BAB IV DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Awal (pra siklus) siklu Pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada pra siklus dilakukan pada tanggal 18 April 2013, dengan menggunakan metode konvensional. Sedangkan pada nilai hasil test pada pra siklus diperoleh dari tes harian dengan jumlah soal sebanyak 10 soal, hasil itu itu dapat diketahui dalam gambaran sebagai berikut : Tabel 4.1 Kategori Prestasi Belajar Pra Siklus Nilai
Kategori
90 - 100
Pra Siklus
Keterangan
Siswa
%
Baik Sekali
6
26%
Tuntas ada 11 siswa
70 - 89
Baik
5
22%
atau 48%
50 - 69
Cukup
7
30%
Tidak tuntas ada 12
< 50
Kurang
5
22%
siswa atau 52%
23
100%
Jumlah
(Hasil selengkapnya dalam lampiran)
40 30 20 10 0 Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
90 - 100
70 - 89
50 - 69
< 50
Pra Siklus Siswa
Pra Siklus %
Dari hasil di atas terlihat bahwa pada pra siklus ini prestasi belajar mata pelajaran IPA materi pokok materi pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari di kelas II MI Clapar Kecamatan Subah Kabupaten Batang, tingkat keberhasilan siswa ialah a. Siswa dengan nilai 90 – 100 (kategori baik sekali) ada 6 siswa atau 26% b. Siswa dengan nilai 70 – 89 (baik sekali) ada 5 siswa atau 22% c. Siswa dengan nilai 50 – 69 (kategori cukup) ada 7 siswa atau 30% d. Siswa dengan nilai < 50 (kategori kurang) ada 5 siswa atau 22% Data di atas menunjukkan dalam pra siklus ini banyak siswa yang tidak memahami materi yang mereka lakukan, jika dilihat dari tingkat ketuntasannya ada 11 siswa atau 48% yang tuntas dengan rata-rata nilai 63,9. Ini artinya perlu adanya tindakan penelitian kelas dengan menggunakan metode expository learning. B. Hasil Penelitian Siklus I Sebelum melakukan siklus, peneliti mengumpulkan data awal berupa daftar nama peserta didik dan nilai awal peserta didik dengan melakukan pembelajaran dengan tanpa menggunakan metode expository learning, pelaksanaan siklus I dilakukan pada tanggal 25 April 2013. Sedangkan pada nilai hasil test pada siklus I diperoleh dari tes harian dengan jumlah soal sebanyak 10 soal, hasil itu dapat diketahui dalam gambaran sebagai berikut: Tabel 4.2 Kategori Prestasi Belajar Siklus I Nilai
Kategori
90 - 100
Siklus I
Keterangan
Siswa
%
Baik Sekali
9
39%
Tuntas ada 15
70 - 89
Baik
6
26%
siswa atau 65%
50 - 69
Cukup
5
22%
Tidak tuntas ada 8
< 50
Kurang
3
13%
siswa atau 35%
23
100%
Jumlah
(Hasil selengkapnya dalam lampiran)
40 30 20 10 0 Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
90 - 100
70 - 89
50 - 69
< 50
Siklus I Siswa
Siklus I %
Dari hasil di atas terlihat bahwa pada Siklus I ini prestasi belajar mata pelajaran IPA materi pokok materi pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari sehari di kelas II MI Clapar Kecamatan Subah Kabupaten Batang. tingkat keberhasilan siswa ialah: 1) Siswa dengan nilai 90 – 100 (kategori baik sekali) ada 9 siswa atau 39%, (hasil tersebut mengalami kenaikan dari pra siklus) yaitu 6 siswa atau 26% 2) Siswa dengan denga nilai 70 – 89 (baik sekali) ada 6 siswa atau 26%, (hasil tersebut mengalami kenaikan dari pra siklus) yaitu 5 siswa atau 22% 3) Siswa dengan nilai 50 – 69 (kategori cukup) ada 5 siswa atau 22%, (hasil tersebut mengalami penurunan dari pra siklus) yaitu 7 siswa atau 30% 4) Siswa dengan nilai < 50 (kategori kurang) ada 3 siswa atau 13%, (hasil tersebut mengalami penurunan dari pra siklus) yaitu 5 siswa atau 22% Data di atas menunjukkan dalam siklus I ini banyak siswa yang tidak memahami emahami materi pengaruh cahaya matahari dalam kehidupan seharisehari hari yang mereka lakukan, jika dilihat dari tingkat ketuntasannya Tuntas ada 15 siswa atau 65% naik dari pra siklus yang masih 11 siswa atau 48% yang tuntas dengan rata-rata rata nilai 72,6. Ini jugaa artinya indikator belum terpenuhi.
Sedangkan pada keaktifan belajar siswa hasil observasi adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Kategori Keaktifan Belajar Siklus I Jumlah
Siklus I
Kategori
Keaktifan
Siswa
%
Keterangan
4
Baik Sekali
7
30%
Aktif ada 14
3
Baik
7
30%
siswa atau 61%
2
Cukup
5
22%
Tidak aktif ada 9
1
Kurang
4
17%
siswa atau 39%
23
100%
Jumlah
(Hasil selengkapnya dalam lampiran)
40 30 20 10 0 Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
4
3
2
1
Siklus I Siswa
Siklus I %
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada siklus I keaktifan peserta didik dalam proses pelaksanaan metode expository learning pada mata pelajaran IPA materi pengaruh cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari di kelas II MI Clapar Kecamatan Subah Kabupaten Batang yaitu pada taraf kategori 1) Siswa dengan jumlah keaktifan 4 (kategori baik sekali) ada 7 siswa atau 30%
2) Siswa dengan jumlah keaktifan 3 (kategori baik sekali) ada 7 siswa atau 30% 3) Siswa dengan jumlah keaktifan 2 (kategori baik sekali) ada 5 siswa atau 22% 4) Siswa dengan jumlah keaktifan 1 (kategori baik sekali) ada 4 siswa atau 17% Ini menunjukkan kecenderungan siswa masih biasa saja dalam proses pembelajaran atau kurang aktif C. Hasil Penelitian Siklus II Tindakan pada pelaksanaan siklus II ini dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2014, siklus II ini terdiri dari beberapa tahapan diantaranya : Sedangkan pada nilai hasil test pada siklus II diperoleh dari tes harian dengan jumlah soal sebanyak 10 soal, hasil itu dapat diketahui dalam gambaran sebagai berikut : Tabel 4.4 Kategori Prestasi Belajar Siklus II Nilai
Kategori
90 - 100
Siklus II
Keterangan
Siswa
%
Baik Sekali
11
48%
Tuntas ada 20
70 - 89
Baik
9
39%
siswa atau 87%
50 - 69
Cukup
3
13%
Tidak tuntas ada
< 50
Kurang
0
0%
3 siswa atau 13%
23
100%
Jumlah
(Hasil selengkapnya dalam lampiran)
50 40 30 20 10 0 Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
90 - 100
70 - 89
50 - 69
< 50
Siklus II Siswa
Siklus II %
Dari hasil di atas terlihat bahwa pada Siklus II ini prestasi belajar mata pelajaran IPA materi pokok materi pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari sehari di kelas II MI Clapar Kecamatan Subah Kabupaten Batang tingkat keberhasilan siswa ialah : a. Siswa dengan nilai 90 – 100 (kategori baik sekali) ada 11 siswa atau 48%, (hasil tersebut mengalami kenaikan dari siklus I) yaitu 9 siswa atau 39% b. Siswa dengan nilai 70 – 89 (baik sekali) ada 9 siswa atau 39%, (hasil tersebut mengalami kenaikan dari siklus I) yaitu 6 siswa atau 26% c. Siswa dengan nilai 50 – 69 (kategori cukup) ada 3 siswa atau 13%, (hasil tersebut mengalami penurunan dari siklus I) yaitu 5 siswa atau 22% d. Siswa dengan nilai < 50 (kategori kurang) ada 0 siswa atau 0%, (hasil tersebut mengalami penurunan dari siklus I) yaitu 3 siswa atau 13% Data di atas menunjukkan dalam siklus II ini banyak siswa yang sudah memahami materi yang mereka lakukan, jika dilihat dari tingkat ketuntasannya sudah mencapai 20 siswa atau 87% dan hanya menyisakan 3 siswa atau 13% dengan rata-rata rata rata nilai 82,6, ini berarti prestasi siswa sudah sesuai dengan indikator.
Sedangkan pada keaktifan belajar siswa hasil observasi adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Kategori Keaktifan Belajar Siklus II Jumlah
Siklus II
Kategori
Keaktifan
Siswa
%
Keterangan
4
Baik Sekali
11
48%
Aktif ada 21
3
Baik
10
43%
siswa atau 91%
2
Cukup
2
9%
Tidak aktif ada 2
1
Kurang
0
0%
siswa atau 9%
23
100%
Jumlah
(Hasil selengkapnya dalam lampiran)
50 40 30 20 10 0 Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
4
3
2
1
Siklus II Siswa
Siklus II %
Dari Tabel di atas terlihat bahwa pada siklus II keaktifan dalam proses pelaksanaan metode expository learning pada mata pelajaran IPA materi pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari sehari hari di kelas II MI Clapar Kecamatan Subah Kabupaten Batang yaitu pada taraf kategori a. Siswa dengan jumlah keaktifan 4 (kategori baik sekali) ada 11 siswa atau 48%, (hasil tersebut mengalami kenaikan dari siklus I) yaitu 7 siswa atau 30%
b. Siswa dengan jumlah keaktifan 3 (kategori baik sekali) ada 10 siswa atau 43%, (hasil tersebut mengalami kenaikan dari siklus I) yaitu 7 siswa atau 30% c. Siswa dengan jumlah keaktifan 2 (kategori baik sekali) ada 2 siswa atau 9%, (hasil tersebut mengalami penurunan dari siklus I) yaitu 5 siswa atau 22% d. Siswa dengan jumlah keaktifan 1 (kategori baik sekali) ada 0 siswa atau 0%, (hasil tersebut mengalami penurunan dari siklus I) yaitu 4 siswa atau 17% Dari tindakan siklus II ini indikator ketuntasan belajar sudah mencapai di atas 85% begitu juga pada keaktifan baik terutama pada sangat dan sangat baik sudah mencapai di atas 85%, ini menunjukkan proses pelaksanaan metode expository learning pada mata pelajaran IPA materi pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari di kelas II MI Clapar Kecamatan Subah Kabupaten Batang sudah dapat meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan belajar siswa. D. Pembahasan Penerapan metode expository learning pada mata pelajaran IPA materi pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari di kelas II MI Clapar Kecamatan Subah Kabupaten Batang pada pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dapat menimbulkan perubahan-perubahan kegiatan pembelajaran baik keaktifan belajar siswa dan hasil belajarnya. 1. Siklus I Pada siklus I ini peneliti mulai merencanakan pembelajaran dengan melaksanakan metode expository learning selain dengan ceramah, tanya jawab juga mengarahkan siswa untuk mengamati dengan teliti expository dan mencatatnya kembali untuk didiskusikan di kelas. Pada waktu pelaksanaan pembelajaran peneliti dan kolaborator mengamati aktivitas siswa dan dari hasil pengamatan tersebut diperoleh hasil bahwa pada siklus I mulai ada peningkatan tetapi masih ada sebagian siswa yang masih kurang aktif.
Untuk merefleksi dari hasil penelitian siklus I maka diarahkan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya dengan menggunakan media gambar, dalam menerangkan materi peneliti harus lebih detail, lebih banyak memotivasi kerja siswa, dan menyetting kelas dengan yang lebih komunikatif lagi yaitu dengan setting huruf U. 2. Siklus II Pada siklus II peneliti telah menggunakan metode expository learning,
memanfaatkan
media
gambar,
dan
guru
menggiatkan
pembelajaran dengan pembelajaran kelompok, agar keikutsertaan siswa semakin intens dan lebih banyak memotivasi kerja siswa, pada siklus II keaktifan siswa sudah meningkat secara signifikan. 3. Perbandingan pra siklus, siklus I dan II Hasil belajar yang diperoleh dari siklus I dan siklus II telah terjadi peningkatan hasil belajar dengan KKM 70 pada tiap siklusnya. Dimana pada pra siklus ada 11 siswa atau 48%, siklus I ada 15 siswa atau 65% kemudian pada siklus II yaitu ada 20 siswa atau 87%. Hasil ini sudah mencapai indikator yang ditentukan yaitu KKM mencapai 85% dari seluruh jumlah siswa. Adapun hasil belajar tiap siklusnya dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Nilai
Kategori
90 - 100
Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan II Pra Siklus Siklus I Siklus II
Keterangan
Siswa
%
Siswa
%
Siswa
%
Baik Sekali
6
26%
9
39%
11
48%
70 - 89
Baik
5
22%
6
26%
9
39%
50 - 69
Cukup
7
30%
5
22%
3
13%
Tidak
< 50
Kurang
5
22%
3
13%
0
0%
Tuntas
23
100%
23
100%
23
100%
Jumlah
Tuntas
60 40 20 0 Siswa
%
Siswa
Pra Siklus
%
Siswa
Siklus I
%
Siklus II
90 - 100 Baik Sekali
70 - 89 Baik
50 - 69 Cukup
< 50 Kurang
Sedangkan keaktifan siswa pada siklus I tingkat keaktifan pada kategori aktif sekali dan aktif ada 14 siswa atau 61% dan di siklus II sudah mencapai 21 siswa atau 91%. Hasil ini telah telah mencapai indikator yang ditentukan yaitu 85% ke atas. Adapun hasil keaktifan siswa dapat peneliti gambarkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Keaktifan Siklus I dan II Jumlah Keaktifan
Kategori
Siklus I
Siklus II
Siswa
%
Siswa
%
Keterangan
4
Baik Sekali
7
30%
11
48%
3
Baik
7
30%
10
43%
2
Cukup
5
22%
2
9%
Tidak
1
Kurang
4
17%
0
0%
Aktif
23
100%
23
100%
Jumlah
Aktif
50 40 30 20 10 0 Siswa
% Siklus I
Siswa
% Siklus II
90 - 100 Baik Sekali
70 - 89 Baik
50 - 69 Cukup
< 50 Kurang
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi peningkatan siklus I dan siklus II, dengan kata lain tindakan peneliti dalam penerapan metode expository learning pada mata pelajaran IPA materi pengaruh cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari sehari di kelas II MI Clapar Kecamatan Subah Kabupaten Batang telah membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran dan membimbing pada nilai ketuntasan belajar. Dengan dilakukannya bimbingan belajar dan melihat hasil observasi proses penelitian tindakan kelas dikatakan berhasil dan mencapai indikator 85% % ke atas. atas Hasil di atas sesuai dengan pendapat Trianto Ada yang menyatakan tujuan dari pelaksanaan metode ekspositori learning diantaranya : f. Mendiagnosis secara tepat situasi suatu pembelajaran g. Menciptakan pembelajaran efektif h. Memotivasi diri sendiri tidak hanya karena nilai atau motivasi eksternal i. Mampu tetap tekun dalam tugas sehingga tugas itu terselesaikan j. Belajar secara efektif dan memiliki motivasi abadi untuk belajar.82 Lebih lanjut Hamruni menyatakan ekspositori memiliki kekuatan yang besar untuk mempengaruhi perilaku anak-anak. anak anak. Hal ini disebabkan secara
82
Trianto, Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 87
psikologis anak-anak sangat menyukai ekspositori baik yang mereka dengar dari seseorang maupun dengan cara menontonnya langsung melalui televisi, gambar maupun peragaan boneka. Pada umumnya anak-anak lebih menyukai ekspositori yang menyangkut usia sebayanya, karena Melalui pembelajaran model ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama pembelajaran ini adalah kemampuan akademi (academic achievement) siswa. 83
83
Hamruni, Strategi dan Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah, 2009), hlm. 117-118