Kementerian Perindustrian Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Triwulan IV Berdasarkan PP No. 39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2011
Laporan Konsolidasi Program Dirinci Menurut Kegiatan
Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH KEPALA SKPD/KEPALA BAPPEDA/MENTERI/KEPALA LEMBAGA
LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN IV TAHUN ANGGARAN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA/PROVINSI/KABUPATEN/KOTA/SKPD : 019 [KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN]
No. 1
Nomor SP DIPA 2
Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan
No. Loan
PHLN
Anggaran (Rp. 000)
3
4
5
Rupiah Murni 6
Penyerapan (%) Total 7
S 8
Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *)
R
Narasi
Satuan (Unit)
9
10
11
S (%) 12
13
14
15
1 1. 0218/019-01.1.01/00/2011 2. 0219/019-01.1.01/00/2011 3. 0197/019-01.1.01/00/2011
(01.01.01) Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perindustrian
0
158.754.256
158.754.256
95,66
84,08 Terkoordinasinya pelaksanaan tugas unitunit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian; Terbinanya pelaksanaan tugas Kementerian yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan ketatalaksanaan, pendayagunaan sumber daya serta penghubung antar lembaga dan masyarakat,sosialisasi informasi dan layanan publik; Terlaksananya pemberian dukungan administrasi dan teknis kepada unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian.
1
(1824) Pelayanan Hukum Dan Penataan Organisasi
0
10.369.753
10.369.753
85,93
71,31 1. Pelayanan Hukum Dan Penataan Organisasi
100,00
90,14 1. Sekretariat Jenderal
1. DKI JAKARTA
2
(1825) Pelaksanaan Ketatausahaan Pimpinan, Pelaksanaan Urusan Keprotokolan Dan Keamanan Dalam, Tata Persuratan Dan Kearsipan, Dan Kerumahtanggaan
0
26.068.775
26.068.775
94,34
92,64 1. Pelaksanaan Ketatausahaan Pimpinan, Pelaksanaan Urusan Keprotokolan Dan Keamanan Dalam, Tata Persuratan Dan Kearsipan, Dan Kerumahtanggaan
100,00
100,00 1. Sekretariat Jenderal
1. DKI JAKARTA
3
(1826) Pengembangan Sdm Industri
0
8.336.058
8.336.058
100,00
99,17
94,99 1. Sekretariat Jenderal
1. DKI JAKARTA
75,21 1. Pengembangan Sdm Industri
99,57
Instansi Penanggung Jawab
Lokasi
R (%)
97,90
1
No. 1
Nomor SP DIPA 2
Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan
No. Loan
PHLN
Anggaran (Rp. 000)
3
4
5
Rupiah Murni 6
Penyerapan (%) Total 7
S 8
Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *)
R
Narasi
Satuan (Unit)
9
10
11
S (%) 12
R (%)
Instansi Penanggung Jawab
13
14
Lokasi 15
4
(1827) Peningkatan Sistem Tata Kelola Keungan Dan Barang Milik Negara Yang Profesional
0
42.263.717
42.263.717
93,18
80,08 1. Peningkatan Sistem Tata Kelola Keungan Dan Barang Milik Negara Yang Profesional
99,98
98,63 1. Sekretariat Jenderal
1. DKI JAKARTA 2. EROPA BARAT 3. ASIA TENGAH DAN TIMUR
5
(1828) Peningkatan Kualitas Perencanaan Dan Pelaporan
0
19.038.753
19.038.753
100,00
80,06 1. Peningkatan Kualitas Perencanaan Dan Pelaporan
100,00
100,00 1. Sekretariat Jenderal
1. DKI JAKARTA
6
(1829) Pembangunan Sistem Informasi Industri Yang Terintegrasi Dan Handal
0
34.082.690
34.082.690
100,00
88,74 1. Pembangunan Sistem Informasi Industri Yang Terintegrasi Dan Handal
97,97
100,00 1. Sekretariat Jenderal
1. DKI JAKARTA
7
(1831) Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Publik
0
18.594.510
18.594.510
100,00
90,36 1. Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Publik
100,00
97,37 1. Sekretariat Jenderal
1. DKI JAKARTA
2 1. 0218/019-01.1.01/00/2011
(01.01.02) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Kementerian Perindustrian
0
20.001.835
20.001.835
91,66
89,40 Tersedianya sarana dan prasarana kerja sesuai kebutuhan.
100,00
100,00
1
(1832) Pembangunan, Pengadaan, Perbaikan Dan Peningkatan Sarana Dan Prasarana Kerja
0
20.001.835
20.001.835
91,66
89,40 1. Pembangunan, Pengadaan, Perbaikan Dan Peningkatan Sarana Dan Prasarana Kerja
100,00
100,00 1. Sekretariat Jenderal
3 1. 0223/019-06.1.01/00/2011
(04.07.03) Program Pengawasan Dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Perindustrian
0
45.500.000
45.500.000
93,79
94,03 Tersusunnya kriteria pengawasan yang efektif; Tersedianya hasil asesmen aparat pengawas berkualifikasi; Tersedianya jumlah dan kualifikasi aparat pengawas; Tercapainya peningkatan akuntabilitas pelaksanaan program.
96,35
95,95
1
(1841) Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat I
0
4.868.205
4.868.205
90,45
91,18 1. Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat I
91,09
91,08 1. Inspektorat Jenderal 1. DKI JAKARTA
2
(1842) Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Ii
0
6.544.943
6.544.943
92,29
91,88 1. Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Ii
96,32
96,28 1. Inspektorat Jenderal 1. DKI JAKARTA
1. DKI JAKARTA
2
No. 1
Nomor SP DIPA 2
Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan
No. Loan
PHLN
Anggaran (Rp. 000)
3
4
5
Rupiah Murni 6
Penyerapan (%) Total 7
S 8
Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *)
R
Narasi
Satuan (Unit)
9
10
11
S (%) 12
Instansi Penanggung Jawab
Lokasi
R (%) 13
14
15
3
(1843) Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Iii
0
5.691.945
5.691.945
96,06
96,44 1. Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Iii
86,42
86,53 1. Inspektorat Jenderal 1. DKI JAKARTA
4
(1844) Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Iv
0
3.508.965
3.508.965
96,74
96,84 1. Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Iv
97,53
97,70 1. Inspektorat Jenderal 1. DKI JAKARTA
5
(1845) Dukungan Manajemen, Pembinaan, Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Serta Dukungan Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal
0
24.885.942
24.885.942
93,89
94,22 1. Dukungan Manajemen, Pembinaan, Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Serta Dukungan Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal
99,95
99,14 1. Inspektorat Jenderal 1. DKI JAKARTA
4 1. 0221/019-03.1.01/00/2011
(04.07.06) Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Basis Industri Manufaktur
0
407.163.594
407.163.594
89,00
86,11 Pulihnya utilisasi kapasitas produksi dalam industri dengan target pencapaian sebesar 70 persen; Jumlah industri yang berhasil pulih dengan target 100 industri.
98,85
95,19
1
(1875) Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Tekstil Dan Aneka
0
211.716.310
211.716.310
94,43
94,43 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Tekstil Dan Aneka
100,00
99,60 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur
1. DKI JAKARTA
2
(1876) Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kimia Hilir
0
25.939.972
25.939.972
86,96
88,35 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kimia Hilir
99,47
95,29 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur
1. DKI JAKARTA 2. SUMATERA UTARA 3. SUMATERA BARAT 4. KALIMANTAN BARAT
3
(1877) Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kimia Dasar
0
81.689.515
81.689.515
70,66
80,22 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kimia Dasar
94,71
90,82 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur
1. DKI JAKARTA
4
(1878) Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Material Dasar Logam
0
25.021.030
25.021.030
100,00
83,94 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Material Dasar Logam
99,91
96,48 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur
1. DKI JAKARTA
3
No. 1
Nomor SP DIPA 2
Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan
No. Loan
PHLN
Anggaran (Rp. 000)
3
4
5
Rupiah Murni 6
Penyerapan (%) Total 7
S 8
Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *)
R
Narasi
Satuan (Unit)
9
10
11
S (%) 12
R (%)
Instansi Penanggung Jawab
13
14
Lokasi 15
5
(1879) Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Basis Industri Manufaktur
0
62.796.767
62.796.767
90,20
65,02 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Basis Industri Manufaktur
99,59
85,08 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur
1. DKI JAKARTA
5 1. 0220/019-02.1.01/00/2011
(04.07.07) Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro
0
419.721.249
419.721.249
88,25
73,31 Jumlah persentase industri yang berhasil pulih dengan target 100 persen industri yang terkena dampak krisis; Besarnya persentase utilisasi kapasitas produksi dalam industri dengan target pencapaian sebesar 80 persen.
99,05
96,17
1
(1833) Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan Dan Perkebunan
0
40.911.860
40.911.860
94,18
80,45 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan Dan Perkebunan
99,98
97,19 1. Direktorat Jenderal Industri Agro
1. DKI JAKARTA 2. JAWA BARAT 3. JAWA TENGAH 4. SUMATERA UTARA 5. RIAU 6. KALIMANTAN TIMUR
2
(1834) Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Minuman Dan Tembakau
0
28.170.000
28.170.000
99,51
77,21 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Minuman Dan Tembakau
98,02
95,55 1. Direktorat Jenderal Industri Agro
1. DKI JAKARTA 2. JAWA BARAT 3. JAWA TENGAH 4. LAMPUNG 5. NUSA TENGGARA BARAT
3
(1835) Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Makanan, Hasil Laut Dan Perikanan
0
274.496.113
274.496.113
85,23
69,21 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Makanan, Hasil Laut Dan Perikanan
98,41
94,80 1. Direktorat Jenderal Industri Agro
1. DKI JAKARTA 2. JAWA TIMUR 3. SULAWESI UTARA 4. SULAWESI SELATAN 5. MALUKU
4
(1836) Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro
0
76.143.276
76.143.276
92,31
83,11 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro
100,00
100,00 1. Direktorat Jenderal Industri Agro
1. DKI JAKARTA
4
No. 1
Nomor SP DIPA 2
Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan
No. Loan
PHLN
Anggaran (Rp. 000)
3
4
5
Rupiah Murni 6
Penyerapan (%) Total 7
S 8
Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *)
R
Narasi
Satuan (Unit)
9
10
11
S (%) 12
Instansi Penanggung Jawab
Lokasi
R (%) 13
14
15
6 1. 0227/019-04.1.01/00/2011
(04.07.08) Program Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi
0
147.402.199
147.402.199
98,15
79,13 Pencapaian Meningkatnya Ekspor hasil Produk Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi; Besarnya persentase utilisasi kapasitas produksi dalam industri; dengan target pencapaian sebesar 80 persen.
99,66
90,12
1
(1846) Penumbuhan Industri Alat Transportasi Darat
0
18.122.081
18.122.081
98,08
87,92 1. Penumbuhan Industri Alat Transportasi Darat
97,77
93,76 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi
1. DKI JAKARTA
2
(1847) Penumbuhan Industri Maritim Dan Kedirgantaraan Dan Alat Pertahanan
0
18.302.516
18.302.516
92,51
90,23 1. Penumbuhan Industri Maritim Dan Kedirgantaraan Dan Alat Pertahanan
95,16
95,26 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi
1. DKI JAKARTA
3
(1848) Penumbuhan Industri Elektronika Dan Telematika
0
18.202.697
18.202.697
91,90
91,33 1. Penumbuhan Industri Elektronika Dan Telematika
100,00
96,66 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi
1. DKI JAKARTA
4
(1849) Penyusunan Dan Evaluasi Program Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi
0
71.167.014
71.167.014
100,00
67,97 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi
100,00
84,99 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi
1. DKI JAKARTA
5
(1850) Penumbuhan Industri Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian
0
21.607.891
21.607.891
99,20
88,86 1. Penumbuhan Industri Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian
99,20
94,12 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi
1. DKI JAKARTA
7 1. 0222/019-05.1.01/00/2011 2. 0194/019-05.2.01/15/2011
(04.07.09) Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Ikm
0
377.106.832
377.106.832
76,26
55,82 Rasio Industri Jawa dan luar Jawa dengan target rasio industri di pulau Jawa dan luar Jawa mencapai posisi 60:40; Kontribusi PDB IKM sebesar 34 % pada tahun 2014.
76,68
66,94
5
No. 1
Nomor SP DIPA 2
Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan
No. Loan
PHLN
Anggaran (Rp. 000)
3
4
5
Rupiah Murni 6
Penyerapan (%) Total 7
S 8
Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *)
R
Narasi
Satuan (Unit)
9
10
11
S (%) 12
R (%)
Instansi Penanggung Jawab
13
14
Lokasi 15
1
(1837) Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah I
0
67.005.501
67.005.501
96,76
78,62 1. Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah I
99,36
95,41 1. Direktorat Jenderal Industri Kecil Dan Menengah
1. DKI JAKARTA 2. ACEH 3. SUMATERA UTARA 4. SUMATERA BARAT 5. RIAU 6. JAMBI 7. SUMATERA SELATAN 8. LAMPUNG 9. KALIMANTAN BARAT 10. KALIMANTAN TENGAH 11. KALIMANTAN SELATAN 12. KALIMANTAN TIMUR 13. BENGKULU 14. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 15. KEPULAUAN RIAU
2
(1838) Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Ii
0
100.377.233
100.377.233
86,96
81,10 1. Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Ii
98,25
93,53 1. Direktorat Jenderal Industri Kecil Dan Menengah
1. DKI JAKARTA 2. JAWA BARAT 3. JAWA TENGAH 4. DI YOGYAKARTA 5. JAWA TIMUR 6. BALI 7. BANTEN
6
No. 1
Nomor SP DIPA 2
Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan
No. Loan
PHLN
Anggaran (Rp. 000)
3
4
5
Rupiah Murni 6
Penyerapan (%) Total 7
S 8
Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *)
R
Narasi
Satuan (Unit)
9
10
11
S (%) 12
R (%)
Instansi Penanggung Jawab
13
14
Lokasi 15
3
(1839) Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Iii
0
89.826.332
89.826.332
89,45
65,10 1. Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Iii
85,54
73,76 1. Direktorat Jenderal Industri Kecil Dan Menengah
1. DKI JAKARTA 2. SULAWESI UTARA 3. SULAWESI TENGAH 4. SULAWESI SELATAN 5. SULAWESI TENGGARA 6. MALUKU 7. NUSA TENGGARA BARAT 8. NUSA TENGGARA TIMUR 9. PAPUA 10. MALUKU UTARA 11. GORONTALO 12. PAPUA BARAT 13. SULAWESI BARAT
4
(1840) Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah
0
119.897.766
119.897.766
65,31
40,42 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah
62,75
50,86 1. Direktorat Jenderal Industri Kecil Dan Menengah
1. DKI JAKARTA
8 1. 0195/019-08.1.01/00/2011
(04.07.10) Program Pengembangan Perwilayahan Industri
0
55.000.000
55.000.000
97,11
82,43 Meningkatnya jumlah investasi industri didaerah melalui pembangunan kawasan industri dengan target pertumbuhan sebesar 10 % pertahun; Tersusunnya kebijakan operasional pengembangan industri didaerah melalui pendekatan pengembangan kompetensi inti industri daerah.
97,06
95,10
1
(1851) Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah I
0
9.572.620
9.572.620
97,11 100,00
82,43 85,37 1. Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah I
97,06 100,00
95,10 90,29 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri
2
(1852) Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah Ii
0
7.873.237
7.873.237
99,64
80,51 1. Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah Ii
99,55
93,71 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri
1. DKI JAKARTA
1. DKI JAKARTA
7
No. 1
Nomor SP DIPA 2
Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan
No. Loan
PHLN
Anggaran (Rp. 000)
3
4
5
Rupiah Murni 6
Penyerapan (%) Total 7
S 8
Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *)
R
Narasi
Satuan (Unit)
9
10
11
S (%) 12
R (%)
Instansi Penanggung Jawab
13
14
Lokasi 15
3
(1853) Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah Iii
0
9.817.620
9.817.620
92,22
90,69 1. Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah Iii
92,22
100,00 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri
1. DKI JAKARTA
4
(1854) Penyusunan Dan Evaluasi Program Pengembangan Perwilayahan Industri
0
27.736.523
27.736.523
96,57
73,16 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Pengembangan Perwilayahan Industri
96,46
96,42 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri
1. DKI JAKARTA
9 1. 0196/019-09.1.01/00/2011
(04.07.11) Program Kerja Sama Industri Internasional
0
48.557.397
48.557.397
87,66
96,17
89,40
1
(1855) Peningkatan Ketahanan Industri
0
6.113.464
6.113.464
87,66 99,88
78,42 Meningkatnya Akses Pasar, Akses terhadap Sumber Investasi, Akses Sumber Daya Industri serta Kerjasama Industri Internasional 78,42 82,87 1. Peningkatan Ketahanan Industri
2
(1856) Pengembangan Kerjasama Industri Internasional Wilayah I Dan Multilateral
0
10.134.872
10.134.872
81,97
3
(1857) Pengembangan Kerjasama Industri Internasional Wilayah Ii Dan Regional
0
10.020.797
10.020.797
4
(1858) Peningkatan Dukungan Fasilitasi Dan Koordinasi Kerjasama Industri Internasional
0
22.288.264
22.288.264
96,17 100,00
89,40 100,00 1. Direktorat Jenderal Kerjasama Industri International
80,51 1. Pengembangan Kerjasama Industri Internasional Wilayah I Dan Multilateral
93,32
91,60 1. Direktorat Jenderal Kerjasama Industri International
1. DKI JAKARTA
83,60
64,59 1. Pengembangan Kerjasama Industri Internasional Wilayah Ii Dan Regional
100,00
73,34 1. Direktorat Jenderal Kerjasama Industri International
1. DKI JAKARTA
85,19
85,69 1. Peningkatan Dukungan Fasilitasi Dan Koordinasi Kerjasama Industri Internasional
91,37
92,65 1. Direktorat Jenderal Kerjasama Industri International
1. DKI JAKARTA
1. DKI JAKARTA
8
No. 1
Nomor SP DIPA 2
10 1. 0224/019-07.1.01/00/2011 2. 0231/019-07.2.01/11/2011 3. 0238/019-07.2.01/12/2011 4. 0263/019-07.2.01/14/2011 5. 0250/019-07.KD.16/12/2011 6. 0236/019-07.2.01/12/2011 7. 0354/019-07.2.01/23/2011 8. 0239/019-07.2.0/12/2011 9. 0237/019-07.2.01/12/2011 10. 0249/019-07.2.16/12/2010 11. 0259/019-07.2.16/13/2011 12. 0264/019-07.2.01/14/2011 13. 0367/019-07.2.01/29/2011 14. 0309/019-07.2.01/06/2011 15. 0289/019-07.2.01/02/2011 16. 0340/019-07.2.01/27/2011 17. 0296/019-07.2.01/03/2011 18. 0268/019-07.2.01/15/2011 19. 0318/019-07.2.01/16/2011 20. 0331/019/-07.2.01/18/2011 21. 0336/019-07.2.01/19/2011 22. 0283/019-07.2.01/01/2011 23. 0314/019-07.2.01/07/2011
Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan
No. Loan
PHLN
Anggaran (Rp. 000)
3
4
5
Rupiah Murni 6
Penyerapan (%) Total 7
S 8
Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *)
R
Narasi
Satuan (Unit)
9
10
11
S (%) 12
Instansi Penanggung Jawab
Lokasi
R (%) 13
14
15
(04.07.12) Program Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
0
387.216.421
387.216.421
99,50
91,67 Tersusunnya rumusan dan analisis kebijakan dari iklim di sektor industri serta analisa, standar, dan prosedur di bidang industri serta terhasilkannya kuantitas, kualitas hasil litbang dan kebijakan pendukungnya yang mampu diaplikasikan hingga skala pabrik
99,93
98,49
1
(1859) Pengkajian Kebijakan Dan Iklim Usaha Industri
0
4.613.001
4.613.001
99,50 100,00
91,67 95,65 1. Pengkajian Kebijakan Dan Iklim Usaha Industri
99,93 100,00
98,49 100,00 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
2
(1860) Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri
0
23.217.359
23.217.359
100,00
90,88 1. Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri
100,00
96,38 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
1. DKI JAKARTA
3
(1861) Pengkajian Industri Hijau Dan Lingkungan Hidup
0
20.005.142
20.005.142
100,00
96,03 1. Pengkajian Industri Hijau Dan Lingkungan Hidup
100,00
100,00 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
1. DKI JAKARTA
4
(1862) Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri
0
37.693.541
37.693.541
96,20
90,44 1. Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri
100,00
96,69 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
1. DKI JAKARTA
5
(1863) Pengkajian Teknologi Dan Hak Kekayaan Intelektual
0
13.264.473
13.264.473
100,00
87,69 1. Pengkajian Teknologi Dan Hak Kekayaan Intelektual
100,00
95,63 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
1. DKI JAKARTA
6
(1864) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kimia Dan Kemasan
0
17.832.414
17.832.414
100,00
94,63 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kimia Dan Kemasan
100,07
103,58 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
1. DKI JAKARTA
1. DKI JAKARTA
9
No. 1
Nomor SP DIPA 2
Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan
No. Loan
PHLN
Anggaran (Rp. 000)
3
4
5
Rupiah Murni 6
Penyerapan (%) Total 7
S 8
Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *)
R
Narasi
Satuan (Unit)
9
10
11
S (%) 12
R (%)
Instansi Penanggung Jawab
13
14
Lokasi 15
7
(1865) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Tekstil
0
18.552.613
18.552.613
99,68
90,40 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Tekstil
99,71
99,55 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
1. JAWA BARAT
8
(1866) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kulit, Karet Dan Plastik
0
16.341.579
16.341.579
100,00
96,89 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kulit, Karet Dan Plastik
100,00
100,00 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
9
(1867) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Agro
0
28.968.846
28.968.846
100,00
91,72 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Agro
99,86
99,37 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
1. JAWA BARAT
10
(1868) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pulp Dan Kertas
0
14.968.112
14.968.112
96,22
98,20 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pulp Dan Kertas
100,00
97,95 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
1. JAWA BARAT
11
(1869) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan
0
9.169.930
9.169.930
99,39
92,86 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan
99,39
96,39 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
1. SULAWESI SELATAN
12
(1870) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Logam Dan Mesin
0
23.394.405
23.394.405
100,00
88,58 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Logam Dan Mesin
99,83
94,91 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
1. JAWA BARAT
13
(1871) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Keramik
0
15.941.731
15.941.731
100,00
90,84 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Keramik
100,00
94,58 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
1. JAWA BARAT
14
(1872) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik
0
25.174.974
25.174.974
100,00
87,78 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik
100,00
99,37 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
1. JAWA BARAT
15
(1873) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
0
15.582.505
15.582.505
100,00
94,52 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
100,00
100,00 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
1. JAWA TENGAH
16
(1874) Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kerajinan Dan Batik
0
14.056.403
14.056.403
100,00
90,67 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kerajinan Dan Batik
100,00
100,00 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
1. DI YOGYAKARTA
1. DI YOGYAKARTA
10
No. 1
Nomor SP DIPA 2
Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan
No. Loan
PHLN
Anggaran (Rp. 000)
3
4
5
Rupiah Murni 6
Penyerapan (%) Total 7
S 8
17
(3986) Riset Dan Standardisasi Bidang Industri
0
88.439.393
88.439.393
100,00
11 1. 0353/019-01.2.01/23/2011 2. 0373/019-01.2.01/20/2011 3. 0297/019-01.2.01/03/2011 4. 0225/019-01.1.01/11/2011 5. 00295/019-01.2.01/03/2011 6. 0294/019-01.2.01/03/2011 7. 0293/019-01.2.01/03/2011 8. 0267/019-01.2.01/15/2011 9. 0261/019-01.2.01/14/2011 10. 0232/019-01.2.01/11/2011 11. 0352/019-01.2.01/23/2011 12. 0229/019-01.2.01/11/2011 13. 0230/019-01.2.01/11/2011 14. 0234/019-01.2.01/12/2011 15. 0288/019-01.2.01/02/2011 16. 0282/019-01.2.02/I/2011 17. 0313/019-01.2.01/07/2011 18. 287/019-01.2.01/02/2011 19. 0351/019-01.2.01/23/2011 20. 0262/019-01.2.01/14/2011 21. 0317/019-01.2.01/16/2011 22. 0350/019-01.2.01/23/2011 23. 0260/019-01.2.01/14/2011 24. 0235/019.01.2.01/12/2011 25. 0248/019-01.2.16/12/2011
(10.90.01) Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perindustrian
0
263.973.219
263.973.219
95,00
Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *)
R
Narasi
Satuan (Unit)
9
10
11
80,62 1. Riset Dan Standardisasi Bidang Industri
85,80 Terkoordinasinya pelaksanaan tugas unitunit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian; Terbinanya pelaksanaan tugas Kementerian yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan ketatalaksanaan, pendayagunaan sumber daya serta penghubung antar lembaga dan masyarakat,sosialisasi informasi dan layanan publik; Terlaksananya pemberian dukungan administrasi dan teknis kepada unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian.
S (%) 12 100,00
99,79
R (%)
Instansi Penanggung Jawab
13
14
100,00 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
Lokasi 15 1. JAWA TIMUR 2. ACEH 3. SUMATERA UTARA 4. SUMATERA BARAT 5. SUMATERA SELATAN 6. LAMPUNG 7. KALIMANTAN BARAT 8. KALIMANTAN SELATAN 9. KALIMANTAN TIMUR 10. SULAWESI UTARA 11. MALUKU
96,57
11
No. 1
Nomor SP DIPA 2
1
Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan
No. Loan
PHLN
Anggaran (Rp. 000)
3
4
5
(1830) Peningkatan Kualitas Sdm Industri
JUMLAH Keterangan S : Sasaran; R : Realisasi *) Untuk Sasaran dan Realisasi Fisik dihitung dengan menggunakan rumus tertimbang
Rupiah Murni 6
Penyerapan (%) Total 7
S 8
Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *)
R
Narasi
Satuan (Unit)
9
10
11
S (%) 12
R (%)
Instansi Penanggung Jawab
13
14
Lokasi 15
0
263.973.219
263.973.219
95,00
85,80 1. Peningkatan Kualitas Sdm Industri
99,79
96,57 1. Sekretariat Jenderal
0
2.330.397.002
2.330.397.002
92,00
81,84
96,65
92,89
92,00
81,84
96,65
92,89
1. DKI JAKARTA 2. JAWA BARAT 3. DI YOGYAKARTA 4. JAWA TIMUR 5. ACEH 6. SUMATERA UTARA 7. SUMATERA BARAT 8. LAMPUNG 9. KALIMANTAN BARAT 10. SULAWESI SELATAN 11. BALI
Jakarta Selatan, 16 Januari 2012 Penanggung Jawab Menteri Perindustrian ttd Mohamad S. Hidayat
12
Laporan Konsolidasi Program Dirinci Menurut Fungsi dan Subfungsi
LAPORAN KONSOLIDASI MENURUT FUNGSI, SUB, FUNGSI DAN PROGRAM TRIWULAN IV TAHUN ANGGARAN 2011 Anggaran (Rp. 000) Kode 1
(01) (01.01)
Penyerapan (%)
Indikator Kinerja Hasil *)
Fungsi/Sub Fungsi/Program 2
PELAYANAN UMUM LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI
PHLN
Rupiah Murni
TOTAL
T
R
Narasi
Satuan (Unit)
T (%)
R (%)
3
4
5
6
7
8
9
10
11
0
178.756.091
178.756.091
95,20
84,69
99,71
98,23
0
178.756.091
178.756.091
95,20
84,69
99,71
98,23
Instansi Penanggung Jawab
12
(01.01.01)
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perindustrian
0
158.754.256
158.754.256
95,66
84,08 Terkoordinasinya pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian; Terbinanya pelaksanaan tugas Kementerian yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan ketatalaksanaan, pendayagunaan sumber daya serta penghubung antar lembaga dan masyarakat,sosialisasi informasi dan layanan publik; Terlaksananya pemberian dukungan administrasi dan teknis kepada unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian.
99,57
97,90 1. Sekretariat Jenderal
(01.01.02)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Perindustrian
0
20.001.835
20.001.835
91,66
89,40 Tersedianya sarana dan prasarana kerja sesuai kebutuhan.
100,00
100,00 1. Sekretariat Jenderal
0
1.887.667.692
1.887.667.692
88,50
76,99
93,46
89,19
0
1.887.667.692
1.887.667.692
88,50
76,99
93,46
89,19
0
45.500.000
45.500.000
93,79
(04) (04.07) (04.07.03)
EKONOMI INDUSTRI DAN KONSTRUKSI Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Perindustrian
94,03 Tersusunnya kriteria pengawasan yang efektif; Tersedianya hasil asesmen aparat pengawas berkualifikasi; Tersedianya jumlah dan kualifikasi aparat pengawas; Tercapainya peningkatan akuntabilitas pelaksanaan program.
96,35
95,95 1. Inspektorat Jenderal
1
Anggaran (Rp. 000) Kode 1
Penyerapan (%)
Indikator Kinerja Hasil *)
Fungsi/Sub Fungsi/Program 2
PHLN
Rupiah Murni
TOTAL
T
R
Narasi
Satuan (Unit)
T (%)
R (%)
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Instansi Penanggung Jawab
12
(04.07.06)
Program Revitalisasi dan Penumbuhan Basis Industri Manufaktur
0
407.163.594
407.163.594
89,00
86,11 Pulihnya utilisasi kapasitas produksi dalam industri dengan target pencapaian sebesar 70 persen; Jumlah industri yang berhasil pulih dengan target 100 industri.
98,85
95,19 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur
(04.07.07)
Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro
0
419.721.249
419.721.249
88,25
73,31 Jumlah persentase industri yang berhasil pulih dengan target 100 persen industri yang terkena dampak krisis; Besarnya persentase utilisasi kapasitas produksi dalam industri dengan target pencapaian sebesar 80 persen.
99,05
96,17 1. Direktorat Jenderal Industri Agro
(04.07.08)
Program Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi
0
147.402.199
147.402.199
98,15
79,13 Pencapaian Meningkatnya Ekspor hasil Produk Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi; Besarnya persentase utilisasi kapasitas produksi dalam industri; dengan target pencapaian sebesar 80 persen.
99,66
90,12 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi
(04.07.09)
Program Revitalisasi dan Penumbuhan IKM
0
377.106.832
377.106.832
76,26
55,82 Rasio Industri Jawa dan luar Jawa dengan target rasio industri di pulau Jawa dan luar Jawa mencapai posisi 60:40; Kontribusi PDB IKM sebesar 34 % pada tahun 2014.
76,68
66,94 1. Direktorat Jenderal Industri Kecil Dan Menengah
(04.07.10)
Program Pengembangan Perwilayahan Industri
0
55.000.000
55.000.000
97,11
82,43 Meningkatnya jumlah investasi industri didaerah melalui pembangunan kawasan industri dengan target pertumbuhan sebesar 10 % pertahun; Tersusunnya kebijakan operasional pengembangan industri didaerah melalui pendekatan pengembangan kompetensi inti industri daerah.
97,06
95,10 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri
2
Anggaran (Rp. 000) Kode
Penyerapan (%)
Indikator Kinerja Hasil *)
Fungsi/Sub Fungsi/Program
1
2
PHLN
Rupiah Murni
TOTAL
T
R
Narasi
Satuan (Unit)
T (%)
R (%)
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Instansi Penanggung Jawab
12
(04.07.11)
Program Kerja Sama Industri Internasional
0
48.557.397
48.557.397
87,66
78,42 Meningkatnya Akses Pasar, Akses terhadap Sumber Investasi, Akses Sumber Daya Industri serta Kerjasama Industri Internasional
96,17
89,40 1. Direktorat Jenderal Kerjasama Industri International
(04.07.12)
Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri
0
387.216.421
387.216.421
99,50
91,67 Tersusunnya rumusan dan analisis kebijakan dari iklim di sektor industri serta analisa, standar, dan prosedur di bidang industri serta terhasilkannya kuantitas, kualitas hasil litbang dan kebijakan pendukungnya yang mampu diaplikasikan hingga skala pabrik
99,93
98,49 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri
0
263.973.219
263.973.219
95,00
85,80
99,79
96,57
0
263.973.219
263.973.219
95,00
85,80
99,79
96,57
0
263.973.219
263.973.219
95,00
85,80 Terkoordinasinya pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian; Terbinanya pelaksanaan tugas Kementerian yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan ketatalaksanaan, pendayagunaan sumber daya serta penghubung antar lembaga dan masyarakat,sosialisasi informasi dan layanan publik; Terlaksananya pemberian dukungan administrasi dan teknis kepada unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian.
99,79
96,57 1. Sekretariat Jenderal
(10) (10.90) (10.90.01)
PENDIDIKAN PENDIDIKAN LAINNYA Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perindustrian
JUMLAH
0
2.330.397.002
2.330.397.002
92,00
81,84
96,65
92,89
3
Kendala Yang Dihadapi dan Tindak Lanjut
LANJUTAN FORMULIR C KENDALA DAN LANGKAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah 6
No
Kode
Kegiatan
Kendala
Tindak Lanjut yang Diperlukan
1
2
3
4
5
1
1826
Pengembangan Sdm Industri
Adanya ketentuan berkaitan dengan penghematan sehingga harus dilaksanakan revisi Petunjuk Operasioanal Kegiatan (POK), anggaran dan pelaksanaan sub komponen.
1. Mempercepat proses revisi POK, anggaran Koordinator Kegiatan, PPK, dan pelaksanaan sub komponen. 2. Bendaharawan Satker Mengoptimalkan koordianasi antara koordinator kegiatan dan PPK serta bendaharawan satker.
2
1827
Peningkatan Sistem Tata Kelola Keungan Dan Barang Milik Negara Yang Profesional
DIPA penghematan dan penggunaan kembali pagu anggaran yang baru disahkan pada November 2011 mengakibatkan pelaksanaan kegiatan pemanfaatan penghematan hanya memiliki waktu yang sangat terbatas
Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar penyusunan anggaran dapat dilaksanakan dengan baik sehingga DIPA dapat disahkan oleh pemerintah dengan cepat.
Biro Perencanaan, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan
3
1830
Peningkatan Kualitas Sdm Industri
Banyak realisasi yang sudah masuk, tetapi kemudian lepas kembali
input ulang
petugas emon, bendahara pengeluaran
4
1831
Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Pembuatan majalah terbentur pada naskah Publik penulisan dan foto dokumentasi
Melakukan koordinasi dengan unit kerja di lingkungan Kemenperin maupun Kementerian Keuangan
- Biro Perencanaan - Biro Keuangan - Dirjen Anggaran
5
1832
Pembangunan, Pengadaan, Terdapat revisi beberapa kegiatan dan pekerjaan Meningkatkan kualitas perencanaan kegiatan Perbaikan Dan Peningkatan Sarana mendesak yang harus segera dilaksanakan dan kordinasi dengan pihak-pihak terkait, Biro Dan Prasarana Kerja Keuangan dan Biro Perancanaan
Biro Keuangan dan Biro Perencanaan, Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian
6
1875
Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Tekstil Dan Aneka
Unit Layanan Pengadaan (ULP)
Kegiatan Kajian Pembuatan Disain Struktur Kain Agar tidak terulang di tahun mendatang, maka batal dilaksanakan karena pemenang yang kontrol dan koordinasi dengan Unit Layanan diusulkan oleh ULP dinilai tidak kompeten, Pengadaan (ULP) harus lebih ditingkatkan sehingga KPA menetapkan untuk tidak melanjutkan kegiatan ini, mengingat lelang ulang tidak mungkin dilaksanakan karena terbatasnya waktu, maka kegiatan ini tidak terlaksana
1
Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah 6
No
Kode
Kegiatan
Kendala
Tindak Lanjut yang Diperlukan
1
2
3
4
5
7
1878
Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Material Dasar Logam
Proses Perundingan Penyelesaian Penyerahan Proyek Asahan : Kegiatan Advisor (pendampingan) Konsultan Hukum tidak terlaksana hal ini dikarenakan pada tahun 2011 proses perundingan antara Pemerintah RI dengan investor Jepang masih dalam proses prenegoitation, sehingga belum memerlukan Advisor (pendampingan) Konsultan Hukum.
Dalam kegiatan proses Fasilitasi Proses Penyerahan Proyek Asahan perlu dilakukan persiapan perundingan untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan Proyek Asahan dalam bidang legalitas, sehingga perlu dilaksanakan konsultasi dengan pihak Legal Advisor untuk memberikan pertimbangan hukum dalam rangka persiapan perundingan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perencaanan kembali kegiatan dimaksud dalam rangka memberikan legal opinion, analisa dampak hukum atas alternatifalternatif Pengambilalihan yang ada serta memberikan opini hukum mengenai alternatif terbaik beserta dengan langkah-langkah hukum yang perlu diambil dalam pelaksanaannya, dll.
8
1833
Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan Dan Perkebunan
adanya penghematan anggaran dari nilai pagu Menyesuaikan HPS dan spesifikasi teknis pada Unit Layanan Pengadaan, untuk pelaksanaan pelelangan pengadaan mesin kegiatan bantuan mesin peralatan, jasa Unit penerima bantuan peralatan, jasa konsultasi dan jasa lainnya konsultasi dan jasa lainnya untuk tahun mesin peralatan. anggaran 2012
9
1833
Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan Dan Perkebunan
adanya perubahan judul-judul RSNI yang telah melakukan komunikasi intensif dengan asosiasi BPKMI, Balai pengujian direncanakan pada tahun 2010 atas permintaan dan dunia usaha terkait, Asosiasi dan Dunia asosiasi dan dunia usaha menyesuaikan dengan Usaha perkembangan terakhir.
10
1834
Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Minuman Dan Tembakau
Kegiatan Bantuan mesin dan Peralatan secara fisik tercapai 100 % sedangkan untuk keuangan yang dikontrakan realisasi 100 % namun tidak tercapainya realisasi keuangan karena dari sisa kontrak.
Diharapkan tahun yang akan datang pelaksanaan pelelangan lebih awal, untuk menghindari penumpukan realisasi pada triwulan IV
Tim Perundingan Proyek Asahan sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 27 Tahun 2010, Kelompok Kerja Penyiapan Pengakhiran Master Agreement Proyek Asahan berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 39/M-IND/PER/3/2011
ULP, Penanggung Jawab kegiatan
2
Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah 6
No
Kode
Kegiatan
Kendala
Tindak Lanjut yang Diperlukan
1
2
3
4
5
11
1835
Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Makanan, Hasil Laut Dan Perikanan
Anggaran kegiatan Revitalisasi Industri Gula Mempercepat tahap verifikasi investasi dari PG dalam rangka Pemberian Keringanan Pembiayaan Pembelian Mesin / Peralatan Pabrik Gula tidak bisa terserap sepenuhnya pada tahun 2011 karena rendahnya tingkat investasi BUMN Pabrik Gula
12
1836
Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro
Tidak dilaksanakannya beberapa kegiatan seperti Memperbaiki perencanaan anggaran agar tidak DJ Anggaran Kemenkeu; pelaksanaan rapat koordinasi peraturan terlalu tinggi melebihi kebutuhan. Bag. PEP perundang-undangan dan penghematan penggunaan anggaran akibat dana yang tersedia melebihi dari kebutuhan sebenarnya.
13
1837
Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah I
Partisipasi Seminar Internasional OVOP di Thailand tidak dilaksanakan karena event dibatalkan akibat kondisi force majeur di Thailand.
Tidak dapat dilakukan revisi karena keterbatasan waktu.
Ditjen IKM
14
1837
Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah I
Pencetakan Buku Profil Klaster IKM KBB tidak dilaksanakan karena anggaran tidak memadai.
Dalam perencanaan anggaran harus memperhitungkan ruang lingkup kegiatan dengan baik.
Dit. IKM Wilayah I
15
1837
Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah I
Sosialisasi Hasil Diagnosis dan Kolaborasi Melaksanakan Sosialisasi Hasil Diagnosis dan Dit. IKM Wilayah I Klaster IKM Makanan Ringan di Kota Pekanbaru, Kolaborasi Klaster IKM Makanan Ringan di Kota Provinsi Riau tidak dilaksanakan karena Pekanbaru, Provinsi Riau tahun depan. keterbatasan waktu.
16
1838
Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Ii
Keterlambatan turunnya revisi beberapa kegiatan Mempercepat revisi sehingga kegiatan yang sehingga menghambat pelaksanaan. mengalami revisi dapat dilksanakan sesuai target.
17
1838
Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Ii
Sebagai satuan kerja baru Balai Pengembangan Berkoordinasi dengan pihak yang terkait guna Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia belum memiliki peningkatan kompetensi pengelolaan anggaran Industri Persepatuan SDM pengelola yang berkompeten di bidang dan pengadaan barang dan jasa. Indonesia pengelolaan anggaran dan pengadaan barang dan jasa (belum bersertifikasi).
PTPN, RNI, BPPT, BPKP, Kementerian Keuangan
Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan
3
Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah 6
No
Kode
Kegiatan
Kendala
Tindak Lanjut yang Diperlukan
1
2
3
4
5
18
1839
Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Iii
Pada sub-Kegiatan Pengumpulan Data dan Informasi kendala yang diahadapi adalah, datadata dari Kab./Kota tidak ada di data base dinas provinsi dan formatnya juga tidak seragam.
Mengharapkan bantuan dari Dinas Provinsi melalui surat resmi agar Kab./Kota berperan aktif dalam pengumpulan data IKM di wilayahnya masing-masing.
19
1839
Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Iii
1. Penyusunan Silabus Pelatihan GMP/Kemasan dana yang diusulkan dianggap tidak sesuai dengan kegiatan yang dimaksud 2. Fasilitasi Sertifikasi HACCP/SNI tidak dilaksanakan karena di wilayah III belum ada IKM yang memenuhi syarat untuk diberikan sertifikasi dimaksud 3. Partisipasi Sidang Internasional tidak dilaksanakan karena keterbatasan waktu sehingga dana yang dianggarkan tidak bisa cair.
1. Megalokasikan anggaran yang lebih sesuai 1. Direktur 2. Kasubdit dengan bobot kegiatan. 2. Fasilitasi Sertifikasi terkait akan lebih disesuaikan dengan kondisi IKM yang ada di wilayah III 3. Melakukan perencanaan dengan lebih matang lagi sehingga kegiatan dapat terlaksana tepat waktu
20
1840
Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah
Kurangnya tenaga staf untuk pelaksanaan dan kesulitan dalam modal awal dalam melaksanakan kegiatan pengembangan iklim usaha dan kelembagaan
Perencanaan yang lebih matang dalam pembagian tugas.
Koordinator Kegiatan
21
1851
Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah I
Hambatan dan kendala utama dalam pelaksanaan dokumen perencanaan/fasilitasi pengembangan kawasan ekonomi khusus wilayah I adalah belum terselesaikannya RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara terkait alih fungsi lahan.
Kegiatan Dokumen Perencanaan/Fasilitasi Pengembangan KEK telah selesai dilaksanakan dengan hasil baik. Untuk periode DIPA tahun selanjutnya, perlu dilakukan upaya perbaikan berupa koordinasi dengan daerah dan kelengkapan data dukung perencanaan/fasilitasi.
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Kementerian PU.
1. Sekretariat Jenderal IKM 2. Direktorat IKM Wilayah III
4
Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah 6
No
Kode
Kegiatan
Kendala
Tindak Lanjut yang Diperlukan
1
2
3
4
5
22
1854
Penyusunan Dan Evaluasi Program Pengembangan Perwilayahan Industri
1. Pelaksanaan workshop dalam komponen kegiatan Penyusunan Mekanisme antar Pusat dan Daerah serta antar Daera seringkali terbentur oleh jadwal dan waktu tim tenaga ahli; 2. Narasumber dalam komponen kegiatan Penelaahan Hukum tidak dapat hadir dalam acara tersebut, sehingga acara tidak jadi dilaksanakan dan dana dikembalikan ke Kas Negara.
Perencanaan kegiatan yang lebih matang untuk 1. Tim tenaga ahli; 2. kegiatan di tahun anggaran berikutnya. Narasumber.
23
1854
Penyusunan Dan Evaluasi Program Pengembangan Perwilayahan Industri
Terdapat kendala pada komponen kegiatan layanan gaji yaitu perhitungan yang kurang cermat, terutama pada belanja transito
1.Melakukan perhitungan yang lebih cermat dan 1.Bagian Keuangan Ditjen teliti pada tahun anggaran berikutnya; PPI; 2.Bagian Kepegawaian 2.Melanjutkan kegiatan peningkatan dan Umum Ditjen PPI kemampuan SdM pada tahun 2012
24
1855
Peningkatan Ketahanan Industri
- Kurangnya koordinasi dalam melakukan penjadwalan dalam partisipasi fora internasional Kurangnya informasi yang akurat mengenai sidang fora internasional
- Melakukan koordinasi dengan Direktorat Wil I dan Wil II serta Sesditjen KII dalam menyusun penjadwalan sidang-sidang yang terkait dalam penyusunan output - Membuat database internal mengenai jadwal pelaksanaan sidang terkait Kerjasama Industri Internasional
25
1858
Peningkatan Dukungan Fasilitasi Dan Koordinasi Kerjasama Industri Internasional
- Beberapa kegiatan dari pemanfaatan Memperbaiki tata kelola organisasi penghematan tidak dapat dijalankan karena kurangnya waktu; - Adanya anggaran blokir yang tidak bisa dicairkan; - Banyaknya kegiatan yang tidak dapat dijalankan karena keterbatasan personil; - Tidak disiplinnya pelaksanaan jadwal kegiatan yang telah ditetapkan;
- Sesditjen Sektor/Direktorat terkait Kemenlu - Kemendag - BSN - KBRI dan atase di LN
Sekretariat Ditjen KII
5
Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah 6
No
Kode
Kegiatan
Kendala
Tindak Lanjut yang Diperlukan
1
2
3
4
5
26
1860
Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri
Kegiatan Perumusan RSNI ada keterkaitan dengan Direktorat Pembina Industri sehingga apabila data untuk pelaksanaan rapat konsensus RSNI terlambat dapat menghambat taget realisasi yang telah ditetapkan.
27
1861
Pengkajian Industri Hijau Dan Lingkungan Hidup
Perlu disusun strategi dalam mendorong industri Implementasi dan Penerapannya untuk menerapkan EPCM, dan industri tekstil, pulp-kertas meminta untuk diadakan koordinasi lebih lanjut sebelum finalisasi pedoman teknis
28
1862
Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Komponen Peningkatan Kemampuan SDM Perencanaan kegiatan pada tahun-tahun yang Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Terkait Teknologi Industri disepakati tidak akan datang harus memperhatikan tupoksi Mutu Industri dilaksanakan karena tidak sesuai dengan tupoksi Sekretariat. Revisi kegiatan tidak bisa dilakukan karena waktu untuk memprosesnya tidak memadai.
Bagian Program dan Kerja Sama, BPKIMI
29
1864
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kimia Dan Kemasan
Alat telah selesai dibuat namun belum dilaksanakan ujicoba alat dikarenakan adanya kesulitan dalam memperoleh bahan kimia diethanolamida
Telah dilaksanakan proses pengadaan bahan kimia diethanolamida dan direncanakan bahan tersebut akan tersedia pada minggu ke-2 Januari 2012, sehingga pelaksanaan ujicoba alat dapat dilaksanakan pada minggu ke-2 Januari 2012.
BPKIMI
30
1867
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Agro
1. Adanya penjadwalan ulang reakreditasi ABIPRO oleh KAN, sehingga anggaran Paket D BSN dan audit Witness KAN belum digunakan. 2. Adanya anggaran untuk Audit Internal yang tidak dicairkan karena tidak sesuai dengan ketentuan Satuan Biaya Umum.
1. Penjadwalan reakreditasi dan surveilen yang Lembaga Sertifikasi dan lebih akurat dan dikoordinasikan dengan BSN BSN serta KAN. terlebih dahulu. 2. Penghapusan anggaran untuk audit internal.
Koordinasi dengan Direktorat Pembina Industri dalam rangka pelaksanaan kegiatan rapat teknis dan rapat pra konsensus RSNI untuk tahun 2012, sehingga target realisasi dapat tercapai.
Direktorat Pembina Industri di lingkugnan Kementerian Perindustrian.
Kemenperin, Instansi terkait dan industri
6
Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah 6
No
Kode
Kegiatan
Kendala
Tindak Lanjut yang Diperlukan
1
2
3
4
5
31
1869
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan
Realisasi keuangan dan fisik tidak mencapai target sasaran dikarenakan kegiatan-kegiatan sebagian besar dari sumber dana PNBP yang mana realisasi PNBP tidak mencapai target.
Perencanaa yang lebih akurat dan peningkatan Bidang Pengembangan realisasi PNBP Jasa Teknis, Bidang Penilaian Kesesuain, Bidang Litbang, Bag. Tu, pengelola Dipa
32
1871
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Keramik
Kurangnya perencanaan dalam pelaksanaan realisasi anggaran PNBP, yaitu antara evaluasi penerimaan dan pengeluaran. Di samping itu adanya Peraturan Menteri Keuangan No. 49/PMK.02/2011 tanggal 17 Maret 2011 tentang Tata Cara Revisi Anggaran, menyebabkan usulan revisi silang anggaran belanja barang (operasional dan perjalanan dinas) ke akun honorarium tidak dapat dilakukan karena adanya peraturan baru yang melarang adanya pergeseran antar komponen yang menambah besaran honor yang sudah ada.
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerimaan PNBP serta perencanaan pengeluaran PNBP yang boleh dipergunakan (95,28%).
PPK terkait
33
1872
Penelitian Dan Pengembangan Untuk kegiatan Kerjasama dengan TSP pada Teknologi Bahan Dan Barang Teknik tahun 2011 tidak ada kegiatan karena belum jelasnya MoU antara BPKIMI dan TSP.
Koordinasi dengan BPKIMI untuk kelanjutan kerjasama dengan TSP
BPKIMI
34
3986
Riset Dan Standardisasi Bidang Industri
agar lebih merencanakan pengeluaran yang ada dengan anggaran yang tersedia
KPPN II Surabaya
Realisasi keuangan melebihi pagu anggaran belanja pegawai yang ada dikarenakan penambahan pegawai baru dan mutasi pegawai diluar perencanaan rencana anggaran awal tahun.
7
Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah 6
No
Kode
Kegiatan
Kendala
Tindak Lanjut yang Diperlukan
1
2
3
4
5
35
3986
Riset Dan Standardisasi Bidang Industri
Realisasi keuangan yang masih dibawah 80% dikarenakan tidak dicairkannya Honor RBA dan Tarif Layanan Jasa Teknis yang disebabkan adanya penundaan pengurusan BLU dan telah terbitnya PP No. 47 Tahun 2011 tentang Tarif Penerimaan atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Perindustrian.
Adanya penyusunan rencana anggaran yang Para Kasie yang terkait dan lebih dioptimalkan pada kegiatan yang memang Tim penyusun Anggaran. benar-benar akan dilaksanakan.
36
3986
Riset Dan Standardisasi Bidang Industri
Selisih sasaran dan realisasi keuangan yang lebih besar dari 5% karena Pendapatan baru diperolah sampai dengan akhir Triwulan IV dan yang dapat dimanfaatkan adalah sebesar 63,20%. Dengan adanya batas penyetoran JPT yang melapaui batas waktu TUP sehingga penarikan sudah tidak dapat dilakukan.
Perlu adanya peningkatan promosi
Koordinator PNBP dan KPA
Jakarta Selatan, 16 Januari 2012 Menteri Perindustrian ttd Mohamad S. Hidayat
8