BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini penulis memaparkan hasil penelitian yang mencakup;uji validitas dan reliabilitas soal,deskripsi data hasil penelitian, uji persyaratan, pengujian hipotesis, dan pembahasan. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1
Uji Validitas dan Reliabilitas Tes
4.1.1.1 Uji Validitas Instrumen Tujuan melakukan validitas instrument untuk mengetahui validitas setiap butir soal menggunakan rumus korelasi produck moment untuk mengetahui apakah instrument tersebut yakin untuk dijadikan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Untuk menghitung validitas setiap butir soal menggunakan rumus product moment yaitu:
rxy
N xy x y
N x
2
x N y 2 y 2
2
Dengan menggunakan taraf nyata 𝛼 = 0,05 dan N= 24 maka diperoleh harga rdaftar= r α (n) = 0,404. Dengan membandingkan harga rhitung dengan rdaftar rhitung setiap item soal diperoleh bahwa rhitung > rdafta. Hal ini menunjukan bahwa semua item pada soal valid dan baik jika digunakan sebagai instrument pengumpulan data. Korelasi dari hasil validasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
33
Tabel 4.1 Koefisien Validasi dan Status Validasi Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7
Koefisien Validasi rhitung rdaftar 0,555 0,404 0,698 0,404 0,630 0,404 0,518 0,404 0,616 0,404 0,587 0,404 0,640 0,404
Status Validasi Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
4.1.1.2 Uji Reliabilitas Tes Pengujian reliabilitas tes mengunakan rumus Alfa Crombach dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menentukan varians setiap item dengan menggunakan rumus :
X x2 2 N i N
2
Hasil perhitungan varians dapat dilihat pada tabel dibawa ini : Tabel 4.2 Varians Tiap Item Soal No Item 1 2 3 4 5 6 7
𝛔𝟐𝐭
Varians
σ21 σ22 σ23 σ24 σ25 σ26 σ27
8,61 29,12 12,82 24,22 13,88 13,68 41,44
34
b. Menghitung varians total Berdasarkan data hasil perhitungan pada tabel di atas diperoleh varians total yaitu 𝜎𝑡2 = 353,08. c. Dari hasil perhitungan pada lampiran 9 diperoleh reliabilitas tes r11 = 0,691. Berdasarkan pedoman interpretasi koofisien reliabilitas tes r11 = 0,691 pada bab III terlihat bahwa r11 = 0,691 berada pada koefisien reliabilitas tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data pada penelitian ini.
4.1.2
Deskripsi Data Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, data hasil penelitian diperoleh dari pemberian tes
hasil belajar siswa, baik itu pada siswa kelas kontrol maupun pada siswa di kelas eksperimen. Untuk kelas ekspersimen, dalam proses pengambilan data hasil belajar siswa, yaitu menggunakan model pembelajaran ARIAS, sedangkan pada kelas control menggunakan pembelajaran konvensional. Kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah VII-7 yang berjumlah 26 siswa dan kelas kontrol adalah kelas VII-12 yang berjumlah 28 siswa. Data hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan instrument tes hasil balajar matematika yang terdiri atas 7 butir soal dengan rentang skor 0-100. Secara umum, deskripsi data hasil belajar matematika dari kedua kelas tersebut dapat disajikan pada tabel berikut:
35
Tabel 4.3 Deskripsi Data Penelitian Sumber data Post E Test K
N
Skor Min
Skor Max
St. Mean Median Modus Deviasi (Me) (Mo)
26
25
90
60,54
64,83
77,2
19,01
28
15
92
49,32
47,0
23,6
23,06
Selengkapnya uraian tentang deskripsi data hasil belajar siswa disajikan sebagai berikut : 1. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS. Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan,skor minimum yang diperoleh kelompok ini adalah 25 dan skor maksimum adalah 90.Nilai rata-rata hitung (𝑋) yang diperoleh setelah data dikelompokan adalah 60,54,modus (Mo) adalah 77,2,median (Me) adalah 64,83 dan standar deviasi adalah 19,01.Data hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS dapat dilihat pada tabel distribusi frekwensi dibawa ini
Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Frekuensi Kelas Interval Absolut 25 – 37 38 – 50 51 – 64 65 – 77 78 – 90 Jumlah
5 4 3 8 6 26
Frekwensi Relatif (%) 19,23 15,38 11,54 30,77 23,08 100
36
Tabel di atas menunjukkan, dari 26 siswa yang mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS, terdapat 9 orang siswa atau 34,61% memperoleh skor di bawah dari kelas interval yang memuat skor rata-rata, 3 orang siswa atau 11,54% berada
pada kelas interval yang
memuat skor rata-rata dan 14 orang siswa atau 53,85% memperoleh skor di atas dari kelas interval yang memuat skor rata-rata. Sebaran data hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen pada daftar distribusi frekuensi dapat digambarkan pada histogram berikut:
25-37 8
38-50
7
51-64
6
65-77
5
78-90
4 3 2 1 0 Kelas Interval
Gambar 4.1 Histogram Data Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS. 2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Pembelajaran Konvensional. Skor minimum yang diperoleh kelompok ini adalah 15 dan skor maksimum adalah 92. Nilai rata-rata hitung (𝑋) yang diperoleh setalah data dikelompokan adalah 49,32; modus (Mo) adalah 23,6; median (Me) adalah 47 dan standar deviasi adalah 23,06 (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada 37
lampiran 10). Data hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada Tabel Distribusi Frekwensi dibawah ini: Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Pembelajaran Konvensional
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kelas Interval 15 – 27 28 – 40 41 – 53 54 – 66 67 – 79 80 – 92 Jumlah
Frekuensi Absolut 7 4 6 4 2 5 28
Frekwensi Relatif (%) 24,99 14,29 21,43 14,29 7,14 17,86 100
Tabel diatas menunjukkan, dari 28 siswa yang mengikuti proses belajar mengajar dengan
pembelajaran konvensional, terdapat 11 orang siswa atau
39,28% memperoleh skor di bawah dari kelas interval yang memuat skor ratarata, 6 orang siswa atau 21,42% berada pada kelas interval yang memuat skor rata-rata dan 11 orang siswa atau 39,29% memperoleh skor diatas dari kelas interval yang memuat skor rata-rata. Sebaran data hasil belajar siswa untuk kelas kontrol pada daftar distribusi frekuensi dapat digambarkan pada histogram berikut:
38
7 6
15-27
5
28-40
4
41-53
3
54-66 67-79
2
80-92
1 0 Kelas Interval
Gambar4.2 Histogram Data Hasil Belajar Siswa yang menggunakan pembelajaran Konvensional Hal ini berarti bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran ARIAS
lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan pembelajaran konvensional. 4.1.3
Pengujian Persyaratan Analisis
4.1.3.1 Pengujian Homogenitas Varians Data Pengujian homogenitas varians data dilakukan setelah kedua sampel telah diberikan perlakuan.Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kedua sampel dalam penelitian ini memiliki varians yang homogen atau tidak.Pengujian homogenitas varians dilakukan dengan uji F(varians terbesar dibagi dengan varians terkecil). Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 12 diperoleh nilai varians terbesar S 2 = 533,1574 dan varians terkecil 𝑠 2 = 393,0215. Dengan demikian Fhitung = 1,357 sedangkan nilai Ftabel = 1,93 dengan dk pembilang 𝑛1 − 1 = 27 dan
39
dk penyebut 𝑛2 − 1 = 25. Karena Fhitung < Ftabel maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa varians data berasal dari populasi yang homogen. Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Varians Data/Sumber
Fhitung
Ftabel
Kesimpulan
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1,357
1,93
Homogen
4.1.3.2 Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Liliefors pada taraf signifikan 𝛼 = 0,05.Pengujian ini dikelompokan menjadi dua bagian yaitu : 1. Pengujian Data Kelas Eksperimen Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 12 di peroleh Lhitung sebesar 0,1153. Untuk taraf signifikan 𝛼 = 0,05 dan n = 26 diperoleh nilai Ltabel sebesar 0,175. Karena nilai Lhitung = 0,1153 < Ltabel = 0,175 maka hipotesis H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. 2. Pengujian Data Kelas Kontrol Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 12 diperoleh nilai Lhitung sebesar 0,1086. Untuk taraf signifikan 𝛼 = 0,05 dan n = 28 diperoleh nilai Ltabel sebesar 0,176. Karena Lhitung = 0,1086 < Ltabel = 0,176 maka hipotesis H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel tersebut berdistribusi normal.
40
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data
Data/Sumber
L0
Ltabel 0,05
Kelas Eksperimen
0,1153
0,175
Normal
Kelas Kontrol
0,1086
0,176
Normal
Kesimpulan
4.1.4 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 13 diperoleh nilai thitung sebesar 2,019 dan ttabel sebesar 1,67 dengan dk=n1 +n2 – 2 = 52 dan taraf signifikan 𝛼 = 0,05.Selanjutnya membandingkan antara thitung dengan ttabel. Hasil pengujian menunjukan bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,019 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,67. Hal ini berarti bahwa thitung berada didaerah penolakan Ho,dengan demikian H1 diterima.
Daerah Penolakan H0 Daerah Penerimaan H0
H1 𝛼 = 0,05 1,67
2,019
Gambar 4.3 Kurva Penerimaan dan Penolakan Ho Dapat disimpulkan bahwa “Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional”.
41
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini dilatar belakangi oleh upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi bentuk aljabar dengan menggunakan model pembelajar ARIAS. Dalam penilitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran ARIAS lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan pengundian terhadap populasi untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan terpilih kelas eksperimen yang akan diajar menggunkan model pembelajaran ARIAS adalah kelas VII-7 dan kelas kontrol yang akan diajar menggunakan pembelajaran konvensional adalah kelas VII-12. Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan tes hasil belajar (Postest) untuk memperoleh data. Sebelum tes digunakan terlebih dahulu peneliti melakukan sebuah proses validasi instrument untuk mengetahui apakaah tes ini layak digunakan pada siswa atau tidak. Validasi instrument dilakukan dalam dua tahap yaitu melalui bimbingan dosen kemudian oleh guru mata pelajaran (validitas konstruksi) dan dilanjutkan dengan pengujian soal (validitas isi) yang dilakukan pada kelas yang bukan sampel. Berdasarkan perhitungan validitas dan reliabilitas pada lampiran 9 diperoleh bahwa semua soal valid sehingga bisa digunakan sebagai alat pengumpul data. Setelah diketahui bahwa test yang akan digunakan sudah valid dan reliabel, selanjutnya adalah perlakuan pada kedua sampel. Perlakuan untuk kelas
42
eksperimen menggunakan model pembelajran ARIAS sedangkan kelas kontrol diberikaan perlakuan pembelajaran konvensional. Setelah kelas kontrol dan kelas eksperimen mendapat perlakuan, guru memberikan post-test. Pemberian post-test ini bertujuan untuk melihat hasil belajar siswa setelah perlakuan. Berdasarkan data yang diperoleh, nilai rata-rata untuk kelas eksperimen 𝑋1 = 60,31 dan nilai rata-rata untuk kelas kontrol adalah 𝑋2 = 48,25.Hal ini menunjukkan bahwa kelas yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas yang diajarkan dengan pembelajaran langsung. Selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas terhadap hasil belajar yang diperoleh dengan menggunkan uji F (varians terbesar dibagi dengan varians terkecil). Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 12 diperoleh Fhitung = 1,357 sedangkan nilai Ftabel adalah 1,93. Karena Fhitung < ftabel maka dapat disimpulkan bahwa varians data berasal dari populasi yang homogen. Setelah pengujian homogenitas, selanjutnya adalah pengujian normalitas terhadap data hasil belajar.Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors. Untuk kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung = 0,1153. Untuk taraf nyata α = 0,05 dengan n = 26 diperoleh Ltabel = 0,175. Karena Lhitung < Ltabel, maka HO diterima. Dengan demikian hasil belajar untuk kelas eksperimen berdistribusi normal. Pengujian normalitas data juga dilakukan pada hasil belajar kelas kontrol. Dari hasil belajar siswa diperoleh nilai Lhitung = 0,1086. Untuk taraf nyata α = 0,05
43
dengan n = 28 diperoleh Ltabel = 0,176 karena Lhitung < Ltabel, dengan demikian hasil belajar untuk kelas kontrol juga berdistribusi normal. Setelah melakuakan pengujian persyaratan analisis, dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan pengujian hipotesis dengan menggunakan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t (satu pihak), dengan taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 𝑛1 + 𝑛2 − 2. Adapun hipotesis yang akan di uji adalah terima𝐻0 jika 𝑡hitung ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dalam hal lain Ho ditolak. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan,diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,019 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,67. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Dengan demikian 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada materi bentuk aljabar. Dimana nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol. Salah satu yang menyebabkan rata-rata skor kedua kelas berbeda adalah model pembelajaran yang digunakan. Pada kelas eksperimen nilai rata-rata lebih tinggi sebab adanya penggunakn model pembelajaran ARIAS. Perbedaan ini disebabkan karena Model pembelajaran ARIAS ini merupakan model pembelajaran yang dapat menanamkan kepercayaan diri, membangkitkan semangat atau minat dalam belajar, menumbuhkan rasa dihargai/bangga bagi siswa dalam mempersentasekan/menyajikan materi dalam rangka untuk menguasai konsep-konsep pada materi yang dipelajari sehingga dapat membangkitkan semangat siswa untuk belajar, karena yang paling utama untuk
44
mempengaruhi cara belajar siswa adalah dengan menanamkan nilai-nilai yang dapat menyentuh hati dan pikiran mereka untuk belajar, sehingga kemauan belajar itu akan timbul dari diri siswa itu sendiri karena model pembelajaran ARIAS dikembangkan berdasarkan teori nilai harapan yaitu nilai dari tujuan yang akan dicapai dan harapan agar berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.Dalam penerapan model pembelajaran ARIAS ini lebih mengutamakan mental dan emosi siswa.Jadi perhatian siswa,minat dan kepercayaan diri siswa dalam belajar perlu ditumbuhkan dan dijaga selama proses pembelajaran. Berbeda halnya dengan kelas kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini, guru lebih banyak menempatkan siswa sebagai obyek dan bukan sebagai subjek didik. Dalam hal ini,guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuaan berfikir kreaatif,objektif dan logis sehingga menyebabkan siswa cenderung pasif dan juga interaksi siswa kurang terjadi selamaa proses pembelajaran.Dengan demikian dalam pelaksanaan kan terdapat kecenderungan perbedaan hasil belajar yang dicapai. Dari uraian diatas,dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan membantu siswa lebih aktif dan percaya diri.
45