat. Produktivitas dapat ditingkatkan pula dari adanya sumber daya manusia yang bermutu serta memiliki keahlian di bidangnya masing-masing. Jika sebuah lembaga memiliki hal tersebut maka produktivitas pegawaipun dapat ditingkatkan. Dari data yang diperoleh jumlah pegawai LPMP Gorontalo sebanyak 72 orang dengan kualifikasi pendidikan S2 sebanyak 7 orang, S1 sebanyak 43 orang, Diploma sebanyak 2 orang, dan SLTA 22 orang. Dari jumlah tersebut telah ada sebanyak 5 orang widyaiswara yang berpengalaman dalam bidangnya untuk menjadi tim fasilitator bagi lembaga-lembaga pendidikan di daerah.Sekitar 82% dari jumlah ini merupakan tenaga-tenaga muda dan berpotensi yang memiliki keahlian masing-
45
masing dalam bidang pendidikan yang dipersiapkan untuk mendukung visi dan misi lembaga baru yang penuh dengan tantangan. Dengan adanya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang baik diharapkan LPMP Provinsi Gorontalo sebagai penjaminan mutu pendidikan dapat meningkatkan produktivitas pegawai demi tersedianya mutu pendidikan yang baik pula.
3. Pengaruh Budaya kerja Terhadap Produktivitas Pegawai Dalam penelitian ini diperoleh persamaan regresi Y=33,52+0,60X. Yang berarti bahwa setiap kenaikan satu satuan pada variabel X (Budaya Kerja) akan diikuti oleh bertambahnya 0,60 satuan pada Y (Produktivitas Pegawai). Regresi antara Budaya kerja dengan produktivitas pegawai berbentuk regresi linier. Untuk penelitian ini diperoleh pengaruh Budaya kerja terhadap Produktivitas Pegawai berbentuk regresi linier. Hal ini dinyatakan dengan nilai πΉπππ‘π’ππ yang diperoleh pada tabel ANAVA, yaitu untuk mengetahui seberapa besar variabel budaya kerja dengan produktivitas pegawai dapat dilihat dari nilai βrβ. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh antara variabel budaya kerja dan variabel produktivitas pegawai 45,02%.Angka ini menunjukkan pengaruh yang cukup signifikan. Sedangkan sisanya 54,98% dipengaruhi oleh faktor lain.Faktor-faktor tersebut antara lain :(1) Sikap mental, berupa motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja; (2) Pendidikan,Pada umumnya orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi akan mempunyai wawasan yang lebih luas terutama penghayatan akan arti pentingnya produktivitas dapat
46
mendorong pegawai yang bersangkutan melakukan tindakan yang produktif ; (3) Keterampilan, pada aspek tertentu apabila pegawai semakin terampil, maka akan lebih mampu bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik. Pegawai akan lebih menjadi terampil apabila mempunyai kecakapan (Ability) dan pengalaman (Experience) yang cukup ; (4) Manajemen, Pengertian manajemen ini berkaitan dengan sistem yang dikaitkan oleh pimpinan untuk mengelola ataupun memimpin serta
mengendalikan
staf/bawahannya.
Apabila
manajemennya
tepat
akan
menimbulkan semangat yang lebih tinggi sehingga dapat mendorong pegawai untuk melakukan tindakan yang produktif ; (5) Lingkungan dan iklim kerja, Lingkungan dan iklim yang kerja yang baik akan mendorong pegawai akan senang bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik menuju ke arah peningkatan produktivitas dan lain-lain.