KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak dan Adminitrasi Wilayah Kabupaten Aga m secara geografis berada antara 00o 01’34” - 00o 28’43” LS dan 99o 46’39” – 100o 32’50” BT dengan luas wilayah 2 212.19 km2 atau 5.24% dari luas wilayah Propinsi Sumatera Barat. Secara administrasi Kabupaten Agam (Gambar 6) berbatasan dengan : -
Sebelah utara dengan Kabupaten Pasaman
-
Sebelah selatan dengan Kabupaten Padang Pariaman dan Tanah Datar
-
Sebelah timur dengan Kabupaten 50 Kota dan
-
Sebelah barat dengan Samudera Indonesia
Kabupaten Agam memiliki 15 (lima belas) kecamatan dengan 73 (tujuh puluh tiga) Nagari. Pembagian wilayah administrasi Kabupaten Agam dapat di lihat pada Tabel 3. Tabel 3 Pembagian wilayah administrasi di Kabupaten Agam No. 1
Kecamatan Tanjung Mutiara
Ibu Kota Tiku
2
Lubuk Basung
Manggopoh
3
Ampek Nagari
Bawan
4
Palembayan
Palembayan
5
Palupuh
Palupuh
6
Kamang Magek
Magek
7
Tilatang Kamang
Pakan Kamis
Luas (km2 ) 204.54 265.60 272.10 337.95 243.58 87.58 57.44 -
Nagari Tiku Jorong Tiku Selatan Tiku Utara Garagahan Kampung Pinang Lubuk Basung Manggopoh Kampung Tangah III Koto Batu Kambing Sitalang IV Koto Palembayan Sipinang Sungai Puar Baringin III Koto Silungkang Salareh Aia Pagadih Koto Rantang Pasia Laweh Nan Tujuah Magek Kamang Hilir Kamang Mudik Koto Tangah Gadut Kapau
Tabel 3 Lanjutan No. 8
Kecamatan Matur
Ibu Kota Matur
9
Tanjung Raya
Maninjau
10
IV Koto
Balingka
11
Banu Hampu
Sungai Buluh
12
Sungai Pua
Sariak
13
IV Angkat
Biaro
14
Candung
Lasi
15
Baso
Baso
Luas (km2 ) 93.61 236.77 190.37 37.23 31.14 30.18 52.40 71.70 -
Sumber : Data Base Pembangunan Kabupaten Agam
Nagari Matua Hilia Matua Mudik Lawang Panta Pauh Tigo Balai Parik anjang Sungai Batang Tigo Koto Bayua Duo Koto Tanjung sani Maninjau Koto Kaciak Balingka Guguak T. Sarajo Koto Tuo Malalak Koto Panjang Koto Gadang Sungai Landia Sianok VI Suku Padang Lua Taluak IV Suku Pakan Sinayan Ladang Laweh Cingkariang Kubang Putiah Padang Laweh Sungai Pua Batu Palano Batagak Sariak Panampuang Biaro Gadang Ampang Gadang Batu Taba Lambah Pasia Balai Gurah Candung Koto Laweh Lasi Bukik Batabuah Simarasok Padang Tarok Koto Tonggi Tabek Panjang Bungo Koto Tuo
100°00' BT
100 °20' BT
Kabupaten Pasaman
Kabupaten Lima Puluh Kota
Kabupaten Tanah Datar
0°20' LS
Kabupaten Padang Pariaman
Luas
Keterangan
Hektar
%
Kec. Kamang Ma gek Kec. Banuhampu Sungai Kec. Baso Kec. Candung Kec. IV Angka t Candung Kec. IV Koto Kec. IV Nagari Kec. Lubuk Basung Kec. Ma tur Kec. Palembayan Kec. Palupuh Kec. Sungai Pua Kec. Tan jung Mutiara Kec. Tan jung Raya Kec. Tilatang Kamang Danau Maninja u
8 772 3 725 6 972 5 248 3 023 19 065 20 460 33 432 9 375 34 559 24 393 3 119 19 703 23 615 5 751 9 961
3.97 1.68 3.15 2.37 1.37 8.62 9.25 15.11 4.24 15.62 11.03 1.41 8.91 10.68 2.60 4.50
Simbol
Peta Situasi Propinsi Sumatera Barat Prop insi Sumatera Utara
N
Propinsi Riau
Kota Solok
Samudera Indonesia
0 °20' LS
Kota Bukittinggi
0°00'
0°00'
PETA LOKASI ADMINISTRASI KABUPATEN AGAM
Kepul auan Mentawai
SKALA Propinsi Jambi
5
0
Prop insi Bengku lu
Sumber : BAPPEDA Kabupaten Agam 100°00' BT
100 °20' BT
Gambar 6 Lokasi penelitan.
5 Km
Kondisi Fisik Wilayah Zona iklim yang terdapat di Kabupaten Agam berdasarkan klasifikasi Oldeman yang sepanjang pantai barat tergolong zona A dengan luas mencapai 38 270 ha. Daerah lereng timur bukit Barisan yang merupakan daerah bayang hujan tergolong zona B1 dengan luas 61 440 ha, tipe B2 seluas 43 498 ha dan tipe C1 dengan luas 43 091 ha, tipe D1 seluas 24 772 ha, tipe D2 dengan luas 9 069 ha dan 1 077 ha termasuk tipe E2. Formasi batuan yang dijumpai di Kabupaten Agam dapat digolongkan ke dalam pra tersier, tersier dan kuarter yang terdiri dari batuan endapan permukaan, sediment, metamofik, vulkanik dan intrusi.
Wilayah Kabupaten Agam yang
ditutupi oleh jenis batuan beku ekstrusif dengan reaksi intermediet (andesit dari Gunung Merapi, Singgalang-Tandikat, Gunung Maninjau dan Gunung Talamau) seluas 68 555.10 ha (2.43%), batuan beku ektrusif dengan reaksi masam (pumis tuff) seluas 55 867 ha (26.43) , batuan sedimen dengan jenis batu kapur seluas 8 011.80 ha (3.79%), endapan alluvium mencapai luas 48 189 ha (22.79%) dan batuan beku intrusif masam dari golongan granit, dasit profiri dan dari golongan ultrbasa dalam jumlah yang kecil. Ketinggian permukaan wilayah Kabupaten Agam sangat bervariasi, mulai dari dataran rendah sampai ketinggian lebih dari 2 500 mdpl. Luas areal yang memiliki ketingian 0–100 mdpl meliputi 62 306 ha, daerah dengan ketinggian 100 – 500 mdpl mencapai 31 068 ha, ketinggian 500 – 1 000 mdpl sluas 69 775 ha, ketinggian 1 000 – 1 500 mdpl seluas 41 802 ha, ketinggian 1 500 – 2 000 mdpl seluas 10 620 ha dan wilayah dengan ketinggian > 2 000 mdpl seluas 5 648 ha. Kemiringan tanah atau kelerengan tanah menggambarkan bentuk kedudukan tanah terhadap bidang datar yang dinyatakan dalam persen (%). Pembagian topografi (bentuk wilayah) di Kabupaten Agam berdasarkan kemiringan tanah ini dibagi kedalam 6 (enam) kelas yaitu : a. Daerah tergolong datar dengan lereng 0 – 3 % b. Daerah landai dengan lereng 3 – 8 % c. Daerah berombak dengan lereng 8 – 15 % d. Daerah lereng 15 – 25 %
43 e. Daerah lereng 25 – 45 % f. Daerah bergunung sangat terjal dengan lereng > 45 % Kawasan bagian barat merupakan daerah yang tergolong datar – landai (0 – 8 %) mencapai luas 71 956 ha (32.53%) sedangkan wilayah bagian tengah dan timur merupakan daerah yang berombak sampai kelerengan terjal seluas 129 352 ha (58.48%) Kawasan dengan kemiringan terjal (> 45%) berada pada jajaran Bukit Barisan dengan puncak-puncaknya G. Merapi dan G. Singgalang yang terletak di selatan dan tenggara Kabupaten Agam. Secara spasial daerah yang tergolong landai (0 – 8 %) mencapai luas 71 956 ha (32.53%). Wilayah yang tergolong berombak hingga bergelombang mencapai luas 99 648 ha (45.05%). Wilayah dengan kelerengan curam sampai yang sangat curam seluas 39 712 ha (17.95%). Jenis tanah yang ada di Kabupaten Agam berdasarkan klasifikasi taksonomi tanah (Soil survey staff, 1999) pada tingkat tertinggi terdiri dari ordo Entisol (great group Udisamments) seluas 4 579 ha, Inceptisol dengan great group Tropaquepts, Eutropets dan Dystropepts seluas 106 518.78 ha dan Histosols (Haplosaprists) seluas 18 470 ha. Penggunaan Tanah Saat Ini Berdasarkan data penggunaan tanah yang ada dalam buku database pembangunan Kabupaten Agam tahun 2005, pengunaan lahan dikelompokkan menjadi 10 bentuk penggunaan lahan seperti disajikan pada Tabel 4. Kependudukan Berdasarkan hasil registrasi penduduk akhir tahun 2004, jumlah penduduk di Kabupaten Agam tercatat sebanyak 431 603 jiwa yang terdiri dari 209 439 lakilaki dan 222 164 perempuan. Komposisi pendud uk didominasi oleh penduduk usia produktif dengan prosentase angkatan kerja sebesar 65.95%. Sesuai dengan hasil sensus penduduk tahun 1990 dan 2000, laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Agam sebesar ± 0.18 %. Jumlah dan distribusi penduduk di abupaten Agam menurut kecamatan dapat dilihat pada Tabel 5.
44 Tabel 4 Penggunaan lahan tahun 2005 di Kabupaten Agam No.
Penggunaan Lahan
1
Pemukiman
2
Luas (ha)
Prosentase (%)
5 944
3
Sawah
25 545
12
3
Tegalan
36 358
16
4
Kebun Campuran
15 358
7
5
Kebun Kelapa
9 252
4
6
Kebun Kelapa Sawit
22 499
10
7
Hutan
64 461
29
8
Semak Belukar
23 131
11
9
Tubuh Air
11 239
5
10
Lahan Terbuka
7 429
3
221 219
100
Total
Sumber : Buku Database Pembangunan Kabupaten Agam Tahun 2005
Tabel 5 Jumlah dan distribusi penduduk Kabupaten Agam per kecamatan tahun 2005 Kecamatan Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Sungai Puar IV. A. Candung Canduang Baso Tilatang Kamang Kamang Magek Pale mbayan Palupuh Total
R.Tangga (KK) 5 368 13 237 4 155 7 036 4 434 8 365 7 236 5 143 8 429 5 267 7 460 7 573 5 005 7 472 2 806 98 986
Penduduk (jiwa) 25 877 61 571 20 923 30 532 18 195 33 171 32 632 22 576 38 148 22 774 32 708 32 045 20 210 30 171 13 743 435 276
Sumber : Agam Dalam Angka tahun 2005
Luas (km2 ) 205.73 358.55 188.54 244.03 93.69 173.21 33.06 39.68 42.11 40.84 70.30 91.61 64.06 349.81 237.08 2 212.19
Kepadatan jiwa/ km2
Distribusi (%)
126 172 111 125 194 192 987 569 906 558 465 350 315 86 58 341
6 14 5 7 4 8 7 5 9 5 8 7 5 7 3 100
45 Proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Agam dengan menggunakan angka pertumbuhan hasil data sensus penduduk tahun 1990 dan 2000, yaitu 0,18 % pertahun. Proyeksi penduduk dihitung untuk tahun 2005, 2010, 2015 dan 2020 dengan menggunakan metoda bunga berganda dengan rumus: Pt = Po (1 + r)n dengan : Pt Po r n
= jumlah penduduk pada tahun ke-t = jumlah penduduk pada tahun 2005 = laju pertumbuhan = selisih tahun (Pt-Po)
Tabel 6 Proyeksi jumlah penduduk (jiwa) Kabupaten Agam menurut kecamatan Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan
2005
2010
2015
2020
Tanjung Mutiara
25 877
26 111
26 347
26 585
Lubuk Basung
61 571
62 127
62 688
63 255
Ampek Nagari
20 923
21 112
21 303
21 495
Tanjung Raya
30 532
30 808
31 086
31 367
Matur
18 195
18 359
18 525
18 693
IV Koto
33 171
33 471
33 773
34 078
Banuhampu
32 632
32 780
33 224
33 524
Sungai Puar
22 576
22 780
22 986
23 193
IV. A. Candung
38 148
38 493
38 840
39 191
Canduang
22 774
22 980
23 187
23 397
Baso
32 708
33 003
33 302
33 602
Tilatang Kamang
32 045
32 334
32 627
32 927
Kamang Magek
20 210
20 399
20 577
20 763
Palembayan
30 171
30 444
30 718
30 996
Palupuh
13 743
13 867
13 992
14 119
435 276
439 208
443 175
447 178
Total
Sumber: Hasil Perhitungan
Struktur pekerjaan penduduk dapat menggambarkan struktur kegiatan yang mayoritas dilakukan oleh penduduk dalam suatu wilayah. Data struktur kegiatan penduduk ini, berguna untuk mengetahui jenis-jenis kegiatan yang
46 menjadi sumber penghidupan bagi penduduk, khususnya dalam hal ini penduduk Kabupaten Agam. Selain itu, struktur pekerjaan ini dapat juga digunakan untuk melihat persebaran karakteristik sosial dan ekonomi penduduk Kabupaten Agam per kecamatan (Tabel 7). Tabel 7 Prosentase mata pencaharian penduduk Kabupaten Agam per kecamatan tahun 2005 Prosentase terhadap Total Tenaga Kerja Kabupaten Kecamatan
petani
pedagang
PNS/ ABRI
Buruh Tani
Buruh Swasta
pengrajin
lainlain
total
Tanjung Mutiara
4.30
0.64
0.39
0.79
0.31
0.18
0.19
6.80
Lubuk Basung
9.40
1.10
0.86
0.09
1,10
0.10
8.40
21.05
Ampek Nagari
1.40
0.29
0.83
0.09
0.97
0.02
0.03
3.63
Tanjung Raya
2.70
0.17
0.21
0.07
0.05
0.02
0.23
3.45
Matur
1.20
0.12
0.04
0.13
0.03
0.07
0.09
1.68
IV Koto
2.30
2.30
0.28
0.34
0.13
0.50
1.67
7.52
Banuhampu
4.00
0.72
0.40
0.53
0.56
0.40
0.84
7.45
Sungai Puar
1.20
0.42
0.14
0.71
0.50
0.09
0.90
3.96
IV. A. Candung
4.60
0.34
0.36
0.14
0.02
0.35
0.46
6.27
Canduang
4.70
0.00
2.12
0.74
0.04
0.28
0.06
7.94
Baso
9.20
0.79
0.35
0.51
0.29
0.15
1.90
13.19
Tilatang Kamang
3.60
0.65
0.70
0.08
0.19
0.67
0.06
5.95
Kamang Magek
0.70
0.04
0.11
0.01
0.00
0.00
0.04
0.90
Palembayan
5.60
0.15
0.32
0.84
0.17
0.13
0.72
7.93
Palupuh
1.20
0.00
0.07
0.13
0.12
0.02
0.08
1.62
Total
56.10
7.73
7.18
5.20
4.48
2.98
15.67
100
Sumber : Dinas KB, Capil dan Kependudukan Kab. Agam
Tabel 7 menunjukkan mata pencaharian sebagai petani masih paling banyak menyerap tenaga kerja, yaitu sekitar 56.10% dari total tenaga kerja Kabupaten Agam, diikuti mata pencaharian lain- lain (15.67%),
pedagang
(7.73%), dan PNS/ABRI (7.18%). Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan penduduk Kabupaten Agam masih terkonsentrasi pada lapangan usaha di sektor primer. Implikasinya pendapatan daerah Kabupaten Agam tidak terlalu besar, karena nilai tambah (value added) dari produksi sektor primer paling rendah jika dibandingkan dengan sektor sekunder dan tersier. Oleh karena itu, untuk ke depannya diperlukan kebijakan atau insentif bagi kegiatan pertanian di Agam untuk dilakukan program peningkatan.